Fw: [GELORA45] 90% Orang Miskin di ASEAN Tinggal di Filipina dan Indonesia

2017-11-24 Terurut Topik 'Chan CT' sa...@netvigator.com [GELORA45]


From: Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45] 
Sent: Saturday, November 25, 2017 5:24 AM

  





http://sp.beritasatu.com/home/90-orang-miskin-di-asean-tinggal-di-filipina-dan-indonesia/121515



90% Orang Miskin di ASEAN Tinggal di Filipina dan Indonesia
C-5 | Rabu, 22 November 2017 | 19:56

  [MANILA] Dalam laporan terbaru mengenai kemajuan Tujuan Pembangunan 
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SGDs), para peneliti menemukan 
bahwa 36 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di ASEAN, 90% 
diantaranya tinggal di Filipina dan Indonesia. Publikasi itu diluncurkan oleh 
ASEAN, Tiongkok, dan Program Pembangunan PBB atau United Nations Development 
Programme (UNDP).

  Dalam penelitian bertajuk “Laporan ASEAN-Tiongkok-UNDP atas Pendanaan SGDs di 
ASEAN: Memperkuat Kerangka Pembiayaan Nasional untuk Agenda 2030”, disebutkan 
bahwa meskipun kemiskinan ekstrim turun di kawasan itu dari tahun 2005-2013, 
tapi masih banyak yang rentan kembali miskin.

  Wakil Sekjen ASEAN untuk komunitas sosial budaya ASEAN, Vongthep 
Arthakaivalvatee, mengatakan masih ada prospek positif untuk ASEAN, terlepas 
dari keseluruhan temuan laporan tersebut. “Aset-aset terbesar ASEAN adalah 
orang-orangnya dan pendanaan yang layak akan memampukan mereka mencapai potensi 
mereka,” kata Arthakaivalvatee.

  Bank Dunia memberikan standar garis kemiskinan secara internasional adalah 
orang-orang yang hidup di bawah US$ 1,9 per hari (kurang dari Rp 27.000). Pada 
1990, ada sekitar 1,9 juta orang hidup di bawah garis kemiskinan, tapi saat ini 
angka itu menurun menjadi 760 juta.

  Langkah masyarakat internasional untuk mengurangi keseluruhan jumlah warga 
yang hidup dalam kemiskinan ekstrim sangatlah penting ketika menilai 
perkembangan ASEAN. UNDP sendiri mengakui Indonesia telah membuat kemajuan 
dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi kemiskinan. Tingkat kemiskinan 
menurun rata-rata 10%-15% per tahun. Dan dari 132 juta orang yang keluar dari 
kemiskinan sejak tahun 2000 sampai 2015, sekitar 90% berasal dari Vietnam dan 
Indonesia.

  Di sisi lain, Filipina dan Indonesia menyumbang lebih dari 350 juta dari 649 
juta orang yang hidup di kawasan ASEAN. Itu artinya jumlah warga miskin di 
kedua negara tersebut paling besar.

  Filipina juga mengalami penurunan warga miskin dalam beberapa tahun terakhir. 
Sejak 2005 sampai 2013, tingkat kemiskinan turun dari 17% menjadi 12%. Dalam 
pernyataannya, negara anggota ASEAN mengakui perlu melakukan langkah-langkah 
serius untuk melakukan program pemberantasan kemiskinan di kawasan sehingga 
mereka bisa mencapai sasaran Visi ASEAN 2025. [CNN/sea-globe.com/C-5]


   Gizi buruk sindrom kemiskinan di NTT. [spiritentete.blogspot.com] 

  Berita Terkait

a.. RI Ingin Pastikan Ekosistem ASEAN Stabil dan Damai 

b.. Jelang AEC 2015, Indonesia Siapkan Standar Kompetensi Kerja 

c.. Minhati Dipastikan WNI, Kemlu Beri Pendampingan 

d.. Tiongkok dan Filipina Sepakat Hindari Kekuatan dalam Konflik LCS 

e.. ASEAN dan Tiongkok Mulai Pembicaraan LCS 









[GELORA45] 90% Orang Miskin di ASEAN Tinggal di Filipina dan Indonesia

2017-11-24 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
http://sp.beritasatu.com/home/90-orang-miskin-di-asean-tinggal-di-filipina-dan-indonesia/121515


*90% Orang Miskin di ASEAN Tinggal di Filipina dan Indonesia*
*C-5* | Rabu, 22 November 2017 | 19:56

   [MANILA] Dalam laporan terbaru mengenai kemajuan Tujuan Pembangunan
   Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SGDs), para peneliti menemukan
   bahwa 36 juta orang yang hidup di bawah garis kemiskinan di ASEAN, 90%
   diantaranya tinggal di Filipina dan Indonesia. Publikasi itu diluncurkan
   oleh ASEAN, Tiongkok, dan Program Pembangunan PBB atau United Nations
   Development Programme (UNDP).

   Dalam penelitian bertajuk “Laporan ASEAN-Tiongkok-UNDP atas Pendanaan
   SGDs di ASEAN: Memperkuat Kerangka Pembiayaan Nasional untuk Agenda 2030”,
   disebutkan bahwa meskipun kemiskinan ekstrim turun di kawasan itu dari
   tahun 2005-2013, tapi masih banyak yang rentan kembali miskin.

   Wakil Sekjen ASEAN untuk komunitas sosial budaya ASEAN, Vongthep
   Arthakaivalvatee, mengatakan masih ada prospek positif untuk ASEAN,
   terlepas dari keseluruhan temuan laporan tersebut. “Aset-aset terbesar
   ASEAN adalah orang-orangnya dan pendanaan yang layak akan memampukan mereka
   mencapai potensi mereka,” kata Arthakaivalvatee.

   Bank Dunia memberikan standar garis kemiskinan secara internasional
   adalah orang-orang yang hidup di bawah US$ 1,9 per hari (kurang dari Rp
   27.000). Pada 1990, ada sekitar 1,9 juta orang hidup di bawah garis
   kemiskinan, tapi saat ini angka itu menurun menjadi 760 juta.

   Langkah masyarakat internasional untuk mengurangi keseluruhan jumlah
   warga yang hidup dalam kemiskinan ekstrim sangatlah penting ketika menilai
   perkembangan ASEAN. UNDP sendiri mengakui Indonesia telah membuat kemajuan
   dalam beberapa tahun terakhir untuk mengurangi kemiskinan. Tingkat
   kemiskinan menurun rata-rata 10%-15% per tahun. Dan dari 132 juta orang
   yang keluar dari kemiskinan sejak tahun 2000 sampai 2015, sekitar 90%
   berasal dari Vietnam dan Indonesia.

   Di sisi lain, Filipina dan Indonesia menyumbang lebih dari 350 juta dari
   649 juta orang yang hidup di kawasan ASEAN. Itu artinya jumlah warga miskin
   di kedua negara tersebut paling besar.

   Filipina juga mengalami penurunan warga miskin dalam beberapa tahun
   terakhir. Sejak 2005 sampai 2013, tingkat kemiskinan turun dari 17% menjadi
   12%. Dalam pernyataannya, negara anggota ASEAN mengakui perlu melakukan
   langkah-langkah serius untuk melakukan program pemberantasan kemiskinan di
   kawasan sehingga mereka bisa mencapai sasaran Visi ASEAN 2025. [CNN/
   sea-globe.com/C-5]


   [image: Gizi buruk sindrom kemiskinan di NTT.
   [spiritentete.blogspot.com]] Gizi buruk sindrom kemiskinan di NTT. [
   spiritentete.blogspot.com]

   Berita Terkait
   -

  RI Ingin Pastikan Ekosistem ASEAN Stabil dan Damai
  

  -

  Jelang AEC 2015, Indonesia Siapkan Standar Kompetensi Kerja
  

  -

  Minhati Dipastikan WNI, Kemlu Beri Pendampingan
  

  -

  Tiongkok dan Filipina Sepakat Hindari Kekuatan dalam Konflik LCS
  

  -

  ASEAN dan Tiongkok Mulai Pembicaraan LCS