RE: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy
iagi = ikatan ahli gahasa indonesia.. g nya kan mirip b dibalik [EMAIL PROTECTED] 08/01/2004 11:53 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy Nah, bisa dilihat contoh yang (maaf) salah untuk menggunakan 'di' sbg awalan, tapi dipraktekkan seperti kata depan saja. Saya pun juga pernah japri menghubungi pak Maryanto, bahwa persentasi itu berbeda dengan presentasi (atau prosentasi). Waktu itu tidak ada respon. Pak Maryanto, yang benar kata2 di bawah tsb adalah: seharusnya 'ditulis kecil', bukan 'di tulis kecil'; 'diusulkan' bukan 'di usulkan'; 'diterima' bukan 'di terima'. Semoga bermanfaat dan salam, Syaiful Maryanto [EMAIL PROTECTED] To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] .comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy 01/08/04 09:01 AM Please respond to iagi-net Wah asyiik, ada yang mau koreksi, termasuk Mas Sunu. Makasih ya. Memang orang badan tinggi bisa liat lebih jauh. Itu menunjang apa rencana memberi lapangan kerja kepada editor bila nulis buku. Selanjutnya saya harus chek lagi di sebagai awalan atau tidak. Selesai. Salam pada hipotesaku akan ditulis SALAM ? Wah maunya ya merendah saja, di tulis kecil, tapi kalau harus huruf besar semua ya bagaimana lagi. Bagus ide Pak Awang : Tenggara menjadi Timur Daya. Tak ada yang tak berevolusi, termasuk bahasa. Jadi ya bisa di usulkan. Biasanya bila membuat perbaikan, memberikan manfa'at, maka akan di terima. Banyak juga yang telah berusaha mengindonesiakan istilah asing, termasuk Pak Yohanes dalam istilah Fisika, 1977. Siapa yang mau merangkum: terjemahan ke dalam Bhs Indonesia untuk istilah geologi? Salam, Maryanto. -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 08, 2004 8:36 Pagi To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy Ah ya ga apa2 diskusi apa pun juga di IAGI-net asal ga SARA atau pornografi saja mungkin. Tapi usulan Pak Sunu mungkin sulit diterima oleh Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia (kantornya di jalan Gunung Sahari segedung dengan Balai Pustaka, kalau nekad mau mengusulkan ha2). Kenapa ? Sebab di sebagai awalan dan di sebagai kata depan gampang aja membedakannya. di sebagai awalan ya disambung dan kata yang mengikutinya pasti kata kerja, kalau di sebagai kata depan ya nulisnya dipisah dan kata yang mengikutinya kalau tidak kata benda ya kata keterangan tempat. PR harus dikerjakan di rumah Ikan ditangkap nelayan di laut (gampang aja kan ?). Pak Sunu, kalay dy saya kok bacanya dwai Saya juga sebenarnya sudah sangat lama punya usulan. Saya pengen mengusulkan agar tenggara diganti timurdaya (TD), jadi kalau mau menyingkat kan enak saja, misalnya : arah struktur itu BL-TD, bukan BL-Tengg... Ini sih bukan ngikuti bahasa inggris SE, saya sudah buka buku2 etimologi, dan daya itu memang artinya selatan. Jadi tenggara itu arah di antara timur dan selatan (daya), ya seperti BD (baratdaya), maka wajar saja ada TD (timurdaya), kok dulu jadi tenggara ya ? Salam, Awang Sunu Hadi Praptono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Maryanto yth., Makanya dibiasakan yang tertib lah kalau nulis: SALAM (akronim) dengan salam atau Salam (doa) kan lain. Akronim selalu ditulis dengan huruf kapital biar nggak membingungken. Ngomong-ngomong, saya malah mau usulkan (tapi ke mana yach ?) kalau di sebagai kata depan nulisnya dy saja, sedangkan kalau sebagai awalan nulisnya di (biasa) biar gampang membedakannya. Hal ini berguna untuk mengurangi insiden kekisruhan berbahasa Indonesia. Insiden salah paham dengan kata di paling sering muncul dy mana-mana dalam bahasa tulis, orang tidak dapat membedakan apakah dia sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh: Hipotesa SALAM ditulis secara lengkap dy papan tulis. (He he he.,Cocok nggak tuch ? Jelas nggak cocok, wong ini dy forum IAGI net, kok malah ngomongin bahasa) Soenoe. -Original Message- From: Maryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED] deleted ... Salam (bukan hipotesa lho), Maryanto. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database
Re: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy
Ah ya ga apa2 diskusi apa pun juga di IAGI-net asal ga SARA atau pornografi saja mungkin. Tapi usulan Pak Sunu mungkin sulit diterima oleh Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia (kantornya di jalan Gunung Sahari segedung dengan Balai Pustaka, kalau nekad mau mengusulkan ha2). Kenapa ? Sebab di sebagai awalan dan di sebagai kata depan gampang aja membedakannya. di sebagai awalan ya disambung dan kata yang mengikutinya pasti kata kerja, kalau di sebagai kata depan ya nulisnya dipisah dan kata yang mengikutinya kalau tidak kata benda ya kata keterangan tempat. PR harus dikerjakan di rumah Ikan ditangkap nelayan di laut (gampang aja kan ?). Pak Sunu, kalay dy saya kok bacanya dwai Saya juga sebenarnya sudah sangat lama punya usulan. Saya pengen mengusulkan agar tenggara diganti timurdaya (TD), jadi kalau mau menyingkat kan enak saja, misalnya : arah struktur itu BL-TD, bukan BL-Tengg... Ini sih bukan ngikuti bahasa inggris SE, saya sudah buka buku2 etimologi, dan daya itu memang artinya selatan. Jadi tenggara itu arah di antara timur dan selatan (daya), ya seperti BD (baratdaya), maka wajar saja ada TD (timurdaya), kok dulu jadi tenggara ya ? Salam, Awang Sunu Hadi Praptono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Maryanto yth., Makanya dibiasakan yang tertib lah kalau nulis: SALAM (akronim) dengan salam atau Salam (doa) kan lain. Akronim selalu ditulis dengan huruf kapital biar nggak membingungken. Ngomong-ngomong, saya malah mau usulkan (tapi ke mana yach ?) kalau di sebagai kata depan nulisnya dy saja, sedangkan kalau sebagai awalan nulisnya di (biasa) biar gampang membedakannya. Hal ini berguna untuk mengurangi insiden kekisruhan berbahasa Indonesia. Insiden salah paham dengan kata di paling sering muncul dy mana-mana dalam bahasa tulis, orang tidak dapat membedakan apakah dia sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh: Hipotesa SALAM ditulis secara lengkap dy papan tulis. (He he he.,Cocok nggak tuch ? Jelas nggak cocok, wong ini dy forum IAGI net, kok malah ngomongin bahasa) Soenoe. -Original Message- From: Maryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED] deleted ... Salam (bukan hipotesa lho), Maryanto. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! Hotjobs: Enter the Signing Bonus Sweepstakes
Re: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy
Utk kasus di sbg kata depan atau awalan dari kata kerja, memang banyak orang termasuk para geologiawan tidak menguasai masalah bahasa kita ini. Mungkin karena terlalu rajin belajar bahasa asing dan agak menelantarkan alias tidak peduli terhadap tata-cara berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Kenyataan yang agak menyedihkan. Banyak contoh/kasus lain selain kata depan atau awalan 'di' tsb. Awang Satyana awangsatyana@ To: [EMAIL PROTECTED] yahoo.com cc: Subject: Re: [iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy 01/08/04 08:35 AM Please respond to iagi-net Ah ya ga apa2 diskusi apa pun juga di IAGI-net asal ga SARA atau pornografi saja mungkin. Tapi usulan Pak Sunu mungkin sulit diterima oleh Pusat Pembinaan Bahasa Indonesia (kantornya di jalan Gunung Sahari segedung dengan Balai Pustaka, kalau nekad mau mengusulkan ha2). Kenapa ? Sebab di sebagai awalan dan di sebagai kata depan gampang aja membedakannya. di sebagai awalan ya disambung dan kata yang mengikutinya pasti kata kerja, kalau di sebagai kata depan ya nulisnya dipisah dan kata yang mengikutinya kalau tidak kata benda ya kata keterangan tempat. PR harus dikerjakan di rumah Ikan ditangkap nelayan di laut (gampang aja kan ?). Pak Sunu, kalay dy saya kok bacanya dwai Saya juga sebenarnya sudah sangat lama punya usulan. Saya pengen mengusulkan agar tenggara diganti timurdaya (TD), jadi kalau mau menyingkat kan enak saja, misalnya : arah struktur itu BL-TD, bukan BL-Tengg... Ini sih bukan ngikuti bahasa inggris SE, saya sudah buka buku2 etimologi, dan daya itu memang artinya selatan. Jadi tenggara itu arah di antara timur dan selatan (daya), ya seperti BD (baratdaya), maka wajar saja ada TD (timurdaya), kok dulu jadi tenggara ya ? Salam, Awang Sunu Hadi Praptono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Maryanto yth., Makanya dibiasakan yang tertib lah kalau nulis: SALAM (akronim) dengan salam atau Salam (doa) kan lain. Akronim selalu ditulis dengan huruf kapital biar nggak membingungken. Ngomong-ngomong, saya malah mau usulkan (tapi ke mana yach ?) kalau di sebagai kata depan nulisnya dy saja, sedangkan kalau sebagai awalan nulisnya di (biasa) biar gampang membedakannya. Hal ini berguna untuk mengurangi insiden kekisruhan berbahasa Indonesia. Insiden salah paham dengan kata di paling sering muncul dy mana-mana dalam bahasa tulis, orang tidak dapat membedakan apakah dia sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh: Hipotesa SALAM ditulis secara lengkap dy papan tulis. (He he he.,Cocok nggak tuch ? Jelas nggak cocok, wong ini dy forum IAGI net, kok malah ngomongin bahasa) Soenoe. -Original Message- From: Maryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED] deleted ... Salam (bukan hipotesa lho), Maryanto. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED]) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - Do you Yahoo!? Yahoo! Hotjobs: Enter the Signing Bonus Sweepstakes - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group
[iagi-net-l] salam dan SALAM ; di dan dy
Mas Maryanto yth., Makanya dibiasakan yang tertib lah kalau nulis: SALAM (akronim) dengan salam atau Salam (doa) kan lain. Akronim selalu ditulis dengan huruf kapital biar nggak membingungken. Ngomong-ngomong, saya malah mau usulkan (tapi ke mana yach ?) kalau di sebagai kata depan nulisnya dy saja, sedangkan kalau sebagai awalan nulisnya di (biasa) biar gampang membedakannya. Hal ini berguna untuk mengurangi insiden kekisruhan berbahasa Indonesia. Insiden salah paham dengan kata di paling sering muncul dy mana-mana dalam bahasa tulis, orang tidak dapat membedakan apakah dia sebagai kata depan atau sebagai awalan. Contoh: Hipotesa SALAM ditulis secara lengkap dy papan tulis. (He he he.,Cocok nggak tuch ? Jelas nggak cocok, wong ini dy forum IAGI net, kok malah ngomongin bahasa) Soenoe. -Original Message- From: Maryanto [SMTP:[EMAIL PROTECTED] deleted ... Salam (bukan hipotesa lho), Maryanto. - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -