Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG RUSAK BERAT
Ass.W.W., Pak Budi dan Pak Miko Yth., Hatur nuhun Pak Budi atas uraiannya. Saya hanya penasaran melihat foto lapangan yang dibuat Pak Miko yang memperlihatkan longsoran/jatuhnya batuan dari tebing terjal yang memanjang, sebagai suatu (?) gawir sesar. Saya sendiri belum pernah ke lapangan, sehingga tidak mengetahui fakta lapangannya. Bentuk gawir dari peta yang menurut Pak Budi ternyata melingkar seperti suatu collapse sinkhhole di daerah karst, sebenarnya terdapat pula di Majalengka yang merupakan gawir sesar melingkar mengesankan suatu depresi (yang ternyata memang suatu depresi) yang diisi oleh sedimen danau berumur Plestosen yang kaya dengan fosil moluska air tawar,tumbuh2an dan berbagai taksa fosil vertebrata (stegodon, crocodillus, cevidae, bovidae, rhinoceros, hippopotamus dll.). Sekali lagi terima kasih atas penjelasannya. Tak lupa saya mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN KRCB. Wassalam, Yahdi Zaim Pak Zaim, pak Miko... Mungkin gawir terjalnya sendiri tidak langsung berkaitan dengan sesar, karena kalau melihat peta topografi, gawir vertikal itu mempunyai morfologi yang relatif melingkar (seperti suatu collapse sinkhole di daerah karst; tapi jelas bukan). Pada Peta Geologi Lembar Sindangbarang-Bandarwaru, bagian dasarnya dipetakan sebagai aluvial Kuarter. Jadi, suatu collapse raksasa pada suatu plateau. Saat saya kesana tahun 1997 (sudah lama sekali) saya belum menemukan jawaban yang minimal memuaskan kepenasaranan saya. Salam, BB Ass.W.W., Hatur nuhun Pak Miko, atas penjelasannya.Saya hanya penasaran saja, karena melihat foto tersebut, bebatuan yang roboh-longsor kelihatannya meluncur dari tebing terjal yang memanjang, terkesan sebagai gawir sesar. Menarik kisah emerald yang ditawarkan fantastis sampa 400 juta,yang ternyata sintetis. Untung uang bisa kembali, tapi seharusnya Pak Miko paling tidak bisa dapet 10 persen, kan sudah menyelamatkan 200 juta?? Salam takzim, Yahdi Zaim (pernah jadi angota pengurus MBI Jabar ) Yth Pak Zaim, Ass.Wr.Wb., Sebelumnya mohon beribu maaf atas balasan mang Okim yang begitu terlambat. Mengenai dugaan Pak Zaim bahwa longsoran besar tersebut kemungkinan berhubungan dengan gawir sesar ( fault scarp ) yang dipicu oleh Gempa Sindangbarang, mang Okim sepakat dengan kemungkinan tersebut . Sayang sekali peta kerja skala 1/25.000 yang biasanya dipakai sebagai dasar dalam penyusunan peta geologi bersistem skala 1/100.000 tidak ketemu sehingga mang Okim tidak bisa memastikan lokasinya yang tepat di peta topografi , demikian juga formasi geologinya . Insyaallah kalau suasananya sudah mulai kondusif, mang Okim dan rekan-rekan KRCB akan meninjau ke lapangan. Mang Okim dan neng Ai juga menyampaikan Selamat Iedul Fitri 1430 H. Mohon maaf lahir dan bathin atas kesalahan mang Okim selama ini. Semoga Tuhan YMK berkenan memelihara dan meningkatkan tali silaturahmi antara kita, Amiiin. Bien amicalement, Mang Okim - Original Message - From: z...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 16, 2009 8:18 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG RUSAK BERAT Ass.W.W., Pak Miko, kalau melihat gambar 1, Tebing yang ambruk, kelihatannya tebing tersebut memanjang seperti (merupakan) gawir sesar, sehingga ketika gempa merupakan zona yang kuat terkena goncangan. Kenampakan di lapangannya, betulkah tebing tersebut gawir sesar? Sekalian kami sekeluarga mengucapkan: SELAMAT IDUL FITRI 1430 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin, Taqabalallahu minna wa minkum, syaamana wa siyaamakum. Semoga kita selalu mendapatkan berkah, maghfirah serta kesehatan dari Allah SWT. Amiin. Hatur nuhun, Wassalam, Yahdi Zaim Prodi Teknik Geologi FITB PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its
[iagi-net-l] Great Sunda Barrier Reef
Molengraaff dan Umbgrove adalah dua ahli geologi Belanda yang banyak menyelidiki paparan Sunda untuk pertama kalinya, khususnya geomorfologi dan kompleks terumbunya. Beberapa hasil penelitiannya telah dipublikasikan pada pertemuan2 ilmiah pada masa itu (misalnya Molengraff dan Weber, 1919 : ...the Origin of the Sunda Sea..., Proc. Konink. Akadem, Wetenschappen; Umbgrove, 1929 : De Koraalriffen der Duizend-Eilanden, Dienst Mijnbouw Ned. Indie). Menarik, bahwa Umbgrove (1929) mencantumkan “Soenda bariere rif” dalam petanya tentang batas Soendaland. Yang dimaksudkannya adalah sebuah jalur terumbu penghalang (barrier reef) yang kalau diukur secara kasar memanjang hampir 1200 km berarah baratdaya-timurlaut dari sebelah timur Kangean sampai Berau di sebelah utara Semenanjung Mangkalihat, Kalimantan. Apa yang disebut Umbgrove 80 tahun lalu itu, sekarang disebut “the Great Sunda Barrier Reef” oleh Tomascik et al. (1997) : The Ecology of the Indonesian Seas, Vol 1, hal. 583, Periplus Editions. Meskipun telah dikenal sejak 80 tahun yang lalu, ternyata publikasi detail tentang carbonate sedimentology Great Sunda Barrier Reef tidak banyak. Beberapa dari sedikit publikasi itu adalah publikasi dari ahli geologi marin terkenal zaman Belanda : Kuenen (1933) : Geology of coral reefs-The Snellius Expedition dan Kuenen (1947) : Two problems of marine geology : atolls and canyons, yang membahas terumbu Great Sunda Barrier Reef ini di ujung utaranya (sekitar muara Sungai Berau utara Mangkalihat). Publikasi yang baru tentang terumbu jalur ini adalah dari geologists yang saat itu bekerja untuk Petrocorp Maratua Netherwood dan Wight (1993) : Structurally-controlled, linear reefs in a Pliocene-delta-front setting, IPA core workshop yang membahas area di sekitar pembahasan Kuenen (1933, 1947). Publikasi lain adalah dari para sedimentologist Total yang membahas Great Sunda Barrier Reef ini di bagian tengahnya (Paternoster), Burollet et al. (1986) : Sedimentation and Ecology of the Paternoster Platform, East Kalimantan, IPA Proc. Buku guide menyelam di Indonesia yang cukup bisa diandalkan, yaitu Muller, ed. (1999) : Diving Indonesia, Periplus Guides - hanya mencantumkan dua tempat di jalur Great Sunda Barrier Reef yang suka dikunjungi para penyelam : yaitu Kangean-Sakala yang terletak di ujung selatan Great Sunda Barrier Reef dan Sangalaki-Maratua-Kakaban di ujung utara Great Sunda Barrier Reef. Demikian publikasi-publikasi yang ada, paling tidak sepengetahuan saya, yang sedikit banyak terkait dengan Great Sunda Barrier Reef. Great Barrier Reef paling terkenal di dunia, di sebelah timurlaut Australia, yang membujur sepanjang sekitar 2000 km telah digunakan sebagai laboratorium alam untuk belajar tentang carbonate sedimentology guna keperluan analogi modern karakteristik reservoir karbonat dalam eksplorasi dan produksi migas. Beberapa perusahaan minyak internasional (misalnya ExxonMobil) suka melakukan fieldtrip dan penelitian di beberapa pulau terumbu di dalam jalur Great Australian Barrier Reef ini. Beberapa ahli karbonat terkenal juga tidak jarang menjadikan Great Australian Barrier Reef ini sebagai wilayah penelitiannya (misalnya Toni Simo). Sejauh yang saya tahu, Great Sunda Barrier Reef tidak banyak/belum pernah mendapatkan kunjungan penelitian dari para ahli karbonat yang suka meneliti karbonat2 modern Indonesia (Wahyu Hantoro, Charles Jordan, Mark Longman, Robert Park, Moyra Wilson, dll.). Padahal, Great Sunda Barrier Reef mempunyai beberapa aspek yang mungkin tak dimiliki oleh Great Australian Barrier Reef. Yaitu, ada satu jalur terumbu penghalang bagian Great Sunda Barrier Reef di sebelah utara Paternoster Platform yaitu jalur terumbu penghalang Balabalagan yang persis duduk di atas jalur sesar besar yang masih suka aktif yaitu Adang-Paternoster Fault. Kemudian, di depan Cekungan Kutai dan di depan Cekungan Tarakan sebelah selatan (Muara Sub-Basin), terumbu di sini mesti berhadapan dengan sedimen silisiklastik yang begitu banyak yang dibawa sungai-sungai besar dari Kalimantan. Bagaimana terumbu2 penghalang ini menyesuaikan diri terhadap input sedimen tersebut merupakan kisah unik tersendiri. “Delta-front barrier reef” adalah satu istilah dari Tomascik et al. (1997) yang digunakan untuk menerangkan kejadian terumbu penghalang di suatu wilayah di dalam jalur Great Sunda Barrier Reef khususnya di sebelah selatan Tarakan. Kuenen (1947) menyatakan bahwa Berau Barrier Reef (Berau adalah nama suatu wilayah –sungai, delta, di sebelah utara Mangkalihat, Kalimantan Timur) berkembang sekitar 10 km dari Delta Berau. Kehadiran suatu delta-front barrier reef yang mengartikan bahwa kompleks terumbu ini berkembang di suatu wilayah yang banyak input sedimennya seperti delta bertentangan dengan teori klasik yang banyak dipercaya, yaitu bahwa terumbu karang (coral reefs) tidak berkembang di wilayah dengan lingkungan pantai yang keruh karena banyak sedimen dan
Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI
Mas Miko yth Selamat Iedhul Fitri mohon maaf lahir bathin kami sekeluarga. Ada zamrud sintetis yang harganya cukup mahal yaitu sekitar 1/3-1/2 zamrud asli. Sifat fisiknya persis sama dengan yang asli bahkan lebih jernih dan warnanya sangat bagus. Zamrud sintetis ini juga dijual per-karat, para pedagang sangat mengenalnya, proses pembuatannya dengan metoda hydrothermal, jadi mereka menyebut zamrud hydro. Salam, Yatno (YSY) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] alamat e-mail/HP om Andang
Selamat pagi rekan di milis, Mohon maaf pakai jalaur umum, mohon info HP e-mail Om Andang Bachtiar. Trims, henry PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI
Yth Pak Yatno, Terima kasih atas perhatiannya. Mang Okimpun mohon maaf lahir dan bathin atas salah ucap, salah sangka, dan salah-salah lainnya selama ini. Mengenai zamrud sintetis, memang ada yang harganya mahal. Prosesnya betul sekali, hydrothermal. Di antara zamrud sintetis yang mahal ini ada yang keluaran Byron di Australia dan disebut di perdagangan sebagai Byron Emerald. Dijualnya per karat dan ada gradingnya seperti grade 1 yang jernih, grade 2 yang kurang jernih, dan grade 3 yang ada cacat-cacatnya. Mang Okim pernah berhubungan dengan Byron ini beberapa tahun yang lalu untuk menjajaki kemungkinan kerja sama. Mereka mengirimkan flier produknya dan disusul dengan mengirimkan staffnya ke Bandung. Waktu itu mang Okim minta disediakan contoh yang grade 3 karena agak mirip dengan zamrud alam. Alasan lainnya karena di antara gambar yang ditampilkan di flier mereka ( yang grade 1 ) , ada yang kelihatan mengandung tiny gas bubbles ( demikian juga di contoh yang diperlihatkan ). Hal ini rupanya tidak dimaklumi oleh staff Byron yang ketemu mang Okim ( dia staff marketing yang terkesan kurang menguasai hal-hal teknis ). Kerja sama akhirnya gagal dan kelihatannya diteruskan oleh Almarhum Bu Yana Murti dan beberapa rekan lainnya. Nah kini tinggal tergantung kepada para pencinta batumulia . Kalau mereka merasa mantap dan lebih percaya diri dengan memakai cincin atau perhiasan zamrud sintetis yang warnanya kinclong, mengapa tidak , toh perhiasan yang kita pakai fungsinya antara lain sebagai pemantas penampilan - - - ta' iya ! Selamat berkarya kembali setelah libur panjang, Salam cinta batumulia , Mang Okim - Original Message - From: yuw...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id; Iman Santoso iman...@ymail.com; Feni Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Kuncoro kuntjor...@gmail.com; Harsojo Diharjo harsoj...@hotmail.com; Sadono Irana sadonoin...@hotmail.com Sent: Monday, September 28, 2009 4:32 PM Subject: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI Mas Miko yth Selamat Iedhul Fitri mohon maaf lahir bathin kami sekeluarga. Ada zamrud sintetis yang harganya cukup mahal yaitu sekitar 1/3-1/2 zamrud asli. Sifat fisiknya persis sama dengan yang asli bahkan lebih jernih dan warnanya sangat bagus. Zamrud sintetis ini juga dijual per-karat, para pedagang sangat mengenalnya, proses pembuatannya dengan metoda hydrothermal, jadi mereka menyebut zamrud hydro. Salam, Yatno (YSY) PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt Bdg), 5 departemen, banyak biro... ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!! yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang 13-14 Oktober 2009 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net
[iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
FYI... __ From: Tjahjadi, Leonardus S. Sent: Monday, September 28, 2009 10:15 AM To: Ariana Retno, Murdiyanti (Istech); Deny, Suryanto; Edward, Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala Anggardini, Simange (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth, Pattinama; Meizarwin; Mike S, Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal, Anshori; Rini, Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan H (JKT); Samuk Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K., Wospakrik; Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi, Leonardus S.; Yanto, Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu; Agus, Setiawan RE; Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko, Apolianto; Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro, Putro; Frans, JP Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S, Harun; Indriani; Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution (Istech); May Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan; Pranoto, Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT); Rais, Sazli; Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya, Dharma; Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan (Jakarta); Zulfikri Subject: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR : 65/ HUMAS DESDM/2009 Tanggal : 28 September 2009 HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Senin (28/9) bertindak sebagai Pembina dalam Apel Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Departemen ESDM, Jakarta. Apel Hari Jadi Pertambangan dan Energi ini diikuti oleh seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Departemen ESDM serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sektor ESDM. Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi didasarkan pada peristiwa yang memiliki bobot sejarah yang tinggi dalam lingkup perjuangan bangsa secara nasional. Pada tanggal 28 September 1945, Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, mengambilalih dengan paksa Chisitsu Chosasho serta mengubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Hal ini mencerminkan tekad para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejarah Singkat Hari Jadi Pertambangan dan Energi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang pertambangan. Setelah disiarkan lewat radio, berita proklamasi ditangkap secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, menangkap berita itu dan mereka langsung mempersiapkan diri untuk mengambil langkah yang diperlukan. Pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia. Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat itu, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945 malam mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang. Pada hari Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun bertindak; mereka dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F. Lasut, Bapak R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak Sjamsoe M. Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerja sama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah Bapak A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh segerombolan pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan kemudian dibunuh di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka memperkuat landasan bahwa pengambilalihan kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pada tanggal 28 September 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan dan energi. Pada tanggal 28 September 1945, juga terjadi pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa) secara paksa oleh para pemuda. Melalui rapat pimpinan yang diikuti Pejabat Eselon I dan II yang langsung dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak Purnomo Yusgiantoro pada tanggal 1
[iagi-net-l] IAGI Pre and Post Convention FiledtripCourse
Dear Geoscientists, The Indonesian Association of Geologists (IAGI) will conduct its Annual Convention and Exhibiton at the Gumaya Hotel, Semarang, Central Java on October 13-14, 2009. A fieldtrip and a Geology course before and after the Convention will be offered to Convention participants: *1. The field trip will be on DEEP MARINE SAND OF KUTAI BASIN* (Pre Convention: October 8th-12th, 2009) *2. The Geology Course will be on CORE DESCRIPTION AND ANALYSIS *(Post Convention: October 14 (evening) – 17, 2009) Please do not forget to jot down this Fieldtrip and Geology Course on your agenda. *For more information, please contact:* *The 38th IAGI Annual Convention and Exhibition Committee* Phone : 021 - 837 92688 Fax : 021 - 837 92687 Email : endra.sulis...@gda.co.id / muhammad.roza...@gda.co.id / benyamin.sembir...@gda.co.id Contact Persons : M. Rozalli, Endra Sulistya, Benyamin Thank you for your kind attention Best regards, The Convention Committee - *The 38th IAGI Annual Convention and Exhibition ** Pre-Convention Field Trip* *The Deep Marine Sand of Kutai Basin* *Fieldtrip Overview* Although the Mahakam Delta is famous for its Deltaic Complex, actually it also has deep marine sand deposits that recently have proven to be producing in the Makassar Strait deep-water Blocks. Outcrops of deep marine turbidite sand systems within the age of N2 - N8 will be visited to give the participants an overview of the deep marine “turbiditic” sands of Paleo Mahakam Delta in contrast to the shallow marine turbidites in the prodelta and shelf areas. Examples of bathyal up to pro-delta turbidite systems will be discussed with published turbidite-systems models as references. The field trip will cover the Balikpapan Bay, Sepaku District, Tenggarong, Loa Duri, Samarinda, and Samboja. A total of 11 (eleven) outcrops will be visited in 3 days, with an average of 4 outcrops per day. All of the outcrops are turbidite sandstones, comprising of outer-fan, middle-fan and suprafan facies as well as shelf and prodelta turbidites traditionally known to occur in the Miocene Pulau Balang Formation. Comparison between deep marine shallow marine turbidites of Kutai Basin will also be highlighted. Although it will not be visited, the equivalent proximal lowstand deposits will also be discussed (infact, their outcrop ridges can be seen from one of the field-trip turbidite stops). Reservoir characters such as lateral extent vs thickness, porosity, permeability, heterogeneity, petrography, log characters, fossil assemblages, sedimentary structures and even tectonic feature association will be discussed using field sample data at outcrop localities. To ease off stress after daylight deal with the complexity of deep marine sands of Paleo Mahakam Delta outcrops, several tourism spots will be visited. On top of that, typical rock hounds dinner will also be served. This will include a visit to the “Kutai” Museum karaoke dinner in Tenggarong and dine out at the world class chili-crab corner in Samarinda. A summary session will be conducted before leaving Samarinda for Balikpapan to catch the plane to Jakarta. *Date* October 8th-12th, 2009 (5 days / 4 nights) start on Thursday and finish on Monday *Venue* Samarinda Balikpapan *Instructor* Dr. Ir. Andang Bachtiar, MSc. *Cost** *USD 2000,-/person Registration deadline by October 3, 2009 *Who Should Attend* exploration geologist, development / production geologist, geophysicist, reservoir engineer, log analyst, petrophysicist, coal geologist all geoscientist. *Fieldtrip Fasilities* Air ticket, hotel, meals (breakfast, lunch, dinner), logistic (snack, softdrink, fruit), guidebook, shirt, hat, back pack, stationary and transportation during trip. *Itinerary “Deep Marine Sand of Kutai Basin”* *Day – 1 :* Thursday, October 8, 2009 Jakarta-Balikpapan by GA Flight Check-in at Le Grandeur Hotel-Balikpapan Classroom on Regional Geology of Kutai Basin *Day – 2 :* Friday, October 9, 2009 Breakfast at Le Grandeur Restaurant Boat trip: Stop 1 Pulau Balang Kecil Stop 2 Pulau Balang Besar Lunch (lunch box) Stop 3 BP TL 39 Back to BPN (Le-Grandeur Hotel) “Sea-food Segiri Dinner” * * *Day – 3 :* Saturday, October 10, 2009 Breakfast in Le-Grandeur Restaurant Boat trip to Kenangan Camp (ITCI) Drive with 4 WD car to Kenangan Outcrop Stop 1 Sepaku Road KM 60 Outcrop Stop 2 Sepaku Road Km 54 Outcrop Stop 3 Sepaku Road Km 53 LUNCH Stop 4 GITAN ITCI Road 3000 Back to BPN (Le-Grandeur Hotel) *Day – 4:* Sunday, October 11, 2009 Around Balikpapan Breakfast in Le-Grandeur Restaurant Check-out from Le-Grandeur hotel BPN – Tenggarong - SMD trip: Stop 1 Pro Delta Turbidite Outcrop – Loa Buah Stop 2 Bypass Tenggarong Outrop Stop 3 Visit “Kutai” Museum - Tenggarong LUNCH in Pandan Wangi
RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park
Pak Yoga, Mau tanya juga ; kemana kalau mau beli Peta Indonesia National Park ? Yang hutannya resmi dilindungi baik Pemerintah Pusat maupun badan dunia seperti WWF. Terimakasih -Original Message- From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] Sent: Thursday, 17 September, 2009 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Yth. Kang Fariman, Berdasarkan pada apa yang pernah saya alami ketika melakukan perizinan untuk pembukaan lahan tambang, jika terdapat perbedaan seperti itu maka akang bisa merunutnya kembali satu persatu ketingkat yang lebih tinggi. Misalnya ada perbedaan antara Kabupaten dengan Provinsi, maka sebaiknya akang membawa masalah ini ke tingkat provinsi dengan cara mengikutsertakan dinas kabupatennya. Sepengalaman saya dulu, teman2 di dinas kabupaten bisa dibilang agak ngeri jika dikemudian hari terjadi kesalahan. Karena utk di daerah kaltim dulu pernah ada bupati yang akhirnya bermasalah secara hukum karena menerbitkan perizinan yang salah. Nah biasanya yang agak ribet adalah tarik ulur masalah wilayah antara pusat dan provinsi. Yang pernah saya lakukan dulu adalah langsung ke baplan kehutanan, kemudian minta penegasan dari mereka, setelah itu mengajak mereka jalan2 ke lokasi buat ngecek dan sekalian mampir ke dinas provinsi. Biasanya kalo terjadi seperti ini temen2 kita di dinas kahut provinsi agak ngeri liat mereka yang dari pusat. Contoh lagi di kaltim, dulu penggrebekan illegal logging langsung dilakukan oleh mabes polri tanpa koordinasi dengan polda. Ini yang sedikit membuat grogi temen2 propinsi. Kalo masalah tempat berladang sih sudah biasa kang. Dulu ada peraturan 200m dari tepi jalan adalah lahan yang boleh diusahakan oleh masyarakat umum. Ketentuan ini yang akhirnya disalah gunakan oleh para investor perkebunan dan perkayuan yang kongkalikong dengan pemda setempat untuk membuka akses jalan dan merambah hutannya. Umumnya pemda setempat menerbitkan sertifikat itu karena ingin menguras kayunya dan juga ingin kebagian rezeki tambang yang diusahakan kemudian. Seingat saya mereka akan bagi2 tanah hutan itu sekitar 2 hektar per-orang. Ada ketentuan dari badan pertanahan, seingat saya bahwa izin pengusahaan tanah hutan Negara baru bisa diterbitkan oleh seorang camat setelah peladang benar2 terbukti menggarap tanah tersebut selama minimal 3 tahun semenjak surat penggunaan tanah hutan tersebut diterbitkan. Nah baru setelah kurun waktu 25 s/d 30 tahun kemudian sertifikat kepemilikan bisa diterbitkan oleh badan pertanahan (bukan camat). Itupun biasanya disertai dua syarat yang utama, satu tanah tersebut dilepas oleh Negara dan kedua ada bukti selama kurun waktu tersebut si peladang memang menggarap tanah tersebut. Sebaiknya juga dari awal akang coba ketemu dengan temen2 di badan pertanahan daerah dan minta kejelasan kepemilikan tanah yang akan kena proyek dari mereka langsung. Biar nanti urusan ganti ruginya tidak ribet. Jangan salah kang, ada mining kumpeni yang mesti ganti rugi tanah lebih dari tiga kali untuk lokasi tanah yang sama, hanya karena dari awal tidak mau melibatkan pemda setempat. Selamat berbingung ria dengan ribetnya birokrasi (k%r#ps!..ssst...sst) di Indonesia... Salam, Yoga -Original Message- From: KANG FARIMAN [mailto:far...@gmail.com] Sent: Wednesday, 16 September 2009 5:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Terima kasih atas informasinya, akan saya coba saya hubungi siapa tahu ada peta yang lebih update lagi dan berlaku resmi. Sekarang saya punya dua peta hutan yang berbeda, yang satu menyatakan bahwa akses jalan dan lokasi sebagian masuk HTI sebagian lagi masuk HP dan KPPL.Kenyataan di lapangan, ternyata lahan tersebut sudah merupakan areal tempat berladang, selain itu ternyata peladang/petani ini mempunyai sertifikat akta tanah terbitan camat. Sekali lagi buat rekan rekan terima kasih atas bantuannya. fwhk Pada 16 September 2009 12:01, Yoga Negara yneg...@caledon.com.au menulis: Ini ada sedikit info dari teman saya yang kebetulan dulu pernah jadi pentolannya inhutani... -Original Message- From: Boorliant Satryana [mailto:boorlian...@ptscs.com] Sent: Wednesday, 16 September 2009 3:00 PM To: Yoga Negara Subject: RE: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Mas Yoga, Peta kehutanan dikeluarkan oleh badan planologi kehutanan di Manggala Wanabakti lantai 11 (contak person ibu Belinda lupa no hp). Tata guna hutan yang dipakai masih yang dari pusat, karena yg dari daerah belum ada pengesahan. Salam Bob -Original Message- From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] Sent: Wednesday, September 16, 2009 12:33 PM To: Boorliant Satryana Subject: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Kang, Kira2 sampean tau kah pemecahan masalah ini... a. Dimana kita bisa mendapatkan peta tata guna lahan kehutananan secara resmi b. Jika ada perbedaan antara tata guna lahan pusat dan daerah, yang mana yang harus jadi pegangan
RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park
Pak Simon, Coba Bpk tanyakan langsung ke Baplan-nya kehutanan. Biasanya oleh Baplan kita nanti diarahin ke Baplan Kehutanan-nya yang berkantor di Bogor. Disana peta pembagian wilayah kehutanan akan sangat komplit sekali. Semua tata wilayah kehutanan ada termasuk hutan2 mana yang masuk konservasi yang itu diawasi oleh badan international. Dulu saya punya pengalaman ngurusin hal seperti ini, dimana hutan yang akan diexplorasi termasuk kedalam wilayah konservasi yang diawasi oleh Uni Eropa. Waktu itu sampe2 dubesnya Uni Eropa turun tangan. Tapi karena konsesi tambang yang kita punya waktu itu kontraknya lebih duluan dari status penetapan hutan, maka ada beberapa penyesuaian yang bisa dilakukan. Nah kalo kontraknya kegiatan tambang Bpk ditetapkan setelah penetapan wilayah kehutanan dilakukan (termasuk ke dalam hutan lindung), biasanya akan sangat sulit sekali untuk diganggu gugat lagi (apalagi kalo itu ada dibawah pengawasan badan international). Saran saya sih sebaiknya kalo seperti ini terjadi sebaiknya wilayah hutan lindung tersebut dihindari saja dari kegiatan explorasinya kita. Tokh siapa lagi yang akan menjaga kelestarian hutan2 Indonesia selain kita sebagai anak bangsa. Salam explorasionist -Original Message- From: Simon Christian Kurniawan (PE/PCSB) [mailto:simonkurnia...@petronas.com.my] Sent: Monday, 28 September 2009 2:32 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park Pak Yoga, Mau tanya juga ; kemana kalau mau beli Peta Indonesia National Park ? Yang hutannya resmi dilindungi baik Pemerintah Pusat maupun badan dunia seperti WWF. Terimakasih -Original Message- From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] Sent: Thursday, 17 September, 2009 9:46 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Yth. Kang Fariman, Berdasarkan pada apa yang pernah saya alami ketika melakukan perizinan untuk pembukaan lahan tambang, jika terdapat perbedaan seperti itu maka akang bisa merunutnya kembali satu persatu ketingkat yang lebih tinggi. Misalnya ada perbedaan antara Kabupaten dengan Provinsi, maka sebaiknya akang membawa masalah ini ke tingkat provinsi dengan cara mengikutsertakan dinas kabupatennya. Sepengalaman saya dulu, teman2 di dinas kabupaten bisa dibilang agak ngeri jika dikemudian hari terjadi kesalahan. Karena utk di daerah kaltim dulu pernah ada bupati yang akhirnya bermasalah secara hukum karena menerbitkan perizinan yang salah. Nah biasanya yang agak ribet adalah tarik ulur masalah wilayah antara pusat dan provinsi. Yang pernah saya lakukan dulu adalah langsung ke baplan kehutanan, kemudian minta penegasan dari mereka, setelah itu mengajak mereka jalan2 ke lokasi buat ngecek dan sekalian mampir ke dinas provinsi. Biasanya kalo terjadi seperti ini temen2 kita di dinas kahut provinsi agak ngeri liat mereka yang dari pusat. Contoh lagi di kaltim, dulu penggrebekan illegal logging langsung dilakukan oleh mabes polri tanpa koordinasi dengan polda. Ini yang sedikit membuat grogi temen2 propinsi. Kalo masalah tempat berladang sih sudah biasa kang. Dulu ada peraturan 200m dari tepi jalan adalah lahan yang boleh diusahakan oleh masyarakat umum. Ketentuan ini yang akhirnya disalah gunakan oleh para investor perkebunan dan perkayuan yang kongkalikong dengan pemda setempat untuk membuka akses jalan dan merambah hutannya. Umumnya pemda setempat menerbitkan sertifikat itu karena ingin menguras kayunya dan juga ingin kebagian rezeki tambang yang diusahakan kemudian. Seingat saya mereka akan bagi2 tanah hutan itu sekitar 2 hektar per-orang. Ada ketentuan dari badan pertanahan, seingat saya bahwa izin pengusahaan tanah hutan Negara baru bisa diterbitkan oleh seorang camat setelah peladang benar2 terbukti menggarap tanah tersebut selama minimal 3 tahun semenjak surat penggunaan tanah hutan tersebut diterbitkan. Nah baru setelah kurun waktu 25 s/d 30 tahun kemudian sertifikat kepemilikan bisa diterbitkan oleh badan pertanahan (bukan camat). Itupun biasanya disertai dua syarat yang utama, satu tanah tersebut dilepas oleh Negara dan kedua ada bukti selama kurun waktu tersebut si peladang memang menggarap tanah tersebut. Sebaiknya juga dari awal akang coba ketemu dengan temen2 di badan pertanahan daerah dan minta kejelasan kepemilikan tanah yang akan kena proyek dari mereka langsung. Biar nanti urusan ganti ruginya tidak ribet. Jangan salah kang, ada mining kumpeni yang mesti ganti rugi tanah lebih dari tiga kali untuk lokasi tanah yang sama, hanya karena dari awal tidak mau melibatkan pemda setempat. Selamat berbingung ria dengan ribetnya birokrasi (k%r#ps!..ssst...sst) di Indonesia... Salam, Yoga -Original Message- From: KANG FARIMAN [mailto:far...@gmail.com] Sent: Wednesday, 16 September 2009 5:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan Terima kasih atas informasinya, akan saya coba saya hubungi siapa tahu ada peta yang lebih update lagi dan berlaku resmi. Sekarang
RE: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Alhamdulillah, ternyata selain Dept. Kimpraswil, akhirnya ESDM-pun punya hari jadi yang akan bisa kita peringati setiap tahunnya. Tanggalnya pas bener dengan tanggal ulang tahun Bapak saya...(apa hubungannya yah...?) Kang Kun, thanks banget atas infonya. Salam sesame praktisi tambang... yoga -Original Message- From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] Sent: Monday, 28 September 2009 1:41 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI FYI... __ From: Tjahjadi, Leonardus S. Sent: Monday, September 28, 2009 10:15 AM To: Ariana Retno, Murdiyanti (Istech); Deny, Suryanto; Edward, Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala Anggardini, Simange (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth, Pattinama; Meizarwin; Mike S, Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal, Anshori; Rini, Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan H (JKT); Samuk Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K., Wospakrik; Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi, Leonardus S.; Yanto, Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu; Agus, Setiawan RE; Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko, Apolianto; Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro, Putro; Frans, JP Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S, Harun; Indriani; Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution (Istech); May Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan; Pranoto, Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT); Rais, Sazli; Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya, Dharma; Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan (Jakarta); Zulfikri Subject: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS NOMOR : 65/ HUMAS DESDM/2009 Tanggal : 28 September 2009 HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, Senin (28/9) bertindak sebagai Pembina dalam Apel Hari Jadi Pertambangan dan Energi di Departemen ESDM, Jakarta. Apel Hari Jadi Pertambangan dan Energi ini diikuti oleh seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Departemen ESDM serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sektor ESDM. Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi didasarkan pada peristiwa yang memiliki bobot sejarah yang tinggi dalam lingkup perjuangan bangsa secara nasional. Pada tanggal 28 September 1945, Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, mengambilalih dengan paksa Chisitsu Chosasho serta mengubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Hal ini mencerminkan tekad para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Sejarah Singkat Hari Jadi Pertambangan dan Energi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk bidang pertambangan. Setelah disiarkan lewat radio, berita proklamasi ditangkap secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian besar masih muda, menangkap berita itu dan mereka langsung mempersiapkan diri untuk mengambil langkah yang diperlukan. Pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah Republik Indonesia. Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat itu, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada tanggal 27 September 1945 malam mengumumkan lewat radio agar keesokan harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih dari kekuasaan Jepang. Pada hari Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun bertindak; mereka dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F. Lasut, Bapak R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak Sjamsoe M. Bahroem yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak bekerja sama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan Belanda itulah Bapak A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949 diculik oleh segerombolan pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan kemudian dibunuh di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20 Mei 1969. Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional, maka
Re: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Sebenarnya, ada yang tidak terungkap dalam cerita tersebut, tetapi terungkap dalam beberapa buku lama terbitan Belanda (misalnya : Fabricius, 1949 - The East Indies Episodes). Para pemuda Indonesia yang dari awal bekerja di Dienst van Het Mijnwezen (dalam zaman Jepang di Indonesia diganti nama menjadi Chisitsu Chosasho) sebagai asisten para geoloog Belanda (termasuk Arie Frederick Lasut dan Soenoe Soemosoesastro) kehilangan atasannya secara tiba-tiba sebab banyak geoloog Belanda itu pada tahun 1942 ditawan Jepang dan dibuang ke interniran. Salah satu geoloog Belanda yang dibuang ke kamp konsentrasi di Saigon adalah van Bemmelen. Para pemuda itu kemudian berganti atasan, yaitu orang2 Jepang - tetapi orang2 Jepang tak banyak melakukan peneltian geologi dan pertambangan saat menjajah Indonesia. Agustus 1945 Jepang bertekuk lutut di depan Tentara Sekutu sebab dua kotanya dijatuhi bom atom pertama di dunia. Belanda yang membonceng di Tentara Sekutu masuk kembali ke Indonesia termasuk ke Chisitsu Chosasho meskipun Indonesia sudah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 (tak diakui Belanda). Tetapi di Dinas Urusan Pertambangan ini (begitu Belanda menyebutnya -Dienst van Het Mijnwezen) banyak sekali arsip pertambangan dan geologi yang hilang sebab disandera dan dilarikan para pemuda Indonesia yang tak rela Belanda bercokol kembali di Indonesia. Adalah A.F. Lasut yang banyak membawa arsip tersebut. Kalau sekarang rekan2 main ke perpustakaan PSG (Pusat Survei geologi) dan masih dapat mempelajari laporan2 berbahasa Belanda pada tahun-tahun sebelum 1945 (misalnya dari Harloff, Hetzel, Duyjes, van Es, van Bemmelen, Umbgrove, Molengraaf, Koolhoven, dll.) itu adalah berkat usaha A.F. Lasut dan kawan-kawan. Bila tidak disandera dan dilarikan, saya yakin laporan2 asli Belanda itu kini semuanya ada di Belanda seperti nasib arsip-arsip yang lain. Betapa berartinya laporan2 Belanda itu sebab itulah modal pertama Jawatan Geologi dalam membuat peta2 geologi bersistemnya. Adalah A.F. Lasut pula yang membuat van Bemmelen menulis dua kali manuskripnya untuk buku masterpiece-nya itu (The Geology of Indonesia). Menurut sebuah buku, van Bemmelen sempat meminta manuskrip pertamanya itu kepada Arie Lasut sebab saat van Bemmelen ditawan Jepang ke Saigon mana sempat dia menyelamatkan arsip2nya -bisa menyelamatkan nyawa saja sudah baik. Tetapi Arie Lasut tak memberikannya bahkan melarikannya ke Yogya. Merasa tak mungkin lagi mendapatkan manuskripnya itu. akhirnya van Bemmelen menulis kembali seluruhnya dan berhasil menerbitkannya tahun 1949 di Belanda, pada tahun yang sama saat Arie Frederick Lasut ditembak... 27 Desember 1949 pengakuan kedaulatan Indonesia secara de facto dan de jure, maka Belanda tak punya momen lagi masuk ke Indonesia, dan arsip2 yang pernah dilarikan A.F. Lasut dan kawan2 kini dengan aman bisa dibawa ke Bandung kembali dan kini kita bisa menikmatinya. Sehelai manuskrip asli van Bemmelen itu pernah ditunjukkan kepada saya oleh seorang profesor Belanda yang kebetulan pernah berkunjung ke Geologi-UNPAD saat saya masih mahasiswa di sana tahun 1987. Demikian, memang A.F. Lasut sangat berjasa buat geologi Indonesia. Bila tidak, kita tak akan pernah melihat laporan2 Belanda dengan mudah (di Bandung saja, tak perlu ke Belanda) tentang geologi Indonesia antara tahun 1856-1942. salam, Awang --- On Mon, 9/28/09, Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com wrote: From: Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com Subject: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, September 28, 2009, 10:40 AM FYI... __ From: Tjahjadi, Leonardus S. Sent: Monday, September 28, 2009 10:15 AM To: Ariana Retno, Murdiyanti (Istech); Deny, Suryanto; Edward, Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala Anggardini, Simange (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth, Pattinama; Meizarwin; Mike S, Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal, Anshori; Rini, Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan H (JKT); Samuk Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K., Wospakrik; Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi, Leonardus S.; Yanto, Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu; Agus, Setiawan RE; Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko, Apolianto; Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro, Putro; Frans, JP Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S, Harun; Indriani; Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution (Istech); May Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan; Pranoto, Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT); Rais, Sazli; Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya, Dharma; Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan (Jakarta); Zulfikri Subject: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI DEPARTEMEN