Re: [R@ntau-Net] (OOT) Propic FB Pelangi dan Dukungan LGBT

2015-06-29 Terurut Topik taufiq rasjid

Mungkin dimanca negara LGBT sadang naik banderanyo sejak beberapa waktu terakhir

Dinagari awak, dengan ditolaknya Yudicial Review ttg Pernikahan beda agama oleh 
MK
Untuak samantaro mungkin ummat Islam di Indonesia bisa berlega hati

Krn kalau ini lolos tantu LGBT bisa juo bebas menikah nanti

Tapi tantu sajo...mereka2 baik JIL, Syiah dll akan berusaha terus supaya apa yg 
diinginkannya seperti missi Iskandar Manji kemaren berhasil. Apolai mereka 
merasa tapacik dihulunyo kini

Semoga para ulama dan cerdik pandai kaum Muslimin selalu waspada dan selalu 
berjuang utk mempertahankan ajaran Islam tsb

Wassalam
--TR

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] (OOT) Propic FB Pelangi dan Dukungan LGBT

2015-06-29 Terurut Topik taufiq rasjid

Kasus Jombang itu mungkin tidak begitu mencengangkan dinagari awak

Baik  bagi santri Putra yg dilecehkan seniornya. 
Apa lagi bagi para remaja putra nan lalok disurau ado juo nan dilecehkan para 
bujang lapuk, para duda yg sedang tidak punya istri bahkan para kakek2 yg 
istrinya sudah meninggal

Bagi santri wati yg tinggal di Internat karena mereka berasal dari berbagai 
suku diluar Minangkabau apakah dari Mandailing Tapanuli, Melayu Riau- Jambi dll

Sudah ada juga gaya Lesbi ini sejak jaman Ulando, katiko Umi Ambo mengajar di 
Madrasah Tarbiyah dulu

--TR

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bls: MOCTAR NAIM: DENGAN DIM MEBANGUN BUMNAGARI...

2015-06-29 Terurut Topik Akmal Nasery Basral

 Mak MD:

 Kalau partai islam menang tahun lalu, sogok menyogok tak bisa diatasi, saya
 akan tetap mengusul  mencari celah agar sogok itu dinyatakan dalam
 keadaan darurat.



 Kalau tidak sama saja kita mengadu jotos orang yang satu tangan terbuka
 dengan yang satu pakai sajam.



 Kalau didaerah DIM,  tengok dulu keadaan. DIM sepakat menghilangkan sogok
 menyogok atau tidak, kalau tidak usaha mencari celah akan tetap ada.



 Jadi saya hanya mencari celah, karena agama melarang, MUI melarang,
 sementara non muslim boleh (tak ada larangan)



 DIM kan hanya  untuk SUMBAR,  salah satu dar   33 propinsi NKRI.



 32 propinsi lainnya  harus diperjuangkan agar kucuran APBN itu tidak
 terakumulasi kepada NON MUSLIM

 Jangan terjadi Minoritas mengasai asset sejumlah besar negara ini,
 mayoritas /umat muslim hanya sebagi kuli.



 Mungkin jawaban ini belum memuaskan, harapaan ambo ka nan mudo-mudo yang
 hidup dialam agak bebas ini, bersuaralah soal sogok manyogok ko baa jalan
 kaluanyo. Kalau jalan kalua nan kini dari  MUI ko samo sajo taranak
 diikek, predatornyo dilapeh bebas.



 Wass,



 Maturidi


ANB:

Logika yang sungguh-sungguh aneh. Maaf.
Sudah jelas Nabi Saw melaknat (dalam banyak hadits), kok masih mau dicari
celah agar umat Islam dibolehkan melakukan.

Memangnya kenapa kalau larangan itu hanya untuk muslim, baik dari hadits
Nabi, maupun fatwa MUI, dan non-muslim boleh (atau tak menggubris larangan
itu)? Mak MD iri dengan kondisi seperti itu?

Apa bedanya dengan pengharaman minum khamr bagi muslim, sementara
non-muslim cuek saja bukan saja soal minum, tapi juga berbisnis soal itu?
Apakah Mak MD iri juga seandainya hidup di era Al Capone atau, katakanlah,
di Las Vegas kini di mana non-muslim menikmati banyak hal kehidupan duniawi
yang dilarang syariat Islam?

Apalagi yang diperebutkan hanya soal APBN, berapa besarnya APBN?
Seakan-akan Allah tidak memberikan rezeki di tempat lain sehingga berusaha
MENGHALALKAN sogok-menyogok dengan justifikasi non-muslim boleh melakukan
itu?

Kehidupan dunia ini cuma senda gurau dan permainan Mak MD (6:32), dan …
 perhiasan, saling membanggakan di antaramu, dan bermewah-mewahan dalam
harta dan anak keturunan (57:20).

Kalau mau cari pendalilan, ada syaratnya dalam qiyas. Yang paling utama
illat-nya mesti sama: seperti hukum minum alkohol boleh atau tidak? Kan
alkohol tidak disebutkan dalam Al Qur'an?

Dari kasus itu bisa ditemukan illat-nya, bahwa ada ayat Qur'an yang
menyatakan khamr adalah haram (karena memabukkan), dan alkohol modern pun
punya sifat memabukkan yang sama. Dari situ qiyas bisa berjalan, bahwa
alkohol dengan demikian hukumnya haram karena MENGACU pada hukum haramnya
khamr (dengan illat sama-sama memabukkan).

Dari proses qiyas itu juga terlihat syarat kedua, bahwa kondisi yang
di-illat-kan sudah dijelaskan (ada ayatnya di Qur'an atau hadits Nabi yang
menyatakan).

Lha ini, kok tiba-tiba muncul ide mengqiyaskan suasana sogok menyogok
(karena darurat) maka sebaiknya dicarikan celah agar muslim bisa ikut
bermain seperti halnya pernah ada kondisi darurat antara Bung Karno dan
Ratna Sari Dewi yang akhirnya bisa ditemukan celahnya: dengan dinikahkan.

Kaidah ushul fiqih apa yang Mak MD pakai dalam mengutak-atik syariat
seperti itu?
Tidak bisa pengqiyasan dilakukan hanya dengan mengandalkan akal tanpa
melihat kondisi terdahulu yang dijelaskan syariat (bukan berdasarkan
peristiwa yang dialami manusia seperti BK-RSD).

Wah, terus terang selama ambo ikut Palanta RN, baru kali ko ambo bertemu
dengan ide yang -- maafkan bahasa ambo -- betul-betul LIBERAL, bahkan jauh
LIBERAL dari yang dilakukan JIL sekali pun.

Ambo mohon pamit dari diskusi soal mencari celah sogok-menyogok ko.
Mohon maaf lahir batin.

Wallahul muwaffiq ilaa aqwaamith thariq.

Wassalam,

ANB

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: Bls: MOCTAR NAIM: DENGAN DIM MEBANGUN BUMNAGARI...

2015-06-29 Terurut Topik Fitrianto
Uda ANB,

mudah2an pak MD hanyo bagarah, indak serius mausulkan iko

Tapi sacaro umum, ambo pribadi iyo punyo kesan, baso masyarakat kito punyo
pandangan nan mirip, kalau rang Islam nan korupsi, indak baa doh.
Kan adoh juo sadakahnyo dan dipakai pulo tuk ibadah (naiak haji misalnyo).
Makonyo kito berang bana kalau tokoh Islam dan parpol Islam nan tantangkok
korupsi, lalu mancari alasan, baa nan bukan tokoh Islam nan labiah banyak
korupsinyo indak ditangkok doh?
Saolah2 kalau urang lain salah, kito buliah pulo maniru.


Dalam kasus Ahok pun ambo maliek sebagian gejala nan samo pulo.
Banyak nan indak picayo baso Ahok ka (sanggup) malawan korupsi.
Jadi daripado dikorupsi dek minoritas (Chino, non muslim), bia lah
dikorupsi dek pribumi Islam

Kok iyo bana co itu, iyo lah jauah bana kito babelok jalan mah

Wassalam
fitr
lk/40/albany


2015-06-29 11:15 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org:

 Mak MD:

 Kalau partai islam menang tahun lalu, sogok menyogok tak bisa diatasi, saya
 akan tetap mengusul  mencari celah agar sogok itu dinyatakan dalam
 keadaan darurat.



 Kalau tidak sama saja kita mengadu jotos orang yang satu tangan terbuka
 dengan yang satu pakai sajam.



 Kalau didaerah DIM,  tengok dulu keadaan. DIM sepakat menghilangkan
 sogok menyogok atau tidak, kalau tidak usaha mencari celah akan tetap ada.



 Jadi saya hanya mencari celah, karena agama melarang, MUI melarang,
 sementara non muslim boleh (tak ada larangan)



 DIM kan hanya  untuk SUMBAR,  salah satu dar   33 propinsi NKRI.



 32 propinsi lainnya  harus diperjuangkan agar kucuran APBN itu tidak
 terakumulasi kepada NON MUSLIM

 Jangan terjadi Minoritas mengasai asset sejumlah besar negara ini,
 mayoritas /umat muslim hanya sebagi kuli.



 Mungkin jawaban ini belum memuaskan, harapaan ambo ka nan mudo-mudo yang
 hidup dialam agak bebas ini, bersuaralah soal sogok manyogok ko baa jalan
 kaluanyo. Kalau jalan kalua nan kini dari  MUI ko samo sajo taranak
 diikek, predatornyo dilapeh bebas.



 Wass,



 Maturidi


 ANB:

 Logika yang sungguh-sungguh aneh. Maaf.
 Sudah jelas Nabi Saw melaknat (dalam banyak hadits), kok masih mau dicari
 celah agar umat Islam dibolehkan melakukan.

 Memangnya kenapa kalau larangan itu hanya untuk muslim, baik dari hadits
 Nabi, maupun fatwa MUI, dan non-muslim boleh (atau tak menggubris larangan
 itu)? Mak MD iri dengan kondisi seperti itu?

 Apa bedanya dengan pengharaman minum khamr bagi muslim, sementara
 non-muslim cuek saja bukan saja soal minum, tapi juga berbisnis soal itu?
 Apakah Mak MD iri juga seandainya hidup di era Al Capone atau, katakanlah,
 di Las Vegas kini di mana non-muslim menikmati banyak hal kehidupan duniawi
 yang dilarang syariat Islam?

 Apalagi yang diperebutkan hanya soal APBN, berapa besarnya APBN?
 Seakan-akan Allah tidak memberikan rezeki di tempat lain sehingga berusaha
 MENGHALALKAN sogok-menyogok dengan justifikasi non-muslim boleh melakukan
 itu?

 Kehidupan dunia ini cuma senda gurau dan permainan Mak MD (6:32), dan …
  perhiasan, saling membanggakan di antaramu, dan bermewah-mewahan dalam
 harta dan anak keturunan (57:20).

 Kalau mau cari pendalilan, ada syaratnya dalam qiyas. Yang paling utama
 illat-nya mesti sama: seperti hukum minum alkohol boleh atau tidak? Kan
 alkohol tidak disebutkan dalam Al Qur'an?

 Dari kasus itu bisa ditemukan illat-nya, bahwa ada ayat Qur'an yang
 menyatakan khamr adalah haram (karena memabukkan), dan alkohol modern pun
 punya sifat memabukkan yang sama. Dari situ qiyas bisa berjalan, bahwa
 alkohol dengan demikian hukumnya haram karena MENGACU pada hukum haramnya
 khamr (dengan illat sama-sama memabukkan).

 Dari proses qiyas itu juga terlihat syarat kedua, bahwa kondisi yang
 di-illat-kan sudah dijelaskan (ada ayatnya di Qur'an atau hadits Nabi yang
 menyatakan).

 Lha ini, kok tiba-tiba muncul ide mengqiyaskan suasana sogok menyogok
 (karena darurat) maka sebaiknya dicarikan celah agar muslim bisa ikut
 bermain seperti halnya pernah ada kondisi darurat antara Bung Karno dan
 Ratna Sari Dewi yang akhirnya bisa ditemukan celahnya: dengan dinikahkan.

 Kaidah ushul fiqih apa yang Mak MD pakai dalam mengutak-atik syariat
 seperti itu?
 Tidak bisa pengqiyasan dilakukan hanya dengan mengandalkan akal tanpa
 melihat kondisi terdahulu yang dijelaskan syariat (bukan berdasarkan
 peristiwa yang dialami manusia seperti BK-RSD).

 Wah, terus terang selama ambo ikut Palanta RN, baru kali ko ambo bertemu
 dengan ide yang -- maafkan bahasa ambo -- betul-betul LIBERAL, bahkan jauh
 LIBERAL dari yang dilakukan JIL sekali pun.

 Ambo mohon pamit dari diskusi soal mencari celah sogok-menyogok ko.
 Mohon maaf lahir batin.

 Wallahul muwaffiq ilaa aqwaamith thariq.

 Wassalam,

 ANB






-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK 

Re: [R@ntau-Net] (OOT) Propic FB Pelangi dan Dukungan LGBT

2015-06-29 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Ini contoh dari kota lain, Jombang, yang selama ini dikenal sebagai kota
santri.
Kita seakan tak menemukan citra Jombang di sini.

Jangan dibaca untuk yang tidak siap.

https://www.facebook.com/1101815446498954/photos/a.1101978413149324.1073741827.1101815446498954/1112586958755136/?type=1theater

Jika fenomena ini bisa terjadi di Jombang, apakah tidak mungkin terjadi di
kota lain, meski dengan image yang kental agama sekali pun?

Wassalam,

ANB

Pada 28 Juni 2015 22.14, taufiq rasjid taufiqras...@gmail.com menulis:


 Bagi ambo pribadi fenomena iko sudah menjadi tanda tanya sejak beberapa
 waktu yg lalu

 Sering ditemui sesama remaja putri yg berduaan sesama jenis atau dgn
 perempuan yg lbh dewasa. Mungkin sekilas tidak ada yg meragukan. Tapi coba
 lebih diperhatikan, apakah cara bicara mereka berdua, cara duduk bersisian
 atau gandengan tangannnya bisa bikin kita jengah melihatnya

 Dilain tempat, misalnya disalah satu Fakultas Teknik Kimia tempat putri
 ambo kuliah. Sekitar separo mahasiswa teman sekelas anak ambo itu kemayu
 sekali sikapnyo

 Anak ambo pun kadang merasa lebih nyaman bergaul dgn yang kemayu itu dari
 pada yg asli wanita. Sebab sejumlah wanita asli itu kadang
 pantang-kalintehan. Sehingga sering bersaing utk hal2 yg bukan masalah
 perkuliahan. Akibatnya  sesama mereka kadang terjadi perang dingin. Beda
 dgn lelaki kemayu walau sering usil dan serba ingin tahu. Tapi utk berteman
 mereka indak pantang kalintehan. Malah saling koreksi utk kesempurnaan sbg
 wanita

 Nan tapikia dek ambo, bagai mana akhirnya sikap mereka nanti dalam
 bermasyarakat bahkan berkeluarga (kalau memungkinkan)

 Kita bisa memahami kalau sang mahasiswa berasal dari perkotaan, karena
 longgarnya sitem pergaulan dikota

 Tapi..kalau mereka dari pedalaman, yg masih banyak kungkungan dalam
 bergaul. Agak mencengangkan juga banyak yg kemayu
 Apakah memang zaman Nabi Luth itu alah ado disekitat kito
 Masyaallah.

 -TR 60/pku

 --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
   1. Email besar dari 200KB;
   2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
   3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari
 Google Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Fwd: Tarawiah Tunggang-Tunggik

2015-06-29 Terurut Topik Maturidi Donsan
Sanak dipalanta n.a.h

Salamo iduang ditampuah angok mungkin kiniko kito maliek tarawieh Tungggang
Tunggik (TT) ko


Tarawieh TT ko, ambo taringek lagu Nuskam Syarif 1950-an.

Dalam satu bait tertulis: ...tatungkuik tatilanntang...

Hampia samo jo itu nampaknyo.

Manuruik carito lah lamo dilakukan.

Heran awak NU kok diam sajo.

Atau alah dapek restu pulo dari Gusdur. NU dan anggotanyo tak berani lagi
buka suaro

Dulu ado shalat  jo bahaso Indonesai di Kediri.

Wakatu ditanyo ka Gusdur, Gusdur bilang tak apa-apa.

Di Turki orang shalat juga pakai bahasa daerah

Mungkin hal nan samo  balaku jo ka tarawieh TT ko.

Wallahu'alam

Wass,

Maturidi





Pada 29 Juni 2015 08.05, Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org menulis:

 Para pelaku shalat ini melakukan *ikhtishor *yang dilarang Nabi.
 Pelaku ikhtisor disebut *mukhtashiron*. Jadi mereka yang shalat seperti
 ini pantas juga disebut Jamaah Al Mukhtashironiyyah (Kelompok yang
 Bergegas).

 Beramal tapi tak berilmu, karena tak mengikuti tuntunan Nabi Saw.
 Sia-sia selain menghabiskan waktu dan membuat letih belaka.



 Pada 28 Juni 2015 08.53, Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com menulis:

 Mungkin attachment video tadi indak masuak ka Lapau. Cubo iko, mudahan
 sampai.

 -- MakNgah

 ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA

 Begin forwarded message:

 *From:* Sjamsir Sjarif sjamsirsja...@gmail.com
 *Date:* June 27, 2015 at 5:46:51 PM PDT
 *To:* Sjamsir Sjarif Santa Cruz sjamsirsja...@gmail.com
 *Subject:* *Tarawiah Tunggang-Tunggik*



  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.



 ~~ Via iPhone, Sjamsir Sjarif, Santa Cruz, CA, USA

  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat
 lain wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
 Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


  --
 .
 * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
 wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
 * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
 ===
 UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
 * DILARANG:
 1. Email besar dari 200KB;
 2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi;
 3. Email One Liner.
 * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
 mengirimkan biodata!
 * Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
 * Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
 * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama 
 mengganti subjeknya.
 ===
 Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
 http://groups.google.com/group/RantauNet/
 ---
 Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup RantauNet di Google
 Grup.
 Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
 kirim 

Re: [R@ntau-Net] Re: Bls: MOCTAR NAIM: DENGAN DIM MEBANGUN BUMNAGARI...

2015-06-29 Terurut Topik Maturidi Donsan
Nakan ANB n.a.h

Meskipun ANb sudah pamit ambo ingin jo  baiyo balisk.

Pendapatko timbul diambo samato-mato kekesalan  dalam ketimpangan berbisnis
antara Muslim dan Non Muslim di NKRI ko.

Kalau iko menimbulkan kesan lain, ambo mohon maaflah

Wass,

Maturidi





Pada 30 Juni 2015 07.01, Maturidi Donsan maturid...@gmail.com menulis:

 Nakan Fitrianto n.a.h

 Ambo ambiak saketek tulisan nakan  Fitrianto:

 Tapi sacaro umum,ambo pribadi iyo punyo kesan...

 Kalau kesan agak sulit ditanggapi.

 Kalau KPK sajo diharokkan, raso sulit, apolagi KPK ko, mungkin  indak
 disukoi sebagian Anggota DPR apolago oknum  pemerintah nan baniat korupsi
 untuak panambah aset.

 Namun demikian ambo masih menaruh harapan kanan mudo-mudo, tantu ado jalan
 nam labiah baik.

 Mungkin nakan Fitrianto ado ide sendiri mangatasi sogok manyogok ko.

