[ob] Re: TRUB: 2 PLTU raih dana China US$761 juta

2009-05-25 Terurut Topik troyanese
Ini ada hubungan dengan TRUB ya ? Kalo gitu beli TRUB dong ya ? :D


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Data Saham datasaha...@... wrote:

 
 Good news buat TRUB?
 
 JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali mendapatkan
 komitmen pinjaman pendanaan perbankan China sebesar US$761 juta untuk
 proyek pembangunan PLTU Adipala berkapasitas 1x660 megawatt (MW) dan
 PLTU Pacitan 2x315 MW.
 
 
 
 
 Kedua pembangkit yang merupakan bagian dari megaproyek 10.000 MW itu
 dengan perincian masing-masing dari China Development Bank dan Barclays
 untuk PLTU Adipala, Jawa Tengah US$468 juta dan Cexim Bank untuk PLTU
 Pacitan sebesar US$293 juta.
 
 
 
 
 Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan pembangunan kedua pembangkit itu
 telah dilaksanakan dengan menggunakan dana internal perusahaan listrik
 itu. Adanya komitmen pendanaan itu, lanjutnya, pembangunan kedua
 pembangkit itu akan semakin lancar.
 
 
 
 
 Komitmen pendanaan dari perbankan China itu akan ditandatangani pada
 10 Juni. Dengan adanya komitmen itu, porsi valas [valuta asing] kedua
 pembangkit itu sudah terpenuhi semua, ujarnya seusai mengikuti rapat
 dengar pendapat dengan Komisi XI, kemarin.
 
 
 
 
 PLN, tambah Wadirut PLN Rudiantara, pada saat yang bersamaan juga
 tengah melakukan negosiasi dengan perbankan China lainnya, Bank of
 China, untuk bersedia mendanai PLTU Tanjung Awar-Awar berkapasitas
 2x350 MW dengan nilai US$37 juta. Komitmennya sudah ada untuk PLTU
 itu.
 
 
 
 
 
 Porsi rupiah
 
 
 
 
 Selain masalah pendanaan valas, terutama dari perbankan China, dia
 mengemukakan persero juga tengah melakukan negosiasi untuk porsi
 pendanaan rupiah.
 
 
 
 
 Ada beberapa perbankan dalam negeri yang tengah didekati untuk ikut
 mendanai pembangunan pembangkit itu a.l. BRI, Bukopin, Mandiri, BNI,
 dan bank lokal lainnya. Khusus Bank Bukopin, bank itu telah
 menandatangani komitmen mendanai PLTU Pacitan dengan nilai Rp1,46
 triliun. Dari pembicaraan awal kami, mereka tampak berminat membiayai.
 
 
 
 
 Berkaitan dengan penggunaan mata uang renminbi atau juga dikenal dengan
 nama yuan untuk pembelian barang modal pembangkit, Fahmi mengakui
 dirinya tidak mengetahuinya secara detail.
 
 
 
 
 Saya dengar ada beberapa kendala untuk renminbi itu. Renminbi blanked
 berlakunya hanya 2-3 tahun, sedangkan pendanaan PLN berlakunya sampai
 13 tahun, tuturnya.
 
 
 
 
 Bila benar itu yang menjadi persoalan, jelasnya, ada kendala dari sisi
 waktu sehingga sulit dilaksanakan. Namun untuk kondisi tertentu,
 penggunaan renminbi masih mungkin dilakukan.
 
 
 
 
 Menurut Fahmi, sepanjang 2008-2009 PLN juga mendapatkan dana sebesar
 Rp2 triliun dari alokasi APBN untuk pembangunan transmisi PLN.
 
 
 
 
 Sebenarnya PLN masih dapat soft loan sebesar Rp11,5 triliun, tetapi
 kan masih tertahan di komisi anggaran. Untuk 2010 kami ajukan alokasi
 di APBN sebesar Rp10 triliun untuk membiayai meringankan beban internal
 perseroan.
 
 
 
 
 Dia mengakui sebenarnya PLN berharap bisa segera menerbitkan obligasi
 karena salah satu sumber pendanaan berasal dari obligasi. Kalau itu
 perlu, akan kami terbitkan, tetapi kalau tidak, masih bisa ditunda
 dulu.





[ob] Re: TRUB: 2 PLTU raih dana China US$761 juta

2009-05-25 Terurut Topik eddytj99
minta infonya kalau ada, rencana lama jamsostek mengurangi portfolio di saham 
sudah dilakukan belum ?


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Data Saham datasaha...@... wrote:

 
 Good news buat TRUB?
 
 JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali mendapatkan
 komitmen pinjaman pendanaan perbankan China sebesar US$761 juta untuk
 proyek pembangunan PLTU Adipala berkapasitas 1x660 megawatt (MW) dan
 PLTU Pacitan 2x315 MW.
 
 
 
 
 Kedua pembangkit yang merupakan bagian dari megaproyek 10.000 MW itu
 dengan perincian masing-masing dari China Development Bank dan Barclays
 untuk PLTU Adipala, Jawa Tengah US$468 juta dan Cexim Bank untuk PLTU
 Pacitan sebesar US$293 juta.
 
 
 
 
 Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan pembangunan kedua pembangkit itu
 telah dilaksanakan dengan menggunakan dana internal perusahaan listrik
 itu. Adanya komitmen pendanaan itu, lanjutnya, pembangunan kedua
 pembangkit itu akan semakin lancar.
 
 
 
 
 Komitmen pendanaan dari perbankan China itu akan ditandatangani pada
 10 Juni. Dengan adanya komitmen itu, porsi valas [valuta asing] kedua
 pembangkit itu sudah terpenuhi semua, ujarnya seusai mengikuti rapat
 dengar pendapat dengan Komisi XI, kemarin.
 
 
 
 
 PLN, tambah Wadirut PLN Rudiantara, pada saat yang bersamaan juga
 tengah melakukan negosiasi dengan perbankan China lainnya, Bank of
 China, untuk bersedia mendanai PLTU Tanjung Awar-Awar berkapasitas
 2x350 MW dengan nilai US$37 juta. Komitmennya sudah ada untuk PLTU
 itu.
 
 
 
 
 
 Porsi rupiah
 
 
 
 
 Selain masalah pendanaan valas, terutama dari perbankan China, dia
 mengemukakan persero juga tengah melakukan negosiasi untuk porsi
 pendanaan rupiah.
 
 
 
 
 Ada beberapa perbankan dalam negeri yang tengah didekati untuk ikut
 mendanai pembangunan pembangkit itu a.l. BRI, Bukopin, Mandiri, BNI,
 dan bank lokal lainnya. Khusus Bank Bukopin, bank itu telah
 menandatangani komitmen mendanai PLTU Pacitan dengan nilai Rp1,46
 triliun. Dari pembicaraan awal kami, mereka tampak berminat membiayai.
 
 
 
 
 Berkaitan dengan penggunaan mata uang renminbi atau juga dikenal dengan
 nama yuan untuk pembelian barang modal pembangkit, Fahmi mengakui
 dirinya tidak mengetahuinya secara detail.
 
 
 
 
 Saya dengar ada beberapa kendala untuk renminbi itu. Renminbi blanked
 berlakunya hanya 2-3 tahun, sedangkan pendanaan PLN berlakunya sampai
 13 tahun, tuturnya.
 
 
 
 
 Bila benar itu yang menjadi persoalan, jelasnya, ada kendala dari sisi
 waktu sehingga sulit dilaksanakan. Namun untuk kondisi tertentu,
 penggunaan renminbi masih mungkin dilakukan.
 
 
 
 
 Menurut Fahmi, sepanjang 2008-2009 PLN juga mendapatkan dana sebesar
 Rp2 triliun dari alokasi APBN untuk pembangunan transmisi PLN.
 
 
 
 
 Sebenarnya PLN masih dapat soft loan sebesar Rp11,5 triliun, tetapi
 kan masih tertahan di komisi anggaran. Untuk 2010 kami ajukan alokasi
 di APBN sebesar Rp10 triliun untuk membiayai meringankan beban internal
 perseroan.
 
 
 
 
 Dia mengakui sebenarnya PLN berharap bisa segera menerbitkan obligasi
 karena salah satu sumber pendanaan berasal dari obligasi. Kalau itu
 perlu, akan kami terbitkan, tetapi kalau tidak, masih bisa ditunda
 dulu.





Re: [ob] Re: TRUB: 2 PLTU raih dana China US$761 juta

2009-05-25 Terurut Topik Hubert Nice
 
 
Bukannya berita sejenis ini sudah beredar sejak achir tahun lalu ?

--- On Mon, 5/25/09, troyanese troyan...@yahoo.com wrote:


From: troyanese troyan...@yahoo.com
Subject: [ob] Re: TRUB: 2 PLTU raih dana China US$761 juta
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Date: Monday, May 25, 2009, 11:22 PM








Ini ada hubungan dengan TRUB ya ? Kalo gitu beli TRUB dong ya ? :D

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Data Saham datasahamku@ ... wrote:

 
 Good news buat TRUB?
 
 JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) kembali mendapatkan
 komitmen pinjaman pendanaan perbankan China sebesar US$761 juta untuk
 proyek pembangunan PLTU Adipala berkapasitas 1x660 megawatt (MW) dan
 PLTU Pacitan 2x315 MW.
 
 
 
 
 Kedua pembangkit yang merupakan bagian dari megaproyek 10.000 MW itu
 dengan perincian masing-masing dari China Development Bank dan Barclays
 untuk PLTU Adipala, Jawa Tengah US$468 juta dan Cexim Bank untuk PLTU
 Pacitan sebesar US$293 juta.
 
 
 
 
 Dirut PLN Fahmi Mochtar mengatakan pembangunan kedua pembangkit itu
 telah dilaksanakan dengan menggunakan dana internal perusahaan listrik
 itu. Adanya komitmen pendanaan itu, lanjutnya, pembangunan kedua
 pembangkit itu akan semakin lancar.
 
 
 
 
 Komitmen pendanaan dari perbankan China itu akan ditandatangani pada
 10 Juni. Dengan adanya komitmen itu, porsi valas [valuta asing] kedua
 pembangkit itu sudah terpenuhi semua, ujarnya seusai mengikuti rapat
 dengar pendapat dengan Komisi XI, kemarin.
 
 
 
 
 PLN, tambah Wadirut PLN Rudiantara, pada saat yang bersamaan juga
 tengah melakukan negosiasi dengan perbankan China lainnya, Bank of
 China, untuk bersedia mendanai PLTU Tanjung Awar-Awar berkapasitas
 2x350 MW dengan nilai US$37 juta. Komitmennya sudah ada untuk PLTU
 itu.
 
 
 
 
 
 Porsi rupiah
 
 
 
 
 Selain masalah pendanaan valas, terutama dari perbankan China, dia
 mengemukakan persero juga tengah melakukan negosiasi untuk porsi
 pendanaan rupiah.
 
 
 
 
 Ada beberapa perbankan dalam negeri yang tengah didekati untuk ikut
 mendanai pembangunan pembangkit itu a.l. BRI, Bukopin, Mandiri, BNI,
 dan bank lokal lainnya. Khusus Bank Bukopin, bank itu telah
 menandatangani komitmen mendanai PLTU Pacitan dengan nilai Rp1,46
 triliun. Dari pembicaraan awal kami, mereka tampak berminat membiayai.
 
 
 
 
 Berkaitan dengan penggunaan mata uang renminbi atau juga dikenal dengan
 nama yuan untuk pembelian barang modal pembangkit, Fahmi mengakui
 dirinya tidak mengetahuinya secara detail.
 
 
 
 
 Saya dengar ada beberapa kendala untuk renminbi itu. Renminbi blanked
 berlakunya hanya 2-3 tahun, sedangkan pendanaan PLN berlakunya sampai
 13 tahun, tuturnya.
 
 
 
 
 Bila benar itu yang menjadi persoalan, jelasnya, ada kendala dari sisi
 waktu sehingga sulit dilaksanakan. Namun untuk kondisi tertentu,
 penggunaan renminbi masih mungkin dilakukan.
 
 
 
 
 Menurut Fahmi, sepanjang 2008-2009 PLN juga mendapatkan dana sebesar
 Rp2 triliun dari alokasi APBN untuk pembangunan transmisi PLN.
 
 
 
 
 Sebenarnya PLN masih dapat soft loan sebesar Rp11,5 triliun, tetapi
 kan masih tertahan di komisi anggaran. Untuk 2010 kami ajukan alokasi
 di APBN sebesar Rp10 triliun untuk membiayai meringankan beban internal
 perseroan.
 
 
 
 
 Dia mengakui sebenarnya PLN berharap bisa segera menerbitkan obligasi
 karena salah satu sumber pendanaan berasal dari obligasi. Kalau itu
 perlu, akan kami terbitkan, tetapi kalau tidak, masih bisa ditunda
 dulu.