RE: [iagi-net-l] HFR

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Mohon maaf sebelumnya Kang Cepi,...
Tadi saya berfikir via japri karena ada beberapa paper yg saya attach
jg,

u/ rekan2 yg butuh papernya, bisa via japri.

Thx,

-Original Message-
From: Yudi Yanto
Sent: Friday, September 09, 2005 9:39 AM
To: '[EMAIL PROTECTED]'
Subject: RE: [iagi-net-l] HFR

Mas Kartiko,
Maaf via japri,

Sekilas gambaran ttg metode HFR,
Untuk metode ini data pendukung yg dibutuhkan adalah data VSP.
Vertikal resolusi data seismik dipengaruhi oleh frekuensi dari
waveletnya. Teknis sederhananya, informasi 'high frequency' wavelet yg
berasal dari data VSP di-merge-kan kedalam wavelet dari data seismic,
kemudian wavelet yg baru tsb. di rekonvolusikan kembali dengan data
seismiknya.

Berikut saya attach beberapa peper u/ lebih jelasnya.

Salam,

-yy-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]

Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar
nanti
ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati.
banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak.

cepi



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] AAPG Asia Pacific

2005-09-08 Terurut Topik Darman, Herman H BSP-TSX/4
Rekan-rekan,

Saya sedang mempersiapkan web-site untuk AAPG Asia Pacific Region. Ada saran? 
Kalau Student Chapters sudah ada web-site-nya, saya bisa link ke sini.

http://hdarman.tripod.com/aapg/aapg-ap.htm

Untuk IAGI akan saya link pada edisi berikut.

Salam,

Herman


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 2nd order (masih ttg keutapang FM)

2005-09-08 Terurut Topik Awang Satyana
Justru karena oblique subduction maka pure shear deformation tak berjalan di 
Sumatra. Di Intra-Miosen, subduksi miring itu telah mereaktivasi Sesar Sumatra 
menjadi dextral fault (harus dextral karena sisi aktif bergerak adalah subduksi 
kerak Hindia yang berada di sisi kiri garis sesar, bukan kerak kontinen Sunda 
di sisi kanan sesar). Sesar Sumatra ini sekaligus menjadi structural barrier 
untuk pure shear deformation bekerja di back-arc basins Sumatra. Dan, sesar 
sebesar Sesar Sumatra itu tentu punya en echelon sectors of deformation berupa 
splays yang masuk ke semua back-arc basins. Kinematika wrench inilah yang 
melipat semua batuan di cekungan2 itu.

Berbeda dengan di Jawa (coba lihat makalah saya tentang deformasi Jawa Timur 
oleh pure-shear normal subduction vs. simple-shear karena 
Rembang-Madura-Kangean-Sakala -RMKS wrench di Proceedings PIT IAGI Bandung 
2004), kedua unsur itu muncul dan cukup kompleks untuk membedakan mana hasil 
pure shear, mana hasil simple shear. Di Jawa Timur, banyak deformasi pure-shear 
yang kemudian terlipat ulang oleh en-echelon sistem RMKS wrench, dan saya 
menyebutnya forced folds. Dengan menerapkan analisis kinematika strain 
ellipsoid, itu bisa dibedakan.
 
Vektor subduction yang berbeda di Sumatra dan Jawa, tentu memberi bekas yang 
signifikan pada semua arsitektonik kerak Bumi dan lapisan sedimen penutupnya. 
Di Sumatra, tak akan ditemukan kedalaman Benioff lebih dari 300 km, tetapi di 
Jawa, Benioff masuk sampai sedalam 600 km di sektor dekat Muria, Jawa Tengah.
 
salam,
awang

Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Terima kasih Pak Awang atas tanggapannya. Namun pada beberapa hal saya masih 
bingung.
Jika pada Keutapang sesar2nya hanya merupakan splay dari flower yang berkembang 
akibat sistem wrenching, memang jelas kalau itu merupakan satu rangkaian dari 
wrench fault ( as assemblages) dan itu adalah simple - shear. Tapi adakah 
kemungkinannya sesar2 Keutapang tsb merupakan orde ke-2 (jika dia pure shear) 
dari sistem tegasan sumatra pada Intra-Mio?
Bagaimana kita membedakan apakah itu simpe-shear atau pure shear jika kita 
menganalisa struktur suatu daerah? apakah sistem tegasan juga berpengaruh, 
maksud saya, Sumatra kan subducted secara oblik sedangkan Jawa secara 
Frontal...nah, apakah itu juga bisa berbeda skenario Pak? (walaupun sama-sama 
Intra-Mio, misalnya). Di Sumatra simple shear (karena oblik) sedangkan di Jawa 
pure-shear (karena frontal), mengacu pada pemodelan sistem sesar ulir 
(wrenching) Pak Situmorang dkk.
 
Hatur Nuhun,
Hade '99
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

 


-
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




SPONSORED LINKS 
College and university search School education Colleges and universities 
College and university search engine Colleges and universities in College and 
university information 

-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-




-
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi

2005-09-08 Terurut Topik Awang Satyana
Saya yakin tak sedikit waktu yang digunakan kawan2 untuk membaca 
diskusi-diskusi di IAGI net. Juga, tak sedikit waktu yang digunakan kawan2 
untuk menuliskan komentar-komentar atau jawaban detail. Harus diingat, bahwa 
dua hal itu dilakukan di tengah2 kesibukan rutinitas pekerjaan.
 
Maka, bila semuanya berakhir tanpa terdokumentasi, tentu sayang sekali. 
Kelemahan dalam dokumentasi dan pengarsipan adalah kelemahan kita semua. Mari 
kita lakukan yang lebih dari itu agar usaha kawan2 tak lenyap begitu saja. 
Dokumentasikan saja secara pribadi dulu. Kalau ada yang mau meluangkan waktu 
untuk menuliskan kesimpulan diskusi dan mengirimkannya ke IAGI-net, tentu akan 
sangat kita hargai. Tak mudah meringkas diskusi yang panjang, pilah-memilah 
harus dilakukan.
 
Mencatat adalah bagian penting suatu diskusi. Itulah satu-satunya yang 
tertinggal setelah diskusi usai. Bagaimana halnya kalau suatu diskusi/rapat 
tanpa catatan diskusi/notulen ?
 
salam,
awang

Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Abah, Mas Picky, dan lainnya

menyimpulkan diskusi ternyata gampang2 susah karena banyaknya topik shg 
jadi kewalahan sendiri he..he akhirnya diambil aja topik2 yg menurut 
pribadi perlu

nah utk kesimpulan diskusi baiknya sukarela saja, kalo diwajibkan ntar 
nggak ada yg mau tanya he..he..
kalo topiknya cukup hangat paling gampang kita bikin luncheon talk atau 
evening talk aja, nanti insyaAllah bisa dibantu untuk mengurusnya, gampang 
tinggal call sekretariat
3D modelling thin reservoir judulnya, siapa yg diusulkan mau bicara? kapan? 
hayooo.

salam,
pr




-
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik arissetiawan

kalau resampling itu dengan pstm processing dengan input 25x25m misalkan
jadi dua kali lipatnya 12.5x12.5m kira2 akan bagus apa nggak? thks.






