Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan

2015-03-08 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai sawah 
dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. Dalam 
hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai 
penggarap

Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh 
Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu 
kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor  dalam 
bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost 
recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili 
di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra 
Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun 
mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung 
menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina

Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah 
memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan 
ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT 
Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport 
Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah 
konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya 
dalam bentuk uang.
Jadi beda prinsip yang mendasar. 
PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor sebagai fee atas jasanya  
memproduksikan minyak dan gasbmi dan dibayarkan dalam bentuk minyak sesuai 
dengan split yang disetujui dari permulaan
Kalau system konsesi dengan rpyalty: Perusahaan mengusai seluruh kegiatan 
explorasi dan produksi, dan jika berhasil membayar pemerintah dalam bentuk uang 
5% dari hasil produksinya dalam bentuk cash.
PSC yang sekarang lebih mendekati konsesi, segalanya dikuasai Kontraktor 
sebagai mitra pemerintah, dan membayar pemerintah dalam bentuk cash sesuai 
dengan split yang disetujui, setelah dipotong berbagai biaya dan investasi yang 
dia tanamkan.

Jadi bedanya adalah who pays who, 

Wassalam
RPK

  - Original Message - 
  From: Ong Han Ling 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Sunday, March 08, 2015 1:42 PM
  Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau 
prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan


  Sdr. Shofiyuddin,

   

  Saya ingin mengemukakan bahwa Cost Recovery tidak ada hubungannya dengan 
jenis PSC. Saya ingin menerangkan hal ini karena banyak orang, termasuk 
penjabat, tidak mengetahui bahwa sebetulnya Indonesia telah meninggalkan sistim 
PSC tidak lama setelah Ibnu Sutowo turun tahun 1976.

   

  Cost Recovery adalah istilah umum. Sistim apa saja termasuk Royalty, selalu 
ada cost recovery. Namanya bisa lain, disebut  sebagai deduction atau 
reimburstment  atau biaya/cost saja (Jargon dari Industry). Prinsipnya 
sama, semua cost yang dikeluarkan oleh K3S dibayar kembali dari revenue yang 
diperoleh; artinya cost di recover dari revenue, sesuatu yang umum untuk dunia 
usaha. Upama restoran. Cost atau uang belanja makanan yang dibeli sehari 
sebelumnya di recover dengan revenue yang masuk hari ini dari langganan. 
Bedanya disebut profit. 

   

  Yang menjadi ciri khas dari PSC adalah adanya cost recovery limit. Ini 
adalah satu-satunya ciri dari PSC yang membedakan dengan sistim Royalty. PSC 
yang diberlakukan oleh Ibnu Sutowo tahun 1966 mempunyai Cost Recovery Limit 
atau CRL sebesar 40%. Kemudian selama 12 tahun antara 1976 sampai 1988, CRL 
dihapus; artinya Indonesia tidak bersistim, artinya bukan PSC dan bukan 
Royalty. Peristiwa Sembakung dimana Arco menemukan lapangan kecil dimana sunk 
cost lebih besar, telah membuka mata Pertamina. Tahun 1988 diterapkan First 
Tranche Petroleum atau FTP sebesar 20% yang dibagi antara Pemerintah dan K3S 
sesuai split yang berlaku. Disini FTP seperti pisau bersisi ganda, atau hybrid, 
bisa dianggap sebagai CRL dan bisa dianggap sebagai Royalty.

   

  Tahun 2003, hanya untuk setahun saja, MIGAS menawarkan 11 blok dengan merubah 
FTP menjadi Unshared FTP yang bukan lain adalah Royalty. Perkataan Royalty 
oleh MIGAS/Pertamina dianggap tabu tingga tidak dipakai. Besarnya unshared 
FTP (atau Royalty) adalah 10%.

   

  Memang sistim PSC Indonesia berbagai jenis: PSC murni, Royalty murni, 
hybrid PSC plus Royalty, dan tanpa Royalty maupun PSC.  SKKMIGAS perlu meneliti 
tiap kontrak sendiri-sendiri. Semua jenis PSC Indonesia yang sampai sekarang 
masih berlaku semuanya berdasarkan sistim cost recovery. 

   

  Istilah CRL membingungkan karena DPR juga memakai istilah Cost Recovery Limit 
tetapi artinya berlainan dengan yang lazim dipakai di Industri perminyakan. 
Istilah CRL yang umum dipakai di textbook, adalah perbandingan antara cost 
over revenue.  Sedangkan istilah Cost Recovery Limit yang dipakai oleh DPR 
berlainan dan merupakan limit biaya yang bisa dipakai K3S untuk mengembangkan 
lapangannya. 

[iagi-net] Re: ***SPAM*** Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa

2015-03-08 Terurut Topik Dr. Aswan, ST, MT.
Terimakasih Pak Hita responnya. Mudah-mudahan ada kesempatan lain untuk 
kita berdiskusi.

- Original Message -
From: h...@indo.net.id
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 5, 2015 11:15:32 AM
Subject: ***SPAM*** Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of   
Jawa

Pak Aswan  Pak Herman
Saya setuju untuk pemuatan, karena jarang yang mempelajari
stratigrafi moluska di Indonesia. Klo kita ada kesempatan untuk
berdiskusi lagi lokasi-lokasi Martin lebih banyak lagi.
Hita
Teknik Geologi
STTNAS Yogyakarta

 Herman,
 maaf baru respon kembali. Untuk resume akan saya sisipkan
 dulu gambar-gambar fosil penunjuknya.  Mengenai pemuatan
 resume ini di berita Sedimentologi akan saya tanya dulu
 kesepakan rekan-rekan lain.  Nanti saya kabari kembali.
 Terimakasih.
 Salam



 - Original Message -

 From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com
 SRS0-Xvjq=DE=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id  To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, February 18, 2015 5:44:28 PM
 Subject: Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the
 Tertiary of Jawa

 Aswan,
 Bisa tolong kirimkan resumenya? Apa bisa kami muat resume
 ini di Berita Sedimentologi?  Salam,

 Herman

 On Feb 16, 2015, at 7:31 AM, Dr. Aswan, ST, MT. 
 aswan...@gc.itb.ac.id  wrote:




 Maaf Herman baru sempat respon kembali mengenai Molluscan
 Stratigraphy of the Tertiary of Jawa.  Setelah kami (saya,
 Ibu Elina Sufiati dari Musium Geologi Bandung dan Bpk. Hita
 Pandita dari STTNAS Yogya) berdiskusi selama 2 hari (2 dan 3
 Februari 2015 lalu) dari pagi sampai sore (ternyata waktunya
 tidak cukup untuk membahas semua fosil penunjuk-nya :( )
 Kami berkesimpulan bahwa jenjang (stage) yang masih dianggap
 valid adalah Jenjang Ciodeng (Miosen Akhir) dan Jenjang
 Sondian (Pliosen Akhir).  Kedua jenjang ini masih dianggap
 valid karena fosil penunjuk-nya masih tetap dapat dianggap
 sebagai fosil penunjuk jenjang tersebut, atau dapat
 digantikan oleh fosil penunjuk lain yang memiliki umur yang
 sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh
 (1938). Fosil-fosil penunjuk untuk jenjang-jenjang lainnya
 dianggap tidak valid lagi, karena berdasarkan
 penelitian-penelitian lapangan dan pustaka berikutnya,
 fosil-fosil penunjuk tersebut juga ditemukan pada umur yang
 tidak sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh
 (1938). Karena keterbatasan waktu, diskusi kami baru
 terbatas pada fosil penunjuk dari Famili Turritellidae.
 Fosil dari famili ini dipilih karena hampir semua jenjang
 yang diusulkan oleh Oostingh (1938) ada fosil penunjuk yang
 berasal dari famili ini. Bagi yang berminat mendapatkan
 resume diskusi kami, berikut foto-foto fosil penunjuk
 utamanya dapat kami japri. Semoga bermanfaat.  Salam,
 ASW

 - Original Message -

 From: herman darman - herman_dar...@yahoo.com  
 SRS0-PBa7=CN=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id   To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, January 26, 2015 12:19:18 PM
 Subject: Re: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net]
 Molluscan stratigraphy of th

 Menarik sekali, boleh tolong update kami-kami yang tidak
 begitu paham mengenai moluska tersier?  Saya rasa tanggal 2
  3 Februari ini akan menjadi hari-hari bersejarah untuk
 stratigrafi Indonesia.  Salam,
 Herman


 From:  aswan...@gc.itb.ac.id   aswan...@gc.itb.ac.id 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, January 25, 2015 9:06 PM
 Subject: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net]
 Molluscan stratigraphy of th

 Mas Herman,
 Alhamdulillah dgn dipicu email ini, kita (saya, Bu Elina dan
 Hita) rencana tgl 2 dan 3 Feb 2015 akan berkumpul utk
 membahas tentang stratigrafi moluska tersier ini dan
 membandingkan dgn data2 terbaru. Mudah2an segera setelah itu
 kami bisa jawab pertanyaanya.  Salam
 --
 Dikirim dari smartphone OPPO saya


 aswan...@gc.itb.ac.id menulis:

 Mas Herman,
 Saya, Ibu Elina Sufiati (Musium Geologi Bandung) dan Hita
 Pandita (Geologi STTNAS) termasuk pemerhati Pembagian
 Jenjang Neogen Jawa berdasarkan fosil moluska ini.
 Berdasarkan data-data lapangan yang selama ini kami
 kumpulkan memang ada ketidaksesuaian dengan pembagian yang
 ada di buku van Bemmelen (aslinya dari Oostingh, 1938).
 Hanya saja rencana kami utk duduk bersama
 membahas/memperbaiki satu persatu pembagian jenjang nya
 berdasarkan umur dan fosil penunjuk nya dari data-data
 terbaru selalu tertunda karena waktu luang kami yg selalu
 tidak bersamaan. Mudah2an dalam waktu dekat, kami sudah bisa
 buat tulisan tentang revisi pembagian jenjang neogen Jawa
 ini.  Salam,
 Aswan
 --
 Dikirim dari smartphone OPPO saya


 herman darman - herman_dar...@yahoo.com  
 SRS0-oDtz=CL=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id  menulis:

 Rekan2,

 Siapakah di antara kita, anggota IAGI, yang mendalami
 Molluscan stratigraphy of the Tertiary?  Saya ingin minta
 pendapat anda mengenai tulisan van Bemmelen di bukunya,
 halaman 79-83. Apakah ada tambahan, sanggahan, perbaikan
 dari tulisan ini?

 Kalau ada, bisa bagi-bagi informasi?

 Salam,

 Herman

 

Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa

2015-03-08 Terurut Topik hita
Terima kasih Pak Yanto atas attensinya.


 Pak Hita
 Bagus sekali kalai stratigrafi moluska ada yang mempelajari,
 semoga Anda berhasil  menemukan hl hal yang baru. Salam
 kenal.
 si Abah

 On Thursday, March 5, 2015 11:18 AM, h...@indo.net.id
 h...@indo.net.id wrote:


 Pak Aswan  Pak Herman
 Saya setuju untuk pemuatan, karena jarang yang mempelajari
 stratigrafi moluska di Indonesia. Klo kita ada kesempatan
 untuk
 berdiskusi lagi lokasi-lokasi Martin lebih banyak lagi.
 Hita
 Teknik Geologi
 STTNAS Yogyakarta

 Herman,
 maaf baru respon kembali. Untuk resume akan saya sisipkan
 dulu gambar-gambar fosil penunjuknya.  Mengenai pemuatan
 resume ini di berita Sedimentologi akan saya tanya dulu
 kesepakan rekan-rekan lain.  Nanti saya kabari kembali.
 Terimakasih.
 Salam



 - Original Message -

 From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com
 SRS0-Xvjq=DE=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id  To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Wednesday, February 18, 2015 5:44:28 PM
 Subject: Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the
 Tertiary of Jawa

 Aswan,
 Bisa tolong kirimkan resumenya? Apa bisa kami muat resume
 ini di Berita Sedimentologi?  Salam,

 Herman

 On Feb 16, 2015, at 7:31 AM, Dr. Aswan, ST, MT. 
 aswan...@gc.itb.ac.id  wrote:




 Maaf Herman baru sempat respon kembali mengenai Molluscan
 Stratigraphy of the Tertiary of Jawa.  Setelah kami
 (saya,
 Ibu Elina Sufiati dari Musium Geologi Bandung dan Bpk. Hita
 Pandita dari STTNAS Yogya) berdiskusi selama 2 hari (2 dan
 3
 Februari 2015 lalu) dari pagi sampai sore (ternyata
 waktunya
 tidak cukup untuk membahas semua fosil penunjuk-nya :( )
 Kami berkesimpulan bahwa jenjang (stage) yang masih
 dianggap
 valid adalah Jenjang Ciodeng (Miosen Akhir) dan Jenjang
 Sondian (Pliosen Akhir).  Kedua jenjang ini masih dianggap
 valid karena fosil penunjuk-nya masih tetap dapat dianggap
 sebagai fosil penunjuk jenjang tersebut, atau dapat
 digantikan oleh fosil penunjuk lain yang memiliki umur yang
 sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh
 (1938). Fosil-fosil penunjuk untuk jenjang-jenjang lainnya
 dianggap tidak valid lagi, karena berdasarkan
 penelitian-penelitian lapangan dan pustaka berikutnya,
 fosil-fosil penunjuk tersebut juga ditemukan pada umur yang
 tidak sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh
 (1938). Karena keterbatasan waktu, diskusi kami baru
 terbatas pada fosil penunjuk dari Famili Turritellidae.
 Fosil dari famili ini dipilih karena hampir semua jenjang
 yang diusulkan oleh Oostingh (1938) ada fosil penunjuk yang
 berasal dari famili ini. Bagi yang berminat mendapatkan
 resume diskusi kami, berikut foto-foto fosil penunjuk
 utamanya dapat kami japri. Semoga bermanfaat.  Salam,
 ASW

 - Original Message -

 From: herman darman - herman_dar...@yahoo.com  
 SRS0-PBa7=CN=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id   To:
 iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Monday, January 26, 2015 12:19:18 PM
 Subject: Re: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net]
 Molluscan stratigraphy of th

 Menarik sekali, boleh tolong update kami-kami yang tidak
 begitu paham mengenai moluska tersier?  Saya rasa tanggal
 2
  3 Februari ini akan menjadi hari-hari bersejarah untuk
 stratigrafi Indonesia.  Salam,
 Herman


 From:  aswan...@gc.itb.ac.id   aswan...@gc.itb.ac.id 
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Sunday, January 25, 2015 9:06 PM
 Subject: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net]
 Molluscan stratigraphy of th

 Mas Herman,
 Alhamdulillah dgn dipicu email ini, kita (saya, Bu Elina
 dan
 Hita) rencana tgl 2 dan 3 Feb 2015 akan berkumpul utk
 membahas tentang stratigrafi moluska tersier ini dan
 membandingkan dgn data2 terbaru. Mudah2an segera setelah
 itu
 kami bisa jawab pertanyaanya.  Salam
 --
 Dikirim dari smartphone OPPO saya


 aswan...@gc.itb.ac.id menulis:

 Mas Herman,
 Saya, Ibu Elina Sufiati (Musium Geologi Bandung) dan Hita
 Pandita (Geologi STTNAS) termasuk pemerhati Pembagian
 Jenjang Neogen Jawa berdasarkan fosil moluska ini.
 Berdasarkan data-data lapangan yang selama ini kami
 kumpulkan memang ada ketidaksesuaian dengan pembagian yang
 ada di buku van Bemmelen (aslinya dari Oostingh, 1938).
 Hanya saja rencana kami utk duduk bersama
 membahas/memperbaiki satu persatu pembagian jenjang nya
 berdasarkan umur dan fosil penunjuk nya dari data-data
 terbaru selalu tertunda karena waktu luang kami yg selalu
 tidak bersamaan. Mudah2an dalam waktu dekat, kami sudah
 bisa
 buat tulisan tentang revisi pembagian jenjang neogen Jawa
 ini.  Salam,
 Aswan
 --
 Dikirim dari smartphone OPPO saya


 herman darman - herman_dar...@yahoo.com  
 SRS0-oDtz=CL=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id  menulis:

 Rekan2,

 Siapakah di antara kita, anggota IAGI, yang mendalami
 Molluscan stratigraphy of the Tertiary?  Saya ingin minta
 pendapat anda mengenai tulisan van Bemmelen di bukunya,
 halaman 79-83. Apakah ada tambahan, sanggahan, perbaikan
 dari tulisan ini?

 Kalau ada, bisa bagi-bagi informasi?

 Salam,

 Herman

 

Re: [iagi-net] ISPG-FGMI Morning Talk

2015-03-08 Terurut Topik Bandono Salim
maaf. tidak dapat serta
salam hormat,  bandono.
Pada 8 Mar 2015 21:33, Bhaskara Aji koko.krunc...@gmail.com menulis:

 *How Long Can You Go?*


 *ISPG-FGMI Morning Talk*


 *Prediksi Harga Minyak Dunia dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Tenaga
 Kerja*


 Oleh:


 *Pembicara #1. Benny Lubiantara (SKKMIGAS)*
 *Pembicara #2. Rovicky Dwi Putrohari (Indonesian Society of Petroleum
 Geologist)*
 *Moderator: Johnson A. Paju (SKKMIGAS)*

 Hari/Tanggal : Minggu, 22 Maret 2015
 Jam : 09.00 - 12.00
 Lokasi : ConocoPhillips - GD. Ratu Prabu 2, Jl. TB Simatupang,
 Ruangan : Ruang Meeting Lantai 1.

 Untuk detil acara dapat dilihat di flyers terlampir!

 *GRATIS* untuk 50 peserta!

 Untuk pendaftaran silahkan sms:

 *namalengkap_afiliasi_alamat email *

  kirim ke* (Arifai) **081218870212*


 Salam
 Bhaskara Aji


 

 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 
 Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
 Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
 
 DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
 posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
 In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
 limited
 to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
 resulting
 from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
 the use of
 any information posted on IAGI mailing list.
 






Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.