RE: [iagi-net-l] HFR
Mohon maaf sebelumnya Kang Cepi,... Tadi saya berfikir via japri karena ada beberapa paper yg saya attach jg, u/ rekan2 yg butuh papernya, bisa via japri. Thx, -Original Message- From: Yudi Yanto Sent: Friday, September 09, 2005 9:39 AM To: '[EMAIL PROTECTED]' Subject: RE: [iagi-net-l] HFR Mas Kartiko, Maaf via japri, Sekilas gambaran ttg metode HFR, Untuk metode ini data pendukung yg dibutuhkan adalah data VSP. Vertikal resolusi data seismik dipengaruhi oleh frekuensi dari waveletnya. Teknis sederhananya, informasi 'high frequency' wavelet yg berasal dari data VSP di-merge-kan kedalam wavelet dari data seismic, kemudian wavelet yg baru tsb. di rekonvolusikan kembali dengan data seismiknya. Berikut saya attach beberapa peper u/ lebih jelasnya. Salam, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar nanti ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati. banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak. cepi - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] AAPG Asia Pacific
Rekan-rekan, Saya sedang mempersiapkan web-site untuk AAPG Asia Pacific Region. Ada saran? Kalau Student Chapters sudah ada web-site-nya, saya bisa link ke sini. http://hdarman.tripod.com/aapg/aapg-ap.htm Untuk IAGI akan saya link pada edisi berikut. Salam, Herman - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] 2nd order (masih ttg keutapang FM)
Justru karena oblique subduction maka pure shear deformation tak berjalan di Sumatra. Di Intra-Miosen, subduksi miring itu telah mereaktivasi Sesar Sumatra menjadi dextral fault (harus dextral karena sisi aktif bergerak adalah subduksi kerak Hindia yang berada di sisi kiri garis sesar, bukan kerak kontinen Sunda di sisi kanan sesar). Sesar Sumatra ini sekaligus menjadi structural barrier untuk pure shear deformation bekerja di back-arc basins Sumatra. Dan, sesar sebesar Sesar Sumatra itu tentu punya en echelon sectors of deformation berupa splays yang masuk ke semua back-arc basins. Kinematika wrench inilah yang melipat semua batuan di cekungan2 itu. Berbeda dengan di Jawa (coba lihat makalah saya tentang deformasi Jawa Timur oleh pure-shear normal subduction vs. simple-shear karena Rembang-Madura-Kangean-Sakala -RMKS wrench di Proceedings PIT IAGI Bandung 2004), kedua unsur itu muncul dan cukup kompleks untuk membedakan mana hasil pure shear, mana hasil simple shear. Di Jawa Timur, banyak deformasi pure-shear yang kemudian terlipat ulang oleh en-echelon sistem RMKS wrench, dan saya menyebutnya forced folds. Dengan menerapkan analisis kinematika strain ellipsoid, itu bisa dibedakan. Vektor subduction yang berbeda di Sumatra dan Jawa, tentu memberi bekas yang signifikan pada semua arsitektonik kerak Bumi dan lapisan sedimen penutupnya. Di Sumatra, tak akan ditemukan kedalaman Benioff lebih dari 300 km, tetapi di Jawa, Benioff masuk sampai sedalam 600 km di sektor dekat Muria, Jawa Tengah. salam, awang Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Terima kasih Pak Awang atas tanggapannya. Namun pada beberapa hal saya masih bingung. Jika pada Keutapang sesar2nya hanya merupakan splay dari flower yang berkembang akibat sistem wrenching, memang jelas kalau itu merupakan satu rangkaian dari wrench fault ( as assemblages) dan itu adalah simple - shear. Tapi adakah kemungkinannya sesar2 Keutapang tsb merupakan orde ke-2 (jika dia pure shear) dari sistem tegasan sumatra pada Intra-Mio? Bagaimana kita membedakan apakah itu simpe-shear atau pure shear jika kita menganalisa struktur suatu daerah? apakah sistem tegasan juga berpengaruh, maksud saya, Sumatra kan subducted secara oblik sedangkan Jawa secara Frontal...nah, apakah itu juga bisa berbeda skenario Pak? (walaupun sama-sama Intra-Mio, misalnya). Di Sumatra simple shear (karena oblik) sedangkan di Jawa pure-shear (karena frontal), mengacu pada pemodelan sistem sesar ulir (wrenching) Pak Situmorang dkk. Hatur Nuhun, Hade '99 - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. Moderators: Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]> Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]> SPONSORED LINKS College and university search School education Colleges and universities College and university search engine Colleges and universities in College and university information - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "Geo_Unpad" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi
Saya yakin tak sedikit waktu yang digunakan kawan2 untuk membaca diskusi-diskusi di IAGI net. Juga, tak sedikit waktu yang digunakan kawan2 untuk menuliskan komentar-komentar atau jawaban detail. Harus diingat, bahwa dua hal itu dilakukan di tengah2 kesibukan rutinitas pekerjaan. Maka, bila semuanya berakhir tanpa terdokumentasi, tentu sayang sekali. Kelemahan dalam dokumentasi dan pengarsipan adalah kelemahan kita semua. Mari kita lakukan yang lebih dari itu agar usaha kawan2 tak lenyap begitu saja. Dokumentasikan saja secara pribadi dulu. Kalau ada yang mau meluangkan waktu untuk menuliskan kesimpulan diskusi dan mengirimkannya ke IAGI-net, tentu akan sangat kita hargai. Tak mudah meringkas diskusi yang panjang, pilah-memilah harus dilakukan. Mencatat adalah bagian penting suatu diskusi. Itulah satu-satunya yang tertinggal setelah diskusi usai. Bagaimana halnya kalau suatu diskusi/rapat tanpa catatan diskusi/notulen ? salam, awang Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Abah, Mas Picky, dan lainnya menyimpulkan diskusi ternyata gampang2 susah karena banyaknya topik shg jadi kewalahan sendiri he..he akhirnya diambil aja topik2 yg menurut pribadi perlu nah utk kesimpulan diskusi baiknya sukarela saja, kalo diwajibkan ntar nggak ada yg mau tanya he..he.. kalo topiknya cukup hangat paling gampang kita bikin luncheon talk atau evening talk aja, nanti insyaAllah bisa dibantu untuk mengurusnya, gampang tinggal call sekretariat 3D modelling thin reservoir judulnya, siapa yg diusulkan mau bicara? kapan? hayooo. salam, pr - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
kalau resampling itu dengan pstm processing dengan input 25x25m misalkan jadi dua kali lipatnya 12.5x12.5m kira2 akan bagus apa nggak? thks. "Yudi Yanto" <[EMAIL PROTECTED] To: energi.com> cc: Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling 09/09/2005 08:45 untuk"thin reservoir" AM Please respond to iagi-net Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti itu. Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise). Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. -yy- -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] maksud saya, kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering thd data. sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam original seismic-nya. pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya malah cuma "noise" saja? lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi tambahan? kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat "geologically make sense" :) --pta - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi
Abah, Mas Picky, dan lainnya menyimpulkan diskusi ternyata gampang2 susah karena banyaknya topik shg jadi kewalahan sendiri he..he akhirnya diambil aja topik2 yg menurut pribadi perlu nah utk kesimpulan diskusi baiknya sukarela saja, kalo diwajibkan ntar nggak ada yg mau tanya he..he.. kalo topiknya cukup hangat paling gampang kita bikin luncheon talk atau evening talk aja, nanti insyaAllah bisa dibantu untuk mengurusnya, gampang tinggal call sekretariat 3D modelling thin reservoir judulnya, siapa yg diusulkan mau bicara? kapan? hayooo. salam, pr At 09:52 AM 9/9/2005 +0700, you wrote: >> Rov, Benar , tentu saja untuk diskusi yang memang mendapatkan tanggapan dari banyak orang, tetapi kalau pemrakarsa ybs menganggap dan mau melakukannya dengan sukarela tentunya kita tidak dapat melarang __kan ? Si Abah ___ Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan >> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus >> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus >> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas >> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) >> >> Ada tanggapan lain? >> >> Regards - Herry > > Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh > usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke > diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil > diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun > karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan > ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg > memulai thread. > > Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan > kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut > and paste'. > > Ada plus minusnya tentunya > + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik. > + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya. > + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah > dibukukan. > > - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan > - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ? > > Adakah usulan lain ? > misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ? > > RDP > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geolog
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Yaa, kenapa mesti japri,buat subject diskusi baru saja lagi, biar nanti ferdi yang menyimpulkan. Rasanya ferdi akan menerima dengan senang hati. banyak orang yang mau tahu lho. saya yakin respons netter akan banyak. cepi |-+> | | "Yudi Yanto" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | || | | 09/09/2005 11:11 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" | >--| Mas Kartiko, Via japri aza ya,... Thx, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] Mas Yanto mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..? setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih cenderung untuk membuat hasil akhir yang benar... Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa diextract sampai 5 m...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar
Kalau kerugian penyelundupan ini per tahun 8,8 Trilyun diasumsikan dg minyak mentah. dg harga minyak sekarang 60$ ( padahal ini sudah berlaku bertahun tahun mulai harga minyak masih 20 an $ ) maka itu sama dengan 15 an juta barel atau 41 an ribu barel /hari, kalau produksi pertamina 150 rb barel/hari . mosok hilang seperempatnya tidak ketahuan sampai bertahun tahun. Kalau yang diselundupkan itu BBM dg harga rata rata 3000 rp/lt maka yang hilang sama dg 3 milyaran liter atau 8,3 juta an liter per hari. Yang sangat mengherankan kok kehilangan segitu gedenya dijajaran managemennya bisa tdk tahu , atau pura pura tdk tahu ya , Gimana ini apa gak pernah memperhatikan berapa produksinya dan berapa hasil penjualannya .dg cara sederhana saja kan sudah ketahuan kalau ada yang hilang Wallahu alam. Ism Subject: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar *Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut * http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554 Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah. Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri. Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini. "Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada saya. Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor Presiden, kemarin. Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie. "Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi lainnya untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa yang terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya itu. Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau, Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58 tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan 16 pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan, Kaltim. Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan BBM selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun. Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama ke-18 pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh Indonesia," tandasnya. Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil. Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya, di SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe. "Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7 mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden. Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM ini merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia. Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar 70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya, kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya. Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di Surabaya, Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil. Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu. Para kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina. Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan un
[iagi-net-l] Pemilihan Ketum yang senyap ?????
Rekans PIT dan MUNAS sudah sangat dekat , tinggal dua bulan lagi Pemilihan Ketum yang baru akan dilaksanakan. Sosialisasi dan kampanye para calon senyp , panitia pemilihan juga senyp , ADA APA ini ? Bagaimana Chandra ? Apa kabar Ben , Lufthi , Batara , Lobo dan Ridwan Apa tidak merasa perlu mengkampanyekan diri Anda ? Si Abah - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi
setuju... tapi mungkin yang lebih penting adalah penambahan kapasitas archive sehingga bisa menyimpan hasil diskusi di millist misal yang udah ada sekarang adalah mail archive.com, sehingga yang membutuhkan informasi yang ada dan telah didiskusikan sebelumnnya bisa mengaksesnya ke sana... pernah nyari diskusi yang sebelum 2002 kok enggak ada dan yang yahoo kok kayaknya udah mati ya...? Gimana Pak Admin...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | Rovicky Dwi | | | Putrohari| | | <[EMAIL PROTECTED]| | | m> | | || | | 09/09/2005 10:47 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi | >--| > Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan > admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus > ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus > menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas > pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) > > Ada tanggapan lain? > > Regards - Herry Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg memulai thread. Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut and paste'. Ada plus minusnya tentunya + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik. + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya. + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah dibukukan. - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ? Adakah usulan lain ? misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Mas Kartiko, Via japri aza ya,... Thx, -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] Mas Yanto mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..? setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih cenderung untuk membuat hasil akhir yang benar... Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa diextract sampai 5 m...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] FOSI status
> HAYO FOSI BANGUM LAGI DONG, DULU FOSI KAN SANGAT SANTA AKTIF, AYO JANGAN SELALU TERGANTUNG PADA SATU ORANG. SI ABAH _ Rekan-rekan, > > Posisi SekJen FOSI sekarang sedang kosong. Rina Azarina yang menggantikan > Deddy Sebayang sempat aktif beberapa bulan tapi kemudian pindah ke > Australia. Kami sedang mencari penggantinya dan mengharapkan kawan-kawan > bisa membantu. > > Kegiatan utama FOSI adalah penerbitan majalah Berita Sedimentologi. Dari > segi keuangan sebenarnya FOSI masih punya cukup banyak uang (Syaiful bisa > menambahkan), sebagian masih di pinjam IAGI kalau tidak salah (Andang > Bachtiar to comment). > > Beberapa AAPG Student Chapter sudah menawarkan bantuan, tapi kita perlu > pemimpin on the ground. > > Berdasarkan sejarah setiap orang yang jadi SekJen FOSI mendapat posting di > luar negeri. Jadi kalau mau kerja ke luar negeri mungkin anda harus duduk > sebagai SekJen FOSI dulu. > > Salam, > > Herman Darman > Mantan SekJen FOSI pertama , sekarang AAPG President for Asia Pacific > Region > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi
>> Rov, Benar , tentu saja untuk diskusi yang memang mendapatkan tanggapan dari banyak orang, tetapi kalau pemrakarsa ybs menganggap dan mau melakukannya dengan sukarela tentunya kita tidak dapat melarang __kan ? Si Abah ___ Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan >> admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus >> ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus >> menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas >> pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) >> >> Ada tanggapan lain? >> >> Regards - Herry > > Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh > usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke > diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil > diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun > karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan > ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg > memulai thread. > > Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan > kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut > and paste'. > > Ada plus minusnya tentunya > + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik. > + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya. > + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah > dibukukan. > > - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan > - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ? > > Adakah usulan lain ? > misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ? > > RDP > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) > Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar
> Rekans Pertanyaan logis saya : "Apakah mungkin membangun pipa sebesar 1,5 meter kl 32 inci sepanjang 7 mile hanya untuk menyelundukan BBM ? BIAYA YANG DIPERLUKAN ADALAH JUTAAN US DOLLAR . Yang mungkin adalah : Tanker tsb secara legal mengangkut BBM , nah ditengah jalan baru dia "kencing". KALAU BERITA INI BENAR MAKA MUNGKIN SI ABAH YANG SUDAH TIDAK BENAR ALIAS "SN ...". Si Abah _ *Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut * > http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554 > > Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi > JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak > setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat > pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah. > > Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah > laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu > dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri. > > Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di > depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini. > "Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada > saya. > Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak > tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor > Presiden, kemarin. > > Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar, > Kapolri > Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo > Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid > Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal > Bakrie. > > "Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi > lainnya > untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa > yang > terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan > Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan > sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya > itu. > > Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus > penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau, > Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58 > tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang > bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan > 16 > pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan, > Kaltim. > > Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang > negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan > BBM > selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun. > > Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta > penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama > ke-18 > pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya > perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar > langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh > Indonesia," > tandasnya. > > Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang > menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil. > Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya, > di > SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe. > > "Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7 > mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden. > > Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM > ini > merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai > dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama > ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia. > > Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar > 70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya, > kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya. > > Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di > Surabaya, > Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal > penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM > subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil. > > Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan > Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu. > Para > kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina. > Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan unsur bongkar muat > minyak > lepas pantai. "Mereka menggunakan pompa berkekuatan sangat besar. Menyedot > 3.000 ton BBM hanya butuh waktu dua jam. Semua aksi dilakukan pada tengah > malam," tandas jenderal polisi bint
[iagi-net-l] Penyusunan Kesimpulan diskusi
> Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan > admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus > ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus > menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas > pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) > > Ada tanggapan lain? > > Regards - Herry Pekan kemarin ketika di sela-sela konvensi IPA saya juga memperoleh usulan yg sama untuk menyimpulkan diskusi2 yg sudah mengarah ke diskusi teknis yg saya yakin sangat bermanfaat. Penyusunan hasil diskusi ini dulu pernah dibuat oleh Prasidha (kalau tak silap), namun karena diskusi ini banyak sekali ragamnya sehingga penyusunan ringkasannya akan lebih bagus kalau ditulisakan sendiri oleh yg memulai thread. Karena dimilis ini sifatnya "brainstorming" maka bentuknya bukan kesimpulan, tetapi ringkasan atau rangkuman yg bisa saja sekedar 'cut and paste'. Ada plus minusnya tentunya + Diskusi akan terdokumentasi dengan lebih baik. + Hasil diskusi dapat di buku-kan, menjadi sebuah memoir khusus nantinya. + Hasil diskusi dapat dipakai sebagai rujukan (dapat disitir), setelah dibukukan. - Muncul keraguan untuk menanyakan karena malas membuat ringkasan - Bagaimana kalau FW dari milist sebelah yg lain ? Adakah usulan lain ? misal ... Hanya utk diskusi yg dijawab oleh lebih dari 5 orang. dsb ? RDP - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale
Wah sepertinya mas Maryanto mencoba agar sesuatu bisa di-SALAM-kan ya? saya khawatir ini akan menggiring pengusung ide nya ke semacam pemikiran quasi-teleologis. Saya jadi ingat ke sebuah buku: "Living the 80/20 Way — Work Less, Worry Less, Succeed More, Enjoy More" oleh Richard Koch terbitan Nicholas Brealey Publishing tahun 2004. Di Bab I si penulis mengajukan "fakta-2" yg menurutnya bisa masuk ke kategoti 80/20: awal kutipan The 80/20 principle applies not only to groups of people and their behavior, but to virtually every aspect of life. There are always a small minority of very powerful forces and a great mass of unimportant ones. For instance: - 20 percent of countries, containing far fewer than 20 percent of the world's population, consume 70 percent of its energy, 75 percent of its metals, and 85 percent of its timber. - Far less than 20 percent of the Earth's surface produces 80 percent of its mineral wealth. - Fewer than 20 percent of species cause more than 80 percent of ecological degradation. It's estimated that just one species, out of the 30 million on earth — that's 0.0003 percent — causes 40 percent of the harm. No prize for guessing the species. - A very small percentage of meteorites falling to earth produce more than 80 percent of the damage. - Far fewer than 20 percent of wars produce more than 80 percent of casualties. - The overwhelming majority of baby seals in Alaska die young; 80 percent of the survivors come from 20 percent of the mothers. - Wherever you go, fewer than 20 percent of clouds will produce 80 percent of rain. - Less than 20 percent of all recorded music is played more than 80 percent of the time. If you go to a concert, whether rock or classical, the old familiar pieces — a tiny portion of the total repertoire available — will be churned out time and again. - Fewer than 20 percent of the treasures in most art museums' inventories are on display more than 80 percent of the time. - Of investments made by a successful venture capitalist, 5 percent of them provide 55 percent of cash, 10 percent produce 73 percent, and 15 percent yield a total of 82 percent. - Fewer than 20 percent of inventions have more than 80 percent of impact on our lives. In the twentieth century, nuclear power and the computer probably had greater influence than the hundreds of thousands of other inventions and new technologies. - More than 80 percent of food comes from far less than 20 percent of land. Also, fruit typically accounts for much less than 20 percent of the mass or weight of a tree or vine. And meat is a reduction of vast amounts of digested grain or grass. - Drinks are also an extreme demonstration of the 80/20 principle. What makes Coca-Cola so much more valuable than any other soft drink on the planet? The sacred formula for tiny amounts of concentrate that, mixed with large volumes of water, produces "Coke." Or what produces beer and makes different beer brands distinctive? Minute proportions of hops and other flavorings. In fact, the whole process of life, from acorn to giant oak, from grain of wheat to a bread-bowl region, is the perfect expression of the 80/20 principle, taken to its fullest extent. Diminutive causes, massive results. Finally, evolution presents a stunning example of selectivity. One percent of species that have ever lived on earth, biologist Richard Dawkins estimates, constitute 100 percent of the species now living. The 80/20 principle works everywhere in life. It's surprising and amazing. It's not what we expect. There is a big imbalance between causes and results. ==akhir kutipan= Selamat berakhir pekan, Yosef KA On 9/8/05, Maryanto (Maryant) <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Menunjang diskusi diatas, kami lampirkan Kalender SALAM korelasi dengan > Geologic Time Scale 1999, ICS 2004, dan stratigrafi sebagian paparan > Sunda-Sohul (North Sumatra hingga Irian, sekitar 18 cekungan) di: > http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.2005.xls > > Terlihat amat bagusnya korelasi Era, Period, dan Stage. Barangkali > memang siklus stratigrafi itu juga amat berkaitan erat dengan siklus7. > Kalau ada pertanyaan, komentar, kritik, wah amat senang sekali kami. > > Sekali lagi, terimakasih untuk Mas Awang atas infonya. > > Wassalam, > Maryanto. > >
Re: [iagi-net-l] Kesimpulan diskusi (was: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk 'thin reservoir')
> Rekans Saya sangat setuju dengan usul Herry , jadi yang membuka persoalan secara moril profesional mempunyai kewajiban untuk mencoba menyimpulkan. Kalau kata pepatah "jangan lempar batuu sembunyi tangan", jadi ada baiknya sebagai permulaan dibuat "resume" yang singkat berisi : 1. Problema awal 2. Kesimpulan secara umum apa yang disepakati. 3. Hal hal yang masih dianggapa kontroversial. Dengan demikian millis ini akan dapat digunakan ajang diskusi yang menuntut peserta diskusi bertanggung jawab secara profesional. Si - Abah. Rekan-rekan. > > Saya banyak sekali mendapat pengetahuan baru, "best practice" dan > pengetahuan umum lainnya dari IAGI-net ini, teknis dan non-teknis. > > Akan tetapi sering diskusi teknis kemudian mengambang, tidak ada > semacam "closing-out". Memang beberapa diskusi terus berkembang sesuai > dengan tren yang sedang ada. > > Yang saya usulkan, bagaimana kalau ada semacam kesimpulan, baik > sementara atau kesimpulan akhir, tentang diskusi teknis yang ada, misal > beberapa waktu lalu ada diskusi tentang pore pressure prediction dan > yang ini 3D modeling untuk "thin reservoir", sehingga pengetahuan itu > terdokumentasi. > > Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan > admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus > ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus > menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas > pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) > > Ada tanggapan lain? > > Regards - Herry > > > -Original Message- > From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 09, 2005 9:43 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling > untuk "thin reservoir" > > Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana > initial > model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang > dipergunakan > sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan > bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution > (< 4 > ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada > model > awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya > akurasi > juga berkurang. > > Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah > informasi baru. > > FHS > >> -Original Message- >> From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM >> To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D >> Modeling untuk "thin reservoir" >> >> >> Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi >> seperti itu. >> >> Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' >> masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita >> dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan >> menurut saya ini bukan noise). >> >> Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi >> lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks >> inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. >> >> -yy- >> >> -Original Message- >> From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] >> >> >> maksud saya, >> kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan >> sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan >> proses filtering thd data. >> >> sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr >> tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam >> original seismic-nya. >> pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya >> malah cuma "noise" saja? >> >> lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang >> informasi tambahan? >> kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat >> "geologically make sense" :) >> >> >> --pta >> >> >> >> >> - >> This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus >> >> - >> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id >> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id >> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: >> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina >> (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id >> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) >> Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) >> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi >> OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau >> [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) >> Komisi Database Geologi : Aria A. >> Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) >> - >> > > - > To unsubscribe, send email to
[iagi-net-l] Kesimpulan diskusi (was: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir")
