[media-dakwah] RE: Ayo REHAT lagi. Baca yang ini .... 5 Alasan pokok tentang isi Al-Quran

2007-03-21 Terurut Topik Ahmadi Agung
Betapa HANCUR-nya kehidupan ini jika kita percaya dng agama Kristen, sebab
 
DOSA nya sudah di TEBUS sama si yesus
 
Jadi manusia BEBAS melakukan kejahatan apa saja...seperti...
 
NGERAMPOK
 
MEMBUNUH
 
KORUPSI...
 
NGLONTE 
 
MABUK-MABUK-an...
 
Dan semua perbuatan BEJAD & BURUK...
 
TIDAK akan DOSA sebab DOSAnya sudah di TEBUS sama yesus
 
Betapa akan HANCURnya dunia ini.
 
Pantas si G War Bush si TERORIS BIADAB KRISTEN itu santai saja setiap hari 
membantai umat islam di Iraq, afghanistan dll.
 
Bush TIDAK MERASA ber - DOSA dng Ke-KEJIAN yg dia lakukan sebab DOSA-nya sudah 
di TEBUS oleh yesus...
 
 

-Original Message-


-Original Message-
From: Anom Sayfullah [mailto:[EMAIL PROTECTED]

  
Setelah sekian lama menghilang akhirnya muncul lagi . . ! ! ! 
sudah kehabisan bahan untuk menipu! ! !
 
Saya cukup tertarik dengan kalimat ini :
Syaratnya cuma satu ...  Percaya pada Yesus Kristus, yang telah mati, dan 
bangkit dari kematian, untuk menebus dosa manusia  
 
Bagaimana kita bisa percaya pada Tuhan yang bisa mati,  dan yang membangkitkan 
Tuhan kmu itu siapa? apakah ada Tuhan selain Yessus Kristus?, bagaimana kita 
bisa yakin tuhan yang telah mati bisa menebus dosa dosa yang telah kita buat. 
Saya jadi takut kalau kalau disaat kita berbuat dosa sudah sangat banyak ( ehh 
si Yesus Mati lagi... )
siapa yang mau menanggung dosa kita?
Kayanya kmu sudah ditipu oleh pendeta pendeta yang notabene adalah penipu?
 
Hai Sahabat . . ., kayanya anda tidak pintar untuk menjadi seorang penipu, atau 
kmu telah ditipu pendeta2 yang memang pekerjaanya menipu!
 
Sudahlah saatnya kmu taubat sahabat.

 


-- 
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.



[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] APAKAH ADA PERADABAN YG LEBIH BAIK DARI ISLAM? TIDAK!!

2007-03-21 Terurut Topik suhana hana
APAKAH ADA PERADABAN YG LEBIH BAIK DARI ISLAM? TIDAK!!

Hmm..kadang aku berpikir, apa kunci Rasulullah hingga
mampu membangun satu peradaban baru hanya dalam waktu
23 tahun, ditengah zaman kejahiliyaan yg sudah hidup
ratusan tahun dengan beraneka ragam kekacauan akhlak
dan kerusakan pemikiran dan kehidupan tanpa moral
serta kejelasan satu tujuan hidup yg selalu diukur
dengan materi dan hawa nafsu serta kepuasaan dalam
mendzolimi.

Kadang aku juga berpikir, kenapa kita harus membuat
suatu yg baru sebagai dasar keyakinan yg hanya
mempunyai kemampuan untuk merubah sebatas jamannya dan
tidak bersifat menyeluruh dan lekang oleh keadaan??
Atau kenapa kita harus meniru faham negara lain yg
unggul dalam sisi materi dan ukuran dunia, tetapi
jelas-jelas rusak dan hancur dari sisi kemanusiaan,
akhlak, moral, budaya apalagi Tuhan?? Lalu..kenapa
kita tidak meniru kejayaan di jaman Rasulullah??
Kejayaan sempurna dari segala sisi dunia, kemanusiaan
dan Tuhan??

Ya Allah..apa yg ada dipikiran manusia2 saat ini pada
umumnya dan umat muslim khususnya?? begitu buntukah
pikirannya??hmm..aku teringat akan firman Allah 

“……Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta,
tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”
(Al-Hajj : 46) 

dan aku teringat akan firman Allah yg lain  “Maka
apakah orang yang berpegang pada keterangan yang
datang dari Rabbnya sama dengan orang yang (shaitan)
menjadikan dia memandang baik perbuatannya yang buruk
itu dan mengikuti hawa nafsunya?” (Muhammad : 14) 

Kenapa kita tidak mencontoh satu kejayaan dan
kemenangan yg pernah ada, spt zaman Rasulullah? Kenapa
kita harus membuat satu contoh yg tidak jelas dan
keberhasilan yg tidak utuh?? Kalau mereka berdalih
bahwa zaman ini bukan spt zaman dimana saat itu
Rasulullah hidup, yup..betul!! saat ini tidak sehancur
zaman dimana dulu Rasul membangun, saat ini belum
seberapa saat itu Rasul berada, namun hanya dengan
waktu 23 tahun, Rasul mampu merubah segalanya. Hmm…ada
apa dengan Muhammad Rasulullah dan islamnya, hingga
mampu melakukan perubahan secara besar2an hanya dalam
waktu 23 tahun dengan kondisi yg hancur2an?? Sedangkan
saat ini, umat muslim menjadi umat terbesar, sedangkan
faham atheis tidak sebanyak keyakinan akan adanya
Tuhan, dan  keyakinan akan Tuhan, tidak sebanyak
keyakinan akan Allah SWT. namun..kenapa kita harus
kalah dengan mereka?? Ada apa dengan umat islam??

Aku mau membahas masalah ada apa dengan umat muslim
saat ini terlebih dahulu. Hmm..aku pernah membaca
salah satu riwayat, pada saat Ali bin Abu Tholib di
tegur oleh salah seorang pengikutnya :

“wahai Ali..kenapa di zaman pemerintahanmu banyak
sekali kekacauan dan tidak seperti zaman pemerintahan
Abu Bakar dan Umar..?! lalu jawab Ali..”karena kalian
bukan umat yg spt di zaman pemerintahan Abu Bakar dan
Umar..!!” 

Pernyataan Ali tentang umat di zaman pemerintahannya
sangat singkat, lugas,  tegas dan dalam sekali menegur
umatnya saat itu. Dan coba perhatikan, siapa saja umat
yg berada di zaman pemerintahan Abu Bakar dan Umar?
Yaitu umat terpilih dan terpelihara ketauhidannya
hanya kepada Allah, pantang melakukan kemusyrikan dan
terjaga dari maksiat kepada Allah, selalu menjaga
ketaqwaan dan kepada tuntunan sunnah Rasulullah. 

Dan coba perhatikan umat yg mulai berada di zaman
pemerintahan Ali bin Abu Tholib? Kaum munafik yang
selalu saja ingin memecah belah umat islam saat itu
dan kaum munafik yg selalu membuat kemusyrikan2 dan
membuat sunnah2 baru di luar sunnah2 Rasulullah dan
sahabat. Yg mulai meninggalkan sunnah2 Rasulullah dan
sahabat.

“Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada
orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan
kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk
kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang
mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang
telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.
Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki
selain kebaikan." Dan Allah menjadi saksi bahwa
sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam
sumpahnya). (At Taubah : 107)

Aku juga pernah membaca riwayat, pada saat Allah
menurunkan bencana alam di zaman pemerintahan Umar ibn
Khattab, lalu dengan lantang Umar berkata di depan
rakyatnya “siapa yg telah membuat kemusyrikan tanpa
sepengetahuanku..?! karena aku yakin, bencana ini
tidak akan pernah datang, jika bukan karena kalian
membuat kemaksiatan dan kemusyrikan pada Allah..!!”
hmm..segitu besarkah dosa yg akan ditimpakan kepada
orang2 or umat yg sudah maksiat dan musyrik kepada
Allah??

Dan akupun pernah membaca satu riwayat, pada saat Umar
ibn Khattab ingin memberangkatkan pasukan perangnya
dan pesan yg dititipkan kepada pasukannya adalah :

“jangan kalian bermaksiat pada Allah,
sesungguhnya..aku lebih takut pada saat kalian
melakukan kemaksiatan pada Allah, dibandingkan dengan
serbuan tentara musuh yg lebih banyak dari pasukan
kalian. Karena selama ini kita dimenangkan oleh Allah,
karena kita tidak bermaksiat padaNya dan musuh
dikalahkan oleh Allah karena bermaksiat padaNya” 

“Hai orang-orang 

[media-dakwah] FW: [Hobby-Club] Kajian Bulanan PortalInfaq (Maret 2007)

2007-03-21 Terurut Topik Apri Rohmainy
 

 



Kajian Bulanan Perkantoran Jakarta


   
Portalinfaq-Jakarta. Lalai, sebuah kata yang tanpa kita sadari terkadang 
menyita begitu banyak kebermanfaatan diri kita. Sehingga, yang ada hanyalah 
kesia-siaan. 

Banyak hal yang kemudian menjadikan kita lalai dalam kebaikan, pekerjaan, 
aktifitas dunia, keluarga, istri, suami, anak dan masyarakat dapat menjadikan 
kita orang-orang yang lalai akan beribadah kepada Allah SWT. 

Tidak memperhatikan waktu dan umur, lupa akan musuh abadi manusia, serta 
melupakan perjumpaan dengan sang Pencipta adalah beberapa tanda manusia lupa 
akan tugas utamanya. 

Masyarakat islam saat ini lalai akan hal-hal yang mulia dan tidak waspada dari 
hal-hal yang hina. 

Mereka sibuk dengan hal-hal mubah dari pada hal-hal sunnah dan wajib. Lebih 
parah lagi mereka juga lebih senang pada hal-hal yang haram dan tidak 
bermanfaat. 

LAZ Portalinfaq bekerja sama dengan FS KLIK, Majelis Ta'lim Telkomsel Jabotabek 
dan Penerbit Gema Insani Press, akan menyingkap sudut pandang tentang hal-hal 
yang akan menyelamatkan kita dari siksa yang abadi, bersama kita akan 
mendiagnosis diri, apakah kita bagian dari orang-orang lalai atau tidak, yang 
kemudian dikemas dalam: Kajian Bulanan Perkantoran Jakarta Maret 2007 dengan 
tema "Apakah Kita Termasuk Orang-Orang Yang Lalai". Yang Insya Allah akan 
dilaksanakan pada: 


Hari, Tanggal:   30 Maret 2007  
Waktu:   17.30 - selesai (Sholat Maghrib Berjamaah di lokasi)   
Tempat   :   Atrium Mulia, Aula Telkomsel Lantai 6,
Jl. HR. Rasuna Said Kav B 10-11 Kuningan Jakarta Selatan
Narasumber   :   KH. DR. Muslih Abdul Karim, MA
(Pengisi Acara Ruhani di SCTV, AnTeve dan JakTV)
Buku yang dibedah:   "Nasehat Untuk Orang-orang Lalai"  
Penulis  :   Khalid A. Mu'thi Khalif

Ajaklah sahabat, rekan kerja dan orang disekitar kita untuk bersama-sama 
mendiagnosis diri dan menghadiri kajian bulan Maret ini. Semoga Allah 
menjauhkan kita dari golongan orang-orang yang lalai. 

Acara ini Gratis dan ada doorprice yang menarik untuk peserta. Khusus untuk 
pemesanan buku via Portalinfaq sebelum hari pelaksanaan di mulai akan mendapat 
discount 10% dari harga buku sebesar Rp. 62.000,-. Pemesanan di atas 5 buku 
akan diantar ke tujuan (khusus wilayah Jakarta). 

Untuk Informasi Lebih Jelasnya Hubungi: 0813- 1079-7114 (Abdul Azis) Dan Untuk 
Pemesanan Buku Silahkan Hubungi : (021) 7278-6073 (Ika Dwi) 

Atau datang langsung ke Kantor LAZ PortalInfaq
Jl. Radio IV No. 8A Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130
Telp. (021) 7278-6073
Fax. (021) 7278-6074



Rute Mobil :
1. Dari Sudirman, Cawang, Grogol, Slipi turun di perempatan kuningan, lalu naik 
Kopaja 66 atau Kopaja 20 arah ke Kuningan, turun di depan Gedung Atrium Mulia 
Telkomsel
2. Dari Blok M, naik Kopaja 66 turun di depan Gedung Atrium Mulia Telkomsel
3. Dari Senen naik Kopaja 20 arah Kuningan turun di Gedung Atrium Mulia 
Telkomsel
Jika masih bingung, hubungi Abdul Azis di 081310797114



  _  

Get  

 your own web address.
Have a HUGE year through Yahoo!  

 Small Business. 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] APAKAH LAYAK DIKATAKAN DAN MENGAKUI DIRI SEORANG MUSLIM???

2007-03-21 Terurut Topik suhana hana
APAKAH LAYAK DIKATAKAN DAN MENGAKUI DIRI SEORANG
MUSLIM???

Miris juga melihat kenyataan dan keadaan umat muslim
saat ini, entah yg mana terlebih dahulu harus kita
bantu memperbaiki dan meletakkan semua kembali pada
posisinya masing2 dengan tepat dan benar, setelah
banyaknya kerusakan akibat penjajahan yang dilakukan
oleh Yahudi secara tersamar di segala lini kehidupan
kita.

Hmm..benar juga komentarnya pak Adian Husaini, bahwa
saat ini keadaan kita lebih parah dari zaman VOC
dahulu, dimana musuh secara nyata menjajah kita untuk
menguasi hasil bumi, hingga para ulama dan tokoh2
dahulu bisa langsung melakukan perlawanan secara
fisik. Sedangkan saat itupun tidak ada masalah dengan
pemahaman agama yg terimplementasi secara nyata pada
pribadi seorang muslim yg konsekuen terhadap ajaran
islam.

Namun saat ini Yahudi sudah mencengkram dan menjajah
kita di segala sektor, dan sialnya banyak umat muslim
yg tidak menyadarinya bahwa tempat dimana kita
bernaung sedang dijajah secara ekonomi, politik,
sosial, budaya, agama dan pemikiranpun dirusaknya
hingga membuat para “cendekiawan muslim” , intelektual
dan orang2 awampun bingung dengan pemahaman agamanya
yg selama ini dianutnya. Sedangkan para “cendekiawan
muslim” bersatu dengan Barat dan yahudi untuk
mengacaukan pemikiran2 umat dengan istilah2 baru
karangan mereka untuk dibenturkan dengan istilah2
dalam Islam yg selama ini kita kenal, menjadi sebuah
kata dan makna baru yg rancu dan “asing”.

Perjuangan tokoh2 di zaman penjajahan VOC dahulu,
jelas2 terpisah menjadi 2 kubu yaitu kelompok Islam yg
konsekuen dengan ke-islaman-nya yg tidak memisahkan
antara agama dan negara dengan kelompok nasionalis
beserta ide sekularnya yg memisahkan antara agama dan
negara. Namun saat ini semua bercampur menjadi satu
dan memaksa kita untuk berfikir kritis dan jujur dalam
menentukan mana muslim yg sebenarnya dan mana ciri
munafik yg diberitakan Allah dalam Al-Qur’an.
Dikarenakan orang yg memakai atribut “ulama” ataupun
“cendekiawan muslim” namun tanpa sadar atau dengan
sengaja menyebarkan pemikiran sekular yg berusaha
ingin merubah hukum2 islam bahkan ingin merubah nash
Al-Qur’an. 

Satu hal yg ironi, seorang muslim bahkan dikenal
sebagai “cendekiawan muslim”, namun pemikirannya sama
sekali tidak mencerminkan diri seorang muslim, dimana
secara terang2an merubah kalimat syahadat dengan
istilah yg baru yaitu  “tidak ada Tuhan kecuali Tuhan
itu sendiri” jelas kalimat tsb ingkar dan mengingkari
Allah sebagai satu2nya Tuhan yg tidak ada Tuhan
kecuali Allah, dimana Allah adalah satu nama yg
dikenal dalam islam, adalah tidak bisa digantikan
ataupun dibiaskan dengan kalimat Tuhan yg mempunyai
arti dan makna yg bermacam2.
Karena secara nyata mereka ingin mensejajarkan Allah
dengan Tuhan2 agama lain, dimana makna Tuhan mempunyai
makna bias dan tidak fokus seperti nama Allah yg tidak
akan berubah dimanapun dan kapanpun, Tuhan umat muslim
adalah Allah, dan tidak ada Tuhan lain kecuali Allah.
Karena konteks Tuhan adalah sesuatu yg disembah dan
dijadikan seseorang sebagai tempat bergantung, tempat
meminta, dan ditaati. Hingga mereka mencoba
mengaburkan makna Allah dengan Tuhan yg selama ini
mereka sembah dan taati yaitu HAM, Demokrasi,
Kebebasan Berfikir, Relativisme, yg menuju satu Tuhan
mereka yaitu Sekularisme dan Liberalisme. Dan berbeda
makna dengan Allah yaitu satu Dzat yg tidak bisa
disamakan dengan mahluk manapun juga dan tidak bisa
disejajarkan dengan apapun juga.

“Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan
tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” (Al
Ikhlash : 1 – 4)

Apakah layak dikatakan sebagai seorang muslim apalagi
dikatakan sebagai seorang cendekiawan muslim, bila
ternyata mereka mengingkari keRasulan Muhammad yg
merupakan pembawa risalah Allah dan pembawa ajaran
Islam itu sendiri? dengan mengatakan kebenaran adalah
relative, maka secara langsung mereka menafikan ke
Rasulan Muhammad, sebagai penjelas dan penerang
firman2 Allah yg termaktub dalam Al-Qur’an. Dan secara
langsungpun mereka menghina Rasulullah dan menafikan
keterangan Allah tentang diri Muhammad, dimana Allah
secara tegas mengatakan Rasulullah bukan seorang yg
relative/terbatas/bodoh, namun Allah jelas mengatakan
bahwa Muhammad adalah seorang yg cerdas, dan tidak
pernah berkata ataupun bersikap kecuali atas wahyu
dari Allah.

“kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru,
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya, Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). yang
diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat,
yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu)
menampakkan diri dengan rupa yang asli. sedang dia
berada di ufuk yang tinggi. Kemudian dia mendekat,
lalu bertambah dekat lagi. maka jadilah dia dekat
(pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau
lebih dekat (lagi). Lalu dia menyampaikan kepada
hambaNya (Muhammad) apa yang tel

[media-dakwah] Hukum Menggugurkan Kandungan Hasil Permerkosaan

2007-03-21 Terurut Topik suryati

HUKUM MENGGUGURKAN KANDUNGAN HASIL PEMERKOSAAN  Dr. Yusuf Qardhawi 
Pengantar Pertanyaan penting ini saya terima ketika buku ini telah  siap  
untuk  dicetak.  Yang mengajukan pertanyaan adalah Saudara Dr.  Musthafa 
Siratisy, Ketua  Muktamar  Alami  untuk  Pemeliharaan  Hak-hakAsasi   
Manusia   di   Bosnia   Herzegovina,   yang  diselenggarakan di Zagreb ibu kota 
Kroasia,  pada  18  dan  19  September  1992. Saya juga mengikuti kegiatan 
tersebut bersama  Fadhilatus-Syekh Muhammad al-Ghazali dan sejumlah ulama  
serta  juru dakwah kaum muslim dari seluruh penjuru dunia Islam. Pertanyaan 
Dr.   Musthafa  berkata,  "Sejumlah  saudara  kaum  muslim  di  Republik 
Bosnia Herzegovina ketika mengetahui kedatangan Syekh  Muhammad  al-Ghazali  
dan  Syekh  al-Qardhawi,  mendorong saya  untuk mengajukan pertanyaan yang 
menyakitkan dan membingungkan  yang disampaikan secara malu-malu oleh lisan 
para remaja putri  kita yang diperkosa  oleh  tentara  Serbia  yang  durhaka 
 dan  bengis,  yang  tidak  memelihara  hubungan  kekerabatan dengan  orang 
mukmin dan tidak pula mengindahkan perjanjian, dan tidak  menjaga  kehormatan 
dan harkat manusia. Akibat perilaku mereka  yang penuh dosa (pemerkosaan) itu 
maka banyak  gadis  muslimah  yang  hamil  sehingga menimbulkan perasaan sedih, 
takut, malu,  serta merasa rendah dan hina. Karena itulah mereka  menanyakan  
kepada  Syekh  berdua  dan  semua ahli ilmu: apakah yang harus  mereka lakukan 
terhadap tindak kriminalitas beserta  akibatnya  ini?   Apakah   syara'   
memperbolehkan   mereka  menggugurkan  kandungan yang terpaksa mereka alami 
ini? Kalau kandungan  itu  dibiarkan hingga si janin dilahirkan dalam keadaan 
hidup, maka  bagaimana hukumnya? Dan sampai dimana tanggung jawab si  gadis  
yang diperkosa itu?" Jawaban Fadhilatus-Syekh  al-Ghazali  menyerahkan  
kepada  saya  untuk  menjawab  pertanyaan  tersebut   dalam   sidang,   maka   
saya  menjawabnya  secara lisan dan direkam agar dapat
 didengar oleh  saudara-saudara khususnya remaja putri di Bosnia. Saya 
pandang lebih bermanfaat lagi jika saya tulis jawaban ini  agar   dapat   
disebarluaskan   serta  dijadikan  acuan  untuk  peristiwa-peristiwa  serupa.  
Tiada   daya   (untuk   menjauhi  keburukan)  dan  tiada  kekuatan  (untuk  
melakukan  ketaatan)  kecuali dengan pertolongan Allah. Kita kaum muslim 
telah dijadikan objek oleh  orang-orang  yang  rakus  dan  dijadikan  sasaran  
bagi setiap pembidik, dan kaum  wanita serta anak-anak  perempuan  kita  
menjadi  daging  yang  "mubah"   untuk  disantap  oleh  serigala-serigala  
lapar  dan  binatang-binatang  buas  itu  tanpa   takut   akibatnya   atau  
pembalasannya nanti. Pertanyaan  serupa  juga  pernah  diajukan  kepada  
saya  oleh  saudara-saudara kita di Eritrea mengenai  nasib  yang  menimpa  
anak-anak  dan  saudara-saudara  perempuan  mereka akibat ulah  tentara  
Nasrani  yang  tergabung  dalam  pasukan   pembebasan  Eritrea,  sebagaimana 
 yang  diperbuat tentara Serbia hari ini  terhadap anak-anak perempuan muslimah 
Bosnia yang tak berdosa. Pertanyaan yang sama juga pernah diajukan beberapa 
tahun  lalu  oleh  sekelompok  wanita  mukminah  yang cendekia dari penjara  
orang-orang zalim jenis thaghut di beberapa negara  Arab  Asia  kepada  
sejumlah  ulama di negara-negara Arab yang isinya: apa  yang harus  mereka  
lakukan  terhadap  kandungan  mereka  yang  merupakan  kehamilan  haram  yang  
terjadi bukan karena mereka  berbuat dosa dan bukan atas kehendak mereka? 
Pertama-tama perlu saya  tegaskan  bahwa  saudara-saudara  dan  anak-anak  
perempuan  kita,  yang  telah  saya sebutkan, tidak  menanggung dosa sama 
sekali terhadap  apa  yang  terjadi  pada  diri   mereka,   selama  mereka  
sudah  berusaha  menolak  dan  memeranginya, kemudian mereka dipaksa di bawah 
acungan senjata  dan  di  bawah  tekanan  kekuatan yang besar. Maka apakah yang 
 dapat diperbuat oleh wanita tawanan yang tidak punya  kekuatan
  di hadapan para penawan atau pemenjara yang bersenjata lengkap  yang tidak 
takut kepada Sang Pencipta dan tidak menaruh  belas  kasihan kepada makhluk? 
Allah sendiri telah menetralisasi dosa  (yakni tidak menganggap  berdosa)  dari 
 orang  yang  terpaksa  dalam  masalah yang lebih besar daripada zina, yaitu 
kekafiran  dan mengucapkan kalimatul-kafri. Firman-Nya: "... kecuali 
orang yang dipaksa kafir padahal hatinya  tetap tenang dalam beriman (dia 
tidak berdosa)."  (an-Nahl: 106) Bahkan Al-Qur'an mengampuni dosa 
(tidak  berdosa)  orang  yang  dalam  keadaan darurat, meskipun ia masih punya 
sisa kemampuan  lahiriah untuk berusaha,  hanya  saja  tekanan  kedaruratannya  
lebih  kuat.  Allah  berfirman setelah menyebutkan macam-macam  makanan yang 
diharamkan: "... Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa  
(memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak  (pula) melampaui 
batas, maka tidak ada dosa baginya.  Sesungguhnya Allah

RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api

2007-03-21 Terurut Topik Ica Harahap
Pertama2 aku akhwat tulen, jadi Mba Ica bukan Pak Ica...

  Akmal wrote :
"saya pernah dengar sifat buru-buru itu temannya setan apa iya Pak?"



Ica :

 
Pada dasarnya Pak, manusia itu emang punya sifat tergesa-gesa :
   
  "Dan manusia (seringkali berdoa) untuk kejahatan sebagaimana 
  (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat 
  tergesa-gesa.” (Al-Isra’ : 11)
   
  "Manusia diciptakan (bersifat) tergesa-gesa. Kelak, akan Aku perlihatkan 
  kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Ku; Maka janganlah kamu meminta 
  Aku menyegerakannya." (Al-Anbiya’:37)
   
  Sifat tergesa-gesa itu memang kurang baik Pak, karena untuk melakukan
  suatu perbuatan kita harus memikirkan dulu secara mendalam biar hasilnya
  juga bisa lebih maksimal dan bermanfaat…. Insya Allah….
   
  Makanya Rasulullah pernah bersabda (kurang lebih): 
  Tergesa-gesa termasuk perbuatan syetan dan 
  hati-hati adalah dari Allah SWT.
  

Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] wrote:  Iya Pak 
Ica, nulisnya buru-buru.. takut ketinggalan kereta... :) 
 
 saya pernah dengar sifat buru-buru itu temannya setan apa iya Pak? 
 
 Salam, 
 Akmal H 
 
 
 
 
 
 Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]>  
 03/21/2007 02:59 PM 
 
 To 
 Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
 cc 
 Media Dakwah  
 Subject 
 RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 
 
 
 
 
 
 
 Iya Pak, dimaafkan kok 
 hahahaha aku jadi mo ketawa afwan ya Pak... 
 
 comment pertama yang Bapak kirim, aku juga dah tau kok klo 
 maksud Bapak : 
 "Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan  
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda." 
 cuma lagi salah ketik aja karena buru2, ya kan Pak...? 
 
 tenang aja Pak, aku selalu berhusnudzon kok sama saudara 
 sesama Muslim n insya Allah saudara2 kita di sini juga begitu... 
 
   
 
 
 Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] wrote: 
 Aduh mohon maaf, seharusnya kata 'nggak' dihapus... :)  
 
 Salam,  
 Akmal H  
 
 
 
 
 
 "Fajar H. Cahyono" <[EMAIL PROTECTED]>  
 03/21/2007 02:30 PM  
 
 To  
   
 cc  
 
 Subject  
 RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api  
 
 
 
 
 
 
 Dimana letak ralatnya pak…. ???  
 
 
 From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 On Behalf Of Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED]  
 Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:33 PM  
 To: Media Dakwah  
 Subject: Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api  
 
 Ralat:  
 Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak  
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda.  
 
 Seharusnya:  
 Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak  
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda.  
 
 Salam,  
 Akmal H  
 
 Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED]  
 Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com  
 03/21/2007 10:37 AM  
 
 To  
 
 cc  
 
 Subject  
 Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api  
 
 Subhannallah...  
 
 Mungkin ini bagian dari rahasia sedekah yang selama ini belom kita sadari.  
 
 
 Salam,  
 Akmal H  
 
 Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]>  
 Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com  
 03/21/2007 09:25 AM  
 
 To  
 Media Dakwah   
 cc  
 
 Subject  
 [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api  
 
 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 16 Mar 07 08:58 WIB  
 
 Oleh Denny Hermawan  
 
 Senin, 12 Maret 2007, Dukuh-Atas Hari itu, sama seperti hari-hari  
 biasanya. Kepulangan ku menuju rumah di bilangan bintaro, tangerang,  
 terpaksa tertunda. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya kereta api ekspres  
 
 
 
 jurusan serpong, hingga aku pun bergumam, "Ah.dasar Indonesia. Mana ada  
 sih transportasi yang on-time."  
 
 18. 45 WIB Tiga puluh delapan menit berlalu sudah dari yang seharusnya  
 kereta api itu telah sampai di tempatku berdiri saat ini. Pemandangan  
 stasiun kali itu terllihat lebih lengang, tidak 'sesumpek' biasanya. Ada  
 kemungkinan sebagian besar penumpang telah terangkut di pemberangkatan  
 sebelumnya, pukul 18. 05. "Yah..gak apa-lah. Telat-telat juga, yang  
 penting aku berpeluang mendapat duduk di kereta ekspres pemberangkatan  
 terakhir itu... ", dan aku pun menunggu kembali.  
 
 18. 48 WIB "Duhh... Lapar", tiba-tiba saja desakan organ-organ lambungku  
 yang sudah setengah hari ini belum mendapat suplai makanan, memaksa mataku  
 
 
 
 untuk memandang ke sekeliling stasiun, mencari tempat-tempat yang  
 menyediakan penganan ringan, "Hmm.uangku terbatas nih. Beli apa ya?"  
 Kebingunganku di dalam memilih makanan saat itu sebenarnya didasari oleh  
 konsep hidupku. Akhir-akhir ini aku sedang berusaha untuk disiplin di  
 dalam berbagai hal, termasuk masalah pengeluaran uang. Budget-ku pada hari  
 
 
 
 itu tinggal-lah ongkos untuk pulang 'plus' seribu-dua ribu yang dapat aku  
 gunakan untuk jajan cemilan (walau aku juga membawa uang lebih untuk  
 keperluanyanglain, tapi aku berusaha untuk tidak menggunakannya).  
 Karenanya, aku mencoba mencari makanan dengan harga yang sesuai.  
 
 "Eh ada keripik pedas tuh!", sebu

RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api

2007-03-21 Terurut Topik Ahmad Al-Badruuni
Assalamu alaikum,
   
  Memang benar bahwa bersedekah adalah amal kebajikan yang besar manfaatnya. 
Namun sebagai sesama penumpang kereta api jurusan Serpong,ijinkan saya 
memberikan pendapat dan kenyataan real diatas kereta api.
   
  Untuk Mas Deni yang pertama posting dari eramuslim mungkin sedikit beruntung 
(atau mungkin kurang beruntung). tergantung dilihat mau sering bersedekah atau 
tidak hehehe.
  Saya sebagai penumpang tetap kereta api jkt-rangkas dan KRL ekonomi Tnh 
abang- Serpong hapir setiap hari melihat anak2 yang nyapu di gerbong kereta. 
Bukan itu aja,banyak sekali orang2 berpakaian compang-camping dan orang cacat 
berseliweran di gerbong sambil ngamen dan meminta-minta.
   
  Kalau Mas Deni atau kaum Muslimin yang lain ingin bersedekah,saya sangat 
merekomendasikan untuk sekali-kali naik kereta ekonomi dan KRL tersebut. 
   
  Saya tidak akan membahas dari sisi sedekahnya,namun saya hanya melihat cermin 
ketidakpedulian Pemerintah. Seharusnya Pemerintah segera mengambil tindakan 
untuk masyarakat seperti ini supaya tertib. Dan jika kita mau bersedekah,kita 
juga punya tempat yang benar2 mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
   
  Salam dari BSD,
  Ahmad
   
  

Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Aduh mohon maaf, seharusnya kata 'nggak' dihapus... :) 

Salam, 
Akmal H 





"Fajar H. Cahyono" <[EMAIL PROTECTED]> 
03/21/2007 02:30 PM 

To 
 
cc 

Subject 
RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 






Dimana letak ralatnya pak…. ??? 


From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On Behalf Of Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:33 PM 
To: Media Dakwah 
Subject: Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

Ralat: 
Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak 
akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 

Seharusnya: 
Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak 
akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 

Salam, 
Akmal H 

Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
03/21/2007 10:37 AM 

To 

cc 

Subject 
Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

Subhannallah... 

Mungkin ini bagian dari rahasia sedekah yang selama ini belom kita sadari. 

Salam, 
Akmal H 

Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
03/21/2007 09:25 AM 

To 
Media Dakwah  
cc 

Subject 
[media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 16 Mar 07 08:58 WIB 

Oleh Denny Hermawan 

Senin, 12 Maret 2007, Dukuh-Atas Hari itu, sama seperti hari-hari 
biasanya. Kepulangan ku menuju rumah di bilangan bintaro, tangerang, 
terpaksa tertunda. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya kereta api ekspres 


jurusan serpong, hingga aku pun bergumam, "Ah.dasar Indonesia. Mana ada 
sih transportasi yang on-time." 

18. 45 WIB Tiga puluh delapan menit berlalu sudah dari yang seharusnya 
kereta api itu telah sampai di tempatku berdiri saat ini. Pemandangan 
stasiun kali itu terllihat lebih lengang, tidak 'sesumpek' biasanya. Ada 
kemungkinan sebagian besar penumpang telah terangkut di pemberangkatan 
sebelumnya, pukul 18. 05. "Yah..gak apa-lah. Telat-telat juga, yang 
penting aku berpeluang mendapat duduk di kereta ekspres pemberangkatan 
terakhir itu... ", dan aku pun menunggu kembali. 

18. 48 WIB "Duhh... Lapar", tiba-tiba saja desakan organ-organ lambungku 
yang sudah setengah hari ini belum mendapat suplai makanan, memaksa mataku 


untuk memandang ke sekeliling stasiun, mencari tempat-tempat yang 
menyediakan penganan ringan, "Hmm.uangku terbatas nih. Beli apa ya?" 
Kebingunganku di dalam memilih makanan saat itu sebenarnya didasari oleh 
konsep hidupku. Akhir-akhir ini aku sedang berusaha untuk disiplin di 
dalam berbagai hal, termasuk masalah pengeluaran uang. Budget-ku pada hari 


itu tinggal-lah ongkos untuk pulang 'plus' seribu-dua ribu yang dapat aku 
gunakan untuk jajan cemilan (walau aku juga membawa uang lebih untuk 
keperluanyanglain, tapi aku berusaha untuk tidak menggunakannya). 
Karenanya, aku mencoba mencari makanan dengan harga yang sesuai. 

"Eh ada keripik pedas tuh!", sebuah cemilan cekung berwarna merah yang 
terpampang di sudut kiri atas etalase sebuah warung kecil, telah mencuri 
hatiku untuk mendekatinya. Aku yakin bahwa harganya pastilah tidak 
terlampau mahal, karena dari ukuran bungkusannya pun juga kecil. Dan benar 


saja, dengan berbekal uang Rp 1500; sekantong kecil keripik pedas 'plus' 
segelas air mineral telah berpindah ke tanganku. Maka tak lama kemudian, 
sekeping-dua keping keripik pedas dan beberapa seruputan air mineral 
perlahan mulai masuk ke dalam mulutku, berayun dan berhimpitan didalamnya 
disebabkan oleh gencarnya gigi dan lidah-ku mencengkramnya. 
"Ahh.alhamdulillah.nikmatnya " 

18. 50 WIB "Kepada para penumpang kereta api ekspres jurusan serpong, di 
informasikan bahwa kereta api masih terhambat di stasiun manggarai. Kereta 


sedang dalam perbaikan A

[media-dakwah] HIBURAN PARA DA'I 7..SECERCAH ASA DALAM SUNGAI KENESTAFAAN

2007-03-21 Terurut Topik kosasih _
http://abdullahalaussie.multiply.com/journal/item/25
   

 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] Peran "Lawrence Of Arabia" di Balik Berdirinya Kerajaan Saudi

2007-03-21 Terurut Topik gunawan

  Peran "Lawrence Of Arabia" di Balik Berdirinya Kerajaan Saudi
  Oleh : Redaksi 16 Mar, 07 - 3:30 pm 

  Menurut logika yang sehat, seharusnyalah Kerajaan Saudi Arabia menjadi 
pemimpin bagi Dunia Islam dalam segala hal yang menyangkut keIslaman. Pemimpin 
dalam menyebarkan dakwah Islam, sekaligus pemimpin Dunia Islam dalam menghadapi 
serangan kaum kuffar yang terus-menerus melakukan serangan terhadap agama Allah 
SWT ini dalam berbagai bentuk, baik dalam hal Al-Ghawz Al-Fikri (serangan 
pemikiran dan kebudayaan) maupun serangan Qital.

  Seharusnyalah Saudi Arabia menjadi pelindung bagi Muslim Palestina, 
Muslim Afghanistan, Muslim Irak, Muslim Pattani, Muslim Rohingya, Muslim 
Bosnia, Muslim Azebaijan, dan kaum Muslimin di seluruh dunia. Tapi yang terjadi 
dalam realitas sesungguhnya, mungkin masih jadi pertanyaan banyak pihak. Karena 
harapan itu masih jauh dari kenyataan.

  Craig Unger, mantan deputi director New York Observer di dalam karyanya 
yang sangat berani berjudul "Dinasti Bush Dinasti Saud" (2004) memaparkan 
kelakuan beberapa oknum di dalam tubuh kerajaan negeri itu, bahkan di antaranya 
termasuk para pangeran dari keluarga kerajaan ( www.houseofbush.com ).

  "Pangeran Bandar yang dikenal sebagai 'Saudi Gatsby' dengan ciri khas 
janggut dan jas rapih, adalah anggota kerajaan Dinasti Saudi yang bergaya hidup 
Barat, berada di kalangan jetset, dan belajar di Barat. Bandar selalu 
mengadakan jamuan makan mewah di rumahnya yang megah di seluruh dunia. Kapan 
pun ia bisa pergi dengan aman dari Arab Saudi dan dengan entengnya melabrak 
batas-batas aturan seorang Muslim. Ia biasa minum Brandy dan menghisap cerutu 
Cohiba, " tulis Unger.

  Bandar, tambah Unger, merupakan contoh perilaku dan gaya hidup sejumlah 
syaikh yang berada di lingkungan kerajaan Arab Saudi. "Dalam hal gaya hidup 
Baratnya, ia bisa mengalahkan orang Barat paling fundamentalis sekali pun. "

  Bandar adalah putera dari Pangeran Sultan, Menteri Pertahanan Saudi. Dia 
juga kemenakan dari Raja Fahd dan orang kedua yang berhak mewarisi mahkota 
kerajaan, sekaligus cucu dari (alm) King Abdul Aziz, pendiri Kerajaan Saudi 
modern.

  Bukan hanya Pangeran Bandar yang begitu, beberapa kebijakan dan sikap 
kerajaan terakdang juga agak membingungkan. Siapa pun tak kan bisa menyangkal 
bahwa Kerajaan Saudi amat dekat-jika tidak bisa dikatakan sekutu 
terdekat-Amerika Serikat. Di mulut, para syaikh-syaikh itu biasa mencaci maki 
Zionis-Israel dan Amerika, tetapi mata dunia melihat banyak di antara mereka 
yang berkawan akrab dan bersekutu dengannya.

  Barangkali kenyataan inilah yang bisa menjawab mengapa Kerajaan Saudi 
menyerahkan penjagaan keamanan bagi negerinya-termasuk Makkah dan 
Madinah-kepada tentara Zionis Amerika.

  Bahkan dikabarkan bahwa Saudi pula yang mengontak Vinnel Corporation di 
tahun 1970-an untuk melatih tentaranya, Saudi Arabian National Guard (SANG) dan 
mengadakan logistik tempur bagi tentaranya. Vinnel merupakan salah satu Privat 
Military Company (PMC) terbesar di Amerika Serikat yang bisa disamakan dengan 
perusahaan penyedia tentara bayaran.

  Ketika umat Islam dunia melihat pasukan Amerika Serikat yang hendak 
mendirikan pangkalan militer utama AS dalam menghadapi invasi Irak atas Kuwait 
beberapa tahun lalu, maka hal itu tidak lepas dari kebijakan orang-orang yang 
berada dalam kerajaan tersebut.

  Langkah-langkah mengejutkan yang diambil pihak Kerajaan Saudi tersebut 
sesungguhnya tidak mengejutkan bagi yang tahu latar belakang berdirinya 
Kerajaan Saudi Arabia itu sendiri. Tidak perlu susah-susah mencari tahu tentang 
hal ini dan tidak perlu membaca buku-buku yang tebal atau bertanya kepada 
profesor yang sangat pakar.

  Pergilah ke tempat penyewaan VCD atau DVD, cari sebuah film yang dirilis 
tahun 1962 berjudul 'Lawrence of Arabia' dan tontonlah. Di dalam film yang 
banyak mendapatkan penghargaan internasional tersebut, dikisahkan tentang 
peranan seorang letnan dari pasukan Inggris bernama lengkap Thomas Edward 
Lawrence, anak buah dari Jenderal Allenby (jenderal ini ketika merebut 
Yerusalem menginjakkan kakinya di atas makam Salahuddin Al-Ayyubi dan dengan 
lantang berkata, "Hai Saladin, hari ini telah kubalaskan dendam kaumku dan 
telah berakhir Perang Salib dengan kemenangan kami!".

  Film ini memang agak kontroversial, ada yang membenarkan namun ada juga 
yang menampiknya. Namun produser mengaku bahwa film ini diangkat dari kejadian 
nyata, yang bertutur dengan jujur tentang siapa yang berada di balik berdirinya 
Kerajaan Saudi Arabia.

  Konon kala itu Jazirah Arab merupakan bagian dari wilayah kekuasaan 
Kekhalifahan Turki Utsmaniyah, sebuah kekhalifahan umat Islam dunia yang 
wilayahnya sampai ke Aceh. Lalu dengan bantuan Lawrence dan jaringannya, suatu 
suku atau klan melakukan pemberontakan (bughot) terhadap Kekhalifahan Turki 
Utsmaniyah dan mendirikan kerajaan yang terpisah, lepas, dari wilayah 
kekhalifahan Islam itu.

[media-dakwah] RE: Ayo REHAT lagi. Baca yang ini .... 5 Alasan pokok tentang isi Al-Quran

2007-03-21 Terurut Topik Ahmadi Agung
 

Lah coba lihat ini.Figur ini gue rasa jauh lebih hebat dari yesus
 
Karena yesus cuman figur kayalan-nya orang kristen, tapi kalo ini figur yg 
nyata...


-- 
This message has been scanned for viruses and
dangerous content by MailScanner, and is
believed to be clean.



[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] Re:DAKWAH YANG MENGUBAH

2007-03-21 Terurut Topik gunawan
DAKWAH YANG MENGUBAH 
MASYARAKAT

Harapan dan Realitas

Berbicara tentang dakwah yang dapat mengubah masyarakat berarti harus berbicara 
tiga hal. Pertama: masyarakat seperti apa yang hendak dibentuk. Kedua: 
bagaimana realitas masyarakat saat ini. Ketiga: bagaimana dakwah yang dapat 
mengubah masyarakat hingga terbentuk masyarakat yang diinginkan. 

Masyarakat macam apa yang hendak dituju? Nabi Muhammad saw., jauh sebelum 
diangkat sebagai nabi, sudah dikenal sebagai orang yang mulia, jujur, dan 
amanah. Semua karakter baik manusia ada pada diri Beliau. Beliau kemudian 
digelari al-amin. Namun, tidak cukup hanya dengan karakter positif pemimpin 
semata. Allah Swt. juga menurunkan wahyu kepada Beliau berupa al-Quran dan 
as-Sunnah sebagai petunjuk bagi manusia. Dengan aturan dari Allah itulah Nabi 
Muhammad saw. mengatur, mengurusi dan menghukumi manusia. Realitas ini saja 
memberikan ketegasan bahwa negeri dan masyarakat yang baik tidak cukup mewujud 
dengan pemimpin yang akhlaknya baik. Diperlukan pula sistem dan aturan yang 
baik. Apakah sistem dan aturan yang baik itu? Tentu, sistem dan aturan yang 
bersumber dari Zat Yang Mahabaik. 

Masyarakat seperti ini diatur oleh Islam dalam segala aspeknya. Pemimpinnya pun 
mencintai rakyat dan dicintai rakyat, mendoakan rakyat dan didoakan rakyat. 
Pemimpin yang mencintai rakyat tidak akan menjerumuskan mereka dalam 
kedurhakaan, pembangkangan, dan penolakan terhadap hukum Allah. Sebaliknya, ia 
akan membawa, mengarahkan, bahkan melakukan 'pemaksaan' agar masyarakatnya 
sejahtera di dunia, di akhirat pun bahagia. Melalui masyarakat seperti itu akan 
menjadikan keturunan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ an-nasl), akal terjaga 
(al-muhâfazhah 'alâ al-'aql), kehormatan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ 
al-karâmah), jiwa manusia terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ an-nafs), harta 
terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ al-mâl), agama terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ 
ad-dîn), keamanan terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ al-amnu), dan negara pun 
terpelihara (al-muhâfazhah 'alâ ad-dawlah). Itulah syariah Islam yang 
dijalankan dalam sistem Kekhilafahan. 

Sayang, realitas masyarakat saat ini jauh dari kondisi masyarakat yang 
diinginkan. Di Indonesia, misalnya, terjadi kemiskinan dan banyak pengangguran. 
Dengan menggunakan standar kemiskinan Bank Dunia, yakni penghasilan kurang dari 
2 US$ perkepala perhari, jumlah orang miskin adalah lebih dari 110 juta orang. 
Pada tahun 2006 pornografi dan pornoaksi makin marak. Di antaranya ditandai 
dengan terbitnya majalah Playboy. RUU Anti Pornografi-Pornoaksi (APP), yang 
diharap akan bisa menjadi payung hukum guna menyelesaikan masalah ini, justru 
makin tidak jelas nasibnya. Dengan dalih melindungi kaum perempuan, Pemerintah 
bahkan berencana akan merevisi UU Perkawinan dan PP yang akan memperketat 
praktik poligami. Jika semua ini dilakukan Pemerintah-seperti yang dinyatakan 
oleh Presiden-sebagai moral obligation, bukankah pornografi-pornoaksi serta 
praktik perzinaan dalam segala bentuknya yang harus ditumpas habis? Mengapa 
perzinaan malah justru difasilitasi melalui program kondomisasi? 

Pendidikan pun penuh dengan pengaburan terhadap Islam. Dalam pendidikan, 
ekonomi yang diajarkan adalah ekonomi kapitalistik, hukum yang ditanamkan 
adalah hukum kolonial, sejarah yang disampaikan adalah sejarah atas cara 
pandang Eropa dan Amerika, seni yang dikaji adalah seni liberal, dll. Bahkan 
pendidikan kini dikapitalisasi. Dalam bidang politik, rakyat hanya disapa saat 
Pemilu, praktiknya pun bersifat oportunistik dengan mengedepankan politik 
dagang sapi. Akar semuanya itu adalah sistem sekular yang menjauhkan Islam dari 
perannya sebagai pengatur kehidupan. Ringkasnya, kenyataan masyarakat saat ini 
laksana kain yang sudah rapuh, sobek di sana sini, tidak dapat diperbaiki 
dengan tambal sulam. 

Hilangnya Orientasi Dakwah

"Dimana para ulama, mubalig dan dai?" Begitu teriakan lantang yang sering 
terdengar saat kemaksiatan dan kejahatan merajalela. Seakan tanggung jawab 
hanya ada pada mereka. Penyebab dari munculnya kemaksiatan dan kejahatan itu 
sendiri tidak pernah dipersalahkan. Media massa yang mengeksploitasi kekerasan 
dan kebejatan akhlak terus melenggang. Bisnis esek-esek yang menghancurkan 
bangsa dilegalkan. Bahkan, Pemerintah dan DPR penghasil undang-undang yang 
menciptakan sistem sekular ini seakan tidak bersalah. Akhirnya, para ulama, 
mubalig dan dai hanya ditempatkan laksana tukang cuci. Penyebab kekotoran tidak 
pernah dihentikan, sementara para aktivis Islam diminta untuk terus 
membersihkan. Akibatnya, mereka terjebak pada kedudukan tersebut. Alih-alih 
menghentikan kebobrokan, mengubah arah masyarakat, dan mewujudkan masyarakat 
baru yang diatur Islam; mereka justru hanya berada pada posisi 'tukang cuci'. 
Dengan kondisi demikian adalah wajar belaka jika dakwah mengalami disorientasi, 
belum dapat mewujudkan masyarakat yang bersih. Para ulama semestinya mendobrak 
posisi ini. Di samping melakukan fungsi pembersih, merek

[media-dakwah] Berkata Baik atau Diam

2007-03-21 Terurut Topik Ica Harahap
  Berkata Baik atau Diam
   
  Dalam kehidupan bermasyarakat, seorang Muslim memiliki 
  keistimewaan yang menjadi ciri khasnya, yaitu adanya sifat 
  kasih sayang dan persaudaraan. Kasih sayang harus senantiasa 
  menghiasi diri mereka. Persaudaraan ini jelas seperti yang 
  difirmankan Allah SWT, ''Sesungguhnya orang-orang mukmin 
  adalah bersaudara, karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu 
  dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.'' 
  (Qs Al Hujurat [49]: 10).
   
  Allah SWT telah mengharamkan atas kaum mukminin untuk 
  melakukan sesuatu yang dapat menimbulkan permusuhan dan 
  kebencian di antara mereka. Jangankan bertikai, mendekati 
  perbuatan yang menyebabkan pertikaian dan kebencian pun 
  dilarang (lihat QS Al-Maidah [5]: 91). Salah satu langkah 
  menghindari permusuhan adalah dengan menjaga perkataannya. 
  Kadangkala, perbincangan yang halal dapat berubah menjadi 
  perbincangan yang makruh dan bahkan menjadi perbincangan 
  yang haram, karena lidahnya tidak dijaga. 
   
  Dalam hadis yang telah disepakati keshahihannya ini disebutkan 
  tidak layak seseorang berbicara kecuali jika kata-katanya itu 
  mengandung kebaikan. Jika seseorang ragu tentang ada atau tidaknya 
  kebaikan pada apa yang akan diucapkannya, maka hendaklah ia 
  tidak berbicara. ''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, 
  hendaklah ia berkata-kata yang baik atau diam.'' (HR Bukhari dan Muslim).
   
  Bahaya lisan itu sangat banyak. Lidah yang tidak terjaga, memang 
  sangat berbahaya. Suatu perkataan yang semula dimaksudkan bercanda, 
  bisa jadi menyakiti perasaan lawan bicara kita. Apalagi, bila terang-terangan 
  bermaksud menyinggung dan menyakitinya. Rasulullah SAW dalam 
  hadisnya mengingatkan, ''Bukankah manusia terjerumus ke dalam neraka 
  karena tidak dapat mengendalikan lidahnya.'' (HR Timridzi).
   
  Pemikir besar Islam di masa lampau, Imam Syafi'i, mempunyai kiat agar 
  lidah selalu terjaga. ''Jika seseorang akan berbicara hendaklah ia berpikir 
  sebelum berbicara. Bila yang akan diucapkannya itu mengandung kebaikan 
  maka ucapkanlah, namun jika ia ragu (tentang ada atau tidaknya kebaikan 
  pada apa yang akan ia ucapkan) hendaklah tidak berbicara hingga yakin 
  bahwa apa yang akan diucapkan itu mengandung kebaikan.''
   
  Yang terpenting dari semua itu adalah mengendalikan gerak-gerik seluruh 
  anggota badannya karena kelak dia akan dimintai tanggung jawab. 
  ''Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya kelak 
  pasti akan dimintai tanggung jawabnya.'' (QS Al Isra' [17]: 36). 
   
  Wallahu a'lam bish-shawab. 
   
  (Ummu Hasna Syahidah )
   
   
  
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=281693&kat_id=14&kat_id1=&kat_id2=
  
 
-
 Get your own web address.
 Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api

2007-03-21 Terurut Topik Akmal_Hasan/Artajasa . ARTAJASA
Iya Pak Ica, nulisnya buru-buru.. takut ketinggalan kereta... :)

saya pernah dengar sifat buru-buru itu temannya setan apa iya Pak?

Salam,
Akmal H





Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]> 
03/21/2007 02:59 PM

To
Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED]
cc
Media Dakwah 
Subject
RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api






Iya Pak, dimaafkan kok
hahahaha aku jadi mo ketawa afwan ya Pak...

comment pertama yang Bapak kirim, aku juga dah tau kok klo
maksud Bapak :
"Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan 
akan kembali dengan jumlah berlipat ganda."
cuma lagi salah ketik aja karena buru2, ya kan Pak...?

tenang aja Pak, aku selalu berhusnudzon kok sama saudara
sesama Muslim n insya Allah saudara2 kita di sini juga begitu...

 


Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] wrote:
Aduh mohon maaf, seharusnya kata 'nggak' dihapus... :) 

Salam, 
Akmal H 





"Fajar H. Cahyono" <[EMAIL PROTECTED]> 
03/21/2007 02:30 PM 

To 
 
cc 

Subject 
RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 






Dimana letak ralatnya pak…. ??? 


From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
On Behalf Of Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:33 PM 
To: Media Dakwah 
Subject: Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

Ralat: 
Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak 
akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 

Seharusnya: 
Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak 
akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 

Salam, 
Akmal H 

Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
03/21/2007 10:37 AM 

To 

cc 

Subject 
Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

Subhannallah... 

Mungkin ini bagian dari rahasia sedekah yang selama ini belom kita sadari. 


Salam, 
Akmal H 

Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
03/21/2007 09:25 AM 

To 
Media Dakwah  
cc 

Subject 
[media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 

'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 16 Mar 07 08:58 WIB 

Oleh Denny Hermawan 

Senin, 12 Maret 2007, Dukuh-Atas Hari itu, sama seperti hari-hari 
biasanya. Kepulangan ku menuju rumah di bilangan bintaro, tangerang, 
terpaksa tertunda. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya kereta api ekspres 



jurusan serpong, hingga aku pun bergumam, "Ah.dasar Indonesia. Mana ada 
sih transportasi yang on-time." 

