Re: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!
alhamdulillah sing akur . . . . urung rembug Pada 28 Mei 2011 09:22, abacht...@cbn.net.id menulis: Pakde Karwo, ini saya Andang Bachtiar, IAGI. Mugo sampeyan tansah diberkahi Gusti Allah iman, islam, dan sehat. Amiin. Sbg slh satu geologist yg usul mndukung pelaksanaan seismik 3D di kawasan lumpur Lapindo, sy ingin klarifikasi berita/pemahaman keliru ttg bhw seismik 3D ini bs memverifikasi 45 RT yg sdh disurvei Tim Independen Prov (ITS-Unair) 2010. Itu sama sekali tdk benar. Tdk mungkin seismik 3D memverifikasi daerah permukaan tanah yg orangnya sakit krn kondisi lingkungan yg berbahaya, yg air tanahnya tercemar, yg penduduknya stress dsb. Bahkan u/memverifikasi rembesan2 gas yg keluar di 45 RT itu saja tdk mungkin dilakukan dr data seismik 3D ini nanti (karena trlalu dangkal, diluar cakupan kedalaman survei seismik). Kalau BAKAL MEMPERLUAS daerah yg akan terdampak sangat mungkin. Justru itulah SALAH SATU TUJUAN dilakukannya seismik 3D ini. Digabungkan dg data pengamatan subsidence dr GPS survei yg sdh ada dan akan dilakukan, maka data geometri lapisan dan retakan/patahan di bawah Lumpur Lapindo akan bs dipakai memodelkan sampai dimana area yg akan terdampak tahun2 ke depan sampai berakhirnya proses semburan-penurunan. Mohon bantuan juga Prof Hardi Prasetyo dan Ir Soffian Hadi dr BPLS yg notabene adlh geologist u/meluruskan pemahaman keliru tsb. Bahkan humas BPLS sndiri sering menyebutkan hal yg keliru tsb pd masy dan media. Salam #ANDANGBACHTIAR# cc: mas Pras, cak Soffian, cak Amin ITS, Bang Lambok IAGI, cak Saiful IAGI, kang Yudi IAGI, Cak Pardan dkk IAGI Jatim, mas Yosi HAGI, bang Martinus HAGI,.. Powered by Telkomsel BlackBerry®
[iagi-net-l] 5 tahun Lapindo dan opini personal
Halo, ya. besok lima tahun lumpur lapindo. banyak yang sudah dikerjakan dan banyak yang belum terkerjakan. saya sendiri sudah menganggap diri saya pensiun (setidaknya untuk sementara) dari isu ini, jelas dalam kerja2 seperti ini pensiun sepenuhnya itu boleh dikatakan mustahil. selama hampir dua tahun di Porong dulu telah saya berikan yang terbaik yang saya bisa. mulai dari secara gagap membaca makalah2 berat, advokasi, mendirikan koperasi perempuan korban lumpur, sampai menulis. tak ada lagi yang dapat saya katakan soal lumpur ini. terlalu banyak. bagi yang masih terlibat dalam isu ini, selamat berjuang. saya salut dengan Cak Andang misalnya, yang terus bersuara sesuai dengan kapasitasnya soal lumur Lapindo. salah satu poin refleksi yang mungkin dapat saya sampaikan, meskipun saya yakin tak banyak gunanya, ternyata industri yang kita punya sekarang belum bisa menyejahterakan orang banyak. itu tampaknya yang perlu menjadi bahan pikiran kita bersama. Untungnya dulu, saya cukup disiplin mencatat banyak hal soal lumpur lapindo, sehingga jadilah sebuah draft. draft itu sekarang berada di salah satu penerbitan buku di Jogja, semoga mereka mau menerbitkannya. kalau tidak ada yang mau menerbitkannya, mau saya share saja filenya secara terbuka. di bawah ini, sekedar berbagi informasi, saya kopikan pengantar yang kami tulis menyertai draft tersebut. selamat membaca dan merenung. tabik bosman batubara Catatan Penulis untuk (draft): KRONIK LUMPUR LAPINDO: Skandal Bencana Industri Pemboran Migas di Sidoarjo Ide penulisan buku ini datang begitu saja menghampiri kami. Sudah tidak jelas kapan pertama kalinya pikiran seperti itu datang. Mungkin di sekitar tahun 2009. Sebelumnya, kami sudah terlibat sangat jauh dalam permasalahan bencana industri lumpur Lapindo. Jadi, boleh disebut sebenarnya penulisan buku ini adalah sesuatu yang berjalan, hidup di kepala kami, sekaligus memberikan energinya yang ternyata sampai saat ini, dengan tanpa memikirkan betapa besar ataupun kecilnya ia, juga turut serta menyemangati kami. Menulis tentang lumpur Lapindo kadang-kadang tak ada bedanya dengan menulis biografi orang yang masih hidup. Dalam menulis sebuah biografi orang yang masih hidup, seringkali penulisnya merasa terbebani dengan ketakutan bahwa si tokoh yang sedang ia garap bisa saja kelak melakukan sebuah perbuatan tercela sementara di buku yang sedang ia garap bertabur puja-puji. Demikian juga dengan lumpur. Walaupun miskin puja-puji, tetapi harus kami sadari bahwa bencana ini sedang berlangsung. Kejadian-kejadian begitu cepat dan dinamis. Kondisi kemarin sore begitu cepat berubah pagi ini. Dan kamipun, mau tak mau harus menyesuaikan ritme menulis kami dengan dinamika lapangan yang terjadi di Porong. Permasalahan kedua adalah perihal data. Data begitu banyak, pemberitaan soal lumpur Lapindo begitu masif, dan isu yang di-cover juga begitu luasnya. Dalam sebuah obrolan dengan seorang kawan yang tertarik melakukan studi tematik soal lumpur Lapindo, kami hanya sanggup mengatakan bahwa buku yang kami tulis ini pada dasarnya sangatlah jauh dari kesempurnaan. Benar, kami mengcover wilayah yang sangat luas, mulai dari dimensi keteknikan yang mencakup ribuan meter di bawah permukaan Bumi sana, sampai ke wilayah psike korban yang tentu saja tidak akan pernah dapat kita ukur kedalamannya. Dengan demikian, buku ini hanyalah semacam milestone yang menjadi palka akan apa yang telah kami jalani selama beberapa tahun terakhir. Mustahil kami membabat semua tema soal lumpur Lapindo yang, selain karena luas, beragam dan multidimensi itu tadi, juga karena kami bukanlah Superman. Oleh karenanya kami selalu berharap apabila suatu saat entah kapan ada “junior” yang meneruskan pekerjaan ini ke tingkat yang lebih detil, karena dari situlah kita semua dapat belajar. Di tengah-tengah cuaca Porong yang panas dan aroma methane yang tak pernah putus, tanpa berniat membanggakan diri, harus kami katakan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk tetap melakukan kerja-kerja pengorganisasian sembari pelan-pelan mengumpulkan data baik skunder maupun primer. Kami tertolong dengan berbagai proyek insidental yang membuat kami bekerja pendek dan cepat. Kerja-kerja insidental itulah yang pada dasarnya menjadi embrio buku ini. Sebuah riset lapangan yang dipercayakan oleh Social Emergency Response Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur kepada kami pada pertengahan tahun 2009, bolehlah kami sebut sebagai salah satu tonggak awal dimana kami memiliki kesempatan untuk mengumpulkan dan mengorganisir segala apa yang kami punya dan ketahui sehubungan dengan lumpur Lapindo. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih. Selain itu, tulisan-tulisan pendek untuk media, kebutuhan advokasi, dan riset-riset yang kami lakukan bersama Lafadl Initiatives dan Desantara Foundation, juga sangat membantu kami untuk semakin masuk lebih dalam ke akar-akar permasalahan yang ada sekaligus, pada saat yang
Re: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!!
Ass.w.w.Cak Andang, Kalau 3D seismic bisa u/verifikasi orang stress dan sakit,maka akan menyaingi alat CT-Scan Rumah Sakit?,Masya Allah mudah2an masyarakat kita tidak terbodohi oleh berita menysatkan ini...kasihani mereka... Wslm, Zaim/Geologi ITB Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Sat, 28 May 2011 02:22:00 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] 3D seismic tdk bisa u/verifikasi orang stress dan sakit!!! Pakde Karwo, ini saya Andang Bachtiar, IAGI. Mugo sampeyan tansah diberkahi Gusti Allah iman, islam, dan sehat. Amiin. Sbg slh satu geologist yg usul mndukung pelaksanaan seismik 3D di kawasan lumpur Lapindo, sy ingin klarifikasi berita/pemahaman keliru ttg bhw seismik 3D ini bs memverifikasi 45 RT yg sdh disurvei Tim Independen Prov (ITS-Unair) 2010. Itu sama sekali tdk benar. Tdk mungkin seismik 3D memverifikasi daerah permukaan tanah yg orangnya sakit krn kondisi lingkungan yg berbahaya, yg air tanahnya tercemar, yg penduduknya stress dsb. Bahkan u/memverifikasi rembesan2 gas yg keluar di 45 RT itu saja tdk mungkin dilakukan dr data seismik 3D ini nanti (karena trlalu dangkal, diluar cakupan kedalaman survei seismik). Kalau BAKAL MEMPERLUAS daerah yg akan terdampak sangat mungkin. Justru itulah SALAH SATU TUJUAN dilakukannya seismik 3D ini. Digabungkan dg data pengamatan subsidence dr GPS survei yg sdh ada dan akan dilakukan, maka data geometri lapisan dan retakan/patahan di bawah Lumpur Lapindo akan bs dipakai memodelkan sampai dimana area yg akan terdampak tahun2 ke depan sampai berakhirnya proses semburan-penurunan. Mohon bantuan juga Prof Hardi Prasetyo dan Ir Soffian Hadi dr BPLS yg notabene adlh geologist u/meluruskan pemahaman keliru tsb. Bahkan humas BPLS sndiri sering menyebutkan hal yg keliru tsb pd masy dan media. Salam #ANDANGBACHTIAR# cc: mas Pras, cak Soffian, cak Amin ITS, Bang Lambok IAGI, cak Saiful IAGI, kang Yudi IAGI, Cak Pardan dkk IAGI Jatim, mas Yosi HAGI, bang Martinus HAGI,.. Powered by Telkomsel BlackBerry®
Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Masa Allah Siapa yang menebar Dia yang menuai Budaya malu kayaknya semakin menipis Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja. Bertafakur akan membuat qt bijak. Salam iagi RH 3541 On 2011 5 23 13:34, Eko Prasetyo strivea...@gmail.com wrote: Persis kayak anak kecil lagi tantrum, yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan 2011/5/23 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. salam, Awang --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com *menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, geologi...@googlegroups.com Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM oooh ini to alasannya :( Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? RDP -- Forwarded message -- From: *Djuni Pristiyanto* belink2...@yahoo.com.sg http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg Date: 2011/5/23 Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta To: Milis Bencana benc...@googlegroups.com http://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB Laporan: Teguh Santosa RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data. “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5). Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia, termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai potensi bencana di Indonesia. “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,” ujarnya lagi. Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti tidak efektif. Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi ESDM sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa. “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), maka atasan kedua pejabat itu harus mengambil tindakan tegas, tambahnya. Hal lain yang membuat Andi gerah adalah kenyataan bahwa kedua lembaga itu mengabaikan hasil penelitian USGS mengenai potensi kegempaan di kawasan Asia Tenggara tahun 2007-2008. Dalam risetnya, USGS memperkirakan Selat Sunda berpotensi mengalami gempa yang lebih besar 8,7 Skala Richter. Studi yang dilakukan USGS ini , kata Andi Arief lagi, pasti tidak dimaksudkan untuk membuat masyarakat panik. Sebaliknya untuk membuat semua pihak, masyarakat dan pemerintah, waspada dan mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memperkecil kerusakan dan meminimalisir korban. Andi Arief juga
Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta
Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa, semua orang sudah tahu kalau Indonesia rawan bencana geologi. Sekarang yang penting gimana mitigation plannya. Syukur-syukur kalau staf ahli kepresidenan ini bisa memprediksi waktu terjadinya gempa, nah ini baru kejutan. Mengenai potensi, ini sih sudah banyak ahli yang meneliti dan memetakan, bahkan mensimulasinya (menurut info di Padang pernah ada simulasi). Wallahu'alam bishawab. Gantok From: rahmawan helmi rahmawanhe...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sat, May 28, 2011 7:43:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Masa Allah Siapa yang menebar Dia yang menuai Budaya malu kayaknya semakin menipis Semakin terlihat siapa yang mengambil keuntungan dari kondisi spt ini Alhamd qt sudah terbiasa dgn dagelan politisir para punggawa raja. Bertafakur akan membuat qt bijak. Salam iagi RH 3541 On 2011 5 23 13:34, Eko Prasetyo strivea...@gmail.com wrote: Persis kayak anak kecil lagi tantrum, yang kayaknya sering dilakukan orang-orang yang seharusnya sudah dewasa dan berilmu tinggi di sekitar cikeas dan senayan 2011/5/23 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com konon kecewa dengan kinerja institusi lain (yang punya otorisasi) yang menganggap sepi hasil penelitian person dan institusi yang mengeluarkan pernyataan provokatif itu. salam, Awang --- Pada *Sen, 23/5/11, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com*menulis: Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Judul: [iagi-net-l] Fwd: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, geologi...@googlegroups.com Tanggal: Senin, 23 Mei, 2011, 8:36 AM oooh ini to alasannya :( Berita menakut-nakuti masuk menyebar teror ndak ya ? RDP -- Forwarded message -- From: *Djuni Pristiyanto* belink2...@yahoo.com.sghttp://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=belink2...@yahoo.com.sg Date: 2011/5/23 Subject: [bencana] Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta To: Milis Bencana benc...@googlegroups.comhttp://id.mc773.mail.yahoo.com/mc/compose?to=benc...@googlegroups.com Inilah Alasan Mengapa Andi Arief Bicara tentang Potensi Gempa 8,7 SR di Jakarta Minggu, 22 Mei 2011 , 16:54:00 WIB Laporan: Teguh Santosa RMOL. Kinerja Kepala Badan Geologi di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dr. R. Sukhyar, harus dievaluasi. Begitu juga dengan kinerja Kepala Data dan Informasi Wilayah 1 Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKK), Hendra Suwarta. Kedua pejabat ini dinilai tidak memperlihatkan keseriusan dalam membantu masyarakat awam, peneliti dan lembaga pemerintah terkait lainnya untuk memahami potensi bencana yang timbul dari aktivitas lempeng bumi dan magma (tektonik dan vulkanik). Karena kedua lembaga ini pasif, masyarakat umum lah yang akan menjadi korban karena karena tidak memiliki informasi yang memadai. Di sisi lain, badan-badan tertentu di pemerintahan pusat maupun daerah yang memiliki kewenangan untuk menyiapkan blueprint dan skenario pengamanan sebelum bencana tidak bisa berbuat apa-apa karena ketiadaan data. “Saya benar-benar kecewa dengan BMKG dan Badan Geologi di ESDM. Selama ini kedua badan itu tidak memperhatikan kepentingan publik dan tidak mau mendorong dunia penelitian. Mereka pasif dan menyimpan semua informasi yang mereka miliki,” ujar Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief, kepada Rakyat Merdeka Online, Minggu petag (22/5). Sikap pasif kedua lembaga itulah yang membuat Andi Arief tergerak untuk menyampaikan kepada publik potensi bencana dan kegempaan di Indonesia, termasuk potensi gempa 8,7 Skala Richter di kawasan Selat Sunda yang menjalar hingga Jakarta. Sejak tahun lalu, Andi Arief dan semua peneliti di kantornya bekerja serius menindaklanjuti berbagai hasil penelitian mengenai potensi bencana di Indonesia. “Apa yang saya sampaikan ke publik sumbernya jelas dan tidak mengada-ada,” ujarnya lagi. Karena BMKG dan Badan Geologi ESDM tidak berperan banyak, Andi Arief meminta agar kedua lembaga itu diaudit oleh pihak yang berwenang. Dana miliaran rupiah yang dialokasikan ke kedua badan itu, sambungnya, terbukti tidak efektif. Di mata Andi Arif, kedua badan itu juga terkesan mengambil jarak dengan dunia penelitian. Tahun lalu, kantor Andi Arief membentuk tim khusus yang menyusun peta baru potensi gempa di Indonesia. Salah satu yang ditemukan tim khusus itu adalah potensi gempa di Selat Sunda. BMKG dan Badan Geologi ESDM sama sekali tak tergerak dengan hasil pekerjaan tim khusus yang dibentuk Andi Arief, yang terdiri dari sejumlah pakar gempa. “Karena telah menegasikan hasil kerja tim peta gempa dan hasil penelitian atau disertasi yang didasarkan pada data resmi GPS yang dipasang Badan Koordinasi
[iagi-net-l] Solusi bagi Penolakan Terhadap Survei Seismik di Porong
tulisan berikut sayacopas dari note saya di FB: *** Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta warga di 45 RT di sekitar lokasi Lumpur Lapindo untuk bersabar dan menerima uji seismik yang akan dilakukan oleh kementerian ESDM di kawasan mereka. Namun, warga menolak dengan alasan khawatir bahwa hasil uji seismik akan dipakai sebagai basis bagi pengambilan kebijakan sehubungan dengan daerah mereka (Tempointeraktif, 31 Maret 2011). Pada dasarnya uji seismik sangat penting dilakukan di Porong untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Melalui rekaman seismik para ahli akan dapat menginterpretasi struktur bawah permukaan di sekitar semburan. Struktur bawah permukaan ini, misalnya saja, berupa patahan-patahan yang ada di sana yang, kalau mengikuti kerangka berfikir geolog, pasti sudah sangat banyak, terutama karena terjadinya amblesan di beberapa tempat. Logika sederhananya, sebuah amblesan akan diikuti oleh patahan. Dalam kasus Lumpur Lapindo uji seismik menjadi sangat penting karena data ini termasuk langka terutama pasca semburan. Berdasarkan publikasi ilmiah tentang Lumpur Lapindo yang dapat saya ikuti, kondisi bawah permukaan ini menjadi salah satu lubang karena minimnya data seismik yang tersedia. Sementara, untuk menghasilkan model bawah permukaan yang bagus, data seismik adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Data seismik banyak digunakan oleh para geolog yang bekerja di industri minyak dan gas untuk memprediksi perangkap-perangkap hidrokarbon yang ada di bawah permukaan. Ini bukan berarti bahwa data seismik hanya dapat digunakan untuk mencari perangkap minyak dan gas, tetap bisa juga untuk hal yang lain. Salah satunya adalah untuk modelling bawah permukaan seperti yang dibutuhkan di Porong. Lantas, seperti apa kita harus memposisikan permintaan Pakdhe Karwo dan penolakan warga dalam kasus ini? Benar, dari perspektif sains, saya percaya setiap orang yang belajar geologi akan sangat mendukung dilakukannya survei seismik tersebut. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa kenyataan hidup ini bukanlah masalah sains belaka. Banyak hal lain yang juga perlu dipertimbangkan, apalagi dalam mengambil sebuah kebijakan yang menyangkut orang banyak seperti korban lumpur. Bagi saya penolakan yang dilakukan warga sangat masuk akal. Terutama mungkin karena mereka belajar dari pengalaman warga dari beberapa Desa yang sudah memiliki payung hukum sebelumnya. Dari tiga generasi Perpres yang sudah dikeluarkan sehubungan dengan Lumpur Lapindo, yaitu Perpres 14/2007, Perpres 48/2008, dan Perpres 49/2009, belum ada satu pun yang tuntas dilaksanakan. Untuk Perpres 14/2007, kondisi umum per Januari 2011, dari sekitar 13.000 warga korban Lumpur Lapindo yang berada di bawah payung hukum ini, baru sekitar 55% yang sudah lunas dalam artian menerima dana kompensasi untuk jual beli aset mereka. Dengan catatan, mereka yang sudah dilunasi kebanyakan adalah bekas warga Perumtas yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang kecil kalau dibandingkan dengan mereka yang berasal dari desa (non-perumahan) yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang besar. Lebih jauh, karena adanya skema pembayaran cicilan yang diciptakan oleh PT Minarak Lapindo Jaya, ada korban Lumpur yang dana kompensasinya baru akan lunas dalam 38 tahun ke depan. Itupun dengan catatan pembayaran cicilan lancar setiap bulannya. Kalau pembayaran cicilan macet-macet seperti yang sering terjadi, maka jangka waktu pelunasan itu akan semakin lama. Padahal, dalam redaksi Perpres 14/2007 Pasal 15 Ayat (2) dinyatakan bahwa pembayaran dilakukan selambat-lambatnya sebulan sebelum masa kontrak rumah dua tahun habis. Mengacu ke waktu pemberian uang kontrak rumah yang didapatkan oleh korban Lumpur Lapindo, maka seharusnya pembayaran ini sudah selesai pada sekitar akhir tahun 2008 yang lalu. Bagi warga yang berada di bawah payung hukum Perpres 48/2008 (Desa Besuki sebelah barat tol, Desa Pejarakan dan Desa Kedungcangkring) nasib mereka tidak jauh berbeda. Karena Pasal 15B ayat (5) Perpres 48/2008 mensyaratkan pelunasan dilakukan apabila PT Lapindo Brantas Inc., (LBI) telah melunasi tanggungjawabnya terhadap pembayaran dana kompensasi bagi korban Lumpur Lapindo yang tertera dalam Perpres 14/2007. Artinya, selama urusan dalam Perpres 14/2007 belum tuntas, maka urusan dalam Perpres 48/2008 juga akan ikut terbengkalai. Sementara bagi warga yang berada di bawah payung hukum Perpres 40/2009 (3 RT di Desa Mindi, Desa Siring Barat dan Desa Jatirejo Barat), nasib mereka malah lebih buruk lagi. Karena pada saat ini tuntutan mereka baru pada tahap merealisasikan Perpres 40/2009. Sampai saat ini warga belum menerima dana kompensasi atas aset mereka. Berdasarkan rekam jejak penegakan hukum yang payah pada seputaran kasus Lumpur Lapindo ini, maka penolakan warga di 45 RT ini sangat dapat dipahami. Kekhawatiran mereka bahwa nantinya data
Re: [iagi-net-l] Simposium Peringatan 5 Tahun Lusi (was Andang Protes)
1. Terus terang menurut saya Mark Tingay sudah lebay kalau mengaku mampu menentukan dating (timing) pergerakan patahan hingga skala menit. Kecuali ini hanya interpretasi atau bahkan spekulasi, supaya mendukung hipotesa. Mnurut saya mekanisme pengambilan kesimpulannya sangat tidak valid secara ilmiah karena tidak ada data yg mendukung dating (timing) ini. Kalau ada datanya yg mampu mendeteksi hingga skala menit, wah ini penemuan baru ! Kalau memang benar ada datanya, jangan-jangan watukosek penyebab/triger gempa jogja :( nah disini Kang Danny Hilman bisa sorak-sorak karena mendapatkan ilmu baru utk mendapatkan warning gempa :D 2. Bisa jadi secara timing/genetic atau umur karbonat di BPJ dan Porong-1 berbeda, tapi seismic data menunjukkan jelas bahwa tubuh karbonat ini menyatu. Walapun ternyata tidak seumur, dan diketahui setelah dibor. Dan saya kira pernah ada diskusi apakah BPJ menembus gamping ?. Menurut saya entah gamping itu seumur atau tidak, namun prediksi bahwa akan menembus gamping pada kedalam itu sudah diperkirakan sebelum pemboran. Bahkan drilling proposal/predicted sectionnya sendiri sudah memperkirakannya. Sehingga fakta ditembus atau tidaknya karbonat kujung bukan alasan bahwa pengeboran masih aman pada saat itu. 3. Kalau memang tubuh karbonat yang menyatu dari Porong dan BPJ, saya kira sumber air disitu akan sangat melimpah. Sebagai sebuah mekanisme fluid flow, terjadinya semburan ini, kalau memang alamiah, dapat menunjukkan bukti aktual bahwa quick fluid flow dalam proses migrasi minyak juga dapat terjadi secara instant. Migrasi minyak selama ini diperkirakan memakan waktu jutaan atau ribuah tahun, terutama dalam model migrasi migas. Bayangkan saja kalau satu juta barrel mengalir dalam waktu setahun. Kalau dalam waktu geologi namanya instant fluid migration. Salam nyaintifik Rdp On 27/05/2011, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote: Pak Rovicky, 1. Dari presentasi Mark Tingay: (1) mekanisme EQ trigger: sesar Watukosek bergerak sebelum erupsi lumpur, bahkan Tingay mencantumkan kapan waktu mulai bergeraknya: 27 Mei 2006 pukul 06:02 WIB, (2) mekanisme drilling trigger: sesar Watukosek bergerak sebelum erupsi lumpur, yaitu sesaat setelah BOP di BJP-1 well ditutup, atau pada 28 Mei 2006 pukul 07.50+ WIB. Jadi pada kedua mekanisme itu, sesar Watukosek bergerak sebelum erupsi lumpur, hanya trigger-nya saja yang berbeda. Apakah selama erupsi lumpur Sesar Watukosek bergerak juga: Ya. Banyak buktinya berdasarkan banyak data yang telah diambil di sini seperti GPR, microgravity, dll. 2. Davies menyebutkan Kujung ditembus BJP-1, dikoreksi oleh Tingay bahwa Kujung tidak ditembus, yang ditembus adalah Prupuh yang berumur mid-Miosen yang ekivalen dengan Tuban. Pendapat saya, tak ada Kujung atau Prupuh yang ditembus BJP-1. Ini masalah terminologi. Lihat disertasi Pak Harsono Pringgroprawiro (1983) untuk stratigrafi Jawa Timur, Prupuh adalah ekivalen dengan Kujung I yang dinamai Cities Service (1968) untuk offshore NE Java Sea. Karena tak ada Kujung ditembus, maka Prupuh pun tak ada. Ini akan lebih nyata secara absolut kalau kita lihat dating umur karbonat yang ditembus Porong-1. Seismic interpretation Porong to BJP baik yang diajukan oleh Lapindo saat pengusulan sumur dulu, maupun yang muncul di paper Arse Kusumastuti dan para pembimbingnya di AAPG Bull 2002, masih berekspektasi bahwa sekuen Porong dan BJP bersamaan, hanya Porong tumbuh stage lebih tinggi daripada BJP. Ini wajar sebab pengetahuan regional kita untuk semua reefs isolated platform di Jawa Timur memang begitu karena ridge-nya miring ke BD, sehingga akan terjadi backstepping ke TL dan reef paling tinggi akan di timur laut dan reef paling rendah stage-nya alias yang paling low relief akan di sisi BD. Itu kalau semuanya Kujung I, bagaimana kalau yang duduk di situ ekivalen Wonosari ? Belum pernah kita definisikan.. Apakah gamping di cutting 9283 ft di BJP ekivalen dengan gamping yang ditembus Porong-1 ? Dulu SWC gamping di Porong pernah diperiksa paleontologinya, tetapi tak ada age-diagnostic fossils yang ditemukan. Ada long-ranging nannofossils, coralline red algae, coral fragments, dan traces encrusting foram, tetapi umurnya tak meyakinkan. Hanya, kelebihannya, isotop Strontium pernah dilakukan untuk SWC Porong-1 pada red algal fragment di kedalaman 8487 ft. hasil 87Sr/86 Sr-nya menghasilkan rasio 0.708548 yang kalau dikonversikan ke umur absolute menjadi 16 Ma berdasarkan kurva isotop Sr dari Koepnick et al. (1985). Sebuah SWC di shales di atas gamping Porong (Kalibeng) pada kedalaman 8478 ft menghasilkan umur isotop 3 Ma. Nah...loncat 13 juta tahun (!) -menarik sekali. Apakah gamping Porong berumur 16 Ma itu Kujung-I yang ekivalen dengan Kujung-I lain di Jawa Timur yang produktif itu ? Bukan. Stratigrafi Jawa Timur terbaru yang sudah menggunakan umur standar absolute berdasarkan 87Sr/86Sr and micropaleontology age dating. Beberapa tahun belakangan ini hampir semua operator
Re: [iagi-net-l] Solusi bagi Penolakan Terhadap Survei Seismik di Porong
Bung Bosman, apakah memang secara hukum untuk memutuskan kompensasi yang dibayarkan ke masyarakat yang menjadi korban lumpur lapindo harus menunggu penelitian geoscience tentang penyebab lumpur lapindo ini ? karena kalau menunggu keputusan geoscience mungkin masih butuh bertahun tahun lagi ( ijin dan biaya shot 3 D seismic dan procesingnya, lalu siapa yang boleh menginterpretasi, dan saya kira objective 3D seismic ini lebih ke upaya pencegahan perluasan dari lumpur lapindo dan bukan menentukan penyebab dari lumpur lapindo ini). Saya setuju dengan anda bahwa pihak lapindo dan pemerintah harus segera memberikan kompensasi atas lahan masyarakat dan bukan lari dari masalah dengan alasan mencari sebabnya dulu apakah ini disebabkan gempa / drilling. Dan saya kira dana untuk membayar kompensasi ini sangat rendah dibandingkan kekayaan grup lapindo. Karena kalau situasi ini tidak cepat ditangani oleh pemerintah secara bijak, bukan tidak mungkin akan makin banyak saja penolakan masyarakat terhadap proyek energi pemerintah ( baik migas, geothermal, batu bara, nuklir dsb). Saya kira masyarakat tidak akan peduli apakah penyebabnya karena gempa bumi/ drilling, yang pasti bahwa setelah drilling banjar panji, mereka kehilangan rumah, pekerjaan dan seakan semua pihak tidak ada yang mau bertanggung jawab. 2011/5/29 bosman batubara bosman200...@yahoo.com tulisan berikut sayacopas dari note saya di FB: *** Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, meminta warga di 45 RT di sekitar lokasi Lumpur Lapindo untuk bersabar dan menerima uji seismik yang akan dilakukan oleh kementerian ESDM di kawasan mereka. Namun, warga menolak dengan alasan khawatir bahwa hasil uji seismik akan dipakai sebagai basis bagi pengambilan kebijakan sehubungan dengan daerah mereka (Tempointeraktif, 31 Maret 2011). Pada dasarnya uji seismik sangat penting dilakukan di Porong untuk mengetahui kondisi bawah permukaan. Melalui rekaman seismik para ahli akan dapat menginterpretasi struktur bawah permukaan di sekitar semburan. Struktur bawah permukaan ini, misalnya saja, berupa patahan-patahan yang ada di sana yang, kalau mengikuti kerangka berfikir geolog, pasti sudah sangat banyak, terutama karena terjadinya amblesan di beberapa tempat. Logika sederhananya, sebuah amblesan akan diikuti oleh patahan. Dalam kasus Lumpur Lapindo uji seismik menjadi sangat penting karena data ini termasuk langka terutama pasca semburan. Berdasarkan publikasi ilmiah tentang Lumpur Lapindo yang dapat saya ikuti, kondisi bawah permukaan ini menjadi salah satu lubang karena minimnya data seismik yang tersedia. Sementara, untuk menghasilkan model bawah permukaan yang bagus, data seismik adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Data seismik banyak digunakan oleh para geolog yang bekerja di industri minyak dan gas untuk memprediksi perangkap-perangkap hidrokarbon yang ada di bawah permukaan. Ini bukan berarti bahwa data seismik hanya dapat digunakan untuk mencari perangkap minyak dan gas, tetap bisa juga untuk hal yang lain. Salah satunya adalah untuk *modelling* bawah permukaan seperti yang dibutuhkan di Porong. Lantas, seperti apa kita harus memposisikan permintaan Pakdhe Karwo dan penolakan warga dalam kasus ini? Benar, dari perspektif sains, saya percaya setiap orang yang belajar geologi akan sangat mendukung dilakukannya survei seismik tersebut. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa kenyataan hidup ini bukanlah masalah sains belaka. Banyak hal lain yang juga perlu dipertimbangkan, apalagi dalam mengambil sebuah kebijakan yang menyangkut orang banyak seperti korban lumpur. Bagi saya penolakan yang dilakukan warga sangat masuk akal. Terutama mungkin karena mereka belajar dari pengalaman warga dari beberapa Desa yang sudah memiliki payung hukum sebelumnya. Dari tiga generasi Perpres yang sudah dikeluarkan sehubungan dengan Lumpur Lapindo, yaitu Perpres 14/2007, Perpres 48/2008, dan Perpres 49/2009, belum ada satu pun yang tuntas dilaksanakan. Untuk Perpres 14/2007, kondisi umum per Januari 2011, dari sekitar 13.000 warga korban Lumpur Lapindo yang berada di bawah payung hukum ini, baru sekitar 55% yang sudah lunas dalam artian menerima dana kompensasi untuk jual beli aset mereka. Dengan catatan, mereka yang sudah dilunasi kebanyakan adalah bekas warga Perumtas yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang kecil kalau dibandingkan dengan mereka yang berasal dari desa (non-perumahan) yang rata-rata memiliki kapitalisasi aset yang besar. Lebih jauh, karena adanya skema pembayaran cicilan yang diciptakan oleh PT Minarak Lapindo Jaya, ada korban Lumpur yang dana kompensasinya baru akan lunas dalam 38 tahun ke depan. Itupun dengan catatan pembayaran cicilan lancar setiap bulannya. Kalau pembayaran cicilan macet-macet seperti yang sering terjadi, maka jangka waktu pelunasan itu akan semakin lama. Padahal, dalam redaksi Perpres 14/2007 Pasal 15 Ayat (2) dinyatakan bahwa pembayaran dilakukan selambat-lambatnya
Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]
Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini. Saya melihat masih banyak kerancuan antara : - Klasifikasi data (data type and classification) - Kerahasiaan data (confidentiality). - Keterbukaan (open file vs closed file policy). - Data accessability. Akses data. - Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas. - dll Mungkin IAGI dapat menjebatani ? Seringkali kita terjebak diskusi antara kemudahan akses data serta kerahasiaan. Juga ada yg disebut knowledge yang merupakan proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report (research), publication. Salam Rdp On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote: YTH Pak HK, Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data EP Migas tsb ...dst Komentar (K1) : a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya), b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance dengan aturan hukum yg berlaku. (I2) :Data2 untuk area yg sudah direlinquished mungkin tidak perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst. (K2) : a. aturan relinq. harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data. b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data Apakah tidak sebaiknya sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat) c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT, pemerintahlah ♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ♈ªʼnĝ diterima pemerintah benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data Manager. Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data. (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu termasuk PND he..he...he) (I3) : PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat Inameta menjadi lebih baik, karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg keadaannya. dst (K3) : perjuangan panjang meraih kepercayaan industri sdh sejak lama kami lakukan sejak 1998!, INAMETA Desktop dibuat 1999, thn 2002 mendapat Merit Best Industrial Application , Asia Pasific ICT Award, 2003 digunakan oleh lebih dari 10 perusahaan minyak worldwide, 2010 utk meningkatkan security level of info dan kemudahan user kami deliver melalui WEB GIS aplication.!!! Alhamdulillah, sekarang sudah ada 3 member. Ide pak HK memang sangat baik, namun hal ini pernah kami sampaikan juga ke JSC meeting ..(Kebetulan 2x jadi guest speaker, sepertinya belum mendapat tanggapan, krn masing2 punya priority ♈ªʼnĝ berbeda2?!). Namun kami tetap berusaha membumikan wacana tersebut. Thx pak HK. (I4): Dengan melibatkan KPS secara demikian, untuk pendanaan pengembangan Inameta ini, nampaknya tidaklah akan menjadi sulit,.dst (A4) alhamdulillah utk pendanaan, sebagai entity bisnis kami siap. Namun ♈ªʼnĝ lebih penting lagi adalah keberpihakan terhadap produk dalam negeri ♈ªʼnĝ terus kita perjuangkan, agar data conten kita tidak kalah uptodate!! Allah tidak memberikan langsung apayang kita inginkan, tapi memberikan apayang kita perlukan. Perjuangan masih panjang.!!! Selamat bekerja!!! Thx pak HK, boleh minta no hpnya. GU 0811983285. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Harry Kusna harryku...@yahoo.com Date: Fri, 27 May 2011 01:13:28 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia? Pak Agung dan rekan2 IAGI ysh., Mungkin idea di bawah ini bisa dipertimbangkan untuk memajukan dunia Manajemen Data Migas di Indonesia, terutama untuk PND: Untuk meringankan pembiayaan dan beban kerja PND, 1) Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data EP Migas tsb., karena selama inipun, kebanyakan KPS sudah mempunyai system data management yg baik. Yang mungkin PND perlu kerjakan, adalah bekerja sama dengan KPS sehingga PND tahu persis data apa yg tersedia di KPS, terutama data2 yg sudah Open. Hal ini akan mengurangi biaya operasional PND, karena data fisik tetap dibawah beban KPS. 2) Data2 untuk area yg sudah direlinquished mungkin tidak perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja, karena untuk keperluan studi wilayah, mungkin data2 tsb masih diperlukan
Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]
Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di Indonesia. -- Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data Komentar Cak Agung: Apabila pasal ini dapat teriplementasi dengan baik, maka dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan Kewajiban masing2 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: apwid...@patranusa.com Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini. Saya melihat masih banyak kerancuan antara : - Klasifikasi data (data type and classification) - Kerahasiaan data (confidentiality). - Keterbukaan (open file vs closed file policy). - Data accessability. Akses data. - Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas. - dll Mungkin IAGI dapat menjebatani ? Seringkali kita terjebak diskusi antara kemudahan akses data serta kerahasiaan. Juga ada yg disebut knowledge yang merupakan proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report (research), publication. Salam Rdp On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote: YTH Pak HK, Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data EP Migas tsb ...dst Komentar (K1) : a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya), b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance dengan aturan hukum yg berlaku. (I2) :Data2 untuk area yg sudah direlinquished mungkin tidak perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst. (K2) : a. aturan relinq. harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data. b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data Apakah tidak sebaiknya sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat) c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT, pemerintahlah ♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ♈ªʼnĝ diterima pemerintah benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data Manager. Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak menjadi tanggungjawab seluruh stakeholder data. (KKKS,MIGAS,BPMIGAS,PUSDATIN,SERVICES COMPANY, DATA EXPERT Etc) (etc itu termasuk PND he..he...he) (I3) : PND bisa bekerja-sama dengan KPS untuk membuat Inameta menjadi lebih baik, karena untuk daerahnya, KPS yg beroperasi di daerah itu akan lebih tahu ttg keadaannya. dst (K3) : perjuangan panjang meraih kepercayaan industri sdh sejak lama kami lakukan sejak 1998!, INAMETA Desktop dibuat 1999, thn 2002 mendapat Merit Best Industrial Application , Asia Pasific ICT Award, 2003 digunakan oleh lebih dari 10 perusahaan minyak worldwide, 2010 utk meningkatkan security level of info dan kemudahan user kami
Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi) Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas. Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan ( rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi... Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal. Sekali lagi, hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya
Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
R Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi) Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas. Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan ( rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi... Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal. Sekali lagi, hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya
Re: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi)
R Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 10:01:32 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] sepeda pegas (alternative penghematan energi) Kemarin di TV One , ada acara menarik tentang Indonesia Gemilang..Di acara tersebut ditampilkan salah satu karya dari murid SMKN 10 Malang yang menang kejuaraan olympiade inovasi di Ankara. SMKN 10 ini sekolah yang menarik karena muridnya banyak berasal dari kalangan kurang mampu yang dibiayai baik pendidikan dan hidupnya selama bersekolah. Penemuannya berupa sepeda pegas. Prinsip kerjanya seperti jam pegas...yang diputar pagi hari dan terus berputar seharian. Di sepeda pegas tersebut untuk menempuh jarak 1 km hanya dibutuhkan 20 kayuhan sementara untuk sepeda biasa dibutuhkan 160 kayuhan ( rasio penghematan bisa 7-8 kali). Kalau sepeda pegas ini dikembangkan secara industri dan effesiensinya ditingkatkan bukan tidak mungkin akan merubah sistem berkendara yang akan menghemat banyak sekali energi... Dan kalau dipatenkan secara internasional bisa membuat Indonesia terkenal. Sekali lagi, hebat memang anak Indonesia dan arek malang pada khususnya
Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?]
Mas ADB, Implementasi dari penyerahan data, cost-nya pasti tidak sedikit? Apa pemerintah sudah bersedia menanggung cost -nya? Padahal sisi lain lagi diusahakan meminim-kan cost dan meningkatkan produksi...? Belum lagi masalah jaminan kerahasiaan data aktif (versinya operator?) Jd mungkin bkn tidak ada 'niat', tp masih dipikirkan banyak hal implikasinya... ? Salam, SCH Regards, Chandra Sent from Ochan's BlackBerry® -Original Message- From: abacht...@cbn.net.id Date: Sun, 29 May 2011 02:42:29 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Cak Agung, saya koq tdk melihat niatan Pemerintah untuk melaksanakan Peraturan yg mrk buat sendiri, terutama PASAL 16 PERMEN 27/2006. Sebab kalau memang berniat, maka seharusnya Ditjen Migas dan atau BPMigas sdh bikin juklak untuk monitoring semua proses akuisisi, pengolahan, dan interpretasi data, minimal pelaporan WAKTU, JENIS DAN JUMLAH DATA yg DIAKUISISI, dan atau DIPROSES, dan atau DIINTERPRETASI oleh K3S. Ini mencakup juga data survei pemetaan geologi, geokimia, geofisika: gravity, seismik, magnetik, dll, data pemboran: mudlog, drilling report, mechanical log, test data, well completion report, dsb. Juga lwt mekanisme AFE/WPB mestinya dicatat skema WAKTU dr semua proyek yg berkaitan dg processing dan interpretasi GGRE data. Dg dmikian 4, 6, atau 8 tahun stlah itu semua plus 3 bulan, maka K3S hrs ditegur atau dikasi sanksi kalau tidak mengirimkan data (mentah, olahan, interpretasi) ke Ditjen Migas lwt BPMigas. Dr ditjen Migas langsung diserahkan ke pusDaTIn yg scara fisik ke storage-nya PND. Itulah interpretasi ttg Pasal 16 Permen 2006 tsb. Tapi itu tdk terjadi di Indonesia. -- Ps.16 Permen 27/2006: Kontraktor melalui Badan Pelaksana Wajib menyerahkan Data hasil Eksplorasi dan Eksploitasi kepada PUSDATIN ESDM paling lambat 3 bulan sejak berakhirnya perolehan, pengolahan dan interpretasi Data Komentar Cak Agung: Apabila pasal ini dapat teriplementasi dengan baik, maka dapat dipastikan (jaminan) bahwa data akan dalam penguasaan pemerintah, tidak seperti data yang terdahulu …. Take time and hard effort to collect the open data after termination/relinquishment sometime data is not complete anymore. Ini merupkan tantangan seluruh stakeholder data untuk saling menghargai Hak dan Kewajiban masing2 Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: apwid...@patranusa.com Date: Sun, 29 May 2011 01:30:41 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Wah saya akan sangat berterimakasih sekali dgn IAGI ... Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Date: Sat, 28 May 2011 09:59:53 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] DATA --- [was: Perusahaan Asing Mengancam Kedaulatan Indonesia?] Sepertinya perlu ada lunchtalk dari pak Agung (PND) tentang data ini. Saya melihat masih banyak kerancuan antara : - Klasifikasi data (data type and classification) - Kerahasiaan data (confidentiality). - Keterbukaan (open file vs closed file policy). - Data accessability. Akses data. - Licensing data. Sehubungan dengan penggunaan data. Ini aspek legalitas. - dll Mungkin IAGI dapat menjebatani ? Seringkali kita terjebak diskusi antara kemudahan akses data serta kerahasiaan. Juga ada yg disebut knowledge yang merupakan proprietary, tapi tidak berhubungan dengan data. Misal report (research), publication. Salam Rdp On 28/05/2011, apwid...@patranusa.com apwid...@patranusa.com wrote: YTH Pak HK, Ide1 (I1): Mungkin PND tidak perlu menyimpan dan memelihara semua data EP Migas tsb ...dst Komentar (K1) : a. pada dasarnya PND hanya partner nya PUSDATIN, jadi data apasaja yg di PDT maka PND harus mau memelihara (krn memang begitu kontraknya), b.system pengelolaan yg baik ...belum jaminan bahwa hal itu sudah compliance dengan aturan hukum yg berlaku. (I2) :Data2 untuk area yg sudah direlinquished mungkin tidak perlu dikembalikan secara fisik ke PND, tetapi cukup administrasinya saja ... Dst. (K2) : a. aturan relinq. harus dikembalikan ke pemerintah. Bahkan kewajiban menyerahkan data itu, secara aturan setelah 3 bulan sejak perolehan data. b. Copy data (retain copy) pun telah di atur, boleh di hold atas seizin menteri. Nah kita2 ini kan stakeholder data Apakah tidak sebaiknya sami'na wa ato'na (kami dengar dan kami taat) c. PND sama sekali tdk punya hak mengaudit data!, kami hanya partner PDT, pemerintahlah ♈ªʼnĝ berhak utk itu..agar data ♈ªʼnĝ diterima pemerintah benar2 LAIK dan KOMPLIT..yg tentunya harus dimulai dari BPMIGAS sebagai supervisi KKKS, lalu MIGAS sebagai Fasilitator dan PDT sebagai Storage Data Manager. Menurut kami keberhasilan Migas Data Management tidak bisa tidak menjadi