RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum
Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 06/11/2004 10:14 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Memang betul apa yang Herman katakan. Saya tahu teori ini dari bukunya pak Koesoema, emang waktu sekolah dulu, dan beberapa tambahan reference setelah di perminyakan. Tapi ya itu tadi, cuman saya endapan di otak sebagai salah satu reference saja, dan tidak mencoba memahami lebih lanjut, karena memang tidak populer di dunia perminyakan Indonesia. Dari apa yang tertulis di bawah, kelihatannya kita harus menengok lagi dan memahami lebih banyak tentang teori abiogenic ini. Dan kalau memang benar terbukti, akan membantu Indonesia utk tidak menjadi net oil exporter. Herman, gimana khabar Gemusut discovery vs. Kakap discovery ??? Salam, Teguh P. Darman, Herman H BSP-TSX/4 To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: ell.com Subject: RE: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum 06/11/2004 09:52 AM Please respond to iagi-net Teguh, Waktu saya belajar di ABerdeen, pelajaran geochemistry menggali teori-teori ini. Teori abiogenic dipakai umum di Rusia dan sebagian North Sea. Tapi memang di Indonesia belum banyak dipakai. Salam, Herman -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 11 June 2004 09:31 To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] The Origin of Petroleum Saya rasa teman-teman ada yang sudah banyak yang baca tulisan dibawah di Oilgas-proof mailing list oleh salah seorang senior geologist di Indonesia, yaitu pak Rudy Phoa. Salah satu dari Thingking Out of the Box,menurut saya. Siapa tahu ada teman-teman yang belum baca. Sangat Menarik dan boleh direnungkan sambil minum kopi di depan atau di taman belakang rumah selama weekend. Salam, Teguh Perth, June 2004: Rudy S.K. PHOA Is the origin of petroleum Biogenic and/or Abiogenic ? The Issue: Being a member of the Western School, most Geochemists and Petroleum Geologists in Indonesia (including me) remain convinced that crude oil and natural gas have organic origins. Are we correct with our view? Have we ignored or neglected something? What is the impact if we have left out the abiotic theory and what should we do? The debate about the biogenic or abiotic origin of the hydrocarbons has heavily intensified in recent years. In 2003, the AAPG Research Committee took an informal limited Hedberg Conference (80 to 100 participants). The debate keeps getting hotter. On June 9 ? 12, 2004, a formal Hedberg AAPG Conference will be held at the Institute of Petroleum in London with the topic Origin of Petroleum ? Biogenic and/or Abiogenic and its significance in Hydrocarbon Exploration and Production. The Organizers are Brian Abbott of the Institute, Michel T. Halbouty, Peter Odell of Erasmus University, Barry Katz of Chevron Texaco and E.A. Mancini of Alabama University. Day 1 will deal with the origin questions and case studies, day 2 on the exploration strategies using both models and day 3 with the migration issues under both scenarios. This is essentially the big issue between the Western and the Eastern (Russian) school of thoughts. In the past, we hardly give a room to see what the Russian have on their table. Language problems? No, majority of the Russian Papers are translated in English. Those in favor of the Biogenic Origin have advanced the following observations: 1.Petroleum contains groups of molecules, which are clearly identified as breakdown products of organic molecules that occur in plants. Michael Lewan, the famous research Geochemist for the USGS in Denver feels that his research has done a very good job of stimulating production of Petroleum in the Lab. The Lab and fieldwork have put together a very good picture. Comments: J.F. Kenney et al of Gas Resources Corp. in Houston (2002) concluded that there is no real debate about the origin of petroleum. Natural petroleum does NOT evolve from biological material. 2.Petroleum frequently shows rotation of the plane of polarization. This is normally a characteristic of biological matter and absent in fluid of non- biological origin. This optical activity is sometimes totally absent and it would be difficult to suppose that thorough destruction of the biological molecules had occurred. 3.Some Petroleum shows a clear preference for molecule with an odd number of carbon atoms over those with an even number. Such are from breakdown of a class of molecules that are common in biological substances. As for the optical activity, the odd and even carbon number are sometimes totally absent. Thomas Gold
Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik
Di beberapa tempat, baik soil eng. maupun rock eng. diajarkan di civil dept., minimal di tempat saya sekolah dulu yaitu di Kyushu Univ. Adanya dikotomi ini memang sangat beralasan karena terdapat perbedaan prinsip yang mendasar antara soil eng. dan rock eng. Namun demikian bukan berarti bahwa seorang ahli soil eng. tidak bisa menguasai rock eng. dengan baik, demikian juga sebaliknya, melainkan keduanya juga bisa dikuasai dengan baik oleh satu orang. Sedangkan di Dept. Teknik Pertambangan, kebanyakan dari mereka memang lebih menguasai rock eng. daripada soil eng. dan tentunya lebih menitikberatkan kepada aplikasi kedua bidang ilmu tsb. pada permasalahan pertambangan. Mungkin hal ini karena obyek pertambangan lebih banyak dijumpai pada batuan daripada tanah. Selain dikotomi soil eng. dan rock eng., perlu kita ketahui pula bahwa banyak sekali pertimbangan praktis yg berbeda pada desain rekayasa yang dilakukan dalam operasi pertambangan dan pekerjaan sipil. Sebagai contoh, kebanyakan civil design adalah bersifat permanen, sedangkan mining design lebih bersifat sementara (temporary), sehingga design rekayasa yang dihasilkannya pun seringkali menjadi berbeda walaupun diaplikasikan pada material yang sama (tanah atau bantuan). Perbedaan utama seorang ahli geologi teknik dibandingkan dengan ahli geoteknik yaitu dalam hal detail design, e.g. seorang ahli geologi teknik pada umumnya tidak mengiasai bagaimana dia harus menghitung ketebalan shotcrete dan distribusi soil nailing yang dibutuhkan untuk perkuatan suatu lereng tanah, meskipun dia sebenarnya tahu benar bahwa shotcrete dan soil nailing adalah metode yang paling tepat untuk perkuatan lereng di tempat tsb. Ok, semoga bermanfaat Salam, ~IAS - GL ITB - Original Message - DATE: Fri, 11 Jun 2004 08:10:16 From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Kalau boleh disimpulkan : Soil engineering lebih merupakan bidang teknik sipil Rock engineering lebih merupakan bidang teknik tambang Environmental Geology / Geology Tata Lingkungan merupakan bidang geologi..(karena yang bisa mapping kan cuma geology) kalau geologist mau lebih mendalami soil engineering ambil kuliah s2 Geotek di teknik sipil, kalau mau mendalami rock engineering ambil di S2 Tambang, nah kalau mau mendalami Geology Tata Lingkungan ambil S2 di Geology nah silahkan yang mau berkecimpung di geologi teknik... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Need a new email address that people can remember Check out the new EudoraMail at http://www.eudoramail.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik
Dasar-dasar soil mechanics maupun rock mechanics sebenarnya sudah masuk ke dalam bagian kuliah Pengantar Geologi Teknik. Bahkan ada beberapa mahasiswa S1 geologi yg juga mengambil mata kuliah pilihan soil mechanics dan rock mecanics, baik di sipil maupun tambang. Salam, ~IAS - GL ITB - Original Message - DATE: Thu, 10 Jun 2004 16:05:53 From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: tampaknya rekan2 kita di pt akan lebih mendudukkan kuliah 'soil' ini lebih spesifik, sbg pilihan saja. bukan kuliah pokok utk semua mahasiswa. saya setuju dg hal ini. sama dg sebagian matakuliah pilihan lainnya, berapa persen sih yg tertarik? salam, syaiful Birean Sagala To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] cc: Posko Longsor [EMAIL PROTECTED] l.com Subject: RE: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik 06/10/04 03:31 PM Please respond to iagi-net Sekedar masukan untuk diskusi selanjutnya Soil Engineering Keahlian Soil laboratory testing? Soil insitu testing(?), apakah dalam keahlian ini kita akan mengurusi soil property (?) seperti: Cohesion, plasticity, compaction, lingkaran more, sudut geser, baring capacity, nilai SPT, CPT dll dan applikasinya untuk tujuan engineering. Kalau itu benar, kita sebagai sarjana geology (S1)basic kita sangat kurang karena setahu saya kita tidak dapat mata kuliah Mekanika Tanah (soil mechanic), orang civil engineer mungkin lebih tepat untuk ini. Kecuali sesorang S1 geologist ambil S2 di Soil mechanic mungkin okay. Dalam banyak kasus pembuatan pondasi, aspects geology memang sangat perlu untuk civil engineer dalam membantu rekayasa yang akhirnya ke cost reduction, tapi mereka tidak akan menanyakan rekomendasi geologist rakayasa apa yang di pakai. Pertanyaan yang muncul, user kita siapa (?) sebagai ahli soil engineering. Geomaterial untuk bahan bangunan: Ini juga menarik, saya pernah baca report mengenai qualitas dari batuan andesite yang dibuat oleh seorang civil engineer dari Australia. Dalam report tsb dia mengirim samples ke Geologist untuk mendapatkan petrographic reportnya. Lalu membuat laporan yang sedikit di poles kedalam bhs mereka seperti istilah durability, stability dan ada sedikit aspect chemistry menyangkut hubungannya dengan alkali-silika reactivity. Diskripsi petro toq seperti porphyritic texture, micro cracks atau micro structure, grain size,cristalline, alterasi dll tidak akan banyak nilai jualnya karena tidak dimengerti oleh user. Artinya kita orang geologist yang akan masuk ke ahli material ini harus mengetahui bahasa yang dimengerti oleh user. Saya percaya kalau kita sebagai ahli material dengan bhs petrographic toq akan tidak laku di pasar karena user kita bukan orang geology. Ini perlu di pertimbangkan oleh team sertifikasi. Ada satu lagi yang mungkin perlu di pertimbangkan untuk masuk lahan Geotek adalah Environmental Geology, ada idea (?. Saran Untuk longterm sebaiknya kurikulum di geology harus diperkaya seperti pengetahuan mekanika tanah, pengetahuan bahan (material batuan)dan aspect chemistrynya. Dalam hal ini orang perguruan tinggi perlu juga di undang untuk memberi masukan dalam memperbaiki kurikulum menghadapi globalisasi dimasa mendatang. Alangkah baiknya panitia mengundang mereka orang civil engineer yang terlibat banyak di geoteknik ikut memberi masukan dalam proses sertifikasi ini. Pak Paulus Rahardjo dari Unpar atau Pak Azis Jayaputra dari ITB patut untuk di undang. Salam Sgl -Original Message- From: Fajar [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, May 31, 2004 10:06 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Posko Longsor Subject: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik Rekan-rekan IAGI-net Yth Sambil menunggu kesempatan dan konfirmasi untuk diskusi mengenai bidang keahlian yang menjadi Kriteria
Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik
Sepertinya mereka-mereka yang di tambang lebih suka menyebut dirinya sebagai ahli mekanika batuan atau bahkan ahli geomekanik, daripada sebagai ahli geologi teknik, karena memang berbeda. Salam, ~IAS - GL ITB - Original Message - DATE: Thu, 10 Jun 2004 14:51:20 From: Arif Zardi Dahlius [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Di option Departemen Tambang ITB ada Tambang Umum, Tambang Eksplorasi dan Metalurgi. Tambang eksplorasi memang banyak overlapingnya dengan geologi. Untuk tambang umum, banyak lulusannya yang berkiprah seperti yang Pak Syaiful dan Pak Ndaru sampaikan. Staf pengajar mereka seperti Made Astawi Rai, Suseno Kramadibrata, Irwandi Arif, Gatut Adisoma (sekarang di PT-FI), dll sangat expert di bidang geologi teknik untuk pertambangan. Mungkin tim sertifikasi geologi teknik perlu juga konsultasi dgn beliau2. Bahkan sepengetahuan saya, PERHAPI juga sedang membuat sertifikasi competent person untuk pertambangan. Biar gak overlaping lagi...:)) Salam, -zardi- tambang perencanaan apa sama dengan tambang eksplorasi...? kayaknya memang tambang eksplorasi dan geology banyak overlapingnya Contohnya mungkin seperti Pak Arya Suta yang bekerja di Unocal (sebagai geologist) dulunya juga lulusan tambang eksplorasi Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 [EMAIL PROTECTED] 06/10/2004 02:15 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik Memang berbeda, tapi pada dasarnya dan punya dasar yg sama. Itu menurut orang2 tambang lho. Kalau pengalaman saya yg pernah 'kerja' di lingkungan tambang (batubara, terbuka maupun bawah-tanah), yg banyak berkiprah soal keteknikan seperti yg dikemukakan pak Daru, justru teman2 dari tambang, khususnya tambang perencanaan. Jaman dulu, di PTBA (Batubara Bukit Asam), orang2 geologi bahkan tidak dianggap. Semua tambang mulai Bukit Asam hingga Sawahlunto, ditangani oleh teman2 tambang (perencanaan). Baru sekitar 1988-an, peran geolog baru diperhatikan, terutama setelah sering bertemu dengan patahan2, dimana sebelumnya jarang sekali ditemukan. Mungkin ada teman2 PTBA yg bisa memberikan komentar. Mong-ngomong, sore hari ini akan ada rapat yg kesekian yg diselenggarakan oleh IAGI Geologi Tata Lingkungan utk membahas Finalisasi Sertifikasi Geologi Teknik. Kita doa'akan saja semoga berhasil. Salam, Syaiful KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus Ferdinandus.KARTIKO-SAMODRO@ To: [EMAIL PROTECTED] total.com cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik 06/10/04 11:23 AM Please respond to iagi-net Kalau dari cerita Pak Daru malah mungkin bisa dibuat klasifikasi khusus untuk Mining Geologi Teknik seperti -Open Pit Geologi Teknik yang mencakup skill untuk geologi teknik dan hydrogeology untuk surface mining / surface facilities -Underground Geologi Teknik --- yang mencakup skill untuk geologi teknik dan hydrogeology untuk underground mining seperti tunnelling, penyanggan dsb karena sepertinya penanganan open pit dan underground juga cukup berbeda dan membutuhkan skill dan pengalaman khusus yang berbeda pula. Tentu tidak mudah untuk yang biasa bekerja di open pit pindah langsung ke underground dan sebaliknya... Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/TUN/GG 0542- 533852 Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] 06/09/2004 09:44 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Serttifikasi Geologi Teknik Pak Kartiko dan rekan yg lain, Agak panjang. tapi saya coba..Geologi teknik sangat diperlukan terutama pada tahap development dan operasi penambangan sehari-hari. Yang spesifik adalah di ruang lingkup kegiatan penambangannya sendiri (baik open pit maupun underground). Untuk open pit yang paling utama adalah evaluasi kestabilan lereng, yang tentunya melibatkan struktur geologi dan mekanika batuan/ tanah. Ini berkaitan dengan seberapa terjal slope dari pit mau dibuat dst...dst Ada tambahan dari rekan yang berkecimpung di operasi open pit??? Untuk underground, geotek lebih banyak lagi dipakai terutama untuk mendesain decline, stope, shaft dll. Ini berkaitan dengan evaluasi kondisi (kestabilan) batuan dinding kalau mau kita lubang-i. Biasanya data seperti ini diambil sebelum pekerjaan decline/ shaft dimulai dari drill core (tapi bisa juga bersamaan dengan penambangan), bisa meliputi jumlah dan orientasi fractures, RQD, degree of alteration, rock strength dll. Test lab-nya tentunya berkaitan dengan data-data yang mau kita koleksi tsb. Hasil akhirnya adalah berupa
Re: [iagi-net-l] Antwort: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus
Pul, agak aneh tapi nyata .. kadang-kadang kalau terlalu dekat puncak malah mungkin gak sadar kalau ada sesuatu di kawahnyajadi bukan karena terlalu berani he he he pengalaman pribadi waktu naik merapi tahun 1982kalau gak diterakin sama teman di bawah via HT waktu itu, ya kita gak tahu kalau di kaliurang sudah hujan abu..mungkin kalau istilah handphone karena kita ada di zona blank spot kali ya - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 10, 2004 02:22 Subject: Re: [iagi-net-l] Antwort: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus itu namanya memang nasib, cak noor, nasib baik mestinya. kalo nasib buruk, ya ingat waktu papandayan beberapa tahun lalu, ada 4 volcanologist (2 indo, 2 bule), kok ya sangat berani utk main2 di bibir kawah, terus pas semburan lava dkk keluar, nah! apa jasad mereka masih diketemukan ya... salam pula, syaifulo nsyarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] anadoo.frcc: Subject: Re: [iagi-net-l] Antwort: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus 06/09/04 11:35 PM Please respond to iagi-net jadi keingat waktu group GG nya Vico jalan-jalan ke Krakatau beberapa tahun yl (1992-3 kalau gak salah.).. full team kita ke sana termasuk para manajernya..eh seminggu kemudian gunung itu meletus... nyaris deh... salam, - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 09, 2004 07:49 Subject: [iagi-net-l] Antwort: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus Kalau tertarik sama hal seperti ini, saya sarankan baca Surviving Galeras (Stanley Williams). Menarik, juga bukti kalau bahkan para top volcanologists tidak bisa memprediksi dengan tepat letusan gunung berapi (nuwun sewu seandainya ada volcanologist di mailing list ini)-- Stanley Williams ini ketua panitia dari konferensi para volcanologist yang 'terjebak' di kawah waktu field trip dan ternyata gunung api-nya meletus dan hampir semua peserta field trip yang di grup penulis buku ini jadi korban, padahal grup ini isinya para top scientist- volcanologist dunia. Hampir seperti roman sih ceritanya, intended-nya sih sepertinya semi-biografi dari para korban (termasuk penulisnya) tapi banyak interesting facts juga tentang volcanology dan prediksi meletusnya gunung berapi. [EMAIL PROTECTED] oilcorp.com An: [EMAIL PROTECTED] Kopie: 09/06/2004 02:25 Thema: [iagi-net-l] Gunung Bromo Meletus Bitte antworten an iagi-net Tadi pagi saya baca koran lokal disini yang memberitakan bahwa Gunung Bromo meletus dengan laharnya yang terlontar setinggi 3 km dan abunya yang menutupi kota Malang. Seorang turis Singapore terbunuh dan juga beberapa turis lokal cedera. Dikabarkan pula bahwa petugas di G. Bromo tidak sempat memberitahu kalau Gunung akan meletus karena tidak adanya tanda-tanda yang mengindikasikan kalau gunung tersebut mau meletus. Berita ini sangat surprise buat saya, karena gunung Bromo adalah tempat wisata yang sangat terkenal. Saya selalu jualan gunung ini kalau ada turis asing ataupun expat mau jalan-jalan di Indonesia dan bertanya pada saya, dimana tempat yang bagus utk dikunjungi. Saya sendiri sempat termenung-menung kalau saya teringat bahwa saya sama keluarga pernah sampai di puncak Bromo. Kira-kira ada yang tahu nggak ya tanda-tanda kalau gunung itu mau meletus ? Maksud saya adalah tanda-tanda alam. Siapa tahu kalau-kalau alat detector yang ada tidak bisa mendeteksi kejadian tersebut. Mungkin teman-teman yang hobi naik-turun gunung atau teman-teman yang ada di Vulkanologi tahu akan hal ini. Satu lagi, apakah di Gunung Bromo juga ada alat pemantau seperti Gunung Merapi ? Terima kasih dan salam, Teguh P. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
