RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Maaf kalau ternyata penjelasan saya ternyata tidak terlalu tepat : 1. Zakat - dengan menunjukkan bukti pembayaran yang disahkan oleh Badan Amil Zakat setempat kepada petugas pajak. Kalau nggak salah peraturan perundangan sejak tahun 2001 atau 2002. 2. Iuran pensiun/THT adalah uang yang dipotong dari gaji kita tiap bulan oleh kantor sebagai kontribusi pegawai dalam keikutsertaan pegawai dalam program DPLK/Jamsostek (perbandingan kira-kira perusahaan 75-80% dan pegawai 20-25%). Pemotongan ini dilakukan atas gaji, sebelum gaji kita dipotong pajak. Klaim untuk item ini bisa peroleh dari dokumen akutansi gaji kita dari perusahaan (saya pikir bisa diminta di bagian accounting perusahaan). Salam -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 22, 2005 2:37 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? C. PENGURANGAN PAJAK 1 ZAKAT 2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah tanggungan dalam keluarga 3 IURAN PENSIUN, IURAN THT Bagaimana caranya mengeklaim pengurangan pajak dengan Zakat dan Iuran Pensiun/THT ? Zakat ini sebagai pengurang NOP (Nilai Objek Pajak) atau pengganti Pakaj ? RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Ferdi, Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening aku-:) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya? tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] 18/03/2005 08:32 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
itulah bingungnya pajak ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus apa gunanya NPWP pribadi? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] 22/03/2005 03:53 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Ferdi, Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening aku-:) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya? tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] 18/03/2005 08:32 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Fer, Logika nya sih nggak semua orang Indonesia kerja di kantor, dan bisa jadi orang yang kerja di kantor (yang udah di potong pajaknya dari kantor) masih punya penghasilan tambahan dari luar. Nah, pengahasilan tamabahan ini bakal ke 'cover' ama si NPWM pribadi itu. Benar nggak gitu? Salam, Hendri -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 22, 2005 11:38 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? itulah bingungnya pajak ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus apa gunanya NPWP pribadi? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] 22/03/2005 03:53 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Ferdi, Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening aku-:) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya? tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] 18/03/2005 08:32 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Just share, berikut mengacu pada formulir SPT Tahunan dari Direktorat Pajak - DEPKEU : A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT: PENGHASILAN NETTO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN-catatan : pajak langsung dipotong oleh kantor 1. GAJI/PENSIUN/THT 2. TUNJANGAN PPH 3. TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DSB 4. HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA 5. PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA 6. PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YG DIKENAKAN PEMOTONGAN PPH PASAL 21 7. TANTIEM, BONUS, GRAFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR PENGHASILAN NETO DALAM NEGRI LAINNYA (Tidak Termasuk Penghasilan Yang Telah Dikenakan PPh Bersifat Final) - tidak dipotong oleh kantor 1 BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN DAN DISKONTO SBI 2 DIVIDEN 3 ROYALTI 4 SEWA ATAS TANAH DAN ATAU BANGUNAN 5 PENGHARGAAN DAN HADIAH 6 KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN/PENGALIHAN HARTA B. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK a. BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH b. WARISAN c. BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM,PERSEKUTUAN, PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI d. KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA C. PENGURANGAN PAJAK 1 ZAKAT 2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah tanggungan dalam keluarga 3 IURAN PENSIUN, IURAN THT Salam -Original Message- From: hendri harsian [mailto:[EMAIL PROTECTED] Fer, Logika nya sih nggak semua orang Indonesia kerja di kantor, dan bisa jadi orang yang kerja di kantor (yang udah di potong pajaknya dari kantor) masih punya penghasilan tambahan dari luar. Nah, pengahasilan tamabahan ini bakal ke 'cover' ama si NPWM pribadi itu. Benar nggak gitu? Salam, Hendri -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] itulah bingungnya pajak ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus apa gunanya NPWP pribadi? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] Ferdi, Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening aku-:) - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya? tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
C. PENGURANGAN PAJAK 1 ZAKAT 2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah tanggungan dalam keluarga 3 IURAN PENSIUN, IURAN THT Bagaimana caranya mengeklaim pengurangan pajak dengan Zakat dan Iuran Pensiun/THT ? Zakat ini sebagai pengurang NOP (Nilai Objek Pajak) atau pengganti Pakaj ? RDP - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya? tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta? Regards Ferdinandus Kartiko Samodro TOTAL EP Indonesie Balikpapan DKS/EXR/GLG 0542- 533852 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED] 18/03/2005 08:32 AM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Minarwan . Bila NPWP bapak belum dihapus, maka bapak masih memiliki kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan, selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2005. Apabila permasalahannya adalah karena bapak keluar dari kantor lama di tahun lalu, maka berdasarkan Keputusan Dir.Jen. Pajak No. 545/PJ./2000 