Re: [EMAIL PROTECTED] Cantaloupe
Dear MakNgah, Menarik sekali beritanya. Kebetulan selama dua hari ini makan cantalope (es campur cantalope). Rupanya, bahasa kitanya cantalope itu belewa; tapi kata teman2 (orang kita) belewa itu tdak persis spt cantalope nya orang sini. Wah, kadang2 makanan itu kita take for granted saja, Tapi dg searching makNgah tsb, kita jadinya memakannya dg penuh kesadaran. Si Ben jadi ketawa sendir membaca phrase makNgah, yg mana cantalope katanya lagi on sale. Krn memang begitu lah lumrahnya kita, kalau sesuatu itu on sale, kita rajin membelinya. Tapi dg kita keathui khasiat nya itu, mungkin kita akan lebih rutin memakannya. Thanks, MakNgah. Mak Ngah, si Ben lagi malala di Chcago; -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.10.5/403 - Release Date: 7/28/2006 -- Website: http://www.rantaunet.org = * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =
Re: [EMAIL PROTECTED] Anak Mak Bandaro Meninggal
Karano Angku Abrar Yusuf anggota lamo kito kini samantaro indak tadaftar di Lapau, ambo porowaikan email baliau dari Australia untuak Angku Bandaro sarato kito nan basamo di Lapau ko. Salam, -- MakNgah Porowaik--- Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un. Semoga almarhumah diterimaNya ditempat yang sesuai dg ibadahnya, Mak Amsar Bandaro dan keluarga, semoga tabah melalui cobaan dari YMK ini. Semoga pula kita belajar (untuk keimanan kita masing-masing) dari peristiwa kematian yang semua kita pasti akan melaluinya. Terakhir saya ucapaka terima kasih kepada SanakSudaro yang meng-e-mailkan berita ini kesemua anggota RN termasuk saya, saya sangat berterima kasih karena akhir-akhir ini saya tidak lagi dlm daftar milis RN jadi sudah jarang mengetahui peristiwa di Rantaunet. Yazakallah khair. Abrar Yusuf di Canberra-Australia -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.1.394 / Virus Database: 268.7.3/350 - Release Date: 5/28/2006 -- Website: http://www.rantaunet.org = * Berhenti (unsubscribe), berhenti sementara (nomail) dan konfigurasi keanggotaan, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting * Posting dan membaca email lewat web di http://groups.yahoo.com/group/RantauNet/messages dengan tetap harus terdaftar di sini. -- UNTUK DIPERHATIKAN: - Hapus footer dan bagian yang tidak perlu, jika melakukan Reply - Besar posting maksimum 100 KB - Mengirim attachment ditolak oleh sistem =
[EMAIL PROTECTED] [SPAM] Re: Innalillah wainna ilaihi rojiuun; Dr.Ir.Irdamsyah
Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun, Akan ambo tahlilkan dan panjatkan doa utk Alm Irdam nanti malam, insya Allah. Mak Ngah dan semua2, Iyo tasirok darah Ben mandanga barito mak Ngah. Apo sabab langsungnyo mak Ngah? Sakit kah Irdam sbg penyebab nya? Doa selalu buat Irdam, Ben PS. Mak NGah trim atas berita nya In a message dated 11/25/2005 9:49:15 AM Eastern Standard Time, [EMAIL PROTECTED] writes: Inna lillahi wainna ilahi raajiun, Sungguah ambo takajuik mandanga barito singkek ko. Indak dapek kito tantukan doh pabilo kito masiang-masiang ka pai, antah siang antah ka biko. Hanyo Allah Subhanahua ta'ala nan dapek manantukan. Kini kito danga pulo dunsanak kito Anggota Lapau nan lah lamo bagabuang jo kito Angku Irdamsyah ah pai pulo, lah jadi Almarhum. ... Kito manyatokan basadiah berdukacita dengan painyo baliau nan indak kito sangko-sangko. Mudah-mudahan baliau ditarimo Allah Subhanahua ta'ala di tampek nan akan dianaugerahiNyo. Kapado ahli waris, kito mangucapkan ikuik belasungkawa, semoga sabar dan tawakkal manarimo keadaan nyato nan indak dapek kito tulak ko. Kapado kito nan tingga, marilah kito mandoa samo-samo mudah-mudhan kasehatan kito dapek tajago, dapek juo kito manunaikan ibadaik baiak kito salangkah-salangkah di dunia fana ko sampai pado suatu katiko, kito pun akan dipanggiaNyo. Amiin. Salam, --MakNgah Sjamsir Sjarif No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.1.362 / Virus Database: 267.13.4/175 - Release Date: 11/18/2005 Website http://www.rantaunet.org _ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting
[EMAIL PROTECTED] [Fwd: [Cahaya Islam] Menjajal Australia dengan Jilbab]
Ambo porowaikkan artikel nandisampaikan Angku Abrar dari Pek Baruah Ausie. Kalau ambo caliak sumbernyo postiang ko muncul dari dari mailing list http://groups.yahoo.com/group/CahayaIslam/ Salam, --MakNgah Original Message Subject: [Cahaya Islam] Menjajal Australia dengan Jilbab From:Sulastri Surono [EMAIL PROTECTED] Date:Tue, November 22, 2005 3:35 pm To: [EMAIL PROTECTED] -- Maaf kemaren di milis ini saya attach artikel, tapi attachment nya tidak nyantel atau apakah milis cahayaIslam tidak bisa menerima attachment? Mohon informasi. But anyway, dengan senang hati saya kirim lagi. Wass Sulastri Menjajal Australia dengan Jilbab Syahrani Azmi Rahim Mahasiswa Curtin University of Technology di Perth, Australia Barat The Sunday Times yang terbit di Perth, Australia Barat, mengangkat cerita menarik untuk disimak pada edisi Ahad, 13 November 2005. Surat kabar mingguan itu menempatkan cerita tersebut di headline. Judulnya bombastis: ''Move Away from the Bomber'' (''Menjauhlah (jaga jarak) dari pengebom.'') Siapakah yang dimaksud cerita itu sebagai pengebom? Tak lain dan tak bukan adalah seorang wanita berpakaian Arab Muslim; semua bagian badan tertutup, menggunakan jilbab (hijab), berpakaian longgar dan menggunakan cadar (niqab) sebagai penutup muka. Pakaian yang khas orang Arab yang notabene berkorelasi dengan Islam. Namun ternyata, wanita yang terpampang besar fotonya di bagian headline itu adalah wartawati The Sunday Times, Louise Pemble. Dia menyamar menjadi seorang Muslimah. Tujuannya, agar dia bisa merasakan sendiri bagaimana menjadi seorang Muslimah dengan pakaian seperti itu dan melihat bagaimana reaksi masyarakat Australia terhadapnya dengan pakaian tersebut. Dengan pakaian seperti itu, Louise berkeliling kota Perth, utamanya di tempat umum semacam pertokoan dan cafe. Tak banyak tempat yang ia singgahi, tetapi tempat-tempat itu adalah tempat ternama bagi penduduk. Sebut saja Northbridge, pertokoan di kawasan Hay street yang terletak di jantung kota Perth. Semuanya dilakukan dengan mengendarai transportasi umum semacam bus dan kereta. Sebelum melaksanakan misinya ini, Louise meminta izin kepada Australian Federation of Islamic Councils, organisasi Islam di Australia. Dia direstui oleh badan itu untuk menjalankan misinya. Bahkan, masyarakat Muslim Perth membantu dia untuk memakai baju yang pas untuknya. Bagaimana reaksi masyarakat Australia khususnya di Perth? Reaksi beragam Dalam bagian lain tulisannya yang berjudul ''How it feels to be an outsider'', Louise Pemble menulis dia merasakan berbagai macam cemohan, celetukan, dan bisikan dari orang Australia. Tapi dia ternyata mendapatkan kejutan karena masyarakat muda Australia wellcome terhadapnya. Yang mencemooh dan menghina Louise adalah masyarakat yang lebih tua. Hinaan yang datang cukup membuat kuping panas bagi seorang awam. Beberapa celetukan yang ia peroleh dari orang-orang tua (elderly people) antara lain ''stupid woman'' yang berarti ''wanita bodoh''. Puncaknya ketika dia mendapat cemohan dari wanita berusia lanjut dengan berkata seperti di headline surat kabar itu: ''move away from the bomber.'' Saat mengunjungi tempat-tempat umum di Australia, Louise Pemble menulis reaksi masyarakat terlihat berlebihan dalam melihatnya, memandangnya, dan mengamatinya. Seolah-olah, ketika wanita itu lewat, daerah tersebut menjadi 'siaga I'. Dalam tulisan Louise yang menarik itu, dia menceritakan pernah mendengar bahwa ada seorang Muslimah yang ketika berada di sebuah pusat perbelanjaan bernama Carousel, mendapat perlakuan buruk. Misalnya diludahi, dilecehkan, bahkan ada yang sampai ditarik dan dirobek jilbabnya. Disamping berbagai hinaan dan cemohan yang ia terima, secara mengejutkan ketika berada di kereta, Louise ditawari tempat duduk oleh seorang penumpang. Di kereta itu, ia diterima oleh orang-orang di dalamnya. Padahal, hal yang ia pikirkan saat itu adalah kemungkinan sebagian besar orang berpikir bahwa Louise akan melakukan bom bunuh diri dengan pakaian seperti itu. Tetapi ternyata tidak begitu adanya. Di dalam akhir tulisannya, Louise menyampaikan kesannya terhadap misinya ini. Dia menulis, sisi positif berada di dalam pakaian Muslimah seperti itu adalah sebuah ''kebebasan''. Kebebasan dalam artian dia tidak menjadi perhatian hanya karena tubuh dan rambutnya. Namun sisi negatifnya, dengan berpakaian seperti itu, keamanan dan kenyamanan diri menjadi tidak pasti. UU Antiteroris Memang, akhir-akhir ini isu terorisme, undang-undang anti-terorisme baru di Australia, Islam, dan berbagai macam pernak-perniknya menjadi perbincangan utama yang dominan. Belum lagi ditangkapnya beberapa Muslim di Melbourne dan Sidney yang menjadikan masyarakat Australia ketakutan dan terjadi beberapa diskriminasi. Padahal, jangankan orang Australia, masyarakat Islam awam sebagai manusia biasa di manapun berada, juga takut akan
[EMAIL PROTECTED] Volcano rumbling again
Ruponyo Gunuang Talang malatuih lo baliak yo? Nan kaduo kali? Silakn baco sumber ko. - Mak Ngah More news at http://www.news24.com/News24/Home/0,,,00.htmlwww.news24.com Read the story online: http://www.news24.com/News24/World/News/0,,2-10-1462_1690523,00.html Sent by: Sjamsir Sjarif Volcano rumbling again Apr 15 2005 07:57:14:407AM Indonesia's Mount Talang has sent out fresh clouds of dust and has continued to rumble, ruling out an early return for thousands of evacuated villagers. Mount Talang - Indonesia's Mount Talang sent out fresh clouds of dust and continued to rumble on Friday, ruling out an early return home for about 20 000 frightened people who have fled villages on its slopes. Elsewhere in the country, which is still recovering from the December 26 earthquake and tsunami and a second killer quake last month, three temblors with magnitudes of more 5 or more rocked parts of Java Island, officials said. There were no reports of injuries or damage from the tremors. Two were located under the Indian Ocean, while a third was close to the west Javanese city of Bandung. Government geologists were trying to establish the exact magnitude of the quakes. Indonesia is one of the world's most seismological active countries because of its location at the junction of three massive tectonic plates. Aside from Mount Talang, several other volcanoes have rumbled into life in recent days. Talang, a 2 800m peak on tsunami-hit Sumatra Island, began spewing out ash and dust on Tuesday, forcing the evacuation of thousands of villagers to towns farther away from the volcano. On Friday, the peak again belched out clouds of dust and rumbled, said government geologist Ade Edward. Scientists say that despite the activity, there are no signs a major eruption is imminent. One of the volcanoes that is showing signs of activity is Anak Krakatoa, a small volcanic island that appeared in the 1930s on the site of the former volcano of Krakatoa. That mountain produced the world's most powerful explosion when it erupted in 1883 and killed an estimated 36 000 people. Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.7.2 - Release Date: 3/11/2005 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Malaria Ancam Ribuan Korban Tsunami Di Simeulue
Halo, ini Sjamsir Sjarif. Artikel ini cukup menarik untuk dibaca Malaria Ancam Ribuan Korban Tsunami Di Simeulue http://www.waspada.co.id/berita/nasional/artikel.php?article_id=56913PHPSESSID=50c3950bcda539a7abb3427870a54a74 Article ini terkirim oleh fasilitas pengiriman artikel otomatis waspada.co.id -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.300 / Virus Database: 265.6.10 - Release Date: 1/10/2005 Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
[R@ntau-Net] Tsunami Di Meulaboh Dua Kali * Banyak Warga Tewas Ketika Menolong Para Korban Tsunami Pertama
Dikutip oleh Sjamsir Sjarif Dari Waspada Medan kita baca: Tsunami Di Meulaboh Dua Kalibrsmall* Banyak Warga Tewas Ketika Menolong Para Korban Tsunami Pertama/small http://www.waspada.co.id/berita/nasional/artikel.php?article_id=56242PHPSESSID=fb2d019e17cfc46f3b6596ec2823535d Article ini terkirim oleh fasilitas pengiriman artikel otomatis waspada.co.id Waspada Online -- 31 Des 04 08:51 WIB Tsunami Di Meulaboh Dua Kali * Banyak Warga Tewas Ketika Menolong Para Korban Tsunami Pertama Meulaboh, WASPADA Online Meulaboh jauh lebih parah terkena amukan gempa dan tsunami. Dua kali badai yang tak bersahabat ini menyapu kota di pinggiran pantai barat NAD ini. Peluang untuk hidup tipis. Namun bila Tuhan menyelamatkan seseorang dia akan selamat. Itulah yang dirasakan M. Selamat dan M. Zakir, karyawan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Meulaboh. Mereka bersama istrinya lolos dari maut dan berhasil keluar dari kawasan porak-poranda itu, menuju Takengon. Rabu (29/12) sore mereka berhasil menghirup udara dingin setibanya di dataran Tinggi Gayo. M. Selamat, 45, karyawan BPD Meulaboh (foto) yang berhasil keluar dari kawasan bencana itu, Kamis (30/12) mengisahkan perjalanannya kepada Waspada di ruang kerja bupati, usai rapat membahas pengiriman bantuan ke Meulaboh. Usai gempa, sebut warga asal Takengon ini yang baru bertugas empat bulan di Meulaboh, sebenarnya tidak ada tanda-tanda akan terjadinya badai tsunami. Masyarakat yang telah lari berhamburan menyelamatkan diri dari gempa, kembali tenang kendati trauma. Saat itu walau suasana relatif tenang, dia bersama istrinya Eli Rohani dan Muzakir, serta Ida juga staf BPD, sudah mengeluarkan sepeda motor. Mereka bergerak ke arah Kota Meulaboh. Tiba-tiba di perjalanan datanglah badai tsunami yang pertama. Luar biasa. Arus airnya kencang sekali. Kami melarikan sepeda motor ke arah timur untuk menyelamatkan diri. Dan kebetulan anak-anak semuanya tinggal di Takengon, sebut mantan karyawan BPD Takengon ini. Alhamdulillah mereka dan masyarakat lainnya selamat, setelah berada di kawasan yang lebih tinggi. Kami melihat air surut perlahan-lahan kembali ke laut. Pada saat air itu surut banyak masyarakat yang telah selamat, turun menyelamatkan saudaranya yang lain, kenangnya pahit. Ketika akan turun untuk membantu, sebutnya, tiba-tiba datang kembali tsunami yang kedua. Pada saat itu mereka melarikan sepeda motor dalam suasana yang panik. Suara gemuruh, pohon bertumbangan, pekikan dan tangis disertai jeritan minta tolong dan teriakan Allahu Akbar, benar-benar membuat semua manusia kehilangan konsentrasi. Kami terus berlari memacu sepeda motor. Dan terus berjalan tak tentu arah, mencari kawasan yang tinggi dan dapat dilalui sepeda motor, sebutnya yang masih nampak lelah. Sesekali dia menarik nafas dalam dan melanjutkan kisahnya. Dari ketinggian itu, istrinya yang stres dan menangis turut menyaksikan bagaimana ganasnya dua kali tsunami di Meulaboh itu. Tidak ada yang mampu diselamatkan. Korban jiwa yang tewas cukup banyak. Saya tidak dapat prediksikan bagaimana dan berapa jumlah yang tewas. Tetapi yang saya lihat sepintas, kemungkinan 60 persen lebih warga Meulaboh meninggal, sebut M. Selamat. Korban yang meninggal, menurut warga asal Gayo ini, lebih banyak terjadi pada tsunami kedua. Karena pada tsunami kedua itu, banyak masyarakat yang turun berupaya menyelamatkan korban yang tersapu tsunami pertama. Namun hanya berselang 7 atau 10 menit tsunami kedua itu datang dan sangat luar biasa. Yang berada di kawasan rendah, di mana mereka pada tsunami pertama selamat, ketika amukan kedua itu datang semuanya disapu. Warga Meulaboh yang lolos dari amukan tsunami itu secara serentak mengungsi di beberapa titik dan mereka berpencar di seputar kawasan pegunungan dan tempat yang relatif tinggi. Karyawan BPD ini mengungsi sekitar 15 kilometer arah timur Meulaboh. Selama di pengungsian penghidupan sangat memprihatinkan. Mereka yang sakit tidak ada obat-obatan yang memadai, makanan sangat kekurangan. Dua hari kami di pengungsian. Kondisi sangat memprihatinkan. Saya tak mampu lagi menjelaskan bagaimana. Makan tidak teratur di sana sini menangis dan mengerang kesakitan. Tidur tak menentu, nyamuk pun cukup banyak, sebutnya. Kalau terus bertahan di pengungsian, tanda-tanda kematian semakin dekat. Untuk itulah kami memberanikan diri keluar kawasan petaka ini. Kami keluar untuk melaporkan agar secepatnya ada perhatian bagi warga yang di sana, jelasnya. Dengan berbekal minyak sepeda motor 1 liter mereka memberanikan diri menelusuri jalan Beutong menuju Takengon. Di perjalanan baru mereka mendapatkan bantuan makanan dan minyak kendaraan. Itu juga didapatkan dari aparat keamanan pos kamp 2 TNI dari kesatuan 623 Kalimantan. Setelah semalam menginap di pos aparat mereka berempat (Selamat dan istrinya Eli Rohani, Muzakir dan Ida karyawan BPD Meulaboh yang akan kembali ke Langsa dan Banda Aceh), kembali melanjutkan perjalanan menelusuri hutan