[ob] Entrepreneur vs JK

2009-04-26 Terurut Topik Lucky Trader
Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh
komunitas OB.
Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT Brutus
type. Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah
citra/image, lebih banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil
apa adanya dan kental sekali aroma entrepeneurnya : *Solve the problem
first, find the step goat later*.
JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg
pasti sangat berkepentingan dg bangsa ini**.

** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the twin are broken. [?]
[?]

Hv a nice read -


Presiden Tidak Tahu Ekonomi
Sofyan Wanandi
Ahmad Munjin
 Sofyan Wanandi
(*inilah.com/ Bayu Suta*)

* INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan
Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya, dalam
pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan sebagai
‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia. *

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan
keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar dengan Demokrat.
Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat, bila JK tidak
mendapat posisi penting dalam pemerintah.

Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan
presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari sosok pengganti
cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya tidak mengerti
ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik jika presiden dan
wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah
kepentingan rakyat,” katanya kepada * INILAH.COM. *

Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.

*Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?*

Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak bisa
berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang dorongnya.
Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian menteri-menteri sudah
tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah tidak ada.

Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama lain
sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan bagaimana
kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa jalan kalau Golkar
dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi mayoritas saja di
parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai macam kendala.

Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya. Karena
semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya mementingkan
kelompok masing-masing.

*Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?*

Peran JK dalam perekonomian sangat besar. Hampir semua kebijakan ekonomi, JK
yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM (Bahan Bakar
Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan menurunkan BBM
kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka. Kemudian konversi
minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW.

Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang
mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK
tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana penguasa
ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK yang menjadi
tukang dorong perekonomian selama ini.

*Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati
masa krisis tanpa JK?*

Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke belakang. JK
bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK melakukan untuk
mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan kecepatan. Dengan oposisi
Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha hampir putus asa. Kita semua wait
and see saja. Yang kita perlukan adalah political stability. Kalau politik
itu tidak stabil, siapa yang akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja,
5 tahun yang lalu, investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah.
Waduh, situasi dunia sekarang *kan* sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk
lima tahun mendatang.

*Menurut Anda, adakah cawapres lain yang sepadan menggantikan JK untuk
berkoalisi dengan SBY?*

Saya tidak tahu siapa yang akan ditunjuk selain JK sebagai wakil presiden
SBY, kalau dia terpilih kembali. Lihat saja siapa yang duduk nanti. Kita
berharap wakilnya orang yang mengerti ekonomi. Kemudian apakah wakilnya bisa
mendorong ekonomi.

Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa
dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti
ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat. Kalau orang di
atasnya tidak mengerti ekonomi, mentrinya bisa jalan sendiri-sendiri, karena
mereka punya kekuatan masing-masing. Apalagi kalau menteri itu berasal dari
partai koalisi. Itu tidak gampang.

*Bagaimana dampaknya terhadap industri jika JK tidak di pemerintahan?*

Ekonomi merupakan hal krusial saat ini, paling prioritas. Saat dunia krisis
dan 

Re: [ob] Entrepreneur vs JK

2009-04-26 Terurut Topik Dukun Jsx
No comment! 


Sent from my BlackBerry® Berry® 

-Original Message-
From: Lucky Trader soluckytra...@gmail.com

Date: Sun, 26 Apr 2009 09:17:11 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Entrepreneur vs JK


Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh
komunitas OB.
Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT Brutus
type. Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah
citra/image, lebih banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil
apa adanya dan kental sekali aroma entrepeneurnya : *Solve the problem
first, find the step goat later*.
JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg
pasti sangat berkepentingan dg bangsa ini**.

** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the twin are broken. [?]
[?]

Hv a nice read -


Presiden Tidak Tahu Ekonomi
Sofyan Wanandi
Ahmad Munjin
 Sofyan Wanandi
(*inilah.com/ Bayu Suta*)

* INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan
Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya, dalam
pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan sebagai
‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia. *

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menuturkan
keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar dengan Demokrat.
Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat, bila JK tidak
mendapat posisi penting dalam pemerintah.

Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemilihan
presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari sosok pengganti
cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya tidak mengerti
ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik jika presiden dan
wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah
kepentingan rakyat,” katanya kepada * INILAH.COM. *

Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.

*Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?*

Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak bisa
berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang dorongnya.
Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian menteri-menteri sudah
tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah tidak ada.

Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama lain
sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan bagaimana
kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa jalan kalau Golkar
dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi mayoritas saja di
parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai macam kendala.

Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya. Karena
semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya mementingkan
kelompok masing-masing.

*Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?*

Peran JK dalam perekonomian sangat besar. Hampir semua kebijakan ekonomi, JK
yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM (Bahan Bakar
Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan menurunkan BBM
kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka. Kemudian konversi
minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW.

Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang
mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK
tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana penguasa
ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK yang menjadi
tukang dorong perekonomian selama ini.

*Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati
masa krisis tanpa JK?*

Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke belakang. JK
bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK melakukan untuk
mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan kecepatan. Dengan oposisi
Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha hampir putus asa. Kita semua wait
and see saja. Yang kita perlukan adalah political stability. Kalau politik
itu tidak stabil, siapa yang akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja,
5 tahun yang lalu, investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah.
Waduh, situasi dunia sekarang *kan* sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk
lima tahun mendatang.

*Menurut Anda, adakah cawapres lain yang sepadan menggantikan JK untuk
berkoalisi dengan SBY?*

Saya tidak tahu siapa yang akan ditunjuk selain JK sebagai wakil presiden
SBY, kalau dia terpilih kembali. Lihat saja siapa yang duduk nanti. Kita
berharap wakilnya orang yang mengerti ekonomi. Kemudian apakah wakilnya bisa
mendorong ekonomi.

Kita tahu presidennya tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa
dikoordinasi dengan baik jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti
ekonomi. Yang harus dipikirkan adalah kepentingan rakyat. Kalau orang di
atasnya tidak mengerti ekonomi, mentrinya bisa jalan sendiri-sendiri, karena
mereka punya kekuatan masing-masing. Apalagi kalau

Re: [ob] Entrepreneur vs JK

2009-04-26 Terurut Topik Fero Lim

sebenarnya sangat gampang, lihat aja kroni2 / saudara2 dari JK dan SBY jika 
banyak proyek di tangan mereka ataupun ada kesalahan tapi tidak diproses, kita 
akan mengetahui mana yang benar2 untuk kepentingan bangsa dan mana yang untuk 
diri sendiri.

Jadi pemimpin tidak perlu tau ekonomi, tidak perlu tau militer asal bisa 
tempatin dan merekrut orang jujur dan loyal yang sesuai kemampuan di posisi 
mereka, Ngomong kasarnya pandai memanfaatkan orang dan memperalat orang itu 
kunci sukses pemimpin :)

Tapi terus terang individual saya sendiri paling takut jika ketemu orang yang 
bicara banyak dan menabur senyum sana sini.

Dan kopekan dibawah itu yang komentar adalah pengusaha, hehehe tau sendirilah 
kenapa komplain :)




From: Lucky Trader soluckytra...@gmail.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sunday, April 26, 2009 9:17:11 AM
Subject: [ob] Entrepreneur vs JK





Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh 
komunitas OB.
Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT Brutus type. 
Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah citra/image, lebih 
banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil apa adanya dan kental 
sekali aroma entrepeneurnya : Solve the problem first, find the step goat later.
JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg pasti 
sangat berkepentingan dg bangsa ini**.

** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the twin are broken. 

Hv a nice read - 



Presiden Tidak Tahu Ekonomi
Sofyan Wanandi
Ahmad Munjin
Sofyan Wanandi
(inilah.com/ Bayu Suta)
INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan
Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya,
dalam pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan
sebagai ‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia.  
Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
menuturkan keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar
dengan Demokrat. Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat,
bila JK tidak mendapat posisi penting dalam pemerintah. 
Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam
pemilihan presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari
sosok pengganti cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya
tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik
jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus
dipikirkan adalah kepentingan rakyat,” katanya kepada INILAH.COM.  
Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.
Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang 
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?
Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak
bisa berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang
dorongnya. Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian
menteri-menteri sudah tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah
tidak ada. 
Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama
lain sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan
bagaimana kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa
jalan kalau Golkar dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi
mayoritas saja di parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai
macam kendala. 
Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya.
Karena semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya
mementingkan kelompok masing-masing. 
Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?
Peran JK dalam perekonomian sangat besar.. Hampir semua kebijakan
ekonomi, JK yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM
(Bahan Bakar Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan
menurunkan BBM kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka.
Kemudian konversi minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW. 
Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang
mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK
tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana
penguasa ini, mati kita. Pemerintah susah, kita juga susah. Karena JK
yang menjadi tukang dorong perekonomian selama ini.
Maksud anda, penguasaha merasa pesimitis Indonesia bisa sukses melewati masa 
krisis tanpa JK?
Kita sebagai pengusaha mengalami kondisi ekonomi lima tahun ke
belakang. JK bisa mendorong dan memahami, berkomunikasi dengan baik. JK
melakukan untuk mendorong perekonomian. JK punya ketegasan dan
kecepatan. Dengan oposisi Golkar terhadap Demokrat, kita pengusaha
hampir putus asa. Kita semua wait and see saja. Yang kita perlukan
adalah political stability. Kalau politik itu tidak stabil, siapa yang
akan investasi di Indonesia. Saat stabil saja, 5 tahun yang lalu,
investasi sedikit yang masuk. Sekarang mereka pisah. Waduh, situasi
dunia sekarang kan sedang sulit. Pengusaha khawatir untuk lima tahun mendatang.
Menurut

Re: [ob] Entrepreneur vs JK

2009-04-26 Terurut Topik nicholas alvin

Yg penting kita akan memilih presiden  wakil yg jujur, bersih,
dapat menjalankan tugas negara, dapat memimpin negara, ngak
KKN/ korupsi, ngak mementingkan diri sendiri, ngak berbenturan 
kepentingan, yg ngak sakit (termasuk sakit hati ) dan ngak terlibat
kriminal, penculikan dan  terkait kerusuhan 98 dan berlumuran darah.
Soal ekonomi ada yg ngurus, menteri  keuangan ekonomi yg jelas lebih pintar
dari pada  seorang pedagang/ pebisnis.
Jadi ngak usah takut kalau presiden/ wakilnya bukan dari ahli ekonomi

--- On Sun, 4/26/09, Fero Lim tukanginv...@yahoo.com wrote:

From: Fero Lim tukanginv...@yahoo.com
Subject: Re: [ob] Entrepreneur vs JK
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Sunday, April 26, 2009, 3:20 PM
















  
  

sebenarnya sangat gampang, lihat aja kroni2 / saudara2 dari JK dan SBY jika 
banyak proyek di tangan mereka ataupun ada kesalahan tapi tidak diproses, kita 
akan mengetahui mana yang benar2 untuk kepentingan bangsa dan mana yang untuk 
diri sendiri.



Jadi pemimpin tidak perlu tau ekonomi, tidak perlu tau militer asal bisa 
tempatin dan merekrut orang jujur dan loyal yang sesuai kemampuan di posisi 
mereka, Ngomong kasarnya pandai memanfaatkan orang dan memperalat orang itu 
kunci sukses pemimpin :)



Tapi terus terang individual saya sendiri paling takut jika ketemu orang yang 
bicara banyak dan menabur senyum sana sini.



Dan kopekan dibawah itu yang komentar adalah pengusaha, hehehe tau sendirilah 
kenapa komplain :)



 _ _ __

From: Lucky Trader soluckytrader@ gmail.com

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Sent: Sunday, April 26, 2009 9:17:11 AM

Subject: [ob] Entrepreneur vs JK



Ma'af Mbah, walau bukan ttg saham tapi view ini harus di mengerti oleh 
komunitas OB.

