Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng
Melihat postingan teman saya Budi, jadi pengen ikut komentar juga. Sebenarnya menurut saya penyelesaiannya kan simpel aja. Mang Okim sebagai tokoh yang saya kagumi dengan sharing seputar gemstone yang saya nikmati bertahun2 di milist ini, bisa menyempatkan waktu untuk menulis di media massa dan media sosial. Kenapa tidak sempatkan saja waktu untuk datang ke Gunung Padang lagi, bertemu dengan Pak Danny dan berdiskusi secara terbuka di lapangan, tanpa perlu menghabiskan energi untuk berdebat sesuatu yang belum tentu sama objeknya. Saya sebagai yang muda dan harus banyak belajar juga berharap, semakin banyak yang bisa sharing2 tulisan berkualitas, berbagi pengalaman tentang sesuatu yang menarik ataupun yang baru sehingga memberi nilai tambah bagi yang membacanya. Dan komentar terakhir dari saya yang sejak dulu sering saya tahan dan simpan di hati, semoga berkurang para komentator2 yang hanya bicara satu kalimat tanpa menambah sesuatu yang bermanfaat dan hanya menjadi 'junk' di milist ini. Mohon maaf jika kurang berkenan. Salam, Andri > On 5 Okt 2014, at 23.17, yustinus yuwono > wrote: > > Dany serta rekan2 yang baik. > > Terutama rekan saya Dany, sekali lagi maaf kalau tulisan saya membuat tidak > enak, krn saya belum pernah liat singkapan di g padang saya selalu berusaha > netral, saya selalu membri smangat rekan2 terutama yg muda2 utk melakukan > penelitian apapun demi kemajuan ilmu kita ini. Biasanya sbg org yg lebih tua, > secara insting ingin memberikan harapan sekaligus peringatan, di dalam > penelitian apapun spy hasilnya nanti baik dan memberikan pencerahan. Mengenai > supertoy dan blue energi yg saya singgung itu kan data empiris yg pernah > terjadi pada sby presiden kita ini. Nah kalo nantinya hipotesis piramid itu > tidak terbukti, apakah sbg sesama insan geologi tidak sedih dan malu? Nah > kalo memang terbukti ya syukur dan bangga atas prestasinya, dan ini harapan > saya yg saya sebut dlm email sebelumnya. Biasanya harapan atas keberhasilan > selalu diikuti dengan doa, itu yg saya maksud. Jadi selain berharap dan > mendoakan, saya juga memberikan peringatan dan sedikit opini, karena saya > merasa tahu sedikit lebih banyak tentang volcanic products serta aspek > volkanisme lain terhadap batuan yang dihasilkan. > Satu lagi yg gk pernah dijawab, apakah sudah ada published paper di jurnal > intenasional? Karena menurut saya hasil suatu penelitian ilmiah adalah paper. > Krn rekan Dany gk jwb kesimpulan saya ya belum ada? Selama belum ada ya > diskusi ini saya anggap masih wacana saja atau sekedar obrolan tukar pikiran. > Buat rekan Mino dan rekan Bronto setuju sekali atas statement nya. > Salam, > YSY > >> On Oct 5, 2014 5:42 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" >> wrote: >> Pak Yatno yg bijak, >> Silahkan dibaca kembal dari mulai "Yang saya tahusampai >> ...G..Peteng"...Maksudnya apa ya pak? >> Bukan 'menuduh' penelitian TTRM sama dgn Supertoy? Terus kenapa anda jadi >> malu dan sedih? Sedih karena ada para intelektual ternama buat petisi >> politik utk melawan penelitian? Atau karena hal lain? >> >> Salam, >> DHN >> >> Sent from my BlackBerry 10 smartphone. >> From: yustinus yuwono >> Sent: Minggu, 5 Oktober 2014 13:54 >> To: iagi-net >> Reply To: iagi-net@iagi.or.id >> Subject: [iagi-net] Re: Gunung Peteng >> >> Dany yg baik, >> Tolong dibaca coment saya baik2, bagian mana yang menuduh? Dan siapa yang >> dituduh? Materi tuduhan apa? >> Maksud dari koment saya kan jelas, yaitu harapan dari sesama insan geologi, >> kan boleh berharap mudah2an tidak berulang lagi skandal yang memalukan itu. >> Kalau anda merasa dituduh, itu urusan anda sendiri. Yang jelas saya >> ber-iktikad baik, tidak ada niatan menyakiti hati seseorang. Kalau saya >> tidak boleh berharap seperti itu, padahal isi harapan itu kan demi kebaikan >> komunitas geologi yang kita cintai ini, berarti saya tidak peduli? Sedangkan >> saya sangat peduli dari awal, meskipun tidak ikut aktif meneliti seperti >> rekan yang lain. >> Salam, >> YSY >> >>> On Oct 5, 2014 1:12 AM, "yustinus yuwono" >>> wrote: >>> Diskusi G Padang memang harus dihentikan karena sudah tidak mungkin >>> dipertemukan lagi, saya setuju dengan anjuran Prof RPK. Bayangkan dua fihak >>> saja tidak sama persepsinya tentang apa itu hipotesis apa itu sintesis. >>> Apalagi berinterprestasi dari singkapan batuan yg sama, satu semen fihak >>> lain pelapukan, fihak satu mengklaim pasir ayak peredam gempa yg satu fihak >>> menganggap tuff, dst.dst. >>> Yg saya tahu TTRM di back up oleh staf khusus presiden SBY. Yg saya tahu >>> lagi dulu SBY dikibuli temuan blue energi yaitu bahan bakar energi dari >>> air. Yang saya tahu SBY pernahh juga dikibuli temuan bibit padi Super toy. >>> Semoga nasib G Padang tidak berakhir seperti skandal super toy maupun blue >>> energi itu. Sehingga sebagai insan geologi saya menjadi sedih dan malu. >>> Kalau demikian saya usulkan merobah nama G Padang atau bhs Jawa artinys G >>> Terang menja
[iagi-net] Farmout Forum 2013, Yogyakarta
DearColleagues, WELCOME Firstly I would like to introduce the third Farmout Forum in Indonesia, secondly we would like to invite you to participate on the event organized by DITJEN MIGAS and SKKMIGAS with organizing committee of The Jakarta Scout Check (JSC). The upcoming event entitled Farmout Forum 2013 (FFI 2013) Yogyakarta is the third Farmout Forum held in Indonesia following the successful of the first Farmout Forum in Bali last year and the second Farmout Forum in Jakarta in March 2013 which was attended by almost 200 people including participants, visitors and sponsors engaged in the oil & gas industry coming from many countries. The third Farmout Forum 2013 will be held on: Date : September 12-14, 2013 Venue : Ballroom – Hyatt Hotel, Yogyakarta The third FFI 2013 will be conducted in three-day sessions for Keynote Speech, Technical Presentations, Poster Booths, Business Forum and Golf Tournament. Keynote Speech will be presented by: 1. Vice Chairman of SKKMIGAS and 2. Director of Upstream Oil & Gas MIGAS Technical Presentations and Poster Booths will be presented by companies who will promote the opportunity of their Conventional & Unconventional block to potential partners attended during the two days event that will be attended by: 1. Participants who are looking for partners offering their block to the potential investors, or 2. Visitors who are concerning in the oil & gas blocks including the investors, or 3. Sponsors who will promote the company profile during the strategic event. FFI 2013 is an excellent opportunity to promote your block prospecting to other companies and get the best way to make a good business deal with potential farminee. Meanwhile you will also get an opportunity to get wide networking during this event and in the end of sessions on Saturday, September 14, 2013, the event will be closed by Networking Golf Tournament. Therefore we invite all of you to be participants, visitors and sponsors for the third Farmout Forum 2013. Thanks and see you at Farmout Forum 2013 in Yogyakarta. Regards, Budi Sunarto Chairman of FFI 2013 Co-Chairman : Danu Widhisiadji Secretary : Budi Ardiyana Treasurer : Popy Marisa Sponsorship : Denni Nugraha, Taubah Faulin, Andri Syafriya, Agung P Widodo. Secretariat : Hilda, Mahadini Publication & Doc: Faturahmadhani, Sutarjo Registration and Information Phone : +62-21-5228063 Email : hi...@farmoutforum.com Website: www.farmoutforum.com Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact untuk mendaftar/merubah email Milis IAGI DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list.
