Re: [iagi-net] Robert Park Moyra Wilson

2013-02-06 Terurut Topik Yusak
Terimakasih semua ya atlas info ya 

Sent from IPad


On 6 Feb 2013, at 14:55, herman.dar...@shell.com wrote:

 Pak Batu Gamping,
 
 Moyra Wilson:
 Curtin University
 Tel: +61 8 9266 2456
 e-mail: m.wil...@curtin.edu.au
 Regards,
 
 Herman
 
 -Original Message-
 From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ignatius 
 Kresnadi
 Sent: Wednesday, February 06, 2013 5:27 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net] Robert Park  Moyra Wilson
 
 
 Pak Yusak,
 
 Berikut adalah HP Robert Park yg dulu pernah bekerja di Kodeco.
 Robert Park, HP : 0817880022
 
 Salam,
 
 Iman Kresnadi
 Operation Geologist
 PHE WMO
 PHE TOWER, 18th Floor
 
 From: iagi-net@iagi.or.id [iagi-net@iagi.or.id] on behalf of batu gamping 
 [bgamp...@yahoo.com]
 Sent: Wednesday, February 06, 2013 11:18 AM
 To: iatmi...@googlegroups.com; iagi-net@iagi.or.id
 Subject: [iagi-net] Robert Park  Moyra Wilson
 
 Maaf lewat jalur umum
 
 Teman2 ada yang tahu contact nya Robert Park yang dulu kerja di Maxus dan 
 sekarang di Petronas?
 
 Juga dengan DR Moyra wilson yang banyak melakukan penelitian carbonate di 
 sulawesi?
 
 Kalau ada yang tahu mohon japri yah
 
 
 Thanks
 Yusak
 * This message may contain confidential and/or privileged information. If 
 you are not the addressee or authorized to receive this for the addressee, 
 you must not use, copy, disclose or take any action based on this message or 
 any information herein. If you have received this communication in error, 
 please notify us immediately by responding to this email and then delete it 
 from your system. PT Pertamina (Persero) is neither liable for the proper and 
 complete transmission of the information contained in this communication nor 
 for any delay in its receipt. *
 
 


Re: [iagi-net] Kantor IAGI

2013-01-25 Terurut Topik Yusak
Mas Aji! Saya dukung, Mohon saya di tagih 

Yusak

Sent from IPad


On 25 Jan 2013, at 20:31, seno aji ajis...@ymail.com wrote:

 Anggota IAGI yang kami hormati,
 
 Sebenarnya ide untuk bantingan sudah lama kami hembuskan, terima kasih Pak 
 aak Hadiyanto yang sudah mengingatkan lagi.
 
 Ide besarnya adalah setiap sumbangan senilai 2 juta per anggota akan kami 
 ukir namanya di sebuah plakat besar untuk kenang kenangan, dan sumbangan dari 
 perusahaan senilai 5 juta juga akan kami cantumkan pada plakat besar yg 
 tertempel di dinding kantor.
 
 Mudah2 an ini akan menjadikan IAGI lebih dewasa dan mandiri. 
 
 Apabila diperlukan proposal untuk perusahaan yang dibantu anggota untuk 
 mendapatkan hal itu, maka kami akan siapkan.
 
 Saat ini keuangan IAGI telah tercatat dengan baik dan transparan. Sehingga 
 akan dengan mudah apabila ada anggota yang mentransfer untuk keperluan 
 tersebut. 
 Pak Avianto dibantu staf keuangan akan melaporkan ke milis.
 
 Hormat kami
 
 Seno Aji
 Sekjend
 Sent from my @smartmail
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 Sender: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Fri, 25 Jan 2013 20:21:55 +0700
 To: iagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net] Kantor IAGI
 
 Bener juga tuh iuran seumur hidup, nanti senen akan mulai di gerilya.
 
 Lam salam
 Avi
 
 2013/1/25 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com
 Pak Ketum,
 
 Sedih juga sampai sekarang IAGI belum punya kantor sendiri padahal organisasi 
 profesi ini sudah berdiri sejak '60 an.
 Saya waktu itu terdaftar sebagai anggota ke 425 (th 1976). Sekarang 
 anggotanya sudah berapa ribu ya?
 Ada usulan saya, atau sudah dilaksanakan ya? Jual kenggotaan seumur hidup gk 
 tahu sebaiknya berapa nominalnya, utk menambah kas IAGI. Saya kira banyak 
 teman-2 yang menyambut, daripada tiap th harus bayar iuran, kadang lupa.
 Salam,
 YSY
 


Re: Bls: [iagi-net-l] Bacalah dari sumber yg lebih asli ! - MK: Kedudukan BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945

2012-11-13 Terurut Topik Yusak
Pak Tyo
Ada yang lain ya?
Yusak

Sent from IPad


On 13 Nov 2012, at 17:07, Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com wrote:

 Untuk memudahkan,
 Terlampir risalah2 sidang perkara.
 Monggo disimak...
 
 Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Kepada: IAGI iagi-net@iagi.or.id; board-pp-i...@iagi.or.id 
 board-pp-i...@iagi.or.id; geologi...@googlegroups.com 
 geologi...@googlegroups.com 
 Dikirim: Selasa, 13 November 2012 15:26
 Judul: [iagi-net-l] Bacalah dari sumber yg lebih asli ! - MK: Kedudukan BP 
 Migas Bertentangan dengan UUD 1945
 
 Berita itu semakin banyak dibaca semakin menarik. Nah salah satu cara media 
 mencari judul yg BOMBASTIC ! Nah jangan hanya baca media yg bombastic dan 
 ngaduk2 emosi saja. Silahkan baca yg sumbernya dari websitenya MK dibawah ini 
 http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/index.php?page=web.Beritaid=7764#.UKH9yIbRbBY
 
 Pernyataan dari berita dibawah ini tidak menyebutkan kawan-kawan di BPMIGAS 
 bersalah atau bahkan melakukan tindakan tidak benar. Tidak sama sekali. Ini 
 hanya pengujian dari UU22/2001 dan terutama keberadaan dan wewenang BPMIGAS. 
 Dan hanya pasal-pasal yg disebutkan disitu.
 
 Coba tengok detil kalimat ini Kemudian fungsi dan tugas BP Migas dilaksanakan 
 oleh Pemerintah, c.q. Kementerian terkait,
 
 Kemungkinan ...(ini opini saja) nantinya fungsi-fungsi yang selama ini 
 dipool di BPMIGAS akan didistribusikan ke kementrian yang terkait. Soal 
 peijinan tenaga kerja asing, bisa saja ke Departemen Tenaga Kerja. Soal ijin 
 lingkungan ke Kemetrian Lingkungan Hidup dsb. 
 Justru selama ini KPS kalau urusan lingkungan selain ke BPMIGAS juga masih 
 harus ke KLH, nantinya barangkali hanya satu pintu saja (walau masih beberapa 
 meja).
 
 Salah satu yg diuji tentang wewenang ini mungkin karena selama ini migas 
 menjadi satu titik sentral dimana akhirnya proses-prosesnya menjadikannya 
 tertutup, rahasia, confidensial dan sakral. Termasuk didalamnya data-data yg 
 diakuisisi dengan dana migas itu. Soal transparansi ini tentunya justru akan 
 menguntungkan banyak pihak, dan keterbukaan akan mengurangi keraguan dan 
 dugaan tidak benar, kan ?
 Coba saja bandingkan dengan keterbukaan di pertambangan, dan kerahasiaan di 
 MIGAS. Mengapa data bathymetry karena diakuisisi dengan WPnB di MIGAS menjadi 
 data tertutup ? Sedangkan data yg sama diakuisisi oleh kemetrian kelautan 
 bisa diakses bebas.
 
 Jadi uji MK ini adalah salah satu proses yang kita semua harus mulai 
 membiasakan diri. Proses perubahan reformasi politik dari sentralistik, juga 
 ke sistem demokrasi itu berlangsung terus, dan rasanya belum akan selesai 
 dalam waktu dekat.
 
 rdp
 
 
 MK: Kedudukan BP Migas Bertentangan dengan UUD 1945
 Selasa, 13 November 2012 | 12:42 WIB
 
 Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan sebagian permohonan pengujian 
 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (UU Migas). 
 Permasalahan konstitusional yang diujikan dalam UU Migas yaitu mengenai: 
 Kedudukan dan wewenang Badan Pelaksana Minyak dan Gas Bumi (BP Migas); 
 Kontrak kerja sama Migas; Frasa “yang diselenggaraka­n melalui mekanisme 
 persaingan usaha yang wajar, sehat, dan transparan”; Posisi BUMN yang tidak 
 bisa lagi monopoli; Larangan penyatuan usaha hulu dan hilir; dan 
 Pemberitahuan KKS kepada DPR.
 “Amar putusan, mengadili, menyatakan mengabulkan permohonan para pemohon 
 untuk sebagian,” kata Ketua Pleno Hakim Konstitusi Moh. Mahfud MD saat sidang 
 pengucapan putusan nomor 36/PUU-X/2012, Selasa (13/11/2012) pagi.  
 Sebagian permohonan yang dikabulkan Mahkamah yaitu, Pasal 1 angka 23, Pasal 4 
 ayat (3), Pasal 41 ayat (2), Pasal 44, Pasal 45, Pasal 48 ayat (1), Pasal 59 
 huruf a, Pasal 61, dan Pasal 63 UU Migas bertentangan dengan UUD 1945 
 sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Menyatakan frasa “dengan 
 Badan Pelaksana” dalam Pasal 11 ayat (1), frasa “melalui Badan Pelaksana” 
 dalam Pasal 20 ayat (3), frasa “berdasarkan pertimbangan dari Badan Pelaksana 
 dan” dalam Pasal 21 ayat (1), frasa “Badan Pelaksana dan” dalam Pasal 49 UU 
 Migas bertentangan dengan UUD 1945 sehingga tidak mempunyai kekuatan hukum 
 mengikat. Mahkamah lebih lanjut dalam amar putusan menyatakan seluruh hal 
 yang berkait dengan Badan Pelaksana dalam Penjelasan UU Migas bertentangan 
 dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Kemudian fungsi 
 dan tugas BP Migas dilaksanakan oleh Pemerintah, c.q. Kementerian terkait, 
 sampai diundangkannya UU yang baru yang mengatur hal tersebut.
 Sidang pengucapan putusan ini digelar oleh delapan Hakim Konstitusi, yaitu 
 Moh. Mahfud MD (Ketua Pleno), Achmad Sodiki, Harjono, Hamdan Zoelva, M. Akil 
 Mochtar, Muhammad Alim, Maria Farida Indrati, dan Ahmad Fadlil Sumadi. Hakim 
 Konstitusi Harjono dalam putusan ini mempunyai pendapat berbeda (dissenting 
 opinion).
 Pengujian materi UU Migas dimohonkan oleh sejumlah organisasi massa (Ormas) 
 dan sejumlah tokoh nasional (perorangan). Ormas dimaksud yaitu Pimpinan Pusat 
 Muhammadiyah, Lajnah

Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-19 Terurut Topik Yusak
Pak TA
Koreksi dikit CNOOC Bukan Petrochina
Yusak


Sent from IPad


On 19 Okt 2012, at 18:48, tambismar tambis...@yahoo.com wrote:

 Pa Phi, 
 
 Terimakasih sharingnya. Memang sih..., sebetulnya cukup banyak  negara 
 berdaulat melakukan hal yg serupa dg Anggola.  Mereka betul2 menerapkan janji 
 akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan individu maupun 
 kelompok ...China first, singapura first dlsb, dan kemudian mengingatkan 
 saya atas veto senat amerika ketika penjualan unocal kpd petrochina...yg 
 akhirnya memenangkan chevron.
 
 Di negri kita pun sebetulnya demikiansecara formal pemerintah selalu 
 mencanangkan janji tsb, namun dalam prakteknya para oknum di pemerintahan yg 
 didukung oleh pelaku bisnis liberal...terpaksa mendahulukan kepentingan 
 individu maupun kelompok
 
 Para oknum dalam lembaga eksekutip, yudikatip maupun legislatif cendrung 
 berprilaku demikian, akan mengalahkan kepentingan bangsa dg berbagai 
 justifikasi. Saya pikir, inilah salah satu penyebab tidak majunya usaha bumn 
 disamping jajaran oknum numdireksinya juga ikut korup dalam berpikir.
 
 Semoga Tuhan YMK dapat menyelamatkan negri ini dari tangan2 kotor dan segera 
 menyadarkan para oknum tsb dari jalan pikiran yg sesat.
 
 Salam ...
 (TA)
 
 
 
 
 
 
 
 
 Sent from Samsung Galaxy Note
 
 Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com wrote:
 Pak Ong Yth,
 
 Terima kasih atas pencerahannya, teoritis sangat bagus apa yang dikemukakan 
 Pak Ong, kalau kita berpikir Indonesia First, bukan hanya Pendapatan Negara 
 saja, tetapi termasuk melindungi Bangsanya, melindungi Sumberdaya alamnya 
 (Tanah Airnya), mencerdaskan Bangsanya (Termasuk dalam mengelola lapangan 
 Migas raksasa). Kalau konsep yang dipaparkan Pak Ong itu diterapkan di Blok 
 Mahakam, maka kita kalah jauh dengan Negara seperti Angola dalam melindungi 
 Sonangol untuk mendidik mencerdaskan Bangsa Angola berkiprah dalam Industri 
 Perminyakan. Pengalaman Pertamina mengikuti tender (farm in) salah satu 
 lapangan offshore di Angola yang dioperasikan oleh BP, lapangan ini dalam 
 development phase dengan cadangan yang menarik, partner BP berniat dispose  
 sebagian interest share-nya, proses farm-out ini dilaksanakan melalui tender. 
 Pertamina mengikuti tender ini, ternyata penawaran Pertamina paling menarik 
 (paling tinggi dibanding competitornya). Apa yang terjadi setelah operator 
 (BP) menyampaikan rekomendasi mitranya kepada Pemerintah Angola untuk 
 memenangkan Pertamina, ternyata Pemerintah Angola memberikan Right to Match 
 kepada Sonangol, dan Sonangol mengeksekusi dengan me-match tawaran Pertamina 
 dalam bidding tersebut, finally Sonangol yang diputuskan farm-in di lapangan 
 tersebut. Padahal Pertamina sudah menyiapkan dana untuk keperluan tersebut. 
 Alangkah indahnya keputusan tersebut bagi Bangsa Angola, karena jelas sudah 
 ada huge discovery dan sedang dikembangkan. Apa kita tidak bisa melakukan 
 seperti Angola yang konon sosial-ekonominya lebih dibelakang Indonesia 
 posisinya. Apa yang dilakukan oleh Angola dalam memproteksi sumberdaya 
 alamnya juga dilakukan oleh negara maju seperti Norwegia. Kebetulan saya 
 pernah belajar Petroleum Policy and Administration di Stavanger, Norwegia. 
 Norwegia adalah Negara berfaham Sosialis dengan Sistem Kerajaan, maka prinsip 
 liberal penerapannya paling buntut. MAAF KONSEP YANG DISAMPAIKAN PAK ONG 
 TERSEBUT CONDONG KE NEOLIBERAL PADAHAL DASAR NEGARA KITA BUKAN NEGARA 
 LIBERAL. Dalam sistim perminyakan Norwegia menggunakan Tax and Royalty, 
 operatorshipnya menggunakan sistim join operatorship dan ada periode transfer 
 of operatorship. Norwegia tidak ingin hanya memetik Tax and Royalty saja 
 tetapi ingin menguasai Dan mendapatkan keuntungan yang besar dari cadangan 
 minyaknya. Caranya ? Disamping MEMPERKUAT STATOIL, NEGARA MELALUI ANGGARANNYA 
 JUGA MELAKUKAN INVESTASI YANG DISEBUT SDFI (STATE DIRECT FINANCIAL 
 INVESTMENT). MENTERI KEUANGAN NORWAY YANG MEMBERIKAN KULIAH WAKTU ITU 
 MENGATAKAN PRINSIPNYA KEUNTUNGAN KEKAYAAN ALAM NORWAY TERMASUK MINYAK BUMI 
 TIDAK BOLEH DIBAWA LARI PIHAK ASING KE LUAR NORWAY, KARENA ITU PERUSAHAAN 
 NORWAY DAN INVESTASI NEGARA HARUS MENGUASAI SEBAGAIAN BESAR LAPANGAN-LAPANGAN 
 MINYAK YANG CADANGANNYA BAGUS. Sebagai Contoh Lapangan Troll yang konon 
 kabarnya produksi gas-nya bisa memenuhi separuh kebutuhan Eropa Barat dan 
 Utara selama 50 tahun, 76% dari kepemilikan lapangan oleh Pemerintah Norway 
 diberikan kepada Statoil dan SDFI, sisanya yang 24% dimenangkan oleh Shell 
 melalui tender.
 Kembali ke Blok Mahakam, cara Angola dalam memproteksi sumberdaya migasnya 
 Dan membesarkan Sonangol bisa diakomodasi. Untuk Blok Mahakam setelah 2017 
 sepenuhnya menjadi hak Pemerintah, tenderkan saja Blok Mahakam dengan 
 Pertamina diberikan Right to Match, saya koq punya keyakinan Pertamina 
 mampu melakukan MATCHING terhadap penawar tertinggi. Masak kita kalah Sama 
 Angola dalam berprinsip Angola First, begitu juga Norwy dalam 
 mengimplementasikan Norway

Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-19 Terurut Topik Yusak
Pak
Maaf Pak masih di Bali. Bukan dean yah says ikutnya 
Yusak

Sent from IPad


On 19 Okt 2012, at 19:08, tambis...@yahoo.com wrote:

 Pak Yusak,
 Terimakasih banyak koreksinya... Besok ikutan kah explorationist di Pangkalan 
 Jati ?
 
 Salam,
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 From: Yusak bgamp...@yahoo.com
 Date: Fri, 19 Oct 2012 18:59:37 +0800
 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
 ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 
 Million
 
 Pak TA
 Koreksi dikit CNOOC Bukan Petrochina
 Yusak
 
 
 Sent from IPad
 
 
 On 19 Okt 2012, at 18:48, tambismar tambis...@yahoo.com wrote:
 
 Pa Phi, 
 
 Terimakasih sharingnya. Memang sih..., sebetulnya cukup banyak  negara 
 berdaulat melakukan hal yg serupa dg Anggola.  Mereka betul2 menerapkan 
 janji akan mendahulukan kepentingan negara diatas kepentingan individu 
 maupun kelompok ...China first, singapura first dlsb, dan kemudian 
 mengingatkan saya atas veto senat amerika ketika penjualan unocal kpd 
 petrochina...yg akhirnya memenangkan chevron.
 
 Di negri kita pun sebetulnya demikiansecara formal pemerintah selalu 
 mencanangkan janji tsb, namun dalam prakteknya para oknum di pemerintahan yg 
 didukung oleh pelaku bisnis liberal...terpaksa mendahulukan kepentingan 
 individu maupun kelompok
 
 Para oknum dalam lembaga eksekutip, yudikatip maupun legislatif cendrung 
 berprilaku demikian, akan mengalahkan kepentingan bangsa dg berbagai 
 justifikasi. Saya pikir, inilah salah satu penyebab tidak majunya usaha bumn 
 disamping jajaran oknum numdireksinya juga ikut korup dalam berpikir.
 
 Semoga Tuhan YMK dapat menyelamatkan negri ini dari tangan2 kotor dan segera 
 menyadarkan para oknum tsb dari jalan pikiran yg sesat.
 
 Salam ...
 (TA)
 
 
 
 
 
 
 
 
 Sent from Samsung Galaxy Note
 
 Achmad Luthfi aluthfi...@gmail.com wrote:
 Pak Ong Yth,
 
 Terima kasih atas pencerahannya, teoritis sangat bagus apa yang dikemukakan 
 Pak Ong, kalau kita berpikir Indonesia First, bukan hanya Pendapatan 
 Negara saja, tetapi termasuk melindungi Bangsanya, melindungi Sumberdaya 
 alamnya (Tanah Airnya), mencerdaskan Bangsanya (Termasuk dalam mengelola 
 lapangan Migas raksasa). Kalau konsep yang dipaparkan Pak Ong itu diterapkan 
 di Blok Mahakam, maka kita kalah jauh dengan Negara seperti Angola dalam 
 melindungi Sonangol untuk mendidik mencerdaskan Bangsa Angola berkiprah 
 dalam Industri Perminyakan. Pengalaman Pertamina mengikuti tender (farm in) 
 salah satu lapangan offshore di Angola yang dioperasikan oleh BP, lapangan 
 ini dalam development phase dengan cadangan yang menarik, partner BP berniat 
 dispose  sebagian interest share-nya, proses farm-out ini dilaksanakan 
 melalui tender. Pertamina mengikuti tender ini, ternyata penawaran Pertamina 
 paling menarik (paling tinggi dibanding competitornya). Apa yang terjadi 
 setelah operator (BP) menyampaikan rekomendasi mitranya kepada Pemerintah 
 Angola untuk memenangkan Pertamina, ternyata Pemerintah Angola memberikan 
 Right to Match kepada Sonangol, dan Sonangol mengeksekusi dengan me-match 
 tawaran Pertamina dalam bidding tersebut, finally Sonangol yang diputuskan 
 farm-in di lapangan tersebut. Padahal Pertamina sudah menyiapkan dana untuk 
 keperluan tersebut. Alangkah indahnya keputusan tersebut bagi Bangsa Angola, 
 karena jelas sudah ada huge discovery dan sedang dikembangkan. Apa kita 
 tidak bisa melakukan seperti Angola yang konon sosial-ekonominya lebih 
 dibelakang Indonesia posisinya. Apa yang dilakukan oleh Angola dalam 
 memproteksi sumberdaya alamnya juga dilakukan oleh negara maju seperti 
 Norwegia. Kebetulan saya pernah belajar Petroleum Policy and 
 Administration di Stavanger, Norwegia. Norwegia adalah Negara berfaham 
 Sosialis dengan Sistem Kerajaan, maka prinsip liberal penerapannya paling 
 buntut. MAAF KONSEP YANG DISAMPAIKAN PAK ONG TERSEBUT CONDONG KE NEOLIBERAL 
 PADAHAL DASAR NEGARA KITA BUKAN NEGARA LIBERAL. Dalam sistim perminyakan 
 Norwegia menggunakan Tax and Royalty, operatorshipnya menggunakan sistim 
 join operatorship dan ada periode transfer of operatorship. Norwegia tidak 
 ingin hanya memetik Tax and Royalty saja tetapi ingin menguasai Dan 
 mendapatkan keuntungan yang besar dari cadangan minyaknya. Caranya ? 
 Disamping MEMPERKUAT STATOIL, NEGARA MELALUI ANGGARANNYA JUGA MELAKUKAN 
 INVESTASI YANG DISEBUT SDFI (STATE DIRECT FINANCIAL INVESTMENT). MENTERI 
 KEUANGAN NORWAY YANG MEMBERIKAN KULIAH WAKTU ITU MENGATAKAN PRINSIPNYA 
 KEUNTUNGAN KEKAYAAN ALAM NORWAY TERMASUK MINYAK BUMI TIDAK BOLEH DIBAWA LARI 
 PIHAK ASING KE LUAR NORWAY, KARENA ITU PERUSAHAAN NORWAY DAN INVESTASI 
 NEGARA HARUS MENGUASAI SEBAGAIAN BESAR LAPANGAN-LAPANGAN MINYAK YANG 
 CADANGANNYA BAGUS. Sebagai Contoh Lapangan Troll yang konon kabarnya 
 produksi gas-nya bisa memenuhi separuh kebutuhan Eropa Barat dan Utara 
 selama 50 tahun, 76% dari kepemilikan lapangan oleh Pemerintah Norway 
 diberikan

Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million

2012-10-18 Terurut Topik Yusak
Pak Ong 
Sedikit koreksi Saja, pemenang tender baru ngebor 2, bukan 10 sumur. sumur 
biayanya Kira Kira sumur 1 180 juta sumur 2 50 juta an 

Sent from IPad


On 18 Okt 2012, at 00:44, Ong Han Ling hl...@geoservices.co.id wrote:

 Pak Yanto dan teman-teman IAGI yang “pokoknya Pertamina”,
  
 Saya melihat tiga alasan mengapa teman-teman di IAGI memberikan “bravo” 
 kepada Pertamina dalam pembelian 38% dari saham Petrodelta SA, perusahaan 
 EP, Venezuela. Karena (1) keberaniannya, (2) punya cash $725 juta, atau (3) 
 mengharapkan keuntungan besar dari pembelian ini?
  
 Buat apa kita bangga kalau nantinya rugi. Jadi yang kita harapkan adalah 
 keuntungan besar. Perusahaan yang menjual ke Pertamina, HNR Energia BV, 
 adalah perusahaan swasta Belanda. Pasti dia jual kepada penawar yang 
 tertinggi, mungkin saja lewat bidding. Dia jual dengan harga tsb. karena dia 
 anggap ini menguntungkan baginya daripada kalau dia tahan. Dia juga punya 
 alasan kuat kenapa mau dijual. Mungkin karena politik Chavez atau mungkin dia 
 jenuh menghadapi peraturan di Venezuela, dll. Kebetulan perusahaan yang 
 dipilih atau menang adalah Pertamina karena memberikan harga tertinggi. 
 Mungkin juga HNR Energia BV adalah perusahaan TBK Belanda dan menjual di 
 pasar stock exchange hingga semua orang bisa saja beli sahamnya; atau beli 
 saham dari induknya, Harvest International Inc. Artinya beli saham bukan 
 suatu “big deal”. Semua orang bisa. Yang pernah beli saham mengetahui bahwa 
 harga saham seperti yo-yo, bisa naik dan bisa turun.
  
 Dua contoh “kegagalan” yang terjadi baru-baru ini. Pertamina memberanikan 
 diri bor dilaut dalam. Pertamina dengan partner StatOil ikut konsortium 
 pemboran. Biaya bor diperkirakan sekitar $20-25 juta. Waktu gilirannya 
 setelah dua tahun, biaya pemboran naik 3-4 kali. Padahal pemboran sekitarnya 
 oleh perusahaan IOC semuanya gagal, tetapi Pertamina somehow tidak bisa 
 mundur. Hasilnya negatif. Contoh  lain, tender di Papua, Pertamina berpartner 
 dengan Shell dikalahkan. Protes ke ESDM, ditolak. Pemenang tender telah 
 mengebor 10 well dan menghabiskan sekitar $70 juta. Hasil negatif. Pertamina 
 lucky, padahal tadinya ngotot.  Memang eksplorasi jauh lebih tinggi risikonya 
 dibandingkan Petrodelta yang melakukan explorasi dan produksi. Namun 
 prinsipnya sama, pemenang tender blok migas belum bisa kita banggakan, belum 
 tentu untung, kemungkinan untuk rugi besar. Memang kalau untung besar sekali.
  
 Jadi belum waktunya kita bilang “Bravo” kepada Pertamina. Hanya “waktu” bisa 
 ceritera apakah pembelian ini  menguntungkan atau merugikan. Kalau sekarang 
 ingin memberikan “bravo” kepada Pertamina, sebaiknya dibatasi karena 
 keberanianya dan karena punya cash; bukan karena keberhasilannya untuk 
 mendapatkan keuntungan bagi Negara.
  
 Maaf kalau pendapat saya berlainan dengan kebanyakan anggota IAGI. 
  
 Salam,
  
 Hl Ong
  
  
  
  
 From: Yanto R. Sumantri [mailto:yrs_...@yahoo.com] 
 Sent: Wednesday, October 17, 2012 2:11 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million
  
 GOD  GOOOD , SELAMAT BERJUANG  PERTAMINA.
  
 si Abah
  
  
 From: rakhmadi avianto rakhmadi.avia...@gmail.com
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Sent: Wednesday, October 17, 2012 10:11 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Pertamina Acquire Petrodelta SA for USD 725 Million
  
 Bravo ... good news selamat buat temen2 Pertamina New Venture
 
 Avi
 
 On Wed, Oct 17, 2012 at 9:37 AM, rori awg imel_r...@yahoo.com wrote:
 Hebat PERTAMINA ya?
  
 HNR Energia BV, a wholly owned subsidiary of Harvest Natural Resources Inc., 
 has signed a definitive agreement to sell its interests in Venezuela to 
 state-owned PT Pertamina (Persero) of Indonesia for $725 million (OGJ Online, 
 Mar. 6, 2012).
  
 After costs and taxes, net proceeds from the all-cash sale will be about $525 
 million.
  
 Pertamina will acquire Harvest’s 32% interest in Petrodelta SA by buying HNR 
 Energia’s 80% interest in Harvest-Vinccler Dutch Holding BV.
 The deal is subject to approval by the governments of Venezuela and Indonesia 
 and Harvest shareholders.
  
 Petrodelta produced an average 32,700 b/d of oil in the first 3 months of 
 2012. It holds 274,113 gross acres in eastern Venezuela, 90% undeveloped, on 
 which it operates Uracoa, Bombal, Tucupita, El Salto, El Inseno, and 
 Temblador fields. Proved and probable reserves are estimated at 486 million 
 boe.
  
 Salam,
 Rori
  
  


Re: [iagi-net-l] MK Pengujian UU Migas

2012-08-16 Terurut Topik Yusak
Mas Sony, saya lagi di Bintan NIH nyangkul! Tahu nggak semuanya pake Singapore 
dollar! Saya Tanya ke pelayannya, mbak kita ini di mana seh Koq semuanya 
Singapore dollar? Di Indonesia Pak, tapi kan semua tamunya orang luar jadi 
Singapore dollar. Pemilik Nya orang mana? Singapore Pak! Yah udah saya bilang 
besok pulang saya lapprkan ke Jakarta 

Sent from IPad


On 16 Agt 2012, at 16:10, sonny t pangestu sonnytpange...@yahoo.com wrote:

 ade 


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-