Re: KETEMU YUK!!!

1999-05-14 Terurut Topik Notrida Mandica

Boleh juga tuh!  Siapa yang mau daftar?
Saya daftar Mas Budi.

thank you,

ida

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: KETEMU YUK!!!
Date: Thu, 13 May 1999 12:35:12 -0700

Gimana kalau di LA?
Cuacanya anget, bisa bikin singkong goreng, ubi goreng, pecel, dll yang
meng'Indonesia'.

Salam,
Budi

Notrida Mandica wrote:
 
  HELLO  REKAN-REKAN PERMIAS@
 
  KETEMU YUK!  KITA BISA KETEMU DI NEW YORK, DI CHICAGO, OR DI MANA SAJA,
SAYA
  SIAP FLY DEH! MUMPUNG LAGI LIBUR.
  KITA LIHAT BAGAIMANA KALAU KITA BERTEMU, MUNGKIN KITA BISA CIPTAKAN
PALING
  KURANG DUA HAL:
  PERTAMA: MENULIS BUKU HASIL DISKUSI
  KEDUA: MEMBUAT PARTAI POLITIK.
 
  BAGAIMANA?
 
  IDA
 
  __
  Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com


__
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com



Re: KETEMU YUK!!!

1999-05-14 Terurut Topik Boy anderesta

Boleh juga tuh!  Siapa yang mau daftar?
Saya daftar Mas Budi.

thank you,

ida



Nah..sudah ada Budi dan Ida..
Trus Jaya, Vincent, Patrick, Blucer, Helson, Andrew, Pohan dan lainnya gimana?
Daripada bertahun tahun berdebat ngga karuan disini, mending ketemu sekalian.
Siapa tahu bisa akrab..., kalau akhirnya saling baku hantam..yah yang penting
bisa mengeluarkan unek unek dan emosi

Yang pada akhirnya bisa meringankan beban pikiran dan mempermudah proses
belajar
di kampus masing masing...

Benar kan?

Selamat bertemu,


Note:
Biaya rumah sakit dan lawyer ditanggung masing masing



Boy



Re: KETEMU YUK!!!

1999-05-14 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Kawan-kawan, kalo duel-debat, aku gak melok-melok yo.
Aku cuma nge-liput wae la cak. Apalagi kalo ada "resolusi", "kami nuntut si
ini mundur", "kami menghimbau ini!" "kami mengultimatum kalo sampe ... hari
belum beres, maka kami!":-) Misalnya kayak-kayak gitu lah. Pokoknya,
ramai gitu. Bukankah pers Indonesia makin digemari (sekarang hampir seribu
SIUPP baru diberikan Pemerintah Habibie) kepada pers dan pengusaha-- kalo ada
berrita rame?

Bayangin 1000 SIUPP baru , sumber daya wartawannya pun serabutan, diambil
dari mana ya?  Tanpa ba-bu-bi-, asal mau, sekarang ini semua orang bisa jadi
wartawan. Minimum itu berlaku selama "bulan madu pers" saat ini. Entah kalo
"musim gugur" nanti tiba.Tapi, faktanya,  saat ini mayoritas media itu terbit
dan laku man:-)

Eh aktivis Permias DC, juga oke sama ide ngumpul ini. Kontak-kontak lah
kalian. Jeput bola lah, man.:-)

Aku ngomongnya ngelompat-lompat gini ya-- habis gue juga dikejar deadline
nih. Politik, kumpul permias, reformasi, tauke, ...  Au ah lap...:-)

salam,
ramadhan pohan
(gak punya lawyer ato asuransi :-))

# # #

In a message dated 5/14/99 8:40:13 AM !!!First Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
writes:


 Boleh juga tuh!  Siapa yang mau daftar?
 Saya daftar Mas Budi.

 thank you,

 ida



 Nah..sudah ada Budi dan Ida..
 Trus Jaya, Vincent, Patrick, Blucer, Helson, Andrew, Pohan dan lainnya
gimana?
 Daripada bertahun tahun berdebat ngga karuan disini, mending ketemu sekalian.
 Siapa tahu bisa akrab..., kalau akhirnya saling baku hantam..yah yang penting
 bisa mengeluarkan unek unek dan emosi

 Yang pada akhirnya bisa meringankan beban pikiran dan mempermudah proses
 belajar
 di kampus masing masing...

 Benar kan?

 Selamat bertemu,


 Note:
 Biaya rumah sakit dan lawyer ditanggung masing masing
  



Formulasikan pendapat anda (Re: RASIALIS VS KEBANGSAAN)

1999-05-14 Terurut Topik FNU Brawijaya

Wah, sayang email anda ilang nih Bung Blucer.

Anda kok bisa menilai saya rasialis itu berdasarkan apa?
* Apakah karena masalah tauke?
* Ataukah karena saya menulis pendapat saya tentang perjuangan
  untuk mengurangi kesenjangan sosial dengan jalan memberi perlindungan
  kepada pengusaha bumiputra dan perluasan kesempatan pendidikan
  kepada bumiputra?

Anda terlihat mencampur-adukan hal-hal di atas, lalu mengolahnya dengan
asumsi anda sendiri. Sejak kapan perjuangan untuk bumiputra adalah salah
satu bentuk diskriminasi? Anda berusaha memaksakan pendapat anda kepada
saya bahwa pendapat saya tidak betul dan menggolongkannya sebagai bentuk
diskriminasi (yg negatif), atau meminjam istilah keren dari Bung Moko mempunyai
'racist's remark'.

Anda juga memaksakan kehendak anda agar saya introspeksi tanpa alasan yang
jelas. Silakan dong diserang bahwa usaha penghilangan kesenjangan sosial
dapat dilakukan tanpa prioritas kesempatan kepada bumiputra, bukan dengan
mencap si punya pendapat sebagai racist atau apapun juga. Silakan ulas posting
Bung Rasyad yang jelas-jelas ilmiah, dan jelas-jelas untuk point (1) eh, point (3)
berseberangan dengan pendapat saya itu. Bukannya ngotot nggak karuan lalu
hantam sana hantam sini. Bila anda tidak punya argumen yang tepat ya silakan
anda yang mawas diri dan belajar bagaimana mesti menjawab pendapat saya,
tanpa berusaha menjudge apakah si pemilik pendapat seorang racist atau bukan.
Itu kalau anda mau dan mampu. Bukan cuman berlindung di balik perlambang
anti-diskriminasi lalu menjadikannya sebagai senjata kepada setiap orang yang
tidak sependapat.

Tentang bagaimana Bung Moko yang tidak sabar, itu hak Bung Moko. Sejumlah
berapapun orang yang menilai saya sebagai racist berdasarkan pendapat saya,
berarti sejumlah itu pula yang belum memahami bagaimana menghargai pendapat
orang lain. Bila judgement yang dilakukan oleh sejumlah rekan berdasarkan
ucapan 'tauke' (point 1 di atas), silakan juga dilihat jumlah rekan yang memosting
pendapat yang sebaliknya.

Bung Blucer, saya sih sudah tidak pada level pemosting 'panasan' Perjalanan
waktu yg saya tempuh dalam berdiskusi di milis ini mengajari saya untuk sabar.
Tentu saja letupan-letupan masih ada, tetapi jelas sudah jauh di bawah jumlah
letupan anda tho Saya masih menganggap reply-reply anda sebagai bagian
dari adu argumentasi, dan ternyata anda sudah memakainya sebagai persoalan
ego. Ini yang repot