 Kalau ado serakkanlah kalapau ko, untuak panambah pengetahuan kito basamo


 Wass,

 Maturidi




 Pada 30 Juni 2015 03.20, Fitrianto fitr.tanju...@gmail.com menulis:

 Uda ANB,

 mudah2an pak MD hanyo bagarah, indak serius mausulkan iko

 Tapi sacaro umum, ambo pribadi iyo punyo kesan, baso masyarakat kito
 punyo pandangan nan mirip, kalau rang Islam nan korupsi, indak baa doh.
 Kan adoh juo sadakahnyo dan dipakai pulo tuk ibadah (naiak haji misalnyo).
 Makonyo kito berang bana kalau tokoh Islam dan parpol Islam nan
 tantangkok korupsi, lalu mancari alasan, baa nan bukan tokoh Islam nan
 labiah banyak korupsinyo indak ditangkok doh?
 Saolah2 kalau urang lain salah, kito buliah pulo maniru.


 Dalam kasus Ahok pun ambo maliek sebagian gejala nan samo pulo.
 Banyak nan indak picayo baso Ahok ka (sanggup) malawan korupsi.
 Jadi daripado dikorupsi dek minoritas (Chino, non muslim), bia lah
 dikorupsi dek pribumi Islam

 Kok iyo bana co itu, iyo lah jauah bana kito babelok jalan mah

 Wassalam
 fitr
 lk/40/albany


 2015-06-29 11:15 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org:

 Mak MD:

 Kalau partai islam menang tahun lalu, sogok menyogok tak bisa diatasi, saya
 akan tetap mengusul  mencari celah agar sogok itu dinyatakan dalam
 keadaan darurat.



 Kalau tidak sama saja kita mengadu jotos orang yang satu tangan terbuka
 dengan yang satu pakai sajam.



 Kalau didaerah DIM,  tengok dulu keadaan. DIM sepakat menghilangkan
 sogok menyogok atau tidak, kalau tidak usaha mencari celah akan tetap ada.



 Jadi saya hanya mencari celah, karena agama melarang, MUI melarang,
 sementara non muslim boleh (tak ada larangan)



 DIM kan hanya  untuk SUMBAR,  salah satu dar   33 propinsi NKRI.



 32 propinsi lainnya  harus diperjuangkan agar kucuran APBN itu tidak
 terakumulasi kepada NON MUSLIM

 Jangan terjadi Minoritas mengasai asset sejumlah besar negara ini,
 mayoritas /umat muslim hanya sebagi kuli.



 Mungkin jawaban ini belum memuaskan, harapaan ambo ka nan mudo-mudo
 yang hidup dialam agak bebas ini, bersuaralah soal sogok manyogok ko baa
 jalan kaluanyo. Kalau jalan kalua nan kini dari  MUI ko samo sajo
 taranak diikek, predatornyo dilapeh bebas.



 Wass,



 Maturidi


 ANB:

 Logika yang sungguh-sungguh aneh. Maaf.
 Sudah jelas Nabi Saw melaknat (dalam banyak hadits), kok masih mau
 dicari celah agar umat Islam dibolehkan melakukan.

 Memangnya kenapa kalau larangan itu hanya untuk muslim, baik dari hadits
 Nabi, maupun fatwa MUI, dan non-muslim boleh (atau tak menggubris larangan
 itu)? Mak MD iri dengan kondisi seperti itu?

 Apa bedanya dengan pengharaman minum khamr bagi muslim, sementara
 non-muslim cuek saja bukan saja soal minum, tapi juga berbisnis soal itu?
 Apakah Mak MD iri juga seandainya hidup di era Al Capone atau, katakanlah,
 di Las Vegas kini di mana non-muslim menikmati banyak hal kehidupan duniawi
 yang dilarang syariat Islam?

 Apalagi yang diperebutkan hanya soal APBN, berapa besarnya APBN?
 Seakan-akan Allah tidak memberikan rezeki di tempat lain sehingga berusaha
 MENGHALALKAN sogok-menyogok dengan justifikasi non-muslim boleh melakukan
 itu?

 Kehidupan dunia ini cuma senda gurau dan permainan Mak MD (6:32), dan
 …  perhiasan, saling membanggakan di antaramu, dan bermewah-mewahan dalam
 harta dan anak keturunan (57:20).

 Kalau mau cari pendalilan, ada syaratnya dalam qiyas. Yang paling utama
 illat-nya mesti sama: seperti hukum minum alkohol boleh atau tidak? Kan
 alkohol tidak disebutkan dalam Al Qur'an?

 Dari kasus itu bisa ditemukan illat-nya, bahwa ada ayat Qur'an yang
 menyatakan khamr adalah haram (karena memabukkan), dan alkohol modern pun
 punya sifat memabukkan yang sama. Dari situ qiyas bisa berjalan, bahwa
 alkohol dengan demikian hukumnya haram karena MENGACU pada hukum haramnya
 khamr (dengan illat sama-sama memabukkan).

 Dari proses qiyas itu juga terlihat syarat kedua, bahwa kondisi yang
 di-illat-kan sudah dijelaskan (ada ayatnya di Qur'an atau hadits Nabi yang
 menyatakan).

 Lha ini, kok tiba-tiba muncul ide mengqiyaskan suasana sogok menyogok
 (karena darurat) maka sebaiknya dicarikan celah agar muslim bisa ikut
 bermain 

Re: [R@ntau-Net] Re: Bls: MOCTAR NAIM: DENGAN DIM MEBANGUN BUMNAGARI...

2015-06-29 Terurut Topik Maturidi Donsan
Nakan Fitrianto n.a.h

Ambo ambiak saketek tulisan nakan  Fitrianto:

Tapi sacaro umum,ambo pribadi iyo punyo kesan...

Kalau kesan agak sulit ditanggapi.

Kalau KPK sajo diharokkan, raso sulit, apolagi KPK ko, mungkin  indak
disukoi sebagian Anggota DPR apolago oknum  pemerintah nan baniat korupsi
untuak panambah aset.

Namun demikian ambo masih menaruh harapan kanan mudo-mudo, tantu ado jalan
nam labiah baik.

Mungkin nakan Fitrianto ado ide sendiri mangatasi sogok manyogok ko.

Kalau ado serakkanlah kalapau ko, untuak panambah pengetahuan kito basamo


Wass,

Maturidi




Pada 30 Juni 2015 03.20, Fitrianto fitr.tanju...@gmail.com menulis:

 Uda ANB,

 mudah2an pak MD hanyo bagarah, indak serius mausulkan iko

 Tapi sacaro umum, ambo pribadi iyo punyo kesan, baso masyarakat kito punyo
 pandangan nan mirip, kalau rang Islam nan korupsi, indak baa doh.
 Kan adoh juo sadakahnyo dan dipakai pulo tuk ibadah (naiak haji misalnyo).
 Makonyo kito berang bana kalau tokoh Islam dan parpol Islam nan tantangkok
 korupsi, lalu mancari alasan, baa nan bukan tokoh Islam nan labiah banyak
 korupsinyo indak ditangkok doh?
 Saolah2 kalau urang lain salah, kito buliah pulo maniru.


 Dalam kasus Ahok pun ambo maliek sebagian gejala nan samo pulo.
 Banyak nan indak picayo baso Ahok ka (sanggup) malawan korupsi.
 Jadi daripado dikorupsi dek minoritas (Chino, non muslim), bia lah
 dikorupsi dek pribumi Islam

 Kok iyo bana co itu, iyo lah jauah bana kito babelok jalan mah

 Wassalam
 fitr
 lk/40/albany


 2015-06-29 11:15 GMT-04:00 Akmal Nasery Basral ak...@rantaunet.org:

 Mak MD:

 Kalau partai islam menang tahun lalu, sogok menyogok tak bisa diatasi, saya
 akan tetap mengusul  mencari celah agar sogok itu dinyatakan dalam
 keadaan darurat.



 Kalau tidak sama saja kita mengadu jotos orang yang satu tangan terbuka
 dengan yang satu pakai sajam.



 Kalau didaerah DIM,  tengok dulu keadaan. DIM sepakat menghilangkan
 sogok menyogok atau tidak, kalau tidak usaha mencari celah akan tetap ada.



 Jadi saya hanya mencari celah, karena agama melarang, MUI melarang,
 sementara non muslim boleh (tak ada larangan)



 DIM kan hanya  untuk SUMBAR,  salah satu dar   33 propinsi NKRI.



 32 propinsi lainnya  harus diperjuangkan agar kucuran APBN itu tidak
 terakumulasi kepada NON MUSLIM

 Jangan terjadi Minoritas mengasai asset sejumlah besar negara ini,
 mayoritas /umat muslim hanya sebagi kuli.



 Mungkin jawaban ini belum memuaskan, harapaan ambo ka nan mudo-mudo yang
 hidup dialam agak bebas ini, bersuaralah soal sogok manyogok ko baa jalan
 kaluanyo. Kalau jalan kalua nan kini dari  MUI ko samo sajo taranak
 diikek, predatornyo dilapeh bebas.



 Wass,



 Maturidi


 ANB:

 Logika yang sungguh-sungguh aneh. Maaf.
 Sudah jelas Nabi Saw melaknat (dalam banyak hadits), kok masih mau dicari
 celah agar umat Islam dibolehkan melakukan.

 Memangnya kenapa kalau larangan itu hanya untuk muslim, baik dari hadits
 Nabi, maupun fatwa MUI, dan non-muslim boleh (atau tak menggubris larangan
 itu)? Mak MD iri dengan kondisi seperti itu?

 Apa bedanya dengan pengharaman minum khamr bagi muslim, sementara
 non-muslim cuek saja bukan saja soal minum, tapi juga berbisnis soal itu?
 Apakah Mak MD iri juga seandainya hidup di era Al Capone atau, katakanlah,
 di Las Vegas kini di mana non-muslim menikmati banyak hal kehidupan duniawi
 yang dilarang syariat Islam?

 Apalagi yang diperebutkan hanya soal APBN, berapa besarnya APBN?
 Seakan-akan Allah tidak memberikan rezeki di tempat lain sehingga berusaha
 MENGHALALKAN sogok-menyogok dengan justifikasi non-muslim boleh melakukan
 itu?

 Kehidupan dunia ini cuma senda gurau dan permainan Mak MD (6:32), dan
 …  perhiasan, saling membanggakan di antaramu, dan bermewah-mewahan dalam
 harta dan anak keturunan (57:20).

 Kalau mau cari pendalilan, ada syaratnya dalam qiyas. Yang paling utama
 illat-nya mesti sama: seperti hukum minum alkohol boleh atau tidak? Kan
 alkohol tidak disebutkan dalam Al Qur'an?

 Dari kasus itu bisa ditemukan illat-nya, bahwa ada ayat Qur'an yang
 menyatakan khamr adalah haram (karena memabukkan), dan alkohol modern pun
 punya sifat memabukkan yang sama. Dari situ qiyas bisa berjalan, bahwa
 alkohol dengan demikian hukumnya haram karena MENGACU pada hukum haramnya
 khamr (dengan illat sama-sama memabukkan).

 Dari proses qiyas itu juga terlihat syarat kedua, bahwa kondisi yang
 di-illat-kan sudah dijelaskan (ada ayatnya di Qur'an atau hadits Nabi yang
 menyatakan).

 Lha ini, kok tiba-tiba muncul ide mengqiyaskan suasana sogok menyogok
 (karena darurat) maka sebaiknya dicarikan celah agar muslim bisa ikut
 bermain seperti halnya pernah ada kondisi darurat antara Bung Karno dan
 Ratna Sari Dewi yang akhirnya bisa ditemukan celahnya: dengan dinikahkan.

 Kaidah ushul fiqih apa yang Mak MD pakai dalam mengutak-atik syariat
 seperti itu?
 Tidak bisa pengqiyasan dilakukan hanya dengan mengandalkan akal tanpa
 melihat kondisi terdahulu yang dijelaskan syariat (bukan 

[R@ntau-Net] DEEN GIVE FOUNDATION

2015-06-29 Terurut Topik siski wilion fitri
Warmest Regards


( *siski wilion fitri* )
 let's continue to sow the seeds of kindness at every opportunity, both in
our immediate neighborhood and the neighbors 
Hp: 085274400567
bbm  : 75ee8458

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan  kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur  Lokasi disetiap posting
* Hapus footer  seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama  mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup RantauNet dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.