[iagi-net-l] Petrography reservoir di Tarakan
IAGI-netters, Saya mau membandingkan komposisi batupasir reservoir di beberapa lapangan minyak Kalimantan. Apakah sudah pernah ada yang menulis / publish paper mengenai hal ini? Misalnya perbandingan komposisi batupasir di Kutai basin dan Tarakan basin, komposisi QFL etc. Terimakasih, Herman - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Petrography reservoir di Tarakan
Pak Herman, Pak Rahmat Heryanto dari P3G-S3 nya mengerjakan data Kalimantan, mengerjakan batu pasir dll. Dia pasti mengerjakan QFL-Tectonics nya dll. Hallo Bapak-Bapak di P3G, tolong sampai info ke Pak Rahmat. Salam, US -Original Message- From: Darman, Herman H BSP-TSX/4 [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 28, 2003 6:53 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Petrography reservoir di Tarakan IAGI-netters, Saya mau membandingkan komposisi batupasir reservoir di beberapa lapangan minyak Kalimantan. Apakah sudah pernah ada yang menulis / publish paper mengenai hal ini? Misalnya perbandingan komposisi batupasir di Kutai basin dan Tarakan basin, komposisi QFL etc. Terimakasih, Herman - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.
Rekans, Sebenarnya, kalau mau merenung (ini kalau mau lho) dengan fikiran tenang dan dengan waktu yang (lama - sesuai dengan evolusi) tenang pula, maka tidak ada perbedaan atau pertentangan antara teori evolusi (proses perubahan) dan agama yang dianggap menganut kreasionisme. Karena, sebenarnya dalam kreasionisme / penciptaan ada proses yang panjang dimana selama itu terjadi perubahan internal suatu organisme setelah berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan unsur2 internalnya, sedankan dalam evolusi juga tetap ada penciptaan, karena tidak mungkin suatu organisme muncul begitu saja tanpa suatu proses penciptaan, yang pada dasarnya ya Allah SWT - lah Sang Penciptanya. Sedangkan setahu saya, mereka yang belum bisa menerima evolusi memiliki bayang2 fikiran yang a priori terhadap evolusi, dengan menafikkan data serta ketakutan bahwa evolusi bisa menyesatkan, memurtadkan dan mengkafirkan keimanan, termasuk apa yang diutarakan oleh Harun Yahya yang terkenal itu. Lha soal sesat, murtad dan pengkafiran iman itu kan bisa saja terjadi tidak karena teori evolusi kan ??. Justru, bagi yang beriman penuh (Insya Allah) evolusi tersebut semakin membuktikan kebesaran Illahi dalam kreasiNYA untuk mencapai tingkat kesempurnaan dan dari sini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. Kita jangan hanya berfikir bahwa Allah Maha Besar, Maha Bisa, sehingga Beliau pasti mampu menciptakan semuanya serentak - sekali gusseperti sekarang ini (tanpa proses perubahan : evolusi), tetapi hendaknya juga menyadari bahwa Allah memberi kita kewajiban dan kewenangan untuk memikirkan tentang hasil kreasiNYA (Fikirkan dan pelajarilah ciptaanKU, tetapi jangan engkau memikirkan bagaimana AKU). Namun, setelah kita merasa mampu berfikir tentang ciptaanNYA ya jangan merasa jumawa sehingga kita merasa lebih tahu dari Sang Pencipta dan menafikkan Allah. Hal ini memang sangat riskan bagi orang2 yang berkecimpung dalam dunia ilmu murni (geologi/paleontologi, biologi, astronomi dll) karena merasa dapat mengetahui serta memahami segala rahasia alam dan kehidupannya, padahal yang mereka ketahui itu hanya seper -nol koma nol-nol-nol dari yang sebenarnya, berdasarkan kemampuan otaknya yang hanya berkapasitas 1100 - 1200 cc saja. Bung Sanggam mengatakan seperti ini : si polan bilang cogito ergo sum, yg lain bilang aku beriman maka aku ada, yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung... Komentar saya : Lha yang lain lagi mengatakan :.emangnya gue pikirin evolusi itu...kerja aja sekarang banyak PHK. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Dept. Tek. Geologi FIKTM ITB - Original Message - From: Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 27, 2003 2:58 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yok. Saya HUtabarat turunan ke 17 dari Orang Batak PErtama. Jadi orang BAtak pertama kira2 ada kira2 510 tahun yang lalu ( 1 generasi ekual 30 tahun). Waktu yg bersamaan di JAwa kayaknya ada Majapahit dan maju lagi...(jadi orang BAtak pertama itu yang buronan yg dari Majapahit..hehe ngaku2) Untung datang kemajuan akhir abad ke 19, kalau enggak dikirain nenek moyangku orang tertua di Sumatra... Evolusi dan agama (keyakinan) itu ibarat bistik Holland yang enak dimakan bersama-sama dgn mpek2 Palembang yang juga enak...kadangkala Kalau dimakan bareng2 banyakan rasanya nggak karu2an.. si polan bilang cogito ergo sum, yg lain bilang aku beriman maka aku ada, yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung... Salam Sanggam --- At 10:45 PM 8/26/2003 -0700, you wrote: Genesis 1:24 And God said, Let the earth bring forth the living creature AFTER HIS KIND, catlle, and creeping thing, and beast of the earth AFTER HIS KIND, and it was so. Genesis 1:25 And God made the beast of the earth AFTER HIS KIND, and cattle AFTER THEIR KIND, and every thing that creepth upon the earth AFTER HIS KIND, and God saw that it was good. Genesis 1 : 26 And God said, LET US MAKE MAN IN OUR IMAGE, AFTER OUR LIKENESS, and let them have dominion over the fish of the sea, and over the fowl of the air, and over the cattle, and over all the earth, and over every creeping thing that creepeth upon the earth. Ini kisah penciptaan dari Kitab Suci. Perhatikan tulisan2 yang diketik dengan huruf besar. Dari situlah perdebatan evolusi vs. kreasionisme berasal. Bagaimana kita menafsirkan/ menerjemahkannya ? Buat saya, ini kata-kata terbuka yang bisa mengundang banyak penafsiran. Tetapi, masih buat saya juga, ada perbedaan yang jelas dari segi kata-kata yang diketik huruf besar itu, antara penciptaan hewan dan manusia (AFTER HIS/THEIR KIND vs. AFTER OUR LIKENESS, AFTER OUR IMAGE). Seperti rekan Wahyu Budi bilang, saya percaya Tuhan menciptakan sekali dan sesudah itu berjalan sendiri dengan berbagai mekanisme yang menunjukkan kemahakuasaan-Nya. Menciptakan sekali tetapi pemeliharaan-Nya terus-menerus. Genesis 1 :
Re: [iagi-net-l] Evolusi === Sudut pandang lain yoooook.
Saya setuju dengan pendapat Pak Zaim bahwa evolusi pun adalah bagian kemuliaan Sang Khalik. Tetapi di beberapa bagian dunia memang benar2 ada pertentangan keras antara kaum evolusionis dan kaum kreasionis. Siapa yang kuat, merekalah yang menentukan kurikulum sekolah. Sehingga, seperti di Kansas State dilarang mengajarkan teori evolusi di sekolah menengah karena kebetulan yang berkuasa di situ adalah kaum kreasionis. Begitu pula di beberapa negara bagian di Australia. Majalah New Scientist edisi akhir tahun 1999 mengangkat tema ini, termasuk tentang kasus hukum seorang profesor geologi pembela evolusi yang mengadukan kaum kreasionis karena menurutnya telah melakukan penipuan ilmiah dan menyebarkan kebohongan. Di Indonesia, seperti kata Pak Zaim EGP evolusi itu, memikirkan kekeringan saja dulu... Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas zaim [EMAIL PROTECTED] wrote: Rekans, Sebenarnya, kalau mau merenung (ini kalau mau lho) dengan fikiran tenang dan dengan waktu yang (lama - sesuai dengan evolusi) tenang pula, maka tidak ada perbedaan atau pertentangan antara teori evolusi (proses perubahan) dan agama yang dianggap menganut kreasionisme. Karena, sebenarnya dalam kreasionisme / penciptaan ada proses yang panjang dimana selama itu terjadi perubahan internal suatu organisme setelah berinteraksi dengan lingkungan eksternalnya yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan unsur2 internalnya, sedankan dalam