Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-07 Terurut Topik F. Hasan Sidi
Naomi Oreskes, professor of History and Science Studies di UC San
Diego. Karir awal sebagai geologist (!) lulusan Royal School of Mines
(Imperial College London).

2013/5/7 Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com:
 Merchants of Doubt karangannya siapa ya San?

 Parvita Siregar | Senior Geologist | AWE (NorthWest Natuna) Pte Ltd | AWE 
 Limited
 P +62 21 2934 2934  |  D ext 107  |  F +62 21 780 3566  |  M +62 811 996 616  
 |  E mailto:parvita.sire...@awexplore.com


Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-07 Terurut Topik aluthfi143

Vit itu Karangan Ariadi Subandriyo 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Parvita Siregar parvita.sire...@awexplore.com
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 7 May 2013 05:53:30 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL
 GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA
Merchants of Doubt karangannya siapa ya San?

Parvita Siregar | Senior Geologist | AWE (NorthWest Natuna) Pte Ltd | AWE 
Limited 
P +62 21 2934 2934  |  D ext 107  |  F +62 21 780 3566  |  M +62  811 996 616  
|  E mailto:parvita.sire...@awexplore.com
-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
Sent: Tuesday, May 07, 2013 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL 
GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

Sangat menarik yang dikupas dalam buku Merchants of Doubt ini, yang dari 
uncertainty dimanfaatkan oleh kepentingan business dan politics.
Di Indonesia jelas peristiwa Lumpur Lapindo, walaupun disini uncertainty-nya 
sangat-sangat kecil sekali, dimanfaatkan kepentingan business and politics 
Namun simak pula buku dari penulis science fiction terkenal Michael Creighton 
menulis buku State of Fear yang menyanggah bahwa climate change disebabkan 
carbon emmision (atau bahkan mungkin tidak mengakui adanya climate change 
sama sekali) bahkan sebaliknya dia bahwa seorang peneliti yang menemukan data 
yang tidak mendukung perubahan iklim, malah dalam publikasinya harus 
merubahnya, takut kalau dana researchnya dikebiri. 
Michael Creighton dapat penghargaan dari AAPG atas karangannya ini lho!, 
walaupun banyak anggota AAPG yang protes.
AAPG suatu scientific society yg sangat bergengsi ini dikendalikan industri 
minyak seperti Exxon Mobil? Silahkan merenung, apakah science itu bisa netral 
dan objective?
Wassalam
RPK

- Original Message -
From: F. Hasan Sidi fhs...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 07, 2013 7:17 AM
Subject: Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL 
GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA


Renungan yang menarik dan kebetulan sedang membaca buku Merchants of Doubt 
yang banyak mengupas tentang ketidakpastian/uncertainty dalam sejarah science 
(dari hubungan kanker dengan rokok, teori lubang ozon, sampai perubahan iklim) 
yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau bisnis. Strategi yang 
dipergunakan berulang kali semenjak beberapa dekade silam selalu sama: 
mendiskreditkan science, mempublikasikan argumentasi lain yang acap kali tidak 
didukung oleh data yang seimbang, dan kemudian menghadirkan kerancuan di 
masyarakat luas. Sebagai contoh adalah usaha memerangi pembatasan rokok di awal 
70-an dengan membuat kabur hipotesa bahwasanya kanker paru-paru disebabkan oleh 
tembakau. Dan bisa ditebak bahwasanya dunia industri terlibat dalam usaha 
membingungkan masyarakat ini (Phillip Morris dalam hal ini atau Exxon dalam 
kasus global warming).

All scientific work is incomplete, whether it be observational or experimental. 
Celah ini lah yang dipergunakan untuk mengadu domba kalangan awam. Moga-moga 
saja modus ini tidak ada dalam kasus Gunung Padang.


