RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Untung yang saya hormati, InsyaAllah bapak dalam keadaan sehat walafiat dan terus memperhati tulisan-tulisan gravity dan magnetik. Yah lumayan sibuk pak. Saya setuju sekali Pak, bahwa perlunya survey grav/mag disekitar pulau itu. Apakah selama survey seismic regional, BPPT juga sekaligus memasang alat gravitimeter? Kalo iya datanya sangat baik untuk stripping model dengan lintasan seismicnya dalam penentuan apakah ada reef body atau volcanic dll. Pak Untung, Data yang kami gunakan dari Getech UK. Mungkin bpk masih ingat dgn Dr. Derek Fairhead? Wassalam, Edison Sirodj -Original Message- From: untungm [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 21 February, 2008 7:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Pak Edison yang baik, Apa khabar? Semoga baik-baik saja. Sibuk sekali kelihatannya. Data gayaberat sekitar Simulue perlu dievaluasi lebih mendalam. Kalau perlu dilalukan suatu survey lokal di pulau dan disekitarnya untuk membuat peta kontur yang detil. Kalau menganalisa dari image map sifatnya sangat regional. Kita hanya dapat cerita yang sangat kualitatif. Sekian saja dulu. Sudah ada adzan magrib. Sapai ketemu dan kita bisa berbincang soal ini. Selamat bekeja dan success.. Wassalaam. M. Untung - Original Message - From: "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, February 20, 2008 1:22 PM Subject: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. > > Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation > gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang > umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup > menarik. > > Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan > kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang > dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), > ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh > yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high > Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. > > Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya > penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya > cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya > indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. > > EGS. > > > -Original Message- > From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di > Aceh. > > hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. > > > - Pesan Diteruskan > Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: [EMAIL PROTECTED] > Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 > Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > > Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya > sampaikan berikut dibawah ini. > > BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi > JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan > berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa > tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan > Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan > potensi kandungan migas raksasa. > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf > Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur > Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan > perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 > hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah > cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau > Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar > biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). > Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh > tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi > mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas > di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu > diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan > raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta > barel. > Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 > persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan > itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu > seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur > pembentuk minyak. "Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut," > katanya.Di
Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Edison yang baik, Apa khabar? Semoga baik-baik saja. Sibuk sekali kelihatannya. Data gayaberat sekitar Simulue perlu dievaluasi lebih mendalam. Kalau perlu dilalukan suatu survey lokal di pulau dan disekitarnya untuk membuat peta kontur yang detil. Kalau menganalisa dari image map sifatnya sangat regional. Kita hanya dapat cerita yang sangat kualitatif. Sekian saja dulu. Sudah ada adzan magrib. Sapai ketemu dan kita bisa berbincang soal ini. Selamat bekeja dan success.. Wassalaam. M. Untung - Original Message - From: "H. Edison Sirodj (XD/PCSB)" <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Wednesday, February 20, 2008 1:22 PM Subject: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup menarik. Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. EGS. -Original Message- From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. - Pesan Diteruskan Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: [EMAIL PROTECTED] Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya sampaikan berikut dibawah ini. BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan potensi kandungan migas raksasa. Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta barel. Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur pembentuk minyak. "Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut," katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak serta bright spot yang merupakan indikasi adanya gas. Sejauh ini, lanjut Yusuf, Tim BPPT optimistis perairan timur laut Pulau Simeuleu mengandung migas skala raksasa. Sebab, beberapa daerah yang memiliki karakteristik sama sudah terbukti mengandung migas. Di antaranya, di wilayah Myanmar, Andaman, serta California, AS.Meski demikian, BPPT akan tetap membuat perhitungan realistis. Menurut Yusuf, jika porositas diperkecil menjadi 15 persen, artinya diasumsikan hanya 15 persen dari volume cekungan yang mengandung migas, angka minimal cadangannya masih 53,7 miliar barel. "Tetap saja angka itu masih sangat besar," terangnya.Penemuan BPPT tersebut mendapat tanggapan positif dari ahli geologi perminyakan Andang Bachtiar yang kemarin juga hadir di Kantor BPPT. Chairman PT Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) itu mengatakan, wilayah perairan Indonesia memang memiliki banyak cekungan atau basin yang berpotensi mengandung migas. "Banyak di an
RE: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Awang, Saya setuju sekali bahwa masalah HC di Simeulue tidak dapat di analogikan dengan Arun. Karenanya di uraian gravity saya itu hanya menganalogikan paleohigh yang ditumpangi oleh Arun Reef yang banyak juga tersebar di sekitar pulau tersebut. Saya infokan juga gravity low disekitar pulau tersebut tidak menyerupai luasnya gravity low disekitar Arun. Posisi paleohigh yang terdapat di sekitar pulau tersebut lebih dekat di analogikan dengan paleohigh yang terdapat di Yadana yang sama-sama dekat garis Axis of 90N Arch. Edison -Original Message- From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 21 February, 2008 9:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Pak Edison, Tidak meragukan lagi bahwa dari Nias sampai TL Simeulue terdapat beberapa model struktur build up yang terdapat di atas paleo-high basement. Sedimentasi di wilayah ini memang didominasi fine-grained turbiditic siliciclastic dan reefal build up berumur lebih muda dari Miosen yang sedikit banyak berselingan dengan lapisan litologi volkanik. Lintasan seismik 1500 km yang disurvey RV (research vessel) Sonne oleh BGR Jerman tahun 2006 menemukan lebih dari 20 struktur buildup semacam itu. Ini bisa hanya basement high yang ditumbuhi reefal carbonate, bisa basement high yang ditutupi draping folds di atasnya, bisa juga volcanic cone. Semua positive structures itu akan membuat high gravity. Struktur2 memang ada, tetapi mengkaji apakah mempunyai hidrokarbon di dalamnya adalah cerita yang lain dan tak bisa langsung dianalogikan ke Arun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 21, 2008 7:13 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Mas Iwan, Peta hardcopy itu cukup besar dan harus discan. egs -Original Message- From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 20 February, 2008 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bang Edison, Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity sekitar P. Simelue? 2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) <[EMAIL PROTECTED]>: > Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. > > Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation > gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang > umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup > menarik. > > Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan > kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang > dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), > ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh > yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high > Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. > > Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya > penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya > cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya > indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. > > EGS. > > > -Original Message- > From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di > Aceh. > > hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. > > > - Pesan Diteruskan > Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: [EMAIL PROTECTED] > Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 > Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > > Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya > sampaikan berikut dibawah ini. > > BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi > JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan > berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa > tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan > Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan > potensi kandungan migas raksasa. > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf > Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur > Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan > perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 > hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah > cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau > Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar > biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). > Sebagai perbandingan untuk
RE: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Pak Edison, Tidak meragukan lagi bahwa dari Nias sampai TL Simeulue terdapat beberapa model struktur build up yang terdapat di atas paleo-high basement. Sedimentasi di wilayah ini memang didominasi fine-grained turbiditic siliciclastic dan reefal build up berumur lebih muda dari Miosen yang sedikit banyak berselingan dengan lapisan litologi volkanik. Lintasan seismik 1500 km yang disurvey RV (research vessel) Sonne oleh BGR Jerman tahun 2006 menemukan lebih dari 20 struktur buildup semacam itu. Ini bisa hanya basement high yang ditumbuhi reefal carbonate, bisa basement high yang ditutupi draping folds di atasnya, bisa juga volcanic cone. Semua positive structures itu akan membuat high gravity. Struktur2 memang ada, tetapi mengkaji apakah mempunyai hidrokarbon di dalamnya adalah cerita yang lain dan tak bisa langsung dianalogikan ke Arun. Salam, awang -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, February 21, 2008 7:13 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Mas Iwan, Peta hardcopy itu cukup besar dan harus discan. egs -Original Message- From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 20 February, 2008 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bang Edison, Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity sekitar P. Simelue? 2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) <[EMAIL PROTECTED]>: > Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. > > Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation > gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang > umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup > menarik. > > Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan > kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang > dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), > ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh > yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high > Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. > > Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya > penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya > cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya > indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. > > EGS. > > > -Original Message- > From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di > Aceh. > > hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. > > > - Pesan Diteruskan > Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: [EMAIL PROTECTED] > Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 > Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > > Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya > sampaikan berikut dibawah ini. > > BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi > JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan > berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa > tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan > Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan > potensi kandungan migas raksasa. > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf > Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur > Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan > perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 > hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah > cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau > Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar > biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). > Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh > tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi > mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas > di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu > diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan > raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta > barel. > Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 > persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan > itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu > seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur > pem
RE: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Mas Iwan, Peta hardcopy itu cukup besar dan harus discan. egs -Original Message- From: Iwan B [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, 20 February, 2008 6:45 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. Bang Edison, Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity sekitar P. Simelue? 2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) <[EMAIL PROTECTED]>: > Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. > > Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation > gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang > umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup > menarik. > > Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan > kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang > dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), > ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh > yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high > Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. > > Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya > penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya > cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya > indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. > > EGS. > > > -Original Message- > From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di > Aceh. > > hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. > > > - Pesan Diteruskan > Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: [EMAIL PROTECTED] > Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 > Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > > Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya > sampaikan berikut dibawah ini. > > BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi > JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan > berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa > tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan > Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan > potensi kandungan migas raksasa. > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf > Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur > Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan > perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 > hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah > cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau > Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar > biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). > Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh > tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi > mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas > di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu > diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan > raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta > barel. > Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 > persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan > itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu > seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur > pembentuk minyak. "Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut," > katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu > indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari > adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak serta > bright spot yang merupakan indikasi adanya gas. > Sejauh ini, lanjut Yusuf, Tim BPPT optimistis perairan timur laut Pulau > Simeuleu mengandung migas skala raksasa. Sebab, beberapa daerah yang > memiliki karakteristik sama sudah terbukti mengandung migas. Di > antaranya, di wilayah Myanmar, Andaman, serta California, AS.Meski > demikian, BPPT akan tetap membuat perhitungan realistis. Menurut Yusuf, > jika porositas diperkecil menjadi 15 persen, artinya diasumsikan hanya > 15 persen dari volume cekungan yang mengandung migas, angka minimal > cadangannya masih 53,7 miliar barel. "Tetap saja angka itu masih sangat > besar," terangnya.Penemuan BPPT tersebut mendapat tanggapan positif dari > ahli geologi perminyakan Andang Bachtiar yang
Re: [iagi-net-l] Lapangan Migas Raksasa di Aceh.
Bang Edison, Kalau ada gambar atau petanya, tentu akan memudahkan kita utk memahaminya. Apakah anda tidak keberatan utk berbagi gambar gravity sekitar P. Simelue? 2008/2/20 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) <[EMAIL PROTECTED]>: > Maaf rekans, masih menambah sedikit info lagi nih. > > Peta Isostatic gravity yang diproses menjadi Horizontal derivation > gravity dari daerah sekitar Pulau Simaleu sampai lokasi Arun Field yang > umumnya dataran rendah memang tampak beberapa paleohigh yang cukup > menarik. > > Dengan membandingkan paleohigh yang ditempati oleh Arun field dengan > kontras density yang cukup kuat dan membentuk lingkaran kecil yang > dikelilingi low density kontras yang cukup luas (Lho-Sukon sub basin), > ternyata di sekitar pulau Simeulue terdapat beberapa indikasi paleohigh > yang ukurannya ada yang sama dan ada yang lebih besar dari paleo-high > Arun Field. Teramati ada 4 paleohigh. > > Problem yang tampak dari HDR gravity tersebut, tidak meluasnya > penyebaran low density contras batuan yang umumnya mencirikan adanya > cekungan-cekungan besar di sekitar pulau Simaleu itu. Yang ada hanya > indikasi cekungan kecil kecil diantara paleo ridge yang berarah 90N. > > EGS. > > > -Original Message- > From: yanto salim [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, 18 February, 2008 5:13 PM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: [iagi-net-l] Trs: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di > Aceh. > > hanya meneruskan beritqa dari Jawa Pos. > > > - Pesan Diteruskan > Dari: bambang kuntjoro <[EMAIL PROTECTED]> > Kepada: [EMAIL PROTECTED] > Terkirim: Senin, 18 Febuari, 2008 7:25:27 > Topik: [Forsino-Nusantara] Lapangan Migas Raksasa di Aceh. > > Bagi yang belum membaca dan sulit mengakses beritanya di Jawa Pos, saya > sampaikan berikut dibawah ini. > > BPPT: Lebih Besar dari Milik Arab Saudi > JAKARTA - Bencana dahsyat tsunami di Aceh 26 Desember 2004 memunculkan > berkah tak terduga empat tahun kemudian. Berawal dari studi pascagempa > tsunami di perairan barat Sumatera, Badan Pengkajian dan Penerapan > Teknologi (BPPT) kemarin (11/2) mempublikasikan temuan blok dengan > potensi kandungan migas raksasa. > Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf > Surahman mengatakan, Survei BPPT bersama Bundesanspalp fur > Geowissnschaften und Rohftoffe (BGR Jerman) itu menemukan kawasan > perairan yang di dalam buminya diperkirakan terkandung migas 107,5 > hingga 320,79 miliar barel. Lapangan migas tersebut terletak di daerah > cekungan busur muka atau fore arc basin perairan timur laut Pulau > Simeuleu, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). "Kandungan migas itu luar > biasa besar," ujar Yusuf di Kantor BPPT Jakarta kemarin (11/2). > Sebagai perbandingan untuk menunjukkan besarnya kandungan migas di Aceh > tersebut, Yusuf menyebutkan, saat ini cadangan terbukti di Arab Saudi > mencapai 264,21 miliar barel atau hanya 80 persen dari kandungan migas > di Aceh. Sementara itu, cadangan Lapangan Banyu Urip di Cepu > diperkirakan hanya 450 juta barel. Lapangan migas dapat dikategorikan > raksasa atau giant field jika cadangan terhitungnya lebih dari 500 juta > barel. > Menurut Yusuf, angka potensi tersebut didapat dari hitungan porositas 30 > persen. Artinya, diasumsikan hanya 30 persen dari volume cekungan batuan > itu yang mengandung migas. Meski demikian, lanjut dia, belum tentu > seluruh cekungan tersebut diisi hidrokarbon yang merupakan unsur > pembentuk minyak. "Karena itu, penemuan ini perlu kajian lebih lanjut," > katanya.Dia menyatakan, meski belum diketahui secara pasti, salah satu > indikasi awal keberadaan migas di cekungan tersebut dapat dilihat dari > adanya carbonate build ups sebagai reservoir atau penampung minyak serta > bright spot yang merupakan indikasi adanya gas. > Sejauh ini, lanjut Yusuf, Tim BPPT optimistis perairan timur laut Pulau > Simeuleu mengandung migas skala raksasa. Sebab, beberapa daerah yang > memiliki karakteristik sama sudah terbukti mengandung migas. Di > antaranya, di wilayah Myanmar, Andaman, serta California, AS.Meski > demikian, BPPT akan tetap membuat perhitungan realistis. Menurut Yusuf, > jika porositas diperkecil menjadi 15 persen, artinya diasumsikan hanya > 15 persen dari volume cekungan yang mengandung migas, angka minimal > cadangannya masih 53,7 miliar barel. "Tetap saja angka itu masih sangat > besar," terangnya.Penemuan BPPT tersebut mendapat tanggapan positif dari > ahli geologi perminyakan Andang Bachtiar yang kemarin juga hadir di > Kantor BPPT. Chairman PT Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) itu > mengatakan, wilayah perairan Indonesia memang memiliki banyak cekungan > atau basin yang berpotensi mengandung migas. "Banyak di antaranya yang > belum teridentifikasi," ujarnya.Hingga saat ini, kata > dia, sudah ada 66 cekungan plus 6 cekungan fore arc basin yang > teridentifikasi berisi minyak. Pada 2003, lanjut dia, Ikatan Ahli > Geologi Indonesia (IAGI) berhasil mengidentifikasi hipotesis cadangan > gas sebesar 26,7 triliun kaki kubik (TCF