Personally, saya melihat JK selama ini bekerja dg baik, he's NOT Brutus type. 
Bahkan terkadang looks innocent karena mengabaikan masalah citra/image, lebih 
banyak kata2 yg spontan tanpa di atur lbh dulu, tampil apa adanya dan kental 
sekali aroma entrepeneurnya : Solve the problem first, find the step goat later.

JK tdk melihat apakah yg dilakukannya menguntungkan dirinya atau tdk, yg pasti 
sangat berkepentingan dg bangsa ini**.



** : Btw, I'm not a Golkar fan and really sad when the twin are broken. 



Hv a nice read - 



Presiden Tidak Tahu Ekonomi

Sofyan Wanandi

Ahmad Munjin

Sofyan Wanandi

(inilah.com/ Bayu Suta)

INILAH.COM, Jakarta – Keputusan Partai Golkar untuk pecah kongsi dengan

Partai Demokrat, membuat pelaku usaha pusing tujuh keliling. Pasalnya,

dalam pemerintah lima tahun terakhir, Jusuf Kalla (JK) aktif berperan

sebagai ‘tukang dorong’ kebijakan ekonomi Indonesia.  

Sofyan Wanandi, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)

menuturkan keresahan kalangan pengusaha dengan pecahnya kongsi Golkar

dengan Demokrat. Menurutnya, perekonomian Indonesia terancam terhambat,

bila JK tidak mendapat posisi penting dalam pemerintah. 

Dengan prediksi kemenangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam

pemilihan presiden bulan Mei mendatang, Sofyan menilai sulit mencari

sosok pengganti cawapres yang sepadan dengan JK. “Kita tahu presidennya

tidak mengerti ekonomi. Bagaimana menteri bisa dikoordinasi dengan baik

jika presiden dan wakil presiden tidak mengerti ekonomi. Yang harus

dipikirkan adalah kepentingan rakyat,” katanya kepada INILAH.COM.  

Berikut ini petikan lengkap wawancaranya.

Apa pendapat Anda terkait pencalonan Jusuf Kalla sebagai presiden, yang 
menunjukkan pecahnya kongsi Golkar-Demokrat?

Yang kita takutkan dengan pecahnya SBY-JK adalah pemerintah tidak

bisa berjalan lagi. Karena dalam bidang ekonomi, JK menjadi tukang

dorongnya. Apalagi dalam situasi pemilihan presiden ini, sebagian

menteri-menteri sudah tidak bisa bekerja lagi. Tukang dorongnya sudah

tidak ada. 

Apakah stimulus yang dijanjikan itu bisa berjalan, kalau satu sama

lain sudah saling jegal. Kita dari pengusaha juga mengkhawatirkan

bagaimana kondisi di parlemen. Apakah kebijakan pemerintah itu bisa

jalan kalau Golkar dan PDIP menjadi oposisi Demokrat. Dengan koalisi

mayoritas saja di parlemen, pembangunan ekonomi menghadapi berbagai

macam kendala. 

Apalagi, kalau oposisi itu semakin banyak. Kita pusing melihatnya.

Karena semuanya tidak mengutamakan kepentingan nasional, hanya

mementingkan kelompok masing-masing. 

Menurut Anda, berapa besar peran Jusuf Kalla dalam perekonomian Indonesia?

Peran JK dalam perekonomian sangat besar.. Hampir semua kebijakan

ekonomi, JK yang memutuskan, seperti BLT (Bantuan Langsung Tunai), BBM

(Bahan Bakar Minyak), terutama bidang infrastruktur. Yang menaikkan dan

menurunkan BBM kan JK, meski kenaikannya membuat rakyat tidak suka.

Kemudian konversi minyak ke elpiji dan PLN 10 ribu MW. 

Sebanyak 80% kebijakan ekonomi Indonesia, JK yang punya. JK-lah yang

mendorong agar semua itu bisa jalan. Semuanya tidak bisa jalan, jika JK

tidak di pemerintahan. Anggaran nanti tidak akan jalan. Bagaimana