  "Yudi Yanto"  

  <[EMAIL PROTECTED] To:   
 
  energi.com>   cc: 

Subject: RE: [iagi-net-l] 
resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling 
  09/09/2005 08:45  untuk"thin reservoir"   

  AM

  Please respond to 

  iagi-net  









Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti
itu.

Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa
dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar
spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise).

Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi
'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn
mendapatkan error yang lebih kecil.

-yy-

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]


maksud saya,
kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya
secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering
thd data.

sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak
langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam original seismic-nya.
pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya malah cuma
"noise" saja?

lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi
tambahan?
kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat "geologically make
sense" :)


--pta




-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-







-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi

2005-09-08 Terurut Topik Prasiddha Hestu Narendra

Abah, Mas Picky, dan lainnya

menyimpulkan diskusi ternyata gampang2 susah karena banyaknya topik shg 
jadi kewalahan sendiri he..he akhirnya diambil aja topik2 yg menurut 
pribadi perlu


nah utk kesimpulan diskusi baiknya sukarela saja, kalo diwajibkan ntar 
nggak ada yg mau tanya he..he..
kalo topiknya cukup hangat paling gampang kita bikin luncheon talk atau 
evening talk aja, nanti insyaAllah bisa dibantu untuk mengurusnya, gampang 
tinggal call sekretariat
3D modelling thin reservoir judulnya, siapa yg diusulkan mau bicara? kapan? 
hayooo.


salam,
pr


At 09:52 AM 9/9/2005 +0700, you wrote:

>>

   Rov,

  Benar , tentu saja untuk diskusi yang memang mendapatkan tanggapan
  dari banyak orang, tetapi kalau pemrakarsa  ybs menganggap dan mau
  melakukannya dengan sukarela tentunya kita tidak dapat melarang
__kan ?

  Si Abah
___

   Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
>> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
>> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
>> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
>> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)
>>
>> Ada tanggapan lain?
>>
>> Regards - Herry
>
> Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh
> usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke
> diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil
> diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun
> karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan
> ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg
> memulai thread.
>
> Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan
> kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut
> and paste'.
>
> Ada plus minusnya tentunya
> + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik.
> + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya.
> + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah
> dibukukan.
>
> - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan
> - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ?
>
> Adakah usulan lain ?
> misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ?
>
> RDP
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id

Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)

Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geolog

RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik M-Adam . CEPI

Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar nanti
ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati.
banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak.

cepi



|-+>
| |   "Yudi Yanto" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com>  |
| ||
| |   09/09/2005 11:11 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:  
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" 
 |
  
>--|





Mas Kartiko,

Via japri aza ya,...

Thx,

-yy-


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]

Mas Yanto

mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..?
setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan
frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah
setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih
cenderung untuk membuat  hasil akhir yang benar...
Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa
diextract sampai 5 m...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar

2005-09-08 Terurut Topik ismail
Kalau kerugian penyelundupan ini per tahun  8,8 Trilyun diasumsikan dg 
minyak mentah. dg harga minyak sekarang 60$ ( padahal ini sudah berlaku 
bertahun tahun mulai harga minyak masih 20 an $ ) maka itu sama dengan 15 an 
juta barel atau 41 an ribu barel /hari, kalau produksi pertamina 150 rb 
barel/hari . mosok hilang seperempatnya tidak ketahuan sampai bertahun 
tahun.
Kalau yang diselundupkan itu BBM dg harga rata rata 3000 rp/lt maka yang 
hilang sama dg 3 milyaran liter atau 8,3 juta an liter per hari. Yang sangat 
mengherankan kok kehilangan segitu gedenya dijajaran managemennya bisa tdk 
tahu , atau pura pura tdk tahu ya , Gimana ini apa gak pernah memperhatikan 
berapa produksinya dan berapa hasil penjualannya .dg cara sederhana saja kan 
sudah ketahuan kalau ada yang hilang Wallahu alam.

Ism

Subject: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar


*Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut *
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554

Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak
setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat
pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah.

Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah
laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu
dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri.

Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di
depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini.
"Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada saya.
Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak
tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor
Presiden, kemarin.

Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri
Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo
Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid
Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie.

"Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi lainnya
untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa yang
terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan
Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan
sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya
itu.

Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus
penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau,
Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58
tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang
bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan 16
pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan,
Kaltim.

Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang
negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan BBM
selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun.

Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta
penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama ke-18
pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya
perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar
langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh Indonesia,"
tandasnya.

Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang
menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil.
Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya, di
SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe.

"Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7
mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden.

Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM ini
merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai
dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama
ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia.

Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar
70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya,
kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya.

Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di Surabaya,
Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal
penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM
subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil.

Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan
Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu. Para
kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina.
Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan un

[iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?????

2005-09-08 Terurut Topik yrsnki



Rekans

PIT dan MUNAS sudah sangat dekat , tinggal dua bulan lagi

Pemilihan Ketum yang baru akan dilaksanakan.

Sosialisasi dan kampanye para calon senyp , panitia
pemilihan juga senyp , ADA APA ini ?

Bagaimana Chandra ?
Apa kabar Ben , Lufthi , Batara , Lobo dan Ridwan 
Apa tidak merasa perlu mengkampanyekan diri Anda ?

Si Abah


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi

2005-09-08 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

setuju...
tapi mungkin yang lebih penting adalah penambahan kapasitas archive
sehingga bisa menyimpan hasil diskusi di millist
misal yang udah ada sekarang adalah  mail archive.com, sehingga yang
membutuhkan informasi yang ada dan telah didiskusikan sebelumnnya bisa
mengaksesnya ke sana...
pernah nyari diskusi yang sebelum 2002 kok enggak ada  dan yang yahoo kok
kayaknya udah mati ya...?

Gimana Pak Admin...?


Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852





|-+>
| |   Rovicky Dwi  |
| |   Putrohari|
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   m>   |
| ||
| |   09/09/2005 10:47 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi  
 |
  
>--|




> Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)
>
> Ada tanggapan lain?
>
> Regards - Herry

Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh
usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke
diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil
diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun
karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan
ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg
memulai thread.

Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan
kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut
and paste'.

Ada plus minusnya tentunya
+ Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik.
+ Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya.
+ Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah
dibukukan.

- Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan
- Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ?

Adakah usulan lain ?
misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id

RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Mas Kartiko,

Via japri aza ya,...

Thx,

-yy-

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
Mas Yanto

mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..?
setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan
frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah
setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih
cenderung untuk membuat  hasil akhir yang benar...
Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa
diextract sampai 5 m...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] FOSI status

2005-09-08 Terurut Topik yrsnki
>

  HAYO FOSI BANGUM LAGI DONG, DULU FOSI KAN SANGAT SANTA AKTIF,
  AYO JANGAN SELALU TERGANTUNG PADA SATU ORANG.


  SI ABAH

_

  Rekan-rekan,
>
> Posisi SekJen FOSI sekarang sedang kosong. Rina Azarina yang menggantikan
> Deddy Sebayang sempat aktif beberapa bulan tapi kemudian pindah ke
> Australia. Kami sedang mencari penggantinya dan mengharapkan kawan-kawan
> bisa membantu.
>
> Kegiatan utama FOSI adalah penerbitan majalah Berita Sedimentologi. Dari
> segi keuangan sebenarnya FOSI masih punya cukup banyak uang (Syaiful bisa
> menambahkan), sebagian masih di pinjam IAGI kalau tidak salah (Andang
> Bachtiar to comment).
>
> Beberapa AAPG Student Chapter sudah menawarkan bantuan, tapi kita perlu
> pemimpin on the ground.
>
> Berdasarkan sejarah setiap orang yang jadi SekJen FOSI mendapat posting di
> luar negeri. Jadi kalau mau kerja ke luar negeri mungkin anda harus duduk
> sebagai SekJen FOSI dulu.
>
> Salam,
>
> Herman Darman
> Mantan SekJen FOSI pertama , sekarang AAPG President for Asia Pacific
> Region
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi

2005-09-08 Terurut Topik yrsnki
>>

   Rov,

  Benar , tentu saja untuk diskusi yang memang mendapatkan tanggapan
  dari banyak orang, tetapi kalau pemrakarsa  ybs menganggap dan mau
  melakukannya dengan sukarela tentunya kita tidak dapat melarang
__kan ?

  Si Abah
___

   Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
>> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
>> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
>> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
>> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)
>>
>> Ada tanggapan lain?
>>
>> Regards - Herry
>
> Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh
> usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke
> diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil
> diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun
> karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan
> ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg
> memulai thread.
>
> Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan
> kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut
> and paste'.
>
> Ada plus minusnya tentunya
> + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik.
> + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya.
> + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah
> dibukukan.
>
> - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan
> - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ?
>
> Adakah usulan lain ?
> misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ?
>
> RDP
>
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar

2005-09-08 Terurut Topik yrsnki
>
  Rekans

  Pertanyaan logis saya : "Apakah mungkin membangun pipa   sebesar 1,5 meter
  kl 32 inci sepanjang 7 mile hanya untuk menyelundukan BBM ?
  BIAYA YANG DIPERLUKAN ADALAH JUTAAN US DOLLAR .
  Yang mungkin adalah : Tanker tsb secara legal mengangkut BBM , nah
  ditengah jalan baru dia "kencing".

  KALAU BERITA INI BENAR MAKA MUNGKIN SI ABAH YANG SUDAH TIDAK BENAR
  ALIAS "SN ...".

  Si Abah




_

 *Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut *
> http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554
>
> Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi
> JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak
> setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat
> pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah.
>
> Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah
> laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu
> dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri.
>
> Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di
> depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini.
> "Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada
> saya.
> Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak
> tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor
> Presiden, kemarin.
>
> Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar,
> Kapolri
> Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo
> Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid
> Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal
> Bakrie.
>
> "Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi
> lainnya
> untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa
> yang
> terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan
> Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan
> sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya
> itu.
>
> Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus
> penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau,
> Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58
> tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang
> bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan
> 16
> pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan,
> Kaltim.
>
> Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang
> negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan
> BBM
> selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun.
>
> Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta
> penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama
> ke-18
> pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya
> perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar
> langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh
> Indonesia,"
> tandasnya.
>
> Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang
> menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil.
> Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya,
> di
> SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe.
>
> "Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7
> mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden.
>
> Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM
> ini
> merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai
> dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama
> ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia.
>
> Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar
> 70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya,
> kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya.
>
> Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di
> Surabaya,
> Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal
> penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM
> subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil.
>
> Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan
> Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu.
> Para
> kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina.
> Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan unsur bongkar muat
> minyak
> lepas pantai. "Mereka menggunakan pompa berkekuatan sangat besar. Menyedot
> 3.000 ton BBM hanya butuh waktu dua jam. Semua aksi dilakukan pada tengah
> malam," tandas jenderal polisi bint

[iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi

2005-09-08 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
> Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)
> 
> Ada tanggapan lain?
> 
> Regards - Herry

Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh
usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke
diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil
diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun
karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan
ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg
memulai thread.

Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan
kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut
and paste'.

Ada plus minusnya tentunya
+ Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik.
+ Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya.
+ Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah
dibukukan.

- Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan
- Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ?

Adakah usulan lain ?
misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale

2005-09-08 Terurut Topik Yosef Khairil Amin
Wah sepertinya mas Maryanto mencoba agar sesuatu bisa di-SALAM-kan ya?
saya khawatir ini akan menggiring pengusung ide nya ke semacam pemikiran 
quasi-teleologis. 
Saya jadi ingat ke sebuah buku: "Living the 80/20 Way — Work Less, Worry 
Less, Succeed More, Enjoy More" oleh Richard Koch terbitan Nicholas Brealey 
Publishing tahun 2004.
Di Bab I si penulis mengajukan "fakta-2" yg menurutnya bisa masuk ke 
kategoti 80/20:

awal kutipan

The 80/20 principle applies not only to groups of people and their behavior, 
but to virtually every aspect of life. There are always a small minority of 
very powerful forces and a great mass of unimportant ones. For instance:

- 20 percent of countries, containing far fewer than 20 percent of the 
world's population, consume 70 percent of its energy, 75 percent of its 
metals, and 85 percent of its timber.

- Far less than 20 percent of the Earth's surface produces 80 percent of its 
mineral wealth.

- Fewer than 20 percent of species cause more than 80 percent of ecological 
degradation. It's estimated that just one species, out of the 30 million on 
earth — that's 0.0003 percent — causes 40 percent of the harm. No prize 
for guessing the species.

- A very small percentage of meteorites falling to earth produce more than 
80 percent of the damage.

- Far fewer than 20 percent of wars produce more than 80 percent of 
casualties.

- The overwhelming majority of baby seals in Alaska die young; 80 percent of 
the survivors come from 20 percent of the mothers.

- Wherever you go, fewer than 20 percent of clouds will produce 80 percent 
of rain.

- Less than 20 percent of all recorded music is played more than 80 percent 
of the time. If you go to a concert, whether rock or classical, the old 
familiar pieces — a tiny portion of the total repertoire available — will be 
churned out time and again. 

