Subjek di atas adalah makalah yang akan saya presentasikan dalam JCM 2011 minggu depan di Makassar. Judul makalah adalah, "Tectonic Evolution of Sulawesi Area: Implications for Proven and Prospective Petroleum Plays". Abstrak makalah terlampir di bawah. Full papernya ada di CD prosidings JCM (untuk rekan2 yang tidak menghadiri JCM, bila berminat, full paper bisa saya kirimkan seusai pertemuan JCM). Makalah ini dibangun menggunakan data-data seismik, pengeboran eksplorasi dengan status terbaru. Skenario tektonik disintesis dari pemelajaran akumulasi publikasi tektonik terdahulu.
Sulawesi dan sekitarnya (onshore dan offshore) adalah wilayah yang sedang banyak diminati oleh para investor perminyakan. Saat ini ada 23 WK yang terdapat di dan sekitar Sulawesi, mengeksplorasi 16 cekungan sedimen. Lapangan yang sedang berproduksi adalah lapangan minyak Tiaka (JOB Pertamina-Medco) di Cekungan Banggai, Sulawesi Timur dan lapangan gas Sengkang (Energy Equity) di Cekungan Sengkang/Bone di Sulawesi Selatan. Banyak lapangan lain dan sumur penemuan telah ditemukan di Sulawesi Timur sekitar Tiaka, tetapi belum diproduksikan, sebagian dalam tahap pengembangan. Begitu juga ada lapangan2 gas lain sekitar Sengkang yang akan dikembangkan. Lapangan aspal terdapat di Buton, yang menunjukkan lapangan minyak yang terbiodegradasi. Lapangan aspal Buton adalah lapangan aspal terbesar di Asia sebelum PD II. Di luar semua itu banyak oil dan gas seeps dan HC slicks di Sulawesi dan sekitarnya. Pendek kata, di Sulawesi telah terdapat proven & working petroleum system, juga potential proven petroleum system. Dari segi penawaran WK baru pun dalam 10 tahun terakhir, Sulawesi menduduki salah-satu peringkat atas. Tektonik, adalah salah satu faktor pemicu petroleum geology Sulawesi. Seperti kita tahu, Sulawesi secara geologi dibentuk oleh benturan berbagai terrane atau mandala geologi, peristiwa tektonik yang dialaminya secara garis besar barangkali bisa kita urutkan menjadi: rifting-drifting, collision, dan rotation. Rifting dan drifting dialami oleh terrane Sulawesi Barat-Sulawesi Selatan yang memisahkan diri dari tepi timur Sundaland pada Paleogen, membuka Selat Makassar, dan drifted ke arah Ceno-Tethys ocean. Diperkirakan ada beberapa mikrokontinen penyusun Sulawesi Barat, misalnya Pompangea di tepi timur Sulawesi Barat. Kerak samudera Ceno-Tethys menunjam ke arah baratlaut di bawah lempeng samudera Celebes dan membentuk busur kepulauan Sulawesi Utara. Rifting juga dialami oleh mikrokontinen Buton-Tukang Besi dan Banggai-Sula yang detached dari induknya di tepi utara Australia dan drifted ke arah baratlaut-utara menuju Sulawesi. Pada Oligo-Miosen sampai Pliosen Awal terjadilah docking -benturan Buton dan Banggai ke terrane Sulawesi. Benturan ini menjepit kerak samudera Ceno-Tethys di tengah yang kemudian terobduksi dan overthrusted lalu tersingkap di Sulawesi Timur seperti sekarang menjadi sumber pertambangan nikel Sorowako. Lebih ke barat, benturan ini juga menyebabkan metamorfisme tepi timur Sulawesi Barat yang disusun mikrokontinen Pompangea. Episode tektonik berikutnya adalah post-collision tectonics, pasca benturan, yaitu terputarnya (rotation) lengan-lengan Sulawesi yang diakomodasi oleh sesar-sesar mendatar besar di Sulawesi (misal: Palu-Koro, Gorontalo, Lawanopo, Hamilton, Balantak, Matano). Menurut dugaan, benturan ini juga telah membalikkan polaritas busur-busur Sulawesi yang semula cembung ke arah timur menjadi cekung ke arah timur, sehingga sekarang bentuknya seperti huruf K. Terputarnya beberapa lengan Sulawesi ini juga telah membuka teluk-teluk di sekitarnya, misalnya Teluk Bone. Begitulah kira-kira evolusi tektonik yang membentuk Sulawesi. Tektonik telah membentuk cekungan-cekungan sedimen di dan sekitar Sulawesi. Misalnya, North Makassar dan South Makassar dibentuk oleh rifting Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan dari Kalimantan. Contoh lain adalah foreland basins Buton dan Banggai dibentuk oleh benturan mikrokontinen Buton dan Banggai, dan periode Neogen rifted basin Bone dibentuk oleh pembukaan karena rotasi anticlockwise Lengan Tenggara Sulawesi. Tektonik juga telah mengontrol elemen dan proses petroleum system cekungan-cekungan Sulawesi. Misalnya, di productive Banggai Basin, tektonik telah menekuk lapisan karbonat-mudstone Miosen ke foredeep cekungan sehingga matang dan menggenarasikan hidrokarbon. Lapisan batuan induk juga tertekuk karena ditekan thrust sheets batuan di atasnya oleh deformasi akibat benturan. Lapisan karbonat seumur terlipat dan tersesarkan menjadi perangkap-perangkap hidrokarbon yang diisi oleh migrasi HC yang mengarah ke regional updip area. Kondisi di Buton, tektonik benturan mengendalikan petroleum system dengan cara yang sama; hanya sekarang tinggal dicari perangkap dengan tingkat deformasi yang tidak terlalu intensif agar lapisan penutupnya masih utuh sehingga minyak yang sudah terperangkap tidak rusak oleh biodegradasi. Tektonik juga mengendalikan pertumbuhan reefs dan synrift kitchens di rifted basins seperti Makassar Strait basins, Bone dan Gorontalo basins. Horst blocks ditumbuhi reefs, sementara grabennya bisa menjadi tempat deposisi sedimen lakustrin atau fluviodeltaik yang bisa menjadi source beds saat menjadi matang. Kecepatan rifting juga dikendalikan tektonik, dan akan berpengaruh kepada tebal tipisnya kontinen yang mengalami rifting. Semakin tipis kontinen, semakin besar peluangnya untuk mantle material naik sepanjang block faulting dan keluar di horst blocks sebagai volcanics yang bisa mis-interpreted sebagai reefs. Tektonik Sulawesi membentuk fold and thrust belts di tepi Sulawesi Barat sampai ke wilayah offshore-nya akibat benturan mikrokontinen Banggai yang stress-nya dipropagasi ke barat dan berakhir di tepi barat Sulawesi ini. Di sini akan bermain thin-skinned tectonics dengan thrusting yang makin muda dan landai bermigrasi ke arah barat. Core/inti-nya terdapat di area Lariang dan Karama basins dan di sini justru thick-skinned tectonics dengan sesar-sesar besar basement-involved sekaligus sebagai pembawa hidrokarbon dari source Eosen di Toraja/Malawa sediments naik ke sedimen2 Miosen atau Pliosen Lisu dan Pasangkayu. Ke arah offshore West Sulawesi, fold & thrust belts berada dalam structural grain thin-skinned tectonics dengan decollement/detachment/bedding-parallel floor thrust berkembang di atas sagging-period shales di batas Toraja dan Lisu formations. Decollement ini akan menghalangi migrasi hidrokarbon dari Eosen Toraja masuk ke thin-skinned traps di Lisu atau Pasangkayu. Sehingga Formasi Lisu dan Pasangkayu harus membawa paket sources-nya tersendiri. Demikian, bagaimana tektonik telah mengendalikan konfigurasi basin dan elemen serta proses petroleum system di cekungan-cekungan Sulawesi. salam, Awang LAMPIRAN PROCEEDINGS JCM MAKASSAR 2011 The 36th HAGI and 40th IAGI Annual Convention and Exhibition TECTONIC EVOLUTION OF SULAWESI AREA: IMPLICATIONS FOR PROVEN AND PROSPECTIVE PETROLEUM PLAYS Awang Harun Satyana, Taubah Faulin, Suci Nurmala Mulyati (BPMIGAS, Jakarta) ABSTRACT Sulawesi was formed by collision between drifted part of southeastern Sundaland and drifted microcontinents of the Indian-Australian Plate. The collision took place during Oligocene-early Pliocene, forming four arms of megatectonic provinces of Sulawesi and adjacent islands. The northern arm is composed of late Paleogene to Neogene subduction-related volcanic arc. The east and southeast arms are composed of Mesozoic and younger metamorphic and ophiolitic rocks resulted from Oligocene obduction. The south arm is dominated by Neogene volcanic rocks superimposed on the Mesozoic basement and Paleogene sediments of southeastern Sundaland. The fourth megatectonic province is the Late Paleozoic to Mesozoic Australian-derived microcontinents docking to eastern Sulawesi, comprising Buton-Tukang Besi and Banggai-Sula microcontinents. Surrounding Sulawesi, are deep marginal seas formed by rifting and opening, including the Makassar Strait, Tomini Bay (Gorontalo Basin), Gulf of Bone and Sulawesi/Celebes Sea. Petroleum have been explored in Sulawesi since early 1900s. Discoveries and production have taken place in several areas. Complicated tectonic evolution provides diverse petroleum plays/ systems both at onshore and offshore areas of Sulawesi. A number of sedimentary basins were formed as response to tectonic evolution. Petroleum plays related to Paleogene rift basins, prolific in western Indonesia, combined with Neogene foreland basins are available and prospective in the Makassar Strait, onshore western Sulawesi, Gulf of Bone, and Gorontalo Basin. Asphalt and oil have been produced from collision-related foreland basins of Buton and Banggai, respectively. Large gas fields have been discovered in the Neogene reefal carbonates of the Banggai platform. Gas has been produced from the late Miocene reefs of the south arm of onshore Sulawesi and their prospectivity continues offshore into the Gulf of Bone. Mesozoic petroleum plays are prospective in deeper parts of the Gorontalo, Buton and Banggai Basins. Application of recent knowledge on tectonic evolution of Sulawesi has improved exploration efforts in this area, maximizing their successes and minimizing their risks. -------------------------------------------------------------------------------- PP-IAGI 2008-2011: ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro... -------------------------------------------------------------------------------- Ayo siapkan diri....!!!!! Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29 September 2011 ----------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email to: o...@iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. ---------------------------------------------------------------------