Re: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan
PSC yang aseli versi Ibu Sutowo meniru sistim maruh antara yang mempunyai sawah dengan penggarap sawah, biaya seluruhnya ditanggung oleh yang penggarap. Dalam hal minyakbumi waktu itu Permina yang punya sawah, dan contractor sebagai penggarap Dalam PSC versi ini contractor nyaris seperti service contractor (conbtoh Schlumberger), dari mulai di dalam tanah sampai keluar minyak dan gas itu kepunyaan pertamina. Begitu minyaknya keluar Pertamina bayar contractor dalam bentuk minyak (natura) sesuai dengan splitnya, yaitu 50%-50%, tidak ada cost recovery. Kontraktor sifatnya sementara, maka perusahaan asing yang berdomisili di luar negeri diperbolehkan jadi contractor. Jadi kontraktor itu bukan mitra Pertamina, bahkan bukan juga investor, malah tidak boleh berinvestasi maupun mempunyai asset apapun di Indonesia. Semua peralatan yang dia bawa langsung menjadi milik Pertamina, tetapi fasilitas kerja disediakan oleh Pertamina Kalau system konsesi yang berlaku sebelumnya di Indonesia: Pemerintah memberikan konsesi suatu daerah kepada suatu perusahaan minyak bumi dengan ketentuan harus berdominisili di Indonesia (contoh PT Shell Indonesia, PT Stanvac Indonesia, PT Caltex Pacific Indonesia, dan yang sekarang: PT Freeport Indonesia, PT Newmont Indonesia dsb). Pemegang konsesi berkuasa penuh di daerah konsesinya dan membayar pemerintah royalty biasanya sekitar 5% dari produksinya dalam bentuk uang. Jadi beda prinsip yang mendasar. PSC a la Ibu Sutowo, Pertamina bayar konraktor sebagai fee atas jasanya memproduksikan minyak dan gasbmi dan dibayarkan dalam bentuk minyak sesuai dengan split yang disetujui dari permulaan Kalau system konsesi dengan rpyalty: Perusahaan mengusai seluruh kegiatan explorasi dan produksi, dan jika berhasil membayar pemerintah dalam bentuk uang 5% dari hasil produksinya dalam bentuk cash. PSC yang sekarang lebih mendekati konsesi, segalanya dikuasai Kontraktor sebagai mitra pemerintah, dan membayar pemerintah dalam bentuk cash sesuai dengan split yang disetujui, setelah dipotong berbagai biaya dan investasi yang dia tanamkan. Jadi bedanya adalah who pays who, Wassalam RPK - Original Message - From: Ong Han Ling To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, March 08, 2015 1:42 PM Subject: RE: [iagi-net] Re: [ispg] Resources Classification : Aturan atau prosedur perhitungan sumberdaya dan cadangan Sdr. Shofiyuddin, Saya ingin mengemukakan bahwa Cost Recovery tidak ada hubungannya dengan jenis PSC. Saya ingin menerangkan hal ini karena banyak orang, termasuk penjabat, tidak mengetahui bahwa sebetulnya Indonesia telah meninggalkan sistim PSC tidak lama setelah Ibnu Sutowo turun tahun 1976. Cost Recovery adalah istilah umum. Sistim apa saja termasuk Royalty, selalu ada cost recovery. Namanya bisa lain, disebut sebagai deduction atau reimburstment atau biaya/cost saja (Jargon dari Industry). Prinsipnya sama, semua cost yang dikeluarkan oleh K3S dibayar kembali dari revenue yang diperoleh; artinya cost di recover dari revenue, sesuatu yang umum untuk dunia usaha. Upama restoran. Cost atau uang belanja makanan yang dibeli sehari sebelumnya di recover dengan revenue yang masuk hari ini dari langganan. Bedanya disebut profit. Yang menjadi ciri khas dari PSC adalah adanya cost recovery limit. Ini adalah satu-satunya ciri dari PSC yang membedakan dengan sistim Royalty. PSC yang diberlakukan oleh Ibnu Sutowo tahun 1966 mempunyai Cost Recovery Limit atau CRL sebesar 40%. Kemudian selama 12 tahun antara 1976 sampai 1988, CRL dihapus; artinya Indonesia tidak bersistim, artinya bukan PSC dan bukan Royalty. Peristiwa Sembakung dimana Arco menemukan lapangan kecil dimana sunk cost lebih besar, telah membuka mata Pertamina. Tahun 1988 diterapkan First Tranche Petroleum atau FTP sebesar 20% yang dibagi antara Pemerintah dan K3S sesuai split yang berlaku. Disini FTP seperti pisau bersisi ganda, atau hybrid, bisa dianggap sebagai CRL dan bisa dianggap sebagai Royalty. Tahun 2003, hanya untuk setahun saja, MIGAS menawarkan 11 blok dengan merubah FTP menjadi Unshared FTP yang bukan lain adalah Royalty. Perkataan Royalty oleh MIGAS/Pertamina dianggap tabu tingga tidak dipakai. Besarnya unshared FTP (atau Royalty) adalah 10%. Memang sistim PSC Indonesia berbagai jenis: PSC murni, Royalty murni, hybrid PSC plus Royalty, dan tanpa Royalty maupun PSC. SKKMIGAS perlu meneliti tiap kontrak sendiri-sendiri. Semua jenis PSC Indonesia yang sampai sekarang masih berlaku semuanya berdasarkan sistim cost recovery. Istilah CRL membingungkan karena DPR juga memakai istilah Cost Recovery Limit tetapi artinya berlainan dengan yang lazim dipakai di Industri perminyakan. Istilah CRL yang umum dipakai di textbook, adalah perbandingan antara cost over revenue. Sedangkan istilah Cost Recovery Limit yang dipakai oleh DPR berlainan dan merupakan limit biaya yang bisa dipakai K3S untuk mengembangkan lapangannya.
[iagi-net] Re: ***SPAM*** Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa
Terimakasih Pak Hita responnya. Mudah-mudahan ada kesempatan lain untuk kita berdiskusi. - Original Message - From: h...@indo.net.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 5, 2015 11:15:32 AM Subject: ***SPAM*** Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa Pak Aswan Pak Herman Saya setuju untuk pemuatan, karena jarang yang mempelajari stratigrafi moluska di Indonesia. Klo kita ada kesempatan untuk berdiskusi lagi lokasi-lokasi Martin lebih banyak lagi. Hita Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta Herman, maaf baru respon kembali. Untuk resume akan saya sisipkan dulu gambar-gambar fosil penunjuknya. Mengenai pemuatan resume ini di berita Sedimentologi akan saya tanya dulu kesepakan rekan-rekan lain. Nanti saya kabari kembali. Terimakasih. Salam - Original Message - From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-Xvjq=DE=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 18, 2015 5:44:28 PM Subject: Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa Aswan, Bisa tolong kirimkan resumenya? Apa bisa kami muat resume ini di Berita Sedimentologi? Salam, Herman On Feb 16, 2015, at 7:31 AM, Dr. Aswan, ST, MT. aswan...@gc.itb.ac.id wrote: Maaf Herman baru sempat respon kembali mengenai Molluscan Stratigraphy of the Tertiary of Jawa. Setelah kami (saya, Ibu Elina Sufiati dari Musium Geologi Bandung dan Bpk. Hita Pandita dari STTNAS Yogya) berdiskusi selama 2 hari (2 dan 3 Februari 2015 lalu) dari pagi sampai sore (ternyata waktunya tidak cukup untuk membahas semua fosil penunjuk-nya :( ) Kami berkesimpulan bahwa jenjang (stage) yang masih dianggap valid adalah Jenjang Ciodeng (Miosen Akhir) dan Jenjang Sondian (Pliosen Akhir). Kedua jenjang ini masih dianggap valid karena fosil penunjuk-nya masih tetap dapat dianggap sebagai fosil penunjuk jenjang tersebut, atau dapat digantikan oleh fosil penunjuk lain yang memiliki umur yang sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938). Fosil-fosil penunjuk untuk jenjang-jenjang lainnya dianggap tidak valid lagi, karena berdasarkan penelitian-penelitian lapangan dan pustaka berikutnya, fosil-fosil penunjuk tersebut juga ditemukan pada umur yang tidak sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938). Karena keterbatasan waktu, diskusi kami baru terbatas pada fosil penunjuk dari Famili Turritellidae. Fosil dari famili ini dipilih karena hampir semua jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938) ada fosil penunjuk yang berasal dari famili ini. Bagi yang berminat mendapatkan resume diskusi kami, berikut foto-foto fosil penunjuk utamanya dapat kami japri. Semoga bermanfaat. Salam, ASW - Original Message - From: herman darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-PBa7=CN=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 26, 2015 12:19:18 PM Subject: Re: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of th Menarik sekali, boleh tolong update kami-kami yang tidak begitu paham mengenai moluska tersier? Saya rasa tanggal 2 3 Februari ini akan menjadi hari-hari bersejarah untuk stratigrafi Indonesia. Salam, Herman From: aswan...@gc.itb.ac.id aswan...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, January 25, 2015 9:06 PM Subject: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of th Mas Herman, Alhamdulillah dgn dipicu email ini, kita (saya, Bu Elina dan Hita) rencana tgl 2 dan 3 Feb 2015 akan berkumpul utk membahas tentang stratigrafi moluska tersier ini dan membandingkan dgn data2 terbaru. Mudah2an segera setelah itu kami bisa jawab pertanyaanya. Salam -- Dikirim dari smartphone OPPO saya aswan...@gc.itb.ac.id menulis: Mas Herman, Saya, Ibu Elina Sufiati (Musium Geologi Bandung) dan Hita Pandita (Geologi STTNAS) termasuk pemerhati Pembagian Jenjang Neogen Jawa berdasarkan fosil moluska ini. Berdasarkan data-data lapangan yang selama ini kami kumpulkan memang ada ketidaksesuaian dengan pembagian yang ada di buku van Bemmelen (aslinya dari Oostingh, 1938). Hanya saja rencana kami utk duduk bersama membahas/memperbaiki satu persatu pembagian jenjang nya berdasarkan umur dan fosil penunjuk nya dari data-data terbaru selalu tertunda karena waktu luang kami yg selalu tidak bersamaan. Mudah2an dalam waktu dekat, kami sudah bisa buat tulisan tentang revisi pembagian jenjang neogen Jawa ini. Salam, Aswan -- Dikirim dari smartphone OPPO saya herman darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-oDtz=CL=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id menulis: Rekan2, Siapakah di antara kita, anggota IAGI, yang mendalami Molluscan stratigraphy of the Tertiary? Saya ingin minta pendapat anda mengenai tulisan van Bemmelen di bukunya, halaman 79-83. Apakah ada tambahan, sanggahan, perbaikan dari tulisan ini? Kalau ada, bisa bagi-bagi informasi? Salam, Herman
Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa
Terima kasih Pak Yanto atas attensinya. Pak Hita Bagus sekali kalai stratigrafi moluska ada yang mempelajari, semoga Anda berhasil  menemukan hl hal yang baru. Salam kenal. si Abah On Thursday, March 5, 2015 11:18 AM, h...@indo.net.id h...@indo.net.id wrote: Pak Aswan Pak Herman Saya setuju untuk pemuatan, karena jarang yang mempelajari stratigrafi moluska di Indonesia. Klo kita ada kesempatan untuk berdiskusi lagi lokasi-lokasi Martin lebih banyak lagi. Hita Teknik Geologi STTNAS Yogyakarta Herman, maaf baru respon kembali. Untuk resume akan saya sisipkan dulu gambar-gambar fosil penunjuknya. Mengenai pemuatan resume ini di berita Sedimentologi akan saya tanya dulu kesepakan rekan-rekan lain. Nanti saya kabari kembali. Terimakasih. Salam - Original Message - From: Herman Darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-Xvjq=DE=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 18, 2015 5:44:28 PM Subject: Re: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of the Tertiary of Jawa Aswan, Bisa tolong kirimkan resumenya? Apa bisa kami muat resume ini di Berita Sedimentologi? Salam, Herman On Feb 16, 2015, at 7:31 AM, Dr. Aswan, ST, MT. aswan...@gc.itb.ac.id wrote: Maaf Herman baru sempat respon kembali mengenai Molluscan Stratigraphy of the Tertiary of Jawa. Setelah kami (saya, Ibu Elina Sufiati dari Musium Geologi Bandung dan Bpk. Hita Pandita dari STTNAS Yogya) berdiskusi selama 2 hari (2 dan 3 Februari 2015 lalu) dari pagi sampai sore (ternyata waktunya tidak cukup untuk membahas semua fosil penunjuk-nya :( ) Kami berkesimpulan bahwa jenjang (stage) yang masih dianggap valid adalah Jenjang Ciodeng (Miosen Akhir) dan Jenjang Sondian (Pliosen Akhir). Kedua jenjang ini masih dianggap valid karena fosil penunjuk-nya masih tetap dapat dianggap sebagai fosil penunjuk jenjang tersebut, atau dapat digantikan oleh fosil penunjuk lain yang memiliki umur yang sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938). Fosil-fosil penunjuk untuk jenjang-jenjang lainnya dianggap tidak valid lagi, karena berdasarkan penelitian-penelitian lapangan dan pustaka berikutnya, fosil-fosil penunjuk tersebut juga ditemukan pada umur yang tidak sama dengan umur jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938). Karena keterbatasan waktu, diskusi kami baru terbatas pada fosil penunjuk dari Famili Turritellidae. Fosil dari famili ini dipilih karena hampir semua jenjang yang diusulkan oleh Oostingh (1938) ada fosil penunjuk yang berasal dari famili ini. Bagi yang berminat mendapatkan resume diskusi kami, berikut foto-foto fosil penunjuk utamanya dapat kami japri. Semoga bermanfaat. Salam, ASW - Original Message - From: herman darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-PBa7=CN=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id  To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, January 26, 2015 12:19:18 PM Subject: Re: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of th Menarik sekali, boleh tolong update kami-kami yang tidak begitu paham mengenai moluska tersier? Saya rasa tanggal 2 3 Februari ini akan menjadi hari-hari bersejarah untuk stratigrafi Indonesia. Salam, Herman From: aswan...@gc.itb.ac.id aswan...@gc.itb.ac.id To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, January 25, 2015 9:06 PM Subject: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Balas: [iagi-net] Molluscan stratigraphy of th Mas Herman, Alhamdulillah dgn dipicu email ini, kita (saya, Bu Elina dan Hita) rencana tgl 2 dan 3 Feb 2015 akan berkumpul utk membahas tentang stratigrafi moluska tersier ini dan membandingkan dgn data2 terbaru. Mudah2an segera setelah itu kami bisa jawab pertanyaanya. Salam -- Dikirim dari smartphone OPPO saya aswan...@gc.itb.ac.id menulis: Mas Herman, Saya, Ibu Elina Sufiati (Musium Geologi Bandung) dan Hita Pandita (Geologi STTNAS) termasuk pemerhati Pembagian Jenjang Neogen Jawa berdasarkan fosil moluska ini. Berdasarkan data-data lapangan yang selama ini kami kumpulkan memang ada ketidaksesuaian dengan pembagian yang ada di buku van Bemmelen (aslinya dari Oostingh, 1938). Hanya saja rencana kami utk duduk bersama membahas/memperbaiki satu persatu pembagian jenjang nya berdasarkan umur dan fosil penunjuk nya dari data-data terbaru selalu tertunda karena waktu luang kami yg selalu tidak bersamaan. Mudah2an dalam waktu dekat, kami sudah bisa buat tulisan tentang revisi pembagian jenjang neogen Jawa ini. Salam, Aswan -- Dikirim dari smartphone OPPO saya herman darman - herman_dar...@yahoo.com SRS0-oDtz=CL=yahoo.com=herman_dar...@iagi.or.id menulis: Rekan2, Siapakah di antara kita, anggota IAGI, yang mendalami Molluscan stratigraphy of the Tertiary? Saya ingin minta pendapat anda mengenai tulisan van Bemmelen di bukunya, halaman 79-83. Apakah ada tambahan, sanggahan, perbaikan dari tulisan ini? Kalau ada, bisa bagi-bagi informasi? Salam, Herman
Re: [iagi-net] ISPG-FGMI Morning Talk
maaf. tidak dapat serta salam hormat, bandono. Pada 8 Mar 2015 21:33, Bhaskara Aji koko.krunc...@gmail.com menulis: *How Long Can You Go?* *ISPG-FGMI Morning Talk* *Prediksi Harga Minyak Dunia dan Implikasinya Terhadap Penerimaan Tenaga Kerja* Oleh: *Pembicara #1. Benny Lubiantara (SKKMIGAS)* *Pembicara #2. Rovicky Dwi Putrohari (Indonesian Society of Petroleum Geologist)* *Moderator: Johnson A. Paju (SKKMIGAS)* Hari/Tanggal : Minggu, 22 Maret 2015 Jam : 09.00 - 12.00 Lokasi : ConocoPhillips - GD. Ratu Prabu 2, Jl. TB Simatupang, Ruangan : Ruang Meeting Lantai 1. Untuk detil acara dapat dilihat di flyers terlampir! *GRATIS* untuk 50 peserta! Untuk pendaftaran silahkan sms: *namalengkap_afiliasi_alamat email * kirim ke* (Arifai) **081218870212* Salam Bhaskara Aji Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.