Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Loh biar satu kali tapi masih lebih hebat kebanding tidak sama sekali khan?,
kenapa harus ketawa??. Eh masalah mahasiswa tetap memegang peran/ jabatan, itu
siapa yang bikin?? Gue baru tau kalau dalam suatu perjuangan itu ada
jabatan2/pegang peranan, dan lagi kenapa simpati sama mahasiswa? hanya karena
banyak yang mati???. Kalau perjuangan seseorang/golongan hanya diartikan
sampai jiwa seseorang itu lepas atau  berapa banyak orang yang mati dari
golongan tsb, gue no comment deh... 

Yang satu lagi gue engga' ngerti... kenapa mereka2 ini selalu disangkut
pautkan kepada orang tuanya... so what kalau KKN?, untung mereka toh... tapi
kalau engga' competent, perusahaan juga gerah, pelan2 geser...geserterus
pecat deh... iya khan?? kalau orang2 yang loe bilang dapet kerja karena KKN
DAN masih terus kerja di perusahaan2 tsb, artinya: 1. mereka2 itu mampu dalam
menjalankan tugasnya, atau 2. Anti KKN yang diserukan mahasiswa, sampai mati
puluhan itu engga' ada pengaruhnya.
sad isn't it???

Gue cuma engga' ingin perjuangan orang sia2, bagaimanpun juga kecilnya,
namanya pengorbanan untuk perjuangan itu harus di hargai. Sedih juga mikirin,
hanya karena loe mahasiswa, terus yang profesional cuma demo segitu
diketawain, loe pingin di cap Mahasiswa "penggerak"/demostrator??
gih dah sana jalan sendiri... engga' bisa juga loe banggain status loe itu
kalau engga' ada kontribusi dari yang lain. Loe bilang rakyat memihak
mahasiswa? rakyat toh profesional juga (whatever bidangnya mereka..).

Orang berjuang semampunya. The least you can do is show some appreciation. or
give no comment at all. toh loe juga engga' kontribute apa2 hidup disini.
Daripada kritik yang engga'2, ngetawain orang, ngerasa hebat, bangga terhadap
perjuangan mahasiswa, yang loe juga engga' pernah ikutan.
Gue rasa kalau loe juga ikutan lari2an, kabur dari peluru dan gas air mata,
loe pasti appreciate banget perjuangan orang lain, walaupun sebagaimana kecil
dan "insignifact"-nya

oke...deh... sampai loe bisa ngerasain sendiri... udahan kali ye...

ichal

Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ah, para profesional yang nggak profesional ini dengan satu kali demo yang
dipaksakan itu merasa ikut andil dalam jalannya reformasi ya? Jelas saya
akan terbahak-bahak. Saya rasa mereka-mereka ini perlu diberi sangu oleh
perusahaan bersangkutan berupa surat pemberhentian kerja.

Pemerintah jelas tidak akan tekuk lutut dengan demo-demo oleh kalangan nggak
profesional yang mengaku profesional ini. Kalau mereka memang bekerja di
bidang strategis, misal bikin kelompok yg kerja di BEJ (semua bersatu), maka
pemerintah baru harus berpikir untuk menerapkan larangan mereka berdemo.
Masyarakat juga perlu disadarkan bahwa mereka adalah bahaya bagi stabilitas
ekonomi mereka. Sayangnya saya meragukan hal seperti ini. Secara natural
akan banyak yang memiliki isi kepala yang cukup untuk tidak ikutan yg
seperti ini. Mereka terutama akan berasal dari profesional yg lahir dari
bawah, bukan profesional jadian yg dibesarkan oleh sistem ORBA beserta kasus
korupsinya.

Yang jelas mahasiswa akan tetap memegang peran atau "jabatan" sebagai
demonstrator. Memang sayang bahwa mereka ada yang ditunggangi oleh pihak
lain. Namun sekotor-kotornya mahasiswa jelas jauh lebih bersih dari kalangan
profesional yang punya peluang dirasuki oleh keinginan yang bermacam-macam.

Jeffrey Anjasmara


From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of
 Professional]]
Date: Fri, 22 Oct 1999 17:10:18 PDT

Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
mogok
kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau mereka
mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
karena
dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)
kalau mahasiswa demo, mogok sekolah khan engga' mungkin, makanya mereka
demo
di jalan, yang ujung2-nya anarki, rugi nyawa, kasihan engga' sih???
Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga'
ada
tuh namanya kejadian "Semanggi I" atau "Semanggi II", dll. Karena mereka
ini
simply nongkrong aja dirumah, yang kelabakan juga perusahaan dan dampaknya
ke
pemerintah juga.
Mereka yang sudah kerja susah bikin mereka demo, karena mereka harus cari
uang
sendiri, engga' dapat duit lagi dari orang tua, alhasil kalau disuruh demo
modelan mahasiswa mikir 1000 X.
Gue sih salut sama yang kerja berani demo, karena tau kerjaan susah dapat
di
Jakarta, saingan banyak, yang ngincer kerjaan dia banyak, masih juga nekat
mau
demo, walaupun hanya berapa jam.
Keberanian mereka dan kontribusi yang kaya' gini engga' diliat sama
"mereka"/
mahasiswa yang sok bersih, dan merasa perjuangan reformasi itu,
perjuangannya
mahasiswa...

I'll say  them!!!

Orang sama2 berjuang, kok malah di kritik, disuruh kerja, dan bapak2nya di
cela2, kaya' bapaknya bers

Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Rizal Az

Sebenarnya ini kaya' orang buta ngedescribe awan,iya engga' sih??? karena
dua2nya engga' ada di tempat...:). Tapi memang gue kurang kerjaan aja...:),
dan sekalian kasih tau dari kacamat gue..:)

Alexander Hutapea [EMAIL PROTECTED] wrote:
|o|Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
mogok
|o|kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau mereka
|o|mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
karena
|o|dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)

Mungkin maksudnya, apa ngak ada cara lain membuat aksi 'demo' yg lebih
produktif.

Maksudnya siapa nih? yang original e-ail atau maksud loe? kalau yang original
e-mail cukup clear deh, kalau dia itu being sacarstic, dan memandang rendah
orang lain. Kalau maksud loe welll...

Aksi Demo yang lebih productif?, mau seproductif apa lagi? orang bisanya cuma
segitu doang..:). Aksi demo yang paling productif itu, kalau kita tawan semua
orang tua kita masing2 itu baru productif... aje gile ente... nanyanya... nah
mahasiswa yang mati banyak aja engga' ngaruh, kalau aksi demo engga' menuju ke
anarki. 
Indonesia engga' ada sistem demo pasif/damai, mau didenger loe harus bakar
something, rampok, sampai ada yang mati.
Profesiona disuruh begitu ya engga' bisa lah man...

|o|Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga'
ada
|o|tuh namanya kejadian "Semanggi I" atau "Semanggi II", dll. Karena mereka
ini
|o|simply nongkrong aja dirumah, yang kelabakan juga perusahaan dan dampaknya
ke
|o|pemerintah juga.

Jadi mungkin pertanyaannya, kemana saja mereka2 kemarin?

Well...yang ini, gue rasa butuh waktu untuk organize? ngumpulin nyali?,
mungkin mereka2 ini udah berusaha, tapi engga' berhasil? I don't know..:) .
Who knows?. Yang jelas sih, penyataan si whoever itu kemarin, buat gue, yang
paling gila, adalah kurangnya appreciation terhadap perjuangan orang lain.
Walau kecil, walapun terlambat, at least engga' usah comment lah, toh dia juga
nongkrong disini, ... (gue juga nulis ini juga sih ke dia).

jadi bukannya kemana tuh prof2 kemarin atau apa saja yang mereka lakukan
selama ini, engga' penting toh???. Gue cuma ngasih liat kalau mereka2 ini
sacrifice juga, cuma engga' sama darah, dan dilema2 yang mungkin mereka alami,
dll...dll... Kalau jadi nya ngalor-ngidul engga' karuan, wes sorry

|o|anyway segitu aja kali yah...ngamuknya..:). ngomong2 loe balik lagi ke
|o|boulder? bukannya terakhir udah pindah (kemana gitu?).

Summer kemaren cuman sekolah di state lain kok (lebih murah), gue masih
warga boulder yg sepi dan nyaman ini ;)

ooh..

ichal

salam,
Alex



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]]

1999-10-26 Terurut Topik Jeffrey Anjasmara

From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]

snipped

Yang satu lagi gue engga' ngerti... kenapa mereka2 ini selalu disangkut
pautkan kepada orang tuanya... so what kalau KKN?, untung mereka toh...
tapi
kalau engga' competent, perusahaan juga gerah, pelan2
geser...geserterus
pecat deh... iya khan??

JA:
Lho jadi okay nih ber-KKN. Setelah menikmati hasilnya baru sibuk bilang
kalau Habibie (atau eks ORBA lain) jangan dipilih karena berbau KKN.
Lho...bagaimana sih mas?

RA:
kalau orang2 yang loe bilang dapet kerja karena KKN
DAN masih terus kerja di perusahaan2 tsb, artinya: 1. mereka2 itu mampu
dalam
menjalankan tugasnya, atau 2. Anti KKN yang diserukan mahasiswa, sampai
mati
puluhan itu engga' ada pengaruhnya.
sad isn't it???

JA:
1. Belum tentu mas... apa iya karena mereka mampu menjalankan
   tugasnya. Lagian kalau cuma pakai dasi lalu berlenggang kangkung
   hahahehe di handphone sih setiap orang juga mampu.
2. Rasanya irrelevant deh. Mau disangkutkan ke mana?

RA:
Gue cuma engga' ingin perjuangan orang sia2, bagaimanpun juga kecilnya,
namanya pengorbanan untuk perjuangan itu harus di hargai. Sedih juga
mikirin,
hanya karena loe mahasiswa, terus yang profesional cuma demo segitu
diketawain, loe pingin di cap Mahasiswa "penggerak"/demostrator??
gih dah sana jalan sendiri... engga' bisa juga loe banggain status loe itu
kalau engga' ada kontribusi dari yang lain. Loe bilang rakyat memihak
mahasiswa? rakyat toh profesional juga (whatever bidangnya mereka..).

JA:
Justru karena semua juga profesional, mereka tidak boleh bilang diri mereka
kalangan profesional. Malu ah. Kalangan "profesional" ini harusnya juga
profesional juga dalam menyampaikan pendapat dan keluhan. Turun ke jalan itu
sudah langkah terakhir bagi orang "profesional" betulan. Kalau sampai
mengancam mogok kerja untuk tujuan politis sih namanya bukan "kalangan
profesional" tapi gerombolan politisi preman. Tidak heran kalau mereka tidak
dapat melihat bedanya, karena memang mereka BUKAN kalangan profesional.

RA:
Orang berjuang semampunya. The least you can do is show some appreciation.
or
give no comment at all. toh loe juga engga' kontribute apa2 hidup disini.
Daripada kritik yang engga'2, ngetawain orang, ngerasa hebat, bangga
terhadap
perjuangan mahasiswa, yang loe juga engga' pernah ikutan.

JA:
Kalau mereka profesional tunjukkan keprofesionalan mereka dong. Kalau
kontribusi mereka justru menunjukkan siapa atau apa kapabilitas mereka yg
berkebalikan dg yg mereka klaim, jelas tindakan mereka perlu dikritik.

RA:
Gue rasa kalau loe juga ikutan lari2an, kabur dari peluru dan gas air mata,
loe pasti appreciate banget perjuangan orang lain, walaupun sebagaimana
kecil
dan "insignifact"-nya

JA:
Irrelevant:)

RA:
oke...deh... sampai loe bisa ngerasain sendiri... udahan kali ye...

JA:
Iya dehsemoga saya tidak perlu merasakan sendiri. Thanks.

-
Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Ah, para profesional yang nggak profesional ini dengan satu kali demo yang
dipaksakan itu merasa ikut andil dalam jalannya reformasi ya? Jelas saya
akan terbahak-bahak. Saya rasa mereka-mereka ini perlu diberi sangu oleh
perusahaan bersangkutan berupa surat pemberhentian kerja.

Pemerintah jelas tidak akan tekuk lutut dengan demo-demo oleh kalangan
nggak
profesional yang mengaku profesional ini. Kalau mereka memang bekerja di
bidang strategis, misal bikin kelompok yg kerja di BEJ (semua bersatu),
maka
pemerintah baru harus berpikir untuk menerapkan larangan mereka berdemo.
Masyarakat juga perlu disadarkan bahwa mereka adalah bahaya bagi stabilitas
ekonomi mereka. Sayangnya saya meragukan hal seperti ini. Secara natural
akan banyak yang memiliki isi kepala yang cukup untuk tidak ikutan yg
seperti ini. Mereka terutama akan berasal dari profesional yg lahir dari
bawah, bukan profesional jadian yg dibesarkan oleh sistem ORBA beserta
kasus
korupsinya.

Yang jelas mahasiswa akan tetap memegang peran atau "jabatan" sebagai
demonstrator. Memang sayang bahwa mereka ada yang ditunggangi oleh pihak
lain. Namun sekotor-kotornya mahasiswa jelas jauh lebih bersih dari
kalangan
profesional yang punya peluang dirasuki oleh keinginan yang bermacam-macam.

Jeffrey Anjasmara


 From: Rizal Az [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of
  Professional]]
 Date: Fri, 22 Oct 1999 17:10:18 PDT
 
 Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara
 mogok
 kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau
mereka
 mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk,
 karena
 dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)
 kalau mahasiswa demo, mogok sekolah khan engga' mungkin, makanya mereka
 demo
 di jalan, yang ujung2-nya anarki, rugi nyawa, kasihan engga' sih???
 Kalau seandainya white collar worker ini demo dari d

Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]

1999-10-22 Terurut Topik Rizal Az

Engga' ngerti... kenapa acara demo hanya dikhususkan ke mahasiswa aja? memang
engga' boleh kita2 (ceile... buka status niyeee..:)) "contribute to the
cause?". Apa sih exclusivenya mahasiswa??. 
Mahasiswa demo, masanya akan lebih panjang dan memakan korban yang lebih
banyak daripada kalau white collar worker ini demo, apalagi kalau blue collar
ikutan demo... Kalau mereka2 ini berhenti dampaknya ke ekonomi dan stabilitas
negara akan lebih banyak ke banding mahasiswa (yang belum ada kontribusinya ke
negara).
Masalah ditunggangin... give me a break!!!. Demo mahasiswa juga banyak yang
ditunggangin...pleaaseee...:)).
Masalh soalnya KKN, gue yakin, seyakin2nya kalau engga' ada dari kita yang
bersih dari KKN.  Mungkin engga' korupsi dan nepotismenya (karena engga'
sembarang orang bisa korupsi), tapi pasti Kolusi. Jadi tolong yah engga' usah
muna...:). Engga' usah susah2 deh, pembantu yang masukin saudaranya kerja,
atau pembantu yang masukin anaknya yang baru lulus kuliah ke kantor tuannya.
apa itu engga' masuk katagori KKN?. Jadi... KKN itu sudah sampai ke desa2,
Menghantam semua lapisan masyarakat, sudah menjadi kultur, dan bapak anda juga
part of it, whether you like it or not!!!. Semua orang yang ada di milis, oops
salah, saya jelaskan SETIAP ORANG YANG PERNAH TINGGAL DI INDONESIA, engga' itu
penjabat pemerintah, pengusaha, Indonesia asli, keturunan, cina, arab, India,
bule, dll...dll...dll... contribute atau kena dampak dari KKN ini, kalau
engga' disogok (korupsi), atau pernah nyogok, minta tolong orang yang kita
kenal, atau menolong orang yang kita kenal (seperti yang saya contohkan
diatas).
Kalau anda merasa bersih, berarti anda dan keluarga anda tidak pernah tinggal
di Indonesia seumur hidup, atau anda hanya ngebagus2in diri dan keluarga anda
saja.
Generasi yang tidak akan kena dampak KKN hanyanya cucu2 kita nanti (itupun
kalau kita berhasil sekarang), kalau tidak... well... it's going to become our
way of life... Open your eyes once in a while, what you see may not as
beautiful as when you close them.

ichalichali

Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED] wrote:
Kalau mau mengkritik sih bagus-bagus saja. Tapi bagaimana kalau untuk
merebut perhatian lalu bikin acara mogok lagi? Jadinya profesional di sini
adalah profesional dalam hal mogok atau usaha pemaksaan kehendak. Y
beda antara MPI dengan FAMRED dan FORKOT apa dong? Dasinya doang yang
panjang sampai ujung sepatu?

Udah deh, urusan demo biar ditangani mahasiswa yang relatif lebih bersih
dalam netralitas. Kalian mending kerja saja yang bener. Hasil-hasil KKN para
bapaknya dulu digantirugikan ke masyarakat sekitar. Bisa juga sehari
menyisakan gaji seribu untuk program susu anda itu. Kan lumayan untuk
menghapus dosa para bapak-bapaknya dulu. Masak dosanya dibebankan ke Suharto
semua. Malu sama yg di Atas dong ah. Dosa yg kalian mau timpakan ke Suharto
hanya dosa dunia. Nanti di akherat tetap saja bapak-bapak kalian harus
menanggungnya sendiri.


Jeffrey Anjasmara





Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.



Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]

1999-10-22 Terurut Topik Alexander Hutapea

|o|Engga' ngerti... kenapa acara demo hanya dikhususkan ke mahasiswa aja? memang
|o|engga' boleh kita2 (ceile... buka status niyeee..:)) "contribute to the
|o|cause?". Apa sih exclusivenya mahasiswa??.

Setiap golongan/status mempunyai perananya sendiri2 utk mengisi
'perjuangan'. Kalo yuppies ikutan demo (di masa Indonesia Baru ini), yg
biasanya 'tukang demo' (mahasiswa) jadi apa dong? :)

salam,
Alex



Re: [Re: [Re: FW: [suab] Fw: [menggugah] Another Voice of Professional]]

1999-10-22 Terurut Topik Rizal Az

Exactly!!!. maka'nya caranya white collar worker demo ini, dengan cara mogok
kerja, karena inilah peranan kunci mereka, mereka sadar benar kalau mereka
mogok, tekuk lutut engga' sih pemerintah?, (atau mereka yang ber-tekuk, karena
dipecat dan kerjaannya di kasih orang?)
kalau mahasiswa demo, mogok sekolah khan engga' mungkin, makanya mereka demo
di jalan, yang ujung2-nya anarki, rugi nyawa, kasihan engga' sih???
Kalau seandainya white collar worker ini demo dari dulu, gue yakin engga' ada
tuh namanya kejadian "Semanggi I" atau "Semanggi II", dll. Karena mereka ini
simply nongkrong aja dirumah, yang kelabakan juga perusahaan dan dampaknya ke
pemerintah juga.
Mereka yang sudah kerja susah bikin mereka demo, karena mereka harus cari uang
sendiri, engga' dapat duit lagi dari orang tua, alhasil kalau disuruh demo
modelan mahasiswa mikir 1000 X. 
Gue sih salut sama yang kerja berani demo, karena tau kerjaan susah dapat di
Jakarta, saingan banyak, yang ngincer kerjaan dia banyak, masih juga nekat mau
demo, walaupun hanya berapa jam.
Keberanian mereka dan kontribusi yang kaya' gini engga' diliat sama "mereka"/
mahasiswa yang sok bersih, dan merasa perjuangan reformasi itu, perjuangannya
mahasiswa...

I'll say  them!!!

Orang sama2 berjuang, kok malah di kritik, disuruh kerja, dan bapak2nya di
cela2, kaya' bapaknya bersih aja...:)). Kalau gue sih malu deh...
Yang gue engga' abis pikir, kok ada sih orang kaya' gini... bukannya senang,
meng-embrace orang2 yang berjuang untuk reformasi (siapapun mereka), dan
mendukung, eeehhh ini malah nyela...

anyway segitu aja kali yah...ngamuknya..:). ngomong2 loe balik lagi ke
boulder? bukannya terakhir udah pindah (kemana gitu?).

ichal

Alexander Hutapea [EMAIL PROTECTED] wrote:
|o|Engga' ngerti... kenapa acara demo hanya dikhususkan ke mahasiswa aja?
memang
|o|engga' boleh kita2 (ceile... buka status niyeee..:)) "contribute to the
|o|cause?". Apa sih exclusivenya mahasiswa??.

Setiap golongan/status mempunyai perananya sendiri2 utk mengisi
'perjuangan'. Kalo yuppies ikutan demo (di masa Indonesia Baru ini), yg
biasanya 'tukang demo' (mahasiswa) jadi apa dong? :)

salam,
Alex



Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at 
http://webmail.netscape.com.