Bls: Bls: [iagi-net-l] Buton dan Keindahan Wakatobi
Mas Sigit, Saya mencoba menjawab beberapa, terutama point 5 dan 6. Selebihnya saya rasa Pak Awang punya informasi yang lebih lengkap. Source rock utama yang sudah proven di daerah ini memang berasal dari marine shale Formasi Winto yang berumur triassic. Tapi dalam 1 laporan studi conoco, mereka menemukan oleanane pada oil seep di daerah Nunu (Buton Utara) yang berarti source-nya dari sedimen tersier. Kemudian pada saat field mapping Japex & ITB, ditemukan live oil seepage dengan API >37 di dekat Kapantoreh, agak diragukan kalau oil ini berasal dari Winto. Jadi tidak tertutup kemungkinan ada petroleum play di tersier. Hanya saja dari studi geokimia yang telah dilakukan, shale pada Formasi Tondo masih immature. Kemudian dari data Sumur Sampolakosa-1 dan juga field mapping, sandstone Formasi Tondo punya kualitas cukup bagus sebagai reservoir dan memang ini sebagai secondary target. Hanya saja di daerah selatan, kualitas data seismik yang ada sangat jelek. Berbagai processing hingga PSDM sudah dilakukan dan hasilnya tidak maksimal. Apalagi di daerah selatan Buton hampir seluruhnya ditutupi batuan karbonat dari Formasi Wapulaka dan Sampolakosa, seismiknya sangat sulit di-interpretasi. Meng-analogikan dengan Seram, saya lebih cenderung untuk memilih prospek yang berada di sepanjang jalur ophiolte Kapantoreh, di sebelah barat Pulau Buton. Tapi medan yang sangat berat, kondisi geologi yang kompleks, serta sebagian wilayah yang termasuk hutan lindung menambah tantangan eksplorasi di daerah ini. Tapi dengan petroleum system yang sudah proven, Buton masih sangat menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut. Salam, Andri Dari: sigit prabowo Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" Dikirim: Selasa, 20 November 2012 10:52 Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Buton dan Keindahan Wakatobi Pak Awang, Mencermati tulisan dan diskusi yang menarik ini, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan pak: 1. Saya pernah membaca bahwa Buton dan Tukang Besi merupakan micro continent dari Gondwana yang rifted-drifted-dan collided dengan SE arm of Sulawesi, kemudian juga dari beberapa paper menyebutkan bahwa Banggai-Sula juga merupakan micro continent dari Gondwana yang juga rifted-drifted-dan collided dengan East Sulawesi. Beberapa sequen juga dikenal di Buton, antara lain untuk yang Pre-rift adalah Early Triassic Doole/Lakansai metamorphic rock, Middle-Late Triassic Winto FM (mudstone, bituminous shale, micriric limestone; stable middle-outer neritic env.), Lower Jurassic Ogena FM (bedded limestone, argilaceous lst, shale at the base, calcilutite; deep water environment). Kemudian saat rifting-drifting adalah Late Jurassic Rumu, Cretaceous-Oligocene Tobelo FM, Early-Middle Miocene Tondo FM (micritic lst, outer neritic env.). Setelah itu adalah Syn dan Post orogenic sedimentation yaitu Mollase dari Tondo FM, dan Pliocene Sampolakosa FM. Diketahui juga bahwa Triassic Winto adalah sebagai source rock di wilayah ini. Pertanyaan saya, apakah sequen rifted-drifted-dan post orogenic ini juga diketemukan di Banggai-Sula? Bagaimanakah korelasinya dengan misalkan di Seram, bahwa disana juga ditemukan Triassic Saman-saman FM, dan Jurassic oolitic Manusela limestone. 2. Beberapa penulis juga telah mengajukan interpretasi bahwa Banggai-Sula bisa collided (ke arah timur) dengan East Sulawesi adalah dengan mekanisme pergerakan Sorong Fault, sementara itu saya juga membaca bahwa ada interpretasi yang diajukan oleh Smith dan Silver (1991) dalam Robert Hall 2010, bahwa Banggai-Sula dulunya adalah di sebelah Timur dari Buton-Tukang Besi saat Middle Miocene (sekitar 13 Mya), kemudian dengan pergerakan sinistral strike slip fault (present day : Lawanopo dan Matano sinistral ssf), Banggai Sula bergerak ke NW dan West dan membentur East Sulawesi di sekitar 7 Mya, dan kemungkinan juga sebagai efek dari pembukaan Banda yang berarah NW-SE di 12.5-7.3 mya? Bagaimanakah pendapat pak Awang tentang hal ini? 3. Dalam tulisan Alan Vaughan et al, 2005 tentang terrane processes at the margin of Gondwana, ditulis bahwa ada beberapa terrane process dan juga tipe nya. Bahwa pembentukan terrane adalah akresi dan dispersi, kemudian dicirikan oleh adanya sutures (ditandai dengan kehadiran strike slip fault, thrust, dan melange), juga ditandai dengan kehadiran dari ophiolitic belts, high pressure rocks (blue schist), dsb.; saya ingin mengkorelasikan nya dengan kehadiran dari Walanae strike slip fault di arah sebelah barat dari Buton. Diketahui bahwa di south arm of Sulawesi terdapat schist belt, dan juga Mesozoic dan Tertiary rocks; apakah dimungkinkan bahwa di south arm of Sulawesi ini juga bisa ditemukan sequen2 pre-Tertiary yang kemungkinan akan bisa men generate HC dan mempunyai kemiripan dengan Buton dan Banggai? Menarik untuk mengkorelasikan nya juga dengan apa yang ditulis oleh Robert Hall, bahwa South Sulawesi mempunyai basement dari Gondwana, dan sampai disana sekitar Cretaceous, ke
Bls: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3
just curious, angka 47% itu dari total existing field yang ada di Indonesia, atau WK Pertamina 47% dari total wilayah kerja yang ada di Indonesia. Saya agak ragu kalau itu angka dari existing field. Salam, Andri Dari: "abacht...@cbn.net.id" Kepada: iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Kamis, 13 September 2012 15:14 Judul: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Hampir-hampir saya tidak percaya kalau kalimat-kalimat yg diberitakan detikcom ini berasal dari RRR yg pernah saya kenal baik sbg dosen dan konsultan pemboran/migas yg nasionalis, merah putih dan sangat percaya dg kekuatan intelektualitas dan professionalisme bgs sendiri sebelum dia masuk BPMigas kemudian akhirnya jadi WaMen ESDM. Sangat terlihat bagaimana tendensiusnya pejabat kita dg berbagai pernyataan untuk mendelegitimasi usaha-usaha Pertamina mendapatkan blok-blok migas produksi yang dikuasai MNC yg memang sudah akan habis masa kontraknya yg memang Pertamina sendiri dibenarkan secara UU dan PP untuk mendapatkan dan mengelolanya dari pemerintah, spt halnya Blok Mahakam ini. Pernyataan2 yg meragukan apakah Pertamina mampu mengoperasikan lapangan migas sebesar lapangan2 di blok Mahakam sambil melemparkan kenyataan bhw Pertamina belum memaksimalkan operasi di 47% penguasaan-nya atas lapangan migas Indonesia benar-benar terasa sebagai pernyataan politis meskipun kelihatan agak teknis krn dibungkus angka-angka. Karena pada dasarnya hanya statistik pilihan yg cocok dg keinginan saja yg dimunculkan. Sementara itu statistik ttg bgmn Pertamina berhasil meningkatkan efisiensi operasi dan produksi di ONWJ dan di WMO stlah mrk ambil alih dari MNC bbrp tahun lalu, dan juga di blok2 yg bersebelahan dg blok Cepu yg dioperasikan MNC, kesemuanya ditutupi dan tdk dihighlight. Benar-benar tidak fair dan sangat politis. Juga pentungan2 klasik u/menakut-nakut-i spt teknologi dan biaya tinggi lagi2 diungkapkan di media untuk menjustifikasi bhw pemerintah lebih suka Total yg mengoperasikan Blok Mahakam. Benar-benar menggelikan dan sangat mencolok keberpihakan yg sdh diatur dr atasnya sana ini. Kita semua di industri migas tahu: teknologi bisa dibeli, biaya tinggi bisa dipinjam dan dinegosiasi, selama kita punya asset yg bisa dijaminkan dan manajemen professional yg bisa diandalkan, itu semua tidak akan pernah jadi masalah dlm operasi migas segede apapun dia punya dimensi. Sedih. Bener2 sedih. Yang lebih parah adlh pernyataan ttg: "... apakah Total mau beri data-data teknis di blok tersebut yang puluhan tahun dikerjakannya? Tentu tidak. Artinya akan mulai dari awal lagi". Seolah-olah yg bicara tdk mengerti sistim PSC di Indonesia dan tdk memahami UU Migas (baik yg lama maupun yg baru) yg menyatakan bhw semua data migas milik negara Bukan milik Total! Parah. Bener2 parah. Mau dikemanakan migas, mineral, dan energi Indonesia kita ini kalau pejabat2 kita sdh bicara aneh2 kayak begini. Atau malah kita perlu bersikap sebaliknya: kasihan ya, Rudi!!!? Salam ADB Geologist Merdeka (Suka dan bangga krn Total telah lebih dr 40th ikut membangun Indonesia, tapi lebih suka lagi kalau asset yg sdh mrk kuasai sekian lamanya dikuasai dan dioperasikan oleh entitas bangsa sendiri) Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Date: Thu, 13 Sep 2012 13:11:26 To: Reply-To: Subject: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3 Rista Rama Dhany - detikfinance Kamis, 13/09/2012 12:52 WIB Jakarta - Pemerintah mengharapkan PT Pertamina (Persero) bisa lebih memaksimalkan ladang minyak yang dimilikinya saat ini. Karena, 47% ladang minyak dan gas di Indonesia dikuasai Pertamina, namun produksi migasnya hanya menduduki posisi nomor 3. "Pertamina itu menguasai 47% ladang minyak di wilayah kerja migas seluruh Indonesia. Tetapi produksinya malah masih nomor 3 dibanding perusahaan minyak yang lain di Indonesia," kata Rudi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/9/2012). Menurut Rudi, Pertamina tidak perlu terlalu bernafsu untuk menguasai lapangan-lapangan minyak dan gas milik perusahaan asing yang kontraknya segera habis, seperti Blok Mahakam. Dikatakan Rudi, Blok Mahakam saat ini dikuasai oleh perusahaan asal Prancis Total Indonesie yang kontraknya akan habis 2018. Pertamina memang mengincar lapangan migas ini. "Maksimalkan ada yang dimiliki saat ini, tingkatkan produksinya, tingkatkan SDM dan teknologinya," kata Rudi. Memang, kata Rudi, secara nasionalisme, Pertamina perlu didukung untuk menjadi perusahaan minyak milik negara. Namun apabila Pertamina menguasai seluruh ladang minyak di Indonesia dan menyuruh perusahaan asing pergi, Rudi menyangsikan Pertamina mampu menggarap semuanya. "Kita tetap perlu asing untuk memproduksi minyak di Indonesia. Contoh misal mau menguasasi Blok Mahakam, apakah Pertamina mampu memproduksi minyak dan gas sebesar
Bls: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton
Pak Awang, Pak Taufik dan rekan2, Sangat menarik sekali membaca tulisan Pak Awang, terutama bagi saya yang juga kebetulan bekerja di daerah ini. Memang dari lintasan seismik offshore di selatan Teluk Kulisusu, saya melihat adanya struktur-struktur ekstensi dan membuat adanya basin-basin lain di daerah ini. Untuk keberadaan ophiolite di timur Pulau Buton, sayangnya survey gravity dan magnetic yang dilakukan Japex tidak sampai ke daerah ini karena memang sudah jauh diluar fokus exploration fairway. Sehingga kami tidak bisa melihat apakah terdapat anomali yang menunjukkan keberadaan ophiolite sebagai hasil dari collision antara Buton dan Tukang Besi, seperti halnya ophiolite yang terdapat di Kapantoreh sebelah barat Pulau Buton. Kemudian untuk analogi dengan Banggai-Sula, terbentuknya foreland basin pada kedua daerah ini memang hampir sama. Namun saya melihat dari penampang seismik yang melewati sumur Tolo-1 dan Dongkala-1 sangat jauh berbeda dengan lintasan yang memotong Buton/Bulu Basin dimana sangat terlihat jelas dipping formasi Tondo yang sangat tajam yang selama ini diinterpretasikan sebagai akibat gaya kompresi dari Tukang Besi yang berbenturan dengan Buton pada saat collision yang kedua. Collision yang kedua ini juga