Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya mungkin ada yg sama. :-) Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 'injury time' selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton memperkirakan sendiri, setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good engineering practises). Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 menit? Kenapa tidak 1 menit? Perumpamaan lagi: Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya yang punya sawah. Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap sawah selama 5 tahun! Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan setelah kontrak berakhir? kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya kontrak ? 2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 tahun untuk lancar menggarapnya? 3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ? Pertanyaannya: Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ? Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ? Salam, BKG Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50 Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam ha ha ha serba salah memang ya gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi kalau aktif dibilang aji mumpung:-) ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk sudah mau berakhir, ya cuman kelihatan salahnya saja sekarang salam, From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Ada cerita dulu di suatu negara di afrika, setelah tahu mau habis kontrak maka operator menggenjot habis2an produksi. alhasil water cut bisa dari 60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun atau 3 tahun ya? alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan kompetensi mereka dalam mengelola blok itu. selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu. tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir. dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta lokal tidak bisa (atau tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka banyak lapangan yang di tutup. dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water cut turun lagi sekitar 70 an persen. fbs From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh. Powered by Telkomsel BlackBerry® From: bahe...@gmail.com Date: Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 + To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Kamis, 1 November 2012 18:36:18Total EP janji pertahankan produksi blok MahakamReporter : Saugy RiyandiTotal EP Indonesie menjanjikan untuk mempertahankan produksi minyak dan gas bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur sampai habis masa
Re: Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
Yang diatas bisa melihat lebih jauh, kaya sopir bis dibanding sopir sedan/city car . Maka sopir bus lebih berani ambil risiko mendahului bis/truk kontainer didepannya, dibanding sopir city car. Salam. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Brahmantyo Gunawan brm...@yahoo.com Date: Mon, 5 Nov 2012 09:22:04 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.id Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam 'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya mungkin ada yg sama. :-) Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 'injury time' selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton memperkirakan sendiri, setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good engineering practises). Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 menit? Kenapa tidak 1 menit? Perumpamaan lagi: Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya yang punya sawah. Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap sawah selama 5 tahun! Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan setelah kontrak berakhir? kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya kontrak ? 2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 tahun untuk lancar menggarapnya? 3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ? Pertanyaannya: Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ? Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ? Salam, BKG Dari: noor syarifuddin noorsyarifud...@yahoo.com Kepada: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50 Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam ha ha ha serba salah memang ya gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi kalau aktif dibilang aji mumpung:-) ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk sudah mau berakhir, ya cuman kelihatan salahnya saja sekarang salam, From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Ada cerita dulu di suatu negara di afrika, setelah tahu mau habis kontrak maka operator menggenjot habis2an produksi. alhasil water cut bisa dari 60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun atau 3 tahun ya? alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan kompetensi mereka dalam mengelola blok itu. selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu. tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir. dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta lokal tidak bisa (atau tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka banyak lapangan yang di tutup. dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water cut turun lagi sekitar 70 an persen. fbs From: Bandono Salim bandon...@gmail.com To: Iagi iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh. Powered by Telkomsel