Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-06 Terurut Topik yanto R.Sumantri


 Prof Dwikirawati

 Selamat , saya bangga dengan konsistenya Anda
dalam menekuni geologi teknik dan aplikasinya dalam kebencanaan.
Semoga Prof ingat , kl 12 - 13 tahun yang lalu saya menyarankan 
Prof untuk terus mengembangkan geologi enjinering , yang kurang berkembang
dan tidak begitu diminat oleh rekan rekan ahli geologi.
Selamat dan
semoga Prof bisa lebih banyak lagi mencetak para ahli geologi teknik untuk
memenuhi kebutuhan didaerah daerah.

Selamat , semoga Allah SWT
selalu memberikan bimibingan dan kesehatan bagi Anda.

Si Abah




 Yg jelas aknan lebih bankyak alagi
fasilintas2 mode untuk mengembangkan geologi rn (baik itu rumah sakit2,
 mall2  fasilitas umum lainnya) yg wah  harganya lebih wah
lagi, karena
 itu
 semua datang dari pemodal2 asing atau
pemodal besar yg didalam pikirannya
 cuman ada mendapatkan
keuntungan se-besar2nya karena semua itu merupakan
 lahan
business cari duit bagi mereka, nggak ada dalam kamus mereka itu
 demi
 menolong masyarakat kecil atau miskin.  Ada uang ada
barang, itu aja
 didalam
 pikiran mereka para kapitalis.
 Dan bebas siapa aja bisa masuk ke
 Indonesia asal
ada fulus ada modal, dan modal masuk itu artinya harus ada

keuntungan se-tinggi2nya, dari mana dan menggunakan cara apapun
terserah
 yg
 penting uang kembali se-banyak2nya, itulah
cara2 baru bernegara yg bebas 
 bergantung dari uang semata.
 Jadi akibatnya masyarakat kecil akan semakin
 sulit menghadapi
hidup ini.
 
 Monggo kalau mau dibahas lagi mas Sugeng
...
 
 wass,
 nyoto
 
 
 
 
 
 2010/5/6 Sugeng Hartono
sugeng.hart...@petrochina.co.id
 
 Pak
Nyoto,
 Apa kabar di negeri jiran? Wah, sampeyan kok sudah
mirip politikus,
 fasih
 dng
neo-lib.
 Tolong dijelaskan dng sederhana paham
ini. Nuwun.
 Saya teringat komentar pak Dr.Kartono Mohammad,
mantan ketua IDI, kata
 beliau bhw pelayanan

kesehatan kita sudah jadi neo-lib; mulai dari pemeriksaan, penangan,
 obat
 dll dll semua sudah hanya

ditentukan oleh dr dan rs baik jenis maupun harganya. Kalau kita sakit,
 berapa pun harga obat tetap
 kita beli. Ketika
saya bawa Adit ke RS karena demam, dia diperiksa pak
 dokter.
Di kuitansi (kuwi tansah
 dadi seksi) ditulis: sewa peralatan
Rp.75.000 (hanya lampu senter kecil
 dan
 sendok
kayu mirip sendok eskrim)
 ditambah ongkos periksa, obat dan
pajak 10%. Dalam perjalanan pulang
 Adit

bergurau: Pak, kalau tadi kita
 bawa lampu senter sendiri
bagaimana yha?
 Ada kawan merasa salah satu matanya agak
aneh, dikiranya perlu ganti
 kacamata, maka dia datang ke
toko
 optik langgannya. Setelah diperiksa ternyata bukan kaca
mata yg perlu
 ganti
 tetapi ada kelainan salah
satu
 matanya. Esoknya dia ke RS X (swasta dan terkenal mahal
tapi bersih).
 Oleh
 bu dr mata disuruh
periksa
 komplet, lalu dikasih resep. Oleh bu dokter, dia
disarankan ke RS Y
 (khusus
 mata). Untuk biaya
di RS X
 dikenakan satu jt rp lebih. Esoknya di RS Y, sekali
lagi diperiksa
 komplet.
 Banyak sekali. Dia
mesti kontrol
 berkali-kali oleh dokter lain. Akhirnya harus
dilakukan laser (operasi
 ini
 hanya kurang dari
10 menit).
 Setelah ini mesti kontrol lagi bbrp kali. Total
biaya lebih dari 10 jt
 rp.
 Karena kurang puas,
kawan ini pindah ke RS Z (juga khusus mata). Sekali
 lagi
perlu periksa komplet.
 Pada konsultasi yg ke tiga ditentukan
untuk disuntik. Ini operasi kecil
 tetapi dng ruangan bersih,
peralatan
 lengkap. Untuk suntik ongkosnya 9 jt rp (dalam
hati saya bertanya, kalau
 pasien pegawai kecil apa
mampu?).
 sebulan kemudian kontarl lagi, rupanya perlu
disuntik lagi, dng biaya yg
 sama. Oyha, sekali periksa dan
obat
 biasanya bayar 350 rb sampai 500 ribu rp. Setelah
suntik yg kedua,
 dijanjikan kontrol lagi 3 bulan yad.
 Apa ini yha yg namanya sistem neo-lib?
 Yang saya tahu, paham neo-lib itu menyatakan bahwa: Semakin
sedikit
 peran
 Negara, semakin baik; mungkin
 ini sama dng mengikuti mekanisme pasar. Bgmn kalau ada
kebijakan
 pemerintah
 sbb: Kalau memproduksi
 sendiri biayanya mahal, lebih baik impor saja yang lebih
murah.
 Bagaimana
 ini?
 Bu Tarti
SPd, Guru SLB Gunung Kidul yg juga peternak sapi mengeluh:

Daging
 impor (dari Australia) harganya
 cuma 40
ribu rp/kg sementara daging sapi lokal 60 ribu rp/kg jadi warga
 yg
 punya kerja lebih senang beli

daging impor.
 Saya tunggu komentar Sampeyan. Salam
hangat.
 sugeng

 - Original
Message -
From: nyoto - ke-el
ssoena...@gmail.com
 To:
iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, May 06, 2010
9:16 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor
Geologi wanita yang
 pertama di UGM


 Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis,
SMI juga pendukung
 setia
 neo-liberalis
(dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih

cocok
 utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil
positivenya buat
 masyarakat banyak, hanya para bos2
besar terutama di perbankan saja yg
 diuntungkan banyak,
contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun

berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa
 nasionalisme
 sama sekali, mendingan ke LN
dapet gaji jauh lebih

Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik Premonowati Sumarto
Atas nama Pengda IAGI DI Yogyakarta mengucapkan: Turut Berbahagia dan
Berbangga atas prestasi tertinggi kepada Ibu Prof. Dwikorita, MSc. PhD
(UGM). Kami sangat mendukung dan bersinergi dalam upaya pencegahan
bencana longsoran di wilayah DIY dan sekitarnya.

Salam,
Premonowati

2010/5/5 Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com:
 Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM.

 Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya kartini
 Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank, Ibu
 Sri Mulyani.
 Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global, sedangkan
 Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua arah
 ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan

 Salam

 RDP

 2010/5/6 mohammadsyai...@gmail.com

 Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah,
 profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun juga
 seingat saya yg kedua).

 Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg top-markotop...

 Salam,
 Syaiful

 Mohammad Syaiful
 * handphone: +62-812-9372808
 * business: msyai...@etti.co.id

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
 Date: Thu, 6 May 2010 07:14:52
 To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id
 Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama
 di Indonesia
 Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis Partisipasi
 Masyarakat
  Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01.

  Upaya pengurangan risiko bencana gerakan tanah merupakan permasalahan yang
 kompleks. Ia tidak hanya dikontrol oleh kondisi geologi saja, tetapi juga
 oleh berbagai permasalahan sosial, psikologi, ekonomi, hukum dan
 lingkungan.

 Menurut Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D berbagai upaya teknik
 untuk pengendalian dan pencegahan gerakan tanah menjadi tidak efektif dan
 berkelanjutan jika masyarakat setempat tidak turut memahami permasalahan
 ini. Terlebih bila masyarakat tidak peduli terhadap teknologi ataupun upaya
 untuk pencegahan dan pengendalian.
 Tantangan yang paling sulit diatasi dalam mengurangi resiko bencana
 gerakan
 tanah adalah membuat masyarakat peduli dan termotivasi untuk berpartisipasi
 aktif dalam berbagai upaya mitigasi gerakan tanah, ujarnya di Balai Senat,
 Rabu (5/5) saat dikukuhkan sebgai Guru Besar Fakultas Teknik UGM.
 Mengucap pidato Peran Geologi Teknik dan Lingkungan Dalam Pengurangan
 Risiko Bencana Gerakan Tanah, Dwikorita mengungkapkan guna menjawab
 tantangan dalam menghadapi risiko bencana gerakan tanah, British Council
 melalui program Development Partnership in Higher Education (DelPHE)
 bekerjasama dengan KKN PPM UGM mulai tahun 2007 telah mengembangkan suatu
 metoda inovatif untuk Pemetaan Bahaya Gerakan Tanah Berbasis Partisipasi
 Masyarakat. Bahwa penerapan konsep Geologi Teknik yang mendapat dukungan
 pemikiran disiplin Ilmu psikologi dan Ilmu Sosiologi terbukti efektif dalam
 proses pengembangan metoda pemetaan bahaya longsor melalui partisipasi
 masyarakat.
 Dengan Peta bahaya longsor ini masyarakat dapat mengetahui zona aman dan
 zona yang terancam bahaya longsor di wilayah desa mereka, sehingga mereka
 dapat selalu berupaya untuk memelihara lingkungan, agar zona bahaya tidak
 berkembang menjadi zona bahaya longsor, papar istri Prof. Ir. Sigit
 Priyanto, M.Sc., Ph.D.
 Dengan peta tersebut, kata Dwikorita bermanfaat pula untuk penyusunan
 rencana pengembangan wilayah atau penataan lahan desa sehingga potensi
 sumber daya lahan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa,
 sekaligus meminimalkan terhadap potensi kejadian longsor. Oleh karena itu
 partisipasi masyarakat mutlak diperlukan dalam proses pemetaan ini. Semua
 ini agar menjamin peta yang dihasilkan benar-benar dapat dipahami dan
 efektif dimanfaatkan masyarakat desa, katanya.
 Ibu Amiluhur Priyanto dan Umayra Priyanto pun menyatakan untuk
 menyebarluaskan metode inovatif pemetaan dan agar mampu dimanfaatkan
 masyarakat di negara-negara berkembang, maka berbagai paper ilmiah yang
 merinci inovasi konsep, justifikasi dan prosedur standard pemetaan dengan
 metoda geologi berbasis partisipasi masyarakat telah diajukan ke
 International Association of engineering Geology (IAEG). Pada akhirnya
 konsep dan metoda  pemetaan ini mendapat respon baik dari masyarakat
 internasional. Bahkan konsep ini akan dipresentasikan dan dikaji lebih
 lanjut dalam International Conggress yang akan digelar IAEG pada tanggal
 5-10 September 2010 mendatang di Auckland, New Zealand, tuturnya.
 Sementara itu untuk pengembangan dan penerapan sistem peringatan dini
 gerakan tanah meski penting dan bermanfaat bagi penyelamatan jiwa manusia,
 pada kenyataan iapun menghadapi permasalahan yang cukup komples dan penuh
 tantangan akibat berbagai kendala yang terjadi, mulai dari persiapan teknis
 hingga pada tahap penerapan sistem tersebut di komunitas masyarakat yang
 tinggal di daerah 

Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik nyoto - ke-el
Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia
neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok
utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat
masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg
diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun
berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme
sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya
hehehehe  tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya 
Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir
sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam
sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah
ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan
betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI  Bu adalah
penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme .


wass,
nyoto





2010/5/6 Ridwan Nyak Baik rb...@pertamina.com

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy.
 Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu
 maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju.
 Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai
 ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama.
 Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni
 ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars)
 Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga
 guru besar.***

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay yahe2. Lebih parah lagi, SMI
 kok digadang-gadangkan begitu ya.
 Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi
 saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb:
 SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia
 pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat
 memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin
 melarat.

 Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung
 Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap:
 SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses
 menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of
 Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran
 masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel
 juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan).
 Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat
 tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu:
 menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu
 India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing,
 namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam.

 Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan
 escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari
 tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan
 negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor
 selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, meski
 hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan
 beranjak dari rumah sendiri. Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15
 kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii.

 Tabik;
 RnB

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
 pertama di UGM

 Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM.

 Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya kartini
 Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank,
 Ibu
 Sri Mulyani.
 Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global,
 sedangkan
 Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua
 arah
 ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan

 Salam

 RDP

 2010/5/6 mohammadsyai...@gmail.com

  Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah,
  profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun
 juga
  seingat saya yg kedua).
 
  Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg
 top-markotop...
 
  Salam,
  Syaiful
 
  Mohammad Syaiful
  * handphone: +62-812-9372808
  * business: msyai...@etti.co.id
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com
  Date: Thu, 6 May 2010 07:14:52
  To: IAGIiagi-net@iagi.or.id; Forum HAGIfo...@hagi.or.id
  Subject: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
 pertama
  di Indonesia
  Prof. Dwikorita: Kembangkan Pemetaan Risiko Bencana Berbasis
 Partisipasi
  Masyarakat
   Submitted by agung on Wed, 05/05/2010 - 07:01.
 
   Upaya pengurangan

Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik slamet_sugiharto
Bapak dan ibu sekalian,

Kalau membahas SMI topik nya sebaiknya diganti.

Salam,
Slamet Sugiharto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com
Date: Thu, 6 May 2010 10:16:57 
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama 
di UGM
Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia
neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok
utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat
masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg
diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun
berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa nasionalisme
sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya
hehehehe  tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya 
Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk berpikir
sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam
sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah
ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan
betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI  Bu adalah
penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme .


wass,
nyoto





2010/5/6 Ridwan Nyak Baik rb...@pertamina.com

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy.
 Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu
 maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju.
 Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai
 ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama.
 Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni
 ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars)
 Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga
 guru besar.***

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay yahe2. Lebih parah lagi, SMI
 kok digadang-gadangkan begitu ya.
 Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi
 saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb:
 SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia
 pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat
 memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin
 melarat.

 Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung
 Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap:
 SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang sukses
 menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of
 Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran
 masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector riel
 juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan).
 Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang hebat
 tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu:
 menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu
 India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara masing-masing,
 namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam.

 Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan
 escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari
 tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI bukan
 negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor
 selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah, meski
 hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan
 beranjak dari rumah sendiri. Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji 15
 kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii.

 Tabik;
 RnB

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
 pertama di UGM

 Betul Pak Syaiful, karena kemarin terlontar yang pertamanya di UGM.

 Btw, dalam hari yang sama kemarin juga mendengar kabar adanya kartini
 Indonesia lainnya yang diangkat menjadi Managing Director World Bank,
 Ibu
 Sri Mulyani.
 Ibu Sri Mulyani diangkat menjadi tonggak menerobos ekonomi global,
 sedangkan
 Ibu Rita turun kebawah memberikan pelajaran kebencanaan ke rakyat. Dua
 arah
 ini dijangkau .. Dua arah atas-bawah yg sangat membanggakan

 Salam

 RDP

 2010/5/6 mohammadsyai...@gmail.com

  Bravo n bangga juga. Namun sekedar ingin konfirmasi, kalo tak salah,
  profesor geologi wanita pertama adalah Prof. Emmy Suparka (ini pun
 juga
  seingat saya yg kedua).
 
  Kita bangga makin banyak 'kartini2' di bidang kebumian yg
 top-markotop...
 
  Salam,
  Syaiful
 
  Mohammad Syaiful
  * handphone: +62-812-9372808
  * business: msyai...@etti.co.id
 
  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.com

RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik Yoga Negara
Apakah memang paham ekonomi-nya yang salah (kurang tepat) buat negara
kita ataukah justru karena terlalu banyaknya koruptor di Negara kita
yang menyebabkan Negara kita semakin terpuruk
Ah seandainya kita mau berpikir sedikit jernih dan positive, hanya
orang2 besarlah yang memang pantas mendapat posisi (tempat) dimana yang
dipikirkannya bukanlah seratus atau dua ratus orang saja, tapi dua ratus
tiga puluh lima juta orang...dan sekarang beliau diberi tanggung jawab
untuk mampu memikirkan sekian milyar kehidupan ekonomi umat
manusia...hanya orang2 besar yang bisa seperti itu...
Negara tempat saya bekerja dijalankan dengan system ekonomi kapitalis,
tapi kenapa rakyat disini sejahtera dan kehidupannya nyaman yah..., yang
salah apanya yah...? (o ternyata disini korupsinya kagak segede di
Negara kita)  
Selamat bertugas bu SMI, semoga Ibu selalu diberi Allah SWT, petunjuk,
rahmat dan keberkahan dalam mengemban amanah yang baru.
Dan do'akan kami disini, untuk bisa keluar dari carut marut bangsa ini,
agar kelak anak keturunan kami bisa menjadi orang2 besar seperti
Ibu...amin.

Salam
Yoga
-Original Message-
From: nyoto - ke-el [mailto:ssoena...@gmail.com] 
Sent: Thursday, 6 May 2010 12:17 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
pertama di UGM

Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung
setia
neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih
cocok
utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat
masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg
diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun
berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa
nasionalisme
sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya
hehehehe  tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya 
Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk
berpikir
sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48
jam
sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya
adalah
ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan
betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI  Bu
adalah
penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme .


wass,
nyoto





2010/5/6 Ridwan Nyak Baik rb...@pertamina.com

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay ya.he2. Dia lupa pada Bu
Emmy.
 Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni
ilmu
 maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju.
 Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai
 ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama.
 Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni
 ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars)
 Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga
 guru besar.***

 Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay yahe2. Lebih parah lagi, SMI
 kok digadang-gadangkan begitu ya.
 Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi
 saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb:
 SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa
dia
 pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat
 memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin
 melarat.

 Semalam, say menonton tayangan debat di salah satu TV swasta, Bung
 Ichsanuddin Norsi mengeluarkan cuap:
 SMI itu bukan menkeu, ia hanya layak selaku finance manager yang
sukses
 menjual SUN dengan harga tinggi. SMI belum menjadi treasurer of
 Indonesia karena kinerja 3 hal yang tak tercapai, yakni: pengangguran
 masih banyak (tidak ada penambahan lapangan kerja), kinerja sector
riel
 juga payah, dan (satu lagi: saya lupa, gak dosa khan).
 Lalu Norsi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir 2 menkeu asia yang
hebat
 tapi tidak disenangi oleh para kapitalis bank dunia dan adb, yaitu:
 menkeu Cina yang mengangkat pertumbuhan hingga dua digit dan menkeu
 India. Kedua mereka hebat dalam mengelola keuangan Negara
masing-masing,
 namun tidak disenangi oleh kapitalis karena gak mau minjam.

 Dari kacamata saya, jabatan Managing Director Bank Dunia merupakan
 escape gate yang cantik untuk seorang SMI yang berusaha lepas dari
 tekanan kasus Bank Century, sebab tidak dibela oleh atasannya. SMI
bukan
 negarawan, ia adalah ekonom dan bankir asli yang sama dengan investor
 selalu mencari pasar menguntungkan. Padanya gak berlaku pepatah,
meski
 hujan emas dinegeri orang dan hujan batu dinegeri sendiri tetap takkan
 beranjak dari rumah sendiri. Kata Koran sih di Bank Dunia SMI digaji
15
 kali lipat dari gaji Menkeu RI. Memang hujan emas Piii.

 Tabik;
 RnB

 -Original Message-
 From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
 Sent: Thursday, May 06, 2010 7:47 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Cc: Forum HAGI
 Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk

Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik F. Hasan Sidi
 kesimpulannya adalah
 ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu .

Sebagai geo, mungkin ada baiknya kita juga menerapkan prinsip-2 yang
biasa kita pergunakan dalam dunia kerja di kehidupan sehari-hari.
Jangan sampai kita berkesimpulan PoS 90% sebelum anomali dikalibrasi
dengan data sumur terdekat.

No offense ...


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Lah kalo kalibrasinya juga meragukan gimana San Hasan?
Berarti kesalahan nya tidak mutlak karena teknis semata, tetapi karena
non teknis pengambilan data kalibrasi yang salah pula.
Jadi pertanyaannya, apakah RI punya good analog yg pernah menjabat
sebelumnya? 

-Original Message-
From: F. Hasan Sidi [mailto:fhs...@gmail.com] 
Sent: Thursday, May 06, 2010 9:43 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang
pertama di UGM

 kesimpulannya adalah
 ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu .

Sebagai geo, mungkin ada baiknya kita juga menerapkan prinsip-2 yang
biasa kita pergunakan dalam dunia kerja di kehidupan sehari-hari.
Jangan sampai kita berkesimpulan PoS 90% sebelum anomali dikalibrasi
dengan data sumur terdekat.

No offense ...



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...


Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
2010

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik Sugeng Hartono

Pak Nyoto,
Apa kabar di negeri jiran? Wah, sampeyan kok sudah mirip politikus, fasih 
dng neo-lib.

Tolong dijelaskan dng sederhana paham ini. Nuwun.
Saya teringat komentar pak Dr.Kartono Mohammad, mantan ketua IDI, kata 
beliau bhw pelayanan
kesehatan kita sudah jadi neo-lib; mulai dari pemeriksaan, penangan, obat 
dll dll semua sudah hanya
ditentukan oleh dr dan rs baik jenis maupun harganya. Kalau kita sakit, 
berapa pun harga obat tetap
kita beli. Ketika saya bawa Adit ke RS karena demam, dia diperiksa pak 
dokter. Di kuitansi (kuwi tansah
dadi seksi) ditulis: sewa peralatan Rp.75.000 (hanya lampu senter kecil dan 
sendok kayu mirip sendok eskrim)
ditambah ongkos periksa, obat dan pajak 10%. Dalam perjalanan pulang Adit 
bergurau: Pak, kalau tadi kita

bawa lampu senter sendiri bagaimana yha?
Ada kawan merasa salah satu matanya agak aneh, dikiranya perlu ganti 
kacamata, maka dia datang ke toko
optik langgannya. Setelah diperiksa ternyata bukan kaca mata yg perlu ganti 
tetapi ada kelainan salah satu
matanya. Esoknya dia ke RS X (swasta dan terkenal mahal tapi bersih). Oleh 
bu dr mata disuruh periksa
komplet, lalu dikasih resep. Oleh bu dokter, dia disarankan ke RS Y (khusus 
mata). Untuk biaya di RS X
dikenakan satu jt rp lebih. Esoknya di RS Y, sekali lagi diperiksa komplet. 
Banyak sekali. Dia mesti kontrol
berkali-kali oleh dokter lain. Akhirnya harus dilakukan laser (operasi ini 
hanya kurang dari 10 menit).

Setelah ini mesti kontrol lagi bbrp kali. Total biaya lebih dari 10 jt rp.
Karena kurang puas, kawan ini pindah ke RS Z (juga khusus mata). Sekali lagi 
perlu periksa komplet.
Pada konsultasi yg ke tiga ditentukan untuk disuntik. Ini operasi kecil 
tetapi dng ruangan bersih, peralatan
lengkap. Untuk suntik ongkosnya 9 jt rp (dalam hati saya bertanya, kalau 
pasien pegawai kecil apa mampu?).
sebulan kemudian kontarl lagi, rupanya perlu disuntik lagi, dng biaya yg 
sama. Oyha, sekali periksa dan obat
biasanya bayar 350 rb sampai 500 ribu rp. Setelah suntik yg kedua, 
dijanjikan kontrol lagi 3 bulan yad.

Apa ini yha yg namanya sistem neo-lib?
Yang saya tahu, paham neo-lib itu menyatakan bahwa: Semakin sedikit peran 
Negara, semakin baik; mungkin
ini sama dng mengikuti mekanisme pasar. Bgmn kalau ada kebijakan pemerintah 
sbb: Kalau memproduksi
sendiri biayanya mahal, lebih baik impor saja yang lebih murah. Bagaimana 
ini?
Bu Tarti SPd, Guru SLB Gunung Kidul yg juga peternak sapi mengeluh: Daging 
impor (dari Australia) harganya
cuma 40 ribu rp/kg sementara daging sapi lokal 60 ribu rp/kg jadi warga yg 
punya kerja lebih senang beli

daging impor.
Saya tunggu komentar Sampeyan. Salam hangat.
sugeng

- Original Message - 
From: nyoto - ke-el ssoena...@gmail.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, May 06, 2010 9:16 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang 
pertama di UGM




Betul sekali pak Ridwan, kecuali antek kapitalis, SMI juga pendukung setia
neo-liberalis (dari interview di TV semalem juga), makanya dia lebih cocok
utk world bank, bukan utk menkeu, nggak ada hasil positivenya buat
masyarakat banyak, hanya para bos2 besar terutama di perbankan saja yg
diuntungkan banyak, contoh simplenya ya kasus century itu, maka diapun
berusaha lari dari tanggungjawab, karena memang nggak ada rasa 
nasionalisme

sama sekali, mendingan ke LN dapet gaji jauh lebih banyak (kayak saya
hehehehe  tapi saya kan bukan sebagai pajabat publik sebelumnya 
Makanya walaupun dikasih waktu 72 jam (3 hari) oleh World Bank utk 
berpikir

sebelum memutuskan mau bergabung dg mereka atau tidak, eh belum ada 48 jam
sudah langsung menerima tawaran world bank tsb . kesimpulannya adalah
ternyata salah besar memilih SMI menjadi menkeu . jadi kemungkinan
betul sinyalemen beberapa waktu lalu yg menyebutkan bahwa SMI  Bu adalah
penganut/pendukung neo-liberalisme / kapitalisme .


wass,
nyoto





2010/5/6 Ridwan Nyak Baik rb...@pertamina.com


Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay ya.he2. Dia lupa pada Bu Emmy.
Malah di Tekgeol ITB pada era 1970-an ada 3 srikandi yang menekuni ilmu
maskulin ini, yakni: Bu Emmy, Bu Etti, dan Bu Djudju.
Ketiga dara tersebut mewarnai Kampus Karang Sambung dan berbagai
ekskursi lapangan. Masih ada seorang lagi di UNPAD, yakni Bu Purnama.
Sependek pengetahuan saya, di antara keempat warga Venus yang menekuni
ilmu warga Mars (ikut judul buku: Women from Venus and Man from Mars)
Rasanya memang Bu Emmy lah yang mencapai puncak gunung akademik hingga
guru besar.***

Wah kali ini Bung Rovicky kok lebay yahe2. Lebih parah lagi, SMI
kok digadang-gadangkan begitu ya.
Para elit Bank Dunia boleh saja mengagung-agungkan SMI, tapi tadi pagi
saya dengar elsinta, komentar seorang ibu sbb:
SMI itu antek kapitalis, kenapa kita harus mengkultuskan dia. Bahwa dia
pintar OK, tapi selama ia menjadi menkeu para petinggi dan pejabat
memang tambah kaya dan hebat, namun rakyak kecil daya belinya semakin
melarat.

Semalam, say menonton tayangan debat di

[iagi-net-l] Stop diskusi SMI - Re: [iagi-net-l] Selamat untuk Professor Geologi wanita yang pertama di UGM

2010-05-05 Terurut Topik Paulus Tangke Allo
saya minta agar diskusi tentang SMI dihentikan di milis ini.

bagi yang merasa tidak puas,
kita punya milis out of topic dimana bisa membahas topik apa saja
tanpa batasan apapun.


trims,
administrator iagi-net


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt  Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-