Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Purnama - purnama_suan...@yahoo.com
Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan bencana 
serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana mengimplementasikan upaya 
mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di sekitar daerah terdampak 
bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya pembuatan peta dari instansi 
pemerintahan maupun akademik sudah baik. Masalah yg seringkali kita lupa adalah 
bagaimana membahasakanSekian banyak peta warna warni, laporan laporan 
teknis tersebut menjadi bahasa sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan 
mampu dijadikan petunjuk di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang 
sepertinya seringkali kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa 
bahu membahu mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat 
awam terdampak. 

Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi paling 
tidak diselitar lingkungan kita sendiri.

Salam hangat dari padhepokan tebet,
PURNAMA


Sent from my iPhone

> On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat  wrote:
> 
> Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan 
> di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah 
> hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. 
> PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah 
> pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya 
> bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng 
> berpatokan kejadian  longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang 
> data curah hujan harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan 
> manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau 
> TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan 
> dng kita GPS koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke 
> Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi
> 
> 
> 
> 
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
> 
> =







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Gatot M Soedradjat
Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap
bulan di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting
lagi adalah hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari
sebelumnya. PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di
suatu daerah pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah
tsb..maka kiranya bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di
suatu daerah.Dng berpatokan kejadian  longsor dan curah hujan harian sbg
picu longsor. Tentang data curah hujan harian ini kita bisa masang alat
pengukur curah hujan manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan-
relawan di dari BPBD atau TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa
dipasang di rumah masing2 relawan dng kita GPS koordinatnya.data bisa
dicatat tiap hari...kirim ke Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan
dan koordinasi




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


[iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak ketua,
Kita tahu pemicu longsor salah satu utamanya curah hujan yg sangat tinggi.
Koordinasikan dengan BMKG atau kalau secara organisatoris ya dengan
kawan2 HAGI. Saya kira overly dua peta ini akan lebih taktis dalam
memperkirakan bila ada ancaman longsor selanjutnya.
Salah satu perubahan utama dalam kejadian longsoran adalah perubahan
konfigurasi air tanah. Mungkin juga dikoordinasikan dengan kawan2 forum
geohidrologi utk penyediaan air terutama di daerah pengungsian.

Salam waspada
Rdp

On Friday, December 19, 2014, mohammad syaiful 
wrote:

> Mantap, pak ketua. Utk sementara yg bisa saya sampaikan hanyalah
> mengucapkan terimakasih atas laporan ttg pergerakan IAGI di TKP. Semoga
> kawan2 di lapangan maupun yang ada di balik layar, diberikan sehat dan
> kekuatan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini.
>
> Salam dari Bogor,
> iPul
>
> 2014-12-18 23:39 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko  >:
>>
>> Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir
>> minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum
>> diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi
>> terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak
>> organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan
>> Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari
>> (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa
>> sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana
>> membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban
>> serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor
>> (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk
>> lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan.
>> Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten
>> (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam
>> Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun
>> rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita.
>>
>> Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua
>> institusi berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim,
>> Basarnas, BPBD, Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan
>> fisik/ material semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban
>> (pompa penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting
>> adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk
>> membantu. Dari lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya
>> di bawah ini (dng modifikasi).
>>
>> --
>> Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi
>> bencana lonsor, di antaranya.
>>
>>1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan
>>sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap
>>diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d
>>Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara
>>masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas 
>> ESDM,
>>PU dsb adalah sangat penting.
>>2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan
>>merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team
>>evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman
>>penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal 
>> ini
>>di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai,
>>area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan
>>semakin banyak.
>>3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi
>>utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan
>>potensi bencana susulan.
>>
>>
>> --
>> Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat
>> desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar.
>> Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan
>> menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara
>> hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada
>> saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya.
>>
>> Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu
>> seorang “ahli geologi” menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor
>> dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar
>> juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu
>> kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI
>> (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng
>> instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan

Re: [iagi-net] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik mohammad syaiful
Mantap, pak ketua. Utk sementara yg bisa saya sampaikan hanyalah
mengucapkan terimakasih atas laporan ttg pergerakan IAGI di TKP. Semoga
kawan2 di lapangan maupun yang ada di balik layar, diberikan sehat dan
kekuatan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini.

Salam dari Bogor,
iPul

2014-12-18 23:39 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko :
>
> Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir
> minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum
> diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi
> terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak
> organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan
> Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari
> (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa
> sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana
> membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban
> serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor
> (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk
> lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan.
> Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten
> (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam
> Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun
> rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita.
>
> Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua institusi
> berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim, Basarnas, BPBD,
> Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan fisik/ material
> semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban (pompa
> penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting adalah
> bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk membantu. Dari
> lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya di bawah ini
> (dng modifikasi).
>
> --
> Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi
> bencana lonsor, di antaranya.
>
>1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan
>sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap
>diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d
>Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara
>masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas ESDM,
>PU dsb adalah sangat penting.
>2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan
>merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team
>evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman
>penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal ini
>di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai,
>area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan
>semakin banyak.
>3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi
>utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan
>potensi bencana susulan.
>
>
> --
> Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat
> desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar.
> Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan
> menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara
> hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada
> saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya.
>
> Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu
> seorang “ahli geologi” menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor
> dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar
> juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu
> kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI
> (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng
> instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan
> mengevakuasi warga. Bahkan malam ini pun kang Imung dkk masih harus tinggal
> di lokasi karena diminta rapat koordinasi dengan Bupati dan aparat-nya yg
> terkesan dengan peran tim IAGI dlm membantu mencari korban.
>
> Secara umum, untuk jangka panjangnya bbrp hal perlu dilakukan (oleh siapa
> saja yg berkompeten) - spt saya ungkapkan di bbrp media.
>
>1. Pemetaan daerah rawan bencana longsor secara lebih rinci (sampai
>level Kecamatan atau bahkan Desa) - skala 1:10,000
>2. Perbaikan tata ruang dan wilayah (tata guna lahan)
>3. Peningkatan dan pengefektifan sistem peringatan dini (diperbanyak
>pemasangan alat detek

[iagi-net] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir
minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum
diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi
terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak
organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan
Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari
(Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa
sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana
membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban
serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor
(longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk
lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan.
Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten
(Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam
Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun
rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita.

Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua institusi
berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim, Basarnas, BPBD,
Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan fisik/ material
semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban (pompa
penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting adalah
bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk membantu. Dari
lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya di bawah ini (dng
modifikasi).

--
Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi
bencana lonsor, di antaranya.
1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan
sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap
diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d
Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara
masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas ESDM,
PU dsb adalah sangat penting.
2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan merekonstruksi
bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team evakuasi ttg
kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman penemuan korban
lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal ini di lokasi
Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai, area
pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan semakin
banyak.  
3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi utk
relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan potensi
bencana susulan.  

--
Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat
desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar. Poster
sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan menghadapinya
saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara hati-hati dan
selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada saat penempelan
poster-poster longsor dan sosialisasinya.

Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu
seorang ³ahli geologi² menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor dan
evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar juga
sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu kami
klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI (MGEI,
FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng instansi
terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan
mengevakuasi warga. Bahkan malam ini pun kang Imung dkk masih harus tinggal
di lokasi karena diminta rapat koordinasi dengan Bupati dan aparat-nya yg
terkesan dengan peran tim IAGI dlm membantu mencari korban.

Secara umum, untuk jangka panjangnya bbrp hal perlu dilakukan (oleh siapa
saja yg berkompeten) - spt saya ungkapkan di bbrp media.
1. Pemetaan daerah rawan bencana longsor secara lebih rinci (sampai level
Kecamatan atau bahkan Desa) - skala 1:10,000
2. Perbaikan tata ruang dan wilayah (tata guna lahan)
3. Peningkatan dan pengefektifan sistem peringatan dini (diperbanyak
pemasangan alat deteksi dini longsor)
4. Penguatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana longsor melalui
sosialisasi (pertemuan warga maupun selebaran2)
Namun, saat ini ahli geologi ditunggu masyarakat banjarnegara utk secepatnya
dan dg kreatifitas tinggi membuat peta rawan longsor utk setiap kecamatan
dengan skala lebih rinci.  Musim hujan masih akan panjang, dan longsor masih
mungkin akan terjadi lagi. Adakah yg tertarik melanjutkan kerja tim kang
Iwan dan Desy?

Salam,
Daru









---

Re: [iagi-net] Saatnya riset riset dan riset !:

2014-12-18 Terurut Topik liamsi
Banyak Pak , kalau  geologist di  BPPT mantan juga ada , ada mantan Sekjen IAGI 
malah komandan Kapal Baruna Jaya , ada Iyung Yusuf Surahman pakar oceanologi , 
Basri Gani gerologist lulusan Jerman mantan  komandan Kelautanbahkan ada 
Indroyono Menko Kemaritiman dan banyak lagi yg lain lain yg lbh  muda muda  .

Ayo temen temen BPPT khususnya yg masih seger seger ikut berkontribusi 
menyumbangkan tulisannya  dari hasil hasil  penelitian penelitiannya dg Baruna 
jaya 

Ism



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com"
 
Sender: 
Date: Thu, 18 Dec 2014 15:53:21 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Saatnya riset riset dan riset !:
Menyambut himbauan Rovicky untuk meneliti, menulis,

FOSI akan menyediakan 3 edisi untuk tahun 2015 dengan tema Marine Geology of 
Indonesia. Diharapkan PPGL, pak Susilohadi dkk, bisa mendukung rencana ini. 
Demikian juga BPPT yang banyak melakukan penelitian. Ada kawan-kawan BPPT di 
IAGI-net ini? Siapa saja ya?

Salam,

Herman

> On Dec 3, 2014, at 11:41 AM, Rovicky Dwi Putrohari  wrote:
> 
> Dengan anjloknya harga komoditas migas dan mineral, maka yang harus dilakukan 
> EXPLORATIONIST adalah --> RISET RISET dan RISET !!
> Pengeboran, konstruksi fasilitas produksi, serta pembangunan fisik adalah 
> kegiatan yang penuh dengan dana besar yang justru harus dihemat saat seperti 
> ini. Bagi yang masih punya dana cukup, melakukan pengeboran eksplorasi untuk 
> menguji jebakan berisiko rendah ("low risk propspect") dengan "longer-term 
> impact" adalah tepat, karena diharapkan berproduksi nanti saat harga membaik 
> ditahun-tahun mendatang. Yang penting aktifitas berjalan terus.
> Penelitian/riset merupakan aktifitas yang mengeluarkan dana paling sedikit 
> dalam kegiatan eksplorasi. Meneliti dengan mengulik data, dan mungkin juga 
> akuisisi data yg relatif murah namun menyangkut areal luas (AeroGravity, 
> AeroMagnetic, Fieldwork) merupakan contoh aktifitas yang paling pas disaat 
> sulit ini. Aktifitas interpretasi dan kembali ke perpustakaan (library), 
> laboratorium bahkan menengok gudang sampel merupakan aktifitas eksplorationis 
> yg tidak boleh ditinggalkan.
> 
> Explorasionis tidak boleh kehabisan ide. Mungkin saat inilah saat tepat untuk 
> berkarya ... meneliti dan MENULIS !.
> 
> Salam riset !
> RDP
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
> 
> 
> 
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
> 
> =



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



[iagi-net] Bongkahan Batu Aneh Ini Berisi 30 Ribu Berlian

2014-12-18 Terurut Topik Amir Al Amin
wowkaalau cuma 1mm, mgkn tidak bisa untuk perhiasan??Bongkahan Batu
Aneh Ini Berisi 30 Ribu Berlian
Ditemukan dari pertambangan Udachnaya Rusia.
Kamis, 18 Desember 2014
Oleh : *Amal Nur Ngazis*
Bongkahan batu dari penambangan Udachnaya, Rusia berisi 30 ribu berlian.

*VIVAnews -* Peneliti geologi menemukan bongkahan batu aneh yang dipenuhi
dengan puluhan ribu berlian kecil. Bongkahan batu yang ditemukan dari
pertambangan Udachnaya Rusia itu dipandang bisa membantu peneliti
mengungkap sejarah geologi serta asal usul munculnya batu permata di Bumi.

Dilansir *Live Science, *Kamis 18 Desember 2014, pada bongkahan batu itu
ditemukan setidaknya 30 ribu berlian yang menyala saat dipaparkan dalam
pemindai tomografi sinar-X. Peneliti mengatakan, konsentrasi berlian pada
batu tersebut jutaan kali lebih besar dari biji berlian yang khas, yaitu
rata-rata satu sampai enam karat per ton, atau kira-kira seperlima gram.

Menariknya, saat dipaparkan sinar X, tiap-tiap mineral batu itu memancarkan
warna berbeda. Misalnya berlian memancarkan warna hitam.

"Asosiasi mineral akan memberitahu kita asal usul batu ini, yang memang
salah satu yang aneh," ujar Larry Taylor, seorang ahli geologi di
University of Tennessee, Knoxville, AS.

Peneliti sejauh ini masih belum bisa mengungkap bagaiman berlian itu
terbentuk dalam perut Bumi. Ilmuwan berpikir berlian muncul jauh di dalam
permukaan Bumi, antara lapisan kerak dan inti Bumi (mantel).

Nah, letusan gunung berapi akhirnya membawa berlian naik ke lapisan
permukaan Bumi. Sayangnya, dalam perjalanan ke permukaan itu, beberapa
berlian hancur, hanya menyisakan kristal di permukaan Bumi.

Dari bongkahan batu itu, puluhan ribu berlian bersatu dalam pengikat yang
ketat. Sementara itu, kristal hanya memiliki tinggi 1 mm, ditemukan dalam
lapisan oktahedral.

Bintik lainnya dalam bongkahan yaitu garnet merah dan olivin hijau serta
piroksen. Dari model 3D yang dibangun sinar X, terungkap bila berlian
terbentuk setelah mineral garnet, olivin, dan piroksen.

Taylor mengatakan secara keseluruhan, temuan ini menunjukkan berlian
mengkristal dari cairan yang lepas dari subduksi kerak samudera, yang
kemunginan terdiri atas batu padat atau peridot. Temuan ini masih memendam
misteri, termasuk dalam proses kimia terbentuknya berlian.

"Reaksi kimia pada terbentuknya berlian masih teka-teki," jelas Taylor.

Sementara itu, peneliti lain yang tak terlibat dalam studi, Sami Mikhail,
memiliki penjelasan lain dari proses kimia yang langka itu.

"Sumber kimia yang tak biasa itu bisa saja benar-benar formasi tua yang
telah turun di mantel dalam waktu yang lama," ujar peneliti Carnegie
Institution dor Science, Washington DC, AS.

Temuan batu langka ini telah dipaparkan dalam pertemuan tahunan American
Geophysical Union pada awal pekan ini. Selanjutnya, hasil studi ini bakal
dipublikasikan dalam Russian Geology and Geophysics untuk edisi Januari
2015. (art)

-- 
***
Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.