Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996 
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New 
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian 
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p. 
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi tiga 
porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3) Paternoster-Balabalagan. 
Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta Sepinggan tentu bagian 
offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2 saya 
selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen Adang 
adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah sinistral fault. 
Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara regional ke sebelah 
baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan ke tenggara ke arah 
Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab, Adang hanyalah bagian kecil 
sesar regional trans-continental di Indonesia Barat dan SE Asia.
 
Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai 
deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran 
Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2 mendatar regional memotong 
Sumatra, Vietnam dan Kalimantan sebagai bagian post-collision escape tectonism, 
dan sebagian besar dextral, termasuk Adang-Lupar.
 
Pada Neogen, Adang bagian dari pembalikan slip saat driving-force regional 
berpindah dari barat-baratlaut (India collision) ke timur- tenggara (westward 
Pacific movement dan northward Australian movement). Pada saat Neogen ini, 
Adang punya hubungan ke Walanae Fault di Sulawesi Selatan dan Sumba Fracture di 
Nusa Tenggara. Anticlocwise rotation of Kalimantan juga berhubungan dengan 
pembalikan slip ini.
 
Itu hanyalah sintesis regional berdasarkan banyak analisis, untuk lengkapnya 
bisa dibaca di : (1) Satyana, A.H.,  2003, Accretion and Dispersion of 
Southeast Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent, Joint 
Convention of Indonesian Association of Geologists (IAGI), 31st Annual 
Convention and Indonesian Association of Geophysicists (HAGI), 28th Annual 
Convention, Jakarta, December 2003; juga (2) Satyana, A.H., 2006, 
Post-Collisional Tectonic Escapes in Indonesia : Fashioning the Cenozoic 
History, 35th Annual Convention, Indonesian Association of Geologists (IAGI), 
Pekanbaru, 21-22 November 2006.
 
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah synthetic 
transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to the north 
menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down, sehingga 
memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok synthetic 
transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti paham dengan 
yang saya sebutkan ini.
 
salam,
Awang
 
 

--- Pada Sel, 2/2/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:


Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad 
geo_un...@yahoogroups.com, Eksplorasi BPMIGAS 
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 1:30 PM


Pak Awang dkk
Salah satu hal yg intriguing me adalah Adan Fault.
Secara sepintas terlihat sagai sesar normal yg merupakan batas antara
Kutei dengan Paternoster. Namun ada eberapa peta g memperlihatkan sbg
patahan geser. Nah menariknya lagi ada yg menggambarkan geser kanan
namun juga ada yg geser kiri. Nah yg geser kiri ini saya agak susah
nanggkepnya.
Apa driving mechanism dari patahan geser ini ?

Rdp

On 02/02/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Pak Rovicky,

 Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan terpinggirkan,
 pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de Weerd dan Armin,
 1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua lainnya (Maruat,
 Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian sebesar Mahakam, Delta
 Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources, dan seals untuk beberapa
 lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore, dan ia merupakan delta paling
 prolific di selatan Kutei Basin offshore.

 Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan Leveq
 tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih aktif di
 Unocal, tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah mempresentasikan Sepinggan
 di Simposium Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin berhubungan dari Bu Etty Nuay
 (IPA, 1985), meskipun itu untuk wilayah onshore Delta Sepinggan. Keterangan
 yang sedikit-sedikit itu, diambil dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal
 berangkat.

 Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini :

 Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE
 SOUTHERN KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik noor syarifuddin
ha...ha..ha.. betul, ada section rule of capture nggak ya di system PSC 
kita...:-)





From: Doddy Suryanto dod...@pttep.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, February 2, 2010 2:19:13 PM
Subject: RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Beruntung Sedandang letaknya updip dari salah satu field TOTAL yang di
Sepinggan.

Yang menarik juga di delta Sepinggan ini ada strike slipe fault yang
buesar buanget berarah NW-SE.

Fault ini rupanya mempunyai andil besar dalam akumulasi hidrokarbon.

Lapangan-lapangan di sebelah barat umumnya terdapat gas seperti Petung,
Pantai, dkk. Sedangkan di timur kebanyakan minyak termasuk lapangan
Sepinggan, Sedandang, Seguni, Yakin, Bangkirai, Mahoni. 

Maruat sangat menantang untuk ditelaah karena potensi gasnya sangat
besar. Hanya saja ada OP nya.



-doddy-



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, 02 February, 2010 11:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan -
Need info



Pak Awang: 

...mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih aktif
wilayah selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses.. 





he...he..he.. mohon maklum, dulu blok-nya sempat rebutan..:-)





salam,









From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad
geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com

Sent: Tue, February 2, 2010 10:02:15 AM

Subject: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info



Pak Rovicky,



Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan
terpinggirkan, pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de
Weerd dan Armin, 1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua
lainnya (Maruat, Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian
sebesar Mahakam, Delta Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources,
dan seals untuk beberapa lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore,
dan ia merupakan delta paling prolific di selatan Kutei Basin offshore. 



Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan
Leveq tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih
aktif di Unocal, tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah
mempresentasikan Sepinggan di Simposium Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin
berhubungan dari Bu Etty Nuay (IPA, 1985), meskipun itu untuk wilayah
onshore Delta Sepinggan. Keterangan yang sedikit-sedikit itu, diambil
dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal berangkat.



Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini : 



Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE
SOUTHERN KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan
onshore part Sepinggan Delta.



van de Weerd and Armin (1992) : Origin and Evolution of HC-Bearing
Basins of Kalimantan (Borneo), Indonesia, AAPG Bull, Nov. 1992 - paper
ini menunjukkan bagaimana delta2 di Kutei dari yang paling tua ke yang
paling muda berprogradasi.



Stuart  Leveq (1996) : Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East
Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT AAPG Bulletin Volume 80 (1996) - hanya
abstrak, tetapi lebih detail membahas progradasi delta2 tua di selatan
Kutei (Maruat to Yakin to Sepinggan)



Stuart et al. (1996) : SEQUENCE STRATIGRAPHIC STUDIES IN THE LOWER KUTEI
BASIN, EAST KALIMANTAN, INDONESIA,  hanya Proceedings IPA Seq Strat
Symposium - seperti presentasinya di AAPG di atas, Charlie Stuart di
sini membahasanya dari segi seq  strat, lumayan ada pembahasannya
tentang Sepinggan, meskipun tak banyak, full paper. 



Studi lebih detail tentu berasal dari in house study Unocal (Chevron
sekarang), mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih
aktif wilayah selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses. 



salam,

Awang



Paper2 di atas mudah diakses, beberapa saya muatkan abstraknya.

Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia:
ABSTRACT

Charles J. Stuart, Richard A. Leveq

AAPG Bulletin

Volume 80 (1996)

Sequence stratigraphy played a prominent role in two Unocal regional
studies of late Paleogene and Neogene strata in the eastern (offshore)
Kutei basin, East Kalimantan, Indonesia. A chronostratigraphic framework
was applied to regional correlation, facies analysis, organic
geochemistry, and 2-D basin modeling. Sedimentation at the southern
basin margin was significantly affected by the stable Paternoster
platform and reactivation of faults associated with the Paleogene Adang
fault zone. Three major delta systems are recognized, in addition to
late middle Miocene Mahakam deltaics: the early Miocene Maruat system,
and middle Miocene Yakin and Sepinggan systems. The depocenters of these
delta systems appear to have shifted progressively to the east-
northeast where they bec ome fixed in the late middle Miocene (Mahakam
delta). Maruat deltaic

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik noor syarifuddin
Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah synthetic 
transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to the north 
menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down, sehingga 
memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok synthetic 
transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti paham dengan 
yang saya sebutkan ini.

Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi banyak 
orang:
- lokasi benarnya dimana..? 
Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya 
dari patahan ini
- betul-kah ada...? 
Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan 
kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan 
maupun geofisik (seismik).
Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan 
ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup besar 
yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar), tetapi 
apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak meragukanapalagi 
kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan ini juga makin kabur 
keberadaannya..

Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan 
bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996 
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New 
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian 
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p. 
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi tiga 
porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3) Paternoster-Balabalagan. 
Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta Sepinggan tentu bagian 
offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2 saya 
selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen Adang 
adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah sinistral fault. 
Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara regional ke sebelah 
baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan ke tenggara ke arah 
Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab, Adang hanyalah bagian kecil 
sesar regional trans-continental di Indonesia Barat dan SE Asia.
 
Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai 
deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran 
Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2 mendatar regional memotong 
Sumatra, Vietnam dan Kalimantan sebagai bagian post-collision escape tectonism, 
dan sebagian besar dextral, termasuk Adang-Lupar.
 
Pada Neogen, Adang bagian dari pembalikan slip saat driving-force regional 
berpindah dari barat-baratlaut (India collision) ke timur- tenggara (westward 
Pacific movement dan northward Australian movement). Pada saat Neogen ini, 
Adang punya hubungan ke Walanae Fault di Sulawesi Selatan dan Sumba Fracture di 
Nusa Tenggara. Anticlocwise rotation of Kalimantan juga berhubungan dengan 
pembalikan slip ini.
 
Itu hanyalah sintesis regional berdasarkan banyak analisis, untuk lengkapnya 
bisa dibaca di : (1) Satyana, A.H.,  2003, Accretion and Dispersion of 
Southeast Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent, Joint 
Convention of Indonesian Association of Geologists (IAGI), 31st Annual 
Convention and Indonesian Association of Geophysicists (HAGI), 28th Annual 
Convention, Jakarta, December 2003; juga (2) Satyana, A.H., 2006, 
Post-Collisional Tectonic Escapes in Indonesia : Fashioning the Cenozoic 
History, 35th Annual Convention, Indonesian Association of Geologists (IAGI), 
Pekanbaru, 21-22 November 2006.
 
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah synthetic 
transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to the north 
menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down, sehingga 
memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok synthetic 
transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti paham dengan 
yang saya sebutkan ini.
 
salam,
Awang
 
 

--- Pada Sel, 2/2/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:


Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id, Forum HAGI fo...@hagi.or.id, Geo Unpad 
geo_un...@yahoogroups.com

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Noor,
 
Segmen Busang-Purukcahu sudah saya cek dari peta geologi P3G, segmen 
Makunjung-Kuaro saya cek dari penampang seismik lama Pertamina Tanjung, Kaltim 
Shell, dan Mobil-Jackson Adang (wah..blok-blok lawas ini), keduanya positif 
menunjukkan keberadaan Adang Fault. 
 
Ground check bukan satu-satunya metode untuk memeriksa keberadaan fault sebab 
yang namanya singkapan tentu tak akan sempurna, bisa tersingkap, bisa tidak. 
Meskipun demikian peta2 geologi P3G sudah saya gunakan untuk menentukan lokasi 
Adang Fault itu. Di wilayah Makunjung-Kuaro banyak sekali lipatan2 en echelon 
yang baru bisa dimengerti kejadiannya berhubungan dengan Adang Fault bila kita 
melakukan analisis struktur menggunakan strain ellipsoid.
 
Segmen Paternoster-Balabalagan juga nampak di penampang seismik Total dan 
Unocal (Chevron). Jangan membayangkan Adang Fault sebagai trace sesar tunggal 
di sini, di wilayah ini Adang Fault muncul sebagai splay synthetic yang disebut 
van de Weerd dan Armin (geologists Unocal) di AAPG Bull Nov. 1992 sebagai 
Balikpapan Fault. Throw yang menipis dan mati ke timur itu sesuai dengan 
berakhirnya terrane Paternoster dan menipisnya sedimen delta sebab Adang Fault 
zone persis membatasi batas utara terrane Paternoster. Semua sesar mendatar 
regional di Indonesia harus dianalisis secara regional sebagai bidang-bidang 
lemah di area suture akresi atau akhir terrane. Kalau membawanya ke skala 
lokal, apalagi untuk kepentingan petroleum geoogy, memang tak akan segera 
terlihat, tetapi Adang Fault jelas ada.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 2/2/10, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com menulis:


Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 3:37 PM


Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah synthetic 
transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to the north 
menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down, sehingga 
memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok synthetic 
transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti paham dengan 
yang saya sebutkan ini.

Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi banyak 
orang:
- lokasi benarnya dimana..? 
Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya 
dari patahan ini
- betul-kah ada...? 
Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan 
kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan 
maupun geofisik (seismik).
Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan 
ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup besar 
yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar), tetapi 
apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak meragukanapalagi 
kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan ini juga makin kabur 
keberadaannya..

Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan 
bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996 
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New 
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian 
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p. 
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi tiga 
porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3) Paternoster-Balabalagan. 
Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta Sepinggan tentu bagian 
offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2 saya 
selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen Adang 
adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah sinistral fault. 
Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara regional ke sebelah 
baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan ke tenggara ke arah 
Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab, Adang hanyalah bagian kecil 
sesar regional trans-continental di Indonesia Barat dan SE Asia.
 
Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai 
deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran 
Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2 mendatar regional memotong 
Sumatra, Vietnam dan Kalimantan sebagai bagian post

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Herry Maulana
Sepakat dengan pak Awang, keberadaan buntut sesar ini (fault splays) banyak 
terdapat di sekitar main Adang Fault, dan splays ini yang cukup banyak 
menciptakan cebakan struktur (NNE-SSW) di utara/timur main Adang Fault. Tanjung 
Aru Blok (Hess) terbagi dua persis di atas Paternoster Terrane dan North 
Makassar Basin dengan 3D seismik dan 2D seismik yg cukup rapat. 
Keberadaan Adang Fault ke arah timur rasanya pasti 
akan teridentifikasi dengan jelas. Pakdhe Rovicky pastinya lebih tahu ya :)

Salam,
Herry





From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tue, 2 February, 2010 4:52:55 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Pak Noor,
 
Segmen Busang-Purukcahu sudah saya cek dari peta geologi P3G, segmen 
Makunjung-Kuaro saya cek dari penampang seismik lama Pertamina Tanjung, Kaltim 
Shell, dan Mobil-Jackson Adang (wah..blok-blok lawas ini), keduanya positif 
menunjukkan keberadaan Adang Fault. 
 
Ground check bukan satu-satunya metode untuk memeriksa keberadaan fault sebab 
yang namanya singkapan tentu tak akan sempurna, bisa tersingkap, bisa tidak. 
Meskipun demikian peta2 geologi P3G sudah saya gunakan untuk menentukan lokasi 
Adang Fault itu. Di wilayah Makunjung-Kuaro banyak sekali lipatan2 en echelon 
yang baru bisa dimengerti kejadiannya berhubungan dengan Adang Fault bila kita 
melakukan analisis struktur menggunakan strain ellipsoid.
 
Segmen Paternoster-Balabalagan juga nampak di penampang seismik Total dan 
Unocal (Chevron). Jangan membayangkan Adang Fault sebagai trace sesar tunggal 
di sini, di wilayah ini Adang Fault muncul sebagai splay synthetic yang disebut 
van de Weerd dan Armin (geologists Unocal) di AAPG Bull Nov. 1992 sebagai 
Balikpapan Fault. Throw yang menipis dan mati ke timur itu sesuai dengan 
berakhirnya terrane Paternoster dan menipisnya sedimen delta sebab Adang Fault 
zone persis membatasi batas utara terrane Paternoster. Semua sesar mendatar 
regional di Indonesia harus dianalisis secara regional sebagai bidang-bidang 
lemah di area suture akresi atau akhir terrane. Kalau membawanya ke skala 
lokal, apalagi untuk kepentingan petroleum geoogy, memang tak akan segera 
terlihat, tetapi Adang Fault jelas ada.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 2/2/10, noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com menulis:


Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 3:37 PM


Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah synthetic 
transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to the north 
menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down, sehingga 
memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok synthetic 
transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti paham dengan 
yang saya sebutkan ini.

Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi banyak 
orang:
- lokasi benarnya dimana..? 
Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya 
dari patahan ini
- betul-kah ada...? 
Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan 
kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan 
maupun geofisik (seismik).
Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan 
ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup besar 
yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar), tetapi 
apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak meragukanapalagi 
kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan ini juga makin kabur 
keberadaannya..

Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan 
bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996 
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New 
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian 
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p. 
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi tiga 
porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3) Paternoster-Balabalagan. 
Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta Sepinggan tentu bagian 
offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2 saya 
selanjutnya

RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Saya tertarik dengan pertanyaan Pak Noor, Betulkah ada ... (Adang Fault)?

Dari studi gravity Pertamina di Blok Tanjung-II yang posisinya tepat di atas
Adang-Lupar Megashear jika diplot pada peta tectonic framework Kalimantan,
tidak ditemukan indikasi adanya sesar besar berarah NW-SE itu. Bisa jadi
karena Adang Fault lokasi sebenarnya bukan disitu, atau Adang Fault tidaklah
benar-benar memanjang membelah pulau Kalimantan sebagaimana banyak kita
temukan dalam publikasi-publikasi. Sayangnya kami belum ketemu paper Pak
Awang yang membagi Adang Fault atas tiga porsi, siapa tahu dari paper itu
bisa terjawab bahwa Blok Tanjung-II ada diantara peralihan ketiga porsi
Adang Fault.

Salam,
MJP

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, February 02, 2010 3:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info

Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah
synthetic transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to
the north menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down,
sehingga memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok
synthetic transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti
paham dengan yang saya sebutkan ini.

Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi
banyak orang:
- lokasi benarnya dimana..? 
Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya
dari patahan ini
- betul-kah ada...? 
Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan
kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan
maupun geofisik (seismik).
Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan
ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup
besar yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar),
tetapi apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak
meragukanapalagi kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan
ini juga makin kabur keberadaannya..

Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan
bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com;
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info

Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p.
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi
tiga porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3)
Paternoster-Balabalagan. Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta
Sepinggan tentu bagian offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2
saya selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen
Adang adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah
sinistral fault. Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara
regional ke sebelah baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan
ke tenggara ke arah Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab,
Adang hanyalah bagian kecil sesar regional trans-continental di Indonesia
Barat dan SE Asia.
 
Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai
deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran
Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2 mendatar regional memotong
Sumatra, Vietnam dan Kalimantan sebagai bagian post-collision escape
tectonism, dan sebagian besar dextral, termasuk Adang-Lupar.
 
Pada Neogen, Adang bagian dari pembalikan slip saat driving-force regional
berpindah dari barat-baratlaut (India collision) ke timur- tenggara
(westward Pacific movement dan northward Australian movement). Pada saat
Neogen ini, Adang punya hubungan ke Walanae Fault di Sulawesi Selatan dan
Sumba Fracture di Nusa Tenggara. Anticlocwise rotation of Kalimantan juga
berhubungan dengan pembalikan slip ini.
 
Itu hanyalah sintesis regional berdasarkan banyak analisis, untuk lengkapnya
bisa dibaca di : (1) Satyana, A.H.,  2003, Accretion and Dispersion of
Southeast Sundaland : the Growing and Slivering of a Continent, Joint
Convention of Indonesian Association of Geologists (IAGI), 31st Annual
Convention and Indonesian Association of Geophysicists (HAGI), 28th Annual
Convention, Jakarta, December 2003; juga (2) Satyana, A.H., 2006,
Post-Collisional Tectonic

RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Muharram,
 
Dari peta gravity hasil pengolahan - anomali SVD (second vertical derivative) 
terdapat pergeseran trend anomali yang selaras dengan lokasi Adang Fault. Dari 
anomali Bouguer pun cukup terlihat anomali trend tersebut. Adang Fault 
memisahkan dua fisiografi besar di wilayah ini : Barito Platform di selatannya 
dan Bongan Deep di utaranya, tak mungkin tak terlihat di anomali gravity.
 
Paper saya tersebut, saya kirimkan via japri. 
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 2/2/10, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com 
menulis:


Dari: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com
Judul: RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 4:18 PM


Saya tertarik dengan pertanyaan Pak Noor, Betulkah ada ... (Adang Fault)?

Dari studi gravity Pertamina di Blok Tanjung-II yang posisinya tepat di atas
Adang-Lupar Megashear jika diplot pada peta tectonic framework Kalimantan,
tidak ditemukan indikasi adanya sesar besar berarah NW-SE itu. Bisa jadi
karena Adang Fault lokasi sebenarnya bukan disitu, atau Adang Fault tidaklah
benar-benar memanjang membelah pulau Kalimantan sebagaimana banyak kita
temukan dalam publikasi-publikasi. Sayangnya kami belum ketemu paper Pak
Awang yang membagi Adang Fault atas tiga porsi, siapa tahu dari paper itu
bisa terjawab bahwa Blok Tanjung-II ada diantara peralihan ketiga porsi
Adang Fault.

Salam,
MJP

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, February 02, 2010 3:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info

Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah
synthetic transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to
the north menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down,
sehingga memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok
synthetic transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti
paham dengan yang saya sebutkan ini.

Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi
banyak orang:
- lokasi benarnya dimana..? 
Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya
dari patahan ini
- betul-kah ada...? 
Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan
kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan
maupun geofisik (seismik).
Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan
ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup
besar yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar),
tetapi apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak
meragukanapalagi kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan
ini juga makin kabur keberadaannya..

Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan
bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com;
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info

Pak Rovicky,
 
Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996
(Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New
Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian
Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p.
124-143.).
 
Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi
tiga porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3)
Paternoster-Balabalagan. Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta
Sepinggan tentu bagian offshore-nya (Paternoster-Balabalagan). 
 
Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2
saya selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen
Adang adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah
sinistral fault. Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara
regional ke sebelah baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan
ke tenggara ke arah Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab,
Adang hanyalah bagian kecil sesar regional trans-continental di Indonesia
Barat dan SE Asia.
 
Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai
deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran
Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2 mendatar regional memotong
Sumatra, Vietnam dan Kalimantan sebagai bagian post-collision escape
tectonism, dan sebagian besar dextral, termasuk Adang-Lupar.
 
Pada Neogen, Adang bagian dari pembalikan slip saat driving-force regional
berpindah dari barat-baratlaut

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik yudi purnama
Pak Awang,
Kalau bapak tidak keberatan saya akan sangat berterimakasih jika bapak
turut mengirimkan paper tersebut kepada saya.

Salam,
Yudi

2010/2/2 Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com:
 Pak Muharram,

 Dari peta gravity hasil pengolahan - anomali SVD (second vertical derivative) 
 terdapat pergeseran trend anomali yang selaras dengan lokasi Adang Fault. 
 Dari anomali Bouguer pun cukup terlihat anomali trend tersebut. Adang Fault 
 memisahkan dua fisiografi besar di wilayah ini : Barito Platform di 
 selatannya dan Bongan Deep di utaranya, tak mungkin tak terlihat di anomali 
 gravity.

 Paper saya tersebut, saya kirimkan via japri.

 salam,
 Awang

 --- Pada Sel, 2/2/10, Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com 
 menulis:


 Dari: Muharram Jaya Panguriseng muhar...@pertamina-ep.com
 Judul: RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
 Kepada: iagi-net@iagi.or.id
 Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 4:18 PM


 Saya tertarik dengan pertanyaan Pak Noor, Betulkah ada ... (Adang Fault)?

 Dari studi gravity Pertamina di Blok Tanjung-II yang posisinya tepat di atas
 Adang-Lupar Megashear jika diplot pada peta tectonic framework Kalimantan,
 tidak ditemukan indikasi adanya sesar besar berarah NW-SE itu. Bisa jadi
 karena Adang Fault lokasi sebenarnya bukan disitu, atau Adang Fault tidaklah
 benar-benar memanjang membelah pulau Kalimantan sebagaimana banyak kita
 temukan dalam publikasi-publikasi. Sayangnya kami belum ketemu paper Pak
 Awang yang membagi Adang Fault atas tiga porsi, siapa tahu dari paper itu
 bisa terjawab bahwa Blok Tanjung-II ada diantara peralihan ketiga porsi
 Adang Fault.

 Salam,
 MJP

 -Original Message-
 From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com]
 Sent: Tuesday, February 02, 2010 3:37 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
 info

 Pak Awang:
Untuk kepentingan Delta Sepinggan, Adang Fault tak lebih dari sebuah
 synthetic transfer zone dan transtensional fault dengan manifestasi down to
 the north menuju North Makassar Strait dalam pola deformasi step down,
 sehingga memberikan ruang buat pembentukan beberapa struktur di dalam blok
 synthetic transfer zone. Teman2 Total yang bertugas di South Mahakam pasti
paham dengan yang saya sebutkan ini.

 Sebenarnya Adang Fault ini sendiri mungkin masih merupakan misteri bagi
 banyak orang:
 - lokasi benarnya dimana..?
 Dari diskusi dengan beberapa teman, ternyata suka beda-beda lokasi tepatnya
 dari patahan ini
 - betul-kah ada...?
 Eksistensi patahan ini umumnya berasal dari study yang bersifat regional dan
 kelihatannya belum (CMIIW) ada intensif ground checking dari data lapangan
 maupun geofisik (seismik).
 Secara internal (terutama di area South Mahakam), saya agak meragukan
 ada-tidaknya Adang fault ini Memang ada beberapa patahan yang cukup
 besar yang seperti pak Awang sebutkan (step down ke arah selat Makassar),
 tetapi apakah itu merupakan bagian dari Adang fault kok kami agak
 meragukanapalagi kalau dirunut ke arah timur, maka kelihatannya patahan
 ini juga makin kabur keberadaannya..

 Mungkin pak ADB yang sedang napak tilas bukti-bukti Adang Fault di lapangan
 bisa bercerita lebih lanjut tentang keberadaan patahan ini.



 salam,



 
 From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com;
 Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
 Sent: Tue, February 2, 2010 4:08:49 PM
 Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
 info

 Pak Rovicky,

 Ke japri saya kirimkan paper saya tentang Adang fault di PIT IAGI tahun 1996
 (Satyana, A.H., 1996, Adang-Lupar Fault, Kalimantan : Controversies and New
 Observations on the Trans-Kalimantan Megashear, Proceedings Indonesian
 Association of Geologists (IAGI), 25th  Annual Convention, Bandung, p.
 124-143.).

 Di paper itu saya membagi Adang Fault dari onshore ke offshore-nya menjadi
 tiga porsi : (1) Busang-Purukcahu, (2) Makunjung-Kuaro, (3)
 Paternoster-Balabalagan. Yang terkait dengan sedimentasi dan deformasi Delta
 Sepinggan tentu bagian offshore-nya (Paternoster-Balabalagan).

 Apa slip Adang, apakah sinistral, dextral, atau pernah dua-duanya ? Studi2
 saya selanjutnya menunjukkan bahwa pada earliest Tertiary sampai Paleogen
 Adang adalah dextral, sementara saat Neogen dan Plistosen ia adalah
 sinistral fault. Mengapa bisa begitu ? Driving force-nya harus dicari secara
 regional ke sebelah baratlaut sampai Lupar, South China Sea dan Vietnam, dan
 ke tenggara ke arah Sulawesi Selatan dan Sumba. Mengapa begitu ? Sebab,
 Adang hanyalah bagian kecil sesar regional trans-continental di Indonesia
 Barat dan SE Asia.

 Pada Paleogen, Adang bagian dari escape tectonics yang terjadi sebagai
 deformasi post-collision India-Eurasia 50 Ma. Ia satu status dengan Sumatran
 Fault (yang Paleogen). Saat itu, banyak sesar2

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-02 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
 
Adang Fault sebagai bagian megashear tua (mulai paling tidak antara 50-40 Ma) 
tidak mudah dilihat manifestasi di permukaannya. Sebagai strike-slip besar, ia 
di permukaan pun punya banyak manifestasi, apakah volcanics yang berhubungan 
dengan pull-apart (seperti Piyabung volcanics di bagian utara Central 
Kalimantan) atau en echelon folds yang terputar di wilayah Makunjung. Elemen2 
geologi di permukaan (peta geologi) mencerminkan bukti tak langsung keberadaan 
megashear ini. Elemen2 geologi di permukaan itu tentu ada asal-usulnya dan 
menceritakan sesuatu, penjelasan strike-slip megashear Lupar-Adang buat saya 
memuaskan untuk menjelaskan asal-usul elemen2 tersebut.
 
Sesar mendatar besar yang masih aktif sampai sekarang mudah dilihat di 
permukaan, misalnya elemen2 geologi sepanjang Palu-Koro, Sorong dan Sumatran 
Faults. Tetapi coba kita lihat ekspresi permukaan RMKS 
(Rembang-Madura-Kangean-Sakala) Faults di segmen Rembang, Madura dan Kangean - 
tak serta merta segera terlihat, tetapi kita tahu bahwa RMKS ada di bawahnya 
sebab kita punya data lain bawahpermukaan (seismik) dan semua analisis 
struktur. (lihat paper kami di bawah)
 
Satyana, A.H., Erwanto, E., Prasetyadi, C., 2004, Rembang-Madura-Kangean-Sakala 
(RMKS) fault zone, East Java Basin : the Origin and Nature of a Geologic 
Border, 33rd Annual Convention, Indonesian Association of Geologists (IAGI), 
Bandung, 29 November-1 December 2004. 
 
Sesar Sumatra juga sesar tua yang umurnya lebih kurang bersamaan dengan Sesar 
Lupar-Adang, yang sama-sama merupakan mekanisme escape tectonics. Tetapi Sesar 
Sumatra yang tua ini masih berjalan saat ini mengakomodasi oblique subduction 
di selatannya, sehingga manifestasinya di permukaan mudah dikenali.
 
Tentang megashear Kalimantan apakah lebih ke bawah (selatan) seperti yang 
sering digambarkan Pak Andang, atau di posisi lebih ke utara yang selalu saya 
gambarkan, silakan Pak Andang menjawabnya. Saya menaruhnya lebih ke utara 
karena memikirkan regional tectonic origin-nya dan manifestasi2 tak langsung di 
permukaannya
 
Semua sesar mendatar besar di wilayah sebelah timur benturan India-Eurasia 
(Cina, Myanmar, Thailand, Vietnam, Sumatra, Kalimantan) terjadi di bekas 
sutures of terranes. Sesar Sumatra misalnya, ia tidak terjadi memotong 
sembarangan di tengah terranes, tetapi di pinggir terranes di wilayah pertemuan 
(sutures) terranes. Sebelum Eosen, kita punya akresi banyak terranes di 
wilayah2 ini sebagai hasil amalgamasi terranes dan hilangnya Tethys Seas. 
Tentang pola akresi terranes di Indonesia lihat paper saya terbaru : 
 
Satyana, A.H., 2009, Finding Remnants of the Tethys Oceans in Indonesia : 
Sutures of the Terranes Amalgamation, Proceedings Indonesian Association of 
Geologists (IAGI), 38th annu. conv.,  Semarang, 12-14 October 2009.
Saat escape tectonics terjadi sebagai kompensasi post-collision India-Eurasia, 
terjadilah banyak sesar mendatar besar di wilayah sebelah timur benturan ini. 
Sesar2 mendatar besar ini rupanya membuka kembali sambungan2 (sutures) antar 
terrane, misalnya Sesar Sumatra yang terletak di antara Mergui terrane dan 
Woyla terrane, juga Lupar-Adang Fault yang terletak di antara terrane 
Sibu/Embaluh zone (van Bemmelen, 1949) dan Schwaner core; dan di sebelah tepi 
utara Paternoster terrane. Lokasi Adang-Lupar megashear yang saya gambarkan itu 
telah mengakomodasi terrane tectonics ini (lihat juga publikasi2 terrane 
tectonics dari Ian Metcalfe setelah tahun 2000 atau publikasi regional dari 
Robert Hall yang mengacu kepada paper kami di Journal of Asian Earth Science : 
 
Satyana, A.H., Imanhardjo, D.N., and Surantoko, 1999, Tectonic Controls on the 
Hydrocarbon Habitats of the Barito, Kutei, and Tarakan basins, Eastern 
Kalimantan, Indonesia : Major Dissimilarities in  Adjoining Basins, Journal of 
Asian Earth Sciences, 17 (1999), p. 99-122.
(lokasi Lupar-Adang megashear dalam interpretasi saya, saya publikasikan 
pertama di PIT IAGI 1996, kemudian secara internasional pada jurnal di atas.).
 
Demikian, semoga cukup membantu memahami mengapa saya menempatkan lokasi 
megashear Lupar-Adang lebih ke utara daripada yang sering digambarkan Pak 
Andang. Tentang Lupar sendiri, saya banyak mengacu kepada publikasi2 Charles 
Hutchison di bulletin GSM (Geo Soc. of Malaysia) atau textbook tectonik 
Hutchison (1989) : Geological Evolution of SE Asia.
 
salam,
Awang

--- Pada Sel, 2/2/10, Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com menulis:


Dari: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
Judul: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Selasa, 2 Februari, 2010, 5:24 PM


Pak Awang, Terimakasih kiriman papernya.
Sangat menarik dan sepertinya dengan sedikit intuitif dan logika sederhana
kita dapat menghubungkan patahan ini hingga ke Natuna. Bahkan bisa secara
spekulasi menyambung ke Sulawesi Selatan. Secara regional tectonik memang
sangat logis adanya mega shear ini. Memang lebih tepoat menyebut Mega

Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-01 Terurut Topik Awang Satyana
Pak Rovicky,
 
Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan terpinggirkan, 
pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de Weerd dan Armin, 
1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua lainnya (Maruat, 
Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian sebesar Mahakam, Delta 
Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources, dan seals untuk beberapa 
lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore, dan ia merupakan delta paling 
prolific di selatan Kutei Basin offshore. 
 
Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan Leveq 
tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih aktif di Unocal, 
tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah mempresentasikan Sepinggan di Simposium 
Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin berhubungan dari Bu Etty Nuay (IPA, 1985), 
meskipun itu untuk wilayah onshore Delta Sepinggan. Keterangan yang 
sedikit-sedikit itu, diambil dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal berangkat.
 
Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini : 
 
Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE SOUTHERN 
KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan onshore part 
Sepinggan Delta.
 
van de Weerd and Armin (1992) : Origin and Evolution of HC-Bearing Basins of 
Kalimantan (Borneo), Indonesia, AAPG Bull, Nov. 1992 - paper ini menunjukkan 
bagaimana delta2 di Kutei dari yang paling tua ke yang paling muda 
berprogradasi.
 
Stuart  Leveq (1996) : Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East 
Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT AAPG Bulletin Volume 80 (1996) - hanya abstrak, 
tetapi lebih detail membahas progradasi delta2 tua di selatan Kutei (Maruat to 
Yakin to Sepinggan)
 
Stuart et al. (1996) : SEQUENCE STRATIGRAPHIC STUDIES IN THE LOWER KUTEI BASIN, 
EAST KALIMANTAN, INDONESIA,  hanya Proceedings IPA Seq Strat Symposium - 
seperti presentasinya di AAPG di atas, Charlie Stuart di sini membahasanya dari 
segi seq  strat, lumayan ada pembahasannya tentang Sepinggan, meskipun tak 
banyak, full paper. 
 
Studi lebih detail tentu berasal dari in house study Unocal (Chevron sekarang), 
mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih aktif wilayah 
selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses. 
 
salam,
Awang
 
Paper2 di atas mudah diakses, beberapa saya muatkan abstraknya.
Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT
Charles J. Stuart, Richard A. Leveq
AAPG Bulletin
Volume 80 (1996)
Sequence stratigraphy played a prominent role in two Unocal regional studies of 
late Paleogene and Neogene strata in the eastern (offshore) Kutei basin, East 
Kalimantan, Indonesia. A chronostratigraphic framework was applied to regional 
correlation, facies analysis, organic geochemistry, and 2-D basin modeling. 
Sedimentation at the southern basin margin was significantly affected by the 
stable Paternoster platform and reactivation of faults associated with the 
Paleogene Adang fault zone. Three major delta systems are recognized, in 
addition to late middle Miocene Mahakam deltaics: the early Miocene Maruat 
system, and middle Miocene Yakin and Sepinggan systems. The depocenters of 
these delta systems appear to have shifted progressively to the east- northeast 
where they bec ome fixed in the late middle Miocene (Mahakam delta). Maruat 
deltaic sedimentation ended abruptly at the Maruat Limestone, which was 
deposited during a widespread, possibly
 global-eustatic, flooding event. Variations in limestone thickness may be due 
to irregular paleobathymetry caused by early movement of normal faults within 
the reactivated Adang zone. Normal fault movement accelerated during deposition 
of overlying Yakin Formation deltaics. The Yakin thickens abruptly across 
faults in the Adang fault zone demonstrating syndepositional fault movements. 
Yakin deltaics are sharply overlain by a thick, aggradational succession of 
coaly deltaic sediments that comprise the Sepinggan Deltaics. These strata 
grade upward into distal deltaics and reefal(?) limestones that are the 
southerly equiv lents to the Mahakam delta system.
 
EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE SOUTHERN KUTAI BASIN
PROCEEDINGS INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION Fourteenth Annual Convention, 
October 1985, p. 63-81
 





Synthesis of geology, paleontology and seismic strati- 
graphy ina 1200square km areamrrounding Balikpapan Bay, 
East Kalimantan, has led to the recognition of an eastward 
prograding delta system, active during Middle Miocene time. 
.Facies interpretation based on well cuttings and side wall 
cores fiom 9 wells combined with approximately 4000 
shothole samples from seismic time equivalent rock units 
in outcrop, provided the frame-work for this synthesis. 
Subsurface delineation of the 3 main depostional en-
vironments was achieved by means of seismic stratigraphy. 
It is inferred that this progradationand observed eastward 
shift of paleoenvironments in thi's delta and shore complex 
are the result of 

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-01 Terurut Topik noor syarifuddin
Pak Awang: 
...mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih aktif wilayah 
selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses.. 


he...he..he.. mohon maklum, dulu blok-nya sempat rebutan..:-)


salam,




From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad geo_un...@yahoogroups.com; 
Eksplorasi BPMIGAS eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com
Sent: Tue, February 2, 2010 10:02:15 AM
Subject: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

Pak Rovicky,
 
Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan terpinggirkan, 
pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de Weerd dan Armin, 
1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua lainnya (Maruat, 
Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian sebesar Mahakam, Delta 
Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources, dan seals untuk beberapa 
lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore, dan ia merupakan delta paling 
prolific di selatan Kutei Basin offshore. 
 
Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan Leveq 
tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih aktif di Unocal, 
tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah mempresentasikan Sepinggan di Simposium 
Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin berhubungan dari Bu Etty Nuay (IPA, 1985), 
meskipun itu untuk wilayah onshore Delta Sepinggan. Keterangan yang 
sedikit-sedikit itu, diambil dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal berangkat.
 
Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini : 
 
Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE SOUTHERN 
KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan onshore part 
Sepinggan Delta.
 
van de Weerd and Armin (1992) : Origin and Evolution of HC-Bearing Basins of 
Kalimantan (Borneo), Indonesia, AAPG Bull, Nov. 1992 - paper ini menunjukkan 
bagaimana delta2 di Kutei dari yang paling tua ke yang paling muda 
berprogradasi.
 
Stuart  Leveq (1996) : Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East 
Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT AAPG Bulletin Volume 80 (1996) - hanya abstrak, 
tetapi lebih detail membahas progradasi delta2 tua di selatan Kutei (Maruat to 
Yakin to Sepinggan)
 
Stuart et al. (1996) : SEQUENCE STRATIGRAPHIC STUDIES IN THE LOWER KUTEI BASIN, 
EAST KALIMANTAN, INDONESIA,  hanya Proceedings IPA Seq Strat Symposium - 
seperti presentasinya di AAPG di atas, Charlie Stuart di sini membahasanya dari 
segi seq  strat, lumayan ada pembahasannya tentang Sepinggan, meskipun tak 
banyak, full paper. 
 
Studi lebih detail tentu berasal dari in house study Unocal (Chevron sekarang), 
mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih aktif wilayah 
selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses. 
 
salam,
Awang
 
Paper2 di atas mudah diakses, beberapa saya muatkan abstraknya.
Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT
Charles J. Stuart, Richard A. Leveq
AAPG Bulletin
Volume 80 (1996)
Sequence stratigraphy played a prominent role in two Unocal regional studies of 
late Paleogene and Neogene strata in the eastern (offshore) Kutei basin, East 
Kalimantan, Indonesia. A chronostratigraphic framework was applied to regional 
correlation, facies analysis, organic geochemistry, and 2-D basin modeling. 
Sedimentation at the southern basin margin was significantly affected by the 
stable Paternoster platform and reactivation of faults associated with the 
Paleogene Adang fault zone. Three major delta systems are recognized, in 
addition to late middle Miocene Mahakam deltaics: the early Miocene Maruat 
system, and middle Miocene Yakin and Sepinggan systems. The depocenters of 
these delta systems appear to have shifted progressively to the east- northeast 
where they bec ome fixed in the late middle Miocene (Mahakam delta). Maruat 
deltaic sedimentation ended abruptly at the Maruat Limestone, which was 
deposited during a widespread, possibly
global-eustatic, flooding event. Variations in limestone thickness may be due 
to irregular paleobathymetry caused by early movement of normal faults within 
the reactivated Adang zone. Normal fault movement accelerated during deposition 
of overlying Yakin Formation deltaics. The Yakin thickens abruptly across 
faults in the Adang fault zone demonstrating syndepositional fault movements. 
Yakin deltaics are sharply overlain by a thick, aggradational succession of 
coaly deltaic sediments that comprise the Sepinggan Deltaics. These strata 
grade upward into distal deltaics and reefal(?) limestones that are the 
southerly equiv lents to the Mahakam delta system.
 
EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE SOUTHERN KUTAI BASIN
PROCEEDINGS INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION Fourteenth Annual Convention, 
October 1985, p. 63-81
 





Synthesis of geology, paleontology and seismic strati- 
graphy ina 1200square km areamrrounding Balikpapan Bay, 
East Kalimantan, has led

RE: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-01 Terurut Topik Doddy Suryanto
Beruntung Sedandang letaknya updip dari salah satu field TOTAL yang di
Sepinggan.

Yang menarik juga di delta Sepinggan ini ada strike slipe fault yang
buesar buanget berarah NW-SE.

Fault ini rupanya mempunyai andil besar dalam akumulasi hidrokarbon.

Lapangan-lapangan di sebelah barat umumnya terdapat gas seperti Petung,
Pantai, dkk. Sedangkan di timur kebanyakan minyak termasuk lapangan
Sepinggan, Sedandang, Seguni, Yakin, Bangkirai, Mahoni. 

Maruat sangat menantang untuk ditelaah karena potensi gasnya sangat
besar. Hanya saja ada OP nya.

 

-doddy-

 

-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Tuesday, 02 February, 2010 11:15 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan -
Need info

 

Pak Awang: 

...mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih aktif
wilayah selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses.. 

 

 

he...he..he.. mohon maklum, dulu blok-nya sempat rebutan..:-)

 

 

salam,

 

 

 



From: Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com

To: iagi-net@iagi.or.id

Cc: Forum HAGI fo...@hagi.or.id; Geo Unpad
geo_un...@yahoogroups.com; Eksplorasi BPMIGAS
eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com

Sent: Tue, February 2, 2010 10:02:15 AM

Subject: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need
info

 

Pak Rovicky,

 

Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan
terpinggirkan, pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de
Weerd dan Armin, 1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua
lainnya (Maruat, Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian
sebesar Mahakam, Delta Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources,
dan seals untuk beberapa lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore,
dan ia merupakan delta paling prolific di selatan Kutei Basin offshore. 

 

Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan
Leveq tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih
aktif di Unocal, tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah
mempresentasikan Sepinggan di Simposium Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin
berhubungan dari Bu Etty Nuay (IPA, 1985), meskipun itu untuk wilayah
onshore Delta Sepinggan. Keterangan yang sedikit-sedikit itu, diambil
dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal berangkat.

 

Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini : 

 

Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE
SOUTHERN KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan
onshore part Sepinggan Delta.

 

van de Weerd and Armin (1992) : Origin and Evolution of HC-Bearing
Basins of Kalimantan (Borneo), Indonesia, AAPG Bull, Nov. 1992 - paper
ini menunjukkan bagaimana delta2 di Kutei dari yang paling tua ke yang
paling muda berprogradasi.

 

Stuart  Leveq (1996) : Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East
Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT AAPG Bulletin Volume 80 (1996) - hanya
abstrak, tetapi lebih detail membahas progradasi delta2 tua di selatan
Kutei (Maruat to Yakin to Sepinggan)

 

Stuart et al. (1996) : SEQUENCE STRATIGRAPHIC STUDIES IN THE LOWER KUTEI
BASIN, EAST KALIMANTAN, INDONESIA,  hanya Proceedings IPA Seq Strat
Symposium - seperti presentasinya di AAPG di atas, Charlie Stuart di
sini membahasanya dari segi seq  strat, lumayan ada pembahasannya
tentang Sepinggan, meskipun tak banyak, full paper. 

 

Studi lebih detail tentu berasal dari in house study Unocal (Chevron
sekarang), mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih
aktif wilayah selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses. 

 

salam,

Awang

 

Paper2 di atas mudah diakses, beberapa saya muatkan abstraknya.

Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia:
ABSTRACT

Charles J. Stuart, Richard A. Leveq

AAPG Bulletin

Volume 80 (1996)

Sequence stratigraphy played a prominent role in two Unocal regional
studies of late Paleogene and Neogene strata in the eastern (offshore)
Kutei basin, East Kalimantan, Indonesia. A chronostratigraphic framework
was applied to regional correlation, facies analysis, organic
geochemistry, and 2-D basin modeling. Sedimentation at the southern
basin margin was significantly affected by the stable Paternoster
platform and reactivation of faults associated with the Paleogene Adang
fault zone. Three major delta systems are recognized, in addition to
late middle Miocene Mahakam deltaics: the early Miocene Maruat system,
and middle Miocene Yakin and Sepinggan systems. The depocenters of these
delta systems appear to have shifted progressively to the east-
northeast where they bec ome fixed in the late middle Miocene (Mahakam
delta). Maruat deltaic sedimentation ended abruptly at the Maruat
Limestone, which was deposited during a widespread, possibly

global-eustatic, flooding event. Variations in limestone thickness may
be due to irregular paleobathymetry caused by early movement of normal
faults within the reactivated Adang

Re: Bls: [iagi-net-l] Delta Sepinggan yang terpinggirkan - Need info

2010-02-01 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Awang dkk
Salah satu hal yg intriguing me adalah Adan Fault.
Secara sepintas terlihat sagai sesar normal yg merupakan batas antara
Kutei dengan Paternoster. Namun ada eberapa peta g memperlihatkan sbg
patahan geser. Nah menariknya lagi ada yg menggambarkan geser kanan
namun juga ada yg geser kiri. Nah yg geser kiri ini saya agak susah
nanggkepnya.
Apa driving mechanism dari patahan geser ini ?

Rdp

On 02/02/2010, Awang Satyana awangsaty...@yahoo.com wrote:
 Pak Rovicky,

 Delta Sepinggan memang delta di pinggir Delta Mahakam, bukan terpinggirkan,
 pada masanya (middle Miocene, atau N13-N15 menurut van de Weerd dan Armin,
 1992, AAPG Bull.) ia delta yang aktif bersama delta tua lainnya (Maruat,
 Yakin). Meskipun tidak lagi menjadi pusat perhatian sebesar Mahakam, Delta
 Sepinggan punya andil kepada reservoir, sources, dan seals untuk beberapa
 lapangan di selatan Cekungan Kutei offshore, dan ia merupakan delta paling
 prolific di selatan Kutei Basin offshore.

 Kalau yang dipublikasi memang tak banyak, ada dari Charlie Stuart dan Leveq
 tahun 1996 (AAPG Bull, 1996, abstract only) saat mereka masih aktif di
 Unocal, tetapi hanya abstrak. Stuart pun pernah mempresentasikan Sepinggan
 di Simposium Seq Strat IPA 1996. Yang mungkin berhubungan dari Bu Etty Nuay
 (IPA, 1985), meskipun itu untuk wilayah onshore Delta Sepinggan. Keterangan
 yang sedikit-sedikit itu, diambil dari sana-sini bisa dipakai sebagai awal
 berangkat.

 Pak Rovicky bisa cek artikel/paper2 ini :

 Nuay et al., (1985) : EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE
 SOUTHERN KUTAI BASIN, IPA Proceedings, p. 63-81 -paper ini menunjukkan
 onshore part Sepinggan Delta.

 van de Weerd and Armin (1992) : Origin and Evolution of HC-Bearing Basins of
 Kalimantan (Borneo), Indonesia, AAPG Bull, Nov. 1992 - paper ini menunjukkan
 bagaimana delta2 di Kutei dari yang paling tua ke yang paling muda
 berprogradasi.

 Stuart  Leveq (1996) : Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East
 Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT AAPG Bulletin Volume 80 (1996) - hanya
 abstrak, tetapi lebih detail membahas progradasi delta2 tua di selatan Kutei
 (Maruat to Yakin to Sepinggan)

 Stuart et al. (1996) : SEQUENCE STRATIGRAPHIC STUDIES IN THE LOWER KUTEI
 BASIN, EAST KALIMANTAN, INDONESIA,  hanya Proceedings IPA Seq Strat
 Symposium - seperti presentasinya di AAPG di atas, Charlie Stuart di sini
 membahasanya dari segi seq  strat, lumayan ada pembahasannya tentang
 Sepinggan, meskipun tak banyak, full paper.

 Studi lebih detail tentu berasal dari in house study Unocal (Chevron
 sekarang), mungkin juga Total yang sekarang sedang mengeksplorasi lebih
 aktif wilayah selatannya. Tetapi itu bukan barang yang bisa diakses.

 salam,
 Awang

 Paper2 di atas mudah diakses, beberapa saya muatkan abstraknya.
 Evolution of Miocene Pre-Mahakam Delta, East Kalimantan, Indonesia: ABSTRACT
 Charles J. Stuart, Richard A. Leveq
 AAPG Bulletin
 Volume 80 (1996)
 Sequence stratigraphy played a prominent role in two Unocal regional studies
 of late Paleogene and Neogene strata in the eastern (offshore) Kutei basin,
 East Kalimantan, Indonesia. A chronostratigraphic framework was applied to
 regional correlation, facies analysis, organic geochemistry, and 2-D basin
 modeling. Sedimentation at the southern basin margin was significantly
 affected by the stable Paternoster platform and reactivation of faults
 associated with the Paleogene Adang fault zone. Three major delta systems
 are recognized, in addition to late middle Miocene Mahakam deltaics: the
 early Miocene Maruat system, and middle Miocene Yakin and Sepinggan systems.
 The depocenters of these delta systems appear to have shifted progressively
 to the east- northeast where they bec ome fixed in the late middle Miocene
 (Mahakam delta). Maruat deltaic sedimentation ended abruptly at the Maruat
 Limestone, which was deposited during a widespread, possibly
  global-eustatic, flooding event. Variations in limestone thickness may be
 due to irregular paleobathymetry caused by early movement of normal faults
 within the reactivated Adang zone. Normal fault movement accelerated during
 deposition of overlying Yakin Formation deltaics. The Yakin thickens
 abruptly across faults in the Adang fault zone demonstrating syndepositional
 fault movements. Yakin deltaics are sharply overlain by a thick,
 aggradational succession of coaly deltaic sediments that comprise the
 Sepinggan Deltaics. These strata grade upward into distal deltaics and
 reefal(?) limestones that are the southerly equiv lents to the Mahakam delta
 system.

 EARLY MIDDLE MIOCENE DELTAIC PROGRADATION IN THE SOUTHERN KUTAI BASIN
 PROCEEDINGS INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION Fourteenth Annual Convention,
 October 1985, p. 63-81






 Synthesis of geology, paleontology and seismic strati-
 graphy ina 1200square km areamrrounding Balikpapan Bay,
 East Kalimantan, has led to the recognition of an eastward
 prograding delta system, active during Middle Miocene time.