evolusi juga tetap ada penciptaan, karena tidak mungkin suatu organisme muncul begitu saja tanpa suatu proses penciptaan, yang pada dasarnya ya Allah SWT - lah Sang Penciptanya. Sedangkan setahu saya, mereka yang belum bisa menerima evolusi memiliki bayang2 fikiran yang a priori terhadap evolusi, dengan menafikkan data serta ketakutan bahwa evolusi bisa menyesatkan, memurtadkan dan mengkafirkan keimanan, termasuk apa yang diutarakan oleh Harun Yahya yang terkenal itu. Lha soal sesat, murtad dan pengkafiran iman itu kan bisa saja terjadi tidak karena teori evolusi kan ??. Justru, bagi yang beriman penuh (Insya Allah) evolusi tersebut semakin membuktikan kebesaran Illahi dalam kreasiNYA untuk mencapai tingkat kesempurnaan dan dari sini kita akan semakin dekat dengan Allah SWT. Kita jangan hanya berfikir bahwa Allah Maha Besar, Maha Bisa, sehingga Beliau pasti mampu menciptakan semuanya serentak - sekali gusseperti sekarang ini (tanpa proses perubahan : evolusi), tetapi hendaknya juga menyadari bahwa Allah memberi kita kewajiban dan kewenangan untuk memikirkan tentang hasil kreasiNYA (Fikirkan dan pelajarilah ciptaanKU, tetapi jangan engkau memikirkan bagaimana AKU). Namun, setelah kita merasa mampu berfikir tentang ciptaanNYA ya jangan merasa jumawa sehingga kita merasa lebih tahu dari Sang Pencipta dan menafikkan Allah. Hal ini memang sangat riskan bagi orang2 yang berkecimpung dalam dunia ilmu murni (geologi/paleontologi, biologi, astronomi dll) karena merasa dapat mengetahui serta memahami segala rahasia alam dan kehidupannya, padahal yang mereka ketahui itu hanya seper -nol koma nol-nol-nol dari yang sebenarnya, berdasarkan kemampuan otaknya yang hanya berkapasitas 1100 - 1200 cc saja. Bung Sanggam mengatakan seperti ini : si polan bilang cogito ergo sum, yg lain bilang aku beriman maka aku ada, yang cool bilang aku berpikir maka gue makin bingung... Komentar saya : Lha yang lain lagi mengatakan :.emangnya gue pikirin evolusi itu...kerja aja sekarang banyak PHK. Terima kasih, Wassalam, Yahdi Zaim Dept. Tek. Geologi FIKTM ITB - Do you Yahoo!? Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir
Pembangunan real estate dan rumah-rumah mewah di kawasan hutan lindung Juga harus diperhatikan, tidak hanya pertambangan. dan bukan dipersepsikan sebagai hutan yang dilindungi untuk pembangunan villa-villa ? Tapi saat ini justru semakin menjadi, pusat sudah tdk dpt mencegah Karena daerah yang lebih membabi buta membabat hutan, biar gak kecolongan org pusat dan dananya masuk ke daerah. Emang enak kalau yang ambil keuntungan pusat tapi beban erosi dan banjir/kekeringan tanggung jawab daerah dan anak cucu kita ? Salam Bondan - di hutan Kaltim dsk. -Original Message- From: argo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 27 Agustus 2003 17:18 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. Demikian dikatakan Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Agus Guntoro menyatakan hal tersebut di suatu acara di Bogor 25 Agustus lalu. ''Pertambangan di hutan lindung sebaiknya dibatalkan saja karena kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Musim kering tahun ini yang begitu parah bisa menjadi pelajaran sangat berharga bahwa menyelamatkan hutan jauh lebih menguntungkan,'' tegasnya seperti dikutip dari harian Media Indonesia. Agus menyatakan keprihatinannya terhadap langkah-langkah pemerintah yang hanya berpikir secara sektoral dari sisi pertambangan sehingga terus mendesak DPR untuk meloloskan pertambangan secara terbuka di hutan lindung. ''Melihat dampaknya yang sangat serius, seperti banjir dan kekeringan, harusnya pemerintah mengkaji secara mendalam.'' Namun, kajian mendalam terhadap rencana pertambangan terbuka di hutan lindung tidak dilakukan. Buktinya, lanjut Agus, pemerintah hanya mengaji keuntungan dari sektor pertambangan, sedangkan kerugian akibat kerusakan hutan lindung tidak pernah dikaji secara mendalam. Menurutnya, banyaknya kebijakan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan telah mengakibatkan bencana lingkungan sangat parah. Indonesia, tuturnya lagi, harus belajar dari China yang maju pesat belakangan ini karena memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijaksana dan berkelanjutan. Dia mencontohkan rencana pertambangan di hutan di China juga banyak diajukan swasta. Namun, setelah dikaji untung ruginya, China memilih tidak meloloskan pertambangan di hutan. Negara lain, terutama negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, tutur Agus, juga lebih hati-hati dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pengambilan kayu di hutan, misalnya banyak dilakukan dengan menggunakan helikopter supaya keragaman hayati di sekitar pohon yang ditebang tidak ikut rusak. Kehati-hatian dalam mengeksploitasi sumber daya alam harus dilakukan. Pasalnya, pembentukan bahan tambang memerlukan waktu jutaan tahun. Pembentukan batu gamping di Jonggol, Bogor, yang tebalnya 100 meter memerlukan waktu 100 juta tahun. Tetapi batu gamping di Jonggol tersebut habis dieksploitasi hanya dalam waktu 30 tahun.* Sumber : Media Indonesia - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir
Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto. Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan hanya oleh perusahaan Tambang. Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di daerah rusak hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya). Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa dilihat sebelah mata. Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di desa pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan sangat kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar (dari dulu dan berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke Jawa dan disepanjang jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi khusus yang sudah rutin mereka lakukan. Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan tambang punya seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang bisa dikenakan jika melanggar peraturan pemerintah tersebut ... So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang dengan melakukan pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum sudah dilakukan. Jika memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika bersih.. perusahaan tetap bisa dijalankan ... Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti tersebut ditertibkan .. ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan lapangan kerja .. pemda tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya .. Salam, didik -Original Message- From: argo [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, August 27, 2003 6:18 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. Demikian dikatakan Ketua Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral Universitas Trisakti Agus Guntoro menyatakan hal tersebut di suatu acara di Bogor 25 Agustus lalu. ''Pertambangan di hutan lindung sebaiknya dibatalkan saja karena kerugiannya jauh lebih besar daripada keuntungannya. Musim kering tahun ini yang begitu parah bisa menjadi pelajaran sangat berharga bahwa menyelamatkan hutan jauh lebih menguntungkan,'' tegasnya seperti dikutip dari harian Media Indonesia. Agus menyatakan keprihatinannya terhadap langkah-langkah pemerintah yang hanya berpikir secara sektoral dari sisi pertambangan sehingga terus mendesak DPR untuk meloloskan pertambangan secara terbuka di hutan lindung. ''Melihat dampaknya yang sangat serius, seperti banjir dan kekeringan, harusnya pemerintah mengkaji secara mendalam.'' Namun, kajian mendalam terhadap rencana pertambangan terbuka di hutan lindung tidak dilakukan. Buktinya, lanjut Agus, pemerintah hanya mengaji keuntungan dari sektor pertambangan, sedangkan kerugian akibat kerusakan hutan lindung tidak pernah dikaji secara mendalam. Menurutnya, banyaknya kebijakan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan telah mengakibatkan bencana lingkungan sangat parah. Indonesia, tuturnya lagi, harus belajar dari China yang maju pesat belakangan ini karena memanfaatkan sumber daya alam secara lebih bijaksana dan berkelanjutan. Dia mencontohkan rencana pertambangan di hutan di China juga banyak diajukan swasta. Namun, setelah dikaji untung ruginya, China memilih tidak meloloskan pertambangan di hutan. Negara lain, terutama negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia, tutur Agus, juga lebih hati-hati dalam memanfaatkan sumber daya alam. Pengambilan kayu di hutan, misalnya banyak dilakukan dengan menggunakan helikopter supaya keragaman hayati di sekitar pohon yang ditebang tidak ikut rusak. Kehati-hatian dalam mengeksploitasi sumber daya alam harus dilakukan. Pasalnya, pembentukan bahan tambang memerlukan waktu jutaan tahun. Pembentukan batu gamping di Jonggol, Bogor, yang tebalnya 100 meter memerlukan waktu 100 juta tahun. Tetapi batu gamping di Jonggol tersebut habis dieksploitasi hanya dalam waktu 30 tahun.* Sumber : Media Indonesia - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] FW: Re: Evolusi
Untuk: '[EMAIL PROTECTED]' Dari: Pak Maryanto Salam, US --- Pak Ukat, Mungkin bisa forward ini. Dah sejak Sabtu lalu tak bisa juga kukirim ke [EMAIL PROTECTED], lewat [EMAIL PROTECTED] Moderator tak juga bisa kukontak, Account owner-iagi kayaknya tidak diaktifkan. Dengan ini mudah-mudahan beliau dengar dan bisa betulin. Salam, Maryanto. -Original Message- From: Maryanto Sent: Tuesday, August 26, 2003 9:16 Pagi To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: Re: Evolusi Makin menarik saja ulasan-ulasan pakar ini tentang evolusi dari: Bp. Awang, Bp. Rovicky, Bp. Sanggam, dll yang tak bisa saya sebutkan. Semakin saya ingin banyak tahu semua. Konsep yang saya ikuti sih semua benda alam dari hidrogen, atom berelektron satu mulai pada Bigbang 18,617,373,522 BC. Big bang ini membentuk 100 Giga supergalaxy, bang kedua 7 Gigaannum (Ga) kemudian membentuk 100 G galaxy, dan bang ketiga 7 Ga kemudian membentuk 200 Giga bintang. Sejak Bigbang temperatur terus menurun, elektron bertambah mengisi kulit-kulit atom. Maksimum kulit atom adalah 7. Kumpulan gas membentuk suatu lingkaran bola. Atom/molekul yang lebih berat menurun, masuk kepusat benda, misal pusat bumi untuk bumi. Tatasurya kita lahir pada 4,617,573,522 BC, dan telah terjadi 6 masa berpereode 700 Ma (juta tahunan). Prokariot mulai 3.2 Ma menunjukkan air baru ada pada 2 x 700 Ma umur bumi. Dimasa ketujuh dominannya, kehidupan mulai berkembang cepat sejak Kambrium 557 Ma. Terlalu dingin, di awal Triasik, menjadikan percepatan perkembangan berkurang, dan jumlah family spesies menurun. Lalu temperatur menghangat hingga kini, dan perkembangan kehidupan semakin baik. Empat energi: atom lemah, atom kuat, magnetik, gravitasi. Seluruh benda jagadraya berinteraksi. Panas oleh energi atom dalam bumi, menyebabkan ada zona potensial rendah. Pergerakan keliling matahari dengan pusat Bimasakti, yang juga mengelilingi pusat Jagadraya, menyebabkan total gaya gravitasi dan gaya magnetik sluruh benda angkasa interaksi dengan bumi menguat-melemah, meluas-mengecil alas kerucut di kulit bumi pada kerucut gaya benda-benda angkasa ke buminya, menarik keluar-kedalam arus magnet core dan mantel, mengembangkan-mengkerutkan lempeng bumi. Pusat magnet kontentinenal bumi di NE Afrika, pusat lempeng oseanik di Pasifik Selatan sekitar Haiti, yang keduanya adalah dua superplume bumi. Bumi bergerak spiral terhadap pusat jagadraya. Terdapat siklus Salam : Seven to te tens Annum Long Age and Minor cycles. Dalam tahun, pereodenya : 7 G, 700 M, 70 M, 7 M, 700 K, 70 K, 7K, 700, 70, 7. Nama-nama global stratigrafi mudah dengan nama-nama digital angka, M0-M9. Orde sekwen menjadi dari Orde1 ke ke orde 9 adalah berturut-turut berpereode : 700 Ma, 70 Ma, 7 Ma, ..., 7 annum. Ini dibuat dengan sekitar 20 data global dan lokal. Standar deviasi umumnya kurang dari 10 % dari data pengukuran empirisnya pada pereode-pereodenya. Kambrium hingga Permian kontinental mengkerut, convergent, putar kanan, searah jarum jam. Triasik hingga kini, kontinental mengembang, extention, putar kiri, berlawanan arah jarum jam. Siklun tektonik terjadi di Laut Karibia, dan Laut Banda. Keduanya di batas barat dan timur antara lempeng kontinental dengan lempeng oseanik, dan berada di equator magnit, sumbu laut Reichtethys. Triasik-kini siklun tektonik laut Banda bergerak ketimur relatif pusat kontinental Pangea, dari sekitar Malaka kini ke posisi laut Banda sekarang. Gerak 70 Ma adalah kompresi hingga 1/4 pereode, lalu ektensi 0.5 - 0.75 pereode, lalu kompresi dari 0.75 ke 1 pereodenya. Kompresi disetiap masa 70 Ma'an, dari Kambrium, Ordovisian, SilurDEvon, Karbon, PermianTriasik, Jurasik, Kretaseus, Zenozoik, terdapat subdusi mulai pada 0.75 masa pereodenya. Lempeng Sunda adalah efek kompresi kebarat lempeng laut Pasifik, yang kecepatan kebaratnya adalah dua kali lipat gerak keutara lempeng IndiaAustralia, sehingga ada arus pusar siklun Laut banda. Siklun ini ditarik ketimur dari Triasik hingga kini menjaui pusat kontiental. Sejak Triasik, subduksi menjauh keutara dan selatan dari sumbu batuan umur Triasik Malaka-Bangka-Kalimantan. Rotasinya Pangea adalah 0.7 putaran keliling setiap 700 Ma. Untuk selama hidup tatasurya, 7 Ga, maka lempeng akan berputar 7 kali. Terjadi putaran disetiap cekungan dunia, menyesuaikan gerak putar Pangea. Cekungan Sumatra Tengah terdapat 7 siklus dengan pereode masing-masing 7 Ma sejak 48.1 Ma. Stratigrafi Indonesia mengikuti siklus itu, dan ini bisa digunakan untuk memprediksi siklus orde tingginya, beserta umur-umurnya. Grup Sihapas bersiklus 7 Ma ini terdapat 10 sekwen berpereode 700 Ka. Total 90 % sekwen dipengaruhi oleh gerak eustasi dasar pengendapan, lainnya termasuk curah hujan. Selama satu sekwen, sesar adalah normal sewaktu extention, inversion-sambil sesar mendatar sewaktu kompresi dengan perubahan arah sumbu gaya, menyesuaikan pengaruh gaya-gaya seluruh benda angkasa. Bila ekstensi, temperatur naik, ukuran butir sedimen mengecil, lapisan
[iagi-net-l] Re: Transisi Lower Kutei ke North Makassar Basins
Pak Sardjono, Terima kasih banyak atas kiriman data peta gravity kompilasi Bouguer dan free-air nya. Sangat menarik. Ulasan Pak Sardjono saya forward ke IAGI net juga mengikuti saran Pak Ukat Sukanta agar rekan2 geologist/geophysicist lain khususnya yang bermain di deep water Kutei/North Makassar Basin mendapat input dan siapa tahu akan ada feed-back. Benar data seismik dan sumur untuk constraint ketebalan sedimen ada di rekan2 tersebut (khususnya Unocal Rapak, Unocal Ganal, Unocal Makassar Strait, Total Donggala, Zodan-Zodavi Papalang-Popodi). Tetapi dari section crustal structure yang Pak Sardjono berikan saya berkesimpulan bahwa North Makassar basement pun masih attenuated continental crust, belum oceanic crust seperti yang dibilang Steve Moss et al. di Konvensi AAPG Bali 2000 juga. Seperti yang Pak Sardjono bilang, kalau ketebalan sedimen bisa sampai 15 km, maka agar gravity isostasy tercapai maka kerak benua harus sangat tipis dan Moho discontinuity akan membubung, apakah ini akan mengindikasi oceanic-crust muncul ? Model yang dibuat Pak Sardjono tentu akan sangat bergantung kepada masukan data ketebalan sedimen. Setahu saya, dari proposal2 sumur yang diajukan ke BP Migas, umur sedimen paling tua yang diplot di TD sumur adalah bagian atas Miosen Tengah dan itu sekitar kedalaman 15.000 ft (sekitar 5000 m, termasuk kedalaman laut). Sekuen sedimen Paleogen tidak pernah tercapai, artinya data masukkan sedimen bisa lebih tebal dari 5000 meter. Pak Sardjono, kalau dikaitkan ke vertical conduit yang terbentuk pada saat pembalikan polaritas tektonik (inversion atau reversal), dan agar skenario pembentukan hidrokarbon abiogenik (anorganik) terbentuk, maka harus ada sekuen karbonat tebal. Saya pikir, sekuen ini ada di sekitar Makassar Strait, berasal dari perubahan fasies Tanjung-Berai- di Barito ke Tonasa carbonates di Sulawesi Selatan. Hanya ini terjadi di South Makassar Basin dan rasanya tidak ada sekuen karbonat Paleogen di North Makassar Basin. Kalau skenario hidrokarbon anorganik Fischer-Tropsch terbentuk di sini, dengan aliran serpentinit yang kontinyu dari Moho discontinuity, tentu daerah Paternoster dan sekitarnya (di utara Sebuku) menjadi sangat menarik sebagai tempat akumulasi hidrokarbon asal thermal degassing dari mantle pada serpentinized Paleogen carbonates. Point lain peta gravity Pak Sardjono ini adalah mengkonfirmasi terrane evolution yang ditulis oleh Metcalfe (1996) bahwa Paternoster dan Mangkalihata adalah mikro-kontinen dan keberadaan Sesar Paternoster/Adang yang bisa jadi menerus ke Walanae Fault di South Sulawesi. Secara keseluruhan, saya merasa ini data penting untuk evolusi tektonik SE Sundaland yang dicirikan oleh sejarah terrane accretion and dispersal. Itu dulu, terima kasih. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Sardjono [EMAIL PROTECTED] wrote: Yth. Pak Awang, Bersama ini saya attached peta gayaberat dan satu lintasan analisis struktur kerak mulai dari pinggiran timur Kutei Basin ke arah North Makassar Basin. Analisis model menggunakan data gayaberat (Bouguer onshore dan free-air offshore) dengan constraint bathymetri dan ketebalan sedimen dari penafsiran seismik (published materials) pada skala regional. Peta Gayaberat dan Struktur Kerak Sepanjang Lintasan L1. Anomali meninggi mencapai +80 mGal dijumpai di Delta Mahakam dan lebih dari +60 mGal di North Makassar Basin. Di Delta Mahakam, pada ketebalan sedimen yang mencapai 9000 m, kerak berafinitas benua (rapatmasa 2.67 g/cm3) harus menipis hingga 8 atau 6 km agar constraint gravity dipenuhi. Pada geometri kolom kerak seperti itu (sediment 9 km dan kerak benua sekitar 7 km), Moho interface harus berada pada kedalaman sekitar 16 km = ( 9 km sed + 7 km attenuated crust) di bawah muka laut. Di North Makassar Basin, pada kedalaman laut sekitar 2000 m dan sedimen dengan ketebalan sekitar 4000 m, kerak benua harus menipis hingga 7 bahkan 6 km, membuat Moho interface terletak pada kedalaman sekitar 12 km di bawah muka laut. Kedua tinggian anomali gayaberat tersebut dipisahkan oleh gravity valley mencapai serendah -5 hingga -10 mGal. Pada penampang model kerak L1 terlihat fault traces yang bisa ditarik dari kedalaman sekitar Moho interface hingga permukaan dasar laut atau permukaan / dekat permukaan di daratan (?). Sebagai catatan, ketebalan sedimen dikedua cekungan (Kutei dan NMB) nyatanya mungkin bisa lebih tebal, karena data yang saya pakai untuk analisis bersifat regional dan itupun published materials yang mungkin kurang akurat. Saya pernah melihat seismic section di NMB yang menunjukkan bahwa sedimentary sequence di situ mencapai ketebalan 15 000 m (lima belas ribu meter). Namun saya tidak punya akses untuk informasi industri seperti itu. Jadi, kalau memang benar bahwa ketebalan sedimen di NMB 15 000 m, maka kerak harus lebih tipis lagi dan konsekwensinya Moho interface harus lebih tinggi lagi (seberapa tipis sedimen dan seberapa tinggi Moho, belum
