[obrolan-bandar] Re: Program bail-out Amerika

2008-09-21 Terurut Topik Hendra Santosa
1. EUR AUD menguat, betapa indahnya saham Indonesia :) ...
   Note: andaikata IDR tetap di-peg ke USD ...
2. Di Minyanville, ada article kalau tidak salah Fed tidak tahu harga
asset yang mereka bail out sebenarnya berapa, bankers lebih tahu.
Tujuan utamanya hanya untuk mencegah kehilangan kepercayaan saja.


--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Halim Mintareja [EMAIL PROTECTED]
wrote:

 Yup...kurang lebih seperti itu
 
 lihat saja kemarin sore. GOLD  OIL naik
 
 EUR GBP AUD juga menguat
 
 rata-rata mereka takut duit mereka tergerus karena tindakan printing
 money.
 
 
 2008/9/21 indf2000 [EMAIL PROTECTED]
 
   Mbah dan rekan2 semua,
  dr baca2 beberapa artikel sih, ada bbrp kesimpulan:
 
 
 
  - 700B yg mau di-bail out itu toxic asset yg merupakan
derivative
  contracts. Rata2 skr derivative contracts itu bisa worthless 5% dr
face
  value, dan bisa jg hangus. Mgkn lain dg kasus Indonesia yg mgkn
merupakan
  hard asset (yg nilainya selalu bisa kembali).
 
   - Scenario bail-out msh blm jelas, apakah:
 
  a)  toxic asset tsb dibeli dr harga sbnrnya (mark-to-market),
 
  b)  dibeli dg harga yg unrealistic tingginya.
 
 
 
  - di scenario a), tentunya si holdernya (financial
institution)
  bisa menghadapi kebangkrutan, kl asset writedown tll besar.
(tetapi kl mau
  ky gini buat apa bail out2 an)
 
 
 
  - Di scenario b), ini moral hazard. Efeknya mgkn tdk terasa
  langsung, tp scr long-term point of view, ini adalah alokasi asset
bagus utk
  asset jelek (value destruction). Financial institution bisa
survive, tp
  implikasi ekonomis akan lbh serius.
 
 
 
  - Pendanaan dr mana, bisa dari:
 
  a) taxpayer money
 
  b) printing money,
 
  c) kombinasi 2 di atas.
 
 
 
  - implikasi dr 3 pilihan ini ya semuanya buruk. Kl dr taxpayer
  money, taxpayer money itu ʽkan utk program govt, subsidi sector ini,
  kembangkan sector lain yg prospek growth bagus. Kl dipake utk ky
ginian,
  resource yg ada akan habis. Uang yg mestinya bisa utk value creation
  (penciptaaan lapangan kerja  penyerapannya, produk2 bagus 
kreatif yg
  menarik bagi pasar).
 
 
 
  - printing money, scr otomatis akan mengharuskan US treasury
  terbitkan surat utang/obligasi baru dlm jumlah massal. Penerbitan
obligasi
  baru tentunya akan membuat harga obligasi US tertekan  bunga
obligasi makin
  menyeret hutang US ke dunia/domestic makin tinggi. Harga obligasi
turun -
  tingkat bunganya makin tinggi (jika makin susah utk cari hutang baru,
  tentunya mesti dirangsang dg bunga lbh tinggi). Sbg contoh, keadaan
  Indonesia skr (bbrp bln terakhir), credit mulai tight, bunga
deposito pun
  naik (krn utk memberi kredit, bank mesti memiliki tingkat deposit
yg cukup -
  LDR - loan to deposit ratio)
 
 
 
  - Akibatnya USD menurun. Tingkat bunga tinggi - credit
market yg
  tight. Tight credit tentunya akan menghambat pertumbuhan ekonomi,
  pengangguran meningkat, dll. Ini jd negative feedback.
 
 
 
  - Indikasi credit market tight ini sudah kelihatan skr2
ini. Bisa
  lebih serius dg program bail out ky gini. Ini masih belum melihat
efek luar
  biasanya kl sampe ada downgrade rating obligasi US treasury.
 
   Jd view bahwa dg bail out spt ini akan recovery, itu adalah
falsehood.
  Utk kesalahan sebesar ini, pasti harus dilalui dg resesi. Resesi2
dahulu jg
  membersihkan  membetulkan pandangan  premis2 yg salah (contoh:
Nasdaq
  bubble, anggapan bahwa harga rumah tdk akan turun, akan selalu
naik).
  Sdgkan kesalahan yg skr makin dibuat serius, ditambah lg dg moral
hazard.
  Resesi ditunda, mungkin bisa... tp terelakkan, tdk mungkin.
 
   Resesi pd hakikatnya, itu membersihkan sistem ekonomi dr alokasi
  investasi yg salah (mal-investment). Kl bail-out, skr good money
  dibuat beli bad money - value destruction. Jelas mal-investment
menjadi
  lebih parah  konsekuensinya akan lebih serius.
 
   Kalau mengenai stock market-nya, itu tergantung persepsi pasar pd
saat
  ini. Ya kl memang persepsi positif, stock market bisa naik
(uptrend on false
  premise). Jd kl mau masuk pun tdk apa2, istilahnya being wrong at
the right
  time. Tapi hati2, sambil ingat uptrend yg terjadi adalah on false
premise.
  Ketika false premise ini ter-expose, efeknya akan catastrophic. Jd
siap2
  keluar sblm premise-nya ter-expose (selalu alert)
 
 
 
 
 
  Tapi melihat pengalaman Indonesia dengan BPPN-nya, ternyata
hasilnya cukup
  sukses, terbukti ekonomi Indonesia terus membaik dari tahun ke tahun.
 
  Apakah Amerika bisa mengikuti kesuksesan Indonesia?
 
 
 
 
  
 





[obrolan-bandar] Re: Program bail-out Amerika

2008-09-21 Terurut Topik pemainedan
Program BPPN utk bank Indonesia bermasalah merupakan sebuah sukses? 
Saya agak ragu ttg hal itu:
1. USD-IDR dr 2000 sempat menjadi 15000, bahkan best-casenya 6000. 
Buying power tinggal 1/3 at max, 1/7 at min. A success?
2. Big Bear market s/d 2002, byk bank  company yg bankrupt. 2002 
mulai rebound krn bertepatan dg commodity BULL. A success?

Saya rasa org menganggap semua ini sukses krn sudah terbiasa dg 
keadaan sekarang saja. People easily forget. 

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Indonesian Private Investors 
[EMAIL PROTECTED] wrote:

 Yes derivative bomb, mixture from those toxic asset deals..they 
launched a 700 billions bail out, but the derivative bomb is close 
to 90 trillion USDkind of pointless bail out if one maybe bold about 
this matter :)http://www.moneyandmarkets.com/issues.aspx?Closer-to-a-
Financial-Meltdown-1558
 --- Pada Sen, 22/9/08, vividtrader [EMAIL PROTECTED] menulis:
 Dari: vividtrader [EMAIL PROTECTED]
 Topik: Re: [obrolan-bandar] Program bail-out Amerika
 Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
 Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 12:17 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 Sepertinya bakal lebih ruwet daripada BLBInya 
Indonesia deh klo kyk gini  jadi ini ttg derivative 
bubble  bukan cuma SPM ya? mohon senior menjelaskan
 
 regards,
 newbie
 
 
 Pada 21 September 2008 22:56, indf2000 [EMAIL PROTECTED] com 
menulis:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Mbah dan rekan2 
 semua,
 dr baca2 
 beberapa artikel sih, ada bbrp kesimpulan: 
 
   
 
 -         
 700B yg mau di-bail out itu toxic asset yg merupakan 
 derivative contracts. Rata2 skr derivative contracts itu bisa 
worthless 5% dr 
 face value, dan bisa jg hangus. Mgkn lain dg kasus Indonesia yg 
 mgkn merupakan hard asset (yg nilainya selalu bisa kembali). 
 
  
 
 -         
 Scenario bail-out msh blm jelas, 
 apakah: 
 
 a)      
 toxic asset tsb dibeli dr harga sbnrnya 
 (mark-to-market) , 
 
 b)      
 dibeli dg harga yg unrealistic 
 tingginya. 
 
   
 
 -         
 di scenario a), tentunya si holdernya (financial 
 institution) bisa menghadapi kebangkrutan, kl asset writedown tll 
besar. (tetapi 
 kl mau ky gini buat apa bail out2 an) 
 
   
 
 -         
 Di scenario b), ini moral hazard. Efeknya mgkn tdk 
 terasa langsung, tp scr long-term point of view, ini adalah 
alokasi asset bagus 
 utk asset jelek (value destruction) . Financial institution bisa 
survive, tp 
 implikasi ekonomis akan lbh serius. 
 
   
 
 -         
 Pendanaan dr mana, bisa dari: 
 
 a) taxpayer money 
 
 b) printing money, 
 
 c) kombinasi 2 di atas. 
 
   
 
 -         
 implikasi dr 3 pilihan ini ya semuanya buruk. Kl dr 
 taxpayer money, taxpayer money itu 
 ʽkan utk program govt, subsidi 
 sector ini, kembangkan sector lain yg prospek growth bagus. Kl 
dipake utk ky 
 ginian, resource yg ada akan habis. Uang yg mestinya bisa utk 
value creation 
 (penciptaaan lapangan kerja  penyerapannya, produk2 bagus  
kreatif yg 
 menarik bagi pasar). 
 
   
 
 -         
 printing money, scr otomatis akan mengharuskan 
 US treasury 
 terbitkan surat utang/obligasi baru 
 dlm jumlah massal. Penerbitan obligasi baru tentunya akan membuat 
harga obligasi 
 US tertekan 
  bunga obligasi makin menyeret hutang 
 US ke 
 dunia/domestic makin tinggi. Harga obligasi turun - tingkat 
bunganya makin 
 tinggi (jika makin susah utk cari hutang baru, tentunya mesti 
dirangsang dg 
 bunga lbh tinggi). Sbg contoh, keadaan Indonesia skr (bbrp bln 
terakhir), credit 
 mulai tight, bunga deposito pun naik (krn utk memberi kredit, bank 
mesti 
 memiliki tingkat deposit yg cukup - LDR - loan to deposit ratio) 
 
   
 
 -         
 Akibatnya USD menurun. Tingkat bunga tinggi - 
 credit market yg tight. Tight credit tentunya akan menghambat 
pertumbuhan 
 ekonomi, pengangguran meningkat, dll. Ini jd negative feedback. 
 
   
 
 -         
 Indikasi credit market tight ini sudah kelihatan skr2 
 ini. Bisa lebih serius dg program bail out ky gini. Ini masih 
belum melihat efek 
 luar biasanya kl sampe ada downgrade rating obligasi 
 US 
 treasury.  
 
  
 
 Jd view 
 bahwa dg bail out spt ini akan recovery, itu adalah falsehood. Utk 
kesalahan 
 sebesar ini, pasti harus dilalui dg resesi. Resesi2 dahulu 
jg membersihkan 
  membetulkan pandangan  premis2 yg salah (contoh: Nasdaq bubble, 
 anggapan bahwa harga rumah tdk akan turun, akan selalu naik). 
Sdgkan kesalahan 
 yg skr makin dibuat serius, ditambah lg dg moral hazard. Resesi 
ditunda, mungkin 
 bisa... tp terelakkan, tdk mungkin. 
 
  
 
 Resesi pd 
 hakikatnya, itu membersihkan sistem ekonomi dr alokasi investasi 
yg salah 
 (mal-investment) . Kl bail-out, skr good money 
 dibuat beli bad money - value destruction. Jelas mal-investment 
menjadi 
 lebih parah  konsekuensinya akan lebih serius. 
 
  
 
 Kalau mengenai stock market-nya, itu tergantung 
 persepsi pasar pd 

Re: [obrolan-bandar] Re: Program bail-out Amerika

2008-09-21 Terurut Topik Juragan Cumi
Yeah,
The fed makan racun, terus ikutan mabok juga. Seluruh dunia bakal pusing,
soalnya yang mabok punya nuklir.

Buruan bikin bunker, beli senjata dan stock makanan kaleng buat siap-siap
kondisi terburuk.

Salam,
Cumi, Cuma Mimpi


2008/9/22 pemainedan [EMAIL PROTECTED]

 Program BPPN utk bank Indonesia bermasalah merupakan sebuah sukses?
 Saya agak ragu ttg hal itu:
 1. USD-IDR dr 2000 sempat menjadi 15000, bahkan best-casenya 6000.
 Buying power tinggal 1/3 at max, 1/7 at min. A success?
 2. Big Bear market s/d 2002, byk bank  company yg bankrupt. 2002
 mulai rebound krn bertepatan dg commodity BULL. A success?

 Saya rasa org menganggap semua ini sukses krn sudah terbiasa dg
 keadaan sekarang saja. People easily forget.

 --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Indonesian Private Investors
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  Yes derivative bomb, mixture from those toxic asset deals..they
 launched a 700 billions bail out, but the derivative bomb is close
 to 90 trillion USDkind of pointless bail out if one maybe bold about
 this matter :)http://www.moneyandmarkets.com/issues.aspx?Closer-to-a-
 Financial-Meltdown-1558http://www.moneyandmarkets.com/issues.aspx?Closer-to-a-Financial-Meltdown-1558
  --- Pada Sen, 22/9/08, vividtrader [EMAIL PROTECTED] menulis:
  Dari: vividtrader [EMAIL PROTECTED]
  Topik: Re: [obrolan-bandar] Program bail-out Amerika
  Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
  Tanggal: Senin, 22 September, 2008, 12:17 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Sepertinya bakal lebih ruwet daripada BLBInya
 Indonesia deh klo kyk gini  jadi ini ttg derivative
 bubble  bukan cuma SPM ya? mohon senior menjelaskan
 
  regards,
  newbie
 
 
  Pada 21 September 2008 22:56, indf2000 [EMAIL PROTECTED] com
 menulis:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Mbah dan rekan2
  semua,
  dr baca2
  beberapa artikel sih, ada bbrp kesimpulan:
 
 
 
  -
  700B yg mau di-bail out itu toxic asset yg merupakan
  derivative contracts. Rata2 skr derivative contracts itu bisa
 worthless 5% dr
  face value, dan bisa jg hangus. Mgkn lain dg kasus Indonesia yg
  mgkn merupakan hard asset (yg nilainya selalu bisa kembali).
 
 
 
  -
  Scenario bail-out msh blm jelas,
  apakah:
 
  a)
  toxic asset tsb dibeli dr harga sbnrnya
  (mark-to-market) ,
 
  b)
  dibeli dg harga yg unrealistic
  tingginya.
 
 
 
  -
  di scenario a), tentunya si holdernya (financial
  institution) bisa menghadapi kebangkrutan, kl asset writedown tll
 besar. (tetapi
  kl mau ky gini buat apa bail out2 an)
 
 
 
  -
  Di scenario b), ini moral hazard. Efeknya mgkn tdk
  terasa langsung, tp scr long-term point of view, ini adalah
 alokasi asset bagus
  utk asset jelek (value destruction) . Financial institution bisa
 survive, tp
  implikasi ekonomis akan lbh serius.
 
 
 
  -
  Pendanaan dr mana, bisa dari:
 
  a) taxpayer money
 
  b) printing money,
 
  c) kombinasi 2 di atas.
 
 
 
  -
  implikasi dr 3 pilihan ini ya semuanya buruk. Kl dr
  taxpayer money, taxpayer money itu
  ʽkan utk program govt, subsidi
  sector ini, kembangkan sector lain yg prospek growth bagus. Kl
 dipake utk ky
  ginian, resource yg ada akan habis. Uang yg mestinya bisa utk
 value creation
  (penciptaaan lapangan kerja  penyerapannya, produk2 bagus 
 kreatif yg
  menarik bagi pasar).
 
 
 
  -
  printing money, scr otomatis akan mengharuskan
  US treasury
  terbitkan surat utang/obligasi baru
  dlm jumlah massal. Penerbitan obligasi baru tentunya akan membuat
 harga obligasi
  US tertekan
   bunga obligasi makin menyeret hutang
  US ke
  dunia/domestic makin tinggi. Harga obligasi turun - tingkat
 bunganya makin
  tinggi (jika makin susah utk cari hutang baru, tentunya mesti
 dirangsang dg
  bunga lbh tinggi). Sbg contoh, keadaan Indonesia skr (bbrp bln
 terakhir), credit
  mulai tight, bunga deposito pun naik (krn utk memberi kredit, bank
 mesti
  memiliki tingkat deposit yg cukup - LDR - loan to deposit ratio)
 
 
 
  -
  Akibatnya USD menurun. Tingkat bunga tinggi -
  credit market yg tight. Tight credit tentunya akan menghambat
 pertumbuhan
  ekonomi, pengangguran meningkat, dll. Ini jd negative feedback.
 
 
 
  -
  Indikasi credit market tight ini sudah kelihatan skr2
  ini. Bisa lebih serius dg program bail out ky gini. Ini masih
 belum melihat efek
  luar biasanya kl sampe ada downgrade rating obligasi
  US
  treasury.
 
 
 
  Jd view
  bahwa dg bail out spt ini akan recovery, itu adalah falsehood. Utk
 kesalahan
  sebesar ini, pasti harus dilalui dg resesi. Resesi2 dahulu
 jg membersihkan
   membetulkan pandangan  premis2 yg salah (contoh: Nasdaq bubble,
  anggapan bahwa harga rumah tdk akan turun, akan selalu naik).
 Sdgkan kesalahan
  yg skr makin dibuat serius, ditambah lg dg moral hazard. Resesi
 ditunda, mungkin
  bisa... tp terelakkan, tdk mungkin.
 
 
 
  Resesi pd
  hakikatnya, itu membersihkan sistem ekonomi dr alokasi investasi
 yg salah
  (mal-investment) . Kl bail-out, skr good money
  dibuat beli bad money - value destruction.