18. 45 WIB Tiga puluh delapan menit berlalu sudah dari yang seharusnya 
kereta api itu telah sampai di tempatku berdiri saat ini. Pemandangan 
stasiun kali itu terllihat lebih lengang, tidak 'sesumpek' biasanya. Ada 
kemungkinan sebagian besar penumpang telah terangkut di pemberangkatan 
sebelumnya, pukul 18. 05. "Yah..gak apa-lah. Telat-telat juga, yang 
penting aku berpeluang mendapat duduk di kereta ekspres pemberangkatan 
terakhir itu... ", dan aku pun menunggu kembali. 

18. 48 WIB "Duhh... Lapar", tiba-tiba saja desakan organ-organ lambungku 
yang sudah setengah hari ini belum mendapat suplai makanan, memaksa mataku 



untuk memandang ke sekeliling stasiun, mencari tempat-tempat yang 
menyediakan penganan ringan, "Hmm.uangku terbatas nih. Beli apa ya?" 
Kebingunganku di dalam memilih makanan saat itu sebenarnya didasari oleh 
konsep hidupku. Akhir-akhir ini aku sedang berusaha untuk disiplin di 
dalam berbagai hal, termasuk masalah pengeluaran uang. Budget-ku pada hari 



itu tinggal-lah ongkos untuk pulang 'plus' seribu-dua ribu yang dapat aku 
gunakan untuk jajan cemilan (walau aku juga membawa uang lebih untuk 
keperluanyanglain, tapi aku berusaha untuk tidak menggunakannya). 
Karenanya, aku mencoba mencari makanan dengan harga yang sesuai. 

"Eh ada keripik pedas tuh!", sebuah cemilan cekung berwarna merah yang 
terpampang di sudut kiri atas etalase sebuah warung kecil, telah mencuri 
hatiku untuk mendekatinya. Aku yakin bahwa harganya pastilah tidak 
terlampau mahal, karena dari ukuran bungkusannya pun juga kecil. Dan benar 



saja, dengan berbekal uang Rp 1500; sekantong kecil keripik pedas 'plus' 
segelas air mineral telah berpindah ke tanganku. Maka tak lama kemudian, 
sekeping-dua keping keripik pedas dan beberapa seruputan air mineral 
perlahan mulai masuk ke dalam mulutku, berayun dan berhimpitan didalamnya 
disebabkan oleh gencarnya gigi dan lidah-ku mencengkramnya. 
"Ahh.alhamdulillah.nikmatnya " 

18. 50 WIB "Kepada para penumpang kereta api ekspres jurusan serpong, di 
informasikan bahwa kereta api masih terhambat di stasiun manggarai. Kereta 



sedang dalam perbaikan AC. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini dan 
kepada para penumpang diharap untuk bersabar." Sebuah pengumuman keras 
melalui speaker stasiun mengusik keasyikan prosesi 'ngemil' yang sedang 
kujalani. Ya, sekali lagi aku harus sabar menunggu. Karena untuk berpindah 



ke jenis kendaraan lain aku harus menggunakan jalur bis Blok M - Bintaro 
yang justru akan memakan waktu lebih lama lagi, sekitar 2x waktu 
perjalanan meng

RE: FW: [media-dakwah] Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar ----- Dari PR hari ini

2007-03-21 Terurut Topik Edi G
Asslamu'alaikum wr wb

 

Mereka memang pandai memutar balikkan ayat-ayat suci Al Qur'an dengan
penafsiran mereka bagi yang masih awam akan menemukan goncangan pemikiran
dah pasti mudah sekali untuk bergabung dengan NII KWIX, setelah bergabung
akan di bai'at menjadi mas'ul dari mas'ul mereka punya kewajiban untuk
membayar biaya hijrah, penentuan banyaknya infak yang harus dikeluarkan
setiap bulan serta rincian biaya jika melanggar dosa yang diperbuat (dosa
disini berarti melanggar aturan yang telah dibuat NII) selain perincian
biaya juga punya targetan untuk mencari anggota baru untuk menjadi anggota
NII baik dari extern ataupun intern . Saat mereka mencari anggota yang
extern mereka akan melontarkan pertanyaan2 tentang lingkungan di sekitar
kita (indonesia) dan  pemahaman Al  Qur'an menurut versi mereka tak jarang
juga terjadi perdebatan dari mas'ul tadi sama calon anggota jika mereka
tidak bisa menjawab pertanyan yang kita lontarkan dari orang sasaran
tersebut  mereka akan jawab dihari berikutnya dan dan mengajak sampai
tingkat lurah, jika masih belum bisa sampai tingkat camat (kadang sampai
lewat waktu sholat). Saya heran waktu awal 2001 target untuk futuh  tahun
2004 di pelita ke-4 karena menurut mereka tidak ada pelita ke-5 di pelita
ke-4 tersebut segala system sudah selesai sekarang sudah 2007. 

Mungkin dari rekan milis yang bisa menjelaskan lebih detail

 

Salam

Edi

 

 

  _  

From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:28 PM
To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
Cc: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: Re: FW: [media-dakwah] Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar -
Dari PR hari ini

 

Saya masih ingat di TV ( Trans 7 ) kira-kira tiga minggu yang lalu, 
pernah dibahas 

tentang sedikit sepak terjang N11 (saya menyebutnya "en sebelas' ) KW 1X 
ini. 

Setelah ditelusuri dari anak-anak muda yang sudah terjebak menjadi 
anggota..

yakhh...ujung-ujungnya bersumber dari markas besarnya di Indramayu yang 

megah tersebut dan terkenal sampai Malaysia, Brunai, Singapore, dll.

Cuma sayang, kenapa aparat lambat / atau takut bertidak...?

Buku yang saya beli sampai "lecek" dipinjam ama teman yang anaknya masih 
kuliah 

yang sudah mulai didekati oleh anggota N11 yang menyebarkan umumnya di 
kampus

terkenal di kota-kota besar.

Salam,

"Tampubolon, Mohammad-Riyadi" mailto:Mohammad-Riyadi.Tampubolon%40unilever.com> [EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: media-dakwah@ 
yahoogroups.com
03/21/2007 09:27 AM

To
mailto:media-dakwah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com>
cc

Subject
FW: [media-dakwah] Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar - Dari PR 
hari ini

alaykumussalam

kalau tidak salah, di UI depok sedang gencar.. miliser MD ada yang mau
menambahkan..?

waLlahu 'alam bish showab



From: hernaningsih [mailto:hernaningsih@
 indovision.tv] 
Sent: Wednesday, March 21, 2007 9:23 AM
To: Tampubolon, Mohammad-Riyadi
Subject: Re: [media-dakwah] Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar -
Dari PR hari ini

Assalamualaikum,

Mohon maaf, mau tanya NII itu singkatan dari apa ya dan dimana aja
adanya. 

Terima kasih,

herna,--

- Original Message - 
From: Tampubolon, Mohammad-Riyadi

[EMAIL PROTECTED]> 
To: media-dakwah@  yahoogroups.com 
Sent: Wednesday, March 21, 2007 8:38 AM
Subject: [media-dakwah] Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar
- Dari PR hari ini

Eks Anggota NII Datangi Polda Jabar
http://www.pikiran-

rakyat.co.id/cetak/2007/032007/21/0209.htm

rakyat.co.id/cetak/2007/032007/21/0209.htm> 

rakyat.co.id/cetak/2007/032007/21/0209.htm

rakyat.co.id/cetak/2007/032007/21/0209.htm> > 

TELITI sebelum Anda menyumbang. Pasalnya, ada kemungkinan dana
yang Anda
sumbangkan itu diselewengkan. Atau tidak disalurkan kepada
pihak-pihak
yang membutuhkan, salah satunya untuk gerakan NII KW-9.

"Soalnya, itulah salah satu modus anggota NII KW-9 untuk
memperoleh dana
bagi NII. Semua dana itu disetor ke Al-Zaytun," kata Dede Achmad
(28),
mantan anggota NII kepada wartawan di Mapolda Jabar, Selasa
(20/3).

Modus sumbangan yang dilakukan ialah dengan mengedarkan amplop
sumbangan
untuk masjid, yayasan, atau pesantren. "Seperti yang diedarkan
di
bus-bus, di jalan, di rumah, hingga di mal. Soal alamat kan
gampang
dipalsukan," tutur Dede yang aktif di gerakan NII KW-9 pada
tahun
1997-2000 itu.

Selain bermodus sumbangan, cara lainnya ialah mencuri. Ada
berbagai cara
yang dilakukan, yaitu mencuri barang di

RE: [media-dakwah] hukum syar'ii belajar laduni

2007-03-21 Terurut Topik Abdul_Malik-Redpath
Wa'alaikum salam Wr.Wb,
 
Akhy,
berhubungan dengan tentang ilmu tidak ada salahnya kita belajar dengan
bahasa inggiris tentunya bahasa international tehnology apapun kita akan
kembangkan di indonesia pada umumnya tentu ada bahasa internassional
ialah bahasa inggrisnya. saya suppor bila banyak belajar bhs itu, saya
juga demikian .
 
Wassalam,
 
Abdul Malik
PT Redpath Indonesia
Phone:0901-419165/419166
Email : [EMAIL PROTECTED]
Tembagapura, Indonesia
 



From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of farid_mido03
Sent: Friday, March 16, 2007 6:52 PM
To: media-dakwah@yahoogroups.com
Subject: [media-dakwah] hukum syar'ii belajar laduni



Assalamualikum..
saya disini hanya mau menanyakan tentang hukum belajar bahasa inggris 
dengan metoda laduni yang diterapkan di ponpes nururr riyhadoh desa 
alas tengah kecamatan paiton kab.probolinggo.
sebenarnya saya mau ikut tapi masih ragu>
mungkin teman2 yang disini bisa memberikan saya penjelasan?
makasih



 This email and any files transmitted with it are confidential
and intended solely for the use of the individual or entity to whom they
are addressed. If you have received this email in error please notify
the system manager. This message contains confidential information and
is intended only for the individual named. If you are not the named
addressee you should not disseminate, distribute or copy this e-mail.

Este mensaje (incluyendo los archivos adjuntos) esta dirigido solo al
receptor senalado y puede contener informacion de caracter privilegiada,
privada o confidencial. Si usted no es el receptor senalado o bien ha
recibido este mensaje por error, por favor notifique inmediatamente al
remitente y elimine el mensaje original. Cualquier otro uso de este
mensaje de correo electronico esta prohibido. 


[Non-text portions of this message have been removed]



[media-dakwah] RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa), Menteng ..... Punyak Banyak Kegiatan

2007-03-21 Terurut Topik erwinsumardiono
Assalamu'alaikum wr wb, moderator mohon diposting yach ...

Wahai Saudara/i ku dalam Islam, RISKA punya kegiatan yg oke punya nich 
.. pastinya kalian mau tau donk dan ikutan biar nambah 
ilmu pengetahuan , cara ber-organisasi dan saudara dalam Islam dan juga 
bila ada yang mau ta'aruf/kenalan lebih serius akan dicarikan dengan baik, 

dan juga semoga Allah meridhai-Nya. Berikut ini saya sertakan form untuk 
di-isi dan brosur kegiatan untuk dipilih dan di-ikuti, semoga apa yang 
kita lakukan mendapat berkah dari ALLAH SWT, amiin ya rabbal allamien. 
Untuk lebih lanjut dapat ke Sekretariat RISKA atau menghubungi saya di No 
telp : 30060825 atau Mobile : 0811.949092

Wassalamu'alaikum wr wb.





[Non-text portions of this message have been removed]



Re: Sistem Ekonomi Yahudi - RE: [media-dakwah] SINDO-Menghadapi

2007-03-21 Terurut Topik
Assalamu'alaikum.

 

yah, itulah secuil dari kegelisahan dan kegeraman saya yang menggunung
terhadap kondisi bangsa ini yang notabenenya negara berpenduduk mulim
terbesar dimuka bumi ini.

Mohon maaf kalo ada yang berprasangka kurang baik terhadap pribadi saya,
sungguh sudah saatnya buat para ustadz, kyai, tuan guru, buya dan kita semua
untuk lebih menata kehidupan ini dengan terencana. supaya jangan sampai
karam biduk umat yang sudah bolong disana sini.

 

Sekali lagi mohon maaf kalau ada yang kurang sopan. saya hanya seorang
tamatan SD yang baru belajar baca tulis dan memperhatikan keadaan sekitar
dan agak sedikit geram dengan kondisi umat Islam di negara yang berduduk
muslim terbesar dimuka bumi ini dan belum bisa berbuat apa-apa.

 

Wassalam

 

Deddy Suhendara

Tapian Maninjau

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api

2007-03-21 Terurut Topik Ica Harahap
Iya Pak, dimaafkan kok
hahahaha aku jadi mo ketawa afwan ya Pak...

comment pertama yang Bapak kirim, aku juga dah tau kok klo
maksud Bapak :
"Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan 
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda."
cuma lagi salah ketik aja karena buru2, ya kan Pak...?

tenang aja Pak, aku selalu berhusnudzon kok sama saudara
sesama Muslim n insya Allah saudara2 kita di sini juga begitu...

 
 

Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] wrote:  Aduh 
mohon maaf, seharusnya kata 'nggak' dihapus... :) 
 
 Salam, 
 Akmal H 
 
 
 
 
 
 "Fajar H. Cahyono" <[EMAIL PROTECTED]>  
 03/21/2007 02:30 PM 
 
 To 
  
 cc 
 
 Subject 
 RE: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 
 
 
 
 
 
 
 Dimana letak ralatnya pak…. ??? 
   
 
 From: media-dakwah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]  
 On Behalf Of Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Wednesday, March 21, 2007 1:33 PM 
 To: Media Dakwah 
 Subject: Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 
   
 Ralat: 
 Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak  
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 
 
 Seharusnya: 
 Cerita ini makin meyakinkan kita bahwa rezeki yang kita keluarkan nggak  
 akan kembali dengan jumlah berlipat ganda. 
 
 Salam, 
 Akmal H 
 
 Akmal_Hasan/[EMAIL PROTECTED]  
 Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
 03/21/2007 10:37 AM 
 
 To 
 
 cc 
 
 Subject 
 Re: [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 
 
 Subhannallah... 
 
 Mungkin ini bagian dari rahasia sedekah yang selama ini belom kita sadari. 
 
 Salam, 
 Akmal H 
 
 Ica Harahap <[EMAIL PROTECTED]>  
 Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 
 03/21/2007 09:25 AM 
 
 To 
 Media Dakwah  
 cc 
 
 Subject 
 [media-dakwah] 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 
 
 'Pembalasan' di Stasiun Kereta Api 16 Mar 07 08:58 WIB 
 
 Oleh Denny Hermawan 
 
 Senin, 12 Maret 2007, Dukuh-Atas Hari itu, sama seperti hari-hari  
 biasanya. Kepulangan ku menuju rumah di bilangan bintaro, tangerang,  
 terpaksa tertunda. Hal ini disebabkan oleh terlambatnya kereta api ekspres  
 
 
 jurusan serpong, hingga aku pun bergumam, "Ah.dasar Indonesia. Mana ada  
 sih transportasi yang on-time." 
 
 18. 45 WIB Tiga puluh delapan menit berlalu sudah dari yang seharusnya  
 kereta api itu telah sampai di tempatku berdiri saat ini. Pemandangan  
 stasiun kali itu terllihat lebih lengang, tidak 'sesumpek' biasanya. Ada  
 kemungkinan sebagian besar penumpang telah terangkut di pemberangkatan  
 sebelumnya, pukul 18. 05. "Yah..gak apa-lah. Telat-telat juga, yang  
 penting aku berpeluang mendapat duduk di kereta ekspres pemberangkatan  
 terakhir itu... ", dan aku pun menunggu kembali. 
 
 18. 48 WIB "Duhh... Lapar", tiba-tiba saja desakan organ-organ lambungku  
 yang sudah setengah hari ini belum mendapat suplai makanan, memaksa mataku  
 
 
 untuk memandang ke sekeliling stasiun, mencari tempat-tempat yang  
 menyediakan penganan ringan, "Hmm.uangku terbatas nih. Beli apa ya?"  
 Kebingunganku di dalam memilih makanan saat itu sebenarnya didasari oleh  
 konsep hidupku. Akhir-akhir ini aku sedang berusaha untuk disiplin di  
 dalam berbagai hal, termasuk masalah pengeluaran uang. Budget-ku pada hari  
 
 
 itu tinggal-lah ongkos untuk pulang 'plus' seribu-dua ribu yang dapat aku  
 gunakan untuk jajan cemilan (walau aku juga membawa uang lebih untuk  
 keperluanyanglain, tapi aku berusaha untuk tidak menggunakannya).  
 Karenanya, aku mencoba mencari makanan dengan harga yang sesuai. 
 
 "Eh ada keripik pedas tuh!", sebuah cemilan cekung berwarna merah yang  
 terpampang di sudut kiri atas etalase sebuah warung kecil, telah mencuri  
 hatiku untuk mendekatinya. Aku yakin bahwa harganya pastilah tidak  
 terlampau mahal, karena dari ukuran bungkusannya pun juga kecil. Dan benar  
 
 
 saja, dengan berbekal uang Rp 1500; sekantong kecil keripik pedas 'plus'  
 segelas air mineral telah berpindah ke tanganku. Maka tak lama kemudian,  
 sekeping-dua keping keripik pedas dan beberapa seruputan air mineral  
 perlahan mulai masuk ke dalam mulutku, berayun dan berhimpitan didalamnya  
 disebabkan oleh gencarnya gigi dan lidah-ku mencengkramnya.  
 "Ahh.alhamdulillah.nikmatnya " 
 
 18. 50 WIB "Kepada para penumpang kereta api ekspres jurusan serpong, di  
 informasikan bahwa kereta api masih terhambat di stasiun manggarai. Kereta  
 
 
 sedang dalam perbaikan AC. Kami mohon maaf atas keterlambatan ini dan  
 kepada para penumpang diharap untuk bersabar." Sebuah pengumuman keras  
 melalui speaker stasiun mengusik keasyikan prosesi 'ngemil' yang sedang  
 kujalani. Ya, sekali lagi aku harus sabar menunggu. Karena untuk berpindah  
 
 
 ke jenis kendaraan lain aku harus menggunakan jalur bis Blok M - Bintaro  
 yang justru akan memakan waktu lebih lama lagi, sekitar 2x waktu  
 perjalanan menggunakan kereta api. 
 
 Maka aku pun kembali melanjutkan aktivitas ngemilku, sambil sesekali  
 menengok kekiri dan