Re: [iagi-net-l] Arkeologi
oleh sebab itu saya mengatakan kalo yang berminat bisa email lewat japri. tidak dalam milist IAGI. salam khoiril anwar At 10:14 AM 10/11/2005, you wrote: Maksud saya kalau ebook itu boleh digratiskan (copyleft) seijin publishernya (biasanya ada di halaman awal), ya bolehlah kita membantu mendistribusikannya, tapi kalau tidak, khawatir terjadi pelanggaran HAKI, apalagi ini ada didalam mailing-list IAGI, dan anda sendiri memakai account itb.ac.id http://itb.ac.id. YKA On 10/11/05, khoiril anwar maryunani [EMAIL PROTECTED] wrote: Ebook tersebut setahu saya bisa dibeli dengan resmi, tetapi saya tidak membelinya dan mendapatkan file tersebut dari irc ebook. salam khoiril At 08:45 AM 10/11/2005, you wrote: Mas Khoiril, Itu e-book nya masih copyright atau sudah copyleft? YKA On 10/11/05, khoiril anwar maryunani [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya punya ebook kedua buku tersebut (da vinci code dan satanic verse), kalo berminat silhakan email japri. salam khoiril anwar
[iagi-net-l] Ada peluang buat Konsultan yang berminat ke Oman
Para konsultan dan calon konsultan GG, Menyambung topik yang sempat hangat minggu lalu, tentang Susahnya mencari eksplorationist karena mereka sudah menjadi konsultan di Malaysia atau Middle East, di bawah ini ada real peluangnya. Bagi yang berminat, di bawah ini ada tawaran konsultan dari Oman untuk pekerjaan Seismik Interpretasi selama 2-3 minggu. Kebutuhannya segera sejak 15 Oktober 2005 (Sabtu ini). Buat para calon konsultan tidak perlu keluar pekerjaan dari kantor, cukup ambil cuti atau unpaid leave yang pasti tertutup dengan gajinya yang US $. Silakan ambil tawaran yang ditujukan kepada saya sekarang, karena saya ada tugas penting sekarang ini sehingga belum bisa pergi ke Oman (ME) sekarang. Mudah-mudahan di masa depan kesempatan emas ini akan saya ambil. Tidak sulit kan job desc-nya. Langsung saja hubungi vinod [EMAIL PROTECTED] dan tinggal sebutkan day rate anda. Salam TAM From: vinod [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Date: Oct 10, 2005 5:18 PM Subject: Short term Seismic Interpreter Consultant assignment in Oman Hi, I would like to seek your interest for a short term (2-3 weeks) Seismic Interpreter Consultant assignment in Oman. Please find more information: The client needs a person to be on the ground on next Saturday 15th October for 2-3 weeks. Working on about 120 2D seismic lines for exploration evaluation. The filed has one well. The tasks will be the following: 1. Verify synthetic on one well 2. QC horizons and fault picking 3. Do velocity modelling and depth conversion 4. Do volumetric estimations. 5. Have good capability to present and discuss the results with clients Please explain you experience with sandstones and gas reservoirs. If you are interested with this proposal, please reply me with your expected day rate. With best regards, Vinodkumar Worldwideworker Mobile # : +971 50 3664623 E-mail : [EMAIL PROTECTED] www.worldwideworker.com 'Search over 152,000 Oil Gas resumes/CV on-line' The Commercial Terms Conditions can be viewed under 'About Us' on www.worldwideworker.com Let worldwideworker work for you! __ Yahoo! Music Unlimited Access over 1 million songs. Try it free. http://music.yahoo.com/unlimited/ - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?
Halo Bung Rovicky apa kabar? Iya betul tuh. Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau berinovasi untuk menciptakan pasar baru?. Kelihatannya Pendidikan Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral) ya ? Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas. Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca: urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah. Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan barunya ini. Tentu ini berakibat profesi geologi di bidang non-migas/mineral ini akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan. Sekedar ilustrasi. Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana alam. Mitigasi bencana ini katanya sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli kebumian kita hanya ahli dimasalah migas dan mineral? Kecuali kalau kita beranggapan bahwa bidang geologi seperti ini engga perlu training/pendidikan khusus, tapi cukup pengetahuan geologi umum sedikit-sedikit tambah logika... beress. Dan pada prakteknya mungkin biar kerjaannya ngawurpun engga apa-apa karena yang meriksa juga engga tahu itu ngawur atau engga :-)... Mudah-mudahan engga begitu ya. Dari dulu kita juga suka mengeluhkan bahwa kalangan sipil kurang menghargai profesi ahli geologi dalam teknik sipil. Tapi coba telaah lebih dalam, kenapa begitu? Apakah karena lulusan geologi kita yang kerja di bidang ini kerjanya ngawur? Saya ingat dulu ada ahli geologi yang mengatakan kalau ada kota yang dilewati sesar aktif sarannya enak aja: sebaiknya dipindahkan aja kotanya. Tentu saja para ahli bidang lain dan pemerintah cuma ketawa ngakak dengernya kan? Sebulan lalu saya pernah diundang untuk berbicara dihadapan para ahli arsitek senior dan beberapa planolog. Waktu itu saya khusus memberi penjelasan tentang apa itu sesar aktif dan bagaimana bahayanya kalau keberadaannya tidak diperhitungkan dalam pembangunan infrastruktur. Responnya: mereka cukup terperangah. Mereka bilang kok kita engga pernah tahu tentang masalah ini, kan ini hal yang sangat penting untuk diperhitungkan oleh para arsitek, ahli sipil dan planolog? Saya terusterang ikut heran juga... apa benar informasi geologi ini tidak pernah sampai ke bidang lain? Segitu lemahnya gaung geologi di bidang non migas dan mineral. Saya heran kok banyak lulusan geologi yang tidak mengerti bahwa sumber gempa itu adalah bidang sesar yang bergerak bukan berupa titik ledak. Engga ada bedanya dong dengan lulusan geofisika yang mengira bahwa sumber gempa itu adalah titik episenter meskipun gempanya berskala (Richter) lebih dari 7. Padahalkan mereka ini dapat pelajaran tektonik dan geologi struktur ya ? Hanya mungkin terlalu difokuskan kepada pemetaan sesarnya untuk ekplorasi saja, tidak mendalami proses alamnya sendiri. Sekian saja, sekedar wacana untuk meramaikan diskusi. Salam, Danny -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, October 08, 2005 2:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- Re: [iagi-net-l] kok susah banget nyari geoscientist??? Mas Ben, Selalu saja ada pendapat yg berbeda (another side of coin). Apakah kita akan menciptakan market atau kita mengikuti market. Another side coin tadi menyatakan menciptakan market. Kasus ini muncul dari kasusnya teori marketing juga, yang sudah kuno. Karena tidak ada orang bersepatu di Afrika, apakah kita akan mebuat pabrik sepatu di afrika ? Yang satu sisi menyatakan jangan membuat pabrik disana karena buat apa bikin pabrik ngga ada yg bersepatu. Sedangkansisi koin yang lain bilang mumpung belum punya sepatu makanya kita buat pabriknya supaya dia bersepatu. Sama halnya dengan geologi, saat ini kebutuhan sedikit karena daya penyerapan sedikit. Tatapi kalau digelontorin banyak geologist bisa jadi akan menjadikan wawasan geologi masyarakat menjadi terbuka, mereka menjadi kenal dengan geologi seperti masyarakat Afrika yang akhirnya kenal dengan sepatu. Tentusaja .Kedua sisinya akan mengandung risiko. Tidak ada tindakan yg tanpa risiko. Seperti sedang
RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?
Ikut nimbrung sedikit untuk meramaikan wacana marketing lulusan geologi Selain yang dikemukakan Kang Danny Hilman, sebenarnya ada satu market buat lulusan geologi terbaik kita yang memang prosentasinya kecil: Jadilah Earthscientist atau Researcher atau Lecturer di lembaga-lembaga riset, akademis atau universitas/institut di LN. Tapi memang untuk karier seperti itu, diperlukan minat dan bakat kearah dunia akademis dan ini merupakan suatu pilihan hidup. Memang selama ini geoscientist terbaik kita (walaupun banyak bukan S3) banyak bekerja di kumpeni migas dan mineral di LN seperti di ME, Malaysia, North Sea, Amerika dll. Ini yang saya perhatikan di milist IAGI. Salah satu cara simple tapi tidak mudah adalah ambil S1, S2 di DN, terus cari peluang untuk S3 di LN, kalau perlu kerja dulu di kumpeni 2-3 tahun untuk ngumpulin modal awal sekolah S3 utk thn 1 atau ke2 di LN, karena berdasarkan pengalaman saya pribadi ternyata sangat mudah untuk mendapatkan beasiswa kalau sudah diterima dalam PhD program. Publikasikan risetnya dalam jurnal-jurnal international ternama (terutama yang memiliki Citation Index yang tinggi), ini merupakan modal besar untuk melanjutkan karier di dunia akademis. Setelah S3, ambil program post doctoral 2-5 tahun sebelum mencari permanen position sebagai assisten proffesor, terus berlanjut jadi associate proffessor dan akhirnya full professor. Tapi ingat cari program post doct yang terbaik dan gaji yang memadai , bukan menjadi slave dari professor yang menggajinya. Yah memang dibandingkan dgn bekerja di kumpeni, gaji memang relatif kecil, di US mungkin sekitar 2500-5000 $ per bulan untuk post doc, 3500-6000 $ untuk assisten atau associate prof. Tapi profesi ini cukup menjanjikan, dan menjamin kebebasan akademik. Ingat dua tahun lalu, ada wacana Malaysia menculik doctor-doktor terbaik kita. Atau dalam kata lain Malaysia memperkerjakan doktor-doktor terbaik kita untuk bekerja di instansi penelitian atau akademisi mereka, dgn iming-iming gaji yang tinggi. Memang sayangnya yang diculik adalah staf pengajar terbaik kita di PTN atau PTS ternama. Yah itulah kenyataan yang terjadi saat ini, bukan hanya melulu berpikir dalam kerangka nasionalism atau brain drain, tetapi suatu peluang karier buat lulusan geologi terbaik kita. Conto yang terbaik adalah Prof. Sangkot Marzuki (direktur Lembaga Biologi Eijkman), sebelum dipanggil pulang oleh Habibie. Beliau adalah Proffesor di salah satu universitas di Australia, setelah memiliki labnya sendiri, beliau mempekerjakan banyak staf PhD dan mhs PhD dari Indonesia untuk menunjang risetnya. Conto yang lain Dr Joni Setiawan yang bekerja di Max Planct Institute, Jerman atau Dr. Roby Muhammad di New York, dan banyak conto-conto yang lain. Di bidang lain seperti IT, Biologi, Fisika dll banyak sekali scientist kita berkiprah di LN, tapi kenapa di bidang G G tidak terdengar gaungnya. Selama ini market tersebut diisi oleh geoscientist dari China, Jepang, India, Pakistan, Mesir dll. Salam Ade Kadarusman von Humboldt Research Fellow Institut fuer Mineralogie und Kristallchemie, Universitaet Stuttgart, Azenbergstr. 18, 70174, Stuttgart, Germany On leave from Puslit Geoteknologi-LIPI Bandung Quoting D.H. Natawidjaja [EMAIL PROTECTED]: Halo Bung Rovicky apa kabar? Iya betul tuh. Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau berinovasi untuk menciptakan pasar baru?. Kelihatannya Pendidikan Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral) ya ? Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas. Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca: urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah. Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan barunya ini. Tentu ini berakibat profesi geologi di bidang non-migas/mineral ini akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan. Sekedar ilustrasi. Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana alam. Mitigasi bencana ini katanya sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli
RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?
Danny RDP temen-temen semua, mungkin itulah juga sebabnya, insinyur arsitek lulusan indonesia gak laku di amerika dan jepang. insinyur arsitek lulusan amerika baru boleh jual jasanya setelah dia punya sertifikat memahami geologi dan gempabumi. (kebetulan saya punya paman, seorang arsitek di los angeles). mungkin di tanah air perlu juga dipikirkan pewajiban semacam ini karena akan menyangkut kepada tanggungjawab apabila sebuah bangunan runtuh yang bisa menyebabkan tewas. bahkan bisa berkembang ke masalah hukum pidana. lalu , mungkin kita tidak perlu berharap terlalu banyak dulu bahwa geologi bisa dipahami masyarakat karena kita belum berbuat banyak untuk masyarakat. walaupun rasanya sudah habis-habisan kita memasyarakatkan geologi. namun kenyataannya bukan geologi yang dicari masyarakat kok. yang perlu kita lakukan adalah bagaimana membuat khalayak ramai merasa berkepentingan untuk mengerti dan paham tentang bumi tempat mereka berpijak dan tempat mereka hidup. kalau ini sudah tercapai dengan sendirinya keingintahuan khalayak lah pada akhirnya yang akan mengantar mereka kepada geologi sebagai sumber ilmu pengetahuannyanya. hal ini perlu dimulai kepada anak-anak di sekolah, sejak mereka sekolah dasar. demikian juga guru-guru di sekolah secara terus-menerus perlu kita bekali dengan informasi yang betul. kemasannya juga perlu kita pikirkan dengan baik kita buat yang menarik hati , tidak membosankan , tidak terlihat rumit , mudah dikenang. kalau kesadaran ini sudah tertanam sejak seorang masih di sekolah dasar, maka ketika misalnya dia nanti akan memilih jurusan arsitek atau sipil atau apa pun jurusannya, dia sudah punya kesadaran bahwa tempat dia hidup dan tempat dia mengamalkan ilmunya pasti memerhitungkan bumi. dia dengan sendirinya akan mencari ilmu dan berusaha lebih memahami tentang bumi ini. mereka akan merasa bhw kalau mereka tidak memahami itu mereka bisa terkena akibatnya, atau merasa rugi, atau mendapatkan kesulitan dan lain-lain. perjuangan semacam ini yang antara lain sedang saya lakukan tanpa mendompleng nama geologi atau pertambangan. karena sudah banyak kenyataan yang kami hadapi bahwa kalau kita mengedepankan kedua kata itu terlebih dahulu maka alergi atau resistensi mereka lah yang kita dapatkan. kami menyentuh dan menyapa mereka dari arah yang sebaliknya, kami sapa mereka mulai dari kegiatan dalam kehidupan mereka sehari-hari. kemasannya kami buat dalam bentuk permainan atau pertunjukan, dibuat dengan bantuan beberapa seniman, ahli komunikasi, ahli animasi, desain, fotografer, video, musik, dll. kadang-kadang kami sediakan juga hadiah agar mereka terkenang dengan pesan yang kami kemas di dalamnya. sekedar berbagi pengalaman wassalam sonny -Original Message- From: D.H. Natawidjaja [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Oktober 2005 18:22 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja? Halo Bung Rovicky apa kabar? Iya betul tuh. Apakah universitas mau ngikutin pasar aja atau mau berinovasi untuk menciptakan pasar baru?. Kelihatannya Pendidikan Geologi Indonesia sekarang masih sangat ditujukan untuk memasok pasar tenaga kerja di bidang ekplorasi dan eksploitasi SDA (MiGas dan Mineral) ya ? Alasannya: kayanya kita semua sudah pada tahu... bidang geologi lain yang non-migas dan mineral tidak begitu diketahui atau mungkin tidak dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan dunia bisnis...sehingga lapangan kerjanya sempit (padahal seharusnya bisa besar)...dan kalaupun ada kerjaannya imbalannyapun mungkin tidak sebesar didunia MiGas. Dampaknya: sebagian besar lulusan yang terdidik di bidang geologi (baca: urusan ekplorasi minyak dan mineral) tidak tertampung di dunia-nya sehingga harus kerja di dunia lain, termasuk di dunia geologi non-migas/mineral seperti di lembaga penelitian dan instansi pemerintah. Artinya: lapangan kerja geologi di bidang non migas mineral diisi oleh para geologiawan yang notabene kurang ahli dengan bidang pekerjaan barunya ini. Tentu ini berakibat profesi geologi di bidang non-migas/mineral ini akan kurang berkembang atau akan kurang dihargai/dipercaya oleh masyarakat/bidang disiplin ilmu lainnya yang berkaitan. Sekedar ilustrasi. Sekarang ini ada timbul kesadaran di masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana alam. Mitigasi bencana ini katanya sudah seharusnya diperhitungkan dalam pendidikan, kemasyarakatan dan pembangunan infrastruktur wilayah dan termasuk juga sudah seharusnya dimasukkan dalam kurikulum sekolah mulai dari SD. Nah, bagaimana kesempatan lapangan pekerjaan ini bisa dilaksanakan kalau para ahli kebumian kita hanya ahli dimasalah migas dan mineral? Kecuali kalau kita beranggapan bahwa bidang geologi seperti ini engga perlu training/pendidikan khusus, tapi cukup pengetahuan geologi umum sedikit-sedikit tambah logika... beress. Dan pada prakteknya mungkin biar kerjaannya ngawurpun engga apa-apa karena yang meriksa juga engga tahu itu ngawur
[iagi-net-l] unconformity
Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] unconformity
Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] unconformity
Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+-- | | Ukat Sukanta | | | [EMAIL PROTECTED]| | | energi.com| | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+-- | | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | | Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or
RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja?
Bang Sony dan teman-teman semua, Ini menarik sekali. Ya, saya sependapat. Menurut saya salah satu sebab kenapa pengetahuan geologi itu seperti jauh dari masyarakat karena para ahli geologi kita kurang terdidik dalam memahami proses dan bentang alam yang kelihatan oleh kita sekarang alias proses geologi yang berumur ratusan-puluhan ribu sampai dengan yang berumur puluhan tahun saja. Kita terlalu fokus kepada proses geologi yang umurnya jutaan dan puluhan juta tahun lalu (karena untuk diterapkan dalam eksplorasi dan eksploitasi SDA). Padahal masyarakat umumnya lebih ingin mengerti tentang alam yang mereka lihat, bumi yang mereka pijak dan proses yang masih berlangsung SEKARANG. Coba saja tanya geologiawan Indonesia tentang proses volkanik dan sedimentasi di Jawa Barat pada masa jutaan tahun lalu, mereka bisa cerita panjang lebar berdasarkan data stratigrafi singkapan, data seismik, data bor, dsb. Sekarang coba tanya tentang G. Tangkuban Perahu (kapan kaldera terbentuk, sudah berapa kali meletus? kapan terakhir, kapan meletus lagi?), apa itu Bukit Tunggul?, atau tentang kipas alluvial Bandung, atau tentang dinamika Sungai Cikapundung atau Citarum dan pengaruhnya terhadap masyarakat yang hidup disekitarnya (termasuk siklus banjir). Kebanyakan para lulusan geologi kita akan kesulitan menjawabnya ya?. Atau misalnya kalau para ahli/mahasiswa geologi kita disuruh menganalisa proses geologi (sedimentasi, volkanisme, tektonik) dari bentang alam dan stratigrafi TANAH sampai kedalaman hanya 10 meter saja dari permukaan tanah, apakah kebanyakan lulusan geologi bisa? Tentunya keahlian yang diperlukan tidak sama dengan menganalisa geologi dari singkapan batuan yang berumur jutaan tahun, data sumur dari kedalaman ratusan sampai ribuan meter, dan data seismik refleksi, bukan? Padahal untuk terjun di bidang geologi teknik, lingkungan, dan kebencanaan lulusan geologi perlu pemahaman dan keahlian dalam urusan geologi yang dekat dengan permukaan tanah yang kita pijak sekarang ini. Contoh lain, coba suruh para mahasiswa geologi menarik garis patahan berdasarkan data singkapan, data seismik, atau data bor, tentu mereka kebanyakan pandai-pandai. Tapi kalau disuruh menarik garis patahan yang masih aktif pada peta topografi atau foto udara, atau di ajak ke lembang terus disuruh menunjukkan mana jalur patahan Lembang itu, mungkin kebanyakan agak puyeng... Akhir kata, tentunya akan lebih baik kalau anak sekolah tertarik masuk geologi karena ingin mempelajari proses alam yang terjadi disekitarnya bukan hanya karena ingin masuk kumpeni dan kaya toh. Ngomong-ngomong menarik sekali apa yang dilakukan oleh Bang Sony dalam membuat modul geologi untuk pendidikan masyarakat umum, kapan-kapan saya ingin lihat. Salam, Danny -Original Message- From: Pangestu, Sonny T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, October 11, 2005 4:53 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Marketing lulusan geologi --- pendidikan mau ikut market yang ada saja? Danny RDP temen-temen semua, mungkin itulah juga sebabnya, insinyur arsitek lulusan indonesia gak laku di amerika dan jepang. insinyur arsitek lulusan amerika baru boleh jual jasanya setelah dia punya sertifikat memahami geologi dan gempabumi. (kebetulan saya punya paman, seorang arsitek di los angeles). mungkin di tanah air perlu juga dipikirkan pewajiban semacam ini karena akan menyangkut kepada tanggungjawab apabila sebuah bangunan runtuh yang bisa menyebabkan tewas. bahkan bisa berkembang ke masalah hukum pidana. lalu , mungkin kita tidak perlu berharap terlalu banyak dulu bahwa geologi bisa dipahami masyarakat karena kita belum berbuat banyak untuk masyarakat. walaupun rasanya sudah habis-habisan kita memasyarakatkan geologi. namun kenyataannya bukan geologi yang dicari masyarakat kok. yang perlu kita lakukan adalah bagaimana membuat khalayak ramai merasa berkepentingan untuk mengerti dan paham tentang bumi tempat mereka berpijak dan tempat mereka hidup. kalau ini sudah tercapai dengan sendirinya keingintahuan khalayak lah pada akhirnya yang akan mengantar mereka kepada geologi sebagai sumber ilmu pengetahuannyanya. hal ini perlu dimulai kepada anak-anak di sekolah, sejak mereka sekolah dasar. demikian juga guru-guru di sekolah secara terus-menerus perlu kita bekali dengan informasi yang betul. kemasannya juga perlu kita pikirkan dengan baik kita buat yang menarik hati , tidak membosankan , tidak terlihat rumit , mudah dikenang. kalau kesadaran ini sudah tertanam sejak seorang masih di sekolah dasar, maka ketika misalnya dia nanti akan memilih jurusan arsitek atau sipil atau apa pun jurusannya, dia sudah punya kesadaran bahwa tempat dia hidup dan tempat dia mengamalkan ilmunya pasti memerhitungkan bumi. dia dengan sendirinya akan mencari ilmu dan berusaha lebih memahami tentang bumi ini. mereka akan merasa bhw kalau mereka tidak memahami itu mereka bisa terkena akibatnya, atau merasa rugi, atau mendapatkan kesulitan dan lain-lain. perjuangan semacam ini
Re: [iagi-net-l] DeCaKet
Meskipun agak terlambat saya akan menanggapi komentar Mr. Batara dan Abah yang terkait dengan decaket, beberapa hari yang lalu. Mr. Bat dan juga yang lainnya mungkin salah mengerti mengenai definisi organisasi profesi dan kenapa kita berkumpul bersama. IAGI = Ikatan AHLI Geologi Indonesia, sudah jelas terlihat dari nama saja, dimana seharusnya yang menjadi anggotanya adalah ahli geologi bukan ahli mesin atau masak. Jadi tujuan pertama adalah menjadi organisasi terhormat pada bidang geologi. Itu sudah seharusnya menjadi tujuan, dimana ini dapat berguna buat anggotanya maupun masyarakat lokal kalau bisa international. Betul lembaga penelitian dan universitas yang akan mengembangkan teknologi dll, tapi IAGI bisa mengambil manfaatnya dengan memberikan sarana buat mereka2 tersebut untuk menyampaikan ilmu atau temuannya. Malahan dari situ IAGI juga bisa ngumpulin duit yang banyak, karena menciptakan publikasi2 ilmiah yang berkualitas dan terpercaya. Daripada dipublikasi di AAPG, GSA SPE dlll, kenapa tidak IAGI?? ang Pernyataan Abah benar sekali berapa banyak dari kita baca AD/ART secara rinci? Saya akui saya belum baca secara detail? Dimana seharusnya saya baca dengan teliti, mungkin ada gunanya. Nanti coba saya check sejauh mana kepengurusan yang sekarang mematuhinya. Saya kira setiap orang boleh mempunyai visi dan misi berbeda kan? kenapa harus sama? setiap ketua yang baru boleh-2 saja mempunyai pandangan berbeda dengan pengurus2 sebelumnya dan terus mengoverhaul seluruh systemnya (moga2 tidak). Mungkin saya mempunyai pandangan berbeda atau bahkan sesuai dengan misi dan visi IAGI yang sekarang, bahwa seharusnya IAGI memperkuat kegeologiannya secara internal baru masalah externalnya. Sejauh saya amati ada dua pendapat tentang IAGI ini sebagai organisasi profesi atau politik (paling tidak politically sound) yang isinya Gado2 dari urusan perburuhan, lingkungan sampai pembagian sumber alam daerah. Ini boleh-2 dan sah2 saja tapi kalau yang utama yaitu keprofesian geologinya memble ya saya kira salah tuh...jangan sampai organisasi ini nantinya dipakai sebagai corong politik!! Filosofi Mr. Bat sudah benar IAGI tempat kumpulan orang yang mau maju bareng tapi harus dalam geologi tentunya Saya ambil cuplikan kalimat terkenal dari pidatonya Martin Luther King. I have a dream..someday IAGI will become higly respectable organization.. Sebagai penutup, seseorang di Harvard mengatakan: to ovoid criticsm, say nothing, do nothing and be nothing.. MINO , JUSTRU BUKANKAH KRITIK ITU AKAN MENJADI BAHAN YANG BERGUNA UNTUK MAJU ? ABAH PERCAYA ANDA TIDAK AKAN TAKUT DIKRITIK ? Si Abah Salam, Ben Sapiie - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
Pak Aris sudah lihat presentasinya Bo Tye ? Kalau ga salah beliau mengisi AAPG tour ke KL taun lalu di KL explorationist talk. Alluvial Basin-Filling Processes and Quantitative Determination of Channel and Channel-belt Dimensions Using Cores and Logs Aku ada ppt filenya tapi guede ga bisa lewat imil, considered a publication by AAPG, jadi bisa di share. Tapi kayaknya teorinya looh, bukan spesifik utk Petrel. RDP On 10/12/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: friends - buat yang suka bikin 3d modeling di petrel, boleh share caranya bikin point-bar modeling? yang paling gampang emang bikin fluvial channel modelling, tapi kan yang namanya sand itu lebih banyak diendapkan sebagai point-bar, bukan mengisi penuh dalam channel-nya. jadi, saya pengin tahu cara buat point-bar modelling dengan model-based. lebih bagus kalau kalau bisa ada: - accretion process, sesuai dengan evolusi channelnya (linear to meander). bagus lagi kalau bisa diset meandering degree-nya. - channel avulsion and migration. regards - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - -- Education can't stop natural disasters from occurring, but it can help people prepare for the possibilities --- - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] Tantangan Fore-arc Intra-Arc Basins (was : RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten )
Untuk itu, saya sangat berharap bahwa Lundin Banyumas berhasil dengan Jati-1, sumur yang sedang dibornya di fore-arc basin Banyumas. Nah, ini memang sumur yang risikonya sangat tinggi tetapi BPMIGAS mendukungnya dengan penuh. Sebelum sampai ke titik bor Jati, mungkin ada tiga tahun sendiri dihabiskan untuk membangun pengetahuan geologi yang komprehensif untuk Banyumas fore-arc, termasuk melakukan survai seismik di Karang Sambung dan mencari reservoir klastik Eosen sampai ke Citarum dan Bayah. Kalau kita mencari contoh bagaimana berbagai studi dan survai dilakukan di suatu cekungan termasuk bagaimana drama pencarian partner untuk berbagi risiko (?) atau keberhasilan (?) sampai menggiring ke penajakan sebuah sumur eksplorasi, Blok Banyumas akan menjadi contoh yang baik. Saat ini, sumur Jati-1 tengah mengalami kesulitan menembus barier yang dulu juga menjadi barier sumur2 Pertamina dan menghentikannya : overpressured zone ! Saat diskusi dulu, itu sudah kita peringatkan, semoga Lundin telah cukup mempunyai solusi untuk itu. Di Banyumas, rembesan lumayan subur, masa kita tidak berhasil juga mencari si mutiara hitam ini setelah lebih dari 30 tahun ? Fore-arc dan intra-arc basins adalah salah satu dari sekian tantangan eksplorasi di Indonesia. Itu ada dalam perhatian secara khusus oleh BPMIGAS saat ini mengacu kepada perannya yang tertuang dalam UU Migas 2001. BPMIGAS sedang mengubah organisasinya, dan akan ada satu bagian baru di dalamnya yang menangani masalah evaluasi cekungan/new venture. Bagian ini akan berasosiasi nantinya dengan Ditjen Migas dalam urusan yang sama. Jangan kuatir, mestinya kita telah banyak belajar dari model2 penawaran lahan lima tahun terakhir ini, di mana kekuatan dan kelemahannya, semua akan dievaluasi untuk menuju ke penawaran yang lebih baik. Tidak sulit memanggil service company untuk melakukan gravity atau magnetics regional di lahan-lahan yang akan ditawarkan. Model itu telah dilakukan 3 tahun ke belakang untuk seismik speculative survey. Sekarang yang sedang dibenahi adalah masalah bagaimana pembebanan biaya itu dalam hubungannya dengan kontrak PSC. Tantangan eksplorasi Indonesia masih sangat besar. Dalam tantangan, selalu ada peluang berhasil dan risiko gagal. Tanpa menjawab tantangan itu sudah pasti kita akan gagal ! salam, awang Kuntadi Nugrahanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju dengan Anda, mari kita lihat seeps dengan optimistis. Dan saya setuju sekali kalau usaha eksplorasi di daerah fore arc basins di seluruh Indonesia harus dimulai dengan menawarkan banyak blok di daerah2 tersebut dengan penawaran jangka waktu eksplorasi yg lebih panjang, komitmen dan bagi hasil PSC yang jauh lebih menarik mengingat faktor resiko yang sangat tinggi ini. Oleh karenanya mungkin perlu ada suatu sesi penawaran khusus dari pemerintah RI untuk menawarkan wilayah fore arc basins ini dalam satu term sekaligus dlm waktu bersamaan. Dengan telah adanya beberapa sumur yang di bor dan terdapat indikasi hidrokarbon, tentunya bisa menambah menarik investor untuk mengkaji daerah dimaksud. Perpetaan gaya berat dan gravitasi regional di bbrapa tempat pilihan perlu dilakukan lebih dulu sepertinya Mas Awang? apakah ada perusahaan Airborne gravity / magnetics yang mau invest di sini untuk mengetahui seberapa dalam dan terbentuk dari litologi apa sih kitchen yang ada di sabuk fore arc ini? Apakah memang intrusinya ataupun karbonatnya tersebar merata atau hanya setempat? semua ini insya Allah dapat terjawab dengan perpetaan dimaksud. Regards, kuntadi - From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Awang Satyana Sent: Thursday, October 06, 2005 8:53 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: RE: [Geo_unpad] Rembesan Minyak Blok Banten (was : Re: [iagi-net-l] Kelurusan Seribu - Jampang ) Cileles-1 punya banyak HC shows di pasir2 Formasi Badui, ekivalen dengan Upper Cibulakan kira2. Rangkasbitung-1 menembus karbonat porous ekivalen Baturaja juga punya HC shows. Kalau saya, akan gembira dan optimis melihat seeps. Apakah ada perangkap di bawahnya, itu nomor ke sekian. Yang penting, di wilayah ini sudah terbukti terjadi generasi dan migrasi hidrokarbon. Seeps memang bisa mengindikasi kegagalan penyekatan. Tetapi itu tak akan mengurungkan meneruskan eksplorasi. Coba kita lihat kasus lapangan2 tua di Jawa Timur, Sumatra Selatan, Sumatra Tengah, Salawati, Kutei, dan masih banyak lagi. Itu semua ditemukan berkat seeps. Bahkan, beberapa di antaranya ditemukan hanya di kedalaman sekitar 200 meter. Sementara banyak seeps di atasnya, di bawahnya, hanya pada kedalaman 200 meter terjadi penyekatan. Maka, seeps tak harus menggiring ke kebocoran, tetapi benar ke penemuan lapangan minyak. Seeps tentu hanya pertanda awal, untuk sampai ke target titik bor tentu kita harus lakukan analisis cekungan dan petroleum system yang detail. Di mana kitchen, ke mana migrasi, di mana trap, dan bagaimana reservoir
RE: [iagi-net-l] unconformity
Disebut unconformity karena tidak ada keselarasan pengendapan (ruang dan waktu). Kalau terjadi pengangkatan tetapi tidak terjadi erosi, bisa dikatakan pengendapan masih menerus (selaras), hanya mungkin berbeda fasies. BPJ [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+-- | | Ukat Sukanta | | | | | energi.com | | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+-- | | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | | Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 - Yahoo! Music Unlimited - Access over 1 million songs. Try it free.
RE: [iagi-net-l] unconformity
Definisi unconformity: A geological surface separating older from younger rocks and representing a gap in the geological records. Kalau tidak ada gap dalam sedimentasi (ie. sedimentasinya kontinyu) ya nggak bisa disebut unconformity, tidak peduli dikedalaman berapa dia diendapkan (seperti contohnya Ferdi dibawah). Soal apakah dari seismic bisa bisa dibedakan apakah suatu unconformity berasal dari tectonic atau eustasy jawaban saya: susah tapi masih mungkin. Misalnya, 1. Kalau ada angular unconformity terutama di hinterland, kemungkinan besar tektonik ( seperti kata pak Ukat) 2. Pakai published global eustasy chart: kalau secara global sea level rise, tapi secara lokal ada unconformity, kemungkinan tektonik. 3. Kalau tektonik, kemungkinan hinterland juga akan terangkat-- seluruh basin akan mengalami rejuvenasi, butiran jadi lebih kasar . Ini masih abu-abu, karena eustatic drop juga sering menimbulkan perubahan fluvial equilibrium profile yang juga akan mentriger basinwide erosion. 4. Paling gampang adalah lihat regional publication, biasanya ada tectonic event chart. Kalau dibilang pada ahir Miosen ada pengangkatan ya anggap saja unconformitynya karena tektonik..; ) Salam Oki [EMAIL PROTECTED] wrote: Untuk daerah delta mis :delta front-pro delta Apa mungkin terjadi bahwa : terjadi pengangkatan...tapi karena efek pengangkatan tidak sampai ke atas permukaan air laut maka erosional surface (truncation) seperti unconformity di darat tidak terjadi.. dan lalu diendapkan lapisan diatasnya yang mengikuti permukaan surface yang sebelumnya sehingga erosional surfacenya seperti paralel...? Nah apakah batas antara lapisan sebelum dan sesudah pengangkatan tadi dapat kita sebut sebagai uncomformity karena tektonik walaupun truncationnya tidak begitu nampak...? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+-- | | Ukat Sukanta | | | | | energi.com | | | | | | 12/10/2005 10:39 AM| | | Please respond to | | | iagi-net | | | | |-+-- | | | | To: | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] unconformity | | Kalau kita punya angular unconformity (seperti truncation) ini disebabkan karena tectonics. Pertamanya folding sediments di bagian bawah kemudian tererosi, jadinya angular unconformity. Unconformity juga bisa parallel, tapi ditempat tertentu mungkin akan menemukan onlap/downlap sediment diatas unconformity..ini karena non-tectonics. Salam, US -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, October 12, 2005 9:18 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] unconformity Mau tanya Bagaimana kita bisa membedakan unconformity yang disebabkan oleh tectonic dengan yang disebabkan oleh eustatic di seismic section dan di logs untuk deltaic..? Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) - - This message has been certified virus free by Medcoenergi Antivirus - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi
Re: [iagi-net-l] point-bar modelling
Maaf, nimbrung dan nambahi beberapa pertanyaan.. Apakah untuk fluvial deposition harus pake model point bar? Berapa persen kah sebetulnya endapan point bar di dalam sebuah fluvial deposit (regresif/low stand/transgresif/high stand)? Jangan-jangan hanya kecil saja prosentasenya, lantas model deposisi apa lagi yang mengisi sisanya? [EMAIL PROTECTED] wrote: justru itu pertanyaannya, kalau teorinya sih tahu tapi cara bikinnya yang belum tahu. kalau file-nya bo tye sudah punya lengkip. itu pun si bo tidak konsisten, slide2 intronya cerita tentang point bar deposition, tapi waktu di slide ke 33 onwards untuk stratigraphic simulationnya masih juga pakai fluvial channel model, bukan point bar model. regards - - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -