Re: [iagi-net-l] GEM LOVERS : HATI-HATI RUBY SINTETIS !!!

2008-03-02 Terurut Topik Mufti M. Darissalam
Mang Okim, mohon informasi.

"Peralatan sinar ultra violet" ini apa khusus untuk deteksi batu mulia, apa 
juga sama dengan yang digunakan untuk deteksi oil show atau deteksi keaslian 
uang kertas?
Selain "hardness pencil" peraralatan apa saja yang tersedia di Serambi 
Batumulia Bandung? Apa juga ada alat ultra violet, pengukur karat, 
kumpulan/referensi box batu2 mulia dsbnya?
Serambi Batumulia Bandung itu yang di Pajajaran itu kan Mang.

Maturnuwun sebelumnya mas,

mufti

  - Original Message - 
  From: miko 
  To: IAGI 
  Sent: Monday, March 03, 2008 1:51 PM
  Subject: [iagi-net-l] GEM LOVERS : HATI-HATI RUBY SINTETIS !!!


  Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,

  Setahunan yang lalu ( 17 April 2007 ), mang Okim pernah mosting tentang 
seorang Guru Besar karate berkebangsaan Jepang yang beberapa kali datang ke 
mang Okim untuk  memeriksakan beberapa butir permata ruby atau mirah delima 
yang dibelinya di Jakarta . Bentuknya selain  berupa batu permata lepas, ada 
juga yang telah diikat dengan cincin emas. Marahnya bukan main ketika mang Okim 
beritahu bahwa seluruh permata yang dibelinya ternyata palsu alias sintetis.

  Pengalaman tahun lalu ternyata tidak menyurutkan nyali pak Guru Besar untuk 
hunting ruby. Hari Minggu kemaren beliau datang lagi ke Serambi Batumulia untuk 
berkonsultasi , hanya sayang  mang Okim tidak bisa menemuinya karena sedang 
sibuk di Work-shop Batumulia Pasir Luhur, menerima para Alumni Geologi ITB 
Angkatan 1960 - 1965 yang ber-reuni.

  Pagi ini, seorang utusan pak Guru Besar datang ke mang Okim membawa 3 cincin 
berhiaskan ruby berwarna merah menyolok ( lihat gambar di bawah  ). Secara 
quick look  mang Okim memperkirakan bahwa kali ini pak Guru Besar tidak tertipu 
lagi. Perkiraan mang Okim ternyata keliru karena dengan loupe 10 x saja 
terbukti bahwa yang tadinya dengan kasat mata diperkirakan sebagai mineral 
inklusi ternyata adalah gelembung -gelembung gas mini yang bentuknya 
bermacam-macam. Dengan sinar ultra violet lebih terbukti lagi,  yang ruby 
sintetis memancarkan cahaya merah menyala sedangkan yang betulan  tidak berubah 
alias inert. 

  Hanya satu dari tiga yang ruby asli

  Pemeriksaan dengan metode yang sangat sederhana di atas ternyata telah dapat 
memberikan kesimpulan  bahwa hanya satu saja dari tiga ruby yang mang Okim 
periksa adalah ruby asli , sedangkan yang dua lainnya adalah palsu alias 
sintetis. Pengalaman ini semoga dapat memberikan  pelajaran bagi kita semua 
untuk tidak cepat-cepat mengambil kesimpulan tentang batumulia yang kita taksir 
kalau kita tidak dilengkapi dengan peralatan standard seperti loupe 10 x dan 
senter atau flash-light. Di banyak kasus lainnya , hardness pencil sering juga 
diperlukan dan  alhamdulilah kini telah tersedia di Serambi Batumulia Bandung ( 
bisa dipesan lewat email Gem-Afia ).

  Demikian dulu dari mang Okim, semoga bermanfaat.

  Salam batumulia,

  Mang Okim


  KETERANGAN GAMBAR
  Di antara 3 ruby yang ada di foto ini hanya yang paling kanan yang ruby asli 
sedangkan yang di tengah dan  yang paling kiri adalah palsu alias sintetis. 
Panjang sisi kotak 1 cm.

<>

[iagi-net-l] TAMAN BATU SAJIRA, BANTEN

2008-03-02 Terurut Topik miko
Yth. Pak Yudistira,

Mang Okim berharap semoga  laporan yang berisi foto-foto yang Anda buat pada 
tahun 1988 masih tersimpan baik di fakultas dan dapat dibaca tidak saja oleh 
para mahasiswa UNPAD, tetapi juga oleh para peminat luar. Walaupun fosil-fosil  
kayu yang Anda jepret tersebut dapat dipastikan telah menguap dari tempatnya, 
setidaknya generasi penerus dapat menilai kualitas nenek moyang mereka yang 
ternyata tidak mampu memanfaatkan dengan baik dan benar, sumberdaya alam yang 
terkandung di bumi pertiwi yang kita cintai ( apalagi melestarikannya ! ).

Mengenai rencana pendirian Taman Batu Sajira seluas 200 Ha yang blue print nya 
telah sedemikian lengkapnya dibuat oleh team ahli ITB, ternyata menurut Dr. 
Myra tak ada lagi beritanya. Hingar bingar Pilkada dan persoalan serius lainnya 
yang mendera daerah membuat rencana jangka panjang tersebut tidak lagi 
prioritas.  Sangat disayangkan, tetapi itulah kenyataannya.

Salam prihatin,

Mang Okim


  - Original Message - 
  From: EFFENDI RUSTAM, YUDISTIRA 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; iagi-net@iagi.or.id 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, February 26, 2008 12:26 AM
  Subject: RE: [Geo_unpad] Re: [iagi-net-l] BUNDA MARIA DI FOSIL KAYU BANTEN


  Selain mang Okim yg memetakan secara regional, sempat saya melakukan pemetaan 
detail pèndahuluan sarjana muda 5x5 km2 tahun 1988, kebetulan mendapat tugas di 
daerah sajira dan sekitarnya, yg daerahnya masih sangat terbelakang saat itu. 
Sangking melimpahnya, banyak sekali yg terpetakan fosil-fosil kayu dari formasi 
genteng tsb yang jumlahnya banyak sekali dipinggiran sungai. 

  Sebagian laporan saya taruh di kantor kecamatan Sajira sebagai rasa 
terimakasih diberi fasilitas melakukan penelitian disana. tidak disangka 
ternyata dijual dan diexkport semua?. Rasanya sulit menerima kenyataan sebagian 
besar foto-foto singkapan yang terjepret tinggal kenangan belaka!

   

  Mang Okim, jika sudah jadi museum Sajira mohon infonya. Semoga pendirian 
museum Taman batu Sajira oleh team ITB masih bisa kesampaian dengan sisa 
singkapan yang ada, dan tentunya akan menjadi kenangan tersendiri bagi saya 
pribadi sebagai pemeta klotter terakhir daerah tsb.

   

  Salam,

  yud 

   


--


[iagi-net-l] GEM LOVERS : HATI-HATI RUBY SINTETIS !!!

2008-03-02 Terurut Topik miko
Rekan-rekan Gem-Lovers yang budiman,

Setahunan yang lalu ( 17 April 2007 ), mang Okim pernah mosting tentang seorang 
Guru Besar karate berkebangsaan Jepang yang beberapa kali datang ke mang Okim 
untuk  memeriksakan beberapa butir permata ruby atau mirah delima yang 
dibelinya di Jakarta . Bentuknya selain  berupa batu permata lepas, ada juga 
yang telah diikat dengan cincin emas. Marahnya bukan main ketika mang Okim 
beritahu bahwa seluruh permata yang dibelinya ternyata palsu alias sintetis.

Pengalaman tahun lalu ternyata tidak menyurutkan nyali pak Guru Besar untuk 
hunting ruby. Hari Minggu kemaren beliau datang lagi ke Serambi Batumulia untuk 
berkonsultasi , hanya sayang  mang Okim tidak bisa menemuinya karena sedang 
sibuk di Work-shop Batumulia Pasir Luhur, menerima para Alumni Geologi ITB 
Angkatan 1960 - 1965 yang ber-reuni.

Pagi ini, seorang utusan pak Guru Besar datang ke mang Okim membawa 3 cincin 
berhiaskan ruby berwarna merah menyolok ( lihat gambar di bawah  ). Secara 
quick look  mang Okim memperkirakan bahwa kali ini pak Guru Besar tidak tertipu 
lagi. Perkiraan mang Okim ternyata keliru karena dengan loupe 10 x saja 
terbukti bahwa yang tadinya dengan kasat mata diperkirakan sebagai mineral 
inklusi ternyata adalah gelembung -gelembung gas mini yang bentuknya 
bermacam-macam. Dengan sinar ultra violet lebih terbukti lagi,  yang ruby 
sintetis memancarkan cahaya merah menyala sedangkan yang betulan  tidak berubah 
alias inert. 

Hanya satu dari tiga yang ruby asli

Pemeriksaan dengan metode yang sangat sederhana di atas ternyata telah dapat 
memberikan kesimpulan  bahwa hanya satu saja dari tiga ruby yang mang Okim 
periksa adalah ruby asli , sedangkan yang dua lainnya adalah palsu alias 
sintetis. Pengalaman ini semoga dapat memberikan  pelajaran bagi kita semua 
untuk tidak cepat-cepat mengambil kesimpulan tentang batumulia yang kita taksir 
kalau kita tidak dilengkapi dengan peralatan standard seperti loupe 10 x dan 
senter atau flash-light. Di banyak kasus lainnya , hardness pencil sering juga 
diperlukan dan  alhamdulilah kini telah tersedia di Serambi Batumulia Bandung ( 
bisa dipesan lewat email Gem-Afia ).

Demikian dulu dari mang Okim, semoga bermanfaat.

Salam batumulia,

Mang Okim


KETERANGAN GAMBAR
Di antara 3 ruby yang ada di foto ini hanya yang paling kanan yang ruby asli 
sedangkan yang di tengah dan  yang paling kiri adalah palsu alias sintetis. 
Panjang sisi kotak 1 cm.

<>

RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang Semburan Lumpur ?

2008-03-02 Terurut Topik Hendri Harsian
IAGI netter,

Kalau menurut saya data sih ngga mesti di buka untuk umum, privilege
yang dapatin data tetap harus di hormati dong.
Tapi, kalo hasil penelitian beda ceritanya, itu adalah sebuah
'pendapat'.. sah kalo di publikasikan dan terbuka.

Salam
hendri


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 03 Maret 2008 10:40
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3
tentang Semburan Lumpur ?

Harusnya bisa diakses oleh publik biar bisa menjadi sumber pengetahuan
buat semua baik kalangan akademis, pemerintah, maupun industri.

Thesisnya Mehdi Yusifov tentang "seismic interpretation and
classification of mud volcanoes of the south Caspian basin, offshore
Azerbaijan" di Texas A&M setebal 104 halaman di-support oleh ExxonMobil
saja bisa diakses publik.

Buat yang berminat, kebetulan saya ada PDF filenya dan bisa dishare.

 

-doddy- 

 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 03 March, 2008 10:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; UPN
Forum; Fisika_UI; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; migas indonesia; FPK; mediacare
yahoogroups; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang
Semburan Lumpur ?

 

Mas Agus,

Cukup senang akhirnya data itu bisa "sneak-out" (mindk-mindik) keluar

dari sarangnya. Tentunya saya sepakat apa saja yang mau diteliti

termasuk penyebabnya, karena justru couse ini itu bisa jadi masuk

dalam kompetensi ahli kebumian (+drilling engineering). Dan pastinya

masih dalam "koridor ilmiah !!"

Apakah skripsi hasil penelitiannya itu juga akhirnya menjadi sebuah

dokumen terbuka juga ? Bisakah diakses oleh publik lagi ?

Ataukah hanya "untuk kalangan sendiri" ? Paling tidak semestinya ada

kopi khusus diberikan ke BPLS.

 

Akan lebih bagus akalau dibuat versi pdf yang bisa diakses publik

sehingga manfaatnya lebih jelas. Atau dibuat "versi awam" atau versi

dongeng :) Nanti aku tampilkan di Blog

 

Salam

RDP

 

On Mon, Mar 3, 2008 at 11:10 AM, Hendratno Agus
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya kira, kesempatan yang sangat baik. menurut informasi kawan di
BPLS yang menggunakan data-data bpls untuk skripsi mahasiswa kebanyakan
topik dari teknik lingkungan dan teknik sipil. Sejak Januari 2008 lalu,
Saya dan 5 mahasiswa Teknik Geologi UGM telah memanfaatkan peluang itu
dengan memanfaatkan data yang ada di BPLS dan data primer lainnya. Ke 5
mhs tersebut, kami arahkan supaya "tidak bergunjing" masalah asal mula
dan penyebab lumpur itu, tetapi lebih pada permasalahan-permalahan
resiko kebumian selama erupsi lumpur itu terus berlangsung. Ke 5
mahasiswa secara tim tersebut akan membahas topik :

>   1. mikrozonasi kerentanan bahaya selama semburan itu berlangsung
untuk pengurangan resiko

>   2. geologi tata lingkungan sekitar kawasan Porong dan sekitarnya
untuk tata ruang wilayah

>   3. geologi teknik material urugan dan stabilitas tanggul

>   4. pembelajaran retakan-retakan baru di sekitar semburan lumpur

>   5. pembelajaran foram-foram pada endapan lumpur di mojokerto,
gresik, surabaya, juga di porong itu.

> 

>   Ke 5 mhs S1 Teknik Geologi UGM tersebut berharap mendapat fasilitas
logistik dan "sedikit pembiayaan" dari bpls. Namun karena bpls bukan
lembaga profit dan tidak ada fasilitas pembiayaan untuk skripsi mhs
tersebut selain memberikan fasilitas data-data yang dihimpun oleh bpls,
maka saya terpaksa mencarikan biaya tambahan bagi ke 5 mahasiswa.
Yaa..uang pribadi mahasiswa ditambah uang pribadi dosennya. beberapa
topik tersebut akan disiapkan untuk presentasi di forum IAGI Agustus
2008 di Bandung nanti. Saya coba siapkan strategi "cari sponsor yang
netral" untuk memberangkatkan ke 5 mahasiswa tersebut ke bandung. Saya
cuma berpikir sederhana daripada "berdebat" tentang asal mula dan
penyebab lumpur, biarlah mereka yang jago-jago berdebat, kami yang tidak
banyak 'bersuara dari jogjakarta" cukup memberikan solusi bagi pemda
jatim dari sisi resiko bahaya dan tata ruang, tapi gak perlu diekspose
dan tidak perlu disponsori. Ben waesuweerr..

> 

>   Saya cukup prihatin melihat perdebatan Seminar Nasional Mencari
Solusi Penanganan Dampak Lumpur di Seraton Surabaya 29 Februari 2008
lalu, atau dampak yang ditimbulkannnya, setiap saya dolan ke BPLS dan
diantar kawan ke sekitar semburan lumpur tersebut. Saya sengaja hadir,
setelah mendapat kabar dari mas Rudi Rubiandini dan kawan-kawan panitia
dari Forum Masyarakat Jatim dan Pemda Jatim. Saya bisa membayangkan
bagaimana capeknya orang-orang seperti Pak Hardi Pras atau cak Soffian
Hadi dalam mengelola dampak lumpur ini di bpls. Beliau-beliau tetap
bersahaja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Selamat dab

> 

>   Matur nuwun..

>   Turut kampanye mencari SoLusi (Solusi LUmpur yang bikin
SIalan)

> 

>   Agus Hendratno (Sekretaris Jurusa

RE: [iagi-net-l] National Geographic Indonesia: artikel luapan lumpur

2008-03-02 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Sugeng,
   
  Iya Pak Sugeng, saya setuju dengan ucapan Pak Hardi Prasetyo itu, "this is a 
war". Perang multidimensi : sosial, sains, teknik, politik, dll. Para ahli 
geologi pun katanya "berseteru". Milis2 diskusi menjadi penuh dengan cacian 
(yang tak berguna). Hanya Tuhan yang tahu apa yang telah memicu semburan itu, 
hanya Tuhan yang tahu kapan semburan itu akan berhenti. Kita hanya bisa 
mendekatinya, ahli mana pun tak ada yang benar secara absolut, hanya Dia yang 
absolut. Jangan jumawa !
   
  Formasi batuan akan mempengaruhi vegetasi di atasnya. Saya belajar tentang 
ini dua puluh tahun yang lalu di ujung baratdaya Pulau Jawa. Dua puluh tahun 
yang lalu saat saya memetakan ofiolit Ciletuh yang penuh dengan oceanic 
peridotit dan serpentinit, lalu membandingkannya ke sebelah timur ke wilayah 
Jampang yang didominasi volkanik (dan sekarang diduga ada kerak kontinen di 
bawahnya), wah betapa berbedanya vegetasi di tinggian Ciletuh yang oseanik dan 
Jampang yang mungkin kontinen. 
   
  Selamat memanen Pak di sumur Panen-1. Anggap saja semua studi dan survey 
sebelumnya adalah kegiatan menabur, dan sekarang siap menuai atau memanen.
   
  salam,
  awang
  
Sugeng Hartono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pak Awang,

Trimakasih atas komentarnya yang cukup panjang dan informatif. Ini menjadi 
pencerahan kami.
Semburan lumpur ini tidak hanya menyedot perhatian para akhli ilmu kebumian, 
tetapi juga kalayak. Majalah Time (edisi March 10,2008)juga memuatnya lengkap 
dengan gambar, foto dan diagram yang tidak kalah bagus dengan NGI. Judulnya: 
A Wound in The Earth. 
In Indonesia, an entire district has been buried by an eruption of boiling, 
noxious mud. Was it a natural disaster - or an industrial accident? 
Gambar 3-D sama-2 bagusnya, cuma ada sedikit perbedaan. Di NGI lubang sumur 
belum menembus akuifer batu kapur Kujung, sedangkan di Time digambar sudah 
menembus Kujang (saya pikir salah dengar wartawannya?)limestone aquifer.

Ada kutipan komentar VP Ibu Yuniwati Teryana dan Pak Adriano Mazzini (geologist 
Univ. Oslo); juga Pak Hardi Prasetyo (Deputy Head, Government Mud Management 
Team, saya ketemu beliau 30 tahun yll di Karangsambung): "This is a war. We are 
not promising to stop it. We must also pray to God". 
Apa komentar Pak Richard Davies (Durham University): " I've never seen anything 
like it. It's a scene, when you see it, you can only say, "Oh, my God, it is a 
complete bloody mess".
Kita tidak tahu persis ada kekuatan apa di bawah sana, seperti halnya yang 
dtulis Time: Given that no one fully understand the powerful subterranean 
engine powering Lusi...
Mengenai formasi Kujung, kalau kami diskusi di dalam mudlogging unit,, kawan-2 
mudlogger yang masih perhatian Geologi juga masih ingat bahwa Kujung hanya 
terdapat di utara (Rembang zone) sedangkan Lusi di bagian selatan, di Kendeng 
zone.

Selain Cendrawasih yang berseteru, ternyata banyak jenis tumbuhan dan serangga 
yang hidup di Salawati tetapi tidak ditemukan di Batanta. Ini sungguh merupakan 
fenomena yang menarik. Bukankah jarak kedua pulau sangat dekat, ibarat hanya 
sepelemparan batu(ini istilahnya Pak Awang lho)? 
Pak Awang pernah mengumpakan bahwa Salawati dan Batanta ibarat "bumi dan 
langit". Salawati merupakan ujung paling utara dari kontinen Australia yang 
bersifat asam; sedang Batanta merupakan ujung paling selatan kerak Pasifik yang 
bersifat oceanic- basaltic. 
Ternyata ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran fauna dan 
flora.

Salam hangat.
Sugeng

Nb. Lusa saya akan "narik becak" di Northeast Betara, Jabung; apakah Pak Awang 
sudah mendapat
kabar bagus dari Panen-1?



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sat 3/1/2008 11:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] National Geographic Indonesia: artikel luapan lumpur

Pak Sugeng,

Seperti yang pernah saya berikan jawaban kepada Pak Koesoema yang menanyakan 
mengapa artikel LUSI di edisi NG Januari 2008 tidak muncul di edisi NGI Januari 
2008, bukankah NGI adalah 80 % terjemahan dari NG, ketidakmunculan artikel LUSI 
di NGI itu telah disikapi macam-macam oleh beberapa kawan. Saya menjawab, 
artikel LUSI akan muncul di edisi Maret 2008 sebagai edisi khusus artikel2 
Idonesia. Nah,sekarang sudah muncul kan. 

Gambar 3D itu (dikutip dari paper Davies et al., 2006 di GSA Today tentang 
LUSI) bagus memang, apalagi kini berwarna dan prima khas gambar2 dan foto2 NG; 
tetapi itu hanya visualisasi. Tak ada seorang pun yang tahu persis gambaran 
bawah permukaan di bawah LUSI. Data hasil GPR (ground penetrating radar) hanya 
bisa menunjukkan gambaran bawah permukaan kedalaman dangkal. Tak ada yang 
mengetahui apakah benar top Kujung telah ditembus oleh Banjar Panji-1. 
Lagipula, telah terjadi mis-persepsi soal Formasi Kujung di wilayah ini. Umur 
absolut berdasarkan strontium isotop sumur Porong-1 menunjukkan gamping yang 
ditembus Porong-1 bukan Kujung, lebih muda. Dan melihat history-nya

RE: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang Semburan Lumpur ?

2008-03-02 Terurut Topik Doddy Suryanto
Harusnya bisa diakses oleh publik biar bisa menjadi sumber pengetahuan
buat semua baik kalangan akademis, pemerintah, maupun industri.

Thesisnya Mehdi Yusifov tentang "seismic interpretation and
classification of mud volcanoes of the south Caspian basin, offshore
Azerbaijan" di Texas A&M setebal 104 halaman di-support oleh ExxonMobil
saja bisa diakses publik.

Buat yang berminat, kebetulan saya ada PDF filenya dan bisa dishare.

 

-doddy- 

 

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, 03 March, 2008 10:26 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia; UPN
Forum; Fisika_UI; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; migas indonesia; FPK; mediacare
yahoogroups; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang
Semburan Lumpur ?

 

Mas Agus,

Cukup senang akhirnya data itu bisa "sneak-out" (mindk-mindik) keluar

dari sarangnya. Tentunya saya sepakat apa saja yang mau diteliti

termasuk penyebabnya, karena justru couse ini itu bisa jadi masuk

dalam kompetensi ahli kebumian (+drilling engineering). Dan pastinya

masih dalam "koridor ilmiah !!"

Apakah skripsi hasil penelitiannya itu juga akhirnya menjadi sebuah

dokumen terbuka juga ? Bisakah diakses oleh publik lagi ?

Ataukah hanya "untuk kalangan sendiri" ? Paling tidak semestinya ada

kopi khusus diberikan ke BPLS.

 

Akan lebih bagus akalau dibuat versi pdf yang bisa diakses publik

sehingga manfaatnya lebih jelas. Atau dibuat "versi awam" atau versi

dongeng :) Nanti aku tampilkan di Blog

 

Salam

RDP

 

On Mon, Mar 3, 2008 at 11:10 AM, Hendratno Agus
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Saya kira, kesempatan yang sangat baik. menurut informasi kawan di
BPLS yang menggunakan data-data bpls untuk skripsi mahasiswa kebanyakan
topik dari teknik lingkungan dan teknik sipil. Sejak Januari 2008 lalu,
Saya dan 5 mahasiswa Teknik Geologi UGM telah memanfaatkan peluang itu
dengan memanfaatkan data yang ada di BPLS dan data primer lainnya. Ke 5
mhs tersebut, kami arahkan supaya "tidak bergunjing" masalah asal mula
dan penyebab lumpur itu, tetapi lebih pada permasalahan-permalahan
resiko kebumian selama erupsi lumpur itu terus berlangsung. Ke 5
mahasiswa secara tim tersebut akan membahas topik :

>   1. mikrozonasi kerentanan bahaya selama semburan itu berlangsung
untuk pengurangan resiko

>   2. geologi tata lingkungan sekitar kawasan Porong dan sekitarnya
untuk tata ruang wilayah

>   3. geologi teknik material urugan dan stabilitas tanggul

>   4. pembelajaran retakan-retakan baru di sekitar semburan lumpur

>   5. pembelajaran foram-foram pada endapan lumpur di mojokerto,
gresik, surabaya, juga di porong itu.

> 

>   Ke 5 mhs S1 Teknik Geologi UGM tersebut berharap mendapat fasilitas
logistik dan "sedikit pembiayaan" dari bpls. Namun karena bpls bukan
lembaga profit dan tidak ada fasilitas pembiayaan untuk skripsi mhs
tersebut selain memberikan fasilitas data-data yang dihimpun oleh bpls,
maka saya terpaksa mencarikan biaya tambahan bagi ke 5 mahasiswa.
Yaa..uang pribadi mahasiswa ditambah uang pribadi dosennya. beberapa
topik tersebut akan disiapkan untuk presentasi di forum IAGI Agustus
2008 di Bandung nanti. Saya coba siapkan strategi "cari sponsor yang
netral" untuk memberangkatkan ke 5 mahasiswa tersebut ke bandung. Saya
cuma berpikir sederhana daripada "berdebat" tentang asal mula dan
penyebab lumpur, biarlah mereka yang jago-jago berdebat, kami yang tidak
banyak 'bersuara dari jogjakarta" cukup memberikan solusi bagi pemda
jatim dari sisi resiko bahaya dan tata ruang, tapi gak perlu diekspose
dan tidak perlu disponsori. Ben waesuweerr..

> 

>   Saya cukup prihatin melihat perdebatan Seminar Nasional Mencari
Solusi Penanganan Dampak Lumpur di Seraton Surabaya 29 Februari 2008
lalu, atau dampak yang ditimbulkannnya, setiap saya dolan ke BPLS dan
diantar kawan ke sekitar semburan lumpur tersebut. Saya sengaja hadir,
setelah mendapat kabar dari mas Rudi Rubiandini dan kawan-kawan panitia
dari Forum Masyarakat Jatim dan Pemda Jatim. Saya bisa membayangkan
bagaimana capeknya orang-orang seperti Pak Hardi Pras atau cak Soffian
Hadi dalam mengelola dampak lumpur ini di bpls. Beliau-beliau tetap
bersahaja dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Selamat dab

> 

>   Matur nuwun..

>   Turut kampanye mencari SoLusi (Solusi LUmpur yang bikin
SIalan)

> 

>   Agus Hendratno (Sekretaris Jurusan Teknik Geologi UGM)

>   (mantan Sekretaris Tim Ahli dan Pekerja pada Investigasi Masalah
Semburan Lumpur di Sekitar BJP-1 Sidoarjo, yang dipimpin mas Rudi
Rubandini, atas instruksi Menteri ESDM pada tanggal 14 - 28 Juni 2006.

> 

> 

>  Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 

>   Ada satu informasi yang sangat menarik bahwa Pak Hardi Prasetyo
mengundang

>  siapa saja untuk mengambil topik penelitian semburan Lusi ini untuk
S1, S2,

>  bahkan S3. Ayooo siap

[iagi-net-l] Re: [Geologi UGM] Re: Mau thesis S1-S2_S3 tentang Semburan Lumpur ?

2008-03-02 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Mas Agus,
Cukup senang akhirnya data itu bisa "sneak-out" (mindk-mindik) keluar
dari sarangnya. Tentunya saya sepakat apa saja yang mau diteliti
termasuk penyebabnya, karena justru couse ini itu bisa jadi masuk
dalam kompetensi ahli kebumian (+drilling engineering). Dan pastinya
masih dalam "koridor ilmiah !!"
Apakah skripsi hasil penelitiannya itu juga akhirnya menjadi sebuah
dokumen terbuka juga ? Bisakah diakses oleh publik lagi ?
Ataukah hanya "untuk kalangan sendiri" ? Paling tidak semestinya ada
kopi khusus diberikan ke BPLS.

Akan lebih bagus akalau dibuat versi pdf yang bisa diakses publik
sehingga manfaatnya lebih jelas. Atau dibuat "versi awam" atau versi
dongeng :) Nanti aku tampilkan di Blog

Salam
RDP

On Mon, Mar 3, 2008 at 11:10 AM, Hendratno Agus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya kira, kesempatan yang sangat baik. menurut informasi kawan di BPLS yang 
> menggunakan data-data bpls untuk skripsi mahasiswa kebanyakan topik dari 
> teknik lingkungan dan teknik sipil. Sejak Januari 2008 lalu, Saya dan 5 
> mahasiswa Teknik Geologi UGM telah memanfaatkan peluang itu dengan 
> memanfaatkan data yang ada di BPLS dan data primer lainnya. Ke 5 mhs 
> tersebut, kami arahkan supaya "tidak bergunjing" masalah asal mula dan 
> penyebab lumpur itu, tetapi lebih pada permasalahan-permalahan resiko 
> kebumian selama erupsi lumpur itu terus berlangsung. Ke 5 mahasiswa secara 
> tim tersebut akan membahas topik :
>   1. mikrozonasi kerentanan bahaya selama semburan itu berlangsung untuk 
> pengurangan resiko
>   2. geologi tata lingkungan sekitar kawasan Porong dan sekitarnya untuk tata 
> ruang wilayah
>   3. geologi teknik material urugan dan stabilitas tanggul
>   4. pembelajaran retakan-retakan baru di sekitar semburan lumpur
>   5. pembelajaran foram-foram pada endapan lumpur di mojokerto, gresik, 
> surabaya, juga di porong itu.
>
>   Ke 5 mhs S1 Teknik Geologi UGM tersebut berharap mendapat fasilitas 
> logistik dan "sedikit pembiayaan" dari bpls. Namun karena bpls bukan lembaga 
> profit dan tidak ada fasilitas pembiayaan untuk skripsi mhs tersebut selain 
> memberikan fasilitas data-data yang dihimpun oleh bpls, maka saya terpaksa 
> mencarikan biaya tambahan bagi ke 5 mahasiswa. Yaa..uang pribadi mahasiswa 
> ditambah uang pribadi dosennya. beberapa topik tersebut akan disiapkan untuk 
> presentasi di forum IAGI Agustus 2008 di Bandung nanti. Saya coba siapkan 
> strategi "cari sponsor yang netral" untuk memberangkatkan ke 5 mahasiswa 
> tersebut ke bandung. Saya cuma berpikir sederhana daripada "berdebat" tentang 
> asal mula dan penyebab lumpur, biarlah mereka yang jago-jago berdebat, kami 
> yang tidak banyak 'bersuara dari jogjakarta" cukup memberikan solusi bagi 
> pemda jatim dari sisi resiko bahaya dan tata ruang, tapi gak perlu diekspose 
> dan tidak perlu disponsori. Ben waesuweerr..
>
>   Saya cukup prihatin melihat perdebatan Seminar Nasional Mencari Solusi 
> Penanganan Dampak Lumpur di Seraton Surabaya 29 Februari 2008 lalu, atau 
> dampak yang ditimbulkannnya, setiap saya dolan ke BPLS dan diantar kawan ke 
> sekitar semburan lumpur tersebut. Saya sengaja hadir, setelah mendapat kabar 
> dari mas Rudi Rubiandini dan kawan-kawan panitia dari Forum Masyarakat Jatim 
> dan Pemda Jatim. Saya bisa membayangkan bagaimana capeknya orang-orang 
> seperti Pak Hardi Pras atau cak Soffian Hadi dalam mengelola dampak lumpur 
> ini di bpls. Beliau-beliau tetap bersahaja dalam menjalankan tugasnya 
> sehari-hari. Selamat dab
>
>   Matur nuwun..
>   Turut kampanye mencari SoLusi (Solusi LUmpur yang bikin SIalan)
>
>   Agus Hendratno (Sekretaris Jurusan Teknik Geologi UGM)
>   (mantan Sekretaris Tim Ahli dan Pekerja pada Investigasi Masalah Semburan 
> Lumpur di Sekitar BJP-1 Sidoarjo, yang dipimpin mas Rudi Rubandini, atas 
> instruksi Menteri ESDM pada tanggal 14 - 28 Juni 2006.
>
>
>  Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   Ada satu informasi yang sangat menarik bahwa Pak Hardi Prasetyo mengundang
>  siapa saja untuk mengambil topik penelitian semburan Lusi ini untuk S1, S2,
>  bahkan S3. Ayooo siapa tertarik ? Silahkan hubungi Pak Hardi Prasetyo, Waka
>  BPLS
>  Hardi Prasetyo: Melihat ke Depan Untuk Mencari Solusi Lusi yang Integral
>  dan Holistik
>  1 Maret 2008 at 2:10 pm
>
>
>  [image: hardiprasetyo.jpg]
>
>  * [image: :(] "Pakdhe, dapat kiriman dari Oom Hardi Prasetyo yang saat ini
>  sebagai Waka BPLS. Ditayangkan ya Pakdhe"*
>  * [image: :D] "Thole, Oom Hardi sepertinya mengirimkan tulisannya sebagai
>
> seorang ahli kebumian yang prihatin akan kondisi Lusi yang masih banyak
>  menyisakan masalah. Jadi beliau sebagai pribadipun juga prihatin dengan Lusi
>  binti Lula ini. Ada satu informasi yang sangat menarik bahwa Pak Hardi
>  Prasetyo mengundang siapa saja untuk mengambil topik penelitian semburan
>  Lusi ini untuk S1, S2, bahkan S3. Ayooo siapa tertarik ? Silahkan hubungi
>  Pak Hardi Prasetyo, Waka BPLS" *
>
>  MELIHAT KE DEPAN UNTUK

RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

2008-03-02 Terurut Topik Awang Harun Satyana
Izin untuk publikasi paper akan berasal dari DitJen Migas melalui BPMIGAS. 
Menjawab pertanyaan Pak Rovicky apakah izin tersebut hanya diberikan ke Mazzini 
et al (2007), tentu saja tidak. Silakan saja kalau misalnya Davies, Tingay, 
dll. mau bekerja sama dengan Lapindo lalu mengeluarkan sebuah paper, seperti 
halnya yang dilakukan Adrian Mazzini, prosedurnya tetap sama : Lapindo 
mengajukan permintaan izin ke BPMIGAS, BPMIGAS akan mengajukan permintaan izin 
ke DitJen Migas.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 03, 2008 9:54 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

kang Bambang,

Terima kasih atas tawaran yang simpatik ini. Saya berasumsi tawaran ini juga 
terbuka kepada siapa saja yang memang berminat ttg hal ini (dan tentunya dalam 
koridor yang seperti disebutkan kang Bambang spt di bawah).

Jadi saya kira sekarang jelas, bahwa tidak selakyanya masih ada komplain bahwa 
data-nya tertutup dan atau ditutup-tutupi. Pak Bambang sudah membuka pintu 
untuk hal ini.


salam,
- Original Message 
From: Bambang P. Istadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 29, 2008 4:46:33 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
niatan kami untuk menutup-nutupi.

Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami
lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam
persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan
masalah2 sosial kemasyarakatan.  Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan
untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat ini
sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh amanah
PerPres 14 tahun 2007.

Silahkan,.. saya tunggu
Wass.w.w.
Bambang Istadi






CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page.
http://www.yahoo.com/r/hs
This email was Anti Virus checked by Administrator.
http://www.bpmigas.com




CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota dituj

Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

2008-03-02 Terurut Topik noor syarifuddin
kang Bambang,

Terima kasih atas tawaran yang simpatik ini. Saya berasumsi tawaran ini juga 
terbuka kepada siapa saja yang memang berminat ttg hal ini (dan tentunya dalam 
koridor yang seperti disebutkan kang Bambang spt di bawah).

Jadi saya kira sekarang jelas, bahwa tidak selakyanya masih ada komplain bahwa 
data-nya tertutup dan atau ditutup-tutupi. Pak Bambang sudah membuka pintu 
untuk hal ini.


salam,
- Original Message 
From: Bambang P. Istadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, February 29, 2008 4:46:33 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

Cak Noor, Oden, pak Nyoto,

Jangan berkecil hati,... silahkan datang ke Lapindo, nanti saya mintakan
teman2 Lapindo untuk membukakan data2 Banjarpanji. Selama bapak2 masih
objektif dalam menyikapi masalah ini dan masih dalam koridor peraturan
pemerintah soal informasi dan atas persetujuan partner Lapindo, akan
saya mintakan untuk dibuka, silahkan datang,... saya tunggu.

Undangan yang sama telah saya lontarkan ke Richard Davies dan Mark
Tingay beberapa waktu yang lalu. Tapi mereka tidak nongol. Daripada
bapak2 mengambil konklusi dini dengan basis data dan fakta yang salah
seperti Davies lalu menghujat Lapindo,... silahkan saya tunggu.

Beberapa waktu yang lalu KMI dan IATMI berinisiatif untuk
menyelenggarakan Drilling Forum mengupas data Banjarpanji, dan kami
setuju untuk berbagi data,.. tapi kandas ditengah jalan karena ada
pihak2 tertentu yang tidak setuju,.. yang jelas bukan Lapindo, tiada
niatan kami untuk menutup-nutupi.

Satu hal yang saya ingin garis bawahi,.. kita boleh berdebat dan
berpolemik terus soal penyebab dan trigger lumpur, tapi selama ini kami
lebih banyak diam karena berkonsentrasi untuk terus berbuat
menyelesaikan masalah2 sosial kemasyarakatan, juga berbagai macam
persoalan dilapangan. Kami tidak akan lari dan akan terus menyelesaikan
masalah2 sosial kemasyarakatan.  Ini suatu komitmen dan tidak memikirkan
untuk menagih ke Pemerintah biaya yang sudah dikeluarkan saat ini
sebesar Rp. 2.9T maupun yang akan dikeluarkan dan tetap patuh amanah
PerPres 14 tahun 2007.

Silahkan,.. saya tunggu
Wass.w.w.
Bambang Istadi






CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


  

Never miss a thing.  Make Yahoo your home page. 
http://www.yahoo.com/r/hs

[iagi-net-l] Wana SHERPA/BPN/ID/EP/Corp is out of the office.

2008-03-02 Terurut Topik Wana SHERPA




I will be out of the office starting  03/03/2008 and will not return until 
03/09/2008.



This e-mail (including any attached documents) is intended only for the 
recipient(s) named above.
It may contain  confidential or legally privileged information and should not 
be copied or disclosed
to, or otherwise used by, any  other person. If you are not a named recipient, 
please contact the
sender and delete the e-mail from your system.



CALONKAN DIRI ANDA SEBAGAI KETUA UMUM IAGI 2008-2011  !
PENDAFTARAN CALON KETUA 13 FEB S/D 6 JUNI 2008
PENGHITUNGAN SUARA: PIT IAGI 37 DI BANDUNG

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

2008-03-02 Terurut Topik H. Edison Sirodj (XD/PCSB)
Seharusnya pak Nyoto juga mempunyai suatu pandangan yang elegant tidak
hanya membuat pernyataan yang sedikit-dikit, Cuma buat kesimpulan kecil,
betul si si A, bagus si B dan salah si C. lalu merasa capek. 
Buat dong pandangan yang oke punya.

EGS

-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, 28 February, 2008 4:06 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] seolah IAGI saling "berseteru"

Pak Awang,

Dah capek ngurusin data2nya pak Awang, mendingan ngurusin kerjaan saya
yg
sakumbruk drpd eyel2an di milis tak ada guna  ngabisin energy,
selama
diantara kita masih ada kepentingan ... eeeh saya gak ada kepentingan
sama
sekali ding, kecuali hanya ingin yg bener menurut pemikiran saya aja ,
gitu
aja koq repot amat lho ...

Usulan dari mas Firman Fauzi bagus & simpatik sekali, tapi saya pribadi
merasa pesimis bahwa hal itu akan bisa terjadi di alam Indonesia seperti
sekarang ini, dimana terlalu banyak sekali beberapa pihak yg terlalu
berkepentingan & berkuasa bisa menentukan segalanya di negara Ngastino
ini


Betul kata mas Hestu  daripada capek berseteru terus , mendingan
mencalonkan diri menjadi ketua IAGI baru, gimana siapa berani hayo ...??

wass,
nyoto






2008/2/28 Awang Harun Satyana <[EMAIL PROTECTED]>:

> Manga dan Brodsky (2005) hanya analisis statistik magnitude gempa vs
jarak
> episentrum gempa (EQ)-mud volcano (MV). Harus diingat bahwa itu bukan
> analisis geologi yang bermain di subsurface. Kalau ada titik mud
volcano
> yang keluar dari kecenderungan cross-plot Manga & Brodsky (2005)
apakah kita
> bisa dengan yakin berkata bahwa MV ini bukan karena EQ ini ? Saya
tidak
> yakin, namanya saja analisis statistik. Analisis statistik tidak bisa
> serta-merta mengendalikan kebenaran geologi di bawah sana.
>
> Harus diakui bahwa ada hubungan kuat antara EQ dengan MV. Saat gempa
Aceh
> 26 Desember 2004, dalam menit yang sama terjadi Baratang MV di tengah
pulau
> Andaman berupa semburan lumpur dengan ketinggian melebihi pohon2 di
> sekitarnya. Banyak lagi kasus kedekatan hubungan itu, kita bisa
mengecek
> dengan mempelajari semua MV dan EQ terutama di Kaspia dan Azerbaijan,
tempat
> dengan MV paling banyak di dunia.
>
> Korelasi itu jelas ada; tetapi kita tak tahu banyak soal ini :
>
> (1) the robustness of the correlation,
> (2) the exact triggering mechanism,
> (3) magnitude thresholds and triggering distances,
> (4) possibility of delayed triggering
>
> Kurva Manga & Brodsky menyangkut no. (3). Sekali lagi, kurva itu
dibangun
> dengan analisis statistik dengan mekanisme sebenarnya yang kita tidak
> ketahui dengan baik. Nah, apakah untuk sesuatu yang tidak kita ketahui
> dengan baik akan kita gunakan 100 % sebagai pisau bedah, lalu
menggunakannya
> sebagai alat pengambilan keputusan yang eksesnya sangat besar,
sementara
> kita sebenarnya tidak mengertu dengan baik dan berbagai kemungkinan
lain
> bisa saja terjadi ?
>
> Disalin dari Antara :
>
> >Sebagai pakar geologi, ia juga membantah keras teori kemunculan
luapan
> >lumpur akibat gempa yang terjadi dua hari sebelum lumpur mulai muncul
> >di Porong.
> >Pada tanggal 27 Mei 2006, terjadi gempa bumi yang berpusat di
> >Yogyakarta. Gempa itu berkekuatan 6,3 skala Richter.
> >Pakar gempa bumi Manga & Brodsky menyebutkan bahwa gempa bumi memang
> >bisa mengakibatkan semburan lumpur, tapi jika kekuatannya di atas 9
> >skala Richter dan berjarak dekat.
>
> Komentar :
>
> Kata siapa gempa dengan M > 9.0 yang hanya bisa memicu MV ? Manga &
> Brodsky (2005)tak mengatakan begitu. Lihat juga publikasi Aliyev et
al.
> (2002) : Catalogue of recorded eruptions of mud volcanoes of
Azerbaijan for
> period of years 1810-2001, Nafta, Baku, Azerbaijan, 88 ps. Gempa
sekecil M =
> 4.6 pun bisa memicu sebuah MV. Gempa Aceh M=9 26 Desember 2004 pun
diikuti
> semburan lumpur di Alaska pada 28 Desember 2004. jarak Aceh-Alaska
kita tahu
> itu sangat jauh.
>
> Dari data pemboran (mud logging data), bagaimana kita mengartikan
partial
> loss di Banjar Panji-1 yang terjadi dalam menit2 yang tak lama setelah
gempa
> Yogya terjadi ? Bagaimana mengartikan total loss yang terjadi setelah
> beberapa gempa susulan gempa Yogya ? Bagaimana mengartikan munculnya
retakan
> besar di sekitar pipe rack yang berorientasi sama dengan struktur
utama di
> wilayah ini (SW-NE) ? Bagaimana mengartikan hubungan temporal dan
spasial
> antara tersemburnya lumpur dan gempa Yogya ? Bagaimana mengartikan
enam
> titik semburan lumpur dan air panas yang terjadi pada hari2 pertama
semburan
> yang membentuk kelurusan SW-NE dan bukan radial mengelilingi sumur ?
> Bagaimana mengartikan data isotop deuterium yang muncul belakangan
yang
> menunjukkan hadirnya air magmatik berasal dari kedalaman 22.000 ft ?
>
> Itu fakta2 yang harus dicari jawabannya. Hm...jangan menutup mata
terhadap
> segala kemungkinan.
>
> Salam,
> awang
>
>
> Salam,
> awang
>
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Thursday, Fe

RE: [iagi-net-l] National Geographic Indonesia: artikel luapan lumpur

2008-03-02 Terurut Topik Sugeng Hartono
Pak Awang,

Trimakasih atas komentarnya yang cukup panjang dan informatif. Ini menjadi 
pencerahan kami.
Semburan lumpur ini tidak hanya menyedot perhatian para akhli ilmu kebumian, 
tetapi juga kalayak. Majalah Time (edisi March 10,2008)juga memuatnya lengkap 
dengan gambar, foto dan diagram yang tidak kalah bagus dengan NGI. Judulnya: 
A Wound in The Earth. 
In Indonesia, an entire district has been buried by an eruption of boiling, 
noxious mud. Was it a natural disaster - or an industrial accident? 
Gambar 3-D sama-2 bagusnya, cuma ada sedikit perbedaan. Di NGI lubang sumur 
belum menembus akuifer batu kapur Kujung, sedangkan di Time digambar sudah 
menembus Kujang (saya pikir salah dengar wartawannya?)limestone aquifer.

Ada kutipan komentar VP Ibu Yuniwati Teryana dan Pak Adriano Mazzini (geologist 
Univ. Oslo); juga Pak Hardi Prasetyo (Deputy Head, Government Mud Management 
Team, saya ketemu beliau 30 tahun yll di Karangsambung): "This is a war. We are 
not promising to stop it. We must also pray to God". 
Apa komentar Pak Richard Davies (Durham University): " I've never seen anything 
like it. It's a scene, when you see it, you can only say, "Oh, my God, it is a 
complete bloody mess".
Kita tidak tahu persis ada kekuatan apa di bawah sana, seperti halnya yang 
dtulis Time: Given that no one fully understand the powerful subterranean 
engine powering Lusi...
Mengenai formasi Kujung, kalau kami diskusi di dalam mudlogging unit,, kawan-2 
mudlogger yang masih perhatian Geologi juga masih ingat bahwa Kujung hanya 
terdapat di utara (Rembang zone) sedangkan Lusi di bagian selatan, di Kendeng 
zone.

Selain Cendrawasih yang berseteru, ternyata banyak jenis tumbuhan dan serangga 
yang hidup di Salawati tetapi tidak ditemukan di Batanta. Ini sungguh merupakan 
fenomena yang menarik. Bukankah jarak kedua pulau sangat dekat, ibarat hanya 
sepelemparan batu(ini istilahnya Pak Awang lho)? 
Pak Awang pernah mengumpakan bahwa Salawati dan Batanta ibarat "bumi dan 
langit". Salawati merupakan ujung paling utara dari kontinen Australia yang 
bersifat asam; sedang Batanta merupakan ujung paling selatan kerak Pasifik yang 
bersifat oceanic- basaltic. 
Ternyata ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan penyebaran fauna dan 
flora.

Salam hangat.
Sugeng

Nb. Lusa saya akan "narik becak" di Northeast Betara, Jabung; apakah Pak Awang 
sudah mendapat
kabar bagus dari Panen-1?
  


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Sat 3/1/2008 11:28 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] National Geographic Indonesia: artikel luapan lumpur
 
Pak Sugeng,
   
  Seperti yang pernah saya berikan jawaban kepada Pak Koesoema yang menanyakan 
mengapa artikel LUSI di edisi NG Januari 2008 tidak muncul di edisi NGI Januari 
2008, bukankah NGI adalah 80 % terjemahan dari NG, ketidakmunculan artikel LUSI 
di NGI itu telah disikapi macam-macam oleh beberapa kawan. Saya menjawab, 
artikel LUSI akan muncul di edisi Maret 2008 sebagai edisi khusus artikel2 
Idonesia. Nah,sekarang sudah muncul kan. 
   
  Gambar 3D itu (dikutip dari paper Davies et al., 2006 di GSA Today tentang 
LUSI) bagus memang, apalagi kini berwarna dan prima khas gambar2 dan foto2 NG;  
tetapi itu hanya visualisasi. Tak ada seorang pun yang tahu persis gambaran 
bawah permukaan di bawah LUSI. Data hasil GPR (ground penetrating radar) hanya 
bisa menunjukkan gambaran bawah permukaan kedalaman dangkal. Tak ada yang 
mengetahui apakah benar top Kujung telah ditembus oleh Banjar Panji-1. 
Lagipula, telah terjadi mis-persepsi soal Formasi Kujung di wilayah ini. Umur 
absolut berdasarkan strontium isotop sumur Porong-1 menunjukkan gamping yang 
ditembus Porong-1 bukan Kujung, lebih muda. Dan melihat history-nya sampai jauh 
ke belakang (tahun 60-an dan awal 70-an) tak dikenal nama Kujung di bagian 
selatan Cekungan Jawa Timur. Kujung hanya dipakai di bagian utara Cekungan Jawa 
Timur onshore dan offshore.
   
  Geologi mengontrol biogeografi, termasuk Cenderawasih Batanta dan Salawati 
yang tak mau bersatu atau selalu berseteru. Alfred Russel Wallace telah 
mengetahui hal ini saat ia pada akhir tahun 1850-an berjalan2 di Nusantara 
menyelidiki flora dan fauna. Di bukunya "The Malay Archipelago" yang kini telah 
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Yayasan Obor disebutkan bahwa 
Wallace menduga geologi penyebab semua pengelompokan fauna.
   
  Terima kasih atas hadiah serpentinit Batanta yang tempo hari Pak Sugeng 
berikan kepada saya, itu sampel penting, sepenting batas kontinen Australia dan 
kerak oseanik Pasifik. Kedua cenderawasih tadi tak akan berani menyeberangi 
Selat Dampier, itu wilayah keras, seaway yang lebih kerasderas dari Sele 
Strait, dan sesungguhnya ia dalam sekali dan labil, splay-splay Sorong Fault 
ada di bawah Dampir, seismotektoniknya aktif. Maka sebenarnya, sungguh ada 
barier di antara kedua cenderawasih itu.
   
  salam,
  awang
   
  Terlampir sebuah artikel pende

[iagi-net-l] Mau thesis S1-S2_S3 tentang Semburan Lumpur ?

2008-03-02 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Ada satu informasi yang sangat menarik bahwa Pak Hardi Prasetyo mengundang
siapa saja untuk mengambil topik penelitian semburan Lusi ini untuk S1, S2,
bahkan S3. Ayooo siapa tertarik ? Silahkan hubungi Pak Hardi Prasetyo, Waka
BPLS

Hardi Prasetyo: Melihat ke Depan Untuk Mencari Solusi Lusi yang Integral
dan Holistik 
1 Maret 2008 at 2:10 pm


[image: 
hardiprasetyo.jpg]

* [image: :(] "Pakdhe, dapat kiriman dari Oom Hardi Prasetyo yang saat ini
sebagai Waka BPLS. Ditayangkan ya Pakdhe"*
* [image: :D] "Thole, Oom Hardi sepertinya mengirimkan tulisannya sebagai
seorang ahli kebumian yang prihatin akan kondisi Lusi yang masih banyak
menyisakan masalah. Jadi beliau sebagai pribadipun juga prihatin dengan Lusi
binti Lula ini. Ada satu informasi yang sangat menarik bahwa Pak Hardi
Prasetyo mengundang siapa saja untuk mengambil topik penelitian semburan
Lusi ini untuk S1, S2, bahkan S3. Ayooo siapa tertarik ? Silahkan hubungi
Pak Hardi Prasetyo, Waka BPLS" *

MELIHAT KE DEPAN UNTUK MENCARI SOLUSI LUSI YANG INTEGRAL DAN
HOLISTIK

*oleh : Hardi Prasetyo*

Yth Komunitas GeoNet,

Saya pribadi sangat menikmati sajian para Pakar 'Geoscientists' dan Ahli
Perminyakan (termasuk ahli pemboran) yang telah berkontribusi dengan
pemikiran cerdas, inovatif dan arif yang disampikan pada seminar Nasional
Lusi, 29 Februari 2008.

Continue reading Hardi Prasetyo: Melihat ke Depan Untuk Mencari Solusi Lusi
yang Integral dan
Holistik…

Tulisan lain tentang Lumpur Sidoarjo :
Andang Bachtiar : Kunci penyelesaian masalah bencana lumpur
SidoarjoLumpur
Lapindo : *"Mengapa tanya geoscientist
?"*
rdp
-- 
http://tempe.wordpress.com/
No one can monopolize the truth !