[ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)

2010-02-06 Terurut Topik Jacob Oen
Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama
para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB
nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya
dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant 
wrote). 

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil 
(yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada 
kesan di luar kontrol mereka? 
 
Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya 
(baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan 
memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka?  

Adakah cara yang lebih baik selain bersabar dan tidak C/L?, Karena (kalau 
C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa 
terus turun atau malah sebaliknya? 

Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para 
pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang 
ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa  20 thn?, 
does his approach are suitable with the newcomers?)

Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi 
ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT 
yang berperan dan intuisi masing2 orang.

Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia 
sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia 
banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME 
berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat 
untuk sebuah penurunan(memunculkan FEAR yang tidak perlu)yang pada gilirannya 
merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah 
itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus.

Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah ZERO SUM GAME 
bahkan bisa-bisa menjadi NEGATIVE SUM-GAME bukannya gain yang didapat, bisa 
jadi modal awal tergerus secara significant.

Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund 
untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan 
pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan 
sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan 
jempol.  

Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka 
untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi 
spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil 
dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge 
Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal 
Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor 
riil secara memadai.

SEMOGA!!!.

  



 





From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM
Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...

  
Pak Rei,

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar 
kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. 
Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. 

Contoh klasik:
- Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi),
hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi
Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. 
- Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar
masih dua ribuan.
- Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia,
Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar.
- Ketika Thailand mulai Collapse, BARU Retail Asia SADAR !!!
- ketika Retail sadar dan NGEJAR dollar, si Soros udah jauh
jauh hari punya dollar. Jadi para BOZZ lah yg sebenarnya
jadi dokter yg membidani KELAHIRAN kasus Dubai dan Yunani
di market dan dimedia.

Case klasik ini menunjukan para BOZZ melakukan AKSI jauh hari 
sebelum kasusnya meledak. Dollar dari 2000 sampe 16000 saat
itu, kalo Soros pasang tarohan 1 miliar dollar pada satu 
negara, bisa dibayangin kenapa si Soros cepet kaya.

Case ini menunjukan HAL2 PENTING bagi bandarmologist !!!:
- yaitu FUND FLOW TERJADI sebelum kasusnya di explode di
Bloomberg, Reuter dll. 
- Jadi Fund Flow yg GEDE terjadi BUKAN pada saat market crash tapi
jauh hari sebelumnya.
- Market Crash BUKAN karena 

Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)

2010-02-06 Terurut Topik hexamail
Saya pribadi keep optimist aja dh pak..
Liat indikator. Beli pas merah, jual pas ijo.. Klo nyangkut, slama emiten nya 
oke scara fundamental sy biarin.. Cut loss scara wajar aja skedar nambah peluru 
buat muter di hrg bawah..

Sy membatasi inves dan trading hanya di LQ45.. Paling2 BUMI utk trading 
mengingat volatilitasnya tinggi..

Just a view dr nubie yg baru mengenal investasi dan pasar moodal kurang dr 2 
thn..

Thx..


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Jacob Oen oenja...@yahoo.com
Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG 
gimana nih...H...)

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama
para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB
nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya
dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant 
wrote). 

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil 
(yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada 
kesan di luar kontrol mereka? 
 
Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya 
(baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan 
memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka?  

Adakah cara yang lebih baik selain bersabar dan tidak C/L?, Karena (kalau 
C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa 
terus turun atau malah sebaliknya? 

Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para 
pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang 
ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa  20 thn?, 
does his approach are suitable with the newcomers?)

Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi 
ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT 
yang berperan dan intuisi masing2 orang.

Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia 
sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia 
banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME 
berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat 
untuk sebuah penurunan(memunculkan FEAR yang tidak perlu)yang pada gilirannya 
merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah 
itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus.

Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah ZERO SUM GAME 
bahkan bisa-bisa menjadi NEGATIVE SUM-GAME bukannya gain yang didapat, bisa 
jadi modal awal tergerus secara significant.

Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund 
untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan 
pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan 
sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan 
jempol.  

Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka 
untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi 
spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil 
dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge 
Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal 
Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor 
riil secara memadai.

SEMOGA!!!.

  



 





From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM
Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...

  
Pak Rei,

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar 
kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. 
Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. 

Contoh klasik:
- Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi),
hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi
Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. 
- Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar
masih dua ribuan.
- Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia,
Malaysia, Korea dll. Retail masih belum sadar.
- Ketika

Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)

2010-02-06 Terurut Topik bayu_kusuma_wardhana
Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya 
berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg 
buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg 
pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal 
sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar 
tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya 
ga gampang panik..:)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jacob Oen oenja...@yahoo.com
Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG 
gimana nih...H...)

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama
para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB
nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya
dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant 
wrote). 

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil 
(yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada 
kesan di luar kontrol mereka? 
 
Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya 
(baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan 
memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka?  

Adakah cara yang lebih baik selain bersabar dan tidak C/L?, Karena (kalau 
C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa 
terus turun atau malah sebaliknya? 

Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para 
pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang 
ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa  20 thn?, 
does his approach are suitable with the newcomers?)

Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi 
ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT 
yang berperan dan intuisi masing2 orang.

Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia 
sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia 
banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME 
berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat 
untuk sebuah penurunan(memunculkan FEAR yang tidak perlu)yang pada gilirannya 
merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah 
itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus.

Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah ZERO SUM GAME 
bahkan bisa-bisa menjadi NEGATIVE SUM-GAME bukannya gain yang didapat, bisa 
jadi modal awal tergerus secara significant.

Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund 
untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan 
pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan 
sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan 
jempol.  

Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka 
untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi 
spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil 
dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge 
Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal 
Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor 
riil secara memadai.

SEMOGA!!!.

  



 





From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM
Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H...

  
Pak Rei,

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Apakah staff boss Soros yg dibayar ratusan ribu atau jutaan dollar 
kaga tahu, emangnya mereka dibayar mahal buat goblok2an doang. 
Sedangkan retail baru akan tau kalo kasusnya sudah diexpose dimedia. 

Contoh klasik:
- Perbankan Indonesia thn 97 keropok (equity minus tapi ditutupi),
hutang luar negri tidak terkontrol karena perkembangan ekonomi
Asia yg pesat, saat itu terkenal Negara Macan Asia. 
- Retail engga tahu soal ini tapi si Soros tahu, saat itu dollar
masih dua ribuan.
- Si Soros mulai pasang taruhan FOREX di Thailand, Indonesia,
Malaysia, Korea dll. Retail masih belum

Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)

2010-02-06 Terurut Topik hexamail
Jadi inget, prnah tahun lalu.. Pagi2 IHSG turun sampe 5% dan ditutup tinggal 
kurang dr 2% (cmiiw).. Kalo ga salah, pmicunya index shanghai jeblok dalm 
ber-hari2..

Sy cuma bisa bngong pagi2.. Tp siangnya lsg nyemplun lg krn mikir diskon 
gede2an n mikir this is not time to sell yet.. Untunglah bsok nya rally 
berhari2.. 
Sama halnya dgn crisis Dubai kmrn.. Jeblok dalem jumat sore.. Apa boleh buat, 
nyelem lg dh..

Jadi pas kmrn mines 2% lebih.. Santai aja lah.. Toh sdh prnah ngelewatin yg 
lebih buruk dr kmrn..

Thx..

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: bayu_kusuma_wardh...@yahoo.com
Date: Sun, 7 Feb 2010 06:46:42 
To: Obrolan bandarobrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] 
IHSG gimana nih...H...)

Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya 
berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg 
buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg 
pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal 
sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar 
tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya 
ga gampang panik..:)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Jacob Oen oenja...@yahoo.com
Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG 
gimana nih...H...)

Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama
para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB
nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya
dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant 
wrote). 

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil 
(yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada 
kesan di luar kontrol mereka? 
 
Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya 
(baca:rakus-nya) para Hedge Fund/Bandar/Pemodal Besar memanfaatkan dan 
memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka?  

Adakah cara yang lebih baik selain bersabar dan tidak C/L?, Karena (kalau 
C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa 
terus turun atau malah sebaliknya? 

Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para 
pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang 
ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa  20 thn?, 
does his approach are suitable with the newcomers?)

Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi 
ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT 
yang berperan dan intuisi masing2 orang.

Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia 
sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia 
banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME 
berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat 
untuk sebuah penurunan(memunculkan FEAR yang tidak perlu)yang pada gilirannya 
merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga tinggi, setelah 
itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus.

Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah ZERO SUM GAME 
bahkan bisa-bisa menjadi NEGATIVE SUM-GAME bukannya gain yang didapat, bisa 
jadi modal awal tergerus secara significant.

Gagasan OBAMA untuk membatasi perilaku Bank-Bank commercial dan Para Hedge Fund 
untuk mencegah praktek-praktek kotor di stock market perlu diapresiasi, bahkan 
pemikiran dari mantan PM Malaysia DR. Mahatir Mohammad yang lebih mengutamakan 
sektor riil ketimbang kemajuan pasar modal dan pasar uang patut diancungkan 
jempol.  

Kembali ke Otoritas Bursa Indonesia, adalah tanggung jawab mereka 
untuk memikirkan cara-cara yang tepat dan bijak untuk mencegah terjadinya aksi 
spekulasi yang berlebihan (EXCESSIVE) agar pemodal kecil, investor kecil 
dan retailer kecil tidak menjadi korban keganasan (GREEDINESS) dari Para Hedge 
Fund Besar/Pemodal Besar/Spekulan Besar/MAFIA BESAR BURSA, sehingga pasar modal 
Indonesia bisa berkembang secara sehat dan dapat mendukung pertumbuhan sektor 
riil secara memadai.

SEMOGA!!!.

  



 





From: jsx_consultant jsx-consult...@centrin.net.id
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 7, 2010 10:28:24 AM
Subject: Re: [ob] RE: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...H

Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG gimana nih...Hrrrr...)

2010-02-06 Terurut Topik Jacob Oen
Tulisan saya dimaksud hanya berusaha untuk menggugah Kesadaran pelaku besar 
pasar modal (although I know that stock market is a perfect example of a pure 
capitalism) bahwa aksi spekulasi berlebihan dapat sangat membahayakan 
industry itu sendiri termasuk diri mereka. 
 
Tulisan t_bumi bahwa para CEO Intitusi Besar (sy menduga pasti dari Hedge Fund) 
bisa mendapat bonus ratusan juta dollar di thn 2009 karena mungkin mempraktekan 
trick-trick seperti ini.
 
FYI, sy sendiri di hari Jumad sempat avg. down meskipun tidak banyak, karena sy 
berpikir secara fundamental pasar modal Indonesia masih OK, dan penurunan 
kemarin lebih dikarenakan sentimen negative (yang sengaja dimunculkan)untuk 
membuat pasar panic.
 




From: hexam...@yahoo.com hexam...@yahoo.com
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Sun, February 7, 2010 1:55:22 PM
Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] 
IHSG gimana nih...H...)

  
Jadi inget, prnah tahun lalu.. Pagi2 IHSG turun sampe 5% dan ditutup tinggal 
kurang dr 2% (cmiiw).. Kalo ga salah, pmicunya index shanghai jeblok dalm 
ber-hari2..

Sy cuma bisa bngong pagi2.. Tp siangnya lsg nyemplun lg krn mikir diskon 
gede2an n mikir this is not time to sell yet.. Untunglah bsok nya rally 
berhari2.. 
Sama halnya dgn crisis Dubai kmrn.. Jeblok dalem jumat sore.. Apa boleh buat, 
nyelem lg dh..

Jadi pas kmrn mines 2% lebih.. Santai aja lah.. Toh sdh prnah ngelewatin yg 
lebih buruk dr kmrn..

Thx..

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... 
!


From: bayu_kusuma_ wardhana@ yahoo.com 
Date: Sun, 7 Feb 2010 06:46:42 +
To: Obrolan bandarobrolan-bandar@ yahoogroups. com
Subject: Re: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] 
IHSG gimana nih...H. ..)
  
Pak namanya invest mah pasti ada sisi buruknya..cuma klo saya si membatasinya 
berdasarkan kebutuhan dan risk yg siap saya terima (klo2 terjadi sesuatu yg 
buruk)..sesuatu yg kapitalis pun pasti ada saatnya jatuh..saya punya temen yg 
pas hari jumat kmrn malah ketawa liat market turun segitu dalamnya,pdhal 
sentiment yg ada bener2 bikin orang ga bs berpikir jernih..dia cuma bilang ntar 
tinggal average down,pdhal dia jg nyangkut..klo dia yakin dengan pilihannya ya 
ga gampang panik..:)


Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: Jacob Oen oenja...@yahoo. com 
Date: Sat, 6 Feb 2010 22:15:49 -0800 (PST)
To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
Subject: [ob] Sisi Buruk Berivenstasi di Stock Market (was: [Milis-AATI] IHSG 
gimana nih...H. ..)
  
Kalo pake teori conspiracy bandarmologi, kasus Dubai dan Yunani
itu adalah kasus yg bener2 ada tapi dijadiin sumber duit.

Coba pak Rei pikir pake COMMON SENSE, apakah mungkin BOZZ lokal
dan internasional engga tahu kasus Dubai dan Yunani dari
JAUH JAUH HARI !!!.

Inilah dunia Capitalis, jadi kalo mau cepet kaya, kerja ama
para BOZZ kapitalis dan mudah mudahan LULUSAN Universitas OB
nantinya jadi calon calon Soros atau minimal jadi menantunya
dah... hehehe... jangan ragu dan pesimis, Hokie Te It lah... (jsx_consultant 
wrote). 

Lantas apa yang bisa dilakukan oleh para retailer dan investor kecil 
(yang terlanjur punya posisi di harga atas) untuk menghadapi situasi yang ada 
kesan di luar kontrol mereka? 
 
Bagaimana supaya mereka bisa tetap survive di tengah semakin buas-nya 
(baca:rakus- nya) para Hedge Fund/Bandar/ Pemodal Besar memanfaatkan dan 
memanipulasi situasi krisis demi kepentingan mereka?  

Adakah cara yang lebih baik selain bersabar dan tidak C/L?, Karena (kalau 
C/L, loss-nya cukup besar), dan adakah kemungkinan jika setelah CL harga bisa 
terus turun atau malah sebaliknya? 

Mungkin-kah cara bijak pak Sbudiyana bisa dijadikan contoh bagi kebanyakan para 
pemain kecil bursa dalam menghadapi situasi yang dilematis seperti sekarang 
ini? (remember pak Budiyana sudah malang melintang di dunia bursa  20 thn?, 
does his approach are suitable with the newcomers?)

Tidak ada jawaban jitu atau pasti bagi setiap orang dalam menyikapi situasi 
ini, dan kembali lagi pada apa yang disebut pak Sbudiyana sebagai HO-KIE TE IT 
yang berperan dan intuisi masing2 orang.

Maka tidaklah berlebihan apa yang pernah disampaikan saudara saya bahwa dia 
sama sekali belum tertarik berinvestasi di stock market karena menurut dia 
banyak alasan yang dibuat-buat untuk sebuah kenaikan (memancing OPTIMISME 
berlebihan secara semu) sebaliknya juga banyak alasan yang sekedar dibuat-buat 
untuk sebuah penurunan(memunculk an FEAR yang tidak perlu)yang pada 
gilirannya merugikan para investor/retailer kecil, mereka membeli di harga 
tinggi, setelah itu terpaksa cut-loss karena takut harga akan turun terus.

Investasi di stock market (bagi sementara orang) adalah ZERO SUM GAME 
bahkan bisa-bisa menjadi NEGATIVE SUM-GAME bukannya gain yang didapat, bisa 
jadi modal awal tergerus secara significant.

Gagasan OBAMA untuk membatasi