RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku
Ini kalau masih mau lagi..saya lagi cari juga tapi belum dapat... The Da Vinci Hoax (Tipuan da Vinci)tulisan Carl E. Olson - Sandra Miesel. sdh diterjemahkan dan diterbitkan dalam bahasa Indonesia International Best Seller...The Da Vinci Hoax ini mengupas The Da Vinci Code. Olson dan Miesel membahas tuntas kebohongan Dan Brown yang mengklaim bukunya berdasarkan fakta dan akurat secara historis. ISBN 979-3500-76-X ; DM 286008; 14 cm x 21 cm; 327 Hal. Rp 50.500 Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 Enaknya kalau bisa ngarang buku yang laku bisa ongkang ongkang kaki doang dan dapet royalti.. |-+ | | Ferdinandus | | | KARTIKO-SAMODRO | | || | | 11/11/2005 03:56 | | | PM | | || |-+ ---| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku(Document link: Ferdinandus KARTIKO-SAMODRO) | ---| Saya juga baca DVC code tersebut dan memang buku tersebut sepertinya sangat menyakinkan , tapi kemudian saya buku lanjutannya yaitu Cracking Da Vinci Code dan saya lihat juga National Geographic tentang buku DVC code tersebut yang membahas tentang bagaimana sebenarnya jalan logika pemikiran Dan Brown tersebut , dan membahas juga beberapa sumber - sumber yang digunakan oleh Dan Brown dalam penulisan buku tersebut... Terus terang satu hal yang menarik dari acara NatGeo tersebut adalah pertanyaan apakah boleh menggunakan hipotesa sebagai sumber sejarah ? Tapi yang jelas dengan adanya DVC , maka banyak buku lain baik yang mendukung dan mengcounter bermunculan dan ramai di pasaran Tinggal pilih yang mana. Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 3 x jadi korban, setelah Celestine Prophecy, Rich Dad Poor Dad...sekarang DVC |-+ | | [EMAIL PROTECTED]| | | onas.com.my | | || | | 11/11/2005 02:44 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+ | | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku | | 1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan sisi lain dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan, jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya yahud banget - sampai2 saya sekarang menganggap itulah sejarah yang sebenarnya, until i am convinced otherwise. This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
Re: [iagi-net-l] Please STOP -- aliran sesat di sulawesi tengah
atur aja bleh. semau situ n suka-suka situ lah ::natan:: On 10/27/05, johnson [EMAIL PROTECTED] wrote: ass wr wb mas RDP dan pak yatno kalo saya sih mungkin bisa jadi bacaan selingan saja (walaupun tidak ada hubungannya dengan geologi)...tentang apa yang terjadi di indonesia atau mungkin juga bisa jadi pembelajaran...bukan tidak mungkin suatu saat seorang geologist mapping atau lagi jalan2 ke daerah2 yang seperti itu ...walau pun ajal kita Allah SWT yang menentukan toh kita juga harus berhati-hati membawa diri supaya gak mati seperti polisi2 di sulawesi tengah itu wassalam Johnson Achmad Paju - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku
Nimpalin dikit buat Mas Aris, buku Satanic Verses ternyata walaupun alurnya lambat tapi ndak heboh amat menurut saya (saya masih tidak bisa melihat bagian penghinaannya terhadap Nabi). Satu lagi, Name of Roses, saya ndak yakin kalau ini sempat di ban (ini buku lama yang bercerita tentang skandal di sebuah kapel katolik). Kok jadi diskusi gini ya. Tapi semua buku tergantung bagaimana kita berpikirnya. Duh kantor masih sepi, moga2 minggu depan sudah pada masuk kembali! Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Atrium Mulia 3A floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] nas.com.my To: iagi-net@iagi.or.id cc: 11/11/2005 01:44 Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku PM Please respond to iagi-net canggih betul statement pak oden, ada dua pelarangan belakangan ini yang lumayan masyhur karena mendunia. kalau pram sih belum ada apa-apanya karena cuma dilarang pak harto: 1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan sisi lain dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan, jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya yahud banget - sampai2 saya sekarang menganggap itulah sejarah yang sebenarnya, until i am convinced otherwise. 2. pelarangan game playstation grand theft auto - san andreas (gta sa) di amrik untuk anak-anak 18yr old. karena bisa dioprek pakai komputer sehingga keluar gambar parnonya. selain itu cerita gta sa adalah bagaimana simulasi untuk membentuk komunitas preman/gangster di san francisco sono, terutama di dunia kulit hitam dengan lari dari kejaran polisi. tadinya saya nggak tertarik main, cuma anak saya yang berumur 11 tahun yang hari-hari main gta sa. tapi justru karena dilarang, justru saya dukung anak saya untuk main terus, sampai saya beli lagi karena cd-nya diumpetin ibunya. tapi ya memang orang sama rambut hitam, tapi pendapat selalu berlain-lain. ada yang konservatif dan ada yang liberal. ada juga yang dua-duanya, liberal kalau buat kepentingannya dan konservatif kalau bertentangan dengan kepentingannya. udah itu aja ah, diskusi begini kalau diterusin nggak ada habisnya dan saya usul pada bapak/ibu moderator agar tidak diteruskan lagi. for moslem: joyeux el-fitr. for indian: happy deepavali for christian: merry christmas regards - Deni Rahayu [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id om cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku (was : Re: 11/11/2005 11:23 [iagi-net-l] Sardono tentang Pram) AM Please respond to iagi-net Pelarangan-pelarangan merupakan pembunuhan karakter Kebenaran manusia adalah kebenaran nisbi...kebeneran mutlak ada di tangan tuhan (CakNur) kita hanya berusaha mendekatinya Oden Murid sang Alam --- Sanggam Hutabarat [EMAIL PROTECTED] wrote: dan yang penting juga apabila ada perbedaan pendapat (eg apakah itu porno atau tidak apakah itu 'pantas' atau tidak dst dsb) harusnya diselesaikan dgn dialog/argumentatif bahkan ke pengadilan (kalo mentok) dengan akses seluas2nya kepada masyarakat untuk dapat mengikutinya...Dengan begitu sama2 belajar untuk taat yg beradab terhadap konsenus (hukum) yang ada.. membendung informasi (=air) hanya suatu upaya jeda saja..bagi saya informasi untuk manusia bukan manusia untuk informasi.. salam, sanggam == At 08:35 AM 11/11/2005, you wrote: Saya pribadi tidak setuju dengan pelarangan buku (atau bahkan pornografi)... di era informasi yang bebas seperti ini dengan adanya www, kok pemerintah kita masih berfikir tentang melarang buku atau informasi kalau buku
Re: [iagi-net-l] Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah?..conclusion mark
Terimakasih atas penjelasannya... Mengutip perkataan bapak dalam e-mail berikutnya dan juga sedang jadi topik hangat di millist ini ` Bila semua sudah sepakat, maka tak ada tantangan-tantangan dan perdebatan-perdebatan lagi yang harus dicari kebenarannya. Dalam dunia ilmu, kesepakatan akan menjadi Senjakala Ilmu Pengetahuan alias The End of Science` maka perbedaan konsep ini bisa menjadi bahan perdebatan ilmiah yang menarik sekaligus bisa melahirkan konsep baru.. Hanya mengingat pengemuka konsep ini sudah mendapat penghargaan di lingkup masyarakat sains dan dimuat di media nasional, maka dualisme mengenai konsep pembentukan pulau Sulawesi masih akan terus berkembang sepertinya... Mudah-mudahan tidak membuat masyarakat kita tambah bingung nantinya...:p Selamat Berakhir Pekan, Salam Fajar Pak Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] sudah menulis: .diedit Maka, kalau disimpulkan, Sulawesi dibentuk oleh tiga asal tectonic province : (1) South-North Arm, (2) SE-East Arm, dan (4) mikro-kontinen Buton-Tukang Besi dan Banggai-Sula melalui empat proses tektonik. .diedit salam, awang Fajar Lubis sudah menulis: ...diedit Hal yang menarik dalam berita ini adalah pernyataan : ` penelitian ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah. . Ditemukannya hubungan erat antara .Semenanjung Sulawesi Selatan dan Tenggara, merupakan hal yang kontroversial karena dapat mengubah pandangan evolusi geologi dan biogeografi Sulawesi.` - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
[iagi-net-l] Tanya Boscha
Dear all, Barangkali ada yang bisa membantu pertanyaan berikut ini : 1. Berapa harga tiket masuk ke Boscha Lembang untuk rombongan anak sekolah (SMP)? 2. Apakah di sekitar Boscha terdapat perkebunan teh yang dapat dimasuki dengan gratis. Kalau harus bayar, berapa tiketnya? Terima kasih, Leonard Lisapaly - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
[iagi-net-l] New Zealand Journal of Geology Geophysics - Free Online Access
Gratis, gratis! Gratis akses arsip paper jurnal milik Royal Society of New Zealand. Tapi cuma untuk paper yang diterbitkan minimal 2 tahun lalu. Saat ini baru ada paper arsip dari tahun 2002-1994. Mayoritas papernya berisi hasil studi dari New Zealand, mudah-mudahan ada yang bermanfaat untuk dibaca. Sapa tahu ada metode yang bisa diambil/dipelajari... Ini alamat situsnya: http://www.rsnz.org/publish/nzjgg/ Salam Minarwan - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah?..conclusion mark
Pak Fajar, Selama interpretasi menjadi mekanisme menuju kebenaran ilmu pengetahuan, seperti terdapat di geologi dan biologi, maka akan selalu terbuka peluang perbedaan pendapat atau interpretasi baru sekalipun seseorang itu sudah mendapatkan penghargaan. Penghargaan yang diberikan lebih kepada menghargai konsistensi usaha bertahun-tahun melakukan riset, bukan kepada hasil akhirnya. Dulu pun John Dalton mendapatkan penghargaan karena mengupas tuntas masalah atom sebagai a-tomos (tak terbagi, zarah terkecil), padahal kemudian diketahui bahwa atom bukanlah zarah terkecil, masih ada proton, neutron, dan bahkan quark. Semua orang sepakat bahwa kerak Bumi terpecah2 menjadi lempeng yang saling bergerak. Tetapi rekonstruksi suatu benua belum tentu disepakati semua orang. Banggai-Sula dan Buton disepakati semua orang sebagai mikro-kontinen. Tetapi, dari mana asalnya ada berbagai pendapat. Selama ilmu itu bersifat historis, seperti halnya geologi juga biologi, perbedaan pendapat wajar terjadi. Sejarah G30S atau Super Semar 40 tahun lalu pun masih kabur (atau dikaburkan he..), ah apalagi sejarah pembentukan Sulawesi yang 30-5 juta tahun yang lalu. Tetapi, tentu kita tetap menyusun sejarah itu dengan penalaran ilmiah. salam, awang Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote: Terimakasih atas penjelasannya... Mengutip perkataan bapak dalam e-mail berikutnya dan juga sedang jadi topik hangat di millist ini ` Bila semua sudah sepakat, maka tak ada tantangan-tantangan dan perdebatan-perdebatan lagi yang harus dicari kebenarannya. Dalam dunia ilmu, kesepakatan akan menjadi Senjakala Ilmu Pengetahuan alias The End of Science` maka perbedaan konsep ini bisa menjadi bahan perdebatan ilmiah yang menarik sekaligus bisa melahirkan konsep baru.. Hanya mengingat pengemuka konsep ini sudah mendapat penghargaan di lingkup masyarakat sains dan dimuat di media nasional, maka dualisme mengenai konsep pembentukan pulau Sulawesi masih akan terus berkembang sepertinya... Mudah-mudahan tidak membuat masyarakat kita tambah bingung nantinya...:p Selamat Berakhir Pekan, Salam Fajar Pak Awang Satyana sudah menulis: .diedit Maka, kalau disimpulkan, Sulawesi dibentuk oleh tiga asal tectonic province : (1) South-North Arm, (2) SE-East Arm, dan (4) mikro-kontinen Buton-Tukang Besi dan Banggai-Sula melalui empat proses tektonik. .diedit salam, awang Fajar Lubis sudah menulis: ...diedit Hal yang menarik dalam berita ini adalah pernyataan : ` penelitian ini membuktikan bahwa Sulawesi dulunya adalah tujuh pulau terpisah. . Ditemukannya hubungan erat antara .Semenanjung Sulawesi Selatan dan Tenggara, merupakan hal yang kontroversial karena dapat mengubah pandangan evolusi geologi dan biogeografi Sulawesi.` - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click. - Yahoo! FareChase - Search multiple travel sites in one click.
RE: [iagi-net-l] Pelarangan Pemikiran
Nomor 2 - teori anorganik untuk asal migas, sudah 3 tahun ini dilirik AAPG yang kita tahu sangat pro-organik. Maka, sebaiknya kita tak usah menolak teori anorganik tanpa mempelajarinya dulu. Lagipula, anorganik akan memperkaya cadangan migas dunia, sebab migas tak harus selalu ada di cekungan sedimen. Organic yes, an-organic yes ! Dua-duanya punya bukti kuat terjadi. Yang akan ikut PIT IAGI-HAGI-PERHAPI Surabaya besok, ada satu poster saya tentang kemungkinan an-organic genesis of petroleum di wilayah2 benturan lempeng di Indonesia Timur. Silakan mampir untuk berdiskusi. Kalau an-organic bisa menambah sumberdaya migas tak ada salahnya kita lirik. Adalah Thomas Gold, emeritus professor Ithaca NY, yang ekstrim habis membela teori an-organic ini dari artikel2 di jurnal2 ilmiah bergengsi macam Nature atau Scientific American sampai menulis buku2 khusus an-organic theory. Thomas Gold tetap berpendapat bahwa minyak itu : a renewable, primordial syrup continually manufactured by the Earth under ultrahot conditions and pressures Stephen Jay Gould pernah menulis tentang Gold : Gold is one of America's most iconoclastic scientists Dan, inilah pendapat Journal of Petroleum Technology, sebuah jurnal bergengsi di dunia migas, The Deep Hot Biosphere (teori Gold itu) now seems to be supported by a growing body of evidence. Dan, Pak Aris, rasanya tak ada teori di geologi yang benar-benar mati, hanya ditinggalkan orang saja - sementara. Expanding Earth, hanya kehilangan pendekar ulungnya, Stephen Carey, maka publikasinya minim dan penerusnya tak/belum segigih dan segarang Carey. Geosinklin - yang mengilhami van Bemmelen melahirkan Undasi - malahan sekarang mendapatkan roh-nya kembali via plume-tectonics. Publikasi van Bemmelen tentang revised undasi-nya (van Bemmelen, 1977), banyak miripnya dengan plume tectonics yang muncul di akhir 1990-an. Evolusi - teori yang paling banyak diserang itu sejak lahir 1859, hampir 150 tahun sampai sekarang pun, masih ada dan diajarkan dan masih banyak buku ditulis tentangnya. salam, awang [EMAIL PROTECTED] wrote: biar sesuai untuk iagi, ini beberapa aliran pemikiran yang diberangus oleh mainstream geology sekarang. ini rekap saja, soalnya sudah beberapa kali didiskusiin di iagi-net: 1. teori expanding earth, sebagai alternatif untuk tektonik lempeng. sudah didiskusiin tahun 97/98 di iagi-net ini. 2. teori anorganik untuk pembentukan hidrokarbon. sebetulnya teori ini sangat potensial untuk mencari potensi hidrokarbon baru. siapa tahu dengan maraknya minyak di volkanik (brantas dan jatibarang), basement (sumsel) dan beberapa discovery basement lainnya bisa menggugah kebangkitan teori ini. 3. yang udah disebut pak awang: teori kreasi vs evolusi dalam pembentukan alam. teori kreasi ini dianut oleh hampir seluruh ajaran agama (islam, nasrani, budha). hindu agak sedikit condong ke evolusi. tetapi inilah hebatnya teori evolusi, bisa diterima dengan logic oleh para penganut agama. mungkin banyak temen2 yang bisa nambahin list ini. jadi pak rovicky bisa nerusin diskusi ini tapi yang berhubungan dengan geologi aja. salam - [EMAIL PROTECTED] nesia.co.id To: cc: 11/11/2005 04:54 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku Please respond to iagi-net Nimpalin dikit buat Mas Aris, buku Satanic Verses ternyata walaupun alurnya lambat tapi ndak heboh amat menurut saya (saya masih tidak bisa melihat bagian penghinaannya terhadap Nabi). Satu lagi, Name of Roses, saya ndak yakin kalau ini sempat di ban (ini buku lama yang bercerita tentang skandal di sebuah kapel katolik). Kok jadi diskusi gini ya. Tapi semua buku tergantung bagaimana kita berpikirnya. Duh kantor masih sepi, moga2 minggu depan sudah pada masuk kembali! Parvita H. Siregar Geologist-ENI Indonesia Atrium Mulia 3A floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11 Jakarta 12910 Indonesia Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200 Fax: (62-21) 3000-3230 mailto:[EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] nas.com.my To: cc: 11/11/2005 01:44 Subject: RE: [iagi-net-l] Pelarangan Buku PM Please respond to iagi-net canggih betul statement pak oden, ada dua pelarangan belakangan ini yang lumayan masyhur karena mendunia. kalau pram sih belum ada apa-apanya karena cuma dilarang pak harto: 1. pelarangan buku da vinci code buah karya dan brown yang menceritakan tentang fakta: adanya ordo katolik ekstrim teroris, lalu menceritakan sisi lain dari sejarah kristiani. terus terang awalnya saya nggak begitu tertarik dengan buku model begituan, tetapi karena dilarang oleh vatikan, jadi saya penasaran pengin tahu dan langsung beli. dan ternyata ceritanya yahud banget - sampai2 saya sekarang menganggap itulah sejarah yang sebenarnya, until i am convinced otherwise. 2. pelarangan game playstation grand theft auto - san andreas (gta sa) di amrik untuk anak-anak 18yr old. karena bisa dioprek pakai komputer sehingga keluar gambar parnonya. selain itu cerita gta sa adalah bagaimana simulasi untuk membentuk komunitas
[iagi-net-l] “The Urgency of Building Competitiveness to Attract Oil and Gas Investment in Indonesia – An Industry Survey on Investment Issues and Opportunities to Enhance Upstream Investment”
IPA PROFESSIONAL DIVISION LUNCHTIME TALK DATE : Thursday, December 1, 2005 TIME : 11:45 Hrs. VENUE : Songket + Tapis Room Four Seasons Hotel Jakarta Jln. H.R. Rasuna Said Jakarta 12920 SUBJECT : The Urgency of Building Competitiveness to Attract Oil and Gas Investment in Indonesia – An Industry Survey on Investment Issues and Opportunities to Enhance Upstream Investment SPEAKER : William Deertz, PricewaterhouseCoopers ABSTRACT The petroleum industry in Indonesia has been a key contributor to the Government of Indonesia (GOI) budget and total exports (16% and 25% respectively in 2004). Indonesia's oil and gas production has been declining in recent years, which ironically caused Indonesia to become a net importer in 2004. The recent declines in oil and gas production are the direct result of the absence of significant new oil and gas reserve discoveries as well as the lack of development of existing proven oil and gas reserves. Various parties perceive that the lack of significant new oil and gas discoveries has been primarily due to inadequate exploration activities by oil and gas investors over the years, this despite the fact that Indonesia continues to be viewed favorably for geological prospectivity. Investors' declining interest in conducting exploration activities may pertain to various issues and the climate of uncertainties brought about by significant developments in recent years such as: • Frequent changes in Indonesia's political leadership; • The enactment of a new oil and gas law but slow enactment of implementing regulations; • The issuance of new laws many of which conflict with the existing regulatory framework; • The ongoing restructuring of Pertamina; • The organizational development of BP Migas/BPH; • Emerging issues related to regional autonomy and taxation; and • Efforts by the GOI to increase tax revenues from the upstream oil and gas industry. The GOI has recently reacted to many of these concerns by offering fiscal incentives such as investment credit on marginal fields and increased equity splits but it is too early to determine if these measures alone are sufficient to increase investment significantly. In mid-2005 PricewaterhouseCoopers jointly undertook a survey with the IPA of oil and gas executives who have production or exploration activities in Indonesia to gain their perspective on the current issues which confront the Indonesia petroleum industry, relationships amongst industry and GOI organizations, actions which could spur further investment and improve their outlook for the Indonesia oil and gas industry in 2005 and beyond. The perspectives shared by these executives are insightful and are critical to address the issues facing the oil and gas industry in Indonesia. The Indonesian oil and gas industry as at a critical juncture. The survey results present a mixed picture for future upstream oil and gas industry capital investment plans in Indonesia over the coming years. While Indonesia's geological prospectivity continues to garner relatively high ratings, the resolution of the issues raised by industry investors may impact whether the country has the financial resources and latest technology to discover and develop new oil and gas reserves to fuel Indonesia's economy for years to come. COST: Rp. 185.000,00 (IPA Prof. Div. Member) or Rp. 205.000,00 (Non IPA Prof. Div. Member) excluding drinks, payable at the entrance of the Songket + Tapis Room; payment in cash is preferred. • Reservations and cancellations will be accepted until 15:30 hours on November 30, 2005. Phones: 572.4284-4286/4161; fax: 572.4259/4159; e-mail: [EMAIL PROTECTED] or [EMAIL PROTECTED] • No reservations and cancellations will be accepted after this time. • Members of the Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) and Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) are welcome.