Nah, silakan kalau anda sanggup memberikan pandangan anda bagaimana
mengurangi kesenjangan sosial, atau apapun faktor-faktor yang paling penting
untuk memperbaiki perekonomian sekaligus kondisi sosial di Indonesia yang
compang-camping. Tentu saja tanpa perlu menjudge si empu pendapat. Bila
anda masih tidak mampu memilah hal ini, berarti anda juga belum mampu
hidup berdemokrasi dengan baik. Lalu bagaimana pula anda akan men-judge
sekelompok orang yang mempunyai pandangan untuk mengangkat
nasib buruh seperti aliran komunis? Juga pandangan sosialis, pandangan marhaen?
(belum saya sebutkan yg punya paham militerism). Mereka jelas mempunyai
pandangan yang jauh lebih ekstrim dari saya yang hanya ingin pemberian
prioritas temporer pada suatu kelompok tertentu karena kelemahan mereka.
Anda kan punya pendapat bahwa free competition perlu dilakukan tanpa melihat
apapun. Nurut saya, ini dapat diidentifikasikan sebagai pandangan yang condong
ke paham liberalism atau capitalism (sebetulnya saya ingin menuliskan sebagai
capitalism ekstrim). Nggak tahu juga kalau anda tidak bisa mengidentifikasikan
pandangan anda sendiri. (Sorry.).

Nah, dengan resmi saya tantang anda untuk menformulasikan pandangan anda.
Bila anda tidak mampu silakan anda yang mawas diri. Selama ini anda cuma
mutar-mutar di hal-hal yang bersifat sangat umum dan tidak terpola sama sekali.
Setelah ndak sabar lalu sibuk cari celah untuk memojokkan orangkepriben.

Buat Bung Rasyad. Saya juga mengikuti milis ekonomi-indonesia yang anda asuh.
Sayang buat saya terlalu terfokus, sehingga meminjam istilah AR, bajunya terlalu
sesak buat saya (ndak bisa diskusi panas..hehe). Makanya saya lebih senang
memonitor. Buat rekan-rekan yang lain yang tertarik dengan perekonomian, mungkin
milis yang diasuh Bung Rasyad dapat memenuhi harapan. Dulu sangat ramai, karena
alasan teknis, sempat ditutup, dan baru beberapa waktu yg lalu Bung Rasyad
membukanya kembali.

Nah, Bung Rasyad. Saya tidak yakin anda membaca pendapat saya yang memang
tidak terstruktur. Namun demikian, intinya saya berlawanan pendapat dengan anda
pada point 3 (?) yaitu free capitalism. Banyak negara-negara yang mengadopsi
paham ini malah jatuh tersungkur. Mungkin anda dapat menajamkan pendapat
anda tersebut? Oya, tolong posting anda diberi subjek baru / judul baru, jangan pakai
header ini Terus terang, kalaupun anda mereply, saya tidak akan mereply kembali
supaya tidak ada kisruh-kisruh hasil rembesan masalah sebelumnya. Mungkin rekan
yg lain saja yg mendiskusikan. Thanks

--
Salam,
Jaya


-- I 

Anda Pun Bisa Mengikuti Debar Calon Presiden Republik Indonesia

1999-05-14 Terurut Topik Nasrullah Idris




 Anda pun 
bisa mengikuti debat calon presiden Republik Indonesia. Buatlah team official 
yang terdiri dari 
: a. 
Penata rias. Fungsinya merekayasa penampilan anda sehingga ketika tampil debat 
memperlihatkan penampilan 
prima. b. 
Penata gaya. Fungsinya mengatur/penyesuaian gaya terhadap kalimat dari mulut 
anda. c. 
Penata Verbal. Fungsinya menyusun kalimat sugestif terhadap 
audens. d. 
Penyusun Pertanyaan. Fungsinya, mendeteksi, kira-kira apa yang akan ditanya oleh 
audens. e. 
Penysun Jawaban. Fungsinya, menjawab dari official point 
d. 

 
f. Sekuriti. Fungsinya seperti menagamankan segala sesuatu yang bersifat 
rahasia. 
g. Mediator. Fungsinya melakukan lobbi dengan team dari lawan 
politik. 
h. Dokter yang bertugas menjaga stamina fisik 
anda. i. 
Psikolog yang bertugas menjaga stabilitas mental 
anda. j. 
Tem Kreatif. Bertugas untuk mencari terobosan mengejutkan serta memberikan 
kredit 
point. k. 
Team publikasi/komunikasi yang bertugas menyebarkan informasi yang bermuatan 
kampanye kepada 
publik. l. 
(Silakan teruskan)Salam,Nasrullah 
Idris
 JPEG image