Re: [iagi-net-l] Arkeologi

2005-10-11 Terurut Topik khoiril anwar maryunani
oleh sebab itu saya mengatakan kalo yang berminat bisa email lewat japri. 
tidak dalam milist IAGI.


salam
khoiril anwar


At 10:14 AM 10/11/2005, you wrote:

Maksud saya kalau ebook itu boleh digratiskan (copyleft) seijin publishernya
(biasanya ada di halaman awal), ya bolehlah kita membantu
mendistribusikannya, tapi kalau tidak, khawatir terjadi pelanggaran HAKI,
apalagi ini ada didalam mailing-list IAGI, dan anda sendiri memakai account
itb.ac.id http://itb.ac.id.
YKA

On 10/11/05, khoiril anwar maryunani [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Ebook tersebut setahu saya bisa dibeli dengan resmi, tetapi saya tidak
 membelinya dan mendapatkan file tersebut dari irc ebook.

 salam
 khoiril


 At 08:45 AM 10/11/2005, you wrote:
 Mas Khoiril,
 Itu e-book nya masih copyright atau sudah copyleft?
 YKA
 
 On 10/11/05, khoiril anwar maryunani [EMAIL PROTECTED] wrote:
  
  
   Saya punya ebook kedua buku tersebut (da vinci code dan satanic
 verse),
   kalo berminat silhakan email japri.
  
   salam
   khoiril anwar
  




[iagi-net-l] Ada peluang buat Konsultan yang berminat ke Oman

2005-10-11 Terurut Topik Taufik Manan
Para konsultan dan calon konsultan GG,

Menyambung topik yang sempat hangat minggu lalu,
tentang Susahnya mencari eksplorationist karena
mereka sudah menjadi konsultan di Malaysia atau Middle
East, di bawah ini ada real peluangnya.

Bagi yang berminat, di bawah ini ada tawaran konsultan
dari Oman untuk pekerjaan Seismik Interpretasi selama
2-3 minggu. Kebutuhannya segera sejak 15 Oktober 2005
(Sabtu ini). Buat para calon konsultan tidak perlu
keluar pekerjaan dari kantor, cukup ambil cuti atau
unpaid leave yang pasti tertutup dengan gajinya yang
US $.

Silakan ambil tawaran yang ditujukan kepada saya
sekarang, karena saya ada tugas penting sekarang ini
sehingga belum bisa pergi ke Oman (ME) sekarang.
Mudah-mudahan di masa depan kesempatan emas ini akan
saya ambil. Tidak sulit kan job desc-nya.

Langsung saja hubungi 
vinod [EMAIL PROTECTED]
dan tinggal sebutkan day rate anda.

Salam 

TAM




From: vinod [EMAIL PROTECTED]  

Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]

Date: Oct 10, 2005 5:18 PM

Subject: Short term Seismic Interpreter Consultant
assignment in Oman

Hi,

I would like to seek your interest for a short term
(2-3 weeks) Seismic Interpreter Consultant assignment
in Oman. Please find more information:

The client needs a person to be on the ground on next
Saturday 15th October for 2-3 weeks.

Working on about 120 2D seismic lines for exploration
evaluation. The filed has one well. The tasks will be
the following:

1. Verify synthetic on one well

2. QC horizons and fault picking

3. Do velocity modelling and depth conversion

4. Do volumetric estimations.

5. Have good capability to present and discuss the
results with clients

Please explain you experience with sandstones and gas
reservoirs.

If you are interested with this proposal, please reply
me with your expected day rate.

With best regards,

 

Vinodkumar

Worldwideworker

Mobile # : +971 50 3664623
E-mail : [EMAIL PROTECTED]

www.worldwideworker.com 'Search over 152,000 Oil  
Gas resumes/CV on-line'

The Commercial Terms  Conditions can be viewed under
'About Us' on www.worldwideworker.com

 

Let worldwideworker work for you! 





__ 
Yahoo! Music Unlimited 
Access over 1 million songs. Try it free.
http://music.yahoo.com/unlimited/

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?

2005-10-11 Terurut Topik D.H. Natawidjaja
Halo Bung Rovicky apa kabar? 
Iya betul tuh.  Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau
berinovasi untuk menciptakan pasar baru?.  Kelihatannya Pendidikan
Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar
tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral)
ya ?
Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain
yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak
dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga
lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun
ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas.
Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca:
urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya
sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi
non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah.
Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh
para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan
barunya ini.
Tentu ini berakibat profesi  geologi di bidang non-migas/mineral ini
akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh
masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan.

Sekedar ilustrasi.  Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat
tentang pentingnya mitigasi bencana alam.  Mitigasi bencana ini katanya
sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan
pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya
dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana
kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli
kebumian kita hanya ahli dimasalah migas dan mineral?  Kecuali kalau
kita beranggapan bahwa bidang geologi seperti ini engga perlu
training/pendidikan  khusus, tapi cukup pengetahuan geologi umum
sedikit-sedikit tambah logika... beress.  Dan pada prakteknya mungkin
biar kerjaannya ngawurpun engga apa-apa karena yang meriksa juga engga
tahu itu ngawur atau engga :-)... Mudah-mudahan engga begitu ya.

Dari dulu kita juga suka mengeluhkan bahwa kalangan sipil kurang
menghargai profesi ahli geologi dalam teknik sipil.  Tapi coba telaah
lebih dalam, kenapa begitu?  Apakah karena lulusan geologi kita yang
kerja di bidang ini kerjanya ngawur?  
Saya ingat dulu ada ahli geologi yang mengatakan kalau ada kota yang
dilewati sesar aktif sarannya enak aja: sebaiknya dipindahkan aja
kotanya.  Tentu saja para ahli bidang lain dan pemerintah cuma ketawa
ngakak dengernya kan?
Sebulan lalu saya pernah diundang untuk berbicara dihadapan para ahli
arsitek senior dan beberapa planolog.  Waktu itu saya khusus memberi
penjelasan tentang apa itu sesar aktif dan bagaimana bahayanya kalau
keberadaannya tidak diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur.
Responnya: mereka cukup terperangah.  Mereka bilang kok kita engga
pernah tahu tentang masalah ini, kan ini hal yang sangat penting untuk
diperhitungkan oleh para arsitek, ahli sipil dan planolog?  Saya
terusterang ikut heran juga... apa benar informasi geologi ini tidak
pernah sampai ke bidang lain?  Segitu lemahnya gaung geologi di bidang
non migas dan mineral.

Saya heran kok banyak lulusan geologi yang tidak mengerti bahwa sumber
gempa itu adalah bidang sesar yang bergerak bukan berupa titik ledak.
Engga ada bedanya dong dengan lulusan geofisika yang mengira bahwa
sumber gempa itu adalah titik episenter meskipun gempanya berskala
(Richter) lebih dari 7.  Padahalkan mereka ini dapat pelajaran tektonik
dan geologi struktur ya ?  Hanya mungkin terlalu difokuskan kepada
pemetaan sesarnya untuk ekplorasi saja, tidak mendalami proses alamnya
sendiri.

Sekian saja, sekedar wacana untuk meramaikan diskusi.

Salam,
Danny


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Saturday, October 08, 2005 2:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l]
kok susah banget nyari geoscientist???

Mas Ben,
Selalu saja ada pendapat yg berbeda (another side of coin). Apakah
kita akan menciptakan market atau kita mengikuti market. Another side
coin tadi menyatakan menciptakan market.

Kasus ini muncul dari kasusnya teori marketing juga, yang sudah kuno.
Karena tidak ada orang bersepatu di Afrika, apakah kita akan mebuat
pabrik sepatu di afrika ? Yang satu sisi menyatakan jangan membuat
pabrik disana karena buat apa bikin pabrik ngga ada yg bersepatu.
Sedangkansisi koin yang lain bilang mumpung belum punya sepatu makanya
kita buat pabriknya supaya dia bersepatu.

Sama halnya dengan geologi, saat ini kebutuhan sedikit karena daya
penyerapan sedikit. Tatapi kalau digelontorin banyak geologist bisa
jadi akan menjadikan wawasan geologi masyarakat menjadi terbuka,
mereka menjadi kenal dengan geologi seperti masyarakat Afrika yang
akhirnya kenal dengan sepatu.

Tentusaja .Kedua sisinya akan mengandung risiko. Tidak ada
tindakan yg tanpa risiko. Seperti sedang 

RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?

2005-10-11 Terurut Topik ade kadarusman
Ikut nimbrung sedikit untuk meramaikan wacana marketing lulusan geologi

Selain yang dikemukakan Kang Danny Hilman, sebenarnya ada satu market buat 
lulusan geologi terbaik kita yang memang prosentasinya kecil:

Jadilah Earthscientist atau Researcher atau Lecturer di lembaga-lembaga riset, 
akademis atau universitas/institut di LN.
Tapi memang untuk karier seperti itu, diperlukan minat dan bakat kearah dunia 
akademis dan ini merupakan suatu pilihan hidup.

Memang selama ini geoscientist terbaik kita (walaupun banyak bukan S3) banyak 
bekerja di kumpeni migas dan mineral di LN seperti di ME, Malaysia, North 
Sea,  Amerika dll. Ini yang saya perhatikan di milist IAGI.

Salah satu cara simple tapi tidak mudah adalah ambil S1, S2 di DN, terus cari 
peluang untuk S3 di LN, kalau perlu kerja dulu di kumpeni 2-3 tahun untuk 
ngumpulin modal awal sekolah S3 utk thn 1 atau ke2 di LN, karena berdasarkan 
pengalaman saya pribadi ternyata sangat mudah untuk mendapatkan beasiswa kalau 
sudah diterima dalam PhD program. Publikasikan risetnya dalam jurnal-jurnal 
international ternama (terutama yang memiliki Citation Index yang tinggi), ini 
merupakan modal besar untuk melanjutkan karier di dunia akademis.

Setelah S3, ambil program post doctoral 2-5 tahun sebelum mencari permanen 
position sebagai assisten proffesor, terus berlanjut jadi associate proffessor 
dan akhirnya full professor. Tapi ingat cari program post doct yang terbaik 
dan gaji yang memadai , bukan menjadi ‘slave’ dari professor yang menggajinya.

Yah memang dibandingkan dgn bekerja di kumpeni, gaji memang relatif kecil, di 
US mungkin sekitar 2500-5000 $ per bulan untuk post doc, 3500-6000 $ untuk 
assisten atau associate prof. Tapi profesi ini cukup menjanjikan, dan menjamin 
kebebasan akademik.

Ingat dua tahun lalu, ada wacana “Malaysia menculik doctor-doktor terbaik 
kita”. Atau dalam kata lain Malaysia memperkerjakan doktor-doktor terbaik kita 
untuk bekerja di instansi penelitian atau akademisi mereka, dgn iming-iming 
gaji yang tinggi. Memang sayangnya yang diculik adalah staf pengajar terbaik 
kita di PTN atau PTS ternama.

Yah itulah kenyataan yang terjadi saat ini, bukan hanya melulu berpikir dalam 
kerangka ‘nasionalism’ atau ‘brain drain’, tetapi suatu peluang karier buat 
lulusan geologi terbaik kita.

Conto yang terbaik adalah Prof. Sangkot Marzuki (direktur Lembaga Biologi 
Eijkman), sebelum dipanggil pulang oleh Habibie. Beliau adalah Proffesor di 
salah satu universitas di Australia, setelah memiliki labnya sendiri, beliau 
mempekerjakan banyak staf PhD dan mhs PhD dari Indonesia untuk menunjang 
risetnya.

Conto yang lain Dr Joni Setiawan yang bekerja di Max Planct Institute, Jerman 
atau Dr. Roby Muhammad di New York, dan banyak conto-conto yang lain. 
Di bidang lain seperti IT, Biologi, Fisika dll banyak sekali scientist kita 
berkiprah di LN, tapi kenapa di bidang G  G tidak terdengar gaungnya.
Selama ini market tersebut diisi oleh geoscientist dari China, Jepang, India, 
Pakistan, Mesir dll.

Salam

Ade Kadarusman
von Humboldt Research Fellow
Institut fuer Mineralogie und Kristallchemie, 
Universitaet Stuttgart, Azenbergstr. 18, 70174, 
Stuttgart, Germany

On leave from Puslit Geoteknologi-LIPI Bandung


Quoting D.H. Natawidjaja [EMAIL PROTECTED]:

 Halo Bung Rovicky apa kabar? 
 Iya betul tuh.  Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau
 berinovasi untuk menciptakan pasar baru?.  Kelihatannya Pendidikan
 Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar
 tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral)
 ya ?
 Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain
 yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak
 dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga
 lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun
 ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas.
 Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca:
 urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya
 sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi
 non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah.
 Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh
 para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan
 barunya ini.
 Tentu ini berakibat profesi  geologi di bidang non-migas/mineral ini
 akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh
 masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan.
 
 Sekedar ilustrasi.  Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat
 tentang pentingnya mitigasi bencana alam.  Mitigasi bencana ini katanya
 sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan
 pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya
 dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana
 kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli
 

RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?

2005-10-11 Terurut Topik Pangestu, Sonny T
Danny  RDP  temen-temen semua,
mungkin itulah juga sebabnya, insinyur arsitek lulusan indonesia gak laku di 
amerika dan jepang.
insinyur arsitek lulusan amerika baru boleh jual jasanya setelah dia punya 
sertifikat memahami geologi dan gempabumi. (kebetulan saya punya paman, seorang 
arsitek di los angeles).
mungkin di tanah air perlu juga dipikirkan pewajiban semacam ini karena akan 
menyangkut kepada tanggungjawab apabila sebuah bangunan runtuh yang bisa 
menyebabkan tewas. bahkan bisa berkembang ke masalah hukum pidana.

lalu , mungkin kita tidak perlu berharap terlalu banyak dulu bahwa geologi bisa 
dipahami masyarakat karena kita belum berbuat banyak untuk masyarakat. walaupun 
rasanya sudah habis-habisan kita memasyarakatkan geologi. namun kenyataannya 
bukan geologi yang dicari masyarakat kok.
yang perlu kita lakukan adalah bagaimana membuat khalayak ramai merasa 
berkepentingan untuk mengerti dan paham tentang bumi tempat mereka berpijak dan 
tempat mereka hidup. kalau ini sudah tercapai dengan sendirinya keingintahuan 
khalayak lah pada akhirnya yang akan mengantar mereka kepada geologi sebagai 
sumber ilmu pengetahuannyanya.
hal ini perlu dimulai kepada anak-anak di sekolah, sejak mereka sekolah dasar.
demikian juga guru-guru di sekolah secara terus-menerus perlu kita bekali 
dengan informasi yang betul.
kemasannya juga perlu kita pikirkan dengan baik  kita buat yang menarik hati , 
tidak membosankan , tidak terlihat rumit , mudah dikenang.
kalau kesadaran ini sudah tertanam sejak seorang masih di sekolah dasar, maka 
ketika misalnya dia nanti akan memilih jurusan arsitek atau sipil atau apa pun 
jurusannya, dia sudah punya kesadaran bahwa tempat dia hidup dan tempat dia 
mengamalkan ilmunya pasti memerhitungkan bumi. dia dengan sendirinya akan 
mencari ilmu dan berusaha lebih memahami tentang bumi ini. mereka akan merasa 
bhw kalau mereka tidak memahami itu mereka bisa terkena akibatnya, atau merasa 
rugi, atau mendapatkan kesulitan dan lain-lain.

perjuangan semacam ini yang antara lain sedang saya lakukan tanpa mendompleng 
nama geologi atau pertambangan.
karena sudah banyak kenyataan yang kami hadapi bahwa kalau kita mengedepankan 
kedua kata itu terlebih dahulu maka alergi atau resistensi mereka lah yang 
kita dapatkan.
kami menyentuh dan menyapa mereka dari arah yang sebaliknya, kami sapa mereka 
mulai dari kegiatan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
kemasannya kami buat dalam bentuk permainan atau pertunjukan, dibuat dengan 
bantuan beberapa seniman, ahli komunikasi, ahli animasi, desain, fotografer, 
video, musik, dll. kadang-kadang kami sediakan juga hadiah agar mereka 
terkenang dengan pesan yang kami kemas di dalamnya.

sekedar berbagi pengalaman
wassalam
sonny

-Original Message-
From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 09 Oktober 2005 18:22
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau
ikut market yang ada saja?


Halo Bung Rovicky apa kabar? 
Iya betul tuh.  Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau
berinovasi untuk menciptakan pasar baru?.  Kelihatannya Pendidikan
Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar
tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral)
ya ?
Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain
yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak
dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga
lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun
ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas.
Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca:
urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya
sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi
non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah.
Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh
para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan
barunya ini.
Tentu ini berakibat profesi  geologi di bidang non-migas/mineral ini
akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh
masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan.

Sekedar ilustrasi.  Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat
tentang pentingnya mitigasi bencana alam.  Mitigasi bencana ini katanya
sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan
pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya
dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana
kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli
kebumian kita hanya ahli dimasalah migas dan mineral?  Kecuali kalau
kita beranggapan bahwa bidang geologi seperti ini engga perlu
training/pendidikan  khusus, tapi cukup pengetahuan geologi umum
sedikit-sedikit tambah logika... beress.  Dan pada prakteknya mungkin
biar kerjaannya ngawurpun engga apa-apa karena yang meriksa juga engga
tahu itu ngawur 

[iagi-net-l] unconformity

2005-10-11 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-11 Terurut Topik Ukat Sukanta

Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-11 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO

Untuk daerah delta  mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--
| |   Ukat Sukanta |
| |   [EMAIL PROTECTED]|
| |   energi.com|
| |  |
| |   12/10/2005 10:39 AM|
| |   Please respond to  |
| |   iagi-net   |
| |  |
|-+--
  
|
  | 
   |
  |   To:   iagi-net@iagi.or.id   
   |
  |   cc:   
   |
  |   Subject:  RE: [iagi-net-l] unconformity   
   |
  
|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-






This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above.  It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or

RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?

2005-10-11 Terurut Topik D.H. Natawidjaja

Bang Sony dan teman-teman semua, 
Ini menarik sekali.  Ya, saya sependapat. 
Menurut saya salah satu sebab kenapa pengetahuan geologi itu seperti
jauh dari masyarakat karena para ahli geologi kita kurang terdidik dalam
memahami proses dan bentang alam yang kelihatan oleh kita sekarang alias
proses geologi yang berumur ratusan-puluhan ribu sampai dengan yang
berumur puluhan tahun saja. Kita terlalu fokus kepada proses geologi
yang umurnya jutaan dan 
puluhan juta tahun lalu (karena untuk diterapkan dalam eksplorasi dan 
eksploitasi SDA).  Padahal masyarakat umumnya lebih ingin mengerti
tentang 
alam yang mereka lihat, bumi yang mereka pijak dan proses yang masih
berlangsung SEKARANG. 
Coba saja tanya geologiawan Indonesia tentang proses volkanik dan
sedimentasi di Jawa Barat pada masa jutaan tahun lalu, mereka bisa
cerita panjang lebar berdasarkan data stratigrafi singkapan, data
seismik, data bor, dsb.  Sekarang coba tanya tentang G. Tangkuban Perahu
(kapan kaldera terbentuk, sudah berapa kali meletus? kapan terakhir,
kapan meletus lagi?), apa itu Bukit Tunggul?, atau tentang kipas
alluvial Bandung, atau tentang dinamika Sungai Cikapundung atau Citarum
dan pengaruhnya terhadap masyarakat yang hidup disekitarnya (termasuk
siklus banjir).  Kebanyakan para lulusan geologi kita akan kesulitan
menjawabnya ya?.  Atau misalnya kalau para ahli/mahasiswa geologi kita
disuruh menganalisa proses geologi (sedimentasi, volkanisme, tektonik)
dari bentang alam dan stratigrafi TANAH sampai kedalaman hanya 10 meter
saja dari permukaan tanah, apakah kebanyakan lulusan geologi bisa?
Tentunya keahlian yang diperlukan tidak sama dengan menganalisa geologi
dari singkapan batuan yang berumur jutaan tahun, data sumur dari
kedalaman ratusan sampai ribuan meter, dan data seismik refleksi, bukan?
Padahal untuk terjun di bidang geologi teknik, lingkungan, dan
kebencanaan lulusan geologi perlu pemahaman dan keahlian dalam urusan
geologi yang dekat dengan permukaan tanah yang kita pijak sekarang ini.

Contoh lain, coba suruh para mahasiswa geologi menarik garis patahan
berdasarkan data singkapan, data seismik, atau data bor, tentu mereka 
kebanyakan pandai-pandai.  Tapi kalau disuruh menarik garis patahan yang
masih aktif pada peta topografi atau foto udara, atau di ajak ke lembang
terus disuruh menunjukkan mana jalur patahan Lembang itu, mungkin
kebanyakan agak puyeng... 

Akhir kata, tentunya akan lebih baik kalau anak sekolah tertarik masuk
geologi karena ingin mempelajari proses alam yang terjadi disekitarnya
bukan hanya karena ingin masuk kumpeni dan kaya toh.

Ngomong-ngomong menarik sekali apa yang dilakukan oleh Bang Sony dalam
membuat modul geologi untuk pendidikan masyarakat umum, kapan-kapan saya
ingin lihat.

Salam, 
Danny


-Original Message-
From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, October 11, 2005 4:53 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau
ikut market yang ada saja?

Danny  RDP  temen-temen semua,
mungkin itulah juga sebabnya, insinyur arsitek lulusan indonesia gak
laku di amerika dan jepang.
insinyur arsitek lulusan amerika baru boleh jual jasanya setelah dia
punya sertifikat memahami geologi dan gempabumi. (kebetulan saya punya
paman, seorang arsitek di los angeles).
mungkin di tanah air perlu juga dipikirkan pewajiban semacam ini karena
akan menyangkut kepada tanggungjawab apabila sebuah bangunan runtuh yang
bisa menyebabkan tewas. bahkan bisa berkembang ke masalah hukum pidana.

lalu , mungkin kita tidak perlu berharap terlalu banyak dulu bahwa
geologi bisa dipahami masyarakat karena kita belum berbuat banyak untuk
masyarakat. walaupun rasanya sudah habis-habisan kita memasyarakatkan
geologi. namun kenyataannya bukan geologi yang dicari masyarakat kok.
yang perlu kita lakukan adalah bagaimana membuat khalayak ramai merasa
berkepentingan untuk mengerti dan paham tentang bumi tempat mereka
berpijak dan tempat mereka hidup. kalau ini sudah tercapai dengan
sendirinya keingintahuan khalayak lah pada akhirnya yang akan mengantar
mereka kepada geologi sebagai sumber ilmu pengetahuannyanya.
hal ini perlu dimulai kepada anak-anak di sekolah, sejak mereka sekolah
dasar.
demikian juga guru-guru di sekolah secara terus-menerus perlu kita
bekali dengan informasi yang betul.
kemasannya juga perlu kita pikirkan dengan baik  kita buat yang menarik
hati , tidak membosankan , tidak terlihat rumit , mudah dikenang.
kalau kesadaran ini sudah tertanam sejak seorang masih di sekolah dasar,
maka ketika misalnya dia nanti akan memilih jurusan arsitek atau sipil
atau apa pun jurusannya, dia sudah punya kesadaran bahwa tempat dia
hidup dan tempat dia mengamalkan ilmunya pasti memerhitungkan bumi. dia
dengan sendirinya akan mencari ilmu dan berusaha lebih memahami tentang
bumi ini. mereka akan merasa bhw kalau mereka tidak memahami itu mereka
bisa terkena akibatnya, atau merasa rugi, atau mendapatkan kesulitan dan
lain-lain.


perjuangan semacam ini 

Re: [iagi-net-l] DeCaKet

2005-10-11 Terurut Topik yrsnki
 Meskipun agak terlambat saya akan menanggapi komentar Mr. Batara dan Abah
 yang terkait dengan decaket, beberapa hari yang lalu.

 Mr. Bat dan juga yang lainnya mungkin salah mengerti mengenai definisi
 organisasi profesi dan kenapa kita berkumpul bersama.   IAGI = Ikatan AHLI
 Geologi Indonesia, sudah jelas terlihat dari nama saja, dimana seharusnya
 yang menjadi anggotanya adalah ahli geologi bukan ahli mesin atau masak.
 Jadi tujuan pertama adalah menjadi organisasi terhormat pada bidang
 geologi.
 Itu sudah seharusnya menjadi tujuan, dimana ini dapat berguna buat
 anggotanya maupun masyarakat lokal kalau bisa international.  Betul
 lembaga
 penelitian dan universitas yang akan mengembangkan teknologi dll, tapi
 IAGI
 bisa mengambil manfaatnya dengan memberikan sarana buat mereka2 tersebut
 untuk menyampaikan ilmu atau temuannya.  Malahan dari situ IAGI juga bisa
 ngumpulin duit yang banyak, karena menciptakan publikasi2 ilmiah yang
 berkualitas dan terpercaya.  Daripada dipublikasi di AAPG, GSA SPE dlll,
 kenapa tidak IAGI??  ang

 Pernyataan Abah benar sekali berapa banyak dari kita baca AD/ART secara
 rinci?  Saya akui saya belum baca secara detail? Dimana seharusnya saya
 baca
 dengan teliti, mungkin ada gunanya.  Nanti coba saya check sejauh mana
 kepengurusan yang sekarang mematuhinya.  Saya kira setiap orang boleh
 mempunyai visi dan misi berbeda kan? kenapa harus sama? setiap ketua yang
 baru boleh-2 saja mempunyai pandangan berbeda dengan pengurus2 sebelumnya
 dan terus mengoverhaul seluruh systemnya (moga2 tidak).  Mungkin saya
 mempunyai pandangan berbeda atau bahkan sesuai dengan misi dan visi IAGI
 yang sekarang, bahwa seharusnya IAGI memperkuat kegeologiannya secara
 internal baru masalah externalnya. Sejauh saya amati ada dua pendapat
 tentang IAGI ini sebagai organisasi profesi atau politik (paling tidak
 politically sound) yang isinya Gado2  dari urusan perburuhan, lingkungan
 sampai pembagian sumber alam daerah.  Ini boleh-2 dan sah2 saja tapi kalau
 yang utama yaitu keprofesian geologinya memble ya saya kira salah
 tuh...jangan sampai organisasi ini nantinya dipakai sebagai corong
 politik!!
 Filosofi Mr. Bat sudah benar IAGI tempat kumpulan orang yang mau maju
 bareng
 tapi harus dalam geologi tentunya

 Saya ambil cuplikan kalimat terkenal dari pidatonya Martin Luther
 King.
 I have a dream..someday IAGI will become higly respectable organization..
 Sebagai penutup, seseorang di Harvard mengatakan: to ovoid criticsm, say
 nothing, do nothing and be nothing..

  MINO ,
  JUSTRU BUKANKAH KRITIK ITU AKAN MENJADI BAHAN YANG BERGUNA UNTUK MAJU ?
  ABAH PERCAYA ANDA TIDAK AKAN TAKUT DIKRITIK ?

  Si Abah

 Salam,

 Ben Sapiie



 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-11 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ?
Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL
explorationist talk.
 Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of
Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs 
Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a
publication by AAPG, jadi bisa di share.
Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel.

RDP

On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 friends -

 buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin
 point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel
 modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai
 point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu
 cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau
 bisa ada:

 - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander).
 bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya.
 - channel avulsion and migration.

 regards -



 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
 (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL 
 PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -




--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Tantangan Fore-arc Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )

2005-10-11 Terurut Topik Awang Satyana
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, 
sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur 
yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum 
sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk 
membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, 
termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir 
klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah.
 
Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di 
suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko 
(?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur 
eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik.
 
Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu 
juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! 
Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup 
mempunyai solusi untuk itu.
 
Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si 
mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ?
 
Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan 
eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS 
saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS 
sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang 
menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi 
nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama.
 
Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan 
lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan 
dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik.

Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics 
regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun 
ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi 
adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak 
PSC.
 
Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada 
peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti 
kita akan gagal !
 
salam,
awang
 

Kuntadi Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis.
Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di 
seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 
tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen 
dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat 
tinggi ini.
 
Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI 
untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm 
waktu bersamaan.  Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat 
indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji 
daerah dimaksud.  Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat 
pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan 
Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa 
dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc 
ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya 
setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan dimaksud.
 
Regards, kuntadi


-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Awang Satyana
Sent: Thursday, October 06, 2005 8:53 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten (was : Re: [iagi-net-l] 
Kelurusan Seribu - Jampang )



Cileles-1 punya banyak HC shows di pasir2 Formasi Badui, ekivalen dengan Upper 
Cibulakan kira2. Rangkasbitung-1 menembus karbonat porous ekivalen Baturaja 
juga punya HC shows.
 
Kalau saya, akan gembira dan optimis melihat seeps. Apakah ada perangkap di 
bawahnya, itu nomor ke sekian. Yang penting, di wilayah ini sudah terbukti 
terjadi generasi dan migrasi hidrokarbon. Seeps memang bisa mengindikasi 
kegagalan penyekatan. Tetapi itu tak akan mengurungkan meneruskan eksplorasi. 
 
Coba kita lihat kasus lapangan2 tua di Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sumatra 
Tengah, Salawati, Kutei, dan masih banyak lagi. Itu semua ditemukan berkat 
seeps. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan hanya di kedalaman sekitar 200 
meter. Sementara banyak seeps di atasnya, di bawahnya, hanya pada kedalaman 200 
meter terjadi penyekatan. Maka, seeps tak harus menggiring ke kebocoran, tetapi 
benar ke penemuan lapangan minyak.
 
Seeps tentu hanya pertanda awal, untuk sampai ke target titik bor tentu kita 
harus lakukan analisis cekungan dan petroleum system yang detail. Di mana 
kitchen, ke mana migrasi, di mana trap, dan bagaimana reservoir 

RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-11 Terurut Topik B. Pujasmadi
Disebut unconformity karena tidak ada keselarasan pengendapan (ruang dan 
waktu). Kalau terjadi pengangkatan tetapi tidak terjadi erosi, bisa dikatakan 
pengendapan masih menerus  (selaras), hanya mungkin berbeda fasies.
 
BPJ

[EMAIL PROTECTED] wrote:

Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--
| | Ukat Sukanta |
| | | | energi.com |
| | |
| | 12/10/2005 10:39 AM|
| | Please respond to |
| | iagi-net |
| | |
|-+--
|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity |
|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852




-
 Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.

RE: [iagi-net-l] unconformity

2005-10-11 Terurut Topik oki musakti
Definisi unconformity:
 
A geological surface separating older from younger rocks and representing a gap 
in the geological records.

 

Kalau tidak ada gap dalam sedimentasi (ie. sedimentasinya kontinyu) ya nggak 
bisa disebut unconformity, tidak peduli dikedalaman berapa dia diendapkan 
(seperti contohnya Ferdi dibawah). 

 

 

 

Soal apakah dari seismic bisa bisa dibedakan apakah suatu unconformity berasal 
dari tectonic atau eustasy jawaban saya: susah tapi masih mungkin. Misalnya,

 

1. Kalau ada angular unconformity terutama di hinterland, kemungkinan besar 
tektonik ( seperti kata pak Ukat)

 

2. Pakai published global eustasy chart: kalau secara global sea level rise, 
tapi secara lokal ada unconformity, kemungkinan  tektonik. 

 

3. Kalau tektonik, kemungkinan hinterland juga akan terangkat-- seluruh basin 
akan mengalami rejuvenasi, butiran jadi lebih kasar . Ini masih abu-abu, karena 
eustatic drop juga sering menimbulkan perubahan fluvial equilibrium profile 
yang juga akan mentriger basinwide erosion.

 

4. Paling gampang adalah lihat regional publication, biasanya ada tectonic 
event chart. Kalau dibilang pada ahir Miosen ada pengangkatan ya anggap saja 
unconformitynya karena tektonik..; )

 

 

Salam

Oki


[EMAIL PROTECTED] wrote:

Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta

Apa mungkin terjadi bahwa :

terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas
permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity
di darat tidak terjadi..
dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang
sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...?
Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat
kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya
tidak begitu nampak...?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



|-+--
| | Ukat Sukanta |
| | | | energi.com |
| | |
| | 12/10/2005 10:39 AM|
| | Please respond to |
| | iagi-net |
| | |
|-+--
|
| |
| To: |
| cc: |
| Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity |
|





Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini
disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian
bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity.

Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan
menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena
non-tectonics.

Salam,
US

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]

Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] unconformity

Mau tanya

Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh
tectonic
dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs
untuk
deltaic..?

Regards

Kartiko-Samodro
Telp : 3852



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
privileged information and should not be copied or disclosed to, or
otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
please contact the sender and delete the e-mail from your system.



-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-


-
This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)
-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi 

Re: [iagi-net-l] point-bar modelling

2005-10-11 Terurut Topik Salahuddin Husein

Maaf, nimbrung dan nambahi beberapa pertanyaan..

Apakah untuk fluvial deposition harus pake model point bar?
Berapa persen kah sebetulnya endapan point bar di dalam sebuah fluvial 
deposit (regresif/low stand/transgresif/high stand)?
Jangan-jangan hanya kecil saja prosentasenya, lantas model deposisi apa 
lagi yang mengisi sisanya?



[EMAIL PROTECTED] wrote:


justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang
belum tahu.

kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten,
slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke
33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial
channel model, bukan point bar model.

regards -

 




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-