- Fewer than 20 percent of the treasures in most art museums' inventories 
are on display more than 80 percent of the time.

- Of investments made by a successful venture capitalist, 5 percent of them 
provide 55 percent of cash, 10 percent produce 73 percent, and 15 percent 
yield a total of 82 percent.

- Fewer than 20 percent of inventions have more than 80 percent of impact on 
our lives. In the twentieth century, nuclear power and the computer probably 
had greater influence than the hundreds of thousands of other inventions and 
new technologies.

- More than 80 percent of food comes from far less than 20 percent of land. 
Also, fruit typically accounts for much less than 20 percent of the mass or 
weight of a tree or vine. And meat is a reduction of vast amounts of 
digested grain or grass.

- Drinks are also an extreme demonstration of the 80/20 principle. What 
makes Coca-Cola so much more valuable than any other soft drink on the 
planet? The sacred formula for tiny amounts of concentrate that, mixed with 
large volumes of water, produces "Coke." Or what produces beer and makes 
different beer brands distinctive? Minute proportions of hops and other 
flavorings.

In fact, the whole process of life, from acorn to giant oak, from grain of 
wheat to a bread-bowl region, is the perfect expression of the 80/20 
principle, taken to its fullest extent. Diminutive causes, massive results. 

Finally, evolution presents a stunning example of selectivity. One percent 
of species that have ever lived on earth, biologist Richard Dawkins 
estimates, constitute 100 percent of the species now living. 

The 80/20 principle works everywhere in life. It's surprising and amazing. 
It's not what we expect. There is a big imbalance between causes and 
results. 

==akhir kutipan=

Selamat berakhir pekan,
Yosef KA


On 9/8/05, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> 
> Menunjang diskusi diatas, kami lampirkan Kalender SALAM korelasi dengan
> Geologic Time Scale 1999, ICS 2004, dan stratigrafi sebagian paparan
> Sunda-Sohul (North Sumatra hingga Irian, sekitar 18 cekungan) di:
> http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.2005.xls
> 
> Terlihat amat bagusnya korelasi Era, Period, dan Stage. Barangkali
> memang siklus stratigrafi itu juga amat berkaitan erat dengan siklus7.
> Kalau ada pertanyaan, komentar, kritik, wah amat senang sekali kami.
> 
> Sekali lagi, terimakasih untuk Mas Awang atas infonya.
> 
> Wassalam,
> Maryanto.
> 
>


Re: [iagi-net-l] Kesimpulan diskusi (was: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk 'thin reservoir')

2005-09-08 Terurut Topik yrsnki
>
  Rekans

  Saya  sangat setuju dengan usul Herry , jadi yang membuka persoalan
  secara moril profesional mempunyai kewajiban untuk mencoba menyimpulkan.
  Kalau kata pepatah "jangan lempar batuu sembunyi tangan", jadi ada baiknya
  sebagai permulaan dibuat "resume" yang singkat berisi :
  1. Problema awal
  2. Kesimpulan secara umum apa yang disepakati.
  3. Hal hal yang masih dianggapa kontroversial.

  Dengan demikian millis ini akan dapat digunakan ajang diskusi yang
  menuntut peserta diskusi bertanggung jawab secara profesional.

  Si - Abah.



  Rekan-rekan.
>
> Saya banyak sekali mendapat pengetahuan baru, "best practice" dan
> pengetahuan umum lainnya dari IAGI-net ini, teknis dan non-teknis.
>
> Akan tetapi sering diskusi teknis  kemudian mengambang, tidak ada
> semacam "closing-out". Memang beberapa diskusi terus berkembang sesuai
> dengan tren yang sedang ada.
>
> Yang saya usulkan, bagaimana kalau ada semacam kesimpulan, baik
> sementara atau kesimpulan akhir, tentang diskusi teknis yang ada, misal
> beberapa waktu lalu ada diskusi tentang pore pressure prediction dan
> yang ini 3D modeling untuk "thin reservoir", sehingga pengetahuan itu
> terdokumentasi.
>
> Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)
>
> Ada tanggapan lain?
>
> Regards - Herry
>
>
> -Original Message-
> From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, September 09, 2005 9:43 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling
> untuk "thin reservoir"
>
> Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana
> initial
> model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang
> dipergunakan
> sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan
> bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution
> (< 4
> ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada
> model
> awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya
> akurasi
> juga berkurang.
>
> Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah
> informasi baru.
>
> FHS
>
>> -Original Message-
>> From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM
>> To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D
>> Modeling untuk "thin reservoir"
>>
>>
>> Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi
>> seperti itu.
>>
>> Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif'
>> masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita
>> dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan
>> menurut saya ini bukan noise).
>>
>> Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi
>> lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks
>> inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil.
>>
>> -yy-
>>
>> -Original Message-
>> From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>>
>>
>> maksud saya,
>> kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan
>> sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan
>> proses filtering thd data.
>>
>> sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr
>> tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam
>> original seismic-nya.
>> pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya
>> malah cuma "noise" saja?
>>
>> lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang
>> informasi tambahan?
>> kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat
>> "geologically make sense" :)
>>
>>
>> --pta
>>
>>
>>
>>
>> -
>> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
>>
>> -
>> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
>> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
>> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
>> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
>> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
>> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
>> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
>> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
>> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi
>> OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
>> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
>> Komisi Database Geologi : Aria A.
>> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
>> -
>>
>
> -
> To unsubscribe, send email to

[iagi-net-l] Kesimpulan diskusi (was: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir")

2005-09-08 Terurut Topik Herry Maulana
Rekan-rekan.

Saya banyak sekali mendapat pengetahuan baru, "best practice" dan
pengetahuan umum lainnya dari IAGI-net ini, teknis dan non-teknis.

Akan tetapi sering diskusi teknis  kemudian mengambang, tidak ada
semacam "closing-out". Memang beberapa diskusi terus berkembang sesuai
dengan tren yang sedang ada.

Yang saya usulkan, bagaimana kalau ada semacam kesimpulan, baik
sementara atau kesimpulan akhir, tentang diskusi teknis yang ada, misal
beberapa waktu lalu ada diskusi tentang pore pressure prediction dan
yang ini 3D modeling untuk "thin reservoir", sehingga pengetahuan itu
terdokumentasi.

Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan
admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus
ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus
menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas
pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :)

Ada tanggapan lain?

Regards - Herry
 

-Original Message-
From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, September 09, 2005 9:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling
untuk "thin reservoir"

Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana
initial
model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang
dipergunakan
sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan
bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution
(< 4
ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada
model
awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya
akurasi
juga berkurang. 

Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah
informasi baru. 

FHS 

> -Original Message-
> From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D 
> Modeling untuk "thin reservoir"
> 
> 
> Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi 
> seperti itu.
> 
> Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' 
> masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita 
> dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan 
> menurut saya ini bukan noise).
> 
> Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi 
> lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks 
> inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil.
> 
> -yy-
> 
> -Original Message-
> From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> maksud saya,
> kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan 
> sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan 
> proses filtering thd data.
> 
> sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr 
> tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam 
> original seismic-nya.
> pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya 
> malah cuma "noise" saja?
> 
> lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang 
> informasi tambahan?
> kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat 
> "geologically make sense" :)
> 
> 
> --pta
> 
> 
> 
> 
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
> 
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: 
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) 
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) 
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi 
> OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. 
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
> 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database G

RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Hasan Sidi
Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana initial
model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang dipergunakan
sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan
bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution (< 4
ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada model
awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya akurasi
juga berkurang. 

Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah
informasi baru. 

FHS 

> -Original Message-
> From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D 
> Modeling untuk "thin reservoir"
> 
> 
> Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi 
> seperti itu.
> 
> Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' 
> masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita 
> dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan 
> menurut saya ini bukan noise).
> 
> Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi 
> lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks 
> inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil.
> 
> -yy-
> 
> -Original Message-
> From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> maksud saya,
> kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan 
> sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan 
> proses filtering thd data.
> 
> sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr 
> tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam 
> original seismic-nya.
> pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya 
> malah cuma "noise" saja?
> 
> lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang 
> informasi tambahan?
> kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat 
> "geologically make sense" :)
> 
> 
> --pta
> 
> 
> 
> 
> -
> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus
> 
> -
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: 
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) 
> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) 
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi 
> OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
> Komisi Database Geologi : Aria A. 
> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
> -
> 

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Mas Yanto

mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..?
setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan
frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah
setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih
cenderung untuk membuat  hasil akhir yang benar...
Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa
diextract sampai 5 m...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   "Yudi Yanto" |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com>  |
| ||
| |   09/09/2005 09:04 |
| |   AM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:  
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" 
 |
  
>--|





Mas Kartiko,

Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency
restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi
seismiknya.
Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he..

Sharing pengalaman aza mas,
Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan
metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI &
spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya,
bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah
flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test),
tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah..

-yy-


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]


he...he...
20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang
maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua...



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Mas Kartiko,

Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency
restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi
seismiknya.
Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he..

Sharing pengalaman aza mas,
Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan
metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI &
spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya,
bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah
flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test),
tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah..

-yy-


-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]

he...he...
20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang
maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua...



-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Yudi Yanto

Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti
itu.

Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa
dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar
spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise).

Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi
'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn
mendapatkan error yang lebih kecil.

-yy-

-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED]

maksud saya,
kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya
secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering
thd data.

sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak
langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam original seismic-nya.
pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya malah cuma
"noise" saja?

lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi
tambahan?
kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat "geologically make
sense" :)


--pta




-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar

2005-09-08 Terurut Topik Nataniel Mangiwa
*Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut *
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554

Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak 
setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat 
pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah.

Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah 
laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu 
dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri.

Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di 
depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini. 
"Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada saya. 
Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak 
tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor 
Presiden, kemarin.

Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri 
Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo 
Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid 
Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie.

"Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi lainnya 
untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa yang 
terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan 
Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan 
sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya 
itu.

Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus 
penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau, 
Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58 
tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang 
bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan 16 
pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan, 
Kaltim.

Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang 
negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan BBM 
selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun.

Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta 
penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama ke-18 
pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya
perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar 
langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh Indonesia," 
tandasnya.

Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang 
menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil. 
Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya, di 
SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe.

"Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7 
mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden.

Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM ini 
merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai 
dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama 
ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia.

Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar 
70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya, 
kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya.

Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di Surabaya, 
Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal 
penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM 
subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil.

Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan 
Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu. Para 
kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina. 
Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan unsur bongkar muat minyak 
lepas pantai. "Mereka menggunakan pompa berkekuatan sangat besar. Menyedot 
3.000 ton BBM hanya butuh waktu dua jam. Semua aksi dilakukan pada tengah 
malam," tandas jenderal polisi bintang empat itu.

Di Cilacap, Polda Jateng berhasil mengungkap penyelundupan BBM di Pelabuhan 
Tanjung Intan. Disita kapal tanker berbendera China KM Yoto yang memuat 528 
ton solar. Sebanyak 18 awak kapal yang berkapasitas angkut 1.350 ton itu 
sekarang ditahan aparat Polda Jateng. Setiap hari kapal itu mampu menyedot 
80 ribu liter solar jatah untuk daerah Jawa Barat.

Dirut Pertamina Widya Purnama mengaku siap memberantas penyelundupan yang 
terjadi. Menurut dia, Pertamina akan terus memperbaiki dan mengawasi 
distribusi sehingga penyimpangan bisa diperkecil. "Kami juga akan 
meningkatkan pengawasan dan pener

RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale

2005-09-08 Terurut Topik Maryanto (Maryant)
 
Wah, makasih Mas Awang informasinya. Coba saya analisa, kemunculan OAF.

Umur(Ma)Order2  Series  Stage   Sumatra Jawa
Kalimantan  Sulawesi
4.4 M659PlioToHolocene  ZancleanToHolocene- -
-   Sulawesi
11.4M658Late MioceneTortonianMessinian- -
-   Sulawesi
18.4M657Mid Miocene LanghiaSerrv.   -
-   -   Sulawesi
25.4M656Early Miocene   AquitanianBurdig.   Sumatra Jawa
Kalimantan  -
32.4M655Oligocene   RupelianChatian -
JawaKalimantan  -
39.4M654Late Eocene Priambonian Sumatra
-   -   -
46.4M653Mid Eocene  LutetianBartonian   Sumatra
-   -   Sulawesi
53.4M652Early EoceneYpresianSumatra -
-   -
60.4M651Late Paleogene  SelandianThanet.Sumatra -
-   -
67.4M650Early Paleogene Danian  -   -
-   -

Wah bagiamana itu ya kesimpulannya?
Apakah hanya itu vulkanismenya yang terjadi? Bukankah gunung-gunung itu
terjadi juga pada PlioToHolocene misalnya. Kalau saja OAF di Early
Miocene, ini adalah siklus maksimum ekstensi untuk Cenozoik. Mulai
kecepatan maximum pada SB 67 Ma, maka kecepatan naiknya kontinental
berkurang, hingga nol pada Early Eocene 50 Ma, lalu mulailah divergent,
kontinental turun, dengan kecepatan turun semakin besar hingga maximum
pada M655 Oligocene, lalu kecepatan turunnya mengecil hingga Mid Miocene
M657, dan nol pada 13.8 Ma, lalu kecepatannya berubah arah seisiring
dengan inversi (syn orogeny), kontinental naik hingga sekarang. Siklus
sinusoidal ini juga berlaku dengan sekala lain, misal 7 Ma.

Data-data global LIP "Large Igenous Provence", sepertinya hanya kaurang
dari 4 Ma. Apakah itu berarti bahwa vulkanik OAF tadi juga hanya kurang
dari 7 Ma itu? Wah perlu analisa lama nih, buka-buka buku dulu. 

Menunjang diskusi diatas, kami lampirkan Kalender SALAM korelasi dengan
Geologic Time Scale 1999, ICS 2004, dan stratigrafi sebagian paparan
Sunda-Sohul (North Sumatra hingga Irian, sekitar 18 cekungan) di:
http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.2005.xls

Terlihat amat bagusnya korelasi Era, Period, dan Stage. Barangkali
memang siklus stratigrafi itu juga amat berkaitan erat dengan siklus7.
Kalau ada pertanyaan, komentar, kritik, wah amat senang sekali kami.

Sekali lagi, terimakasih untuk Mas Awang atas infonya.

Wassalam,
Maryanto. 

-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Mas,
 
OAF tak mungkin antara 75-52 Ma, jauh lebih muda dari itu, yaitu antara
30-20 Ma. Angka2 absolut ini tak akan ditemukan di buku2 referensinya
(Verbeek dan Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949), tetapi saya menera
tarikh absolutnya berdasarkan stratigrafi OAF di buku2 itu dari Sumatra
Selatan-Jawa Timur. Dominasi OAF adalah Aquitanian (Early Miocene,
23-20.5 Ma). Contoh spesifiknya adalah volkaniklastik Jampang di Jawa
Barat selatan.
 
Kejadian volcanic arc di sistem busur kepulauan atau tepi kontinen
sangat bergantung kepada plate setting setempat dan mekanisme
penunjamannya. Berdasarkan peak umur2 volkanik K-Ar dan fission track,
di Sumatra terjadi di late Paleocene-early Eocene, middle-upper Eocene,
dan early Miocene. Di Jawa : late Oligocene-early Miocene, dan late
Miocene. Di Sulawesi : middle Eocene, early Miocene, dan Mio-Pliocene.
Di Kalimantan hanya aktif dari late Oligocene-mid Miocene. Coba
dikuantifikasi saja siklus itu, siapa tahu muncul lagi "magic seven
number" (he..he..).
 
salam,
awang


"Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
. deleted
Wah bagus sekali standar deviasi pengukurannya, yang hanya sekitar 3
juta untuk umur 58-59 Ma. OAF "Old Andesit Formation" sepertinya mengacu
umur antara 75-52 Ma. Ini bersesuaian dengan compresi mulai seperempat
akhir Cretaceus (83 Ma), hingga seperempat awal Cenocoic (52 Ma). 

Juga pertanyaan untuk Pak Awang: Kapan, umur-umur berapa saja dalam Ma,
batuan volkanik pada volcanic arc terjadi? Sewaktu kompresi atau
ekstensi? Apakah ada pada setiap siklus 7 Ma? Berikut ini analisa saya. 

deleted .


-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Ge

RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale

2005-09-08 Terurut Topik Amir . AL-AMIN

sedikit komentar tentang organic shale (suka dibilang hot shale) di Mahakam
delta.

organic shale yang GR tinggi  itu kalau di lihat di core,
sebenarnya adalah detrital coal/plants yang brittle (very high gr, low
density, high neutron).
umumnya diatasnya ditemukan prodelta shale yang keras (high gr, high
density, high neutron).

Beberapa orang menganngap organic shale itu keras, (low rop saat drilling),
padahal yang keras adalah prodelta shale (marine).

Yang pernah kerja di Delta lain mungkin bisa kometar, apakah juga ditemukan
hot shale?

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
TOTAL E&P INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=



|-+>
| |   Bambang Gumilar  |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   o.com>   |
| ||
| |   08/09/2005 02:26 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai 
Organic Shale |
  
>--|





Serpih

Serpih kaya bahan organik (organic rich shale) mungkin istilah yang lebih
tepat dipakai untuk mewakili organic shale yang tengah didiskusikan. Karena
hampir sukar menemui shale yang benar-benar tersusun atas bahan organik
murni.



Gamma Ray

'Organic rich shale', ORS, sebenarnya mudah dibedakan dari serpih biasa
(common shale, CS )dari respon Spectral GR-nya. Kandungan Thorium dan
Kalium di kedua jenis serpih hampir sama jika kaolinit mendominasi jenis
lempung di CS. Jika ilit (illite) yang dominan, maka Kalium (Potassium) di
CS akan terbaca tinggi. Setuju dengan mas Gantok, kita harus punya data xrd
untuk memverifikasinya lagi.



Perbedaannya nyata terletak pada konsentrasi Uranium yang jauh lebih tinggi
di ORS. Jika rata-rata CS mempunyai kandungan U circa 2 ? 4 ppm saja. ORS
rata-rata memiliki 9-11 ppm yang memberi kontribusi tingginya pembacaan GR
(Total Gamma Ray).



Resistivitas

Resistivitas yang rendah selain disebabkan oleh tingginya salinitas
'connate water' di 'pori-pori' atau inter-lattice di serpih tersebut,
seperti yang disebutkan oleh pak Awang, bisa juga disebabkan oleh komposisi
litologi (tidak 100% serpih) dan mineraloginya. Seperti umumnya 'nature of
the shaly sands'. Serpih (ORS atau CS) juga mempunyai karakteristik 'shaly
sand', seperti: lempungan, interlaminasi, dan sering 'abundantly
pyritiferous'. Pirit hadir sebagai mineral sekunder, banyak atau sedikitnya
bergantung pada pasokan dari sumber sedimen dan kondisi reduksi/oksidasi
pada saat pembentukannya. Kehadiran pirit (FeS2) di serpih juga memberi
kontribusi tambahan konduktivitas.



Mas Gantok, menurut saya, kehadiran Glaukonit lebih mungkin di CS daripada
ORS. Glaukonit merupakan mineral sekunder juga, tapi ia menerangkan adanya
pengaruh dari kondisi laut lepas. Sementara ORS biasanya diendapkan lebih
dekat ke sumber dan tertutup ( lagoonal ?). Ada sedimentologist yang bisa
beri pencerahan?



Salinitas

Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa sifat konduktif ORS lebih
disebabkan oleh fluida daripada mineral sekunder (Kreis et.al, 2005) dan
Worthington (2000). Pengalaman di Sumatra memperlihatkan bahwa Brown Shale
di Central Sumatra Basin (CBS) dan Lahat Formation South Sumatra Basin
(SSB) yang dipercaya sebagai source rocks yang mensuplai Pematang Group
endapan danau air tawar (Lacustrine) dan sebagian berupa Terrigenous
facies, memiliki Resistivitas yang lebih tinggi daripada 'marine shale' dan
CS lainnya. Dengan salinitas di bawah 2000 ppm NaCl ekivalen, efek dari
'spent source rock' atau 'un-spent source rock' menjadi interpretatif. Saya
belum pernah bekerja di kawasan Delta Mahakam (kalau memang ini daerah yang
di diskusikan). Jadi masih terbatas informasi tentang konduktif  ORS di
sana.



Salam,

-bg


"Subiyantoro, Gantok (gantoks)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Secara
petrografi shale masih mempunyai kandungan +/- 60 % clay. Kalau
dari log aja, antara shale dan clay sulit dibedakan karena kita tidak
tahu jenis clay yang terkandung di shale. Oleh karena itu perlu
diketahui jenis clayny

RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

he...he...
20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang
maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua...

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+>
| |   oki musakti  |
| |   <[EMAIL PROTECTED]|
| |   o.com>   |
| ||
| |   08/09/2005 05:28 |
| |   PM   |
| |   Please respond to|
| |   iagi-net |
| ||
|-+>
  
>--|
  | 
 |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id 
 |
  |   cc:   
 |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" 
 |
  
>--|




Dari emailnya  Adi yang pertamakali memantik thread ini, thin reservoir
yang kita diskusikan mengacu pada reservoir yang ketebalannya ada dibawah
resolusi imaging dari seismic.

Kalau definisi 'resmi' geologinya, silahkan yang lain bisa menambahkan.

Kalau definisi personal saya, thin resorvoir itu adalah reservoir yang
bakal merepotkan kalau di-modelling karena membuat jumlah sel jadi begitu
banyak .. he he he...

Oki

[EMAIL PROTECTED] wrote:

apa definisi thin reservoir di 3d model...?
lebih kecil dari resolusi seismic atau lebih kecil dari resolusi logs...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com




This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Memaksimalkan hasil pemboran eksplorasi

2005-09-08 Terurut Topik oki musakti


Setahu saya, eksploration forumnya BPPKA/MPS/ BPMigas) itu sama sekali tidak 
menyinggung masalah2 yang teknis kebumian tapi lebih mengarah ke masalah 
kebijaksanaan (UU OtDa, Lingkungan hidup dll.)
 
Salam
Oki
 
Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

2. Exploration forum
Forum ini sudah lama dibentuk dimana explorationist di Indonesia
saling bertukar informasi tentang kesuksesannya. Saya belum tahu
apakah adayg sharing kegagalan, karena ini juga sama pentingnya supaya
tidak masuk lubang dua kali. Biasanya forum ini berupa forum diskusi
antar perusahaan yg beroperasi di Indonesia. Kalau tdk salah forum ini
dulu difasilitasi oleh Petamina (cq. BPPKA).



-
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"

2005-09-08 Terurut Topik oki musakti
Dari emailnya  Adi yang pertamakali memantik thread ini, thin reservoir yang 
kita diskusikan mengacu pada reservoir yang ketebalannya ada dibawah resolusi 
imaging dari seismic.
 
Kalau definisi 'resmi' geologinya, silahkan yang lain bisa menambahkan.
 
Kalau definisi personal saya, thin resorvoir itu adalah reservoir yang bakal 
merepotkan kalau di-modelling karena membuat jumlah sel jadi begitu banyak .. 
he he he...
 
Oki

[EMAIL PROTECTED] wrote:

apa definisi thin reservoir di 3d model...?
lebih kecil dari resolusi seismic atau lebih kecil dari resolusi logs...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] tanya source Keutapang Fm

2005-09-08 Terurut Topik Awang Satyana
1. Kalau mau, Keutapang bisa kita sebut syn-inversion sequence. Itu artinya 
adalah sekuen sedimen yang diendapkan bersamaan dengan inversi (baca : 
pengangkatan) cekungan. Dalam hal Sumatra, yang terangkat adalah Pegunungan 
Barisan. Maka, memang sumber utama sedimen Keutapang adalah Peg. Barisan. Umur 
Mio-Pliosen adalah major period pengangkatan Barisan, dan itu seumur dengan 
Keutapang. Otomatis pula, Keutapang akan regresif dibandingkan Baong di 
bawahnya yang merupakan post-rift sequence. Tamiang Deep adalah foredeep 
Sumatra Utara saat Barisan naik, maka otomatis semua mollasic deposits 
(rosional sediments) akan sangat banyak mengisi Tamiang deep yang posisinya 
frontal di timur Barisan. Yang Besar High memang bisa jadi barier ke timur, 
tetapi itu bukan barier regional. keutapang masih bisa mencapai offshore timur 
laut Medan ke daerah NSO dan Krueng Mane.
 
2. Yang ditulis Pak Rudy Riacudu wajar secara geologi struktur (silakan 
komentar Kang !). Konfigurasi basement cekungan2 back-arc Sumatra dari utara ke 
selatan memang dikontrol oleh wrenching selain karena subduction roll back. 
Yang Anda uraikan tentang stage2 wrenching pada beberapa periode pun wajar 
secara struktur. Ekstensi dan kompresi di wilayah ini semua terhubung ke 
Sumatran Fault. Wrenching itu basement-involved, mestinya sampai ke lowermost 
parts of sediments pun bisa punya pengaruh. Hanya karena Keutapang itu di 
tempat dangkal, bisa saja ekspresinya hanya splay2 suatu flower structures yang 
bisa disalahtafsirkan sebagai kompresi pure-shear, padahal ia simple-shear 
alias terhubung ke sistem wrenching yang lebih besar.
 
salam,
awang
 
 
Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Salam hormat,

Saya senang sekaligus bangga tergabung dalam forum milis ini. Banyak masukan 
ilmu dan pengetahuan geologi baik basic maupun applied yg saya pelajari dr 
forum ini yg tentu sj tdk bs sy peroleh dari perkuliahan dulu  ^_^

Saat ini saya tergabung dalam tim konsultan perminyakan dan sedang project POD 
di Pertamina Rantau - NAD. Sebagai "new comer" (saya br lulus Febr. lalu) dalam 
bidang perminyakan , banyak hal yg tidak saya ketahui dan benar2 saya awam akan 
hal itu.Tapi saya sering menemukan solusinya dari forum milis ini. 

Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada akang2/teteh2 berkaitan dengan 
bidang kajian kerja saya.

1. Dari mana source sedimen batupasir Formasi Keutapang dan bagaimana genesanya 
serta kaitannya dengan fase regresif dari akhir pengendapan Formasi Baong? 
Apakah benar sedimen yang terendapkan di Dalaman Tamiang berasal dari Bukit 
Barisan? Jika benar, berarti arah pengendapannya ke arah timur - timur laut dan 
dibatasi oleh Tinggian Hyang Besar?

2. Melihat basement configuration map of North Sumatra Basin, daerah Gebang, 
Pantai Pakam dan Kuala Simpang terletak pada konfigurasi yang berbeda. Apakah 
secara tektonik, framework struktur yang berkembang juga berbeda? Saya pernah 
membaca makalah Pak Rudy Ryacudu dkk (IPA - 21, Oct 1992), bahwa area Kuala 
Simpang dikontrol oleh wrench Fault berarah baratlaut - tenggara dan pada 
Formasi Keutapang terjadi 3 stage faulting. yaitu stage 1 : Late Mid Mio-Upper 
Mio ; tahap pengendapan Keutapang Fm yang menindih Baong. Telah terbentuk 
Flower strct. pada Belumai dan Baong FM.  Stage 2 : Plio-Plisto ; terjadi 
thrusting  pada ketiga formasi tersebut yang digenerate oleh Sumatran stress 
system. stage 3 : Holosen ; Terjadi wrencing oleh Andaman Stress System yang 
mengakibatkan shale flowage dari  Baong shale, menghasilkan diapiric zone. 
Apakah perubahan stress system tersebut diikuti oleh proses wrenching yang sama 
di setiap daerah ? Maksud saya, apakah penampakan wrenching (flower str
 uct, en
 echelon, dll) akan nampak (seismik) pada seluruh daerah penyebaran Formasi 
Keutapang tsb ?

Mohon pencerahan nya

terima kasih sebelumnya  : )

salam,

hade '99

 

 



-
Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Moderators:
Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]>
Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]>
Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]>
Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]>
Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]>




SPONSORED LINKS 
College and university search School education Colleges and universities 
College and university search engine Colleges and universities in College and 
university information 

-
YAHOO! GROUPS LINKS 


Visit your group "Geo_Unpad" on the web.
  
To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


-



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa]

2005-09-08 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,
 
Ini hanya khayalan saya saja, mekanisme emplacement continental sliver seperti 
itu bisa dengan cara :
 
1. rafted sliver yang lepas dari tepi utara Gondwana di selatan Jawa dan masuk 
ke wilayah Jawa selatan sebelum Tersier (mid Jurassic-Cretaceous). Ini model2 
emplacement yang dipakai untuk emplacement Paternoster dan Mangkalihat ke 
Kalimantan.
 
2. rafted sliver yang lepas dari Sundaland oleh sesar besar di tepi timur 
Sundaland - Jawa Tengah, terjadi di Paleogen, sebelum Oligo-Miocene volcanic 
arc membuat barrier untuk pengalihtempatan itu. Ini model emplacement yang 
dipakai untuk emplacement Sumba via Sumba fracture dari tepi timur Sundaland.
 
Proses pengujian khayalan ini bisa melalui tahap : (1) buktikan dulu apa benar 
ada continental sliver di antara Bayat-Nanggulan - dengan gravity, outcrop, 
dll. (2) ambil sampelnya dan lakukan pengujian isotop Pb-Nd (206-208 Pb/204 Pb 
dan 143 Nd/144 Nd) untuk asal terrane induknya (Sundaland ?, utara Gondwana ? 
NW Shelf Australia ?) dan tentukan umurnya dengan beberapa metode. Provenance 
continental fragments cukup ampuh ditentukan dengan isotop geochemistry Pb-Nd. 
(3) pikirkan mekanisme pengalihtempatannya. 
 
Ini pengujian sequential, kalau no. 1 tak terbukti, tentu tahap2 berikutnya 
gugur. Masih ada beberapa tempat di Jawa yang "terra incognita", kita tak tahu 
pasti sejarah geotektoniknya. Harloff tahun 1933 memetakan Karang Sambung, 72 
tahun kemudian, tahun 2005, saat ini, benarkah bahwa kita 100 % memahaminya ? 
Di beberapa tempat masih menganga lebar butuh penjelasan sekalipun sudah berapa 
doktor dihasilkan dari situ. Kalau ada waktu dan semangat, "blank spot" 
pemahaman geologi di situ perlu dicerahkan. Itu baru Karang Sambung, kita belum 
bicara Ciletuh, Meratus, dan Bantimala, atau Garba, dll.
 
salam,
awang

[EMAIL PROTECTED] wrote:

deleted...


Betul , memang adanya lapisan berumur eosen di Nanggulan sangat
aneh ?
Pemetaan saya awal thn 1974 didaerah itu say cukup bingun menerangkan
sejarah sedimentasinya (apalagi saat itu kan saya masih yunior sekali
dan belum terlalu mengenal plate tectonic.

Kalau khayalan mengenai adanya silver kontinen itu dteruskan , jadi
kira kira bagaimana sejarah tektonik Jawa Selatan?

Si Abah




-
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.

RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa

2005-09-08 Terurut Topik Awang Satyana
Mas,
 
OAF tak mungkin antara 75-52 Ma, jauh lebih muda dari itu, yaitu antara 30-20 
Ma. Angka2 absolut ini tak akan ditemukan di buku2 referensinya (Verbeek dan 
Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949), tetapi saya menera tarikh absolutnya 
berdasarkan stratigrafi OAF di buku2 itu dari Sumatra Selatan-Jawa Timur. 
Dominasi OAF adalah Aquitanian (Early Miocene, 23-20.5 Ma). Contoh spesifiknya 
adalah volkaniklastik Jampang di Jawa Barat selatan.
 
Kejadian volcanic arc di sistem busur kepulauan atau tepi kontinen sangat 
bergantung kepada plate setting setempat dan mekanisme penunjamannya. 
Berdasarkan peak umur2 volkanik K-Ar dan fission track, di Sumatra terjadi di 
late Paleocene-early Eocene, middle-upper Eocene, dan early Miocene. Di Jawa : 
late Oligocene-early Miocene, dan late Miocene. Di Sulawesi : middle Eocene, 
early Miocene, dan Mio-Pliocene. Di Kalimantan hanya aktif dari late 
Oligocene-mid Miocene. Coba dikuantifikasi saja siklus itu, siapa tahu muncul 
lagi "magic seven number" (he..he..).
 
salam,
awang


"Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
. deleted
Wah bagus sekali standar deviasi pengukurannya, yang hanya sekitar 3
juta untuk umur 58-59 Ma. OAF "Old Andesit Formation" sepertinya mengacu
umur antara 75-52 Ma. Ini bersesuaian dengan compresi mulai seperempat
akhir Cretaceus (83 Ma), hingga seperempat awal Cenocoic (52 Ma). 

Juga pertanyaan untuk Pak Awang: Kapan, umur-umur berapa saja dalam Ma,
batuan volkanik pada volcanic arc terjadi? Sewaktu kompresi atau
ekstensi? Apakah ada pada setiap siklus 7 Ma? Berikut ini analisa saya. 

deleted .
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com