[teknologia] Re: tentang keanggotaan -- Re: [technomedia] Milis ini bukan PR-nya Mr.KK kok (Buat BR)

2006-05-16 Terurut Topik Felix Halim

On 5/15/06, Budi Rahardjo [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apa sih susahnya mengatakan bahwa milis technomedia adalah
 milis yang tertutup dengan aturan xyz. Titik. Gitu. Case closed.
 Mengapa seolah-olah berkesan bahwa milis ini terbuka,
 padahal tertutup.

Saya sejak pake GMail, saya jadi suka sekali masuk mailing list. Milis
teknologia ini pun saya join gara2 pernah lihat topic menarik yang
berasal dari milis teknologia ini. Sama halnya dengan milis
technomedia, saya pikir milis itu berguna jadi saya coba join meskipun
gak disuruh :P

 Saya tidak mengusulkan masukkan nama untuk diterima
 di milis technomedia ini lho. Saya hanya meneruskan email saja.
 Demikian pula saya tidak mencoba menambahkan member
 untuk milis technomedia ini karena saya sadar bahwa ini
 adalah milis tertutup.

Yup, ini inisiatif saya sendiri mau join technomedia.
Saya tidak tahu kalo milis itu tertutup.

Felix Halim

--~--~-~--~~~---~--~~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~--~~~~--~~--~--~---



[teknologia] Re: tentang keanggotaan -- Re: [technomedia] Milis ini bukan PR-nya Mr.KK kok (Buat BR)

2006-05-15 Terurut Topik Budi Rahardjo


Saya sih orang yang lebih sering blak-blakan. Maaf.

Apa sih susahnya mengatakan bahwa milis technomedia adalah
milis yang tertutup dengan aturan xyz. Titik. Gitu. Case closed.
Mengapa seolah-olah berkesan bahwa milis ini terbuka,
padahal tertutup.

Soal keanggotan yang ditolak kan bukan hanya Felix saja.
Dulu kan juga pernah terjadi.

Saya tidak mengusulkan masukkan nama untuk diterima
di milis technomedia ini lho. Saya hanya meneruskan email saja.
Demikian pula saya tidak mencoba menambahkan member
untuk milis technomedia ini karena saya sadar bahwa ini
adalah milis tertutup.

Yang saya usulkan adalah sebaliknya, silahkan bergabung
ke milis [EMAIL PROTECTED] kalau memang ingin
*SERIUS* mencari nara sumber praktisi IT.
Itu kalau mau sungguhan. Kalau hanya mau nerima bola
muntahan ya terserah juga.

Sorry kalau ada yang merasa tersinggung.
Sorry #2 untuk cross-posting.

Jadi merasa kayak Pacha di film Emperor's New Groove.
Misunderstood by the Emperor :)

Kita tutup thread ini?

-- budi


[teknologia] Re: tentang keanggotaan -- Re: [technomedia] Milis ini bukan PR-nya Mr.KK kok (Buat BR)

2006-05-15 Terurut Topik m.c. cptrwn

Budi Rahardjo wrote:
 Saya sih orang yang lebih sering blak-blakan. Maaf.

 Apa sih susahnya mengatakan bahwa milis technomedia adalah
 milis yang tertutup dengan aturan xyz. Titik. Gitu. Case closed.
 Mengapa seolah-olah berkesan bahwa milis ini terbuka,
 padahal tertutup.

 Soal keanggotan yang ditolak kan bukan hanya Felix saja.
 Dulu kan juga pernah terjadi.


 sebaiknya untuk pemenang kompetisi google etc seperti Felix, sharing
dong bagaimana soal2nya, berapa lama ujianya, cara belajarnya bagaimana
? jadi bermanfaat buat semua.

yg menarik buat saya adalah bagaimana menghadapi soal yg mungkin kita
belum pernah hadapi di dunia nyata ?

-mcp



[teknologia] Re: tentang keanggotaan -- Re: [technomedia] Milis ini bukan PR-nya Mr.KK kok (Buat BR)

2006-05-15 Terurut Topik dhedhe
On 5/16/06, m.c. cptrwn [EMAIL PROTECTED] wrote:
Budi Rahardjo wrote: Saya sih orang yang lebih sering blak-blakan. Maaf. Apa sih susahnya mengatakan bahwa milis technomedia adalah milis yang tertutup dengan aturan xyz. Titik. Gitu. Case closed.
 Mengapa seolah-olah berkesan bahwa milis ini terbuka, padahal tertutup. Soal keanggotan yang ditolak kan bukan hanya Felix saja. Dulu kan juga pernah terjadi. sebaiknya untuk pemenang kompetisi google etc seperti Felix, sharing
dong bagaimana soal2nya, berapa lama ujianya, cara belajarnya bagaimana? jadi bermanfaat buat semua.saya setuju banget dengan pendapat mas, mungkin buat felix bisa sharing tentang google code jam tsb,mungkin juga bisa tell us buat tambah knowledge lah
yg menarik buat saya adalah bagaimana menghadapi soal yg mungkin kitabelum pernah hadapi di dunia nyata ?
apakah dunia kompetisi sama seperti reality world...biarkan seleksi alam yg menentukan pasti ada pemenang sesungguhnya
-mcp-- |--|| Munawar Syukur a.k.a Dhedhe|| http://dhemoons.blogspot.com/
 || pengembara di dunia IT ||L O N ER A N G E R | |--|


[teknologia] Re: tentang keanggotaan -- Re: [technomedia] Milis ini bukan PR-nya Mr.KK kok (Buat BR)

2006-05-15 Terurut Topik turuthok

Soal-soal yg dipakai di Google Code Jam adalah masalah fiksi, tapi
tidak jarang adalah juga model dari permasalahan di dunia nyata.  Yang
jelas, peserta mesti jeli untuk melihat kompleksitas problem tersebut
dan bisa memilih teknik algoritma yg tepat untuk attack the problem
sesuai kriteria penilaian.

Kompetisi yang dimenangkan Sindu cenderung lebih terpakai dalam bidang
software.  Peserta diberikan design document yg sudah disetujui untuk
sebuah component, dan diminta untuk mengimplementasikannya menggunakan
Java atau C#.  Sebenarnya, saya melihat kompetisi ini sungguh cocok
untuk mahasiswa-mahasiswa teknik informatika yg ingin maju dan melihat
bagaimana software engineering itu tidak semata-mata coding saja,
tetapi juga mementingkan aspek-aspek lain.  Paling tidak, mahasiswa
akan lebih siap memasuki dunia kerja yang berurusan dengan development
beginian.  Saya yakin setiap peserta akan terbiasa memakai tools-tools
yg dipakai dalam kontes ini.  Mungkin metodologi atau development
life-cyclenya sederhana, tetapi kita mesti melihat dalam kacamata
kontes, dan mungkin dari pihak penyelenggara, model inilah yang paling
ampuh untuk menilai kualitas design dan implementasi para peserta.

TopCoder (www.topcoder.com/tc) adalah site yg mengadakan kontes-kontes
seperti di atas.  Buat yang ingin memoles keahlian algoritma, boleh
mencoba algorithm contest.  Indonesian coders di bidang ini masih
berada di peringkat 20 (peringkat tertinggi: Ardian Kristanto Poernomo
yg juara Google India Code Jam 2x berturut-turut).  Walaupun banyak
orang yg menganggap algorithm contest ini tidak penting, sebenarnya ada
banyak manfaat dari mengikuti kontes ini.  Lambat laun, coder jadi
makin kritis dalam mendekati suatu masalah algoritmis.  Model yg
dipakai TopCoder sungguh mirip dengan model unit-testing yg sering kita
pakai.  Coders jadi lebih jeli dalam menganalisis suatu problem yang
mengandung tricky atau boundary cases, kompleksitas run time ataupun
space, dan sebagainya.

Yang jelas kedua jenis kontes di atas perlu jam latihan yang tidak
sedikit.  Sindu sendiri mengaku kurang tidur dalam marathon-nya
mengikuti TopCoder Development Contest baru-baru ini.

Salam,
-Lego