Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG RUSAK BERAT

2009-09-27 Terurut Topik zaim
Ass.W.W.,
Pak Budi dan Pak Miko Yth.,

Hatur nuhun Pak Budi atas uraiannya. Saya hanya penasaran melihat foto
lapangan yang dibuat Pak Miko yang memperlihatkan longsoran/jatuhnya
batuan dari tebing terjal yang memanjang, sebagai suatu (?) gawir sesar.
Saya sendiri belum pernah ke lapangan, sehingga tidak mengetahui fakta
lapangannya. Bentuk gawir dari peta yang menurut Pak Budi ternyata
melingkar seperti suatu collapse sinkhhole di daerah karst, sebenarnya
terdapat pula di Majalengka yang merupakan gawir sesar melingkar
mengesankan suatu depresi (yang ternyata memang suatu depresi) yang diisi
oleh sedimen danau berumur Plestosen yang kaya dengan fosil moluska air
tawar,tumbuh2an dan berbagai taksa fosil vertebrata (stegodon,
crocodillus, cevidae, bovidae, rhinoceros, hippopotamus dll.).
Sekali lagi terima kasih atas penjelasannya.
Tak lupa saya mengucapkan SELAMAT ULANG TAHUN KRCB.

Wassalam,

Yahdi Zaim





 Pak Zaim, pak Miko...

 Mungkin gawir terjalnya sendiri tidak langsung berkaitan dengan sesar,
 karena kalau melihat peta topografi, gawir vertikal itu mempunyai
 morfologi yang relatif melingkar (seperti suatu collapse sinkhole di
 daerah karst; tapi jelas bukan). Pada Peta Geologi Lembar
 Sindangbarang-Bandarwaru, bagian dasarnya dipetakan sebagai aluvial
 Kuarter. Jadi, suatu collapse raksasa pada suatu plateau. Saat saya kesana
 tahun 1997 (sudah lama sekali) saya belum menemukan jawaban yang minimal
 memuaskan kepenasaranan saya.


 Salam,
 BB




 Ass.W.W.,
 Hatur nuhun Pak Miko, atas penjelasannya.Saya hanya penasaran saja,
 karena
 melihat foto tersebut, bebatuan yang roboh-longsor kelihatannya meluncur
 dari tebing terjal yang memanjang, terkesan sebagai gawir sesar.
 Menarik kisah emerald yang ditawarkan fantastis sampa 400 juta,yang
 ternyata sintetis. Untung uang bisa kembali, tapi seharusnya Pak Miko
 paling tidak bisa dapet 10 persen, kan sudah menyelamatkan 200
 juta??

 Salam takzim,

 Yahdi Zaim
 (pernah jadi angota
 pengurus MBI Jabar )



 Yth Pak Zaim, Ass.Wr.Wb.,

 Sebelumnya mohon beribu maaf atas balasan mang Okim yang begitu
 terlambat.
 Mengenai dugaan  Pak Zaim bahwa longsoran besar tersebut kemungkinan
 berhubungan dengan gawir sesar ( fault scarp ) yang dipicu oleh Gempa
 Sindangbarang, mang Okim sepakat dengan kemungkinan tersebut . Sayang
 sekali peta kerja  skala 1/25.000 yang biasanya dipakai sebagai dasar
 dalam penyusunan peta geologi bersistem skala 1/100.000 tidak ketemu
 sehingga mang Okim tidak bisa memastikan lokasinya yang tepat di peta
 topografi , demikian juga   formasi geologinya . Insyaallah kalau
 suasananya sudah mulai kondusif, mang Okim dan rekan-rekan KRCB akan
 meninjau ke lapangan.

 Mang Okim dan neng Ai juga menyampaikan Selamat Iedul Fitri 1430 H.
 Mohon
 maaf lahir dan bathin atas kesalahan mang Okim selama ini. Semoga Tuhan
 YMK berkenan memelihara dan meningkatkan tali silaturahmi antara kita,
 Amiiin.

 Bien amicalement,
 Mang Okim


 - Original Message -
 From: z...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 16, 2009 8:18 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] GEMPA JABAR : MENGAPA KEC.PENGALENGAN BANDUNG
 RUSAK BERAT




  Ass.W.W.,

 Pak Miko, kalau melihat gambar 1, Tebing yang ambruk, kelihatannya
 tebing
 tersebut memanjang seperti (merupakan) gawir sesar, sehingga ketika
 gempa
 merupakan zona yang kuat terkena goncangan. Kenampakan di lapangannya,
 betulkah tebing tersebut gawir sesar?

 Sekalian kami sekeluarga mengucapkan: SELAMAT IDUL FITRI 1430 H. Mohon
 Maaf Lahir dan Batin, Taqabalallahu minna wa minkum, syaamana wa
 siyaamakum. Semoga kita selalu mendapatkan berkah, maghfirah serta
 kesehatan dari Allah SWT. Amiin.

 Hatur nuhun,

  Wassalam,

  Yahdi Zaim
 Prodi Teknik Geologi FITB





 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
 yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
 13-14 Oktober 2009
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 -
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its 

[iagi-net-l] Great Sunda Barrier Reef

2009-09-27 Terurut Topik Awang Satyana
Molengraaff dan Umbgrove adalah dua ahli geologi Belanda yang banyak 
menyelidiki paparan Sunda untuk pertama kalinya, khususnya geomorfologi dan 
kompleks terumbunya. Beberapa hasil penelitiannya telah dipublikasikan pada 
pertemuan2 ilmiah pada masa itu (misalnya Molengraff dan Weber, 1919 : ...the 
Origin of the Sunda Sea..., Proc. Konink. Akadem, Wetenschappen; Umbgrove, 1929 
: De Koraalriffen der Duizend-Eilanden, Dienst Mijnbouw Ned. Indie).  

Menarik, bahwa Umbgrove (1929) mencantumkan “Soenda bariere rif” dalam petanya 
tentang batas Soendaland. Yang dimaksudkannya adalah sebuah jalur terumbu 
penghalang (barrier reef) yang kalau diukur secara kasar memanjang hampir 1200 
km berarah baratdaya-timurlaut dari sebelah timur Kangean sampai Berau di 
sebelah utara Semenanjung Mangkalihat, Kalimantan. 

Apa yang disebut Umbgrove 80 tahun lalu itu, sekarang disebut “the Great Sunda 
Barrier Reef” oleh Tomascik et al. (1997) : The Ecology of the Indonesian Seas, 
Vol 1, hal. 583, Periplus Editions.

Meskipun telah dikenal sejak 80 tahun yang lalu, ternyata publikasi detail 
tentang carbonate sedimentology Great Sunda Barrier Reef tidak banyak. Beberapa 
dari sedikit publikasi itu adalah publikasi dari ahli geologi marin terkenal 
zaman Belanda : Kuenen (1933) : Geology of coral reefs-The Snellius Expedition 
dan Kuenen (1947) : Two problems of marine geology : atolls and canyons,  yang 
membahas terumbu Great Sunda Barrier Reef ini di ujung utaranya (sekitar muara 
Sungai Berau utara Mangkalihat). 

Publikasi yang baru tentang terumbu jalur ini adalah dari geologists yang saat 
itu bekerja untuk Petrocorp Maratua Netherwood dan Wight (1993) : 
Structurally-controlled, linear reefs in a Pliocene-delta-front setting, IPA 
core workshop yang membahas area di sekitar pembahasan Kuenen (1933, 1947). 
Publikasi lain adalah dari para sedimentologist Total yang membahas Great Sunda 
Barrier Reef ini di bagian tengahnya (Paternoster), Burollet et al. (1986) : 
Sedimentation and Ecology of the Paternoster Platform, East Kalimantan, IPA 
Proc.

Buku guide menyelam di Indonesia yang cukup bisa diandalkan, yaitu Muller, ed. 
(1999) :  Diving Indonesia, Periplus Guides - hanya mencantumkan dua tempat di 
jalur Great Sunda Barrier Reef yang suka dikunjungi para penyelam :  yaitu 
Kangean-Sakala yang terletak di ujung selatan Great Sunda Barrier Reef dan 
Sangalaki-Maratua-Kakaban di ujung utara Great Sunda Barrier Reef.  

Demikian publikasi-publikasi yang ada, paling tidak sepengetahuan saya,  yang 
sedikit banyak terkait dengan Great Sunda Barrier Reef.

Great Barrier Reef paling terkenal di dunia, di sebelah timurlaut Australia, 
yang membujur sepanjang sekitar 2000 km telah digunakan sebagai laboratorium 
alam untuk belajar tentang carbonate sedimentology guna keperluan analogi 
modern karakteristik reservoir karbonat dalam eksplorasi dan produksi migas. 
Beberapa perusahaan minyak internasional (misalnya ExxonMobil) suka melakukan 
fieldtrip dan penelitian di beberapa pulau terumbu di dalam jalur Great 
Australian Barrier Reef ini. Beberapa ahli karbonat terkenal juga tidak jarang 
menjadikan Great Australian Barrier Reef ini sebagai wilayah penelitiannya 
(misalnya Toni Simo).

Sejauh yang saya tahu, Great Sunda Barrier Reef tidak banyak/belum pernah 
mendapatkan kunjungan penelitian dari para ahli karbonat yang suka meneliti 
karbonat2 modern Indonesia (Wahyu Hantoro, Charles Jordan, Mark Longman, Robert 
Park, Moyra Wilson, dll.).

Padahal, Great Sunda Barrier Reef mempunyai beberapa aspek yang mungkin tak 
dimiliki oleh Great Australian Barrier Reef. Yaitu, ada satu jalur terumbu 
penghalang bagian Great Sunda Barrier Reef di sebelah utara Paternoster 
Platform yaitu jalur terumbu penghalang Balabalagan yang persis duduk di atas 
jalur sesar besar yang masih suka aktif yaitu Adang-Paternoster Fault. 
Kemudian, di depan Cekungan Kutai dan di depan Cekungan Tarakan sebelah selatan 
(Muara Sub-Basin), terumbu di sini mesti berhadapan dengan sedimen 
silisiklastik yang begitu banyak yang dibawa sungai-sungai besar dari 
Kalimantan. Bagaimana terumbu2 penghalang ini menyesuaikan diri terhadap input 
sedimen tersebut merupakan kisah unik tersendiri.

“Delta-front barrier reef” adalah satu istilah dari Tomascik et al. (1997) yang 
digunakan untuk menerangkan kejadian terumbu penghalang di suatu wilayah di 
dalam jalur Great Sunda Barrier Reef khususnya di sebelah selatan Tarakan. 
Kuenen (1947) menyatakan bahwa Berau Barrier Reef (Berau adalah nama suatu 
wilayah –sungai, delta, di sebelah utara Mangkalihat, Kalimantan Timur) 
berkembang sekitar 10 km dari Delta Berau.

Kehadiran suatu delta-front barrier reef yang mengartikan bahwa kompleks 
terumbu ini berkembang di suatu wilayah yang banyak input sedimennya seperti 
delta bertentangan dengan teori klasik yang banyak dipercaya, yaitu bahwa 
terumbu karang (coral reefs) tidak berkembang di wilayah dengan lingkungan 
pantai yang keruh karena banyak sedimen dan 

Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI

2009-09-27 Terurut Topik yuwono
Mas Miko yth
Selamat Iedhul Fitri mohon maaf lahir bathin kami sekeluarga.
Ada zamrud sintetis yang harganya cukup mahal yaitu sekitar 1/3-1/2 zamrud
asli. Sifat fisiknya persis sama dengan yang asli bahkan lebih jernih dan
warnanya sangat bagus. Zamrud sintetis ini juga dijual per-karat, para
pedagang sangat mengenalnya, proses pembuatannya dengan metoda
hydrothermal, jadi mereka menyebut zamrud hydro.
Salam,
Yatno (YSY)





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



[iagi-net-l] alamat e-mail/HP om Andang

2009-09-27 Terurut Topik Henry Banjarnahor
Selamat pagi rekan di milis,

Mohon maaf pakai jalaur umum, mohon info HP  e-mail Om Andang Bachtiar.

Trims,
henry


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI

2009-09-27 Terurut Topik miko

Yth Pak Yatno,

Terima kasih atas perhatiannya. Mang Okimpun mohon maaf lahir dan bathin 
atas salah ucap, salah sangka, dan salah-salah lainnya selama ini.


Mengenai zamrud sintetis, memang ada yang harganya mahal. Prosesnya betul 
sekali, hydrothermal.  Di antara zamrud sintetis yang mahal ini ada yang 
keluaran Byron di Australia dan disebut di perdagangan sebagai Byron 
Emerald. Dijualnya per karat dan ada gradingnya seperti grade 1 yang jernih, 
grade 2 yang kurang jernih, dan grade 3 yang ada cacat-cacatnya.


Mang Okim pernah berhubungan dengan Byron ini beberapa tahun yang lalu untuk 
menjajaki kemungkinan kerja sama. Mereka mengirimkan  flier produknya dan 
disusul dengan mengirimkan staffnya ke Bandung. Waktu itu mang Okim minta 
disediakan contoh yang grade 3 karena agak mirip dengan zamrud alam. Alasan 
lainnya karena di antara gambar yang ditampilkan di flier mereka ( yang 
grade 1 ) , ada yang kelihatan mengandung tiny gas bubbles ( demikian juga 
di contoh yang diperlihatkan ). Hal ini rupanya tidak dimaklumi oleh staff 
Byron yang ketemu mang Okim ( dia staff marketing yang terkesan kurang 
menguasai hal-hal teknis ). Kerja sama akhirnya gagal dan kelihatannya 
diteruskan oleh Almarhum Bu Yana Murti dan beberapa rekan lainnya.


Nah kini tinggal tergantung kepada para pencinta batumulia .  Kalau mereka 
merasa mantap dan lebih percaya diri dengan memakai cincin atau perhiasan 
zamrud sintetis yang warnanya kinclong, mengapa tidak , toh perhiasan yang 
kita pakai fungsinya antara lain sebagai pemantas penampilan - - - ta' iya !


Selamat berkarya kembali setelah libur panjang,

Salam cinta batumulia ,
Mang Okim


- Original Message - 
From: yuw...@gc.itb.ac.id

To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: iagi-net@iagi.or.id; Iman Santoso iman...@ymail.com; Feni 
Kertikasyari kertikasy...@yahoo.com; Kuncoro kuntjor...@gmail.com; 
Harsojo Diharjo harsoj...@hotmail.com; Sadono Irana 
sadonoin...@hotmail.com

Sent: Monday, September 28, 2009 4:32 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] GEM-LOVERS : MAHAL BUKAN JAMINAN ASLI



Mas Miko yth
Selamat Iedhul Fitri mohon maaf lahir bathin kami sekeluarga.
Ada zamrud sintetis yang harganya cukup mahal yaitu sekitar 1/3-1/2 zamrud
asli. Sifat fisiknya persis sama dengan yang asli bahkan lebih jernih dan
warnanya sangat bagus. Zamrud sintetis ini juga dijual per-karat, para
pedagang sangat mengenalnya, proses pembuatannya dengan metoda
hydrothermal, jadi mereka menyebut zamrud hydro.
Salam,
Yatno (YSY)





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event 
shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to 
direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with 
the use of any information posted on IAGI mailing list.

-





PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

ayo meriahkan PIT ke-38 IAGI!!!
yg akan dilaksanakan di Hotel Gumaya, Semarang
13-14 Oktober 2009
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net 

[iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

2009-09-27 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
FYI...

 __ 
 From: Tjahjadi, Leonardus S.  
 Sent: Monday, September 28, 2009 10:15 AM
 To:   Ariana Retno, Murdiyanti (Istech); Deny, Suryanto; Edward,
 Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala Anggardini, Simange
 (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth,  Pattinama; Meizarwin; Mike S,
 Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal, Anshori; Rini,
 Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan H (JKT); Samuk
 Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K., Wospakrik;
 Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi, Leonardus S.; Yanto,
 Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu; Agus, Setiawan RE;
 Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko, Apolianto;
 Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro, Putro; Frans, JP
 Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S, Harun; Indriani;
 Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution (Istech); May
 Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan; Pranoto,
 Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT); Rais, Sazli;
 Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya, Dharma;
 Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan (Jakarta); Zulfikri
 Subject:  HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 
 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 
 REPUBLIK INDONESIA
 
 SIARAN PERS
 NOMOR : 65/ HUMAS DESDM/2009
 Tanggal : 28 September 2009
 
 
 HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 
 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro,
 Senin (28/9) bertindak sebagai Pembina dalam Apel Hari Jadi
 Pertambangan dan Energi di Departemen ESDM, Jakarta. Apel Hari Jadi
 Pertambangan dan Energi ini diikuti oleh seluruh pejabat dan karyawan
 di lingkungan Departemen ESDM serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
 Sektor ESDM. 
 
 Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi didasarkan pada peristiwa
 yang memiliki bobot sejarah yang tinggi dalam lingkup perjuangan
 bangsa secara nasional. Pada tanggal 28 September 1945, Pegawai
 pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian
 besar masih muda, mengambilalih dengan paksa Chisitsu Chosasho serta
 mengubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Hal ini
 mencerminkan tekad para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan
 Republik Indonesia. 
 
 Sejarah Singkat Hari Jadi Pertambangan dan Energi
 
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk
 bidang pertambangan. Setelah disiarkan lewat radio, berita proklamasi
 ditangkap secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai
 pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian
 besar masih muda, menangkap berita itu dan mereka langsung
 mempersiapkan diri untuk mengambil langkah yang diperlukan.
 
 Pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah
 Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai
 Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah
 Republik Indonesia. Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat
 itu, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada
 tanggal 27 September 1945 malam mengumumkan lewat radio agar keesokan
 harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih
 dari kekuasaan Jepang.
 
 Pada hari Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok
 pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun
 bertindak; mereka dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F.
 Lasut, Bapak R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak Sjamsoe M. Bahroem
 yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak
 Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan
 Tambang dan Geologi. 
 
 Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak
 bekerja sama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan
 Belanda itulah Bapak A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949
 diculik oleh segerombolan pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari
 kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan
 kemudian dibunuh di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan
 Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut
 kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan
 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20
 Mei 1969. Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut sebagai Pahlawan
 Kemerdekaan Nasional, maka memperkuat landasan bahwa pengambilalihan
 kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pada tanggal 28 September
 1945 merupakan peristiwa heroik yang penting bagi sektor pertambangan
 dan energi. Pada tanggal 28 September 1945, juga terjadi
 pengambilalihan kantor Jawa Denki Koza (Perusahaan Listrik Jawa)
 secara paksa oleh para pemuda.
 
 Melalui rapat pimpinan yang diikuti Pejabat Eselon I dan II yang
 langsung dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bapak
 Purnomo Yusgiantoro pada tanggal 1 

[iagi-net-l] IAGI Pre and Post Convention FiledtripCourse

2009-09-27 Terurut Topik benyamin sembiring
 Dear Geoscientists,



The Indonesian Association of Geologists (IAGI) will conduct its Annual
Convention and Exhibiton at the Gumaya Hotel, Semarang, Central Java on
October 13-14, 2009.

A fieldtrip and a Geology course before and after the Convention will be
offered to Convention participants:



*1. The field trip will be on DEEP MARINE SAND OF KUTAI BASIN* (Pre
Convention: October 8th-12th, 2009)



*2. The Geology Course will be on CORE DESCRIPTION AND ANALYSIS *(Post
Convention: October 14 (evening) – 17, 2009)



Please do not forget to jot down this Fieldtrip and Geology Course on your
agenda.





*For more information, please contact:*



*The 38th IAGI Annual Convention and Exhibition Committee*



Phone : 021 - 837 92688
Fax : 021 - 837 92687
Email : endra.sulis...@gda.co.id / muhammad.roza...@gda.co.id /
benyamin.sembir...@gda.co.id

Contact Persons : M. Rozalli, Endra Sulistya, Benyamin





Thank you for your kind attention



Best regards,

The Convention Committee



-



*The 38th IAGI Annual Convention and Exhibition **
Pre-Convention Field Trip*



*The Deep Marine Sand of Kutai Basin*




*Fieldtrip Overview*
Although the Mahakam Delta is famous for its Deltaic Complex, actually it
also has deep marine sand deposits that recently have proven to be producing
in the Makassar Strait deep-water Blocks. Outcrops of deep marine turbidite
sand systems within the age of N2 - N8 will be visited to give the
participants an overview of the deep marine “turbiditic” sands of Paleo
Mahakam Delta in contrast to the shallow marine turbidites in the prodelta
and shelf areas. Examples of bathyal up to pro-delta turbidite systems will
be discussed with published turbidite-systems models as references.


The field trip will cover the Balikpapan Bay, Sepaku District, Tenggarong,
Loa Duri, Samarinda, and Samboja. A total of 11 (eleven) outcrops will be
visited in 3 days, with an average of 4 outcrops per day. All of the
outcrops are turbidite sandstones, comprising of outer-fan, middle-fan and
suprafan facies as well as shelf and prodelta turbidites traditionally known
to occur in the Miocene Pulau Balang Formation. Comparison between deep
marine  shallow marine turbidites of Kutai Basin will also be highlighted.
Although it will not be visited, the equivalent proximal lowstand deposits
will also be discussed (infact, their outcrop ridges can be seen from one of
the field-trip turbidite stops).


Reservoir characters such as lateral extent vs thickness, porosity,
permeability, heterogeneity, petrography, log characters, fossil
assemblages, sedimentary structures and even tectonic feature association
will be discussed using field sample data at outcrop localities.


To ease off stress after daylight deal with the complexity of deep marine
sands of Paleo Mahakam Delta outcrops, several tourism spots will be
visited. On top of that, typical rock hounds dinner will also be served.
This will include a visit to the “Kutai” Museum  karaoke dinner in
Tenggarong and dine out at the world class chili-crab corner in Samarinda.
A summary session will be conducted before leaving Samarinda for Balikpapan
to catch the plane to Jakarta.




*Date*
October 8th-12th, 2009
(5 days / 4 nights)
start on Thursday and finish on Monday



*Venue*
Samarinda  Balikpapan



*Instructor*
Dr. Ir. Andang Bachtiar, MSc.



*Cost**
*USD  2000,-/person
Registration deadline by October 3, 2009

*Who Should Attend*
exploration geologist, development / production geologist, geophysicist,
reservoir engineer, log analyst, petrophysicist, coal geologist  all
geoscientist.


*Fieldtrip Fasilities*
Air ticket, hotel, meals (breakfast, lunch, dinner), logistic (snack,
softdrink, fruit), guidebook, shirt, hat, back pack, stationary and
transportation during trip.




*Itinerary “Deep Marine Sand of Kutai Basin”*

*Day – 1 :*
Thursday, October 8, 2009

Jakarta-Balikpapan  by GA Flight
Check-in at Le Grandeur Hotel-Balikpapan
Classroom on Regional Geology of Kutai Basin
*Day – 2 :*
Friday, October 9, 2009

Breakfast at Le Grandeur Restaurant
Boat trip:
Stop 1  Pulau Balang Kecil
Stop 2  Pulau Balang Besar
Lunch (lunch box)
Stop 3  BP TL 39
Back to BPN (Le-Grandeur Hotel)
 “Sea-food Segiri Dinner”

* *

*Day – 3 :*
Saturday, October 10, 2009

Breakfast in Le-Grandeur Restaurant
Boat trip to Kenangan Camp (ITCI)
Drive with 4 WD car to Kenangan Outcrop
Stop 1 Sepaku Road KM 60  Outcrop
Stop 2 Sepaku Road Km 54 Outcrop
Stop 3 Sepaku Road Km 53
LUNCH
Stop 4 GITAN ITCI Road 3000
Back to BPN (Le-Grandeur Hotel)

*Day – 4:*
Sunday, October 11, 2009

Around Balikpapan
Breakfast in Le-Grandeur Restaurant
Check-out from Le-Grandeur hotel
BPN – Tenggarong - SMD trip:
Stop 1 Pro Delta Turbidite Outcrop – Loa Buah
Stop 2 Bypass Tenggarong Outrop
Stop 3 Visit “Kutai” Museum - Tenggarong
LUNCH in Pandan Wangi 

RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park

2009-09-27 Terurut Topik Simon Christian Kurniawan (PE/PCSB)
Pak Yoga,
Mau tanya juga ; kemana kalau mau beli Peta Indonesia National Park ?
Yang hutannya resmi dilindungi baik Pemerintah Pusat maupun badan dunia
seperti WWF.

Terimakasih



-Original Message-
From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] 
Sent: Thursday, 17 September, 2009 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

Yth. Kang Fariman,

Berdasarkan pada apa yang pernah saya alami ketika melakukan perizinan
untuk pembukaan lahan tambang, jika terdapat perbedaan seperti itu maka
akang bisa merunutnya kembali satu persatu ketingkat yang lebih tinggi.
Misalnya ada perbedaan antara Kabupaten dengan Provinsi, maka sebaiknya
akang membawa masalah ini ke tingkat provinsi dengan cara
mengikutsertakan dinas kabupatennya. Sepengalaman saya dulu, teman2 di
dinas kabupaten bisa dibilang agak ngeri jika dikemudian hari terjadi
kesalahan. Karena utk di daerah kaltim dulu pernah ada bupati yang
akhirnya bermasalah secara hukum karena menerbitkan perizinan yang
salah.
Nah biasanya yang agak ribet adalah tarik ulur masalah wilayah antara
pusat dan provinsi. Yang pernah saya lakukan dulu adalah langsung ke
baplan kehutanan, kemudian minta penegasan dari mereka, setelah itu
mengajak mereka jalan2 ke lokasi buat ngecek dan sekalian mampir ke
dinas provinsi.
Biasanya kalo terjadi seperti ini temen2 kita di dinas kahut provinsi
agak ngeri liat mereka yang dari pusat. Contoh lagi di kaltim, dulu
penggrebekan illegal logging langsung dilakukan oleh mabes polri tanpa
koordinasi dengan polda. Ini yang sedikit membuat grogi temen2 propinsi.

Kalo masalah tempat berladang sih sudah biasa kang. Dulu ada peraturan
200m dari tepi jalan adalah lahan yang boleh diusahakan oleh masyarakat
umum.
Ketentuan ini yang akhirnya disalah gunakan oleh para investor
perkebunan dan perkayuan yang kongkalikong dengan pemda setempat untuk
membuka akses jalan dan merambah hutannya.
Umumnya pemda setempat menerbitkan sertifikat itu karena ingin menguras
kayunya dan juga ingin kebagian rezeki tambang yang diusahakan kemudian.
Seingat saya mereka akan bagi2 tanah hutan itu sekitar 2 hektar
per-orang.

Ada ketentuan dari badan pertanahan, seingat saya bahwa izin pengusahaan
tanah hutan Negara baru bisa diterbitkan oleh seorang camat setelah
peladang benar2 terbukti menggarap tanah tersebut selama minimal 3 tahun
semenjak surat penggunaan tanah hutan tersebut diterbitkan. Nah baru
setelah kurun waktu 25 s/d 30 tahun kemudian sertifikat kepemilikan bisa
diterbitkan oleh badan pertanahan (bukan camat). Itupun biasanya
disertai dua syarat yang utama, satu tanah tersebut dilepas oleh Negara
dan kedua ada bukti selama kurun waktu tersebut si peladang memang
menggarap tanah tersebut.

Sebaiknya juga dari awal akang coba ketemu dengan temen2 di badan
pertanahan daerah dan minta kejelasan kepemilikan tanah yang akan kena
proyek dari mereka langsung. Biar nanti urusan ganti ruginya tidak
ribet.
Jangan salah kang, ada mining kumpeni yang mesti ganti rugi tanah lebih
dari tiga kali untuk lokasi tanah yang sama, hanya karena dari awal
tidak mau melibatkan pemda setempat.

Selamat berbingung ria dengan ribetnya birokrasi (k%r#ps!..ssst...sst)
di Indonesia...

Salam,
Yoga

-Original Message-
From: KANG FARIMAN [mailto:far...@gmail.com]
Sent: Wednesday, 16 September 2009 5:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

Terima kasih atas informasinya, akan saya coba saya hubungi siapa tahu
ada peta yang lebih update lagi dan berlaku resmi. Sekarang saya punya
dua peta hutan yang berbeda, yang satu menyatakan bahwa akses jalan dan
lokasi sebagian masuk HTI sebagian lagi masuk HP dan KPPL.Kenyataan di
lapangan, ternyata lahan tersebut sudah merupakan areal tempat
berladang, selain itu ternyata peladang/petani ini mempunyai sertifikat
akta tanah terbitan camat.

Sekali lagi buat rekan rekan terima kasih atas bantuannya.

fwhk

Pada 16 September 2009 12:01, Yoga Negara yneg...@caledon.com.au
menulis:

 Ini ada sedikit info dari teman saya yang kebetulan dulu pernah jadi 
 pentolannya inhutani...

 -Original Message-
 From: Boorliant Satryana [mailto:boorlian...@ptscs.com]
 Sent: Wednesday, 16 September 2009 3:00 PM
 To: Yoga Negara
 Subject: RE: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

 Mas Yoga,

 Peta kehutanan dikeluarkan oleh badan planologi kehutanan di Manggala 
 Wanabakti lantai 11 (contak person ibu Belinda lupa no hp).

 Tata guna hutan yang dipakai masih yang dari pusat, karena yg dari 
 daerah belum ada pengesahan.

 Salam
 Bob


 -Original Message-
 From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au]
 Sent: Wednesday, September 16, 2009 12:33 PM
 To: Boorliant Satryana
 Subject: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

 Kang,

 Kira2 sampean tau kah pemecahan masalah ini...
 a. Dimana kita bisa mendapatkan peta tata guna lahan kehutananan
secara
 resmi
 b. Jika ada perbedaan antara tata guna lahan pusat dan daerah, yang
mana
 yang harus jadi pegangan 

RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park

2009-09-27 Terurut Topik Yoga Negara
Pak Simon,

Coba Bpk tanyakan langsung ke Baplan-nya kehutanan.
Biasanya oleh Baplan kita nanti diarahin ke Baplan Kehutanan-nya yang
berkantor di Bogor.
Disana peta pembagian wilayah kehutanan akan sangat komplit sekali.
Semua tata wilayah kehutanan ada termasuk hutan2 mana yang masuk
konservasi yang itu diawasi oleh badan international.
Dulu saya punya pengalaman ngurusin hal seperti ini, dimana hutan yang
akan diexplorasi termasuk kedalam wilayah konservasi yang diawasi oleh
Uni Eropa.
Waktu itu sampe2 dubesnya Uni Eropa turun tangan.
Tapi karena konsesi tambang yang kita punya waktu itu kontraknya lebih
duluan dari status penetapan hutan, maka ada beberapa penyesuaian yang
bisa dilakukan.
Nah kalo kontraknya kegiatan tambang Bpk ditetapkan setelah penetapan
wilayah kehutanan dilakukan (termasuk ke dalam hutan lindung), biasanya
akan sangat sulit sekali untuk diganggu gugat lagi (apalagi kalo itu ada
dibawah pengawasan badan international).
Saran saya sih sebaiknya kalo seperti ini terjadi sebaiknya wilayah
hutan lindung tersebut dihindari saja dari kegiatan explorasinya kita.
Tokh siapa lagi yang akan menjaga kelestarian hutan2 Indonesia selain
kita sebagai anak bangsa.

Salam explorasionist

-Original Message-
From: Simon Christian Kurniawan (PE/PCSB)
[mailto:simonkurnia...@petronas.com.my] 
Sent: Monday, 28 September 2009 2:32 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta National Park

Pak Yoga,
Mau tanya juga ; kemana kalau mau beli Peta Indonesia National Park ?
Yang hutannya resmi dilindungi baik Pemerintah Pusat maupun badan dunia
seperti WWF.

Terimakasih



-Original Message-
From: Yoga Negara [mailto:yneg...@caledon.com.au] 
Sent: Thursday, 17 September, 2009 9:46 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

Yth. Kang Fariman,

Berdasarkan pada apa yang pernah saya alami ketika melakukan perizinan
untuk pembukaan lahan tambang, jika terdapat perbedaan seperti itu maka
akang bisa merunutnya kembali satu persatu ketingkat yang lebih tinggi.
Misalnya ada perbedaan antara Kabupaten dengan Provinsi, maka sebaiknya
akang membawa masalah ini ke tingkat provinsi dengan cara
mengikutsertakan dinas kabupatennya. Sepengalaman saya dulu, teman2 di
dinas kabupaten bisa dibilang agak ngeri jika dikemudian hari terjadi
kesalahan. Karena utk di daerah kaltim dulu pernah ada bupati yang
akhirnya bermasalah secara hukum karena menerbitkan perizinan yang
salah.
Nah biasanya yang agak ribet adalah tarik ulur masalah wilayah antara
pusat dan provinsi. Yang pernah saya lakukan dulu adalah langsung ke
baplan kehutanan, kemudian minta penegasan dari mereka, setelah itu
mengajak mereka jalan2 ke lokasi buat ngecek dan sekalian mampir ke
dinas provinsi.
Biasanya kalo terjadi seperti ini temen2 kita di dinas kahut provinsi
agak ngeri liat mereka yang dari pusat. Contoh lagi di kaltim, dulu
penggrebekan illegal logging langsung dilakukan oleh mabes polri tanpa
koordinasi dengan polda. Ini yang sedikit membuat grogi temen2 propinsi.

Kalo masalah tempat berladang sih sudah biasa kang. Dulu ada peraturan
200m dari tepi jalan adalah lahan yang boleh diusahakan oleh masyarakat
umum.
Ketentuan ini yang akhirnya disalah gunakan oleh para investor
perkebunan dan perkayuan yang kongkalikong dengan pemda setempat untuk
membuka akses jalan dan merambah hutannya.
Umumnya pemda setempat menerbitkan sertifikat itu karena ingin menguras
kayunya dan juga ingin kebagian rezeki tambang yang diusahakan kemudian.
Seingat saya mereka akan bagi2 tanah hutan itu sekitar 2 hektar
per-orang.

Ada ketentuan dari badan pertanahan, seingat saya bahwa izin pengusahaan
tanah hutan Negara baru bisa diterbitkan oleh seorang camat setelah
peladang benar2 terbukti menggarap tanah tersebut selama minimal 3 tahun
semenjak surat penggunaan tanah hutan tersebut diterbitkan. Nah baru
setelah kurun waktu 25 s/d 30 tahun kemudian sertifikat kepemilikan bisa
diterbitkan oleh badan pertanahan (bukan camat). Itupun biasanya
disertai dua syarat yang utama, satu tanah tersebut dilepas oleh Negara
dan kedua ada bukti selama kurun waktu tersebut si peladang memang
menggarap tanah tersebut.

Sebaiknya juga dari awal akang coba ketemu dengan temen2 di badan
pertanahan daerah dan minta kejelasan kepemilikan tanah yang akan kena
proyek dari mereka langsung. Biar nanti urusan ganti ruginya tidak
ribet.
Jangan salah kang, ada mining kumpeni yang mesti ganti rugi tanah lebih
dari tiga kali untuk lokasi tanah yang sama, hanya karena dari awal
tidak mau melibatkan pemda setempat.

Selamat berbingung ria dengan ribetnya birokrasi (k%r#ps!..ssst...sst)
di Indonesia...

Salam,
Yoga

-Original Message-
From: KANG FARIMAN [mailto:far...@gmail.com]
Sent: Wednesday, 16 September 2009 5:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: FW: [iagi-net-l] Membeli Peta Kehutanan

Terima kasih atas informasinya, akan saya coba saya hubungi siapa tahu
ada peta yang lebih update lagi dan berlaku resmi. Sekarang 

RE: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

2009-09-27 Terurut Topik Yoga Negara
Alhamdulillah, ternyata selain Dept. Kimpraswil, akhirnya ESDM-pun punya
hari jadi yang akan bisa kita peringati setiap tahunnya.
Tanggalnya pas bener dengan tanggal ulang tahun Bapak saya...(apa
hubungannya yah...?)

Kang Kun, thanks banget atas infonya.

Salam sesame praktisi tambang...
yoga

-Original Message-
From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com] 
Sent: Monday, 28 September 2009 1:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

FYI...

 __ 
 From: Tjahjadi, Leonardus S.  
 Sent: Monday, September 28, 2009 10:15 AM
 To:   Ariana Retno, Murdiyanti (Istech); Deny, Suryanto; Edward,
 Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala Anggardini, Simange
 (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth,  Pattinama; Meizarwin; Mike S,
 Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal, Anshori; Rini,
 Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan H (JKT); Samuk
 Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K., Wospakrik;
 Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi, Leonardus S.; Yanto,
 Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu; Agus, Setiawan RE;
 Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko, Apolianto;
 Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro, Putro; Frans, JP
 Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S, Harun; Indriani;
 Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution (Istech); May
 Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan; Pranoto,
 Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT); Rais, Sazli;
 Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya, Dharma;
 Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan (Jakarta); Zulfikri
 Subject:  HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 
 DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 
 REPUBLIK INDONESIA
 
 SIARAN PERS
 NOMOR : 65/ HUMAS DESDM/2009
 Tanggal : 28 September 2009
 
 
 HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 
 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro,
 Senin (28/9) bertindak sebagai Pembina dalam Apel Hari Jadi
 Pertambangan dan Energi di Departemen ESDM, Jakarta. Apel Hari Jadi
 Pertambangan dan Energi ini diikuti oleh seluruh pejabat dan karyawan
 di lingkungan Departemen ESDM serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
 Sektor ESDM. 
 
 Penetapan Hari Jadi Pertambangan dan Energi didasarkan pada peristiwa
 yang memiliki bobot sejarah yang tinggi dalam lingkup perjuangan
 bangsa secara nasional. Pada tanggal 28 September 1945, Pegawai
 pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian
 besar masih muda, mengambilalih dengan paksa Chisitsu Chosasho serta
 mengubah nama menjadi Poesat Djawatan Tambang dan Geologi. Hal ini
 mencerminkan tekad para pemuda dalam mempertahankan kemerdekaan
 Republik Indonesia. 
 
 Sejarah Singkat Hari Jadi Pertambangan dan Energi
 
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945
 mengantarkan perubahan yang sangat besar di segala bidang, termasuk
 bidang pertambangan. Setelah disiarkan lewat radio, berita proklamasi
 ditangkap secara luas oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Pegawai
 pribumi di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) yang sebagian
 besar masih muda, menangkap berita itu dan mereka langsung
 mempersiapkan diri untuk mengambil langkah yang diperlukan.
 
 Pada tanggal 25 September 1945 dikeluarkan pengumuman dari Pemerintah
 Pusat yang menyatakan bahwa semua pegawai negeri adalah pegawai
 Republik Indonesia dan wajib menjalankan perintah dari Pemerintah
 Republik Indonesia. Dengan mengacu kepada perintah Pemerintah Pusat
 itu, Komite Nasional Indonesia Kota Bandung yang baru terbentuk, pada
 tanggal 27 September 1945 malam mengumumkan lewat radio agar keesokan
 harinya semua kantor dan perusahaan yang ada di Bandung diambil alih
 dari kekuasaan Jepang.
 
 Pada hari Jumat pukul 11.00 tanggal 28 September 1945, sekelompok
 pegawai muda di kantor Chisitsu Chosasho (Jawatan Geologi) pun
 bertindak; mereka dipelopori oleh Raden Ali Tirtosoewirjo, Bapak A.F.
 Lasut, Bapak R. Soenoe Soemosoesastro dan Bapak Sjamsoe M. Bahroem
 yang mengambil alih dengan paksa kantor Chisitsu Chosasho dari pihak
 Jepang, dan sejak saat itu nama kantor diubah menjadi Poesat Djawatan
 Tambang dan Geologi. 
 
 Bapak A.F. Lasut sebagai orang muda memiliki sifat tegas, menolak
 bekerja sama dengan Belanda. Pada waktu Yogyakarta diduduki pasukan
 Belanda itulah Bapak A.F. Lasut pada pagi hari tanggal 7 Mei 1949
 diculik oleh segerombolan pasukan Belanda dari Tijger Brigade dari
 kediamannya di Pugeran, dibawa dengan jip ke arah Kaliurang, dan
 kemudian dibunuh di daerah Sekip, yang sekarang masuk lingkungan
 Kampus Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya, Bapak A.F. Lasut
 kemudian dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional dengan
 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 012/TK/Tahun 1969 tanggal 20
 Mei 1969. Dengan ditetapkannya Bapak A.F. Lasut sebagai Pahlawan
 Kemerdekaan Nasional, maka 

Re: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI

2009-09-27 Terurut Topik Awang Satyana
Sebenarnya, ada yang tidak terungkap dalam cerita tersebut, tetapi terungkap 
dalam beberapa buku lama terbitan Belanda (misalnya : Fabricius, 1949 - The 
East Indies Episodes).  

Para pemuda Indonesia yang dari awal bekerja di Dienst van Het Mijnwezen (dalam 
zaman Jepang di Indonesia diganti nama menjadi Chisitsu Chosasho) sebagai 
asisten para geoloog Belanda (termasuk Arie Frederick Lasut dan Soenoe 
Soemosoesastro) kehilangan atasannya secara tiba-tiba sebab banyak geoloog 
Belanda itu pada tahun 1942 ditawan Jepang dan dibuang ke interniran. Salah 
satu geoloog Belanda yang dibuang ke kamp konsentrasi di Saigon adalah van 
Bemmelen.  

Para pemuda itu kemudian berganti atasan, yaitu orang2 Jepang - tetapi orang2 
Jepang tak banyak melakukan peneltian geologi dan pertambangan saat menjajah 
Indonesia. 

Agustus 1945 Jepang bertekuk lutut di depan Tentara Sekutu sebab dua kotanya 
dijatuhi bom atom pertama di dunia. Belanda yang membonceng di Tentara Sekutu 
masuk kembali ke Indonesia termasuk ke Chisitsu Chosasho meskipun Indonesia 
sudah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 (tak diakui Belanda). 
Tetapi di Dinas Urusan Pertambangan ini (begitu Belanda menyebutnya -Dienst van 
Het Mijnwezen) banyak sekali arsip pertambangan dan geologi yang hilang sebab 
disandera dan dilarikan para pemuda Indonesia yang tak rela Belanda bercokol 
kembali di Indonesia. Adalah A.F. Lasut yang banyak membawa arsip tersebut. 

Kalau sekarang rekan2 main ke perpustakaan PSG (Pusat Survei geologi) dan masih 
dapat mempelajari laporan2 berbahasa Belanda pada tahun-tahun sebelum 1945 
(misalnya dari Harloff, Hetzel, Duyjes, van Es, van Bemmelen, Umbgrove, 
Molengraaf, Koolhoven, dll.) itu adalah berkat usaha A.F. Lasut dan 
kawan-kawan. Bila tidak disandera dan dilarikan, saya yakin laporan2 asli 
Belanda itu kini semuanya ada di Belanda seperti nasib arsip-arsip yang lain.

Betapa berartinya laporan2 Belanda itu sebab itulah modal pertama Jawatan 
Geologi dalam membuat peta2 geologi bersistemnya.

Adalah A.F. Lasut pula yang membuat van Bemmelen menulis dua kali manuskripnya 
untuk buku masterpiece-nya itu (The Geology of Indonesia). Menurut sebuah buku, 
van Bemmelen sempat meminta manuskrip pertamanya itu kepada Arie Lasut sebab 
saat van Bemmelen ditawan Jepang ke Saigon mana sempat dia menyelamatkan 
arsip2nya -bisa menyelamatkan nyawa saja sudah baik. Tetapi Arie Lasut tak 
memberikannya bahkan melarikannya ke Yogya. Merasa tak mungkin lagi mendapatkan 
manuskripnya itu. akhirnya van Bemmelen menulis kembali seluruhnya dan berhasil 
menerbitkannya tahun 1949 di Belanda, pada tahun yang sama saat Arie Frederick 
Lasut ditembak...

27 Desember 1949 pengakuan kedaulatan Indonesia secara de facto dan de jure, 
maka Belanda tak punya momen lagi masuk ke Indonesia, dan arsip2 yang pernah 
dilarikan A.F. Lasut dan kawan2 kini dengan aman bisa dibawa ke Bandung kembali 
dan kini kita bisa menikmatinya.

Sehelai manuskrip asli van Bemmelen itu pernah ditunjukkan kepada saya oleh 
seorang profesor Belanda yang kebetulan pernah berkunjung ke Geologi-UNPAD saat 
saya masih mahasiswa di sana tahun 1987.

Demikian, memang A.F. Lasut sangat berjasa buat geologi Indonesia. Bila tidak, 
kita tak akan pernah melihat laporan2 Belanda dengan mudah (di Bandung saja, 
tak perlu ke Belanda) tentang geologi Indonesia antara tahun 1856-1942.

salam,
Awang

--- On Mon, 9/28/09, Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com wrote:

 From: Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com
 Subject: [iagi-net-l] FW: HARI JADI PERTAMBANGAN DAN ENERGI
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Monday, September 28, 2009, 10:40 AM
 FYI...
 
  __ 
  From:     Tjahjadi, Leonardus S. 
 
  Sent:    Monday, September 28, 2009
 10:15 AM
  To:    Ariana Retno, Murdiyanti
 (Istech); Deny, Suryanto; Edward,
  Syafron; Erick V, Yudhanto; Festarina; Gita Kumala
 Anggardini, Simange
  (ES); Kuntadi, Nugrahanto; Margareth,  Pattinama;
 Meizarwin; Mike S,
  Wulansari; Natalia Margareth, Navratilova; Rijal,
 Anshori; Rini,
  Apriani; Riza, Robini; Ruly, Mardani; Samsu, Dharmawan
 H (JKT); Samuk
  Franklyn Konyorah; Soeryowibowo, Moektianto; Stevy K.,
 Wospakrik;
  Supriyono; Suyoso, Abi; Tepy, Septyana; Tjahjadi,
 Leonardus S.; Yanto,
  Kambu; Yayat, Supriatna (Jakarta); Dumex, Pasaribu;
 Agus, Setiawan RE;
  Ana, Widyanita; Angke, Nuraeni; Dhimaz, Adisetyo; Eko,
 Apolianto;
  Festarina; Fitria, Nila Asri; Fitrix Primantoro,
 Putro; Frans, JP
  Silitonga; Harso, Isworo; I Made, Suyasa; Imam S,
 Harun; Indriani;
  Kasim, Achmadi T.; Ksatrianto, Ester; Marcya, Nasution
 (Istech); May
  Sari, Hendrawati; Muhammad, Triandi; Obigesto, Ichwan;
 Pranoto,
  Albertus; Purwati, Astuti; Rahmatunnisa, Anis (CAT);
 Rais, Sazli;
  Randy, Lester; Riky Innaka; Sani, Ogosti Wahyu; Surya,
 Dharma;
  Valentinus, Pearly; Wahyu, Hidayat; Yopi, Isnawan
 (Jakarta); Zulfikri
  Subject:    HARI JADI PERTAMBANGAN DAN
 ENERGI
  
  DEPARTEMEN