Yang diatas bisa melihat lebih jauh, kaya sopir bis dibanding sopir sedan/city 
car . 
Maka sopir bus lebih berani ambil risiko mendahului bis/truk kontainer 
didepannya, dibanding sopir city car.
Salam.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Brahmantyo Gunawan <brm...@yahoo.com>
Date: Mon, 5 Nov 2012 09:22:04 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Bls: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
'Genjot' dan 'hiperaktif' (artikan 
saja: lebih aktif dr sebelumnya), memang predikat yg berbeda, walau impact-nya 
mungkin ada yg sama. :-)

Ibarat pertandingan bola (atau Olah Raga lainnya) 
begitu waktu pertandingan mau berakhir 5 menit lagi, maka pemain cenderung 
jadi 'hiperaktif' berlari' (bisa juga 'genjot' tenaga..whatever deh..) Pokoke 
mengerahkan tenaga dan pikiran untuk dapat semaksimalnya jumlah gol yg bisa 
diperoleh. Kemudian, panitia mengumumkan bahwa terdapat tambahan 
'injury time'  selama 5 menit lagi! Nah, silahkan para penonton 
memperkirakan sendiri,   setelah tau dapet injury time 5 menit tsb, pemain akan 
jadi nyantai, atau semakin hiperaktif lagi...:-). Hiperaktif sah ? 
tentu sah-sah saja, sepanjang masih mengikuti aturan main (baca: good 
engineering practises). 

Pertanyaannya, kenapa injury time-nya 5 
menit? Kenapa tidak 1 menit?


Perumpamaan lagi: 
Penggarap sawah cerdas yg telah menyewa lahan selama 50 tahun, telah 
menggunakan tool dan metode canggih terkini, tentu sangat mengenali garapannya. 
Karena saking lamanya menggarap dan telah menggunakan teknologi maksimal, maka 
pohon dan bulir padi di paling pojok dan paling gelap-pun pun telah diketahui 
olehnya. Kalau masih ekonomis untuk digarap, yaa digarap saja mumpung masih ada 
waktu sewa tersiksa dan dapat tambahan waktu transisi penggarapan ke anaknya 
yang punya sawah. 
 
Anak yang punya sawah, lagi senang, karena sudah diiming/dijanjikan bapaknya, 
nanti jadi penggarap sawah tersebut. Tapi kata Bapaknya, setelah waktu kontrak 
sewa selesai, ada masa transisi dulu, anaknya agar 'magang' dulu cara menggarap 
sawah selama 5 tahun! 
 
Anaknya tak habis pikir dan bertanya-tanya: 
1. Apa dasar pertimbangan Bapaknya itu mengadakan masa transisi segala? hmm... 
okelah ada masa transisi. Tapi, kenapa pula transisinya dilakukan 
setelah kontrak berakhir?  kenapa ga dilakukan saja sebelum tanggal berakhirnya 
kontrak ?  
 
2. Kenapa harus 5 tahun ? Kenapa tidak 1 tahun saja ? Bukankah sebelumnya aku 
juga sudah pernah nerusin garap lahan yang habis kontrak dan ga perlu sampai 5 
tahun untuk lancar menggarapnya?
 
3. Semakin lama mulai menggarap sendiri, apa yang masih kugarap ya ? apakah 
Bapak mengira bahwa lahan tersebut masih sangat potensial apa ya ?
 
Pertanyaannya:
 
Beranikah anaknya untuk complain ke Bapaknya ?  
Atau, karena sudah seneng dengan diimingi, yaa sudah, manut wae ?
 
Salam,
BKG
 
 

________________________________
 Dari: noor syarifuddin <noorsyarifud...@yahoo.com>
Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Dikirim: Senin, 5 November 2012 5:50
Judul: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
  
ha  ha  ha  serba salah memang ya....
gak ngapain-ngapain dibilang menyandera investasi.... kalau aktif dibilang aji 
mumpung....:-)
ya memang begitu nasib investor di mana-mana: waktu belum masuk, malah 
dibujuk-bujuk pakai karpet merah supaya mau masuk.... sudah mau berakhir, ya 
cuman kelihatan salahnya saja sekarang....


salam,


 

________________________________
 From: Franciscus B Sinartio <fbsinar...@yahoo.com>
To: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Monday, November 5, 2012 2:52 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Ada cerita dulu di suatu negara di afrika,  setelah tahu mau habis kontrak maka 
operator menggenjot habis2an produksi.
alhasil water cut bisa dari  60 % menjadi 90 % dalam waktu 2 tahun  atau 3 
tahun ya?

alasan nya waktu itu untuk memperlihatkan ke pemerintah kesungguhan mereka dan 
kompetensi mereka dalam mengelola blok itu.
selain itu banyak percobaan teknologi dilakukan di block itu.  

tentu saja penghasilan operator melonjak juga dalam 3 tahun terakhir.



dan ada blessed in disguised, karena operator barunya yang perusahaan swasta 
lokal tidak bisa (atau  tidak mau?) menyediakan cash flow untuk operation maka 
banyak lapangan yang di tutup.

dan untungnya setelah ditutup cukup lama produksi bisa normal lagi dan water 
cut turun lagi sekitar 70 an persen.

fbs




 

________________________________
 From: Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
To: Iagi <iagi-net@iagi.or.id> 
Sent: Sunday, November 4, 2012 1:06 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
   
Wah dasar rakus, jontrak selesai masih mau produksi. Nggak ngerti deh.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

________________________________

From:  bahe...@gmail.com 
Date: Sun, 4 Nov 2012 04:35:03 +0000
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
Kamis, 1 November 2012 18:36:18Total E&P janji pertahankan produksi blok 
MahakamReporter : Saugy RiyandiTotal E&P Indonesie menjanjikan untuk 
mempertahankan produksi minyak dan gas bumi Blok Mahakam, Kalimantan Timur 
sampai habis masa kontrak blok tersebut habis pada 31 Desember 2017.Juru Bicara 
Total, Kristanto Hartadi mengklaim, pihaknya tidak membiarkan produksi Mahakam 
terus tergerus. "Kami sangat komit untuk mempertahankan produksi yang ada 
sekarang baik sampai 2017 maupun setelah 2017," katanya yang ditemui di 
Kementerian ESDM, Jakarta Kamis (01/11).Menurut Kris, pihaknya terus melakukan 
investasi untuk mempertahankan produksi Mahakam yang saat ini berada pada fase 
penurunan. Data Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP 
Migas) menyebutkan, produksi minyak Total sampai akhir tahun 2012 akan mencapai 
66.400 barel per hari dan gas 1,9 miliar kaki kubik per hari (BSCFD). Produksi 
tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2011 yakni
 2,3 BSCFD dan 64 ribu barel minyak per hari.Vice President Human Resources, 
General Service, and Audit Corporate Communication Total E&P Indonesie, 
Arividya Noviyanto menambahkan, pihaknya telah menyiapkan investasi USD 17,3 
miliar yang terdiri dari USD 12,4 miliar untuk kebutuhan pada periode 2012-2017 
dan USD 4,9 miliar setelah 2017."Total investasi yang telah dikeluarkan 
mencapai USD 25 miliar dan untuk 2012 direncanakan USD 2,5 miliar," katanya.Dia 
menyebutkan, saat ini Total sudah mengebor 100 sumur per tahun, membangun enam 
fasilitas produksi baru selama 2012-2013, dan mengadakan 10.000 sumur 
intervensi per tahun. Menurutnya, Mahakam sudah melewati masa puncaknya pada 
2005-2010 dan kini produksi terus menurun sejak 2011."Mahakam sudah memberikan 
penerimaan bersih untuk negara sebesar USD 77 miliar," jelasnya.Seperti 
diketahui, sejak berproduksi 1974 sampai akhir 2011, cadangan Mahakam sudah 
terproduksikan 75 persen atau sekitar total 15,4 triliun
 kaki kubik (TCF) dan 1.386 juta barel minyak dan kondensat. Total 
memperkirakan sisa gas Mahakam sebesar 5,8 TCF yang terdiri dari 3,77 TCF 
sebelum 2018 dan 2,03 TCF setelah 2018, serta 52,2 juta minyak.Kontrak gas 
Mahakam antara lain ke Jepang sebanyak 25 juta ton per tahun selama 10 tahun 
(2011-2020) dan domestik 11,75 juta ton per tahun selama 12 tahun 
(2012-2024).(mdk/noe)
Powered by Telkomsel BlackBerry®

________________________________

From:  Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> 
Date: Sun, 4 Nov 2012 09:38:44 +0700
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
On Sunday, November 4, 2012, Ismail  wrote:
Cerita masih bersambung terus sampai paska 2014 , belum lagi faktor senayan yg 
juga tentunya akan meramaikannya, 
>Dalam perjanjian kontrak rumah biasanya ada klausul kalau mau diperpanjang 
>atau tidak diperpanjang harus ditentukan/diberitahulan  sekian bulan sebelum 
>masa kontraknya habis, jadi ada ancang ancangnya  apakah mau diperpanjang atau 
>tidak agar ada kepastian dalam jangka waktu tertentu seb kontrak habis , misal 
>5 tahun sebelum kontrak habis harus sdh ada keputusan diperpanjang atau tidak 

Yang harus diketahui dan harus diingat-ingat adalah. Kontrak PSC, TIDAK 
menyebutkan perpanjangan kontrak tetapi justru ada klaisul kapan habisnya masa 
kontrak, termination. Kalau kedua pihak komit dengan kontrak sebagai le 
specialle, harusnya ini dijalankan dulu. Kontrak HABIS masanya setelah 30 tahun 
TITIK. Kalau kontrak sudah diperpanjang sebelum kontrak habis artinya 
pemerintah dan kontraktor tidak komitted menjalakan kontrak dengan benar. 
Justru nanti kalau kontrak belum habis kok sudah diperpanjang kita bisa 
mengajukan ke MK bahwa perpanjangan ini tidak sesuai konstitusi. 

Jadi semestinya jangan ikutan ngentho-entho memperpanjang kontrak, sejak dini. 
Yang perlu dipikirkan justru akan adanya penurunan produksi akibat "pergantian" 
pengelola. Ini harus disadari dan diantisipasi. "Nakhoda baru, kapal oleng" itu 
peribahasa sejak SD harus disadari dan diantisipasi bagaimana menghadapinya. 

Salam
Rdp

Sent by Liamsi's Mobile Phone 
>
>________________________________
>
>From:  aluthfi...@gmail.com 
>Date: Sat, 3 Nov 2012 23:33:29 +0000
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>Sebetulnya membaca koran dengan 3 pernyataan wamen ESDM, gak tahu mana yang 
>benar: Pertama, diberitakan pernyataan Wamen ESDM, kira2 meragukan 
>profesionalisme Pertamina untuk mengelola blok Mahakam. Langsung ingatan kita 
>tertuju blok Cepu, yang dulu ada teman Pertamina mengatakan "Pertamina tak 
>mampu mengelola blok Cepu", tentu pernyataan ini ada maksudnya. Ternyata blok 
>Cepu operatornya MCL (Mobil Cepu Limited). Mayoritas orang menggujat kawan 
>Pertamina yg bikin pernyataan. Similarity dengan Cepu, untuk Mahakam yg ada di 
>detik.com, wamen dihujat banyak orang. Jangan2 blok Mahakam nanti diperpanjang 
>dan Pertamina masuk sebagai parties yg non-majority.  Kedua, diberitakan 
>"Wamen ESDM, pengelolaan blok Mahakam diprioritaskan untuk Pertamina 51-70%. 
>Similar dengan Cepu, mungkin komposisi parties Mahakam (51% Pertamina + 49% 
>Total & Inpex), kemudian masing2 kasih 5% ke BUMD (46% Pertamina + 44% Total & 
>Inpex + 10% BUMD) mirip Cepu (45% Pertamina + 45 % MCL
 & Ampolex + 10% BUMD).  Ketiga, diberitakan menurut Wamen ESDM, kontrak (PSC) 
blok Mahakam tidak akan diperpanjang dan akan diberikan ke Pertamina tanpa 
tender dengan split yang lebih baik pemerintah.Jangan2 nanti komposisi parties 
di Mahakam 80% Pertamina + 20% Total & Inpex (diberitakan kalau diberikan ke 
Pertamina, Pertamina akan spin off 20%). Kalau model ini, Pertamina jadi rinso 
untuk yg 20%, karena ini bukan pemerintah yg membawa/memberikan kepada 
non-pertamina 20%. Komposisinya mirip di WMO (West Madura Offshore) saat ini, 
Pertamina 80% + Kodeco Energy 20%.  Terlepas dari mana yang benar dari 
pernyataan2 tersebut, ketiganya sudah ada condition precedence-nya, jadi bukan 
barang baru kalau ada salah satu yang akan terjadi di blok Mahakam. Ya kita 
masih me-raba2 mana pernyataan Wamen yg benar dan mana yang akan terjadi.  
Pernyataan pertama (detik.com) berwarna merah-putih-biru, pernyataan ketiga 
(kompas, 3 nov) berwarna merah-putih (birunya
 gha'ib), dan pernyataan kedua (media indonesia, 23 okt) warnanya cenderung 
merah-putih-biru. Apakah akan ada pernyataan keempat ? Mari bertanya kepada 
rumput yang mulai subur jelang musim hujan. 
>Sent from my BlackBerry®
>powered by Sinyal Kuat INDOSAT
>
>________________________________
>
>From:  "Muharram Jaya Panguriseng" <muharr...@ymail.com> 
>Date: Sat, 3 Nov 2012 22:31:22 +0000
>To: Iagi-net<iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>Kelihatannya bakal menggunakan model pengelolaan Blok Cepu nih, Pertamina 
>dapat porsi pembagian kuenya tetapi operatornya Mobil Cepu. "Model Blok Cepu 
>vs Model ONWJ sebagai pilihan pengelolaan Blok Mahakam setelah kembali ke 
>Pemerintah RI" adalah tema baru yang menarik didiskusikan. Yang harus 
>diwaspadai kalau tiba-tiba ada yang muncul dalam acara talk show di TV dan 
>mengatakan "kami belum sanggup mengelolanya sendiri" sama seperti ketika Blok 
>Cepu dulu menghangat. Salam,MJP Di Blok Cepu, 
>Powered by Telkomsel BlackBerry®
>
>________________________________
>
>From:  o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au> 
>Date: Sat, 3 Nov 2012 07:53:54 -0700 (PDT)
>To: <iagi-net@iagi.or.id>
>ReplyTo:  <iagi-net@iagi.or.id> 
>Subject: Re: [iagi-net-l] Rudi Rubiandini: Pemerintah Tidak Akan Memperpanjang 
>Kontrak Kerja Sama Blok Mahakam
>
>
>Jadi tidak ada garansi bahwa Pertamina bakal mendapat sole operatorship blok 
>ini, gitu ya cak Noor ?
>(Yang disebut 'Porsi besar' itu kan bisa multitafsir....) 
>Lam-salam
>O'--- 
-- "Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"

Kirim email ke