yang dianggap sebagai penyebab perangkap yang telah ada menjadi rusak sehingga minyak yang tadinya terperangkap muncul dipermukaan dan ter-biodegradasi menjadi aspal. Diskusi dari Pak Awang ini sangat menarik, karena membuka pemikiran baru. Terutama sebagai topik awal menjelang rencana Field Trip di Buton dan sekitarnya yang akan diadakan BPMIGAS bersama Japex bulan depan. Sebagai tambahan, untuk pariwisata daerah Buton dan sekitarnya mempunyai banyak pantai yang indah. Seperti yang dikatakan Pak Awang sebelumnya, daerah Wakatobi sangat terkenal akan kekayaan bawah lautnya, sehingga daerah ini menjadi surga bagi penggemar olahraga air seperti diving dan snorkeling. Hal inilah yang mendorong Kementrian Pariwisata akan mengadakan Sail Wakatobi-Belitong pada tahun 2011, yang merupakan kelanjutan dari Sail Bunaken. Di Pulau Buton sendiri terdapat Benteng Keraton yang konon katanya terbesar di dunia. Hal inilah yang menjadi inspirasi kenapa Japex memberi nama sumur eksplorasi pertamanya dengan nama sumur Benteng-1. Out of Topic, satu hal yang masih menjadi tanda tanya bagi saya hingga saat ini, kenapa sebuah kota di Pulau Buton bernama Bau-Bau, sedangkan di Kepulauan Wakatobi bernama Wangi-Wangi. Koreksi sedikit dari Pak Awang, kalau tidak salah kepanjangan kata Wa dari Wakatobi adalah Wanci, sebuah pulau yang didalamnya terdapat kota Wangi-Wangi tersebut. Mungkin Pak Taufik bisa menambahkan Salam, Andri Dari: Taufik Manan Kepada: iagi-net@iagi.or.id Cc: Awang Satyana ; Forum HAGI ; Geo Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS ; Taufik Manan Terkirim: Jum, 25 Maret, 2011 17:34:12 Judul: Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton Yth. Pak Awang, dan rekan-rekan G&G yang saya hargai Kebetulan setahun terakhir ini, saya diberi amanah untuk mengelola kegiatan eksplorasi Blok Buton-1. Benar sekali apa yang Bapak sampaikan sesuai penelitian / kegiatan eksplorasi sebelumnya dan sudah dipublikasikan. Semuanya kami olah lagi dengan tambahan data baru ataupun melihat secara regional. Secara umum dan dapat diterima bahwa "Petroleum System sudah ada di Buton" namun beberapa kondisi khusus terutama secara geologi menjadi tantangan kami untuk menemukan potensi sumber daya migas baik di Buton dan Wakatobi. Bila Bapak ada waktu nanti kita bisa diskusi ilmiah lebih khusus tentang prospek khususnya di blok kami, tentunya pengalaman dan rekomendasi bapak, sangat kami perhatikan. Khusus untuk Kepulauan Wakatobi yang masuk daerah operasi blok KKKS kami (PT. Putindo Bintech), kami sudah melakukan analisa G&G, khususnya seismik spek survei dan gravity regional dan hasilnya menunjukkan potensi yang sangat bagus meski harus dilakukan studi G&G lagi yang lebih detail, seperti geologi lapangan dan geokimia. Namun ada kendala besar yang harus kami selesaikan terutama mengingat Kepulauan Wakatobi adalah merupakan Taman Nasional Laut yang dilindungi dan dilarang untuk survei karena akan mengganggu ekosistem terumbu karang laut dan lain-lain. Bahkan ada yang bilang lebih bagus dari Bunaken dan sudah dikenal internasional. Sedangkan untuk daratan Kepulauan Wakatobi, sebagian merupakan area Hutan Lindung. Masalah ini menjadi perhatian utama kami untuk kelanjutan survei dan bila memungkinkan pengeboran migas di sana. Bulan lalu tim kami sudah melakukan koordinasi dari Kementrian Kehutanan dari Jakarta, Kendari dan sampai di Kab. Wakatobi. Hasilnya harus mendapatkan izin khusus dari pusat untuk survei di daratan Wakatobi. Dalam waktu dekat ini kami akan memprosesnya lagi di Kementrian kehutanan di Jakarta dengan pertimbangan potensi sumber daya migas di sana. Semoga ada hasil positif demi
RE: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .....ribuan ton ikan mati !!!
Pak Awang & Pak Setiabudi, Seingat saya beberapa tahun lalu hal ini terjadi di Danau Maninjau, Sumbar. Keluarnya gas sulfur dari dasar danau mengakibatkan pH air turun drastis sehingga ikan2 di danau & tambak petani banyak yang mati. Pak Awang, saya kurang mengerti maksud kawah gunung api berstatus dormant. Apakah sudah tidak aktif lagi? Kemudian munculnya gejala ini apakah murni hanya aktifasi sesar2 disekitar danau tersebut, atau memang gejala kembali aktifnya gunung tersebut? Terima kasih Pak Andri -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] Sent: Friday, January 09, 2009 1:56 PM To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati !!! Pak Setiabudi, Sambil lalu, saya sempat menyaksikan tayangan hal ini di sebuah televisi. Karena tak menyimak dengan baik alias sambil berlalu, saya tak tahu itu kejadian di danau mana, tetapi memang di Sumatra, dan baru tahu juga kalau penyebabnya oleh semburan sulfida dari dasar danau. Ekshalasi gas sulfida (sulphide gas venting) umum ditemukan di danau-danau yang sebenarnya merupakan kawah-kawah kompleks gunungapi berstatus dormant. Misalnya, dua dari tiga danau kawah di Kelimutu Flores adalah danau dengan serupsi gas sulfida yang kuat (saya mengulas tentang hal ini bulan lalu di milis ini). Yang menyembur bukan hanya gas belerang, tetapi biasanya juga dengan metana, CO2, atau CO. Sebagian gas2 ini kita tahu bersifat toksik. Gas sulfur saat bereaksi dengan air bisa menghasilkan H2SO4 (asam belerang) atau H2S. Mungkin itu yang meracuni ikan-ikan di danau. Danau-danau di Sumatra, yang berlokasi di sepanjang Bukit Barisan sebagian adalah sisa-sisa kawah gunungapi Kuarter atau yang lebih tua, maka fenomena seperti di atas bisa saja terjadi. Tetapi ikan mati secara masal juga bisa terjadi karena limbah (misalnya oleh eutrofikasi ganggang atau eceng gondok) atau penyakit endemik seperti akibat virus. Misalnya, di Danau Toba, pada November 2004, puluhan juta ekor Ikan Mas yang dibudidaya warga ditemukan mati secara serentak akibat terserang virus koi herpes yang mengakibatkan kerugian miliaran rupiah. Maka bila benar ribuan ton ikan mati di danau Sumatra baru2 ini akibat suphide gas venting di bawah danau, diperlukan juga penelitian geologi/volkanologi danau tersebut. salam, awang --- On Fri, 1/9/09, Setiabudi Djaelani wrote: From: Setiabudi Djaelani Subject: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati !!! To: "iagi-net@iagi.or.id" Date: Friday, January 9, 2009, 11:33 AM Kemarin pagi saya mendengar berita radio, ribuan ton ikan setiap hari mati di danau ? (Sumatra) akibat keluarnya matrial sulfide dari bawah/ dasar danau tersebut. Gejala geologi apakah gerangan itu ? Mohon sharenya !! Apakah pernah terjadi sebelumnya di tempat lain ?? Setiabudi Dj serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra
Pak Awang, saya ada pertanyaan dari penjelasan bapak Pertama kalau Danau Maninjau merupakan wrench driven-pull-apart basin lake, berarti danau tersebut bukan danau vulkanik. Karena dari yang pernah saya baca sebelumnya Danau Maninjau merupakan sebuah caldera raksasa yang terbentuk akibat letusan gunungapi yang dahsyat. Bahkan beberapa kali sering muncul solfatar dari dasar danau yang mengakibatkan kadar asam airnya menjadi tinggi. Yang kedua dengan intensitas tektonik yang tinggi di Sumatra, bukankah sangat mungkin untuk terjadinya sedimentasi yang cepat dan terbentuk mud volcano Terima kasih atas penjelasannya Andri -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 06 Maret 2007 14:13 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra Pusat gempa berimpit dengan jalur Sesar Sumatra, jadi kemungkinan besar gempa ini dipicu pergerakan Sesar Sumatra yang merupakan sesar mendatar menganan (dextral). Sayang, kali ini USGS tak mengeluarkan data momen tensor solution-nya, tetapi berdasarkan data histori momen tensor, mekanisme gempa di wilayah ini didominasi oleh pegerakan sesar mendatar, ada yang naik atau turun bila terjadi pada daerah2 bengkokan jalur sesar yang restraining (transpression) atau bengkokan releasing (transtension). Kedalaman gempa yang 33 km di wilayah ini menunjukkan juga bahwa ini berhubungan dengan master fault Sesar Sumatra yang pasti basement-involved. Tetapi, karena lokasi episentrum di antara dua wrench driven-pull-apart basin lakes di wilayah ini (Maninjau dan Singkarak Lakes) menunjukkan bahwa mekanisme penyesaran bisa bersifat releasing, membuka, normal faulting. Pengaktifan erupsi mud volkano oleh gempa biasa terjadi, tetapi secara sedimentasi wilayah itu juga harus instabil dan punya sejarah rapid sedimentation serta overpressuring. Di sekitar wilayah ini, Central dan South Sumatra Basin, saya pikir tak ada sedimentasi yang supercepat (dalam skala waktu geologi), tenggelam, dan tertekan kuat seperti di Kendeng Deep East Java Basin. Maka tak ada sedimentasi yang akan memicu mud volcano eruption di CSB dan SSB baik di Neogen apalagi di Neogen. Jadi walaupun gempa banyak merancah Sesar Sumatra tak pernah ada sejarah mud volcano eruption di sini. Sebab, tak ada "ellisional" basin di kedua wilayah ini (ellisional basin = basin dengan sedimentasi labil, overpressuring, dan tertekan kuat; home of the mud volcanoes). Di NSB (north Sumatra Basin) ada kandidat formasi dengan itu, yaitu Baong shale; tetapi tetap tak "se-ellisional" Kendeng Deep. Andaman Sea, yang saat ini terus turun, dengan sedimentasi yang cepat dari arah NSB, Malaya, dan Burma adalah tempat2 mud volcano eruption. Saat gempa menggoyang hebat Aceh 26 Des 2004 dengan kekuatan 9 SR, banyak mud volcano bermunculan di sana. Yang justru harus diwaspadai sekarang adalah bukan mud volcano eruption tetapi : (1) reaktivasi Gunungapi Talakmau, Gunungapi Sorik Marapi, dan Gunungapi Talang, (2) longsor, tambahan pula lagi musim hujan. Waspadalah ! Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 06, 2007 12:50 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra Dulu pernah ada yang tanya di weblog yang aku ga bisa jawab yang pas. "MV sering berasosiasi dengan pembentukan dan pemerangkapan minyak, Tetapi mengapa di Sumatra tidak ada Mud Volkano ?" Adakah yang tahu jawabannya ? Kalau ada MV di sumatra tentunya sangat mudah ter-aktivasi karena banyak gempa juga. RDP Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -