Re: [iagi-net] Robert Park Moyra Wilson
Terimakasih semua ya atlas info ya Sent from IPad On 6 Feb 2013, at 14:55, herman.dar...@shell.com wrote: Pak Batu Gamping, Moyra Wilson: Curtin University Tel: +61 8 9266 2456 e-mail: m.wil...@curtin.edu.au Regards, Herman -Original Message- From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ignatius Kresnadi Sent: Wednesday, February 06, 2013 5:27 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net] Robert Park Moyra Wilson Pak Yusak, Berikut adalah HP Robert Park yg dulu pernah bekerja di Kodeco. Robert Park, HP : 0817880022 Salam, Iman Kresnadi Operation Geologist PHE WMO PHE TOWER, 18th Floor From: iagi-net@iagi.or.id [iagi-net@iagi.or.id] on behalf of batu gamping [bgamp...@yahoo.com] Sent: Wednesday, February 06, 2013 11:18 AM To: iatmi...@googlegroups.com; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net] Robert Park Moyra Wilson Maaf lewat jalur umum Teman2 ada yang tahu contact nya Robert Park yang dulu kerja di Maxus dan sekarang di Petronas? Juga dengan DR Moyra wilson yang banyak melakukan penelitian carbonate di sulawesi? Kalau ada yang tahu mohon japri yah Thanks Yusak * This message may contain confidential and/or privileged information. If you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or any information herein. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. *
Re: [iagi-net] Kantor IAGI
Mas Aji! Saya dukung, Mohon saya di tagih Yusak Sent from IPad On 25 Jan 2013, at 20:31, seno aji ajis...@ymail.com wrote: Anggota IAGI yang kami hormati, Sebenarnya ide untuk bantingan sudah lama kami hembuskan, terima kasih Pak aak Hadiyanto yang sudah mengingatkan lagi. Ide besarnya adalah setiap sumbangan senilai 2 juta per anggota akan kami ukir namanya di sebuah plakat besar untuk kenang kenangan, dan sumbangan dari perusahaan senilai 5 juta juga akan kami cantumkan pada plakat besar yg tertempel di dinding kantor. Mudah2 an ini akan menjadikan IAGI lebih dewasa dan mandiri. Apabila diperlukan proposal untuk perusahaan yang dibantu anggota untuk mendapatkan hal itu, maka kami akan siapkan. Saat ini keuangan IAGI telah tercatat dengan baik dan transparan. Sehingga akan dengan mudah apabila ada anggota yang mentransfer untuk keperluan tersebut. Pak Avianto dibantu staf keuangan akan melaporkan ke milis. Hormat kami Seno Aji Sekjend Sent from my @smartmail From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.id Date: Fri, 25 Jan 2013 20:21:55 +0700 To: iagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Kantor IAGI Bener juga tuh iuran seumur hidup, nanti senen akan mulai di gerilya. Lam salam Avi 2013/1/25 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com Pak Ketum, Sedih juga sampai sekarang IAGI belum punya kantor sendiri padahal organisasi profesi ini sudah berdiri sejak '60 an. Saya waktu itu terdaftar sebagai anggota ke 425 (th 1976). Sekarang anggotanya sudah berapa ribu ya? Ada usulan saya, atau sudah dilaksanakan ya? Jual kenggotaan seumur hidup gk tahu sebaiknya berapa nominalnya, utk menambah kas IAGI. Saya kira banyak teman-2 yang menyambut, daripada tiap th harus bayar iuran, kadang lupa. Salam, YSY
Re: Bls: [iagi-net-l] Bacalah dari sumber yg lebih asli ! - MK: Kedudukan BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945
Pak Tyo Ada yang lain ya? Yusak Sent from IPad On 13 Nov 2012, at 17:07, Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com wrote: Untuk memudahkan, Terlampir risalah2 sidang perkara. Monggo disimak... Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; board-pp-i...@iagi.or.id board-pp-i...@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com geologi...@googlegroups.com Dikirim: Selasa, 13 November 2012 15:26 Judul: [iagi-net-l] Bacalah dari sumber yg lebih asli ! - MK: Kedudukan BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945 Berita itu semakin banyak dibaca semakin menarik. Nah salah satu cara media mencari judul yg BOMBASTIC ! Nah jangan hanya baca media yg bombastic dan ngaduk2 emosi saja. Silahkan baca yg sumbernya dari websitenya MK dibawah ini http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.Beritaid=7764#.UKH9yIbRbBY Pernyataan dari berita dibawah ini tidak menyebutkan kawan-kawan di BPMIGAS bersalah atau bahkan melakukan tindakan tidak benar. Tidak sama sekali. Ini hanya pengujian dari UU22/2001 dan terutama keberadaan dan wewenang BPMIGAS. Dan hanya pasal-pasal yg disebutkan disitu. Coba tengok detil kalimat ini Kemudian fungsi dan tugas BP Migas dilaksanakan oleh Pemerintah, c.q. Kementerian terkait, Kemungkinan ...(ini opini saja) nantinya fungsi-fungsi yang selama ini dipool di BPMIGAS akan didistribusikan ke kementrian yang terkait. Soal peijinan tenaga kerja asing, bisa saja ke Departemen Tenaga Kerja. Soal ijin lingkungan ke Kemetrian Lingkungan Hidup dsb. Justru selama ini KPS kalau urusan lingkungan selain ke BPMIGAS juga masih harus ke KLH, nantinya barangkali hanya satu pintu saja (walau masih beberapa meja). Salah satu yg diuji tentang wewenang ini mungkin karena selama ini migas menjadi satu titik sentral dimana akhirnya proses-prosesnya menjadikannya tertutup, rahasia, confidensial dan sakral. Termasuk didalamnya data-data yg diakuisisi dengan dana migas itu. Soal transparansi ini tentunya justru akan menguntungkan banyak pihak, dan keterbukaan akan mengurangi keraguan dan dugaan tidak benar, kan ? Coba saja bandingkan dengan keterbukaan di pertambangan, dan kerahasiaan di MIGAS. Mengapa data bathymetry karena diakuisisi dengan WPnB di MIGAS menjadi data tertutup ? Sedangkan data yg sama diakuisisi oleh kemetrian kelautan bisa diakses bebas. Jadi uji MK ini adalah salah satu proses yang kita semua harus mulai membiasakan diri. Proses perubahan reformasi politik dari sentralistik, juga ke sistem demokrasi itu berlangsung terus, dan rasanya belum akan selesai dalam waktu dekat. rdp MK: Kedudukan BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945 Selasa, 13 November 2012 | 12:42 WIB Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan pengujian Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). Permasalahan konstitusional yang diujikan dalam UU Migas yaitu mengenai: Kedudukan dan wewenang Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas); Kontrak kerja sama Migas; Frasa “yang diselenggarakan melalui mekanisme persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan”; Posisi BUMN yang tidak bisa lagi monopoli; Larangan penyatuan usaha hulu dan hilir; dan Pemberitahuan KKS kepada DPR. “Amar putusan, mengadili, menyatakan mengabulkan permohonan para pemohon untuk sebagian,” kata Ketua Pleno Hakim Konstitusi Moh. Mahfud MD saat sidang pengucapan putusan nomor 36/PUU-X/2012, Selasa (13/11/2012) pagi. Sebagian permohonan yang dikabulkan Mahkamah yaitu, Pasal 1 angka 23, Pasal 4 ayat (3), Pasal 41 ayat (2), Pasal 44, Pasal 45, Pasal 48 ayat (1), Pasal 59 huruf a, Pasal 61, dan Pasal 63 UU Migas bertentangan dengan UUD 1945 sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Menyatakan frasa “dengan Badan Pelaksana” dalam Pasal 11 ayat (1), frasa “melalui Badan Pelaksana” dalam Pasal 20 ayat (3), frasa “berdasarkan pertimbangan dari Badan Pelaksana dan” dalam Pasal 21 ayat (1), frasa “Badan Pelaksana dan” dalam Pasal 49 UU Migas bertentangan dengan UUD 1945 sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Mahkamah lebih lanjut dalam amar putusan menyatakan seluruh hal yang berkait dengan Badan Pelaksana dalam Penjelasan UU Migas bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Kemudian fungsi dan tugas BP Migas dilaksanakan oleh Pemerintah, c.q. Kementerian terkait, sampai diundangkannya UU yang baru yang mengatur hal tersebut. Sidang pengucapan putusan ini digelar oleh delapan Hakim Konstitusi, yaitu Moh. Mahfud MD (Ketua Pleno), Achmad Sodiki, Harjono, Hamdan Zoelva, M. Akil Mochtar, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, dan Ahmad Fadlil Sumadi. Hakim Konstitusi Harjono dalam putusan ini mempunyai pendapat berbeda (dissenting opinion). Pengujian materi UU Migas dimohonkan oleh sejumlah organisasi massa (Ormas) dan sejumlah tokoh nasional (perorangan). Ormas dimaksud yaitu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lajnah
Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million
Pak TA Koreksi dikit CNOOC Bukan Petrochina Yusak Sent from IPad On 19 Okt 2012, at 18:48, tambismar tambis...@yahoo.com wrote: Pa Phi, Terimakasih sharingnya. Memang sih..., sebetulnya cukup banyak negara berdaulat melakukan hal yg serupa dg Anggola. Mereka betul2 menerapkan janji akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan individu maupun kelompok ...China first, singapura first dlsb, dan kemudian mengingatkan saya atas veto senat amerika ketika penjualan unocal kpd petrochina...yg akhirnya memenangkan chevron. Di negri kita pun sebetulnya demikiansecara formal pemerintah selalu mencanangkan janji tsb, namun dalam prakteknya para oknum di pemerintahan yg didukung oleh pelaku bisnis liberal...terpaksa mendahulukan kepentingan individu maupun kelompok Para oknum dalam lembaga eksekutip, yudikatip maupun legislatif cendrung berprilaku demikian, akan mengalahkan kepentingan bangsa dg berbagai justifikasi. Saya pikir, inilah salah satu penyebab tidak majunya usaha bumn disamping jajaran oknum numdireksinya juga ikut korup dalam berpikir. Semoga Tuhan YMK dapat menyelamatkan negri ini dari tangan2 kotor dan segera menyadarkan para oknum tsb dari jalan pikiran yg sesat. Salam ... (TA) Sent from Samsung Galaxy Note Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com wrote: Pak Ong Yth, Terima kasih atas pencerahannya, teoritis sangat bagus apa yang dikemukakan Pak Ong, kalau kita berpikir Indonesia First, bukan hanya Pendapatan Negara saja, tetapi termasuk melindungi Bangsanya, melindungi Sumberdaya alamnya (Tanah Airnya), mencerdaskan Bangsanya (Termasuk dalam mengelola lapangan Migas raksasa). Kalau konsep yang dipaparkan Pak Ong itu diterapkan di Blok Mahakam, maka kita kalah jauh dengan Negara seperti Angola dalam melindungi Sonangol untuk mendidik mencerdaskan Bangsa Angola berkiprah dalam Industri Perminyakan. Pengalaman Pertamina mengikuti tender (farm in) salah satu lapangan offshore di Angola yang dioperasikan oleh BP, lapangan ini dalam development phase dengan cadangan yang menarik, partner BP berniat dispose sebagian interest share-nya, proses farm-out ini dilaksanakan melalui tender. Pertamina mengikuti tender ini, ternyata penawaran Pertamina paling menarik (paling tinggi dibanding competitornya). Apa yang terjadi setelah operator (BP) menyampaikan rekomendasi mitranya kepada Pemerintah Angola untuk memenangkan Pertamina, ternyata Pemerintah Angola memberikan Right to Match kepada Sonangol, dan Sonangol mengeksekusi dengan me-match tawaran Pertamina dalam bidding tersebut, finally Sonangol yang diputuskan farm-in di lapangan tersebut. Padahal Pertamina sudah menyiapkan dana untuk keperluan tersebut. Alangkah indahnya keputusan tersebut bagi Bangsa Angola, karena jelas sudah ada huge discovery dan sedang dikembangkan. Apa kita tidak bisa melakukan seperti Angola yang konon sosial-ekonominya lebih dibelakang Indonesia posisinya. Apa yang dilakukan oleh Angola dalam memproteksi sumberdaya alamnya juga dilakukan oleh negara maju seperti Norwegia. Kebetulan saya pernah belajar Petroleum Policy and Administration di Stavanger, Norwegia. Norwegia adalah Negara berfaham Sosialis dengan Sistem Kerajaan, maka prinsip liberal penerapannya paling buntut. MAAF KONSEP YANG DISAMPAIKAN PAK ONG TERSEBUT CONDONG KE NEOLIBERAL PADAHAL DASAR NEGARA KITA BUKAN NEGARA LIBERAL. Dalam sistim perminyakan Norwegia menggunakan Tax and Royalty, operatorshipnya menggunakan sistim join operatorship dan ada periode transfer of operatorship. Norwegia tidak ingin hanya memetik Tax and Royalty saja tetapi ingin menguasai Dan mendapatkan keuntungan yang besar dari cadangan minyaknya. Caranya ? Disamping MEMPERKUAT STATOIL, NEGARA MELALUI ANGGARANNYA JUGA MELAKUKAN INVESTASI YANG DISEBUT SDFI (STATE DIRECT FINANCIAL INVESTMENT). MENTERI KEUANGAN NORWAY YANG MEMBERIKAN KULIAH WAKTU ITU MENGATAKAN PRINSIPNYA KEUNTUNGAN KEKAYAAN ALAM NORWAY TERMASUK MINYAK BUMI TIDAK BOLEH DIBAWA LARI PIHAK ASING KE LUAR NORWAY, KARENA ITU PERUSAHAAN NORWAY DAN INVESTASI NEGARA HARUS MENGUASAI SEBAGAIAN BESAR LAPANGAN-LAPANGAN MINYAK YANG CADANGANNYA BAGUS. Sebagai Contoh Lapangan Troll yang konon kabarnya produksi gas-nya bisa memenuhi separuh kebutuhan Eropa Barat dan Utara selama 50 tahun, 76% dari kepemilikan lapangan oleh Pemerintah Norway diberikan kepada Statoil dan SDFI, sisanya yang 24% dimenangkan oleh Shell melalui tender. Kembali ke Blok Mahakam, cara Angola dalam memproteksi sumberdaya migasnya Dan membesarkan Sonangol bisa diakomodasi. Untuk Blok Mahakam setelah 2017 sepenuhnya menjadi hak Pemerintah, tenderkan saja Blok Mahakam dengan Pertamina diberikan Right to Match, saya koq punya keyakinan Pertamina mampu melakukan MATCHING terhadap penawar tertinggi. Masak kita kalah Sama Angola dalam berprinsip Angola First, begitu juga Norwy dalam mengimplementasikan Norway
Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million
Pak Maaf Pak masih di Bali. Bukan dean yah says ikutnya Yusak Sent from IPad On 19 Okt 2012, at 19:08, tambis...@yahoo.com wrote: Pak Yusak, Terimakasih banyak koreksinya... Besok ikutan kah explorationist di Pangkalan Jati ? Salam, Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT From: Yusak bgamp...@yahoo.com Date: Fri, 19 Oct 2012 18:59:37 +0800 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million Pak TA Koreksi dikit CNOOC Bukan Petrochina Yusak Sent from IPad On 19 Okt 2012, at 18:48, tambismar tambis...@yahoo.com wrote: Pa Phi, Terimakasih sharingnya. Memang sih..., sebetulnya cukup banyak negara berdaulat melakukan hal yg serupa dg Anggola. Mereka betul2 menerapkan janji akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan individu maupun kelompok ...China first, singapura first dlsb, dan kemudian mengingatkan saya atas veto senat amerika ketika penjualan unocal kpd petrochina...yg akhirnya memenangkan chevron. Di negri kita pun sebetulnya demikiansecara formal pemerintah selalu mencanangkan janji tsb, namun dalam prakteknya para oknum di pemerintahan yg didukung oleh pelaku bisnis liberal...terpaksa mendahulukan kepentingan individu maupun kelompok Para oknum dalam lembaga eksekutip, yudikatip maupun legislatif cendrung berprilaku demikian, akan mengalahkan kepentingan bangsa dg berbagai justifikasi. Saya pikir, inilah salah satu penyebab tidak majunya usaha bumn disamping jajaran oknum numdireksinya juga ikut korup dalam berpikir. Semoga Tuhan YMK dapat menyelamatkan negri ini dari tangan2 kotor dan segera menyadarkan para oknum tsb dari jalan pikiran yg sesat. Salam ... (TA) Sent from Samsung Galaxy Note Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com wrote: Pak Ong Yth, Terima kasih atas pencerahannya, teoritis sangat bagus apa yang dikemukakan Pak Ong, kalau kita berpikir Indonesia First, bukan hanya Pendapatan Negara saja, tetapi termasuk melindungi Bangsanya, melindungi Sumberdaya alamnya (Tanah Airnya), mencerdaskan Bangsanya (Termasuk dalam mengelola lapangan Migas raksasa). Kalau konsep yang dipaparkan Pak Ong itu diterapkan di Blok Mahakam, maka kita kalah jauh dengan Negara seperti Angola dalam melindungi Sonangol untuk mendidik mencerdaskan Bangsa Angola berkiprah dalam Industri Perminyakan. Pengalaman Pertamina mengikuti tender (farm in) salah satu lapangan offshore di Angola yang dioperasikan oleh BP, lapangan ini dalam development phase dengan cadangan yang menarik, partner BP berniat dispose sebagian interest share-nya, proses farm-out ini dilaksanakan melalui tender. Pertamina mengikuti tender ini, ternyata penawaran Pertamina paling menarik (paling tinggi dibanding competitornya). Apa yang terjadi setelah operator (BP) menyampaikan rekomendasi mitranya kepada Pemerintah Angola untuk memenangkan Pertamina, ternyata Pemerintah Angola memberikan Right to Match kepada Sonangol, dan Sonangol mengeksekusi dengan me-match tawaran Pertamina dalam bidding tersebut, finally Sonangol yang diputuskan farm-in di lapangan tersebut. Padahal Pertamina sudah menyiapkan dana untuk keperluan tersebut. Alangkah indahnya keputusan tersebut bagi Bangsa Angola, karena jelas sudah ada huge discovery dan sedang dikembangkan. Apa kita tidak bisa melakukan seperti Angola yang konon sosial-ekonominya lebih dibelakang Indonesia posisinya. Apa yang dilakukan oleh Angola dalam memproteksi sumberdaya alamnya juga dilakukan oleh negara maju seperti Norwegia. Kebetulan saya pernah belajar Petroleum Policy and Administration di Stavanger, Norwegia. Norwegia adalah Negara berfaham Sosialis dengan Sistem Kerajaan, maka prinsip liberal penerapannya paling buntut. MAAF KONSEP YANG DISAMPAIKAN PAK ONG TERSEBUT CONDONG KE NEOLIBERAL PADAHAL DASAR NEGARA KITA BUKAN NEGARA LIBERAL. Dalam sistim perminyakan Norwegia menggunakan Tax and Royalty, operatorshipnya menggunakan sistim join operatorship dan ada periode transfer of operatorship. Norwegia tidak ingin hanya memetik Tax and Royalty saja tetapi ingin menguasai Dan mendapatkan keuntungan yang besar dari cadangan minyaknya. Caranya ? Disamping MEMPERKUAT STATOIL, NEGARA MELALUI ANGGARANNYA JUGA MELAKUKAN INVESTASI YANG DISEBUT SDFI (STATE DIRECT FINANCIAL INVESTMENT). MENTERI KEUANGAN NORWAY YANG MEMBERIKAN KULIAH WAKTU ITU MENGATAKAN PRINSIPNYA KEUNTUNGAN KEKAYAAN ALAM NORWAY TERMASUK MINYAK BUMI TIDAK BOLEH DIBAWA LARI PIHAK ASING KE LUAR NORWAY, KARENA ITU PERUSAHAAN NORWAY DAN INVESTASI NEGARA HARUS MENGUASAI SEBAGAIAN BESAR LAPANGAN-LAPANGAN MINYAK YANG CADANGANNYA BAGUS. Sebagai Contoh Lapangan Troll yang konon kabarnya produksi gas-nya bisa memenuhi separuh kebutuhan Eropa Barat dan Utara selama 50 tahun, 76% dari kepemilikan lapangan oleh Pemerintah Norway diberikan
Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million
Pak Ong Sedikit koreksi Saja, pemenang tender baru ngebor 2, bukan 10 sumur. sumur biayanya Kira Kira sumur 1 180 juta sumur 2 50 juta an Sent from IPad On 18 Okt 2012, at 00:44, Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id wrote: Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”, Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo” kepada Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan EP, Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau (3) mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini? Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV, adalah perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang tertinggi, mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena dia anggap ini menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga punya alasan kuat kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau mungkin dia jenuh menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan perusahaan yang dipilih atau menang adalah Pertamina karena memberikan harga tertinggi. Mungkin juga HNR Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda dan menjual di pasar stock exchange hingga semua orang bisa saja beli sahamnya; atau beli saham dari induknya, Harvest International Inc. Artinya beli saham bukan suatu “big deal”. Semua orang bisa. Yang pernah beli saham mengetahui bahwa harga saham seperti yo-yo, bisa naik dan bisa turun. Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina memberanikan diri bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut konsortium pemboran. Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu gilirannya setelah dua tahun, biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal pemboran sekitarnya oleh perusahaan IOC semuanya gagal, tetapi Pertamina somehow tidak bisa mundur. Hasilnya negatif. Contoh lain, tender di Papua, Pertamina berpartner dengan Shell dikalahkan. Protes ke ESDM, ditolak. Pemenang tender telah mengebor 10 well dan menghabiskan sekitar $70 juta. Hasil negatif. Pertamina lucky, padahal tadinya ngotot. Memang eksplorasi jauh lebih tinggi risikonya dibandingkan Petrodelta yang melakukan explorasi dan produksi. Namun prinsipnya sama, pemenang tender blok migas belum bisa kita banggakan, belum tentu untung, kemungkinan untuk rugi besar. Memang kalau untung besar sekali. Jadi belum waktunya kita bilang “Bravo” kepada Pertamina. Hanya “waktu” bisa ceritera apakah pembelian ini menguntungkan atau merugikan. Kalau sekarang ingin memberikan “bravo” kepada Pertamina, sebaiknya dibatasi karena keberanianya dan karena punya cash; bukan karena keberhasilannya untuk mendapatkan keuntungan bagi Negara. Maaf kalau pendapat saya berlainan dengan kebanyakan anggota IAGI. Salam, Hl Ong From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] Sent: Wednesday, October 17, 2012 2:11 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million GOD GOOOD , SELAMAT BERJUANG PERTAMINA. si Abah From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, October 17, 2012 10:11 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million Bravo ... good news selamat buat temen2 Pertamina New Venture Avi On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg imel_r...@yahoo.com wrote: Hebat PERTAMINA ya? HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources Inc., has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela to state-owned PT Pertamina (Persero) of Indonesia for $725 million (OGJ Online, Mar. 6, 2012). After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about $525 million. Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying HNR Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV. The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and Indonesia and Harvest shareholders. Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months of 2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90% undeveloped, on which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, and Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at 486 million boe. Salam, Rori
Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas
Mas Sony, saya lagi di Bintan NIH nyangkul! Tahu nggak semuanya pake Singapore dollar! Saya Tanya ke pelayannya, mbak kita ini di mana seh Koq semuanya Singapore dollar? Di Indonesia Pak, tapi kan semua tamunya orang luar jadi Singapore dollar. Pemilik Nya orang mana? Singapore Pak! Yah udah saya bilang besok pulang saya lapprkan ke Jakarta Sent from IPad On 16 Agt 2012, at 16:10, sonny t pangestu sonnytpange...@yahoo.com wrote: ade PP-IAGI 2011-2014: Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012. Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman abstrak 28 Februari 2012. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -