Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik liamsi
Kadang masyarakat itu Tidak ada pilihan lain , Sebetulnya sudah tahu kalau 
rumahnya masuk daerah yg rawan Bansor namun apa daya tidak punya alternatif 
lain mau pindah kemana, inilah problem besarnya  


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Gatot M Soedradjat 
Sender: 
Date: Sat, 20 Dec 2014 04:07:12 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam
 Penanganan Bencana Longsor
Mas Marsuditks informasi dan sarannya. Semua sumbang saran dan
pemikiran yg disampaikan teman2 melalui milist ini sangat baik dan
bermanfaat. Masalahnya para pengambil keputusan bukan anggota milis ini he
he he
BTW kita sepakat peta2 rawan bencana longsor...apapun jenisnya dan
diterbitkan or dibuat oleh siapa / Instansi yg berwenang. Yuk yg sdh ada
kita manfaatkan dan kita bantu sosialisasikan kpd masyarakat. Sos bukan
perkara mudah loh perlu suatu kiat2 dan cara yg sesuai cara pandang masy
("frame nya harus disamakan"). Kadang2 Sos bisa membuat masy tambah
resah(terutama sos yg dilakukan pd saat tanggap darurat) karena masy
saat ini lagi dlm keadaan trauma, sedih, putus asa mungkin dlsb
Keaadaan ini memerlukan perhatian dan cara2 khusus..Untuk itu kiranya
kita bisa bikin masukan berupa usulan kpd Pemda...utk mewaspadai daerah2
lain di Kab Banjarnegara khususnya dan daerah lain di Indonesia pd umumnya.
Senin 15 Desember saya melalui BNPB sudah mempresentasikan data2 hasil
inventarisasi dan SOP untuk menghadapi ancaman banjir dan longsor (BANSOR).
Di lima Provinsi di P Jawa. (Banten, DKI, Jabar, Jateng, Jatim) Dokumen ini
berupa RENAS menghadapi ancaman bansor 2015 - 2016. Rapat yg di prakarsai
BNPB ini dihadiri oleh UTUSAN dari BPBD di lima Prov tsb. Diharapkan dok
ini dapat dipakai acuan dan rujukan utk menghadapi ancaman bansor.
.Bola saat ini sdh ada di tangan BPBDtinggal kita mendorong dan
memberikan support .Tks...(P.nDaru monggo ditindak lanjutisy siap
membantu). Wass ww.

.
 Pada 20 Des 2014 03.07, "Dr. marsudi"  menulis:

> Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan
> disosialisasikan ke masyarakat
> yang tinggal pada daerah-daerah yang komplek utamanya bencana akibat tanah
> longsor, mungkin
> kita sebagai Geologist bisa dan memberikan masukan kepada Pemda Tk II
> (Kabupaten & Kota) sbb:
>
> 1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta
> tematik mulai dari
> jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk lereng,
> stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi
> muka airtanah, geologi struktur, dan sejarah geologi daerah kajian
> > (hasilnya Geohazard Map).
> 2. Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada
> teknologi yang tidak mahal
> menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap meter daerah
> bencana dengan waktu
> dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli Drone yang menggunakan teknik
> pengambilan data dengan
> covering zone yang cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah
> untuk back up data pada
> pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau
> Geotechnist membuat Peta.
> Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah)
> bisa dibuat peta 3 Dimensi untuk
> analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. Teknologi Drone untuk
> survey Environment n Geological
> Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan
> bencana longsor akan terjadi.
> 3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan
> Google Earth yang
> bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai
> perubahan musim pada peta tematik
> sekecil apapun dengan membuat perubahan warna (misal Hijau aman,
> kuning awas dan merah bahaya)
> warna bisa bergradasi disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran
> tanah. Cross check setiap adanya
> perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei,
> sangat membantu pengamatan
> lokasi yang kemungkinan akan longsor.
>
> Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya
> IAGI dalam memberikan
> masukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. Mudah-mudahan
> peran IAGI makin membumi
> bagi masyarakat dan negara dalam menanggulangi bencana.
>
>   Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, "Purnama - purnama_suan...@yahoo.com"
>  menulis:
>
>
> Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan
> bencana serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana
> mengimplementasikan upaya mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di
> sekitar daerah terdampak bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya
> pembuatan peta dari instansi pemerintahan maupun akademik sudah baik.
> Masalah yg seringk

Re: Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik Gatot M Soedradjat
Mas Marsuditks informasi dan sarannya. Semua sumbang saran dan
pemikiran yg disampaikan teman2 melalui milist ini sangat baik dan
bermanfaat. Masalahnya para pengambil keputusan bukan anggota milis ini he
he he
BTW kita sepakat peta2 rawan bencana longsor...apapun jenisnya dan
diterbitkan or dibuat oleh siapa / Instansi yg berwenang. Yuk yg sdh ada
kita manfaatkan dan kita bantu sosialisasikan kpd masyarakat. Sos bukan
perkara mudah loh perlu suatu kiat2 dan cara yg sesuai cara pandang masy
("frame nya harus disamakan"). Kadang2 Sos bisa membuat masy tambah
resah(terutama sos yg dilakukan pd saat tanggap darurat) karena masy
saat ini lagi dlm keadaan trauma, sedih, putus asa mungkin dlsb
Keaadaan ini memerlukan perhatian dan cara2 khusus..Untuk itu kiranya
kita bisa bikin masukan berupa usulan kpd Pemda...utk mewaspadai daerah2
lain di Kab Banjarnegara khususnya dan daerah lain di Indonesia pd umumnya.
Senin 15 Desember saya melalui BNPB sudah mempresentasikan data2 hasil
inventarisasi dan SOP untuk menghadapi ancaman banjir dan longsor (BANSOR).
Di lima Provinsi di P Jawa. (Banten, DKI, Jabar, Jateng, Jatim) Dokumen ini
berupa RENAS menghadapi ancaman bansor 2015 - 2016. Rapat yg di prakarsai
BNPB ini dihadiri oleh UTUSAN dari BPBD di lima Prov tsb. Diharapkan dok
ini dapat dipakai acuan dan rujukan utk menghadapi ancaman bansor.
.Bola saat ini sdh ada di tangan BPBDtinggal kita mendorong dan
memberikan support .Tks...(P.nDaru monggo ditindak lanjutisy siap
membantu). Wass ww.

.
 Pada 20 Des 2014 03.07, "Dr. marsudi"  menulis:

> Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan
> disosialisasikan ke masyarakat
> yang tinggal pada daerah-daerah yang komplek utamanya bencana akibat tanah
> longsor, mungkin
> kita sebagai Geologist bisa dan memberikan masukan kepada Pemda Tk II
> (Kabupaten & Kota) sbb:
>
> 1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta
> tematik mulai dari
> jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk lereng,
> stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi
> muka airtanah, geologi struktur, dan sejarah geologi daerah kajian
> > (hasilnya Geohazard Map).
> 2. Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada
> teknologi yang tidak mahal
> menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap meter daerah
> bencana dengan waktu
> dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli Drone yang menggunakan teknik
> pengambilan data dengan
> covering zone yang cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah
> untuk back up data pada
> pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau
> Geotechnist membuat Peta.
> Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah)
> bisa dibuat peta 3 Dimensi untuk
> analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. Teknologi Drone untuk
> survey Environment n Geological
> Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan
> bencana longsor akan terjadi.
> 3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan
> Google Earth yang
> bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai
> perubahan musim pada peta tematik
> sekecil apapun dengan membuat perubahan warna (misal Hijau aman,
> kuning awas dan merah bahaya)
> warna bisa bergradasi disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran
> tanah. Cross check setiap adanya
> perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei,
> sangat membantu pengamatan
> lokasi yang kemungkinan akan longsor.
>
> Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya
> IAGI dalam memberikan
> masukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. Mudah-mudahan
> peran IAGI makin membumi
> bagi masyarakat dan negara dalam menanggulangi bencana.
>
>   Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, "Purnama - purnama_suan...@yahoo.com"
>  menulis:
>
>
> Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan
> bencana serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana
> mengimplementasikan upaya mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di
> sekitar daerah terdampak bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya
> pembuatan peta dari instansi pemerintahan maupun akademik sudah baik.
> Masalah yg seringkali kita lupa adalah bagaimana membahasakanSekian
> banyak peta warna warni, laporan laporan teknis tersebut menjadi bahasa
> sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan mampu dijadikan petunjuk
> di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang sepertinya seringkali
> kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa bahu membahu
> mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat awam
> terdampak.
>
> Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi
> paling tidak diselitar lingkungan kita sendiri.
>
> Salam hangat dari padhepokan tebet,
> PURNAMA
>
>
> Sent from my iPhone
>
> On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M 

Bls: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-19 Terurut Topik Dr. marsudi
Terharu dan prihatin tentang Geohazard Map yang perlu dikenalkan dan 
disosialisasikan ke masyarakatyang tinggal pada daerah-daerah yang komplek 
utamanya bencana akibat tanah longsor, mungkinkita sebagai Geologist bisa dan 
memberikan masukan kepada Pemda Tk II (Kabupaten & Kota) sbb:
1. Pembuatan Peta detil skala 1: 25.000 menggunakan GIS dengan Peta-peta 
tematik mulai dari    jenis tanah / batuan, sifat fisik - mekaniknya, bentuk 
lereng, stabilitas lereng, curah hujan/ fluktuasi    muka airtanah, geologi 
struktur, dan sejarah geologi daerah kajian > (hasilnya Geohazard Map).2. 
Pengambilan data akibat kesulitan mengamati tiap jengkal daerah, ada teknologi 
yang tidak mahal    menggunakan Drone yang bisa diprogram untuk memfoto tiap 
meter daerah bencana dengan waktu    dan hasil yang cepat. Ada beberapa ahli 
Drone yang menggunakan teknik pengambilan data dengan    covering zone yang 
cukup luas (puluhan - ratusan Ha)  dan biaya murah untuk back up data pada 
    pembuatan Geohazard Map, hal ini sangat membantu Geologist atau Geotechnist 
membuat Peta.
    Peta hasil GIS dan data hasil Drone (foto-foto tiap jengkal tanah) bisa 
dibuat peta 3 Dimensi untuk    analisis dan prediksi kelongsoran dengan cepat. 
Teknologi Drone untuk survey Environment n Geological 
    Hazard ini mudah dibuat dan cepat dalam memprediksi kemungkinan bencana 
longsor akan terjadi.
3. Monitoring hasil pemetaan GEOHAZARD yang telah ada dengan menggunakan Google 
Earth yang    bisa di update tiap beberapa bulan (3 bulan atau 6 bulan) sesuai 
perubahan musim pada peta tematik    sekecil apapun dengan membuat perubahan 
warna (misal Hijau aman, kuning awas dan merah bahaya)    warna bisa bergradasi 
disesuaikan dengan tingkat bahaya longsoran tanah. Cross check setiap adanya    
perubahan menggunakan Teknologi Drone yang diprogram dalam survei, sangat 
membantu pengamatan    lokasi yang kemungkinan akan longsor.
 
Demikian sumbang saran pada rekan-rekan Geologist/ Geotechnist utamanya IAGI 
dalam memberikanmasukan ke Pemda-2 yang daerahnya rawan bencana geologi. 
Mudah-mudahan peran IAGI makin membumibagi masyarakat dan negara dalam 
menanggulangi bencana.

 Pada Jumat, 19 Desember 2014 8:37, "Purnama - purnama_suan...@yahoo.com" 
 menulis:
   

 Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan bencana 
serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana mengimplementasikan upaya 
mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di sekitar daerah terdampak 
bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya pembuatan peta dari instansi 
pemerintahan maupun akademik sudah baik. Masalah yg seringkali kita lupa adalah 
bagaimana membahasakan    Sekian banyak peta warna warni, laporan laporan 
teknis tersebut menjadi bahasa sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan 
mampu dijadikan petunjuk di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang 
sepertinya seringkali kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa 
bahu membahu mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat 
awam terdampak. 
Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi paling 
tidak diselitar lingkungan kita sendiri.
Salam hangat dari padhepokan tebet,PURNAMA

Sent from my iPhone
On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat  wrote:


Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan di 
up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah 
hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. 
PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah pada 
curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya bisa kita 
tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng berpatokan kejadian 
 longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang data curah hujan 
harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan manual..( murah 
harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau TAGANA.Alat 
pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan dng kita GPS 
koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke Pusdalops BPBD. 
Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi



Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to inf

Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Purnama - purnama_suan...@yahoo.com
Menurut saya, proses yang sangat penting selain pembuatan peta rawan bencana 
serta proses update yg berkelanjutan adalah bagaimana mengimplementasikan upaya 
mitigasi dan sosialisasinya kepads masyarakat di sekitar daerah terdampak 
bahaya geologi. Selama ini saya pikir upaya pembuatan peta dari instansi 
pemerintahan maupun akademik sudah baik. Masalah yg seringkali kita lupa adalah 
bagaimana membahasakanSekian banyak peta warna warni, laporan laporan 
teknis tersebut menjadi bahasa sederhana, mampu dipahami masyarakat awam bahkan 
mampu dijadikan petunjuk di dalam kehidupan sehari2. Ilmu sosialisasi ini yang 
sepertinya seringkali kita lupakan. IAGI dan anak organisasinya seharusnya bisa 
bahu membahu mengingatkan potensi kerawanan bencana geologi terhadap masyarakat 
awam terdampak. 

Mari bahu membahu menjadi corong sosialisasi kerawanan bencana geologi paling 
tidak diselitar lingkungan kita sendiri.

Salam hangat dari padhepokan tebet,
PURNAMA


Sent from my iPhone

> On 19 Des 2014, at 08.18, Gatot M Soedradjat  wrote:
> 
> Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap bulan 
> di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting lagi adalah 
> hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari sebelumnya. 
> PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di suatu daerah 
> pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah tsb..maka kiranya 
> bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di suatu daerah.Dng 
> berpatokan kejadian  longsor dan curah hujan harian sbg picu longsor. Tentang 
> data curah hujan harian ini kita bisa masang alat pengukur curah hujan 
> manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan- relawan di dari BPBD atau 
> TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa dipasang di rumah masing2 relawan 
> dng kita GPS koordinatnya.data bisa dicatat tiap hari...kirim ke 
> Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan dan koordinasi
> 
> 
> 
> 
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
> 
> =







Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id



DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.





Re: [iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Gatot M Soedradjat
Om RDP betl overlay 2 peta ini kiranya cukup. Itu hasil PVMBG tiap
bulan di up date. Bisa kita bantu sosialisasinya. Tapi yg lebih penting
lagi adalah hypotesatgl kejadian longsor dng curah hujan harian 10 hari
sebelumnya. PASTI Kalo itu kita dapatkan akan ketahuan pemicu longsor di
suatu daerah pada curah hujan berapa (mm/hr). Kalo kita tahu sejarah
tsb..maka kiranya bisa kita tentukan system peringatan dini longsor di
suatu daerah.Dng berpatokan kejadian  longsor dan curah hujan harian sbg
picu longsor. Tentang data curah hujan harian ini kita bisa masang alat
pengukur curah hujan manual..( murah harganya).manfaatkan para relawan-
relawan di dari BPBD atau TAGANA.Alat pengukur curah hujan bisa
dipasang di rumah masing2 relawan dng kita GPS koordinatnya.data bisa
dicatat tiap hari...kirim ke Pusdalops BPBD. Masalahnya tinggal kemauan
dan koordinasi




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


[iagi-net] Re: [economicgeology] Peran Geologist dalam Penanganan Bencana Longsor

2014-12-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak ketua,
Kita tahu pemicu longsor salah satu utamanya curah hujan yg sangat tinggi.
Koordinasikan dengan BMKG atau kalau secara organisatoris ya dengan
kawan2 HAGI. Saya kira overly dua peta ini akan lebih taktis dalam
memperkirakan bila ada ancaman longsor selanjutnya.
Salah satu perubahan utama dalam kejadian longsoran adalah perubahan
konfigurasi air tanah. Mungkin juga dikoordinasikan dengan kawan2 forum
geohidrologi utk penyediaan air terutama di daerah pengungsian.

Salam waspada
Rdp

On Friday, December 19, 2014, mohammad syaiful 
wrote:

> Mantap, pak ketua. Utk sementara yg bisa saya sampaikan hanyalah
> mengucapkan terimakasih atas laporan ttg pergerakan IAGI di TKP. Semoga
> kawan2 di lapangan maupun yang ada di balik layar, diberikan sehat dan
> kekuatan untuk melanjutkan kegiatan sosial ini.
>
> Salam dari Bogor,
> iPul
>
> 2014-12-18 23:39 GMT+07:00 S. (Daru) Prihatmoko  >:
>>
>> Longsor Banjarnegara terutama di dusun Jemblung, Kec Karangkobar akhir
>> minggu lalu masih terus menyisakan kesedihan. Beberapa korban masih belum
>> diketemukan, dan tim evakuasi/ penanganan korban dari berbagai institusi
>> terus bekerja sebaik mungkin. Tak terkecuali juga, IAGI (dan anak
>> organisasinya MGEI, FGMI, serta SM/ SC) ikut terjun ke lapangan. Kang Iwan
>> Munajat dan Desy Lusianingtyas (dari Jakarta) dan mas Siswandi Kastari
>> (Unsoed) dengan pasukan SM/ SC nya turun ke lokasi longsor dan desa-desa
>> sekitarnya. Sejak awal, fokus bantuan IAGI memang diarahkan pada bagaimana
>> membantu tim-tim resmi/ pemerintah yg sedang bekerja mengevakuasi korban
>> serta melakukan kaji cepat di desa-desa sekitar yg berpotensi longsor
>> (longsor susulan) dan membantu memberikan pemahaman kpd masyarakat untuk
>> lebih waspada menghadapi kemungkinan longsor ataupun longsor susulan.
>> Masukan/ saran juga selalu diberikan oleh rekan-rekan PP yg berkompeten
>> (Bidang Mitigasi Bencana dan Geo-hazard di Bandung terutama mas Imam
>> Sadisun, Aa Gatot) juga mas Edi P Utomo (LIPI), kawan-kawan BG, maupun
>> rekan-rekan dari Yogya terutama mas Agus Hendratno dan bu Dwikorita.
>>
>> Di lapangan, Kang Imung dan tim terus berkoordinasi dengan semua
>> institusi berkompeten seperti Pemkab (Bupati/ Wabub), DPRD, Kodim,
>> Basarnas, BPBD, Dinas ESDM dan PU. Tim IAGI juga memberikan sumbangan
>> fisik/ material semampu kita spt pengadaan alat-alat bantuan mencari korban
>> (pompa penyemprot lumpur, alat-alat gali dsb). Namun yg lebih penting
>> adalah bagaimana kita bisa mengaplikasikan ilmu geologi kita untuk
>> membantu. Dari lokasi, Banjarnegara, kang Imung dkk memberikan catatannya
>> di bawah ini (dng modifikasi).
>>
>> --
>> Keterlibatan ahli geologi sangat membantu dalam seluruh proses mitigasi
>> bencana lonsor, di antaranya.
>>
>>1. Early warning dengan membuat peta potensi bencana skala detil dan
>>sosialisasinya kpd warga. Ini memrlukan waktu agak panjang, tetapi tetap
>>diperlukan mengingat musim hujan masih akan berlangsung lama (s/d
>>Maret-April 2015), shg peta-peta rawan bencana dan sosialisasinya secara
>>masif sangat diperlukan. Peran instansi pemerintah terkait, spt Dinas 
>> ESDM,
>>PU dsb adalah sangat penting.
>>2. Di tempat kejadian, ahli geologi bisa mempelajari dan
>>merekonstruksi bencana (alur longsoran) dan memberikan advise kpd team
>>evakuasi ttg kemungkinan lokasi korban, dan meningkatkan kemungkiman
>>penemuan korban lain. Tim IAGI boleh dikata berhasil membantu dalam hal 
>> ini
>>di lokasi Jemblung, Karangkobar, dimana setelah advice kang Imung dipakai,
>>area pencarian bisa lebih difokuskan dan jumlah korban yg diketemukan
>>semakin banyak.
>>3. Setelah kejadian seorang geos dapat memberikan advise ttg lokasi
>>utk relokasi warga yg aman, dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat akan
>>potensi bencana susulan.
>>
>>
>> --
>> Di bagian lain, tim kang Siswandi dan mahasiswa bergerak memetakan cepat
>> desa/ dusun rawan longsor dan memberikan pemahaman kpd warga sekitar.
>> Poster sosialisasi ttg longsor, bagaimana mengenali, mewaspadai dan
>> menghadapinya saat evakuasi mulai disebarkan. Program ini dilakukan secara
>> hati-hati dan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait, terutama pada
>> saat penempelan poster-poster longsor dan sosialisasinya.
>>
>> Perlu diinfokan juga bahwa sejak kemarin warga bbrp desa resah karena isu
>> seorang “ahli geologi” menyatakan bahwa desa mereka dalam bahaya longsor
>> dan evakuasi harus segera dilakukan. Nampaknya berita ini sempat beredar
>> juga sampai Bandung dan Jakarta dan sampai di telinga PP IAGI. Untuk itu
>> kami klarifikasikan bahwa berita/ isu tsb bukan berasal dari tim IAGI
>> (MGEI, FGMI, maupun SM/ SC nya), karena tim kita selalu berkoordinasi dng
>> instansi terkait (Pemkab, Kodim BNPB dll) apalagi untuk masalah keputusan