saya setuju dengan pak Djoko. binatang-binatang umumnya punya kepekaan yang lebih tinggi dibanding manusiajadi kalau ada perubahan tekanan udara, temperature atau getaran mereka akan lebih cepat memberi responyaitu berusaha cepat-cepat turun gunung.nah ini juga sering dijadikan pegangan oleh para penduduk di sekitar gunugn api (contohnya di lereng Merapi). Walaupun ini mereka juga punya pegangan yang lainnya...yaitu wedhus gembel (yang bukan kambing) itu... salam, - Original Message - From: RUSDIANTO Djoko [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 10, 2004 05:43 Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon Sebaliknya saya pernah membaca suatu artikel ilmiah (sudah lama sekali), bahwa ahli-ahli Rusia dan Cina banyak menfaatkan kelakuan kehidupan binatang-binatang (hutan: ular, rusa, beruang, tikus-tanah dan binatang melata umumnya) yang sangat sensitif dengan perubahan kondisi permukaan tanah (gataran, suara, temperature) yang timbul akibat kegiatan vulkanik yang meningkat dimana anomaly behaviour mereka bisa dimanfaatkan sebagai alternatif warning mulai dari 2 sampai 1 minggu sebelum terjadinya letusan, tergantung juga dari jenis/type letusan gunung berapinya. Salam, D.Rusdianto OK Taufik [EMAIL PROTECTED] 06/10/2004 08:23 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon pernah dapat informasi ilmiah (lupa dari TV atau hard copy), bahwa tak ada hubungan prilaku binatang dengan gejala gempa bumi dan gunung meletus, gambaran yg salah membayangkan semua binatang tunggang langgang turun gunung dalam mengantisipasi munculnya gempa vulkanik dan letusan gunung api, saat terjadinya juga tak ada petunjuk bahwa para binatang akan lari ke bawah atau malah ke kawah. Apakah tak bisa dijelaskan lagi bahwa meletusnya gunung api disebabkan peningkatan aktifitas magma, terjadinya peningkatan PT, berkolabrasinya kimiawi di perut bumi dan juga pengaruh sinergy dari pergerakan micro dengan macro continent?. -- - Original Message - DATE: Wed, 9 Jun 2004 00:06:49 From: Birean Sagala [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: Medekati hari kiamat, dosa manusia makin banyak, so massanya makin padat + makin besar (banyak) , daya tariknya ke perut bumi semakin besar men-trigger gempa, gunung api dll, kali. Sgl -Original Message- From: M. Fakhrur Razi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:45 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon sedikit melenceng nih pak, dihubungkan ke agama dikit, dalam sebuah hadits shahih saya baca bahwa semakin mendekati hari kiamat, bumi akan sering mengalami gempa. kira-kira penjelasan ilmiahnya gimana ya? apa ada hubungannya dgn siklus yg bapak bicarakan?? -Original Message- From: Maryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 09, 2004 1:30 PM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi kejadian lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling besar pada kedua posisi ini. Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan ini : mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati. SALAM singkatan Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor Cycles. Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru membuat siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun). Hal siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya buat grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut kejadian gempa 1999-2004 : http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthq uake s-26069. Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari terbear adalah 100.000 meninggal. Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang memperlihatkan adanya hubungan antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti- ngerti amat).
Re: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon
kalau habis gunung meletus terus ada hujan dan angin ribut itu sering terjadi..teorinya, debu letusan gunung api itu rupanya menjadi katalis pembetukan awan yang akhirnya menjadi hujan dan angin (akibat perubahan tekanan udara)... tapi kalau Nunukan kayaknya kejauhan kali ya dari Bromo. kali karena lupa panggil pawang ya.. - Original Message - From: Taufik Manan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, June 10, 2004 05:30 Subject: RE: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon Mau tanya dan mungkin ada yang dapat memberikan sedikit penjelasan ilmiah. Seminggu ini saya ikut suatu survei seismik darat di daerah KalTim sekitar Kabupaten Nunukan (dekat Tarakan), kemarin malam sempat ada sedikit angin ribut yang agak mengganggu masalah safety di base camp tsb (meskipun hanya berlansung sebentar). Kemudian dini hari sebelumnya curah hujan lumayan deras. Apakah masih ada korelasi antara Gunung Meletus, Full-Moon dan Hujan Deras serta Angin Ribut. Terima kasih dan wassalam. Taufik Manan --- Maryanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Data yang saya dapatkan bahwa gempa bisa saja setiap waktu, tapi kejadian lebih sering pada full moon dan bulan mati. Konsep saya : Gaya gravitasi/elektromagnetik universe ke magnetik mantel bumi akan paling besar pada kedua posisi ini. Seperti yang di duga oleh Pak Mudji Raharto, direktur Boscca, sebutkan ini : mungkin gempa akan banyak terjadi pada full moon dan bulan mati. SALAM singkatan Seven to n-th power of ten Annum Long of Age and Minor Cycles. Saya belum sempat membuat grafiknya untuk siklus minor. SALAM baru membuat siklus dalam tahun (misal 7 th, 70 th, 700 th, ..., 70 Milyar tahun). Hal siklus minornya : setahun, sebulan, seminggu, sehari, dll, belum saya buat grafiknya. Tapi malam kemarin, saya dapatkan link yang bagus, sebut kejadian gempa 1999-2004 : http://www.grandunification.com/hypertext/Earthquakes.html#Anchor-Earthquake s-26069. Seperti konsep saya, dia memakai siklus bulanan. SALAM berkorelasi sekitar 90 % dengan jumlah gempa besar ( 6 SR) 120 th terkahir. Rata-rata kini 10 kali gempa besar per tahun. Predikasi : jumlah gempa besar akan 1026 hingga 100 th kedepan. Gempa terbanyak korbannya 850.000 orang mininggal, dan urutan ke 10 dari terbear adalah 100.000 meninggal. Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, June 09, 2004 11:16 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] RE: Gunung Meletus dan Full-Moon Beberapa waktu yang lalu, saya melihat di TV-Discovery Channel yang memperlihatkan adanya hubungan antara full-moon dan kegiatan letusan gunung berapi. Karena gaya gravitasi antara planet ternyata mempengaruhi pergerakan-pergerakan atau pergeseran-pergeseran di lapisan-lapisan bawah bumi (sorry yang ini saya nggak ngerti- ngerti amat). Saya jadi bertanya, kemarin sewaktu gunung bromo meletus, kira-kira di Jawa sedang full-moon juga nggak ya ? Ada yang tahu ? Kalau saya lihat tanggalan Arab/Jawa, kelihatannya memang sekarang ini lagi full-moon. Mungkin juga karena antara matahari, venus dan bumi sedang dalam satu garis lurus, menjadi penyebab lainnya kenapa banyak aktifitas gunung berapi akhir-akhir ini. Saya juga baca ternyata di P. Sangihe juga ada aktifitas gunung berapi, juga Hawaii dan New Zealand. Jadi saya rasa lebih baik, kalau lagi full-moon, jangan naik gunung berapi. salam, Teguh ATTACHMENT part 2 image/gif name=earth.qauke.gif - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - __ Do you Yahoo!? Friends. Fun. Try the all-new Yahoo! Messenger. http://messenger.yahoo.com/ - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi