Re: [indo-marxist] salut buat tran TV
Sudah sumber daya alam Indonesia di rampas, buruh dan tani dihisap darah dan tenaganya oleh para setan sedarah, dan kini kemiskinan dieksploitasi demi rating acara dan juga iklan stasiun tv yang pastinya hanya akan menguntungkan perut-perut pemodal. Jadi untuk apa salut Semestinya bergerak atas nama rakyat dan kembali merebut kembali Sumber Daya Alam untuk kepentingan hajat hidup rakyat Indonesia. Kalau Karl Marx berteriak atas nama proletar sedunia agar bersatu, maka kita tidak hanya berteriak tapi juga bertindak dengan semboyan Pemuda Mahasiswa Buruh Tani dan Kaum Miskin Kota se-Indonesia, Bersatulah !!! dan Wujudkanlah Sosialisme Indonesia boyke [EMAIL PROTECTED] wrote: di tv kan kemiskinan cuma jadi komoditas untuk meraup iklan...kok disalutin sih??? - Original Message - From: koeli kasar To: indo-marxist@yahoogroups.com Sent: Thursday, November 29, 2007 9:25 PM Subject: Re: [indo-marxist] salut buat tran TV jelaskan secara rinci knapa mesti salut pada trans masa propaganda kapitalis kita salut aulia_rahmadi [EMAIL PROTECTED] wrote: salam buat kaum sosialis dimana saja singkat saja salut harus kita sampaikan kepada tran TV melalui acara jika aku menjadi. secara perlahan tetapi pasti membuka mata kaum bourjuis akan perlunya orang miskin dikehidupan sosial, hanya itu sikap yang pantas bertahan di dunia ini hidup sosialis - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. [Non-text portions of this message have been removed] Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] PELUANG DAN TANTANGAN PARTAI POLITIK BARU MENUJU PEMILU 2009
http://esaipolitiknurani.blogspot.com/2007/12/satu-lagi-presiden-perempuan-anti.html PELUANG DAN TANTANGAN PARTAI POLITIK BARU MENUJU PEMILU 2009 Oleh: * NURANI SOYOMUKTI (Dimuat di Harian SURYA, Rabu 24 Januari 2007) Meskipun Pemilu 2009 masih dua tahun lagi, telah terjadi euforia politik mendirikan partai baru. Tercatat misalnya nama-nama partai seperti Partai Kedaulatan Rakyat (PKR), Partai NKRI, Partai Persyarikatan Rakyat (PPR), dan beberapa partai Kristen (PDKB, Kristen-Demokrat, Kristen Sosialis) membentuk Partai Kristen Bersatu. Juga terdapat partai baru pecahan PDI-P yakni Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP). Secara tipologis ada beberapa hal yang menjadi sebab munculnya partai-partai baru tersebut. Pertama, partai-partai baru yang muncul dilatarbelakangi oleh keinginan membangun alat politik baru karena yang lama sudah tidak memadai. Yang masuk kategori ini adalah PKR yang salah satu pendirinya Dawam Rahardjo seorang cendekiawan yang dulu bergabung di PAN dan mantan politisi Partai Damai Sejahtera. Kedua partai-partai baru yang muncul karena pertentangan/konflik internal partai-partai lama/partai besar seperti lahirnya Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) yang dipimpin Roy BB Janis dan Laksamana Sukardi, pecahan PDIP, atau partai NKRI yang digagas Sys Ns mantan politisi Partai Demokrat. Ketiga, partai baru hasil penggabungan partai-partai kecil yang dulunya memperoleh suara kecil dan terancam oleh mekanisme verifikasi Depkeham dan KPU, maupun electoral threshold, misalnya Partai Kristen Bersatu. Keempat, partai-partai baru yang digagas oleh aktivis gerakan rakyat, gerakan mahasiswa, LSM, serikat buruh, serikat tani, atau pekerja seni seperti Partai KP-Partai Persatuan Pembebasan Nasional (PAPERNAS) dan Partai Pesyarikatan Rakyat (PPR). Ghiroh mendirikan partai ini tampaknya masih berkaitan dengan nuansa pasca-Orde Baru yang menunjukkan rakyat lebih bebas untuk menyalurkan aspirasinya. Dalam sebuah negara yang demokratis dan menghormati hak-hak warganya, pendirian partai-partai baru tentunya merupakan kemajuan. Logikanya, semakin banyak organisasi berdiri, kanal (saluran) politik bagi rakyat semakin banyak. Banyak pendapat yang dilontarkan oleh para pengamat tentang munculnya partai-partai baru ini. Sebagian memandang sinis, sebagian juga ada yang optimistis. Yang jelas, pandangan dan tanggapan terhadap partai-partai baru tidak lepas dari kondisi kepartaian yang ada di Indonesia. Kita menjumpai wajah yang berbeda-beda dalam berbagai macam kurun waktu dalam perkembangan peta politik kebangsaan kita. Kita tidak bisa menilainya secara hitam putih, tetapi harus secara objektif. Alat Perjuangan dan Pencari Kekuasaan Apatisme terhadap partai-partai baru harus dilihat dalam konteks citra partai-partai yang ada selama ini, terutama yang mempunyai hubungan langsung dengan proses pengambilan kebijakan ekonomi-politik di masyarakat. Partai-partai ramai didirikan dan ada yang lolos untuk berkompetisi dalam pemilu 1999 dan 2004. Maka, output kebijakan yang menimpa nasib rakyat logikanya adalah hasil dari proses pembuatan kebijakan (policy making process) yang dilakukan oleh kekuasaan/pemerintah yang orang-orangnya direkrut dari partai-partai politik yang ada. Sayang, masih sangat jelas, partai lama (Golkar) masih menjadi kekuatan. Sedangkan partai-partai baru yang memiliki kekuatan hampir sama, yang awal-awal berwatak sok reformis, akhirnya juga ikut larut dalam upaya untuk membuat kebijakan yang menindas. Dengan partai-partai dan para tokoh-tokoh yang menjadi aktor kunci dalam pembuatan kebijakan di negeri ini semuanya menghasilkan kebijakan yang bukannya mengatasi permasalahan rakyat, tetapi justru menambah kesengsaraan. Dalam konteks sekarang, partai-partai baru masih mewarisi citra partai lama yang 'anti-rakyat' tersebut, padahal partai adalah alat organisasi bagi rakyat untuk menyelesaikan persoalan-persoalannya. Meskipun demikian, pada saat yang bersamaan, partai-partai baru sebenarnya bergantung pada kemampuan mencitrakan diri 'bersih' dan 'berbeda'. Masa depannya bergantung pada landasan ideologis, strategi-taktik, dan program-program yang berbeda dengan partai lama, dan memiliki kemampuan untuk menunjukkan bahwa ia memang berbeda. Objectively, ada dua hal yang menunjukkan bahwa partai lama memang tidak mampu dan mau untuk memberikan perbaikan pada nasib rakyat. Pertama, partai lama ketika berkuasa tidak menjawab persoalan, tetapi justru mengkhianati rakyat. Sejak Orde Baru dianggap tumbang setelah Soeharto jatuh, ternyata partai Golkar (yang dalam pemilu 1999 dan 2004 masih berada di papan atas) masih kuat. Sedangkan partai-partai baru seperti PDIP, PAN, PKB, PKS, PBB, Demokrat, dan lain-lain juga menjadi penopang bagi kebijakan pemerintah untuk mengambil kebijakan dan tindakan-tindakan ekonomi politik yang justru semakin menyengsarakan rakyat. Kedua, partai-partai lama banyak yang dilanda perpecahan. Perpecahan ini kadang-kadang
[indo-marxist] Kembalikan harta negara yang dicuri Suharto
(Tulisan ini juga disajikan di website http://kontak.club.fr/index.htm) Kembalikan Harta Negara yang Dicuri Soeharto Mohon perhatian para pembaca terhadap berita Suara Pembaruan (3 Desember 2007) yang berjudul «Kembalikan Harta Negara yang Dicuri Soeharto » yang disajikan selengkapnya seperti di bawah ini. Karena, dari berita ini saja kita bisa mendapat gambaran bahwa usaha PBB dan Bank Dunia membantu berbagai negara untuk memperoleh kembali harta yang dicuri oleh para koruptor akan menemui berbagai kesulitan atau halangan di Indonesia. Artinya, usaha untuk membongkar kejahatan Suharto (beserta keluarganya) yang berupa KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) akan tetap sulit dilaksanakan , karena masih adanya atau banyaknya pejabat di berbagai aparat atau lembaga negara yang masih bersimpati kepada rejim Orde Baru. Padahal, banyak orang yakin bahwa harta Suharto (beserta keluarganya, terutama Tommy Suharto) yang bertumpuk-tumpuk sampai menggunung itu bukanlah hasil jerih payah usaha secara normal dan jujur, melainkan karena menyalahgunakan kekuasaan, alias kejahatan. Sebab, menurut nalar yang sehat, jelaslah bahwa kekayaan Suharto (dan anak-anaknya, dan terutama Tommy Suharto) tidak mungkin mencapai sampai begitu besar (harap baca kembali laporan majalah Time dan hasil riset George Aditjondro), kalau tidak melalui jalan yang tidak sah alias jalan haram. Karena itu, ketika kita membaca bahwa menurut Jaksa Agung Hendarman Supanji temuan PBB dan Bank Dunia mengenai Suharto itu masih diragukan kebenarannya patutlah kita mempertanyakan kejujurannya dan juga mempersoalkan integritas pernyataannya tersebut. Pernyataan Jaksa Agung yang demikian ini menggambarkan -secara implisit -- tidak adanya political will untuk mengusut kejahatan Suharto. Dan kita bisa menduga bahwa sikap Jaksa Agung yang demikian ini tidaklah berdiri sendirian, artinya ada kekuatan yang mendukung. Dan bahwa yang mendukung sikap Jaksa Agung ini adalah kalangan sisa-sisa Orde Baru yang masih berpengaruh. Jadi, kita semua perlu menyadari bahwa berbagai kejahatan Suharto itu tidak akan bisa terbongkar dan diadili, selama sisa-sisa kekuatan Orde Baru masih bercokol terus di berbagai aparat atau lembaga negara. Hanya kekuasaan politik yang betul-betul anti Orde Baru-lah yang bisa dan mau mengadili berbagai kejahatan Suharto. Dan hanya kekuasaan politik yang anti-Orde Baru-lah yang bisa dan mau betul-betul menjalankan reformasi secara tuntas. Sekarang makin jelas bagi kita bahwa untuk memperbaiki segala kebobrokan moral yang sudah merajalela di kalangan « orang-orang tua », diharapkan munculnya peran angkatan muda (kaum muda) untuk berusaha mengambil-alih kekuasaan politik. Sebab, sesudah 32 tahun kekuasaan di bawah Suharto dan diteruskan dengan 10 tahun berbagai kekuasaan di bawah Habibi, Gus Dur, Megawati dan SBY-Kalla, maka keadaan negara kita tetap menghadapi berbagai kerusakan dan kemerosotan. Pemilu tahun 2009 juga tidak akan (tidak mungkin !!!) bisa mendatangkan perubahan-perubahan besar, karena hasilnya akan tetap dikuasai partai-partai politik yang selama ini ikut bertanggung-jawab terhadap segala kebobrokan, termasuk kebobrokan moral yang tercermin dalam penyakit korupsi yang sudah merajalela. Perubahan besar, termasuk dibongkarnya kejahatan-kejahatan Suharto, hanya bisa dilaksanakan kalau ada perubahan yang substansial dalam kekuasaan politik !!! A. Umar Said *** Berita di Suara Pembaruan (tanggal 3 Desember 2007) itu adalah sebagai berikut : Medio Oktober 2007, Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative: Challenges, Opportunities and Action Plan mempublikasikan harta jarahan sejumlah pemimpin dan mantan pemimpin negara. Mantan Presiden Soeharto ditempatkan sebagai orang yang paling banyak mencuri harta negara dengan jumlah US$ 15 juta - US$ 35 miliar. Pengumuman yang resmi dilakukan PBB dan Bank Dunia itu memunculkan sedikitnya dua pendapat di dalam negeri. Pertama, temuan dan pengumuman itu disambut positif. Temuan PBB dan Bank Dunia itu harus dijadikan pintu masuk mengusut harta Soeharto di luar negeri dan mengembalikan harta-harta itu ke negara. Advokat senior, Todung Mulya Lubis mengatakan, PBB dan Bank Dunia adalah lembaga yang kredibel, sehingga tidak mungkin temuan itu mengada-ada dan tidak berdasar pada fakta dan metodologi yang benar. Oleh karena itu, kata Todung, pemerintah harus menindaklanjuti secara serius temuan tersebut. Sosiolog yang juga penulis buku Korupsi Kepresidenan, Reproduksi Oligarki Berkaki Tiga: Istana, Tangsi, dan Partai Penguasa, George Junus Aditjondro mengatakan, temuan PBB dan Bank Dunia tak berlebihan. Pemerintah, dalam hal ini Kejaksaan Agung, segera mengambil langkah mengembalikan aset negara yang dicuri Soeharto yang kini berada di sejumlah negara. Kedua, temuan PBB dan Bank Dunia itu tidak perlu digubris. Pasalnya, temuan itu didasarkan sumber-sumber yang diragukan. Laporan PBB dan Bank Dunia itu hanya berdasarkan pada kliping koran. Jadi diragukan
[indo-marxist] PT. ACPI
Kepada Yth: Kawan-kawan seperjuangan. Dengan ini kami sampaikan informasi terbaru dari perjuangan kawan-kawan buruh PT. ACPI anggota KASBI di Karawang. Sebagai tindak lanjut dari pemutusan hubungan kerja terhadap 4 orang pengurus serikat buruh PT ACPI dikarawang, maka pada hari Rabu 5 Desember 2007 kawan-kawan buruh PT. ACPI anggota dari FSPEK - KASBI (karawang) melakukan pemogokan di dalam pabrik. Hal tersebut dilakukan oleh kawan-kawan, karena tidak ada pilihan lain. Berbagai upaya telah dilakukan, baik secara santun prosedur maupun sampai dengan melakukan loby-loby agar bisa berunding dengan pengusaha. Namun pemogokan yang dilakukan oleh kawan-kawan buruh, mulai mendapat tekanan dari pihak yang tidak memiliki keterkaitan dalam perburuhan. (SIAPA LAGI KALAU BUKAN PREMAN) Adapun preman tersebut juga mendapat dukungan dari aparatur pemerintahan daerah, yaitu kepala desa. Bahkan kepala desa sendiri juga berada di lokasi tempat pemogokan, ikut pula melakukan intimidasi. Dalih yang dipergunakan adalah dengan mengatakan telah mengganggu ketenangan warga, pertanyaannya adalah warga yang mana. Sebab dari kondisi yang ada, warga disekitar pabrik tidak ada yang mempermasalahkan dan bahkan posko yang sering dipergunakan oleh kawan-kawan buruh adalah menggunakan rumah warga setempat. Dari penulusuran kawan-kawan buruh, ditemukan adanya sebuah indikasi kepentingan bisnis tertentu bagi keuntungan pihak tertentu. Bisnis tersebut adalah limbah bekas, yang dapat dijual dengan harga yang cukup lumayan tinggi. Sementara pejabat pemerintah daerah terkesan mengabaikan permasalahan PHK yang melanggar undang-undang perburuhan, baik itu Bupati, DPRD maupun pegawai Disnaker. Dari kondisi yang sedemikian, kawan-kawan buruh PT. ACPI tetap akan melanjutkan pemogokan sampai dengan 4 orang pengurus serikat dipekerjakan kembali. Demikian informasi yang bisa kami sampaikan untuk sementara dan diharapkan kawan-kawan seperjuangan serta yang peduli terhadap perjuangan kaum buruh dapat memberikan dukungan solidaritasnya dalam bentuk apapun, atas perhatian dan kerjasamanya di ucapkan terima kasih. Salam perjuangan Musrianto Dept. Organisasi PP - KASBI KASBI (Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia) Congress of Indonesia Unions Alliance Jl.Gading IX/12, RT 11/10, Pisangan Timur, Jakarta 13230, Indonesia (dekat Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun) Telp/Fax: +6221 4788 1632 Mobile: +6221 930 69 254 +62 8131 5433 925 +62 8151 66 8051 [EMAIL PROTECTED] com (kp_kasbi at yahoo dot com) Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile. Try it now. !-- #ygrp-mkp{ border:1px solid #d8d8d8;font-family:Arial;margin:14px 0px;padding:0px 14px;} #ygrp-mkp hr{ border:1px solid #d8d8d8;} #ygrp-mkp #hd{ color:#628c2a;font-size:85%;font-weight:bold;line-height:122%;margin:10px 0px;} #ygrp-mkp #ads{ margin-bottom:10px;} #ygrp-mkp .ad{ padding:0 0;} #ygrp-mkp .ad a{ color:#ff;text-decoration:none;} -- !-- #ygrp-sponsor #ygrp-lc{ font-family:Arial;} #ygrp-sponsor #ygrp-lc #hd{ margin:10px 0px;font-weight:bold;font-size:78%;line-height:122%;} #ygrp-sponsor #ygrp-lc .ad{ margin-bottom:10px;padding:0 0;} -- !-- #ygrp-mlmsg {font-size:13px;font-family:arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg table {font-size:inherit;font:100%;} #ygrp-mlmsg select, input, textarea {font:99% arial, helvetica, clean, sans-serif;} #ygrp-mlmsg pre, code {font:115% monospace;} #ygrp-mlmsg * {line-height:1.22em;} #ygrp-text{ font-family:Georgia; } #ygrp-text p{ margin:0 0 1em 0;} #ygrp-tpmsgs{ font-family:Arial; clear:both;} #ygrp-vitnav{ padding-top:10px;font-family:Verdana;font-size:77%;margin:0;} #ygrp-vitnav a{ padding:0 1px;} #ygrp-actbar{ clear:both;margin:25px 0;white-space:nowrap;color:#666;text-align:right;} #ygrp-actbar .left{ float:left;white-space:nowrap;} .bld{font-weight:bold;} #ygrp-grft{ font-family:Verdana;font-size:77%;padding:15px 0;} #ygrp-ft{ font-family:verdana;font-size:77%;border-top:1px solid #666; padding:5px 0; } #ygrp-mlmsg #logo{ padding-bottom:10px;} #ygrp-vital{ background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;padding:2px 0 8px 8px;} #ygrp-vital #vithd{ font-size:77%;font-family:Verdana;font-weight:bold;color:#333;text-transform:uppercase;} #ygrp-vital ul{ padding:0;margin:2px 0;} #ygrp-vital ul li{ list-style-type:none;clear:both;border:1px solid #e0ecee; } #ygrp-vital ul li .ct{ font-weight:bold;color:#ff7900;float:right;width:2em;text-align:right;padding-right:.5em;} #ygrp-vital ul li .cat{ font-weight:bold;} #ygrp-vital a{ text-decoration:none;} #ygrp-vital a:hover{ text-decoration:underline;} #ygrp-sponsor #hd{ color:#999;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov{ padding:6px 13px;background-color:#e0ecee;margin-bottom:20px;} #ygrp-sponsor #ov ul{ padding:0 0 0 8px;margin:0;} #ygrp-sponsor #ov li{ list-style-type:square;padding:6px 0;font-size:77%;} #ygrp-sponsor #ov li a{
[indo-marxist] [Dokumen Tercecer G30S}: Dari Gontor ke Pulau Buru oleh
Catatan Laluta: Kyai Haji Abdul Moestahal, yang panggilan akrabnya Pak Haji Moestahal telah menulis pengalaman hidupnya, dalam buku yang berjudul Dari Gontor ke Pulau Buru. Pada tahun 2002 buku tersebut diterbitkan oleh Syarikat. Namun penerbitan buku memoar, yang mengisahkan perjalanan hidupnya Pak Haji Moestahal mustahil beredar lalu kenapa dan apa alasannya? Apakah 4 tahun setelah Soeharto lengser, masyarakat kehidupan bernegara kita ini masih mengalami Trauma Kolektip dari 32 tahun dibawah sistim pemerintahan rejim Soeharto ? Untuk itu silahkan baca reportase wawancara sang Penulis Memoar dari Pantau berjudul Karena bau komuniskan buku itu ditarik?, ditulis oleh Indarwati Aminuddin Salam, MiRa *** From: B.DORPI P. [EMAIL PROTECTED] To: !B.DORPI P. [EMAIL PROTECTED] Subject: Re.: Dari Gontor ke Pulau Buru Date: Thu, 6 Dec 2007 08:02:24 +0700 http://www.pantau.or.id/news.detail.php?id=190 05 Aug 2002 Dari Gontor ke Pulau Buru Karena bau komuniskan buku itu ditarik? Oleh Indarwati Aminuddin BUKU itu salah, baik secara tehnis ataupun isinya. Jadi anggap saja tak pernah ada,suara H Muchadi Moestahal bergetar dari balik telepon. Penulis memoar Dari Gontor ke Pulau Buru itu buru-buru melanjutkan komentarnya. Dan saya tak bisa terima wartawan, lagi sakit. Haji Moestahal, panggilan akrabnya jadi sulit ditemui. Rumahnya di Ciasem I kosong. Telepon berdering tak lagi diangkat. Memoar yang cetak perdana April 2002, lalu ditarik mendadak dari pasaran rupanya membuat pria tua itu shock. Tak ada yang tahu persis penyebabnya. Padahal, tak ada yang mengejutkan dari buku itu. Halaman awal buku bersampul hijau tua dengan cover H Moestahal mengutip komentar Pramoedya Ananta Toer. Perjalanan adalah hak bagi orang yang mengalami untuk diapakan saja olehnya sendiri, dan tak ada kekuatan yang bisa merampasnya (1988).. Isinya bercerita banyak perjalanan seorang santri muda yang belajar formal di pesantren Gontor Ponorogo dan Pesantren Tebuireng, Jombang. Ada satu nama kyai yang ikut membentuk kepribadian Moestahal muda ketika itu, yakni Kyai Haji Abdul Mustahal. Lalu Joko Suyono, yang dianggap guru politiknya. Seorang pemimpin tentara progresif-revolusioner ketika itu. Lahir di Pati, Jawa Tengah, 17 April 1928, Moestahal kental dengan suasana keagamaan. Dan berlanjut hingga aktif di Tentara Keamanan Rakyat, embrio TNI. Dalam satu peristiwa, ia lalu banting haluan perjuangan, ke kiri. Sebuah gerakan yang menurutnya mempertemukan antara ideologi dan agama. Ia merasakan getaran dan bisa menghayatinya di suasana serba panas ketika itu. Setelah pecahnya Gerakan 30 September atau G30 S/ PKI, Moestahal menjadi buron, lalu akhirnya menjadi tahanan politik 1965-1966. Tapi itu tidak mengurangi minatnya pada gerakan kiri ini. Karena baginya, semua opini tentang haluan kiri dan penindasan, kezaliman yang dialaminya adalah sesuatu yang akan terlindas sejarah. Saya menunjukkan simpati saya terhadap gerakan kiri karena menurut saya, memang ada persamaan-persamaan antara ajaran islam dengan pandangan orang sosialis komunis waktu itu, katanya. Ia berkata lagi. Yang dimusuhi ideologi kelompok ini sama dengan ajaran Islam, yakni kemiskinan, keterbelakangan, praktek diskriminasi. Jadi...semboyan-semboyan revolusi Perancis tentang perjuangan kebebasan, persamaan dan kemerdekaan ini, juga sama sebetulnya, bisa didapat dalam sikap ajaran Islam. Pandangan itu makin mengental seiring kekagumannya pada Presiden RI pertama, Soekarno. Di mata Moestahal, Soekarno adalah pemimpin yang tidak sekadar pemimpin. Ia mendudukkan hubungan nasional, hubungan Islam serta pergerakan dalam satu arah bagi landasan persatuan Indonesia. Ini terlihat jelas saat Soekarno menjawab surat dari Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), A Dahlan Ranuwijaya, yang minta penjelasan tentang negara nasionalis, Islam, ideologi Pancasila dan ideologi Islam, tulis Moestahal. Jawaban Soekarno? Bagaimanapun juga, aku minta kepada segenap bangsa Indonesia, baik yang nasionalis, maupun Islam, maupun Kristen, maupun Budha, maupun yang tidak beragama supaya menginsyafi benar-benar periode dimana kita hidup sekarang (1953), dengan tidak mengurangi HAM, mempropagandakan ideologi masing-masing, dengan tidak melarang umat Islam mempropagandakan islamnya, kaum komunis mempropagandakan komunisnya. Karena bau komuniskan buku itu ditarik? Penerbitnya, Syarikat tidak memberikan komentar apapun. Tekanan pemerintah? Sepertinya bukan. Penyunting buku itu, Ahmad Subhan Burhan, biasa disingkat A.S Burhan bercerita, buku tersebut ditarik dengan alasan sangat pribadiï.Tekanan keluarga. Itu yang pasti. Mereka trauma dan saya juga ikut sadar, kalau sebenarnya buku itu terbit disaat yang tidak tepat, katanya. Ehm..tapi saya tidak tahu kalau ada kesalahan tehnis ataupun isi seperti kata Pak H Moestahal, sambungnya. Burhan mengenal H Moestahal Desember 2000 di gedung LIPI Jakarta dalam seminar Masa lalu dan kemanusiaan.
[indo-marxist] Petaka Menyambut Hari HAM
Proses penegakan Hak Asasi Manusia di Negara kita ini patut kita acungkan jempol terbalik. Janji dari pemerintahan SBY-JK untuk menuntaskan kasus Munir, ternyata hanya isapan jempol belaka! Moment hari HAM yang bisa kita manfaatkan untuk mendesak pemerintah guna lebih tanggap dalam persoalan penegakan HAM di Indonesia. Begitu banyak kasus pelanggaran HAM yang terjadi, namun tak ada solusi bahkan usaha dari pemerintah. Semakin dekatnya peringatan hari HAM, semestinya membuat pemerintah dan aparat selaku pelanggar HAM terbesar sadar akan apa yang selama ini mereka lakukan. Moment hari HAM ini bagi mereka (Aparat) di jadikan kesempatan untuk kembali melakukan sebuah PELANGGARAN HAM. Dor...Dor...Dor Suara letupan senjata yang keluar dari moncong senjata para TNI POLRI meluluhlantahkan rakyat yang seharusnya mereka lindungi! Lima penduduk Jeneponto terkapar diterjang peluru panas Aparat KERICUHAN saat eksekusi tanah di Dusun Bonto Lohe, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, Kamis (6/12) siang, menimbulkan trauma di kalangan warga, khususnya warga perempuan dan anak-anak. Usai kericuhan, polisi mengumpulkan laki-laki dewasa di salah satu tanah lapang di dusun tersebut. Sebagian dari mereka, bahkan mendapat bogem mentah dari polisi. sungguh perbuatan yang mencederai hari2 menjelang peringatan HAM... Siapa lagi yang akan melindungi rakyat, kalau aparat sudah GILA... Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] Los Pobres Del Tierra--- Revolusi bersama rakyat miskin dunia
DATANG HADIRI Resist book bekerjasama dengan SERIAL dan Toga mas Yogya: mengadakan Pemutaran Film Diskusi Los Pobres Del Tierra (Revolusi bersama rakyat miskin dunia) Pembicara: - Eko Prasetyo (Penulis buku Inilah Presiden Radikal dan Jadilah intelektual Progresif) - Dari SERIAL Film ini mengambarkan mengenai: Perjuangan Revolusi Bolivarian Venezuela hingga tahun 2004 Peran Chavez, perlawanan rakyat, Program revolusi yang menguntungkan rakyat dan hambatannya 18 Desember 2007 15.00- selesai Toga Mas Yogya Kehadiran kawan-kawan kami tungu Tabik, Staf Promo Titis Hub: [EMAIL PROTECTED] 0274-580 439 - Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! [Non-text portions of this message have been removed] Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] global warming
untuk dukungan pengurangan perubahan iklim dan globalwarming/ sign up www.warmingsign.org Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] REVOLUSI RUSIA - DARI JULI HINGGA SEPTEMBER: REVOLUSI DAN KONTRA-REVOLUSI
Oleh Terry McPartlan (In Defence of Marxism, www.marxist.com) 29 Agustus 2007 Pada tanggal 29 Juni, Kerensky, pemimpin Pemerintahan Provisional, mengumumkan kepada angkatan darat dan angkatan laut untuk memulai serangan baru. Kaum Bolshevik telah menjelaskan kepada Konggres Soviet-Soviet, di dalam satu deklarasi yang ditulis oleh Trotsky, pada tanggal 4 Juni, bahwa serangan tersebut merupakan sebuah petualangan yang mengancam eksistensi tentara. Seperti yang dijelaskan oleh Trotsky dalam My Life, tidak akan ada pidato-pidato yang mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh tentara. Ketika serangan tersebut mengalami kekalahan yang tidak terelakkan, kaum Bolshevik disalahkan dan diburu dengan kejam. Tetapi pada saat yang sama, kepercayaan massa terhadap Pemerintahan Provisional ini menurun drastis. Pada tahap ini, kesadaran politik para tentara dan para pekerja di Petrograd sangatlah lebih maju daripada seluruh Rusia, bahkan agak terlalu maju. Lenin dan Trotsky tahu benar tentang hal ini dan mencoba mengembangkan kekuatan dari tendensi-tendensi radikal diantara para pekerja, tentara, dan pelaut, pada saat yang sama mengumandangkan slogan All power to the Soviets (Semua Kekuasaan kepada Soviet!) yang akan mengekspresikan proses radikalisasi tersebut. Pada tanggal 21 Juni, suatu pemogokan berkobar diantara para pekerja ahli di sebuah pabrik raksasa, Putilov. Pemogokan ini timbul dari perjuangan demi kenaikan upah pada saat periode kekurangan bahan makanan dan inflasi. Menghadapi keadaan politik yang ada pada saat itu, sebuah perjuangan ekonomi dalam skala kecil tidak akan berhasil dan pemimpin Bolshevik serta komite-komite pabrik menasehati para pekerja untuk menahan diri. Tetapi dalam beberapa hari, menjadi jelas bahwa ada gejolak massal di seluruh kota. Kemarahan ini ditujukan kepada pemerintah. Seperti yang dilaporkan oleh Serikat Buruh Brigade Lokomotif yang mengatakan kepada pemerintah, Untuk terakhir kalinya kami beritahukan: kesabaran ada batasnya; kami benar-benar tidak dapat hidup dalam kondisi seperti ini Distrik Vyborg Pada saat yang sama, beberapa laporan telah sampai ke ibukota mengenai pembubaran seluruh resimen tentara yang tidak patuh. Ada gejolak diantara para tentara yang berada di ibukota. Resimen di distrik Vyborg secara terus-menerus berada dibawah pengaruh kelas pekerja, terutama para pekerja perempuan. Seperti yang dijelaskan oleh Krupskaya, istri Lenin, Yang pertama kali melaksanakan propaganda Bolshevik kepada para tentara adalah para penjual bibit bunga matahari, kvas (minuman ringan Rusia), dsb. Banyak dari mereka adalah isteri dari para tentara. Trotsky menggambarkan proses ini seperti disirami oleh sumber air panas kaum proletar secara terus-menerus. Tekanan diantara para tentara sangat besar, masalah mereka sangattlah mendesak dan mereka kurang paham akan situasi politik. Sebagaimana yang Trotsky jelaskan dalam Sejarah Revolusi Rusia, mereka mempunyai tendensi untuk terlalu percaya dengan kekuatan senjata. Pertemuan demi pertemuan dari resimen-resimen menghendaki aksi final melawan pemerintah, delegasi-delegasi datang dari pabrik-pabrik mendesak tentara untuk turun ke jalan, dan Resimen Senapan Mesin, yang menghadapi ancaman pengiriman 500 kru senapan mesin ke garis depan, mengirim delegasinya ke resimen-resimen yang lain, menyerukan kepada mereka untuk bangkit menentang perang yang tetap berlanjut. Di bawah kondisi ini, Komite Sentral Bolshevik, seringkali terpaksa mengirim beberapa delegasi ke para pekerja dan tentara, menyerukan kepada mereka untuk menahan diri, karena kekawatiran kalau-kalau suatu kebangkitan yang prematur dapat dipatahkan dengan konsekuensi yang sangat besar. Seksi-seksi dari militer dan pekerja mulai mengembangkan struktur informal baru, di bawah soviet-soviet, ini menunjukkan ketidaksabaran mereka, tetapi juga sekaligus suatu peringatan terhadap kaum Bolshevik bahwa otoritas politik mereka ada batasnya, bahkan diantara lapisan-lapisan yang paling maju pun. Kaum Bolshevik Vyborg mengeluh bahwa mereka harus memainkan peran sebagai pemadam api. Akhirnya Bolshevik tidak dapat menahan gelombang kemarahan para pekerja dan tentara dan pada tanggal 3 Juli, ribuan pekerja, tentara dan pelaut tumpah ruah ke jalan, siap bertempur, seksi-seksi dari pekerja dengan mobil-mobil lengkap dengan senapan mesin dan meriam, yang diberikan oleh para tentara. Pada jam tujuh, aktivitas industrial ibukota sudah berhenti total. Buruh pabrik demi pabrik keluar, berbaris dan mempersenjatai detasemen Garda Merahnya. Di tengah-tengah massa buruh yang tak terhitung jumlahnya, ingat seroang pekerja Vyborg, Meletev, ratusan Garda Merah muda sedang bekerja keras mengumpulkan senapan-senapan mereka. Yang lainnya mengisi peluru ke dalam kotak peluru, mengencangkan ikat pinggang, mengikatkannya pada ransel-ransel atau pada kotak-kotak peluru, menyetel bayonet-bayonet mereka. Dan para pekerja yang tidak punya senjata membantu Garda Merah mempersiapkannya Samsonevsky
[indo-marxist] Pernyataan Sikap: Alam Teror Dibangun Pemda DKI melalui Perda Tibum
Aliansi Rakyat Miskin JCSC, SRMK, LBH APIK, Institute for Ecosoc Rights, Arus Pelangi, PRP Jakarta, LBH Jakarta, SOMASI UNJ, GMKI Jakarta, Yayasan Jurnal Perempuan, LPRM, WALHI, SPM, FMN-R, FMN, Jaringan Nasional Perempuan Mahardika, KPI, ABM, KASBI, YSS, KONTRAS, FKW, LMND, SPPR, PAWANG, APKLI, Kalyanamitra, Sekretariat : Jl Mendut No 3 Jakarta Pusat Telp: 021-8304153, 021-3145518; fax 021-3192377 Kontak (Heru : 081383917852) Pers Release Alam Teror Dibangun Pemda DKI melalui Perda Tibum Kekerasan tak lagi cuma dialami secara fisik oleh orang miskin di Jakarta, namun sudah merasuki alam pikiran mereka. Selain dijepit kesulitan memenuhi kebutuhan hidup, deretan peristiwa penggusuran paksa, penangkapan, perampasan barang, pemenjaraan, sampai kekerasan fisik maupun verbal meneror hari-hari mereka. Razia terhadap mereka yang disertai tindakan yang tidak manusiawi tidak henti-hentinya menghantui pikiran para pedagang kaki lima, pengasong, pengamen, gelandangan, perempuan yang dilacurkan atau terpaksa melacur, waria, anak jalanan dan kaum papa lain yang tinggal di kampung-kampung kumuh pinggir rel maupun bantaran kali. Hingga Mereka harus hidup jauh dari rasa tenang dan nyaman. Teror tidaak berhenti disana. Tapi berlanjut dengan mengkonstruksi pikiran masyarakat umum bahwa orang miskin adalah bagian terkotor kota sehingga sudah selayaknya dienyahkan dari Jakarta. Teror itu tidak berhenti dan berjalan terus-menerus menimpa orang-orang miskin. Lihat perkembangan jumlah korban penggusuran dan penangkapan warga miskin di Jakarta dan sekitarnya tiga bulan terakhir ini : Bulan 2007 Total korban Keterangan September 12.288 orang miskin Total PKL, becak, PSK, warga miskin di kolong tol yang digusur maupun ditangkap satpol PP dalam sebulan. Oktober 3.879 orang miskin Total PKL, pengemis, pedagang pasar, becak dan warga miskin di kampung kumuh yang digusur maupun ditangkap satpol PP dalam sebulan November 5.928 orang miskin Total PKL dan orang miskin yang digusur dan ditangkap Satpol PP dalam sebulan. *) Data : Institute Ecosoc Rights Jakarta. **) Angka tersebut adalah terbatas pada jumlah yang terpantau, aktualnya bisa lebih besar. Sepanjang tahun 2007, rata-rata setiap bulannya hampir 4.000 orang miskin digusur atau ditangkap oleh satpol PP di Jakarta dan sekitarnya. Kesengsaraan yang diderita rakyat miskin tersebut tak pernah lepas dari keberadaan peraturan hukum yang berlaku. Perda Ketertiban Umum (Tibum) yang diusulkan Gubernur Soetiyoso dibuat demi citra penguasa dan bukan untuk kepentingan masyarakat umum. Perda ini tidak layak diterapkan dan harus ditolak karena : 1. Perda Tibum memberangus sumber dan ruang hidup orang miskin melalui serangkaian pelarangan terhadap aktifitas sektor informal yang menjadi sumber nafkah hidup orang miskin. 2. Perda Tibum memaksa warga untuk bersama-sama menghukum orang miskin. 3. Ancaman pemenjaraan dan denda uang yang memberatkan 'pelanggar' merupakan bagian dari sistem penyingkiran orang miskin dari Jakarta. 4. Perda Tibum hanya berisi pelarangan-pelarangan untuk orang miskin tanpa memuat kewajiban pemerintah untuk memenuhi hak warga miskin. 5. Perda Tibum cacat hukum karena disusun tanpa melalui partisipasi publik secara cukup. MAKA ALIANSI RAKYAT MISKIN MEMINTA FAUZI BOWO SELAKU GUBERNUR DKI JAKARTA UNTUK SEGERA MEMBATALKAN RENCANA PEMBERLAKUAN PERDA NO. 8 TAHUN 2007 TENTANG KETERTIBAN UMUM. PERDA TIBUM HANYA ALAT TEROR BAGI ORANG MISKIN. Tolak segala bentuk ketidakadilan kepada Rakyat Miskin ! Tolak penyingkiran terhadap Rakyat Miskin ! Tolak Perda Tibum ! Jakarta, 10 Desember 2007 ALIANSI RAKYAT MISKIN (Heru Suprapto) - Looking for last minute shopping deals? Find them fast with Yahoo! Search. - Never miss a thing. Make Yahoo your homepage. [Non-text portions of this message have been removed] Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] Buletin Elektronik SADAR Edisi 85 Tahun III 2007
Buletin Elektronik www.Prakarsa-Rakyat.org SADAR Simpul Untuk Keadilan dan Demokrasi Edisi: 85 Tahun III - 2007 Sumber: www.prakarsa-rakyat.org -- BERSAMA SBY, MEREKA BISA MELANGGAR HAM Oleh Eka Pangulimara H[1] Dari catatan antar waktu, negeri ini masih kerap mempertunjukkan kisah miris pengabaian terhadap apresiasi pemaknaan filosofi memanusiakan manusia. Sebagaimana kesepakatan universal, dimana hak-hak sipil perlu dijunjung dan mendapat perlindungan. Pasalnya, bukan cuma penghidupan yang layak yang tidak mendapat tempat di negeri ini, tapi penghilangan nyawa manusia secara paksa begitu mudahnya, bagai membalikkan telapak tangan. Kalau dalam dunia bisnis, hanya satu hukum besinya: persaingan. Maka tak jarang siapa yang bermodal besar bakalan menguasai pasaran. Yang kuat memangsa yang lemah. Benarkah situasi seperti ini semakin menggejala? Pemerintah tak memiliki peran signifikan, minimal untuk mengurangi derajat pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang terampas. Sepanjang tahun ini saja kita ambil contoh konkretnya, dari pelanggaran hak asasi manusia yang berskala perorangan sampai massal. Penembakan warga Desa Alas Tlogo, Pasuruan, Jawa Timur oleh TNI AL, 30 Mei lalu, penggusuran pemukiman penduduk miskin, peraturan daerah DKI No. 8 Tahun 2007 tentang ketertiban umum di ibukota, birokratisasi maraknya uang siluman, masih banyaknya pengusaha yang anti serikat; pada kasus buruh PT. Honey Lady di Jakarta, PT. ACPI di Karawang. Bahkan telah memaksa kurang lebih 1500-an buruhnya di PT. Honey Lady di PHK massal, ataupun PT. TITAN yang telah menelantarkan 800-an buruhnya, karena ditinggal ngacir pengusahanya. Belum lagi berderet kasus-kasus pelanggaran HAM, yang dialami warga desa Porong, Sidoarjo akibat korban lumpur panas PT. Lapindo Brantas, bahkan sang pendekar HAM sendiri, Cak Munir tewas menggenaskan dalam sebuah pembunuhan terencana. Semua ini dapat saja terjadi sampai kini, bersama SBY, mereka bisa melanggar HAM. Jalan keluarnya SBY-JK, pemerintahan terpilih yang hampir memasuki usia purna masa jabatan tak kurang dari dua tahun ke depan, makin jelas memosisikan negara ini untuk turut menanggungjawabi sejumlah pelanggaran HAM, jika tak mau disebut melegitimasi. Pemerintahan hasil pemilu 2004 ini, masih menyandarkan power politiknya pada kaum pemodal, para birokrat, dan tentara yang tak bersih dosa dari peristiwa yang menodai hak-hak sipil akan HAM-nya. Ujungnya, kita sepertinya dituntut agar tak jenuh memikirkan upaya dan jalan keluar penyelesaian, dan tindakan konkret pula menyudahinya. Berbagai wacana kritis agaknya tak mendapat respon yang semestinya, meski harus terus digulirkan. Watak dari sebuah kekuasaan yang bukan lahir dari kalangan rakyat yang menderita, merupakan cerminan sejati yang tidak mungkin diharap mampu merombak wajah bopeng aparatur pemerintahannya. Konsekuensi logis yang dapat ditarik menjadi hasil pemikiran sementara ini, rakyat kebanyakan diperlukan pengejawantahan antara beragam tulisan kritis dan aktifitas yang dilihat secara rill. Supaya ingatan kolektif masyarakat semakin menajam, pengungkapan terhadap sejumlah kasus penggaran HAM agar terus dipublikasi lebih masif. Ekspresi dalam bentuk seni dan budaya, hingga tindakan protes secara besar-besaran melalui aksi massa, jangan pernah dikendurkan hanya lewat sebuah catatan-catatan seperti ini. Harapannya, masyarakat di kemudian hari dapat menyadari pentingnya suara mereka ketika berduyun-duyun datang ke bilik-bilik suara, untuk tidak mencoblos calon-calon pemerintahnya yang berpotensi sebagai pelanggar HAM, apalagi terbukti memiliki catatan buram terlibat dalam pelanggaran HAM di masa lalu. Yang penting dicatat selain bukti-bukti banyaknya kasus pelanggaran HAM saat ini, dibutuhkan pula prasyarat yang jelas bagi pemerintahan yang berkuasa suatu kelak, agar kasus-kasus serupa, ataupun kasus baru dapat diminimalisir. Sedikitnya prasyarat tersebut dapat menunjukkan; pertama adanya kontrol sosial yang kuat, dan relasi yang berarti antara pemerintah dan masyarakatnya. Memosisikan masyarakat sebagai kekuatan partisipatif yang dapat memaksa pemerintahan terpilih bersedia mendapat sangsi, mulai dari mencabut gaji pemerintah yang diterima, menerima jatuh tempo penyeleseian suatu kasus, hingga bersedia melepaskan jabatan strukturalnya dari kursi pemerintahan. Kedua, meskipun mekanisme di atas perlu dilakukan. Masih diperlukan aturan main yang tetap melibatkan peran masyarakat dalam
[indo-marxist] Ratusan Petani Geruduk Kantor BPN
--- maaf bila crossposting --- Ratusan Petani Geruduk Kantor BPN Rabu, 05 Desember 2007 SEMARANG UNGARAN - Ratusan petani Ngoho, Desa Kemitir, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, mendatangi kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat, Selasa (4/ 12). Mereka yang mengatasnamakan Komite Pimpinan Desa Serikat Tani Nasional ''Setyo Manunggal'' Desa Kemitir mengajukan sejumlah tuntutan soal sengketa kebun Kaligintung. Kawasan Kaligintung ini terhampar di dua wilayah perbatasan antara Kabupaten Semarang dan Temanggung. ''Kami meminta pencabutan hak guna usaha (HGU) PT RSM/ kebun Kaligintung sebagai wujud pertanggungjawaban negara terhadap rakyatnya,'' kata Suryono, salah satu tokoh serikat tani, kemarin. Lebih lanjut, klik dan baca di http://serikat-tani-nasional.blogspot.com/2007/12/jawa-tengah-ratusan-petani-geruduk.html Salam, /donny pradana wr -- --- Komite Pimpinan Pusat - Serikat Tani Nasional [Sementara] Jl. Pustaka Jaya II No. 3, Rawamangun Jakarta Timur, Indonesia 13220. Fax: +62-21-4757281 M-phone +62 856 8075066 Email : [EMAIL PROTECTED] Blog : http://serikat-tani-nasional.blogspot.com --- Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] Merebut dan Menduduki Kembali Tanah Rakyat
--- maaf bila crossposting --- Merebut dan Menduduki Kembali Tanah Rakyat Dalam rangka menyambut perayaan hari HAM Internasional, sejak Kamis [06/12] hingga Senin [10/12] Serikat Tani Riau selaku jaringan Serikat Tani Nasional menyelenggarakan serangkaian perjuangan massa dengan merebut dan menduduki 8000 Ha areal PT. Arara Abadi. Perusahaan ini adalah pemegang hak pengusahaan hutan tanaman industri untuk bahan pulp and paper. Serikat Tani Riau berpandangan bahwa areal konflik tersebut patut direbut oleh kaum tani miskin dan tak bertanah yang berasal dari kalangan masyarakat adat sakai dan golongan yang lainnya. Mengingat, pemberian hak pengusahaan kepada PT. Arara Abadi oleh pemerintah telah meminggirkan masyarakat dari penghidupannya yang bersandar pada hutan dan wilayah kelolanya. Lebih lanjut, kik dan baca http://serikat-tani-nasional.blogspot.com/2007/12/riau-merebut-dan-menduduki-kembali.html Salam, /donny pradana wr -- --- Komite Pimpinan Pusat - Serikat Tani Nasional [Sementara] Jl. Pustaka Jaya II No. 3, Rawamangun Jakarta Timur, Indonesia 13220. Fax: +62-21-4757281 M-phone +62 856 8075066 Email : [EMAIL PROTECTED] Blog : http://serikat-tani-nasional.blogspot.com --- Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] NGO=Agen Kapitalis
Gerak laju demokratisasi telah membuka ruang bagi tumbuh kembangnya organisasi-organisasi yang sebelumnya sangat dikekang pada masa orde baru. Menjamurnya LSM setelah keruntuhan orde merupakan fenomena yang harus kita cermati. Dalam alam penjajahan model Neo-Liberalisme sekarang ini rakyat dimana-mana dihadapkan pada kontradiksi ekonomi yang sangat masif. Karena progresifitas modal membutuhkan ruang gerak yang lebih besar bagi akumulasinya. Akibatnya keadilan dan kesejahteraan rakyat diabaikan dimanamun modal itu tertanam. Di Negara Dunia Ketiga(Sebutan bagi negara miskin)tidak jarang pemerintahannya menjadi algojo bagi sistem Neo-Liberalisme. Di Negara dunia ketiga inipun LSM merebak bagai jamur yang dibudidayakan!!! Sekarang kita teliti lebih jauh lagi, di Indonesia ini dimana tempat yang tidak ada LSMnya? Sampai pelosok-pelosok terpencilpun terdapat segala macam LSM yang bergerak dalam bidang-bidang tertentu. apakah aktivitas mereka?. Peoples Centered Development yang bervisi untuk menciptakan masyarakat adil, tidak tertindas, hak asasinya dihargai dan mendapatkan kehidupan yang layak. Begitulah motivasi mereka!Dalam berbagai lapangan mereka dengungkan soal motivasi mereka dan melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada massa dan kerap mendampingi massa dalam persoalan-persoalan yang berhadapan dengan kekuasaan serta modal. Selayaknya LSM kita acungi jempol karena jumlah struktur organisasinya menyamaibahkan lebih dari struktur tentara di Republik ini. Dimana-mana ada LSM yang mempunyai mata dan telinga cerdik dan siap membantu rakyat. APAKAH KITA TAHU UNTUK SIAPA LSM BEKERJA? UNTUK SIAPA LSM DIBAYAR? Ingatkah kita pada novel Pramudya A.T dg judul Rumah Kaca. Dulu untuk mendapatkan informasi sampai mana pemberontakan berakar, Belanda harus merampas rumah Minke dan tulisan-tulisan Minke. Sekarang tak perlu itu terjadi, informan-informan itu berkubang dimana-mana di setiap daerah yang ada LSMnya. Dalam dolar mereka dibayar, ke DOLAR pula mereka setor laporan setiap semester.Hingga sampai kebangku kantor CIA dan semacamnya. Rumah kaca moderen telah tecipata. APA ALASAN KAUM LSM BEKERJA? Dalam lapangan perjuangan, kawan-kawan yang telah terlatih dan terdidik dalam pergerakan sering pindah armada. Dari perjuangan mandiri ke perjuangan DI BAYAR ( Dari gerakan rakyat ke gerakan LSM) mereka tak punya alasan yg patut kita maklumi kecuali jika mereka mengatakan bahwa satu-satunnya alasan adalah masalah perut! APA PERLU DIBUKTIKAN KEJAHATAN LSM? pemerintahan boneka Neo-Liberalisme dan LSM adalah sama-sama kolaborator bagi kepentingan kapitalis. Darimana teori ini kita dapat? Tentunya kita punya teori ekonomi politik, bahwa dimanapun DOLAR bergerak disitu MEREKA hadir! Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[indo-marxist] Info Buku HAM
*NUNCA MAS* Laporan Final Conadep : Argentina Pasca Junta Militer (1976-1983) Ini buku dokumen sejarah. Isinya data dan fakta. Tidak sembarangan, ini merupakan laporan Comision Nacional Sobre la Desaparicion de Personas (CONADEP atau Komisi Nasional untuk Orang Hilang Argentina) atas pelanggaran HAM berupa penghilangan manusia sepanjang kekuasaan junta militer di Argentina tahun 1970-an dan 1980-an. Setelah sekian lama menjadi pembicaraan dan rujukan tentang pengungkapan kasus-kasus penghilangan paksa di Indonesia, akhirnya buku penting ini dirilis di sini. Bagi kebanyakan orang, Argentina tahun 1970-an dan 1980-an lebih dikenang dengan prestasi cemerlang sepakbola dan para pemainnya. Sebut saja Diego Maradona. Jutaan orang di dunia terperangah melihat kehebatan pemain gempal ini di lapangan. Menyimak Argentina melalui buku laporan ini, penulis terkenang betapa di tahun-tahun kelam itu dunia belum mengetahui. CONADEP dibentuk Presiden Raúl Alfonsín pada 15 Desember 1983, sesaat setelah dilantik, untuk menyelidiki nasib desaparecidos (korban penghilangan paksa) dan pelanggaran HAM lainnya selama periode Perang Kotor. Laporan penyelidikan selama berbulan-bulan itu diberi judul Nunca Más (Tak Boleh Terulang Kembali) diserahkan kepada Alfonsín pada 20 September 1984. Data-datanya berhasil membuka pintu pengadilan terhadap para pemimpin junta militer. Hingga laporan diserahkan terdapat 8.960 orang yang masih dihilangkan. Meski demikian, angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. Organisasi-organisasi HAM menyepakati angka 30.000 orang. Laporan ini juga menyatakan 600 orang dihilangkan dan 458 dibunuh (oleh regu pembunuh semacam Aliansi Anti-Komunis) sebelum masa kekuasaan junta militer 1973-1976. Metode yang digunakan telah diujicobakan dalam Operasi Independencia di Provinsi Tucuman dengan 600 laporan penculikan, sebelum pemerintah militer mengambil alih kekuasaan 24 Maret 1976 dari Isabel Peron. Metode ini berbeda dari yang dijalankan di luar Argentina. Metode ini dijalankan selama Proses Reorganisasi Nasional sebagaimana sebutan junta militer, sangat rahasia. Aktivitas penghilangan paksa dari tahun 1976 hingga 1983 dilengkapi dengan aturan operasi pelaksanaan serta bungkamnya seluruh perangkat negara yang bertangung jawab atas aksi itu. Penculikan bisa terjadi di rumah, jalan raya, tempat kerja, sekolah, atau dari instansi militer, kepolisian, bahkan pengadilan. Di dalam buku ini kita juga melihat betapa sulit perjuangan korban melawan negara. Beberapa algojo utama semasa junta militer berkuasa dapat lolos dari jeratan hukum berkat UU Kepatuhan pada Perintah/Komando bagi Perwira-perwira Bawahan. Misalnya Sersan Satu Julio Simon alias Julian si Turki, polisi di Buenos Aires. Julian yang suka mengenakan lambang swastika dan memutar pidato Hitler saat menyiksa korban menyatakan tidak pernah menyesali perbuatannya. Bahkan, dalam wawancara dengan stasiun televisi Argentina pada 1995 dia mengatakan akan mengulangi aksinya jika diberi kesempatan. Selain warga asli, warga Uruguay, Peru, Paraguay, Bolivia, dan Cile juga hilang di Argentina. Ironisnya para korban itu sebelumnya lari dari negara asal untuk mencari suaka politik di Argentina. Itu semua akibat operasi skala benua hasil keja sama dinas intelijen sejumlah pemerintah junta militer di benua Amerika. Selama 1976-1978 banyak orang ditangkap dengan tuduhan bersimpati pada gerakan kiri atau mengganggu keamanan nasional. Biasanya dengan mendobrak rumah korban. Kepala korban kemudian ditutup tudung alias capucha atau capuche. Para korban ataupun siapa saja yang ditemui di rumah target kemudian dimasukkan ke sel-sel isolasi. Mereka diberi nomor dan ditahan di 340 SDC (Secret Detention Centers). Selama ditahan korban disiksa, kadang dijadikan penunjuk jalan bagi operasi penculikan berikutnya, atau jika dianggap tak berguna dieksekusi mati. Aparat negara juga membakar serta menengelamkan para korban ke laut untuk menghilangkan jejak. ESMA adalah salah satu SDC terkenal. ESMA (Escuela de Mecanica de la Armada atau Sekolah Mekanika Angkatan Laut) adalah SDC terbesar dan terpenting sepanjang Perang Kotor di Argentina. ESMA berada di bawah kepemimpinan Ruben Jacinto Chammoro alias Dolphin atau Maximo. Kariernya meroket menjadi laksamana muda (AL). Operasi di ESMA mendapat persetujuan langsung pemimpin tertinggi Angkatan Laut Laksamana Emilio E Massera, salah seorang dari tiga serangkai pemimpin junta militer Argentina Videla-Agosti-Massera. Bukan hanya menculik, aparat negara juga merampas seluruh barang berharga milik korban. Para korban yang dipekerjakan sementara di tangki ikan (sebutan untuk tempat para tahanan yang bersedia bekerja sama) terheran-heran karena tempat itu penuh barang berharga. Buku ini sangat informatif. Layaknya laporan resmi, berserakan data-data penting dan bersejarah, baik kesaksian korban, pelaku, maupun lokasi SDC serta peta tempat penyiksaan. Meski penerjemahan buku
[indo-marxist] Rame-rame ke Korea
Rame-rame ke Korea Kinerja BNP2TKI yang semakin membingungkan Baru ikut tes di UI ! ucap seorang calon buruh migran dengan mantap. Sebut saja namanya Cecep, calon buruh migran asal Cirebon yang sedang istirahat sejenak di LBH Buruh Migran IWORK seusai mengikuti tes di Universitas Indonesia (UI). Tapi bukan tes penerimaan mahasiswa baru yang diikutinya, melainkan tes untuk menjadi buruh migran di Korea Selatan (Korsel). UI ditunjuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) sebagai salah satu universitas yang diberikan kewenangan untuk untuk menyelenggarakan kursus dan tes bahasa Korea bagi para calon buruh migran yang mau bekerja di Korsel. Ribuan para calon buruh migran dari penjuru jawa Barat saat ini mengikuti kurus maupun tes di UI agar bisa melengkapi syarat menjadi buruh migran di Korsel. selengkapnya di : http://www.iwork-id.org/index.php?action=news.detailid_news=78 Bersatu Rebut Kekuasaan: Hancurkan Kapitalisme, Imperialisme, Neo-Liberalisme, Bangun Sosialisme! Situs Web: http://www.indomarxist.co.nr/ Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/indo-marxist/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/