selambat-lambatnya 1 bulan setelah seorang pegawai berhenti si pemberi kerja memiliki kewajiban untuk membuat Bukti Pemotongan (Form 1721 A1). Form inilah yang harus bapak minta sebagai dasar untuk membuat SPT Tahunan bapak. Mengenai pelaporan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sebenarnya bapak tidak perlu datang langsung ke KPP, bapak bisa mengirimkan via pos. Jika dikirimkan di wilayah Indonesia, melalui pos tercatat (atau kilat khusus) maka tanggal penerimaan Kantor Pos dan Giro dipersamakan dengan tanggal penerimaan di KPP. Artinya bila dikirimkan melalui pos tercatat per tanggal 31 Maret, belum dianggap terlambat, walaupun baru diterima di KPP tujuan tanggal 5 April. Bila bapak hendak mengirimkan dari LN .. sebatas pengetahuan saya belum ada pengaturan khusus, artinya apakah tanggal terima di Kantor Pos LN akan disamakan dengan tanggal terima di KPP, oleh karena itu untuk amannya, agar pengirimannya juga diperhitungkan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk SPT tersebut sampai di KPP. Misalnya 1 atau 2 minggu sebelum tanggal 31 Maret bapak sudah mengirimkan SPT. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 6:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh. Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP. Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah. Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek. Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak melewati batas waktu tanggal 31 Maret?? Salam Minarwan - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Pak Daru, Di kantor saya, kalau karyawan dolan ke LN pajak fiskal bisa di-reimburse ke kantor, karena gaji sudah dipotong pajak lewat kantor. Syaratnya membuat expense report dengan melampirkan copy paspor, cap imigrasi keberangkatan-kedatangan serta kuitansi (asli) fiskal, mungkin juga boarding pass. Dalam waktu sebulan uang sudah keluar. Oleh kantor pajak ini akan diperhitungkan di akhir tahun. Jadi kantor nalangi dulu. Dulu, sewaktu masih kerja di perush. mudlogging, fiskal saya (masih Rp.250.000) harus di-claim ke kantor Pajak karena kantor tidak mau membayar duluan (saya ada NPWP). Namun apa jawaban dari kantor Pajak? Tidak ada kelebihan pajak yang dibayarkan! Dua kali saya melayangkan surat, lengkap dengan bukti-2 kuat, tetapi jawaban tetap saja. Surat dari kantor Pajak saya lempar ke keranjang sampah, dan semenjak itu saya mogok tidak pernah isi SPT. Saya pernah mendapat surat peringatan dari kantor Pajak, tetapi lama-2 tidak pernah ada. Saya heran kenapa pajak fiskal ini tidak dihapus saja, sebab warga sudah pada membayar berbagai pajak. Kenapa dihapus? Karena di sana sering terjadi percaloan. Kawan-2 koki yang akan kerja di pemboran l.n. bisa menawar fiskal lebih murah, tetapi tidak ada kuitansi (kuwi tansah dadi saksi). Wassalam, Sugeng - Original Message - From: Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 5:28 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls
Ada yang punya formulir SPT dalam format xls? Formulir yang di Web dalam *.DOC jadi harus dipindahkan ke xls dulu. Terima kasih kalau ada yang mau berbagi. -bg 'lagi malas ngetik rumus di xls' -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 21 March 2005 11:48 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak Minarwan . Bila NPWP bapak belum dihapus, maka bapak masih memiliki kewajiban untuk melaporkan SPT Tahunan, selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2005. Apabila permasalahannya adalah karena bapak keluar dari kantor lama di tahun lalu, maka berdasarkan Keputusan Dir.Jen. Pajak No. 545/PJ./2000 selambat-lambatnya 1 bulan setelah seorang pegawai berhenti si pemberi kerja memiliki kewajiban untuk membuat Bukti Pemotongan (Form 1721 A1). Form inilah yang harus bapak minta sebagai dasar untuk membuat SPT Tahunan bapak. Mengenai pelaporan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sebenarnya bapak tidak perlu datang langsung ke KPP, bapak bisa mengirimkan via pos. Jika dikirimkan di wilayah Indonesia, melalui pos tercatat (atau kilat khusus) maka tanggal penerimaan Kantor Pos dan Giro dipersamakan dengan tanggal penerimaan di KPP. Artinya bila dikirimkan melalui pos tercatat per tanggal 31 Maret, belum dianggap terlambat, walaupun baru diterima di KPP tujuan tanggal 5 April. Bila bapak hendak mengirimkan dari LN .. sebatas pengetahuan saya belum ada pengaturan khusus, artinya apakah tanggal terima di Kantor Pos LN akan disamakan dengan tanggal terima di KPP, oleh karena itu untuk amannya, agar pengirimannya juga diperhitungkan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk SPT tersebut sampai di KPP. Misalnya 1 atau 2 minggu sebelum tanggal 31 Maret bapak sudah mengirimkan SPT. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 6:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh. Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP. Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah. Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek. Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak melewati batas waktu tanggal 31 Maret?? Salam Minarwan - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Noor . - Original Message - From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, March 19, 2005 3:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? - kalau kita suatu waktu jadi pengangguran, apakah tetep wajib isi SPPT..? Sepanjang NPWP belum dihapuskan, maka kewajiban melaporkan SPT masih tetap ada pak. Penghapusan NPWP untuk Orang Pribadi dapat dilakukan dengan alasan : 1. Meninggal dunia, atau 2. Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya - kalau kita pindah alamat, kenapa kok susah betul gantinya...? Sebenarnya tidak susah pak, bapak hanya perlu memberitahukan secara tertulis kepada KPP tempat bapak terdaftar mengenai perpindahan alamat tersebut. Bila perpindahannya masih dalam wilayah kerja KPP yang bersangkutan, yang terjadi hanya updating alamat. Bila perpindahannya keluar dari wilayah kerja KPP, memang melalui suatu proses tambahan, yang pada intinya KPP lama menginventarisir pelaksanaan kewajiban perpajakan yang telah bapak laporkan di KPP lama, untuk selanjutnya disampaikan ke KPP dimana wilayah kerjanya meliputi alamat bapak yang baru. - kalau ganti kerjaan kenapa kok jadi rumit pajaknya.. Hal yang harus diperhatikan pada saat pindah kerja, dlm hal pajak, adalah meminta form SPT 1721-A1 (bukti pemotongan) dari si pemberi kerja lama. Peraturan perpajakan mewajibkan si pemberi kerja memberikan form SPT 1721-A1 untuk pegawai yang berhenti atau pensiun selambat-lambatnya 1 bulan sejak pegawai tsb pindah atau pensiun. Utk kasus ini tidak menunggu sampai dengan akhir tahun, pemberian 1721-A1 nya Form 1721 A1 ini (sebaiknya bapak membuat dulu copy-nya) selanjutnya disampaikan kepada pemberi kerja yang baru untuk selanjutnya dipergunakan sebagai dasar perhitungan untuk memotong PPh Ps. 21. Di akhir tahun pemberi kerja yang baru berkewajiban untuk memperhitungkan form 1721 A1 dari pemberi kerja yang lama, pemotongan dan pelaporan PPh Ps. 21 yang telah dipotong atas penghasilan bapak untuk selanjutnya dibuatkan form 1721 A1 untuk tahun yang bersangkutan. Seterimanya form 1721 A1 dari pemberi kerja tadi, bapak tinggal menuangkannya kedalam SPT Tahunan Pribadi bapak. - kalau ada kesalahan isi, kok bisa jadi seterusnya begitu...kenapa tidak ada perbaikan...? Kesalahan isi seperti apa ya pak? Pada dasarnya SPT masih dapat diperbaiki kok pak. Ada aturannya bahwa apabila terdapat kesalahan dalam pengisian SPT, Wajib Pajak masih dapat memperbaikinya. - ekpat di Indonesia itu siapa yang bayar pajak...? kalau KPSnya, khan cost recovery juga dong.itu namanya kita dikibulin...:-) Untuk PPh Ps. 21, si pemberi kerja berkewajiban melakukan pemotongan pajak. - kalau kantor pajak bisa model buka di kantor kayak model di CPI aku pikir bagus banget tuh.. abis suka liat di koran orang antri mau masukin laporan SPPT. kenapa gak pakai surat saja..? Penyampaian SPT tidak harus datang ke KPP, bisa juga melalui Kantor Pos. Utk yang melalui Pos, sebaiknya menggunakan Surat Tercatat (Kilat Khusus), karena tanggal terima di Kantor Pos akan dianggap telah diterima di KPP. Saat sekarang ini DitJen Pajak sedang mengembangkan sistem agar penyampaian SPT bisa melalui internet. Semoga hal ini dapat memenuhi keinginan bapak. Regards, Ardhie - apakah ada simulasi cara ngitung pajak di internet, jadi kita bisa hitung pajak kita sendiri sebelum kirim laporannyapaling nggak ini gak membuat sistem pajak jadi lebih transparan... Sekedar sharing saja : Aku baru isi laproan pajak di sinidan siklus tahunannya kira-kira begini...: - setelah diisi, aku cek di internet kira-kira berapa pajaknya... di sini kita bisa hitung termasuk jumlah potongan pajaknya (jadi pajak langsung didiskon di depan, sesuai dengan isian yang kita kirim).. bahkan kalau ngisi via internet, dapat diskon tambahan beberapa persen lagi... - laporan tsb, kemudian aku poskan dan tunggu sampai ada tagihan pajak bulan agustus nanti. nah sambil nunggu, dari sekarang (maret) sudah bisa mulai nabung:-) - september baru bayar pajaknya - bulan februari tahun depannya, akan ada tagihan awal yang besarnya 30% pajak tahun sebelumnya plus pre-printed form untuk laporan pajak berikutnya...detailnya sudah diisi, tinggal masukin penghasilan dan potongan tahun itu.. (semuanya gak ada kontak sama sekali dengan orang pajak, bahkan kantor pajaknya aku cuman tahu alamatnya doang he he he h e) salam, - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls
Pak Bambang . Saya baru saja mengirimkan form SPT 1770S via Japri. Semoga bermanfaat. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Gumilar, Bambang BSP-EPE/41 [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Monday, March 21, 2005 11:44 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls Ada yang punya formulir SPT dalam format xls? Formulir yang di Web dalam *.DOC jadi harus dipindahkan ke xls dulu. Terima kasih kalau ada yang mau berbagi. -bg 'lagi malas ngetik rumus di xls' - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Karena kebetulan ada yang ahlinya dari pajak.or.id, ini beberapa pertanyaan yang aku coba rangkum dan mungkin bisa dicerahkan lagi : - kalau kita suatu waktu jadi pengangguran, apakah tetep wajib isi SPPT..? - kalau kita pindah alamat, kenapa kok susah betul gantinya...? - kalau ganti kerjaan kenapa kok jadi rumit pajaknya..? - kalau ada kesalahan isi, kok bisa jadi seterusnya begitu...kenapa tidak ada perbaikan...? - ekpat di Indonesia itu siapa yang bayar pajak...? kalau KPSnya, khan cost recovery juga dong.itu namanya kita dikibulin...:-) - kalau kantor pajak bisa model buka di kantor kayak model di CPI aku pikir bagus banget tuh.. abis suka liat di koran orang antri mau masukin laporan SPPT. kenapa gak pakai surat saja..? - apakah ada simulasi cara ngitung pajak di internet, jadi kita bisa hitung pajak kita sendiri sebelum kirim laporannyapaling nggak ini gak membuat sistem pajak jadi lebih transparan... Sekedar sharing saja : Aku baru isi laproan pajak di sinidan siklus tahunannya kira-kira begini...: - setelah diisi, aku cek di internet kira-kira berapa pajaknya... di sini kita bisa hitung termasuk jumlah potongan pajaknya (jadi pajak langsung didiskon di depan, sesuai dengan isian yang kita kirim).. bahkan kalau ngisi via internet, dapat diskon tambahan beberapa persen lagi... - laporan tsb, kemudian aku poskan dan tunggu sampai ada tagihan pajak bulan agustus nanti. nah sambil nunggu, dari sekarang (maret) sudah bisa mulai nabung:-) - september baru bayar pajaknya - bulan februari tahun depannya, akan ada tagihan awal yang besarnya 30% pajak tahun sebelumnya plus pre-printed form untuk laporan pajak berikutnya...detailnya sudah diisi, tinggal masukin penghasilan dan potongan tahun itu.. (semuanya gak ada kontak sama sekali dengan orang pajak, bahkan kantor pajaknya aku cuman tahu alamatnya doang he he he h e) salam, - Original Message - From: Minarwan [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 12:44 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh. Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP. Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah. Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek. Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak melewati batas waktu tanggal 31 Maret?? Salam Minarwan On Fri, 18 Mar 2005 17:02:51 +0700, Pangarso, Boy Wibowo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dengan usulan mas Rovick. Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon diskusinya diteruskan di sini saja. Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak. Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati lain tentunya. Lam salam, Bowo - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Abah, Bukannya bunga deposito dan bunga tabungan itu pajaknya termsuk pajak final yang diambil oleh bank langsung? - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 3:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) Rekan rekan Sebenarnya kan namanya Pajak Penghasilan , dan bukan pajak gaji , kalau Anda lihat formnya ada beberapa itmes yang juga dikenakan pajak al : kalau kita punya rumah pribadi padahal kita tinggal dirumah perusahan, dan itu disewakan (apa kontrak atau indekos) hrs bayar pajak , kalau Anda punya deposito (walaupun bunganya kecuiiil) , bunganya kena pajak. Dan banyak banyak lagi . Jadi tidak sekedar memindahkan dari SPT yan deberikan dari kantor lho (Itu kaalau mau jadi Wajib Pajak yang Baik alias WNI yang baik lho). Si Abah wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan punya NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan proyek). Sukmandaru Prihatmoko To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: t.idSubject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) 03/17/2005 05:28 PM Please respond to iagi-net Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Sent: Friday, March 18, 2005 5:02 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak. === Sebetulnya jauh lebih banyak yg diluar industri Oil Gas , cuma masalahnya yg di Oil Gas lebih vokal..he, he... Ism -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Wah ngga apa-apa disini saja. Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan ahlinya juga ... On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Razi Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa diterima. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam mengelola uang pajak ini. - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Sebaiknya memang demikian, petugas dari kantor pajak disebarin ke mana-mana supaya: 1. Bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan para wajib pajak yang bingung dengan mekanisme pembayaran pajak mereka. Bantulah para wajib pajak sebaik-baiknya untuk membantu negara. Jangan karena ada kata wajib lantas para pembayar pajak dibiarkan bingung sendiri, karena toh wajib kan mereka tidak bisa mengelak dari kewajiban mereka. 2. Bisa menjadi telinga dan mata untuk kantor pajak sendiri, in case ada yang keceplosan mo ngemplang pajak di milis (hayoo yang belum bayar pajak Indonesia sapa tuh? :p) 3. Wajib pajak mendapatkan informasi yang jelas kemana uang mereka disalurkan. 4. Wajib pajak bisa mendapatkan informasi mengenai hal-hal positif yang telah dilakukan oleh kantor pajak terutama dalam hal penggunaan uang mereka. Mudah-mudahan dengan demikian rasa saling percaya antara wajib pajak dan kantor pajak semakin tinggi, sehingga tidak perlu ada tuduhan-tuduhan bahwa uang pajak diselewengkan atau wajib pajak berbohong supaya pajaknya kecil. Sekarang kalau misalnya saya sudah patuh membayar pajak dan tidak puas dengan apa yang saya dapatkan sebagai wajib pajak, saya bisa komplen kemana yah? ??? (kalau di forum diskusi, 3 tanda tanya ini berarti bingung)...Kalau belanja di toko dan tidak puas terhadap kualitas barang yang dibeli, kita bisa minta uang dikembalikan :). Tapi bayar pajak dan belanja enggak sama ding yah. Salam Minarwan On Sat, 19 Mar 2005 20:47:24 +0700, ismail [EMAIL PROTECTED] wrote: Sent: Friday, March 18, 2005 5:02 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam mengelola uang pajak ini. - Razi - -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 2:59 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Ada, di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pak. Regards, Ardhie - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 2:37 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah itu disalurkan kemana ? - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Menghindari Pajak Berganda maksudnya gimana Pak? Apakah kalau sudah dipajakin negara tempat bekerja. (Jika kerja di LN). Tidak perlu membayar pajak di Indonesia? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] 18/03/2005 03:22 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak Amir Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan. Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh (or hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya berikan Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek dan masih banyak lagi. Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat tsb dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak Penghasilan kita. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI. Karena : -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll). -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll) Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia : -semestinya kena pajak??? berapa? Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
kayaknya pernah denger nama ini tapi dimana yah? hmmm. -- pta On Fri, 18 Mar 2005 14:46:39 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: ... existensinya. Di Indonesia nggak ada orang lokal yang namanya van houten atau groeneweg, yang mana ^ .. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Razi Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa diterima. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam mengelola uang pajak ini. - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Wah ngga apa-apa disini saja. Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan ahlinya juga ... On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Razi Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa diterima. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam mengelola uang pajak ini. - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Saya setuju dengan usulan mas Rovick. Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon diskusinya diteruskan di sini saja. Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak. Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati lain tentunya. Lam salam, Bowo -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:38 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Wah ngga apa-apa disini saja. Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan ahlinya juga ... On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Razi Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa diterima. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam mengelola uang pajak ini. - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh. Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP. Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah. Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek. Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak melewati batas waktu tanggal 31 Maret?? Salam Minarwan On Fri, 18 Mar 2005 17:02:51 +0700, Pangarso, Boy Wibowo [EMAIL PROTECTED] wrote: Saya setuju dengan usulan mas Rovick. Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon diskusinya diteruskan di sini saja. Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak. Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati lain tentunya. Lam salam, Bowo - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Beberapa rekan ekspat di rig, sering menghindari pajak di negaranya dengan berbagai cara. Mungkin di Indonesia malah tidak perlu menghindar pajak, karena nggak ada yang mengurus. Kalau para WNI di LN yang bertahun-2 disana apakah ada yang bayar pajak? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] 17/03/2005 05:22 PM Please respond to iagi-net To: iagi-net@iagi.or.id cc: Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Ardhie, Bagaimana dengan orang yang tinggal, bekerja dan menetap di LN lebih dari 6 bulan dalam setahunnya apakah masih menjadi wajib pajak dalam negeri?. Sebagai perbandingan misalnya expat Australia yang bekerja di Indonesia lebih dari 6 bulan dalam setahunnya baru menjadi wajib pajak Indonesia, jika kurang dari 6 bulan tidak harus menjadi wajib pajak Indonesia. Dengan Negara mana saja Indonesia mempunyai perjanjian mengenai perpajakan? Laung -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan punya NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan proyek). Sukmandaru Prihatmoko To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: t.idSubject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) 03/17/2005 05:28 PM Please respond to iagi-net Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Sekedar share pengalaman mengenai restitusi... Tahun lalu saya meminta restitusi fiskal utk. istri yg. tdk. ditanggung kantor. Prosedurnya cukup mengisi pd. SPT dan anda bisa beri keterangan kalau kita kelebihan membayar pajak. Pd. saat formulir SPT diserahkan ke petugas pajak, mereka akan memeriksa dan mengkonfirmasikan nya lagi apakah benar kalau kita kelebihan bayar pajak? trus ditanya buktinya mana? nah bukti yg. hrs. disertakan tentu saja kuitansi asli pembayaran fiskal. Setelah itu sekitar beberapa bulan kemudian (sekitar4 bulan setelah penyerahan SPT) baru ada petugas pajak yg. mem follow up ini dan 2 bulan kemudian kalau klaim kita benar baru dibayarkan ke rekening kita. Jadi syaratnya: punya NPWP, menyerahkan SPT, dan kuitansi asli fiskal, sesudah itu harap sabar menunggu..o iya mereka akan memotong biaya trsfer sebesar Rp. 5000 Semoga sukses... Leo Anis At 05:28 PM 3/17/2005, you wrote: Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Saya memperoleh keterangan dari 2 sources yang berbeda bahwa kalo kita kerja di LN, kita gak perlu bayar pajak lagi karena kita sudah bayar pajak di tempat dimana kita kerja (dia memberi catatan keluarga juga ikut serta). Mengenai SPT tahunan, kata temen yang di kosongin aja bila perlu datang ke kantor pajak penghapusan NPWP. Menurut keterangan temen yang kerja di Malaysia, kita dapat fasilitas bebas fiskal sebanyak 4x setahun per orang dengan cara mendaftarkan diri di kedubes dimana kita bekerja. Demikian sekilas info. On Thu, 17 Mar 2005 17:28:45 +0700, Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED] wrote: Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - -- Salam hangat Shofi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Kalau kami di CPI lebih mudah sedikit, seperti halnya mas Herry kita tinggal menyalin apa yang dipungut dan dilaporkan kantor (1721-AI) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1170 S) dan menyerahkannya ke orang Pajak yang buka loket di kantor (biasanya 2 hari). Orang Pajak datang ke kantor kami mungkin karena di CPI WP-nya banyak. Saya ngebayangin seandainya pengisian SPT ini bisa on-lineakan sangat memudahkan sekali yach. Terima kasih. Salam, Edot -Original Message- From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 7:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Mas Iwan, Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama, alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya, mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor. Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S). Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it! Regards - Herry -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Rekan rekan Sebenarnya kan namanya Pajak Penghasilan , dan bukan pajak gaji , kalau Anda lihat formnya ada beberapa itmes yang juga dikenakan pajak al : kalau kita punya rumah pribadi padahal kita tinggal dirumah perusahan, dan itu disewakan (apa kontrak atau indekos) hrs bayar pajak , kalau Anda punya deposito (walaupun bunganya kecuiiil) , bunganya kena pajak. Dan banyak banyak lagi . Jadi tidak sekedar memindahkan dari SPT yan deberikan dari kantor lho (Itu kaalau mau jadi Wajib Pajak yang Baik alias WNI yang baik lho). Si Abah wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan punya NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan proyek). Sukmandaru Prihatmoko To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: t.idSubject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) 03/17/2005 05:28 PM Please respond to iagi-net Mas Ardhie dan yang lain-lain. Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun... katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation. Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya. Adakah yang punya pengalaman menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini? Salam - Daru - barusan selesai ngisi SPT tahunan - - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb. jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau dihitung adalah 54%. apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak. regards - aris - yg sedang bermimpi dapet greencard - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Cak Noor ati2 ngisinya jangan salah sekali salah misalnya harusnya nihil terisi bayar pajak maka seterusnya anda akan dikejar bayar terus meskipun anda isi nihil. temenku pernah wong sama-sama PNS aku isi nihil beliau bayar pajak soalnya salah ngisi. Salam selamat repot ngisi pajak: Untung yang setiap tahun harus ngisi sedangkan PNS kan pajaknya ditanggung pemerintah. Noor Syarifuddin wrote: Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Kalau bunga bank sih kaga aneh tapi yang aneh aku dikomplain anaku yang sekolah SD. Bapak uangku di bank kok kurang. Bingunglah aku ternyata bunga tabungan anakku dipotong biaya administrasi yang besarnya tetap dan lebih gede dari bunga tabungan dia. pantes saldonya turun. Pikir2 untuk apa ya biaya administrasi tersebut soalnya semua bank kan kasih hadiah hebat2. Apa bukan jenis pajak model baru.Kesimpulannya kasihan tante Titik Puspa lagunya Bank bink bunk tidak kena karena kalau nabung tidak dapat untung tapi dapat buntung. Salam: Untung [EMAIL PROTECTED] wrote: kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb. jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau dihitung adalah 54%. apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak. regards - aris - yg sedang bermimpi dapet greencard - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Rekan Ariss...Yth., - Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda. - Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan anda saat ini tentang kondisi INA. - Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil' Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi saya. Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain tanpa harus menjadi suku tersebut. Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat memiliki kartu hijau, apalagi menjadi WN seberang. Baik atau buruk INA tetaplah akar saya. Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan anda menjadi penawarnya,atau sebaliknya. HIDUP INA Salam, -skmarbun- [EMAIL PROTECTED] onas.com.my To: iagi-net@iagi.or.id cc: 18/03/2005 11:28 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) AM Please respond to iagi-net kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb. jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau dihitung adalah 54%. apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak. regards - aris - yg sedang bermimpi dapet greencard - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI. Karena : -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll). -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll) Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia : -semestinya kena pajak??? berapa? Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
ha..ha..ha...mampus lu Ris.Bang Marbun ini masih bersemangat, apalagi dengan adanya kasus Ambalat. Tapi saya sih tidak menyalahkan Aris (bukan karena teman baik), tapi karena saya juga bisa mengerti dengan kekecewaannya terhadap negeri ini. [EMAIL PROTECTED] nas.com.myTo: iagi-net@iagi.or.id cc: 03/18/2005 11:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Please respond to Checked) iagi-net Rekan Ariss...Yth., - Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda. - Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan anda saat ini tentang kondisi INA. - Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil' Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi saya. Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain tanpa harus menjadi suku tersebut. Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat memiliki kartu hijau, apalagi menjadi WN seberang. Baik atau buruk INA tetaplah akar saya. Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan anda menjadi penawarnya,atau sebaliknya. HIDUP INA Salam, -skmarbun- [EMAIL PROTECTED] onas.com.my To: iagi-net@iagi.or.id cc: 18/03/2005 11:28 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) AM Please respond to iagi-net kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb. jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau dihitung adalah 54%. apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak. regards - aris - yg sedang bermimpi dapet greencard - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Bapak2 ibu2 Thanks utk bagi2 ceritanya, saya coba share lagi NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Kewajiban memiliki NPWP untuk Orang Pribadi (OP) sebelum tahun 2000 hanya bagi mereka yang bekerja di lebih dari satu pemberi pekerja, mulai tahun 2001, berdasarkan UU Perpajakan tahun 2000, OP yang wajib memiliki NPWP adalah OP yang memperoleh penghasilan lebih dari Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP), walaupun penghasilannya itu bersumber dari satu pemberi kerja. PTKP untuk tahun 2005 dst adalah sebesar Rp. 12.000.000 per tahun utk OP yang belum kawin, tambahan Rp. 1.200.000 per tahun utk yang kawin dan Rp. 1.200.000 utk setiap tanggungan (maksimal 3). So kalau ada OP yang statusnya belum kawin dan memperoleh penghasilan Rp. 12.000.000 per tahun maka sejak tahun 2005 ini dia mempunyai kewajiban untuk memiliki NPWP. Btw IAGI sudah ber-NPWP belum? Pak Parlaungan Berdasarkan UU Pajak Penghasilan, yang dimaksud sbg Subjek Pajak dalam negri adalah OP yang bertempat tinggal di Indonesia atau OP yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau OP yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia. Kewajiban pajak subjektifnya dimulai pada saat OP tersebut dilahirkan, berada atau berniat untuk bertempat tinggal di Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya. So kesimpulannya bila si A tidak memiliki niatan untuk meninggalkan Indonesia selama-lamanya, masih tetap memiliki kewajiban perpajakan di Indonesia. Contoh yang bapak sebutkan Ttg Expat Australia yang bekerja di Indonesia, P3B Indonesia - Australia menentukan bahwa bila expat Australia tsb berada di Indonesia lebih dari 120 hari dalam jangka waktu 12 bulan (bukan 6 bulan dalam jangka waktu setahun) maka muncul kewajiban mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak Indonesia, demikian sebaliknya. Indonesia telah memiliki Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan lebih dari 40 negara. Pengisian SPT Bagi bapak2 ibu2 yang tidak memiliki penghasilan lain selain dari gaji yang dibayarkan oleh perusahaan tempat bekerja, maka mengisi SPT nya akan sangat mudah, yaitu hanya memindahkan data yang ada di form 1721-A1 (bukti pemotongan yang diterima dari Bendahara/Pemberi kerja) ke SPT 1770S (SPT utk orang pribadi). Akan tetapi bagi yang memiliki penghasilan lain, misalkan hasil keuntungan penjualan harta, terima honor sebagai pembicara seminar, etc maka keseluruhannya juga merupakan Objek Pajak, sehingga harus dilaporkan di SPT. Rekan Edot SPT on-line .. Direktorat Jenderal Pajak sudah mengarah ke situ, bahkan Keputusan Menteri Keuangannya sudah diterbitkan.. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: Suwandi Utoro, Edi (edsuwan) [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 7:44 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Kalau kami di CPI lebih mudah sedikit, seperti halnya mas Herry kita tinggal menyalin apa yang dipungut dan dilaporkan kantor (1721-AI) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1170 S) dan menyerahkannya ke orang Pajak yang buka loket di kantor (biasanya 2 hari). Orang Pajak datang ke kantor kami mungkin karena di CPI WP-nya banyak. Saya ngebayangin seandainya pengisian SPT ini bisa on-lineakan sangat memudahkan sekali yach. Terima kasih. Salam, Edot - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Waduuh..bang Marbun, sabar dng.. Saya kok nggak melihat Aris mau bertukar warga negara.., Aris khan hanya ingin dapat green-card, nggak pa-pa khan. Lha kalo saya ketemu Aris malah lupa kalo saya ini bisa ngomong bhs Indonesia. Soale kalo ketemu mesti ngomong Jowo royo-royo... Saya sendiri setiap bayar pajak, selalu sedih...soalnya mikir, kemana ya kira-kira duit pajak saya ini digunakan nantinya ?? Jadi jalan ama jembatan nggak ya ?? atau malah bablas masuk kantongnya anggota DPR yang suka berantem itu, atau untuk jalan-jalan bapak-bapak yang memimpin negeri Indonesia tercinta ??? Saya yakin kita semua masih seperti bang Marbun, yang sangat amat sangat bangga jadi orang Indonesia. Yang walaupun sudah terjajah lebih dari 350 tahun, sebagai bangsa, Indonesia masih survive, masih exist dalam percaturan dunia. Bangsa yang bener-bener 'bangga' pada existensinya. Di Indonesia nggak ada orang lokal yang namanya van houten atau groeneweg, yang mana di Timor banyak lokal yang namanya Portugis, di Philipina banyak lokal yang namanya Spanyol. Di Malaysia banyak orang lokal dengan bangga ngomong Inggris, lha di Indonesia, kalau orang ngomong belanda sekarang, lha yo malah diguyu pithik.. Lha kok saya malah ngomongin masalah kebangsaansorry nih [EMAIL PROTECTED] nesia.co.idTo: iagi-net@iagi.or.id cc: 03/18/2005 08:54 PMSubject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) Please respond to iagi-net ha..ha..ha...mampus lu Ris.Bang Marbun ini masih bersemangat, apalagi dengan adanya kasus Ambalat. Tapi saya sih tidak menyalahkan Aris (bukan karena teman baik), tapi karena saya juga bisa mengerti dengan kekecewaannya terhadap negeri ini. [EMAIL PROTECTED] nas.com.myTo: iagi-net@iagi.or.id cc: 03/18/2005 11:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Please respond to Checked) iagi-net Rekan Ariss...Yth., - Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda. - Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan anda saat ini tentang kondisi INA. - Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil' Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi saya. Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain tanpa harus menjadi suku tersebut. Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat memiliki kartu hijau, apalagi menjadi WN seberang. Baik atau buruk INA tetaplah akar saya. Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan anda menjadi penawarnya,atau sebaliknya. HIDUP INA Salam, -skmarbun- [EMAIL PROTECTED] onas.com.my To: iagi-net@iagi.or.id cc: 18/03/2005 11:28 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) AM Please respond to iagi-net kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan
[iagi-net-l] Green card RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)
Lho green card khan cuman kartu permanen residen, alias tinggal sementara alias sama aja dengan yang bang Marbun dan den Aris pegang sekarang untuk bisa kerja di Malaysia. Jadi masalahnya apa dong...? Oki -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 18 March 2005 11:17 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) Rekan Ariss...Yth., - Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda. - Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan anda saat ini tentang kondisi INA. - Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil' Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi saya. Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain tanpa harus menjadi suku tersebut. Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat memiliki kartu hijau, apalagi menjadi WN seberang. Baik atau buruk INA tetaplah akar saya. Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan anda menjadi penawarnya,atau sebaliknya. HIDUP INA Salam, -skmarbun- [EMAIL PROTECTED] onas.com.my To: iagi-net@iagi.or.id cc: 18/03/2005 11:28 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked) AM Please respond to iagi-net kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia, terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan. pajak penghasilan 35%= 168jt beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb. jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau dihitung adalah 54%. apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak. regards - aris - yg sedang bermimpi dapet greencard - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly prohibited. If you have received this email in error please immediately advise us by return email and delete the email without making a copy. - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pak Amir Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan. Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh (or hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya berikan Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek dan masih banyak lagi. Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat tsb dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak Penghasilan kita. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI. Karena : -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll). -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll) Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia : -semestinya kena pajak??? berapa? Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah itu disalurkan kemana ? - Razi - -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 2:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pak Amir Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan. Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh (or hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya berikan Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek dan masih banyak lagi. Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat tsb dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak Penghasilan kita. Regards, Ardhie Permadi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI. Karena : -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll). -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll) Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia : -semestinya kena pajak??? berapa? Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = - Original Message - From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005. Regards, Ardhie Permadi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi
RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Alhamdulillah saya sependapat dengan Pak Herry Maulana, kami di BP sudah tiga tahun melaporkan NPWP pribadi tanpa ada kesulitan. Tinggal menyalin SPPT tahunan dari Finance kantor kita ke Excel spreadsheet yang dibuat oleh Kantor Pajak. Cuma saya belum punya pengalaman seberapa mudahkan urusannhya kalau kita harus keluar dan pindah kerja atau pindah rumah (ganti KTP)? Karena seperti bayar PBB lah contohnya kalau udah terbit kan tinggal bayar aja tapi kalau kita jual rumahnya lalu orang yang beli rumah balik nama tapi tetep aja tagihan masih nama kitajuga telkom spt ini. Kuntadi -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 2:27 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap tahun? Herry Maulana To: iagi-net@iagi.or.id [EMAIL PROTECTED] cc: al.com Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? 03/18/2005 07:12 AM Please respond to iagi-net Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor, jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor. Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan, bisa diklaim tax deduction nya. Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta. Regards - Herry -Original Message- From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Q, Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga... Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib mengisinya. Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan sesudah punya NPWP itu apa bedanya Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin).. salam, salam, - Original Message - From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Vick: Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he. Mas Ardhie: Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa masih perlu NPWP ? Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya bisa nyalon di Pilkada ? Thanks Oki -Original Message- From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Bapak2 ibu2 .. Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan. Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun. Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut. Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun. Untuk bapak2 ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Ada, di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pak. Regards, Ardhie - Original Message - From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, March 18, 2005 2:37 PM Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah itu disalurkan kemana ? - Razi - - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
Di Brunei tidak ada pajak penghasilan Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih duluan karena anda bepergian ke LN. Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ... eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin kita :) RDP On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Para pekerja migran mungkin bisa share, bagaimana pembayaran pajak penghasilan? Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln, Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI? Atau pada gak bayar pajak?? Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he.. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = -- my blog : http://putrohari.tripod.com/Putrohari/ - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -