Re: BLS: [R@ntau-Net] SURAT UNTUK BAPAK JOKOWI DAN IBU RINI SOEMARNO(KADO1TAHUN PEMERINTAHAN)

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
Nakan Anwar Jambak, kalau awak indak namuah hiduik jo apo nan ado di awak,
ingin hiduik sarupo urang nan alah maju, awak akan selalu barutang. Kareta
capek Jakarta Banduang tu alah paralu bana diawak kinitu.

Labiah-labiah sifat moncak dilabuah, ingin wah-wah-an  kecek rang sabalah,
utang akan baungguak

Utang tu indak lo samonyo tapakai untuak pambangunan do, banyak lo nan
masuak saku.

Baitu lo aturan main kini, apololah dayo awak urang badari.

Maturidi



Oknum-oknum  pilkada-pilkada jo pemilu, mungkin sangek maarok agar tiok
tahun dapek utang dan  capek diserak-an.

Sarupo nan dibayangkan Reza  diateh. pilkada ko baongkos, itulah kiro-kiro.

Jalan nan rancak kedepan, selamtakan sajolah pariwuak awak.


Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: RINGKASAN HASIL PERTEMUAN PEMERKASA DIM DG PENGURUS GEBU MINANG

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
Kekhas-an Minagkabau ko io di Nagari, matrilineal tu di Nagari, ABS SBK juo
dinagari., kunpulan nagari ko lah nan kini jadi intinyo  Sumbar.

Kiniko ado peluang untuak Sumbar menjadi DIM selagi UU 45 nyo masih ado dan
diakui..

Hanyo mungkin banyak nan mabayangkan, kalau DIM ko dieperjuangkan akan
membikin gaduah, bacakak sakali lai.

Dari penjelasan nan dicao,  perjuangan ko , melalui jalan damai,
konstitusional.

Kini memang tasarah ka elit Minangkabau tarutamo ka 66.000  penghulu di
Minangkabau.

Kalau mayoritas nan 66.000 tu indak satuju, io indak kajadi do.

Tapi kalau mayoritasnyo satuju, baa bana ka maampang, karajoko akan jalan.

Tak salasai kini akan berlanjut bilo paluang ado.

Kalau Sumbar tu tak bisa jadi DIM atau apolah namonyo, nan diakui sacaro
kusus dalam UU setingkat
DIY, DKI, Aceh dan Papua, Sumbar akan selalu mengemis ke Jakarta dalam
banyak hal.

Nampaknyo barangkali,  kini ko ego dari elit minang nan sulit dikendalikan,


Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] (OOT) Kembali Berpolitik, Rhoma Irama ...

2015-10-30 Terurut Topik Akmal Nasery Basral
Kembali Berpolitik, Rhoma Irama Hapus Islamofobia Lewat Partai Idaman
GATRAnews  -Kamis, 29 Oktober 2015 19:02|
 0 comment

 Politik

Jakarta, GATRAnews - Tak cukup berkarier di dunia hiburan, sang raja
dangdut Rhoma Irama kini kembali ke dunia politik. Pelantun lagu *Darah
Muda* tersebut hadir sebagai Ketua Umum Partai Islam Damai Aman (Idaman).
Kamis (29/10) Rhoma Irama bersama rombongan pengurus Partai Idaman
mengunjungi redaksi Majalah *GATRA*. Pedangdut sekaligus bintang film ini
menjelaskan mengenai visi dan misi berdirinya partai besutannya tersebut.

"Sesuai namanya, Partai Islam Damai Aman bertujuan untuk menghapus
Islamofobia di Indonesia dan dunia internasional. Pengaruh itu sangat
besar, hingga umat Islam tak berani menunjukkan identitasnya," ujar Rhoma,
di Gedung *GATRA*, Kalibata, Jakarta Selatan.

Stigma negatif terhadap Islam, kata dia, semakin menguat karena kejadian
aksi terorisme yang mengatasnamakan Islam. Rhoma menilai hal ini cenderung
merugikan Islam. "Islam dibilang teroris yang radikal dan tidak toleran.
Padahal citra Islam yang sesungguhnya tidak seperti itu," ungkapnya.

Lewat gagasan itulah, Idaman muncul sebagai partai yang berani mengusung
nama Islam sebagai identitasnya. Selain membenahi citra Islam, Rhoma
melalui Partai Idaman ingin mengembalikan ideologi Pancasila sebagai dasar
negara. "Islam yang kami usung *rahmatan lil alamin*, rahmat bagi seluruh
alam, tidak hanya untuk umat Islam. Kami ingin membangun Indonesia
berdasarkan Pancasila, sebab saat ini Pancasila muncul hanya sebagai slogan
yang tidak diamalkan," jelasnya.

Selain itu, Rhoma juga menuturkan bahwa nama Islam yang ditampilkan juga
menjadi pembeda dari partai politik berbasis Islam lainnya. Walau
mengikrarkan diri sebagai partai Islam, Rhoma mengatakan bahwa Idaman tidak
menutup kemungkinan bagi umat agama lain untuk terlibat sebagai anggota
partainya.

"Indonesia bukan negara Islam, tentu kami juga mempersilakan umat agama
lain untuk menjadi anggota Idaman karena semua punya hak. Nama Islam kami
bukan berarti anti perbedaan, kami bisa bersatu dengan agama lain. Tapi
dengan catatan bisa menerima etika politik yang berlandaskan Islam,"
tandasnya.
--

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: RINGKASAN HASIL PERTEMUAN PEMERKASA DIM DG PENGURUS GEBU MINANG

2015-10-30 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

Aha, iyo lah Kanai Hati bana Angku Maturidi jo Ria Amelia dalam Lagu Mudiak 
Arau mah yo? 

Salam,
-- Nyit Sungut

Lyrik  Lagu Mudiak Arau:

Anak urang Sabu Andaleh, yo mamak oi
Singgah karumah si Sutan Mudo, si Sutan Mudo
Singgah karumah si Sutan Mudo, si Sutan Mudo

Bia abih oi bialah tandeh, yo tuan ei
Hati den kanai kabaa juo, kabaa juo
Hati den kanai kabaa juo, kabaa juo

Indak dapek musim manyiang, yo mamak oi
Musim manuai den nanti juo, den nanti juo
Musim manuai den nanti juo, den nanti juo

Indak dapek oi tarago bujang, yo tuan oi
Baranak ampek den nanti juo, den nanti juo
Baranak ampek den nanti juo, den nanti juo

Ondeh mandeh sansai badan
Ondeh mandeh sansai badan

Dangalah baliak:

Mudiak Arau,
Ria Amelia

https://m.youtube.com/watch?v=afqWOETellM

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Renungan di Hari Sumpah Pemuda

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
Bu Ifah , sanak dipalanta n.a.h



Ambo ambiak saketek tulisa bu ifah

“Aku malah menjadi sedih

Putra Putri harapan bangsa

Pada setiap kuis yang kuberikan

Lebih suka menyontek

Ketimbang berfikir “



Anak didik  kito ko sabagian  besar (indak sadonyo) alah diaja baduto dari
cinok paja, dari Taman-Kanak-Kanak malah mungkin dari PAUD.



Asalnyo dari PR nan diagiah guru, banyak anak nan  tak mampu, mungkin alun
makanannyo, tapaso rang gaeknyo mangarajoan, bisuak di sakola dibarikan ka
guru dikecekkan inyo nan mambuek. sampai ka SD taruih kateh baitu kini.



Bagi anak-anak SD,  caro masalah PR tu, bahaso itu baduto, alun tau, inyo
anggap  biaso sajo, lah dewasa nanti, manaruihkan sajo lai.



Iko bagi anak-anak nan rang gaeknyo ado wakatu mambantu anaknyo.



Baa lo petani nan 14 KK banyaknyo, pagi pai kasawah, pulang hampia mugarik,
nan katingga diurumah paliang ibu-ibu nan baranak ketek dan nenek-nenek



Kebanyakan ibu-ibu petaniko masih banyak lo nan buto huruih. Pulang dari
sawah lah litak, bilo kamambatu PR anak.



Akibat sistim pendidikan kiniko

1. Cinok paja lah biaso baduto dari awal, lah gadang, lah jadi pakain di
nyo..

2. Kebanyakan anak petani tingga dibawah dengan sagalo kakurangannyo.



Baduto ko lah nan marusak NKRI dalam bentuk berbagai korupsi kiniko.



Kamalah harapan bangsa ko kadibao.



Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: RINGKASAN HASIL PERTEMUAN PEMERKASA DIM DG PENGURUS GEBU MINANG

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
Kalau ka DIM ko io coinam awak Mak Ngah, awak alah dibawah bana kiniko.

Kalau lai bisa, UU mambari paluang,  awak sejajar jo  daerah Istimewa nam 4
nan alah, mungkin hargo diri minang barono baliak.

Jadi Mak Ngah dek tarikan baliak bumi,  io lah kabatinggakan bana Gunuang
Marapi ko,

Salam Mak Ngah, semoga Mak Ngah sehat selalu

Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Re: RINGKASAN HASIL PERTEMUAN PEMERKASA DIM DG PENGURUS GEBU MINANG

2015-10-30 Terurut Topik Sjamsir Sjarif

Batinggaan bana Gunuang Marapi?

Dari Baliak Bumi tu bana MakNgah sangajo masuak rimbo mandaki Gunuang Marapi 
hampia sampai ka Puncaknyo patang ko 12 Sept 2014. Baitu juo Kuliliang Kampuang 
Halaman sacaro intensif jelajah napak tilas sabagian kanangan pangalaman

Mungkin bagi Angku Maturidi iyo lah taraso jauah bana Marapi Singgalang Sago jo 
Talang  kurang jaleh realitas  dek asyik-asyik manuncik kibor jauah bana di 
Rantau Duri nan kanai asok tu... indak malengah-lengah manyilau pulang   

-- MakNgah

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Renungan di Hari Sumpah Pemuda

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
CINOK PAJA



Cinok ko aratinyo ketek, kenek, kaciak., sagalo kaciak,



Cinok paja baarti paja kenek, paja kaciak, kaciak dalam sagalo hal.

 Kalau bisa masuak  KBBI  mungkin  aratinyo kecil.



Cinok ko panjang lo  caritonyo, mulai masuak kakampuang ambo Talang- Solok
sangkek Japang, beko kalau ado ruang nan tasadio  bisa dibuka.



Bu ifah nan lai taruih bagaluik jo syair ko, atau  apolah namonyo, syair,
pantun, gurindam, bidal, mamang, puisi dsb, io indak jaleh pamatang nyo
diambo doh, kalau alun,  rancak ditaruihkan jo kosa kata/kamus bahaso
minang saisuak di lapaukao.



Kalau buliah ambo mausul, kok  kok bi Ifah bukak laman bahaso minang di
lapauko baa kiro-kiro.

Dibukak tiok hari 24 jam, buliah diisi jo kato-kato minang saisuak,
mudah-mudahan lai lo sasuai jo  rang dapua.



Gunonyo untuak mamaliaro bahaso minang, nan ado jaan baransua ilang, nan
lah ilang/tatimbun bisa dikakeh- dicari balaik, kalau bisa adolo inovasi
baru, melahirkan kato-kato baru sarupo:



1.  PETAHANA dari Salomo Simanungkalit, petahana ko indak ado ujuang
pangkanyo dari mano asall katoko, Sanskrit, palawa, batak, melayu, jawa,
dayak, bugis, sasak, asmat, alasannyo untuak padanan  incumbent (ado
hubungan jo Pilkada).



2. Canggih dari pak Anton Mulyono jo kawan-kawan sebagai padanan
sophisticate.



Sakitu dulu



Wass,





Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Pengamat: PP Pengupahan Ditolak, Pengangguran Bertambah

2015-10-30 Terurut Topik Andri Satria Masri
*Pengamat: PP Pengupahan Ditolak, Pengangguran Bertambah*

*Ririn Aprilia*Jum'at, 30 Oktober 2015, 13:17 WIB

*VIVA.co.id * - Sejumlah aksi unjuk rasa menolak
Peraturan Pemerintah No 78 Tahun 2015 tentang pengupahan disinyalir tidak
murni lagi. Ada pihak-pihak yang secara politis tidak rela pemerintah
berhasil mengatasi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
Aturan ini memberikan banyak kepastian yang menguntungkan pekerja, calon
pekerja maupun pengusaha.

Demikian diungkapkan pengamat ekonomi Universitas Indonesia Dr Padang
Wicaksono kepada media di Jakarta, Jum'at 30 Oktober 2015.

Lebih lanjut Padang menjelaskan dalam PP Pengupahan terdapat aturan yang
memastikan upah pekerja naik setiap tahun dengan upah minimum tahun
berjalan (yang di dalamnya terdapat KHL), tingkat inflasi dan angka
pertumbuhan ekonomi nasional sebagai dasar kenaikan. Disamping itu,
perusahaan berkewajiban membuat struktur dan skala upah yang menjadi basis
dialog bipartit antara pekerja dan pengusaha dalam suatu perusahaan.

"Luar biasa. Sejak era reformasi, baru di era sekarang ini berhasil disusun
formula pengupahan yang menguntungkan pekerja, calon pekerja dan pengusaha,
sekaligus mendorong dialog sosial pekerja-pengusaha melalui forum
bipartit", tegasnya.

Karena itu, lanjut Padang, dirinya merasa heran jika masih ada kelompok
buruh yang menolak PP Pengupahan yang diundangkan pemerintah 23 Oktober
lalu. Menurutnya, kecil kemungkinan buruh menolak aturan ini, kecuali
karena telah terjadi politisasi terhadap mereka.

Menaker: Hadapi MEA, SDM RI
Harus Lebih Berkualitas 

"Mayoritas buruh saya yakin terima PP Pengupahan ini karena memang
menguntungkan mereka dan teman-teman mereka yang belum bekerja. Kecil
kemungkinan buruh menolak, kecuali jika buruh sudah mengalami politisasi",
imbuhnya.

Dia mensinyalir ada pihak-pihak tertentu yang mengolah isu upah ini untuk
kepentingan non-buruh. Dimungkinkan pihak tertentu itu tidak bahagia jika
pemerintah berhasil mengatasi persoalan buruh dan pengangguran. Kalau
aturan ini ditolak, jelasnya, pengangguran akan makin bertambah banyak dan
ketidakpastian merajalela.

"Jika kepastian usaha mendapatkan jaminan dengan formula upah yang
menguntungkan pekerja dan pengusaha, sudah pasti industri akan berkembang
pesat. Dan otomatis terbuka banyak lapangan kerja yang dapat mengurangi
masyarakat penganggur. Sisi lainnya, dengan banyaknya pilihan lapangan
kerja, kekuatan tawar buruh dengan sendirinya menguat", jelasnya.

*Peningkatan Kompetensi*
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri optimis aturan baru pengupahan akan
berjalan baik karena menguntungkan buruh dan melindungi semua pihak.
Sebagian penolakan yang muncul merupakan dinamika demokrasi yang biasa.
Bagi Hanif, pemerintah tidak mungkin menyenangkan semua orang tetapi yang
pasti pemerintah telah mengambil keputusan terbaik untuk semua.

Ditemui di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Menteri-menteri Tenaga
Kerja Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang ketiga di Jakarta, Hanif
menyampaikan aturan pengupahan baru mendapatkan apresiasi dari banyak
negara. Beberapa negara bahkan menyampaikan keinginannya untuk mempelajari
kebijakan pengupahan Indonesia yang dianggap sebagai terobosan strategis
bagi penciptaan hubungan industrial yang sehat dan produktif.

"Alhamdulillah aturan pengupahan dapat apresiasi dari negara-negara anggota
OKI karena jadi terobosan strategis bagi penciptaan hubungan industrial
yang sehat dan produktif. Beberapa negara malah sudah sampaikan keinginan
mereka untuk mempelajari kebijakan pengupahan di sini", katanya.

Lebih lanjut Hanif menjelaskan kelebihan supply tenaga kerja masih menjadi
tantangan serius di Indonesia. Kebijakan pengupahan yang baru, menurutnya,
akan mendorong penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak karena adanya
kepastian dalam pengupahan.

"Supply tenaga kerja kita lebih besar dari lapangan kerja yang tersedia.
Lihat saja angka pengangguran yang 7,4 juta orang. Jangan hanya pemerintah
yang pikirkan mereka. Yang sudah bekerja juga harus ikut mikirin. Jangan
egois! Penganggur muda kita besar. Karenanya kita perlu lapangan kerja
lebih banyak, dan kepastian pengupahan memastikan penciptaan lapangan kerja
yang lebih banyak itu", jelasnya.

Pemerintah, imbuhnya, juga terus memacu peningkatan kompetensi tenaga kerja
dan calon-calon tenaga kerja agar bisa terserap ke pasar kerja. Dikatakan
bahwa profil pengangguran nasional masih didominasi oleh lulusan SD dan
SLTP. Selain perbaikan akses dan mutu pendidikan formal, skema pelatihan
kerja yang berbasis kompetensi perlu terus digalakkan melalui balai-balai
latihan kerja (BLK).

"Pengangguran kita masih didominasi oleh lulusan SD dan SLTP. Ini harus
diberi perhatian, bukan saja oleh pemerintah tetapi juga semua komponen
masyarakat. Akses dan mutu pendidikan formal harus ditingkatkan, demikian
halnya dengan pelatihan berbasis kompetensi melalui 

Re: [R@ntau-Net] Re: RINGKASAN HASIL PERTEMUAN PEMERKASA DIM DG PENGURUS GEBU MINANG

2015-10-30 Terurut Topik Maturidi Donsan
Lah dilamun asok se tiok taun kami di Duri Mak Ngah.

Lai diingek jo kampuang, makonyo dalam  panutuik posting nan barupo topik,
basbuik jo kampuang.

Salam mak Ngah semoga sehat  sekeluarga selalu, amin


Maturidi

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Renungan di Hari Sumpah Pemuda

2015-10-30 Terurut Topik Hanifah Damanhuri
Assalammualaikum Wr Wb Bapak Maturidi dan Dunsanak sa Palanta Yml

Ambek cah lu... istilah cinok paja dun aratino masih Balita atau usia TK
ya??? Baru sakaligon Hanifah mandangano.

Antahlah pak, tampakno iyo mantun.
Iyo juo kato urang tuo, jan baduto, duto induak sakalian doso. Tibo di PR
atau ujian anak-anak suko pulo dibantu.. Amakno bangga kalau anakno
juara... berarti amakno satolo juara he he he.

​Awak lai namuah tegas, tapi kawan kadang saromanlo jo mhs, kadang indak
jujur dalam maagiah nilai.

Mungkin para guru baru sadar dampak dari manyontek gon katiko murik-murikno
kalah basaiang jo pendatang dari LN (cino)​.

Mahilangkan budaya manyontekdun samo jo mahabihi koruptor


Salam

Hanifah


Pada 30 Oktober 2015 17.23, Maturidi Donsan  menulis:

>
> Bu Ifah , sanak dipalanta n.a.h
>
>
>
> Ambo ambiak saketek tulisa bu ifah
>
> “Aku malah menjadi sedih
>
> Putra Putri harapan bangsa
>
> Pada setiap kuis yang kuberikan
>
> Lebih suka menyontek
>
> Ketimbang berfikir “
>
>
>
> Anak didik  kito ko sabagian  besar (indak sadonyo) alah diaja baduto
> dari cinok paja, dari Taman-Kanak-Kanak malah mungkin dari PAUD.
>
>
>
> Asalnyo dari PR nan diagiah guru, banyak anak nan  tak mampu, mungkin
> alun makanannyo, tapaso rang gaeknyo mangarajoan, bisuak di sakola
> dibarikan ka guru dikecekkan inyo nan mambuek. sampai ka SD taruih kateh
> baitu kini.
>
>
>
> Bagi anak-anak SD,  caro masalah PR tu, bahaso itu baduto, alun tau, inyo
> anggap  biaso sajo, lah dewasa nanti, manaruihkan sajo lai.
>
>
>
> Iko bagi anak-anak nan rang gaeknyo ado wakatu mambantu anaknyo.
>
>
>
> Baa lo petani nan 14 KK banyaknyo, pagi pai kasawah, pulang hampia
> mugarik, nan katingga diurumah paliang ibu-ibu nan baranak ketek dan
> nenek-nenek
>
>
>
> Kebanyakan ibu-ibu petaniko masih banyak lo nan buto huruih. Pulang dari
> sawah lah litak, bilo kamambatu PR anak.
>
>
>
> Akibat sistim pendidikan kiniko
>
> 1. Cinok paja lah biaso baduto dari awal, lah gadang, lah jadi pakain di
> nyo..
>
> 2. Kebanyakan anak petani tingga dibawah dengan sagalo kakurangannyo.
>
>
>
> Baduto ko lah nan marusak NKRI dalam bentuk berbagai korupsi kiniko.
>
>
>
> Kamalah harapan bangsa ko kadibao.
>
>
>
> Maturidi
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
> 1. Email besar dari 200KB;
> 2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
> 3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena berlangganan grup "RantauNet" di Google
> Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lebih lanjut, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


[R@ntau-Net] Kenapa Kita Menjadi Pencemooh?

2015-10-30 Terurut Topik Andri Satria Masri
Setiap ada peristiwa, kegiatan, aktifitas yang dilakukan tokoh masyarakat
baik yang sedang mengemban amanah jabatan publik atau yang sudah mantan,
kita cenderung ringan mulut mengomentari. Seringnya komentar kita mencemooh
apa yang dilakukan tokoh tersebut. Apa pun yang dilakukannya ada saja
bagian yang bisa dicemooh.

Tidak datang berkunjung dikatakan takut. Datang berkunjung, dikatakan minim
sambutan. Datang mengimani salat Istisqa dikatakan pencitraan. Pakai masker
dalam ruangan dikatakan aneh. Tidak pakai masker dibilang tidak ikut peduli.

Di sisi lain, memuji seseorang dengan maksud untuk mencemooh orang lain
untuk membanding bandingkan. Mengangkat kembali cerita sukses tokoh lama
untuk membanding bandingkan dengan tokoh yang sekarang dengan maksud juga
mencemooh.

Apakah kita akan menjadi orang pencemooh? Atau sifat pencemooh ini akan
menjadi sifat kita? Atau karena kondisi yang membuat sifat ini kita minati?
Atau, inikah sifat asli kita?

Pancasila, moral, etika, agama, adat dan budaya asli bangsa Indonesia jauh
dari sifat pencemooh ini. Kita adalah bangsa yang santun, beretika,
bermoral luhur tinggi. Setiap masalah atau fenomena yang muncul dalam
kehidupan selalu bisa kita sikapi secara bijak dan sabar melalui wadah
musyawarah yang ada. Kritik, saran dan pendapat disampaikan dengan baik dan
terorganisir.

Kita bukan bangsa pemarah dan suka membabi buta. Kita bukan bangsa
penghujat dan pencela.

Ada banyak saluran dan media yang bisa digunakan untuk menyampaikan
aspirasi. Ada banyak cara dan strategi untuk bisa diterima oleh yang
dituju. Tanpa bahasa cemooh, kasar dan di luar sopan santun. Karena, itu
memang bukan cara bangsa Indonesia yang dikenal ramah, santun, beradat dan
bermoral.

Mohon maaf, jika ada yang tidak berkenan dengan postingan saya ini.

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.


Re: [R@ntau-Net] Lamang

2015-10-30 Terurut Topik Fitrianto
Jo tabuang2 buluahnyo buliah dikirim, mak Ngah.
Lai adoh buluah di Santa Cruz? Kalau albany nan dingin alah pasti indak
adoh.
Kalau adoh, buliah pulo Mak Ngah cubo mamasak lamang di sinan...:)

https://www.youtube.com/watch?v=g9jOW6GfrU4


Wassalam
fitr

2015-10-29 18:43 GMT-04:00 Sjamsir Sjarif :

>
> Iyo Fitr, turun naiak jakun Awak kok takana Lamang jo Tapai. Nasihat Nyiak
> Sungik ka adidunsanak nan banyak,
> Jaan makan Lamang jo Tabuang-tabuangnyo :)
>
> Baitu juo kok Sakali-sakali basuo jo Sate,
> Jaan diluluak jo tusuak-tusuak sate tu...
>
> Takana lo carito kawan katu anak-anak sisuak. Saurang anak mancaitokan ka
> kawannyo inyo pai ka pasa jo ayahnyo Makan Gado-gado. Kecenyo ka kawannyo,
> "Ondeh... Lamak Makan Gado-gado jo Garapu!"
>
> Bisuaknyo kawannyo tu pai ka pasa mancubo Gado-gado nan alun pernah
> dikenalnyo sabalun itu, cuma mandanga iyo Lamak Makan Gado-jo Garapu. Inyo
> indak tahu arati Garapu, baa bantuak Garapu, dan baa raso Garapu tu. Tibo
> di Lapau tu dipasannyo gado-gado ka urang Lapau:
>
> "Gado-gado ciek Mak!
> Banyak-an Garapunyo!!!"
> 
>
> --
> .
> * Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain
> wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~
> * Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
> ===
> UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
> * DILARANG:
>   1. Email besar dari 200KB;
>   2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi;
>   3. Email One Liner.
> * Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta
> mengirimkan biodata!
> * Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
> * Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
> * Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama &
> mengganti subjeknya.
> ===
> Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di:
> http://groups.google.com/group/RantauNet/
> ---
> Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari
> Google Grup.
> Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini,
> kirim email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
> Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.