Re: [Re: Demo terus]
Bersyukur??? ini sih gara2 pada males kuliah aja atau mereka lupa kalau mahasiswa itu tugasnya belajar? dasar tolol, bukannya nunggu... emang kabinet superman, tunggu kek 3 bulan mahasiswa2 kritis... they can kiss my ***. Engga' tau apa kalau makin sering Demo, urusan negara makin engga' kelar? Investor asing makin engga' mau masuk???. Ini dia yang gue bilang mental melayu, di kasih ati, ngelunjak ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bersyukurlah karena kita masih memiliki mahasiswa-mahasiswa kritis yang masih perduli dengan bangsanya. From: Suhendri [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Demo terus Date: Thu, 28 Oct 1999 15:05:07 +0700 Mau kuliah, males. Mau ujian, belum belajar (baca : nggak bisa lulus) Mau kerja, kuliah belum selesai. Mau jadi wakil rakyat, nggak diakui rakyat. Mau jadi menteri, SKS belum habis. Mau jadi wakil mahasiswa, nggak diakui mahasiswa lain. Mau terkenal (baca : sok sibuk dan nggak ada kerjaan lain), YA demo aja terus sampe tua. Soe Mahasiswa Berkumpul di Tugu Proklamasi Gelar Mimbar Rakyat Reporter: Djoko Tjiptono detikcom, Jakarta- Tugu Proklamasi tampaknya hanya ditinggalkan mahasiswa selama sepuluh hari. Kamis (28/10/1999) pukul 14.00 WIB, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kota meulai mengalir memenuhi pelataran monumen tersebut. Rencananya mereka akan mulai menggelar Mimbar Rakyat pukul 15.00 WIB. Jaringan Kota adalah kumpulan elemen-elemen aksi mahasiswa se-Jabotabek. Belasan kesatuan aksi yang dikenal radikal bergabung dalam Jaringan Kota. Forum Kota (Forkot), Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan demokrasi (Famred), Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti (Kamtri), Keluarga Besar Universitas Indonesia (KBUI), Forum Bersama (Forbes), KM-Gunadharma dan beberapa kesatuan aksi tergabung dalam jaringan ini, Menurut seorang aktivis Forkot, Jim Bong, mereka ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tetap bergerak. Kita tidak mau terkesan puas dengan pemerintahan sekarang, ujar Jim kepada detikcom. Dia menilai kabinet Gus Dfur tidak menunjukkan kedaulatan rakyat, tapi kedaulatan elit. Kedaulatan rakyat terkesan disalahgunakan, kata Jim. Mahasiswa hingga berita ini diturunkan masih mempersiapkan acara Mimbar Rakyat. Sebuah spanduk besar terpampang di belakang patung proklamator, bertuliskan: Mahasiswa dan Rakyat bersatu tuntut: - Bersihkan kabinet dari Orba dan militerisme - Adili Soeharto dan kroni-kroninya - Tegakkan demokrasi, HAM dan Supremasi Hukum - Usut Tuntas kasus-kasus KKN - Stop Isu SARA - Cabut Dwi Fungsi TNI - Cabut UU Penghambat Demokrasi (RUU PKB, UU 9/98, UU No.20/82) Perangkat sound system untuk berorasi juga sedang dipersiapkan. Jumlah mahasiswa yang datang juga semakin banyak. Bakal rame. Copyright © 1998 - 1999 detikcom Digital Life. Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari detikcom Digital Life. Situs web ini dikelola dan dikembangkan oleh Agrakom __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: [Re: Demo terus]
Memangnya anda tahu kalau mereka demo cuma karena males kuliah? Tidak bisa dong anda langsung menilai seperti itu. Lihat dong alasan mereka untuk demo, khan diantaranya memprotes kabinet GD yang dinilai menunjukkan 'kedaulatan elite'. Pembentukan kabinet juga sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan pasar (baca: masuknya investor asing)Bung. salam, -Dani- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: Demo terus] Date: Thu, 28 Oct 1999 07:31:50 PDT Bersyukur??? ini sih gara2 pada males kuliah aja atau mereka lupa kalau mahasiswa itu tugasnya belajar? dasar tolol, bukannya nunggu... emang kabinet superman, tunggu kek 3 bulan mahasiswa2 kritis... they can kiss my ***. Engga' tau apa kalau makin sering Demo, urusan negara makin engga' kelar? Investor asing makin engga' mau masuk???. Ini dia yang gue bilang mental melayu, di kasih ati, ngelunjak ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bersyukurlah karena kita masih memiliki mahasiswa-mahasiswa kritis yang masih perduli dengan bangsanya. From: Suhendri [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Demo terus Date: Thu, 28 Oct 1999 15:05:07 +0700 Mau kuliah, males. Mau ujian, belum belajar (baca : nggak bisa lulus) Mau kerja, kuliah belum selesai. Mau jadi wakil rakyat, nggak diakui rakyat. Mau jadi menteri, SKS belum habis. Mau jadi wakil mahasiswa, nggak diakui mahasiswa lain. Mau terkenal (baca : sok sibuk dan nggak ada kerjaan lain), YA demo aja terus sampe tua. Soe Mahasiswa Berkumpul di Tugu Proklamasi Gelar Mimbar Rakyat Reporter: Djoko Tjiptono detikcom, Jakarta- Tugu Proklamasi tampaknya hanya ditinggalkan mahasiswa selama sepuluh hari. Kamis (28/10/1999) pukul 14.00 WIB, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Kota meulai mengalir memenuhi pelataran monumen tersebut. Rencananya mereka akan mulai menggelar Mimbar Rakyat pukul 15.00 WIB. Jaringan Kota adalah kumpulan elemen-elemen aksi mahasiswa se-Jabotabek. Belasan kesatuan aksi yang dikenal radikal bergabung dalam Jaringan Kota. Forum Kota (Forkot), Front Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan demokrasi (Famred), Kesatuan Aksi Mahasiswa Trisakti (Kamtri), Keluarga Besar Universitas Indonesia (KBUI), Forum Bersama (Forbes), KM-Gunadharma dan beberapa kesatuan aksi tergabung dalam jaringan ini, Menurut seorang aktivis Forkot, Jim Bong, mereka ingin menunjukkan bahwa mahasiswa tetap bergerak. Kita tidak mau terkesan puas dengan pemerintahan sekarang, ujar Jim kepada detikcom. Dia menilai kabinet Gus Dfur tidak menunjukkan kedaulatan rakyat, tapi kedaulatan elit. Kedaulatan rakyat terkesan disalahgunakan, kata Jim. Mahasiswa hingga berita ini diturunkan masih mempersiapkan acara Mimbar Rakyat. Sebuah spanduk besar terpampang di belakang patung proklamator, bertuliskan: Mahasiswa dan Rakyat bersatu tuntut: - Bersihkan kabinet dari Orba dan militerisme - Adili Soeharto dan kroni-kroninya - Tegakkan demokrasi, HAM dan Supremasi Hukum - Usut Tuntas kasus-kasus KKN - Stop Isu SARA - Cabut Dwi Fungsi TNI - Cabut UU Penghambat Demokrasi (RUU PKB, UU 9/98, UU No.20/82) Perangkat sound system untuk berorasi juga sedang dipersiapkan. Jumlah mahasiswa yang datang juga semakin banyak. Bakal rame. Copyright © 1998 - 1999 detikcom Digital Life. Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang. Tidak diperkenankan mereproduksi seluruh maupun sebagian dalam bentuk maupun media apapun tanpa ijin tertulis dari detikcom Digital Life. Situs web ini dikelola dan dikembangkan oleh Agrakom __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com. __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: [Re: [Re: Demo terus]]
sorry yah, ngebales sekalian ngeluarin uneg2, jadinya rada melenceng kiri kanan...:)). ya...ya...ya... yada...yada...yadayada... dan blah...blah...blah...blah...blah... Pointnya akan lebih parah kalau mahasiswanya Demo terus... Apapun alasan-nya!!. Orang asing khan ngeliatnya, "Gila ini negara engga' aman2, males ah invest kesini, mending ke Malaysia deh". Yang paling menyebalkan itu, si ratusan sok tau itu, engga' ngasih kesempatan kepada kabinet baru untuk bertindak. Gila... mentri2nya aja belom dilantik, kok udah Demo. Itu dia makanya gue bilang mereka itu tolol!. Kasih waktu dong... baru juga 1 minggu!!! Ngomong2 soal "kedaulatan elite"... 1. seperti Emil Salim yang bekas mentri aja bilang "jabatan mentri itu jabatan politik...". Jadi engga' ngerti2 banget bidang engga' jadi soal. Emang mentri kerja sendiri? dia khan ada pembantu2nya + staf2 ahlinya. Kalau mentri itu menjabat sesuai dengan bidangnya, yang ada biasanya "sok tau", contohnya udah ada tuh, Habibie. 2. Emang harus gitu, soalnya kalau engga' negara bisa pecah. Loe pilih mana? punya mentri2 yang sesuai dengan keahliannya, tapi negara loe tinggal pulau jawa, atau ,punya mentri yang tidak begitu sesuai (kompromi politik), tapi negara loe masih punya 26 propinsi. 3. Yang gue bingung, mentri2 ini belum bertidak. kok loe semua udah pada "ngejudge"?. Sok tau banget, liat dulu kerjaannya dia gimana. Anyway, udah biasa tuh di pemerintahan, orang yang bidangnya apa... jabatannya apa... dan ini terjadi diseluruh dunia!!!. Bukan bidangnya, bukan berarti mereka tolol toh?. Sayangnya semua engga' sadar sih. Mentang2 di kasih bisa Demo, langsung abring2-an Demo terus. Dasar ngelunjak... Ditungganginpun engga' sadar, yang penting DEMO!!!. Dibiasain "civilized" dikit kek jadi manusia. Udah pada gede, bukannya mature, otak di pake, ini malah seenak hatinya aja. Dasar anak2 kecil, sok tau, susah deh... Sorry deh, mungkin mereka bukan males, cuma kapan lagi loe bisa keluar rumah berhari2, sama temen2-nya, engga' ada kuliah,PR,tugas,Presentasi + bisa pacaran bebas, atau sedikitnya cari jodoh...:). Dengan alasan Reformasi, sambil menyelam minum air. Percaya engga' loe sama gue kalau banyak yang "jadi" di tempat demo...:). Emang masyarakat kita demennya ngumpul/nongkrong sih, jadi kaya' gini2an cepet... Buat gue, perjuangan mahasiswa yang asli itu adalah yang pertama kali, meskipun hasilnya anarki. Untuk itu gue angkat topi, gue salut, dan ikut menangis unutk mahsiswa2 UTS yang meninggal dunia, mereka itulah pahlawan reformasi yang sebenarnya. Tapi yang lain2 sesudah itu They can kiss my ***. Demo UU PKB, BS, gue baca UU.PKB sampai 2 kali, engga' ada yang bisa di demo, dan dibilang kalau itu menghambat reformasi. Demo Pencalonan Presiden, what a freaking waste of human life. Sekarang Demo ini, ini adalah engga' lain dari perbuatan sebagian kecil orang, yang MEMANG tidak pingin keadaan negara kita TENANG!!!. Loe harus ngakuin kalau engga' ada alasan yang kuat untuk mereka buat Demo, dan loe juga harus ngakuin kalau banyak orang2 yang seperti gue, orang2 udah sick and tired ngeliat kelakuan mereka ini. Kasihan perjuangan reformasi yang sebenarnya karena di "abuse" oleh si keparat2 laknat ini -man... panjang juga yah...- ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Memangnya anda tahu kalau mereka demo cuma karena males kuliah? Tidak bisa dong anda langsung menilai seperti itu. Lihat dong alasan mereka untuk demo, khan diantaranya memprotes kabinet GD yang dinilai menunjukkan 'kedaulatan elite'. Pembentukan kabinet juga sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan pasar (baca: masuknya investor asing)Bung. salam, -Dani- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: Demo terus] Date: Thu, 28 Oct 1999 07:31:50 PDT Bersyukur??? ini sih gara2 pada males kuliah aja atau mereka lupa kalau mahasiswa itu tugasnya belajar? dasar tolol, bukannya nunggu... emang kabinet superman, tunggu kek 3 bulan mahasiswa2 kritis... they can kiss my ***. Engga' tau apa kalau makin sering Demo, urusan negara makin engga' kelar? Investor asing makin engga' mau masuk???. Ini dia yang gue bilang mental melayu, di kasih ati, ngelunjak ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bersyukurlah karena kita masih memiliki mahasiswa-mahasiswa kritis yang masih perduli dengan bangsanya. From: Suhendri [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Demo terus Date: Thu, 28 Oct 1999 15:05:07 +0700 Mau kuliah, males. Mau ujian, belum belajar (baca : nggak bisa lulus) Mau kerja, kuliah belum selesai. Mau jadi wakil rakyat, nggak diakui rakyat. Mau jadi menteri, SKS belum habis. Mau jadi wakil mahasiswa, nggak diakui mahasiswa lain. Mau terkenal (ba
Re: [Re: [Re: Demo terus]]
He eh panjang banget tuh man. Gue ampe' manggut-manggut bacanya antara ngerti dan nggak soalnya memang bener-bener melenceng kiri kanan khan.:-) Ok man, gue kekelas dulu nih, soalnya disini nggak ada demo, kalau ada gue mau ikut demo aje biar dapet jodoh hi.hi.hi Salam, -Dani- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: [Re: Demo terus]] Date: Thu, 28 Oct 1999 09:06:23 PDT sorry yah, ngebales sekalian ngeluarin uneg2, jadinya rada melenceng kiri kanan...:)). ya...ya...ya... yada...yada...yadayada... dan blah...blah...blah...blah...blah... Pointnya akan lebih parah kalau mahasiswanya Demo terus... Apapun alasan-nya!!. Orang asing khan ngeliatnya, "Gila ini negara engga' aman2, males ah invest kesini, mending ke Malaysia deh". Yang paling menyebalkan itu, si ratusan sok tau itu, engga' ngasih kesempatan kepada kabinet baru untuk bertindak. Gila... mentri2nya aja belom dilantik, kok udah Demo. Itu dia makanya gue bilang mereka itu tolol!. Kasih waktu dong... baru juga 1 minggu!!! Ngomong2 soal "kedaulatan elite"... 1. seperti Emil Salim yang bekas mentri aja bilang "jabatan mentri itu jabatan politik...". Jadi engga' ngerti2 banget bidang engga' jadi soal. Emang mentri kerja sendiri? dia khan ada pembantu2nya + staf2 ahlinya. Kalau mentri itu menjabat sesuai dengan bidangnya, yang ada biasanya "sok tau", contohnya udah ada tuh, Habibie. 2. Emang harus gitu, soalnya kalau engga' negara bisa pecah. Loe pilih mana? punya mentri2 yang sesuai dengan keahliannya, tapi negara loe tinggal pulau jawa, atau ,punya mentri yang tidak begitu sesuai (kompromi politik), tapi negara loe masih punya 26 propinsi. 3. Yang gue bingung, mentri2 ini belum bertidak. kok loe semua udah pada "ngejudge"?. Sok tau banget, liat dulu kerjaannya dia gimana. Anyway, udah biasa tuh di pemerintahan, orang yang bidangnya apa... jabatannya apa... dan ini terjadi diseluruh dunia!!!. Bukan bidangnya, bukan berarti mereka tolol toh?. Sayangnya semua engga' sadar sih. Mentang2 di kasih bisa Demo, langsung abring2-an Demo terus. Dasar ngelunjak... Ditungganginpun engga' sadar, yang penting DEMO!!!. Dibiasain "civilized" dikit kek jadi manusia. Udah pada gede, bukannya mature, otak di pake, ini malah seenak hatinya aja. Dasar anak2 kecil, sok tau, susah deh... Sorry deh, mungkin mereka bukan males, cuma kapan lagi loe bisa keluar rumah berhari2, sama temen2-nya, engga' ada kuliah,PR,tugas,Presentasi + bisa pacaran bebas, atau sedikitnya cari jodoh...:). Dengan alasan Reformasi, sambil menyelam minum air. Percaya engga' loe sama gue kalau banyak yang "jadi" di tempat demo...:). Emang masyarakat kita demennya ngumpul/nongkrong sih, jadi kaya' gini2an cepet... Buat gue, perjuangan mahasiswa yang asli itu adalah yang pertama kali, meskipun hasilnya anarki. Untuk itu gue angkat topi, gue salut, dan ikut menangis unutk mahsiswa2 UTS yang meninggal dunia, mereka itulah pahlawan reformasi yang sebenarnya. Tapi yang lain2 sesudah itu They can kiss my ***. Demo UU PKB, BS, gue baca UU.PKB sampai 2 kali, engga' ada yang bisa di demo, dan dibilang kalau itu menghambat reformasi. Demo Pencalonan Presiden, what a freaking waste of human life. Sekarang Demo ini, ini adalah engga' lain dari perbuatan sebagian kecil orang, yang MEMANG tidak pingin keadaan negara kita TENANG!!!. Loe harus ngakuin kalau engga' ada alasan yang kuat untuk mereka buat Demo, dan loe juga harus ngakuin kalau banyak orang2 yang seperti gue, orang2 udah sick and tired ngeliat kelakuan mereka ini. Kasihan perjuangan reformasi yang sebenarnya karena di "abuse" oleh si keparat2 laknat ini -man... panjang juga yah...- ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Memangnya anda tahu kalau mereka demo cuma karena males kuliah? Tidak bisa dong anda langsung menilai seperti itu. Lihat dong alasan mereka untuk demo, khan diantaranya memprotes kabinet GD yang dinilai menunjukkan 'kedaulatan elite'. Pembentukan kabinet juga sedikit banyak mempengaruhi kepercayaan pasar (baca: masuknya investor asing)Bung. salam, -Dani- From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED] Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [Re: Demo terus] Date: Thu, 28 Oct 1999 07:31:50 PDT Bersyukur??? ini sih gara2 pada males kuliah aja atau mereka lupa kalau mahasiswa itu tugasnya belajar? dasar tolol, bukannya nunggu... emang kabinet superman, tunggu kek 3 bulan mahasiswa2 kritis... they can kiss my ***. Engga' tau apa kalau makin sering Demo, urusan negara makin engga' kelar? Investor asing makin engga' mau masuk???. Ini dia yang gue bilang mental melayu, di kasih ati, ngelunjak ichal Dani Gumilar [EMAIL PROTECTED] wrote: Bersyukurlah karena kita masih memiliki mahasiswa-mahasiswa kritis yang ma