RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-22 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Maaf kalau ternyata penjelasan saya ternyata tidak terlalu tepat :

1. Zakat - dengan menunjukkan bukti pembayaran yang disahkan oleh Badan
Amil Zakat setempat kepada petugas pajak. Kalau nggak salah peraturan
perundangan sejak tahun 2001 atau 2002.

2. Iuran pensiun/THT adalah uang yang dipotong dari gaji kita tiap bulan
oleh kantor sebagai kontribusi pegawai dalam keikutsertaan pegawai dalam
program DPLK/Jamsostek (perbandingan kira-kira perusahaan 75-80% dan
pegawai 20-25%). Pemotongan ini dilakukan atas gaji, sebelum gaji kita
dipotong pajak. Klaim untuk item ini bisa peroleh dari dokumen akutansi
gaji kita dari perusahaan (saya pikir bisa diminta di bagian accounting
perusahaan).

Salam

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Tuesday, March 22, 2005 2:37 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 C. PENGURANGAN PAJAK
 1 ZAKAT
 2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah

 tanggungan dalam keluarga 3 IURAN PENSIUN, IURAN THT
 

Bagaimana caranya mengeklaim pengurangan pajak dengan Zakat dan Iuran
Pensiun/THT ?

Zakat ini sebagai pengurang NOP (Nilai Objek Pajak) atau pengganti Pakaj
?

RDP


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Ferdi,
Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening
aku-:)


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
 tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor...
 perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya
 tanyakan ke teman sama - sama bingung
 soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari
 yang bisa saya terima tiap bulan ya...?
 mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi
 dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
 18/03/2005 08:32 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Mas Iwan,

 Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
 karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
 alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
 mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

 Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
 kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
 Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
 tahun?






 Herry

 Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

 [EMAIL PROTECTED]   cc:

 al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
 pajak penghasilan ?


 03/18/2005

 07:12 AM

 Please respond

 to iagi-net









 Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
 jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
 tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
 policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
 yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

 Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
 dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
 tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
 berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
 bisa diklaim tax deduction nya.

 Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
 pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
 mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Q,
 Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
 kalau
 pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

 Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
 hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
 pusing.
 padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
 majikan
 kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
 mengisinya.

 Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
 sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

 Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
 negeri
 orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
 kalau
 gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
 sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
 laporan
 sendiri (baru saja selesai kemarin)..



 salam,






 salam,




 - Original Message -
 From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



 Vick:
 Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

 Mas Ardhie:
 Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
 ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
 masih perlu NPWP ?

 Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
 bisa nyalon di Pilkada ?

 Thanks
 Oki


 -Original Message-
 From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
itulah bingungnya pajak

ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus 
apa gunanya NPWP pribadi?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
22/03/2005 03:53 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Ferdi,
Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke 
rekening
aku-:)


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
 tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor...
 perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya
 tanyakan ke teman sama - sama bingung
 soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari
 yang bisa saya terima tiap bulan ya...?
 mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi
 dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
 18/03/2005 08:32 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Mas Iwan,

 Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
 karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
 alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
 mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

 Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
 kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
 Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
 tahun?






 Herry

 Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

 [EMAIL PROTECTED]   cc:

 al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
 pajak penghasilan ?


 03/18/2005

 07:12 AM

 Please respond

 to iagi-net









 Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
 jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
 tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
 policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
 yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

 Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
 dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
 tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
 berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
 bisa diklaim tax deduction nya.

 Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
 pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
 mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Q,
 Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
 kalau
 pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

 Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
 hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
 pusing.
 padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
 majikan
 kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
 mengisinya.

 Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
 sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

 Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
 negeri
 orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
 kalau
 gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
 sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
 laporan
 sendiri (baru saja selesai kemarin)..



 salam,






 salam,




 - Original Message -
 From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



 Vick:
 Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

 Mas Ardhie:
 Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
 ditanggung kumpeni dan memang itulah

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Terurut Topik hendri harsian
Fer,

Logika nya sih nggak semua orang Indonesia  kerja di kantor, dan bisa jadi
orang yang kerja di kantor (yang udah di potong pajaknya dari kantor) masih
punya penghasilan tambahan dari luar. Nah, pengahasilan tamabahan ini bakal
ke 'cover' ama si NPWM pribadi itu.

Benar nggak gitu?

Salam,
Hendri


 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent:   Tuesday, March 22, 2005 11:38 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

itulah bingungnya pajak

ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus
apa gunanya NPWP pribadi?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
22/03/2005 03:53 AM
Please respond to iagi-net


To: iagi-net@iagi.or.id
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Ferdi,
Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke
rekening
aku-:)


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 21, 2005 12:52 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
 tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor...
 perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya
 tanyakan ke teman sama - sama bingung
 soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari
 yang bisa saya terima tiap bulan ya...?
 mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi
 dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






 Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
 18/03/2005 08:32 AM
 Please respond to iagi-net


 To: iagi-net@iagi.or.id
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Mas Iwan,

 Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
 karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
 alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
 mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

 Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
 kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
 Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: [EMAIL PROTECTED]
 [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
 tahun?






 Herry

 Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

 [EMAIL PROTECTED]   cc:

 al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
 pajak penghasilan ?


 03/18/2005

 07:12 AM

 Please respond

 to iagi-net









 Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
 jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
 tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
 policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
 yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

 Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
 dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
 tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
 berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
 bisa diklaim tax deduction nya.

 Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
 pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
 mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


 Regards - Herry

 -Original Message-
 From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Q,
 Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
 kalau
 pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

 Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
 hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
 pusing.
 padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
 majikan
 kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
 mengisinya.

 Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
 sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

 Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
 negeri
 orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
 kalau
 gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
 sekarang karena memang

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Just share, berikut mengacu pada formulir SPT Tahunan dari Direktorat Pajak - 
DEPKEU :

A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT:   

PENGHASILAN NETTO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN-catatan : pajak 
langsung dipotong oleh kantor
1.  GAJI/PENSIUN/THT
2.  TUNJANGAN PPH   
3.  TUNJANGAN LAINNYA, UANG LEMBUR, DSB 

4.  HONORARIUM DAN IMBALAN LAIN SEJENISNYA  

5.  PREMI ASURANSI YANG DIBAYAR PEMBERI KERJA   

6.  PENERIMAAN DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN LAINNYA YG DIKENAKAN 
PEMOTONGAN PPH PASAL 21  
7.  TANTIEM, BONUS, GRAFIKASI, JASA PRODUKSI, DAN THR   


PENGHASILAN NETO DALAM NEGRI LAINNYA 
(Tidak Termasuk Penghasilan Yang Telah Dikenakan PPh Bersifat Final) - tidak 
dipotong oleh kantor
1   BUNGA DEPOSITO, TABUNGAN DAN DISKONTO SBI   

2   DIVIDEN 
3   ROYALTI 
4   SEWA ATAS TANAH DAN ATAU BANGUNAN   

5   PENGHARGAAN DAN HADIAH  

6   KEUNTUNGAN DARI PENJUALAN/PENGALIHAN HARTA

B. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
a.  BANTUAN / SUMBANGAN / HIBAH 

b.  WARISAN 
c.  BAGIAN LABA ANGGOTA PERSEROAN KOMANDITER TIDAK ATAS SAHAM,PERSEKUTUAN, 
PERKUMPULAN, FIRMA, KONGSI   
d.  KLAIM ASURANSI KESEHATAN, KECELAKAAN, JIWA, DWIGUNA, BEASISWA   


C. PENGURANGAN PAJAK
1 ZAKAT
2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah 
tanggungan dalam keluarga
3 IURAN PENSIUN, IURAN THT  


Salam

-Original Message-
From: hendri harsian [mailto:[EMAIL PROTECTED] 

Fer,

Logika nya sih nggak semua orang Indonesia  kerja di kantor, dan bisa jadi 
orang yang kerja di kantor (yang udah di potong pajaknya dari kantor) masih 
punya penghasilan tambahan dari luar. Nah, pengahasilan tamabahan ini bakal ke 
'cover' ama si NPWM pribadi itu.

Benar nggak gitu?

Salam,
Hendri


 -Original Message-
From:   [EMAIL PROTECTED]

itulah bingungnya pajak

ada lagi pertanyaankan kita udah dipotong pajak dari kantor ..terus apa 
gunanya NPWP pribadi?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]

Ferdi,
Sorry aku lupa kasih tahum, kalau yang 200 juta selama ini masuk ke rekening
aku-:)


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]

 kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
 tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor... 
 perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah 
 saya tanyakan ke teman sama - sama bingung soalnya penghasilan yang di 
 SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari yang bisa saya terima tiap 
 bulan ya...? mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan 
 pajaknya jadi dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 
 200 juta?

 Regards

 Ferdinandus Kartiko Samodro
 TOTAL EP Indonesie Balikpapan
 DKS/EXR/GLG
 0542- 533852






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-21 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
 C. PENGURANGAN PAJAK
 1 ZAKAT
 2 PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK ( PTKP )- besarnya sesuai dengan jumlah 
 tanggungan dalam keluarga
 3 IURAN PENSIUN, IURAN THT
 

Bagaimana caranya mengeklaim pengurangan pajak dengan Zakat dan Iuran
Pensiun/THT ?

Zakat ini sebagai pengurang NOP (Nilai Objek Pajak) atau pengganti Pakaj ?

RDP

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-20 Terurut Topik Ferdinandus . KARTIKO-SAMODRO
kok saya enggak pernah ngurusion npwp pribadi ya?
tapi tiap tahun saya dapat laporan pajak penghasilan dari kantor...
perhitungannya bagaimana saya juga enggak gitu tahu..soalnya pernah saya 
tanyakan ke teman sama - sama bingung
soalnya penghasilan yang di SPT tahunan itu kok bisa 3x - 4x lipat dari 
yang bisa saya terima tiap bulan ya...?
mis : pertahun saya terima 100 juta tapi kok di laporan pajaknya jadi 
dapat 300 juta ya...? saya bingung gimana ngitung yang 200 juta?

Regards

Ferdinandus Kartiko Samodro
TOTAL EP Indonesie Balikpapan
DKS/EXR/GLG
0542- 533852






Herry Maulana [EMAIL PROTECTED]
18/03/2005 08:32 AM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Mas Iwan,

Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

Regards - Herry

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
tahun?




 

Herry

Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

[EMAIL PROTECTED]   cc:

al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? 
 

03/18/2005

07:12 AM

Please respond

to iagi-net

 

 





Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau
pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
majikan
kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri
orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
kalau
gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
laporan
sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-20 Terurut Topik Ardhie Permadi
Pak Minarwan .

Bila NPWP bapak belum dihapus, maka bapak masih memiliki kewajiban untuk
melaporkan SPT Tahunan, selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2005.
Apabila permasalahannya adalah karena bapak keluar dari kantor lama di tahun
lalu, maka berdasarkan Keputusan Dir.Jen. Pajak No. 545/PJ./2000
selambat-lambatnya 1 bulan setelah seorang pegawai berhenti si pemberi kerja
memiliki kewajiban untuk membuat Bukti Pemotongan (Form 1721 A1). Form
inilah yang harus bapak minta sebagai dasar untuk membuat SPT Tahunan bapak.

Mengenai pelaporan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sebenarnya bapak
tidak perlu datang langsung ke KPP, bapak bisa mengirimkan via pos. Jika
dikirimkan di wilayah Indonesia, melalui pos tercatat (atau kilat khusus)
maka tanggal penerimaan Kantor Pos dan Giro dipersamakan dengan tanggal
penerimaan di KPP. Artinya bila dikirimkan melalui pos tercatat per tanggal
31 Maret, belum dianggap terlambat, walaupun baru diterima di KPP tujuan
tanggal 5 April.
Bila bapak hendak mengirimkan dari LN .. sebatas pengetahuan saya belum
ada pengaturan khusus, artinya apakah tanggal terima di Kantor Pos LN akan
disamakan dengan tanggal terima di KPP, oleh karena itu untuk amannya, agar
pengirimannya juga diperhitungkan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk
SPT tersebut sampai di KPP. Misalnya 1 atau 2 minggu sebelum tanggal 31
Maret bapak sudah mengirimkan SPT.


Regards,
Ardhie Permadi

- Original Message -
From: Minarwan [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 6:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar
 di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh.

 Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena
 kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP.
 Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah.
 Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya
 keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah
 apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak
 oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek.

 Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak
 melewati batas waktu tanggal 31 Maret??

 Salam
 Minarwan



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-20 Terurut Topik sugeng.hartono
Pak Daru,
Di kantor saya, kalau karyawan dolan ke LN pajak fiskal bisa di-reimburse ke
kantor, karena gaji sudah dipotong pajak lewat kantor. Syaratnya membuat
expense report dengan melampirkan copy paspor, cap imigrasi
keberangkatan-kedatangan serta kuitansi (asli) fiskal, mungkin juga boarding
pass. Dalam waktu sebulan uang sudah keluar. Oleh kantor pajak ini akan
diperhitungkan di akhir tahun. Jadi kantor nalangi dulu.
Dulu, sewaktu masih kerja di perush. mudlogging, fiskal saya (masih
Rp.250.000) harus di-claim ke kantor Pajak karena kantor tidak mau membayar
duluan (saya ada NPWP). Namun apa jawaban dari kantor Pajak? Tidak ada
kelebihan pajak yang dibayarkan! Dua kali saya melayangkan surat, lengkap
dengan bukti-2 kuat, tetapi jawaban tetap saja. Surat dari kantor Pajak saya
lempar ke keranjang sampah, dan semenjak itu saya mogok tidak pernah isi
SPT. Saya pernah mendapat surat peringatan dari kantor Pajak, tetapi lama-2
tidak pernah ada.
Saya heran kenapa pajak fiskal ini tidak dihapus saja, sebab warga sudah
pada membayar berbagai pajak. Kenapa dihapus? Karena di sana sering terjadi
percaloan. Kawan-2 koki yang akan kerja di pemboran l.n. bisa menawar fiskal
lebih murah, tetapi tidak ada kuitansi (kuwi tansah dadi saksi).
Wassalam,

Sugeng
- Original Message -
From: Sukmandaru Prihatmoko [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 5:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)


 Mas Ardhie dan yang lain-lain.

 Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
 katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
 pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
 bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
 ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang
gak
 mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.

 Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
 urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara
kantor
 kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
 menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?

 Salam - Daru
 - barusan selesai ngisi SPT tahunan -


 - Original Message -
 From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
 memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
 yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 
 


 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls

2005-03-20 Terurut Topik Gumilar, Bambang BSP-EPE/41
Ada yang punya formulir SPT dalam format xls? Formulir yang di Web dalam *.DOC 
jadi harus dipindahkan ke xls dulu. Terima kasih kalau ada yang mau berbagi.

-bg
'lagi malas ngetik rumus di xls'

-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 21 March 2005 11:48
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Pak Minarwan .

Bila NPWP bapak belum dihapus, maka bapak masih memiliki kewajiban untuk
melaporkan SPT Tahunan, selambat-lambatnya tanggal 31 Maret 2005.
Apabila permasalahannya adalah karena bapak keluar dari kantor lama di tahun
lalu, maka berdasarkan Keputusan Dir.Jen. Pajak No. 545/PJ./2000
selambat-lambatnya 1 bulan setelah seorang pegawai berhenti si pemberi kerja
memiliki kewajiban untuk membuat Bukti Pemotongan (Form 1721 A1). Form
inilah yang harus bapak minta sebagai dasar untuk membuat SPT Tahunan bapak.

Mengenai pelaporan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP), sebenarnya bapak
tidak perlu datang langsung ke KPP, bapak bisa mengirimkan via pos. Jika
dikirimkan di wilayah Indonesia, melalui pos tercatat (atau kilat khusus)
maka tanggal penerimaan Kantor Pos dan Giro dipersamakan dengan tanggal
penerimaan di KPP. Artinya bila dikirimkan melalui pos tercatat per tanggal
31 Maret, belum dianggap terlambat, walaupun baru diterima di KPP tujuan
tanggal 5 April.
Bila bapak hendak mengirimkan dari LN .. sebatas pengetahuan saya belum
ada pengaturan khusus, artinya apakah tanggal terima di Kantor Pos LN akan
disamakan dengan tanggal terima di KPP, oleh karena itu untuk amannya, agar
pengirimannya juga diperhitungkan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk
SPT tersebut sampai di KPP. Misalnya 1 atau 2 minggu sebelum tanggal 31
Maret bapak sudah mengirimkan SPT.


Regards,
Ardhie Permadi

- Original Message -
From: Minarwan [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 6:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar
 di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh.

 Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena
 kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP.
 Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah.
 Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya
 keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah
 apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak
 oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek.

 Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak
 melewati batas waktu tanggal 31 Maret??

 Salam
 Minarwan



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-20 Terurut Topik Ardhie Permadi
Pak Noor .


- Original Message -
From: Noor Syarifuddin [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Saturday, March 19, 2005 3:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?




 - kalau kita suatu waktu jadi pengangguran, apakah tetep wajib isi SPPT..?

Sepanjang NPWP belum dihapuskan, maka kewajiban melaporkan SPT masih tetap
ada pak.
Penghapusan NPWP untuk Orang Pribadi dapat dilakukan dengan alasan :
1. Meninggal dunia, atau
2. Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya

 - kalau kita pindah alamat, kenapa kok susah betul gantinya...?

Sebenarnya tidak susah pak, bapak hanya perlu memberitahukan secara tertulis
kepada KPP tempat bapak terdaftar mengenai perpindahan alamat tersebut.
Bila perpindahannya masih dalam wilayah kerja KPP yang bersangkutan, yang
terjadi hanya updating alamat.
Bila perpindahannya keluar dari wilayah kerja KPP, memang melalui suatu
proses tambahan, yang pada intinya KPP lama menginventarisir pelaksanaan
kewajiban perpajakan yang telah bapak laporkan di KPP lama, untuk
selanjutnya disampaikan ke KPP dimana wilayah kerjanya meliputi alamat bapak
yang baru.

 - kalau ganti kerjaan kenapa kok jadi rumit pajaknya..

Hal yang harus diperhatikan pada saat pindah kerja, dlm hal pajak, adalah
meminta form SPT 1721-A1 (bukti pemotongan) dari si pemberi kerja lama.
Peraturan perpajakan mewajibkan si pemberi kerja memberikan form SPT 1721-A1
untuk pegawai yang berhenti atau pensiun selambat-lambatnya 1 bulan sejak
pegawai tsb pindah atau pensiun. Utk kasus ini tidak menunggu sampai dengan
akhir tahun, pemberian 1721-A1 nya
Form 1721 A1 ini (sebaiknya bapak membuat dulu copy-nya) selanjutnya
disampaikan kepada pemberi kerja yang baru untuk selanjutnya dipergunakan
sebagai dasar perhitungan untuk memotong PPh Ps. 21.
Di akhir tahun pemberi kerja yang baru berkewajiban untuk memperhitungkan
form 1721 A1 dari pemberi kerja yang lama, pemotongan dan pelaporan PPh Ps.
21 yang telah dipotong atas penghasilan bapak untuk selanjutnya dibuatkan
form 1721 A1 untuk tahun yang bersangkutan.
Seterimanya form 1721 A1 dari pemberi kerja tadi, bapak tinggal
menuangkannya kedalam SPT Tahunan Pribadi bapak.

 - kalau ada kesalahan isi, kok bisa jadi seterusnya begitu...kenapa tidak
 ada perbaikan...?

Kesalahan isi seperti apa ya pak? Pada dasarnya SPT masih dapat diperbaiki
kok pak. Ada aturannya bahwa apabila terdapat kesalahan dalam pengisian SPT,
Wajib Pajak masih dapat memperbaikinya.

 - ekpat di Indonesia itu siapa yang bayar pajak...? kalau KPSnya, khan
cost
 recovery juga dong.itu namanya kita dikibulin...:-)

Untuk PPh Ps. 21, si pemberi kerja berkewajiban melakukan pemotongan pajak.


 - kalau kantor pajak bisa model buka di kantor kayak model di CPI aku
pikir
 bagus banget tuh.. abis suka liat di koran orang antri mau masukin
 laporan SPPT. kenapa gak pakai surat saja..?

Penyampaian SPT tidak harus datang ke KPP, bisa juga melalui Kantor Pos. Utk
yang melalui Pos, sebaiknya menggunakan Surat Tercatat (Kilat Khusus),
karena tanggal terima di Kantor Pos akan dianggap telah diterima di KPP.
Saat sekarang ini   DitJen Pajak sedang mengembangkan sistem agar
penyampaian SPT bisa melalui internet.
Semoga hal ini dapat memenuhi keinginan bapak.


Regards,
Ardhie




 - apakah ada simulasi cara ngitung pajak di internet, jadi kita bisa
hitung
 pajak kita sendiri sebelum kirim laporannyapaling nggak ini gak
membuat
 sistem pajak jadi lebih transparan...

 Sekedar sharing saja :
 Aku baru isi laproan pajak di sinidan siklus tahunannya kira-kira
 begini...:
 - setelah diisi, aku cek di internet kira-kira berapa pajaknya... di sini
 kita bisa hitung termasuk jumlah potongan pajaknya (jadi pajak langsung
 didiskon di depan, sesuai dengan isian yang kita kirim).. bahkan kalau
 ngisi via internet, dapat diskon tambahan beberapa persen lagi...
 - laporan tsb, kemudian aku poskan dan tunggu sampai ada tagihan pajak
bulan
 agustus nanti. nah sambil nunggu, dari sekarang (maret) sudah bisa mulai
 nabung:-)
 - september baru bayar pajaknya
 - bulan februari tahun depannya, akan ada tagihan awal yang besarnya 30%
 pajak tahun sebelumnya plus pre-printed form untuk laporan pajak
 berikutnya...detailnya sudah diisi, tinggal masukin penghasilan dan
potongan
 tahun itu..

 (semuanya gak ada kontak sama sekali dengan orang pajak, bahkan kantor
 pajaknya aku cuman tahu alamatnya doang he  he  he  h e)


 salam,



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls

2005-03-20 Terurut Topik Ardhie Permadi
Pak Bambang .

Saya baru saja mengirimkan form SPT 1770S via Japri. Semoga bermanfaat.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Gumilar, Bambang BSP-EPE/41 [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, March 21, 2005 11:44 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan + xls


Ada yang punya formulir SPT dalam format xls? Formulir yang di Web dalam
*.DOC jadi harus dipindahkan ke xls dulu. Terima kasih kalau ada yang mau
berbagi.

-bg
'lagi malas ngetik rumus di xls'


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-19 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Karena kebetulan ada yang ahlinya dari pajak.or.id, ini beberapa pertanyaan
yang aku coba rangkum dan mungkin bisa dicerahkan lagi :

- kalau kita suatu waktu jadi pengangguran, apakah tetep wajib isi SPPT..?
- kalau kita pindah alamat, kenapa kok susah betul gantinya...?
- kalau ganti kerjaan kenapa kok jadi rumit pajaknya..?
- kalau ada kesalahan isi, kok bisa jadi seterusnya begitu...kenapa tidak
ada perbaikan...?
- ekpat di Indonesia itu siapa yang bayar pajak...? kalau KPSnya, khan cost
recovery juga dong.itu namanya kita dikibulin...:-)
- kalau kantor pajak bisa model buka di kantor kayak model di CPI aku pikir
bagus banget tuh.. abis suka liat di koran orang antri mau masukin
laporan SPPT. kenapa gak pakai surat saja..?
- apakah ada simulasi cara ngitung pajak di internet, jadi kita bisa hitung
pajak kita sendiri sebelum kirim laporannyapaling nggak ini gak membuat
sistem pajak jadi lebih transparan...

Sekedar sharing saja :
Aku baru isi laproan pajak di sinidan siklus tahunannya kira-kira
begini...:
- setelah diisi, aku cek di internet kira-kira berapa pajaknya... di sini
kita bisa hitung termasuk jumlah potongan pajaknya (jadi pajak langsung
didiskon di depan, sesuai dengan isian yang kita kirim).. bahkan kalau
ngisi via internet, dapat diskon tambahan beberapa persen lagi...
- laporan tsb, kemudian aku poskan dan tunggu sampai ada tagihan pajak bulan
agustus nanti. nah sambil nunggu, dari sekarang (maret) sudah bisa mulai
nabung:-)
- september baru bayar pajaknya
- bulan februari tahun depannya, akan ada tagihan awal yang besarnya 30%
pajak tahun sebelumnya plus pre-printed form untuk laporan pajak
berikutnya...detailnya sudah diisi, tinggal masukin penghasilan dan potongan
tahun itu..

(semuanya gak ada kontak sama sekali dengan orang pajak, bahkan kantor
pajaknya aku cuman tahu alamatnya doang he  he  he  h e)


salam,

- Original Message -
From: Minarwan [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 12:44 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar
 di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh.

 Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena
 kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP.
 Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah.
 Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya
 keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah
 apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak
 oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek.

 Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak
 melewati batas waktu tanggal 31 Maret??

 Salam
 Minarwan
 On Fri, 18 Mar 2005 17:02:51 +0700, Pangarso, Boy Wibowo
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Saya setuju dengan usulan mas Rovick.
  Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu
  panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi
  kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon
  diskusinya diteruskan di sini saja.
  Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini
  yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak.
 
  Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati
  lain tentunya.
 
  Lam salam,
  Bowo
 

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-19 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Abah,
Bukannya bunga deposito dan bunga tabungan itu pajaknya termsuk pajak final
yang diambil oleh bank langsung?


- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 3:49 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)


 
 
   Rekan rekan

   Sebenarnya kan namanya Pajak Penghasilan , dan bukan pajak gaji ,
kalau
   Anda lihat formnya ada beberapa itmes yang juga dikenakan pajak al :
kalau kita punya rumah pribadi padahal kita tinggal dirumah perusahan,
   dan itu disewakan (apa kontrak atau indekos) hrs bayar pajak , kalau
Anda
   punya deposito (walaupun bunganya kecuiiil) , bunganya kena pajak.
   Dan banyak banyak lagi .

   Jadi tidak sekedar memindahkan dari SPT yan deberikan dari kantor lho
   (Itu kaalau mau jadi Wajib Pajak yang Baik alias WNI yang baik lho).

   Si Abah

   wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan
  punya
  NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak
  bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan
  proyek).
 
 
 
 
 
  Sukmandaru
  Prihatmoko  To: iagi-net@iagi.or.id
  [EMAIL PROTECTED]   cc:
  t.idSubject: Re: [iagi-net-l]
  pajak penghasilan ? (Virus
Checked)
  03/17/2005
  05:28 PM
  Please respond
  to iagi-net
 
 
 
 
 
 
  Mas Ardhie dan yang lain-lain.
 
  Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir
tahun...
  katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan
yang
  pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya
kita
  bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang
pernah
  ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang
  gak
  mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.
 
  Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri
karena
  urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara
  kantor
  kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
  menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?
 
  Salam - Daru
  - barusan selesai ngisi SPT tahunan -
 
 
  - Original Message -
  From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 
  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
  memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
  pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
  dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
  melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini
belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
  yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 
 
 
 
  -
  To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
  To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
  Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
  Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
  [EMAIL PROTECTED]),
  Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
  -
 
 
 
 
 
 
  -
  To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
  To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-19 Terurut Topik ismail

Sent: Friday, March 18, 2005 5:02 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini
yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak.

===

Sebetulnya jauh lebih banyak yg diluar industri Oil  Gas , cuma masalahnya
yg di Oil  Gas lebih vokal..he, he...

Ism



-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Wah ngga apa-apa disini saja.
Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti
tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan
ahlinya juga ...



On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Razi 

 Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di
milis
 IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa
 diterima.

 Regards,
 Ardhie Permadi


 - Original Message -
 From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk
 menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP?
 Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur
dalam
 mengelola uang pajak ini.

 - Razi -

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -




--
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-19 Terurut Topik Minarwan
Sebaiknya memang demikian, petugas dari kantor pajak disebarin ke
mana-mana supaya:
1. Bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan para wajib pajak yang bingung
dengan mekanisme pembayaran pajak mereka. Bantulah para wajib pajak
sebaik-baiknya untuk membantu negara. Jangan karena ada kata wajib
lantas para pembayar pajak dibiarkan bingung sendiri, karena toh wajib
kan mereka tidak bisa mengelak dari kewajiban mereka.
2. Bisa menjadi telinga dan mata untuk kantor pajak sendiri, in case
ada yang keceplosan mo ngemplang pajak di milis (hayoo yang belum
bayar pajak Indonesia sapa tuh? :p)
3. Wajib pajak mendapatkan informasi yang jelas kemana uang mereka disalurkan. 
4. Wajib pajak bisa mendapatkan informasi mengenai hal-hal positif
yang telah dilakukan oleh kantor pajak terutama dalam hal penggunaan
uang mereka. Mudah-mudahan dengan demikian rasa saling percaya antara
wajib pajak dan kantor pajak semakin tinggi, sehingga tidak perlu ada
tuduhan-tuduhan bahwa uang pajak diselewengkan atau wajib pajak
berbohong supaya pajaknya kecil.

Sekarang kalau misalnya saya sudah patuh membayar pajak dan tidak puas
dengan apa yang saya dapatkan sebagai wajib pajak, saya bisa komplen
kemana yah? ??? (kalau di forum diskusi, 3 tanda tanya ini berarti
bingung)...Kalau belanja di toko  dan tidak puas terhadap kualitas
barang yang dibeli, kita bisa minta uang dikembalikan :). Tapi bayar
pajak dan belanja enggak sama ding yah.

Salam
Minarwan

On Sat, 19 Mar 2005 20:47:24 +0700, ismail [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Sent: Friday, March 18, 2005 5:02 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini
 yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak.
 


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik M. Fakhrur Razi
Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk
menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP? 
Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam
mengelola uang pajak ini.

- Razi -

-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 2:59 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Ada, di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pak.

Regards,
Ardhie

- Original Message - 
From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 2:37 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan
bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara
dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu
uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah
itu disalurkan kemana ? 


- Razi -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik Amir . AL-AMIN
Menghindari Pajak Berganda maksudnya gimana Pak?
Apakah kalau sudah dipajakin negara tempat bekerja. (Jika kerja di LN).
Tidak perlu membayar pajak di Indonesia?


Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
18/03/2005 03:22 PM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Pak Amir 

Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan.
Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu
yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh (or
hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib
pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya
berikan  Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek 
dan
masih banyak lagi.

Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat 
tsb
dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di
negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian 
Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat
menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak
Penghasilan kita.

Regards,
Ardhie Permadi

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI.

 Karena :
 -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas 
yang
 diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll).
 -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak
 menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll)


 Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia :
 -semestinya kena pajak??? berapa?

 Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI?

 Regards,

 =
 AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
 TOTAL EP INDONESIE
 BALIKPAPAN
 (62-542)-534283 - (62)-811592277
 =


 - Original Message -
  From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 
  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
  memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
  pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang 
bekerja
  dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
  melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini
 belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit 
pajak
  yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-18 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
kayaknya pernah denger nama ini tapi dimana yah?
hmmm.

--
pta


On Fri, 18 Mar 2005 14:46:39 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
... 
 existensinya. Di Indonesia nggak ada orang lokal yang namanya van houten
 atau groeneweg, yang mana
  ^
..

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik Ardhie Permadi
Pak Razi 

Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis
IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa
diterima.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk
menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP?
Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam
mengelola uang pajak ini.

- Razi -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Wah ngga apa-apa disini saja.
Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti
tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan
ahlinya juga ...



On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Razi 
 
 Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di milis
 IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa
 diterima.
 
 Regards,
 Ardhie Permadi
 
 
 - Original Message -
 From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk
 menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP?
 Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur dalam
 mengelola uang pajak ini.
 
 - Razi -
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
 PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 
 


-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik Pangarso, Boy Wibowo
Saya setuju dengan usulan mas Rovick.
Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu
panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi
kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon
diskusinya diteruskan di sini saja.
Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini
yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak.

Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati
lain tentunya.

Lam salam,
Bowo

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 4:38 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Wah ngga apa-apa disini saja.
Justru ini kesempatan bagus buat kita-kita utk bener-bener mengerti
tentang perpajakan. Langka looh diskusi dengan yg berwenang dan
ahlinya juga ...



On Fri, 18 Mar 2005 16:34:39 +0700, Ardhie Permadi
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Pak Razi 
 
 Maaf, untuk tidak memenuhi e-mail teman2 lain yang juga terdaftar di
milis
 IAGI . kalo boleh saya usul diskusi kita via japri. Semoga bisa
 diterima.
 
 Regards,
 Ardhie Permadi
 
 
 - Original Message -
 From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Friday, March 18, 2005 3:32 PM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 Pak , bisa dijelaskan sistem kontrol yang ada di dirjen pajak untk
 menghindari penyalahgunaan uang pajak yg diterima dari para WP?
 Apa alasan saya sebagai WP untuk percaya bahwa dirjen pajak jujur
dalam
 mengelola uang pajak ini.
 
 - Razi -
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 
 


-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-18 Terurut Topik Minarwan
Saya juga ikut setuju, lebih baik diskusi soal pajaknya ini kita gelar
di milis. Yang tidak ingin mailboxnya penuh kan tinggal del saja toh.

Saya juga diam-diam mengikuti obrolan tentang perpajakan ini karena
kebetulan (eh bukan kebetulan ding, tapi memang wajib) memiliki NPWP.
Sejak memiliki NPWP sampe tahun lalu, saya tidak memiliki masalah.
Tapi mungkin tahun ini akan mendapatkan sedikit masalah karena saya
keluar dari kantor tahun lalu dan tidak bekerja sampai sekarang. Entah
apakah formulir (nomor berapa yah saya lupa nih) saya masih dicetak
oleh kantor tersebut atau tidak, saya sendiri belum mengecek.

Apakah bisa jika pelaporan SPT dilakukan dari luar negeri supaya tidak
melewati batas waktu tanggal 31 Maret??

Salam
Minarwan
On Fri, 18 Mar 2005 17:02:51 +0700, Pangarso, Boy Wibowo
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Saya setuju dengan usulan mas Rovick.
 Walaupun dari tadi diam-diam saja, tapi saya mencoba membuat suatu
 panduan praktis untuk saya sendiri dalam masalah pajak penghasilan. Jadi
 kalau yang lain tidak keberatan dan admin juga tidak keberatan, mohon
 diskusinya diteruskan di sini saja.
 Saya terkejut tapi juga senang karena ternyata ada anggota milis ini
 yang bukan dari industri minyak dan gas, tapi dari pajak.
 
 Sekali mohon diteruskan saja, dengan ridho dari yang milisawan-miliswati
 lain tentunya.
 
 Lam salam,
 Bowo


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Musakti, Oki

Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277
  =
 
 


 --


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Amir . AL-AMIN
Beberapa rekan ekspat di rig, sering menghindari pajak di negaranya
dengan berbagai cara.

Mungkin di Indonesia malah tidak perlu menghindar pajak, karena nggak ada 
yang  mengurus.

Kalau para WNI di LN yang bertahun-2 disana apakah ada yang bayar pajak?

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=





Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
17/03/2005 05:22 PM
Please respond to iagi-net

 
To: iagi-net@iagi.or.id
cc: 
Subject:Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah 
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak 
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277
  =
 
 


 --


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Parlaungan (RTI)
Pak Ardhie,

Bagaimana dengan orang yang tinggal, bekerja  dan menetap di LN lebih
dari 6 bulan dalam setahunnya apakah masih menjadi wajib pajak dalam
negeri?. Sebagai perbandingan misalnya expat Australia yang bekerja di
Indonesia lebih dari 6 bulan dalam setahunnya baru menjadi wajib pajak
Indonesia, jika kurang dari 6 bulan tidak harus menjadi wajib pajak
Indonesia.  Dengan Negara mana saja Indonesia mempunyai perjanjian
mengenai perpajakan?

Laung

-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277
  =
 
 


 --


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-





-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Noor Syarifuddin
Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau
pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan
kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri
orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau
gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan
sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277
  =
 
 


 --


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Herry Maulana
Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau
pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
majikan
kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri
orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
kalau
gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
laporan
sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
 Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
 ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
 duluan karena anda bepergian ke LN.

 Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
 eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
 kita :)

 RDP

 On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Para pekerja migran mungkin bisa share,
  bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
  Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
  Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
  Atau pada gak bayar pajak??
  Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
  Regards,
 
  =
  AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
  TOTAL EP INDONESIE
  BALIKPAPAN
  (62-542)-534283 - (62)-811592277

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik iwan . busono

wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan punya
NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak
bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan
proyek).





   
Sukmandaru 
   
Prihatmoko  To: iagi-net@iagi.or.id  
   
[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
t.idSubject: Re: [iagi-net-l] pajak 
penghasilan ? (Virus  
  Checked)  
   
03/17/2005  
   
05:28 PM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   




Mas Ardhie dan yang lain-lain.

Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak
mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.

Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara
kantor
kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?

Salam - Daru
- barusan selesai ngisi SPT tahunan -


- Original Message -
From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-






-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik iwan . busono

seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
tahun?





   
Herry  
   
Maulana To: iagi-net@iagi.or.id  
   
[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
al.com  Subject: RE: [iagi-net-l] pajak 
penghasilan ? 

   
03/18/2005  
   
07:12 AM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   




Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau
pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
majikan
kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri
orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
kalau
gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
laporan
sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Leo Anis
Sekedar share pengalaman mengenai restitusi...
Tahun lalu saya meminta restitusi fiskal utk. istri yg. tdk. ditanggung 
kantor. Prosedurnya cukup mengisi pd. SPT dan anda bisa beri keterangan 
kalau kita kelebihan membayar pajak. Pd. saat formulir SPT diserahkan ke 
petugas pajak, mereka akan memeriksa dan mengkonfirmasikan nya lagi apakah 
benar kalau kita kelebihan bayar pajak? trus ditanya buktinya mana? nah 
bukti yg. hrs. disertakan tentu saja kuitansi asli pembayaran fiskal. 
Setelah itu sekitar beberapa bulan kemudian (sekitar4 bulan setelah 
penyerahan SPT) baru ada petugas pajak yg. mem follow up ini dan 2 bulan 
kemudian kalau klaim kita benar baru dibayarkan ke rekening kita.
Jadi syaratnya: punya NPWP, menyerahkan SPT, dan kuitansi asli fiskal, 
sesudah itu harap sabar menunggu..o iya mereka akan memotong biaya 
trsfer sebesar Rp. 5000

Semoga sukses...
Leo Anis
At 05:28 PM 3/17/2005, you wrote:
Mas Ardhie dan yang lain-lain.
Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak
mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.
Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor
kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?
Salam - Daru
- barusan selesai ngisi SPT tahunan -
- Original Message -
From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy 
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau 
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Herry Maulana
Mas Iwan,

Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

Regards - Herry

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
tahun?




 

Herry

Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

[EMAIL PROTECTED]   cc:

al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? 
 

03/18/2005

07:12 AM

Please respond

to iagi-net

 

 





Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau
pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
majikan
kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri
orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena
kalau
gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin
laporan
sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki
penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan
memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan
penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang
nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

Regards,
Ardhie Permadi


- Original Message -
From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
To: iagi

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Shofiyuddin
Saya memperoleh keterangan dari 2 sources yang berbeda bahwa kalo kita
kerja di LN, kita gak perlu bayar pajak lagi karena kita sudah bayar
pajak di tempat dimana kita kerja (dia memberi catatan keluarga juga
ikut serta). Mengenai SPT tahunan, kata temen yang di kosongin aja
bila perlu datang ke kantor pajak penghapusan NPWP. Menurut keterangan
temen yang kerja di Malaysia, kita dapat fasilitas bebas fiskal
sebanyak 4x setahun per orang dengan cara mendaftarkan diri di kedubes
dimana kita bekerja.

Demikian sekilas info.


On Thu, 17 Mar 2005 17:28:45 +0700, Sukmandaru Prihatmoko
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas Ardhie dan yang lain-lain.
 
 Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
 katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
 pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
 bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
 ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang gak
 mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.
 
 Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
 urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara kantor
 kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
 menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?
 
 Salam - Daru
 - barusan selesai ngisi SPT tahunan -
 
 - Original Message -
 From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
 memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
 yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 
 
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
 PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -
 
 


-- 
Salam hangat

Shofi

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Suwandi Utoro, Edi (edsuwan)
Kalau kami di CPI lebih mudah sedikit, seperti halnya mas Herry kita
tinggal menyalin apa yang dipungut dan dilaporkan kantor (1721-AI) ke
dalam SPT kita sendiri (Form  1170 S) dan menyerahkannya ke orang Pajak
yang buka loket di kantor (biasanya 2 hari). Orang Pajak datang ke
kantor kami mungkin karena di CPI WP-nya banyak. 
Saya ngebayangin seandainya pengisian SPT ini bisa on-lineakan
sangat memudahkan sekali yach.

Terima kasih.

Salam,
Edot

-Original Message-
From: Herry Maulana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 7:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Mas Iwan,

Di Balikpapan kita tinggal melaporkan bahwa kit tidak mengisis SPT
karena belum mempunyai NPWP. Lalu kita tinggal isi data diri (nama,
alamat, dll) Orang-orang di kantor pajak yg bergerak mencari form nya,
mengisinya dan mengirim NPWP ke kantor.

Mengisi SPT pada dasarnya cuma menyalin apa yg dipungut dan dilaporkan
kantor (form lampiran IA) ke dalam SPT kita sendiri (Form 1770S).
Serahkan kembali ke kantor pajak, that's it!

Regards - Herry

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 3:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
tahun?




 

Herry

Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

[EMAIL PROTECTED]   cc:

al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? 
 

03/18/2005

07:12 AM

Please respond

to iagi-net

 

 





Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib
juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing. padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah
diambil majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita
akan wajib mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu
karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi,
dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus
bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu.
Tarif pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik yrsnki


  Rekan rekan

  Sebenarnya kan namanya Pajak Penghasilan , dan bukan pajak gaji , kalau
  Anda lihat formnya ada beberapa itmes yang juga dikenakan pajak al :
   kalau kita punya rumah pribadi padahal kita tinggal dirumah perusahan,
  dan itu disewakan (apa kontrak atau indekos) hrs bayar pajak , kalau Anda
  punya deposito (walaupun bunganya kecuiiil) , bunganya kena pajak.
  Dan banyak banyak lagi .

  Jadi tidak sekedar memindahkan dari SPT yan deberikan dari kantor lho
  (Itu kaalau mau jadi Wajib Pajak yang Baik alias WNI yang baik lho).

  Si Abah

  wah, kalau sudah berbau pajak itu sangat ribetkita diharuskan
 punya
 NPWP dan melaporkan penghasilan tiap tahun...tapi sebagai pembayar pajak
 bukan kemudahan yang didapatkan, tetapi kesulitan (malah bisa dijadikan
 proyek).





 Sukmandaru
 Prihatmoko  To: iagi-net@iagi.or.id
 [EMAIL PROTECTED]   cc:
 t.idSubject: Re: [iagi-net-l]
 pajak penghasilan ? (Virus
   Checked)
 03/17/2005
 05:28 PM
 Please respond
 to iagi-net






 Mas Ardhie dan yang lain-lain.

 Fiskal sebagai kredit pajak yang bisa diperhitungkan di akhir tahun...
 katanya ruwet ngurusnya kalau kita cuma punya satu sumber penghasilan yang
 pajaknya dibayarkan oleh kantor. Untuk kasus ini, walaupun aturannya kita
 bisa restitusi pajak (fiskal) tsb tapi kenyataanya (kata rekan yang pernah
 ngurus hal semacam ini) susah sekali. Jadinya banyak wajib pajak yang
 gak
 mau ngurus restitusi ini, artinya ybs merelakan double taxation.

 Hal seperti ini bisa terjadi kalau kita ke LN, bayar fiskal sendiri karena
 urusan pribadi dlsb yang tidak bisa di-reimburse di kantor, sementara
 kantor
 kita sudah memotong pajak kita sepenuhnya.  Adakah yang punya pengalaman
 menggembirakan ttg restitusi pajak (fiskal) ini?

 Salam - Daru
 - barusan selesai ngisi SPT tahunan -


 - Original Message -
 From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
 memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
 pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
 dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
 melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
 yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi




 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]),
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -






 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik arissetiawan

kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

pajak penghasilan 35%= 168jt
beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar
ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt

jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena
pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb.

jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau
dihitung adalah 54%.

apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan
kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm
dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak.

regards -

aris - yg sedang bermimpi dapet greencard




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Untung Sudarsono
Cak Noor ati2 ngisinya jangan salah sekali salah misalnya harusnya nihil terisi 
bayar pajak maka seterusnya anda akan
dikejar bayar terus meskipun anda isi nihil. temenku pernah wong sama-sama PNS 
aku isi nihil beliau bayar pajak soalnya
salah ngisi.
Salam selamat repot ngisi pajak: Untung yang setiap tahun harus ngisi sedangkan 
PNS kan pajaknya ditanggung pemerintah.

Noor Syarifuddin wrote:

 Q,
 Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi kalau
 pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib juga...

 Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
 hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah pusing.
 padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil majikan
 kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
 mengisinya.

 Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
 sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

 Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di negeri
 orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu karena kalau
 gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi, dan yang
 sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus bikin laporan
 sendiri (baru saja selesai kemarin)..

 salam,

 salam,

 - Original Message -
 From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
 Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Vick:
 Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

 Mas Ardhie:
 Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
 ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
 masih perlu NPWP ?

 Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
 bisa nyalon di Pilkada ?

 Thanks
 Oki

 -Original Message-
 From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
 memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
 pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
 dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
 melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
 yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi

 - Original Message -
 From: Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 2:06 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

  Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
  Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
  ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
  duluan karena anda bepergian ke LN.
 
  Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
  eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
  kita :)
 
  RDP
 
  On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
  [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Para pekerja migran mungkin bisa share,
   bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
  
   Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
   Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
  
   Atau pada gak bayar pajak??
   Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
  
   Regards,
  
   =
   AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
   TOTAL EP INDONESIE
   BALIKPAPAN
   (62-542)-534283 - (62)-811592277
   =
  
  
 
 
  --

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
 Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Untung Sudarsono
Kalau bunga bank sih kaga aneh tapi yang aneh aku dikomplain anaku yang sekolah 
SD. Bapak uangku di bank kok kurang.
Bingunglah aku ternyata bunga tabungan anakku dipotong biaya administrasi yang 
besarnya tetap dan lebih gede dari bunga
tabungan dia. pantes saldonya turun. Pikir2 untuk apa ya biaya administrasi 
tersebut soalnya semua bank kan kasih hadiah
hebat2. Apa bukan jenis pajak model baru.Kesimpulannya kasihan tante Titik 
Puspa lagunya Bank bink bunk tidak kena karena
kalau nabung tidak dapat untung tapi dapat buntung.
Salam: Untung

[EMAIL PROTECTED] wrote:

 kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
 terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
 sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

 pajak penghasilan 35%= 168jt
 beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
 keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
 biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar
 ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt

 jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena
 pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb.

 jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau
 dihitung adalah 54%.

 apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan
 kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm
 dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak.

 regards -

 aris - yg sedang bermimpi dapet greencard

 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
 PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik syarlanmarbun

Rekan Ariss...Yth.,

- Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda.
- Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan
  anda saat ini tentang kondisi INA.
- Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil'

Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena
menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi
saya.

Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi
orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap
kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain
tanpa harus menjadi suku tersebut.

Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat
memiliki kartu hijau, apalagi menjadi  WN seberang.

Baik atau buruk  INA tetaplah akar saya.

Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan
anda
menjadi penawarnya,atau sebaliknya.

HIDUP INA

Salam,

-skmarbun-




   
  [EMAIL PROTECTED] 
   
  onas.com.my   To:  iagi-net@iagi.or.id  
   
cc: 
   
  18/03/2005 11:28  Subject: Re: [iagi-net-l] pajak 
penghasilan ? (Virus Checked)  
  AM
   
  Please respond to 
   
  iagi-net  
   

   

   




kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

pajak penghasilan 35%= 168jt
beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar
ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt

jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena
pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb.

jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau
dihitung adalah 54%.

apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan
kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm
dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak.

regards -

aris - yg sedang bermimpi dapet greencard




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Amir . AL-AMIN
Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI.

Karena :
-tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang 
diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll).
-pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak 
menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll)


Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia :
-semestinya kena pajak??? berapa?

Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI?

Regards,

=
AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO 
TOTAL EP INDONESIE
BALIKPAPAN
(62-542)-534283 - (62)-811592277
=


- Original Message -
 From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Bapak2  ibu2 ..
 Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

 Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
 memiliki
 penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
 pajak
 (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
 tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
 Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
 bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
 dan
 memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
 melaporkan
 penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
 memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
 Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini 
belum
 merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
 yang
 nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
 Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
 sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
 selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.

 Regards,
 Ardhie Permadi




Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik iwan . busono

ha..ha..ha...mampus lu Ris.Bang Marbun ini masih bersemangat,
apalagi dengan adanya kasus Ambalat. Tapi saya sih tidak menyalahkan Aris
(bukan karena teman baik), tapi karena saya juga bisa mengerti dengan
kekecewaannya terhadap negeri ini.






[EMAIL PROTECTED]   
  
nas.com.myTo: iagi-net@iagi.or.id 

  cc:   

03/18/2005 11:17 AM   Subject: Re: [iagi-net-l] 
pajak penghasilan ? (Virus  
Please respond to  Checked) 

iagi-net










Rekan Ariss...Yth.,

- Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda.
- Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan
  anda saat ini tentang kondisi INA.
- Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil'

Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena
menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi
saya.

Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi
orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap
kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain
tanpa harus menjadi suku tersebut.

Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat
memiliki kartu hijau, apalagi menjadi  WN seberang.

Baik atau buruk  INA tetaplah akar saya.

Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan
anda
menjadi penawarnya,atau sebaliknya.

HIDUP INA

Salam,

-skmarbun-




  [EMAIL PROTECTED]

  onas.com.my   To:
iagi-net@iagi.or.id

cc:

  18/03/2005 11:28  Subject: Re: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? (Virus Checked)
  AM

  Please respond to

  iagi-net







kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

pajak penghasilan 35%= 168jt
beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar
ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt

jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya kena
pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb.

jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang kalau
dihitung adalah 54%.

apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan
kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga bbm
dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak.

regards -

aris - yg sedang bermimpi dapet greencard




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Ardhie Permadi
Bapak2  ibu2

Thanks utk bagi2 ceritanya, saya coba share lagi 

NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Kewajiban memiliki NPWP untuk Orang Pribadi (OP) sebelum tahun 2000 hanya
bagi mereka yang bekerja di lebih dari satu pemberi pekerja, mulai tahun
2001, berdasarkan UU Perpajakan tahun 2000, OP yang wajib memiliki NPWP
adalah OP yang memperoleh penghasilan lebih dari Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP), walaupun penghasilannya itu bersumber dari satu pemberi kerja.
PTKP untuk tahun 2005 dst adalah sebesar Rp. 12.000.000 per tahun utk OP
yang belum kawin, tambahan Rp. 1.200.000 per tahun utk yang kawin dan Rp.
1.200.000 utk setiap tanggungan (maksimal 3). So kalau ada OP yang statusnya
belum kawin dan memperoleh penghasilan  Rp. 12.000.000 per tahun maka sejak
tahun 2005 ini dia mempunyai kewajiban untuk memiliki NPWP.
Btw  IAGI sudah ber-NPWP belum?

Pak Parlaungan
Berdasarkan UU Pajak Penghasilan, yang dimaksud sbg Subjek Pajak dalam negri
adalah OP yang bertempat tinggal di Indonesia atau OP yang berada di
Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan atau OP yang dalam
suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat
tinggal di Indonesia. Kewajiban pajak subjektifnya dimulai pada saat OP
tersebut dilahirkan,  berada atau berniat untuk bertempat tinggal di
Indonesia dan berakhir pada saat meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia
untuk selama-lamanya.
So kesimpulannya bila si A tidak memiliki niatan untuk meninggalkan
Indonesia selama-lamanya, masih tetap memiliki kewajiban perpajakan di
Indonesia.
Contoh yang bapak sebutkan Ttg Expat Australia yang bekerja di Indonesia,
P3B Indonesia - Australia menentukan bahwa bila expat Australia tsb berada
di Indonesia lebih dari 120 hari dalam jangka waktu 12 bulan (bukan 6 bulan
dalam jangka waktu setahun) maka muncul kewajiban mendaftarkan diri sebagai
Wajib Pajak Indonesia, demikian sebaliknya.
Indonesia telah memiliki Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan
lebih dari 40 negara.

Pengisian SPT
Bagi bapak2  ibu2 yang tidak memiliki penghasilan lain selain dari gaji
yang dibayarkan oleh perusahaan tempat bekerja, maka mengisi SPT nya akan
sangat mudah, yaitu hanya memindahkan data yang ada di form 1721-A1 (bukti
pemotongan yang diterima dari Bendahara/Pemberi kerja) ke SPT 1770S (SPT utk
orang pribadi).
Akan tetapi bagi yang memiliki penghasilan lain, misalkan hasil keuntungan
penjualan harta, terima honor sebagai pembicara seminar, etc maka
keseluruhannya juga merupakan Objek Pajak, sehingga harus dilaporkan di SPT.

Rekan Edot 
SPT on-line .. Direktorat Jenderal Pajak sudah mengarah ke situ, bahkan
Keputusan Menteri Keuangannya sudah diterbitkan..


Regards,
Ardhie Permadi





- Original Message -
From: Suwandi Utoro, Edi (edsuwan) [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 7:44 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Kalau kami di CPI lebih mudah sedikit, seperti halnya mas Herry kita
tinggal menyalin apa yang dipungut dan dilaporkan kantor (1721-AI) ke
dalam SPT kita sendiri (Form  1170 S) dan menyerahkannya ke orang Pajak
yang buka loket di kantor (biasanya 2 hari). Orang Pajak datang ke
kantor kami mungkin karena di CPI WP-nya banyak.
Saya ngebayangin seandainya pengisian SPT ini bisa on-lineakan
sangat memudahkan sekali yach.

Terima kasih.

Salam,
Edot


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Teguh_Prasetyo




Waduuh..bang Marbun, sabar dng..
Saya kok nggak melihat Aris mau bertukar warga negara..,
Aris khan hanya ingin dapat green-card, nggak pa-pa
khan.
Lha kalo saya ketemu Aris malah lupa kalo saya ini bisa ngomong bhs
Indonesia.
Soale kalo ketemu mesti  ngomong Jowo royo-royo...

Saya sendiri setiap bayar pajak, selalu sedih...soalnya mikir,
kemana ya kira-kira duit
pajak saya ini digunakan nantinya ?? Jadi jalan ama jembatan nggak ya ??
atau malah
bablas masuk kantongnya anggota DPR yang suka berantem itu, atau untuk
jalan-jalan
bapak-bapak yang memimpin negeri Indonesia tercinta ???

Saya yakin kita semua masih seperti bang Marbun, yang sangat amat sangat
bangga jadi
orang Indonesia. Yang walaupun sudah terjajah lebih dari 350 tahun, sebagai
bangsa, Indonesia
masih survive, masih exist dalam percaturan dunia. Bangsa yang bener-bener
'bangga' pada
existensinya. Di Indonesia nggak ada orang lokal yang namanya van houten
atau groeneweg, yang mana
di Timor banyak lokal yang namanya Portugis, di Philipina banyak lokal yang
namanya Spanyol. Di Malaysia
banyak orang lokal dengan bangga ngomong Inggris, lha di Indonesia, kalau
orang ngomong belanda sekarang,
lha yo malah diguyu pithik..

Lha kok saya malah ngomongin masalah kebangsaansorry
nih




 
  [EMAIL PROTECTED] 
   
  nesia.co.idTo:   
iagi-net@iagi.or.id 
 cc:
 
  03/18/2005 08:54 PMSubject:  Re: [iagi-net-l] 
pajak penghasilan ? (Virus Checked)  
  Please respond to 
 
  iagi-net  
 

 

 





ha..ha..ha...mampus lu Ris.Bang Marbun ini masih bersemangat,
apalagi dengan adanya kasus Ambalat. Tapi saya sih tidak menyalahkan Aris
(bukan karena teman baik), tapi karena saya juga bisa mengerti dengan
kekecewaannya terhadap negeri ini.





[EMAIL PROTECTED]
nas.com.myTo: iagi-net@iagi.or.id
  cc:
03/18/2005 11:17 AM   Subject: Re: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? (Virus
Please respond to  Checked)
iagi-net







Rekan Ariss...Yth.,

- Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda.
- Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan
  anda saat ini tentang kondisi INA.
- Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil'

Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena
menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi
saya.

Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi
orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah mengharap
kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain
tanpa harus menjadi suku tersebut.

Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat
memiliki kartu hijau, apalagi menjadi  WN seberang.

Baik atau buruk  INA tetaplah akar saya.

Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun dan
anda
menjadi penawarnya,atau sebaliknya.

HIDUP INA

Salam,

-skmarbun-




  [EMAIL PROTECTED]

  onas.com.my   To:
iagi-net@iagi.or.id

cc:

  18/03/2005 11:28  Subject: Re: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? (Virus Checked)
  AM

  Please respond to

  iagi-net







kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

pajak penghasilan 35%= 168jt
beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
biaya hidup 10jt/bulan

[iagi-net-l] Green card RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

2005-03-17 Terurut Topik Musakti, Oki

Lho green card khan cuman kartu permanen residen, alias tinggal
sementara alias sama aja dengan yang bang Marbun dan den Aris pegang
sekarang untuk bisa kerja di Malaysia. Jadi masalahnya apa dong...?


Oki
-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, 18 March 2005 11:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)


Rekan Ariss...Yth.,

- Forum ini memang bebas menyemburatkan apapun pendapat anda.
- Saya juga tidak menyangkal bahwa banyak kebenaran pernyataan
  anda saat ini tentang kondisi INA.
- Juga tentang sitem perpajakan juga mungkin belum 'adil'

Tapi, saya sedih mendengar anda memimpikan kartu hijau itu, karena
menurut saya buruk atau baik INA itu adalah tetap akar dari eksistensi
saya.

Saya sebagai orang Batak tidak mungkin dan tidak pernah mau menjadi
orang Jawa (istri saya orang Jawa lho !), dan saya tidak pernah
mengharap
kan orang Sunda menjadi orang Batak. Saya mencoba memahami suku lain
tanpa harus menjadi suku tersebut.

Saya ok-ok saja sementara tinggal di seberang, tapi saya tidak berhasrat
memiliki kartu hijau, apalagi menjadi  WN seberang.

Baik atau buruk  INA tetaplah akar saya.

Kita bebas berbeda pendapat, .saya nggak tahu apakah saya yg racun
dan
anda
menjadi penawarnya,atau sebaliknya.

HIDUP INA

Salam,

-skmarbun-





  [EMAIL PROTECTED]

  onas.com.my   To:
iagi-net@iagi.or.id

cc:

  18/03/2005 11:28  Subject: Re:
[iagi-net-l] pajak penghasilan ? (Virus Checked)

  AM

  Please respond to

  iagi-net









kalo dipikir2, indonesia adalah negara dengan pajak tertinggi di dunia,
terutama untuk golongan menengah. contoh saja pegawai punya gaji 40jt
sebulan, jadi setahun 480jt. tipikal pajak yg dibayarkan.

pajak penghasilan 35%= 168jt
beli mobil kijang 150jt pajak 100% = 75jt
keluar negeri 5x setahun, bayar fiskal = 5 jt
biaya hidup 10jt/bulan (120jt/tahun), sebagian besar pembelian bayar
ppn10%, jadi pajak yg dibayar= 12jt

jadi semua pengeluaran= 443 jt, masih ada sisa 37jt di bank, bunganya
kena
pajak lagi. belum dihitung pajak pbb, palak dlsb.

jumlah total pajak yang dibayarkan buat kantor pajak= 260juta, yang
kalau
dihitung adalah 54%.

apa yg kita dapet? jalan macet, bolong2, hidup diburu ketakutan dan
kejahatan, korupsi merajalela, rakyat di lembata gak bisa makan, harga
bbm
dinaikin supaya pemerintah bisa korupsi lebih banyak.

regards -

aris - yg sedang bermimpi dapet greencard




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]),
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-







-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
use of the
person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is strictly
prohibited.  If you have received this email in error please immediately
advise us by return email and delete the email without making a copy.

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Ardhie Permadi
Pak Amir 

Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan.
Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu
yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh (or
hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib
pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya
berikan  Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek dan
masih banyak lagi.

Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat tsb
dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di
negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat
menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak
Penghasilan kita.

Regards,
Ardhie Permadi

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI.

 Karena :
 -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas yang
 diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll).
 -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak
 menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll)


 Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia :
 -semestinya kena pajak??? berapa?

 Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI?

 Regards,

 =
 AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
 TOTAL EP INDONESIE
 BALIKPAPAN
 (62-542)-534283 - (62)-811592277
 =


 - Original Message -
  From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 
  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
  memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu. Tarif
  pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
  dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
  melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini
 belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
  yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik M. Fakhrur Razi
Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan
bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara
dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu
uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah
itu disalurkan kemana ? 


- Razi -


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 2:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Pak Amir 

Unfortunately . kenyataannya tidak bisa seperti yang bapak inginkan.
Penghasilan yang dikenakan pajak RI adalah seluruh penghasilan, baik itu
yang bersumber dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia. Dan seluruh
(or
hampir seluruh) negara, yang mengenakan pajak penghasilan atas wajib
pajaknya, menerapkan pengertian tersebut di atas. Contoh yang dapat saya
berikan  Australia, AS, Singapura, Malaysia, Belanda, Jepang, Uzbek
dan
masih banyak lagi.

Para expat yang bekerja di Indonesia pun dikenakan pajak RI. Bila expat
tsb
dapat menunjukkan Ceritificate of Domicile (NPWP) dari Tax Authority di
negara asalnya maka pengenaan pajak didasarkan pada Perjanjian
Penghindaran
Pajak Berganda (P3B) Indonesia dengan negara tersebut. Bila tidak dapat
menunjukkan Certificate of Domicile maka yang berlaku adalah UU Pajak
Penghasilan kita.

Regards,
Ardhie Permadi

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 12:53 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


 Sepertinya pekerja migran tidak perlu kena pajak RI.

 Karena :
 -tidak bekerja/ hidup di Indonesia, berarti tidak menikmati fasilitas
yang
 diberikan pemerintah. (jalan, rumah sakit, pendidikan, dll).
 -pekerjaan tidak berhubungan dengan peerekonomian Indonesia (tidak
 menerima subsidi bbm, kurs rupiah, dll)


 Tapi jika masih ada keluarga tinggal / pulang - pergi ke Indonesia :
 -semestinya kena pajak??? berapa?

 Apakah para expat yang bekerja di Indonesia kena pajak RI?

 Regards,

 =
 AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
 TOTAL EP INDONESIE
 BALIKPAPAN
 (62-542)-534283 - (62)-811592277
 =


 - Original Message -
  From: Ardhie Permadi [EMAIL PROTECTED]
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Sent: Thursday, March 17, 2005 4:22 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?
 
 
  Bapak2  ibu2 ..
  Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.
 
  Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
  memiliki
  penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu.
Tarif
  pajak
  (persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
  tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
  Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan
yang
  bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang
bekerja
  dan
  memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
  melaporkan
  penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya setelah
  memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
  Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini
 belum
  merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit
pajak
  yang
  nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
  Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
saya
  sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
  selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP tanggal 31 Maret 2005.
 
  Regards,
  Ardhie Permadi
 




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi

RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Alhamdulillah saya sependapat dengan Pak Herry Maulana, kami di BP sudah
tiga tahun melaporkan NPWP pribadi tanpa ada kesulitan.  Tinggal
menyalin SPPT tahunan dari Finance kantor kita ke Excel spreadsheet yang
dibuat oleh Kantor Pajak.

Cuma saya belum punya pengalaman seberapa mudahkan urusannhya kalau kita
harus keluar dan pindah kerja atau pindah rumah (ganti KTP)? Karena
seperti bayar PBB lah contohnya kalau udah terbit kan tinggal bayar aja
tapi kalau kita jual rumahnya  lalu orang yang beli rumah balik nama
tapi tetep aja tagihan masih nama kitajuga telkom spt ini.

Kuntadi

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 18, 2005 2:27 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


seberapa mudah mendapatkan NPWP? seberapa mudah melaporkan pajak tiap
tahun?




 

Herry

Maulana To: iagi-net@iagi.or.id

[EMAIL PROTECTED]   cc:

al.com  Subject: RE: [iagi-net-l]
pajak penghasilan ? 
 

03/18/2005

07:12 AM

Please respond

to iagi-net

 

 





Dulu yg pajaknya dipungut kantor biasanya NPWP nya memakai NPWP kantor,
jadi sudah ada bagian tax yg mengurus segala tetek bengeknya. Kalau
tidak salah ada peraturan baru (entah dari kantor pajak atau internal
policy) bahwa setiap wajib pajak harus memiliki NPWP sendiri, walaupun
yg memotong pajak penghasilan langsung dari kantor.

Sebetulnya tidak ada kesulitan apa-apa, tinggal menyalin apa yg sudah
dipungut kantor di lembar SPT kita. Masalah fiskal itu dicatat di SPT
tahunan, dan beberapa kawan bisa mengklaim tax deduction untuk tahun
berikutnya. Demikian juga dengan yg membayar zakat atas penghasilan,
bisa diklaim tax deduction nya.

Dulu belum punya NPWP susah minjem ke bank, sekarang lumayan buat
pinjaman rumah hehehe... Catatan aja: beberapa bank/kartu kredit
mensyaratkan NPWP untuk pinjaman/kredit di atas 50 juta.


Regards - Herry

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 18, 2005 4:33 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Q,
Logikanya sih ya wajib wong namanya Nomor Pengenal Wajib Pajak...jadi
kalau pajaknya sudah wajib, maka nomornya otomatis jadi wajib
juga...

Cuma ya itu kita itu kalau punya NPWP malah bukannya tambah ringan
hidupnya, tapi yang aku denger sering-sering malah jadi tambah
pusing.
padahal tiap tahun laporannya nol terus karena pajak sudah diambil
majikan kitadan sekali terdaftar, sampai kakek-kakek kita akan wajib
mengisinya.

Mungkin yang sudah punya NPWP bisa share pengalaman sebelum punya dan
sesudah punya NPWP itu apa bedanya 

Aku sendiri juga suka bingung dan merasa bersalah, punya NPWP dua di
negeri orang, tapi di negeri sendiri malah belum punyasatu dulu
karena kalau gak punya NPWP, tabungannya kena pajak yang lumayan tinggi,
dan yang sekarang karena memang kantor tidak motong pajak...jadi harus
bikin laporan sendiri (baru saja selesai kemarin)..



salam,






salam,




- Original Message -
From: Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, March 17, 2005 10:41 AM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?



Vick:
Ketahuan kamu belum bayar pajak waktu di Brunei ya... he he he.

Mas Ardhie:
Sebenarnya NPWP itu wajib nggak sih ? Gimana kalau pajak sudah
ditanggung kumpeni dan memang itulah satu2nya penghasilan kita. Apa
masih perlu NPWP ?

Dari segi wajib pajak, apa sih manfaat NPWP, selain sebagai sarat supaya
bisa nyalon di Pilkada ?

Thanks
Oki


-Original Message-
From: Ardhie Permadi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, 17 March 2005 4:22 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

Bapak2  ibu2 ..
Saya coba share sedikit tentang pajak penghasilan.

Pada dasarnya UU perpajakan di Indonesia mewajibkan kita yang telah
memiliki penghasilan untuk membayar pajak sesuai dengan tarif tertentu.
Tarif pajak
(persentasenya) untuk wajib pajak perorangan mulai dari 5% dan yang
tertinggi 35%, tergantung dari jumlah penghasilan kita setahun.
Penghasilan yang dikenakan pajak di Indonesia adalah penghasilan yang
bersumber dari negara manapun. So misalkan bapak2 or ibu2 yang bekerja
dan memperoleh penghasilan di negri jiran, tetap memiliki kewajiban
melaporkan penghasilannya dan membayar pajak di Indonesia, tentunya
setelah memperhitungkan pajak yang dibayarkan di negara tersebut.
Khusus mengenai Fiskal yang dibayar pada saat bepergian ke LN, ini belum
merupakan nilai pajak yang terutang, tetapi baru merupakan kredit pajak
yang nantinya dapat diperhitungkan di akhir tahun.
Untuk bapak2  ibu2 yang sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, saya
sekedar mengingatkan kembali bahwa SPT Tahunan PPh tahun pajak 2004
selambat-lambatnya dilaporkan ke KPP

Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-17 Terurut Topik Ardhie Permadi
Ada, di Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) pak.

Regards,
Ardhie

- Original Message - 
From: M. Fakhrur Razi [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Friday, March 18, 2005 2:37 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?


Pajak yang diambil trus disalurkan kemana pak Ardhie? Ada gak laporan
bulanan/tahunan yg online ttg berapa banyak pajak yang masuk ke negara
dan laporan ttg pendistribusian pajak tersebut? atau WP hanya tahu
uangnya diambilin aja tanpa bisa tahu uang yang dia kasih ke pemerintah
itu disalurkan kemana ? 


- Razi -


-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] pajak penghasilan ?

2005-03-16 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Di Brunei tidak ada pajak penghasilan
Pajak Indonesia juga tidak ada karena anda sudah membayar fiskal. Kalo
ga salah fiskal itu dianggap sebagai pajak terhutang, yg ditagih
duluan karena anda bepergian ke LN.

Kalo soal ketahuan pajak atau engga, pasti deh si tukang palak itu ...
eh tukang pajak itu sudah punya jurus macem-macem kok kalo mau majekin
kita :)

RDP

On Thu, 17 Mar 2005 15:07:24 +0800, [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 Para pekerja migran mungkin bisa share,
 bagaimana pembayaran pajak penghasilan?
 
 Misal kerja di brunei penghasilan X $/bln,
 Berapa pajak di brunei, dan berapa pajak penghasilan ke RI?
 
 Atau pada gak bayar pajak??
 Kalau takut ketahuan sama orang pajak, japri juga boleh...he..he..
 
 Regards,
 
 =
 AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
 TOTAL EP INDONESIE
 BALIKPAPAN
 (62-542)-534283 - (62)-811592277
 =
 
 


-- 
my blog :
http://putrohari.tripod.com/Putrohari/

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-