Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor
Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan bencana serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana mengimplementasikan upaya mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di sekitar daerah terdampak bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya pembuatan peta dari instansi pemerintahan maupun akademik sudah baik. Masalah yg seringkali kita lupa adalah bagaimana membahasakanSekian banyak peta warna warni, laporan laporan teknis tersebut menjadi bahasa sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan mampu dijadikan petunjuk di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang sepertinya seringkali kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa bahu membahu mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat awam terdampak. Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi paling tidak diselitar lingkungan kita sendiri. Salam hangat dari padhepokan tebet, PURNAMA Sent from my iPhone > On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat wrote: > > Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan > di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah > hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. > PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah > pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya > bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng > berpatokan kejadian longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang > data curah hujan harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan > manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau > TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan > dng kita GPS koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke > Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi > > > > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the > use of > any information posted on IAGI mailing list. > > > = Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor
Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng berpatokan kejadian longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang data curah hujan harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan dng kita GPS koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor
Pak ketua, Kita tahu pemicu longsor salah satu utamanya curah hujan yg sangat tinggi. Koordinasikan dengan BMKG atau kalau secara organisatoris ya dengan kawan2 HAGI. Saya kira overly dua peta ini akan lebih taktis dalam memperkirakan bila ada ancaman longsor selanjutnya. Salah satu perubahan utama dalam kejadian longsoran adalah perubahan konfigurasi air tanah. Mungkin juga dikoordinasikan dengan kawan2 forum geohidrologi utk penyediaan air terutama di daerah pengungsian. Salam waspada Rdp On Friday, December 19, 2014, mohammad syaiful wrote: > Mantap, pak ketua. Utk sementara yg bisa saya sampaikan hanyalah > mengucapkan terimakasih atas laporan ttg pergerakan IAGI di TKP. Semoga > kawan2 di lapangan maupun yang ada di balik layar, diberikan sehat dan > kekuatan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini. > > Salam dari Bogor, > iPul > > 2014-12-18 23:39 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko >: >> >> Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir >> minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum >> diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi >> terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak >> organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan >> Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari >> (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa >> sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana >> membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban >> serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor >> (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk >> lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan. >> Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten >> (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam >> Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun >> rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita. >> >> Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua >> institusi berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim, >> Basarnas, BPBD, Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan >> fisik/ material semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban >> (pompa penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting >> adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk >> membantu. Dari lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya >> di bawah ini (dng modifikasi). >> >> -- >> Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi >> bencana lonsor, di antaranya. >> >>1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan >>sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap >>diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d >>Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara >>masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas >> ESDM, >>PU dsb adalah sangat penting. >>2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan >>merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team >>evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman >>penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal >> ini >>di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai, >>area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan >>semakin banyak. >>3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi >>utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan >>potensi bencana susulan. >> >> >> -- >> Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat >> desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar. >> Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan >> menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara >> hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada >> saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya. >> >> Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu >> seorang “ahli geologi” menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor >> dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar >> juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu >> kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI >> (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng >> instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan
Re: [iagi-net] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor
Mantap, pak ketua. Utk sementara yg bisa saya sampaikan hanyalah mengucapkan terimakasih atas laporan ttg pergerakan IAGI di TKP. Semoga kawan2 di lapangan maupun yang ada di balik layar, diberikan sehat dan kekuatan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini. Salam dari Bogor, iPul 2014-12-18 23:39 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko : > > Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir > minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum > diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi > terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak > organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan > Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari > (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa > sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana > membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban > serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor > (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk > lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan. > Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten > (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam > Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun > rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita. > > Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua institusi > berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim, Basarnas, BPBD, > Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan fisik/ material > semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban (pompa > penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting adalah > bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk membantu. Dari > lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya di bawah ini > (dng modifikasi). > > -- > Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi > bencana lonsor, di antaranya. > >1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan >sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap >diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d >Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara >masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas ESDM, >PU dsb adalah sangat penting. >2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan >merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team >evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman >penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal ini >di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai, >area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan >semakin banyak. >3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi >utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan >potensi bencana susulan. > > > -- > Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat > desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar. > Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan > menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara > hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada > saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya. > > Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu > seorang “ahli geologi” menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor > dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar > juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu > kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI > (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng > instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan > mengevakuasi warga. Bahkan malam ini pun kang Imung dkk masih harus tinggal > di lokasi karena diminta rapat koordinasi dengan Bupati dan aparat-nya yg > terkesan dengan peran tim IAGI dlm membantu mencari korban. > > Secara umum, untuk jangka panjangnya bbrp hal perlu dilakukan (oleh siapa > saja yg berkompeten) - spt saya ungkapkan di bbrp media. > >1. Pemetaan daerah rawan bencana longsor secara lebih rinci (sampai >level Kecamatan atau bahkan Desa) - skala 1:10,000 >2. Perbaikan tata ruang dan wilayah (tata guna lahan) >3. Peningkatan dan pengefektifan sistem peringatan dini (diperbanyak >pemasangan alat detek
[iagi-net] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor
Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan. Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita. Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua institusi berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim, Basarnas, BPBD, Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan fisik/ material semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban (pompa penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk membantu. Dari lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya di bawah ini (dng modifikasi). -- Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi bencana lonsor, di antaranya. 1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas ESDM, PU dsb adalah sangat penting. 2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal ini di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai, area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan semakin banyak. 3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan potensi bencana susulan. -- Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar. Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya. Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu seorang ³ahli geologi² menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan mengevakuasi warga. Bahkan malam ini pun kang Imung dkk masih harus tinggal di lokasi karena diminta rapat koordinasi dengan Bupati dan aparat-nya yg terkesan dengan peran tim IAGI dlm membantu mencari korban. Secara umum, untuk jangka panjangnya bbrp hal perlu dilakukan (oleh siapa saja yg berkompeten) - spt saya ungkapkan di bbrp media. 1. Pemetaan daerah rawan bencana longsor secara lebih rinci (sampai level Kecamatan atau bahkan Desa) - skala 1:10,000 2. Perbaikan tata ruang dan wilayah (tata guna lahan) 3. Peningkatan dan pengefektifan sistem peringatan dini (diperbanyak pemasangan alat deteksi dini longsor) 4. Penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana longsor melalui sosialisasi (pertemuan warga maupun selebaran2) Namun, saat ini ahli geologi ditunggu masyarakat banjarnegara utk secepatnya dan dg kreatifitas tinggi membuat peta rawan longsor utk setiap kecamatan dengan skala lebih rinci. Musim hujan masih akan panjang, dan longsor masih mungkin akan terjadi lagi. Adakah yg tertarik melanjutkan kerja tim kang Iwan dan Desy? Salam, Daru ---
Re: [iagi-net] Saatnya riset riset dan riset !:
Banyak Pak , kalau geologist di BPPT mantan juga ada , ada mantan Sekjen IAGI malah komandan Kapal Baruna Jaya , ada Iyung Yusuf Surahman pakar oceanologi , Basri Gani gerologist lulusan Jerman mantan komandan Kelautanbahkan ada Indroyono Menko Kemaritiman dan banyak lagi yg lain lain yg lbh muda muda . Ayo temen temen BPPT khususnya yg masih seger seger ikut berkontribusi menyumbangkan tulisannya dari hasil hasil penelitian penelitiannya dg Baruna jaya Ism Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com" Sender: Date: Thu, 18 Dec 2014 15:53:21 To: iagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Saatnya riset riset dan riset !: Menyambut himbauan Rovicky untuk meneliti, menulis, FOSI akan menyediakan 3 edisi untuk tahun 2015 dengan tema Marine Geology of Indonesia. Diharapkan PPGL, pak Susilohadi dkk, bisa mendukung rencana ini. Demikian juga BPPT yang banyak melakukan penelitian. Ada kawan-kawan BPPT di IAGI-net ini? Siapa saja ya? Salam, Herman > On Dec 3, 2014, at 11:41 AM, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > > Dengan anjloknya harga komoditas migas dan mineral, maka yang harus dilakukan > EXPLORATIONIST adalah --> RISET RISET dan RISET !! > Pengeboran, konstruksi fasilitas produksi, serta pembangunan fisik adalah > kegiatan yang penuh dengan dana besar yang justru harus dihemat saat seperti > ini. Bagi yang masih punya dana cukup, melakukan pengeboran eksplorasi untuk > menguji jebakan berisiko rendah ("low risk propspect") dengan "longer-term > impact" adalah tepat, karena diharapkan berproduksi nanti saat harga membaik > ditahun-tahun mendatang. Yang penting aktifitas berjalan terus. > Penelitian/riset merupakan aktifitas yang mengeluarkan dana paling sedikit > dalam kegiatan eksplorasi. Meneliti dengan mengulik data, dan mungkin juga > akuisisi data yg relatif murah namun menyangkut areal luas (AeroGravity, > AeroMagnetic, Fieldwork) merupakan contoh aktifitas yang paling pas disaat > sulit ini. Aktifitas interpretasi dan kembali ke perpustakaan (library), > laboratorium bahkan menengok gudang sampel merupakan aktifitas eksplorationis > yg tidak boleh ditinggalkan. > > Explorasionis tidak boleh kehabisan ide. Mungkin saat inilah saat tepat untuk > berkarya ... meneliti dan MENULIS !. > > Salam riset ! > RDP > -- > "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip". > > > > > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > > Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > > Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id > Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information > posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. > In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not > limited > to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting > from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the > use of > any information posted on IAGI mailing list. > > > = Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
[iagi-net] Bongkahan Batu Aneh Ini Berisi 30 Ribu Berlian
wowkaalau cuma 1mm, mgkn tidak bisa untuk perhiasan??Bongkahan Batu Aneh Ini Berisi 30 Ribu Berlian Ditemukan dari pertambangan Udachnaya Rusia. Kamis, 18 Desember 2014 Oleh : *Amal Nur Ngazis* Bongkahan batu dari penambangan Udachnaya, Rusia berisi 30 ribu berlian. *VIVAnews -* Peneliti geologi menemukan bongkahan batu aneh yang dipenuhi dengan puluhan ribu berlian kecil. Bongkahan batu yang ditemukan dari pertambangan Udachnaya Rusia itu dipandang bisa membantu peneliti mengungkap sejarah geologi serta asal usul munculnya batu permata di Bumi. Dilansir *Live Science, *Kamis 18 Desember 2014, pada bongkahan batu itu ditemukan setidaknya 30 ribu berlian yang menyala saat dipaparkan dalam pemindai tomografi sinar-X. Peneliti mengatakan, konsentrasi berlian pada batu tersebut jutaan kali lebih besar dari biji berlian yang khas, yaitu rata-rata satu sampai enam karat per ton, atau kira-kira seperlima gram. Menariknya, saat dipaparkan sinar X, tiap-tiap mineral batu itu memancarkan warna berbeda. Misalnya berlian memancarkan warna hitam. "Asosiasi mineral akan memberitahu kita asal usul batu ini, yang memang salah satu yang aneh," ujar Larry Taylor, seorang ahli geologi di University of Tennessee, Knoxville, AS. Peneliti sejauh ini masih belum bisa mengungkap bagaiman berlian itu terbentuk dalam perut Bumi. Ilmuwan berpikir berlian muncul jauh di dalam permukaan Bumi, antara lapisan kerak dan inti Bumi (mantel). Nah, letusan gunung berapi akhirnya membawa berlian naik ke lapisan permukaan Bumi. Sayangnya, dalam perjalanan ke permukaan itu, beberapa berlian hancur, hanya menyisakan kristal di permukaan Bumi. Dari bongkahan batu itu, puluhan ribu berlian bersatu dalam pengikat yang ketat. Sementara itu, kristal hanya memiliki tinggi 1 mm, ditemukan dalam lapisan oktahedral. Bintik lainnya dalam bongkahan yaitu garnet merah dan olivin hijau serta piroksen. Dari model 3D yang dibangun sinar X, terungkap bila berlian terbentuk setelah mineral garnet, olivin, dan piroksen. Taylor mengatakan secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan berlian mengkristal dari cairan yang lepas dari subduksi kerak samudera, yang kemunginan terdiri atas batu padat atau peridot. Temuan ini masih memendam misteri, termasuk dalam proses kimia terbentuknya berlian. "Reaksi kimia pada terbentuknya berlian masih teka-teki," jelas Taylor. Sementara itu, peneliti lain yang tak terlibat dalam studi, Sami Mikhail, memiliki penjelasan lain dari proses kimia yang langka itu. "Sumber kimia yang tak biasa itu bisa saja benar-benar formasi tua yang telah turun di mantel dalam waktu yang lama," ujar peneliti Carnegie Institution dor Science, Washington DC, AS. Temuan batu langka ini telah dipaparkan dalam pertemuan tahunan American Geophysical Union pada awal pekan ini. Selanjutnya, hasil studi ini bakal dipublikasikan dalam Russian Geology and Geophysics untuk edisi Januari 2015. (art) -- *** Amir Al Amin Operations/ Wellsite Geologist (62)811592902 amir13120[at]yahoo.com amir.al.amin[at]gmail.com Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.