Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]
Kalau dari sisi geologi sudah banyak ulasan bantahan dari para ahli sebagai bentuk dari piramida "man made". Bagaimana penolakan dari ahli antropologi Indonesia?, pada dasarnya bangunan piramida tak dikenal oleh suku bangsa di nusantara. Bangunan tinggi untuk media mencapai posisi Tuhan hanya dikenal pada bangsa inca, maya, mesir kuno. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: kartiko samodro Date: Tue, 10 Jan 2012 13:50:28 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan] terlepas benar atau tidak... isu ini memberikan harapan bahwa indonesia memang pernah jadi negara besar... harapan itu penting untuk mendorong agar kita bersemangat untuk dapat menjadi bangsa yang besar lagi kalau lihat peta wilayah sriwijaya dan majapahit sebenarnya kita tidak perlu mencari bukti bukti lagi kalau kita memang pernah menjadi bangsa yang besar... 2012/1/7 Yanto R.Sumantri > > > Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ? > > si Abah > > Original Message > Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan > From: "L. S. Djatnika" > Date: Sat, January 7, 2012 4:11 am > To: "Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB" > -- > > Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut > > Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist) > > Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga > merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim > Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan. > Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof > Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof > Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan > China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis Indonesia. > Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional menemukan > sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut. > > Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan > Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan > politikindonesia.com, Jumat (06/01). > > Iwan yang juga anggota Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah > seorang jurnalis dari Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul > Jejak Temuan Misterius telah menemukan pintu masuk dari Piramida di > Kabupaten Garut tersebut. "Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada > kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera", ujar > Iwan Sumule. > > Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias untuk mengetahui lebih > lanjut indikasi temuan piramida di Gunung Sadahurip. "Sebagai jurnalis > investigatif kami antusias atas riset ilmiah ini dan kami berhasil > temukan sesuatu,: ujar Iwan mengutip Ali Taba. > > Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya, berencana secepatnya membuat > film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat. > Mereka turut mendukung riset tim katastropik, membangun nasionalisme > baru Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif > harus menjadi spirit profesionalisme media. > > Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Staf Khusus > Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana sangat senang dengan > banyaknya inisiatif dan partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan. > Meski Piramida Garut ini, adalah temuan ikutan dari kegiatan utama Tim > Katastropik Purba yang meneliti sumber-sumber Bencana di masa purba > yang berpotensi mengulang, tetap saja temuan piramida Garut adalah > sesuatu yang sangat berharga. > > Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis dalam > membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online maupun > cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik Purba. > "Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka", ujar Iwan. > > Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan > telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap > scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi. > > Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para > geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas ilmu > Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung Fe Isitute, penulis > produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara TV serta pemilik > perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan > dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan. > > (kap/rin/nis) > > > On 12/20/11, bayu sandi wrote: > > Ada yang bisa menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan > > kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan > > pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan > kepentingannya > > apa)? > > > > > http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan > > > > *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com, Senin, 19
[iagi-net-l] Test email, please reply
Test Email -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan. PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] test
test si Abah -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan.
Re: [iagi-net-l] [Fwd: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan]
terlepas benar atau tidak... isu ini memberikan harapan bahwa indonesia memang pernah jadi negara besar... harapan itu penting untuk mendorong agar kita bersemangat untuk dapat menjadi bangsa yang besar lagi kalau lihat peta wilayah sriwijaya dan majapahit sebenarnya kita tidak perlu mencari bukti bukti lagi kalau kita memang pernah menjadi bangsa yang besar... 2012/1/7 Yanto R.Sumantri > > > Menarik ,apa ada yang bisa menerangkan riciannya ? > > si Abah > > Original Message > Subject: Re: [Anggota] Piramida Garut, Tim Beberkan Temuan > From: "L. S. Djatnika" > Date: Sat, January 7, 2012 4:11 am > To: "Milis Korps Mahawarman Batalyon 1 - ITB" > -- > > Jurnalis TV Nasional Temukan Pintu Masuk Piramida Garut > > Hasil foto IFSAR di Gunung Sadaurip, Garut (ist) > > Politikindonesia - Temuan awal tentang struktur yang kuat diduga > merupakan Piramida di Gunung Sadahurip Kabupaten Garut, oleh Tim > Mitigasi Bencana Katastropik Purba menarik minat berbagai kalangan. > Temuan itu, bukan hanya mengundang rasa ingin tahu dari Prof > Openheimer dari Oxford University, Frank Joseph (assisten alm Prof > Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG, Singapura, Australia dan > China, tetapi juag disambut antusias oleh kalangan jurnalis Indonesia. > Kabarnya, jurnalis dari salah satu stasiun TV nasional menemukan > sesuatu yang baru di gunung Sadahurip tersebut. > > Hal ini dikemukakan oleh Asisten Staf Khusus Presiden bidang Bantuan > Sosial dan Bencana, Iwan Sumule dalam perbincangannya dengan > politikindonesia.com, Jumat (06/01). > > Iwan yang juga anggota Tim Katastropik Purba ini mengatakan, salah > seorang jurnalis dari Stasiun TV Nasional, yang acaranya berjudul > Jejak Temuan Misterius telah menemukan pintu masuk dari Piramida di > Kabupaten Garut tersebut. "Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada > kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera", ujar > Iwan Sumule. > > Stasiun TV tersebut. ujar Iwan, memang antusias untuk mengetahui lebih > lanjut indikasi temuan piramida di Gunung Sadahurip. "Sebagai jurnalis > investigatif kami antusias atas riset ilmiah ini dan kami berhasil > temukan sesuatu,: ujar Iwan mengutip Ali Taba. > > Dikatakan Iwan, Ali Taba dan rekannya, berencana secepatnya membuat > film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat. > Mereka turut mendukung riset tim katastropik, membangun nasionalisme > baru Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif > harus menjadi spirit profesionalisme media. > > Kata Iwan, Tim Katastropik Purba yang diinisiasi oleh Staf Khusus > Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana sangat senang dengan > banyaknya inisiatif dan partisipasi masyarakat dari berbagai kalangan. > Meski Piramida Garut ini, adalah temuan ikutan dari kegiatan utama Tim > Katastropik Purba yang meneliti sumber-sumber Bencana di masa purba > yang berpotensi mengulang, tetap saja temuan piramida Garut adalah > sesuatu yang sangat berharga. > > Kata Iwan, tak hanya Ali Taba dkk, selama ini peran jurnalis dalam > membantu riset ini sangat besar beberapa redaktur media online maupun > cetak secara sukarela mendukung aktif riset Tim Katastropik Purba. > "Nanti saatnya akan kami umumkan siapa saja mereka", ujar Iwan. > > Mengenai riset ini sendiri, staf khusus Presiden Andi Arief mengatakan > telah masuk ke tahap finishing. Tim ahli masih harus penuhi satu tahap > scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi. > > Tim juga mendengarkan masukan secara informal dari para > geologis/volkanologis/arkeologis senior, ahli filologi, Fakultas ilmu > Budaya Universitas Indonesia, periset Bandung Fe Isitute, penulis > produktif A Samantho, penulis dan pembawa acara TV serta pemilik > perguruan Dicky Zainal. Secara formal juga sudah melakukan pertemuan > dengan wakil dari Arkenas dan Dirjen Kepurbakalaan. > > (kap/rin/nis) > > > On 12/20/11, bayu sandi wrote: > > Ada yang bisa menjelaskan apakah isi berita berikut dapat menghasilkan > > kesimpulan konvergen? Ataukah bukti-bukti yang disampaikan merupakan > > pembenaran (kesimpulan tergantung siapa yang menafsirkan dan > kepentingannya > > apa)? > > > > > http://nasional.vivanews.com/news/read/273418-piramida-garut--tim-beberkan-temuan > > > > *Dalam keterangan tertulis yang diterimaVIVAnews.com, Senin, 19 Desember > > 2011, Anggota Tim Bencana Katastropik Purba yang dibentuk Kantor Staf > > Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Iwan Sumule mengatakan > > hasil geolistrik dengan jarak elektroda 20 meter dan 10 meter, menunjukan > > ada horizontal unconformity atau “pemancungan” pada tubuh batuan intrusi > > (merah) di kedalaman sekitar 120 meter dari puncak. > > > > Upaya pembuktian itu menghasilkan, pertama, cabang intrusi yang ke arah > > kanan yang tampaknya membentuk dasar morfologi terrain yang mempunyai > > elevasi topografi sama dengan
Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
Banyak tokoh kolonial belanda terdahulu yang mau bersumbangsih terhadap ilmu dan pengetahuan di Indonesia, kita kenal juga Bosscha (lengkapnya Karel Albert Rudolf Bosscha), seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar yang mau menjadi penyandang dana utama untuk pembelian alat teropong bintang, namanya di abadikan untuk observatorium itu. Tak terbayang sama saya akan niat mereka untuk jaman itu, dan teropong bintang yang mereka dirikan begitu fenomenalnya sampai saat ini. saya sedikit meragukan niat pemerintah RI mau membangun sebuah observatorium di sini dikarenakan prioritas ekonomi jelas lebih penting sejak merdeka sampai sekarang. Sulit dipahami seorang dari penjajah mau bersumbangsih sebesar itu saat dulu, sementara membandingkan saat ini para konglomerat kita sendiri malah lebih suka menyumbang untuk pendidikan ke singapore (group Mayapada baru menyumbang $30juta dan sbelumnya juga mochtra ryadi dan pengusaha konglomerat lainnya berlomba2 menyumbang jutaan $ untuk NUS (National university of Singapore). Cerita kina dan kebun kina di Bukit Tunggul tersebut, sedikit berubah kegunaan untuk saat ini, kulit pohon kina sekarang selain dimanfaatkan untuk obat malarion dan juga untuk keperluan komestika. Di kawasan Bukit Tunggul tersebut, pabrik sederhana pengulitan pohon Kina masih beroperasi dan Bukit Tunggul yang asri mulai dimanfaatkan untuk agrowisata dan rekreasi lainnya..selain untk tempat DIKSAR anak GEA dulunya. 2012/1/9 > Makasih bnyk pak awang. Sangat menginspirasi. > > Taufik > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > -Original Message- > From: Awang Satyana > Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41 > To: IAGI; Geo Unpad; > Eksplorasi BPMIGAS; Forum HAGI< > fo...@hagi.or.id> > Reply-To: > Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa > Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu > komunitas yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya > mengunjungi makam Junghuhn di Jayagiri Lembang. > > Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster > berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang > monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja > ilmu yang "dimuliakannya": botani, termasuk dua spesies kina dan > geografi/ekologi tumbuhan. > > Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya > dan umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek > berusia 78 tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 > Junghuhn, duduk di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster > dan nisan. > > Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di > Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, > kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal > ini tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn > dengan kata kunci kina, padahal bukan hanya kina. > > Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak > akan mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga > pernah ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum > diketahui selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan > Junghuhn yang berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu. > > Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger > Siebert (2002), "Deutsche Spuren in Indonesien" (Horleman Verlag, Bad > Honnef). Dalam buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 > tokoh Jerman yang berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn. > > Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan > membacakannya untuk semua yang mendengar: > > “Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, > selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan > Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak > yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali > KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan > dari kata pengantar buku magnum opusnya, "Java, seine Gestalt, > Pflanzendecke und innere Bauart", 1854) (Jawa: Bentuknya, Flora dan > Struktur-Dalamnya). > > Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal > pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia > menjalani profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 > bulan, sementara ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti > geologi dan tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar > 21 tahun, dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra > Utara. Lalu saat cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya > menjadi buku-bukunya yang terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang > luar biasa, selama 7 tahun. Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 > tahun umurnya, didayagunakan untuk Jawa sampai akhir hayatnya.
[iagi-net-l] unreg
Dear admin Please unreg my email from this milist. regards, Sri adriani
Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
Makasih bnyk pak awang. Sangat menginspirasi. Taufik Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41 To: IAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS; Forum HAGI Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam Junghuhn di Jayagiri Lembang. Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu yang "dimuliakannya": botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi tumbuhan. Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata kunci kina, padahal bukan hanya kina. Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu. Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert (2002), "Deutsche Spuren in Indonesien" (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn. Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya untuk semua yang mendengar: “Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum opusnya, "Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart", 1854) (Jawa: Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya). Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik. Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan. Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang berbahaya, tempat jin, dedemit, dan sebangsanya. Tetapi Junghuhn adalah orang dengan disiplin diri yang luar biasa. Junghuhn tidak pernah mengambil jalan yang paling gampang. Ia menyusahkan dirinya sendiri dan para pembantunya. pasti J
Re: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
Terima kasih pak Awang, very inspiring dan saya kagum pada anda yang selalu ingat sejarah ilmuwan pendahulu kita Salam Rahardjo S. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Awang Satyana Date: Mon, 9 Jan 2012 18:19:41 To: IAGI; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS; Forum HAGI Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam Junghuhn di Jayagiri Lembang. Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu yang "dimuliakannya": botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi tumbuhan. Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata kunci kina, padahal bukan hanya kina. Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu. Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert (2002), "Deutsche Spuren in Indonesien" (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn. Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya untuk semua yang mendengar: “Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum opusnya, "Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart", 1854) (Jawa: Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya). Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik. Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan. Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang berbahaya, tempat jin, dedemit, dan sebangsanya. Tetapi Junghuhn adalah orang dengan disiplin diri yang luar biasa. Junghuhn tidak pernah mengambil jalan yan
[iagi-net-l] Lagi tentang Junghuhn: Pecinta Jawa
Sabtu 7 Januari 2012 kemarin, bersama sekitar 80 orang dari suatu komunitas yang senang jalan-jalan sambil belajar di lapangan, saya mengunjungi makam Junghuhn di Jayagiri Lembang. Di depan nisannya yang ditinggikan seperti obelisk, saya membentang poster berisi foto diri Junghuhn, biografi singkat, miniatur peta Jawanya yang monumental, lukisan-lukisan beberapa gunung yang didakinya, dan tentu saja ilmu yang "dimuliakannya": botani, termasuk dua spesies kina dan geografi/ekologi tumbuhan. Para peserta yang sangat beragam latar belakang profesi dan pekerjaannya dan umurnya, dari bayi yang masih digendong ibunya sampai seorang kakek berusia 78 tahun menyimak dengan khidmat diselingi decak kagum atas karya2 Junghuhn, duduk di pelataran makam Junghuhn atau berdiri mendekati poster dan nisan. Mengapa memilih Junghuhn, sebab ia bukan hanya perintis budidaya kina di Indonesia, tetapi jauh dari itu, ia adalah perintis penelitian geologi, kartografi/geodesi, geografi, botani, bahkan antropologi di Jawa. Dan, hal ini tak banyak diketahui masyarakat umum. Umumnya, mereka tahu Junghuhn dengan kata kunci kina, padahal bukan hanya kina. Saya pernah menulis beberapa kali tentang Junghuhn buat milis2, saya tak akan mengulangi menjelaskan kiprahnya sebab itu pernah saya tulis, juga pernah ditulis di beberapa majalah. Tetapi ada beberapa hal yang belum diketahui selama ini, yaitu tentang kepribadian dan kutipan2 pernyataan Junghuhn yang berguna buat kita, itulah yang saya bagikan Sabtu kemarin itu. Saya menggali lebih jauh kepribadian Junghuhn dari buku tulisan Rudiger Siebert (2002), "Deutsche Spuren in Indonesien" (Horleman Verlag, Bad Honnef). Dalam buku berbahasa Jerman ini, Siebert mengulas biografi 10 tokoh Jerman yang berkarya di Indonesia, antara lain Junghuhn. Saya cantumkan kata-kata Junghuhn yang penting di poster, dan membacakannya untuk semua yang mendengar: “Di sana aku menghargai dan memelihara ilmuku bagaikan benda keramat, selama 12 tahun aku menjelajahi gunung-gunung dan hutan-hutan Kepulauan Sunda yang mempesonakan itu. Dengan sengaja aku mengikuti jalan setapak yang sepi, dan tidak ada petunjuk jalan lain yang menemaniku kecuali KECINTAAN pada pekerjaan itu dan ANTUSIASME.” (dikutip dan diterjemahkan dari kata pengantar buku magnum opusnya, "Java, seine Gestalt, Pflanzendecke und innere Bauart", 1854) (Jawa: Bentuknya, Flora dan Struktur-Dalamnya). Junghuhn melalukan semua yang dilakukannya terhadap Jawa tanpa berbekal pendidikan formal. Pendidikan formalnya adalah dokter medis dan ia menjalani profesi sebagai dokter militer di Indonesia selama 3 tahun 7 bulan, sementara ia memetakan Jawa, mendaki semua gunungnya, meneliti geologi dan tumbuhan-tumbuhannya termasuk pembudidayaan kina selama sekitar 21 tahun, dengan diselingi 2 tahun bekerja memetakan sebagian Sumatra Utara. Lalu saat cuti sakit di Belanda, ia mengerjakan semua datanya menjadi buku-bukunya yang terkenal, magnum opusnya, dan peta Jawanya yang luar biasa, selama 7 tahun. Maka total hampir 30 tahun hidupnya, dari 54 tahun umurnya, didayagunakan untuk Jawa sampai akhir hayatnya. Semuanya bermodalkan dua hal ini: KECINTAAN dan ANTUSIASME, bukan latar belakang akademik. Junghuhn tergila-gila oleh keinginannya melakukan riset. Ia laki-laki penuh energi, berwajah serius, dengan pandangan mata yang skeptis. Walaupun Junghuhn mengagumi alam, bahkan seperti orang yang menjadikan alam sebagai agamanya, ia bukanlah penghayal. ia ingin mencari fakta mengenai sifat-sifat alam, dan ia mengharapkan agar data dan catatannya akan disimpan untuk penggunaan generasi selanjutnya, maka ia sangat mementingkan publikasi dan ia marah besar ketika intrik politik dan iri hati dari kalangan ilmuwan dan akademikus hampir membuat magnum opus Junghuhn tentang Jawa tidak dipublikasikan. Pulau Jawa menantang segala kekuatan dan kreativitas Junghuhn, menguras energinya. Pulau Jawa juga yang melemahkan tubuhnya sehingga berkali-kali membuatnya mesti mengambil cuti sakit yang lama. Ia menjadi orang pertama yang menjelajahi pulau ini secara sistematis. Alam Jawa ditelitinya dalam keadaan serba sulit dan penuh pengorbanan. Ia menyusahkan dirinya sendiri, tetapi juga menyusahkan orang-orang lain, yaitu para pembantunya di lapangan, orang-orang Jawa. Orang2 Jawa tak mengerti kemauan Junghuhn yang dianggapnya gila, mendaki semua puncak gunung yang kala itu diyakini orang2 Jawa sebagai tempat yang berbahaya, tempat jin, dedemit, dan sebangsanya. Tetapi Junghuhn adalah orang dengan disiplin diri yang luar biasa. Junghuhn tidak pernah mengambil jalan yang paling gampang. Ia menyusahkan dirinya sendiri dan para pembantunya. pasti Junghuhn telah dengan keras bertindak kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Tetapi kekerasannya menghasilkan semua magnum opusnya tentang Jawa. Kita menyaksikan seorang ilmuwan otodidak yang berpikir lugas dan yang mengumpulkan fakta dalam jumlah yang sangat besar. Dan Junghuhn m
Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Menarik juga kalo dibuatkan web-nya tersendiri ttg geotourism ini ini ada contoh personal web dari penulis buku "Lexicon of Oman 2010" tulisan di web yg sederhana ttg perjalanan wisata dia selama tinggal di oman, lengkap dengan koordinat plus sedikit info geologi menarik dan bisa jadi acuan buat geologist lain utk mendongeng pada saat kegiatan wisata http://home.kpn.nl/lilian_jan_schreurs/oman/oman2001.htm Oman keliatan sangat serius mengembangkan geotourism ini, sekarang malah sudah berdiri beberpa perusahaan yg khusus menyediakan paket "geological field trip" lengkap dengan tour guide dari universitas lokal. Mungkin bisa dicontoh dalam pengembangan geotourism Indonesia. salam Razi 2012/1/8 Rovicky Dwi Putrohari > Herman, > Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun > Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di > ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry. > Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk > memberikan info geologi di lokasi wisata. > Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau > tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun > saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal > ditempatkan di Lembang bisa dibuat "Penjelasan Geologi lokasi ini ada di > http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang";. Patok ini sederhana saja, > seperti patok batas desa saja. > Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses > intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke > pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok > ini bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di > web bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga > mudah diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan > geologinya. > Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain? > > Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca > buku bisa dimana saja, kan? > > Salam wisata! > > Rdp > > > > > On Sunday, January 8, 2012, wrote: > > Rekan-rekan, > > > > > > > > Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali > dan Lombok? > > > > Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan > mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya. > > > > Ada pendapat? > > > > > > > > Salam, > > > > > > > > Herman Darman > > -- > *"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"* >
Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Obyek turis untuk tambang emas tkd usah jauh2, di Cikotok atau Cirotan cukup bagus tetapi 30 th lalu, sekarang apakah masih bagus ?, coba tanya yg kerja di Aneka Tambang.. Salam, BK. --- On Mon, 1/9/12, rakhmadi.avia...@gmail.com wrote: From: rakhmadi.avia...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok To: iagi-net@iagi.or.id Date: Monday, January 9, 2012, 8:33 AM Emas yg di tambang Placer apa vien ya? KjA Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sarwanto Sutan Alamsyah Date: Mon, 9 Jan 2012 16:28:45 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial masyarakatnya. Salam, sAr ' 69 2012/1/9 mohammad syaiful : > sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi. > judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi. > > salam, > syaiful > 2012/1/9 Dewi Krisnayanti >> >> Pak Rovicky, >> >> Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah >> menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat. >> Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut >> akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah >> secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya >> ke Mataram, sehingga belum dapat >> kami distribusikan secar luas. >> >> Salam, >> >> Dewi >> >> >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> To: "iagi-net@iagi.or.id" >> Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM >> >> Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok >> >> Herman, >> Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun >> Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di >> ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry. >> Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk >> memberikan info geologi di lokasi wisata. >> Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau >> tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun >> saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal >> ditempatkan di Lembang bisa dibuat "Penjelasan Geologi lokasi ini ada di >> http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang";. Patok ini sederhana saja, seperti >> patok batas desa saja. >> Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses >> intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke >> pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini >> bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web >> bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah >> diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan >> geologinya. >> Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain? >> >> Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca >> buku bisa dimana saja, kan? >> >> Salam wisata! >> >> Rdp >> >> >> >> >> On Sunday, January 8, 2012, wrote: >> > Rekan-rekan, >> > >> > >> > >> > Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali >> > dan Lombok? >> > >> > Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan >> > mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya. >> > >> > Ada pendapat? >> > >> > >> > >> > Salam, >> > >> > >> > >> > Herman Darman >> >> -- >> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari" >> >> > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mai
Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Emas yg di tambang Placer apa vien ya? KjA Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sarwanto Sutan Alamsyah Date: Mon, 9 Jan 2012 16:28:45 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial masyarakatnya. Salam, sAr ' 69 2012/1/9 mohammad syaiful : > sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi. > judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi. > > salam, > syaiful > 2012/1/9 Dewi Krisnayanti >> >> Pak Rovicky, >> >> Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah >> menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat. >> Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut >> akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah >> secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya >> ke Mataram, sehingga belum dapat >> kami distribusikan secar luas. >> >> Salam, >> >> Dewi >> >> >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> To: "iagi-net@iagi.or.id" >> Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM >> >> Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok >> >> Herman, >> Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun >> Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di >> ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry. >> Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk >> memberikan info geologi di lokasi wisata. >> Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau >> tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun >> saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal >> ditempatkan di Lembang bisa dibuat "Penjelasan Geologi lokasi ini ada di >> http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang";. Patok ini sederhana saja, seperti >> patok batas desa saja. >> Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses >> intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke >> pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini >> bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web >> bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah >> diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan >> geologinya. >> Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain? >> >> Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca >> buku bisa dimana saja, kan? >> >> Salam wisata! >> >> Rdp >> >> >> >> >> On Sunday, January 8, 2012, wrote: >> > Rekan-rekan, >> > >> > >> > >> > Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali >> > dan Lombok? >> > >> > Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan >> > mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya. >> > >> > Ada pendapat? >> > >> > >> > >> > Salam, >> > >> > >> > >> > Herman Darman >> >> -- >> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari" >> >> > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages,
Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Kapan ya IAGI bisa adakan paket Geotourism ? Semakin rumit typical alterasi dan jenis mineral nya, makin asyik. Godang Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Sarwanto Sutan Alamsyah Date: Mon, 9 Jan 2012 16:28:45 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial masyarakatnya. Salam, sAr ' 69 2012/1/9 mohammad syaiful : > sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi. > judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi. > > salam, > syaiful > 2012/1/9 Dewi Krisnayanti >> >> Pak Rovicky, >> >> Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah >> menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat. >> Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut >> akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah >> secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya >> ke Mataram, sehingga belum dapat >> kami distribusikan secar luas. >> >> Salam, >> >> Dewi >> >> >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> To: "iagi-net@iagi.or.id" >> Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM >> >> Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok >> >> Herman, >> Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun >> Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di >> ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry. >> Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk >> memberikan info geologi di lokasi wisata. >> Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau >> tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun >> saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal >> ditempatkan di Lembang bisa dibuat "Penjelasan Geologi lokasi ini ada di >> http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang";. Patok ini sederhana saja, seperti >> patok batas desa saja. >> Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses >> intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke >> pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini >> bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web >> bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah >> diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan >> geologinya. >> Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain? >> >> Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca >> buku bisa dimana saja, kan? >> >> Salam wisata! >> >> Rdp >> >> >> >> >> On Sunday, January 8, 2012, wrote: >> > Rekan-rekan, >> > >> > >> > >> > Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali >> > dan Lombok? >> > >> > Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan >> > mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya. >> > >> > Ada pendapat? >> > >> > >> > >> > Salam, >> > >> > >> > >> > Herman Darman >> >> -- >> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari" >> >> > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its member
Re: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok
Di Lombok banyak tambang (emas) rakyat.Saya rasa tambang seperti ini juga menarik untuk obyek turisme. Bagi geolog juga sangat bagus untuk memahami batu yang mengandung emas serta kehidupan sosial masyarakatnya. Salam, sAr ' 69 2012/1/9 mohammad syaiful : > sbg tambahan, ada beberapa buku sejenis yg dituliskan oleh pak heryadi. > judulnya satu-persatu mungkin dapat diceritakan oleh bu dewi. > > salam, > syaiful > 2012/1/9 Dewi Krisnayanti >> >> Pak Rovicky, >> >> Sebagai informasi, Pengda IAGI Nusra dan dibantu pemda NTB telah >> menerbitkan buka Geowisata NTB yang ditulis oleh Pak Heryadi Rachmat. >> Buku tersebut baru selesai dicetak 2 minggu lalu. Niatannya buku tersebut >> akan disebarkan ke pengda-pengda, pemerintah dan sekolah-sekolah >> secara cuma-cuma. Buku masih ada di Pak heryadi belum dikirim seluruhnya >> ke Mataram, sehingga belum dapat >> kami distribusikan secar luas. >> >> Salam, >> >> Dewi >> >> >> From: Rovicky Dwi Putrohari >> To: "iagi-net@iagi.or.id" >> Sent: Sunday, January 8, 2012 10:30 PM >> >> Subject: [iagi-net-l] Geotourism : Geology of Bali and Lombok >> >> Herman, >> Saya belum pernah melihat buku populer (tourism) tentang Bali maupun >> Lombok. Sewaktu menjadi moderator di Makassar lalu saya sempat duduk di >> ruang yg berdisksui ttg paper2 geowisata. Salah satunya papernya Pak Herry. >> Dari sini saya berpikiran untuk membuat situs web geowisata di IAGI, untuk >> memberikan info geologi di lokasi wisata. >> Idenya sederhana dibanding dulu dengan pemikiran menuliskan kondisi atau >> tatanan geologi dengan membuat papan berisi penjelasan geologinya. Namun >> saya kira untuk saat ini tinggal dibuat patok dengan tulisan, misal >> ditempatkan di Lembang bisa dibuat "Penjelasan Geologi lokasi ini ada di >> http://iagi.or.id/geotour/sesarlembang";. Patok ini sederhana saja, seperti >> patok batas desa saja. >> Tentusaja kita tahu hampir semua masyarakat mengenal internet dan akses >> intrnet bisa lewat hp. Akses internet juga sudah bisa sampai ke >> pelosok-pelosok apalagi daerah tujuan wisata. Dan penempatan patok-patok ini >> bisa dimana saja, lokasi wisatanya. Sedangkan isi penjelasannya yang di web >> bisa diupdate, dilengkapi foto, dilengkapi sayatan tipis dll. Sehingga mudah >> diupdate, ketimbang menempatkan sebuah papan nama dengan penjelasan >> geologinya. >> Saya belum pernah tahu apakah ide ini sudah ada di tempat lain? >> >> Soal buku populer tentunya disisi lain juga bermanfaat. Karena membaca >> buku bisa dimana saja, kan? >> >> Salam wisata! >> >> Rdp >> >> >> >> >> On Sunday, January 8, 2012, wrote: >> > Rekan-rekan, >> > >> > >> > >> > Apakah kita sudah pernah menerbitkan buku geologi populer mengenai Bali >> > dan Lombok? >> > >> > Kalau belum, mungkin kita perlu mengusahakannya. Saya hal ini akan >> > mendukung Geotourism. Mungkin IAGI bisa jadi penerbitnya. >> > >> > Ada pendapat? >> > >> > >> > >> > Salam, >> > >> > >> > >> > Herman Darman >> >> -- >> "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari" >> >> > > > > -- > Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist > Mobile: 62-812-9372808 > Emails: > msyai...@etti.co.id (business) > mohammadsyai...@gmail.com > > Technical Manager of > Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -