Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam

2012-11-04 Terurut Topik Brahmantyo Gunawan
'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan 
saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya 
mungkin ada yg sama. :-)

Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) 
begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung 
jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke 
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa 
diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 
'injury time'  selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton 
memperkirakan sendiri,   setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan 
jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? 
tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good 
engineering practises). 

Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 
menit? Kenapa tidak 1 menit?


Perumpamaan lagi: 
Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah 
menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. 
Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka 
pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui 
olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada 
waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya 
yang punya sawah. 
 
Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, 
nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak 
sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap 
sawah selama 5 tahun! 
 
Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 
1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... 
okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan 
setelah kontrak berakhir?  kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya 
kontrak ?  
 
2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku 
juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 
tahun untuk lancar menggarapnya?
 
3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah 
Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ?
 
Pertanyaannya:
 
Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ?  
Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ?
 
Salam,
BKG
 
 


 Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50
Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
  
ha  ha  ha  serba salah memang ya
gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi kalau aktif dibilang aji 
mumpung:-)
ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah 
dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk sudah mau berakhir, ya 
cuman kelihatan salahnya saja sekarang


salam,


 


 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Ada cerita dulu di suatu negara di afrika,  setelah tahu mau habis kontrak maka 
operator menggenjot habis2an produksi.
alhasil water cut bisa dari  60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun  atau 3 
tahun ya?

alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan 
kompetensi mereka dalam mengelola blok itu.
selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu.  

tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir.



dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta 
lokal tidak bisa (atau  tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka 
banyak lapangan yang di tutup.

dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water 
cut turun lagi sekitar 70 an persen.

fbs




 


 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh.
Powered by Telkomsel BlackBerry®



From:  bahe...@gmail.com 
Date: Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 +
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:  iagi-net@iagi.or.id 
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
Kamis, 1 November 2012 18:36:18Total EP janji pertahankan produksi blok 
MahakamReporter : Saugy RiyandiTotal EP Indonesie menjanjikan untuk 
mempertahankan produksi minyak dan gas bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur 
sampai habis masa 

Re: Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam

2012-11-04 Terurut Topik Bandono Salim
Yang diatas bisa melihat lebih jauh, kaya sopir bis dibanding sopir sedan/city 
car . 
Maka sopir bus lebih berani ambil risiko mendahului bis/truk kontainer 
didepannya, dibanding sopir city car.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com
Date: Mon, 5 Nov 2012 09:22:04 
To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan 
saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya 
mungkin ada yg sama. :-)

Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) 
begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung 
jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke 
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa 
diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 
'injury time'  selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton 
memperkirakan sendiri,   setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan 
jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? 
tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good 
engineering practises). 

Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 
menit? Kenapa tidak 1 menit?


Perumpamaan lagi: 
Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah 
menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. 
Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka 
pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui 
olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada 
waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya 
yang punya sawah. 
 
Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, 
nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak 
sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap 
sawah selama 5 tahun! 
 
Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 
1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... 
okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan 
setelah kontrak berakhir?  kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya 
kontrak ?  
 
2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku 
juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 
tahun untuk lancar menggarapnya?
 
3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah 
Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ?
 
Pertanyaannya:
 
Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ?  
Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ?
 
Salam,
BKG
 
 


 Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com
Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50
Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
  
ha  ha  ha  serba salah memang ya
gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi kalau aktif dibilang aji 
mumpung:-)
ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah 
dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk sudah mau berakhir, ya 
cuman kelihatan salahnya saja sekarang


salam,


 


 From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Ada cerita dulu di suatu negara di afrika,  setelah tahu mau habis kontrak maka 
operator menggenjot habis2an produksi.
alhasil water cut bisa dari  60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun  atau 3 
tahun ya?

alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan 
kompetensi mereka dalam mengelola blok itu.
selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu.  

tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir.



dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta 
lokal tidak bisa (atau  tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka 
banyak lapangan yang di tutup.

dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water 
cut turun lagi sekitar 70 an persen.

fbs




 


 From: Bandono Salim bandon...@gmail.com
To: Iagi iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh.
Powered by Telkomsel