Re: [GELORA45] Ibu Kota Segera Dipindahkan dari Jakarta

2019-04-29 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Tidak tahu, apa ongkos pindah puluhan ribu orang dan barang2nya sudah
diperhitungkan.
Juga mesti ada sekolah baru, universitas, rumah sakit, bengkel mobil,
Pasukan Pemadam Kebakaran dll..
Lalu gedung2 pemerintahan di Jakarta akan banyak yang kosong. Bisa dijual ?
Ditaksir dapat berapa ?
Apa nanti akan ditetapkan peraturan seperti di Tiongkok. Daerah yang akan
dibangun kota baru, tanah
tidak boleh dijual belikan. Atau tanah untuk kota baru sudah diselidiki
memang tanah milik negara?

Pada tanggal Sen, 29 Apr 2019 pukul 19.13 Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com
[GELORA45]  menulis:

>
>
> https://koransulindo.com/ibu-kota-segera-dipindahkan-dari-jakarta/
>
> Ibu Kota Segera Dipindahkan dari Jakarta
> 29 April 2019
>
>  *Koran Sulindo* – Presiden Joko Widodo mengatakan gagasan pemindahan ibu
> kota negara sudah dinyatakan sejak zaman Presiden Soekarno tapi wacana
> tersebut timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan. Menurut Presiden
> Jokowi, jika semua sepakat akan menuju negara maju pertanyaan pertama
> terutama yang harus dijawab adalah apakah di masa yang akan datang DKI
> Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul 2 beban sekaligus, yaitu
> sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik dan sekaligus sekaligus pusat
> bisnis.
>
> “Sekali lagi, kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini.
> Kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa,
> negara, dan kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara
> besar dalam menyongsong kompetisi global,” kata Jokowi, pada Rapat Terbatas
> tentang tentang Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota, di Kantor
> Presiden, di Jakarta, Senin (29/4/2019), seperti dikutip* setkab.go.id
> .*
>
> Beberapa negara mengantisipasi perkembangan negaranya memindahkan pusat
> pemerintahannya, antara lain Malaysia, Korea Selatan, Brazil, Kazakhstan,
> dan Myanmar. Namun memindahkan ibu kota memerlukan persiapan yang matang,
> persiapan yang detail, baik dari sisi pilihan lokasi yang tepat termasuk
> dengan memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur
> pendukungnya, dan pembiayaannya.
>
> “Tapi saya meyakini insyaallah kalau dari awal kita persiapkan dengan
> baik, maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan,” kata Jokowi.
>
> *Luar Jawa di Wilayah Tengah Indonesia*
>
> Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan
> terdapat 3 alternatif dalam kajian rencana pemindahan Ibu kota negara dari
> Jakarta itu.
>
> Alternatif pertama adalah ibu kota tetap di Jakarta tetapi dibuat
> government district atau distrik khusus untuk pemerintahan, yaitu daerah di
> seputaran istana dan Monas dan sekitarnya itu akan dibuat khusus hanya
> untuk kantor pemerintahan, khususnya kementerian lembaga.
>
> “Itu adalah alternatif pertama yang berarti harus tentunya mengubah
> peruntukan di wilayah seputaran Istana dan Monas,” kata Bambang, di Istana
> Negara Jakarta, Senin (29/4/2019), seperti dikutip* setkab.go.id
> .*
>
> Kerugian alternatif pertama ini adalah hanya akan menguatkan Jakarta
> sebagai pusat segalanya di Indonesia dan dikhawatirkan dampak urbanisasi
> terhadap pertumbuhan ekonomi tidak optimal.
>
> Untuk alternatif pertama ini harus dibuat konektivitas dengan LRT atau
> monorel sehingga mudah untuk bergerak di antara kantor kementerian/lembaga
> di seputaran istana dan Monas.
>
> Alternatif kedua, seperti dilakukan Malaysia dengan memindahkan pusat
> pemerintahan ke wilayah dekat Jakarta, misalnya di seputaran Jabodetabek,
> tentunya dengan ketersediaan lahan. Kelemahannya adalah tetap membuat
> perekonomian Indonesia terpusat di daerah Jakarta dan sekitarnya atau
> wilayah Metropolitan Jakarta.
>
> Untuk alternatif kedua, alternatifnya radius 50 sampai 70 km dari Jakarta,
> misalkan daerah yang pernah dibahas zaman Presiden Soeharto yaitu
> Jonggol-Jawa Barat maupun daerah Maja yang ada di Banten.
>
> Alternatif ketiga, memindahkan ibu kota langsung ke luar Jawa, seperti
> contoh misalkan Brazil yang memindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasilia
> yang jauh di pusat negara itu dekat hutan Amazon, kemudian Canberra di
> antara Sydney dan Melbourne. Demikian juga Astana-Kazakhstan karena ibu
> kotanya ini dipindah lebih dekat ke arah tengah dari negaranya dan
> Naypyidaw yang juga lebih ke dalam negara Myanmar.
>
> “Nah kemudian ketiga, memindahkan ibu kota ke luar Jawa. Intinya kita
> ingin lebih menyebarkan perekonomian Indonesia, tidak hanya terpusat di
> Pulau Jawa yang saat ini menyumbang 58% dari PDB tapi juga mulai bergerak
> untuk membuat kegiatan tambahan di luar Jawa,” katanya.
>
> Syarat utama alternatif ketiga ini adalah ketersediaan lahan yang luas
> karena pada intinya adalah membangun kota baru, dan tentunya akan
> dibutuhkan biaya yang tidak sedikit di samping tentunya para pegawai negeri
> (aparatur sipil negara/ASN) harus juga pindah dari posisi mereka sekarang
> di Jakarta ke kota baru tersebut.
>
> Menteri PPN/Kepala 

[GELORA45] Ibu Kota Segera Dipindahkan dari Jakarta

2019-04-29 Terurut Topik Sunny ambon ilmeseng...@gmail.com [GELORA45]
https://koransulindo.com/ibu-kota-segera-dipindahkan-dari-jakarta/

Ibu Kota Segera Dipindahkan dari Jakarta
29 April 2019

 *Koran Sulindo* – Presiden Joko Widodo mengatakan gagasan pemindahan ibu
kota negara sudah dinyatakan sejak zaman Presiden Soekarno tapi wacana
tersebut timbul tenggelam karena tidak pernah diputuskan. Menurut Presiden
Jokowi, jika semua sepakat akan menuju negara maju pertanyaan pertama
terutama yang harus dijawab adalah apakah di masa yang akan datang DKI
Jakarta sebagai ibu kota negara mampu memikul 2 beban sekaligus, yaitu
sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik dan sekaligus sekaligus pusat
bisnis.

“Sekali lagi, kita ingin kita berpikir visioner untuk kemajuan negara ini.
Kita harus berbicara tentang kepentingan yang lebih besar untuk bangsa,
negara, dan kepentingan visioner dalam jangka yang panjang sebagai negara
besar dalam menyongsong kompetisi global,” kata Jokowi, pada Rapat Terbatas
tentang tentang Tindak Lanjut Rencana Pemindahan Ibu Kota, di Kantor
Presiden, di Jakarta, Senin (29/4/2019), seperti dikutip* setkab.go.id
.*

Beberapa negara mengantisipasi perkembangan negaranya memindahkan pusat
pemerintahannya, antara lain Malaysia, Korea Selatan, Brazil, Kazakhstan,
dan Myanmar. Namun memindahkan ibu kota memerlukan persiapan yang matang,
persiapan yang detail, baik dari sisi pilihan lokasi yang tepat termasuk
dengan memperhatikan aspek geopolitik, geostrategis, kesiapan infrastruktur
pendukungnya, dan pembiayaannya.

“Tapi saya meyakini insyaallah kalau dari awal kita persiapkan dengan baik,
maka gagasan besar ini akan bisa kita wujudkan,” kata Jokowi.

*Luar Jawa di Wilayah Tengah Indonesia*

Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan
terdapat 3 alternatif dalam kajian rencana pemindahan Ibu kota negara dari
Jakarta itu.

Alternatif pertama adalah ibu kota tetap di Jakarta tetapi dibuat
government district atau distrik khusus untuk pemerintahan, yaitu daerah di
seputaran istana dan Monas dan sekitarnya itu akan dibuat khusus hanya
untuk kantor pemerintahan, khususnya kementerian lembaga.

“Itu adalah alternatif pertama yang berarti harus tentunya mengubah
peruntukan di wilayah seputaran Istana dan Monas,” kata Bambang, di Istana
Negara Jakarta, Senin (29/4/2019), seperti dikutip* setkab.go.id
.*

Kerugian alternatif pertama ini adalah hanya akan menguatkan Jakarta
sebagai pusat segalanya di Indonesia dan dikhawatirkan dampak urbanisasi
terhadap pertumbuhan ekonomi tidak optimal.

Untuk alternatif pertama ini harus dibuat konektivitas dengan LRT atau
monorel sehingga mudah untuk bergerak di antara kantor kementerian/lembaga
di seputaran istana dan Monas.

Alternatif kedua, seperti dilakukan Malaysia dengan memindahkan pusat
pemerintahan ke wilayah dekat Jakarta, misalnya di seputaran Jabodetabek,
tentunya dengan ketersediaan lahan. Kelemahannya adalah tetap membuat
perekonomian Indonesia terpusat di daerah Jakarta dan sekitarnya atau
wilayah Metropolitan Jakarta.

Untuk alternatif kedua, alternatifnya radius 50 sampai 70 km dari Jakarta,
misalkan daerah yang pernah dibahas zaman Presiden Soeharto yaitu
Jonggol-Jawa Barat maupun daerah Maja yang ada di Banten.

Alternatif ketiga, memindahkan ibu kota langsung ke luar Jawa, seperti
contoh misalkan Brazil yang memindahkan dari Rio de Janeiro ke Brasilia
yang jauh di pusat negara itu dekat hutan Amazon, kemudian Canberra di
antara Sydney dan Melbourne. Demikian juga Astana-Kazakhstan karena ibu
kotanya ini dipindah lebih dekat ke arah tengah dari negaranya dan
Naypyidaw yang juga lebih ke dalam negara Myanmar.

“Nah kemudian ketiga, memindahkan ibu kota ke luar Jawa. Intinya kita ingin
lebih menyebarkan perekonomian Indonesia, tidak hanya terpusat di Pulau
Jawa yang saat ini menyumbang 58% dari PDB tapi juga mulai bergerak untuk
membuat kegiatan tambahan di luar Jawa,” katanya.

Syarat utama alternatif ketiga ini adalah ketersediaan lahan yang luas
karena pada intinya adalah membangun kota baru, dan tentunya akan
dibutuhkan biaya yang tidak sedikit di samping tentunya para pegawai negeri
(aparatur sipil negara/ASN) harus juga pindah dari posisi mereka sekarang
di Jakarta ke kota baru tersebut.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengusulkan memindahkan
keluar Pulau Jawa di lokasi yang secara geografis ada di tengah wilayah
Indonesia.

“Tengah ini adalah memperhitungkan Barat ke Timur maupun Utara ke Selatan
untuk merepresentasikan keadilan dan mendorong percepatan pembangunan
khususnya wilayah kawasan Timur Indonesia. Jadi kita dorong ibu  kota yang
Indonesiasentris,” katanya.

Pemerintah juga memiliki lahan luas yang bisa langsung dibangun tidak lagi
memerlukan biaya pembebasan.

Ibu kota baru itu juga harus bebas bencana gempa bumi, gunung berapi,
tsunami, banjir, erosi maupun kebakaran hutan dan lahan gambut. Selain itu,
harus tersedia sumber daya air yang cukup dan bebas pencemaran lingkungan.

Untuk efisiensi dalam investasi