[teknologia] Re: melek internet shopping

2006-07-05 Terurut Topik Made Wiryana
On 7/4/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote:
On 7/4/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
Internet shoping di Indonesia mungkin akan berwajah lain dan tidak harus sama dg di negara lain.
Jadi bisa saja kirim email mas mas tolong donk dikirim kapal perang, nanti saya transfer duitnya atau saya bayar pas barang datang, Oh ya kapal perang gantikan dg barang-barang yg sering ditawarkan di milis-milis pasar kampus.
Wajah lain ini sepertinya sudah sering kita lihat. Sepertinya hampir
semua perusahaan web hosting Indoensia telah menawarkan opsi transfer lewat bank
dengan aktivasi manual (cek saldo dan segera aktivasi). Milis gadtorage
(bener gk nih nulisnya) pasti juga bsia dianggap wajah lain dari dunia
jual-beli online versi Indonesia.

Menurut saya bisa jadi wajah awal dunia jual-beli online di Indonesia berbeda dengan wajah yang sudah lazim kita temui di luar. Tapi saya cukup
yakin 68% ;) bahwa kebutuhannya semakin lama akan semakin mengerucut dan menjadi sama.
Pasti akan dituntut suatu mekanisme yang lebih interoperabel dan lebih
cepat pemrosesannya. Saya rasa, pada titik ini wajah yang berbeda tersebut akan menjadi serupa :).Angka 68% itu biasnaya dikutik kalau kita ingin jualan teknologi itu. Interoperabilitas bukan berarti seragam. Artinya memungkinkan mekanisme berbeda utk bekerja sama. Nah intinya, kalau kita melihat trend eshoping di LN sebaiknya kita jangan melihat mentah-mentah seperti itu (di LN budaya mail order, sudah lama ada, jualan via katalog sudah umum, ). Nah budaya belanja di Indoensia berbeda, ini akan mendorong ke pola yang berbeda pula.
Secara personal, kadang kala proses lewat imel saya rasa masih sangat kurang cepat. Dari beberapa kasus yang terjadi, saya sangat menyukai: saya bayar saat ini, proseslah saat ini juga. Karena inilah saya sangat suka e-gold :). Pengalaman sekali, beli flashdisk hari sabtu datengnya harus hari selasa karena sabtu sudah lewat jam kerja dan hari minggu kantor toko online-nya tutup. Senin baru diproses, selasa baru bisa sampe. Awful rasanya .. super sebal!
Mungkin bagi orang orang tertentu, tapi coba kita menginjak bumi: tanya orang non techie. Proses belanja mana yang sreg bagi mereka (kalau kita ingin jumlah pengguna banyak, artinya orang biasa, bukan techie yang harus membeirkan masukan). Teknologi itu hanya mensupport kebiasaan yang ada.

Cukup dg email tapi transaksinya besar :-) Ndak perlu web2.0 atau semelekete lainnya.
Saya akan bilang, imel memang bisa menjadi solusi bagi beberapa orang. Seperti untuk pak Made yang lebih suka beli kapal perang lewat imel dan mem-bypass web 2.0 ;). Tapi jujur saja, akan beda kasusnya bagi sebagian yang lain. Paling tidak, bagi saya :D.
Silahkan tanya orang kebanyakan, dalam suatu proses beli membeli bagaimana biasanya terjadi. Bandingkan dg proses beli-membeli di tempat negara Internet Shoping itu berkembang dan proses beli-membeli di Indonesia.
Jangan paksakan proses yang sudah biasa diterima pengguna. Lha di Jerman aja, belaja pakai kartu kredit sulit sekali bisa diterima masyarakat umum.IMW

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html  -~--~~~~--~~--~--~---


[teknologia] Re: melek internet shopping

2006-07-05 Terurut Topik baskara

On 7/5/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Interoperabilitas bukan berarti seragam.  Artinya memungkinkan mekanisme
 berbeda utk bekerja sama.   Nah intinya, kalau kita melihat trend eshoping
 di LN sebaiknya kita jangan melihat mentah-mentah seperti itu (di LN budaya
 mail order, sudah lama ada, jualan via katalog sudah umum, ).   Nah budaya
 belanja di Indoensia berbeda, ini akan mendorong ke pola yang berbeda pula.

Sependapat dengan bos IMW.

Saya melihat ada 2 fakta utama tentang Internet shopping di Indonesia:
1. Model Internet shopping ala luar Indonesia, yang pakai kartu
kredit, online banking, dan transaksi elektronik lainnya, tidak
berjalan baik (ada berapa merchants yang mengimplementasikan ini?)

2. Kalau model seperti di atas tidak berjalan, mengapa sampai sekarang
belum ada yang bisa membuat model baru successfully? Itu tandanya
memang orang Indonesia belum bisa mikir/berinovasi/mengusahakan sampai
ke sana. ;-) *mungkin perlu buat kompetisi berhadiah*

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Fwd: Peluncuran Speedy --- Telkom

2006-07-05 Terurut Topik Budi Rahardjo

Ada yang mau memberikan masukan ke pak KK?
-- budi

-- Forwarded message --
 From: Kusmayanto Kadiman
 Date: Jul 5, 2006 2:42 PM
 Subject: [technomedia] Peluncuran Speedy --- Telkom
 To: Technomedia [EMAIL PROTECTED]


Kawan-kawan,

Saya baru saja dapat surat dari Dirut Telkom untuk hadir dan meresmikan
Peluncuran Produk Telkom Speedy pada hari Jumat 7 Juli 2006 pkl 16 - 17
di Main Stage Hall B Pameran Festival Komputer Indonesia.

Ada yang punya pengalaman manis/pahit tentang layanan Speedy ini?
Mohon kesediaan berbagi cerita untuk saya sampaikan pada saat peluncuran
nanti.

Jabat erat,
KK

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: Fwd: Peluncuran Speedy --- Telkom

2006-07-05 Terurut Topik The_Eye_In_The_Sky

Ary Setijadi Prihatmanto wrote:
 Pak Budi,
 
 Kasih info saja ttg rasio bandwidth/harga di negara-negara lain dengan
 Speedy Telkom.
 Kayaknya kemarin-kemarin sudah banyak yang memberi info.
 
 Kayaknya cukup untuk bisa memperlihatkan problem yang ada.

kalo soal rasio bandwidth/harga Internet dengan mudah digebuk dengan 
alasan kita tidak punya direct sea cable ke US of A, juragannya 
Internet. Selama masih nebeng sana sini lewat negara tetangga, gak cuman 
Speedy, tapi semua produk value add Internet akan tercekik, dikontrol 
negara lain.

Saya rasa dalam konteks Speedy, lebih tepat membicarakan support quality 
mereka, billing yg fair dan SLA yang konsisten, serta luasnya deployment 
area.

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik adi

On Wed, Jul 05, 2006 at 01:11:20PM +0900, baskara wrote:
 Kalau boleh tahu, revenue model dari groups.or.id ini seperti apa?

belum tahu :-) btw, kalau mau kasih kritik, sumbang saran, pemikiran,
umpatan atau apa lah, lurking juga boleh, silakan ikutan ke milis
mitra @ groups.or.id, dengan cara kirim mail kosong ke:

[EMAIL PROTECTED]

saya sih cuman tukang. ya membantu selayaknya yang biasa dilakukan
oleh tukang.

btw, bagi yang berminat membahas soal bagaimana membangun email besar,
email kecil, email sehat, silakan juga bergabung dengan cara kirim mail
kosong ke:

[EMAIL PROTECTED]

milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran subscriber
dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber
malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub 
sewaktu-waktu
tanpa pemberitahuan.

sorry, spamming :-))

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Eko Prasetya

Dilihat dari kacamata user, apa insentif dari user untuk pindah ke groups.or.id?

+ Teori-nya, local ISP lebih cepat, karena route-nya ngga perlu keluar. Jadi
untuk download mail ngga perlu nunggu lama-lama.

- Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu
sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of entry/
comfort zone).
- Punya e-mail di ISP biasanya ide yang buruk, karena setiap kali kita
pindah ISP (kalo ada yang lebih murah misalnya), kita musti pindah account,
dan ini ribet. Alternatif solusi, groups.or.id harus punya mail-server sendiri.
- Reliability. Berapa lama umur groups.or.id ini? Maksud-nya, seandainya ada
organisasi besar mau pake group ini, seberapa yakin user ngga perlu pindah-
pindah lagi? Gimana kalo resource-nya kurang lagi misalnya? Apa groups.or.id-nya
akan ditutup untuk sementara waktu?

Hal-hal lain:
- Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa
mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat
them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail.

groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini
supaya user mau pindah.
Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif.
Think business. You have to sell!


KOkon.

On 7/4/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Konten lokal itu problem besar, internet gak bisa murah tanpa konten
 lokal, biaya b/w IIX itu terbukti murah.  Perhatikan sekarang banyak
 ISP jualan harga 64kbps b/w luar + 512kbps/1Mbps b/w IIX.

 Tapi seperti biasa, kebanyakan orang kalau udah masuk di comfort zone
 susah/gak mau untuk keluar.

 Aneh juga komentar me too, groups.or.id ini dah cukup lama kok
 idenya, udah pernah off karena kurang resources.  Mustinya kita semua
 mau mendukung hal hal seperti ini.
 --
 Salam,
 Irwin Day

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: melek internet shopping

2006-07-05 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 7/5/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Bagaimana kalau masing-masing kita mulai dari diri kita sendiri, para
 anggota milis ini?

 So, next time:
 1. Liburan? Cari hotel: (Promosi barang sendiri) cari  transaksi
 langsung di www.indo.com dan www.paketrupiah.com (jangan abis nyari
 online, trus nelpon).

Sebenernya waktu kemarin nyari hotel di Bogor, saya sudah ngintip
tempatnya Eka dulu. Search di sana dulu sebelum google.
Tapi ... gak ketemu.

Akhirnya saya search google ketemu hotel Pangrango.

Eka, aku ada usul nih.
Selain menyediakan informasi hotel yang menjadi partner dari
Indo.com, bagaimana juga kalau paketrupiah menyediakan
informasi hotel2 yang *BUKAN* partner dari indo.com juga.
Jadi ... soal apa pun tentang hotel di Indonesia, indo.com lah
tempat yang nomor satu dan terpercaya. Gitu.

Kira-kira seperti Bhineka gitulah. (Orang mau beli komputer
sekarang ngecek dulu di Bhinneka, meskipun belinya belum
tentu di sana.) Yang pasti, mereka menjad reference.


-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik adi

On Wed, Jul 05, 2006 at 11:51:28AM -0700, Eko Prasetya wrote:
 - Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu
 sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of 
 entry/
 comfort zone).

sekali lagi. groups.or.id ada bukan untuk menyaningi googlegroups
atau yahoogroups (ntar ada yang nyeletuk 'no mithu no mithu plis' lagi
hi..hi..).

 groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini
 supaya user mau pindah.
 Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif.
 Think business. You have to sell!

silakan bergabung ke milis mitra @ groups.or.id. talking is cheap? no
problemo. ntar dibilang omdo? apa susahnya/salahnya dengan omdo? :-)
dont wori bi hepi.

sebenarnya sudah banyak pemikiran/masukan seperti di atas. kemungkinan
(menurut saya pribadi lho), akan terbentur soal bentuk, siapa yang harus
bertanggungjawab dan bertanggung jawab pada siapa dst..dst..

ok .. thx.

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Budi Rahardjo

On 7/6/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 berikut ini pendapat saya. setidaknya, mengapa saya mau membantu
 groups.or.id. misinya sekedar 'mengajak' banyak pihak untuk
 memberdayakan konten lokal.

ok.
beberapa waktu yang lalu ada diskusi internal kami, dimana kami
berniat memindahkan hibah mesin ke tempat lain yang lebih
membutuhkan. (yaitu mesin yang dulu kami gunakan untuk
mengelola domain ingin kami hibahkan.)

groups.or.id kesebut (tentu saja yang berkaitan
dengan debian seperti komo kesebut juga he he he. maklum
debian oriented).
sampai sekarang belum ada keputusan kemana ...
masih diskusi.

tapi kelihatannya groups.or.id ini lebih butuh bandwidth ya?

-- budi

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik adi

On Thu, Jul 06, 2006 at 08:27:57AM +0700, Budi Rahardjo wrote:
 beberapa waktu yang lalu ada diskusi internal kami, dimana kami
 berniat memindahkan hibah mesin ke tempat lain yang lebih
 membutuhkan. (yaitu mesin yang dulu kami gunakan untuk
 mengelola domain ingin kami hibahkan.)
 
 groups.or.id kesebut (tentu saja yang berkaitan
 dengan debian seperti komo kesebut juga he he he. maklum
 debian oriented).
 sampai sekarang belum ada keputusan kemana ...
 masih diskusi.
 
 tapi kelihatannya groups.or.id ini lebih butuh bandwidth ya?

kita juga butuh mesin, terutama hardisk, untuk membuat free
email (pop3, simple webmail) juga Pak :-) targetnya 1 juta
user di satu mesin (hi..hi..).

kalau pop3 ini laku, mestinya bandwidth tidak butuh lagi.

sekarang ini, bandwidth international (ironisnya) dipakai
untuk mengirim email ke yahoo/gmail/hotmail. berhubung jatah
bw international untuk groups.or.id sedikit/kurang. dan berhubung
tidak ada alasan bagi kami sebenarnya untuk minta tambah bandwidth
(ngelunjak nih yee .. :-) international (ndak logis lah yaw .. :-)
opsinya sebenarnya mengusir paksa (dengan pemberitahuan) pelanggan
yang masih menggunakan email-email itu. tapi untungnya saya oleh
mas indra kusuma (idvps.com/visitel/indika) dikasih jatah 1 mesin
vps (lightmail.idvps.com), dan lumayan untuk pengiriman international,
sementara kita pakai itu dulu.

btw, sebenarnya sih bukan cuma masalah bandwidth u/ mengirim
ke yahoo/gmail/hotmail, terutama yahoo, tetapi memang domain-
domain itu agak 'bandel' tidak mau terima email. skrg ini,
pelanggan milis indowli (testing) 5000-an, sekitar 3000-an masih
pakai yahoo, 1000-an gmail dan 500-an hotmail :-))

jadi mungkin saja kalau ada free email ini bisa cukup membantu.
walaupun sebenarnya kalau dikasih email gratis, memangnya orang
akan kirim mail ke groups.or.id saja he..he.. ya pasti ke yahoo
lagi :-) tapi mudah-mudahan kalau semakin banyak peminat free email
ini (usulan kang harry sufehmi pakai domain surat.web.id), maka
jatuh-jatuhnya mereka akan beremail-emailan antar mereka
sendiri ... ada yang punya ide/sumbang domain cantik? :-)

btw, mungkin saja sebenarnya banyak donatur untuk 'proyek' groups.or.id
ini, tetapi karena masalahnya groups.or.id ini terlalu 'virtual'
(masalah pertanggunganjawaban dll. credits where credit is due
dll, sedangkan misalnya saya sendiri belepotan untuk soal yang
satu ini) jadi agak-agak repot. makanya kalau ada yang berminat
kasih usulan atau apa saja lah. kita bisa membahasnya di milis
mitra @ groups.or.id, caranya (sorry, saya ulang), kirim mail kosong
ke: [EMAIL PROTECTED]

Salam,

P.Y. Adi Prasaja

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 7/5/2006 at 11:51 AM Eko Prasetya wrote:
Dilihat dari kacamata user, apa insentif dari user untuk pindah ke 
groups.or.id?
+ Teori-nya, local ISP lebih cepat, karena route-nya ngga perlu keluar.
Jadi untuk download mail ngga perlu nunggu lama-lama.

- Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu
sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of
entry/comfort zone).

Kita adu saja; antara fitur dengan akses secepat kilat.


- Punya e-mail di ISP biasanya ide yang buruk, karena setiap kali kita
pindah ISP (kalo ada yang lebih murah misalnya), kita musti pindah account,
dan ini ribet. Alternatif solusi, groups.or.id harus punya mail-server
sendiri.

Sudah ada.


- Reliability. Berapa lama umur groups.or.id ini? Maksud-nya, seandainya ada
organisasi besar mau pake group ini, 

indo wli sudah pakai groups.or.id, 4000+ member


seberapa yakin user ngga perlu pindah-
pindah lagi? Gimana kalo resource-nya kurang lagi misalnya? Apa
groups.or.id-nya akan ditutup untuk sementara waktu?

Enggak ditutup, tapi paling mereka akan melempar kesempatan ke forum (seperti 
ini) bagi mereka yang ingin ikut membantu.


Hal-hal lain:
- Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa
mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat
them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail.

Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang mau 
ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox luar ke 
mailbox lokal)
Dibaca gak sih ?


groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini
supaya user mau pindah.
Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif.

Think business. You have to sell !

Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ?

Dibalik Yahoo  Gmail ada duit ratusan juta dolar. 
Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang, berusaha 
memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih.

Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan. Kalau 
trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok.

Note: saya bukan anggota tim groups.or.id, cuma simpati saja dengan idenya. Dan 
terus terang rada sebal dengan yang cuma bisa omdo, tidak membantu - malah 
cenderung menjatuhkan.

Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan dengan 
senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED]
Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi yang 
sedikitpun bisa menjadi sangat berarti.


Salam,
Harry


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 7/6/2006 at 1:19 AM adi wrote:
On Wed, Jul 05, 2006 at 01:11:20PM +0900, baskara wrote:
 Kalau boleh tahu, revenue model dari groups.or.id ini seperti apa?

Kemarin saya mengusulkan kepada tim groups.or.id mungkin bisa seperti begini: 
frontpage = banner, browsing milis = adsense, email = iklan sebaris di footer

Harapannya, layanan ini bisa self-sufficient. Syukur2 pemasukannya malah bisa 
cukup untuk pengembangan.

Catch-nya, tentu harus memberikan laporan keuangan yang transparan, karena 
groups.or.id ini non-profit. 

Kalau ada yang mau menyumbangkan ide lainnya lagi, bisa di [EMAIL PROTECTED]


Salam,
Harry


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Eko Prasetya

Reply inline...

On 7/5/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Hal-hal lain:
 - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa
 mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat
 them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail.

 Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang mau 
 ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox luar ke 
 mailbox lokal)
 Dibaca gak sih ?

Saya baca, cuman berhubung ada komentar ini:
milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran subscriber
dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber
malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub
sewaktu-waktu
tanpa pemberitahuan.,
makanya saya tulis lagi tentang yahoo/gmail user.

 Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ?

 Dibalik Yahoo  Gmail ada duit ratusan juta dolar.
 Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang, berusaha 
 memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih.

 Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan. Kalau 
 trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok.

Lho? Di bagian mana yang menjatuhkan?
Saya cuman kasih masukan tentang masalah yang dihadapi user.
Kalo dianggap menjatuhkan, saya mohon maaf.

Dan alasan saya mengenai sukarelawan2 itu, bukannya saya tidak
menghargai mereka,
tapi biasanya sukarelawan cenderung lebih rentan terhadap masalah
stabilitas (turn-over).
Ini biasa terjadi di tim-tim kecil yang saya pernah ikuti. Semoga masalah ini
tidak terjadi di groups.or.id.

Dari pengalaman pribadi, biasanya saran/kritik yang pahit itu biasanya
lebih membangun lho. Makanya saya prefer orang kaya Simon Cowell daripada
Paula Abdul, karena kata-katanya biasanya menyakitkan, tapi ngga banyak bumbu,
dan lebih mengena.


 Note: saya bukan anggota tim groups.or.id, cuma simpati saja dengan idenya. 
 Dan terus terang rada sebal dengan yang cuma bisa omdo, tidak membantu - 
 malah cenderung menjatuhkan.

 Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan 
 dengan senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED]
 Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi yang 
 sedikitpun bisa menjadi sangat berarti.

Saya akan join.

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l

2006-07-05 Terurut Topik Harry Sufehmi

On 7/5/2006 at 8:59 PM Eko Prasetya wrote:
On 7/5/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Hal-hal lain:
 - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa
 mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat
 them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail.

 Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang
mau ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox
luar ke mailbox lokal)
 Dibaca gak sih ?

Saya baca, cuman berhubung ada komentar ini:
milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran
subscriber
dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber
malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub
sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan.,
makanya saya tulis lagi tentang yahoo/gmail user.

Ini kan milis yang specialized, bukan untuk kalangan luas (kira2 apa ada orang 
awam yang mau join milis tentang membangun mailserver).


 Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ?

 Dibalik Yahoo  Gmail ada duit ratusan juta dolar.
 Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang,
berusaha memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih.

 Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan.
Kalau trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok.

Lho? Di bagian mana yang menjatuhkan?
Saya cuman kasih masukan tentang masalah yang dihadapi user.
Kalo dianggap menjatuhkan, saya mohon maaf.

Saya biasanya mencoba kalau di ranah publik untuk memberikan support pada 
usaha-usaha seperti ini, sedangkan kritik yang membangun saya coba sampaikan 
melalui jalur pribadi.

Soalnya kalau poin-poin negatif dibahas di depan umum, takutnya yang tidak 
mengerti konteks/situasinya jadi nimbrung sehingga malah jadi ribut yang tidak 
nyambung. Kalau sudah begini, takutnya nanti justru jadi membuat para 
sukarelawan yang sudah tidak mendapat apa-apa itu jadi patah semangat. Yang 
rugi jadinya kita semua saya kira.


Dan alasan saya mengenai sukarelawan2 itu, bukannya saya tidak
menghargai mereka,
tapi biasanya sukarelawan cenderung lebih rentan terhadap masalah
stabilitas (turn-over).
Ini biasa terjadi di tim-tim kecil yang saya pernah ikuti. Semoga masalah
ini tidak terjadi di groups.or.id.

Anda betul sekali, tapi sebaiknya untuk kritik bisa langsung saja, [EMAIL 
PROTECTED]


Dari pengalaman pribadi, biasanya saran/kritik yang pahit itu biasanya
lebih membangun lho. Makanya saya prefer orang kaya Simon Cowell daripada
Paula Abdul, karena kata-katanya biasanya menyakitkan, tapi ngga banyak
bumbu, dan lebih mengena.

Ya, tapi penyampaiannya sebaiknya jangan di ranah publik. Takutnya nanti jadi 
counter productive.
Karena tidak semua orang mampu untuk berlapang dada, di setiap saat.


 Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan
dengan senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED]
 Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi
yang sedikitpun bisa menjadi sangat berarti.
Saya akan join.

Saya salut dengan Anda, trims.


Salam,
Harry


--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---