Re: [id-android] WTI: Quick Review, Xiaomi Redmi 4X

2017-03-27 Terurut Topik Peter J.
Wkwkwk.. Idem mimpinya toss

On Mar 27, 2017 5:07 PM, "Hilmy Irfan"  wrote:

> Izin share review smartphone ini ya.
>
> Unboxing + Hands-on Video:
> https://www.youtube.com/edit?o=U_id=jAEgkvZfSIA
>
> Review Video:
> https://www.youtube.com/edit?o=U_id=N78_oPd9WIY
>
> Artikel di Blog (foto lebih lengkap):
> http://www.gontagantihape.com/2017/03/review-xiaomi-redmi-
> 4x-indonesia.html
>
> Contoh gambar hasil kamera:
> http://www.gontagantihape.com/2017/03/review-hasil-kamera-
> xiaomi-redmi-4x.html
> ---
>
>
> 
>
>
> Xiaomi nampaknya semakin getol menganekaragamkan produk smartphone yang
> mereka rilis. Tahun ini, untuk seri Redmi 4 saja sudah begitu banyak
> variannya. Mulai dari Redmi 4 biasa, Redmi 4 Prime, Redmi 4A, Redmi 4A
> Prime, hingga yang baru-baru ini saya coba, Redmi 4X.
>
>
> Sama seperti Redmi 3X, varian Redmi 4X ini sejatinya hanya diperuntukkan
> bagi pasar China saja. Makanya kalau kamu beli Redmi 4X dapat ROM Global
> dengan versi MIUI 4 *digit *saja, jangan senang dulu. Redmi 4X sampai
> saat ini hanya memiliki ROM China saja, sehingga bisa dipastikan yang
> memakai ROM Global adalah ROM *abal-abal*. Oh ya, proses *flashing*-nya
> lebih rumit dari biasanya lho, ada beberapa trik yang harus dilakukan untuk
> bisa masuk ke mode EDL.
>
>
> Redmi 4x ini sudah menggunakan MIUI 8.2 yang berbasis Android 6.0
> Marshmallow. Pembahasan soal MIUI 8 sudah saya sajikan di *review *Xiaomi
> Redmi Note 4 ya, jadi takkan saya bahas di ulasan ini.
>
>
> Yang baru dan berbeda pada Redmi 4x ini tentunya bentuk desainnya yang
> semakin membulat, semakin mirip produk buah apel. Desain Redmi 4x ini tak
> se-*macho* Redmi 4 Prime. Kebetulan yang saya miliki berwarna kombinasi
> *gold* dan *white*, sehingga makin menambah kesan feminim yang diberikan.
>
>
> Layar Redmi 4X masih beresolusi HD saja, dengan dimensi lima inci tentunya
> ini sangatlah cukup. Warna yang dihasilkan cukup *vibrant*, sama sekali
> tidak pucat. *Frame* hitam yang mengelilingi layarnya pun terlihat wajar,
> tidak berusaha tampil seakan-akan *bezelless*, *and this is good*.
>
>
> Dari sisi jeroan, Redmi 4X menggunakan *processor entry level* baru dari
> Qualcomm, yaitu Snapdragon 435. Dengan skor Antutu Benchmark di atas
> Snapdragon 425 dan kurang lebih setara Snapdragon 430, performa Redmi 4X
> terasa cukup baik. Hanya saja, RAM 2 GB dan MIUI bukanlah pasangan yang
> cocok. Ya, MIUI terkenal rakus RAM, dan memang terbukti *multitasking* di
> saat membuka banyak aplikasi menjadi masalah, sedikit terasa berat saat
> berpindah aplikasi.
>
>
> Untuk *gaming* bisa dikatakan tidak ada kendala, namun ya itu tadi,
> pastikan sudah menutup aplikasi-aplikasi lain yang tidak terpakai ya, biar 
> *legaan
> dikit* RAM-nya.
>
>
> Dengan baterai 4.000 mAh, Redmi 4x selalu mampu menembus 24 jam dalam
> pemakaian ala saya yang lebih banyak menggunakan ponsel untuk kebutuhan
> *socmed*, *chat*, *browsing*, dan jarang bermain *game*. Nampaknya
> Snapdragon 435 belum mampu menyaingi Snapdragon 625 dalam hal konsumsi daya.
>
>
> Yang tak disangka-sangka justru datang dari fitur *fast charging* yang
> ternyata hadir pada Redmi 4X ini. Sayangnya fitur ini tidak bisa dirasakan
> jika menggunakan *charger* bawaan. Jika menggunakan charger yang
> mendukung, Redmi 4X dapat mengisi daya pada tegangan 9v yang membuat
> baterainya dapat terisi lebih cepat.
>
>
> Satu lagi fitur andalan dari kamera Xiaomi Redmi 4X ini adalah PDAF alias
> Phase Detection Auto Focus di mana pengambilan auto fokus kameranya terjadi
> dengan cepat. Namun nampaknya ini jadi satu-satunya kelebihan kamera dari
> Redmi 4X, karena untuk urusan fitur, sama seperti seri Redmi lainnya,
> tergolong standar tanpa kemampuan pengaturan fokus dan *shutterspeed *
> manual.
>
>
> Hasil gambarnya terbilang baik sekali pada kondisi cukup cahaya, namun tak
> bisa berharap banyak saat *lowlights, *meskipun masih sangat* usable *tetapi
> nampak warnanya sedikit *washed-out*. Silakan Anda nilai sendiri pada artikel
> review hasil kamera Xiaomi Redmi 4X ini
> 
>  ya.
>
>
> Masuk ke kesimpulan, Redmi 4X ini nampaknya cocok buat para wanita berkat
> bentuknya yang terlihat feminim sekali. Dijual pada kisaran 1,6 hingga 1,8
> jutaan untuk versi garansi distributor, membuatnya ada pada posisi yang
> cukup tanggung. Buat Anda yang memiliki uang lebih, lebih baik sekalian
> ambil Redmi 4 Prime saja, atau Redmi 3S Pro jika butuh yang bergaransi
> resmi. Sementara, untuk harga lebih murah, Anda bisa mendapatkan Redmi 4A
> bergaransi resmi yang tentu tak memiliki masalah ROM abal-abal, pun
> tersedia Playstore dan Bahasa Indonesia secara *default*, tanpa perlu
> oprek-oprek, apalagi maen jauh hingga pulang malam. Hehe.
>
>
> Kalo saya sih tetap akan menunggu hingga Xiaomi merilis 

[id-android] WTI: Quick Review, Xiaomi Redmi 4X

2017-03-27 Terurut Topik Hilmy Irfan
Izin share review smartphone ini ya.

Unboxing + Hands-on Video:
https://www.youtube.com/edit?o=U_id=jAEgkvZfSIA

Review Video:
https://www.youtube.com/edit?o=U_id=N78_oPd9WIY

Artikel di Blog (foto lebih lengkap):
http://www.gontagantihape.com/2017/03/review-xiaomi-redmi-4x-indonesia.html

Contoh gambar hasil kamera:
http://www.gontagantihape.com/2017/03/review-hasil-kamera-xiaomi-redmi-4x.html
---




Xiaomi nampaknya semakin getol menganekaragamkan produk smartphone yang
mereka rilis. Tahun ini, untuk seri Redmi 4 saja sudah begitu banyak
variannya. Mulai dari Redmi 4 biasa, Redmi 4 Prime, Redmi 4A, Redmi 4A
Prime, hingga yang baru-baru ini saya coba, Redmi 4X.


Sama seperti Redmi 3X, varian Redmi 4X ini sejatinya hanya diperuntukkan
bagi pasar China saja. Makanya kalau kamu beli Redmi 4X dapat ROM Global
dengan versi MIUI 4 *digit *saja, jangan senang dulu. Redmi 4X sampai saat
ini hanya memiliki ROM China saja, sehingga bisa dipastikan yang memakai
ROM Global adalah ROM *abal-abal*. Oh ya, proses *flashing*-nya lebih rumit
dari biasanya lho, ada beberapa trik yang harus dilakukan untuk bisa masuk
ke mode EDL.


Redmi 4x ini sudah menggunakan MIUI 8.2 yang berbasis Android 6.0
Marshmallow. Pembahasan soal MIUI 8 sudah saya sajikan di *review *Xiaomi
Redmi Note 4 ya, jadi takkan saya bahas di ulasan ini.


Yang baru dan berbeda pada Redmi 4x ini tentunya bentuk desainnya yang
semakin membulat, semakin mirip produk buah apel. Desain Redmi 4x ini tak
se-*macho* Redmi 4 Prime. Kebetulan yang saya miliki berwarna kombinasi
*gold* dan *white*, sehingga makin menambah kesan feminim yang diberikan.


Layar Redmi 4X masih beresolusi HD saja, dengan dimensi lima inci tentunya
ini sangatlah cukup. Warna yang dihasilkan cukup *vibrant*, sama sekali
tidak pucat. *Frame* hitam yang mengelilingi layarnya pun terlihat wajar,
tidak berusaha tampil seakan-akan *bezelless*, *and this is good*.


Dari sisi jeroan, Redmi 4X menggunakan *processor entry level* baru dari
Qualcomm, yaitu Snapdragon 435. Dengan skor Antutu Benchmark di atas
Snapdragon 425 dan kurang lebih setara Snapdragon 430, performa Redmi 4X
terasa cukup baik. Hanya saja, RAM 2 GB dan MIUI bukanlah pasangan yang
cocok. Ya, MIUI terkenal rakus RAM, dan memang terbukti *multitasking* di
saat membuka banyak aplikasi menjadi masalah, sedikit terasa berat saat
berpindah aplikasi.


Untuk *gaming* bisa dikatakan tidak ada kendala, namun ya itu tadi,
pastikan sudah menutup aplikasi-aplikasi lain yang tidak terpakai ya,
biar *legaan
dikit* RAM-nya.


Dengan baterai 4.000 mAh, Redmi 4x selalu mampu menembus 24 jam dalam
pemakaian ala saya yang lebih banyak menggunakan ponsel untuk kebutuhan
*socmed*, *chat*, *browsing*, dan jarang bermain *game*. Nampaknya
Snapdragon 435 belum mampu menyaingi Snapdragon 625 dalam hal konsumsi daya.


Yang tak disangka-sangka justru datang dari fitur *fast charging* yang
ternyata hadir pada Redmi 4X ini. Sayangnya fitur ini tidak bisa dirasakan
jika menggunakan *charger* bawaan. Jika menggunakan charger yang mendukung,
Redmi 4X dapat mengisi daya pada tegangan 9v yang membuat baterainya dapat
terisi lebih cepat.


Satu lagi fitur andalan dari kamera Xiaomi Redmi 4X ini adalah PDAF alias
Phase Detection Auto Focus di mana pengambilan auto fokus kameranya terjadi
dengan cepat. Namun nampaknya ini jadi satu-satunya kelebihan kamera dari
Redmi 4X, karena untuk urusan fitur, sama seperti seri Redmi lainnya,
tergolong standar tanpa kemampuan pengaturan fokus dan *shutterspeed *
manual.


Hasil gambarnya terbilang baik sekali pada kondisi cukup cahaya, namun tak
bisa berharap banyak saat *lowlights, *meskipun masih sangat* usable *tetapi
nampak warnanya sedikit *washed-out*. Silakan Anda nilai sendiri pada artikel
review hasil kamera Xiaomi Redmi 4X ini

 ya.


Masuk ke kesimpulan, Redmi 4X ini nampaknya cocok buat para wanita berkat
bentuknya yang terlihat feminim sekali. Dijual pada kisaran 1,6 hingga 1,8
jutaan untuk versi garansi distributor, membuatnya ada pada posisi yang
cukup tanggung. Buat Anda yang memiliki uang lebih, lebih baik sekalian
ambil Redmi 4 Prime saja, atau Redmi 3S Pro jika butuh yang bergaransi
resmi. Sementara, untuk harga lebih murah, Anda bisa mendapatkan Redmi 4A
bergaransi resmi yang tentu tak memiliki masalah ROM abal-abal, pun
tersedia Playstore dan Bahasa Indonesia secara *default*, tanpa perlu
oprek-oprek, apalagi maen jauh hingga pulang malam. Hehe.


Kalo saya sih tetap akan menunggu hingga Xiaomi merilis Redmi 36B yang saya
impi-impikan itu.


Hatur nuhun. :D

Hilmy
/* saya suka Gonta Ganti Hape  */

-- 
===
Install  #MyTelkomsel Apps Terbaru dari Play Store
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.telkomsel.telkomselcm

-