Re: [iagi-net] Re: Gunung Peteng

2014-10-05 Terurut Topik Andri Syafriya - syafr...@yahoo.com
Melihat postingan teman saya Budi, jadi pengen ikut komentar juga. Sebenarnya 
menurut saya penyelesaiannya kan simpel aja. Mang Okim sebagai tokoh yang saya 
kagumi dengan sharing seputar gemstone yang saya nikmati bertahun2 di milist 
ini, bisa menyempatkan waktu untuk menulis di media massa dan media sosial. 
Kenapa tidak sempatkan saja waktu untuk datang ke Gunung Padang lagi, bertemu 
dengan Pak Danny dan berdiskusi secara terbuka di lapangan, tanpa perlu 
menghabiskan energi untuk berdebat sesuatu yang belum tentu sama objeknya.

Saya sebagai yang muda dan harus banyak belajar juga berharap, semakin banyak 
yang bisa sharing2 tulisan berkualitas, berbagi pengalaman tentang sesuatu yang 
menarik ataupun yang baru sehingga memberi nilai tambah bagi yang membacanya. 
Dan komentar terakhir dari saya yang sejak dulu sering saya tahan dan simpan di 
hati, semoga berkurang para komentator2 yang hanya bicara satu kalimat tanpa 
menambah sesuatu yang bermanfaat dan hanya menjadi 'junk' di milist ini. Mohon 
maaf jika kurang berkenan.

Salam,
Andri


> On 5 Okt 2014, at 23.17, yustinus yuwono  
> wrote:
> 
> Dany serta rekan2 yang baik.
> 
> Terutama rekan saya Dany, sekali lagi maaf kalau tulisan saya membuat tidak 
> enak, krn saya belum pernah liat singkapan di g padang saya selalu berusaha 
> netral, saya selalu membri smangat rekan2 terutama yg muda2 utk melakukan 
> penelitian apapun demi kemajuan ilmu kita ini. Biasanya sbg org yg lebih tua, 
> secara insting ingin memberikan harapan sekaligus peringatan, di dalam 
> penelitian apapun spy hasilnya nanti baik dan memberikan pencerahan. Mengenai 
> supertoy dan blue energi yg saya singgung itu kan data empiris yg pernah 
> terjadi pada sby presiden kita ini. Nah kalo nantinya hipotesis piramid itu 
> tidak terbukti, apakah sbg sesama insan geologi tidak sedih dan malu? Nah 
> kalo memang terbukti ya syukur dan bangga atas prestasinya, dan ini harapan 
> saya yg saya sebut dlm email sebelumnya. Biasanya harapan atas keberhasilan 
> selalu diikuti dengan doa, itu yg saya maksud. Jadi selain berharap dan 
> mendoakan, saya juga memberikan peringatan dan sedikit opini, karena saya 
> merasa tahu sedikit lebih banyak tentang volcanic products serta aspek 
> volkanisme lain terhadap batuan yang dihasilkan.
> Satu lagi yg gk pernah dijawab, apakah sudah ada published paper di jurnal 
> intenasional? Karena menurut saya hasil suatu penelitian ilmiah adalah paper. 
> Krn rekan Dany gk jwb kesimpulan saya ya belum ada? Selama belum ada ya 
> diskusi ini saya anggap masih wacana saja atau sekedar obrolan tukar pikiran.
> Buat rekan Mino dan rekan Bronto setuju sekali atas statement nya.
> Salam,
> YSY
> 
>> On Oct 5, 2014 5:42 PM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
>> wrote:
>> Pak Yatno yg bijak,
>> Silahkan dibaca kembal dari mulai "Yang saya tahusampai 
>> ...G..Peteng"...Maksudnya apa ya pak?
>> Bukan 'menuduh' penelitian TTRM sama dgn Supertoy? Terus kenapa anda jadi 
>> malu dan sedih? Sedih karena ada para intelektual ternama buat petisi 
>> politik utk melawan penelitian? Atau karena hal lain?
>> 
>> Salam,
>> DHN
>> 
>> Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>> From: yustinus yuwono
>> Sent: Minggu, 5 Oktober 2014 13:54
>> To: iagi-net
>> Reply To: iagi-net@iagi.or.id
>> Subject: [iagi-net] Re: Gunung Peteng
>> 
>> Dany yg baik,
>> Tolong dibaca coment saya baik2, bagian mana yang menuduh? Dan siapa yang 
>> dituduh? Materi tuduhan apa?
>> Maksud dari koment saya kan jelas, yaitu harapan dari sesama insan geologi, 
>> kan boleh berharap mudah2an tidak berulang lagi skandal yang memalukan itu. 
>> Kalau anda merasa dituduh, itu urusan anda sendiri. Yang jelas saya 
>> ber-iktikad baik, tidak ada niatan menyakiti hati seseorang. Kalau saya 
>> tidak boleh berharap seperti itu, padahal isi harapan itu kan demi kebaikan 
>> komunitas geologi yang kita cintai ini, berarti saya tidak peduli? Sedangkan 
>> saya sangat peduli dari awal, meskipun tidak ikut aktif meneliti seperti 
>> rekan yang lain.
>> Salam,
>> YSY
>> 
>>> On Oct 5, 2014 1:12 AM, "yustinus yuwono" 
>>>  wrote:
>>> Diskusi G Padang memang harus dihentikan karena sudah tidak mungkin 
>>> dipertemukan lagi, saya setuju dengan anjuran Prof RPK. Bayangkan dua fihak 
>>> saja tidak sama persepsinya tentang apa itu hipotesis apa itu sintesis. 
>>> Apalagi berinterprestasi dari singkapan batuan yg sama, satu semen fihak 
>>> lain pelapukan, fihak satu mengklaim pasir ayak peredam gempa yg satu fihak 
>>> menganggap tuff, dst.dst.
>>> Yg saya tahu TTRM di back up oleh staf khusus presiden SBY. Yg saya tahu 
>>> lagi dulu SBY dikibuli temuan blue energi yaitu bahan bakar energi dari 
>>> air. Yang saya tahu SBY pernahh juga dikibuli temuan bibit padi Super toy.
>>> Semoga nasib G Padang tidak berakhir seperti skandal super toy maupun blue 
>>> energi itu. Sehingga sebagai insan geologi saya menjadi sedih dan malu. 
>>> Kalau demikian saya usulkan merobah nama G Padang atau bhs Jawa artinys G 
>>> Terang menja

[iagi-net] Farmout Forum 2013, Yogyakarta

2013-07-24 Terurut Topik Andri Syafriya


 

DearColleagues, 
  
WELCOME 
  
Firstly I would like to introduce the third
Farmout Forum in Indonesia, secondly we would like to invite you to participate
on the event organized by DITJEN MIGAS and SKKMIGAS with organizing committee
of The Jakarta Scout Check (JSC). The upcoming event entitled Farmout
Forum 2013 (FFI 2013) Yogyakarta is the third Farmout Forum held in
Indonesia following the successful of the first Farmout Forum in Bali last
year and the second Farmout Forum in Jakarta in March 2013 which was attended
by almost 200 people including participants, visitors and sponsors engaged
in the oil & gas industry coming from many countries.   
  
The third Farmout Forum 2013 will be
held on: 
Date     : September 12-14, 2013 
Venue  :
Ballroom – Hyatt Hotel, Yogyakarta 
  
The third FFI 2013 will be conducted in
three-day sessions for Keynote Speech, Technical Presentations, Poster
Booths, Business Forum and Golf Tournament.  
Keynote Speech will be presented by: 
1.      Vice Chairman of
SKKMIGAS and  
2.      Director of Upstream
Oil & Gas MIGAS 
Technical Presentations and Poster Booths
will be presented by companies who will promote the opportunity of their
Conventional & Unconventional block to potential partners attended
during the two days event that will be attended by: 
1.        Participants
who are looking for partners offering their block to the potential investors,
or  
2.        Visitors
who are concerning in the oil & gas blocks including the investors,
or 
3.        Sponsors
who will promote the company profile during the strategic event. 
  
FFI 2013 is an excellent opportunity to
promote your block prospecting to other companies and get the best way
to make a good business deal with potential farminee. Meanwhile you will
also get an opportunity to get wide networking during this event and in
the end of sessions on Saturday, September 14, 2013, the event will be
closed by Networking Golf Tournament. Therefore we invite all of you to
be participants, visitors and sponsors for the third Farmout Forum 2013.  
  
Thanks and see you at Farmout Forum 2013
in Yogyakarta. 
  
Regards, 
  
Budi Sunarto 
Chairman of FFI 2013 
  
Co-Chairman     : Danu Widhisiadji 
Secretary      
      : Budi Ardiyana 
Treasurer      
     : Popy Marisa 
Sponsorship      : Denni Nugraha, Taubah Faulin, Andri Syafriya, Agung P Widodo.
Secretariat        
 : Hilda, Mahadini 
Publication & Doc: Faturahmadhani,
Sutarjo 
  
Registration and Information 
Phone   : +62-21-5228063 
Email     : hi...@farmoutforum.com 
Website: www.farmoutforum.com


Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Hubungi kami di http://www.iagi.or.id/contact

untuk mendaftar/merubah email Milis IAGI 



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Bls: Bls: [iagi-net-l] Buton dan Keindahan Wakatobi

2012-11-19 Terurut Topik Andri Syafriya
Mas Sigit, 

Saya mencoba menjawab beberapa, terutama point 5 dan 6. Selebihnya saya rasa 
Pak Awang punya informasi yang lebih lengkap. Source rock utama yang sudah 
proven di daerah ini memang berasal dari marine shale Formasi Winto yang 
berumur triassic. Tapi dalam 1 laporan studi conoco, mereka menemukan oleanane 
pada oil seep di daerah Nunu (Buton Utara) yang berarti source-nya dari sedimen 
tersier. Kemudian pada saat field mapping Japex & ITB, ditemukan live oil 
seepage dengan API >37 di dekat Kapantoreh, agak diragukan kalau oil ini 
berasal dari Winto. Jadi tidak tertutup kemungkinan ada petroleum play di 
tersier. Hanya saja dari studi geokimia yang telah dilakukan, shale pada 
Formasi Tondo masih immature.
Kemudian dari data Sumur Sampolakosa-1 dan juga field mapping, sandstone 
Formasi Tondo punya kualitas cukup bagus sebagai reservoir dan memang ini 
sebagai secondary target. Hanya saja di daerah selatan, kualitas data seismik 
yang ada sangat jelek. Berbagai processing hingga PSDM sudah dilakukan dan 
hasilnya tidak maksimal. Apalagi di daerah selatan Buton hampir seluruhnya 
ditutupi batuan karbonat dari Formasi Wapulaka dan Sampolakosa, seismiknya 
sangat sulit di-interpretasi. Meng-analogikan dengan Seram, saya lebih 
cenderung untuk memilih prospek yang berada di sepanjang jalur ophiolte 
Kapantoreh, di sebelah barat Pulau Buton. Tapi medan yang sangat berat, kondisi 
geologi yang kompleks, serta sebagian wilayah yang termasuk hutan lindung 
menambah tantangan eksplorasi di daerah ini. Tapi dengan petroleum system yang 
sudah proven, Buton masih sangat menarik untuk dieksplorasi lebih lanjut.

Salam,
Andri




 Dari: sigit prabowo 
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id"  
Dikirim: Selasa, 20 November 2012 10:52
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Buton dan Keindahan Wakatobi
 

Pak Awang,
Mencermati tulisan dan diskusi yang menarik ini, saya ingin mengajukan beberapa 
pertanyaan pak:
 
1. Saya pernah membaca bahwa Buton dan Tukang Besi merupakan micro continent 
dari Gondwana yang rifted-drifted-dan collided dengan SE arm of Sulawesi, 
kemudian juga dari beberapa paper menyebutkan bahwa Banggai-Sula juga merupakan 
micro continent dari Gondwana yang juga rifted-drifted-dan collided dengan East 
Sulawesi. Beberapa sequen juga dikenal di Buton, antara lain untuk yang 
Pre-rift adalah Early Triassic Doole/Lakansai metamorphic rock, Middle-Late 
Triassic Winto FM (mudstone, bituminous shale, micriric limestone; stable 
middle-outer neritic env.), Lower Jurassic Ogena FM (bedded limestone, 
argilaceous lst, shale at the base, calcilutite; deep water environment). 
Kemudian saat rifting-drifting adalah Late Jurassic Rumu, Cretaceous-Oligocene 
Tobelo FM, Early-Middle Miocene Tondo FM (micritic lst, outer neritic env.). 
Setelah itu adalah Syn dan Post orogenic sedimentation yaitu Mollase dari Tondo 
FM, dan Pliocene Sampolakosa FM. Diketahui juga bahwa
 Triassic Winto adalah sebagai source rock di wilayah ini. Pertanyaan saya, 
apakah sequen rifted-drifted-dan post orogenic ini juga diketemukan di 
Banggai-Sula? Bagaimanakah korelasinya dengan misalkan di Seram, bahwa disana 
juga ditemukan Triassic Saman-saman FM, dan Jurassic oolitic Manusela limestone.
 
2. Beberapa penulis juga telah mengajukan interpretasi bahwa Banggai-Sula bisa 
collided (ke arah timur) dengan East Sulawesi adalah dengan mekanisme 
pergerakan Sorong Fault, sementara itu saya juga membaca bahwa ada interpretasi 
yang diajukan oleh Smith dan Silver (1991) dalam Robert Hall 2010, bahwa 
Banggai-Sula dulunya adalah di sebelah Timur dari Buton-Tukang Besi saat Middle 
Miocene (sekitar 13 Mya), kemudian dengan pergerakan sinistral strike slip 
fault (present day : Lawanopo dan Matano sinistral ssf), Banggai Sula bergerak 
ke NW dan West dan membentur East Sulawesi di sekitar 7 Mya, dan kemungkinan 
juga sebagai efek dari pembukaan Banda yang berarah NW-SE di 12.5-7.3 mya? 
Bagaimanakah pendapat pak Awang tentang hal ini?
 
3. Dalam tulisan Alan Vaughan et al, 2005 tentang terrane processes at the 
margin of Gondwana, ditulis bahwa ada beberapa terrane process dan juga tipe 
nya. Bahwa pembentukan terrane adalah akresi dan dispersi, kemudian dicirikan 
oleh adanya sutures (ditandai dengan kehadiran strike slip fault, thrust, dan 
melange), juga ditandai dengan kehadiran dari ophiolitic belts, high pressure 
rocks (blue schist), dsb.; saya ingin mengkorelasikan nya dengan kehadiran dari 
Walanae strike slip fault di arah sebelah barat dari Buton. Diketahui bahwa di 
south arm of Sulawesi terdapat schist belt, dan juga Mesozoic dan Tertiary 
rocks; apakah dimungkinkan bahwa di south arm of Sulawesi ini juga bisa 
ditemukan sequen2 pre-Tertiary yang kemungkinan akan bisa men generate HC dan 
mempunyai kemiripan dengan Buton dan Banggai?
Menarik untuk mengkorelasikan nya juga dengan apa yang ditulis oleh Robert 
Hall, bahwa South Sulawesi mempunyai basement dari Gondwana, dan sampai disana 
sekitar Cretaceous, ke

Bls: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3

2012-09-13 Terurut Topik Andri Syafriya
just curious, angka 47% itu dari total existing field yang ada di Indonesia, 
atau WK Pertamina 47% dari total wilayah kerja yang ada di Indonesia. Saya agak 
ragu kalau itu angka dari existing field.

Salam,

Andri




 Dari: "abacht...@cbn.net.id" 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Kamis, 13 September 2012 15:14
Judul: Re: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina 
Cuma Nomor 3
 
Hampir-hampir saya tidak percaya kalau kalimat-kalimat yg diberitakan detikcom 
ini berasal dari RRR yg pernah saya kenal baik sbg dosen dan konsultan 
pemboran/migas yg nasionalis, merah putih dan sangat percaya dg kekuatan 
intelektualitas dan professionalisme bgs sendiri sebelum dia masuk BPMigas 
kemudian akhirnya jadi WaMen ESDM.

Sangat terlihat bagaimana tendensiusnya pejabat kita dg berbagai pernyataan 
untuk mendelegitimasi usaha-usaha Pertamina mendapatkan blok-blok migas 
produksi yang dikuasai MNC yg memang sudah akan habis masa kontraknya yg memang 
Pertamina sendiri dibenarkan secara UU dan PP untuk mendapatkan dan 
mengelolanya dari pemerintah, spt halnya Blok Mahakam ini.

Pernyataan2 yg meragukan apakah Pertamina mampu mengoperasikan lapangan migas 
sebesar lapangan2 di blok Mahakam sambil melemparkan kenyataan bhw Pertamina 
belum memaksimalkan operasi di 47% penguasaan-nya atas lapangan migas Indonesia 
benar-benar terasa sebagai pernyataan politis meskipun kelihatan agak teknis 
krn dibungkus angka-angka. Karena pada dasarnya hanya statistik pilihan yg 
cocok dg keinginan saja yg dimunculkan. Sementara itu statistik ttg bgmn 
Pertamina berhasil meningkatkan efisiensi operasi dan produksi di ONWJ dan di 
WMO stlah mrk ambil alih dari MNC bbrp tahun lalu, dan juga di blok2 yg 
bersebelahan dg blok Cepu yg dioperasikan MNC, kesemuanya ditutupi dan tdk 
dihighlight. Benar-benar tidak fair dan sangat politis.

Juga pentungan2 klasik u/menakut-nakut-i spt teknologi dan biaya tinggi lagi2 
diungkapkan di media untuk menjustifikasi bhw pemerintah lebih suka Total yg 
mengoperasikan Blok Mahakam. Benar-benar menggelikan dan sangat mencolok 
keberpihakan yg sdh diatur dr atasnya sana ini. Kita semua di industri migas 
tahu: teknologi bisa dibeli, biaya tinggi bisa dipinjam dan dinegosiasi, selama 
kita punya asset yg bisa dijaminkan dan manajemen professional yg bisa 
diandalkan, itu semua tidak akan pernah jadi masalah dlm operasi migas segede 
apapun dia punya dimensi. Sedih. Bener2 sedih.

Yang lebih parah adlh pernyataan ttg: "... apakah Total mau beri data-data 
teknis di blok tersebut yang puluhan tahun dikerjakannya? Tentu tidak. Artinya 
akan mulai dari awal lagi". Seolah-olah yg bicara tdk mengerti sistim PSC di 
Indonesia dan tdk memahami UU Migas (baik yg lama maupun yg baru) yg menyatakan 
bhw semua data migas milik negara Bukan milik Total! Parah. Bener2 parah.

Mau dikemanakan migas, mineral, dan energi Indonesia kita ini kalau pejabat2 
kita sdh bicara aneh2 kayak begini.

Atau malah kita perlu bersikap sebaliknya: kasihan ya, Rudi!!!?

Salam
ADB
Geologist Merdeka
(Suka dan bangga krn Total telah lebih dr 40th ikut membangun Indonesia, tapi 
lebih suka lagi kalau asset yg sdh mrk kuasai sekian lamanya dikuasai dan 
dioperasikan oleh entitas bangsa sendiri)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: 
Date: Thu, 13 Sep 2012 13:11:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma 
Nomor 3
Kuasai 47% Ladang Minyak RI, Tapi Produksi Pertamina Cuma Nomor 3
Rista Rama Dhany - detikfinance
Kamis, 13/09/2012 12:52 WIB
Jakarta - Pemerintah mengharapkan PT Pertamina (Persero) bisa
lebih memaksimalkan ladang minyak yang dimilikinya saat ini.
Karena, 47% ladang minyak dan gas di Indonesia dikuasai
Pertamina, namun produksi migasnya hanya menduduki posisi nomor
3.
"Pertamina itu menguasai 47% ladang minyak di wilayah kerja
migas seluruh Indonesia. Tetapi produksinya malah masih nomor 3
dibanding perusahaan minyak yang lain di Indonesia," kata Rudi
di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Menurut Rudi, Pertamina tidak perlu terlalu bernafsu untuk
menguasai lapangan-lapangan minyak dan gas milik perusahaan
asing yang kontraknya segera habis, seperti Blok Mahakam.
Dikatakan Rudi, Blok Mahakam saat ini dikuasai oleh perusahaan
asal Prancis Total Indonesie yang kontraknya akan habis 2018.
Pertamina memang mengincar lapangan migas ini.
"Maksimalkan ada yang dimiliki saat ini, tingkatkan
produksinya, tingkatkan SDM dan teknologinya," kata Rudi.
Memang, kata Rudi, secara nasionalisme, Pertamina perlu
didukung untuk menjadi perusahaan minyak milik negara. Namun
apabila Pertamina menguasai seluruh ladang minyak di Indonesia
dan menyuruh perusahaan asing pergi, Rudi menyangsikan
Pertamina mampu menggarap semuanya.
"Kita tetap perlu asing untuk memproduksi minyak di Indonesia.
Contoh misal mau menguasasi Blok Mahakam, apakah Pertamina
mampu memproduksi minyak dan gas sebesar 

Bls: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton

2011-03-30 Terurut Topik Andri Syafriya
Pak Awang, Pak Taufik dan rekan2,

 
Sangat menarik sekali membaca tulisan Pak Awang, terutama bagi saya yang juga 
kebetulan bekerja di daerah ini. Memang dari lintasan seismik offshore di 
selatan Teluk Kulisusu, saya melihat adanya struktur-struktur ekstensi dan 
membuat adanya basin-basin lain di daerah ini. Untuk keberadaan ophiolite di 
timur Pulau Buton, sayangnya survey gravity dan magnetic yang dilakukan Japex 
tidak sampai ke daerah ini karena memang sudah jauh diluar fokus exploration 
fairway. Sehingga kami tidak bisa melihat apakah terdapat anomali yang 
menunjukkan keberadaan ophiolite sebagai hasil dari collision antara Buton dan 
Tukang Besi, seperti halnya ophiolite yang terdapat di Kapantoreh sebelah barat 
Pulau Buton. 

 
Kemudian untuk analogi dengan Banggai-Sula, terbentuknya foreland basin pada 
kedua daerah ini memang hampir sama. Namun saya melihat dari penampang seismik 
yang melewati sumur Tolo-1 dan Dongkala-1 sangat jauh berbeda dengan lintasan 
yang memotong Buton/Bulu Basin dimana sangat terlihat jelas dipping formasi 
Tondo yang sangat tajam yang selama ini diinterpretasikan sebagai akibat gaya 
kompresi dari Tukang Besi yang berbenturan dengan Buton pada saat collision 
yang 
kedua. Collision yang kedua ini juga yang dianggap sebagai penyebab perangkap 
yang telah ada menjadi rusak sehingga minyak yang tadinya terperangkap muncul 
dipermukaan dan ter-biodegradasi menjadi aspal.
 
Diskusi dari Pak Awang ini sangat menarik, karena membuka pemikiran baru. 
Terutama sebagai topik awal  menjelang rencana Field Trip di Buton dan 
sekitarnya yang akan diadakan BPMIGAS bersama Japex bulan depan.
 
Sebagai tambahan, untuk pariwisata daerah Buton dan sekitarnya mempunyai banyak 
pantai yang indah. Seperti yang dikatakan Pak Awang sebelumnya, daerah Wakatobi 
sangat terkenal akan kekayaan bawah lautnya, sehingga daerah ini menjadi surga 
bagi penggemar olahraga air seperti diving dan snorkeling. Hal inilah yang 
mendorong Kementrian Pariwisata akan mengadakan Sail Wakatobi-Belitong pada 
tahun 2011, yang merupakan kelanjutan dari Sail Bunaken. Di Pulau Buton sendiri 
terdapat Benteng Keraton yang konon katanya terbesar di dunia. Hal inilah yang 
menjadi inspirasi kenapa Japex memberi nama sumur eksplorasi pertamanya dengan 
nama sumur Benteng-1. 

 
Out of Topic, satu hal yang masih menjadi tanda tanya bagi saya hingga saat 
ini, 
kenapa sebuah kota di Pulau Buton bernama Bau-Bau, sedangkan di Kepulauan 
Wakatobi bernama Wangi-Wangi. Koreksi sedikit dari Pak Awang, kalau tidak salah 
kepanjangan kata Wa dari Wakatobi adalah Wanci, sebuah pulau yang didalamnya 
terdapat kota Wangi-Wangi tersebut. Mungkin Pak Taufik bisa menambahkan


Salam,
 
Andri




Dari: Taufik Manan 
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Awang Satyana ; Forum HAGI ; Geo 
Unpad ; Eksplorasi BPMIGAS 
; Taufik Manan 
Terkirim: Jum, 25 Maret, 2011 17:34:12
Judul: Re: [iagi-net-l] Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak Membentur Buton

Yth. Pak Awang,
dan rekan-rekan G&G yang saya hargai

Kebetulan setahun terakhir ini, saya diberi amanah untuk mengelola kegiatan 
eksplorasi Blok Buton-1. Benar sekali apa yang Bapak sampaikan sesuai 
penelitian 
/ kegiatan eksplorasi sebelumnya dan sudah dipublikasikan. Semuanya kami olah 
lagi dengan tambahan data baru ataupun melihat secara regional. Secara umum dan 
dapat diterima bahwa "Petroleum System sudah ada di Buton" namun beberapa 
kondisi khusus terutama secara geologi menjadi tantangan kami untuk menemukan 
potensi sumber daya migas baik di Buton dan Wakatobi. Bila Bapak ada waktu 
nanti 
kita bisa diskusi ilmiah lebih khusus tentang prospek khususnya di blok kami, 
tentunya pengalaman dan rekomendasi bapak, sangat kami perhatikan.

Khusus untuk Kepulauan Wakatobi yang masuk daerah operasi blok KKKS kami (PT. 
Putindo Bintech), kami sudah melakukan analisa G&G, khususnya seismik spek 
survei dan gravity regional dan hasilnya menunjukkan potensi yang sangat bagus 
meski harus dilakukan studi G&G lagi yang lebih detail, seperti geologi 
lapangan 
dan geokimia. Namun ada kendala besar yang harus kami selesaikan terutama 
mengingat Kepulauan Wakatobi adalah merupakan Taman Nasional Laut yang 
dilindungi dan dilarang untuk survei karena akan mengganggu ekosistem terumbu 
karang laut dan lain-lain. Bahkan ada yang bilang lebih bagus dari Bunaken dan 
sudah dikenal internasional. 


Sedangkan untuk daratan Kepulauan Wakatobi, sebagian merupakan area Hutan 
Lindung. Masalah ini menjadi perhatian utama kami untuk kelanjutan survei dan 
bila memungkinkan pengeboran migas di sana. Bulan lalu tim kami sudah melakukan 
koordinasi dari Kementrian Kehutanan dari Jakarta, Kendari dan sampai di Kab. 
Wakatobi. Hasilnya harus mendapatkan izin khusus dari pusat untuk survei di 
daratan Wakatobi. Dalam waktu dekat ini kami akan memprosesnya lagi di 
Kementrian kehutanan di Jakarta dengan pertimbangan potensi sumber daya migas 
di 
sana. Semoga ada hasil positif demi

RE: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .....ribuan ton ikan mati !!!

2009-01-09 Terurut Topik Andri Syafriya
Pak Awang & Pak Setiabudi,



Seingat saya beberapa tahun lalu hal ini terjadi di Danau Maninjau, Sumbar. 
Keluarnya gas sulfur dari dasar danau mengakibatkan pH air turun drastis 
sehingga ikan2 di danau & tambak petani banyak yang mati. Pak Awang, saya 
kurang mengerti maksud kawah gunung api berstatus dormant. Apakah sudah tidak 
aktif lagi? Kemudian munculnya gejala ini apakah murni hanya aktifasi sesar2 
disekitar danau tersebut, atau memang gejala kembali aktifnya gunung tersebut?



Terima kasih Pak



Andri



-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Friday, January 09, 2009 1:56 PM
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan 
mati !!!



Pak Setiabudi,



Sambil lalu, saya sempat menyaksikan tayangan hal ini di sebuah televisi. 
Karena tak menyimak dengan baik alias sambil berlalu, saya tak tahu itu 
kejadian di danau mana, tetapi memang di Sumatra, dan baru tahu juga kalau 
penyebabnya oleh semburan sulfida dari dasar danau.



Ekshalasi gas sulfida (sulphide gas venting) umum ditemukan di danau-danau yang 
sebenarnya merupakan kawah-kawah kompleks gunungapi berstatus dormant. 
Misalnya, dua dari tiga danau kawah di Kelimutu Flores adalah danau dengan 
serupsi gas sulfida yang kuat (saya mengulas tentang hal ini bulan lalu di 
milis ini). Yang menyembur bukan hanya gas belerang, tetapi biasanya juga 
dengan metana, CO2, atau CO. Sebagian gas2 ini kita tahu bersifat toksik. Gas 
sulfur saat bereaksi dengan air bisa menghasilkan H2SO4 (asam belerang) atau 
H2S. Mungkin itu yang meracuni ikan-ikan di danau.



Danau-danau di Sumatra, yang berlokasi di sepanjang Bukit Barisan sebagian 
adalah sisa-sisa kawah gunungapi Kuarter atau yang lebih tua, maka fenomena 
seperti di atas bisa saja terjadi.



Tetapi ikan mati secara masal juga bisa terjadi karena limbah (misalnya oleh 
eutrofikasi ganggang atau eceng gondok) atau penyakit endemik seperti akibat 
virus. Misalnya, di Danau Toba, pada November 2004, puluhan juta ekor Ikan Mas 
yang dibudidaya warga ditemukan mati secara serentak akibat terserang virus koi 
herpes yang mengakibatkan kerugian miliaran rupiah.



Maka bila benar ribuan ton ikan mati di danau Sumatra baru2 ini akibat suphide 
gas venting di bawah danau, diperlukan juga penelitian geologi/volkanologi 
danau tersebut.



salam,

awang





--- On Fri, 1/9/09, Setiabudi Djaelani  wrote:



From: Setiabudi Djaelani 

Subject: [iagi-net-l] Erupsi Sulfida dari bawah danau .ribuan ton ikan mati 
!!!

To: "iagi-net@iagi.or.id" 

Date: Friday, January 9, 2009, 11:33 AM



Kemarin pagi saya mendengar berita radio, ribuan ton ikan setiap hari mati di

danau ? (Sumatra) akibat keluarnya matrial sulfide dari bawah/ dasar  danau

tersebut.



Gejala geologi apakah gerangan itu ?  Mohon sharenya !! Apakah pernah terjadi

sebelumnya di tempat lain ??



Setiabudi Dj





serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008

ketua umum: LAMBOK HUTASOIT

sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL

pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...



ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38

dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG

* mungkin di semarang

* mungkin pula di solo

* mungkin juga join dg HAGI dll.

-

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id

To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/

IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

-

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on

its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and

its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect

damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or

profits, arising out of or in connection with the use of any information posted

on IAGI mailing list.

-










RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra

2007-03-07 Terurut Topik Andri Syafriya

Pak Awang, saya ada pertanyaan dari penjelasan bapak

Pertama kalau Danau Maninjau merupakan wrench driven-pull-apart basin
lake, berarti danau tersebut bukan danau vulkanik. Karena dari yang
pernah saya baca sebelumnya Danau Maninjau merupakan sebuah caldera
raksasa yang terbentuk akibat letusan gunungapi yang dahsyat. Bahkan
beberapa kali sering muncul solfatar dari dasar danau yang mengakibatkan
kadar asam airnya menjadi tinggi.

Yang kedua dengan intensitas tektonik yang tinggi di Sumatra, bukankah
sangat mungkin untuk terjadinya sedimentasi yang cepat dan terbentuk mud
volcano

Terima kasih atas penjelasannya

Andri 

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 06 Maret 2007 14:13
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra

Pusat gempa berimpit dengan jalur Sesar Sumatra, jadi kemungkinan besar
gempa ini dipicu pergerakan Sesar Sumatra yang merupakan sesar mendatar
menganan (dextral). Sayang, kali ini USGS tak mengeluarkan data momen
tensor solution-nya, tetapi berdasarkan data histori momen tensor,
mekanisme gempa di wilayah ini didominasi oleh pegerakan sesar mendatar,
ada yang naik atau turun bila terjadi pada daerah2 bengkokan jalur sesar
yang restraining (transpression) atau bengkokan releasing
(transtension). Kedalaman gempa yang 33 km di wilayah ini menunjukkan
juga bahwa ini berhubungan dengan master fault Sesar Sumatra yang pasti
basement-involved. 

Tetapi, karena lokasi episentrum di antara dua wrench driven-pull-apart
basin lakes di wilayah ini (Maninjau dan Singkarak Lakes) menunjukkan
bahwa mekanisme penyesaran bisa bersifat releasing, membuka, normal
faulting.

Pengaktifan erupsi mud volkano oleh gempa biasa terjadi, tetapi secara
sedimentasi wilayah itu juga harus instabil dan punya sejarah rapid
sedimentation serta overpressuring. Di sekitar wilayah ini, Central dan
South Sumatra Basin, saya pikir tak ada sedimentasi yang supercepat
(dalam skala waktu geologi), tenggelam, dan tertekan kuat seperti di
Kendeng Deep East Java Basin. Maka tak ada sedimentasi yang akan memicu
mud volcano eruption di CSB dan SSB baik di Neogen apalagi di Neogen.
Jadi walaupun gempa banyak merancah Sesar Sumatra tak pernah ada sejarah
mud volcano eruption di sini. Sebab, tak ada "ellisional" basin di kedua
wilayah ini (ellisional basin = basin dengan sedimentasi labil,
overpressuring, dan tertekan kuat; home of the mud volcanoes). Di NSB
(north Sumatra Basin) ada kandidat formasi dengan itu, yaitu Baong
shale; tetapi tetap tak "se-ellisional" Kendeng Deep.

Andaman Sea, yang saat ini terus turun, dengan sedimentasi yang cepat
dari arah NSB, Malaya, dan Burma adalah tempat2 mud volcano eruption.
Saat gempa menggoyang hebat Aceh 26 Des 2004 dengan kekuatan 9 SR,
banyak mud volcano bermunculan di sana.

Yang justru harus diwaspadai sekarang adalah bukan mud volcano eruption
tetapi : (1) reaktivasi Gunungapi Talakmau, Gunungapi Sorik Marapi, dan
Gunungapi Talang, (2) longsor, tambahan pula lagi musim hujan.

Waspadalah !

Salam,
awang

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 06, 2007 12:50 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gempa di Sumatra Tengah -> Mud Volkano Sumatra

Dulu pernah ada yang tanya di weblog yang aku ga bisa jawab yang pas.
"MV sering berasosiasi dengan pembentukan dan pemerangkapan minyak,
Tetapi mengapa di Sumatra tidak ada Mud Volkano ?"

Adakah yang tahu jawabannya ?
Kalau ada MV di sumatra tentunya sangat mudah ter-aktivasi karena
banyak gempa juga.

RDP



Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI & the 36th IAGI Annual Convention 
and Exhibition,
Patra Bali, 19 - 22 November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-