Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Berbagi pengalaman saja.

Logam tembaga berupa koin kalau lama kena tanah juga kadang berwarna
kehijauan. Kalau digosok dgn jeruk nipis atau brasso bisa kembali seperti
warna semula. ( ini pengalaman waktu kecil suka cari lempung buat bikin
peluru ketapel).
Kalau koin tetsebut asal tembaga yaa pasti tidak terpengaruh oleh magnit.

Salam sejahtera. bdn.
Pada 17 Sep 2014 12:44, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
menulis:

 Mang Okim ysh,
 Berita itu bocor sebelum artefak sampai ke tangan Pak Ali Akbar. Sekarang
 sedang dipelajari.   Tentu tadi ketika kunjungan Mendikbud, Wagub, Wabut,
 artefak itu diperlihatkan dan diuraikan analisa awalnya oleh Pak Ali karena
 ini salah satu temuan sangat penting. Tadi banyak sekali wartawan yang
 ingin memotret tentunya, tapi kami tidak perkenankan supaya interpretasi
 dan spekulasinya menjadi tambah liar. Terimakasih atas pengingatannya. Kami
 sepaham.

 Salam,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Rabu, 17 September 2014 09:00
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak
 dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu
 kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini
 tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya
 tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual
 lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil
 datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh
  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini
 sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan
 adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu
 !!! ).



 Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini  diumumkan
 tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh
 permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga
 memberikan komentar  bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan
 teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki
 anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas
 permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin
 atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata
 tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga
 interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar
 catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di
 kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan alamiah .



 Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang
 melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam .  Mang Okim kurang
 setuju bahwa secara teknis  dan prinsip , trenching geologi  tidak ada
 bedanya dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog
 yang menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi
 pertimbangan : “ *Saya sangat sedih melihat perkembangan kegiatan
 penelitian di Situs Gunung Padang hari ini. Kotak ekskavasi dibuka di
 sembarang tempat, tidak mengacu pada kegiatan  penelitian yang sudah
 dilakukan sebelumnya. Beberapa kotak 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Sujatmiko
Pak Bandono,

Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan 
seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar 
fitnah 

Wassalam
Mang Okim


Terkirim dari tablet SamsungBandono Salim bandon...@gmail.com menulis:Somasi 
itu apa Mang?
Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
Hati hati dijalan ya .

Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:
Yth Pak Danny,

Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan 
sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan 
pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat 
Ketum IAGI).

Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya 
tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual 
lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 
13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh  Dr. Ali Akbar 
--- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari 
seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!!


Wassalam,

Mang Okim



Terkirim dari tablet Samsung

Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
Yth Mang Okim,
Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan 
hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua 
Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan 
hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian 
yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau 
bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan 
pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

Wass,
DHN

Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
From: Sujatmiko
Sent: Senin, 15 September 2014 11:57
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: MGEI
Subject: RE: [iagi-net] Bongkar

Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,

 

Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa 
hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 
tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang 
ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 
18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral 
besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), 
industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di 
level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ).

 

Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini  diumumkan 
tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh 
permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga 
memberikan komentar  bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi 
tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic 
tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas permukaan konsisten, dan 
mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin atas statemen tersebut karena 
di batuan yang dianggap artefak ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang 
pemangkasan alias utuh , sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai 
sisa pelapukan. Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama 
banyak ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan 
alamiah .

 

Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang 
melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam .  Mang Okim kurang 
setuju bahwa secara teknis  dan prinsip , trenching geologi  tidak ada bedanya 
dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog yang 
menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi pertimbangan : “ 
Saya sangat sedih melihat perkembangan kegiatan penelitian di Situs Gunung 
Padang hari ini. Kotak ekskavasi dibuka di sembarang tempat, tidak mengacu pada 
kegiatan  penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Beberapa kotak dibuka di 
lahan yang sangat rawan akan longsor.  Begitu juga dengan  hak publik yang 
datang berkunjung ke situs yang telah terampas. Sebagian besar situs ditutup 
dengan terpal setinggi 2 meteran. Mau apa  mereka sebenarnya di situs yang kita 
banggakan ini ???

 

Sebagai insan kebumian ( walau telah dicap sebagai “ geolog gaek “ dan 
“penjahat intelektual”) ,  mang Okim secara konsisten terus mengikuti 
perkembangan penelitian “ piramida “ di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. 
Padang. Dari hasil pemindaian geolistrik, georadar, dsbnya oleh TTRM, 
hipotesisnya ternyata sama bahwa di perut ketiga gunung tersebut terdapat  
bidang pemangkasan, ruang kosong, dan bangunan budaya lainnya. Pertanyaan mang 
Okim 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik yustinus yuwono
Danny yg baik,

Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya
dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk
menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi
science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru
dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini,
termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah
diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di
perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak,
tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada
strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu?
Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari
situs.
Salam,
Yatno
On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak
 dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu
 kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini
 tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan
 adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu
 !!! ).



 Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini  diumumkan
 tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh
 permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga
 memberikan komentar  bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan
 teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki
 anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas
 permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin
 atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata
 tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga
 interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar
 catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di
 kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan alamiah .



 Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang
 melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam .  Mang Okim kurang
 setuju bahwa secara teknis  dan prinsip , trenching geologi  tidak ada
 bedanya dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog
 yang menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi
 pertimbangan : “ 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
artefak dan uang kuno di gn padang.
Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
artefak yang ketemu di punden berundak.
Salam hormat.bdn.
Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya
 dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk
 menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi
 science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru
 dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini,
 termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah
 diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di
 perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak,
 tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada
 strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu?
 Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari
 situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan
 adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu
 !!! ).



 Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini
  diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt
 yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif
 dengan bangga memberikan komentar  bahwa artefak tersebut dibuat dengan
 menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang,
 memiliki anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet,
 porositas permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat
 prihatin atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak
 ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh ,
 sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan.
 Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak
 ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik liamsi
Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , 
Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya 
mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra 


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar
Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
artefak dan uang kuno di gn padang.
Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
artefak yang ketemu di punden berundak.
Salam hormat.bdn.
Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya
 dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk
 menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi
 science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru
 dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini,
 termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah
 diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di
 perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak,
 tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada
 strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu?
 Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari
 situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan
 adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu
 !!! ).



 Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini
  diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt
 yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif
 dengan bangga memberikan komentar  bahwa artefak tersebut dibuat dengan
 menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang,
 memiliki anomaly magnetic 

Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-17 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata

Sdr. Seno:
Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat
Ini adalah jawabannya:
Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya 
kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang  IUP-nya sudah 
punya orang.
Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang 
nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah 
Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang 
disediakan itu sepi pengunjung, dan protes
Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu 
dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu 
mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi 
tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas). 
Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang 
punyai IUP-nya.
Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan 
rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para 
penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan 
disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat penegak 
hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur standard 
untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat design 
tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan.
Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat 
pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan otonomi 
daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat Jenderal 
Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh pertambangan 
rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan pertambangan 
rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan untuk menindak 
penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi harus blusukan 
ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya aturan2 dalam hal 
pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb. Tentu ini juga berlaku 
untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat undang-undang baru untuk 
implementasinya.

Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini?
Wassalam
RPK


- Original Message - 
From: seno aji ajis...@ymail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat 
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI




Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2,

Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang 
bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di 
sisi lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor.


Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2, monitor 
untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi jika nanti 
jika tambang rakyat di legalkan.


Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan dilegalkannya 
tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi memiliki peran 
penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan 
advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang berkiprah di 
dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga lapangan 
kerja bagi anggota kita.


Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan 
good mining practices.


Salam
SA


Sent from my@smartmail

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah  PR untuk Jokowi, dan saya 
tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau 
dibuat UU baru tetapi ini  harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena 
banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim 
bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup.

Wassalam
RPK

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: lia...@indo.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya
(legal aspeknya  UU  )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus 
dilakukan di

WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat
kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya
15 tahun, ini artinya tambang tambang rakyat yg muncul akhir
akhir ini tidak bisa dilegalkan atau tidak bisa dijadikan WPR
dan tdk bisa diberikan IPR .
Disisi lain dipasal pidananya dikatakan Setiap orang yang
melakukan penambangan tanpa IUP atau IPR dikenakan pidana
hukuman maksimal 10 tahun 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
Salam.
Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya
 mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya
 dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk
 menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi
 science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru
 dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini,
 termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah
 diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di
 perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak,
 tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada
 strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu?
 Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari
 situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan
 adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu
 !!! ).



 Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini
  diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt
 yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif
 dengan bangga memberikan 

Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Kalau mau ya pasti mampu. Tinggal  bagi waktu dan cari pengampu yang mampu.
Namanya juga presiden;  punya kuasa dan tenaga.
Tinggal bawahannya mampu tidak?
Salm hormat.bdn.
Pada 17 Sep 2014 22:55, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id
menulis:

 Sdr. Seno:
 Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat
 Ini adalah jawabannya:
 Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya
 kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang  IUP-nya sudah
 punya orang.
 Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang
 nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah
 Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang
 disediakan itu sepi pengunjung, dan protes
 Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu
 dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu
 mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi
 tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas).
 Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang
 punyai IUP-nya.
 Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan
 rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para
 penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan
 disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat
 penegak hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur
 standard untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat
 design tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan.
 Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat
 pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan
 otonomi daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat
 Jenderal Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh
 pertambangan rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan
 pertambangan rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan
 untuk menindak penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi
 harus blusukan ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya
 aturan2 dalam hal pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb.
 Tentu ini juga berlaku untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat
 undang-undang baru untuk implementasinya.
 Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini?
 Wassalam
 RPK


 - Original Message - From: seno aji ajis...@ymail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM
 Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
 dan kaitannya dengan Pilpres IAGI


  Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2,

 Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang
 bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di sisi
 lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor.

 Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2,
 monitor untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi
 jika nanti jika tambang rakyat di legalkan.

 Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan
 dilegalkannya tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi
 memiliki peran penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan
 memberikan advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang
 berkiprah di dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga
 lapangan kerja bagi anggota kita.

 Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan
 good mining practices.

 Salam
 SA


 Sent from my@smartmail

 -Original Message-
 From: koeso...@melsa.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
 dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

 Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah  PR untuk Jokowi, dan saya
 tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau
 dibuat UU baru tetapi ini  harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena
 banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim
 bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup.
 Wassalam
 RPK

 Powered by Telkomsel BlackBerry®

 -Original Message-
 From: lia...@indo.net.id
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat
 dan kaitannya dengan Pilpres IAGI

 Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya
 (legal aspeknya  UU  )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus
 dilakukan di
 WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat
 kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya
 15 tahun, 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik koesoema
Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran 
PR
Wassalam
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar

HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
Salam.
Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya
 mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya
 dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk
 menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi
 science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru
 dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini,
 termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah
 diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di
 perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak,
 tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada
 strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu?
 Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari
 situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik
 dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala
 juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias
 dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan
 setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau
 menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang
 dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang
 kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya
 ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih
 mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung
 kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga
yang lapuk.
Mengenai keramik itu lho Pak;  sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs
undak lainnya,  baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di
Jawa Barat.
Salam hormat, bdn.
 Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di
 koran PR
 Wassalam
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
 Salam.
 Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa
 sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu
 saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/
 geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna
 dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik,
 baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid
 ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2
 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power
 plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan
 artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan,
 bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman
 perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata
 aslinya dari situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji 
 dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, 
 bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan
 baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur
 Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan
 antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya
 paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg 
 merusak
 atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke
 GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
   *From: *Sujatmiko
 *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57
 *To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
 *Cc: *MGEI
 *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar

  Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar,



 Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak
 beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik koesoema
Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina maupun 
India
RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar

Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga
yang lapuk.
Mengenai keramik itu lho Pak;  sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs
undak lainnya,  baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di
Jawa Barat.
Salam hormat, bdn.
 Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di
 koran PR
 Wassalam
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
 Salam.
 Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa
 sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu
 saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/
 geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna
 dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik,
 baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid
 ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2
 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power
 plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan
 artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan,
 bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman
 perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata
 aslinya dari situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji 
 dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, 
 bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan
 baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur
 Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan
 antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya
 paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg 
 merusak
 atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan lebih lanjut di Indonesia.
 Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke
 GP.

 Wass,
 DHN

 Sent from my BlackBerry 10 smartphone.

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik pujobrotoagus - pujobrotoa...@yahoo.com
Bapak bapak, 

Keinginan atau harapan kebesaran masa lalu jangan menutupi logic ilmu 
pengetahuan khususnya geologi. Masalah sample umur, sedimentasi wilayah yg 
dieskavasi harus jelas dulu fenomenanya. 
Saya prihatin, gabungan ambisi, imajinasi, dan dambaan kebesaran masa lalu 
seorang andi arief bisa mendrive banyak ilmuwan. Mudah mudahan hasil eskavasi 
menunjukan fakta yang mendekati kebenaran.

Salam,
Agus Pujobroto


Sent from Samsung Mobile

 Original message 
From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com 
Date:16/09/2014  11:03  (GMT+07:00) 
To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar 

Mang Okim dan Dany yg baik,

Setahu saya di arkeologi tidak dikenal pembuatan trench, yang lazim mereka 
lakukan dan yang sering saya liat mereka melskukan ekskavasi/ penggalian. 
Dengan membuka tanah perlapisan, bahkan per cm utk memperoleh data arkeologi. 
Setelah tanah diayak, dan dibersihkan sampai menggunakan kuas saking hati2nya. 
Tanahny nanti harus dikembalikan lagi sesuai aslinya tidak boleh asal2an posisi 
tanahnya tadi. Jadi sama sekali berbeda dengan pembuatan trench/ paritan di 
geologi.

Salam,
Yatno

On Sep 16, 2014 2:17 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:
Kujang itu awalnya alat pertanian; disebut sebagai kudi dlm bhs daerah di Jawa.
Ada ungkapan  bhs Sunda tentang itu maaf aku lupa lengkapnya;  tetapi begini 
bila suatu kelompok bintang muncul maka gunakan kujang untuk membuka hutan 
untuk membuat huma. Ingat dulu di wilayah Jawa Barat tidak mengenal sawah; 
tetapi huma untuk menanam padi dll.
Salam hotmat, bdn.
Pada 15 Sep 2014 21:29, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis:

Go, go, go!!
Timnas Gunung Padang Temukan Senjata Khas Jawa Barat
Monday, 15 September 2014, 19:21 WIB
Komentar : 0

Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang Situs Gunung 
Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf)
A+ | Reset |A-
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menemukan sejumlah artefak unik pada ekskavasi 
permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, menemukan artefak mirip senjata khas 
Jawa Barat, Kujang Gunung Padang.

Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu, 
dimana batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau digosok, 
sehingga menjadi halus termasuk permukaannya, kata Ali Akbar Timnas Peneliti 
Gunung Padang, Senin (15/9).

Dia menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan 
dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya 
satu-satunya bukan saja di Indonesia bahkan di dunia.

Saat ini ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam waktu 
dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di Jakarta.

Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang nantinya 
benda tersebut dimasukan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana benda yang 
dimodifikasi oleh manusia zaman dulu, katanya.

Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut, ada kemungkinan mengandung zat-zat 
atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk menebang 
pohon atau lainnya.

Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima tertimbun 
cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti, katanya.

Selain artefak berbentuk Kujang, pihaknya menemukan beberapa tembikar atau 
gerabah yang menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. 
Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata 
pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan bukan menggunakan roda 
putar.

Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan teknik 
awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya kami 
sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring, 
katanya.

Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2 dan temuan kendi 
cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

Pihaknya telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur 
prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci 
dengan kendi, naik ke tangga utara dan terus hingga ke teras 1, lalu membasuh 
diri.

Setelah membasuh diri, benda itu ditinggalkan, lalu mereka melakukan ritual 
berikutnya. Itu jenis-jenis artefak pertama dari tanah liat, kata Ali.

Penemuan artefak lainnya, Ali menambahkan, ada artefak yang mirip alat logam 
yang bentuknya seperti pisau. Jika dilihat secara seksama maka benda ini 
seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman ukuran kecil.

Mungkin pegangan ini, dulu ada gagangnya dan tajaman pisau ini kemungkinan 
masih panjang karena terlihat sudah patah. Dengan adanya artefak ini, warga 
dulu yang tinggal di situs ini sudah mengenal budaya logam, katanya.

Dia menjelaskan masyarakat yang tinggal di kawasan itu, bukan masyarakat yang 
berburu dan peramu makanan.?Kami belum memasukannya ke dalam laboratorium 
karena benda ini terlihat rapuh 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan.
Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina
 maupun India
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau
 tembaga yang lapuk.
 Mengenai keramik itu lho Pak;  sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs
 undak lainnya,  baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di
 Jawa Barat.
 Salam hormat, bdn.
  Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di
 koran PR
 Wassalam
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
 Salam.
 Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa
 sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu
 saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/
 geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna
 dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik,
 baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid
 ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2
 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power
 plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan
 artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan,
 bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman
 perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata
 aslinya dari situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, 
 kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji 
 dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, 
 bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung

 Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis:
 Yth Mang Okim,
 Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk.
 Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan
 baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur
 Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan
 antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya
 paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg 
 merusak
 atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif
 geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk
 dikembangkan 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik Bandono Salim
Maaf pak Agus apa yang dulu ketja di DPMA?  Selamet ketemu di iagi net.
Pada 18 Sep 2014 09:54, pujobrotoagus - pujobrotoa...@yahoo.com
SRS0-RXG2=6L=yahoo.com=pujobrotoa...@iagi.or.id menulis:

 Bapak bapak,

 Keinginan atau harapan kebesaran masa lalu jangan menutupi logic ilmu
 pengetahuan khususnya geologi. Masalah sample umur, sedimentasi wilayah yg
 dieskavasi harus jelas dulu fenomenanya.
 Saya prihatin, gabungan ambisi, imajinasi, dan dambaan kebesaran masa lalu
 seorang andi arief bisa mendrive banyak ilmuwan. Mudah mudahan hasil
 eskavasi menunjukan fakta yang mendekati kebenaran.

 Salam,
 Agus Pujobroto


 Sent from Samsung Mobile


  Original message 
 From: yustinus yuwono
 Date:16/09/2014 11:03 (GMT+07:00)
 To: iagi-net
 Subject: Re: [iagi-net] Bongkar

 Mang Okim dan Dany yg baik,

 Setahu saya di arkeologi tidak dikenal pembuatan trench, yang lazim mereka
 lakukan dan yang sering saya liat mereka melskukan ekskavasi/ penggalian.
 Dengan membuka tanah perlapisan, bahkan per cm utk memperoleh data
 arkeologi. Setelah tanah diayak, dan dibersihkan sampai menggunakan kuas
 saking hati2nya. Tanahny nanti harus dikembalikan lagi sesuai aslinya tidak
 boleh asal2an posisi tanahnya tadi. Jadi sama sekali berbeda dengan
 pembuatan trench/ paritan di geologi.

 Salam,
 Yatno
 On Sep 16, 2014 2:17 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote:

 Kujang itu awalnya alat pertanian; disebut sebagai kudi dlm bhs daerah di
 Jawa.
 Ada ungkapan  bhs Sunda tentang itu maaf aku lupa lengkapnya;  tetapi
 begini bila suatu kelompok bintang muncul maka gunakan kujang untuk membuka
 hutan untuk membuat huma. Ingat dulu di wilayah Jawa Barat tidak mengenal
 sawah; tetapi huma untuk menanam padi dll.
 Salam hotmat, bdn.
  Pada 15 Sep 2014 21:29, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis:


 Go, go, go!!
 Timnas Gunung Padang Temukan Senjata Khas Jawa Barat
 Monday, 15 September 2014, 19:21 WIB
 Komentar : 0

 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#comments-list
 [image: Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang
 Situs Gunung Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12).
 (Republika/Edi Yusuf)]
 Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang Situs
 Gunung Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12).
 (Republika/Edi Yusuf)
 A+
 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#
  | Reset
 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#|
 A-
 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#

 REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menemukan sejumlah artefak unik pada
 ekskavasi permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, menemukan artefak mirip
 senjata khas Jawa Barat, Kujang Gunung Padang.

 Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman
 dulu, dimana batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau
 digosok, sehingga menjadi halus termasuk permukaannya, kata Ali Akbar
 Timnas Peneliti Gunung Padang, Senin (15/9).

 Dia menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan
 dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya
 satu-satunya bukan saja di Indonesia bahkan di dunia.

 Saat ini ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam
 waktu dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di
 Jakarta.

 Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang
 nantinya benda tersebut dimasukan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana
 benda yang dimodifikasi oleh manusia zaman dulu, katanya.

 Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut, ada kemungkinan mengandung
 zat-zat atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk
 menebang pohon atau lainnya.

 Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima
 tertimbun cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti,
 katanya.

 Selain artefak berbentuk Kujang, pihaknya menemukan beberapa tembikar
 atau gerabah yang menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat
 wadah. Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan
 ternyata pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan bukan
 menggunakan roda putar.

 Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan
 teknik awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai
 bentuknya kami sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti
 kendi dan piring, katanya.

 Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2 dan temuan
 kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah.

 Pihaknya telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk
 prosedur prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk
 bersuci dengan kendi, naik ke tangga utara dan 

Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik miko
Pak Bandono,

Expert arkeologi Gunung Padang sebetulnya ada di Balar Bandung. Temuan2 
artefaktual di situs tersebut ada di laporan Balar, hanya tak pernah dijadikan 
referensi, apalagi diapresiasi. Inilah sebetulnya yang mang Okim sangat 
prihatinkan --- dikenal sebagai  Reinventing The Wheel  alias mulai lagi dari 
titik NOL. Kapan kita majunya --- ta' iya !!!

Wassalam, 

Mang Okim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 18 Sep 2014 09:55:19 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar
Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan.
Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina
 maupun India
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau
 tembaga yang lapuk.
 Mengenai keramik itu lho Pak;  sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs
 undak lainnya,  baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di
 Jawa Barat.
 Salam hormat, bdn.
  Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di
 koran PR
 Wassalam
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
 Salam.
 Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa
 sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu
 saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/
 geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna
 dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik,
 baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid
 ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2
 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power
 plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan
 artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan,
 bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman
 perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata
 aslinya dari situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, 
 kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan
 artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM ,
 hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji 
 dulu
 oleh  Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY?
 Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, 
 bisa
 juga tidak --- ta' iya !!!


 Wassalam,

 Mang Okim



 Terkirim dari tablet Samsung


Re: [iagi-net] Bongkar

2014-09-17 Terurut Topik aswan_gl
Pak Bandono,
Mungkin itulah perlunya diterbitkan di web, agar bisa mudah diakses melalui 
internet. Karena paling praktis zaman sekarang kan gunakan mbah google. Sekadar 
urun rembug.
Salam,

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: m...@cbn.net.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 18 Sep 2014 04:29:22 
To: Milis Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar
Pak Bandono,

Expert arkeologi Gunung Padang sebetulnya ada di Balar Bandung. Temuan2 
artefaktual di situs tersebut ada di laporan Balar, hanya tak pernah dijadikan 
referensi, apalagi diapresiasi. Inilah sebetulnya yang mang Okim sangat 
prihatinkan --- dikenal sebagai  Reinventing The Wheel  alias mulai lagi dari 
titik NOL. Kapan kita majunya --- ta' iya !!!

Wassalam, 

Mang Okim
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Thu, 18 Sep 2014 09:55:19 
To: Iagiiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Bongkar
Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan.
Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina
 maupun India
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau
 tembaga yang lapuk.
 Mengenai keramik itu lho Pak;  sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs
 undak lainnya,  baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di
 Jawa Barat.
 Salam hormat, bdn.
  Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis:

 Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di
 koran PR
 Wassalam
 RPK
 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 HeebaTt,  tinggal tunggu hasil yang dijanjikan.
 Salam.
 Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis:

 Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP ,
 Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa
 sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra

 Powered by Telkomsel BlackBerry®
 --
 *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com
 *Sender: * iagi-net@iagi.or.id
 *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700
 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id
 *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
 *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar

 Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga
 artefak dan uang kuno di gn padang.
 Hanya cari berita saja;  karena secara hawar hawar temuan artefak ada .
 Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja
 artefak yang ketemu di punden berundak.
 Salam hormat.bdn.
 Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis:

 Danny yg baik,

 Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu
 saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/
 geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna
 dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik,
 baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid
 ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2
 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power
 plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan
 artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan,
 bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman
 perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata
 aslinya dari situs.
 Salam,
 Yatno
 On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote:

 Pak Bandono,

 Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas
 kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya
 menyebar fitnah 

 Wassalam
 Mang Okim


 Terkirim dari tablet Samsung

 Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis:

 Somasi itu apa Mang?
 Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata?
 Hati hati dijalan ya .
 Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis:

 Yth Pak Danny,

 Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup
 bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu
 bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, 
 kali
 ini tidak lewat Ketum IAGI).

 Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar
 eksposenya tidak berlebihan.