Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik David Christian
Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu merah,
habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan penyebrangan
mustahil untuk dipakai di Indonesia.
On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali bahasa
 di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara teknologi
 yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google now agar
 google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake dalam
 bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat kita
 hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara saya
 dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama semakin
 jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah si
 smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil foto
 / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya bisa
 dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon di
 saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu bisa
 terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan
 menyedot waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak
 substansial. Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung,
 cangkang, atau apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang
 bule-bule itu gagal menangkap.

 Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
 ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Amer
Lah justru saya kebayang nya, kasus di tret sebelah dengan Google glass
kita bisa bila ke komplotan tsb, muka lu semua udah gw stream/foto/rekam ke
Internet pake kaca mata ini. Gak lama lagi lu bakal diciduk jgn kaget yak.

▒ Android 4.3 @ Google neXus4™ ▒
On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara saya
 dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama semakin
 jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah si
 smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan
 menyedot waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik h andria
Masa sih Jakarta sampe sebegitu nya om?
On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara saya
 dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama semakin
 jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah si
 smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan
 menyedot waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak
 substansial. Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung,
 cangkang, atau apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang
 bule-bule itu gagal menangkap.

 Android pertama saya Motorola, 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Vanda
Makanya Motorola fokus di pasar Amrik om, soalnya gak cocok dg pasar Asia
 On Aug 2, 2013 5:02 PM, imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com
wrote:

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan menyedot
 waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak substansial.
 Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung, cangkang, atau
 apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang bule-bule itu gagal
 menangkap.

 Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
 ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
 tapikok gini doang. Saya kecewa Mas! Saya kecewa!


 Sekian

 @outstandjing

 --
 ==

 INDOSAT SUPER 3G plus
 http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
 -
 ID-Android on YouTube
 https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
 
 Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi :
 http://www.hostune.com
 
 Aturan Umum ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
 Join Forum ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
 ==
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android]
 Indonesian Android Community  dari Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




-- 
==

INDOSAT SUPER 3G plus
http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
-
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A 

Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi : 
http://www.hostune.com

Aturan Umum  ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
Join Forum  ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
==
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android] Indonesian 
Android Community  dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Amer
Beda nya apa om? Mohon dijelaskan

Kalau dari sisi kemampuan sih malah harga di sini biasanya lebih mahal dari
us toh?

▒ Android 4.3 @ Google neXus4™ ▒
On Aug 4, 2013 6:55 PM, Vanda vanda...@gmail.com wrote:

 Makanya Motorola fokus di pasar Amrik om, soalnya gak cocok dg pasar Asia
  On Aug 2, 2013 5:02 PM, imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com
 wrote:

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan
 menyedot waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak
 substansial. Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung,
 cangkang, atau apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang
 bule-bule itu gagal menangkap.

 Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
 ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
 tapikok gini doang. Saya kecewa Mas! Saya kecewa!


 Sekian

 @outstandjing

 --
 ==

 INDOSAT SUPER 3G plus
 http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
 -
 ID-Android on YouTube
 https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
 
 Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi :
 http://www.hostune.com
 
 Aturan Umum ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
 Join Forum ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
 ==
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android]
 Indonesian Android Community  dari Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .



  --
 ==

 INDOSAT SUPER 3G plus
 http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
 -
 ID-Android on YouTube
 https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
 
 Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi :
 http://www.hostune.com
 
 Aturan Umum ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
 Join Forum ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
 ==
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android]
 Indonesian Android Community  dari Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




-- 
==

INDOSAT SUPER 3G plus
http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
-
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A 

Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi : 
http://www.hostune.com

Aturan Umum  ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
Join Forum  ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
==
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android] Indonesian 
Android Community  dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Renner Chen
Di Jakarta kudu serem, kalo gak mau di todong #eaaa

--rc
 JB v4.2.2 801s 64gb noir #HTC4Life
 : rennerc...@bukakotak.com
On Aug 4, 2013 6:50 PM, h andria gallaba...@gmail.com wrote:

 Masa sih Jakarta sampe sebegitu nya om?
 On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com
 wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara
 saya dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama
 semakin jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah
 si smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan
 menyedot waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak
 substansial. Apalagi 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Amer
Berarti gw aman Hihihi

▒ Android 4.3 @ Google neXus4™ ▒
On Aug 4, 2013 8:06 PM, Renner Chen rc.milest...@gmail.com wrote:

 Di Jakarta kudu serem, kalo gak mau di todong #eaaa

 --rc
  JB v4.2.2 801s 64gb noir #HTC4Life
  : rennerc...@bukakotak.com
 On Aug 4, 2013 6:50 PM, h andria gallaba...@gmail.com wrote:

 Masa sih Jakarta sampe sebegitu nya om?
 On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com
 wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara
 saya dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini
 saya, akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama
 semakin jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah
 si smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik dhany sus
Perlu tambahan aksesoris jahitan di wajah ya om ren? :D
Sent from seadanya..sinyal, wifi, whatever, yg penting nyampe..

-Original Message-
From: Renner Chen rc.milest...@gmail.com
Sender: id-android@googlegroups.com
Date: Sun, 4 Aug 2013 20:06:14 
To: id-androidid-android@googlegroups.com
Reply-To: id-android@googlegroups.com
Subject: Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam 
Motorola

Di Jakarta kudu serem, kalo gak mau di todong #eaaa

--rc
 JB v4.2.2 801s 64gb noir #HTC4Life
 : rennerc...@bukakotak.com
On Aug 4, 2013 6:50 PM, h andria gallaba...@gmail.com wrote:

 Masa sih Jakarta sampe sebegitu nya om?
 On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com
 wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara
 saya dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama
 semakin jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah
 si smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik yose aldo
Indonesia?
Di tempat hidup kamu aja kali?
°˚˚ºo(•̃͡-̮•̃͡) hέhέhέ (•̃͡-̮•̃͡)oº˚˚°

Ada temen cewe yg kmana2 slalu heboh dgn Acro S-nya, di mikrolet, trans
jakarta, klo gk ngegame ya chatting, sampe skrg aman2 aja tu hpnya. :D
Tapi ya better safe than di rampok sih.

Klo sy, malah takutnya dikira orang aneh pake bando diatas mata spt itu.
™ђёe..ђёe..ђёe..ђёe..™
 On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com
wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara saya
 dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama semakin
 jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah si
 smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc 

Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-04 Terurut Topik Shinte Galeshka
Sama, saya juga so far aman aja tuh di jalan. Padahal tiap keluar rumah
pasti main ingress. Tapi disisi lain, udah ada juga beberapa pemain ingress
yg jadi korban kemalingan di jalan sih. Sejauh yg saya tau udah ada 4-5
kasus di Jakarta.

Kayaknya emang gimana kita 'membawa diri' yang penting sih...

Regards
Galeshka

PS: tapi saya pernah kecopetan dompet sih gara-gara keasikan main ingress
=)))


2013/8/4 yose aldo yosea...@gmail.com

 Indonesia?
 Di tempat hidup kamu aja kali?
 °˚˚ºo(•̃͡-̮•̃͡) hέhέhέ (•̃͡-̮•̃͡)oº˚˚°

 Ada temen cewe yg kmana2 slalu heboh dgn Acro S-nya, di mikrolet, trans
 jakarta, klo gk ngegame ya chatting, sampe skrg aman2 aja tu hpnya. :D
 Tapi ya better safe than di rampok sih.

 Klo sy, malah takutnya dikira orang aneh pake bando diatas mata spt itu.
 ™ђёe..ђёe..ђёe..ђёe..™
  On Aug 4, 2013 3:08 PM, David Christian putra.kampun...@gmail.com
 wrote:

 Aku lagi bayangkan, pakai smartwatch, sama google glass. Lewat lampu
 merah, habis lah dicopet semua barangnya. Belum lagi jembatan
 penyebrangan mustahil untuk dipakai di Indonesia.
 On 2 Aug 2013 19:55, yose aldo yosea...@gmail.com wrote:

 Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
 Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali
 bahasa di dunia ini.
 Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
 ataupun dengan suara kita sendiri.

 Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
 Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
 database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
 dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

 Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
 Kolaborasi.
 Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
 besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
 Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara
 teknologi yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google
 now agar google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
 Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
 sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
 buat aplikasi2 itu.
 Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
 inggris dengan sangat fasih.
 Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake
 dalam bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat
 kita hanya berbisik sekalipun.

 Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
 (tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
 mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

 Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara
 saya dalam bahasa indonesia.
 Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
 Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin
 sering dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
 Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
 android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
 Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp,
 bahkan sms.

 Apa sih tujuannya teknologi ini ?
 Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
 akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
 Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
 smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
 Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
 Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama
 semakin jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah
 si smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
 Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
 touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
 proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
 Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil
 foto / video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya
 bisa dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon
 di saku / tas saja.

 Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
 lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
 bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

 Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu
 bisa terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
 kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



 2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar 

[id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-02 Terurut Topik imam wiratmadja
Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
setelah launch Moto X
http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

Opini saya:
Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk sayang
banget kalau melupakan pasar Asia.

Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
bersuara.

Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan menyedot
waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak substansial.
Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung, cangkang, atau
apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang bule-bule itu gagal
menangkap.

Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
tapikok gini doang. Saya kecewa Mas! Saya kecewa!


Sekian

@outstandjing

-- 
==

INDOSAT SUPER 3G plus
http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
-
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A 

Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi : 
http://www.hostune.com

Aturan Umum  ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
Join Forum  ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
==
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android] Indonesian 
Android Community  dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-02 Terurut Topik Ramdanih Seven
Menurut saya:

Setelah diakuisisi sama Google, Motorola gak ada perbedaan. Terlebih klo
perhatiin jualan mereka. Pasar nya cuma buat org Amerika. Dan hadir
eksklusif dgn ngegandeng Verizon dengan seri Droid nya.

Sempet seneng hadirnya Motorola Razr (XT910) bs masuk pasar Asia. Termasuk
Indonesia. Tp, setelah seri berikutnya lagi2 cuma seri Droid yg beredar.

Salam,
Ramdanih
oprek-android.com
On Aug 2, 2013 5:02 PM, imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com wrote:

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan menyedot
 waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak substansial.
 Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung, cangkang, atau
 apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang bule-bule itu gagal
 menangkap.

 Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
 ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
 tapikok gini doang. Saya kecewa Mas! Saya kecewa!


 Sekian

 @outstandjing

 --
 ==

 INDOSAT SUPER 3G plus
 http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
 -
 ID-Android on YouTube
 https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
 
 Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi :
 http://www.hostune.com
 
 Aturan Umum ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
 Join Forum ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
 ==
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android]
 Indonesian Android Community  dari Grup Google.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




-- 
==

INDOSAT SUPER 3G plus
http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
-
ID-Android on YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A 

Web Hosting, Zimbra Mail Server, VPS gratis Raspberry Pi : 
http://www.hostune.com

Aturan Umum  ID-Android: http://goo.gl/MpVq8
Join Forum  ID-ANDROID: http://forum.android.or.id
==
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup [id-android] Indonesian 
Android Community  dari Grup Google.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke id-android+berhenti berlangga...@googlegroups.com .




Re: [id-android] Cerita Di Balik Moto X dan Manuver Google dalam Motorola

2013-08-02 Terurut Topik yose aldo
Mungkin banyak yg gak tau kalo ada aplikasi namanya google translate.
Aplikasi itu adalah kamus online yang bisa terjemahin banyak sekali bahasa
di dunia ini.
Aplikasi itu bisa menerima input melalui ketikan di keyboard virtual,
ataupun dengan suara kita sendiri.

Apa bedanya aplikasi itu dengan aplikasi kamus yang lain?
Aplikasi itu selain terhubung via internet ke server google yang punya
database yang luar biasa, juga terhubung dengan database voice synth,
dimana setiap perkataan, konsonan kata, kalimat juga ada database suaranya.

Apa hubungannya antara google translate dengan google now ?
Kolaborasi.
Google sudah lama ingin bikin sebuah ekosistem virtual yang luar biasa
besar dan komplit dimana setiap layanan google bisa saling terhubung.
Nah, salah satu dari cita2 kolaborasi google itu adalah antara teknologi
yang digunakan dalam google translate, juga digunakan pada google now agar
google now bisa mengenali perintah suara dari usernya.
Sejauh ini, teknologi yang digunakan google itu tidak selalu berjalan
sempurna. Dan memang bahasa inggris lah yang selalu jadi input favorit
buat aplikasi2 itu.
Tapi, bukan tidak mungkin nantinya bisa juga mengenali bahasa selain
inggris dengan sangat fasih.
Google now sendiri punya kemampuan belajar, semakin sering kita pake dalam
bahasa kita, dia semakin bisa mengenali perintah kita, bahkan disaat kita
hanya berbisik sekalipun.

Saya pribadi sering pake google now dengan bahasa yang gonta-ganti
(tergantung mood), yang saya alami, google now semakin lama memang bisa
mengenali perintah yang saya kasih dalam bahasa indonesia.

Selain google now, saya juga sering mendikte android saya pake suara saya
dalam bahasa indonesia.
Caranya, cukup klik aja tombol mic pada virtual keyboard.
Awal2-nya saya pake, memang hasilnya luar biasa kacau. Tapi, semakin sering
dipake, semakin bisa mengetik dengan baik.
Malah lebih enak, gak perlu ketak-ketik pake jari, cukup deketin aja si
android ke mulut, ngoceh, ntar dia ngetik sendiri. :)
Saya bisa lakukan itu untuk ngetik postingan di fb, email, whatsapp, bahkan
sms.

Apa sih tujuannya teknologi ini ?
Saya sendiri masih belom pasti, cuma bisa menebak-nebak aja, opini saya,
akhir tahun ini adalah dimulainya teknologi wearable device.
Yang termasuk wearable device itu salah satu contoh nyatanya adalah
smartwatch, seperti smartwatch yang diproduksi Sony, lalu google glass.
Contoh video untuk wearable device : http://vimeo.com/68826226
Nah, lewat wearable device, nantinya smartphone akan semakin lama semakin
jarang dikeluarkan dari kantong/tas kita, karena kita bisa perintah si
smartphone cukup dari wearable device-nya saja.
Mo telpon tinggal klak-klik touchscreen di smartwatch atau geser2 micro
touchpad di google glass, atau malah tinggal ngomong aja, nanti input di
proses oleh smartphone, dan output-nya akan tampil di wearable device.
Gak cuma telpon, sms, email, fb, twitter, bahkan perintah untuk ambil foto
/ video, minta ditunjukin arah, play video, dan banyak lagi, semuanya bisa
dari wearable device saja, sementara sang smartphone cukup ngendon di
saku / tas saja.

Mungkin, nantinya, itu smartphone bakalan gak perlu lagi punya layar
lebar2, bentuknya yang seperti talenan, cukup perangkat kecil saja yang
bisa dikantongin, karena outputnya sudah di wearable device.

Tapi, gak tau juga apakah di Indonesia ini konsep wearable device itu bisa
terjadi, karena biasanya orang indonesia lebih suka memamerkan
kepunyaannya, cuma demi gengsi. :)



2013/8/2 imam wiratmadja imam.wiratma...@gmail.com

 Artikel Wired yang cukup elaboratif, dan gilanya bisa keluar gak lama
 setelah launch Moto X
 http://www.wired.com/gadgetlab/2013/08/inside-story-of-moto-x/

 Opini saya:
 Membuat hape tersebut di Texas bagus saja, tapi secara konsep produk
 sayang banget kalau melupakan pasar Asia.

 Sebuah hape yang mensyaratkan voice command Google, Now! untuk
 mengeluarkan trik-trik dan atraksi utamanya, saya rasa sangat aneh buat
 pasar Asia di mana lebih banyak orang gak berbahasa Inggris, gak boleh
 berisik di dalam kereta, dan secara umum, kurang suka buka mulut dan
 bersuara.

 Saya gak ngerti apa pentingnya Touchless Control. Apa salahnya sih
 megang-megang hape sendiri, udah bayar mahal-mahal juga.

 Oh iya, custom casing etc itu gimmick yang ribet dan pastiya akan menyedot
 waktu, effort, dan perhatian sangat besar untuk sesuatu yg gak substansial.
 Apalagi kalo ujung-ujungnya pengguna pake tambahan sarung, cangkang, atau
 apa lah. Lagi-lagi mungkin ini fenomena khas asia yang bule-bule itu gagal
 menangkap.

 Android pertama saya Motorola, sampai sekarang masih sentimentil kalo
 ngomongin Cap Kalong ini. Setelah akuisisi Google, ekspektasi semakin besar
 tapikok gini doang. Saya kecewa Mas! Saya kecewa!


 Sekian

 @outstandjing

 --
 ==

 INDOSAT SUPER 3G plus
 http://www.indosat.com/Personal/Internet/INDOSAT_SUPER_3G_plus
 -
 ID-Android on YouTube
 https://www.youtube.com/watch?v=0u81L8Qpy5A
 
 Web