Rekan-rekan. Saya banyak sekali mendapat pengetahuan baru, "best practice" dan pengetahuan umum lainnya dari IAGI-net ini, teknis dan non-teknis. Akan tetapi sering diskusi teknis kemudian mengambang, tidak ada semacam "closing-out". Memang beberapa diskusi terus berkembang sesuai dengan tren yang sedang ada. Yang saya usulkan, bagaimana kalau ada semacam kesimpulan, baik sementara atau kesimpulan akhir, tentang diskusi teknis yang ada, misal beberapa waktu lalu ada diskusi tentang pore pressure prediction dan yang ini 3D modeling untuk "thin reservoir", sehingga pengetahuan itu terdokumentasi. Siapa yang "berkewajiban" menyimpulkan hasil akhir diskusi? Tentu bukan admin karena cukup berat juga untuk mengatur mi-lis ini tanpa harus ditambah "kewajiban" tersebut. Saya usul si pembuat thread yang harus menyimpulkan hasil diskusi, karena tokh dia mendapat jawaban atas pertanyaan yang mengganjal di kepala nya :) Ada tanggapan lain? Regards - Herry -Original Message- From: Hasan Sidi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, September 09, 2005 9:43 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana initial model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang dipergunakan sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution (< 4 ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada model awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya akurasi juga berkurang. Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah informasi baru. FHS > -Original Message- > From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D > Modeling untuk "thin reservoir" > > > Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi > seperti itu. > > Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' > masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita > dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan > menurut saya ini bukan noise). > > Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi > lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks > inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. > > -yy- > > -Original Message- > From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > maksud saya, > kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan > sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan > proses filtering thd data. > > sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr > tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam > original seismic-nya. > pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya > malah cuma "noise" saja? > > lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang > informasi tambahan? > kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat > "geologically make sense" :) > > > --pta > > > > > - > This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi > OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database G
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Mungkin yang dimaksud di sini adalah model-based inversion, dimana initial model bisa diambil dari well log. Saat konvolusi, volume yang dipergunakan sebagai benchmark adalah resampled seismic. Hasil yang didapatkan akan bergantung pada resolusi initial model yang bisa di-set high resolution (< 4 ms). Namun karena model-based, tentunya akurasi banyak bergantung pada model awal. Jika jumlah well tidak memadai (eg appraisal stage), tentunya akurasi juga berkurang. Untuk trace-based inversion, downscaling tentunya tidak akan menambah informasi baru. FHS > -Original Message- > From: Yudi Yanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, September 09, 2005 8:45 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D > Modeling untuk "thin reservoir" > > > Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi > seperti itu. > > Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' > masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita > dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan > menurut saya ini bukan noise). > > Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi > lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks > inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. > > -yy- > > -Original Message- > From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] > > > maksud saya, > kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan > sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan > proses filtering thd data. > > sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr > tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam > original seismic-nya. > pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya > malah cuma "noise" saja? > > lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang > informasi tambahan? > kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat > "geologically make sense" :) > > > --pta > > > > > - > This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus > > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: > http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina > (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id > Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) > Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) > Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi > OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau > [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) > Komisi Database Geologi : Aria A. > Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) > - > - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Mas Yanto mungkin bisa diterangkan sedikit bagaimana prinsip metode HFR ini..? setahu saya vertical resolution dari seismic ditentukan dari spacing dan frequency pada saaat akusisi..jadi kayaknya yang paling penting adalah setting pada saat akusisinya (raw datanya ), sedang processing lebih cenderung untuk membuat hasil akhir yang benar... Tapi kalau raw datanya udah vertical resolutionnya 30 m , apa lalu bisa diextract sampai 5 m...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | "Yudi Yanto" | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | energi.com> | | || | | 09/09/2005 09:04 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" | >--| Mas Kartiko, Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi seismiknya. Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he.. Sharing pengalaman aza mas, Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI & spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya, bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test), tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah.. -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] he...he... 20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua... - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Mas Kartiko, Untuk problem resolusi seismic spt itu, Ada metode HFR (high frequency restoration) yang mungkin bisa bantu untuk meningkatkan resolusi seismiknya. Kali aza bisa u/ melihat yg dibawah 5m,he...he.. Sharing pengalaman aza mas, Saya pernah mengerjakan 'deltaic' punya vico,...dengan menggunakan metode EEI (extented elastic impedance), hasil analysis EEI & spectal-decomp cukup membantu untuk menganalisa deliniasi reservoarnya, bahkan cukup bisa menggambarkan adanya distribusi sand bar (ke arah flank) yang belum terekplorasi (walaupun blm terbukti krn blm di test), tapi ketika divalidasi dgn data well-nya bisa sp 70-80%. Nah.. -yy- -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] he...he... 20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua... - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] resampling - Re: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Betul mas pta, u/ proses resampling dari 2ms ke 4ms bisa jadi seperti itu. Untuk proses resampling dari 4 or 2ms ke 0.5ms, 'relatif' masih bisa dipertanggungjawabkan validitasnya selama kita dapat menjaga agar spectral containt-nya tidak berubah, (dan menurut saya ini bukan noise). Lebih lanjut, dengan proses resampling tsb, untuk deskripsi lithologi 'relatif' bisa sedikit lebih detail, dalam konteks inversi dgn mendapatkan error yang lebih kecil. -yy- -Original Message- From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] maksud saya, kalau dari 2ms kemudian di-resampling menjadi 4 ms, itu kan sebenarnya secara tidak langsung kita sudah meng-aplikasi-kan proses filtering thd data. sedangkan bila kita resampling dari 2 ms ke 0.5 ms maka scr tidak langsung kita sudah "menambahkan data" ke dalam original seismic-nya. pertanyaannya, yg ditambahkan ini apa iya "data"? bukannya malah cuma "noise" saja? lebih lanjut lagi, detil yg kita lihat, apakah itu memang informasi tambahan? kalau cuma interpretasi sih, noise juga bisa dibuat "geologically make sense" :) --pta - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Fwd: Pertamina - maju tak gentar
*Curi BBM Lewat Pipa Bawah Laut * http://www.jawapos.com/index.php?act=detail&id=5554 Banyak Pejabat Pertamina Terlibat, Hari Ini, SBY Panggil Direksi JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono marah besar. Kemarahan meledak setelah presiden mengetahui banyak pejabat Pertamina yang diduga terlibat pencurian dan penyelundupan BBM hingga negara rugi triliunan rupiah. Salah satu modusnya adalah menyedot minyak Pertamina melalui pipa bawah laut. Diameter pipa 1,5 meter, panjang 7 mil (10 km lebih). Minyak itu dialirkan ke kapal-kapal tanker, kemudian dijual ke luar negeri. Kemarahan SBY itu tampak dengan digelarnya jumpa pers mendadak kemarin. Di depan wartawan, dia berjanji memanggil seluruh direksi Pertamina hari ini. "Ada 18 pejabat Pertamina yang diduga terlibat. Nama-namanya ada pada saya. Kita akan periksa. Kalau atasannya ternyata mengetahui, tentu kita tindak tegas," kata SBY dengan nada tinggi setelah rapat terbatas di Kantor Presiden, kemarin. Rapat mulai pukul 15.00 itu diikuti oleh Kepala BIN Syamsir Siregar, Kapolri Jenderal Pol Sutanto, Menhan Juwono Sudarsono, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Widodo A.S., Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin, Menko Kesra Alwi Shihab, dan Menko Perekonomian Aburizal Bakrie. "Saya melalui sekretaris kabinet meminta direktur utama dan direksi lainnya untuk menghadap saya besok (hari ini) untuk mempertanggungjawabkan apa yang terjadi di Pertamina ini," sambung SBY. Presiden juga minta Widodo dan Sutanto mengusut tuntas kasus ini. Widodo dan Sutanto yang berdiri dengan sikap sempurna di belakang SBY mengangguk-angguk mendengar perintah bosnya itu. Presiden mengungkapkan, saat ini, Polri berhasil mengungkap sejumlah kasus penyelundupan BBM berskala besar di tanah air. Yaitu, di Kepulauan Riau, Batam, perairan Arafuru, Jawa Timur, dan Cilacap. Polisi sudah menahan 58 tersangka dan menyita 17 kapal dengan muatan 6.000 ton BBM sebagai barang bukti. Di antara para tersangka itu, termasuk lima warga negara asing dan 16 pejabat Pertamina yang diduga terlibat penyelundupan BBM di Balikpapan, Kaltim. Dengan terungkapnya kasus tersebut, pemerintah berhasil menyelamatkan uang negara Rp 52 miliar. Presiden menyebutkan bahwa kejahatan penyelundupan BBM selama ini merugikan negara Rp 8,8 triliun per tahun. Dalam pertemuan dengan direksi Pertamina hari ini, presiden akan meminta penjelasan mengenai kasus-kasus tersebut. Presiden tidak merilis nama ke-18 pejabat itu. Alasannya, investigasi masih berjalan. "Saya perintahkan kepada Kapolri dengan supervisi Menko Polhukam agar langkah-langkah ini dilanjutkan dengan lebih intensif di seluruh Indonesia," tandasnya. Kasus yang mendapat perhatian besar presiden adalah penyelundupan BBM yang menggunakan pipa bawah laut berdiameter 1,5 meter dengan panjang 7 mil. Kasusnya terjadi di tepi perairan Balikpapan, Kalimantan Timur. Tepatnya, di SBM (Single Buoy Mooring/pelabuhan terapung) Lawelawe. "Saya tidak habis pikir. Dengan pipa berdiameter 1,5 meter dan panjang 7 mil, BBM itu mudah dialirkan dan mudah diselundupkan," kata presiden. Kapolri menambahkan, keberhasilan membongkar kejahatan penyelundupan BBM ini merupakan hasil penyelidikan kepolisian yang bekerja sama dengan Bea Cukai dan TNI-AL. Mereka telah menggulung jaringan penyelundupan BBM yang selama ini beroperasi di wilayah timur, tengah, dan barat Indonesia. Untuk wilayah barat, jaringan penyelundupan BBM berpusat di Riau. "Sekitar 70 persen kejahatan BBM di wilayah barat berlangsung di sana. Ironisnya, kejahatan itu terjadi sejak dibukanya Pulau Batam," terangnya. Kejahatan di wilayah timur melibatkan jaringan yang beroperasi di Surabaya, Makassar, Bitung, dan Arafuru. Di Kepulauan Arafuru banyak berlayar kapal penangkap ikan asing yang ternyata kemudian diketahui menggunakan BBM subsidi yang seharusnya dinikmati rakyat kecil. Di wilayah tengah, penyelundupan BBM terjadi di lepas pantai Kalimantan Timur. Di sini BBM diselundupkan ke tanker melalui pipa bawah laut itu. Para kapten kapal tanker itu kebanyakan mantan kapten tanker milik Pertamina. Dengan begitu, mereka bisa tahu persis jadwal dan unsur bongkar muat minyak lepas pantai. "Mereka menggunakan pompa berkekuatan sangat besar. Menyedot 3.000 ton BBM hanya butuh waktu dua jam. Semua aksi dilakukan pada tengah malam," tandas jenderal polisi bintang empat itu. Di Cilacap, Polda Jateng berhasil mengungkap penyelundupan BBM di Pelabuhan Tanjung Intan. Disita kapal tanker berbendera China KM Yoto yang memuat 528 ton solar. Sebanyak 18 awak kapal yang berkapasitas angkut 1.350 ton itu sekarang ditahan aparat Polda Jateng. Setiap hari kapal itu mampu menyedot 80 ribu liter solar jatah untuk daerah Jawa Barat. Dirut Pertamina Widya Purnama mengaku siap memberantas penyelundupan yang terjadi. Menurut dia, Pertamina akan terus memperbaiki dan mengawasi distribusi sehingga penyimpangan bisa diperkecil. "Kami juga akan meningkatkan pengawasan dan pener
RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa- Geologic Time Scale
Wah, makasih Mas Awang informasinya. Coba saya analisa, kemunculan OAF. Umur(Ma)Order2 Series Stage Sumatra Jawa Kalimantan Sulawesi 4.4 M659PlioToHolocene ZancleanToHolocene- - - Sulawesi 11.4M658Late MioceneTortonianMessinian- - - Sulawesi 18.4M657Mid Miocene LanghiaSerrv. - - - Sulawesi 25.4M656Early Miocene AquitanianBurdig. Sumatra Jawa Kalimantan - 32.4M655Oligocene RupelianChatian - JawaKalimantan - 39.4M654Late Eocene Priambonian Sumatra - - - 46.4M653Mid Eocene LutetianBartonian Sumatra - - Sulawesi 53.4M652Early EoceneYpresianSumatra - - - 60.4M651Late Paleogene SelandianThanet.Sumatra - - - 67.4M650Early Paleogene Danian - - - - Wah bagiamana itu ya kesimpulannya? Apakah hanya itu vulkanismenya yang terjadi? Bukankah gunung-gunung itu terjadi juga pada PlioToHolocene misalnya. Kalau saja OAF di Early Miocene, ini adalah siklus maksimum ekstensi untuk Cenozoik. Mulai kecepatan maximum pada SB 67 Ma, maka kecepatan naiknya kontinental berkurang, hingga nol pada Early Eocene 50 Ma, lalu mulailah divergent, kontinental turun, dengan kecepatan turun semakin besar hingga maximum pada M655 Oligocene, lalu kecepatan turunnya mengecil hingga Mid Miocene M657, dan nol pada 13.8 Ma, lalu kecepatannya berubah arah seisiring dengan inversi (syn orogeny), kontinental naik hingga sekarang. Siklus sinusoidal ini juga berlaku dengan sekala lain, misal 7 Ma. Data-data global LIP "Large Igenous Provence", sepertinya hanya kaurang dari 4 Ma. Apakah itu berarti bahwa vulkanik OAF tadi juga hanya kurang dari 7 Ma itu? Wah perlu analisa lama nih, buka-buka buku dulu. Menunjang diskusi diatas, kami lampirkan Kalender SALAM korelasi dengan Geologic Time Scale 1999, ICS 2004, dan stratigrafi sebagian paparan Sunda-Sohul (North Sumatra hingga Irian, sekitar 18 cekungan) di: http://www.geocities.com/maryanto7/SALAM.Calendar.2005.xls Terlihat amat bagusnya korelasi Era, Period, dan Stage. Barangkali memang siklus stratigrafi itu juga amat berkaitan erat dengan siklus7. Kalau ada pertanyaan, komentar, kritik, wah amat senang sekali kami. Sekali lagi, terimakasih untuk Mas Awang atas infonya. Wassalam, Maryanto. -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Mas, OAF tak mungkin antara 75-52 Ma, jauh lebih muda dari itu, yaitu antara 30-20 Ma. Angka2 absolut ini tak akan ditemukan di buku2 referensinya (Verbeek dan Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949), tetapi saya menera tarikh absolutnya berdasarkan stratigrafi OAF di buku2 itu dari Sumatra Selatan-Jawa Timur. Dominasi OAF adalah Aquitanian (Early Miocene, 23-20.5 Ma). Contoh spesifiknya adalah volkaniklastik Jampang di Jawa Barat selatan. Kejadian volcanic arc di sistem busur kepulauan atau tepi kontinen sangat bergantung kepada plate setting setempat dan mekanisme penunjamannya. Berdasarkan peak umur2 volkanik K-Ar dan fission track, di Sumatra terjadi di late Paleocene-early Eocene, middle-upper Eocene, dan early Miocene. Di Jawa : late Oligocene-early Miocene, dan late Miocene. Di Sulawesi : middle Eocene, early Miocene, dan Mio-Pliocene. Di Kalimantan hanya aktif dari late Oligocene-mid Miocene. Coba dikuantifikasi saja siklus itu, siapa tahu muncul lagi "magic seven number" (he..he..). salam, awang "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: . deleted Wah bagus sekali standar deviasi pengukurannya, yang hanya sekitar 3 juta untuk umur 58-59 Ma. OAF "Old Andesit Formation" sepertinya mengacu umur antara 75-52 Ma. Ini bersesuaian dengan compresi mulai seperempat akhir Cretaceus (83 Ma), hingga seperempat awal Cenocoic (52 Ma). Juga pertanyaan untuk Pak Awang: Kapan, umur-umur berapa saja dalam Ma, batuan volkanik pada volcanic arc terjadi? Sewaktu kompresi atau ekstensi? Apakah ada pada setiap siklus 7 Ma? Berikut ini analisa saya. deleted . - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Ge
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale
sedikit komentar tentang organic shale (suka dibilang hot shale) di Mahakam delta. organic shale yang GR tinggi itu kalau di lihat di core, sebenarnya adalah detrital coal/plants yang brittle (very high gr, low density, high neutron). umumnya diatasnya ditemukan prodelta shale yang keras (high gr, high density, high neutron). Beberapa orang menganngap organic shale itu keras, (low rop saat drilling), padahal yang keras adalah prodelta shale (marine). Yang pernah kerja di Delta lain mungkin bisa kometar, apakah juga ditemukan hot shale? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL E&P INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = |-+> | | Bambang Gumilar | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | o.com> | | || | | 08/09/2005 02:26 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale | >--| Serpih Serpih kaya bahan organik (organic rich shale) mungkin istilah yang lebih tepat dipakai untuk mewakili organic shale yang tengah didiskusikan. Karena hampir sukar menemui shale yang benar-benar tersusun atas bahan organik murni. Gamma Ray 'Organic rich shale', ORS, sebenarnya mudah dibedakan dari serpih biasa (common shale, CS )dari respon Spectral GR-nya. Kandungan Thorium dan Kalium di kedua jenis serpih hampir sama jika kaolinit mendominasi jenis lempung di CS. Jika ilit (illite) yang dominan, maka Kalium (Potassium) di CS akan terbaca tinggi. Setuju dengan mas Gantok, kita harus punya data xrd untuk memverifikasinya lagi. Perbedaannya nyata terletak pada konsentrasi Uranium yang jauh lebih tinggi di ORS. Jika rata-rata CS mempunyai kandungan U circa 2 ? 4 ppm saja. ORS rata-rata memiliki 9-11 ppm yang memberi kontribusi tingginya pembacaan GR (Total Gamma Ray). Resistivitas Resistivitas yang rendah selain disebabkan oleh tingginya salinitas 'connate water' di 'pori-pori' atau inter-lattice di serpih tersebut, seperti yang disebutkan oleh pak Awang, bisa juga disebabkan oleh komposisi litologi (tidak 100% serpih) dan mineraloginya. Seperti umumnya 'nature of the shaly sands'. Serpih (ORS atau CS) juga mempunyai karakteristik 'shaly sand', seperti: lempungan, interlaminasi, dan sering 'abundantly pyritiferous'. Pirit hadir sebagai mineral sekunder, banyak atau sedikitnya bergantung pada pasokan dari sumber sedimen dan kondisi reduksi/oksidasi pada saat pembentukannya. Kehadiran pirit (FeS2) di serpih juga memberi kontribusi tambahan konduktivitas. Mas Gantok, menurut saya, kehadiran Glaukonit lebih mungkin di CS daripada ORS. Glaukonit merupakan mineral sekunder juga, tapi ia menerangkan adanya pengaruh dari kondisi laut lepas. Sementara ORS biasanya diendapkan lebih dekat ke sumber dan tertutup ( lagoonal ?). Ada sedimentologist yang bisa beri pencerahan? Salinitas Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa sifat konduktif ORS lebih disebabkan oleh fluida daripada mineral sekunder (Kreis et.al, 2005) dan Worthington (2000). Pengalaman di Sumatra memperlihatkan bahwa Brown Shale di Central Sumatra Basin (CBS) dan Lahat Formation South Sumatra Basin (SSB) yang dipercaya sebagai source rocks yang mensuplai Pematang Group endapan danau air tawar (Lacustrine) dan sebagian berupa Terrigenous facies, memiliki Resistivitas yang lebih tinggi daripada 'marine shale' dan CS lainnya. Dengan salinitas di bawah 2000 ppm NaCl ekivalen, efek dari 'spent source rock' atau 'un-spent source rock' menjadi interpretatif. Saya belum pernah bekerja di kawasan Delta Mahakam (kalau memang ini daerah yang di diskusikan). Jadi masih terbatas informasi tentang konduktif ORS di sana. Salam, -bg "Subiyantoro, Gantok (gantoks)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Secara petrografi shale masih mempunyai kandungan +/- 60 % clay. Kalau dari log aja, antara shale dan clay sulit dibedakan karena kita tidak tahu jenis clay yang terkandung di shale. Oleh karena itu perlu diketahui jenis clayny
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
he...he... 20 m di kita udah paling tebel...kalau hitungannya resolusi seismic yang maksimum 35 m...jadinya "thin reservoir" semua... Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+> | | oki musakti | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | o.com> | | || | | 08/09/2005 05:28 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir" | >--| Dari emailnya Adi yang pertamakali memantik thread ini, thin reservoir yang kita diskusikan mengacu pada reservoir yang ketebalannya ada dibawah resolusi imaging dari seismic. Kalau definisi 'resmi' geologinya, silahkan yang lain bisa menambahkan. Kalau definisi personal saya, thin resorvoir itu adalah reservoir yang bakal merepotkan kalau di-modelling karena membuat jumlah sel jadi begitu banyak .. he he he... Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: apa definisi thin reservoir di 3d model...? lebih kecil dari resolusi seismic atau lebih kecil dari resolusi logs...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Memaksimalkan hasil pemboran eksplorasi
Setahu saya, eksploration forumnya BPPKA/MPS/ BPMigas) itu sama sekali tidak menyinggung masalah2 yang teknis kebumian tapi lebih mengarah ke masalah kebijaksanaan (UU OtDa, Lingkungan hidup dll.) Salam Oki Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 2. Exploration forum Forum ini sudah lama dibentuk dimana explorationist di Indonesia saling bertukar informasi tentang kesuksesannya. Saya belum tahu apakah adayg sharing kegagalan, karena ini juga sama pentingnya supaya tidak masuk lubang dua kali. Biasanya forum ini berupa forum diskusi antar perusahaan yg beroperasi di Indonesia. Kalau tdk salah forum ini dulu difasilitasi oleh Petamina (cq. BPPKA). - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
RE: [iagi-net-l] 3D Modeling untuk "thin reservoir"
Dari emailnya Adi yang pertamakali memantik thread ini, thin reservoir yang kita diskusikan mengacu pada reservoir yang ketebalannya ada dibawah resolusi imaging dari seismic. Kalau definisi 'resmi' geologinya, silahkan yang lain bisa menambahkan. Kalau definisi personal saya, thin resorvoir itu adalah reservoir yang bakal merepotkan kalau di-modelling karena membuat jumlah sel jadi begitu banyak .. he he he... Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: apa definisi thin reservoir di 3d model...? lebih kecil dari resolusi seismic atau lebih kecil dari resolusi logs...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] tanya source Keutapang Fm
1. Kalau mau, Keutapang bisa kita sebut syn-inversion sequence. Itu artinya adalah sekuen sedimen yang diendapkan bersamaan dengan inversi (baca : pengangkatan) cekungan. Dalam hal Sumatra, yang terangkat adalah Pegunungan Barisan. Maka, memang sumber utama sedimen Keutapang adalah Peg. Barisan. Umur Mio-Pliosen adalah major period pengangkatan Barisan, dan itu seumur dengan Keutapang. Otomatis pula, Keutapang akan regresif dibandingkan Baong di bawahnya yang merupakan post-rift sequence. Tamiang Deep adalah foredeep Sumatra Utara saat Barisan naik, maka otomatis semua mollasic deposits (rosional sediments) akan sangat banyak mengisi Tamiang deep yang posisinya frontal di timur Barisan. Yang Besar High memang bisa jadi barier ke timur, tetapi itu bukan barier regional. keutapang masih bisa mencapai offshore timur laut Medan ke daerah NSO dan Krueng Mane. 2. Yang ditulis Pak Rudy Riacudu wajar secara geologi struktur (silakan komentar Kang !). Konfigurasi basement cekungan2 back-arc Sumatra dari utara ke selatan memang dikontrol oleh wrenching selain karena subduction roll back. Yang Anda uraikan tentang stage2 wrenching pada beberapa periode pun wajar secara struktur. Ekstensi dan kompresi di wilayah ini semua terhubung ke Sumatran Fault. Wrenching itu basement-involved, mestinya sampai ke lowermost parts of sediments pun bisa punya pengaruh. Hanya karena Keutapang itu di tempat dangkal, bisa saja ekspresinya hanya splay2 suatu flower structures yang bisa disalahtafsirkan sebagai kompresi pure-shear, padahal ia simple-shear alias terhubung ke sistem wrenching yang lebih besar. salam, awang Hade B Maulin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam hormat, Saya senang sekaligus bangga tergabung dalam forum milis ini. Banyak masukan ilmu dan pengetahuan geologi baik basic maupun applied yg saya pelajari dr forum ini yg tentu sj tdk bs sy peroleh dari perkuliahan dulu ^_^ Saat ini saya tergabung dalam tim konsultan perminyakan dan sedang project POD di Pertamina Rantau - NAD. Sebagai "new comer" (saya br lulus Febr. lalu) dalam bidang perminyakan , banyak hal yg tidak saya ketahui dan benar2 saya awam akan hal itu.Tapi saya sering menemukan solusinya dari forum milis ini. Ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan kepada akang2/teteh2 berkaitan dengan bidang kajian kerja saya. 1. Dari mana source sedimen batupasir Formasi Keutapang dan bagaimana genesanya serta kaitannya dengan fase regresif dari akhir pengendapan Formasi Baong? Apakah benar sedimen yang terendapkan di Dalaman Tamiang berasal dari Bukit Barisan? Jika benar, berarti arah pengendapannya ke arah timur - timur laut dan dibatasi oleh Tinggian Hyang Besar? 2. Melihat basement configuration map of North Sumatra Basin, daerah Gebang, Pantai Pakam dan Kuala Simpang terletak pada konfigurasi yang berbeda. Apakah secara tektonik, framework struktur yang berkembang juga berbeda? Saya pernah membaca makalah Pak Rudy Ryacudu dkk (IPA - 21, Oct 1992), bahwa area Kuala Simpang dikontrol oleh wrench Fault berarah baratlaut - tenggara dan pada Formasi Keutapang terjadi 3 stage faulting. yaitu stage 1 : Late Mid Mio-Upper Mio ; tahap pengendapan Keutapang Fm yang menindih Baong. Telah terbentuk Flower strct. pada Belumai dan Baong FM. Stage 2 : Plio-Plisto ; terjadi thrusting pada ketiga formasi tersebut yang digenerate oleh Sumatran stress system. stage 3 : Holosen ; Terjadi wrencing oleh Andaman Stress System yang mengakibatkan shale flowage dari Baong shale, menghasilkan diapiric zone. Apakah perubahan stress system tersebut diikuti oleh proses wrenching yang sama di setiap daerah ? Maksud saya, apakah penampakan wrenching (flower str uct, en echelon, dll) akan nampak (seismik) pada seluruh daerah penyebaran Formasi Keutapang tsb ? Mohon pencerahan nya terima kasih sebelumnya : ) salam, hade '99 - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. Moderators: Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]> Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]> SPONSORED LINKS College and university search School education Colleges and universities College and university search engine Colleges and universities in College and university information - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "Geo_Unpad" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
Re: [Fwd: Re: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa]
Abah, Ini hanya khayalan saya saja, mekanisme emplacement continental sliver seperti itu bisa dengan cara : 1. rafted sliver yang lepas dari tepi utara Gondwana di selatan Jawa dan masuk ke wilayah Jawa selatan sebelum Tersier (mid Jurassic-Cretaceous). Ini model2 emplacement yang dipakai untuk emplacement Paternoster dan Mangkalihat ke Kalimantan. 2. rafted sliver yang lepas dari Sundaland oleh sesar besar di tepi timur Sundaland - Jawa Tengah, terjadi di Paleogen, sebelum Oligo-Miocene volcanic arc membuat barrier untuk pengalihtempatan itu. Ini model emplacement yang dipakai untuk emplacement Sumba via Sumba fracture dari tepi timur Sundaland. Proses pengujian khayalan ini bisa melalui tahap : (1) buktikan dulu apa benar ada continental sliver di antara Bayat-Nanggulan - dengan gravity, outcrop, dll. (2) ambil sampelnya dan lakukan pengujian isotop Pb-Nd (206-208 Pb/204 Pb dan 143 Nd/144 Nd) untuk asal terrane induknya (Sundaland ?, utara Gondwana ? NW Shelf Australia ?) dan tentukan umurnya dengan beberapa metode. Provenance continental fragments cukup ampuh ditentukan dengan isotop geochemistry Pb-Nd. (3) pikirkan mekanisme pengalihtempatannya. Ini pengujian sequential, kalau no. 1 tak terbukti, tentu tahap2 berikutnya gugur. Masih ada beberapa tempat di Jawa yang "terra incognita", kita tak tahu pasti sejarah geotektoniknya. Harloff tahun 1933 memetakan Karang Sambung, 72 tahun kemudian, tahun 2005, saat ini, benarkah bahwa kita 100 % memahaminya ? Di beberapa tempat masih menganga lebar butuh penjelasan sekalipun sudah berapa doktor dihasilkan dari situ. Kalau ada waktu dan semangat, "blank spot" pemahaman geologi di situ perlu dicerahkan. Itu baru Karang Sambung, kita belum bicara Ciletuh, Meratus, dan Bantimala, atau Garba, dll. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: deleted... Betul , memang adanya lapisan berumur eosen di Nanggulan sangat aneh ? Pemetaan saya awal thn 1974 didaerah itu say cukup bingun menerangkan sejarah sedimentasinya (apalagi saat itu kan saya masih yunior sekali dan belum terlalu mengenal plate tectonic. Kalau khayalan mengenai adanya silver kontinen itu dteruskan , jadi kira kira bagaimana sejarah tektonik Jawa Selatan? Si Abah - Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort.
RE: [iagi-net-l] Re: Batuan Volkanik Mesozoik Pulau Jawa
Mas, OAF tak mungkin antara 75-52 Ma, jauh lebih muda dari itu, yaitu antara 30-20 Ma. Angka2 absolut ini tak akan ditemukan di buku2 referensinya (Verbeek dan Fennema, 1896; van Bemmelen, 1949), tetapi saya menera tarikh absolutnya berdasarkan stratigrafi OAF di buku2 itu dari Sumatra Selatan-Jawa Timur. Dominasi OAF adalah Aquitanian (Early Miocene, 23-20.5 Ma). Contoh spesifiknya adalah volkaniklastik Jampang di Jawa Barat selatan. Kejadian volcanic arc di sistem busur kepulauan atau tepi kontinen sangat bergantung kepada plate setting setempat dan mekanisme penunjamannya. Berdasarkan peak umur2 volkanik K-Ar dan fission track, di Sumatra terjadi di late Paleocene-early Eocene, middle-upper Eocene, dan early Miocene. Di Jawa : late Oligocene-early Miocene, dan late Miocene. Di Sulawesi : middle Eocene, early Miocene, dan Mio-Pliocene. Di Kalimantan hanya aktif dari late Oligocene-mid Miocene. Coba dikuantifikasi saja siklus itu, siapa tahu muncul lagi "magic seven number" (he..he..). salam, awang "Maryanto (Maryant)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: . deleted Wah bagus sekali standar deviasi pengukurannya, yang hanya sekitar 3 juta untuk umur 58-59 Ma. OAF "Old Andesit Formation" sepertinya mengacu umur antara 75-52 Ma. Ini bersesuaian dengan compresi mulai seperempat akhir Cretaceus (83 Ma), hingga seperempat awal Cenocoic (52 Ma). Juga pertanyaan untuk Pak Awang: Kapan, umur-umur berapa saja dalam Ma, batuan volkanik pada volcanic arc terjadi? Sewaktu kompresi atau ekstensi? Apakah ada pada setiap siklus 7 Ma? Berikut ini analisa saya. deleted . __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com