Re: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost
Sedikit sharing info, Setahu saya harga per km seismic multiclient dari perusahaan yang memproduksinya seperti PGS, WG, BOS ataupun CGG itu rangenya hampir sama yaitu antara US$150-US$300/km tergantung tahun recording/proessingnya. Tahun 2008-2009 sempat naik sampai USD450/km seperti yg ditawarkan di Campos/Santos basin untuk PSDM. Kalau data itu keluar dari broker biasanya lebih murah. seperti di Australia NWShelf bisa dapet USD50km atau di daerah Caspian yg data dari Soviet di repro bisa USD30-USD40/km. Kalo 3D multiclient bisa mencapai USD500-USD650/sq km tergantung pada block yang baru ditawarkan (uplift system) atau data lama yg blocknya ngak aktif lagi. edison sirodj From: yuriza.n...@ep.total.no yuriza.n...@ep.total.no To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, 17 February 2010 11:49:10 Subject: RE: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost Sorry Herman, Aku sudah ngider di koridor barusan nanya teman lain, memang untuk multiclient dan standard acq dan luas, harganya memang nggak mahal, memang seperti yang dikutip Herman itu. Aku kerja di field dev, seismicnya nggak luas tapi technologynya yang bikin mahal. Juga tahun 2008 memang seismik lagi peak harganya, sekarang udah turun 40%. Katanya mau naik lagi.. Temanku baru shooting di utara banget tahun lalu, harga per km2nya ya berada di midrangenya Herman itu. Ada dua kontraktor besar lagi menawar nawarkan multiclient di NS untuk 2010. Sayangnya harganya enggak boleh di diskusikan. y herman.dar...@shell.com 17.02.2010 15:08 Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject RE: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost Yuriza, Saya cuma mengutip dari paper Schlumberger yang memuat cost berdasarkan data BP: http://www.slb.com/media/services/resources/oilfieldreview/ors94/0494/p19_32.pdf Paper tahun 1994, agak out of date memang. Sementara ini saya hanya cari info US$/km2 untuk 3d dan US$/km untuk 2d. Tidak memasukkan technical detilnya. Salam, Herman -Original Message- From: yuriza.n...@ep.total.no [mailto:yuriza.n...@ep.total.no] Sent: Wednesday, February 17, 2010 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost Kok bisa murah ya North Seanya pak Herman ? Barusan buka salah satu dokumen AFE North Sea, ada seismic 3D, acq 2008, QQ technology, 160 km2, harga 110 MNOK (saat itu 1 USD = 5.3 NOK) Tahun 2008 memang lagi mahal mahalnya. Tapi masak sih akan turun jadi 30%nya sakarang ?. Kalau pakai wide azimuth, geostreamer, atau undershooting, akan lebih mahal lagi karena pakai tambahan boat, tambahan source dan tambahan streamer. salam y F. Hasan Sidi fhs...@gmail.com 17.02.2010 06:50 Please respond to iagi-net@iagi.or.id To iagi-net@iagi.or.id cc Subject Re: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost Umumnya kalau offshore komponen paling besar adalah mob-demob. Kalau daerahnya jauh dari hub dan gak ada perusahaan lain yang mau akusisi pada saat yang hampir bersamaan, cost per km/2 bisa cukup tinggi. Sebagai gambaran 3D di Oz NWS dengan boat dari S'pore bisa US$75K/km2 kalau stand alone; akan jauh beda dengan akusisi 3D di Natuna. My 2 cents, FHS On 2/17/10, herman.dar...@shell.com herman.dar...@shell.com wrote: Pak Taufik, Saya cuma cari garis besarnya saja. Misalnya 2D seismic onshore sekitar katakanlah US$3000/km paling murah sampai US$2/km Untuk 2D seismic offshore sekitar US$???/km sampai US$.../km Juga untuk 3D seismic offhore US$??? / km2 sampai US$???/km2 Sementara untuk 3D onshore US$??? /km2 sampai US$???/km2 Bagus kalau ada info wilayahnya dimana. Saya tau kalau di North Sea, 3D seismic offshore mulai dari sekitar US$6000/km2 sampai sekitar US$4/km2 Di Afrika Utara onshore, 2D seismic sekitar US$1/km Dulu waktu ikut scout check meeting gampang cari informasi ini. Sekarang agak susah. Salam, Herman -Original Message- From: taufik.ma...@gmail.com [mailto:taufik.ma...@gmail.com] Sent: Tuesday, February 16, 2010 5:18 PM To: iagi-net@iagi.or.id; fo...@hagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Seismic Acquisition Cost Pak Herman, Saya bawa juga diskusi ini pada milis Forum HAGI karena banyak ahli geofisika yang bisa memberikan jawabannya. Sepengetahuan saya, cost ini sangat variatif, oleh sebab itu sementara saya sharing dulu perbedaannya dan harganya mungkin akan diberikan kawan yang lebih tahu pastinya. Pertimbangannya sbb: 1. Untuk Onshore tergantung sourcenya, mau pakai dynamites, vibroseis atau lainnya. Dynamites umumnya lebih mahal dari vibroseis. Bila survei di gurun pasir dibutuhkan pula support operation oleh helicopter khusus bila melintasi wadi (sungai), bukit dan lembah yg ekstrim tingginya (misalnya sd 900 m). 2. Field acquisition parameter bisa menentukan cost. Apalagi perbedaan 2D dan 3D survei sangat berpengaruh. Juga survei offshore pemakaian streamer yg lebih banyak dan sail line yg lebih panjang akan
[iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa Indonesia, begitu menurut Prof. Jimly. Pembahasan teknis detail pendapat Prof. Santos dilakukan melalui disiplin ilmu arkeologi (oleh Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak) dan geologi (oleh saya). Setelah Prof. Truman dan saya presentasi, Radhar Panca Dahana melanjutkan acara dengan berbicara tentang aspek budaya Indonesia masa lalu. Presentasi Prof. Truman (Centre for Prehistoric and Austronesian Studies, mantan Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia) berjudul “Atlantis –Indonesia ?”. Sebagai seorang ilmuwan senior, Prof. Truman mengemukakan pertama kali bagaimana sebuah karya ilmiah itu dibangun, bagaimana analisis sumber data itu dilakukan, bagaimana kondisi datanya. Bila premis dibangun atas data yang tak sahih (valid), maka premis salah, hipotesis salah, kesimpulan pun salah. Itulah yang terjadi dengan buku Prof. Santos. Tak ada analisis data dilakukan. Prof. Santos hanya menyambungkan fakta atau fiksi di sana-sini menjadi suatu rangkaian cerita. Uji sumber data tak dilakukan, kesimpulan didasarkan bukan atas data dan analisis yang valid. Banyak kerancuan dikemukakan dengan pembahasan yang tidak sistematis. Selanjutnya, Prof. Truman membahas kebudayaan tinggi Indonesia 11.600 tahun yang lalu versi Prof.Santos (saat penenggelaman Atlantis Indonesia terjadi) dikontraskan dengan penemuan-penemuan artefak di Indonesia yang berangka tahun sekitar 11.600 tahun. Pada masa ini, manusia Indonesia berada pada MMA (manusia modern awal) pada tingkat kebudayaan latest paleolithic dan preneolithic. Kebudayaan pada masa ini berdasarkan penemuan2 arkeologi dicirikan oleh berburu, meramu, hunian gua dan teknologi lithik (batu). Dengan terjadinya deglasiasi pada masa ini, manusia makin banyak tinggal di dalam gua dan mengembangkan kebudayaan gua termasuk rock art, perkembangan konsepsi kepercayaan. Dengan kata lain, tak ada tingkat kebudayaan yang maju seperti yang diceritakan Plato di dalam cerita Atlantis. Karena tak ada bukti arkeologi sama sekali bahwa Indonesia telah berkebudayaan maju sebelum 11.600 tahun yang lalu, maka Prof. Truman dengan tegas menolak pendapat Prof. Santos. Tentang bantahan geologi atas pendapat-pendapat Prof. Santos telah saya kemukakan di dalam diskusi-diskusi di milis dari beberapa tahun yang lalu sejak Prof. Santos mengeluarkan pendapatnya itu pada tahun 2005. Saya mempresentasikan materi berjudul “Benua Atlantis yang Hilang itu Indonesia ? : Antitesis-Antitesis Geologi”. Pada intinya, Prof. Santos menyamakan penenggelaman Sundaland sebagai penenggelaman Atlantis. Hanya,
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa Indonesia, begitu menurut Prof. Jimly. Pembahasan teknis detail pendapat Prof. Santos dilakukan melalui disiplin ilmu arkeologi (oleh Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak) dan geologi (oleh saya). Setelah Prof. Truman dan saya presentasi, Radhar Panca Dahana melanjutkan acara dengan berbicara tentang aspek budaya Indonesia masa lalu. Presentasi Prof. Truman (Centre for Prehistoric and Austronesian Studies, mantan Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia) berjudul “Atlantis –Indonesia ?”. Sebagai seorang ilmuwan senior, Prof. Truman mengemukakan pertama kali bagaimana sebuah karya ilmiah itu dibangun, bagaimana analisis sumber data itu dilakukan, bagaimana kondisi datanya. Bila premis dibangun atas data yang tak sahih (valid), maka premis salah, hipotesis salah, kesimpulan pun salah. Itulah yang terjadi dengan buku Prof. Santos. Tak ada analisis data dilakukan. Prof. Santos hanya menyambungkan fakta atau fiksi di sana-sini menjadi suatu rangkaian cerita. Uji sumber data tak dilakukan, kesimpulan didasarkan bukan atas data dan analisis yang valid. Banyak kerancuan dikemukakan dengan pembahasan yang tidak sistematis. Selanjutnya, Prof. Truman membahas kebudayaan tinggi Indonesia 11.600 tahun yang lalu versi Prof.Santos (saat penenggelaman Atlantis Indonesia terjadi) dikontraskan dengan penemuan-penemuan artefak di Indonesia yang berangka tahun sekitar 11.600 tahun. Pada masa ini, manusia Indonesia berada pada MMA (manusia modern awal) pada tingkat kebudayaan latest paleolithic dan preneolithic. Kebudayaan pada masa ini berdasarkan penemuan2 arkeologi dicirikan oleh berburu, meramu, hunian gua dan teknologi lithik (batu). Dengan terjadinya deglasiasi pada masa ini, manusia makin banyak tinggal di dalam gua dan mengembangkan kebudayaan gua termasuk rock art,
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Iya Pak Rovicky, itu pertanyaan terbesar tentang Atlantis. Sebenarnya seputar Atlantis itu ada dua pertanyaan : (1) apakah Atlantis itu fakta (ada) atau fiksi (sekadar khayalan Plato), (2) bila ada di mana lokasinya (sudah 30 lokasi diajukan : 13 di Laut Tengah, 13 di Lautan Atlantik, 4 di luar keduanya termasuk di Indonesia). Seminar di TMII tersebut tak membahas pertanyaan utama, tetapi menganalisis pendapat Prof. Santos sebab pemicu seminar ini adalah bukunya itu. Sebuah seminar yang lengkap tentang Atlantis tentu harus mencakup pertanyaan utama itu : adakah Atlantis itu ? salam, Awang --- Pada Sab, 20/2/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Tanggal: Sabtu, 20 Februari, 2010, 10:51 PM Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa Indonesia, begitu menurut Prof. Jimly. Pembahasan teknis detail pendapat Prof. Santos dilakukan melalui disiplin ilmu arkeologi (oleh Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak) dan geologi (oleh saya). Setelah Prof. Truman dan saya presentasi, Radhar Panca Dahana melanjutkan acara dengan berbicara tentang aspek budaya Indonesia masa lalu. Presentasi Prof. Truman (Centre for Prehistoric and Austronesian Studies, mantan Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia) berjudul “Atlantis –Indonesia ?”. Sebagai seorang ilmuwan senior, Prof. Truman mengemukakan pertama kali bagaimana sebuah karya ilmiah itu dibangun, bagaimana analisis sumber data itu dilakukan, bagaimana kondisi datanya. Bila premis dibangun atas data yang tak sahih (valid), maka premis salah, hipotesis salah, kesimpulan
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Hanya pertanyaan awam Pak Awang Atlantis itu tidak ada hubungannya dengan Atlantic yang terletak antara benua Eropa dan Amerika? Bagaimana asal mula penamaan atlantis itu? Apakah penamaan tsb dahulu ada hubungan dengan dugaan letaknya, yang mungkin tenggelam di samudra Atlantik? Terimakasih. Wassalam, HK From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Sent: Sat, February 20, 2010 10:51:56 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa Indonesia, begitu menurut Prof. Jimly. Pembahasan teknis detail pendapat Prof. Santos dilakukan melalui disiplin ilmu arkeologi (oleh Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak) dan geologi (oleh saya). Setelah Prof. Truman dan saya presentasi, Radhar Panca Dahana melanjutkan acara dengan berbicara tentang aspek budaya Indonesia masa lalu. Presentasi Prof. Truman (Centre for Prehistoric and Austronesian Studies, mantan Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia) berjudul “Atlantis –Indonesia ?”. Sebagai seorang ilmuwan senior, Prof. Truman mengemukakan pertama kali bagaimana sebuah karya ilmiah itu dibangun, bagaimana analisis sumber data itu dilakukan, bagaimana kondisi datanya. Bila premis dibangun atas data yang tak sahih (valid), maka premis salah, hipotesis salah, kesimpulan pun salah. Itulah yang terjadi dengan buku Prof. Santos. Tak ada analisis data dilakukan. Prof. Santos hanya menyambungkan fakta atau fiksi di sana-sini menjadi suatu rangkaian cerita. Uji sumber data tak dilakukan, kesimpulan didasarkan bukan atas data dan analisis yang valid. Banyak kerancuan dikemukakan dengan pembahasan yang tidak
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Pak Harry, Menurut sumber utama cerita Atlantis, yaitu Timaeus dan Critias (Plato, 360 BC), kata Atlantis berasal dari Atlas, seorang tokoh dalam kisah mitologi Yunani; ditulis sebagai : Ἀτλαντὶς νῆσος, island of Atlas. Sedangkan Lautan Atlantik disebut mengikuti cerita Plato juga. Plato di dalam Timaeus dan Critias itu menceritakan bahwa benua Atlantis sebesar Lybia dan Asia (Kecil) yang terletak di belakang Pilar Hercules. Pilar Hercules menurut banyak peneliti dianggap sebagai Selat Gibraltar sekarang yang membatasi Pegunungan Atlas di ujung utara Afrika dan bagian Spanyol paling selatan. Satu-satunya tempat benua Atlantisseluas Lybia dan Asia Kecil adalah di lautan lepas di sebelah barat Selat Gibraltar, maka lautan lepas itu disebut sebagai Lautan Atlantik karena dianggap menjadi tempat benua Atlantis. salam, Awang --- Pada Ming, 21/2/10, Harry Kusna harryku...@yahoo.com menulis: Dari: Harry Kusna harryku...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Minggu, 21 Februari, 2010, 12:38 AM Hanya pertanyaan awam Pak Awang Atlantis itu tidak ada hubungannya dengan Atlantic yang terletak antara benua Eropa dan Amerika? Bagaimana asal mula penamaan atlantis itu? Apakah penamaan tsb dahulu ada hubungan dengan dugaan letaknya, yang mungkin tenggelam di samudra Atlantik? Terimakasih. Wassalam, HK From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Sent: Sat, February 20, 2010 10:51:56 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Pak Harry, Menurut sumber utama cerita Atlantis, yaitu Timaeus dan Critias (Plato, 360 BC), kata Atlantis berasal dari Atlas, seorang tokoh dalam kisah mitologi Yunani; ditulis sebagai : Ἀτλαντὶς νῆσος, island of Atlas. Sedangkan Lautan Atlantik disebut mengikuti cerita Plato juga. Plato di dalam Timaeus dan Critias itu menceritakan bahwa benua Atlantis sebesar Lybia dan Asia (Kecil) yang terletak di belakang Pilar Hercules. Pilar Hercules menurut banyak peneliti dianggap sebagai Selat Gibraltar sekarang yang membatasi Pegunungan Atlas di ujung utara Afrika dan bagian Spanyol paling selatan. Satu-satunya tempat benua Atlantisseluas Lybia dan Asia Kecil adalah di lautan lepas di sebelah barat Selat Gibraltar, maka lautan lepas itu disebut sebagai Lautan Atlantik karena dianggap menjadi tempat benua Atlantis. salam, Awang --- Pada Ming, 21/2/10, Harry Kusna harryku...@yahoo.com menulis: Dari: Harry Kusna harryku...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Minggu, 21 Februari, 2010, 12:38 AM Hanya pertanyaan awam Pak Awang Atlantis itu tidak ada hubungannya dengan Atlantic yang terletak antara benua Eropa dan Amerika? Bagaimana asal mula penamaan atlantis itu? Apakah penamaan tsb dahulu ada hubungan dengan dugaan letaknya, yang mungkin tenggelam di samudra Atlantik? Terimakasih. Wassalam, HK From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Sent: Sat, February 20, 2010 10:51:56 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul “Eden in the East” yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa
Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi
Rekan rekan Menurut saya kelihatannya soal Atalantis itu kira kira berasal dari dongeng seperti Sangkuriang atau Malin Kundang kali ya ? Cuma karena yang ngomong Plato , jadi saja dianggap benar., cob kalau yang ngomomng si Abah , siapa mau percaya. BTW , kita sebagai ahli kebumian , ya kita lihat dari sisi ilmu kita , apa make sense ? Pada jaman Plato kan lilmu geologi masih belum ada . Si Abah Pak Harry,  Menurut sumber utama cerita Atlantis, yaitu Timaeus dan Critias (Plato, 360 BC), kata Atlantis berasal dari Atlas, seorang tokoh dalam kisah mitologi Yunani; ditulis sebagai  : á¼circ;Ïbdquo;λανÏbdquo;ὶÏsbquo; νá¿dagger;Ïfnof;οÏsbquo;, island of Atlas. Sedangkan Lautan Atlantik disebut mengikuti cerita Plato juga. Plato di dalam Timaeus dan Critias itu menceritakan bahwa benua Atlantis sebesar Lybia dan Asia (Kecil) yang terletak di belakang Pilar Hercules. Pilar Hercules menurut banyak peneliti dianggap sebagai Selat Gibraltar sekarang yang membatasi Pegunungan Atlas di ujung utara Afrika dan bagian Spanyol paling selatan. Satu-satunya tempat benua Atlantisseluas Lybia dan Asia Kecil adalah di lautan lepas di sebelah barat Selat Gibraltar, maka lautan lepas itu disebut sebagai Lautan Atlantik karena dianggap menjadi tempat benua Atlantis.  salam, Awang --- Pada Ming, 21/2/10, Harry Kusna harryku...@yahoo.com menulis: Dari: Harry Kusna harryku...@yahoo.com Judul: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Kepada: iagi-net@iagi.or.id Tanggal: Minggu, 21 Februari, 2010, 12:38 AM Hanya pertanyaan awam Pak Awang Atlantis itu tidak ada hubungannya dengan Atlantic yang terletak antara benua Eropa dan Amerika? Bagaimana asal mula penamaan atlantis itu? Apakah penamaan tsb dahulu ada hubungan dengan dugaan letaknya, yang mungkin tenggelam di samudra Atlantik? Terimakasih. Wassalam, HK From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com Sent: Sat, February 20, 2010 10:51:56 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? :Bantahan Arkeologi dan Geologi
Hasilnya memang terbantahkan secara ilmiah namun ada hal positif yang secara tidak langsung bermanfaat yaitu promosi Indonesia. Ini yang menurut saya harus lebih diperhatikan dan dijalankan oleh kita semua demi kejayaan Indonesia di mata dunia. Indonesia punya keanekaragaman sumber daya yang sangat potensial bagi kemajuan Indonesia sendiri. Semoga kita semua dapat mengelola, membudidayakan, menumbuhkembangkan dan memperkenalkan secara optimal di forum internasional. Sehingga hasilnya adalah peningkatan taraf hidup seluruh rakyat secara merata dan kesejahteraan yang diberkahi Allah SWT. Amien. Marilah kita semua secara bersama lebih peduli dan memberikan apa yang dapat kita darmabaktikan bagi kemajuan Indonesia meski sedikit namun tetap berlanjut. Jayalah Indonesia. Salam dari yg masih peduli. TAM Sent from my BlackBerry® wireless device via Vodafone-Celcom Mobile. -Original Message- From: Prajuto praj...@medcoenergi.com Date: Sun, 21 Feb 2010 06:20:11 To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesiafo...@hagi.or.id Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : BantahanArkeologi dan Geologi Itu diahe..he...m anggap saja seperti dongen sangkuriang -Original Message- From: forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of Rovicky Dwi Putrohari Sent: Saturday, February 20, 2010 10:52 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS; Geo Unpad; Forum HAGI Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Atlantis Itu Indonesia ? : Bantahan Arkeologi dan Geologi Menarik sekali Pak Awang, Cuman kok kayaknya soal Atlantis ini njujug dengan kesimpulan Atlantis itu ada. Trus sekarang mencari dimana Atlantis itu?. Padahal ada atau fakta dalam sains itu semestinya dicari buktinya dulu baru diyakini keberadaannya. Berbeda dengan keyakinan agama, dimana tanpa bukti (evidences) sudah diyakini kebenarannya. Jadi sepertinya pembuktian dimana Atlantis seolah-olah bukan sains. Wong evidences keberadaanya masih hipotesa. Yang saya ragu .. bolehkan keberadaan Atlantis ini disebut sebagai hipotesa sains walaupun tanpa indikasi awal dari pengamatan ? *[image: Sumber Wiki]http://rovicky.files.wordpress.com/2009/11/benua-benua.jpg * http://rovicky.wordpress.com/2009/11/27/benua-geologi-benua-sejarah-benua-khayalan/ RDP 2010/2/20 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com: Di gedung auditorium Museum Indonesia TMII, Jakarta, sebuah gedung yang asri dengan batu dan tiang-tiang berukir nan megah, seminar Atlantis digelar PT Ufuk Publishing House pada Sabtu 20 Februari 2010 tadi pagi-siang pukul 09.30-13.30. Seminar dihadiri sekitar 100 orang dari berbagai kalangan yang meminati isu Atlantis. Jadwal selesai mundur 1 ½ jam oleh serunya diskusi. Sejak buku terjemahannya diterbitkan PT Ufuk akhir tahun lalu, buku tulisan Prof. Arysio Santos (ahli fisika nuklir Brazil) laku keras di pasaran. Buku kontroversial yang mengatakan bahwa benua Atlantis yang hilang itu ternyata Indonesia tentu menimbulkan minat tersendiri bagi orang Indonesia. Berdasarkan hal itulah maka PT Ufuk serius menggelar seminar ini mengundang para narasumber yang berkaitan dengan bidang bahasan buku Atlantis. Menganggap bahwa isu yang dilempar Prof. Santos ini penting untuk harga diri bangsa (sebab Atlantis terkenal berkebudayaan tinggi) dan penting bagi ilmu pengetahuan Indonesia, maka PT Ufuk mengundang Prof. Dr Jimly Assidiqie (mantan ketua MK, dan anggota Watimpres) untuk memberikan pidato kunci. Sebelumnya, seminar dibuka oleh Prof. Dr. Umar Anggara Jenie (Ketua LIPI) yang memberikan pengantar tentang aspek ilmu pengetahuan isu Atlantis ini. Prof. Umar Jenie bersikap netral dalam isu ini sebab beliau mengakui tak mempunyai kapasitas untuk menilai pendapat Prof. Santos (Pak Umar adalah seorang ahli farmasi). Tetapi Pak Umar mengutip Arthur Clarke bahwa kebenaran itu tak harus selalu berdasarkan kebenaran pada saat kini, bisa juga didasarkan atas imajinasi yang saat ini belum terbukti tetapi kelak mungkin saja terbukti. Dan bila sebuah seminar internasional tentang Atlantis diperlukan diadakan, LIPI akan mendukungnya. Buku Prof. Santos baik, dalam hal bisa merangsang perdebatan sebab perdebatan merupakan jalannya ilmu pengetahuan. Prof. Jimly, sebagai seorang ahli hukum juga tak bisa menilai pendapat Prof. Santos ini, tetapi Pak Jimly mengatakan bahwa bila isu ini benar, maka buku Atlantis ini sangat penting bagi masyarakat Indonesia, paling tidak bisa membangun kembali harga dirinya di dunia internasional. Sebelum buku Atlantis ini, ada buku kontroversial lain yang ditulis Stephen Oppenheimer ahli genetika dari Inggris berjudul Eden in the East yaitu Sundaland sebagai tempat awal peradaban manusia modern. Dua buku ini penting bagi identitas bangsa Indonesia, begitu menurut Prof. Jimly. Pembahasan teknis detail pendapat Prof. Santos dilakukan melalui disiplin ilmu arkeologi (oleh Prof.Dr. Harry Truman Simanjuntak) dan geologi (oleh saya). Setelah Prof. Truman dan saya
[iagi-net-l] Prediksi harga minyak 2010
Memprediksi merupakan sesuatu yang paling menarik. Karena pada dasarnya manusia ingin tahu lebih dahulu ketimbang yang lain. Syukur-suykur meramal dengan *bener*, kalau* toh kliru* juga *ngga *apa-apa. Namanya juga prediksi. [image: oil_price_2008] http://rovicky.files.wordpress.com/2008/12/oil_price_2008.jpg Perkembangan harga minyak sepanjang tahun 2008http://rovicky.files.wordpress.com/2008/12/oil_price_2008.jpg Disebelah ini prakiraan harga yang dilakukan oleh Merril Lynch di tahun 2008 pasca meingkatnya harga minyak bulan Juli 2008. Bagaimana hasilnya ? Tahun 2009 harga minyak rata-rata sebesar. * [image: :(] “Lah memangnya Pakdhe sebelum menulis ramalan ini semalam baca mantra jopa-japu … mbul iwal-iwul juga ya ?”* Perjalanan prediksi harga Harga minyak tahun lalu merupakan harga minyak yang menanjak pada bulan July 2008. Saat itu merupakan harga dramatis karena menyentuh angka diatas 140US$/bbl. Harga ini merupakan harga tertinggi yang tercatat sepanjang sejarah. Harga 140 US$/BBL ini tidak pernah diprediksikan dalam 3 tahun sebelumnya. Memprediksi dan menjelaskan fluktuasi harga minyak dapat dilakukan dengan berbagai cara. WTRG meramalkan harga yang merupakan akibat dari point-point tertentu akibat gejolak politik dunia. Hasilnya seperti dibawah ini: http://rovicky.files.wordpress.com/2010/02/oilprice19471.gif Peramalan harga dengan cara ini tentunya cukup rumit. Setiap gejolak harus dijelaskan alasannya. Dan memang kenyataannya seolah-olah setiap gejolak disebabkan oleh perilaku politik dunia. Cara lebih rumit lagi dilakukan oleh MarktOracle dibawah ini. Setiap gejala dibuat trend tersendiri dan dipakai untuk meramalkan harga setalahnya. [image: http://www.marketoracle.co.uk/images/2008/crude-oil-deleveraging-dec08.gif]http://www.marketoracle.co.uk/images/2008/crude-oil-deleveraging-dec08.gif Peramalan dengan menggunakan Trend Polinomial Cara lain yang akan dicoba disini adalah dengan polynomial. Sangat sederhana. Andapun dapat menggunakan software excel untuk meramalkannya. Data diambil dari IEA. http://rovicky.files.wordpress.com/2010/02/hargaminyakkagetan.jpgDari polinomial diatas terlihat bahwa harga minyak sejak awal 1990 – hingga awal 2010 merupakan sebuah seri siklus panjang. Ada mekanisme tersendiri yang tidak perlu kita tahu jenis apa mekanismenya, tetapi data series ini dapat dirumuskan secara matematis. Rumusnya cukup rumit : *y = -1E-13x^4 + 2E-08x^3 – 0.001x^2 + 23.077x – 206974* Harga yang menanjak pada awal tahun 2008 merupakan “*kejutan harga*” (*Shocked price*). Issue krisis energi, juga issue minyak dikuasai national (government), serta future trading bergulat menaikkan harga. Kejutan ini mempengaruhi banyak hal dan sepertinya juga diikuti oleh krisis ekonomi yang memperparah penunjaman harga minyak pada tahun 2009 lalu. “*Shocked price*” tentunya juga bukan akibat *single couse* (penyebab tunggal) tetapi beberapa penyebab termasuk *future trading* yang menjadikan harga anjlog pada saat delivery 6 bulan kemudian. Lihat selisih harga tertinggi dan terendah terjadi pada selang sekitar 6 bulan. Terjadinya *rebound price *pada awal 2009 menyebabkan harga anjlok dan terendah dibawah 40 US$/bbl. Akhirnya harga kembali ke *normal sequence*diawal tahun 2010. Kalau saja pemulihan ekonomi dunia mampu meredam fluktuasi harga, maka diperkirakan akan mengikuti pola polinomial diatas. Dengan menggunakan rumus diatas harga minyak mentah (*SPOT Price*)* r**ata-rata tahun 2010 diperkirakan sekitar 85-90 USD/bbl*. Jadi mau percaya atau tidak ? Nah berapa harga yang pantas untuk menyusun APBN tahun 2010 ? Tulisan terkait sebelumnya : - *Prediksi harga minyak ? - Perlu tahu walaupun selalu salah !http://rovicky.wordpress.com/2010/02/19/2008/12/23/prediksi-harga-minyak-perlu-tahu-walaupun-selalu-salah/ * - *Harga minyak dan pasaran kerja tahun 2009http://rovicky.wordpress.com/2010/02/19/2009/02/03/harga-minyak-dan-pasaran-kerja-tahun-2009/ * - *Scenario Planning, membuat dongeng masa depan.http://rovicky.wordpress.com/2010/02/19/2009/04/11/scenario-planning-membuat-dongeng-masa-depan/ *