FHS


2013/5/6 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Membaca lampiran yang disertakan dalam posting-an Prof Koesoemadinata 
 yang membahas tentang kontroversi Gunung Padang, saya terinspirasi 
 untuk mengajak nikmati bersama (sharing) tulisan yang saya buat 
 seminggu sebelumnya (28 April 2013) yang saya posting di facebook saya 
 persis setelah munculnya Petisi Menghentikan Penelitian Gunung Padang. 
 Mudah-mudahan inti dan semangat tulisan saya tersebut masih juga 
 sejalan dengan apa yang ditulis Prof Koesoemadinata dan juga dapat 
 mencerahkan khalayak komunitas geosains kita.

 Tulisan tersebut saya narasikan sebagai surat kepada Gesit - yang saat 
 ini sedang menyelesaikan program graduate Science Journalism-nya di 
 Canada - supaya dapat lebih nikmat mengalirdicerna, dan juga saya edit 
 sedikit dari aslinya yang terpampang di dinding facebook saya, hanya 
 sekedar untuk menambah penekanan pada maksud beberapa pernyataan yang ada di 
 dalamnya.

 Silakan dinikmati dan diresapi.


 SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) IN THE MAKING  EXPLORER VERSUS MAINSTREAMER
 (SURAT UNTUK GESIT DI KANADA)

 Gesit Mutiarta, coba browsing, kumpulkan, dan kemudian klippingkan 
 pemberitaan ttg bencana (gempa, tsunami, letusan gn.api, banjir, tanah 
 longsor, sampai ke meteor impact) yg terkait dg Andi Arief Dua Staff 
 khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial  Bencana, termasuk pemberitaan 
 tentang Katastrofi Purba dan ramainya perang opini ttg riset Gn Padang 
 (Petisi Arkenas dll) akhir2 ini.

 Perhatikan gaya komunikasi AA (Andi Arief): pernyataan2 yang 
 dilontarkannya, prediksi2nya, warningnya, dan sejenisnya

Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-06 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Sangat menarik yang dikupas dalam buku Merchants of Doubt ini, yang dari 
uncertainty dimanfaatkan oleh kepentingan business dan politics.
Di Indonesia jelas peristiwa Lumpur Lapindo, walaupun disini uncertainty-nya 
sangat-sangat kecil sekali, dimanfaatkan kepentingan business and politics 
Namun simak pula buku dari penulis science fiction terkenal Michael 
Creighton menulis buku State of Fear yang menyanggah bahwa climate 
change disebabkan carbon emmision (atau bahkan mungkin tidak mengakui 
adanya climate change sama sekali) bahkan sebaliknya dia bahwa seorang 
peneliti yang menemukan data yang tidak mendukung perubahan iklim, malah 
dalam publikasinya harus merubahnya, takut kalau dana researchnya dikebiri. 
Michael Creighton dapat penghargaan dari AAPG atas karangannya ini lho!, 
walaupun banyak anggota AAPG yang protes.
AAPG suatu scientific society yg sangat bergengsi ini dikendalikan industri 
minyak seperti Exxon Mobil? Silahkan merenung, apakah science itu bisa 
netral dan objective?

Wassalam
RPK

- Original Message - 
From: F. Hasan Sidi fhs...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 07, 2013 7:17 AM
Subject: Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL 
GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA



Renungan yang menarik dan kebetulan sedang membaca buku Merchants of
Doubt yang banyak mengupas tentang ketidakpastian/uncertainty dalam
sejarah science (dari hubungan kanker dengan rokok, teori lubang ozon,
sampai perubahan iklim) yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan
politik atau bisnis. Strategi yang dipergunakan berulang kali semenjak
beberapa dekade silam selalu sama: mendiskreditkan science,
mempublikasikan argumentasi lain yang acap kali tidak didukung oleh
data yang seimbang, dan kemudian menghadirkan kerancuan di masyarakat
luas. Sebagai contoh adalah usaha memerangi pembatasan rokok di awal
70-an dengan membuat kabur hipotesa bahwasanya kanker paru-paru
disebabkan oleh tembakau. Dan bisa ditebak bahwasanya dunia industri
terlibat dalam usaha membingungkan masyarakat ini (Phillip Morris
dalam hal ini atau Exxon dalam kasus global warming).

All scientific work is incomplete, whether it be observational or
experimental. Celah ini lah yang dipergunakan untuk mengadu domba
kalangan awam. Moga-moga saja modus ini tidak ada dalam kasus Gunung
Padang.


FHS


2013/5/6 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id


Membaca lampiran yang disertakan dalam posting-an Prof Koesoemadinata yang
membahas tentang kontroversi Gunung Padang, saya terinspirasi untuk 
mengajak

nikmati bersama (sharing) tulisan yang saya buat seminggu sebelumnya (28
April 2013) yang saya posting di facebook saya persis setelah munculnya
Petisi Menghentikan Penelitian Gunung Padang. Mudah-mudahan inti dan
semangat tulisan saya tersebut masih juga sejalan dengan apa yang ditulis
Prof Koesoemadinata dan juga dapat mencerahkan khalayak komunitas geosains
kita.

Tulisan tersebut saya narasikan sebagai surat kepada Gesit - yang saat ini
sedang menyelesaikan program graduate Science Journalism-nya di Canada -
supaya dapat lebih nikmat mengalirdicerna, dan juga saya edit sedikit dari
aslinya yang terpampang di dinding facebook saya, hanya sekedar untuk
menambah penekanan pada maksud beberapa pernyataan yang ada di dalamnya.

Silakan dinikmati dan diresapi.


“SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) IN THE MAKING  EXPLORER VERSUS MAINSTREAMER”
(SURAT UNTUK GESIT DI KANADA)

Gesit Mutiarta, coba browsing, kumpulkan, dan kemudian klippingkan
pemberitaan ttg bencana (gempa, tsunami, letusan gn.api, banjir, tanah
longsor, sampai ke meteor impact) yg terkait dg Andi Arief Dua Staff
khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial  Bencana, termasuk pemberitaan
tentang Katastrofi Purba dan ramainya perang opini ttg riset Gn Padang
(Petisi Arkenas dll) akhir2 ini.

Perhatikan gaya komunikasi AA (Andi Arief): pernyataan2 yang
dilontarkannya, prediksi2nya, warningnya, dan sejenisnya. Itu semua bisa
jadi bahan telaahan fenomena baru: SCIENCE JOURNALISM yang skrg sdg kamu
utak-atik di sana. Gaya komunikasi AA tsb menghadapkan sains langsung 
kepada

masyarakat. Tidak lagi menyembunyikannya diam2 dan menunggu menggodoknya
matang sebelum hasil akhirnya nanti dilemparkan ke masyarakat. Gaya 
tersebut

mencoba menyuguhkan sains yang rumit menjadi sederhana untuk dicerna dan
-yang terpenting- BERMANFAAT untuk masyarakat, bahkan ketika masih dalam
fasa penelitian.

Prediksi ttg masih akan munculnya mega-thrust di barat Sumbar/Bengkulu
dalam waktu dekat, tentang Jakarta yang dpt sewaktu-waktu terimbas gempa 
dan
tsunami dari Selat Sunda, mengingatkan gempa2 susulan setelah adanya 
gempa2

besar, banjir2, tanah longsor, aktifitas gunung berapi yang silih berganti
di Indonesia, dsb dsb. Hal2 yg dulu pra-2009 (apalagi pra-2004) tabu untuk
dibicarakan dan jarang dimuat di media massa terkait dg potensi2 bencana
tersebut, makin kesini makin hampir tiap hari tersebar lewat social-media
bahkan sampai ke media konvensional

RE: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-06 Terurut Topik Parvita Siregar
Merchants of Doubt karangannya siapa ya San?

Parvita Siregar | Senior Geologist | AWE (NorthWest Natuna) Pte Ltd | AWE 
Limited 
P +62 21 2934 2934  |  D ext 107  |  F +62 21 780 3566  |  M +62  811 996 616  
|  E mailto:parvita.sire...@awexplore.com
-Original Message-
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
R.P.Koesoemadinata
Sent: Tuesday, May 07, 2013 12:44 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL 
GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

Sangat menarik yang dikupas dalam buku Merchants of Doubt ini, yang dari 
uncertainty dimanfaatkan oleh kepentingan business dan politics.
Di Indonesia jelas peristiwa Lumpur Lapindo, walaupun disini uncertainty-nya 
sangat-sangat kecil sekali, dimanfaatkan kepentingan business and politics 
Namun simak pula buku dari penulis science fiction terkenal Michael Creighton 
menulis buku State of Fear yang menyanggah bahwa climate change disebabkan 
carbon emmision (atau bahkan mungkin tidak mengakui adanya climate change 
sama sekali) bahkan sebaliknya dia bahwa seorang peneliti yang menemukan data 
yang tidak mendukung perubahan iklim, malah dalam publikasinya harus 
merubahnya, takut kalau dana researchnya dikebiri. 
Michael Creighton dapat penghargaan dari AAPG atas karangannya ini lho!, 
walaupun banyak anggota AAPG yang protes.
AAPG suatu scientific society yg sangat bergengsi ini dikendalikan industri 
minyak seperti Exxon Mobil? Silahkan merenung, apakah science itu bisa netral 
dan objective?
Wassalam
RPK

- Original Message -
From: F. Hasan Sidi fhs...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, May 07, 2013 7:17 AM
Subject: Re: [iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL 
GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA


Renungan yang menarik dan kebetulan sedang membaca buku Merchants of Doubt 
yang banyak mengupas tentang ketidakpastian/uncertainty dalam sejarah science 
(dari hubungan kanker dengan rokok, teori lubang ozon, sampai perubahan iklim) 
yang kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan politik atau bisnis. Strategi yang 
dipergunakan berulang kali semenjak beberapa dekade silam selalu sama: 
mendiskreditkan science, mempublikasikan argumentasi lain yang acap kali tidak 
didukung oleh data yang seimbang, dan kemudian menghadirkan kerancuan di 
masyarakat luas. Sebagai contoh adalah usaha memerangi pembatasan rokok di awal 
70-an dengan membuat kabur hipotesa bahwasanya kanker paru-paru disebabkan oleh 
tembakau. Dan bisa ditebak bahwasanya dunia industri terlibat dalam usaha 
membingungkan masyarakat ini (Phillip Morris dalam hal ini atau Exxon dalam 
kasus global warming).

All scientific work is incomplete, whether it be observational or experimental. 
Celah ini lah yang dipergunakan untuk mengadu domba kalangan awam. Moga-moga 
saja modus ini tidak ada dalam kasus Gunung Padang.


FHS


2013/5/6 Andang Bachtiar abacht...@cbn.net.id

 Membaca lampiran yang disertakan dalam posting-an Prof Koesoemadinata 
 yang membahas tentang kontroversi Gunung Padang, saya terinspirasi 
 untuk mengajak nikmati bersama (sharing) tulisan yang saya buat 
 seminggu sebelumnya (28 April 2013) yang saya posting di facebook saya 
 persis setelah munculnya Petisi Menghentikan Penelitian Gunung Padang. 
 Mudah-mudahan inti dan semangat tulisan saya tersebut masih juga 
 sejalan dengan apa yang ditulis Prof Koesoemadinata dan juga dapat 
 mencerahkan khalayak komunitas geosains kita.

 Tulisan tersebut saya narasikan sebagai surat kepada Gesit - yang saat 
 ini sedang menyelesaikan program graduate Science Journalism-nya di 
 Canada - supaya dapat lebih nikmat mengalirdicerna, dan juga saya edit 
 sedikit dari aslinya yang terpampang di dinding facebook saya, hanya 
 sekedar untuk menambah penekanan pada maksud beberapa pernyataan yang ada di 
 dalamnya.

 Silakan dinikmati dan diresapi.


 SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) IN THE MAKING  EXPLORER VERSUS MAINSTREAMER
 (SURAT UNTUK GESIT DI KANADA)

 Gesit Mutiarta, coba browsing, kumpulkan, dan kemudian klippingkan 
 pemberitaan ttg bencana (gempa, tsunami, letusan gn.api, banjir, tanah 
 longsor, sampai ke meteor impact) yg terkait dg Andi Arief Dua Staff 
 khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial  Bencana, termasuk pemberitaan 
 tentang Katastrofi Purba dan ramainya perang opini ttg riset Gn Padang 
 (Petisi Arkenas dll) akhir2 ini.

 Perhatikan gaya komunikasi AA (Andi Arief): pernyataan2 yang 
 dilontarkannya, prediksi2nya, warningnya, dan sejenisnya. Itu semua 
 bisa jadi bahan telaahan fenomena baru: SCIENCE JOURNALISM yang skrg 
 sdg kamu utak-atik di sana. Gaya komunikasi AA tsb menghadapkan sains 
 langsung kepada masyarakat. Tidak lagi menyembunyikannya diam2 dan 
 menunggu menggodoknya matang sebelum hasil akhirnya nanti dilemparkan 
 ke masyarakat. Gaya tersebut mencoba menyuguhkan sains yang rumit 
 menjadi sederhana untuk dicerna dan -yang terpenting- BERMANFAAT 
 untuk

[iagi-net] SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) == Re: [iagi-net] HASIL GEOLISTRIK-GEORADAR : G.PADANG ADALAH GUNUNG API PURBA

2013-05-05 Terurut Topik Andang Bachtiar
Membaca lampiran yang disertakan dalam posting-an Prof Koesoemadinata  
yang membahas tentang kontroversi Gunung Padang, saya terinspirasi  
untuk mengajak nikmati bersama (sharing) tulisan yang saya buat  
seminggu sebelumnya (28 April 2013) yang saya posting di facebook saya  
persis setelah munculnya Petisi Menghentikan Penelitian Gunung Padang.  
Mudah-mudahan inti dan semangat tulisan saya tersebut masih juga  
sejalan dengan apa yang ditulis Prof Koesoemadinata dan juga dapat  
mencerahkan khalayak komunitas geosains kita.


Tulisan tersebut saya narasikan sebagai surat kepada Gesit - yang saat  
ini sedang menyelesaikan program graduate Science Journalism-nya di  
Canada - supaya dapat lebih nikmat mengalirdicerna, dan juga saya edit  
sedikit dari aslinya yang terpampang di dinding facebook saya, hanya  
sekedar untuk menambah penekanan pada maksud beberapa pernyataan yang  
ada di dalamnya.


Silakan dinikmati dan diresapi.


“SCIENTIFIC TRUTH (OR FALSE) IN THE MAKING  EXPLORER VERSUS MAINSTREAMER”
(SURAT UNTUK GESIT DI KANADA)

Gesit Mutiarta, coba browsing, kumpulkan, dan kemudian klippingkan  
pemberitaan ttg bencana (gempa, tsunami, letusan gn.api, banjir, tanah  
longsor, sampai ke meteor impact) yg terkait dg Andi Arief Dua Staff  
khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial  Bencana, termasuk pemberitaan  
tentang Katastrofi Purba dan ramainya perang opini ttg riset Gn Padang  
(Petisi Arkenas dll) akhir2 ini.


Perhatikan gaya komunikasi AA (Andi Arief): pernyataan2 yang  
dilontarkannya, prediksi2nya, warningnya, dan sejenisnya. Itu semua  
bisa jadi bahan telaahan fenomena baru: SCIENCE JOURNALISM yang skrg  
sdg kamu utak-atik di sana. Gaya komunikasi AA tsb menghadapkan sains  
langsung kepada masyarakat. Tidak lagi menyembunyikannya diam2 dan  
menunggu menggodoknya matang sebelum hasil akhirnya nanti dilemparkan  
ke masyarakat. Gaya tersebut mencoba menyuguhkan sains yang rumit  
menjadi sederhana untuk dicerna dan -yang terpenting- BERMANFAAT  
untuk masyarakat, bahkan ketika masih dalam fasa penelitian.


Prediksi ttg masih akan munculnya mega-thrust di barat Sumbar/Bengkulu  
dalam waktu dekat, tentang Jakarta yang dpt sewaktu-waktu terimbas  
gempa dan tsunami dari Selat Sunda, mengingatkan gempa2 susulan  
setelah adanya gempa2 besar, banjir2, tanah longsor, aktifitas gunung  
berapi yang silih berganti di Indonesia, dsb dsb. Hal2 yg dulu  
pra-2009 (apalagi pra-2004) tabu untuk dibicarakan dan jarang dimuat  
di media massa terkait dg potensi2 bencana tersebut, makin kesini  
makin hampir tiap hari tersebar lewat social-media bahkan sampai ke  
media konvensional. Coba hitung berapa banyak dari berita itu yang  
berasal dari kelompok Andi Arief (SKP-BSB) dan saintis2 independen  
yang bukan di “main-stream” pemerintahan, dan berapa banyak yang  
berasal dari otoritas “resmi” (keilmuan maupun pemerintahan).


Itu semua adalah gaya baru dalam mengkomunikasikan sains dan  
ketidakpastiannya ke masyarakat. Coba eksplorasi lebih lanjut,  
mungkin dg latar belakang geologi dan science journalism-mu kamu dapat  
lebih memahami fenomena baru ini dan kalau bisa ikut andil dalam  
mengembangkannya lebih lanjut untuk kepentingan yang lebih besar:  
partisipasi, pemahaman dan aplikasi sains dari dan oleh masyarakat  
terbuka Indonesia untuk kemajuan bangsa!!! (Hehehehe, harus selalu ada  
visi dan misi besar di depan supaya kita tergetar untuk selalu  
bergerak mengayun tangga meraih ke level hakikat yang lebih tinggi -  
ke hadapan Tuhan).


Mungkin gaya seperti itu bisa kita sebut sbg gaya era baru keterbukaan  
sains yang - dalam proses penelitian pencarian kebenarannya -hasil2  
(sementara)nya terus menerus dikomunikasikan ke masyarakat. Banyak  
positif-nya, tp ada juga negatifnya, terutama ketika berhadapan dg  
establisme otoritas keilmuan yg ortodoks dan kaku. Bahkan sampai  
menimbulkan konflik2 yg sbnarnya tdk perlu terjadi kalau masing2 pihak  
legowo dan mau mendengarakan dlm berkomuniKasi.


Menarik untuk diikuti. Scientific truth (or false) in the making -  
pembuktian kebenaran (kesalahan) saintifik yg sama2 disaksikan  
masyarakat. Harusnya tdk perlu ada yg sampai merasa tersinggung dg  
berbagai klaim yg saling dilemparkan ke masyarakat. Bisa jadi  
kebenaran ilmiah dikLaim sbg miliK segelintir dewa dan otoritas  
lembaga, tapi kebenaran hakiki adlh yg paling membawa manfaat buat  
bangsa-masyarakat dunia akhirat sebagai proxy untuk mendekati  
kebenaran mutlak yg dimiLiki Allah subhanahuwata’ala.


Kelemahan lain dari science journalism model langsung2 spt digambarkan  
di atas adalah: hasil2 awal – sementara dari penelitian bisa saja  
dipersepsikan oleh masyarakat sebagai hasil final / hasil akhir, yang  
mana hal tsb dapat menimbulkan kekecewaan nantinya apabila ternyata di  
hasil akhirnya tidak sesuai dengan hipotesa. Bagi peneliti-saintis,  
hal tersebut tidak menjadi masalah. Hipotesa itu dibuat untuk  
dibuktikan benar atau salahnya. Bagi masyarakat yang kadung