[teknologia] Re: melek internet shopping
On 7/4/06, Akhmad Fathonih [EMAIL PROTECTED] wrote: On 7/4/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Internet shoping di Indonesia mungkin akan berwajah lain dan tidak harus sama dg di negara lain. Jadi bisa saja kirim email mas mas tolong donk dikirim kapal perang, nanti saya transfer duitnya atau saya bayar pas barang datang, Oh ya kapal perang gantikan dg barang-barang yg sering ditawarkan di milis-milis pasar kampus. Wajah lain ini sepertinya sudah sering kita lihat. Sepertinya hampir semua perusahaan web hosting Indoensia telah menawarkan opsi transfer lewat bank dengan aktivasi manual (cek saldo dan segera aktivasi). Milis gadtorage (bener gk nih nulisnya) pasti juga bsia dianggap wajah lain dari dunia jual-beli online versi Indonesia. Menurut saya bisa jadi wajah awal dunia jual-beli online di Indonesia berbeda dengan wajah yang sudah lazim kita temui di luar. Tapi saya cukup yakin 68% ;) bahwa kebutuhannya semakin lama akan semakin mengerucut dan menjadi sama. Pasti akan dituntut suatu mekanisme yang lebih interoperabel dan lebih cepat pemrosesannya. Saya rasa, pada titik ini wajah yang berbeda tersebut akan menjadi serupa :).Angka 68% itu biasnaya dikutik kalau kita ingin jualan teknologi itu. Interoperabilitas bukan berarti seragam. Artinya memungkinkan mekanisme berbeda utk bekerja sama. Nah intinya, kalau kita melihat trend eshoping di LN sebaiknya kita jangan melihat mentah-mentah seperti itu (di LN budaya mail order, sudah lama ada, jualan via katalog sudah umum, ). Nah budaya belanja di Indoensia berbeda, ini akan mendorong ke pola yang berbeda pula. Secara personal, kadang kala proses lewat imel saya rasa masih sangat kurang cepat. Dari beberapa kasus yang terjadi, saya sangat menyukai: saya bayar saat ini, proseslah saat ini juga. Karena inilah saya sangat suka e-gold :). Pengalaman sekali, beli flashdisk hari sabtu datengnya harus hari selasa karena sabtu sudah lewat jam kerja dan hari minggu kantor toko online-nya tutup. Senin baru diproses, selasa baru bisa sampe. Awful rasanya .. super sebal! Mungkin bagi orang orang tertentu, tapi coba kita menginjak bumi: tanya orang non techie. Proses belanja mana yang sreg bagi mereka (kalau kita ingin jumlah pengguna banyak, artinya orang biasa, bukan techie yang harus membeirkan masukan). Teknologi itu hanya mensupport kebiasaan yang ada. Cukup dg email tapi transaksinya besar :-) Ndak perlu web2.0 atau semelekete lainnya. Saya akan bilang, imel memang bisa menjadi solusi bagi beberapa orang. Seperti untuk pak Made yang lebih suka beli kapal perang lewat imel dan mem-bypass web 2.0 ;). Tapi jujur saja, akan beda kasusnya bagi sebagian yang lain. Paling tidak, bagi saya :D. Silahkan tanya orang kebanyakan, dalam suatu proses beli membeli bagaimana biasanya terjadi. Bandingkan dg proses beli-membeli di tempat negara Internet Shoping itu berkembang dan proses beli-membeli di Indonesia. Jangan paksakan proses yang sudah biasa diterima pengguna. Lha di Jerman aja, belaja pakai kartu kredit sulit sekali bisa diterima masyarakat umum.IMW --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: melek internet shopping
On 7/5/06, Made Wiryana [EMAIL PROTECTED] wrote: Interoperabilitas bukan berarti seragam. Artinya memungkinkan mekanisme berbeda utk bekerja sama. Nah intinya, kalau kita melihat trend eshoping di LN sebaiknya kita jangan melihat mentah-mentah seperti itu (di LN budaya mail order, sudah lama ada, jualan via katalog sudah umum, ). Nah budaya belanja di Indoensia berbeda, ini akan mendorong ke pola yang berbeda pula. Sependapat dengan bos IMW. Saya melihat ada 2 fakta utama tentang Internet shopping di Indonesia: 1. Model Internet shopping ala luar Indonesia, yang pakai kartu kredit, online banking, dan transaksi elektronik lainnya, tidak berjalan baik (ada berapa merchants yang mengimplementasikan ini?) 2. Kalau model seperti di atas tidak berjalan, mengapa sampai sekarang belum ada yang bisa membuat model baru successfully? Itu tandanya memang orang Indonesia belum bisa mikir/berinovasi/mengusahakan sampai ke sana. ;-) *mungkin perlu buat kompetisi berhadiah* --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Fwd: Peluncuran Speedy --- Telkom
Ada yang mau memberikan masukan ke pak KK? -- budi -- Forwarded message -- From: Kusmayanto Kadiman Date: Jul 5, 2006 2:42 PM Subject: [technomedia] Peluncuran Speedy --- Telkom To: Technomedia [EMAIL PROTECTED] Kawan-kawan, Saya baru saja dapat surat dari Dirut Telkom untuk hadir dan meresmikan Peluncuran Produk Telkom Speedy pada hari Jumat 7 Juli 2006 pkl 16 - 17 di Main Stage Hall B Pameran Festival Komputer Indonesia. Ada yang punya pengalaman manis/pahit tentang layanan Speedy ini? Mohon kesediaan berbagi cerita untuk saya sampaikan pada saat peluncuran nanti. Jabat erat, KK --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: Fwd: Peluncuran Speedy --- Telkom
Ary Setijadi Prihatmanto wrote: Pak Budi, Kasih info saja ttg rasio bandwidth/harga di negara-negara lain dengan Speedy Telkom. Kayaknya kemarin-kemarin sudah banyak yang memberi info. Kayaknya cukup untuk bisa memperlihatkan problem yang ada. kalo soal rasio bandwidth/harga Internet dengan mudah digebuk dengan alasan kita tidak punya direct sea cable ke US of A, juragannya Internet. Selama masih nebeng sana sini lewat negara tetangga, gak cuman Speedy, tapi semua produk value add Internet akan tercekik, dikontrol negara lain. Saya rasa dalam konteks Speedy, lebih tepat membicarakan support quality mereka, billing yg fair dan SLA yang konsisten, serta luasnya deployment area. Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On Wed, Jul 05, 2006 at 01:11:20PM +0900, baskara wrote: Kalau boleh tahu, revenue model dari groups.or.id ini seperti apa? belum tahu :-) btw, kalau mau kasih kritik, sumbang saran, pemikiran, umpatan atau apa lah, lurking juga boleh, silakan ikutan ke milis mitra @ groups.or.id, dengan cara kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] saya sih cuman tukang. ya membantu selayaknya yang biasa dilakukan oleh tukang. btw, bagi yang berminat membahas soal bagaimana membangun email besar, email kecil, email sehat, silakan juga bergabung dengan cara kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran subscriber dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan. sorry, spamming :-)) Salam, P.Y. Adi Prasaja --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
Dilihat dari kacamata user, apa insentif dari user untuk pindah ke groups.or.id? + Teori-nya, local ISP lebih cepat, karena route-nya ngga perlu keluar. Jadi untuk download mail ngga perlu nunggu lama-lama. - Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of entry/ comfort zone). - Punya e-mail di ISP biasanya ide yang buruk, karena setiap kali kita pindah ISP (kalo ada yang lebih murah misalnya), kita musti pindah account, dan ini ribet. Alternatif solusi, groups.or.id harus punya mail-server sendiri. - Reliability. Berapa lama umur groups.or.id ini? Maksud-nya, seandainya ada organisasi besar mau pake group ini, seberapa yakin user ngga perlu pindah- pindah lagi? Gimana kalo resource-nya kurang lagi misalnya? Apa groups.or.id-nya akan ditutup untuk sementara waktu? Hal-hal lain: - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail. groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini supaya user mau pindah. Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif. Think business. You have to sell! KOkon. On 7/4/06, Irwin Day [EMAIL PROTECTED] wrote: Konten lokal itu problem besar, internet gak bisa murah tanpa konten lokal, biaya b/w IIX itu terbukti murah. Perhatikan sekarang banyak ISP jualan harga 64kbps b/w luar + 512kbps/1Mbps b/w IIX. Tapi seperti biasa, kebanyakan orang kalau udah masuk di comfort zone susah/gak mau untuk keluar. Aneh juga komentar me too, groups.or.id ini dah cukup lama kok idenya, udah pernah off karena kurang resources. Mustinya kita semua mau mendukung hal hal seperti ini. -- Salam, Irwin Day --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: melek internet shopping
On 7/5/06, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Bagaimana kalau masing-masing kita mulai dari diri kita sendiri, para anggota milis ini? So, next time: 1. Liburan? Cari hotel: (Promosi barang sendiri) cari transaksi langsung di www.indo.com dan www.paketrupiah.com (jangan abis nyari online, trus nelpon). Sebenernya waktu kemarin nyari hotel di Bogor, saya sudah ngintip tempatnya Eka dulu. Search di sana dulu sebelum google. Tapi ... gak ketemu. Akhirnya saya search google ketemu hotel Pangrango. Eka, aku ada usul nih. Selain menyediakan informasi hotel yang menjadi partner dari Indo.com, bagaimana juga kalau paketrupiah menyediakan informasi hotel2 yang *BUKAN* partner dari indo.com juga. Jadi ... soal apa pun tentang hotel di Indonesia, indo.com lah tempat yang nomor satu dan terpercaya. Gitu. Kira-kira seperti Bhineka gitulah. (Orang mau beli komputer sekarang ngecek dulu di Bhinneka, meskipun belinya belum tentu di sana.) Yang pasti, mereka menjad reference. -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On Wed, Jul 05, 2006 at 11:51:28AM -0700, Eko Prasetya wrote: - Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of entry/ comfort zone). sekali lagi. groups.or.id ada bukan untuk menyaningi googlegroups atau yahoogroups (ntar ada yang nyeletuk 'no mithu no mithu plis' lagi hi..hi..). groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini supaya user mau pindah. Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif. Think business. You have to sell! silakan bergabung ke milis mitra @ groups.or.id. talking is cheap? no problemo. ntar dibilang omdo? apa susahnya/salahnya dengan omdo? :-) dont wori bi hepi. sebenarnya sudah banyak pemikiran/masukan seperti di atas. kemungkinan (menurut saya pribadi lho), akan terbentur soal bentuk, siapa yang harus bertanggungjawab dan bertanggung jawab pada siapa dst..dst.. ok .. thx. Salam, P.Y. Adi Prasaja --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On 7/6/06, adi [EMAIL PROTECTED] wrote: berikut ini pendapat saya. setidaknya, mengapa saya mau membantu groups.or.id. misinya sekedar 'mengajak' banyak pihak untuk memberdayakan konten lokal. ok. beberapa waktu yang lalu ada diskusi internal kami, dimana kami berniat memindahkan hibah mesin ke tempat lain yang lebih membutuhkan. (yaitu mesin yang dulu kami gunakan untuk mengelola domain ingin kami hibahkan.) groups.or.id kesebut (tentu saja yang berkaitan dengan debian seperti komo kesebut juga he he he. maklum debian oriented). sampai sekarang belum ada keputusan kemana ... masih diskusi. tapi kelihatannya groups.or.id ini lebih butuh bandwidth ya? -- budi --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On Thu, Jul 06, 2006 at 08:27:57AM +0700, Budi Rahardjo wrote: beberapa waktu yang lalu ada diskusi internal kami, dimana kami berniat memindahkan hibah mesin ke tempat lain yang lebih membutuhkan. (yaitu mesin yang dulu kami gunakan untuk mengelola domain ingin kami hibahkan.) groups.or.id kesebut (tentu saja yang berkaitan dengan debian seperti komo kesebut juga he he he. maklum debian oriented). sampai sekarang belum ada keputusan kemana ... masih diskusi. tapi kelihatannya groups.or.id ini lebih butuh bandwidth ya? kita juga butuh mesin, terutama hardisk, untuk membuat free email (pop3, simple webmail) juga Pak :-) targetnya 1 juta user di satu mesin (hi..hi..). kalau pop3 ini laku, mestinya bandwidth tidak butuh lagi. sekarang ini, bandwidth international (ironisnya) dipakai untuk mengirim email ke yahoo/gmail/hotmail. berhubung jatah bw international untuk groups.or.id sedikit/kurang. dan berhubung tidak ada alasan bagi kami sebenarnya untuk minta tambah bandwidth (ngelunjak nih yee .. :-) international (ndak logis lah yaw .. :-) opsinya sebenarnya mengusir paksa (dengan pemberitahuan) pelanggan yang masih menggunakan email-email itu. tapi untungnya saya oleh mas indra kusuma (idvps.com/visitel/indika) dikasih jatah 1 mesin vps (lightmail.idvps.com), dan lumayan untuk pengiriman international, sementara kita pakai itu dulu. btw, sebenarnya sih bukan cuma masalah bandwidth u/ mengirim ke yahoo/gmail/hotmail, terutama yahoo, tetapi memang domain- domain itu agak 'bandel' tidak mau terima email. skrg ini, pelanggan milis indowli (testing) 5000-an, sekitar 3000-an masih pakai yahoo, 1000-an gmail dan 500-an hotmail :-)) jadi mungkin saja kalau ada free email ini bisa cukup membantu. walaupun sebenarnya kalau dikasih email gratis, memangnya orang akan kirim mail ke groups.or.id saja he..he.. ya pasti ke yahoo lagi :-) tapi mudah-mudahan kalau semakin banyak peminat free email ini (usulan kang harry sufehmi pakai domain surat.web.id), maka jatuh-jatuhnya mereka akan beremail-emailan antar mereka sendiri ... ada yang punya ide/sumbang domain cantik? :-) btw, mungkin saja sebenarnya banyak donatur untuk 'proyek' groups.or.id ini, tetapi karena masalahnya groups.or.id ini terlalu 'virtual' (masalah pertanggunganjawaban dll. credits where credit is due dll, sedangkan misalnya saya sendiri belepotan untuk soal yang satu ini) jadi agak-agak repot. makanya kalau ada yang berminat kasih usulan atau apa saja lah. kita bisa membahasnya di milis mitra @ groups.or.id, caranya (sorry, saya ulang), kirim mail kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Salam, P.Y. Adi Prasaja --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On 7/5/2006 at 11:51 AM Eko Prasetya wrote: Dilihat dari kacamata user, apa insentif dari user untuk pindah ke groups.or.id? + Teori-nya, local ISP lebih cepat, karena route-nya ngga perlu keluar. Jadi untuk download mail ngga perlu nunggu lama-lama. - Yahoo/gmail punya banyak feature. Dan perusahaan-perusahaan itu sengaja desain software-nya agar user tidak mau/malas pindah (barrier of entry/comfort zone). Kita adu saja; antara fitur dengan akses secepat kilat. - Punya e-mail di ISP biasanya ide yang buruk, karena setiap kali kita pindah ISP (kalo ada yang lebih murah misalnya), kita musti pindah account, dan ini ribet. Alternatif solusi, groups.or.id harus punya mail-server sendiri. Sudah ada. - Reliability. Berapa lama umur groups.or.id ini? Maksud-nya, seandainya ada organisasi besar mau pake group ini, indo wli sudah pakai groups.or.id, 4000+ member seberapa yakin user ngga perlu pindah- pindah lagi? Gimana kalo resource-nya kurang lagi misalnya? Apa groups.or.id-nya akan ditutup untuk sementara waktu? Enggak ditutup, tapi paling mereka akan melempar kesempatan ke forum (seperti ini) bagi mereka yang ingin ikut membantu. Hal-hal lain: - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail. Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang mau ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox luar ke mailbox lokal) Dibaca gak sih ? groups.or.id harus berusaha untuk mengurangi keterbatasan-keterbatasan ini supaya user mau pindah. Alasan nasionalisme dan sukarelawan biasanya kurang efektif. Think business. You have to sell ! Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ? Dibalik Yahoo Gmail ada duit ratusan juta dolar. Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang, berusaha memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih. Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan. Kalau trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok. Note: saya bukan anggota tim groups.or.id, cuma simpati saja dengan idenya. Dan terus terang rada sebal dengan yang cuma bisa omdo, tidak membantu - malah cenderung menjatuhkan. Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan dengan senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED] Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi yang sedikitpun bisa menjadi sangat berarti. Salam, Harry --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On 7/6/2006 at 1:19 AM adi wrote: On Wed, Jul 05, 2006 at 01:11:20PM +0900, baskara wrote: Kalau boleh tahu, revenue model dari groups.or.id ini seperti apa? Kemarin saya mengusulkan kepada tim groups.or.id mungkin bisa seperti begini: frontpage = banner, browsing milis = adsense, email = iklan sebaris di footer Harapannya, layanan ini bisa self-sufficient. Syukur2 pemasukannya malah bisa cukup untuk pengembangan. Catch-nya, tentu harus memberikan laporan keuangan yang transparan, karena groups.or.id ini non-profit. Kalau ada yang mau menyumbangkan ide lainnya lagi, bisa di [EMAIL PROTECTED] Salam, Harry --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
Reply inline... On 7/5/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hal-hal lain: - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail. Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang mau ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox luar ke mailbox lokal) Dibaca gak sih ? Saya baca, cuman berhubung ada komentar ini: milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran subscriber dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan., makanya saya tulis lagi tentang yahoo/gmail user. Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ? Dibalik Yahoo Gmail ada duit ratusan juta dolar. Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang, berusaha memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih. Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan. Kalau trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok. Lho? Di bagian mana yang menjatuhkan? Saya cuman kasih masukan tentang masalah yang dihadapi user. Kalo dianggap menjatuhkan, saya mohon maaf. Dan alasan saya mengenai sukarelawan2 itu, bukannya saya tidak menghargai mereka, tapi biasanya sukarelawan cenderung lebih rentan terhadap masalah stabilitas (turn-over). Ini biasa terjadi di tim-tim kecil yang saya pernah ikuti. Semoga masalah ini tidak terjadi di groups.or.id. Dari pengalaman pribadi, biasanya saran/kritik yang pahit itu biasanya lebih membangun lho. Makanya saya prefer orang kaya Simon Cowell daripada Paula Abdul, karena kata-katanya biasanya menyakitkan, tapi ngga banyak bumbu, dan lebih mengena. Note: saya bukan anggota tim groups.or.id, cuma simpati saja dengan idenya. Dan terus terang rada sebal dengan yang cuma bisa omdo, tidak membantu - malah cenderung menjatuhkan. Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan dengan senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED] Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi yang sedikitpun bisa menjadi sangat berarti. Saya akan join. --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---
[teknologia] Re: groups.or.id - bw int'l
On 7/5/2006 at 8:59 PM Eko Prasetya wrote: On 7/5/06, Harry Sufehmi [EMAIL PROTECTED] wrote: Hal-hal lain: - Bagaimana support terhadap yahoo/gmail user? groups.or.id ngga bisa mengabaikan user-user ini, karena mereka adalah calon customer. Treat them well, sambil pelan-pelan di-convert ke local mail. Lha, makanya saya bikin posting kemarin itu, yang menawarkan bagi yang mau ikutan berpartisipasi membantu dalam hal ini (transisi dari mailbox luar ke mailbox lokal) Dibaca gak sih ? Saya baca, cuman berhubung ada komentar ini: milisnya: mailfarm @ groups.or.id. khusus untuk yang ini, kehadiran subscriber dengan alamat mail gmail.com/yahoo.com/hotmail.com, atau email-email sumber malapetaka lainnya, sangatlah tidak diharapkan. bahkan bisa diunsub sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan., makanya saya tulis lagi tentang yahoo/gmail user. Ini kan milis yang specialized, bukan untuk kalangan luas (kira2 apa ada orang awam yang mau join milis tentang membangun mailserver). Ngomong gampang bener, apa situ mau invest ? Dibalik Yahoo Gmail ada duit ratusan juta dolar. Dibalik groups.or.id ada sukarelawan2 yang mau membanting tulang, berusaha memberikan yang lebih baik untuk rakyat Indonesia, tanpa pamrih. Kalau Anda tidak bisa membantu, paling tidak jangan malah menjatuhkan. Kalau trafik lokal naik, Anda juga yang akan diuntungkan kok. Lho? Di bagian mana yang menjatuhkan? Saya cuman kasih masukan tentang masalah yang dihadapi user. Kalo dianggap menjatuhkan, saya mohon maaf. Saya biasanya mencoba kalau di ranah publik untuk memberikan support pada usaha-usaha seperti ini, sedangkan kritik yang membangun saya coba sampaikan melalui jalur pribadi. Soalnya kalau poin-poin negatif dibahas di depan umum, takutnya yang tidak mengerti konteks/situasinya jadi nimbrung sehingga malah jadi ribut yang tidak nyambung. Kalau sudah begini, takutnya nanti justru jadi membuat para sukarelawan yang sudah tidak mendapat apa-apa itu jadi patah semangat. Yang rugi jadinya kita semua saya kira. Dan alasan saya mengenai sukarelawan2 itu, bukannya saya tidak menghargai mereka, tapi biasanya sukarelawan cenderung lebih rentan terhadap masalah stabilitas (turn-over). Ini biasa terjadi di tim-tim kecil yang saya pernah ikuti. Semoga masalah ini tidak terjadi di groups.or.id. Anda betul sekali, tapi sebaiknya untuk kritik bisa langsung saja, [EMAIL PROTECTED] Dari pengalaman pribadi, biasanya saran/kritik yang pahit itu biasanya lebih membangun lho. Makanya saya prefer orang kaya Simon Cowell daripada Paula Abdul, karena kata-katanya biasanya menyakitkan, tapi ngga banyak bumbu, dan lebih mengena. Ya, tapi penyampaiannya sebaiknya jangan di ranah publik. Takutnya nanti jadi counter productive. Karena tidak semua orang mampu untuk berlapang dada, di setiap saat. Kalau Anda ingin ikutan membantu berupa apa saja, tim groups.or.id akan dengan senang hati menyambut Anda di [EMAIL PROTECTED] Overhead groups.or.id sangat kecil dan operasinya efisien, jadi donasi yang sedikitpun bisa menjadi sangat berarti. Saya akan join. Saya salut dengan Anda, trims. Salam, Harry --~--~-~--~~~---~--~~ http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html -~--~~~~--~~--~--~---