Re: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir
Berita di media tsb memang sangat tendensius, banyak pernyataan yang dikutip, sepertinya nyambung satu sama lain, padahal tidak (bisa dipertanyakan). Saya harap ini karena ke-piawai-an wartawan saja dalam menyajikan berita. Contohnya: ...Pemerintah dan DPR diminta tidak meloloskan lagi pertambangan terbuka di hutan lindung. Perusakan hutan lindung secara terus-menerus akan berdampak pada kekeringan yang semakin parah di masa-masa mendatang. .(saya kutip seperti aslinya). Pertambangan terbuka di hutan lindung mengakibatkan perusakan hutan lindung = masih nyambung; perusakan hutan lindung mengakibatkan kekeringan = masih nyambung juga. Tapi menyambungkan pertambangan di hutan lindung dengan kekeringan = nanti dulu, karena ini bukan matematika dimana kalau A = B dan B = C, maka A = C. Karena kita musti lihat berapa banyak seh pertambangan di hutan lindung, kemudian seberapa banyak hutan lindung yang rusak (secara keseluruhan), serta seberapa luas hutan lindung yang rusak karena pertambangan. Itu tadi satu conto saja.. masih ada beberapa lagi pernyataan yang tidak saling nyambung tapi enak dibaca. Ini saya kutipkan data ttg hutan dan tambang Indonesia, sumbernya Made Astawa Rai, 2002 (Seminar - Isu dan Kendala Pengelolaan Sumberdaya Pertambangan dan Kehutanan). (1) Area Kontrak Karya = 21 juta ha (termasuk wilayah eksplorasi) (2) Area tambang = 0,135 juta ha (3) Luas hutan total Indonesia = 120 juta ha (4) HPH = 66 juta ha (5) Hutan lindung = 33,5 juta ha (6) Hutan konservasi = 20,5 juta ha (7) Laju kerusakan hutan dalam 7 tahun terakhir (hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi) = 1,36 juta ha/ tahun (Kongres Kehutanan Indonesia, Jakarta, 2001). Jika diasumsikan seluruh area tambang rusak, berarti hanya 10% dari laju kerusakan hutan per tahun. Padahal kenyataanya tidak demikian karena banyak lahan bekas tambang yang telah direklamasi. (Meskipun, tidak perlu dipungkiri pasti ada juga perusahaan nakal yang tidak beres reklamasinya). Jadi silakan tebak sendiri yang 90% itu dilakukan oleh siapa. Salam - Daru - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 28, 2003 10:46 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Pertambangan di hutan lindung harus diminimalisir Saya setuju dengan Mas Bondan Brillianto. Jangan gebyah uyah bahwa kerusakan hutan semata-mata disebabkan hanya oleh perusahaan Tambang. Mari kita buka mata dan telinga, berapa hutan yang rusak (area) dan apakah ada kontribusi perusahaan tambang disana (jangan-jangan di daerah rusak hutan tersebut tidak ada perusahaan tambangnya). Sebab pencurian kayu liar dan penebangan liar oleh penduduk tidak bisa dilihat sebelah mata. Disekitar konsesi INCO, ada wilayah yang namanya Danau Towuti... Di desa pinggir danau tersebut ada beberapa orang yang bisa dikategorikan sangat kaya dengan jenis usaha membeli kayu dari para penebang liar (dari dulu dan berlanjut hingga sekarang ..). Hasilnya mereka jual ke Jawa dan disepanjang jalan dari daerah itu ke Makassar ada retribusi khusus yang sudah rutin mereka lakukan. Selain itu, sejauh yang saya tahu hampir semua perusahaan tambang punya seksi revegetasi / reklamasi lahan dan ada hukum yang bisa dikenakan jika melanggar peraturan pemerintah tersebut ... So saya setuju jika peninjauan kembali izin tambang dengan melakukan pengecekan seberapa jauh si perusahaan mengikuti hukum sudah dilakukan. Jika memang melanggar, musti dikenakan sanksi, namun jika bersih.. perusahaan tetap bisa dijalankan ... Masalahnya, pernah penebang liar di daerah towuti tersebut ditertibkan .. ujungnya ratusan orang demo minta PEMDA menyediakan lapangan kerja .. pemda tidak sanggup .. yaaa tebang lagi lah hutannya .. Salam, didik - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -