Re: [iagi-net-l] Sangiran Menjawab Dunia (Widianto dan Simanjuntak, 2009)
2010/3/23 Awang Satyana : > "Res serias omnes extollo ex hoc die in alium diem" Langsung aja Pak Awang ... Artinya apa sih ? btw, kalau ada peta atau gmbar menarik dari buku itu mintak scannya utk blog iagi http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/ RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Sangiran Menjawab Dunia (Widianto dan Simanjuntak, 2009)
Awal Maret 2010 yang lalu, sebuah paket terletak di meja saya, dikirim dari seorang teman di Yogyakarta - Pak Budianto Toha (Geologi UGM). Saat dibuka, wah kejutan yang menyenangkan, sebuah buku berjilid keras berkertas mengkilap, penuh gambar dan foto, dicetak dengan baik, berjudul, "Sangiran Menjawab Dunia". Penulisnya tak asing bagi saya, juga pasti bagi setiap pembaca artikel atau karya-karya arkeologi Indonesia, yaitu Harry Widianto dan Harry Truman Simanjuntak, dua ahli arkeologi senior Indonesia. Terima kasih Pak Bud, atas kejutan yang istimewa ini, sesuai harapan Pak Bud saya menikmati membacanya. Buku "Sangiran Menjawab Dunia" diterbitkan oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, sebuah lembaga yang paling punya autorisasi untuk menerbitkannya. Penerbitan buku ini didukung secara penuh termasuk pendanaannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pak Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah memberikan sambutan di buku ini. Pak Bibit pasti sadar bahwa Sangiran adalah warisan budaya dunia, yang sangat penting dalam dunia paleoantropologi, khususnya sejarah Homo erectus (Sangiran saat ini tempat terpenting di dunia untuk mempelajari Homo erectus). Pak Bibit berharap bahwa Sangiran bisa menjadi salah satu tujuan penting dalam Tahun Kunjungan Wisata Jawa Tengah 2011". Dr. Harry Widianto saat ini adalah Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, sedangkan Prof. Dr. Truman Simanjuntak adalah Director of Center for Prehistoric and Austronesian Studies di Jakarta. Keduanya juga adalah peneliti utama pada Puslitbang Arkenas (Arkeologi Nasional), pengajar dan penguji mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia maupun di beberapa negara. Februari 2010 lalu saya bertemu dengan Pak Truman di TMII saat sama-sama diundang sebagai narasumber Seminar Atlantis yang diadakan oleh penerbit buku Atlantis PT Ufuk (sudah saya ceritakan di milis ini). Saat itu, Pak Truman membedah buku Atlantis karya Prof. Arysio Santos itu berdasarkan arkeologi, sedangkan saya menganalisisnya berdasarkan geologi. Kesimpulan kami sama : Indonesia bukan Atlantis yang hilang itu. Karya-karya ilmiah Pak Harry Widianto tentang Homo erectus Sangiran banyak saya pelajari pada tahun 2008 saat saya sedang menyusun sebuah makalah untuk PIT IAGI yang berhipotesis bahwa perkembangan lebih lanjut dari Homo erectus tidak berkembang di Sangiran, tetapi berkembang di aliran lebih hilir Bengawan Solo di wilayah Ngandong, Trinil dan Ngawi karena Sangiran saat itu tak layak huni lagi sebab Sangiran telah tererupsi sebagai mud volcano. Buku "Sangiran Menjawab Dunia" enak dibaca, penjelasannya mudah dipahami sebab ditujukan untuk pembaca umum, pekerjaan penataan letak dibuat artistik sehingga "sejuk" membacanya sebab banyak variasi pemandangannya. Buku ini menjelasakan secara komprehensif hal ihwal Sangiran sebagai situs paling penting Homo erectus di dunia. Tidak hanya Sangiran saja yang diterangkan, tetapi pembaca diperkenalkan dulu kepada beberapa perihal yang berkaitan dengan manusia purba. Buku diawali dengan penjelasan tentang Gejolak Teori Evolusi Di Akhir Abad ke-19 dari cerita tentang Charles Darwin, sang pembentuk teori evolusi 1859, kontroversi di seputarnya, para pembela dan penyerangnya, dan terakhir diceritakan tentang Eugene Dubois, dokter Belanda yang terobsesi dengan teori Darwin lalu datang ke Indonesia, mengembara ke Sumatra lalu Jawa dan akhirnya pada tahun 1891-1892 ia menemukan di Trinil, Ngawi apa yang diyakininya sebagai missing link antara kera dan manusia : fosil batok kepala, gigi dan tulang paha kiri -ketiganya membuat Dubois menyimpulkan bahwa ketiga ex fragmen yang ditemukannya itu milik suatu makhluk bukan kera bukan manusia. Bukan kera karena ketika diukur volume otaknya 900 cc (otak kera paling maju -simpanse 600 cc; otak manusia 1200 cc), lalu tulang pahanya menunjukkan bahwa sang empunyanya berjalan tegak (tentu saja Dubois tahu sebab ia seorang dokter ahli anatomi). Maka dua kata diberikannya untuk penemuan ini : Pithecanthrous erectus -manusia seperti kera (atau kera seperti manusia) yang berjalan tegak. Cocoklah ia sebagai missing link di antara kera dan manusia. Pada tahun 1980-an, nama genus Pithecanthropus diubah menjadi Homo, genus yang sama dengan manusia modern. Charles Darwin meninggal pada 1882, ia tak menyaksikan penemuan-penemuan fosil-fosil di sekeliling hominid (makhluk mirip manusia) yang menunjukkan apa yang digagas Darwin mungkin benar : evolusi. Fosil-fosil yang ditemukan Dubois dan banyak ahli lainnya pada abad ke-20 telah dapat menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi dari hominid paling primitif ke hominid paling modern dan mungkin juga manusia modern. Bahwa teori evolusi menimbulkan kontroversi yang besar saat Darwin hidup tentu salah satunya karena bukti-bukti fosil saat itu belum ditemukan. Meskipun bukti2 fosil telah sedemikian terang menunjukkan bahwa evolusi adalah fakta, sampai sekarang pun masih terjadi pro da
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
Seperti hukum fisika sederhana saja, ketika suhu dan tekanan berkurang --> semua menuju kepada titik kesetimbangan yang baru --> volume berkurang --> yg artinya terjadi amblesan KOMPAS -- KORBAN LUMPUR LAPINDO Hidup Bertetangga dengan Bencana Senin, 22 Maret 2010 | 03:58 WIB M Ridwan (44) bersama belasan kepala keluarga lain di Desa Gempolsari, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, merasa terjebak. Rumah mereka hanya berjarak sekitar 300 meter dari tanggul kolam penampungan lumpur sisi utara. Jika hujan, rembesan air hujan dan air lumpur menggenangi permukiman mereka. Masih ada sekitar 20 rumah di desa itu. Rumah-rumah beserta penghuninya itu terpencil. Selain bangunan rumah mereka yang masih tegak berdiri, tampak puluhan bekas bangunan rumah yang dihancurkan pemiliknya. Rumah dalam jumlah lebih besar lagi telah menjadi kolam penampungan lumpur. ”Kami terpaksa bertahan di sini karena tidak memiliki uang untuk pindah. Hingga hari ini kami belum menerima ganti rugi sama sekali dari PT Minarak Lapindo Jaya,” kata Ridwan. Ridwan beserta warga yang masih tersisa menghadapi dilema. Mau pindah tak punya uang. Jika bertahan , juga dihantui rasa waswas. Penyebabnya, tanggul kolam lumpur di Desa Kedungbendo yang berjarak 100-200 meter ke arah barat permukiman mereka sudah beberapa kali ambles. ”Kalau hujan deras pada malam hari, kami nyaris tidak bisa tidur. Khawatir tanggul jebol,” kata Sanik (60), warga Desa Gempolsari. Sungai Ketapang yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah warga juga kerap meluap. Di samping itu, lahan kosong bekas permukiman di belakang rumah warga sudah menjadi kubangan raksasa. Air kubangan makin meluap jika hujan deras. Menurut Kepala Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) Achmad Zulkarnain, area rumah warga yang masih bertahan di Gempolsari itu sebenarnya termasuk dalam peta terdampak lumpur. Seharusnya, area itu dikosongkan karena tidak layak huni. Rencana BPLS untuk membuat tanggul di wilayah itu terhambat. ”Kami tidak bisa melakukan penanggulan karena warga menolak. Penolakan itu wajar sebab tanah mereka belum dibayar oleh PT Minarak,” katanya. Tak hanya di Gempolsari, ancaman nyata juga terjadi di beberapa desa di sisi barat kolam lumpur, atau tepatnya di barat Jalan Raya Porong. Di Desa Pamotan yang berjarak sekitar 1 kilometer ke arah barat dari kolam penampungan lumpur masih banyak terdapat semburan gas dan lumpur. Tanah di Desa Siring yang terletak di sisi barat Jalan Raya Porong juga sudah tak aman karena rawan ambles. Berdasarkan data BPLS per Januari 2010, terdapat 157 semburan gas dan lumpur di luar kolam penampungan lumpur. Dari jumlah tersebut, 118 di antaranya mati dan sisanya sebanyak 39 titik dinyatakan masih aktif. Namun, berdasarkan pengalaman selama ini, semburan yang mati bisa aktif kembali. Tak salah jika Ketua RT 12 di Desa Siring, Gandu Suyanto, menggambarkan bahwa kondisi desanya sudah terkepung bencana. Sewaktu-waktu, bencana itu datang mengancam. Bentuknya bisa munculnya semburan gas dan lumpur atau tanah mendadak ambles. (Aris Prasetyo/Kris Razianto Mada/Anwar Hudijono) > 2010/3/22 Hendratno Agus : >> dari pengamatan visual dan monitoring visual..., semburan lumpur di porong >> mulai berkurang. material nya berkurang atau tekanannya berkurang atau >> dua-duanya mulai berkurang >> salam, gus hend.89 > > > > PP-IAGI 2008-2011: > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... > > Ayo siapkan diri! > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember > 2010 > - > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any > information posted on IAGI mailing list. >
Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
2010/3/22 Hendratno Agus : > dari pengamatan visual dan monitoring visual..., semburan lumpur di porong > mulai berkurang. material nya berkurang atau tekanannya berkurang atau > dua-duanya mulai berkurang > salam, gus hend.89 Mas Gus Hend, smoga bukan karena anda "terbiasa" jadinya serasa berkurang. Btw, kalau belajar dari pengalaman masa lalu, pengurangan debit atau bahkan terhenti sering diikuti dengan amblesan. Saya pernah menguraikan tentang pengamatan berkurangnya volume semburan ini disini : http://rovicky.wordpress.com/2007/08/18/semburan-lumpur-berkurang-drastis-be-alert/ Nah mari kita amati selanjutnya, sebagai pembelajaran bersama RDP PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... Ayo siapkan diri! Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010 - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -