Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Pak Koesoema yang terhormat, Begitu membaca email Bapak, saya langsung buka NGI yang sengaja saya bawa ke rig. Saya ingin meyakinkan, apa saja-kah isi NGI edisi Februari. Ternyata benar, dua artikel yang Bapak sebut tidak terdapat dalam NGI edisi bahasa Indonesia (rasanya perlu beli yang edisi bahasa Inggris). Yang ada hanya: Firaun Hitam, Bersepeda Jakarta-Bali, Elang Filipina, Teleskop Hubble yang mengungkap rahasia jaga raya, Paradoks Batu Bara dll termasuk artikel Masyarakat Hazara, kaum terpinggirkan di tengah Afghanistan. Artikel yang terakhir ini sungguh sangat menarik sekaligus mengharukan saya. Menarik karena wilayah Hazarajat di provinsi Bamiyan (terletak di jantung Afghanistan) mempunyai gunung-gunung (kelihatannya terdiri dari batu pasir yang berlapis-lapis?) yang begitu eksotis dan mempesona. Mengharukan karena kaum Hazara merupakan warga yang terpinggirkan, mendapat perlakuan yang kurang layak (dibandingkan dengan suku Pashtun). Bahkan beberapa tahun yll mereka pernah diserang oleh kelompok tertentu. Saya kehilangan tanah yang hijau kata Safar Ali yang lebih senang bekerja jadi buruh di Kabul Ketika olah raga jalan kaki, kurang dari 100 meter dari rig, saya bertemu dengan rumah knock-down yang terdiri dari papan, plastik bekas dll (milik warga yang terpinggirkan?). Pak Sabar (bukan nama asli) dengan setia selalu mengikuti kemana rig berpindah. Dia bersama istri dan tiga anaknya berjualan melayani para pekerja, mulai dari rokok, minuman ringan, mie rebus dan beberapa kue. Kalau rig mulai berkemas untuk pindah (rig down), pak Sabar pun juga bersiap untuk rig-down rumah sekaligus warungnya. Walaupun lokasinya di tempat terpencil, dia tetap setia mengantar-jemput anaknya ke sekolah. Rupanya pak Sabar ini pernah menjadi petani kelapa sawit. Setelah panen beberapa kali, datanglah perusahaan besar yang meng-klaim bahwa tanah tempat kebun sawit ini milik perusahaan tersebut. Ada ganti-rugi, lalu, mulailah buldozer yang dikawal aparat merobohkan pohon-2 sawit, dan selanjutnya bibit baru ditanam. Warga hanya pasrah. Istri dan anak-anak hanya dapat menangis. Mereka pun mencoba beralih untuk berladang...tetapi sudah tidak ada lahan kosong. Semua sudah dikuasai oleh perusahaan perkebunan akasia (bahan baku pulp). Pak Sabar pun memilih hanya berjualan. Dia sempat bertanya: Kalau di suatu wilayah, ada perkampungan, ada penduduk, ada anak-anak, ada sekolah, ada warung, tetapi tidak ada lahan (tanah) untuk bercocok tanam, lalu kami mau hidup dari mana? Saya terdiam. Saya tidak dapat menjawab pertanyaannya. Ternyata di dekat saya juga ada warga kita yang terpinggirkan. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:12 PM Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Ya saya juga baca mengenai orang Afganistan yang terpinggirkan itu. Masyarakat yang terpinggirkan itu di mana2 ada. TErima kasih atas pandangannya RPK - Original Message - From: Sugeng Hartono [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, February 06, 2008 5:00 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pak Koesoema yang terhormat, Begitu membaca email Bapak, saya langsung buka NGI yang sengaja saya bawa ke rig. Saya ingin meyakinkan, apa saja-kah isi NGI edisi Februari. Ternyata benar, dua artikel yang Bapak sebut tidak terdapat dalam NGI edisi bahasa Indonesia (rasanya perlu beli yang edisi bahasa Inggris). Yang ada hanya: Firaun Hitam, Bersepeda Jakarta-Bali, Elang Filipina, Teleskop Hubble yang mengungkap rahasia jaga raya, Paradoks Batu Bara dll termasuk artikel Masyarakat Hazara, kaum terpinggirkan di tengah Afghanistan. Artikel yang terakhir ini sungguh sangat menarik sekaligus mengharukan saya. Menarik karena wilayah Hazarajat di provinsi Bamiyan (terletak di jantung Afghanistan) mempunyai gunung-gunung (kelihatannya terdiri dari batu pasir yang berlapis-lapis?) yang begitu eksotis dan mempesona. Mengharukan karena kaum Hazara merupakan warga yang terpinggirkan, mendapat perlakuan yang kurang layak (dibandingkan dengan suku Pashtun). Bahkan beberapa tahun yll mereka pernah diserang oleh kelompok tertentu. Saya kehilangan tanah yang hijau kata Safar Ali yang lebih senang bekerja jadi buruh di Kabul Ketika olah raga jalan kaki, kurang dari 100 meter dari rig, saya bertemu dengan rumah knock-down yang terdiri dari papan, plastik bekas dll (milik warga yang terpinggirkan?). Pak Sabar (bukan nama asli) dengan setia selalu mengikuti kemana rig berpindah. Dia bersama istri dan tiga anaknya berjualan melayani para pekerja, mulai dari rokok, minuman ringan, mie rebus dan beberapa kue. Kalau rig mulai berkemas untuk pindah (rig down), pak Sabar pun juga bersiap untuk rig-down rumah sekaligus warungnya. Walaupun lokasinya di tempat terpencil, dia tetap setia mengantar-jemput anaknya ke sekolah. Rupanya pak Sabar ini pernah menjadi petani kelapa sawit. Setelah panen beberapa kali, datanglah perusahaan besar yang meng-klaim bahwa tanah tempat kebun sawit ini milik perusahaan tersebut. Ada ganti-rugi, lalu, mulailah buldozer yang dikawal aparat merobohkan pohon-2 sawit, dan selanjutnya bibit baru ditanam. Warga hanya pasrah. Istri dan anak-anak hanya dapat menangis. Mereka pun mencoba beralih untuk berladang...tetapi sudah tidak ada lahan kosong. Semua sudah dikuasai oleh perusahaan perkebunan akasia (bahan baku pulp). Pak Sabar pun memilih hanya berjualan. Dia sempat bertanya: Kalau di suatu wilayah, ada perkampungan, ada penduduk, ada anak-anak, ada sekolah, ada warung, tetapi tidak ada lahan (tanah) untuk bercocok tanam, lalu kami mau hidup dari mana? Saya terdiam. Saya tidak dapat menjawab pertanyaannya. Ternyata di dekat saya juga ada warga kita yang terpinggirkan. Wassalam, Sugeng - Original Message - From: R.P. Koesoemadinata [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:12 PM Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted
RE: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Saya membeli NGM yg berbhs inggris dulu IAGI berniat membuat buku gunung api Indonesia bekerjasama dg National Geographic, serangkaian diskusi baik teknis maupun non-teknis telah banyak dilakukan dan salah satunya dilakukan di rumah makan menado di depan univ moestopo kebetulan ada Pak Katili sdang makan disitu akhirnya gabung berdiskusi ttg berbagai karakter gunung api Indonesia, beliau juga memberikan referensi nama para ahli gunung api Indonesia baik yg did lm negeri maupun yg di luar negeri sebagai nara sumber. Tapi sayang pembuatan buku ini tdk bisa dilanjutkan karena terbentur masalah dana, National Geographic minta IAGI menyediakan dana Rp 1,7 milyar. Tentu rangkaian diskusi teknis tsb terutama penjelasan teknis ttg gunung api dari Pak Katili sedikit atau banyak ikut mengilhami penulisan artikel tsb. Salam, LTH -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 16 Januari 2008 12:13 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
[iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Re: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Salam, Ternyata RPK memperhatikan hal itu juga. Saya juga merasa heran dan sudah konfirm ke NGM Indonesia. Kenapa kok proses editingnya sampai menghilangkan 2 buah artikel, ndak seperti biasanya. Ada yang tau kenapa?? Cherio, wahyudi.adhiutomo[at]borneo-indobara.com R Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: R 1. Living with Volcanoes R 2. The Unstoppable Mud R Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi R ini berhubungan dengan pemboran Lapindo R Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak R dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. R R Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R R.P.Koesoemadinata R Jl. Sangkuriang G-1 R Bandung 40135 R Telp: 022-250-3995 R Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) R e-mail: [EMAIL PROTECTED] To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine
Pak Koesoema, Saya juga melihat kedua artikel tersebut pada Desember 2007 yang lalu tercantum di National Geographic Magazine edisi Januari 2008, dan memang terjemahannya tak dimuat di National Geographic Indonesia edisi Januari 2007. Mengapa NGI tak memuatnya, menurut kawan saya yang menjadi editor di NGI, adalah karena NGI punya rencana khusus untuk menerbitkan edisi artikel2 Indonesia pada Maret 08 yang akan datang. Jadi, kalau ada rekan2 yang mau membaca LUSI di NGI, tunggu saja sampai edisi Maret 08 keluar (tetapi belum tahu juga bahwa artikel LUSI akan ada, begitu kata kawan saya itu). Menurut perjanjian dengan kantor pusat National Geographic, NGI semakin ke sini diperbolehkan untuk semakin banyak memuat artikel2 lokal karya orang2 Indonesia. Silakan kalau di antara rekan2 ada yang berminat menyumbangkan artikel. Saya sudah membaca artikel tentang LUSI di National Geographic Magazine tersebut, bukan sesuatu yang baru buat saya sebab artikel itu banyak mengikuti paper Richard Davies dkk (2006), termasuk memuat gambar2nya, hanya lebih bagus sebab full-colour. Jadi ya kesimpulannya pun akan sama dengan kesimpulan Davies tersebut. Banyak hal baru tentang LUSI yang belum banyak diketahui dan belum jadi diskusi kita pada saat2 yang lalu. Kapan2 kita diskusikan lagi. Jadi Pak Koesoema, bukan hal politis kedua artikel itu tidak muncul, hanya hal strategis pemasaran saja barangkali. Salam, awang -Original Message- From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 16, 2008 12:13 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Artikel mengenai Indonesia di National Geographic Magazine Pada National Geographic Magazine 1 Januari 2008 ada 2 artikel mengenai Indonesia: 1. Living with Volcanoes 2. The Unstoppable Mud Yang terakhir ini mengenai Lumpur Sidoarjo dengan kesimpulan dari Davies yang menyatakan erupsi ini berhubungan dengan pemboran Lapindo Anehnya pada National Geographic versi Bahasa Indonesia, kedua artikel ini sama sekali tidak dimuat, sedangkan artikel2 yang lainnya ada dengan gambar2 yang presis sama. Apakah mungkin juga kedua artikel di atas ini bermuatan politis, Pak Awang? R.P.Koesoemadinata Jl. Sangkuriang G-1 Bandung 40135 Telp: 022-250-3995 Fax: 022-250-3995 (Please call before sending) e-mail: [EMAIL PROTECTED] This email was Anti Virus checked by Administrator. http://www.bpmigas.com To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -