[media-dakwah] Re: Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI

2006-08-30 Terurut Topik suhana032003
Bisa tunjukan dimana pemaksaanya?? Kita sedang berdiskusi di sini, 
layaknya seorang muslim untuk mengemukakan satu pendapat dan 
menguatkan argumentasinya, harus berpatokan pada rujukan yg jelas 
yaitu al-qur'an dan assunnah. Lha..kalau dalil al-qur'an dan assunnah 
dianggap maksa, yg tidak maksa itu dalil siapa? Murrabi?syech?or 
ustadz tasawuf?? 

Aku bisa bicara spt itu, krn 2 thn aku mengikuti salah satu thoriqoh 
dan menjadi pemerhati beberapa thoriqoh yg kebetulan aku tahu, dan 
rata2 yg diajarkan semua hampir sama. Memtuskan perkara bukan dgn 
dalil yg jelas, tapi lebih kepada rujukan sang guru or mimpi2.  
akhirnya data yg dikeluarkan tidak akurat, hanya berdasarkan khayalan 
dan menerka2 (tidak jelas dan ngaco). Kecil kemungkinan, yg tidak 
pernah belajar ttg  ajaran islam yg benar, akan bisa mengetahui 
kesalahan mereka.

Oke..membicarakan masalah parpol dimilis ini tidak layak, begitupun 
membicarakan masalah satu faham spt sufisme (thoriqoh) apalagi banyak 
orang ketahui, lebih menjurus kepada penyimpangan dari pada kebenaran 
islam. Jadi..membicarakan masalah parpol or thoriqoh di sini, secara 
tidak langsung pun memecah islam menjadi beberapa kelompok. 
Jadi..lebih baik masalah kampanye partai or kampanye thoriqoh 
dihentikan, mulai dari sekarang.

Islam itu hanya satu, dengan adanya atribut kelompok or faham, maka 
islam akan berpecah, jadi..tidak layak di diskusikan di sini. 
Oke..mulai saat ini, kami hanya menerima postingan  yg menjurus 
kepada kebenaran dan yg menjerus kepada provokator dan menyimpang 
dari islam, akan langsung kami delete.

Afwan..sampaikan kebenaran itu, walaupun terasa pahit.


Salam
hana





--- In media-dakwah@yahoogroups.com, BRAZKIE ADAMS 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sabar mas...kalo emg ga suka, ya jgn maksa gitu toh
 
 
 
 From: media-dakwah@yahoogroups.com on behalf of suhana032003
 Sent: Wed 8/30/2006 11:14 AM
 To: media-dakwah@yahoogroups.com
 Subject: [media-dakwah] Re: Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
 
 
 
 kalau ukuran kebenaran adalah sebatas ibadah ritual lalu apa
 bedanya islam dengan agama yg lain?? (toch..agama lain juga
 mengajarkan itu?).
 
 kalau ukuran kebaikan adalah hubungan sosial yg baik dgn semua
 manusia, lalu apa bedanya kita dgn bunda theresia??
 
 jadi..kita harus kritis, dimana letak bedanya antara islam dgn agama
 lain, dan bedanya kita dengan bunda theresia??:)
 
 dalam ibadah, kita diajarkan dalam melakukannya harus ikhlas karena
 Allah dan harus mencontoh Rasulullah
 
 Barang siapa membuat-buat suatu yg baru dalam agama ini yg tidak
 berasal darinya, maka itu tertolak (muttafaq'alaih)
 
 barang siapa yg melakukan satu amalan yg tidak ada dalam agama kami
 ini, maka itu tertolak (HR.Muslim)
 
 Amma ba'du, sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah Kitabullah, dan
 sebaik2 petunjuk adalah petunjuk Rasulullah, serta seburuk2nya 
adalah
 perkara baru yg di buat2. dan setipa yg bid'ah itu adalah sesat
 (HR.Muslim)
 
 jadi intinya adalah kalau hanya berpatokan dgn ibadah ritual yg 
biasa
 diajarkan oleh thoriqoh2 (kebanyakan nda ada contoh Rasul alias di
 buat2) dan itu dikatakan benar dan baik, or sholeh, lalu apa yg 
salah
 dgn bunda theresia dan uskup agung? or biksu dan biarawan?? toch
 ayatnya jelas.
 
 (An Nuur:39) Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana
 fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang
 yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya
 sesuatu apapun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah disisinya, lalu
 Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan
 Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya[1042].
 
 jadi intinya..melakukan ibadah ritual or terlihat baik kepada 
semua
 manusia itupun tidak cukup, karena agama lainpun mengajarkan spt 
itu?
 sedangkan syarat amal diterima dalam islam adalah ikhlas karena 
Allah
 dan mencontoh Rasulullah. ayat dan hadistnya jelas spt diatas.
 
 yg aku tahu..karena akupun pernah masuk dalam satu thoriqoh, amalan2
 yg mereka lakukan, kebanyakan bukan ikut petunjuk Rasul, but
 mengikuti petunjuk gurunya dan tidak pernah dicontohkan oleh Rasul,
 dan biasanya dalih mereka adalah baik karena melakukan ibadah.
 
 jadi..mungkin lebih baik kita perdalam ajaran pokok2 islam terlebih
 dahulu aja, mana wajib,sunnah, bid'ah, haram, halal, syubhat, dan
 memang intinya adalah belajar tauhid terlebih dahulu, dan insya 
Allah
 akan kita temukan banyak penyimpangan yg diajarkan oleh thoriqoh2
 saat ini.
 
 yg benar dari Allah yg salah dariku.
 
 salam
 hana
 
 
 
 
 
 --- In media-dakwah@yahoogroups.com, Roosdiana roosdiana@
 wrote:
 
  Assalamualaikum,
 
  Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat,
 walaupun
  saya bukan anggota tarekat tersebut.
  Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan 
kesungguhan
  mereka mendekatkan diri kepada Allah.
  Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat
 dan
  ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap 

Fw: [media-dakwah] Re: Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI

2006-08-30 Terurut Topik bambang guridno

 Assalamu'alaikum,

Ini ada fatwa dari yusuf Qaradhawi, semoga bermanfaat.

Hakikat Dari Tasawuf

 Karya : Yusuf Qaradhawi

  Pertanyaan:

  Apa sebenarnya arti kata tasawuf hakikat dan
hukumnya
  menurut Islam?

  Apakah benar di antara orang-orang ahli tasawuf
ada yang
  tersesat dan menyimpang?

  Jawab:

  Arti tasawuf dalam agama ialah memperdalam ke
arah bagian
  rohaniah, ubudiah, dan perhatiannya tercurah
seputar
  permasalahan itu.

  Agama-agama di dunia ini banyak sekali yang
menganut
  berbagai macam tasawuf, di antaranya ada
sebagian orang
  India yang amat fakir. Mereka condong menyiksa
diri sendiri
  demi membersihkan jiwa dan meningkatkan amal
ibadatnya.

  Dalam agama Kristen terdapat aliran tasawuf
khususnya bagi
  para pendeta. Di Yunani muncul aliran
Ruwagiyin. Di Persia
  ada aliran yang bernama Mani'; dan di
negeri-negeri lainnya
  banyak aliran ekstrim di bidang rohaniah.

  Kemudian Islam datang dengan membawa
perimbangan yang paling
  baik di antara kehidupan rohaniah dan jasmaniah
serta
  penggunaan akal.

  Maka, insan itu sebagaimana digambarkan oleh
agama, yaitu
  terdiri dari tiga unsur: roh, akal dan jasad.
Masing-masing
  dari tiga unsur itu diberi hak sesuai dengan
kebutuhannya.
  Ketika Nabi saw. melihat salah satu sahabatnya
  berlebih-lebihan dalam salah satu sisi, sahabat
itu segera
  ditegur. Sebagaimana yang terjadi pada Abdullah
bin Amr bin
  Ash. Ia berpuasa terus menerus tidak pernah
berbuka,
  sepanjang malam beribadat, tidak pernah tidur,
serta
  meninggalkan istri dan kewajibannya. Lalu Nabi
saw.
  menegurnya dengan sabdanya:

  Wahai Abdullah, sesungguhnya bagi dirimu ada
hak (untuk
  tidur), bagi istri dan keluargamu ada hak
(untuk bergaul),
  dan bagi jasadmu ada hak. Maka, masing-masing
ada haknya.

  Ketika sebagian dari para sahabat Nabi saw.
bertanya kepada
  istri-istri Rasul saw. mengenai ibadat beliau
yang luar
  biasa. Mereka (para istri Rasulullah) menjawab,
Kami amat
  jauh daripada Nabi saw. yang dosanya telah
diampuni oleh
  Allah swt, baik dosa yang telah lampau maupun
dosa yang
  belum dilakukannya.

  Kemudian salah seorang di antara mereka
berkata, Aku akan
  beribadat sepanjang malam. Sedang yang lainnya
mengatakan,
  Aku tidak akan menikah. Kemudian hal itu
sampai terdengar
  oleh Rasulullah saw, lalu mereka dipanggil dan
Rasulullah
  saw. berbicara di hadapan mereka.

  Sabda beliau:

  Sesungguhnya aku ini lebih mengetahui daripada
kamu akan
  makrifat Allah dan aku lebih takut kepada-Nya
daripada kamu;
  tetapi aku bangun, tidur, berpuasa, berbuka,
menikah, dan
  sebagainya; semua itu adalah sunnah Barangsiapa
yang tidak
  senang dengan sunnahku ini, maka ia tidak
termasuk
  golonganku.

  Karenanya, Islam melarang melakukan hal-hal
yang
  berlebih-lebihan dan mengharuskan mengisi
tiap-tiap waktu
  luang dengan hal-hal yang membawa manfaat,
serta menghayati
  setiap bagian dalam hidup ini.

  Munculnya sufi-sufi di saat kaum Muslimin
umumnya
  terpengaruh pada dunia yang datang kepada
mereka, dan
  terbawa pada pola pikir yang mendasarkan semua
masalah
  dengan pertimbangan logika. Hal itu terjadi
setelah masuknya
  negara-negara lain di bawah kekuasaan mereka.

  Berkembangnya ekonomi dan bertambahnya
pendapatan
  masyarakat, mengakibatkan mereka terseret jauh
dari apa yang
  dikehendaki oleh Islam yang sebenarnya (jauh
dari tuntutan
  Islam).

  Iman dan ilmu agama menjadi falsafah dan ilmu
kalam
  (perdebatan); dan banyak dari ulama-ulama fiqih
yang tidak
  lagi memperhatikan hakikat dari segi ibadat
rohani. Mereka
  hanya memperhatikan dari segi lahirnya saja.

  Sekarang ini, muncul golongan sufi yang dapat
mengisi
  kekosongan pada jiwa masyarakat dengan akhlak
dan
  sifat-sifat yang luhur serta ikhlas. Hakikat
dari Islam dan
  iman, semuanya hampir menjadi perhatian dan
kegiatan dari
  kaum sufi.

  Mereka para tokoh sufi sangat berhati-hati
dalam meniti
  jalan di atas garis yang telah ditetapkan oleh
Al-Qur,an dan
  As-Sunnah. Bersih dari berbagai pikiran dan
praktik yang
  menyimpang, baik dalam ibadat atau pikirannya.

  Banyak orang yang masuk Islam karena pengaruh
mereka, banyak
  orang yang durhaka dan lalim kembali bertobat
karena jasa
  mereka. Dan tidak sedikit yang mewariskan pada
dunia Islam,
  yang berupa kekayaan besar dari peradaban dan
ilmu, terutama
  di bidang makrifat, akhlak dan
pengalaman-pengalaman di alam
  rohani, semua itu tidak dapat diingkari.

  Tetapi, banyak pula di antara orang-orang sufi
itu terlampau
  mendalami tasawuf hingga ada yang menyimpang
dari jalan yang
  lurus dan mempraktikkan teori di luar Islam,
ini yang
  dinamakan Sathahat orang-orang 

[media-dakwah] AKIDAH TAUHID

2006-08-30 Terurut Topik handri yanto
AKIDAH TAUHID
   
  Oleh:Ust.Abu Fairuz Ahmad Ridwan Al-Medani
   
  MUKADDIMAH
  Akidah menduduki posisi terpenting dalam kehidupan seorang mukmin di dunia 
dan akhirat. Ibarat suatu bangunan maka akidah adalah pondasi dasar bangun 
Islam. Suatu bangunan yang megah akan runtuh menimpa penghuninya tatkala 
pondasi dasar yang dibawahnya kropos dan tidak kokoh dan tidak memiliki 
kekuatan.
   
  Segala bentuk amalan seorang mukmin tidak akan dapat diterima Allah swt jika 
akidah pelakunya rusak dan menyimpang. karena pentingnya akidah inilah maka 
seluruh dakwah para Nabi dan Rasul dimulai dan diakhiri dengan dakwah kepada 
tauhid dan akidah yang benar.
   
  Mengingat banyaknya penyimpangan yang terjadi dalam masalah akidah di tubuh 
umat Islam; mengingat banyaknya fenonema kemusyrikan tersebar dimana-mana 
karena kejahilan kaum muslimin terhadap makna la-ilaha illalah-Muhammad 
Rasulullah , syarat-syaratnya, konsekwensi dan pembatalnya, bahkan lebih tragis 
lagi suatu kenyataan yang harus diterima bahwa ummat ini lebih jahil terhadap 
makna syahadatain dibandingkan kaum musyrikin dizaman Rasulullah dan zaman pra 
Islam, maka sangat relevan rasanya kita angkat kembali pembahasan seputar makna 
syahadatain,rukun-rukun, syarat-syarat, konsekwensi dan pembatal syahadat ini, 
semoga bermanfaat.
   
  MAKNA SYAHADAT LA ILAHA ILLALLAH
  Banyak terjadi kesalah pahaman dalam menafsirkan makna kalimat ini. Sebagian 
orang menafsirkannya dengan arti: 
   
  1.‘Tiada Tuhan yang disembah kecuali Allah’konsekwensi dari penafsiran ini 
bahwa segala tuhan-tuhan yang disembah baik yang haq ataupun batil adalah 
Allah. Tentunya ini penafsiran yang batil sebab Tuhan-tuhan yang disembah 
selain Allah sangat banyak jumlahnya,dan mustahil keseluruhan tuhan –tuhan 
tersebut adalah Allah.
   
  2. ‘Tiada pencipta selain Allah’. Kita katakan bahwa ungkapan ini tidak dapat 
membuat seseorang menjadi mukmin ahli tauhid. Sebab penafsiran ini hanya 
menetapkan tauhid Rububiyyah yang memang pada dasarnya diakui oleh orang-orang 
musyrik pada masa Rasulullah.Allah menceritakan dalam Alquran mengenai kaum 
musyrikin:
  Þõá áøöãóäö ÇúáÃóÑúÖõ æóãóä Ýöíåó Åöä ßõäÊõãú ÊóÚúáóãõæäó {84} ÓóíóÞõæáõæäó 
áöáøóåö Þõáú ÃóÝóáÇó ÊóÐóßøóÑõæäó {85} Þõáú ãóä ÑøóÈøõ ÇáÓøóãóÇæóÇÊö ÇáÓøóÈúÚö 
æóÑóÈøõ ÇáúÚóÑúÔö ÇáúÚóÙöíãö {86} ÓóíóÞõæáõæäó áöáøóåö Þõáú ÃóÝóáÇó ÊóÊøóÞõæäó 
{87} Þõáú ãóä ÈöíóÏöåö ãóáóßõæÊõ ßõáøö ÔóìúÁò æóåõæó íõÌöíÑõ æóáÇóíõÌóÇÑõ 
Úóáóíúåö Åöä ßõäÊõãú ÊóÚúáóãõæäó {88} ÓóíÖÞõæáõæäó áöáøóåö Þõáú ÝóÃóäøóì 
ÊõÓúÍóÑõæäó {89}
   Katakanlah:Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika 
kamu mengetahui (QS. 23:84)
  Mereka akan menjawab:Kepunyaan Allah. Katakanlah:Maka apakah kamu tidak 
ingat? (QS. 23:85)
  Katakanlah:Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy 
yang besar? (QS. 23:86)
  Mereka akan menjawab:kepunyaan Allah. Katakanlah:Maka apakah kamu tidak 
bertaqwa? (QS. 23:87)
  Katakanlah:Sipakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu 
sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari (azab)-Nya, 
jika kamu mengetahui? (QS. 23:88)
  Mereka akan menjawab:Kepunyaan Allah. Katakanlah:(Kalau demikian), maka 
dari jalan manakah kamu ditipu? (QS. 23:89)
   
  Walaupun mereka mengakui Allah sebagai pencipta, tetapi mereka tetap 
diperangi Rasulullah saw, selama mereka masih tetap memberikan ibadah kepada 
selain Allah.
   
  3. ‘Tiada Yang berhak membuat hukum kecuali Allah’.kita katakan penafsiran 
ini juga tidak cukup membuat seseorang menjadi mukmin, karena inipun bagian 
dari tauhid Rubuiyyah. 
   
  Penafsiran yang benar dari kalimat’la ilaha illallah’ yaitu tiada tuhan yang 
hak disembah kecuali  makna dari penafsiran ini bahwa tuhan-tuhan yang disembah 
oleh para pengikutnya memang banyak, tetapi seluruhnya disembah dengan batil, 
hanya Allah semata yang disembah dengan haq. Oleh karena itu Allah tidak 
menafikan adanya tuhan-tuhan lain, tetapi seluruhnya adalah batil. Allah 
berfirman:
  ÁóÃóÊøóÎöÐõ ãöä Ïõæäöåö ÁóÇáöåóÉð Åöä íõÑöÏúäö ÇáÑøóÍúãóÜäõ ÈöÖõÑøò 
áÇøóÊõÛúäö Úóäøöí ÔóÝóÇÚóÊõåõãú ÔóíúÆðÇ æóáÇóíõäÞöÐõæäó
  Mengapa aku akan menyembah ilah-ilah selain-Nya, jika (Allah) Yang Maha 
Pemurah menghendaki kemudharatan terhadapku, niscaya syafaat mereka tidak 
memberi manfaat sedikitpun bagi diriku dan mereka tidak (pula) dapat 
menyelamatkanku?. (QS. 36:23)
  íóÇÕóÇÍöÈóíö ÇáÓøöÌúäö ÁóÃóÑúÈóÇÈñ ãøõÊóÝóÑøöÞõæäó ÎóíúÑñ Ãóãö Çááåõ 
ÇáúæóÇÍöÏõ ÇáúÞóåøóÇÑõ {39} ãóÇÊóÚúÈõÏõæäó ãöäú Ïõæäöå Åöá ÃóÓúãóÂÁð 
ÓóãøóíúÊõãõæåó ÃóäÊõãú æóÁóÇÈóÂÄõßõã ãøóÂÃóäÒóáó Çááåõ ÈöåóÇ ãöä ÓõáúØóÇäò 
Åöäö ÇáúÍõßúãõ ÅöáÇøó ááåö ÃóãóÑó ÃóáÇøóÊóÚúÈõÏõæÇ ÅöáÂøðÅöíøóÇåõ Ðóáößó 
ÇáÏøöíäõ ÇáúÞóíøöãõ æóáóßöäøó ÃóßúËóÑó ÇáäøóÇÓö áÇóíóÚúáóãõæäó {40}
  Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, rabb-rabb yang 
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa (QS. 12:39)
  Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama 
yang kamu dan nenek moyangmu 

Re: [media-dakwah] mengucapkan selamat natal

2006-08-30 Terurut Topik Amri Munthe
Asalamu 'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Saya ingin menanggapi pertanyaan saudara Dody perihal hukum mengucapkan
selamat natal. Terlebih dahulu saya ingin meluruskan pertanyaannya; Yang
dimaksud tentunya bagaimana hukumnya seorang muslim mengucapkan selamat
natal atau selamat hari raya bagi agama lain.

Pertama;

Yang ingin saya komentari adalah mengucapkan selamat natal tentunya kepada
orang kristen. Menurut saya hukumnya HARAM. Alasannya, mengucapkan SELAMAT
NATAL berarti mengucapkan selamat atas kelahiran Yesus Kristus, yang
tentunya TUHAN bagi orang kristen. Bagaimana mungkin seorang Muslim tahu
akan kelahiran Yesus yang oleh orang muslim dikenal ISA AL-MASIH. Saya fikir
Islam tidak pernah menyebutkan bahwa hari kelahiran Isa adalah tanggal 25
Desember.

Bagi orang kristen sendiri menurut saya menjadi sesuatu yang harus
dipertanyakan perihal kebenaran kelahiran Yesus yang selanjutnya dirayakan
sebagai hari natal tanggal 25 Desember. Kabarnya, tahun Masehi dihitung
sejak tahun kelahiran Yesus Kristus. Berarti hari kelahiran Yesus dihitung
menjadi tangal 1 Januari tahun 1, kok perayaannya tanggal 25 Desember?

Kedua:
Mengucapkan selamat natal yang bermakna selamat atas kelahiran tuhan yesus
mengandung konsekuensi pengingkaran terhadap tauhid LA ILAHA ILLALLAH,
karena berarti masih mengakui ada tuhan lain selain Allah.

Pernyataan ini tidak berarti mengabaikan kerukunan antara umat beragama.
Mengucapkan Selamat Natal, menurut saya sudah memasuki zona syari'ah dan
tidak lagi berada pada zona saling menghargai.

Mengakui adanya agama lain selain agama yang kita anut berbeda dengan
mengimani kepercayaan agama lain. Itu harus dipisahkan. Mengakui bahwa ada
orang lain yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita cukup dengan
menghargainya dan tidak menghalangi apalagi mencaci maki. Itu sudah cukup.
mengucapkan selamat saya pikir sudah memasuki substansi syari'ah. Untuk itu,
lebih baik kita berhati-hati.

Wassalam,

Amri
- Original Message - 
From:  dody [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 30, 2006 9:13 AM
Subject: [media-dakwah] mengucapkan selamat natal


 Assalamualaikum wr. wb

  saya ingin menanyakan apakah hukum nya mengucapkan selamat natal / hari
raya
agama lain kepada kerabat / orang lain ?

 wassalammualikum
 Dody



 [Non-text portions of this message have been removed]





 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links

















Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Ziarah

2006-08-30 Terurut Topik Arif N.S

Dari www.syariahonline.com http://www.syariahonline.com/ , mudah2an
bermanfaat.


 


Ziarah


Bagaimana hukumnya berziarah, bagi orang yang tidak tahu arti dan makna
ziarah dan bagaimana jika kita mengajak ziarah pada orang yang tidak
mengerti ilmu ziarah ?

Rahmat Taufik
Villa Ciomas Indah
2002-12-18 18:54:00


Jawaban: 

 

Berziarah ada dua macam, ziarah kepada orang yang masih hidup dan ziarah
kepada orang yang telah meninggal. 

Ziarah pada orang yang masih hidup gunanya adalah untuk menguatkan tali
kasih sayang (silaturrahim). Ini merupakan perintah Allah SWT kepada setiap
muslim untuk menyambung silaturrahim. Selain itu dengan adanya ziarah
diharapkan kita bisa saling lebih mengenal dan berikutnya bisa saling
menolong dan membela. Juga bisa untuk menambah ilmu, wawasan dan juga
dakwah. 

Sedangkan ziarah kepada orang yang sudah mati juga merupakan sunnah yang
dahulu pernah dilarang, namun kemudian larangan itu dicabut oleh Rasulullah
SAW. 

Dahulu aku melarang kalian ziarah kubur, tapi kini silahkan ziarahi
(al-Hadits). 

Diantara manfaat yang dapat diambi dari ziarah kubur antara lain: 

1. Untuk mengingat mati sehingga diaharapkan sepulang dari ziarah kubur kita
lebih serius dalam mempersiapkan kematian itu dengan meningkatkan kedekatan
kita kepadanya dan memperbanyak bekal untuk dibawa ke akhirat. 

2. Untuk mendoakan ahli kubur, karena doa yang kita panjatkan akan
meringankan siksanya.

Dan dalam ziarah kubur harus dihindari hal-hal yang dilarang antara lain: 

1. Meminta berkah dan bantuan dari penghuni kubur, seperti minta kaya, minta
jodoh, petunjuk nomor buntut dan lain-lain. 

2. Shalat menghadap kuburan 

3. Memberi sesajen, makanan atau pemberian kepada ruh yang ada dikuburan. 

Karena itu bila ingin berziarah kubur, seharusnya setiap orang mengerti mana
hal yang harus dikerjakana atau tidak boleh, agar tidak terjerumus pada
sesuatu yang haram. 

Wallahu a'lam bis-shawab. 

 



[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] Ziarah Ke Makam Orang Shalih

2006-08-30 Terurut Topik Arif N.S

Dari www.syariahonline.com http://www.syariahonline.com/ , mudah2an
bermanfaat.


 


Ziarah Ke Makam Orang Shalih


Assalamualaikum...wr.wb pak ustadzsaya adalah seorang wiraswasta dan
waktu itu saya pernah ziarah ke salah satu makam yang ada dicirebon dan
disana itu kata juru kunci makam, kita kirimkan doa buat yang dimakamkan
disana setelah itu kita minta supaya yang dimakamkan itu meminta kepada
allah swt supaya apa yang menjadi keinginan kita supaya di kabulkan yang
saya ingin tanyakankan betul tidak seorang wali yang sudah meninggal itu
dapat mendoakan kita

Ary
Jl.matraman Raya
2004-01-29 17:13:21


Jawaban: 

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin,
wa ba`du, 

Hukum ziarah ke kubur itu jelas dianjurkan dalam Islam. Karena didalamnya
terkandung pesan agar kita ingat bahwa sebentar lagi kita pun akan ada di
dalamnya. Dan semua orang pastilah akan menjadi penghuninya, cepat atau
lambat.

Meski ziarah kubur ini dahulu pernah dilarang, namun Rasulullah SAW kemudian
menasakh pelarangan itu dengan sabda beliau :

Dari Buraidah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Dahulu aku melarang kalian
berziarah kubur, sekarang silahkan berziarah (HR. Muslim 2/672)

. 

Dan di dalam rangka berziarah kubur itu, kita disunnahkan untuk berdoa,
yakni mendoakan mayit yang ada di kubur itu. Dan sebagai makhluq yang sudah
mati, tentu doanya bukan minta fasilitas kehidupan seperti punya anak, istri
cantik, duit banyak, lulus ujian, diterima pekerjaan, dagangan laku atau
terpilih jadi anggota legislatif. Mereka sudah tidak butuh semua itu di alam
barzakh. Yang mereka butuhkan adalah keringan dari siksa kubur dan pahala
yang akan membuat mereka bisa masuk surga. 

Untuk itu maka Rasulullah SAW mengajarkan bila kita berziarah kubur untuk
mendoakan mayat dengan lafaz 

Dari 'Aisyah ra bahwa ia bertanya kepada Nabi SAW: Bagaimana pendapatmu
kalau saya memohonkan ampun untuk ahli kubur ? Rasul SAW menjawab, Ucapkan:
(salam sejahtera semoga dilimpahkan kepada ahli kubur baik mu'min maupun
muslim dan semoga Allah memberikan rahmat kepada generasi pendahulu dan
generasi mendatang dan sesungguhnya -insya Allah- kami pasti menyusul) (HR
Muslim). 

 

Dari Ustman bin 'Affan ra berkata: Adalah Nabi SAW apabila selesai
menguburkan mayyit beliau beridiri lalu bersabda: mohonkan ampun untuk
saudaramu dan mintalah keteguhan hati untuknya, karena sekarang dia sedang
ditanya (HR Abu Dawud) 

Namun keyakinan bahwa orang yang sudah mati itu lantas berdoa juga kepada
Allah SWT untuk kebaikan kita, maka ada yang salah dalam memahaminya. Selain
itu, menziarahi makam para wali itu harus dicermati dengan pemahaman akidah
yang benar. Misalnya antar lain :

1.Bahwa orang yang sudah mati itu tidak bisa berdoa demi keselamatan
dirinya sendiri, bahkan sibuk mengharapkan kiriman pahala bantuan dari orang
yang masih hidup. Lalu bagaimana pula dia berdoa untuk keselamatan orang
lain ? 

2.Bahwa kita dibolehkan meminta untuk didoakan oleh orang yang
shaleh dan dekat hubungan dengan Allah SWT. Namun bila orang shalih itu
sudah wafat, tentu saja sudah lain lagi urusannya. Sebab mereka yang sudah
mati sudah tidak lagi berurusan dengan yang masih hidup. 

3.Bahwa meminta kepada mendoakan orang yang sudah wafat agar ruh
orang mati itu mendoakan kita bukanlah sesuatu yang diajarkan oleh
Rasulullah SAW. Dan pada prakteknya, justru hal itu sangat sulit dibedakan
dengan meminta kepada ruh orang mati. Minta istri, lulus ujian, dagangan
laku, naik jabatan, terpilih jadi wakil rakyat dan seterusnya. Tentu saja
meminta kepada selain Allah SWT adalah syirik yang harus dihilangkan. 

4.Dan sebenarnya, para wali yang diziarahi itu dulunya bukanlah
tokoh sakti mandraguna yang punya sekian jenis ajian ghaib. Mereka itu
adalah para pemimpin wilayah negeri Islam dalam sistem hukum negara Islam
Demak. Istilah 'wali' yang disematkan kepada mereka bukanlah waliyullah yang
umumnya dinisbatkan kepada orang ahli ibadat dan punya keistimewaan ini dan
itu. Namun makna wali adalah pemimpin sebuah wilayah secara hukum dan
administratif. Barangkali sekarang ini seperti gubernur. Hanya saja sistem
hukumnya adalah hukum Islam. Itulah yang dikatakan para sejarawan tentang
para wali songo itu. 

5.Sedangkan cerita yang beredar di tengah masyarakat itu sebenarnya
tidak pernah bisa dipertanggung-jawabkan kebenarannya secara ilmiyah. Dan
alangkah naifnya bila sosok para pemimpin Islam dan penyebar Islam di tanah
Jawa itu disamakan dengan tokoh dunia persilatan yang bisa terbang,
menghilang, bisa membuat hal ghaib dan sejenisnya. Sungguh sebuah pemahaman
keliru yang disengaja oleh pihak yang ingin mencoreng nama baik Islam. 

Untuk itu cukuplah hadits Rasulullah SAW melarang kita melakukan praktek
peribadatan di area makam orang shalih berikut ini :

Dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW telah melaknat orang-orang yang
kerjanya ziarah kubur, orang yang menjadikan kuburan 

[media-dakwah] Perjalanan Panjang Meraih IHSAN

2006-08-30 Terurut Topik Nashir Ahmad M.
http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=105kat_id1=232

Perjalanan Panjang Meraih Ihsan

Malaikat Jibril pernah hadir di tengah-tengah majelis Rasulullah SAW
Ketika itu Jibril mengajukan serangkaian pertanyaan yang mampu dijawab
Rasul dengan baik. Setiap kali Rasul menjawab, Jibril mengatakan,
Engkau benar! Hal ini membuat heran para sahabat. Dia yang bertanya,
tapi dia pula yang membenarkan jawaban Rasul. Keheranan ini terjawab
ketika Rasul mengatakan kalau yang datang itu adalah Malaikat Jibril
yang sengaja memberi pelajaran kepada mereka tentang iman, Islam dan
ihsan.

Ihsan adalah beribadah seolah-olah melihat Allah. Bila kita tidak
melihat Allah, maka sesungguhnya Allah melihat kita. Demikian makna
ihsan menurut Rasulullah SAW (HR Muslim). Jadi, ihsan menunjukkan satu
kondisi kejiwaan manusia, berupa penghayatan bahwa dirinya senantiasa
diawasi oleh Allah. Perasaan ini akan melahirkan sikap hati-hati,
waspada dan terkendalinya suasana jiwa.

Iman, Islam, dan ihsan adalah tiga pilar bangunan Islam. Sehingga
ihsan tidak bisa dilepaskan dari rukun iman dan rukun Islam. Ketiganya
saling melengkapi. Kalau diilustrasikan, fondasinya adalah rukun iman,
pilar-pilar dengan keseluruhan bangunan yang ada di atasnya adalah
rukun Islam, dan ihsan sebagai ruhnya. Jadi, ihsan adalah penentu
hadir dan tidaknya ruh seorang Muslim dalam menjalankan aturan Islam.
Ketika seseorang beriman, berislam, namun tidak berihsan, maka saat
itu ia belum sampai pada ruh ajaran Islam. Karena itu sangat penting
bagi setiap Muslim untuk terus melakukan introspeksi diri, apakah
sudah melakukan tajdiidul ihsan atau belum. Jangan sampai karena sibuk
mencari dunia, aktivitas yang kita lakukan kehilangan ruhnya.

Membangun sikap ihsan

Sebentar lagi kita akan kembali memasuki bulan Ramadan. Tema sentral
Ramadan adalah menjalankan ibadah saum. Kita menahan diri dari hal-hal
yang sebenarnya halal dilakukan di luar Ramadan. Bukan hanya menahan
diri dari hal yang haram, tapi dari hal yang halal, seperti makan,
minum dan hubungan seks. Bila demikian saum erat kaitannya dengan
ihsan. Sebab, siapa pun yang tidak memiliki sifat ihsan, mustahil akan
bisa melakukan saum. Tanpa sikap ihsan, seseorang tidak akan memiliki
kemampuan untuk menahan diri dari hal yang dihalalkan maupun
diharamkan.

Allah SWT mendesain waktu yang panjang demi berjalannya proses
penerapan rukun Islam. Dalam setahun, rukun Islam--khususnya rukun
yang empat sesudah syahadat--dijalankan sejak bulan Rajab sampai
Muharam. Perintah shalat hadir di bulan Rajab, melalui peristiwa Isra
Mi'raj. Lalu perintah saum terjadi di bulan Ramadan, zakat di akhir
Ramadan, dan haji di bulan Dzulqa'dah. Dari sana lalu masuk bulan
Muharam atau tahun baru Hijriyah. Setelah memasuki tahun baru hijrah,
umat yang berhaji diharapkan bisa kembali dengan membawa semangat
hijrah yang membawa perubahan pada dirinya. Mengapa syahadat tidak
memiliki momen khusus? Syahadat adalah transaksi kehidupan kita dengan
Allah yang harus terus berlangsung selama 12 bulan penuh.

Jadi kita tidak bisa menumbuhkan ihsan hanya pada bulan Ramadan saja.
Ihsan harus dilihat sebagai sebuah proses panjang, dari mulai shalat,
saum, zakat serta haji.

Ihsan dan keimanan

Pertanyaannya, bagaimana cara mempertahankan sikap ihsan ini?
Mempertahankan ihsan tidak jauh beda dengan mempertahankan iman. Dalam
sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa laa yankus. Iman itu
kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun. Kalau
dibuat grafik, naik turunnya iman ada tiga.

Pertama, garis turun dan garis naik berada dalam posisi sama. Naik
+10, turun -10. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang
mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan
mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik +10. Namun bila Allah
mencabut nyawanya pada saat imannya turun (-10), maka ia akan
mendapatkan su'ul khatimah (jelek di akhir).

Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Misal, naik
+2, turun -15, dst. Orang yang memiliki keimanan seperti ini,
kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su'ul khatimah.

Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan
iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan
merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada
kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan
tersebut.

Menjaga sikap ihsan

Ada tiga cara untuk meningkatkan kualitas iman dan ihsan. Pertama,
tadzwidul 'ulum atau membekali diri dengan ilmu tentang hakikat
kebenaran dan jalan hidup. Kalau kita ingin memiliki ihsan yang
terpelihara, jadilah orang yang haus ilmu dan terus belajar tentang
kebenaran (agama).

Kedua, kita harus memiliki shahabatus shalihin atau bersahabat dengan
orang shalih. Kita boleh kenal dengan sembarang orang, tapi kita tidak
boleh bersahabat dengan sembarang orang. Rasulullah SAW bersabda bahwa
seseorang akan mengikuti agama dan keyakinan sahabat karibnya. Maka
hendaknya seseorang memerhatikan siapa yang 

[media-dakwah] Pentingnya menuntut ilmu

2006-08-30 Terurut Topik handri yanto
KITAB ILMU
   
  Oleh: Ust.Abu Fairuz Ahmad Ridwan Al-Medani
   
   
  DEFENISI ILMU, KEDUDUKAN,KEUTAMAAN DAN HUKUM MENUNTUTNYA
  A. DEFENISI ILMU
  Menurut bahasa al-Ilmu adalah kebalikan dari al-jahlu, ilmu yaitu mengetahui 
sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya.al-ilmu dapat pula didefenisikan 
dengan al-ma’rifah yang maknanya pengetahuan, lawan dari dari kejahilan.
   
  Adapun ilmu syar’iy jika disebutkan maka maknanya adalah ilmu yang telah 
diturunkan Allah kepada Rasulnya, berupa penjelasan dan hidayat( petunjuk ke 
jalan yang lurus. Ilmu  inilah yang disebutkan sebagai warisan para Nabi dalam 
sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham 
kepada umatnya, namun mereka mewariskan ilmu, maka barang siapa yang mengambil 
warisan tersebut telah mengambil bagian terbanyak”.(HR Abu Daud, dan Tirmizi)
   
  B. KEDUDUKAN ILMU SYARI’IY DAN ILMU-ILMU UMUM
  Menurut Ibn Abdul Barr Kata “ilmu maupun fikih” yang terdapat dalam 
hadis-hadis Rasulullah saw maka tidak lain maknanya melainkan ilmu syariat atau 
hadis-hadis Rasulullah.
   
  Ilmu seperti ini mendapat pujian tertinggi dalam mempelajari dan 
mengajarkannya. Bersabda Rasulullah saw:”Barang siapa yang Allah ingginkan 
kebaikan bagi dirinya maka Allah akan bimbing untuk mempelajari 
agama.”(HR.Bukhari dan Muslim).
   
  Berkata syeikh Muhammad Sholeh Al-Utsaimin:”Maka ilmu syar’iy lah yang 
mendapat pujian bagi orang yang yang mempelajari dan mengajarkannya. 
   
  Walaupun demikian aku tidak mengingkari adanya manfaat pada ilmu-ilmu lainya, 
tetapi manfa’atnya terkait dengan dua hal, pertama jika ilmu ini dapat membantu 
segala aktifitas yang mendukung perbuatan ta’at dan membela agama Allah,kedua 
jika ilmu ini berguna untuk hamba-hamba Allah, dan padanya terdapat kebaikan 
dan kemaslahatan. 
   
  Bahkan hukum mempelajarinya bisa menjadi wajib jika memang dibutuhkan dan 
dalam rangka mempersiapkan diri sebagaimana yang dinyatakan Allah dalam 
Alquran:” Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu 
sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan 
persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah, (QS. 8:60)
   
  Sebagian ulama menyebutkan bahwa mempelajari tekhnik industri adalah fardhu 
kifayah, sebab manusia terus menerus akan membutuhkan alat-alat produksi untuk 
sandang-pangan dan kebutuhan lainnya, jika tidak ada yang memproduksi berbagai 
kebutuhan ini maka hukum mempelajarinya menjadi fardhu kifayah. Ini masih dalam 
perdebatan dikalangan ulama syari’iy yang berijtihad dari dari pemahaman 
terhadap Alquran dan Sunnah. Adapaun selain kebutuhan ini maka ilmu umum bisa 
menjadi sarana kebaikan,atau keburukan, karena  itu hukumnya terkait dengan 
tujuan apa mempelajarinya.”
   
  C. KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU
  Allah, swt  telah memuji ilmu dan orang-orang yang berilmu, Bahkan Allah 
telah memerintahkan para hamba-Nya untuk menuntut ilmu dan berbekal dengannya 
dalam banyak ayat dan hadis. 
   
  ilmu adalah amalan termulia dibandingkan amal soleh lainnya, dan digolongkan 
sebagai ibadah yang paling tinggi nilainya dibandingkan ibadah sunnah lainnya, 
sebab menuntut ilmu dianggap jihad fi sabilillah. Agama Allah ini hanya dapat 
tegak dengan dua perkara:
  1.ilmu dan burhan.
  2.jihad, berperang dan dengan pedang.
  Berkata syeikh Muhammad al-Utsaimin:”dua hal ini harus ada, tanpa keduanya  
Agama Allah tidak akan dapat tegak dan menang. perkara pertama harus 
didahulukan dari yang kedua. 
   
  Karena itulah Nabi tidak pernah memerangi suatu kaum hingga telah sampai 
kepada mereka dakwah agama Allah. Dengan demikian ilmu harus lebih dahulu tegak 
sebelum perang.”
   
  Dan diantara keutamaan menuntut ilmu, antara lain:
  1. ilmu adalah warisan para Nabi, walaupun kita hidup diabad ke 15 H, selama 
kita memiliki ilmu kita akan beruntung dengan mendapatkan warisan dari para 
Nabi.
  2. ilmu akan tetap berkekelan, sementara harta akan punah. Lihatlah kondisi 
Abu Hurairah yang fakir diantara para sahabat,bahkan dia pernah jatuh karena 
kelaparan, namun namanya akan tetap disebut  hingga sekarang dengan 
hadis-hadisnya yang tersebar. dalam sebuah hadis yang sahih:”Jika anak adam 
meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalnya kecuali tiga hal:sedekah 
jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakan orang tuanya.”(HR 
Muslim).
  3. para ulama adalah salah satu dari ulil amri yang wajib kita ta’ati 
disamping penguasa kita. Allah berfirman:
  ” Hai orang-orang yang beriman, ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul(-Nya), 
dan ulil amri di antara kamu. (QS. 4:59). 
   
  Penafsiran ulul amri  di sini mencakup para penguasa dan ulama serta para 
penuntut ilmu, sebab tugas penuntut ilmu adalah untuk menjelaskan syariat Allah 
dan mendakwahi manusia untuk menengakkannya, sementara tugas para penguasa 
adalah menjalankan syariat Allah dan menerapkannya dikalangan pada sekalian 
rakyatnya.
  4. penuntut ilmu adalah orang-orang yang turut bersaksi atas kemahaesaan 

[media-dakwah] 9/11 : Bashir links CIA to Bali bombings

2006-08-30 Terurut Topik muslim insuffer

http://musliminsuffer.blogspot.com/

bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of God, the Compassionate, the Merciful


=== News Update ===

9/11 :  Bashir links CIA to Bali bombings

By ABC

08/29/06 http://www.abc.net.au/news/newsitems/200608/s1727436.htmABC -- 
-- Indonesian cleric Abu Bakar Bashir has accused America's main 
intelligence agency of involvement in the 2002 Bali suicide bombings, which 
claimed the lives of 202 people, including 88 Australians.

The cleric has told the ABC's Foreign Correspondent program the Bali 
bombings were hijacked by the Central Intelligence Agency (CIA).

So the bomb that killed so many Australians, it was an American bomb, he 
said. It wasn't the bomb made by Amrozi and his friends.

I don't know whether the Australian Government pretends not to know this, 
or really doesn't know.

If they don't know, then they're stupid. But I think they're just 
pretending not to know.

Bashir described the device used in the bombing as a micro-nuclear bomb, 
and says the bomb originally intended for use in the attack would not have 
killed people, only injured them.

The Australian Government has dismissed Bashir's claims as nonsense.

Bashir says that he is free to travel anywhere he wants in Indonesia, and 
says he wants to travel to Australia to preach.

But it would be impossible to go to Australia because if I went there I 
would be arrested and slandered by the Australian Government, he said.

The Australian Government still treats me like an enemy for reasons that 
are unclear.

source:
http://www.abc.net.au/news/newsitems/200608/s1727436.htm

===


-muslim voice-
__
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW  

[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] For Israel's Security?

2006-08-30 Terurut Topik muslim insuffer

http://musliminsuffer.blogspot.com/

bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of God, the Compassionate, the Merciful


=== News Update ===



For Israel's Security?

Zainab Fawqi-Sleem and the Question of Lebanon

By RAMZY KYSIA

Houla, Lebanon.

Yesterday, I shed my first tears for Lebanon. Yesterday, I visited Houla, a 
stone's throw from the Israeli border. Yesterday, I was discovered by 
Zainab Fawqi-Sleem - a young, Lebanese woman who was killed in Houla, 
alongside her sister-in-law, Selma, on July 15th. Zainab is but one of over 
1,300 innocents killed in this war, but she is the one who found me.

On October 31st, 1948, in one of the few massacres of the Nakba to occur 
inside Lebanon, proto-Israeli militas seized the town of Houla, setting off 
bombs and burning down several houses. They took eighty-five people 
captive, and summarily executed eighty-two of the them. There's a memorial 
to the massacre in the center of town, not far from homes smashed flat by 
this current war.

According to news reports, Israel bombed and shelled Houla on at least ten 
separate occasions during this last war. Israeli soldiers repeatedly 
invaded the town and occupied people's homes. They remain, in one home, in 
one corner of the village, to this day. If I had run across those soldiers, 
I wonder what I could have said to them? What might they have said to me?

I was in Houla yesterday with LebanonSolidarity, a local relief and 
resistance organization. I was in Houla to assess how we might be able to 
help the people living there. We brought medicines, and arranged for a 
doctor to come by and give free medical exams. We took down the names and 
ages of the people made homeless by the bombings, so we might bring them 
some donated clothes.

Throughout South Lebanon, there are thousands of destroyed homes and 
buildings, and tens- of-thousands of homeless. Some towns, like Bint Jbeil 
and Khiam, are more rubble than anything else. Traveling through South 
Lebanon today, I am reminded so much of Palestine, of Nablus and Jenin and 
Gaza.

For Israel's security, Arabs must not possess functioning towns or secure 
homes.

More than anything, the people of Houla need drinking water. The town's 
main pump was destroyed during the war, and the $20,000 needed to replace 
it is beyond the scope of our group's resources. And, again, I am reminded 
of Palestine and the theft of local water sources, taken in the West Bank 
to supply Israeli settlements with lush, green, desert lawns and private 
swimming pools.

For Israel's security, Arabs must not possess secure access to potable water.

Short hours before Zainab was killed in Houla, Israel bombed a powerplant 
in al-Jieh, just south of Beirut. Al-Jieh was one of several powerplants 
across Lebanon that were destroyed during this war.

For Israel's security, Arabs must not possess electricity.

As in Gaza, where Israel has repeatedly shot at and shelled Palestinian 
beachgoers, the al -Jieh bombing has stolen Lebanon's oceanfront. The 
bombing destroyed the powerplant's oil tanks, and ruptured the berm built 
to protect against a spill. Millions of gallons of heavy fuel oil has 
leaked into the Mediterranean, ruining Lebanon's once pristine beaches.

For Israel's security, Arabs must not possess beaches.

The ancient port city of Tyre, some twenty-five kilometers from Houla, has 
one of Lebanon's last, remaining, usable beaches. Some Lebanese still go 
there, to swim and visit with family or friends and, for a while, escape 
the disaster that is South Lebanon today. Young men with slicked-back brush 
cuts pass a beer among themselves, as they watch women in French bikinis 
jump in and out of the surf. In the heart of Hezbollah country, at the 
center of George Bush's Islamo-Facist state-within-a-state, you can still 
see children building sandcastles here.

But, farther out in the ocean, the Israeli navy maintains its blockade of 
Lebanon. Nothing is allowed in or out. In Washington D.C., Congressman Tom 
Lantos has blocked all U.S. humanitarian aid until Lebanon's government 
agrees to deploy UN troops along the border with Syria, to stop and search 
all cross-border traffic - something that Syria has already said it will 
not permit. Farther south, Israel's long-running blockade of Gaza has 
caused, in the UN's words, a humanitarian catastrophe as malnutrition 
rates there skyrocket.

For Israel's security, Arabs must not possess open borders, or engage in 
free trade with the world.

Like so many places in South Lebanon, the roads in and around Houla are 
severely damaged from the war. South Lebanon's streets have suddenly come 
to resemble their sister thoroughfares in Palestine. There, Israeli 
bulldozers have combined with decades of enforced neglect and the violence 
to birth a network of degraded and barely passable roads. Here in Lebanon, 
the same thing has been accomplished in a matter of weeks by dropping over 
a billion dollars worth of bombs and shells and 

[media-dakwah] Twenty Things We Now Know Five Years After 9/11

2006-08-30 Terurut Topik muslim insuffer

http://musliminsuffer.blogspot.com/

bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of God, the Compassionate, the Merciful


=== News Update ===


Twenty Things We Now Know
Five Years After 9/11



By Bernard Weiner, Co-Editor
The Crisis Papers

August 29, 2006

The imminent fifth anniversary of 9/11 provides the proper moment for a 
good, ol'-fashioned sum-up of the past half-decade under CheneyBush, 
especially because so much has happened in the past 12-months:

The Bush Administration's Katrina debacle, Iraq being sucked deeper into 
the civil-war vortex, Afghanistan turning once again into a major war 
theater, more and more military leaders speaking out about the disaster 
that is CheneyBush foreign policy, the defection of so many moderate 
conservatives from their GOP home, the plummeting of Bush's popularity to 
not much more than his fundamentalist base, the revelation that BushCo. 
have been spying on citizens' phone calls and emails without court 
warrants, the indictment of CheneyBush's chief aide Scooter Libby for 
obstruction of justice in the case of the White House's outing of a covert 
CIA agent, the rendering of detainees abroad for extreme torturing, etc. etc.

I'll get to the annual list in a moment. But first let's step back and take 
a deeper overview. Buckle your seat belts, here we go.


WHAT 9/11 PERMITTED BUSH TO DO

Whatever you may think of 9/11, and the extent of involvement of BushCo., 
it's crystal-clear that the events of that tragic day were and continue to 
be used as an excuse for a wide variety of immoral and illegal actions by 
the CheneyBush Administration. The radical agenda that was barely on the 
public's horizon five years ago has since become all too evident, both 
domestically and in terms of foreign/military policy, which is why so many 
traditional conservatives are abandoning the extremism of the Republican Party.

Launching a war against, and then occupying, Iraq is the most obvious 
foreign result of the 9/11 tragedy -- even though Bush has admitted several 
times that there was no connection between Iraq and 9/11, and no WMD 
either. In one of the worst strategic mistakes in modern American foreign 
policy, the war against the al-Qaida terrorists in Afghanistan was 
precipitously abandoned and U.S. troops were dispatched to Iraq, a country 
of no real threat to the U.S.

Domestically, the near-3000 deaths of 9/11 -- and, let us not forget, the 
spreading of deadly anthrax spores around the halls of Congress by someone 
still unknown -- led to the passage of the so-called Patriot Act. This 
collection of martial provisions gave the federal government and its agents 
unprecedented police power to violate the Constitution and Bill of Rights 
in its supposed hunt for terrorists. All this while very little has been 
done to actually make the country more secure, such as checking containers 
entering ports, improving security at nuclear and chemical plants, x-raying 
all air freight, and so on.

In short, BushCo. used and then grossly abused the awful events of 9/11 -- 
and continues to do so -- in order to expand and maintain power, to move 
aggressively in the world, to pay off corporate and wealthy-individual 
supporters through huge tax breaks (in the middle of a war!), to create a 
one-party system of government, to neuter the legislative and judicial 
branches and thus violate our time-honored checks-and-balances system that 
provides a brake on executive excesses, to amass more and more police 
powers in federal hands, to effectively control the mass-media and the 
vote-counting system in this country, etc. etc.

9/11 also gave Karl Rove the fear-tools with which to manipulate the 
populace whenever he wished. Rove knows he has a lock on about 1/3 of the 
electorate, the GOP's fundamentalist base. In several elections since 
9/11, he has revved up the fear machine by rolling out the required 
buzzwords (abortion, terrorists, gay marriage, the flag, illegal 
immigrants, Muslims, et al.) to cobble together enough support to win the 
elections, even if by the slimmest of margins. (In reference to those 
margins, election experts have found that there is enough statistical and 
experiential evidence to say with some confidence that in key states and 
regions, those balloting-results were fraudulently obtained.)

We'll talk some about what can be done to change the situation toward the 
end of this essay; right now, let's take a look at this year's compilation 
of what we now know five years after 9/11.


THE 9/11 LIST

1. The Facts of 9/11. We know that the Bush Administration didn't want the 
public to learn much, if anything, about the events of that day five years 
ago. BushCo. had to be dragged kicking and screaming into agreeing to the 
appointment of the official 9/11 Commission, and they named the executive 
director, one of their made men (now an Administration official).

As it turned out, the Administration wasn't all that cooperative in 
furnishing 

[media-dakwah] CIA used 'micro nuclear' bomb in Bali: Bashir

2006-08-30 Terurut Topik muslim insuffer

http://musliminsuffer.blogspot.com/

bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem
In the Name of God, the Compassionate, the Merciful


=== News Update ===


CIA used 'micro nuclear' bomb in Bali: Bashir

August 29, 2006 - 5:09PM

Emacs!


Indonesian Muslim cleric Abu Bakar Bashir claims America's top spy agency 
was involved in the devastating 2002 Bali bombings.

In an interview tonight on ABC television's Foreign Correspondent, Bashir 
claims the device that killed most people in the Bali attack was a Central 
Intelligence Agency (CIA) micro-nuclear bomb.

The micro-nuclear bomb that did so much damage was a CIA bomb, not 
Amrozi's bomb, Bashir told the ABC.

The Bali bombing was actually masterminded by America. Well, not 
masterminded, but hijacked. They planned it, but their plan was hijacked by 
America.

So the bomb that killed so many Australians, it was an American bomb. It 
wasn't the bomb made by Amrozi and his friends.

Bashir defended the Bali bombers, but conceded their actions may have been 
misguided.

Actually, they (the bombers) are not terrorists. America is the terrorist. 
They are not terrorists. They followed the path of jihad to defend Islam 
and Muslims. Perhaps their actions were misguided, Bashir said.

Secondly, it was unfair of the court to sentence them to death because 
their bomb would not have killed people, only injured them. It was a CIA 
bomb that killed people.

Bashir also attacked the Australian government, saying it wrongly continued 
to hound him and treat him as an enemy.

He said Indonesia had placed no travel restrictions on him and he was free 
to go where he wanted.

It's the Australian government that makes every effort to ensure I 
continue to be hounded. So in Indonesia there are no restrictions on me 
travelling overseas. I'm allowed to go anywhere I want to.

But it would be impossible to go to Australia because if I went there I 
would be arrested and slandered by the Australian government. The 
Australian government still treats me like an enemy for reasons that are 
unclear. 

source:
http://www.smh.com.au/articles/2006/08/29/1156816891620.html

===


-muslim voice-
__
BECAUSE YOU HAVE THE RIGHT TO KNOW  

[Non-text portions of this message have been removed]



Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[media-dakwah] FW: Mari menebar kebaikan

2006-08-30 Terurut Topik Henny
Sebuah kisah yang menyentuh dari milis tetangga

 

A Glass of Milk

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari
pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen
uangnya, dan dia sangat lapar.

Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya.
Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka
pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta
segelas air.

Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.  Anak
lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, 
Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?  Wanita itu
menjawab: Kamu tidak perlu membayar apapun. Ibu kami mengajarkan untuk
tidak menerima bayaran untuk kebaikan kata wanita itu menambahkan.  Anak
lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata : Dari dalam hatiku
aku berterima kasih pada anda.

Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat
kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup menganganinya. 
Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis
yang mampu menangani penyakit langka tersebut.

Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia
mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran
aneh pada mata dokter Kelly.
Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit, menuju kamar
si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita
itu.  Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang.  Ia kemudian
kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik
untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan
perhatian khusus pada kasus wanita itu.  Setelah melalui perjuangan yang
panjang, akhirnya diperoleh kemenangan...Wanita itu sembuh !!.

Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh
tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.  Dr. Kelly melihatnya,
dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian
mengirimkannya ke kamar pasien.

Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa Ia
tak akan mampu membayar tagihan tersebut walaupun harus dicicil seumur
hidupnya.
Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut, dan ada
sesuatu yang menarik perhatuannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut.
Ia membaca tulisan yang berbunyi.
Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu !! tertanda, DR Howard
Kelly.

Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa:
Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati
dan tangan manusia.

Sekarang terserah anda, Anda dapat mengirimkan pesan cinta ini kepada orang
lain, atau mengabaikannya dan berpura-pura bahwa kisah ini tidak menyentuh
hati Anda.---



[Non-text portions of this message have been removed]






Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet

2006-08-30 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh

Wahai, Ukhti,
Mohon Maaf saya hanya memperjelas,...

Kita disini adalah belajar dalam berdakwah didalam Islam.Saya dan kita lihat
bersama POLITIK kita sekarang ini tidak sesuai dengan POLITIK di dlm AGAMA
ISLAM. Okelah kalau kita belajar berpolitik yang sesuai dengan pandangan
islam seperti kita belajar politik kepada Nabi Muhammad Salallahu'alayhi
wasallam dan para sahabat, tabi'in dan tabi'ut tabi'in. Itulah yang perlu
kita pelajari dan kita contoh.Nah, sudah saya katakan sebelumnya cari JALUR
yang sesuai dengannya.Masalahnya, bukan dewasa atau tidaknya dalam berfikir,
coba anti balik berfikir sesuai dengan pandangan Islam,Saya mau bertanya
nih, apa sih alasannya sehingga menggunakan POLITIK seperti sekarang ini kok
bisa-bisanya disamakan dengan POLITIK dalam ISLAM.Maaf jika ada kata-kata
yang tidak berkenan.

Salam


Imam Syafe'i

- Original Message -
From: mutia tutiana [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, August 29, 2006 11:02 AM
Subject: Re: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan
Jika Presiden Reshuffle Kabinet


Assalamualikum Wr.Wb

  Afwan juga,
  Akhi Syafie saya pikir ngak masalah kalau ada anggota milis yang mengisi
liku-liku politik. Dalam islam juga ada politik, toh kalau saran dari kamu
tentang pembelajaran politik bagi mereka yang berpolitik dalam lebih bagus.
Maaf sekali lagi bukan saya bela anggota milis yang ngirim informasi
politik, tapi coba dewasa dalam berpikir.

  Terima kasih atas silaturahim ini.

  Mutia Syahidah
  Banda Aceh
  Aceh

Imam Syafei [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh,

Mohon maaf ya,

Disini bukan tempat PROMOSI dan bukan tempat untuk BERPOLITIK,
Disini adalah tempat PENGAJIAN TENTANG ISLAM/DAKWAH ISLAM carilah yang TEPAT
untuknya.Mohon diindahkan

Terima kasih

Salam

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: HelmiCellular.Com - [EMAIL PROTECTED]
To: keadilan4all@yahoogroups.com; media-dakwah@yahoogroups.com;
milis-kammi@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]; nasyid-indonesia@yahoogroups.com
Sent: Sunday, August 27, 2006 11:01 PM
Subject: [media-dakwah] info www.pks-dukuh.org || PKS tidak Keberatan Jika
Presiden Reshuffle Kabinet

PKS tidak Keberatan Jika Presiden Reshuffle Kabinet
Jakarta-RoL -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak keberatan jika
Presiden melakukan evaluasi terhadap seluruh menterinya karena kebijakan
untuk me-reshuffle (merombak kabinet) adalah wewenang Presiden.

Dahulu sewaktu Presiden memilih menteri-menterinya dia berjanji akan
melakukan evaluasi kinerja setiap tahun. Saya pikir sah-sah saja, itu hak
prerogatif presiden karena para menteri kan pembantu presiden, ...
Baca selengkapnya » http://www.pks-dukuh.org/?pilih=lihatid=270

-
Do you Yahoo!?
Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links





 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]





Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links













Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI

2006-08-30 Terurut Topik lasykar5
Saya yang awam ini memang pernah tahu dari beberapa teman dan kenalan, di
antaranya dari anggota kelompok musik sufi DEBU -- yang syaikh-nya, syaikh
fattah (asli amrik, bo) -- dan juga dari tesis salah satu anggota tarekat
abah anom, bahwa kalangan sufi yakin dan meyakini bahwa berilmu itu harus
ada gurunya (mursyid/syaikh) yang 'jelas' statusnya, yaitu bersambung terus
(=sanad/sisilah) hingga Rasulullah, dan ini biasanya dibakukan dengan
dikeluarkannya ijazah dari syaikh yang berwenang.

Inilah yang saya tahu yang terjadi dengan ust Wahfiyudin. Walau awalnya
beliau adalah 'awam' spt kita, belajar ilmu agama (=ngaji/taklim/terbiyah)
secara 'liar' (dari mata sufi), pada akhirnya dia mau masuk ke sebuah
perkumpulan tarekat sufi di tanah air hingga kini.

Secara logis memang masuk akal juga argumen kalangan sufi tarekat ini. Tapi
menurut saya itu bukanlah sesuatu yang disunnahkan oleh Rasulullah dalam
arti format yang dipraktekan kalangan sufi tarekat.

Memang tradisi berilmu dalam Islam, pun hingga setaka ini, masih secara umum
menekankan 'urut-urutan' aatu estafet transfer ilmu. Jadi tidak heran jika
satu sosok ulama itu bisa kita lacak 'perguruannya' itu mana saja, dari
madzhab mana, dengan melihat kepada siapa saja dia menuntut ilmu. Hanya
memang bedanya adalah kerangka berpikir atau keyakinannya saja dari kalangan
sufi tarekat, yaitu tidak ada ijazah 'khusus' yang diterima setelah
'menguasai' sejumlah 'ilmu' yang di antaranya adalah amalan zikir.

Nah sayangnya, betapapun di antara teman2 ada yang memandang mereka dengan
hormat, bahkan 'menyayangi' mereka, dari amalan dan perilaku mereka, umumnya
mereka menganggap di luat komunitas tarekat mereka itu 'sesat' atau
setidaknya tidak 'sesuai' dengan tradisi yang mereka yakini. Eksklusif?
Mungkin saja.

Tapi ulasan dari syaikh Yusuf Qaradhawi sangat pas buat sec umum mendudukan
perkara ini pada tempatnya.

Salam,

:-)




On 8/30/06, Roosdiana [EMAIL PROTECTED] wrote:

Saudara-sausdara kita yang di tarekat itu, sangat mencintai Rasulullah.
 Kelebihan ibadah mereka adalah lebih banyak salawat bagi Rasulullah
 dan zikir kepada Allah.
 Mereka punya guru mursyid yang katanya ada silsilah (sanad?) keguruan
 yang dapat ditelusuri sampai kepada Rasulullah. Aliran mereka banyak,
 tetapi tidak pernah saling menghujat.
 Coba ikuti milis mereka atau pertemuan-pertemuan mereka yang boleh saja
 diikuti oleh bukan anggota.
 Saya senang saja membaca nasehat-nasehat guru mereka yang ditulis di
 milis.
 Mereka benar-benar saudara-saudara kita yang taat kepada Allah.
 Saya belum juga memutuskan untuk menjadi anggota hanya karena saya belum
 sanggup menjalankan istiqomah seperti mereka.
 Mari kita saling mencintai sesama muslim.

 Wassalam,

 Roosdiana

 -Original Message-
 From: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com[mailto:
 media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of Irawan
 Sent: Wednesday, August 30, 2006 10:14 AM
 To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com;
 Roosdiana
 Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI

 Kelihatanya kita harus kembali ke Qur'an, Bahwa Rosululloh Muhammad lah
 uswatun hasanah dalam segala hal..

 Apakah ada orang yang lebih baik adabnya kepada Alloh dibandingkan
 Rosululloh...???

 Dan yang perlu diingat, sebaik apapun peribadahan manusia kepada Alloh,
 kalau tanpa mengikuti petunjuk atau seperti yang dicontohkan Rosululloh,
 maka amalan itu akan tertolak, karena salah satu syarat diterimanya
 sebuah
 amalan adalh I'tiba' kepada Rosululloh.

 Wassalam

 - Original Message -
 From: Roosdiana [EMAIL PROTECTED] roosdiana%40link.net.id
 To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com
 Sent: Tuesday, August 29, 2006 9:38 PM
 Subject: RE: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI

  Assalamualaikum,
 
  Saya setuju sekali. Saya mengikuti salah satu milis tarekat, walaupun
  saya bukan anggota tarekat tersebut.
  Saya sungguh kagum pada ketaatan mereka kepada Allah dan kesungguhan
  mereka mendekatkan diri kepada Allah.
  Saya jauh lebih khawatir kepada orang yang tidak melakukan shalat dan
  ibadah lainnya daripada orang-orang yang dianggap terlalu banyak
  beribadah.
  Sebaiknya kita jangan memperdebatkan peribadatan saudara-saudara kita,
  biarlah Allah yang menilainya.
 
 
  Roosdiana
 
 
  -Original Message-
  From: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com
 [mailto:media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com]
  On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Indratmoko%40asc.co.id
  Sent: Tuesday, August 29, 2006 10:07 AM
  To: media-dakwah@yahoogroups.com media-dakwah%40yahoogroups.com
  Subject: Re: [media-dakwah] Koreksi Ajaran Tasawuf di aliran SUFI
 
 
  Setahu saya orang-2 sufi/tarekat itu baik-baik belaka.
  Mereka sangat beradab pada Allah SWT, Rasulullah SAW dan pada manusia
  pada
  umumnya.
  Mereka terlalu sibuk dengan keburukan amalan-2nya sendiri dan
 banyaknya
  

Re: [media-dakwah] komunitas milis

2006-08-30 Terurut Topik Imam Syafei
Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakaatuh.

Akhi, Nizam

Saya setuju nih, kalo kita bersama-sama mendirikan Badan Usaha untuk
mensejahterakan Umat
Bagaimana dengan Ikhwah fillah semua.???

Salam

Imam Syafe'i

- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, August 30, 2006 6:39 PM
Subject: [media-dakwah] komunitas milis


 Assalamu'laikum wr. wb.
 Dengan adanya keberatan dari beberapa anggota milis mengenai dimuatnya
 kegiatan sebuah partai di milis ini, ini bisa dimaklumi karena akan
 mempersempit wacana..

 Bagaimana kalo kita melangkah ke hal umum, bisa diterima semua orang dan
 kalangan, tapi yang REAL...
 hal2 yang real yang pernah dilaksanakan oleh komunitas milis ini antara
 lain (mohon ditambah jika ada yang kurang):
 - buka bersama di kemang, kalo gak salah tahun lalu.
 - Pembuatan Website, biayanya merupakan sumbangan dari komunitas di milis
 ini...
 - dll
 (maaf untuk kedua acara ini saya belum bisa berparsitipasi...)
 Ini belum termasuk undangan pengajian, informasi badan penyalur infaq, dll
 Ini merupakan sebuah langkah hebat, dimana mungkin kita gak pernahs aling
 ketemu tapi bisa mewujudkan kegiatan yang bener2 ada...

 Nah, dari beberapa hal diatas, kenapa tidak dilanjutkan ke arah yang lebih
 maju..saya mengusulkan dibentuknya BADAN USAHA yang sahamnya dimiliki oleh
 komunitas milis ini..

 Mungkin langkah pertama adalah pembentukan susunan pengurus. kalo yang ini
 mungkin akh Nizami lebih banyak pengetahuan, pengalaman dan kenalan.
 Dari pengurus ini kita merencanakan sebuah badan usaha yang intinya adalah
 menggerakkan ekonomi ummat, mungkin mirip2 koperasi, disini ahli ekonomi
 islam akan mempunyai ladang untuk menerapkan ilmunya.
 Kemudian dibuka kesempatan bagi para anggota milis untuk berparsitipasi
 aktif dalam menanamkan sebagian hartanya di badan ini, jadi bukan bukan
 hanya sebagai sumbangan yang habis, karena dana yang terkumpul nantinya
 akan diputar lagi.
 mungkin untuk pertama kali tidak akan terkumpul banyak, tapi ikhlaskan
niat
 kita untuk ikut berperan serta dalam memajukan ekonomi ummat.
 Nah badan ini pula yang nanti menentukan kemana aja dana yang terkumpul
itu
 akan diputar, tentu dengan pertimbangan2 prinsip2 islami.
 Jika kita berhasil, maka kita akan bisa meningkatkan ekonomi ummat. Selain
 itu kita juga tidak kehilangan uang kita.

 Saya membayangkan ada sebuah badan usaha milik ummat islam yang bisa
 menyaingi kekayaan keluarga Rothschild yang yahudi itu. Dengan demikian
 ummat islam akan mempunyai nilai tawar yang tinggi di bidang ekonomi dalam
 melawan dominasi yahudi.

 Seperti kata Aa Gym, mulailah dari hal kecil, mulailah dari diri sendiri
 dan mulailah dari sekarang...

 Saya yakin, dengan banyak kepala yang ikut menyumbang saran, maka ide ini
 akan semakin mendekati kenyataan...

 Saya mohon maaf jika ada salah2 kata, semua kebenaran adalah datang dari
 Allah SWT.

 Wassalam. wr. wb.

 Asrofi





 Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
 Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
 Yahoo! Groups Links












Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[media-dakwah] 3 Pokok Ajaran Islam

2006-08-30 Terurut Topik handri yanto
3 Pokok Ajaran Islam   
  Oleh : Akh Abu Hudzaifah M Fakhruddin Yusuf
   
  Sejauh mana pemahaman kita ?
  Tak terasa, sudah sejak lama sekali (mungkin sudah belasan bahkan puluhan 
tahun atau bahkan lebih) kita termasuk sebagai seorang muslim. Nikmat yang 
besar ini patutlah kita syukuri, karena banyak diantara manusia yang tidak 
memperoleh nikmat ini. Dan nikmat inilah yang sangat menentukan bahagia atau 
sengsaranya kita di hari akhir nanti.
   
  Pada kesempatan ini, tidaklah kami ingin menanyakan ’sejak kapan kita masuk 
Islam ?’ atau ‘bagaimana ceritanya kita masuk Islam ?’ karena jawaban 
pertanyaan ini bukanlah suatu yang paling mendasar dan paling penting. Namun 
pertanyaan paling penting yang harus kita renungkan dan kita jawab pada setiap 
diri kita adalah: “sudah sejauh manakah kita telah memahami dan mengamalkan 
ajaran kita ini ?” Pertanyaan inilah yang paling penting yang harus direnungkan 
dan dijawab, karena jawaban pertanyaan inilah yang nantinya sangat menentukan 
kualitas keislaman dan ketakwaan seseorang. Alloh berfirman, “Demi masa. 
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang 
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati di 
dalam kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (Al Ashr : 
1-3). Alloh juga berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu 
disisi Alloh ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.” (Al
 Hujurot : 13)
   
  Pokok Ajaran Islam
  Sebagaimana yang telah diketahui bahwa ajaran Islam ini adalah ajaran yang 
paling sempurna, karena memang semuanya ada dalam Islam, mulai dari urusan 
buang air besar sampai urusan negara, Islam telah memberikan petunjuk di 
dalamnya. Alloh berfirman, “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu 
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam 
menjadi agama bagimu”. (Al-Maidah : 3)
   
  Salman Al-Farisi berkata,“Orang-orang musyrikin pernah mengatakan kepada 
kami, ‘Sesungguhnya Nabi kamu telah mengajarkan kepada kamu segala sesuatu 
sampai buang air besar!’. Jawab Salman, ‘benar!” (Hadits Shohih riwayat 
Muslim). Semua ini menunjukkan sempurnanya agama Islam dan luasnya petunjuk 
yang tercakup didalamnya, yang tidaklah seseorang itu butuh kepada petunjuk 
selainnya, baik itu teori demokrasi, filsafat atau lainnya; ataupun ucapan 
Plato, Aristoteles atau siapa pun juga. 
   
  Meskipun begitu luasnya petunjuk Islam, pada dasarnya pokok ajarannya 
hanyalah kembali pada tiga hal yaitu tauhid, taat dan baro’ah/berlepas diri. 
Inilah inti ajaran para Nabi dan Rosul yang diutus oleh Alloh kepada ummat 
manusia. Maka barangsiapa yang tidak melaksanakan ketiga hal ini pada 
hakikatnya dia bukanlah pengikut dakwah para Nabi. Keadaan orang semacam ini 
tidak ubahnya seperti orang yang digambarkan oleh seorang penyair,
   
  Semua orang mengaku punya hubungan cinta dengan Laila,
  namun laila tidak mengakui pengakuan mereka semua
   
  1. Berserah diri kepada Alloh dengan merealisasikan tauhid
  Pokok pertama adalah perendahan diri dan ketundukan kepada Alloh dengan 
tauhid, yakni mengesakan Alloh dalam setiap peribadahan kita. Tidak boleh 
menujukan satu saja dari jenis ibadah kita kepada selain-Nya. Karena memang 
hanya Dia yang berhak untuk diibadahi. Dia lah yang telah menciptakan kita, 
memberi rizki kita dan mengatur alam semesta ini, pantaskah kita tujukan ibadah 
kita kepada selain-Nya, yang tidak berkuasa dan berperan sedikitpun pada diri 
kita ?
   
  Semua yang disembah selain Alloh tidak mampu memberikan pertolongan bahkan 
terhadap diri mereka sendiri sekalipun. Alloh berfirman,“Apakah mereka 
mempersekutukan (Allah) dengan berhala-berhala yang sama sekali tak dapat 
menciptakan sesuatupun ? Sedang berhala-berhala itu sendiri yang diciptakan. 
Dan berhala-berhala itu tidak mampu memberi pertolongan kepada para 
penyembahnya, bahkan kepada diri meraka sendiripun berhala-berhala itu tidak 
dapat memberi pertolongan”. (Al -A’rof : 191-192).
   
  Semua yang disembah selain Alloh tidak memiliki sedikitpun kekuasaan di alam 
semesta ini. Alloh berfirman,“Dan orang-orang yang kamu seru selain Alloh tiada 
mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka 
tiada mendengar seruanmu; dan kalau mereka mendengar, mereka tidak dapat 
memperkenankan permintaanmu, dan pada hari kiamat mereka akan mengingkari 
kesyirikan (do’a)mu dan tidak ada yang dapat memberi keterangan kepadamu 
sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui”. (Fathir : 13-14)
   
  2. Tunduk dan patuh kepada Alloh dengan sepenuh ketaatan
  Pokok Islam yang kedua adalah adanya ketundukan dan kepatuhan yang mutlak 
kepada Alloh. Dan inilah sebenarnya yang merupakan bukti kebenaran pengakuan 
imannya. Penyerahan dan perendahan semata tidak cukup apabila tidak disertai 
ketundukan terhadap perintah-perintah Alloh dan Rosul-Nya dan menjauhi apa-apa 
yang dilarang, semata-mata hanya karena taat kepada Alloh dan hanya