Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-29 Terurut Topik Awang Satyana





Reza  menjawab dengan mudah pertanyaan saya, rupanya sama-sama membuat 
mneumotics untuk objek geologi yang sama (he..he..). Betul, itu mneumotics 
untuk skala kekerasan mineral 1-19 dari Friedrich Mohs (1812).
 
salam,
Awang
 


--- Pada Sel, 27/7/10, Reza r...@srmd.co.id menulis:


Dari: Reza r...@srmd.co.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 4:51 PM


Pak Awang yth,

Kalo tidak salah, mneumotics milik pak Awang tagicafu-afekuto-kodi itu 
represents Skala Mohs dari 1-10 untuk:

Talk - Gipsum -Kalsit-Fluorit-Apatit-Felspar-Kuarsa-Topaz-Korundum-Diamond

Hampir mirip punya saya, cuma beda Talk saya buat Kapur (Ka), Calcite saya buat 
Kalsit (Kal), Fluorit saya buat (Flu) dan Diamond saya buat Permata (Per) : 
 kagi-kalflu-afel-kuto-koper..

Kalo ternyata bukan, maka saya tidak tahu jawabannya pak.. :))

Salam,
Reza


- Original Message - From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, July 27, 2010 4:30 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?


Mneumotics (jembatan keledai) yang baik Pak Cepi, dari seorang guru yang 
kreatif, seperti mneumotics paling terkenal : mejikuhibiniu untuk urutan warna 
pelangi. Saya menghafalkan huruf2 k, p, t, s tersebut itu sebagai keputusan. 
Banyak2lah membuat mneumotics agar hafalan lebih mudah, saya juga menciptakan 
banyak mneumotics saat sekolah dan kuliah dulu (yang sayangnya hanya bisa 
diingat sendiri saja tidak universal seperti mejikuhibiniu) untuk menghafal 
banyak hal dalam geologi: urutan zaman, kekerasan mineral, komposisi kerak 
bumi, unsur2 dalam sistem periodik, dll. Contoh sederhana saja: 
tagicafu-afekuto-kodi -ada yang bisa menebak jembatan keledai apa ini? 
He..he..

Suatu hari beberapa bulan yang lalu saya melihat-lihat sebuah buku untuk 
sekolah menengah yang menerangkan konsep2 fisika, kimia, biologi menggunakan 
ratusan mneumotics; saya tunjukkan buku tersebut kepada anak saya yang masih di 
sekolah menengah apakah tertarik membelinya; mereka menggelengkan kepala. 
Katanya mereka punya mneumotics-nya sendiri. Memang kebanyakan mneumotics 
adalah personal bukan universal- mudah dihafal oleh penciptanya, tetapi susah 
diingat oleh orang lain.

Setiap anak sekolah iseng2 membuat mneumotics untuk dirinya sendiri -itu bagian 
yang menyenangkan dalam belajar. Saya juga kadang2 masih membuat mneumotics, 
lumayan membantu menuntun pikiran yang tertatih-tatih karena banyak hal yang 
harus diingat.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: m-adam.c...@total.com [mailto:m-adam.c...@total.com]
Sent: 27 Juli 2010 3:16
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Saya teringat guru Bahasa Indonesia saya waktu masih di SMA, beliau
mengatakan kata dasar dengan huruf pertama p,t,s,k atau petis cuka kalau
kita memakannya maka perut kita akan meluluh (sering ke toilet
maksudnya). Kecuali kata dasar yang berasal dari bahasa asing seperti
kalkulasi dsb. Hanya bercanda,..saja.

cp

--- Pada Sel, 27/7/10, Sad Agus sada...@gmail.com menulis:


Dari: Sad Agus sada...@gmail.com
Judul: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 12:24 PM


Terima kasih ats penjelasan rekan-rekan.

Sadagus.com


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Abah,

Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-,
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis,
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati,
bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.

Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing,
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan
menyinergikan.

KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp
275.000.

BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau
Beyond Petroleum, memang BP saja.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?



Awang

Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-29 Terurut Topik Awang Satyana
skala kekerasan mineral 1-19 dari Friedrich Mohs (1812).

 
Maaf, salah ketik, maksudnya skala kekerasan mineral 1-10.
 
salam,
Awang

--- Pada Jum, 30/7/10, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com menulis:


Dari: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 30 Juli, 2010, 8:02 AM







Reza  menjawab dengan mudah pertanyaan saya, rupanya sama-sama membuat 
mneumotics untuk objek geologi yang sama (he..he..). Betul, itu mneumotics 
untuk skala kekerasan mineral 1-19 dari Friedrich Mohs (1812).
 
salam,
Awang
 


--- Pada Sel, 27/7/10, Reza r...@srmd.co.id menulis:


Dari: Reza r...@srmd.co.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 4:51 PM


Pak Awang yth,

Kalo tidak salah, mneumotics milik pak Awang tagicafu-afekuto-kodi itu 
represents Skala Mohs dari 1-10 untuk:

Talk - Gipsum -Kalsit-Fluorit-Apatit-Felspar-Kuarsa-Topaz-Korundum-Diamond

Hampir mirip punya saya, cuma beda Talk saya buat Kapur (Ka), Calcite saya buat 
Kalsit (Kal), Fluorit saya buat (Flu) dan Diamond saya buat Permata (Per) : 
 kagi-kalflu-afel-kuto-koper..

Kalo ternyata bukan, maka saya tidak tahu jawabannya pak.. :))

Salam,
Reza


- Original Message - From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, July 27, 2010 4:30 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?


Mneumotics (jembatan keledai) yang baik Pak Cepi, dari seorang guru yang 
kreatif, seperti mneumotics paling terkenal : mejikuhibiniu untuk urutan warna 
pelangi. Saya menghafalkan huruf2 k, p, t, s tersebut itu sebagai keputusan. 
Banyak2lah membuat mneumotics agar hafalan lebih mudah, saya juga menciptakan 
banyak mneumotics saat sekolah dan kuliah dulu (yang sayangnya hanya bisa 
diingat sendiri saja tidak universal seperti mejikuhibiniu) untuk menghafal 
banyak hal dalam geologi: urutan zaman, kekerasan mineral, komposisi kerak 
bumi, unsur2 dalam sistem periodik, dll. Contoh sederhana saja: 
tagicafu-afekuto-kodi -ada yang bisa menebak jembatan keledai apa ini? 
He..he..

Suatu hari beberapa bulan yang lalu saya melihat-lihat sebuah buku untuk 
sekolah menengah yang menerangkan konsep2 fisika, kimia, biologi menggunakan 
ratusan mneumotics; saya tunjukkan buku tersebut kepada anak saya yang masih di 
sekolah menengah apakah tertarik membelinya; mereka menggelengkan kepala. 
Katanya mereka punya mneumotics-nya sendiri. Memang kebanyakan mneumotics 
adalah personal bukan universal- mudah dihafal oleh penciptanya, tetapi susah 
diingat oleh orang lain.

Setiap anak sekolah iseng2 membuat mneumotics untuk dirinya sendiri -itu bagian 
yang menyenangkan dalam belajar. Saya juga kadang2 masih membuat mneumotics, 
lumayan membantu menuntun pikiran yang tertatih-tatih karena banyak hal yang 
harus diingat.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: m-adam.c...@total.com [mailto:m-adam.c...@total.com]
Sent: 27 Juli 2010 3:16
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Saya teringat guru Bahasa Indonesia saya waktu masih di SMA, beliau
mengatakan kata dasar dengan huruf pertama p,t,s,k atau petis cuka kalau
kita memakannya maka perut kita akan meluluh (sering ke toilet
maksudnya). Kecuali kata dasar yang berasal dari bahasa asing seperti
kalkulasi dsb. Hanya bercanda,..saja.

cp

--- Pada Sel, 27/7/10, Sad Agus sada...@gmail.com menulis:


Dari: Sad Agus sada...@gmail.com
Judul: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 12:24 PM


Terima kasih ats penjelasan rekan-rekan.

Sadagus.com


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Abah,

Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-,
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis,
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati,
bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.

Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing,
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan
menyinergikan.

KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp
275.000.

BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau
Beyond Petroleum, memang BP saja.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-27 Terurut Topik M-Adam . CEPI
Saya teringat guru Bahasa Indonesia saya waktu masih di SMA, beliau 
mengatakan kata dasar dengan huruf pertama p,t,s,k atau petis cuka kalau 
kita memakannya maka perut kita akan meluluh (sering ke toilet 
maksudnya). Kecuali kata dasar yang berasal dari bahasa asing seperti 
kalkulasi dsb. Hanya bercanda,..saja.

cp





Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com 
27/07/2010 06:07
Please respond to
iagi-net@iagi.or.id


To
iagi-net@iagi.or.id
cc

Subject
Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?






Abah,
 
Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan 
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-, 
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, 
tulis-menulis, sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar 
adalah menyiasati, bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.
 
Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing, 
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya 
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, 
maka diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, 
bila kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan 
menyinergikan.
 
KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak 
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar 
Rp 275.000.
 
BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau 
Beyond Petroleum, memang BP saja.
 
Salam,
Awang
 
-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 
 
 
Awang
 
Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 

 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, 
lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. 
Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, 
mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
 diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa Indonesia.
  
 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, 
Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan

RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-27 Terurut Topik Awang Satyana
Mneumotics (jembatan keledai) yang baik Pak Cepi, dari seorang guru yang 
kreatif, seperti mneumotics paling terkenal : mejikuhibiniu untuk urutan warna 
pelangi. Saya menghafalkan huruf2 k, p, t, s tersebut itu sebagai keputusan. 
Banyak2lah membuat mneumotics agar hafalan lebih mudah, saya juga menciptakan 
banyak mneumotics saat sekolah dan kuliah dulu (yang sayangnya hanya bisa 
diingat sendiri saja tidak universal seperti mejikuhibiniu) untuk menghafal 
banyak hal dalam geologi: urutan zaman, kekerasan mineral, komposisi kerak 
bumi, unsur2 dalam sistem periodik, dll. Contoh sederhana saja: 
tagicafu-afekuto-kodi -ada yang bisa menebak jembatan keledai apa ini? 
He..he..
 
Suatu hari beberapa bulan yang lalu saya melihat-lihat sebuah buku untuk 
sekolah menengah yang menerangkan konsep2 fisika, kimia, biologi menggunakan 
ratusan mneumotics; saya tunjukkan buku tersebut kepada anak saya yang masih di 
sekolah menengah apakah tertarik membelinya; mereka menggelengkan kepala. 
Katanya mereka punya mneumotics-nya sendiri. Memang kebanyakan mneumotics 
adalah personal bukan universal- mudah dihafal oleh penciptanya, tetapi susah 
diingat oleh orang lain.
 
Setiap anak sekolah iseng2 membuat mneumotics untuk dirinya sendiri -itu bagian 
yang menyenangkan dalam belajar. Saya juga kadang2 masih membuat mneumotics, 
lumayan membantu menuntun pikiran yang tertatih-tatih karena banyak hal yang 
harus diingat.
 
Salam,
Awang
 
-Original Message-
From: m-adam.c...@total.com [mailto:m-adam.c...@total.com] 
Sent: 27 Juli 2010 3:16
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 
Saya teringat guru Bahasa Indonesia saya waktu masih di SMA, beliau
mengatakan kata dasar dengan huruf pertama p,t,s,k atau petis cuka kalau
kita memakannya maka perut kita akan meluluh (sering ke toilet
maksudnya). Kecuali kata dasar yang berasal dari bahasa asing seperti
kalkulasi dsb. Hanya bercanda,..saja.
 
cp

--- Pada Sel, 27/7/10, Sad Agus sada...@gmail.com menulis:


Dari: Sad Agus sada...@gmail.com
Judul: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 12:24 PM


Terima kasih ats penjelasan rekan-rekan.

Sadagus.com


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Abah,
 
Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-,
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis,
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati,
bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.
 
Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing,
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan
menyinergikan.
 
KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp
275.000.
 
BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau
Beyond Petroleum, memang BP saja.
 
Salam,
Awang
 
-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 
 
 
Awang
 
Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-27 Terurut Topik Reza

Pak Awang yth,

Kalo tidak salah, mneumotics milik pak Awang tagicafu-afekuto-kodi itu 
represents Skala Mohs dari 1-10 untuk:


Talk - Gipsum -Kalsit-Fluorit-Apatit-Felspar-Kuarsa-Topaz-Korundum-Diamond

Hampir mirip punya saya, cuma beda Talk saya buat Kapur (Ka), Calcite saya 
buat Kalsit (Kal), Fluorit saya buat (Flu) dan Diamond saya buat Permata 
(Per) :  kagi-kalflu-afel-kuto-koper..


