Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
 
   Bung Djie. 
   Saya banyak menarik pelajaran dari cerita yang bung tulis, yang merupakan 
pengalaman yang sudah berlalu maupun yang sedang dihadapi sekarang. Saya 
sendiri berkesan, bahwa dalam hidup ini, kita perlu menerima apa yang kita 
alami sebagaimana adanya, tentu  disertai dengan segala macam  usaha yang 
mungkin bisa  kita lakukan.
   Tulisan-tulisan Tiongkok lama seperti tentang Lao Fan yang bung postingkan, 
berguna sekali bagi saya karena banyak pelajaran yang bisa digunakan dalam 
membimbing jalan hidup dan lebih-lebih lagi karena banyak pribahasa yang sangat 
perlu dijadikan pegangan. 
   Menyambung cerita tentang kehidupanku di masa lampau khususnya 
bersama-teman-teman, bisa dikatakan saya beruntung dibandingkan dengan 
teman-temanku. Tapi juga di segi lain merupakan beban pikiran bagi saya sendiri 
jika saya mengingat teman yang sudah tiada. 
   Satu contoh saja. Salah seorang temanku di Tanah Abang 3 itu yang selalu 
menjadi ingatanku sampai sekarang, bernama Eng Kim Sheng yang datang dari 
Pontianak (Kalimantan Barat). Waktu itu kami berderet-deret tidur di lantai di 
atas kasur yang dapat pinjaman dari BAPERKI. Tempat tidur saya dan Kim Sheng 
diselingi oleh seorang teman yang datang dari Sulawesi Utara. Sebelum tidur, 
kami secara bersama-sama mengusir nyamuk keluar dengan mengipaskan sarung. 
Setelah nyamuk  pada keluar, baru pintu dan jendela kami tutup. Belum ada obat 
nyamuk pada waktu itu.
   Sekalipun kami datang dari tempat yang berbeda dan dari suku bangsa yang 
berbeda pula, secara tidak disadari Kim Sheng menjadi teman dekat saya. Kalau 
pergi keluar, kami selalu bersama-sama demikian juga kalau makan di luar kami 
bergantian membayar makanan. Bahasa Indonesia Kim Sheng tidak begitu baik, 
sering salah mengucapkan sesuatu. Hal itu membuat saya ketawa, Tapi Kim Sheng 
malah senang kalau saya ketawa,
  Ketika akan datang Umi Sardjono dari Gerwani yang akan memberikan ceramah 
kepada kami, Kim Sheng menyebutnya Ibu Umi Sardjono. Ada teman menegur Kim 
Sheng bahwa di sini jangan menggunakan kata Ibu, tapi menggunakan kata  Zus Umi.
  Pernah sekali saya dan Kim Sheng keluar ingin melihat pasar. Bersama dengan 
kami ada dua orang teman wanita yang keluar dengan tujuan yang berbeda. Sebelum 
berpisah dengan kedua teman wanita itu, salah seorang dari mereka yang bernama 
Intarti  yang datang dari Jambi kepleset kakinya sehingga sukar berjalan. Saya 
yang membantunya menggosok kaki sehingga akhirnya bisa berjalan normal kembali. 
   Setelah kami berpisah dengan  kedua teman itu Eng Kim Sheng berbisik kepada 
saya:" Kau beruntung". Saya tanya:" Kenapa saya beruntung?" "Karena kau sudah 
memegang kakinya" katanya sambil ngakak ketawa. 
   Ketika kami mau makan mi rebus di rumah makan Tionghua, pelayan rumah makan 
bertanya kepada kami: "Dagingnya  mau daging apa? Apa mau daging babi?" Tanpa 
bertanya kepada saya dulu Kim Sheng menjawab: "Daging babi". Itulah asal mula 
saya mencicip daging babi. Sebelum itu terpikirpun tidak  pernah tentang daging 
babi yang di kalangan kami dinyatakan "haram" itu.
   Ketika bertugas mempropagandakan GANEFO, kami bertugas di tempat yang 
berbeda. Saya bertugas ke Kalimantan, sedang Kim Sheng bertugas ke Sumatera 
Utara.Setelah selesai tugas itu kami yang bertugas semua diundang ke Istana 
Negara untuk mendengarkan pidato Bungkarno tentang pelaksanaan GANEFO. 
   Dalam menghadapi undangan itu,  saya bersama-sama lagi dengan Kim Sheng. 
Sedang teman-teman lain, ada yang berduaan, ada yang bertiga. Petugas Istana 
Negara yang menerima tamu minta kami mencari tempat duduk sendiri. Saya 
mengajak Kim Sheng mencari tempat duduk  agak ke depan supaya bisa melihat 
Bungkarno dari jarak dekat. Kim Sheng mau duduk agak ke depan. 
   Kami dapat tempat duduk di baris ke 3. Baris pertama dan kedua adalah tempat 
duduk para Menteri dan pejabat tinggi. Inilah ceritanya mengapa kami bisa 
melihat Bungkarno dari jarak dekat. Karena hanya mengagumi Bungkarno serta 
gerak-geraknya, maka saya tidak bisa mengingat apa sesungguhnya yang 
dipidatokan oleh Bungkaro pada hari tu. Dalam perjalanan pulang, masih saja 
terbayang  dalam pikiranku  Bungkarno dengan gerak-geraknya.
     Salam.
   S.Manap.
Den lördag 28 mars 2020 10:55:22 CET, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
 skrev:  
 
     

Bung Manap,Terimakasih untuk ceritanya. Saya termasuk orang yang beruntungmasih 
bisa bertemu dengan teman2 kuliah dua tahun sekali. Hanyatahun ini terpaksa 
reunienya diundur karena Coronavirus.Waktu reunie terakhir tahun 2018 di 
Shanghai, saya ingatkan temansebelah saya kalau kita itu mulai saling kenalnya 
60 tahun yang lalu,dan kita itu beruntung masih bisa kumpul2 melepas rindu, 
meskipun sudah ada dua yang meninggal. Teman sebelah saya itu langsung berdiri 
ingatkan teman2 yang lain, dan ajak minum sedikit arak MaoTai,dan moga2 kita 
panjang umur dan sehat2 untuk 2 tahun lagi dapat bertemu.Tidak semuanya bisa 
membeayai diri meskipun dulu kelihatannya jabatannya tinggi di 

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
an orang
> lain. Didalam batinnya tidak ada
>
> seorang yang menjadi lawan, semua adalah saudara. Yang ia sedang lawan
> adalah " ketidak benaran " ke bathilan yang ada
>
> didalam batin setiap manusia. Terutama manusia, manusia yang berkuasa.
> Seorang Ahok yang cinta keadilan dan kebenaran
>
> seharusnya belajar kepada Jokowidodo. Tidak suka mempermalukan orang
> didepan umum, TEPO SELIRO. Anda boleh setuju
>
> atau tidak. Ini negara demokrasi. (DD)
> Salam,
> Djie
> Op za 28 mrt. 2020 om 14:36 schreef :
>
>> Bung Djie,
>>
>> Saya senang membaca tulisan bung di bawah, sarat dengan nasehat yang
>> bermanfaat, sama dengan kalau saya mendapat kiriman pitutur Jawa.
>> Pengalaman mengikuti Gelora ini, kadang-kadang kalau sudah nyebelin
>> terlintas satu nasehat Jawa ,,mbok yo tepo sliro” artinya kurang lebih,
>> ,,yah tahulah –‘bercerminlah’lah pada dirimu sendiri”.
>>
>> Jadi terima kasih bung, salam sehat kembali dengan isolasi karena masih
>> mengganasnya wabah sekarang ini.
>>
>>
>>
>> Salam,
>>
>>
>>
>> Titiek Maslam
>>
>>
>>
>> *Van:* GELORA45@yahoogroups.com 
>> *Verzonden:* vrijdag 27 maart 2020 08:30
>> *Aan:* Gelora45 ; S Manap 
>> *Onderwerp:* Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet
>> Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll
>>
>>
>>
>>
>>
>> Bung Manap,
>>
>> Ya, sebaiknya begitu sehingga diskusi dapat dilakukan.
>>
>> Di zaman dulu, Aristoteles pernah menyampaikan Golden Means nya,
>>
>> dengan berbagai contoh jangan terlalu extreem di ujung satu, maupun
>>
>> ujung yang lain.
>>
>> Jangan buang2 uang (extreem). Jangan terlalu kikir(extreem). Harus berani
>>
>> keluar uang, bila diperlukan (mean nya).
>>
>> Siddharta Gautama mengatakan: Kebenaran itu tidak terletak di ujung
>> paling
>>
>> kiri atau paling kanan, tetapi di antaranya.(Middle path). Dia sampai ke
>>
>> kesimpulan ini waktu dia ada di tepi sungai, mendengar omongan seorang tua
>>
>> sedang berbicara dengan seorang pemuda yang sedang mengayuh perahu
>>
>> di sungai : Pasang snar itu jangan terlalu kendor, tidak enak bunyinya.
>> Jangan
>>
>> terlalu tegang, nanti putus.
>>
>> Confucius dan Mencius juga punya Golden Means, yang disebut Chung Yung
>>
>> atau di dialek Hokkiannya Tiong Yong. Seorang murid tanya pada Confucius :
>>
>> Mengapa nasehat guru pada 2 murid itu berlainan sekali ?
>>
>> Confucius menjawab : Yang satu itu sifatnya selalu tergesa-gesa. Dia
>> langsung
>>
>> kerjakan sesuatu tanpa pikir masak2. Jadi saya nasehatkan dia supaya
>> tanya
>>
>> pendapat saudaranya dulu.
>>
>> Yang lainnya sifatnya selalu menunda-nunda pekerjaan. Karena itu saya
>> bilang,
>>
>> cepat  lakukan.
>>
>> Di Taoisme ada Wuwei, bukan berarti tidak berreaksi, tetapi harus
>> berreaksi tetapi
>>
>> tidak emotionil. Berreaksi tidak berlebih-lebihan yang dapat mengundang
>> reaksi
>>
>> yang jauh lebih keras. Keseimbangan harus dijaga.
>>
>> Ini sesuai di suatu reaksi keseimbangan kimia. Di situ dicari kondisi
>> optimal, yang
>>
>> memberikan hasil optimal. Memang kecepatan reaksi akan makin tinggi, kalau
>>
>> temperatur dinaikkan. Tetapi pada temperatur tinggi, produk yang
>> dihasilkan akan
>>
>> rusak, terbentuk banyak produk2 sampingan. Di samping itu pada temperatur
>> tinggi
>>
>> letak reaksi keseimbangan mungkin tidak menguntungkan. Orang mencari
>> katalisator,
>>
>> sehingga pada temperatur rendah, reaksi bisa berjalan dengan kecepatan
>> tinggi.
>>
>> Niels Bohr terkenal sebagai pengagum teori Yin dan Yang. Waktu dia
>> mendapat hadiah
>>
>> Nobel dan kemudian dia diangkat jadi ridder (ksatria) di lambang tameng
>> keluarganya
>>
>> ada gambar Yin dan Yang : Bertentangan tetapi saling mengisi.
>>
>> Saya kepingin tahu sebenarnya, apa dari mendalami teori Yin dan Yang, dia
>> sampai
>>
>> ke kesimpulan bahwa atom harus terdiri dari elektron dan positron, atau
>> sebaliknya
>>
>> dari penemuan elektron dan positron, akhirnya dia sampai pada kesimpulan
>> kebenaran
>>
>> teori Yin dan Yang ?
>>
>> Ya, diharapkan di Gelora-45 juga terjadi " bertentangan tetapi bisa
>> saling mengisi". Ya,
>>
>> perlu tidak emotionil.
>>
>> Salam,
>>
>> KH
>>
>>
>>
>>
>

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
ie
Op za 28 mrt. 2020 om 14:36 schreef :

> Bung Djie,
>
> Saya senang membaca tulisan bung di bawah, sarat dengan nasehat yang
> bermanfaat, sama dengan kalau saya mendapat kiriman pitutur Jawa.
> Pengalaman mengikuti Gelora ini, kadang-kadang kalau sudah nyebelin
> terlintas satu nasehat Jawa ,,mbok yo tepo sliro” artinya kurang lebih,
> ,,yah tahulah –‘bercerminlah’lah pada dirimu sendiri”.
>
> Jadi terima kasih bung, salam sehat kembali dengan isolasi karena masih
> mengganasnya wabah sekarang ini.
>
>
>
> Salam,
>
>
>
> Titiek Maslam
>
>
>
> *Van:* GELORA45@yahoogroups.com 
> *Verzonden:* vrijdag 27 maart 2020 08:30
> *Aan:* Gelora45 ; S Manap 
> *Onderwerp:* Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era
> Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll
>
>
>
>
>
> Bung Manap,
>
> Ya, sebaiknya begitu sehingga diskusi dapat dilakukan.
>
> Di zaman dulu, Aristoteles pernah menyampaikan Golden Means nya,
>
> dengan berbagai contoh jangan terlalu extreem di ujung satu, maupun
>
> ujung yang lain.
>
> Jangan buang2 uang (extreem). Jangan terlalu kikir(extreem). Harus berani
>
> keluar uang, bila diperlukan (mean nya).
>
> Siddharta Gautama mengatakan: Kebenaran itu tidak terletak di ujung paling
>
> kiri atau paling kanan, tetapi di antaranya.(Middle path). Dia sampai ke
>
> kesimpulan ini waktu dia ada di tepi sungai, mendengar omongan seorang tua
>
> sedang berbicara dengan seorang pemuda yang sedang mengayuh perahu
>
> di sungai : Pasang snar itu jangan terlalu kendor, tidak enak bunyinya.
> Jangan
>
> terlalu tegang, nanti putus.
>
> Confucius dan Mencius juga punya Golden Means, yang disebut Chung Yung
>
> atau di dialek Hokkiannya Tiong Yong. Seorang murid tanya pada Confucius :
>
> Mengapa nasehat guru pada 2 murid itu berlainan sekali ?
>
> Confucius menjawab : Yang satu itu sifatnya selalu tergesa-gesa. Dia
> langsung
>
> kerjakan sesuatu tanpa pikir masak2. Jadi saya nasehatkan dia supaya tanya
>
> pendapat saudaranya dulu.
>
> Yang lainnya sifatnya selalu menunda-nunda pekerjaan. Karena itu saya
> bilang,
>
> cepat  lakukan.
>
> Di Taoisme ada Wuwei, bukan berarti tidak berreaksi, tetapi harus
> berreaksi tetapi
>
> tidak emotionil. Berreaksi tidak berlebih-lebihan yang dapat mengundang
> reaksi
>
> yang jauh lebih keras. Keseimbangan harus dijaga.
>
> Ini sesuai di suatu reaksi keseimbangan kimia. Di situ dicari kondisi
> optimal, yang
>
> memberikan hasil optimal. Memang kecepatan reaksi akan makin tinggi, kalau
>
> temperatur dinaikkan. Tetapi pada temperatur tinggi, produk yang
> dihasilkan akan
>
> rusak, terbentuk banyak produk2 sampingan. Di samping itu pada temperatur
> tinggi
>
> letak reaksi keseimbangan mungkin tidak menguntungkan. Orang mencari
> katalisator,
>
> sehingga pada temperatur rendah, reaksi bisa berjalan dengan kecepatan
> tinggi.
>
> Niels Bohr terkenal sebagai pengagum teori Yin dan Yang. Waktu dia
> mendapat hadiah
>
> Nobel dan kemudian dia diangkat jadi ridder (ksatria) di lambang tameng
> keluarganya
>
> ada gambar Yin dan Yang : Bertentangan tetapi saling mengisi.
>
> Saya kepingin tahu sebenarnya, apa dari mendalami teori Yin dan Yang, dia
> sampai
>
> ke kesimpulan bahwa atom harus terdiri dari elektron dan positron, atau
> sebaliknya
>
> dari penemuan elektron dan positron, akhirnya dia sampai pada kesimpulan
> kebenaran
>
> teori Yin dan Yang ?
>
> Ya, diharapkan di Gelora-45 juga terjadi " bertentangan tetapi bisa saling
> mengisi". Ya,
>
> perlu tidak emotionil.
>
> Salam,
>
> KH
>
>
>
>
>
>
>
> Op vr 27 mrt. 2020 om 07:52 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
> GELORA45@yahoogroups.com>:
>
>
>
>Ya bung Chan.
>
>
>
>Bung tau sendiri kalau saya sudah cukup lama berada dalam  Gelora 45
> ini. Bahkan sudah sejak HKSIS dulu. Sejak dulu saya sudah berpendirian
> bahwa saya senang membaca berbagai pendapat dari siapapun datangnya, asal
> tidak dibimbing oleh rasa kebencian.
>
>
>
>Misalnya, saya senang kalau ada berbagai macam pendapat terhadap
> Jokowi, dengan syarat yang benar dinyatakan benar, yang salah dinyatakan
> salah. Tapi bagi yang dibimbing oleh pikiran kebencian terhadap Jokowi,
> maka segala yang dilakukan, yang dikatakan oleh Jokowi tak peduli benar
> atau salah, semua akan disalahkan. Saya sama sekali bukan pemilih Jokowi,
> karena saya tidak punya hak untuk memilih di Indonesia.Namun demikian
> segi-segi kebenaran yang ditegakkan oleh Jokowi demi kemajuan Republik
> Indonesia perlu didukung.
>
>
>
>Demikian jug

RE: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik tmaslam.2...@yahoo.com [GELORA45]
Bung Djie,

Saya senang membaca tulisan bung di bawah, sarat dengan nasehat yang 
bermanfaat, sama dengan kalau saya mendapat kiriman pitutur Jawa. Pengalaman 
mengikuti Gelora ini, kadang-kadang kalau sudah nyebelin terlintas satu nasehat 
Jawa ,,mbok yo tepo sliro” artinya kurang lebih, ,,yah tahulah 
–‘bercerminlah’lah pada dirimu sendiri”.

Jadi terima kasih bung, salam sehat kembali dengan isolasi karena masih 
mengganasnya wabah sekarang ini.

 

Salam,

 

Titiek Maslam

 

Van: GELORA45@yahoogroups.com  
Verzonden: vrijdag 27 maart 2020 08:30
Aan: Gelora45 ; S Manap 
Onderwerp: Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 
'Greatest Time' in Country’s History – Poll

 

  

Bung Manap,

Ya, sebaiknya begitu sehingga diskusi dapat dilakukan.

Di zaman dulu, Aristoteles pernah menyampaikan Golden Means nya,

dengan berbagai contoh jangan terlalu extreem di ujung satu, maupun

ujung yang lain.

Jangan buang2 uang (extreem). Jangan terlalu kikir(extreem). Harus berani

keluar uang, bila diperlukan (mean nya).

Siddharta Gautama mengatakan: Kebenaran itu tidak terletak di ujung paling 

kiri atau paling kanan, tetapi di antaranya.(Middle path). Dia sampai ke

kesimpulan ini waktu dia ada di tepi sungai, mendengar omongan seorang tua

sedang berbicara dengan seorang pemuda yang sedang mengayuh perahu

di sungai : Pasang snar itu jangan terlalu kendor, tidak enak bunyinya. Jangan 

terlalu tegang, nanti putus.

Confucius dan Mencius juga punya Golden Means, yang disebut Chung Yung

atau di dialek Hokkiannya Tiong Yong. Seorang murid tanya pada Confucius :

Mengapa nasehat guru pada 2 murid itu berlainan sekali ?

Confucius menjawab : Yang satu itu sifatnya selalu tergesa-gesa. Dia langsung

kerjakan sesuatu tanpa pikir masak2. Jadi saya nasehatkan dia supaya tanya 

pendapat saudaranya dulu. 

Yang lainnya sifatnya selalu menunda-nunda pekerjaan. Karena itu saya bilang, 

cepat  lakukan.

Di Taoisme ada Wuwei, bukan berarti tidak berreaksi, tetapi harus berreaksi 
tetapi

tidak emotionil. Berreaksi tidak berlebih-lebihan yang dapat mengundang reaksi

yang jauh lebih keras. Keseimbangan harus dijaga.

Ini sesuai di suatu reaksi keseimbangan kimia. Di situ dicari kondisi optimal, 
yang

memberikan hasil optimal. Memang kecepatan reaksi akan makin tinggi, kalau

temperatur dinaikkan. Tetapi pada temperatur tinggi, produk yang dihasilkan akan

rusak, terbentuk banyak produk2 sampingan. Di samping itu pada temperatur tinggi

letak reaksi keseimbangan mungkin tidak menguntungkan. Orang mencari 
katalisator, 

sehingga pada temperatur rendah, reaksi bisa berjalan dengan kecepatan tinggi.

Niels Bohr terkenal sebagai pengagum teori Yin dan Yang. Waktu dia mendapat 
hadiah 

Nobel dan kemudian dia diangkat jadi ridder (ksatria) di lambang tameng 
keluarganya

ada gambar Yin dan Yang : Bertentangan tetapi saling mengisi.

Saya kepingin tahu sebenarnya, apa dari mendalami teori Yin dan Yang, dia sampai

ke kesimpulan bahwa atom harus terdiri dari elektron dan positron, atau 
sebaliknya

dari penemuan elektron dan positron, akhirnya dia sampai pada kesimpulan 
kebenaran

teori Yin dan Yang ?

Ya, diharapkan di Gelora-45 juga terjadi " bertentangan tetapi bisa saling 
mengisi". Ya,

perlu tidak emotionil.

Salam,

KH

 

 

 

Op vr 27 mrt. 2020 om 07:52 schreef S Manap rana...@yahoo.se 
<mailto:rana...@yahoo.se>  [GELORA45] mailto:GELORA45@yahoogroups.com> >:

  

   Ya bung Chan.

 

   Bung tau sendiri kalau saya sudah cukup lama berada dalam  Gelora 45 ini.. 
Bahkan sudah sejak HKSIS dulu. Sejak dulu saya sudah berpendirian bahwa saya 
senang membaca berbagai pendapat dari siapapun datangnya, asal tidak dibimbing 
oleh rasa kebencian.

 

   Misalnya, saya senang kalau ada berbagai macam pendapat terhadap Jokowi, 
dengan syarat yang benar dinyatakan benar, yang salah dinyatakan salah. Tapi 
bagi yang dibimbing oleh pikiran kebencian terhadap Jokowi, maka segala yang 
dilakukan, yang dikatakan oleh Jokowi tak peduli benar atau salah, semua akan 
disalahkan. Saya sama sekali bukan pemilih Jokowi, karena saya tidak punya hak 
untuk memilih di Indonesia.Namun demikian segi-segi kebenaran yang ditegakkan 
oleh Jokowi demi kemajuan Republik Indonesia perlu didukung. 

 

   Demikian juga halnya dengan sikap saya terhadap Tiongkok dan Partai Komunis 
Tiongkok sekarang ini. Sekalipun saya bukan orang Tiongkok, tapi saya selalu 
mengikuti apa yang terjadi di Tiongkok sebagaimana halnya saya selalu mengikuti 
apa yang terjadi di Cuba, di Vietnam dan di  Myanmar (Burma). Mengapa demikian? 
Karena saya pernah tinggal, pernah hidup baik senang maupun susah di 
negeri-negeri itu.

 

   Sedikit banyaknya saya tau berbagai kemajuan yang dicapai oleh negeri-negeri 
itu, demikian juga kekurangan-kekurangannya, 

 

   Khusus mengenai Tiongkok, saya selalu mengharapkan supaya Tiongkok semakin 
maju dan semakin modern. Mengapa demikian? Karena maju mundurnya Tiongkok akan 
memberikan pe

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Manap,
Terimakasih untuk ceritanya. Saya termasuk orang yang beruntung
masih bisa bertemu dengan teman2 kuliah dua tahun sekali. Hanya
tahun ini terpaksa reunienya diundur karena Coronavirus.
Waktu reunie terakhir tahun 2018 di Shanghai, saya ingatkan teman
sebelah saya kalau kita itu mulai saling kenalnya 60 tahun yang lalu,
dan kita itu beruntung masih bisa kumpul2 melepas rindu, meskipun
sudah ada dua yang meninggal. Teman sebelah saya itu langsung
berdiri ingatkan teman2 yang lain, dan ajak minum sedikit arak MaoTai,
dan moga2 kita panjang umur dan sehat2 untuk 2 tahun lagi dapat bertemu.
Tidak semuanya bisa membeayai diri meskipun dulu kelihatannya
jabatannya tinggi di perusahaan. Untung ada teman yang berhasil,
yang bantu yang lain, terutama istrinya yang begitu dengar ada teman
suaminya tidak sanggup, langsung beritahu kita, kalau dia akan tanggung.
Waktu saya baca riwayat hidupnya, ternyata dia pernah hidup susah
pelihara ayam, jual telur. Makanya bisa ngerti kesulitan orang.
Mungkin saya termasuk beruntung. Sudah sakit sejak Juni yang lalu.
Sampai masuk 3 rumah sakit. Rumah sakit kedua tidak berani operasi
saya karena ada abces di liver. Saya dikirim ke colleganya dari Vrije
Universiteit Medisch Centrum, yang berani mengoperasi saya setelah
saya dibehandel 6 minggu dengan antibiotika, ditambah darah dll.
Orang Jawa bilang Nyowo balen (dapat balik nyawanya).
Mudah2an saya bisa lolos dari bahaya Coronavirus ini. Ya, dibantu
tetangga yang belanja untuk kami. Buat saya hidup itu dijalani saja,
tidak optimis, juga tidak pesimis.
Saya selalu teringat cerita seorang petani dengan kudanya. Kudanya
dipakai untuk membantu kerja di ladang. Suatu hari kudanya hilang.
Tetangga2nya bilang, kasihan kamu, malang benar, kuda hilang. Si
petani bilang, ya, sudah saja. Saya tidak tahu apa benar malang.
Seminggu kemudian kuda itu kembali bawa serta banyak kuda liar.
Tetangganya datang, beri selamat, wah kamu untung sekali, jadi
kaya,banyak kuda. Dia jawab, ya mungkin untung sementara, tidak
tahu kelanjutannya. Anak petani tiap hari naik kuda liar yang paling
cepat larinya. Jatuh, patah kaki. Kembali tetangganya datang, bilang
kasihan kamu, anak laki satu saja kok jadi cacat. Si petani tenang saja,
nrimo, bilang ya, lagi malang. Tiba2 terjadi perang dengan negeri lain.
Semua pemuda di desa itu diharuskan ikut berperang, kecuali anak
si petani yang cacat. Semua pemuda yang ikut berperang dari desa
itu mati dalam pertempuran. Hanya anak si petani yang karena cacat,
satu2nya yang tetap hidup
Cerita dari buku Taoisme ini dipakai jadi bahan pembahasan oleh domine
Schiller dari Crystal Cathedral dulu.
Kalau saya ingatnya ke cerita Abunawas kehilangan keledainya. Temannya
ikut mencari sampai sore, tidak ketemu. Tiba2 Abunawas, berteriak :"untung"..
Temannya heran, lha keledai hilang kok untung. Abunawas menjawab, Ya,
untung, saya tidak sedang menaikinya. Kalau saya sedang menaikinya,
saya akan ikut hilang
Salam,
Djie



Op za 28 mrt. 2020 om 09:55 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>   Yalah bung Chan. Lebih baik diakhiri saja segala tetek bengek  yang
> tidak perlu malahan mendatangkan kesusahan pikiran bagi diri sendiri.
> Memang bagi saya, sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat kalau kita
> membandingkan Uni Sovyet yang megah,  yang didirikan oleh Lenin dan
> dilanjutkan oleh Stalin, melalui Revolusi Oktober yang belum pernah ada
> taranya dalam sejarah itu dengan Orde baru di Indonesia yang didirikan oleh
> Soeharto  dengan taktik  kup merangkaknya.
>
>   Namun demikian,  tidak bisa disangkal bahwa Uni Sovyet yang didirikan
> oleh Lenin yang sudah menjadi masa lalu itu, masih banyak yang
> merindukannya bahkan termasuk kita kita ini sekalipun kita hanyalah orang
> luar. Demikian juga Orbanya Soeharto masih ada yang merindukannya terutama
> dari keluarga Cendana serta orang-orang yang diuntungkan oleh Orba tsb.
>
>   Dari kata rindu, atau merindukan, maka terus terang saja saya termasuk
> orang yang banyak merindukan masa lampau baik yang manis maupun yang pahit,
> Tanpa itu saya tidak mungkin menulis "Kisah Perjalanan" ataupun
> cerita-cerita pendek lainnya  yang mungkin bung Chan ataupun sementara
> kawan-kawan lain sudah membacanya.
>
>Disini saya mau cerita sedikit tentang yang saya rindukan sesuai dengan
> lagu "Rindu rasa hatiku".
>
>Pada waktu itu kami dari berbagai penjuru tanah air berkumpul di Tanah
> Abang 3 untuk satu tujuan bersama. Dari semua kawan yang berkumpul di situ
> masih tersisa 3 orang termasuk saya, karena kebetulan kami berada di luar
> negeri pada masa pembunuhan massal  yang dilakukan oleh Orba Soeharto. Dari
> kami 3 orang itu 1 orang di Jerman, 1 orang di Negeri Belanda. Kawan-kawan
> lain yang bersama kami di Tanah Abang 3 itu tidak tau kabarnya. Saya hanya
> masih ingat nama-namanya dan dari propinsi mana asalnya.
>
>Di Tanah Abang 3 tempat kami berkumpul itu kebetulan ada TV sebagai
> hadiah dari Liga Pemuda 

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-28 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
   Yalah bung Chan. Lebih baik diakhiri saja segala tetek bengek  yang tidak 
perlu malahan mendatangkan kesusahan pikiran bagi diri sendiri. Memang bagi 
saya, sangat tidak bisa diterima oleh akal sehat kalau kita membandingkan Uni 
Sovyet yang megah,  yang didirikan oleh Lenin dan dilanjutkan oleh Stalin, 
melalui Revolusi Oktober yang belum pernah ada taranya dalam sejarah itu dengan 
Orde baru di Indonesia yang didirikan oleh Soeharto  dengan taktik  kup 
merangkaknya. 
  Namun demikian,  tidak bisa disangkal bahwa Uni Sovyet yang didirikan oleh 
Lenin yang sudah menjadi masa lalu itu, masih banyak yang merindukannya bahkan 
termasuk kita kita ini sekalipun kita hanyalah orang luar. Demikian juga 
Orbanya Soeharto masih ada yang merindukannya terutama dari keluarga Cendana 
serta orang-orang yang diuntungkan oleh Orba tsb. 
  Dari kata rindu, atau merindukan, maka terus terang saja saya termasuk orang 
yang banyak merindukan masa lampau baik yang manis maupun yang pahit, Tanpa itu 
saya tidak mungkin menulis "Kisah Perjalanan" ataupun cerita-cerita pendek 
lainnya  yang mungkin bung Chan ataupun sementara kawan-kawan lain sudah 
membacanya.
   Disini saya mau cerita sedikit tentang yang saya rindukan sesuai dengan lagu 
"Rindu rasa hatiku".
   Pada waktu itu kami dari berbagai penjuru tanah air berkumpul di Tanah Abang 
3 untuk satu tujuan bersama. Dari semua kawan yang berkumpul di situ masih 
tersisa 3 orang termasuk saya, karena kebetulan kami berada di luar negeri pada 
masa pembunuhan massal  yang dilakukan oleh Orba Soeharto. Dari kami 3 orang 
itu 1 orang di Jerman, 1 orang di Negeri Belanda.. Kawan-kawan lain yang 
bersama kami di Tanah Abang 3 itu tidak tau kabarnya. Saya hanya masih ingat 
nama-namanya dan dari propinsi mana asalnya.
   Di Tanah Abang 3 tempat kami berkumpul itu kebetulan ada TV sebagai hadiah 
dari Liga Pemuda Chekoslowakia. Maka itu, asal tidak ada acara di malam hari 
kami bisa bersama-sama menonton TV.      Si satu malam hari, di TV RI ada acara 
gembira. Kebetulan pula yang menjadi pemirsa acara itu Pak Hamidy Tengku Djamil 
dari Perfini. Saya  mengenal orangnya, karena kami pernah melaksanakan tugas 
bersama-sama ke Kalimantan  Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.   
Di depan mikrofun Pak Hamidy berpantun:
                 Bukan sutera sembarang sutera,                 Inilah sutera 
dari Betawi.                 Bukan Tjitra sembarang Tjitra,                 
Inilah dia Tjitra Dewi.    Seketika itu juga Tjitra Dewi keluar dari belakang 
layar  dan menyanyikan lagu:
                 Rindu rasa hatiku,                 Karena kau pergi jauh.   
dst..dst...
                 Oh duhai kusuma,                 Kini kau jauh di mata.        
         Kasih rasa tertumpah,                 Selama kita berpisah.   Yang 
menarik dan menjadi ingatan atas acara itu, bukan hanya karena lagu "Rindu rasa 
hatiku" yang dinyanyikan oleh Tjitra Dewi  dengan suara yang merdu, tapi Tjitra 
Dewinya itu sendiri yang menarik. Orangnya cantik, memakai sarung, berkebaya 
dan berselendang. Sangat berbeda dengan wanita-wanita Indonesia jaman sekarang 
yang asal keluar rumah harus memakai jilbab. 
   Karena itu pula asal melihat ada acara pemakaian kembali sarung dan kebaya 
atau melihat perempuan bersarung dan berkebaya, maka ingatanku kembali ke 
Tjitra Dewi, dan kembali ke lagu "Rindu rasa hatiku".
   Keesokan harinya, dengan menggunakan telepon di Tanah Abang 3, saya menilpon 
Pak Hamidy di Perfini dan berkata kepadanya: "Pak, bagus sekali acara semalam". 
Pak Hamidy menjawab:" Ya, begitulah anak muda  dalam mencari hidup". Dari situ 
saya tau maksudnya bahwa dia menjadi pemirsa acara itu mendapat pembayaran.     
Pak Hamidy jarang sekali menyebut saya atau memanggil saya  dengan menggunakan 
nama. Saya selalu dipanggilnya anak muda. Karena usianya sudah 42 sedang saya 
baru 21 pada waktu itu.       Pak Hamidy minta saya datang lagi ke Perfini 
(Perusahaan Film Nasional milik Usmar Ismail) tempatnya bekerja, dengan harapan 
kalau kebetulan Tjitra Dewi sedang di sana, maka saya akan disuruh bersalaman 
sama Tjitra Dewi. Menurut Pak Hamidy, banyak sekali orang yang ingin bersalaman 
sama Tjitra Dewi, bahkan termasuk Pak Subandrio.
   Tapi saya tidak pernah sempat lagi datang ke Perfini. Saya ke sana hanya 
sekali yaitu sebelum kami berangkat ke Kalimantan.
   Begitulah sedikit Nostalgia, yang pernah dialami di masa muda dulu.
   Salam di akhir pekan.
     S.Manap.
Den lördag 28 mars 2020 00:53:34 CET, ChanCT sa...@netvigator.com 
[GELORA45]  skrev:  
 
     
 

Direnungkan kembali iyaaa, juga. Kalau sudah SETUJ dengan saran bung Manap 
dan bung Djie, kemarin itu, mestinya ejek mengejek juga BISA DIHENTIKAN! Agar 
GELLRA45 kita ini bisa benar-benar menjadi wadah yang nyaman untuk ngobrol, 
berdiskusi secara sehat, ...! Saya harus memelopori dan mulai dari diri 
sendiri! Mulai dari pagi ini tidak lagi menggunakan sebutan "nenek dalam 
tempurung", ... biar ngobrolnya terasa lebih 

[GELORA45] Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-27 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Direnungkan kembali iyaaa, juga. Kalau sudah SETUJ dengan saran bung 
Manap dan bung Djie, kemarin itu, mestinya ejek mengejek juga BISA 
DIHENTIKAN! Agar GELLRA45 kita ini bisa benar-benar menjadi wadah yang 
nyaman untuk ngobrol, berdiskusi secara sehat, ...! Saya harus 
memelopori dan mulai dari diri sendiri! Mulai dari pagi ini tidak lagi 
menggunakan sebutan "nenek dalam tempurung", ... biar ngobrolnya terasa 
lebih santai dan damai-damai saja!


Tegur saya kalau terjadi lagi, ya.

Bung Manap memang sudah mengakhiri perdebatan rindu masa lalu ini. Tentu 
siapapun boleh-boleh saja menumpangi dan meneruskan sesukanya, ... 
mungkin karena saya mengejeknya dengan sebutan "nenek dalam tempurung" 
jadi mental per-nya! Hehehee, ...


Ada betulnya, yang dibandingkan bung Manap "orang yang merindukan" masa 
lalu, bukan jaman Sovyet dengan jaman Suharto! Begitulah penutup tulisan 
diberikan sepatah bait lagu Rindu rasa hatiku, ... karena kau pergi 
jauh! dst. Itulah watak manusia pada umumnya, selalu merindukan masa 
lalu yang sudah lewat, betapapun pahit dan menderitanya dibanding 
sekarang yang sedang dilewati. Karena kenyataan, ditengah-tengah 
perjalanan hidup yang pahit dan menderita dimasa lalu PASTI juga ada 
yang popsitif, indah dan bisa dinikmati! Begitu juga sebaliknya! Itulah 
kenyataan hal-ihwal didunia ini yang selalu terdiri dari 2 segi "Satu 
Pecah jadi Dua" kata Ketua Mao! Tidak ada yang mutlak/Murni sepenuh 
hanya satu segi saja! Yang dikatakan mutlak/murni itu relatif dan sesaat 
waktu saja! Begitu juga dengan ajaran filsafat kuno Ie Ching budaya 
Tionghoa yang sudah bersejarah 5 ribuan tahun itu, yang dikenal dengan 
Yim dan Yang.Dirumuskan dalam satu gambar patkwa 
养生八卦图图片免费下载_养生八卦图素材_养生八卦图模板-图行天下dimana 
ditengah-tengah 1/2 lingkaran putih ada setitik hitam, sebaliknya 
ditengah-tengah 1/2 lingkaran hitam juga ada titik putih! Begitulah 
kenyataan hal ihwal disejagad ini, ... Hanya kita sendiri saja yang 
harus pandai-pandai melihat dan menilai situasi sesuai kenyataan yang 
ada! Jangan karena nila setitik rusak susu sebelangga! Atau sebaliknya, 
hanya setitik itulah terlihat sebagai yang umum dan dominasi, ...! 
Perlakukanlah yang setitik itu sebagai TITIK saja! 1/2 lingkaran putih 
tetap harus dikatakan PUTIH walaupun ada titik hitam disitu! Sebaliknya 
juga 1/2 lingkaran hitam harus berani dikatakan HITAM walaupun ada titik 
putih disitu, ...!


Jadi disinilah keheibatan Deng Xiaoping, kepala grup teori PKT saat 
mengkritik kesalahan REMO Sovyet, dengan keluarkan 9 Komentar nya itu! 
Pada saat kita mengkritik kesalahan Stalin, jangan kebablasan! Harus 
bisa melihat pada pokoknya Stalin berhasil membawa rakyat Sovyet maju, 
begitu juga saat mengkritik kesalahan Mao Tsetung, jangan sampai 
kebablasan! Bagaimanapun juga Stalin dan Mao adalah pemimpin besar 
rakyat Sovyet dan rakyat Tiongkok, yang berhasil membebaskan rakyat dari 
penindasan! Tanpa keberhasilan membebaskan rakyat dari penindasan, 
bagaimana bicara pembangunan? Dan, ... saat masa pembangunan ada 
kesalahan-kesalahan, iya! Tapi, juga tetap melihat keberhasilan mereka, 
sesuai dengan situasi konkrit yang dihadapi ketika itu. Jangan dilihat 
dengan situasi sekarang, ... yang jelas sudah berbeda. Yang PASTI, TANPA 
KEBERHASILAN dimasa Stalin dan Mao tidak akan terjadi pembangunan 
Tiongkok yang MAJU dan MODERN sekarang ini! Bedanya, Kruschove membabat 
habis jasa dan keberhasilan Stalin dan akhirnya PKUS roboh dengan 
sendirinya, sedang Deng justru tetap mempertahankan Mao Tsetung sebagai 
PEMIMPIN BESAR rakyat Tiongkok dan mempertahankan FMTT sebagai ideologi 
pembimbing rakyat Tiongkok dan, ... berhasil membawa 1,4 milyar Rakyat 
TIongkok bebas dari kemiskinan!


Pada saat kita melihat kemajuan dan kejayaan Tiongkok sekarang, tetap 
harus bisa dan berani melihat masih ada kekurangan dan kesalahan yang 
terjadi dan harus bisa menemukan cara memperbaiki, mengoreksinya untuk 
terus maju, ...! Pasti begitu! Hanya saja jangan terbalik, melihat 
kesalahan setitik, lalu menegasi semua hasil perjuangan RAKYAT Tiongkok, 
 yang jelas dan nyata diakui dunia!




On 27/3/2020 下午10:22, Tatiana Lukman wrote:
Kakek centeng remo ini selalu menggunakan kesempatan yang sekecil 
apapun untuk menyerang, karena dalam perdebatan langsung yang serius 
tentang kaum remo-imperialis Tiongkok, sudah sejak bertahun-tahun 
tidak bisa membantah argumentasi yang diajukan oleh beberapa pendebat, 
BUKAN HANYA argumentasi yang saya ajukan. Coba pakai akal sehat dan 
logika!!! Masalahnya bukan soal kata "merindukan". Masalahnya adalah 
"APA" YANG DIRINDUKAN??? Yang satu merindukan "Soviet atau Stalin", 
kemudian orang membandingkannya dengan orang lain yang merindukan " 
zaman Suharto".  Jelas kedua objek kerinduan itu diletakkan dalam satu 
konteks dan satu level. Kenapa saya yang kasih komentar dengan 
mendudukan masalahnya dengan benar, lantas si centeng dompleng untuk 
serampangan menuduh "nenek dalam tempurung selalu hidup dalam mimpinya 

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-27 Terurut Topik Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
 Kakek centeng remo ini selalu menggunakan kesempatan yang sekecil apapun untuk 
menyerang, karena dalam perdebatan langsung yang serius tentang kaum 
remo-imperialis Tiongkok, sudah sejak bertahun-tahun tidak bisa membantah 
argumentasi yang diajukan oleh beberapa pendebat, BUKAN HANYA argumentasi yang 
saya ajukan. Coba pakai akal sehat dan logika!!! Masalahnya bukan soal kata 
"merindukan". Masalahnya adalah "APA" YANG DIRINDUKAN??? Yang satu merindukan 
"Soviet atau Stalin", kemudian orang membandingkannya dengan orang lain yang 
merindukan " zaman Suharto".  Jelas kedua objek kerinduan itu diletakkan dalam 
satu konteks dan satu level. Kenapa saya yang kasih komentar dengan mendudukan 
masalahnya dengan benar, lantas si centeng dompleng untuk serampangan menuduh 
"nenek dalam tempurung selalu hidup dalam mimpinya sendiri bayangan yang 
dimimpikannya sendiri Inilah ocehan orang  goblok  yang tidak pernah bisa 
mendapatkan argumentasi logis untuk membantah saya Apakah soal penghisapan 
dan penindasan di Tiongkok yang selalu saya belejeti merupakan "mimpi" saya 
sendiri?? apakah soal penjajahan tiongkok melalui penyewaan tanah selama 99 
tahun seperti terhadap rakyat negeri tetangganya Laos, merupakan bayangan yang 
saya mimpikan sendiri Apakah Tiongkok  punya basis militer merupakan mimpi, 
bukan kenyataan??? Begitu banyak sudah dipostingkan bahan-bahan yang berkaitan 
dengan masalah-masalah itu..
Manap sudah menghentikan diskusi tentang masalah perbandingan, tapi si centeng, 
begitu  lihat ada orang yang tidak sependapat dengan saya,  kontan menggunakan 
kesempatan untuk menyerang saya. 
Lihat saja ejekan yang digunakan "nenek dalam tempurung" ..Padahal sudah 
dibuktikan berkali-kali justru  dirinyalah yang telah memperlihatkan 
keterbatasan absolut dalam pengetahuan politik dunia, sehingga pantas disebut 
kakek centeng remo dalam tempurung!!!  Pengetahuannya hanya terbatas pada apa 
yang dikatakan pemerintah Tkk..makanya pantas disebut juga corong dan terompet 
kaum penguasa Remo -imperialis tiongkok!!! 
On Friday, March 27, 2020, 06:28:34 AM GMT+1, kh djie dji...@gmail.com 
[GELORA45]  wrote:  
 
     

Rindu ucapkan ..Rindu 
katakan.Dapatkah kumbang mencapai 
rembulan...?https://www.youtube.com/watch?v=i5Iv_p2hrIk  

Op vr 27 mrt. 2020 om 04:35 schreef ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] 
:

     
 

Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam 
mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu dengan 
bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana bisa nyambung? 
Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang merindukan jaman Stalin dengan 
orang Indonesia merindukan jaman Suharto, berubah jadi membandingkan jaman 
Sovyet dengan jaman Suharto!  Diperdebatkan sampai kiamat juga gak akan habis! 
 
 
Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,
 
karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...
 

 
 On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
  
       Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya 
hanya  sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  type saya 
yang suka   bertengkar dengan   soal-soal sepele seperti ini.  
    Cukup  saya akhiri sampai disini. 
  Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  skrev:  
  
   
     Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu kerinduan orang. Yang satu merindukan jaman Uni Sovyet. Sedang 
yang satu lagi yang merindukan jama Orde Baru.  
     Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan jaman 
Orde Baru, 
  
  
  
  
  
  Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
  
    Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA 
Suharto yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka 
yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh 
jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!! 
   On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
  
   
         Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto. 
     Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama: 
     Rindu rasa hatiku,    Karena kau pergi jauh. ...   dast..dst  
     Salam. 
     SM.     Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana 
lukmanjetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
  
    
   
75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll
 

    Russians have expressed increasingly positive opinions about 
the Soviet Union over the years, with 

[GELORA45] Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-27 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
SETUJU, ... dengan saran-saran yang diberikan bung Manap dan bung 
Djie! Hendaknya milis GELORA45 ini bisa dijadikan wadah untuk ngobrol, 
diskusi secara sehat, TIDAK saling maki-memaki, dengan penuh kebencian, 
! apalagi diantara kita banyak yang sudah lanjut usia! Sampaikanlah 
pendapat dengan baik-baik dan mempertahankan persahabatan, persaudaraan 
sesama umat manusia dimanapun kita berada.


Mudah2an bisa, ...dan semua yang tergabung dalam GELORA45 bisa tetap 
merasa nyaman mengikuti berita, ngobrol dan diskusi yang terjadi, ...


Salam-damai,

ChanCT


On 27/3/2020 下午3:29, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] wrote:

Bung Manap,
Ya, sebaiknya begitu sehingga diskusi dapat dilakukan.
Di zaman dulu, Aristoteles pernah menyampaikan Golden Means nya,
dengan berbagai contoh jangan terlalu extreem di ujung satu, maupun
ujung yang lain.
Jangan buang2 uang (extreem). Jangan terlalu kikir(extreem). Harus berani
keluar uang, bila diperlukan (mean nya).
Siddharta Gautama mengatakan: Kebenaran itu tidak terletak di ujung 
paling

kiri atau paling kanan, tetapi di antaranya.(Middle path). Dia sampai ke
kesimpulan ini waktu dia ada di tepi sungai, mendengar omongan seorang tua
sedang berbicara dengan seorang pemuda yang sedang mengayuh perahu
di sungai : Pasang snar itu jangan terlalu kendor, tidak enak 
bunyinya. Jangan

terlalu tegang, nanti putus.
Confucius dan Mencius juga punya Golden Means, yang disebut Chung Yung
atau di dialek Hokkiannya Tiong Yong. Seorang murid tanya pada Confucius :
Mengapa nasehat guru pada 2 murid itu berlainan sekali ?
Confucius menjawab : Yang satu itu sifatnya selalu tergesa-gesa. Dia 
langsung
kerjakan sesuatu tanpa pikir masak2. Jadi saya nasehatkan dia supaya 
tanya

pendapat saudaranya dulu.
Yang lainnya sifatnya selalu menunda-nunda pekerjaan. Karena itu saya 
bilang,

cepat  lakukan.
Di Taoisme ada Wuwei, bukan berarti tidak berreaksi, tetapi harus 
berreaksi tetapi
tidak emotionil. Berreaksi tidak berlebih-lebihan yang dapat 
mengundang reaksi

yang jauh lebih keras. Keseimbangan harus dijaga.
Ini sesuai di suatu reaksi keseimbangan kimia. Di situ dicari kondisi 
optimal, yang

memberikan hasil optimal. Memang kecepatan reaksi akan makin tinggi, kalau
temperatur dinaikkan. Tetapi pada temperatur tinggi, produk yang 
dihasilkan akan
rusak, terbentuk banyak produk2 sampingan. Di samping itu pada 
temperatur tinggi
letak reaksi keseimbangan mungkin tidak menguntungkan. Orang mencari 
katalisator,
sehingga pada temperatur rendah, reaksi bisa berjalan dengan kecepatan 
tinggi.
Niels Bohr terkenal sebagai pengagum teori Yin dan Yang. Waktu dia 
mendapat hadiah
Nobel dan kemudian dia diangkat jadi ridder (ksatria) di lambang 
tameng keluarganya

ada gambar Yin dan Yang : Bertentangan tetapi saling mengisi.
Saya kepingin tahu sebenarnya, apa dari mendalami teori Yin dan Yang, 
dia sampai
ke kesimpulan bahwa atom harus terdiri dari elektron dan positron, 
atau sebaliknya
dari penemuan elektron dan positron, akhirnya dia sampai pada 
kesimpulan kebenaran

teori Yin dan Yang ?
Ya, diharapkan di Gelora-45 juga terjadi " bertentangan tetapi bisa 
saling mengisi". Ya,

perlu tidak emotionil.
Salam,
KH



Op vr 27 mrt. 2020 om 07:52 schreef S Manap rana...@yahoo.se 
 [GELORA45] >:


   Ya bung Chan.

   Bung tau sendiri kalau saya sudah cukup lama berada dalam 
Gelora 45 ini. Bahkan sudah sejak HKSIS dulu. Sejak dulu saya
sudah berpendirian bahwa saya senang membaca berbagai pendapat
dari siapapun datangnya, asal tidak dibimbing oleh rasa kebencian.

   Misalnya, saya senang kalau ada berbagai macam pendapat
terhadap Jokowi, dengan syarat yang benar dinyatakan benar, yang
salah dinyatakan salah. Tapi bagi yang dibimbing oleh pikiran
kebencian terhadap Jokowi, maka segala yang dilakukan, yang
dikatakan oleh Jokowi tak peduli benar atau salah, semua akan
disalahkan. Saya sama sekali bukan pemilih Jokowi, karena saya
tidak punya hak untuk memilih di Indonesia.Namun demikian
segi-segi kebenaran yang ditegakkan oleh Jokowi demi kemajuan
Republik Indonesia perlu didukung.

   Demikian juga halnya dengan sikap saya terhadap Tiongkok dan
Partai Komunis Tiongkok sekarang ini. Sekalipun saya bukan orang
Tiongkok, tapi saya selalu mengikuti apa yang terjadi di Tiongkok
sebagaimana halnya saya selalu mengikuti apa yang terjadi di Cuba,
di Vietnam dan di Myanmar (Burma). Mengapa demikian? Karena saya
pernah tinggal, pernah hidup baik senang maupun susah di
negeri-negeri itu.

