Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

2010-05-01 Terurut Topik Franciscus B Sinartio
dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO.
tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan 
eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology

mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan,  tetapi dengan minat nya.
karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw 
puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder.

fbs







From: Amireno Soenoro anor...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, April 30, 2010 4:49:48 PM
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

Setahu saya Hilmi Panigoro itu geologist..

**nyeletuk mode on**

On 4/30/10, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:
 Chevron pernah punya CEO geologist, William Funkhauser.  Kalau gak salah dia
 pernah jadi Presiden AAPG juga. Ikut nimbrung, Sofyadi Roezin

 -Original Message-
 From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
 Sent: Friday, April 30, 2010 11:55 AM
 To: iagi-net
 Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !




 Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang  ITB.

Si ABAH.

Kata orang Cacuk ex Dirut
 PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss..
 Powered by Randy
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: yanto R.Sumantri
 yrs...@rad.net.id
 Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Fw:
 Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !




 Vicky dan rekan rekan


 Aku kurang
 sependapat kalau geologaiadt tidak
 bisa jadi manager. banyak contoh bahwa
 mereka bisa terutama
 dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis.
 Tapi kalau ada
 pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS
 aku
 sependapat.
 SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang
 selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu
 berbuat
 bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa
 yang kita katakan.
 Nah , disini mungkin  sebanya , makanya
 tidak ada geologist yang
 mampu menjad Menteri karena Menteri
 harus berpolitik dan berpolitik itu

 .yah tahu kan jawabnya .

 Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin,

 Si Abah


Saya pikir
 seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu
 sewaktu masih kuliah saya
 ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi
 dan Manajemen.
 Meskipun dalam
 praktek kuliah nya hanya diajarkan

 cara me manage saja seperti manajemen
 dalam industri
 tambang
 maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi
 basic untuk
 menjadi seorang manager...


 Salam,


 Budi Santoso



 --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin
 shofiyud...@gmail.com wrote:



 From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, April 29, 2010,
 10:02 AM

 jadi manager belum tentu bisa,
 tapi tetep
 jago cari duit ... he he he ...
 sampe
 ke Maroko dan Kazahktan
 aja dikejar je ...

 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari

 rovi...@gmail.com

 Kenapa seorang
 sarjana
 elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka
 mampu
 membayangkan sebuah kerja
 mesin tanpa pernah
 melihatnya.

 Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA
 BATUNYA ! Doh
 !

 *Whalla !! *

 Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea
 diatas,
 paling tidak nggrundel. Karena geologist juga
 manusia,
 geologist juga
 pingin
 jadi manager doonks !
 Geologist mau dong jadi
 menteri atau setidaknya
 dirjen, lah.
 Seorang
 geologist sering mengatakan dirinya geologist


 sejati
 bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang
 ada
 ditangannya. Dunia
 virtual-pun menjadi
 sulit didalam
 genggaman seorang geologist, secara
 mental

 profesionalnya menuntut
 adanya *hand speciment*. Tanpa rock
 samples
 bagi
 geologi pengukuran hanyalah
 *soft data*.

 Fakta
 ini mungkin
 bisa dilihat bahwa pada kenyataannya
 petinggi-petinggi
 dunia
 migas dan energi di
 Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun

 permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural

 resources
 management*,

 masalah
 pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan
 energi,
 Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia
 kaya minyak,
 kaya angin,
 kaya
 sinar matahari dll. Tetapi
 kenapa pengelolaan
 energi di Indonesia
 terkesan
 ambyar
 !!

 Kita tengok sarjana

 teknik elektro sebentar.
 Seorang sarjana elektro
 mampu
 melihat kerja sebuah proses mekanik *dari
 rumusnya *! Mereka
 sejak kuliah sudah dituntut
 melihat proses *coupling

 *bukan
 dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah
 sebabnya sarjana
 elektro-pun mampu bekerja di
 dunia mekanik.
 Namun akan sulit bila

 sarjana
 mekanik dituntut
 menjadi seorang ahli
 transmisi PLN.

 Kembali ke

 Geologist.
 Seorang geologist dididik melihat dunia ini
 dalam
 empat dimensi. Dimensi
 ruang spasial
 ditambah dimensi waktu
 (3D+1). Rentang skala dibenaknya
 mulai
 dari
 yang berukuran
 mikron dengan mikroskop, hingga ribuan kilometer

 dengan
 citra satelit. Waktunya

Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

2010-05-01 Terurut Topik oki musakti
Dari dulu saya berpendapat bahwa geologist, karena merupakan ilmu yang 
observation and synthethizing based dari sononya akan cenderung telat 
berkembang ketimbang mereka yang punya ilmu exact dan math based sebagaimana 
para engineer.
Untuk bisa mencapai tingkat seperti seorang Henry Posamentier, misalnya perlu 
waktu begitu lama, lihat begitu banyak singkapan dan core, mengerjakan bermacam 
project di bermacam setting dan itu semua butuh waktu. Untuk waktu yang sama, 
seorang engineer (yang bekerja di migas) sudah bisa rotasi di berbagai 
department, dari simulasi, petrophysic, operation, production dll. Tentunya 
merekalah yang punya peluang lebih besar untuk terpilih menjadi team leader, 
subsurface manajer, Ops VP dan seterusnya.
Ini kasus untuk mereka yang tinggal di khittah nya sebagai classical practising 
geologist. Tentunya beda untuk mereka yang sejak awal sudah awal merambah ke 
bidang geo-business, geo-management apalagi geo-politik alias geo-Parpol. dan 
geo-aktivis.
maa'salamaOki

--- On Sat, 1/5/10, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote:

From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Saturday, 1 May, 2010, 4:10 PM

dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO.
tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan 
eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology

mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan,  tetapi dengan minat nya.
karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw 
puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder.

fbs


-


  

Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

2010-05-01 Terurut Topik Maryanto
Salam,

Ulasan manager dari mas Roviky, Mas Oki, dan banyak orang lain, 
amatlah menarik. Kelanjutan ulasannya versi mas salam, sbb:

Manager adalah mengatur, memimpin, mengarahkan (direct-or, di-Rektor), 
memberikan servis. Tiap orang adalah manager. Suatu manager, akan di bawah 
suatu manager lain. Karena manager juga memberikan servis, maka seseorang 
manager juga menjadi anak buah dari bawahannya. Seseorang bisa bilang dalam 
hatinya atas kepada atasannya: Tolong nih di atur departemen, perusahaan, 
negara, biar saya tak repot mikir, dan ku ingin mikir yang lain saja, yang enak 
bagi saya, untuk menjadikan hal yang besar. 

Ilmu alam membanjiri tiap orang. Hanya sedikit ilmu alam yang bisa di raih 
seorang manusia. Tiap orang, apapun pekerjaannya, ya dengan observasi, analisa, 
sintesa gabungkan semua observasi dari semua yang telah masuk dalam tulang 
kepalanya (hobitus, bhs Latin). Ada ilmu mathematik, fisika, geology, sosial, 
politik, ekonomi, bisnis planning, kedokteran, psikologi, dan semua logi-logi 
lain. Ilmu se-alamnya (ku singkat menjadi salam) dari masing-masng orang di 
pakai untuk menjadi kearifan seseorang.  

Setiap orang mencari ilmu, agar lebih bisa membuat keputusan yang lebih arif. 
Mereka setelah mencari ilmu, maka mencari pekerjaan, mencari masalah, untuk di 
pecahkan, menyelesaikan teka-teki data observasi, pusle, jigsaw. Alam amat 
arif, ideal, selalu menyediakan hal yang masih bisa di perbaiki. Kalau tak ada 
masalah lagi, semua orang  menjadi pengangguran. Bersyukurlah bila mendapat 
(tugas menyelesaikan) masalah. 

Semakin tinggi yang di gathuk-gathukkan (sintesa), maka umumnya semakin tinggi 
rewardnya, gajinya, tangible-intangible yang di dapatnya, dampak kebaikan 
kepada alamnya. Mengajarkan ilmu adalah membuat banyak orang untuk bisa 
menghasilkan uang. Uang yang di dapatkannya bisa lebih banyak dari pada yang di 
hasilkan seseeorang direktur, presiden, VP, suatu perusahaan. 

Seorang geologis, menemukan ladang minyak, misal Minas (di ikuti ladang-ladang 
lain di CSB, juga se Indonesia), yang di CSB menjadikankan sebuah kota amat 
besar yakni Pekanbaru, serta kota-kota satelitnya. Penemuan ladang minyak 
di Kalimantan timur, membuat kota Balikpapan, juga kota-kota satelitnya. 
Besarkan yang di buat geologist? Tidak kecilkan peranan geologistnya ?  Kalau 
geologis menjadi VP, bisa tak sebanyak ladang minyak yang bisa di dapatkan. 

Politik adalah cara mencapai tujuan. Semua orang bertujuan. Semua orang adalah 
politikus.  Hukum adalah pakem-pakem suatu hal di alam atas simpulan observasi, 
gathuk-gathukan. Pemakaian hukum tanpa unsur se-alam, akan menabrak hukum-hukum 
alam yang amat arif menuju keselamatan. Yang tak arif akan terlindas sejarah, 
di kenang hal tidak baiknya. Yang arif akan di kenang atas keharuman namanya. 

Semua benda adalah bisa di buat menjadi alat. Manusia, geologist, geophysicist, 
fisikawan,  ya semuanya, akan bisa di peralat. Janganlah mau di peralat. 
Buatlah suatu yang besar manfaatnya bagi umat, sebisanya.  

Menukik ke judul  Geologist ngga bisa jadi manajer !. 
Di jawab mas salam: Geolgist adalah nggak bisa menghindari untuk tidak sebagai 
manager ! Geologist adalah manager. Hasilnya bisa lebih besar dari pada hasil 
manager-manager (VP) suatu perusahaan (minyaknya). Setiap orang janganlah tidak 
berfikir sebagai manager. Setiap orang adalah kalifatullah.

Apa memang begitu ? Hayooo...?

Itu dulu ach

Salam,
Maryanto. 


From: oki musakti geo_musa...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 1, 2010 4:48:32 PM
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

Dari dulu saya berpendapat bahwa geologist, karena merupakan ilmu yang 
observation and synthethizing based dari sononya akan cenderung telat 
berkembang ketimbang mereka yang punya ilmu exact dan math based sebagaimana 
para engineer.
Untuk bisa mencapai tingkat seperti seorang Henry Posamentier, misalnya perlu 
waktu begitu lama, lihat begitu banyak singkapan dan core, mengerjakan bermacam 
project di bermacam setting dan itu semua butuh waktu. Untuk waktu yang sama, 
seorang engineer (yang bekerja di migas) sudah bisa rotasi di berbagai 
department, dari simulasi, petrophysic, operation, production dll. Tentunya 
merekalah yang punya peluang lebih besar untuk terpilih menjadi team leader, 
subsurface manajer, Ops VP dan seterusnya.
Ini kasus untuk mereka yang tinggal di khittah nya sebagai classical practising 
geologist. Tentunya beda untuk mereka yang sejak awal sudah awal merambah ke 
bidang geo-business, geo-management apalagi geo-politik alias geo-Parpol. dan 
geo-aktivis.
maa'salamaOki

--- On Sat, 1/5/10, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote:

From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
To: iagi-net@iagi.or.id
Received: Saturday, 1 May, 2010, 4:10 PM

dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO.
tetapi

Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

2010-05-01 Terurut Topik noor syarifuddin
lha semboyan geologist khan gini:
- I'm paid to find oil and gas, and they're paid to do their job.

jadi wajar duoong:-)

a+





From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Sat, May 1, 2010 2:10:55 PM
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO.
tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan 
eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology

mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan,  tetapi dengan minat nya.
karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw 
puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder.

fbs







From: Amireno Soenoro anor...@gmail.com
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Fri, April 30, 2010 4:49:48 PM
Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

Setahu saya Hilmi Panigoro itu geologist..

**nyeletuk mode on**

On 4/30/10, iagi iagi...@cbn.net.id wrote:
 Chevron pernah punya CEO geologist, William Funkhauser.  Kalau gak salah dia
 pernah jadi Presiden AAPG juga. Ikut nimbrung, Sofyadi Roezin

 -Original Message-
 From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id]
 Sent: Friday, April 30, 2010 11:55 AM
 To: iagi-net
 Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !




 Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang  ITB.

Si ABAH.

Kata orang Cacuk ex Dirut
 PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss..
 Powered by Randy
 BlackBerry®

 -Original Message-

 From: yanto R.Sumantri
 yrs...@rad.net.id
 Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Fw:
 Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !




 Vicky dan rekan rekan


 Aku kurang
 sependapat kalau geologaiadt tidak
 bisa jadi manager. banyak contoh bahwa
 mereka bisa terutama
 dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis.
 Tapi kalau ada
 pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS
 aku
 sependapat.
 SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang
 selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu
 berbuat
 bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa
 yang kita katakan.
 Nah , disini mungkin  sebanya , makanya
 tidak ada geologist yang
 mampu menjad Menteri karena Menteri
 harus berpolitik dan berpolitik itu

 .yah tahu kan jawabnya .

 Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin,

 Si Abah


Saya pikir
 seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu
 sewaktu masih kuliah saya
 ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi
 dan Manajemen.
 Meskipun dalam
 praktek kuliah nya hanya diajarkan

 cara me manage saja seperti manajemen
 dalam industri
 tambang
 maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi
 basic untuk
 menjadi seorang manager...


 Salam,


 Budi Santoso



 --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin
 shofiyud...@gmail.com wrote:



 From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

 Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, April 29, 2010,
 10:02 AM

 jadi manager belum tentu bisa,
 tapi tetep
 jago cari duit ... he he he ...
 sampe
 ke Maroko dan Kazahktan
 aja dikejar je ...

 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari

 rovi...@gmail.com

 Kenapa seorang
 sarjana
 elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka
 mampu
 membayangkan sebuah kerja
 mesin tanpa pernah
 melihatnya.

 Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA
 BATUNYA ! Doh
 !

 *Whalla !! *

 Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea
 diatas,
 paling tidak nggrundel. Karena geologist juga
 manusia,
 geologist juga
 pingin
 jadi manager doonks !
 Geologist mau dong jadi
 menteri atau setidaknya
 dirjen, lah.
 Seorang
 geologist sering mengatakan dirinya geologist


 sejati
 bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang
 ada
 ditangannya. Dunia
 virtual-pun menjadi
 sulit didalam
 genggaman seorang geologist, secara
 mental

 profesionalnya menuntut
 adanya *hand speciment*. Tanpa rock
 samples
 bagi
 geologi pengukuran hanyalah
 *soft data*.

 Fakta
 ini mungkin
 bisa dilihat bahwa pada kenyataannya
 petinggi-petinggi
 dunia
 migas dan energi di
 Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun

 permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural

 resources
 management*,

 masalah
 pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan
 energi,
 Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia
 kaya minyak,
 kaya angin,
 kaya
 sinar matahari dll. Tetapi
 kenapa pengelolaan
 energi di Indonesia
 terkesan
 ambyar
 !!

 Kita tengok sarjana

 teknik elektro sebentar.
 Seorang sarjana elektro
 mampu
 melihat kerja sebuah proses mekanik *dari
 rumusnya *! Mereka
 sejak kuliah sudah dituntut
 melihat proses *coupling

 *bukan
 dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah
 sebabnya sarjana
 elektro-pun mampu bekerja di
 dunia mekanik.
 Namun akan sulit bila

Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

2010-04-29 Terurut Topik yanto R.Sumantri



 Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang  ITB.

   Si ABAH.

   Kata orang Cacuk ex Dirut
PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss..
 Powered by Randy
BlackBerry®
 
 -Original Message-

From: yanto R.Sumantri
yrs...@rad.net.id
 Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42
 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: Fw:
Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
 


 
 Vicky dan rekan rekan
 

    Aku kurang
 sependapat kalau geologaiadt tidak
bisa jadi manager. banyak contoh bahwa
 mereka bisa terutama
dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis.
 Tapi kalau ada
pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS
 aku
sependapat.
 SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang
 selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu
berbuat
 bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa
yang kita katakan.
 Nah , disini mungkin  sebanya , makanya
tidak ada geologist yang
 mampu menjad Menteri karena Menteri
harus berpolitik dan berpolitik itu

.yah tahu kan jawabnya .
 
 Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin,
 
 Si Abah
 
 
    Saya pikir
seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu
 sewaktu masih kuliah saya
 ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi
 dan Manajemen.
Meskipun dalam
 praktek kuliah nya hanya diajarkan

cara me manage saja seperti manajemen
 dalam industri
tambang
 maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi
 basic untuk
 menjadi seorang manager...


 Salam,


 Budi Santoso



 --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin
shofiyud...@gmail.com wrote:



From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com

Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !

To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Thursday, April 29, 2010,
 10:02 AM

 jadi manager belum tentu bisa,
tapi tetep
 jago cari duit ... he he he ...
 sampe
ke Maroko dan Kazahktan
 aja dikejar je ...

 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari

rovi...@gmail.com

 Kenapa seorang
sarjana
 elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka
 mampu
 membayangkan sebuah kerja
mesin tanpa pernah
 melihatnya.

Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA
 BATUNYA ! Doh
!

 *Whalla !! *

 Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea
diatas,
 paling tidak nggrundel. Karena geologist juga
manusia,
 geologist juga
 pingin
 jadi manager doonks !
 Geologist mau dong jadi
menteri atau setidaknya
 dirjen, lah.
 Seorang
geologist sering mengatakan dirinya geologist


sejati
 bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang
ada
 ditangannya. Dunia
 virtual-pun menjadi
sulit didalam
 genggaman seorang geologist, secara
 mental

 profesionalnya menuntut
adanya *hand speciment*. Tanpa rock
 samples
 bagi
 geologi pengukuran hanyalah
 *soft data*.

 Fakta
ini mungkin
 bisa dilihat bahwa pada kenyataannya
petinggi-petinggi
 dunia
 migas dan energi di
Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun

permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural

resources
 management*,

masalah
 pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan
energi,
 Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia
kaya minyak,
 kaya angin,
 kaya
 sinar matahari dll. Tetapi
 kenapa pengelolaan
energi di Indonesia
 terkesan
 ambyar
!!

 Kita tengok sarjana

teknik elektro sebentar.
 Seorang sarjana elektro
mampu
 melihat kerja sebuah proses mekanik *dari
 rumusnya *! Mereka
 sejak kuliah sudah dituntut
melihat proses *coupling

 *bukan
 dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah
 sebabnya sarjana
 elektro-pun mampu bekerja di
dunia mekanik.
 Namun akan sulit bila

sarjana
 mekanik dituntut
 menjadi seorang ahli
transmisi PLN.

 Kembali ke

Geologist.
 Seorang geologist dididik melihat dunia ini
dalam
 empat dimensi. Dimensi
 ruang spasial
ditambah dimensi waktu
 (3D+1). Rentang skala dibenaknya
 mulai
 dari
 yang berukuran
mikron dengan mikroskop, hingga ribuan kilometer

dengan
 citra satelit. Waktunya berkisar dari

rentang hidupnya dalam puluhan
 tahun,

hingga
 jutaan bahkan bermimpi akan menguak milyaran tahun yang
lalu.
 Sangat tidak mudah bagi geologist untuk melihat
kekinian.
 Fenomena
 pemanasan

global lebih dilihat
 sebagai sebuah fenomena alam yg berulang
jutaan
 tahun
 lalu, ketimbang
menganggapnya sebagai ulah manusia yang baru
 mulai
 bekerja
 tadi pagi.

 Manager dituntut untuk mengerjakan dan memutuskan hari
ini,
 saat ini,
 dan
 sekarang
! Tidak ada toleransi
 waktu dalam orde tahunan. Manajer
 dituntut

 untuk memutuskan bukan
memikirkan ! Itulah sebabnya Geologist yang baik
 harus
berpikir berdasarkan DATA dan FAKTA dilapangan  ...

namun
 geologsit
 harus dibantu untuk
memberikan
 keputusan !

 Hef e
nais dey !

 RDP
 --
 *You can do hard way or you
 can do smart way ...
both ways need you to
 do


it
 any way ... not just discuss it in the hall way.*





--
 Salam
 hangat


Shofi






 
 --

___
 Nganyerikeun
hate
 batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma
hirupna pada
 ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu
lakonan