Kalo ternyata bukan, maka saya tidak tahu jawabannya pak.. :))

Salam,
Reza


- Original Message - 
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, July 27, 2010 4:30 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?


Mneumotics (jembatan keledai) yang baik Pak Cepi, dari seorang guru yang 
kreatif, seperti mneumotics paling terkenal : mejikuhibiniu untuk urutan 
warna pelangi. Saya menghafalkan huruf2 k, p, t, s tersebut itu sebagai 
keputusan. Banyak2lah membuat mneumotics agar hafalan lebih mudah, saya 
juga menciptakan banyak mneumotics saat sekolah dan kuliah dulu (yang 
sayangnya hanya bisa diingat sendiri saja tidak universal seperti 
mejikuhibiniu) untuk menghafal banyak hal dalam geologi: urutan zaman, 
kekerasan mineral, komposisi kerak bumi, unsur2 dalam sistem periodik, dll. 
Contoh sederhana saja: tagicafu-afekuto-kodi -ada yang bisa menebak 
jembatan keledai apa ini? He..he..


Suatu hari beberapa bulan yang lalu saya melihat-lihat sebuah buku untuk 
sekolah menengah yang menerangkan konsep2 fisika, kimia, biologi menggunakan 
ratusan mneumotics; saya tunjukkan buku tersebut kepada anak saya yang masih 
di sekolah menengah apakah tertarik membelinya; mereka menggelengkan kepala. 
Katanya mereka punya mneumotics-nya sendiri. Memang kebanyakan mneumotics 
adalah personal bukan universal- mudah dihafal oleh penciptanya, tetapi 
susah diingat oleh orang lain.


Setiap anak sekolah iseng2 membuat mneumotics untuk dirinya sendiri -itu 
bagian yang menyenangkan dalam belajar. Saya juga kadang2 masih membuat 
mneumotics, lumayan membantu menuntun pikiran yang tertatih-tatih karena 
banyak hal yang harus diingat.


Salam,
Awang

-Original Message-
From: m-adam.c...@total.com [mailto:m-adam.c...@total.com]
Sent: 27 Juli 2010 3:16
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Saya teringat guru Bahasa Indonesia saya waktu masih di SMA, beliau
mengatakan kata dasar dengan huruf pertama p,t,s,k atau petis cuka kalau
kita memakannya maka perut kita akan meluluh (sering ke toilet
maksudnya). Kecuali kata dasar yang berasal dari bahasa asing seperti
kalkulasi dsb. Hanya bercanda,..saja.

cp

--- Pada Sel, 27/7/10, Sad Agus sada...@gmail.com menulis:


Dari: Sad Agus sada...@gmail.com
Judul: RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 12:24 PM


Terima kasih ats penjelasan rekan-rekan.

Sadagus.com


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com]
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Abah,

Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-,
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis,
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati,
bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.

Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing,
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan
menyinergikan.

KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp
275.000.

BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau
Beyond Petroleum, memang BP saja.

Salam,
Awang

-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?



Awang

Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS


Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-27 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mengenai BP yang semula adalah singkatan dari British Petroleum yang 
kemudian menjadi singkatan dari Beyond Petroleum dan sekarang menjadi BP 
saja sebagai nama dan bukan singkatan, pernah juga terjadi di masa lampau.
Di permulaan abad ke-20 di Amerika Serikat hanya ada satu perusahaan minyak 
bumi saja, yaitu Standard Oil yang merupakan monopoli yang dimiliki keluarga 
Rockefeller. Setelah adanya anti-trust law, maka perusahaan ini 
dipecah-pecah dengan nama2 Standard Oil of California, Standard Oil of Texas 
(Texaco), Standard Oil of New York (Socony, yang kemudian jadi Mobil Oil), 
Standard Oil of New Jersey dan banyak lagi Standard2 oil negara bagian 
lainnya. Standard Oil of New Jersey kemudian tetap menggunakan Standard Oil 
tanpa embel2 (mungkin masih dikuasai Rockefeller) dengan menggunakan 
singkatan SO yang menjadi nama, dan ejaannya dirubah menjadi Esso (sekarang 
Exxon). Mungkin juga BP akan merubah ejaannya jadi Beepee?

RPK
- Original Message - 
From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:07 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?


Abah,

Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan 
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing 
menjadi -ng-, -m-, -n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, 
pulang-memulangkan, tulis-menulis, sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, 
maka yang benar adalah menyiasati, bukan mensiasati; menyilet tas, bukan 
mensilet tas.


Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing, 
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya 
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka 
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila 
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan 
menyinergikan.


KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak 
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp 
275.000.


BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau 
Beyond Petroleum, memang BP saja.


Salam,
Awang

-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?



Awang

Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS


Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).

Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem,
me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.

Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
telah memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
kemudian sama sekali menghapuskannya.

Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
menurut kaidah bahasa Indonesia.

salam,
Awang

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli

[iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Sad Agus
Saya agak gatel mendengar pemberitaan akhir-akhir ini di beberapa  
media TV dalam tayangan berita2 bencana di Teluk Meksiko; yang  
menyebutkan bahwa perusahaan minyak besar BP singkatan dari British  
Petroleum. Bahkan saya pernah menyangkanya bahwa bahwa BP adalah  
singkatan Beyond Petroleum. Memang semua nama2 tersebut pernah  
'disandang'. Penasaran, akhirnya saya menanyakan - apa sih singkatan  
BP itu langsung ke web nya BP.


Ternyata BP bukanlah singkatan apa2 artinya BP ya disebut saja BP.

Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal  
semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi  
saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu  
salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak  
Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan  
NGEBOR.


Berikut keterangan dari BP dibawah ini.

Salam  semoga bermanfaat,
Sad Agus





Dear Sad Agus

Re: Your request for information.

Thank you for contacting the BP Educational Team.
BP is not now an abbreviation for any words, the company’s name is  
simply BP p.l.c. The company that is now BP was founded by William  
Knox D'Arcy in 1909 as the Anglo-Persian Oil Company Limited and was  
the first to develop the Middle East’s oil reserves. In 1917 the  
company adopted ‘BP’ as its brand name to commercially market the  
company’s oil products and in 1954 the group changed its corporate  
name to The British Petroleum Company. The company was renamed BP  
Amoco in 1998 after the merger with Amoco. Following further  
amalgamations the name BP was adopted in 2001.


BP does not stand for “Beyond Petroleum” this has been used in  
publicity materials to describe BP’s commitment to the development  
of new ways in which to produce and supply oil and gas - through  
clean fuels, through greater efficiency and through substitution,  
particularly of gas for coal in the power sector, and through the  
development of new fuels that can begin to provide new choices.


Thank you for your interest in BP.

With best regards

Claire
BP Educational Service









Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Eddy Subroto
Mas Sad Agus,

Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
untuk kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah mengegolkan dan
bukan menggolkan seperti ejaan dahulu.

Semoga ada manfaatnya.

Wasalam,
EAS

 Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi
 saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan
 NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Awang Satyana
Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika mendapatkan 
awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang diimbuhinya terdapat 
sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia yang benar mengatakan (lihat 
Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P  K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 
September 1987).
 
Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap, dan 
sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor, mengetik, 
mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda, maka mereka 
menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua kata-kata 
membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan, pemboman, 
pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah secara kaidah 
kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas, sebab tanpa menge-, 
maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem, me. dll.). Suatu bahasa 
yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah bahasa yang baik (Badudu, 1985) 
karena akan sulit dipelajari.
 
Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi tidak 
didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang diberi tanda 
panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah itu dalam KBBI 
edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita tidak menemukannya itu 
tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa telah  memberikan waktu yang 
cukup kepada masyarakat pengguna bahasa Indonesia untuk menyesuaikan diri 
dengan menggunakan kata-kata yang baku menurut kaidah bahasa Indonesia yang 
benar, yaitu dengan cara tidak mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara 
kaidah kebahasaan, kemudian  sama sekali menghapuskannya.
 
Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa, edisi 
terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa Inggris yang kita 
punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar menurut kaidah bahasa 
Indonesia.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


Mas Sad Agus,

Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
untuk kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah mengegolkan dan
bukan menggolkan seperti ejaan dahulu.

Semoga ada manfaatnya.

Wasalam,
EAS

 Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi
 saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan
 NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus




PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Eddy Subroto
Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
 diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa Indonesia.
  
 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
 ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah mengegolkan dan
 bukan menggolkan seperti ejaan dahulu.

 Semoga ada manfaatnya.

 Wasalam,
 EAS

 Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi
 saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan
 NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123 0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik nyoto - ke-el
Betul pak Awang, yaitu menggunakan kata pengeboran instead of pemboran.

Sebetulnya apa bedanya antara kata pemboran  pengeboran ? Secara arti 
maknanya sama saja yaitu suatu kegiatan utk membuat lubang bor di permukaaan
tanah, dasar laut atau dipermukaan apa saja, misalnya membuat lubang bor
didinding yg akan dipasangi fissure utk memasang screw supaya lebih kuat
tertanam kedalam dinding yg telah di-bor (dibuat lubang kecil) tadi.

Kalau di mass-media akan lain jadinya, mungkin karena mempertimbangkan
space tulisan, maka di koran2 akan digunakan kata pemboran instead of
pengeboran, karena space yg diperlukan lebih sedikit (beda 2 huruf), secara
praktis memang penggunaan kata pemboran lebih praktis dibanding kata
pengeboran.


wass,
nyoto





2010/7/27 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia yang
 benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P  K RI
 No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).

 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor, mengetik,
 mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda, maka mereka
 menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua kata-kata
 membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan, pemboman,
 pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah secara kaidah
 kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas, sebab tanpa menge-,
 maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem, me. dll.). Suatu
 bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah bahasa yang baik
 (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.

 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang diberi
 tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah itu dalam
 KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita tidak
 menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa telah
 memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa Indonesia
 untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku menurut
 kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.

 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa Inggris
 yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar menurut
 kaidah bahasa Indonesia.

 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
 ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah mengegolkan dan
 bukan menggolkan seperti ejaan dahulu.

 Semoga ada manfaatnya.

 Wasalam,
 EAS

  Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
  semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi
  saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
  salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak
  Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan
  NGEBOR.
 
  Berikut keterangan dari BP dibawah ini.
 
  Salam  semoga bermanfaat,
  Sad Agus




 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik mohammadsyaiful
Ayo kita hitung, siapa saja yang punya. Saya punya satu, pak Eddy, he..he..

Sbg tambahan, sejak mendirikan kantor sendiri sama wan-kawan awal tahun 2006, 
juga langsung melengkapinya dengan KBBI edisi terbaru waktu itu, Edisi Ketiga, 
2005.

Salam,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-Original Message-
From: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Date: Tue, 27 Jul 2010 08:02:41 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
 diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa Indonesia.
  
 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
 ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah mengegolkan dan
 bukan menggolkan seperti ejaan dahulu.

 Semoga ada manfaatnya.

 Wasalam,
 EAS

 Jangan terlalu serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi
 saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan
 NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus



 
 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...
 
 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Awang

Very good explanation.
Berapa sih harganya ?
Saya pnya sudh KUNO banget Edisi -1.
Karena Anda di BPMigas ,
apakah BP itu memenag bukan singkatan seperti dikatakan oleh EAS ?

Si Abah


 Intinya adalah, setiap kata yang
terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka
antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat
sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar
mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).

 
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor,
tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan
me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila
kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi:
pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata
membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,

pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir
jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi
(misalnya men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak
kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena
akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga,
kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak
didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang

diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang
salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka
ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut
tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup
kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan
diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah
bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak

mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah
kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
(edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember
2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar
kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa
Indonesia.
  
 salam,
 Awang
 
 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
menulis:
 
 
 Dari: Eddy Subroto
subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP =
British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id

Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM
 
 

Mas Sad Agus,
 
 Saya memuji kegigihan Anda dalam
mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang
bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi
pihak yang kompeten menjawab.
 
 Untuk kata
bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum
yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya
adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada
pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI)
edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata
tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)

ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga
dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua
(membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya
merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap)
benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor =
mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk
kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah
mengegolkan dan
 bukan menggolkan seperti
ejaan dahulu.
 
 Semoga ada manfaatnya.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 Jangan terlalu
serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini
tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi

saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata
PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul
PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan

NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP
dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus
 
 
 


 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5
departemen, banyak biro...


 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI,
Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik yanto R.Sumantri


Awang

Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

Si Abah
 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri
atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara
awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-,
begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat
Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No.
0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka,
seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi
mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini
dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran,
pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor,
mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman,
pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah

secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya
men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak
kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena
akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga,
kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak
didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang

diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang
salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka
ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut
tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup
kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan
diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah
bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak

mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah
kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
(edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember
2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar
kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa
Indonesia.
  
 salam,
 Awang
 
 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
menulis:
 
 
 Dari: Eddy Subroto
subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP =
British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id

Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM
 
 

Mas Sad Agus,
 
 Saya memuji kegigihan Anda dalam
mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang
bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi
pihak yang kompeten menjawab.
 
 Untuk kata
bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum
yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya
adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada
pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI)
edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata
tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)

ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga
dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua
(membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya
merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap)
benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor =
mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk
kata gol, kata bentukan (baku) dalam KBBI adalah
mengegolkan dan
 bukan menggolkan seperti
ejaan dahulu.
 
 Semoga ada manfaatnya.
 
 Wasalam,
 EAS
 
 Jangan terlalu
serius ditanggapi, mungkin sebutan2 ini atau hal
 semacam ini
tidak penting dan tidak menarik bagi beberapa orang, tapi

saya cuman 'gatel' dan 'risih' aja kalau ada yg menyebut sesuatu
 salah; seperti selama ini kita menyebut kata
PENGEBORAN - kata Pak
 Yus Badudu (dulu) yg betul
PEMBORAN sebab kata dasarnya BOR bukan

NGEBOR.

 Berikut keterangan dari BP
dibawah ini.

 Salam  semoga bermanfaat,
 Sad Agus
 
 
 


 PP-IAGI 2008-2011:
 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT,
lam...@gc.itb.ac.id
 sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL,
mohammadsyai...@gmail.com
 * 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5
departemen, banyak biro...


 Ayo siapkan diri!
 Hadirilah PIT ke-39 IAGI,
Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010

-
 To unsubscribe, send email to:
iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to:
iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website:
http://iagi.or.id
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 No. Rek: 123
0085005314
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 No. Rekening: 255-1088580
 A/n: Shinta Damayanti
 IAGI-net Archive 1:
http

Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Awang Satyana
Abah,
 
Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan 
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-, -n-, 
-ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis, 
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati, bukan 
mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.
 
Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing, 
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya 
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka 
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila kata 
sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan menyinergikan.
 
KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak salah 
lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp 275.000.
 
BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau Beyond 
Petroleum, memang BP saja.
 
Salam,
Awang
 
-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 
 
 
Awang
 
Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
 diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa Indonesia.
  
 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
 ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua (membor dan
 pemboran) telah dihapus. Jadi, kalau kita hanya merujuk KBBI edisi yang
 mutakhir, maka justru yang (dianggap) benar atau diusulkan untuk menjadi
 ejaan baku adalah bor = mengebor = pengebor = pengeboran. Hal yang sama
 untuk

RE: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

2010-07-26 Terurut Topik Sad Agus
Terima kasih ats penjelasan rekan-rekan.

Sadagus.com


-Original Message-
From: Awang Satyana [mailto:awangsaty...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, July 27, 2010 12:08 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?

Abah,
 
Kata dasar dengan huruf pertama k, p, t, s saat diberikan awalan me- akan
mengalami peluluhan menjadi bunyi sengau, masing-masing menjadi -ng-, -m-,
-n-, -ny-. Misalnya, kosong-mengosongkan, pulang-memulangkan, tulis-menulis,
sapu-menyapu. Berdasarkan kaidah ini, maka yang benar adalah menyiasati,
bukan mensiasati; menyilet tas, bukan mensilet tas.
 
Ada kekecualian terhadap hal ini, bila kata dasar itu masih terasa asing,
diperbolehkan menghilangkan peluluhan bunyi tersebut, misalnya
kalkulasi-mengkalkulasi, bila kata kalkulasi tidak dianggap asing lagi, maka
diperbolehkan menulisnya menjadi mengalkulasi. Atau, mensinergikan, bila
kata sinergi tak dirasakan asing lagi, maka bisa digunakan imbuhan
menyinergikan.
 
KBBI terbaru edisinya istimewa (tebal dan berjilid keras), kalau saya tak
salah lihat beberapa minggu lalu di toko buku, harganya sekarang sekitar Rp
275.000.
 
BP sekarang di BPMIGAS memang tak disebut sebagai British Petroleum atau
Beyond Petroleum, memang BP saja.
 
Salam,
Awang
 
-Original Message-
From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] 
Sent: 27 Juli 2010 11:50
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 
 
 
Awang
 
Saya malah luap yang mau saya tanyakan , kalau bor jad
mengebor , mengapa ...
kata dasar TULIS menjadi MENULIS
?

--- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 3:02 PM


Pak Awang, terima kasih atas penjelasan tambahannya. Saya sangat setuju
pendapat Anda tentang pemilikan KBBI.

Wasalam,
EAS

 Intinya adalah, setiap kata yang terdiri atas satu suku kata ketika
 mendapatkan awalan me-, maka antara awalan tersebut dan kata yang
 diimbuhinya terdapat sisipan nge-, begitu kaidah umum bahasa Indonesia
 yang benar mengatakan (lihat Pedoman Umum Pembentukan Istilah, KepMen P 
 K RI No. 0543a/U/1987 tanggal 9 September 1987).
  
 Maka, seperti yang ditulis oleh Pak Eddy Subroto; bor, tik, bom, cat, lap,
 dan sejenisnya bila akan mendapatkan awalan me- menjadi mengebor,
 mengetik, mengecat, mengelap. Bila kata-kata ini dijadikan kata benda,
 maka mereka menjadi: pengeboran, pengetikan, pengecatan, pengelapan. Semua
 kata-kata membor, mentik, membom, mencat, melap dan pemboran, petikan,
 pemboman, pencatan, pelapan adalah kata-kata yang tidak baku dan salah
 secara kaidah kebahasaan. Mengapa begitu ? Nalarnya saya pikir jelas,
 sebab tanpa menge-, maka akan terdapat banyak variasi (misalnya men-, mem,
 me. dll.). Suatu bahasa yang terlalu banyak kekecualiannya, bukanlah
 bahasa yang baik (Badudu, 1985) karena akan sulit dipelajari.
  
 Dalam KBBI edisi ketiga, kata-kata yang salah itu masih dimuat, tetapi
 tidak didefinisikan; definisinya ditunjukkan oleh kata benarnya yang
 diberi tanda panah (lihat kata sebenarnya). Tetapi, kata-kata yang salah
 itu dalam KBBI edisi keempat tidak dicantumkan lagi, maka ketika kita
 tidak menemukannya itu tandanya kata tersebut tidak baku. Pusat bahasa
 telah  memberikan waktu yang cukup kepada masyarakat pengguna bahasa
 Indonesia untuk menyesuaikan diri dengan menggunakan kata-kata yang baku
 menurut kaidah bahasa Indonesia yang benar, yaitu dengan cara tidak
 mendefinisikan kata-kata yang tidak benar secara kaidah kebahasaan,
 kemudian  sama sekali menghapuskannya.
  
 Milikilah KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) (edisi resmi Pusat Bahasa,
 edisi terbaru edisi ke-4, Desember 2009), jangan hanya kamus bahasa
 Inggris yang kita punya, agar kita dapat mengetahui kata-kata yang benar
 menurut kaidah bahasa Indonesia.
  
 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 27/7/10, Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id menulis:


 Dari: Eddy Subroto subr...@gc.itb.ac.id
 Judul: Re: [iagi-net-l] BP = British Petroleum?
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 27 Juli, 2010, 2:15 PM


 Mas Sad Agus,

 Saya memuji kegigihan Anda dalam mencari kebenaran, sehingga untuk
 membuktikan bahwa BP sekarang bukan lagi singkatan British Petroleum, Anda
 sampai menghubungi pihak yang kompeten menjawab.

 Untuk kata bor yang Anda protes, rupanya ada pergeseran pemakaiannya.
 Pada zaman saya sekolah sampai mahasiswa memang kata bentukan umum yang
 dipakai adalah pemboran karena kata dasarnya adalah bor. Rupanya,
 terjadi perubahan pada pemakaian kata ini. Di dalam Kamus Besar Bahasa
 Indonesia (KBBI) edisi kesatu (1988) mulai terasa pergeseran penggunaaan
 kata tersebut. Pada lema (entri) kata bor, maka bentukannya (sudah)
 ditulis dua, yaitu mengebor (membor), demikian pula bentukan lainnya
 ditulis pengeboran (pemboran). Akan tetapi dalam KBBI edisi ketiga dan
 kemudian yang terbaru, edisi keempat, kata bentukan kedua