Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO. tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan, tetapi dengan minat nya. karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder. fbs From: Amireno Soenoro anor...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, April 30, 2010 4:49:48 PM Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Setahu saya Hilmi Panigoro itu geologist.. **nyeletuk mode on** On 4/30/10, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Chevron pernah punya CEO geologist, William Funkhauser. Kalau gak salah dia pernah jadi Presiden AAPG juga. Ikut nimbrung, Sofyadi Roezin -Original Message- From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: Friday, April 30, 2010 11:55 AM To: iagi-net Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang ITB. Si ABAH. Kata orang Cacuk ex Dirut PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss.. Powered by Randy BlackBerry® -Original Message- From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Vicky dan rekan rekan Aku kurang sependapat kalau geologaiadt tidak bisa jadi manager. banyak contoh bahwa mereka bisa terutama dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis. Tapi kalau ada pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS aku sependapat. SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu berbuat bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa yang kita katakan. Nah , disini mungkin sebanya , makanya tidak ada geologist yang mampu menjad Menteri karena Menteri harus berpolitik dan berpolitik itu .yah tahu kan jawabnya . Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin, Si Abah Saya pikir seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu sewaktu masih kuliah saya ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi dan Manajemen. Meskipun dalam praktek kuliah nya hanya diajarkan cara me manage saja seperti manajemen dalam industri tambang maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi basic untuk menjadi seorang manager... Salam, Budi Santoso --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, April 29, 2010, 10:02 AM jadi manager belum tentu bisa, tapi tetep jago cari duit ... he he he ... sampe ke Maroko dan Kazahktan aja dikejar je ... 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kenapa seorang sarjana elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka mampu membayangkan sebuah kerja mesin tanpa pernah melihatnya. Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA BATUNYA ! Doh ! *Whalla !! * Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea diatas, paling tidak nggrundel. Karena geologist juga manusia, geologist juga pingin jadi manager doonks ! Geologist mau dong jadi menteri atau setidaknya dirjen, lah. Seorang geologist sering mengatakan dirinya geologist sejati bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang ada ditangannya. Dunia virtual-pun menjadi sulit didalam genggaman seorang geologist, secara mental profesionalnya menuntut adanya *hand speciment*. Tanpa rock samples bagi geologi pengukuran hanyalah *soft data*. Fakta ini mungkin bisa dilihat bahwa pada kenyataannya petinggi-petinggi dunia migas dan energi di Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural resources management*, masalah pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan energi, Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia kaya minyak, kaya angin, kaya sinar matahari dll. Tetapi kenapa pengelolaan energi di Indonesia terkesan ambyar !! Kita tengok sarjana teknik elektro sebentar. Seorang sarjana elektro mampu melihat kerja sebuah proses mekanik *dari rumusnya *! Mereka sejak kuliah sudah dituntut melihat proses *coupling *bukan dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah sebabnya sarjana elektro-pun mampu bekerja di dunia mekanik. Namun akan sulit bila sarjana mekanik dituntut menjadi seorang ahli transmisi PLN. Kembali ke Geologist. Seorang geologist dididik melihat dunia ini dalam empat dimensi. Dimensi ruang spasial ditambah dimensi waktu (3D+1). Rentang skala dibenaknya mulai dari yang berukuran mikron dengan mikroskop, hingga ribuan kilometer dengan citra satelit. Waktunya
Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
Dari dulu saya berpendapat bahwa geologist, karena merupakan ilmu yang observation and synthethizing based dari sononya akan cenderung telat berkembang ketimbang mereka yang punya ilmu exact dan math based sebagaimana para engineer. Untuk bisa mencapai tingkat seperti seorang Henry Posamentier, misalnya perlu waktu begitu lama, lihat begitu banyak singkapan dan core, mengerjakan bermacam project di bermacam setting dan itu semua butuh waktu. Untuk waktu yang sama, seorang engineer (yang bekerja di migas) sudah bisa rotasi di berbagai department, dari simulasi, petrophysic, operation, production dll. Tentunya merekalah yang punya peluang lebih besar untuk terpilih menjadi team leader, subsurface manajer, Ops VP dan seterusnya. Ini kasus untuk mereka yang tinggal di khittah nya sebagai classical practising geologist. Tentunya beda untuk mereka yang sejak awal sudah awal merambah ke bidang geo-business, geo-management apalagi geo-politik alias geo-Parpol. dan geo-aktivis. maa'salamaOki --- On Sat, 1/5/10, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote: From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! To: iagi-net@iagi.or.id Received: Saturday, 1 May, 2010, 4:10 PM dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO. tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan, tetapi dengan minat nya. karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder. fbs -
Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
Salam, Ulasan manager dari mas Roviky, Mas Oki, dan banyak orang lain, amatlah menarik. Kelanjutan ulasannya versi mas salam, sbb: Manager adalah mengatur, memimpin, mengarahkan (direct-or, di-Rektor), memberikan servis. Tiap orang adalah manager. Suatu manager, akan di bawah suatu manager lain. Karena manager juga memberikan servis, maka seseorang manager juga menjadi anak buah dari bawahannya. Seseorang bisa bilang dalam hatinya atas kepada atasannya: Tolong nih di atur departemen, perusahaan, negara, biar saya tak repot mikir, dan ku ingin mikir yang lain saja, yang enak bagi saya, untuk menjadikan hal yang besar. Ilmu alam membanjiri tiap orang. Hanya sedikit ilmu alam yang bisa di raih seorang manusia. Tiap orang, apapun pekerjaannya, ya dengan observasi, analisa, sintesa gabungkan semua observasi dari semua yang telah masuk dalam tulang kepalanya (hobitus, bhs Latin). Ada ilmu mathematik, fisika, geology, sosial, politik, ekonomi, bisnis planning, kedokteran, psikologi, dan semua logi-logi lain. Ilmu se-alamnya (ku singkat menjadi salam) dari masing-masng orang di pakai untuk menjadi kearifan seseorang. Setiap orang mencari ilmu, agar lebih bisa membuat keputusan yang lebih arif. Mereka setelah mencari ilmu, maka mencari pekerjaan, mencari masalah, untuk di pecahkan, menyelesaikan teka-teki data observasi, pusle, jigsaw. Alam amat arif, ideal, selalu menyediakan hal yang masih bisa di perbaiki. Kalau tak ada masalah lagi, semua orang menjadi pengangguran. Bersyukurlah bila mendapat (tugas menyelesaikan) masalah. Semakin tinggi yang di gathuk-gathukkan (sintesa), maka umumnya semakin tinggi rewardnya, gajinya, tangible-intangible yang di dapatnya, dampak kebaikan kepada alamnya. Mengajarkan ilmu adalah membuat banyak orang untuk bisa menghasilkan uang. Uang yang di dapatkannya bisa lebih banyak dari pada yang di hasilkan seseeorang direktur, presiden, VP, suatu perusahaan. Seorang geologis, menemukan ladang minyak, misal Minas (di ikuti ladang-ladang lain di CSB, juga se Indonesia), yang di CSB menjadikankan sebuah kota amat besar yakni Pekanbaru, serta kota-kota satelitnya. Penemuan ladang minyak di Kalimantan timur, membuat kota Balikpapan, juga kota-kota satelitnya. Besarkan yang di buat geologist? Tidak kecilkan peranan geologistnya ? Kalau geologis menjadi VP, bisa tak sebanyak ladang minyak yang bisa di dapatkan. Politik adalah cara mencapai tujuan. Semua orang bertujuan. Semua orang adalah politikus. Hukum adalah pakem-pakem suatu hal di alam atas simpulan observasi, gathuk-gathukan. Pemakaian hukum tanpa unsur se-alam, akan menabrak hukum-hukum alam yang amat arif menuju keselamatan. Yang tak arif akan terlindas sejarah, di kenang hal tidak baiknya. Yang arif akan di kenang atas keharuman namanya. Semua benda adalah bisa di buat menjadi alat. Manusia, geologist, geophysicist, fisikawan, ya semuanya, akan bisa di peralat. Janganlah mau di peralat. Buatlah suatu yang besar manfaatnya bagi umat, sebisanya. Menukik ke judul Geologist ngga bisa jadi manajer !. Di jawab mas salam: Geolgist adalah nggak bisa menghindari untuk tidak sebagai manager ! Geologist adalah manager. Hasilnya bisa lebih besar dari pada hasil manager-manager (VP) suatu perusahaan (minyaknya). Setiap orang janganlah tidak berfikir sebagai manager. Setiap orang adalah kalifatullah. Apa memang begitu ? Hayooo...? Itu dulu ach Salam, Maryanto. From: oki musakti geo_musa...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sat, May 1, 2010 4:48:32 PM Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Dari dulu saya berpendapat bahwa geologist, karena merupakan ilmu yang observation and synthethizing based dari sononya akan cenderung telat berkembang ketimbang mereka yang punya ilmu exact dan math based sebagaimana para engineer. Untuk bisa mencapai tingkat seperti seorang Henry Posamentier, misalnya perlu waktu begitu lama, lihat begitu banyak singkapan dan core, mengerjakan bermacam project di bermacam setting dan itu semua butuh waktu. Untuk waktu yang sama, seorang engineer (yang bekerja di migas) sudah bisa rotasi di berbagai department, dari simulasi, petrophysic, operation, production dll. Tentunya merekalah yang punya peluang lebih besar untuk terpilih menjadi team leader, subsurface manajer, Ops VP dan seterusnya. Ini kasus untuk mereka yang tinggal di khittah nya sebagai classical practising geologist. Tentunya beda untuk mereka yang sejak awal sudah awal merambah ke bidang geo-business, geo-management apalagi geo-politik alias geo-Parpol. dan geo-aktivis. maa'salamaOki --- On Sat, 1/5/10, Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com wrote: From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! To: iagi-net@iagi.or.id Received: Saturday, 1 May, 2010, 4:10 PM dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO. tetapi
Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
lha semboyan geologist khan gini: - I'm paid to find oil and gas, and they're paid to do their job. jadi wajar duoong:-) a+ From: Franciscus B Sinartio fbsinar...@yahoo.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sat, May 1, 2010 2:10:55 PM Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! dan ada beberapa orang lagi misalnya Marlan Downey dari ARCO. tetapi memang secara statistik lebih banyak manager )selain manager Geology dan eksplorasi) yang bukan berasal dari pendidikan geology mungkin ini tidak ada hubungannya dengan kemampuan, tetapi dengan minat nya. karena biasanya geologist yang sudah senang mengutak ngatik teka teki )jigsaw puzzle) dari bumi biasanya tidak akan perduli lagi dengan managerial ladder. fbs From: Amireno Soenoro anor...@gmail.com To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Fri, April 30, 2010 4:49:48 PM Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Setahu saya Hilmi Panigoro itu geologist.. **nyeletuk mode on** On 4/30/10, iagi iagi...@cbn.net.id wrote: Chevron pernah punya CEO geologist, William Funkhauser. Kalau gak salah dia pernah jadi Presiden AAPG juga. Ikut nimbrung, Sofyadi Roezin -Original Message- From: yanto R.Sumantri [mailto:yrs...@rad.net.id] Sent: Friday, April 30, 2010 11:55 AM To: iagi-net Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang ITB. Si ABAH. Kata orang Cacuk ex Dirut PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss.. Powered by Randy BlackBerry® -Original Message- From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Vicky dan rekan rekan Aku kurang sependapat kalau geologaiadt tidak bisa jadi manager. banyak contoh bahwa mereka bisa terutama dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis. Tapi kalau ada pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS aku sependapat. SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu berbuat bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa yang kita katakan. Nah , disini mungkin sebanya , makanya tidak ada geologist yang mampu menjad Menteri karena Menteri harus berpolitik dan berpolitik itu .yah tahu kan jawabnya . Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin, Si Abah Saya pikir seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu sewaktu masih kuliah saya ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi dan Manajemen. Meskipun dalam praktek kuliah nya hanya diajarkan cara me manage saja seperti manajemen dalam industri tambang maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi basic untuk menjadi seorang manager... Salam, Budi Santoso --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, April 29, 2010, 10:02 AM jadi manager belum tentu bisa, tapi tetep jago cari duit ... he he he ... sampe ke Maroko dan Kazahktan aja dikejar je ... 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kenapa seorang sarjana elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka mampu membayangkan sebuah kerja mesin tanpa pernah melihatnya. Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA BATUNYA ! Doh ! *Whalla !! * Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea diatas, paling tidak nggrundel. Karena geologist juga manusia, geologist juga pingin jadi manager doonks ! Geologist mau dong jadi menteri atau setidaknya dirjen, lah. Seorang geologist sering mengatakan dirinya geologist sejati bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang ada ditangannya. Dunia virtual-pun menjadi sulit didalam genggaman seorang geologist, secara mental profesionalnya menuntut adanya *hand speciment*. Tanpa rock samples bagi geologi pengukuran hanyalah *soft data*. Fakta ini mungkin bisa dilihat bahwa pada kenyataannya petinggi-petinggi dunia migas dan energi di Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural resources management*, masalah pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan energi, Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia kaya minyak, kaya angin, kaya sinar matahari dll. Tetapi kenapa pengelolaan energi di Indonesia terkesan ambyar !! Kita tengok sarjana teknik elektro sebentar. Seorang sarjana elektro mampu melihat kerja sebuah proses mekanik *dari rumusnya *! Mereka sejak kuliah sudah dituntut melihat proses *coupling *bukan dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah sebabnya sarjana elektro-pun mampu bekerja di dunia mekanik. Namun akan sulit bila
Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer !
Bukan PAK , Cacuk itu alumni Tambang ITB. Si ABAH. Kata orang Cacuk ex Dirut PT Telkom alumni Geologi, coba cekricek boss.. Powered by Randy BlackBerry® -Original Message- From: yanto R.Sumantri yrs...@rad.net.id Date: Fri, 30 Apr 2010 11:38:42 To: iagi-netiagi-net@iagi.or.id Subject: Re: Fw: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! Vicky dan rekan rekan Aku kurang sependapat kalau geologaiadt tidak bisa jadi manager. banyak contoh bahwa mereka bisa terutama dalam bidang yang berhubungan dengan bisnis. Tapi kalau ada pendapat bahwa GEOLOGIST TIDAK BISA JADI POLITIKUS aku sependapat. SAYA kira ini adalah pengaruh ilimu geologi yang selalu bersentuhan dengan alam , yang menghendaki kita sellalu berbuat bijak dan tidak boleh berbuat sebaliknya seperti apa yang kita katakan. Nah , disini mungkin sebanya , makanya tidak ada geologist yang mampu menjad Menteri karena Menteri harus berpolitik dan berpolitik itu .yah tahu kan jawabnya . Apalagi jadi PRESIDENh KALEa, mana mungkin, Si Abah Saya pikir seharusnya bisa Pak Rovicky. Dulu sewaktu masih kuliah saya ingat ada mata kuliah Konsep Teknologi dan Manajemen. Meskipun dalam praktek kuliah nya hanya diajarkan cara me manage saja seperti manajemen dalam industri tambang maupun perminyakan. Mungkin inilah yang menjadi basic untuk menjadi seorang manager... Salam, Budi Santoso --- On Thu, 4/29/10, Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com wrote: From: Shofiyuddin shofiyud...@gmail.com Subject: Re: [iagi-net-l] Geologist ngga bisa jadi manajer ! To: iagi-net@iagi.or.id Date: Thursday, April 29, 2010, 10:02 AM jadi manager belum tentu bisa, tapi tetep jago cari duit ... he he he ... sampe ke Maroko dan Kazahktan aja dikejar je ... 2010/4/29 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com Kenapa seorang sarjana elektro mudah menjadi manajer ? Karena mereka mampu membayangkan sebuah kerja mesin tanpa pernah melihatnya. Seorang geologist ga bisa mbayangin tanpa KENA BATUNYA ! Doh ! *Whalla !! * Geologist (ahli geologi) mesti akan pada protest dengan alinea diatas, paling tidak nggrundel. Karena geologist juga manusia, geologist juga pingin jadi manager doonks ! Geologist mau dong jadi menteri atau setidaknya dirjen, lah. Seorang geologist sering mengatakan dirinya geologist sejati bila mampu melihat dan menjelaskan batu yang ada ditangannya. Dunia virtual-pun menjadi sulit didalam genggaman seorang geologist, secara mental profesionalnya menuntut adanya *hand speciment*. Tanpa rock samples bagi geologi pengukuran hanyalah *soft data*. Fakta ini mungkin bisa dilihat bahwa pada kenyataannya petinggi-petinggi dunia migas dan energi di Indonesia bukan ditangan geosaintist. Walaupun permasalahan utama di Indonesia ini masalah *natural resources management*, masalah pengelolaan sumberdaya alam. Indonesia tidak kekurangan energi, Indonesia berlimpah sumberdaya alam, Indonesia kaya minyak, kaya angin, kaya sinar matahari dll. Tetapi kenapa pengelolaan energi di Indonesia terkesan ambyar !! Kita tengok sarjana teknik elektro sebentar. Seorang sarjana elektro mampu melihat kerja sebuah proses mekanik *dari rumusnya *! Mereka sejak kuliah sudah dituntut melihat proses *coupling *bukan dari kampas kopling di mesin sepeda motornya. Itulah sebabnya sarjana elektro-pun mampu bekerja di dunia mekanik. Namun akan sulit bila sarjana mekanik dituntut menjadi seorang ahli transmisi PLN. Kembali ke Geologist. Seorang geologist dididik melihat dunia ini dalam empat dimensi. Dimensi ruang spasial ditambah dimensi waktu (3D+1). Rentang skala dibenaknya mulai dari yang berukuran mikron dengan mikroskop, hingga ribuan kilometer dengan citra satelit. Waktunya berkisar dari rentang hidupnya dalam puluhan tahun, hingga jutaan bahkan bermimpi akan menguak milyaran tahun yang lalu. Sangat tidak mudah bagi geologist untuk melihat kekinian. Fenomena pemanasan global lebih dilihat sebagai sebuah fenomena alam yg berulang jutaan tahun lalu, ketimbang menganggapnya sebagai ulah manusia yang baru mulai bekerja tadi pagi. Manager dituntut untuk mengerjakan dan memutuskan hari ini, saat ini, dan sekarang ! Tidak ada toleransi waktu dalam orde tahunan. Manajer dituntut untuk memutuskan bukan memikirkan ! Itulah sebabnya Geologist yang baik harus berpikir berdasarkan DATA dan FAKTA dilapangan ... namun geologsit harus dibantu untuk memberikan keputusan ! Hef e nais dey ! RDP -- *You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it any way ... not just discuss it in the hall way.* -- Salam hangat Shofi -- ___ Nganyerikeun hate batur hirupna mo bisa campur, ngangeunahkeun hate jalma hirupna pada ngupama , Elmu tungtut dunya siar Ibadah kudu lakonan