Re: [iagi-net] Bongkar
Berbagi pengalaman saja. Logam tembaga berupa koin kalau lama kena tanah juga kadang berwarna kehijauan. Kalau digosok dgn jeruk nipis atau brasso bisa kembali seperti warna semula. ( ini pengalaman waktu kecil suka cari lempung buat bikin peluru ketapel). Kalau koin tetsebut asal tembaga yaa pasti tidak terpengaruh oleh magnit. Salam sejahtera. bdn. Pada 17 Sep 2014 12:44, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Mang Okim ysh, Berita itu bocor sebelum artefak sampai ke tangan Pak Ali Akbar. Sekarang sedang dipelajari. Tentu tadi ketika kunjungan Mendikbud, Wagub, Wabut, artefak itu diperlihatkan dan diuraikan analisa awalnya oleh Pak Ali karena ini salah satu temuan sangat penting. Tadi banyak sekali wartawan yang ingin memotret tentunya, tapi kami tidak perkenankan supaya interpretasi dan spekulasinya menjadi tambah liar. Terimakasih atas pengingatannya. Kami sepaham. Salam, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Rabu, 17 September 2014 09:00 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan komentar bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan alamiah . Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam . Mang Okim kurang setuju bahwa secara teknis dan prinsip , trenching geologi tidak ada bedanya dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog yang menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi pertimbangan : “ *Saya sangat sedih melihat perkembangan kegiatan penelitian di Situs Gunung Padang hari ini. Kotak ekskavasi dibuka di sembarang tempat, tidak mengacu pada kegiatan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Beberapa kotak
Re: [iagi-net] Bongkar
Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet SamsungBandono Salim bandon...@gmail.com menulis:Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Sujatmiko Sent: Senin, 15 September 2014 11:57 To: iagi-net@iagi.or.id Reply To: iagi-net@iagi.or.id Cc: MGEI Subject: RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan komentar bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan alamiah . Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam . Mang Okim kurang setuju bahwa secara teknis dan prinsip , trenching geologi tidak ada bedanya dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog yang menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi pertimbangan : “ Saya sangat sedih melihat perkembangan kegiatan penelitian di Situs Gunung Padang hari ini. Kotak ekskavasi dibuka di sembarang tempat, tidak mengacu pada kegiatan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Beberapa kotak dibuka di lahan yang sangat rawan akan longsor. Begitu juga dengan hak publik yang datang berkunjung ke situs yang telah terampas. Sebagian besar situs ditutup dengan terpal setinggi 2 meteran. Mau apa mereka sebenarnya di situs yang kita banggakan ini ??? Sebagai insan kebumian ( walau telah dicap sebagai “ geolog gaek “ dan “penjahat intelektual”) , mang Okim secara konsisten terus mengikuti perkembangan penelitian “ piramida “ di G. Lalakon, G. Sadahurip, dan G. Padang. Dari hasil pemindaian geolistrik, georadar, dsbnya oleh TTRM, hipotesisnya ternyata sama bahwa di perut ketiga gunung tersebut terdapat bidang pemangkasan, ruang kosong, dan bangunan budaya lainnya. Pertanyaan mang Okim
Re: [iagi-net] Bongkar
Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan komentar bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni hasil pelapukan alamiah . Mang Okim juga sangat prihatin melihat foto-foto kegiatan ekskavasi yang melibatkan personel militer dan membongkar tebing curam . Mang Okim kurang setuju bahwa secara teknis dan prinsip , trenching geologi tidak ada bedanya dengan trenching arkeologi. Bocoran berita berikut dari arkeolog yang menyaksikan kegiatan di Gunung Padang semoga dapat menjadi pertimbangan : “
Re: [iagi-net] Bongkar
Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan komentar bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic tinggi, memiliki hanya satu kutub magnet, porositas permukaan konsisten, dan mirip senjata kujang. Mang Okim sangat prihatin atas statemen tersebut karena di batuan yang dianggap artefak ternyata tidak terlihat adanya bekas bidang pemangkasan alias utuh , sehingga interpretasinya lebih ke batuan murni sebagai sisa pelapukan. Sekedar catatan, batuan dengan bentuk yang lebih kurang sama banyak ditemukan di kawasan karst Citatah, dan itu adalah murni
Re: [iagi-net] Bongkar
Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan komentar bahwa artefak tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi, mengandung serat kawat dari besi memanjang, memiliki anomaly magnetic
Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI
Sdr. Seno: Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat Ini adalah jawabannya: Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang IUP-nya sudah punya orang. Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang disediakan itu sepi pengunjung, dan protes Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas). Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang punyai IUP-nya. Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat penegak hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur standard untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat design tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan. Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan otonomi daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat Jenderal Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh pertambangan rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan pertambangan rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan untuk menindak penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi harus blusukan ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya aturan2 dalam hal pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb. Tentu ini juga berlaku untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat undang-undang baru untuk implementasinya. Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini? Wassalam RPK - Original Message - From: seno aji ajis...@ymail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2, Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di sisi lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor. Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2, monitor untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi jika nanti jika tambang rakyat di legalkan. Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan dilegalkannya tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi memiliki peran penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang berkiprah di dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga lapangan kerja bagi anggota kita. Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan good mining practices. Salam SA Sent from my@smartmail -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah PR untuk Jokowi, dan saya tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau dibuat UU baru tetapi ini harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup. Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya (legal aspeknya UU )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus dilakukan di WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya 15 tahun, ini artinya tambang tambang rakyat yg muncul akhir akhir ini tidak bisa dilegalkan atau tidak bisa dijadikan WPR dan tdk bisa diberikan IPR . Disisi lain dipasal pidananya dikatakan Setiap orang yang melakukan penambangan tanpa IUP atau IPR dikenakan pidana hukuman maksimal 10 tahun
Re: [iagi-net] Bongkar
HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih, dan kemungkinan adanya reaktor listrik hidro di level 4 ( 13.000 – 23.000 tahun yang lalu !!! ). Sekedar informasi, di front page koran Pikiran Rakyat pagi ini diumumkan tentang adanya temuan artefak aneh dari batuan andesit-basalt yang seluruh permukaannya masih terbungkus kulit pelapukan . Pak Andi Arif dengan bangga memberikan
Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI
Kalau mau ya pasti mampu. Tinggal bagi waktu dan cari pengampu yang mampu. Namanya juga presiden; punya kuasa dan tenaga. Tinggal bawahannya mampu tidak? Salm hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 22:55, R.P.Koesoemadinata koeso...@melsa.net.id menulis: Sdr. Seno: Begini masalahnya. Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tanmbang rakat Ini adalah jawabannya: Ternyata undang-undangnya sudah ada kata Liamsi, tetapi masalahnya kebanyakan penambang rakyat yang nongkrongi wilayah yang IUP-nya sudah punya orang. Nah solusinya anggap saja para penembang rakyat itu seperti kaki lima yang nongkrong didepan toko yang resmi dan legal. Nah seperti halnya di Tanah Abang, kaki lima itu dipindahkan ke tempat lain, tetapi tempat yang disediakan itu sepi pengunjung, dan protes Nah mungkin penambang rakyat yg mengerjakan daerah secara tidak legal itu dipindahkan ke daerah lain dan dilegalkan, atau dilakukan pemutihan. Tentu mungkin para anggota IAGI bisa membantu mencarikan daerah yg tidak sepi tetapi ramai dengan endapan jenis mineral yang mereka cari (biasanya emas). Ini yang susah, karena pada umumnya daerah yang ramai ini sudah ada yang punyai IUP-nya. Masalah yang lebih besar lagi, jika Jokowi ingin melegalkan pertambangan rakyat maka dia harus pula melakukan penyuluhan dan pembinaan terhadap para penambang rakyat itu secara massive, masaal, terstruktur dan sistematis dan disertai dengan penegakan hukum yang tegas yang didukung oleh aparat penegak hukum. Penyuluhan itu harus disertai dengan pemahaman prosedur standard untuk melakukan penambangan kepada para pelakunya dengan membuat design tambang rakyat yang sederhana, aman, tidak merusak lingkungan. Nah sekarang itu sudah tidak ada lagi Direktorat Pertambangan pada tingkat pusat, karena sudah diserahkan ke daerah/kabupaten sehubungan dengan otonomi daerah. Ya mungkin Jokowi harus menghidupkan lagi Direktorat Jenderal Pertambangan di Kementrian ESDM dan mengangkat ribuan penyuluh pertambangan rakyat untuk disebar di seluruh Indonesia yang ramai dengan pertambangan rakyatnya dan juga inspektur2 pertambangan dengan kewenangan untuk menindak penambang2 yang tidak mematuhi aturan2. Mungkin juga Jokowi harus blusukan ke kabupaten-kabupaten untuk menjelaskan pentingnya aturan2 dalam hal pertambangan kepada para bupati, polisi, tentara dsb. Tentu ini juga berlaku untuk para pemegang IUP. Mungkin jg harus dibuat undang-undang baru untuk implementasinya. Nah masalahnya apakah Jokowi mampu untuk melakukan ini? Wassalam RPK - Original Message - From: seno aji ajis...@ymail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, September 17, 2014 6:09 AM Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Mas Minarwan, Pak Koesoema, dan teman2, Masalah tambang rakyat adalah masalah yang krusial. Di satu sisi memang bisa jadi akan menaikkan kesejahteraan rakyat setempat, akan tetapi di sisi lain juga akan berdampak lingkungan yang tidak termonitor. Contoh saja dari sekian ribu IUP yang dikeluarkan oleh kabupaten2, monitor untuk reklamasi, produksi, dan lingkungan masih kurang, apalagi jika nanti jika tambang rakyat di legalkan. Namun, jika ada UU yg bisa digunakan oleh pemerintah, dengan dilegalkannya tambang rakyat, memang IAGI sebagai organisasi profesi memiliki peran penting membantu pemerintah untuk mengawasi, mengarahkan dan memberikan advise kepada para penambang lokal melalui anggota IAGI yang berkiprah di dunia tersebut, yang tentunya hal ini akan memperbanyak juga lapangan kerja bagi anggota kita. Semoga saja hal ini bisa berjalan dengan baik, dengan tetap mengedepankan good mining practices. Salam SA Sent from my@smartmail -Original Message- From: koeso...@melsa.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 11:38:54 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau ini adalah aspek legalnya, ya ini adalah PR untuk Jokowi, dan saya tdk bisa berkutik disini. Tentunya pemutihan dapat saja dilakukan atau dibuat UU baru tetapi ini harus diperjuangkan di DPR, dan sulit, karena banyak anggota DPR yg punya kepentingan, selain juga dukungan DPR yg minim bagi Jokowi. Political will saja tdk cukup. Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: lia...@indo.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 16 Sep 2014 18:11:36 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Seknas Jokowi ingin bantu legalkan tambang rakyat dan kaitannya dengan Pilpres IAGI Kalau bicara dilegalkan artinya harus sesuai dg aturannya (legal aspeknya UU )Dalam UU Minerba 2009 , Pertambangan rakyat harus dilakukan di WPR dg IPR ,salah satu kriteria WPR adalah merupakan wilayah atau tempat kegiatan tambang rakyat yg sudah dikerjakan sekurang kurangnya 15 tahun,
Re: [iagi-net] Bongkar
Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan , semoga yang dicari sejak 3 tahun terakhir ini ketemu, yaitu adanya chamber atau ruang kosong yang ditengarai ada “brankasnya”, bidang pemangkasan (batas budaya ?), pintu gerbang 18 meteran, pasir ayakan peredam gempa, semen canggih mengandung 45 % mineral besi ( semen tercanggih di abad modern mengandung kurang dari 6 % kadar besi ), industri metalurgi canggih,
Re: [iagi-net] Bongkar
Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga yang lapuk. Mengenai keramik itu lho Pak; sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs undak lainnya, baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di Jawa Barat. Salam hormat, bdn. Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis: Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone. *From: *Sujatmiko *Sent: *Senin, 15 September 2014 11:57 *To: *iagi-net@iagi.or.id *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id *Cc: *MGEI *Subject: *RE: [iagi-net] Bongkar Yth Pak Danny-Pak Ali Akbar, Setelah mengikuti perkembangan penelitian TIMNAS Gunung Padang sejak beberapa hari terakhir ini, mang Okim hanya bisa mendo’akan ,
Re: [iagi-net] Bongkar
Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina maupun India RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga yang lapuk. Mengenai keramik itu lho Pak; sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs undak lainnya, baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di Jawa Barat. Salam hormat, bdn. Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis: Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan lebih lanjut di Indonesia. Besok rencananya Bpk Mendikbud dan rombongan akan berkunjung juga ke GP. Wass, DHN Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
Re: [iagi-net] Bongkar
Bapak bapak, Keinginan atau harapan kebesaran masa lalu jangan menutupi logic ilmu pengetahuan khususnya geologi. Masalah sample umur, sedimentasi wilayah yg dieskavasi harus jelas dulu fenomenanya. Saya prihatin, gabungan ambisi, imajinasi, dan dambaan kebesaran masa lalu seorang andi arief bisa mendrive banyak ilmuwan. Mudah mudahan hasil eskavasi menunjukan fakta yang mendekati kebenaran. Salam, Agus Pujobroto Sent from Samsung Mobile Original message From: yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Date:16/09/2014 11:03 (GMT+07:00) To: iagi-net iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Mang Okim dan Dany yg baik, Setahu saya di arkeologi tidak dikenal pembuatan trench, yang lazim mereka lakukan dan yang sering saya liat mereka melskukan ekskavasi/ penggalian. Dengan membuka tanah perlapisan, bahkan per cm utk memperoleh data arkeologi. Setelah tanah diayak, dan dibersihkan sampai menggunakan kuas saking hati2nya. Tanahny nanti harus dikembalikan lagi sesuai aslinya tidak boleh asal2an posisi tanahnya tadi. Jadi sama sekali berbeda dengan pembuatan trench/ paritan di geologi. Salam, Yatno On Sep 16, 2014 2:17 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kujang itu awalnya alat pertanian; disebut sebagai kudi dlm bhs daerah di Jawa. Ada ungkapan bhs Sunda tentang itu maaf aku lupa lengkapnya; tetapi begini bila suatu kelompok bintang muncul maka gunakan kujang untuk membuka hutan untuk membuat huma. Ingat dulu di wilayah Jawa Barat tidak mengenal sawah; tetapi huma untuk menanam padi dll. Salam hotmat, bdn. Pada 15 Sep 2014 21:29, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis: Go, go, go!! Timnas Gunung Padang Temukan Senjata Khas Jawa Barat Monday, 15 September 2014, 19:21 WIB Komentar : 0 Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang Situs Gunung Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf) A+ | Reset |A- REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menemukan sejumlah artefak unik pada ekskavasi permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, menemukan artefak mirip senjata khas Jawa Barat, Kujang Gunung Padang. Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu, dimana batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau digosok, sehingga menjadi halus termasuk permukaannya, kata Ali Akbar Timnas Peneliti Gunung Padang, Senin (15/9). Dia menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya bukan saja di Indonesia bahkan di dunia. Saat ini ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam waktu dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di Jakarta. Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang nantinya benda tersebut dimasukan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana benda yang dimodifikasi oleh manusia zaman dulu, katanya. Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut, ada kemungkinan mengandung zat-zat atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk menebang pohon atau lainnya. Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima tertimbun cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti, katanya. Selain artefak berbentuk Kujang, pihaknya menemukan beberapa tembikar atau gerabah yang menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan bukan menggunakan roda putar. Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan teknik awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya kami sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring, katanya. Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2 dan temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah. Pihaknya telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci dengan kendi, naik ke tangga utara dan terus hingga ke teras 1, lalu membasuh diri. Setelah membasuh diri, benda itu ditinggalkan, lalu mereka melakukan ritual berikutnya. Itu jenis-jenis artefak pertama dari tanah liat, kata Ali. Penemuan artefak lainnya, Ali menambahkan, ada artefak yang mirip alat logam yang bentuknya seperti pisau. Jika dilihat secara seksama maka benda ini seperti ada pegangannya, lalu ada bentuk tajaman ukuran kecil. Mungkin pegangan ini, dulu ada gagangnya dan tajaman pisau ini kemungkinan masih panjang karena terlihat sudah patah. Dengan adanya artefak ini, warga dulu yang tinggal di situs ini sudah mengenal budaya logam, katanya. Dia menjelaskan masyarakat yang tinggal di kawasan itu, bukan masyarakat yang berburu dan peramu makanan.?Kami belum memasukannya ke dalam laboratorium karena benda ini terlihat rapuh
Re: [iagi-net] Bongkar
Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan. Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis: Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina maupun India RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga yang lapuk. Mengenai keramik itu lho Pak; sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs undak lainnya, baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di Jawa Barat. Salam hormat, bdn. Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis: Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com menulis: Yth Mang Okim, Terimakasih atas tanggapan dan uraiannya yang meliuk-liuk. Alhamdulillah dengan istiqomah dan kerja keras penelitian berjalan baik dan hasilnya cukup sesuai dgn yg diharapkan. Tadi Pak Direktur Purbakala juga Ketua Timnas berkunjung ke GP. Beliau sangat senang dan antusias dengan proses dan hasil2 yang sudah dicapai. Beliau sepenuhnya paham dan setuju dengan penggalian yg sudah dilakukan, tidak ada yg merusak atau menyalahi aturan, bahkan beliau bilang metoda integratif geologi-geofisika-arkeologi di GP patut dijadikan pioneer untuk dikembangkan
Re: [iagi-net] Bongkar
Maaf pak Agus apa yang dulu ketja di DPMA? Selamet ketemu di iagi net. Pada 18 Sep 2014 09:54, pujobrotoagus - pujobrotoa...@yahoo.com SRS0-RXG2=6L=yahoo.com=pujobrotoa...@iagi.or.id menulis: Bapak bapak, Keinginan atau harapan kebesaran masa lalu jangan menutupi logic ilmu pengetahuan khususnya geologi. Masalah sample umur, sedimentasi wilayah yg dieskavasi harus jelas dulu fenomenanya. Saya prihatin, gabungan ambisi, imajinasi, dan dambaan kebesaran masa lalu seorang andi arief bisa mendrive banyak ilmuwan. Mudah mudahan hasil eskavasi menunjukan fakta yang mendekati kebenaran. Salam, Agus Pujobroto Sent from Samsung Mobile Original message From: yustinus yuwono Date:16/09/2014 11:03 (GMT+07:00) To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Mang Okim dan Dany yg baik, Setahu saya di arkeologi tidak dikenal pembuatan trench, yang lazim mereka lakukan dan yang sering saya liat mereka melskukan ekskavasi/ penggalian. Dengan membuka tanah perlapisan, bahkan per cm utk memperoleh data arkeologi. Setelah tanah diayak, dan dibersihkan sampai menggunakan kuas saking hati2nya. Tanahny nanti harus dikembalikan lagi sesuai aslinya tidak boleh asal2an posisi tanahnya tadi. Jadi sama sekali berbeda dengan pembuatan trench/ paritan di geologi. Salam, Yatno On Sep 16, 2014 2:17 AM, Bandono Salim bandon...@gmail.com wrote: Kujang itu awalnya alat pertanian; disebut sebagai kudi dlm bhs daerah di Jawa. Ada ungkapan bhs Sunda tentang itu maaf aku lupa lengkapnya; tetapi begini bila suatu kelompok bintang muncul maka gunakan kujang untuk membuka hutan untuk membuat huma. Ingat dulu di wilayah Jawa Barat tidak mengenal sawah; tetapi huma untuk menanam padi dll. Salam hotmat, bdn. Pada 15 Sep 2014 21:29, Amir Al Amin amir.al.a...@gmail.com menulis: Go, go, go!! Timnas Gunung Padang Temukan Senjata Khas Jawa Barat Monday, 15 September 2014, 19:21 WIB Komentar : 0 http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#comments-list [image: Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang Situs Gunung Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf)] Para peneliti asing berdiskusi membahas hasil penelitian tentang Situs Gunung Padang di Gunung Padang, daerah Cianjur, Kamis (5/12). (Republika/Edi Yusuf) A+ http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat# | Reset http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat#| A- http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/09/15/nbxzno-timnas-gunung-padang-temukan-senjata-khas-jawa-barat# REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Selain menemukan sejumlah artefak unik pada ekskavasi permulaan, Timnas Peneliti Gunung Padang, menemukan artefak mirip senjata khas Jawa Barat, Kujang Gunung Padang. Benda ini telah diamati dan diperkirakan asli buatan manusia zaman dulu, dimana batunya dipangkas di semua permukaan dan digerinding atau digosok, sehingga menjadi halus termasuk permukaannya, kata Ali Akbar Timnas Peneliti Gunung Padang, Senin (15/9). Dia menjelaskan, sebelum prasejarah teknik tersebut sudah dikenal dan dipergunakan masyarakat. Selain itu, bentuk benda seperti itu mungkin hanya satu-satunya bukan saja di Indonesia bahkan di dunia. Saat ini ungkap dia, pihaknya sedang meneliti secara intensif dan dalam waktu dekat akan meminta izin supaya artefak itu dibawa ke laboratorium di Jakarta. Kami punya alat yang namanya mikrotemografi seperti cytiscan yang nantinya benda tersebut dimasukan ke lab, untuk mencari tahu sebelah mana benda yang dimodifikasi oleh manusia zaman dulu, katanya. Dia menjelaskan, apakah pada benda tersebut, ada kemungkinan mengandung zat-zat atau material yang menempel atau bekas tumbuhan atau dipakai untuk menebang pohon atau lainnya. Minggu depan artefak yang ditemukan di bagian selatan teras lima tertimbun cukup dalam akan kami bawa ke lab di Jakarta untuk diteliti, katanya. Selain artefak berbentuk Kujang, pihaknya menemukan beberapa tembikar atau gerabah yang menunjukan manusia sudah memiliki kemampuan untuk membuat wadah. Benda tersebut diperiksa oleh ahli tembikar atau gerabah dan ternyata pembuatannya kala itu menggunakan teknik yang ditekan bukan menggunakan roda putar. Kalau roda putar teknik belakangan yang dipakai manusia. Ini ditekan teknik awalnya sehingga periodenya memang cukup tua. Dari berbagai bentuknya kami sudah pelajari dan tembikar-tembikar itu ada yang seperti kendi dan piring, katanya. Penemuan gerabah itu, hampir semuanya ditemukan di Teras 2 dan temuan kendi cukup banyak dalam kondisi pecah-pecah. Pihaknya telah membuat secara simulasi kemungkinan benda itu untuk prosedur prosesi dari penziarah yang datang dari utara mengambil air untuk bersuci dengan kendi, naik ke tangga utara dan
Re: [iagi-net] Bongkar
Pak Bandono, Expert arkeologi Gunung Padang sebetulnya ada di Balar Bandung. Temuan2 artefaktual di situs tersebut ada di laporan Balar, hanya tak pernah dijadikan referensi, apalagi diapresiasi. Inilah sebetulnya yang mang Okim sangat prihatinkan --- dikenal sebagai Reinventing The Wheel alias mulai lagi dari titik NOL. Kapan kita majunya --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 18 Sep 2014 09:55:19 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan. Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis: Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina maupun India RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga yang lapuk. Mengenai keramik itu lho Pak; sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs undak lainnya, baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di Jawa Barat. Salam hormat, bdn. Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis: Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan. Masalahnya, coin tersebut dan juga temuan artekfaktual lainnya (gerabah etc) ditemukan di level yang menurut TTRM , hasil datingnya 13.000 -23.000 tahun. Apakah hal tersebut tidak dikaji dulu oleh Dr. Ali Akbar --- sebelum disampaikan ke Pak Menteri dan Pres. SBY? Ini sekedar himbauan dari seorang mang Okim lho, bisa dipertimbangkan, bisa juga tidak --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung
Re: [iagi-net] Bongkar
Pak Bandono, Mungkin itulah perlunya diterbitkan di web, agar bisa mudah diakses melalui internet. Karena paling praktis zaman sekarang kan gunakan mbah google. Sekadar urun rembug. Salam, Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: m...@cbn.net.id Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 18 Sep 2014 04:29:22 To: Milis Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Pak Bandono, Expert arkeologi Gunung Padang sebetulnya ada di Balar Bandung. Temuan2 artefaktual di situs tersebut ada di laporan Balar, hanya tak pernah dijadikan referensi, apalagi diapresiasi. Inilah sebetulnya yang mang Okim sangat prihatinkan --- dikenal sebagai Reinventing The Wheel alias mulai lagi dari titik NOL. Kapan kita majunya --- ta' iya !!! Wassalam, Mang Okim Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Bandono Salim bandon...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Thu, 18 Sep 2014 09:55:19 To: Iagiiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Bongkar Pengin tau di gn. Padang katanya juga pernah ditemukan. Pada 18 Sep 2014 08:50, koeso...@melsa.net.id menulis: Di Dago Pakar juga sdh lama diketemukan pecahan porcelain, dari Cina maupun India RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 08:22:13 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Iya pak RPK; sesuai pengalaman waktu remaja; nemuin koin hijau atau tembaga yang lapuk. Mengenai keramik itu lho Pak; sudah ditemukan juga oleh Arkenas di situs undak lainnya, baik yang di Banten maupun di Garut dan dilokasi lain di Jawa Barat. Salam hormat, bdn. Pada 18 Sep 2014 07:30, koeso...@melsa.net.id menulis: Pak Bandono tak perlu ke Arkenas lagi jawaban mengenai coin sudah ada di koran PR Wassalam RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Thu, 18 Sep 2014 07:22:00 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar HeebaTt, tinggal tunggu hasil yang dijanjikan. Salam. Pada 17 Sep 2014 20:53, lia...@indo.net.id menulis: Berita di TV , Kementrian Dikbud siapkan 3 M untuk penelitian GP , Wah bisa mempercepat penelitian , dan akan segera diketahui apa sebetulnya mesteri GP ini yg sejak awal sdh terjadi Pro dan Kontra Powered by Telkomsel BlackBerry® -- *From: * Bandono Salim bandon...@gmail.com *Sender: * iagi-net@iagi.or.id *Date: *Wed, 17 Sep 2014 18:13:55 +0700 *To: *Iagiiagi-net@iagi.or.id *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id *Subject: *Re: [iagi-net] Bongkar Aku mau main ke arkenas di Cinunuk; apakah meteka pernah temukam juga artefak dan uang kuno di gn padang. Hanya cari berita saja; karena secara hawar hawar temuan artefak ada . Sebagai pemerhati gn Padang dan punden berundak di Jawabarat; ada saja artefak yang ketemu di punden berundak. Salam hormat.bdn. Pada 17 Sep 2014 16:44, yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com menulis: Danny yg baik, Sungguh temuan yang bagus terdapatnya artefak di G Padang. Dari dulu saya dan juga P Koesoema setuju meneliti arkeologi dibantu geologi/ geofisik utk menemukan data. Apapun temuannya adalah data yg selalu berguna dari sisi science. Setelah data didapat berdasar metodologi ilmiah yg baik, baru dilakukan interpretasi dan sintesa. Bagi yg kontra temuan piramid ini, termasuk Mang Okim dan saya sendiri adalah cara interpretasi. Belum2 sudah diumumkan adanya struktur piramid yg canggih, bahkan ada power plant di perut G Padang yg umurnya puluhan ribu th. Kembali ke temuan artefak, tentunya hrs diteliti oleh yg kompeten. Sementara saya simpulkan, bahwa ada strata kebudayaan di G Padang, dari paleolitik sampai zaman perunggu? Tolong excavasi nya harus hati2 supaya tidakmerusak strata aslinya dari situs. Salam, Yatno On Sep 17, 2014 3:51 PM, Sujatmiko m...@cbn.net.id wrote: Pak Bandono, Kasarnya, disomasi adalah dituntut meminta maaf ke seluruh pihak atas kesalahan seseorang, dengan ancaman akan dituntut secara hukum. Tuduhannya menyebar fitnah Wassalam Mang Okim Terkirim dari tablet Samsung Bandono Salim bandon...@gmail.com menulis: Somasi itu apa Mang? Maap kurang paham masalah hukum; apa ada kaitannya dgn perdata? Hati hati dijalan ya . Pada 17 Sep 2014 09:01, Sujatmiko m...@cbn.net.id menulis: Yth Pak Danny, Hatur rebu nuhun atas tanggapannya yang tidak meliuk-liuk ( cukup bijak dan sangat berbeda dengan tanggapan Pak Andi Arif yang dengan bumbu bumbu kasar dan pedas, langsung mensomasi mang Okim --- Alhamdulilah, kali ini tidak lewat Ketum IAGI). Sehubungan dengan temuan coin logam, mang Okim menyarankan agar eksposenya tidak berlebihan.