Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia
On Wed, 22 Sep 1999 20:11:05 Alka Zulkarnain wrote: Salah!! Kita lagi yang tertawa. Ngapain doi subscribe mailing list ini;kaya ngerti ajah. Di M'sia ada majalah humor yangbertajuk "LAWAK ANTAR BANGSA". -Original Message- From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Nasrullah Idris Sent: Wednesday, September 22, 1999 6:19 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia Yang jelas orang Barat sedang mentertawakan kita. Mungkin kalau dia ikutan mailing list ini akan berkomentar : "Pantesan negeri kalian krisis. Soalnya . " Salam, Nasrullah Idris From: Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, September 22, 1999 11:12 AM Subject: Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia Delete Get your FREE Email at http://mailcity.lycos.com Get your PERSONALIZED START PAGE at http://my.lycos.com
Re: [Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia]
Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Seperti biasa katak dalam tempurung akhirnya akan mati sendiri tak berdaya. Saya rasa kebanyakan orang Indonesia bukannya minder tapi memang kagak bisa bahasa Inggris yang baik dan benar jadinya susah bersaing dengan bangsa lain. Sorry yah kaya'nya bahasa tidak ada hubungannya dengan kita minder atau tidak bisa bersaing dengan negara lain deh. Kalau dibandingkan kita rakyat yang tidak bisa berbahasa Inggris lebih banyak di Cina, kaum intelek kita lebih banyak yang bisa berbahasa Inggris daripada Jepang, tapi mereka maju aja tuh. Kemjuan suatu bangsa bukan di lihat dari kemampuan rakyat mereka dalam menguasai bahasa lain, saya kira kemajuan suatu bangsa bisa lihat dari bagaimana dia mengintrepasikan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa lain ke bangsa/bahasa-nya sendiri (contoh: Jepang) Menganggap bangsa putih arogan ataupun sebagai musuh itu tidak benar. ANda menganggap begitu karena mungkin anda telah salah bergaul. Mungkin konteks-nya disini Australia yah, tidak semua bangsa kulit putih dan arogan-nya Australia dalam menangani masalah Tim2. Salah bergaul?? hmmm offensif... tapi no comment lah... Saya lebih beranggapan bahwa bangsa kulit putih lebih banyak yang baiknya dari pada penjahatnya saat ini. Buktinya bangsa kulit putih maju dan kuat dan mudah menggoyang bangsa Indonesia. Mas... Kalau mau ngomongin belajar sejarah, belajar lah "World History". Bangsa kulit Putih yang anda bilang maju dan kuat itu, tidak pernah dijajah, contoh US sudah merdeka 400 tahun, bangsa2 Eropa? lebih lama lagi... Jadi tolong jangan samakan bangsa Indonesia dengan mereka karena biar bagaimanapun juga umur kita masih kecil, baru 50+ tahun khan??. Kareana mereka lebih tua, sudah jelas mereka lebih "Estlabished", otomatis dengan gampang bisa mengoyang kita...:). Tapi ngomongin bangsa kulit putih??? he..he...he... kalau Eropa barat dan negara2 baltic mungkin lebih maju dari kita, tapi eropa timur?. Daerah disitu memang indah pemandangannya, cantik kotanya, tapi apa yang dihasilkan??? pernah liat baju buatan Belarus engga'?, atau home furniture buatan Slovakia? he...he...he... masih mending kita deh, busuk2 gini baju dan furniture buatan Indo aja masih betebaran diseluruh dunia, satu2 yang yang maju di daerah situ adalah russia, itu juga sekarang mundur kebelakang...:))). Akhir kata, tolong bangga denga bangsa sendiri, kata orang, jangan lupa kampung halaman...:). Anda boleh kritik pemerintah, ABRI/TNI, dll, tapi tolong jangan pakai nama bangsa Indonesia, karena implikasinya ke kita semua (termasuk anda sendiri...:)). Anda bilang sendiri dibawah bahwa "Kemajuan suatu bangsa harus diakui karena kekompakan kerjasama mereka. Kekompakan biasanya muncul karena ada rasa saling percaya dan banyak berbuat yang baik dibandingkan berbuat jahat diantara mereka.", saya assume "mereka" yang dimaksud adalah rakyat? saya kira kalimat diatas ada benarnya, tapi saya berpegang teguh kepada nasionalisme sebagai alat paling penting untuk kemajuan bangsa, lihat semua negara maju, US, Eropa, Cina, Jepang, Korea, Singapore, mereka semua, cinta dan bangga pada negaranya tidak seperti sebagian dari kita ...:). Anda harus tahu dan sadar, kalau negara kita sudah di-injak2, dengan cara rakyat Australia, masuk ke dalam Gedung Indonesia, menurunkan dan membakar bendera Indonesia. Itu perbuatan yang tidak bisa ditoleransi sama sekali, dan menurut undang2 internasioal, Tanah dimana gedung2 milik pemerintah Indonesia itu berdiri adalah milik Indonesia, mereka tidak boleh sembarang masuk, karena hukum yang berlaku, adalah hukum Indonesia. Amat disayangkan ISA Australia tidak melakukan apa2 (mudah2an ada yang baca...:)). Get your own FREE, personal Netscape WebMail account today at http://webmail.netscape.com.
Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia
Yang jelas orang Barat sedang mentertawakan kita. Mungkin kalau dia ikutan mailing list ini akan berkomentar : "Pantesan negeri kalian krisis. Soalnya . " Salam, Nasrullah Idris From: Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, September 22, 1999 11:12 AM Subject: Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia Delete
Re: [Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia]
hidup Ichal...huehehehe Anyway, temen temen, hari saptu ini dirumah Ichal bakalan ada selamatan rumahnya yang baru. Jadi kalo sempet maen maen aja kesana, sekaligus bantuin nusuk nusuk sate. Ya udah, gini aja yee... =) nb: eh Chal, gue ikut menyebarluaskan acara loe ngga apa apa khan?
Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia
Salah!! Kita lagi yang tertawa. Ngapain doi subscribe mailing list ini;kaya ngerti ajah. -Original Message- From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On Behalf Of Nasrullah Idris Sent: Wednesday, September 22, 1999 6:19 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia Yang jelas orang Barat sedang mentertawakan kita. Mungkin kalau dia ikutan mailing list ini akan berkomentar : "Pantesan negeri kalian krisis. Soalnya . " Salam, Nasrullah Idris From: Nasrul Indroyono [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Date: Wednesday, September 22, 1999 11:12 AM Subject: Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia Delete
Re: Mengatasi Sikap Katak dalam tempurung Bangsa Indonesia
Seperti biasa katak dalam tempurung akhirnya akan mati sendiri tak berdaya. Saya rasa kebanyakan orang Indonesia bukannya minder tapi memang kagak bisa bahasa Inggris yang baik dan benar jadinya susah bersaing dengan bangsa lain. Jadinya sikap mendengungkan kejayaan masa lalu yang berlebihan sebagai pelarian. Sebagai kenyataan bangsa Indonesia itu terkebelakang dengan terbukti bisa dijajah physically, mentally , economically, technologically and soon. Memalukan kok bisa terjajah sampai 350 tahun konon katanya. Malu adalah bagian dari iman. Yang penting malu ini untuk lebih memacu kita bekerja keras yang halal. Belajarlah dari sejarah bahwa sebenarnya kemerdekaan Indonesia lebih banyak karena diplomatic/political efforts not because of military power. Bangsa Indonesia belum merdeka bung ! Belum merdeka dari kepicikan berpikir. Menganggap bangsa putih arogan ataupun sebagai musuh itu tidak benar. ANda menganggap begitu karena mungkin anda telah salah bergaul. Saya lebih beranggapan bahwa bangsa kulit putih lebih banyak yang baiknya dari pada penjahatnya saat ini. Buktinya bangsa kulit putih maju dan kuat dan mudah menggoyang bangsa Indonesia. Kemajuan suatu bangsa harus diakui karena kekompakan kerjasama mereka. Kekompakan biasanya muncul karena ada rasa saling percaya dan banyak berbuat yang baik dibandingkan berbuat jahat diantara mereka. Mungkin saja suatu saat bangsa kulit putih itu mejadi lupa dan akhirnya bisa membuat peradabannya terkebelakang lagi. Begitulah siklus alam ada naik turunnya. Tapi saat ini yang jelas bangsa Indonesia yang sedang berada di kegelapan alias lebih jahiliyah. Semoga orang picik bangsa Indonesia segera insyaf. Banyaklah berdoa dan shalat khusyuk disamping kerja keras (bukannya korupsi) supaya dapat petunjuk, dan mampu berpikir yang lebih jernih dan tidak membuat semakin banyak kerusakan dimuka bumi seperti di Tim-tim, Hutan kalimantan, Maluku, Irian, Freeport, Aceh dan yang kucintai. Biarkan mereka merdeka dari elit politik yang licik dan korup. Mereka tak tahu terima kasih atas kebaikan rakyat Aceh dalam masa perjuangan. From: Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED] Salah satu cara mengantisipasi sikap arogan Barat (Australia) adalah dengan menghilangkan/mengikis segala bentuk "sikap minder" terhadap mereka. Apakah ada sikap minder itu? Memang sih kalau ditanyakan, jawabannya, "Tidak!" Tetapi sebenarnya sering muncul pada orang Indonesia. Hanya umumnya di bawah alam sadarnya. Jangankan terhadap orang Australia sendiri. Orang Indonesia yang baru pulang dari Australia pun terkadang menjadi sosok selebritis di kalangan sanak familinya di kampung halaman. Malah di antara sanak familinya itu memperlihatkan sikap minder hanya karena baru datang dari Australia. Padahal kita tahu bahwa sikap tersebut bukan khas dari "bangsa merdeka", tetapi mental dari "bangsa terjajah". Sedangkan kita tahu bahwa kapan dan di mana pun : "bangsa terjajah" hanya akan menjadi santapan bagi "bangsa penjajah". Sudah menjadi watak manusia, sikap minder itu hanya akan memancing "keleluasaan" yang berlanjut pada "kearoganan" dari pihak yang menjadi objek keminderan itu sendiri. Adanya sikap arogan Australia beberapa minggu terakhir ini hendaknya menjadi cambukan untuk menghilangkan sikap minder itu. Kalau mau ke Australia perlihatkan sebagai sosok diri dan sikap mental yang mempunyai persamaan derajat. Soalnya saya pernah melihat beberapa orang Indonesia. Ketika mau pergi memperlihatkan sosok selebritis di kalangan sanak familinya, tetapi ketika sampai di Australia justru memperlihatkan mental "urbanisasi", malah "pengungsi". Salam, Nasrullah Idris __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com