   Sedikit banyaknya saya tau berbagai kemajuan yang dicapai oleh
negeri-negeri itu, demikian juga kekurangan-kekurangannya,

   Khusus mengenai Tiongkok, saya selalu mengharapkan supaya
Tiongkok semakin maju dan semakin modern. Mengapa demikian? Karena
maju mundurnya Tiongkok akan memberikan pengaruh besar bagi hari
depan umat manusia di muka bumi ini. Ini 

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-27 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Bung Manap,
Ya, sebaiknya begitu sehingga diskusi dapat dilakukan.
Di zaman dulu, Aristoteles pernah menyampaikan Golden Means nya,
dengan berbagai contoh jangan terlalu extreem di ujung satu, maupun
ujung yang lain.
Jangan buang2 uang (extreem). Jangan terlalu kikir(extreem). Harus berani
keluar uang, bila diperlukan (mean nya).
Siddharta Gautama mengatakan: Kebenaran itu tidak terletak di ujung paling
kiri atau paling kanan, tetapi di antaranya.(Middle path). Dia sampai ke
kesimpulan ini waktu dia ada di tepi sungai, mendengar omongan seorang tua
sedang berbicara dengan seorang pemuda yang sedang mengayuh perahu
di sungai : Pasang snar itu jangan terlalu kendor, tidak enak bunyinya.
Jangan
terlalu tegang, nanti putus.
Confucius dan Mencius juga punya Golden Means, yang disebut Chung Yung
atau di dialek Hokkiannya Tiong Yong. Seorang murid tanya pada Confucius :
Mengapa nasehat guru pada 2 murid itu berlainan sekali ?
Confucius menjawab : Yang satu itu sifatnya selalu tergesa-gesa. Dia
langsung
kerjakan sesuatu tanpa pikir masak2. Jadi saya nasehatkan dia supaya tanya
pendapat saudaranya dulu.
Yang lainnya sifatnya selalu menunda-nunda pekerjaan. Karena itu saya
bilang,
cepat  lakukan.
Di Taoisme ada Wuwei, bukan berarti tidak berreaksi, tetapi harus berreaksi
tetapi
tidak emotionil. Berreaksi tidak berlebih-lebihan yang dapat mengundang
reaksi
yang jauh lebih keras. Keseimbangan harus dijaga.
Ini sesuai di suatu reaksi keseimbangan kimia. Di situ dicari kondisi
optimal, yang
memberikan hasil optimal. Memang kecepatan reaksi akan makin tinggi, kalau
temperatur dinaikkan. Tetapi pada temperatur tinggi, produk yang dihasilkan
akan
rusak, terbentuk banyak produk2 sampingan. Di samping itu pada temperatur
tinggi
letak reaksi keseimbangan mungkin tidak menguntungkan. Orang mencari
katalisator,
sehingga pada temperatur rendah, reaksi bisa berjalan dengan kecepatan
tinggi.
Niels Bohr terkenal sebagai pengagum teori Yin dan Yang. Waktu dia mendapat
hadiah
Nobel dan kemudian dia diangkat jadi ridder (ksatria) di lambang tameng
keluarganya
ada gambar Yin dan Yang : Bertentangan tetapi saling mengisi.
Saya kepingin tahu sebenarnya, apa dari mendalami teori Yin dan Yang, dia
sampai
ke kesimpulan bahwa atom harus terdiri dari elektron dan positron, atau
sebaliknya
dari penemuan elektron dan positron, akhirnya dia sampai pada kesimpulan
kebenaran
teori Yin dan Yang ?
Ya, diharapkan di Gelora-45 juga terjadi " bertentangan tetapi bisa saling
mengisi". Ya,
perlu tidak emotionil.
Salam,
KH



Op vr 27 mrt. 2020 om 07:52 schreef S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
>Ya bung Chan.
>
>Bung tau sendiri kalau saya sudah cukup lama berada dalam  Gelora 45
> ini. Bahkan sudah sejak HKSIS dulu. Sejak dulu saya sudah berpendirian
> bahwa saya senang membaca berbagai pendapat dari siapapun datangnya, asal
> tidak dibimbing oleh rasa kebencian.
>
>Misalnya, saya senang kalau ada berbagai macam pendapat terhadap
> Jokowi, dengan syarat yang benar dinyatakan benar, yang salah dinyatakan
> salah. Tapi bagi yang dibimbing oleh pikiran kebencian terhadap Jokowi,
> maka segala yang dilakukan, yang dikatakan oleh Jokowi tak peduli benar
> atau salah, semua akan disalahkan. Saya sama sekali bukan pemilih Jokowi,
> karena saya tidak punya hak untuk memilih di Indonesia.Namun demikian
> segi-segi kebenaran yang ditegakkan oleh Jokowi demi kemajuan Republik
> Indonesia perlu didukung.
>
>Demikian juga halnya dengan sikap saya terhadap Tiongkok dan Partai
> Komunis Tiongkok sekarang ini. Sekalipun saya bukan orang Tiongkok, tapi
> saya selalu mengikuti apa yang terjadi di Tiongkok sebagaimana halnya saya
> selalu mengikuti apa yang terjadi di Cuba, di Vietnam dan di  Myanmar
> (Burma). Mengapa demikian? Karena saya pernah tinggal, pernah hidup baik
> senang maupun susah di negeri-negeri itu.
>
>Sedikit banyaknya saya tau berbagai kemajuan yang dicapai oleh
> negeri-negeri itu, demikian juga kekurangan-kekurangannya,
>
>Khusus mengenai Tiongkok, saya selalu mengharapkan supaya Tiongkok
> semakin maju dan semakin modern. Mengapa demikian? Karena maju mundurnya
> Tiongkok akan memberikan pengaruh besar bagi hari depan umat manusia di
> muka bumi ini. Ini pendapat saya. Karena itu dalam menilai baik buruknya
> sesuatu, tidak perlu dibimbing oleh rasa kebencian, dan hindari pula
> perasaan mengagungkan yang berlebihan.
>
>Bung Chan.
>
>Saya masih akan tetap berada di milis Gelora 45 ini, selama milis ini
> masih bisa mempertahankan kerukunan anggota-anggotanya. Siapapun dibolehkan
> mengajukan pendapat, pikiran, memposting berita, berdiskusi, saling
> menghibur dsbnya. Tapi satu yang tetap saya harapkan janganlah saling
> benci, janganlah memperlihatkan sikap bermusuhan terhadap sesuatu atau
> seseorang yang tidak sesuai dengan kehendak  sendiri.
>
>Salam di akhir pekan.
>
> S.Manap.
>
>
>
> Den fredag 27 mars 2020 06:28:35 CET, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
>  

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-27 Terurut Topik S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45]
    Ya bung Chan.
   Bung tau sendiri kalau saya sudah cukup lama berada dalam  Gelora 45 ini. 
Bahkan sudah sejak HKSIS dulu. Sejak dulu saya sudah berpendirian bahwa saya 
senang membaca berbagai pendapat dari siapapun datangnya, asal tidak dibimbing 
oleh rasa kebencian.
   Misalnya, saya senang kalau ada berbagai macam pendapat terhadap Jokowi, 
dengan syarat yang benar dinyatakan benar, yang salah dinyatakan salah. Tapi 
bagi yang dibimbing oleh pikiran kebencian terhadap Jokowi, maka segala yang 
dilakukan, yang dikatakan oleh Jokowi tak peduli benar atau salah, semua akan 
disalahkan. Saya sama sekali bukan pemilih Jokowi, karena saya tidak punya hak 
untuk memilih di Indonesia.Namun demikian segi-segi kebenaran yang ditegakkan 
oleh Jokowi demi kemajuan Republik Indonesia perlu didukung. 
   Demikian juga halnya dengan sikap saya terhadap Tiongkok dan Partai Komunis 
Tiongkok sekarang ini. Sekalipun saya bukan orang Tiongkok, tapi saya selalu 
mengikuti apa yang terjadi di Tiongkok sebagaimana halnya saya selalu mengikuti 
apa yang terjadi di Cuba, di Vietnam dan di  Myanmar (Burma). Mengapa demikian? 
Karena saya pernah tinggal, pernah hidup baik senang maupun susah di 
negeri-negeri itu.
   Sedikit banyaknya saya tau berbagai kemajuan yang dicapai oleh negeri-negeri 
itu, demikian juga kekurangan-kekurangannya, 
   Khusus mengenai Tiongkok, saya selalu mengharapkan supaya Tiongkok semakin 
maju dan semakin modern. Mengapa demikian? Karena maju mundurnya Tiongkok akan 
memberikan pengaruh besar bagi hari depan umat manusia di muka bumi ini. Ini 
pendapat saya. Karena itu dalam menilai baik buruknya sesuatu, tidak perlu 
dibimbing oleh rasa kebencian, dan hindari pula perasaan mengagungkan yang 
berlebihan.
   Bung Chan. 
   Saya masih akan tetap berada di milis Gelora 45 ini, selama milis ini masih 
bisa mempertahankan kerukunan anggota-anggotanya. Siapapun dibolehkan 
mengajukan pendapat, pikiran, memposting berita, berdiskusi, saling menghibur 
dsbnya. Tapi satu yang tetap saya harapkan janganlah saling benci, janganlah 
memperlihatkan sikap bermusuhan terhadap sesuatu atau seseorang yang tidak 
sesuai dengan kehendak  sendiri.
   Salam di akhir pekan.
        S.Manap.


Den fredag 27 mars 2020 06:28:35 CET, kh djie dji...@gmail.com [GELORA45] 
 skrev:  
 
     

Rindu ucapkan ..Rindu 
katakan.Dapatkah kumbang mencapai 
rembulan...?https://www.youtube.com/watch?v=i5Iv_p2hrIk  

Op vr 27 mrt. 2020 om 04:35 schreef ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] 
:

     
 

Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam 
mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu dengan 
bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana bisa nyambung? 
Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang merindukan jaman Stalin dengan 
orang Indonesia merindukan jaman Suharto, berubah jadi membandingkan jaman 
Sovyet dengan jaman Suharto!  Diperdebatkan sampai kiamat juga gak akan habis! 
 
 
Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,
 
karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...
 

 
 On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
  
       Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya 
hanya  sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  type saya 
yang suka   bertengkar dengan   soal-soal sepele seperti ini.  
    Cukup  saya akhiri sampai disini. 
  Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  skrev:  
  
   
     Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu kerinduan orang. Yang satu merindukan jaman Uni Sovyet. Sedang 
yang satu lagi yang merindukan jama Orde Baru.  
     Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan jaman 
Orde Baru, 
  
  
  
  
  
  Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
  
    Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA 
Suharto yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka 
yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah membunuh 
jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang anti-komunis!! 
   On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  wrote:  
  
   
         Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan "yang 
enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata Soeharto. 
     Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama: 
     Rindu rasa hatiku,    Karena kau pergi jauh. ...   dast..dst  
     Salam. 
     SM.     Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana 
lukmanjetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:  
  
    
   
75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in 

Re: [GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
Rindu ucapkan ..
Rindu katakan.
.
Dapatkah kumbang mencapai rembulan...?
https://www.youtube.com/watch?v=i5Iv_p2hrIk

Op vr 27 mrt. 2020 om 04:35 schreef ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45] <
GELORA45@yahoogroups.com>:

>
>
> Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam
> mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu
> dengan bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana bisa
> nyambung? Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang merindukan jaman
> Stalin dengan orang Indonesia merindukan jaman Suharto, berubah jadi
> membandingkan jaman Sovyet dengan jaman Suharto!  Diperdebatkan sampai
> kiamat juga gak akan habis!
>
> Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,
>
> karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...
>
>
> On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
>
>
>   Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya
> hanya  sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  type
> saya yang suka   bertengkar dengan   soal-soal sepele seperti ini.
>
>   Cukup  saya akhiri sampai disini.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se
> [GELORA45]   skrev:
>
>
>
>
>Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang
> dipersoalkan itu *kerinduan* orang. Yang satu* merindukan* jaman Uni
> Sovyet. Sedang yang satu lagi yang *merindukan* jama Orde Baru.
>
>Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni dan
> jaman Orde Baru,
>
>
>
>
>
>
> Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman
> jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
>  skrev:
>
>
>
> Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA Suharto
> yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah tentu mereka
> yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin juga telah
> membunuh jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya orang-orang
> anti-komunis!!
>
> On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap rana...@yahoo.se
> [GELORA45]   wrote:
>
>
>
>
>
>Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang
> sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan kehidupan
> "yang enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di jamanku" kata
> Soeharto.
>
>Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:
>
>Rindu rasa hatiku,
>Karena kau pergi jauh. ..   dast..dst...
>
>Salam.
>
>SM.
>
> Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman
> jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45] 
>  skrev:
>
>
>
>
> 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History –
> Poll
>
>
> 
>
> 
>
> 
>
> https://www.themoscowtimes.com/2020/03/24/75-of-russians-say-soviet-era-was-greatest-time-in-countrys-history-poll-a69735>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting record highs in the past year or so.Andrei Nikerichev /
> Moskva News Agency
>
> Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in their
> country’s history, according to a survey published
> 
>  by
> the independent Levada Center pollster on Tuesday.
>
>
>
>
> Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе
>
> С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они о
> распаде СССР и какие информационные исто...
>
> 
>
>
> Russians have expressed increasingly positive opinions about the Soviet
> Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and approval of
> Stalin hitting
> 
>  record
> highs in the past year or so.
>
>
>
>
> Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says
>
> The Moscow Times
>
> Public polling has increasingly shown that a growing number of Russians
> regret the Soviet collapse and approve o...
>
> 
>
>
> Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that the
> Soviet Union was the best time in their country’s history, Levada said.
>
> Despite this, only 28% of respondents 

[GELORA45] Re: [GELORA45] 75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s History – Poll

2020-03-26 Terurut Topik ChanCT sa...@netvigator.com [GELORA45]
Bung Manap, ... menghadapi nenek dalam tempurung yang selalu hidup dalam 
mimpinya sendiri itu! Begitulah dalam menanggapi setiap tulisan, selalu 
dengan bayangan apa yang dimimpikannya sendiri saja! Yaa,... bagaimana 
bisa nyambung? Yang dibandingkan orang Sovyet dimasa lalu yang 
merindukan jaman Stalin dengan orang Indonesia merindukan jaman Suharto, 
berubah jadi membandingkan jaman Sovyet dengan jaman Suharto!  
Diperdebatkan sampai kiamat juga gak akan habis!


Ooouh, ... Rindu rasa hatiku,

karena kau pergi jauh, ... dst. dst. Hehehee, ...


On 26/3/2020 下午8:58, S Manap rana...@yahoo.se [GELORA45] wrote:
  Ya, sudahlah. Tidak perlu masalah sekecil ini, yang semula bagi saya 
hanya sekedar lucu-lucuan dijadikan bahan perdebatan. Bukan orang  
type saya yang suka   bertengkar dengan  soal-soal sepele seperti ini.


  Cukup  saya akhiri sampai disini.

Den torsdag 26 mars 2020 13:40:22 CET, S Manap rana...@yahoo.se 
[GELORA45]  skrev:




   Jangan salah paham dalam menanggapi tulisan/pendapat orang. Yang 
dipersoalkan itu /kerinduan/ orang. Yang satu/merindukan/ jaman Uni 
Sovyet. Sedang yang satu lagi yang /merindukan/ jama Orde Baru.


   Terlalu dungu kalau ada orang yang membandingkan jaman Svyet Uni 
dan jaman Orde Baru,







Den torsdag 26 mars 2020 13:27:48 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:



Aneh, kok orang "kiri"bisa membandingkan Soviet Unie dengan ORBA 
Suharto yang telah membantai jutaan rakyat tak berdosa!! Ah, sudah 
tentu mereka yang anti-Stalin bisa juga langsung berargumentasi Stalin 
juga telah membunuh jutaan orang di gulak. Itulah argumentasinya 
orang-orang anti-komunis!!


On Thursday, March 26, 2020, 01:20:34 PM GMT+1, S Manap 
rana...@yahoo.se [GELORA45]  wrote:




 Di Rusland banyak orang menindukan kehidupan di jaman Sovyet Uni yang 
sudah lama berlalu. Di Indonesia banyak orang yang merindukan 
kehidupan "yang enak" dijaman Orba/Soeharto berkuasa. "Enak hidup di 
jamanku" kata Soeharto.


 Ya, sama-sama rindulah. Tentunya banyak yang masih ingat lagu lama:

 Rindu rasa hatiku,
 Karena kau pergi jauh. ..  dast..dst...

 Salam.

 SM.
Den torsdag 26 mars 2020 10:18:22 CET, Tatiana Lukman 
jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]  skrev:




  75% of Russians Say Soviet Era Was 'Greatest Time' in Country’s
  History – Poll



 
 
 
 

Russians have expressed increasingly positive opinions about the 
Soviet Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and 
approval of Stalin hitting record highs in the past year or so.Andrei 
Nikerichev / Moskva News Agency


Three out of four Russians think the Soviet era was the best time in 
their country’s history, according to a survey published 
 by 
the independent Levada Center pollster on Tuesday.










Структура и воспроизводство памяти о Советском Союзе

С чем ассоциируется у жителей России советская эпоха; сожалеют ли они 
о распаде СССР и какие информационные исто...





Russians have expressed increasingly positive opinions about the 
Soviet Union over the years, with nostalgia toward the U.S.S.R. and 
approval of Stalin hitting 
 record 
highs in the past year or so.










Nostalgia for the Soviet Union Hits 14-Year High in Russia, Poll Says

The Moscow Times

Public polling has increasingly shown that a growing number of 
Russians regret the Soviet collapse and approve o...





Just 18% of Russian respondents said they disagree with the idea that 
the Soviet Union was the best time in